STRUCTURE OF GASTROPOD COMMUNITIES IN THE WATER OF THE ESTUARY OF KAWAL RIVER

Galih Kusumiharto Sesario College Student of Marine Science, FIKP UMRAH, [email protected]

Henky Irawan Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH,[email protected]

Fadhliyah Idris Lecture of Marine Science, FIKP UMRAH,[email protected]

Abstract The research was determined from February to June 2015. The purpose of this study was to know the structure of gastropod communities in the water of the estuary of Kawal River. The method used is purposive sampling. There are 2 locations of observation. Sampling Gastropod using a transect line with transects spaced 50 m. Plot size 1x1 meters with a distance of 5 m between plots. From the results of research found the type of gastropods with 8 families and 11 types of families , , Neritidae, Nassariidae, Columbellidae, Buccinidae, Muricidae, Littorinidae. Value abundance of gastropods is 93.02 individuals/m2. Then, diversity index (H') is 1.6703; uniformity index (E) is 0.4828; and dominance index is 0.3938. The highest Important Value Index is of nesioticum of 83.46% and species of Nodilittorina vidua is the lowest at 2.94%.

Key Words: Structure Communities, Gastropod, Estuary, Kawal

1

STRUKTUR KOMUNITAS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAWAL

Galih Kusumiharto Sesario Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Henky Irawan Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH,[email protected]

Fadhliyah Idris Dosen Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Abstrak Penelitian ini di lakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas Gastropoda di perairan muara Sungai Kawal. Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Terdapat 2 lokasi pengamatan. Pengambilan contoh Gastropoda menggunakan transect line dengan jarak antar transek 50 m. Ukuran plot 1x1 meter dengan jarak antar plot 5 m. Dari hasil penelitian mengenai struktur komunitas gastropoda di muara Sungai Kawal ditemukan jenis Gastropoda dengan 8 famili dan 11 jenis yaitu famili Cerithiidae, Pyramidellidae, Neritidae, Nassariidae, Columbellidae, Buccinidae, Muricidae, Littorinidae. Nilai kelimpahan gastropoda yaitu 93,02 individu/m2. Untuk nilai Indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,6703; keseragaman (E) yaitu 0,4828; dan indeks dominansi nya yaitu 0,3938. Indeks Nilai Penting yang tertinggi yaitu jenis Cerithium nesioticum sebesar 83,46 % dan terendah yaitu jenis Nodilittorina vidua sebesar 2,94 %.

Kata kunci : Struktur Komunitas, Gastropoda, Muara Sungai

2

I. PENDAHULUAN menunjukan garis-garis pertumbuhan dan Muara adalah wilayah badan air yang kadang-kadang dapat digunakan untuk menjadi pertemuan antara satu atau lebih menentukan umur ( Romimohtarto dan sungai pada wilayah pesisir dengan perairan juwana, 2007). laut. Muara sangat terpengaruh oleh aliran air Perairan muara Sungai Kawal tawar dan sedimen dari daratan, serta air laut bertopografi dalam di bagian tengahnya yang seperti pasang-surut, gelombang, dan merupakan alur pelayaran. Disisi kiri dan masuknya air asin. kanannya merupakan daerah litoral atau Menurut Nybaken (1992) dalam Putra daerah intertidal yang apabila surut terlihat (2013), daerah yang dipengaruhi pasang surut hamparan pantai yang terdapat ekosistem ialah daerah intertidal atau litoral yang muara sungai berupa padang lamun, merupakan daerah pantai yang terletak antara mangrove dan biota-biota laut lainnya. Ketika pasang tertinggi dan surut terendah.Lebih surut, pada daerah litoral tersebut peneliti lanjut dikatakan bahwa bermacam-macam menemukan gastropoda dalam jumlah yang inveterbrata yang hidup secara benthos di banyak. Peneliti tertarik untuk melakukan daerah intertidal mempunyai kisaran ukuran penelitian mengenai gastropoda di daerah yang sangat luas yaitu berukuran mikro litoral muara sungai kawal tersebut . seperti protozoa sampai pada ukuran makro Penelitian struktur komunitas seperti Crustasea, Echinodermata dan gastropoda di perairan muara Sungai Kawal, . Kelurahan Kawal dilakukan untuk Gastropoda adalah hewan berukuran mengetahui kondisi terkini komunitas relatif besar yang menarik. Namanya berarti gastropoda di muara sungai kawal, khususnya kaki perut ( yaitu : Gaster = Perut; di daerah litoral yang masih terkena pengaruh Pous=Kaki). Cangkangnya asimetri dan dari muara sungai. biasanya menggulung seperti ulir memutar Tujuan penelitian adalah untuk kekanan. Hewan ini menggendong cangkang, mengetahui struktur komunitas gastropoda kakinya besar dan lebar untuk merayap dari segi keanekaragaman, keseragaman, dibatu atau mengeduk pasir atau lumpur. dominansi, kelimpahan, pola sebaran dan Pada kelas hewan ini terjadi reduksi beberapa indeks nilai penting di perairan muara Sungai organ tubuh untuk menyesuaikan ukuran Kawal. cangkang, seperti reduksi menjadi satu ginjal, Hasil penelitian ini diharapkan dapat beberapa jenis hanya mempunyai satu insang. memberikan informasi tentang struktur Cangkang keong digunakan untuk komunitas gastropoda yang bermanfaat bagi melindungi diri. Ada yang tanpa penutup dan pemerintah dan masyarakat khususnya di ada yang dengan penutup atau operkulum. Kelurahan Kawal tentang komunitas Operkulum ini terbuat dari zat kapur atau zat gastropoda. tanduk yang lebih luas. Operkulum

