perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

SKRIPSI

FASHION PUNK DAN IDENTITAS REMAJA

(Analisis Semiologi Terhadap Simbol-Simbol Visual dalam Fashion

Komunitas Punk Modis Solo Grand Mall (SGM) di Surakarta) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Oleh:

ARUM SUTRISNI PUTRI

D0204033

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan commitIlmu to user Komunikasi

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

commit2011 to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari : Kamis perpustakaan.uns.ac.idTanggal : 20 Januari 2011 digilib.uns.ac.id

Panitia Penguji :

1.Ketua : Dr. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D ( )

NIP. 19600813 198702 2 001

2. Sekretaris : Drs. Aryanto Budhy S, M,Si ( )

NIP. 19581123 198603 1 002

3. Anggota : Dra. Hj. Sofiah, M.Si ( )

NIP. 19530726 197903 2 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan

Drs. H. Supriyadi, SU

NIP. 19530128 198103 1 001

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Halaman Persetujuan

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik perpustakaan.uns.ac.id Universitas Sebelas Maretdigilib.uns.ac.id

Surakarta

Surakarta, 25 November 2010

Pembimbing

Dra. Hj. Sofiah Msi NIP. 19530726 197903 2 001

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Djoko Sutrisno dan Sumiyati perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sugijarto Marto Moeljono

Keluarga besar Terandou (Shin mum, Dieddy, Duele)

Dir en Grey (Kaoru, Toshiya, Die, Shinya, & Kyo)

All Punkers in the world

And all the street musician in the world

~*~

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Setiap orang hanya mempunyai satu takdir. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

~ Don Vito Corleone the Godfather

Don’t blame the heavens.

If fate wants you to have something, you will get it. If not, don’t bear any grudges. ~ Niikura Kaoru “Dir en Grey”

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

ARUM SUTRISNI PUTRI. D0204033. FASHION PUNK DAN IDENTITAS REMAJA (Analisis Semiologi Terhadap Simbol-Simbol Visual

dalam Fashion Komunitas Punk Modis Solo Grand Mall (SGM) di Surakarta), Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Skripsi perpustakaan.uns.ac.id ini melaporkan hasil penelitian dari digilib.uns.ac.id analisis semiologi terhadap

fashion subkultur remaja komunitas punk modis di kawasan Solo Grand Mall

(SGM) Surakarta. Fashion komunitas Punk Modis SGM menunjukkan bahwa ada

pesan yang ingin disampaikan oleh mereka. Dengan pengamatan terhadap atribut

yang disandang mereka, penelitian ini ingin memaknai bagaimana perlawanan dan

pemberontakan subkultur remaja direpresentasikan. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan kajian semiologi komunikasi dan

memberikan pengetahuan bahwa komunitas punk modis mempunyai sisi yang unik dan tidak selalu identik dengan kelakuan yang buruk. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara. Analisa data dilakukan dengan metode semiologi melalui tahap penandaan Roland Barthes untuk mengetahui apa saja makna yang terkandung dalam fashion komunitas punk modis SGM di Surakarta terkait dengan makna pemberontakan subkultur remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam fashion komunitas punk modis SGM di Surakarta terdapat makna dan pesan

pemberontakan atau perlawanan subkultur remaja terhadap budaya orangtua dan

masyarakat dominan atau mainstream. Walaupun pemberontakan tersebut hanya

terdapat pada level simbolik saja.

Fashion punk modis bermakna: (1)Gaya Rambut: Hitam bermakna

kekuatan sedangkan warna menyala bermakna menarik perhatian. Ciri khas yaitu

jambul pendek bermakna protes (2)Gaya Riasan: gelap bermakna kehidupan tanpa

masa depan (3) Fashion: (a)Kaos: Warna gelap bermakna tak ada harapan akan

masa depan, warna menyala bermakna perasaan beda (b)Celana: jeans robek-

robek bermakna protes terhadap kondisi masyarakat dominan, model baggy atau commit to user pensil bermakna bagaimana melepaskan diri dari kesulitan hidup, dipakai melorot

bermakna kemerosotan moral (c)Jaket: jeans lusuh dan kotor dengan coretan bermakna agar mengingat kelakuan buruk diri sendiri, sedangkan jumper cut-up

bermakna anarki, agresi, dan frustrasi (d)Boxer: sengaja diperlihatkan bermakna pemberontakan, kemerosotan moral, sikap acuh tak acuh akan norma, nilai, dan tata tertib sosial. (4)Sepatu: kanvas atau sneakers melambangkan jiwa muda,

sedangkan boots bermakna perlawanan terhadap represi aparat. (5)Asesoris: (a)Ikat pinggang: bermakna terkekang atau terfragmentasi (b)Gelang: gelang rantai bermakna perbudakan, perlawanan dan pemberontakan, juga bermakna

ikatan erat dengan teman satu komunitas (c)Kalung : bermakna pengekangan diri (6)Piercings: bermakna penyiksaan diri dan penderitaan. commitABSTRACT to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ARUM SUTRISNI PUTRI. D0204033. STYLE AND YOUTH IDENTITY (Semiological Analysis Research About Visual

Symbols of Solo Grand Mall (SGM) Poser-Punk Community’s Fashion Styles in Surakarta), Communication Science, Faculty of Social and Political

Science, Sebelas Maret University, Surakarta, 2010. This research reports results from a semiology study of Poser-Punk youth community subculture in Solo Grand Mall (SGM) Surakarta. The SGM Poser-

Punk community’s fashion styles shows that there is any messages they want to say by their visualperpustakaan.uns.ac.id symbols. By observating their attributes,digilib.uns.ac.id this research wants to

explore the meaning on how the resistance of the young subcultures represented.

Hopefully, this research can be useful in semiology communication study and

gives a different point of view that poser-punk community has a unique side and

not always identified as a bad behaviour.

The type of this research is descriptive qualitative in purpose to reveal the

relations between one symptom to another symptoms in society. The technique to

gathers the files by observation, literary study, and interviews. The files analyze with semiological theory from Roland Barthes through signification process to reveals the meaning of the visual symbols of the SGM Poser-Punk Community’s fashion styles in relation with the essensial of youth subcultural resistance. The results of this research shows that in SGM Poser-Punk Community’s fashion styles in Surakarta, there is a resistance meaning and messages of youth subculture to parents culture and dominant culture. Eventhough the resistance only on symbolic levels. Poser-punk’s fashion styles means: (1)Hairstyles: Black means power, shocking neon color means attractness. The special characteristic is semi

Mohawk, or short Mohawk means protest (2) visual style : dark means life

without future (3) fashion styles: (a)T-shirt: dark color means no hope of future,

shocking color means difference (b)pants: cut-up jeans means protest against

society conditions, baggy style or pencils means how to set them free from

difficult life, showing their boxer means moral degradation (c)jacket: dirty jeans

with graffiti means to remember their bad habit, cut-up jumper means anarchy,

agression, and frustration (d)Boxer: show their boxer means rebellion, moral

degradation, don’t care about social norm, values, and regulation. (4)shoes: sneakers means youth power, boots means fights against police repression commit to user (5)Accesories: (a)belt: means fragmentation (b) bracelet chain : means slave, fights and rebellion, it also means closeness with their community (c)necklace :

means self-indulgence (6)Piercings: means self-torture and sorrow.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

JUDUL...... i

PERSETUJUANperpustakaan.uns.ac.id...... digilib.uns.ac.id...... ii

PENGESAHAN ...... iii

MOTTO ...... iv

PERSEMBAHAN ...... v

KATA PENGANTAR ...... vi

DAFTAR ISI...... viii

DAFTAR BAGAN ...... xii

DAFTAR TABEL...... xiii

DAFTAR GAMBAR ...... xiv

ABSTRAK...... xvi

ABSTRACT...... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang ...... 1

commit to user B. Rumusan Masalah...... 12

C. Tujuan Penelitian ...... 12

D. Manfaat Penelitian ...... 12

E. Obyek Penelitian...... 13

F. Tinjauan Pustaka...... 14

1. Komunikasi ...... 14 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Semiologi ...... 19

3. Subkultur...... 36

4. Fashion...... 40

5. Punk ...... 57

G. Metodologiperpustakaan.uns.ac.id Penelitian ...... digilib.uns.ac.id...... 63

1. Jenis Penelitian ...... 63

2. Metode Penelitian ...... 64

3. Teknik Sampling...... 64

4. Teknik Pengumpulan Data ...... 65

5. Sumber Data ...... 66

6. Unit Analisa ...... 66

7. Teknik Analisis Data ...... 67

BAB II SEJARAH PUNK ...... 68

A. Definisi Punk...... 69

B. Anak Punk Atau Punker...... 71

C. Sejarah Kemunculan Punk...... 72

D. Gaya Hidup Punk...... 79

commit to user 1. Musik ...... 80

2. Fashion...... 101

3. Komunitas ...... 108

4. Ideologi ...... 111

E. Punk Di Indonesia ...... 120

F. Punk Sekarang ...... 136 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III ANALISIS SEMIOLOGI GAYA PAKAIAN PUNK MODIS...... 142