3

II. TINJAUAN PUSTAKA atau keong, dan merupakan kelompok Muara sungai adalah bagian hilir dari moluska yang paling berhasil menduduki sungai yang berhubungan dengan laut. diberbagai habitat. Terdapat di darat, perairan Permasalahan di muara sungai dapat ditinjau tawar, dan terbanyak dilaut. Bentuk tubuh di bagian mulut sungai (river mouth) dan dan cangkang sangat beraneka ragam. estuari. Mulut sungai adalah bagian paling Terdapat lebih dari 60.000 spesies hidup dan hilir dari muara sungai yang langsung 15.000 spesies fosil (Suwignyo et., al, 2005). bertemu dengan laut. Sedangkan estuari III. METODE adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut. Muara sungai berfungsi PETA LOKASI PENELITIAN INZET : 104°38'00" 104°38'30" N KELURAHAN untuk mengalirkan debit sungai terutama KAWAL

KETERANGAN :

" Sungai 0

3 Daratan pada waktu banjir ke laut. Selain itu muara '

9 Laut 5 °

0 Litoral Lokasi Wilayah Jalur sungai juga harus melewatkan debit yang Pelayaran Permukiman LOKASI 1 LOKASI 2 ditimbulkan oleh pasang surut yang bisa lebih GALIH K.S 100254241030 IKL_FIKP UMRAH besar dari debit sungai sehingga muara SKALA : 1:7299 P. MASIRAN 0.07 0 0.07 0.14 sungai harus cukup lebar dan dalam (Usman, Km

2014). Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Menurut Prayitno (2009) dalam Putra (2013), Zona intertidal adalah area sempit Penelitian ini dilaksanakan pada bulan dalam sistem bahari antara pasang tertinggi Februari 2015 – Juni 2015 di Perairan Muara dan surut terendah. Garis pantai yang Kawal.Alat dan bahan yang digunakan dalam memanjang dengan batas laut yang apik penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. memberikan gambaran tersendiri. Genangan Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan air laut terhadap daratan pesisir yang terus berubah dengan dinamika yang cukup tinggi, No Alat Kegunaan 1 GPS Menentukan titik memungkinkan pemilihan zona bagi kawasan koordinat ini yang banyak dipengaruhi oleh pola 2 Meteran Menarik garis transek pergerakan pasang surut. 3 Transek Kuadrat Pengamatan Gastropoda adalah hewan berukuran 1 x 1 m gastropoda 4 Sekop Kecil Pengambilan relatif besar yang menarik. Namanya berarti sampel gastropoda kaki perut ( yaitu : Gaster = Perut; didalam substrat dan pengambila Pous=Kaki). Cangkangnya asimetri dan sampel sedimen biasanya menggulung seperti ulir memutar 5 Kamera Dokumentasi 6 Multitester (YK- Mengukur suhu kekanan. Hewan ini menggendong cangkang, 2005WA) kakinya besar dan lebar untuk merayap 7 Multitester (YK- Mengukur DO 2005WA) dibatu atau mengeduk pasir atau 8 Multitester (YK- Mengukur pH lumpur.Gastrophoda biasanya disebut siput 2005WA) 9 Saltmeter (YK- Mengukur salinitas

4

31SA) melakukan sampling Gastropoda di bagian 10 Sieve net Memisahkan fraksi alur muara dikarenakan lokasi tersebut sedimen 11 Oven Mengeringkan merupakan jalur transportasi pelayaran kapal, sedimen apabila dilakukan sampling akan berbahaya 12 Plastik Sampel Wadah untuk sampel untuk peneliti. 13 Kertas Label Menandai sampel Metode pengambilan sampling yang 14 Buku dan pena Mencatat hasil penelitian digunakan pada penelitian ini menggunakan 15 http:/seasellhub. metode line transect. Jarak antar transek pada Com Acuan identifikasi http:/marinespeci penelitian ini dibuat 50 m untuk semua es. org lokasi. Untuk jarak antar plot diberi jarak 5 No Nama Bahan Kegunaan 1 Hewan Identifikasi meter disemua lokasi penelitian, jarak antar Gastropoda plot tersebut dibuat berdasarkan studi 2 Aquades Untuk membersihkan alat dilapangan dengan jarak yang paling efektif 3 Kertas Label Menandai sampel untuk mendapatkan sampel Gastropoda yang

Penentuan lokasi penelitian dilakukan banyak. Jumlah plot ditentukan dari masing- berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu masing panjang lokasi dari bibir pantai teknik pengambilan sampel yang digunakan sampai kearah surut terendah (berbatasan apabila sampel yang akan diambil dengan alur pelayaran). Ukuran plot yang mempunyai pertimbangan tertentu (Fachrul, digunakan berukuran 1x1 m2 dan peletakan 2007). plot mengacu pada Fachrul (2007).

PETA LOKASI PENELITIAN INZET : Pengukuran kualitas perairan diambil

104°38'00" 104°38'30" N KELURAHAN dikawasan muara sungai yang berdekatan KAWAL

KETERANGAN : dengan lokasi pengamatan Gastropoda.

" Sungai 0 3 ' Daratan 9

5 Laut ° 0 Litoral Kawasan ini dibagi 3 bagian secara vertikal Wilayah Jalur Pelayaran Permukiman LOKASI 1 LOKASI 2 pantai. Pengukuran kualitas perairannya

GALIH K.S 100254241030 IKL_FIKP UMRAH diambil ditengah-tengah pada setiap kawasan SKALA : 1:7299 P. MASIRAN 0.07 0 0.07 0.14 Km yang telah dibagi tersebut. Sehingga didapat 3 titik sampling pengukuran kualitas perairan. Gambar 2. Peta Penentuan Lokasi Penelitian Parameter perairan yang diukur dipilih berdasarkan pertimbangan yang menjadi Berdasarkan pertimbangan peneliti faktor-faktor pembatas bagi kehidupan wilayah yang menjadi diambil untuk Gastropoda. Pengukuran parameter sampling Gastropoda pada ekosistem muara lingkungan seperti suhu, salinitas, darajat sungai yaitu daerah litoralnya yang masih keasaman (pH), dan dissolved oxiygen (DO) terkena pengaruh muara sungai dimana dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali diperoleh 2 lokasi sampling, yakni lokasi pengulangan dan dilakukan pada pagi, siang litoral pada sebelah kanan dan kiri muara dan sore. sungai di Desa Kawal. Peneliti tidak