A. Narasumber 1 : Bandeng...... 142

1. Gaya Rambut...... 143

2. Gaya Riasan ...... 144

perpustakaan.uns.ac.id3. Pakaian...... digilib.uns.ac.id ...... 145

a. Kaos Oblong...... 145

b. Celana ...... 146

c. Boxer ...... 147

d. Jaket...... 148

4. Sepatu...... 149

5. Asesoris...... 150

a. Ikat Pinggang...... 150

b. Gelang ...... 151

6. Piercings...... 152

B. Narasumber 2 : Udin...... 153

1. Gaya Rambut...... 154

2. Gaya Riasan ...... 155

commit to user 3. Pakaian...... 156

a. Kaos Oblong ...... 156

b. Celana...... 157

c. Boxer...... 158

d. Jaket ...... 159

4. Sepatu...... 160 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Asesoris...... 161

a. Ikat Pinggang ...... 161

b. Gelang ...... 162

C. Narasumber 3 : Plenthon...... 163

1. perpustakaan.uns.ac.idGaya Rambut ...... digilib.uns.ac.id ...... 164

2. Gaya Riasan ...... 165

3. Pakaian...... 166

a. Kaos Oblong ...... 166

b. Celana...... 167

c. Jaket ...... 168

4. Sepatu...... 169

5. Asesoris...... 170

a. Ikat Pinggang ...... 170

b. Kalung...... 171

c. Gelang ...... 172

BAB IV PENUTUP ...... 173

A. Kesimpulan ...... 173

commit to user B. Saran...... 176

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pelopor Band Punk Inggris “The Sex Pistols”...... 3

Gambar 2. Komunitasperpustakaan.uns.ac.id Punk di London Inggris ...... digilib.uns.ac.id ...... 6

Gambar 3. Cover Single “God Save The Queen” The Sex Pistols...... 7

Gambar 4. Green Day ...... 9

Gambar 5. Good Charlotte...... 9

Gambar 6. Tren Rambut Punk (a) 2005 (b) 2010 ...... 10

Gambar 7. The Ramones...... 72

Gambar 8. Blondie ...... 72

Gambar 9. Malcolm McLaren...... 74

Gambar 10. Vivienne Westwood...... 74

Gambar 11. Kaum Mods...... 76

Gambar 12. Vintage Mods dan scooter...... 76

Gambar 13. Discharge ...... 81

Gambar 14. Billy Bragg...... 81

commit to user Gambar 15. The Beatles...... 82

Gambar 16. The Rolling Stones...... 82

Gambar 17. ...... 85

Gambar 18. ...... 85

Gambar 19. Iggy and The Stooges...... 86

Gambar 20. MC5...... 86 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 21. The Dead Boys...... 86

Gambar 22. The Talking heads...... 86

Gambar 23. The Damned ...... 87

Gambar 24. The Clash ...... 87

Gambar 25. Blackperpustakaan.uns.ac.id Flag ...... digilib.uns.ac.id ...... 88

Gambar 26. The Dead Kennedys ...... 88

Gambar 27. Misfits ...... 89

Gambar 28. Sonic Youth...... 89

Gambar 29. Rancid ...... 89

Gambar 30. NOFX...... 89

Gambar 31. The Offspring...... 98

Gambar 32. Blink 182...... 98

Gambar 33. Simple Plan ...... 99

Gambar 34. Sum41 ...... 99

Gambar 35. Model Rambut Mohawk ...... 101

Gambar 36. Model Rambut Perempuan Punk ...... 101

Gambar 37. Toko Spesialis Fashion Punk “Sex” di Inggris ...... 104

commit to user Gambar 38. Bandeng tampak (a) depan, (b) samping...... 142

Gambar 39. Gaya Rambut Bandeng tampak (a) depan, (b) samping, (c) belakang..... 143

Gambar 40. Riasan Mata Bandeng ...... 144

Gambar 41. Kaos Oblong yang Dipakai Bandeng...... 145

Gambar 42. Celana yang Dipakai Bandeng...... 146

Gambar 43. Boxer yang Dipakai Bandeng ...... 147 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 44. Jaket yang dipakai Bandeng...... 148

Gambar 45. Sepatu Boot yang Dipakai Bandeng ...... 149

Gambar 46. Ikat pinggang yang Dipakai Bandeng...... 150

Gambar 47. Gelang yang Dipakai Bandeng...... 151

Gambar 48. Piercingsperpustakaan.uns.ac.id Bandeng (a) Bibir (b) telinga (c)digilib.uns.ac.id lidah ...... 152