5

Pengolahan data struktur komunitas Pengujian pola penyebaran digunakan Gastropoda mencangkup Kelimpahan, Indeks chi square (x2) yaitu untuk membandingkan Keanekaragaman (H’), Indeks Dominasi (D), harapan hitung dengan nilai pengamatan Keseragaman (E), Kelimpahan Spesies, Pola dengan persamaan sebagai berikut (Brower Sebaran Jenis dan Indeks Nilai Penting. Data and Zar, 1989 dalam Adi, 2013): sampel gastropoda yang diperoleh baik pada ∑ = − lokasi 1 dan lokasi 2 digabung untuk diolah sehingga diperoleh data kondisi struktur Ket.:x2= Chi square N= Jumlah lokasi pengambilan komunitas Gastrophoda di muara Sungai N= jlh. individu didapat didalam plot Kawal. Σx2=jumlah total individu yang diperoleh a. Indeks Keanekaragaman f. Indeks Nilai Penting Magurran (1998) (Koesoebiono, 1987 dalam Fachrul, dalam Alfiansyah (2014) 2007) INP = Frekuesi Relatif + Kerapatan H = − Relatif Dengan :Pi = jumlah individu masing-masing Hasil perhitungan data Indeks jenis (i = 1, 2, 3,...) Keanekaragaman (H’), Indeks Dominansi s = jumlah jenis H’= pendugaan keanekaragaman (D), Keseragaman (E), Kelimpahan Spesies,

Pola Sebaran Jenis dan Indeks Nilai Penting b. Indeks Keseragaman (Fachrul, 2007) ′ yang telah dikategorikan dalam Kategori E = indeks. Dengan :S = jumlah keseluruhan dari spesies Nilai Indeks Keanekaragaman yang H’max= keragaman maks (log2 x S) diperoleh dibandingkan dengan kategori c. Indeks Dominansi (Fachrul, 2007) indeks keanekaragaman Shannon–wiener D = (Fachrul, 2007) sehingga didapat kategori nilai indeks keanekaragaman jika H’ > 3 Dengan :ni=jumlah individu dari spesies ke-i Nilai keanekaragaman spesies tinggi, lalu jika N=jumlah keseluruhan dari individu H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 Nilai keanekaragaman spesies d. Kelimpahan Spesies (Satria, 2014) sedang, sedangkan jika H’ < 1 Nilai

ℎ keanekaragaman spesies rendah. ℎ = Nilai indeks keseragaman yang didapat selanjutnya dibandingkan dengan e. Pola Sebaran Jenis (Krebs, 1989 dalam Adi, 2013) kategori indeks keseragaman (Krebs, 1989 Ʃ − = dalam Handayani, 2009) E < 0,4 maka ( − 1) Keseragaman populasi rendah, lalu jika 0,4 < Ket: Id = Indeks penyebaran E < 0,6 maka Keseragaman populasi sedang, N= Jumlah total individu yang diperoleh X = Jumlah individu setiap lokasi sedangkan E > 0,6 maka Keseragaman n = Jumlah lokasi populasi tinggi.

6

Nilai indeks dominasi yang didapat Nassarius bimaculosus. Famili dibandingkan dengan kategori indeks Columbellidae dengan jenis Pyrene scripta. dominasi Krebs (1989) dalam Handayani Famili Buccinidae dengan jenis Cantharus (2009) yaitu dengan D < 0,4 maka dominasi fumosus. Famili Muricidae dengan jenis populasi rendah, lalu jika 0,4 < D < 0,6 maka Chicoreus capucinus. Famili Littorinidae dominasi populasi sedang, lalu jika D > 0,6 dengan jenis Nodilittorina vidua. maka dominasi populasi tinggi. Dari tabel diatas dapat dilihat pada Nilai pola sebaran habitat yang lokasi 1 ditemukan 2 jenis Gastropoda dari didapat selanjutnya dibandingkan dengan total ditemukan 11 jenis Gastropoda di Muara kategori indeks pola sebaran habitat (Krebs, Sungai Kawal, antara lain: Cerithium 1989 dalam Adi, 2013). Nilai indeks nesioticum, Chicoreus capucinus. Sedangkan moristita berupa penyebaran spesies di pada lokasi 2 ditemukan 10 jenis Gastropoda kategorikan kedalam pola penyebaran yaitu: Cerithium nesioticum, Clithon bersifat seragam jika Id < 1, pola penyebaran oualaniensis, Nassarius bimaculosus, Pyrene bersifat acak jika Id = 1, pola penyebaran scripta, Nerita chamaeleon, Cantharus bersifat mengelompok jika Id > 1. fumosus, Clypemorus concisus, Analisis data kualitas perairan akan auriscati, Nodilittorina vidua, Cerithium mengacu kepada Baku Mutu Air Laut untuk vulgatum. Biota Laut (Kep. Men LH, no 51 tahun 1. Komposisi Jenis Gastropoda 2004). Dari Hasil perhitungan komposisi jenis total gastropoda di perairan Muara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SungaiKawal secara lengkap dapat dilihat Berdasarkan pengamatan di pada tabel 2 berikut lapangan, didapatkan beberapa jenis/spesies Tabel 2. Komposisi Jenis Total Gastropoda di Muara Sungai Kawal, dan Gastropoda di Muara Sungai Kawal No Jenis Komposisi mesing-masing jenis memiliki kelimpahan 1. Cerithium nesioticum 54,32 yang berbeda-beda. Jenis Gastropoda yang 2. Clithon oualaniensis 13,72 ditemukan dengan 8 famili dan 11 spesies 3. Nassarius bimaculosus 0,41 4. Pyrene scripta 0,47 yaitu famili Cerithiidae, Pyramidellidae, 5. Nerita chamaeleon 0,44 Neritidae, Nassariidae, Columbellidae, 6. Cantharus fumosus 0,38 7. Clypemorus concisus 0,98 Buccinidae, Muricidae, Littorinidae. Famili 8. 0,44 Cerithiidae dengan jenis Cerithium 9. Nodilittorina vidua 0,21 10. Cerithium vulgatum 28,24 nesioticum, Cerithium vulgatum, Clypemorus 11. Chicoreus capucinus 0,40 concisus. Famili Pyramidellidae dengan jenis Total 100

Otopleura auriscati. Famili Neritidae dengan Cerithidea dengan jenis jenis Clithon oualaniensis, Nerita Cerithium nesioticum yang ditemukan pada chamaeleon. Famili Nassariidae dengan jenis ketiga stasiun pengamatan yang memiliki

7 nilai komposisi tertinggi diantara jenis ekosistem tersebut dalam keadaan tertekan lainnya. Hal ini disebabkan Cerithidea atau terdegradasi. Sedangkan menurut Odum memiliki daya adaptasi yang tinggi dan (1993) dalam Alfiansyah (2014), sebaran yang luas serta kondisi substrat yang menegaskan bahwa keanekaragaman jenis berupa pasir dan pasir berlempung sesuai dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya untuk mendukung kehidupan dari genus ini. jenis habitat tempat hidup, stabilitas Menurut Roberts et. al., (1982) dalam lingkungan, produktifitas, kompetisi, dan Siregar., (2013) Cerithidea merupakan satu penyangga makanan. Kriteria kualitas air diantara beberapa gastropoda kelompok asli beradasarkan indeks keanekaragaman Wilha yang menyukai habitat bersubstrat pasir atau (1975) dalam Fachrul (2007) perairan di lumpur dan umumnya berlimpah di hutan Muara Sungai Kawal masuk dalam kategori mangrove disekitar ekosistem muara. setengah tercemar/ tercemar ringan. Untuk nilai indeks keseragaman (E) 2. Indeks Keanekaragaman, yaitu 0,5094 masuk kedalam kategori sedang. Keseragaman, Dominansi Gastropoda Kondisi komunitas dikatakan stabil bila Indeks H', E, dan D Gastropoda Total di memiliki nilai keseragaman jenis mendekati Muara Sungai Kawal 2.0000 1. Semakin kecil nilai kesergaman 0.4828 0.3938 mengindikisikan bahwa penyebaran jenis 1.0000 1.6703 relatif merata (Brower dan Zar, 1979 dalam 0.0000 Alfiansyah, 2014). Sedangkan untuk nilai