Gambar 49. Udin tampak (a) depan, (b) belakang, (c) duduk, (d) samping ...... 153

Gambar 50. Gaya Rambut Udin tampak (a) depan (b) samping...... 154

Gambar 51. Riasan Mata Udin...... 155

Gambar 52. Kaos Oblong Udin tampak (a) depan, (b) belakang...... 156

Gambar 53. Celana Udin tampak (a) depan, (b) belakang...... 157

Gambar 54. Boxer yang Dipakai Udin...... 158

Gambar 55. Jaket Udin tampak (a) depan, (b) samping...... 159

Gambar 56. Sneakers Udin tampak (a) depan (b) belakang ...... 160

Gambar 57. Ikat pinggang yang Dipakai Udin ...... 161

Gambar 58. Gelang rantai yang Dipakai Udin...... 162

Gambar 59. Plenthon tampak (a) depan (b) tanpa jaket ( c ) duduk ( d) belakang ...... 163

Gambar 60. Gaya Rambut Plenthon tampak (a) depan (b)samping ...... 164

commit to user Gambar 61. Riasan mata Plenthon...... 165

Gambar 62. Kaos oblong Plenthon ...... 166

Gambar 63. Celana Jeans Plenthon tampak (a) depan (b) samping...... 167

Gambar 64. Jaket Plenthon tampak (a) depan (b) belakang ...... 168

Gambar 65. Sneakers yang Dipakai Plenthon...... 169

Gambar 66. Ikat pinggang yang Dipakai Plenthon...... 170 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 67. Kalung Etnik yang Dipakai Plenthon...... 171

Gambar 68. Gelang Rantai yang Dipakai Plenthon ...... 172

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Signifikasiperpustakaan.uns.ac.id Dua Tahap Roland Barthes...... digilib.uns.ac.id ...... 24

Bagan 2. ”The Real Vestimentary Code” Barthes ...... 32

Bagan 3. Langkah -langkah Analisis Fashion Punk Modis ...... 35

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan kelompok masyarakat dalam rentang usia yang

bukan anakperpustakaan.uns.ac.id-anak lagi, tetapi juga belum bisa disebutdigilib.uns.ac.id dewasa. Masa remaja

merupakan tahapan transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Di sini,

remaja mendapatkan lebih banyak tanggung jawab daripada anak-anak.

Namun di sisi lain, mereka masih terikat kontrol orang dewasa. ”Jadi, remaja

tidak mendapatkan akses kepada dunia orang dewasa, namun mereka

mencoba mengambil jarak antara dirinya dengan dunia anak-anak.”1

”Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere

(kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti ’tumbuh’ atau

’tumbuh menjadi dewasa.’”2 Menurut Siagian, ”Remaja adalah mereka yang

berumur kira -kira 15-20 tahun. Atau bila dihubungkan dengan generasi yang

masih bersekolah, batasnya adalah mereka yang belajar di tingkat SMP, SMA,

3 dan tahun -tahun awal perguruan tinggi.” Sedangkan WHO (Organisasi

Kesehatan Dunia) menyatakan bahwa, ”Remaja merupakan periode

commit to user perkembangan antara pubertas, peralihan biologis, dan masa dewasa. Sesuai

dengan ketetapan WHO tahun 1971, usia mereka berada pada kelompok umur

10-24 tahun.”4

1 Chris Barker, Cultural Studies Teori dan Praktik, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2005, hal. 336 2 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Erlangga, Jakarta, 2004, hal. 206 3 T. O. Ihromi, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1999, hal. 118 commit to user 4 Ibid, hal. 119 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Cohen, ”Transisi dari ketergantungan kanak-kanak menuju

otonomi orang dewasa biasanya melibatkan satu fase pemberontakan, yang

dengan sendirinya menjadi bagian dari tradisi budaya yang diwariskan dari

satu generasi ke generasi berikutnya.”5 Masa remaja merupakan masa

pencarian jatiperpustakaan.uns.ac.id diri atau identitas. Dalam masa inidigilib.uns.ac.id biasanya melibatkan fase

pemberontakan untuk mewujudkan emansipasi nyata dari otoritas orang

tuanya. Mereka ingin bertahan dan melawan secara struktural terhadap budaya

orang tua dan budaya dominan, sementara itu mereka juga ingin membedakan

diri secara simultan dari budaya ini.