Keanekaragaman (H') Keseragaman(E) indeks dominansi (D) yaitu 0,3938 masuk Dominansi (D) kedalam kategori rendah karena tidak ada 1

jenis yang mendominasi tapi ada juga jenis Gambar 3. Diagram Indeks H’, E dan D lain yang ditemukan cukup banyak. Menurut Secara keseluruhan, nilai indeks (Odum 1971 dalam Alfiansyah, 2014) nilai keanekaragaman (H’) Gastropoda di muara indeks dominasi yang mendekati 1 Sungai Kawal yaitu 1,6703 masuk kedalam menunjukkan adanya spesies yang kategori sedang, karena ditemukan jenis mendominansi spesies lainnya sedangkan gastropoda yang cukup beragam yakni 11 nilai indeks dominansi yang mendekati 0 jenis. Menurut Clarc (1974) dalam menunjukkan hampir tidak ada yang Alfiansyah (2014), keanekaragaman mendominansi dari suatu spesies dalam mengekspresikan variasi spesies yang ada komunitas. dalam suatu ekosistem, ketika suatu ekosistem memiliki indeks keanekaragaman yang tinggi maka ekosisten tersebut 3. Kelimpahan Jenis Gastropoda cenderung seimbang. Sebaliknya, jika suatu ekosistem memiliki indeks keanekragaman yang rendah maka mengindikasikan

8 Kelimpahan jenis gastropoda di muara struktur komunitas gastropoda pada Muara Sungai Kawal yaitu lokasi 1 dan lokasi 2 Sungai Kawal, jenis ini ditemukan melimpah dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: pada daerah pengamatan dengan karaketristik Tabel 3. Kelimpahan Total Jenis habitat pasir maupun pasir berlumpur. Gastropoda di Muara Sungai Kawal Sedangkan Indeks Nilai Penting terendah N Jenis Kelimpahan o. (individu/m2) yaitu jenis Nodilittorina vidua sebesar 2,94 1. Cerithium nesioticum 50,52 %. Jenis yang memiliki INP terendah 2. Clithon oualaniensis 12,76 3. Nassarius bimaculosus 0,38 menunjukkan bahwa jenis tersebut 4. Pyrene scripta 0,44 mempunyai peranan yang kecil terhadap 5. Nerita chamaeleon 0,41 6. Cantharus fumosus 0,35 struktur komunitas gastropoda di Muara 7. Clypemorus concisus 0,91 Sungai Kawal. 8. Otopleura auriscati 0,41 9. Nodilittorina vidua 0,20 Tabel 4. Kelimpahan Jenis Gastropoda 10 Cerithium vulgatum 26,27 Total di Muara Sungai Kawal 11 Chicoreus capucinus 0,37 No. Jenis INP Total 93,02 1. Cerithium nesioticum 83,46 2. Clithon oualaniensis 31,97 Jenis Cerithium nesioticum 3. Nassarius bimaculosus 3,78 4. Pyrene scripta 4,99 merupakan jenis dengan kelimpahan tertinggi 5. Nerita chamaeleon 4,85 yang ditemukan di seluruh stasiun penelitian 6. Cantharus fumosus 4,46 7. Clypemorus concisus 6,15 dengan subtrat pasir dan pasir berlumpur. Hal 8. Otopleura auriscati 4,53 ini diduga spesies tersebut menyukai hutan 9. Nodilittorina vidua 2,94 10. Cerithium vulgatum 48,67 mangrove sebagai habitatnya dan mampu 11. Chicoreus capucinus 4,16 memenangkan persaingan untuk Total 200

mendapatkan makanan dan tempat hidup Jenis Cerithium nesioticum dibandingkan spesies lainnya. Ini sesuai merupakan gastropoda yang terkelompok dengan Yusuf (1995) dalam Ernanto et.al., dalam famili Cerithidea secara keseluruhan (2010) jika spesies mampu memenangkan memiliki nilai indeks penting yang paling kompetisi baik ruang maupun makanan maka tinggi di perairan Muara Sungai Kawal spesies tersebut umumnya akan mendominasi Menurut Roberts et. al., (1982) dalam suatu habitat. Siregar., (2013) Cerithidea merupakan satu

diantara beberapa gastropoda kelompok asli 4. Indeks Nilai Penting Gastropoda yang menyukai habitat bersubstrat pasir atau Berdasarakan hasil perhitungan untuk lumpur dan umumnya berlimpah di hutan Indeks Nilai Penting jenis gastropoda di mangrove disekitar ekosistem muara. Dengan Muara Sungai Kawal didapatkan Indeks Nilai demikian gastropoda jenis Cerithium Penting yang tertinggi yaitu jenis Cerithium nesioticum memiliki nilai terpenting sebagai nesioticum sebesar 83,46 %. Hal ini penentu kondisi gastropoda serta kondisi menunjukkan bahwa Cerithium nesioticum perairan Muara Sungai Kawal. memberikan peranan yang besar terhadap