Remaja membutuhkan seorang panutan yang dianggap pahlawan

sebagai kiblat perlawanan atau pemberontakannya. Biasanya mereka akan

menemukan simbol perlawanan itu pada sosok seorang ikon pop yang

dianggap ideal dan sesuai dengan gaya hidup anak muda. Para pahlawan

populer atau tokoh terkenal itu, sebagaimana diungkapkan oleh sosiolog Orrin

6

Klapp, ”M embantu ’mengkristalisasikan suatu tipe sosial.’” Ikon pop tersebut

menampakkan suatu gaya hidup baru dan selera yang baru pula. Biasanya

tokoh yang menjadi idola remaja berasal dari kalangan selebritis seperti

commit to user musisi, bintang film, dan olahragawan. Contohnya, band The Sex Pistols yang

menjadi ikon subkultur Punk.

5 Chris Barker, Op. Cit., hal. 335 commit to user 6 Alvin Toffler, Kejutan Masa Depan, Pantja Simpati, Jakarta, 1970, hal. 275 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7 Gambar 1. Pelopor Band Punk Inggris “The Sex Pistols”

Dimana ada ikon pop yang dianggap pahlawan di situ ada pengikut

kultus. Bagi seorang remaja, pahlawan populer mereka dianggap memenuhi

kebutuhan eksistensial yang penting akan identitas. Memang para ikon

tersebut menjadi penentu gaya hidup remaja, akan tetapi gaya itu sendiri

diperagakan dan dipasarkan kepada publik oleh suatu subkultur. Dalam

sosiologi, antropologi, dan studi budaya, ”subkultur adalah sebuah kelompok

orang dengan suatu budaya (baik terbuka maupun tersembunyi) yang

8 membedakan mereka dari budaya yang lebih luas dimana mereka berada.”

”’Budaya’ dalam subkultur mengacu kepada ’seluruh cara hidup atau ’peta commit to user

makna’ yang menjadikan dunia ini dapat dipahami oleh anggotanya. Kata

’sub’ mengandung konotasi suatu kondisi khas dan berbeda dari masyarakat

dominan atau mainstream.”9

7 http://www.live4ever.uk.com/2009/10/the-story-of-the-sex-pistols-never-mind-the-bollocks/ 8 http://wiki.media-culture.org.au/ commit to user 9 Chris Barker, Op. Cit., hal. 337 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Subkultur dilihat sebagai solusi ajaib atau simbolis atas persoalan

struktural kelas. Atau sebagaimana dikemukakan Brake, ”Subkultur

memunculkan suatu upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami

secara kolektif yang muncul dari kontradiksi berbagai struktur sosial… ia

membangunperpustakaan.uns.ac.id suatu bentuk identitas kolektif dimanadigilib.uns.ac.id identitas individu bisa

diperoleh di luar identitas yang melekat pada kelas, pendidikan, dan

10

pekerjaan.” Dengan menggabungkan diri pada suatu subkultur yang dipilih

secara sadar, remaja berusaha mencari identitas diri sekaligus menjadikan

subkultur sebagai ruang untuk melakukan pemberontakan terhadap otoritas

budaya orangtua dan budaya dominan yang mereka anggap kolot dan kaku.

Menurut Abercombie dan Warde (1988), ”Salah satu ciri umum yang

menandai budaya orang muda, ditandai dengan kepedulian mereka terhadap

gaya.”11 Kepedulian remaja terhadap gaya, merupakan perwujudan mereka

dalam memanfaatkan objek materi. Gaya inilah yang kemudian memberi

makna pada pakaian, penampilan, bahasa, ritual, mode interaksi, dan jenis

musik dal am hubungannya satu sama lain. Dengan kata lain, subkultur

pemuda ditandai dengan perkembangan gaya tertentu.

commit to user Gaya subkultur remaja ditunjukkan lewat atribut yang mereka pakai

yang merupakan penggambaran atas karakter khas mereka. Gaya mereka

menjelaskan sumber daya yang terkandung dalam kolektivitas dan

teritorialitas melalui koherensi dan loyalitas geng terhadap kawan-kawannya.

Ikatan seorang remaja dengan suatu subkultur tertentu menentukan gaya hidup

10 Ibid., hal. 339 commit to user 11 Celia Lury, Budaya Konsumen, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 257 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

remaja tersebut. Dengan gaya hidup itu seorang remaja mengekspresikan

identifikasinya dengan suatu subkultur. Anggota-anggota subkultur sering

menandai keanggotaan mereka melalui penggunaan gaya yang berbeda dan

simbolik.

Seleraperpustakaan.uns.ac.id musik, fashion, bahasa, tingkahdigilib.uns.ac.id laku dan lain-lain, adalah

modal subkultur agar bisa dipahami oleh anggota-anggotanya untuk

membedakan diri dari subkultur lain, budaya orangtua atau budaya dominan.

Secara internal, gaya hidup subkultur bertujuan membangun otentisitas status

sosial dan membuat demarkasi dari budaya mainstream. Dengan demikian,

karya subkultur remaja yang kreatif, ekspresif dan simbolis bisa dibaca

sebagai bentuk perlawanan. Namun, tidak ada solusi subkultur terhadap upah

rendah, kerja rutin, yang membosankan dan tiadanya pendidikan, sehingga

resolusi subkultur pemuda tetap berada pada level ritual simbolis.

Dewasa ini akan sulit mengidentifikasi suatu subkultur tertentu karena

gaya mereka, terutama fashion, diadopsi oleh budaya dominan untuk tujuan

komersil. Industri fashion mengambil keuntungan dari suatu subkultur yang

digemari remaja. Proses industrialisasi ini pada akhirnya menyebabkan

commit to user kematian atau evolusi dari subkultur tersebut, karena pengikutnya

mengadaptasi nilai-nilai baru yang memunculkan sesuatu yang asing pada

masyarakat mainstream. Subkultur berbasis musik dengan fashion yang khas

rentan terhadap proses ini, seperti yang terjadi pada subkultur Punk.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12 Gambar 2. Komunitas Punk di London Inggris

Punk merupakan subkultur yang berkembang pesat di London, Inggris,

yang identik dengan ideologi anti kemapanan dengan semboyan ”do it

yourself”. Fashion subkultur Punk merupakan manifestasi dari semboyan

mereka. Mereka mengekspresikan diri dengan cara yang luar biasa berbeda

dengan gaya Inggris yang anggun. Penampilan mereka jauh lebih

mengagetkan dan membuat ngeri orang yang melihat karena benda-benda

yang tidak pantas seperti peniti (safety pins), jepitan pakaian dari plastik,

komponen televisi, silet, tampon bisa menjadi asesoris dari fashion Punk.

Bahkan mereka memakai T-Shirt yang berlumuran darah. Rambutnya dicat

hijau dengan gaya spike, mohawk, bihawk, atau trihawk. commit to user

Punk mempunyai kode fashion jauh lebih radikal, anarkis, dan

memberontak. Tujuan dari penampilan subkultur Punk ini memang untuk

membuat shock sekaligus menimbulkan kesan aneh bagi orang yang

melihatnya. Selain itu, gaya seperti ini memang disengaja untuk menimbulkan

kesan seperti anak yang teraniaya dan mengalami kekerasan di dalam

commit to user 12 http://image.guardian.co.uk/sys-images/Education/Pix/pictures/2008/06/16/Punks460.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

keluarganya, atau menunjukkan diri sebagai orang yang terbuang yang dibenci

oleh masyarakat. Mereka memilih kekerasan dengan gaya sadomasokistik,

karena mereka hidup di lingkungan kelas pekerja di London yang penuh

kekerasan dan kemiskinan.

Denganperpustakaan.uns.ac.id penampilan yang mengejutkan tersebutdigilib.uns.ac.id subkultur Punk pun

menarik perhatian media karena telah menyebabkan kepanikan moral. Momen

yang paling mengejutkan adalah ketika ikon subkultur Punk generasi pertama,

band The Sex Pistols, pada tahun 1977 meluncurkan single kedua mereka

“God Save The Queen”. Inilah ekspos mereka yang paling verbal untuk

mencaci-maki kerajaan. ”Lihat saja bagaimana Jamie Reid mendesain cover

single itu. Wajah Sang Ratu ditampilkan dalam dandanan Punk, lengkap

dengan tindikan pin di hidungnya.”13 Belakangan ini, desain kover album

tersebut diaplikasikan pada kaos oblong, badge, dan asesoris lainnya.

commit to user

14 Gambar 3. Cover Single “God Save The Queen” The Sex Pistols

13 Moer, Punk is Dead?, Juice Magz Edisi September 2005 http://moer.multiply.com/journal/item/54commit to user 14 http://www.live4ever.uk.com/2009/10/the-story-of-the-sex-pistols-never-mind-the-bollocks/ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Inovasi fashion Punk secara langsung memberi umpan balik kepada

fashion mainstream. Penyebarluasan gaya remaja subkultur menuju ke

industri fashion bukan sekedar proses kultural, melainkan suatu jenis baru

institusi komersial dan ekonomi. Jadi, setelah inovasi fashion orisinal yang

menandai perpustakaan.uns.ac.id subkultur Punk diubah menjadi komoditasdigilib.uns.ac.id dan dibuat tersedia

secara umum, ia lalu terkodifikasi, dibuat dapat dimengerti sekaligus dibentuk

menjadi milik publik dan barang dagangan yang menguntungkan. Subkultur

remaja mungkin melakukan resistensi secara simbolik melalui gaya, tetapi

mau tak mau, perlawanan itu harus berakhir dengan terciptanya komoditas

baru di bidang industri fashion.