9

Secara keseluruhan gambaran struktur Parameter Satuan Hasil Baku Pengukuran Mutu komunitas di Muara Sungai Kawal dapat Suhu oC 29,4 – 30,5 28 – 32 DO mg/l 4,9 – 7,2 >5 dilihat dari nilai INP jenis pula. Jenis o Salinitas /oo 25,8 – 35,5 33 – 34 Cerithium nesioticum memiliki nilai INP pH - 9,37 – 10,88 7 – 8,5 tertinggi di keseluruhan lokasi, sehingga jenis Berdasarkan KepMenLH no. 51 ini dapat dijadikan indikator biologi serta tentang baku mutu air laut untuk biota laut, pendugaan kondisi perairan Muara Sungai parameter perairan diwilayah Muara Sungai Kawal. Kawal mendukung kehidupan gastropoda yakni suhu, oksigen teralrut (DO), dan 5. Pola Sebaran Gastropoda salinitas. Sedangkan pH perairannya tidak Pola sebaran gastropoda di Muara mendukung kehidupan gastropoda di Muara Sungai Kawal menunjukkan seluruhnya Sungai Kawal. bersifat mengelompok. Siregar (2013) Sedimen di lokasi 1 berupa pasir dan menyatakan hal ini merupakan bentuk pasir berlumpur. Sedangkan sedimen di penyebaran paling umum yang terjadi di lokasi 2 berupa pasir. Kondisi alam. Kelompok individu yang hidup secara substrat/sedimen di perairan Muara Sungai berkelompok memiliki kemampuan mobilitas Kawal termasuk substrat yang disenangi oleh yang rendah sehingga sukar untuk menyebar Gastropoda ini sesuai pernyataan Ragan dan berpindah-pindah. Jenis-jenis yang (1996) dalam Wahab (2014) bahwa kondisi mempunyai pola penyebaran mengelompok substrat berpengaruh terhadap perkembangan ini menunjukkan bahwa kehidupannya komunitas moluska dimana substrat yang membutuhkan habitat yang khas, sehingga terdiri lumpur dan pasir dengan sedikit liat pola penyebaran jenis-jenis ini sempit dan merupakan substrat yang disenangi oleh terbatas. Odum (1994) dalam Siregar (2013) Gastropoda. menyatakan bahwa pola penyebaran biota di alam umumnya terjadi secara mengelompok V. KESIMPULAN DAN SARAN dan jarang sekali terjadi acak. Sifat individu Dari hasil penelitian mengenai yang cenderung mengelompok tersebut struktur komunitas gastropoda di muara sebagai akibat menanggapi perubahan cuaca Sungai Kawal diperoleh kesimpulan dan musim, perubahan habitat dan proses bahwajenis Gastropoda yang ditemukan reproduktif. Pola penyebaran ini sangat tidak sebanyak 11 jenis dari 8 famili. Nilai indeks menguntungkan karena dapat meningkatkan keanekaragaman (H’) Gastropoda yaitu persaingan antar individu dalam 1,6703 masuk kedalam kategori sedang. Nilai mendapatkan makanan dan ruang sebagai indeks keseragaman (E) yaitu 0,4828 masuk tempat hidupnya. kedalam kategori sedang. Nilai indeks 6. Parameter Perairan dominansi (D) yaitu 0,3938 masuk kedalam Tabel 5. Hasil Pengukuran Parameter kategori rendah. Perairan