Ketika perlawanan subkultur, baik secara visual dan verbal, mulai

dikenal dan digemari para remaja di seluruh dunia, Punk menjadi lahan baru

bagi industri, meliputi industri fashion, rekaman, dan lain-lain. Punk kini

menjadi sebuah komoditas dengan memperhalus tampilannya. Penghalusan

terhadap fashion Punk tersebut berakibat pada melemahnya makna isolasi diri

dan pemberontakan. Inti dari Punk menjadi sangat pop dan bisa dinikmati

siapa saja, termasuk golongan mapan. Bahkan benda-benda berbau Punk ini

commit to user tak jarang ditemui di toko-toko dengan harga yang begitu mahal dan tak bisa

dijangkau oleh kalangan bawah. Sehingga fenomena remaja berpenampilan

seperti kaum Punk ini merebak dimana-mana. Oleh kaum Punk yang merasa

sebagai bagian dari komunitas Punk jalanan asli, remaja berpenampilan Punk

ini disebut poser atau Punk modis.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Fakta ironis bahwa Punk yang selama ini dicaci maki kini menjadi

konsumsi kultural dapat dilihat pada resensi majalah remaja yang merupakan

standar tren fashion budaya mainstream. ”Pada musim panas 1977, dan pada

September tahun itu Cosmopolitan menampilkan resensi koleksi mutakhir

Zandra Rhodesperpustakaan.uns.ac.id tentang pakaian gila yang seluruhnyadigilib.uns.ac.id adalah variasi dari tema

Punk. Model -modelnya bergolek dari balik gunung peniti dan plastik

(penitinya diberi permata, ”plastik”nya satin yang tampak basah dan artikel

15 pendampingnya ditutup dengan aforisme –”to shock is chic.”

Punk kembali menjadi trend di tahun 2000-an dan grup band seperti

Green Day, Blink 182, Sum 41, Simple Plan, The Ataris, dan Good Charlotte

meraih kesuksesan internasional yang luar biasa, Punk mengalami perubahan

drastis dan kehilangan semangat anti kemapanannya.

commit to user

Gambar 4. Green Day16 Gambar 5. Good Charlotte17

15 DickHebdige, Asal-Usul dan Ideologi Subkultur Punk, Buku Baik, Yogyakarta, 1999, hal. 187 16 http://img2.timeinc.net/people/i/2005/specials/grammys05/show/bwhair/greenday.jpg 17 http://4.bp.blogspot.com/_Zs9nNlwuDUI/SEd7l53XkdI/AAAAAAAAAYM/_nIbBR11brg/commit to user s1600-h/good_charlotte.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Band-band Punk tersebut tak lagi menyerukan kritik sosial, lirik-

liriknya tidak lagi berbau politis, bahkan mengikat kontrak dengan label

mayor, dan bergelimang kesuksesan seperti rocker di tahun 1970-an. Apalagi,

ironisnya asesoris Punk, rambut mohawk, dan sepatu combat diproduksi dan

dikemas ulangperpustakaan.uns.ac.id oleh perusahaan -perusahaan dengandigilib.uns.ac.id label desainer dan dijual di

mal-mal, sehingga fashion Punk bukan lagi menjadi simbol pemberontakan,

tetapi sudah menjadi fetisisme komoditas yang dapat dipasarkan secara

meluas oleh kaum kapitalis.

Pada tahun 2005, majalah CosmoGIRL! Indonesia menampilkan

resensi gaya rambut Punk untuk kaum perempuan. Di samping gambar

tersebut terdapat narasi yang bertajuk ”Forever Punk!” yang menyebutkan

slogan ”Punk is not dead!”18 Sedangkan menurut Maestro rambut Indonesia,

Rudy Hadisuwarno, mengenai tren rambut di tahun 2010, ”Inspirasi dari

19 potongan model tahun 80-an itu akan kembali lagi.”

commit to user

(a) (b)

Gambar 6. Tren Rambut Punk (a) 200520 (b) 201021

18 Majalah CosmoGIRL! Indonesia edisi Januari 2005, hal. 56 19 http://www.infospesial.com/article/trend/2010-model-rambut-Punk-rock-80-an-kembali-

populer.htm 20 Ibid. commit to user 21 http://www.chntw.com/wp-content/uploads/2010/01/2010-Celebrity-Punk-Hairstyles-2.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