10

Kelimpahan total di Muara Sungai Lamun di Perairan Teluk Dalam. Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Kawal adalah 93,02 individu/m2. Indeks Haji. Nilai Penting jenis tertinggi yaitu jenis Dermawan, H. 2010. Studi Komunitas Gastropoda di Situ Agathis Kampus Cerithium nesioticum sebesar 83,46 %. dan Universitas Indonesia Depok. Skripsi: terendah yaitu jenis Nodilittorina vidua Universitas Indonesia. Ernanto, R. et. al. 2010. Struktur Komunitas sebesar 2,94 %. Pola sebaran gastopoda di Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Muara Sungai Kawal keseluruhannya bersifat di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. mengelompok Maspari Journal 01 (2010) 73-78. Berdasarkan KepMenLH no. 51 Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Askara. tentang baku mutu air laut untuk biota laut, Handayani, D. 2009. Kelimpahan dan parameter perairan diwilayah Muara Sungai Keanekaragaman Plankton Diperairan Pasang Surut Tambak Blanaka Kawal mendukung kehidupan gastropoda Subang. Skripsi: Universitas Islam yakni suhu, oksigen teralrut (DO), dan Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kamalia, M. 2013. Pola Sebaran Gastropoda salinitas. Sedangkan pH perairannya tidak di Ekosistem Magrove Kelurahan mendukung kehidupan gastropoda di Muara Tanjung Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari. Skripsi: Universitas Maritim Sungai Kawal. Sedimen yang ditemukan di Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Muara Sungai Kawal adalah pasir dan pasir Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku berlumpur merupakan substrat yang Mutu Air Laut untuk Biota Laut. disenangi oleh Gastropoda. Munarto. 2010. Studi Komunitas Gastropoda di Situ Salam Kampus Universitas Adapun saran yang disampaikan Indonesia Depok. Skripsi: Universitas dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan Indonesia. Pratama R. R. 2013. Analisis Tingkat penelitian lanjutan terkait hubungan antara Kepadatan dan Pola Persebaran jenis-jenis gastropoda yang ditemukan populasi siput laut Gonggong (strombus Canarium) di perairan dimuara Sungai Kawal dengan kualitas pesisir Pulau Dompak. Skripsi: perairannya. Perairan muara Sungai Kawal Universitas Maritim raja Ali Haji. Putra, F.E. 2013. Keanekaragaman perlu mendapat perhatian yang lebih, agar Echinodermata Di Perairan Litoral biota – biota laut tetap hidup pada ekosistem Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten muara di daerah tersebut agar dapat Bintan. Skripsi: Universitas Maritim berkembang biak dan jenisnya tetap raja Ali Haji. Romimohtarto, K. & S. Juwana. 2007. beranekaragam. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan. Satria, M. 2014. Keanekaragaman dan VI. DAFTAR PUSTAKA Distribusi Gastropoda di Perairan Desa Berakit Kabupaten Bintan. Adi, J.S. 2013. Komposisi Jenis dan Pola Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Penyebaran Gastropoda Hutan Haji. Mangrove Blok Bedul Segoro Anak Silalahi. J .2009. Analisis Kualitas Air dan Taman Nasional Alas Purwo Hubungannya dengan Organisme Banyuwangi. Jurnal Ilmu Dasar Akuatik di perairan Balige Danau Vol.14 No.2 hal. 99-110. Toba.Thesis.Universitas Sumatra Alfiansyah, A. 2014. Struktur Komunitas Utara (USU):Medan. Bivalvia Pada Kawasan Padang

11

Siregar, R.A. 2013. Komunitas Bivalvia Dan Gastropoda Di Pantai Cermin Sumatera Utara. Skripsi: Universitas Sumatera Utara. Suwignyo, S. Dkk. 2005. Avertebrata Air (Jilid 1). Jakarta: Penebar Swadaya. Ulfah, Y. et. al. 2012. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 188-196. Usman, J.S. 2012. Keanekaragaman Gastropoda Dan Pola Penyebarannya Di Zona Intertidal Pantai Krakal, Yogyakarta. Skripsi: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Usman, K.O. 2014. Analisis Sedimentasi pada Muara Sungai Komering Kota Palembang. Skripsi: Universitas Sriwijaya. Wahab, K. 2014. Keanekaragaman Gastropoda Di Padang Lamun Pulau Penyengat. Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

12