”Saat ini, jika kita melihat ada orang memakai pin di T-Shirtnya

dengan rantai, melihat rambut mohawk yang dicat hijau, tindikan di telinga

dan hidung, dan sepatu combat, kita langsung percaya bahwa dia adalah

anggota kelompok anak Punk. Dia merasa menjadi bagian dari anak Punk, dan

pakaiannyaperpustakaan.uns.ac.id mencerminkan bahwa dia mempunyaidigilib.uns.ac.id kepercayaan dan nilai-nilai

sama seperti anak-anak Punk. Bahkan dia dapat bercermin pada anak Punk

22

lainnya dengan melihat penampilannya.” Sehingga akan sulit membedakan

mana yang anak Punk jalanan dan mana yang sekedar mengikuti tren atau

biasa disebut Punk modis.

Punk jaman sekarang lebih tepat diidentifikasi sebagai Punk modis

bukan Punk ideologis. Fashion Punk modis merupakan manifestasi sebuah

perpaduan ambigu antara resistensi dan penerimaan ide-ide hegemoni. Punk

modis ini mempunyai dimensi perlawanan immanen karena mengekspresikan

penyimpangan stilistik dan merefleksikan kontradiksi terhadap kekuasaan

institusi dominan tetapi menggunakan pakaian pabrikan.

Walaupun evolusi banyak terjadi seiring dengan perkembangan Punk

tetapi ada pesan-pesan yang dikomunikasikan secara non-verbal melalui

commit to user tampilan visual mereka. Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik untuk

mengetahui makna di balik simbol-simbol visual dalam fashion Punk modis

terkait dengan pembentukan identitas remaja. Pembahasan secara deskriptif

kualitatif dengan kajian semiologi ini diharapkan dapat mengungkap makna

simbol-simbol visual dalam fashion Punk tersebut.

commit to user 22 Dadang Rusbiantoro, Generasi MTV, Jalasutra, Bandung dan Yogyakarta, 2008, hal. 103 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

“Bagaimana makna simbol-simbol visual fashion Punk modis terkait

dengan identitas remaja?”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. memperkaya kajian komunikasi non-verbal secara semiologis dalam

disiplin ilmu komunikasi;

2. memberi sumbangan terhadap studi tentang tanda terutama yang berkaitan

dengan makna simbol-simbol visual dalam fashion Punk modis;

3. secara akademis, penelitian ini diajukan sebagai syarat meraih gelar

kesarjanaan penulis di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat:

commit to user a. Secara teoritis, penelitian ini diharap dapat memberi sumbangan positif

bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi non-verbal

secara semiologi.

b. Secara praktis, penelitian ini diharap dapat memberikan wacana mengenai

subkultur Punk yang keberadaannya belum sepenuhnya diterima dalam

masyarakat kita yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Obyek Penelitian

Sumber penelitian adalah komunitas Punk modis Solo Grand Mall

(SGM) yang kadang mangkal di foodcourt SGM atau citywalk (depan SGM),

Slamet Riyadi, Surakarta. Punkers yang dimaksud bukan remaja Punk yang

tergabung perpustakaan.uns.ac.id dalam suatu komunitas Punk jalanandigilib.uns.ac.id tertentu (misal: Punk

Baluwarti, Punk STSI, Punk Purwosari, Punk Kleco, Punk Soniten dan lain-

lain), melainkan sekelompok kecil remaja dengan dandanan Punk. Mereka

tidak keluar dari rumah dan atau tidak hidup di jalanan. Komunitas Punk

jalanan beranggapan bahwa Punk yang tidak turun ke jalan bukanlah anak

Punk sejati. Remaja Punk modis dianggap hanya meniru atau sekedar

mengikuti tren dan sama sekali tidak mengetahui ideologi di balik penampilan

seorang Punker.

Penelitian ini mengambil obyek fashion Punk modis. ”Stacey

Thompson di dalam bukunya ’Punk Productions; Unfinished Business’

mengungkapkan bahwa secara historis Punk dipengaruhi oleh empat unsur

utama, yaitu musik, fashion, geng (komunitas) dan pergerakan

23

(pemikiran). ” Peneliti mengambil unsur fashion sebagai obyek penelitian

commit to user karena cara berpenampilan adalah sebuah tanda untuk membentuk citra tubuh,

menunjukkan identitas seseorang, serta nilai budaya yang dianut. Jadi, obyek

yang dianalisis dalam penelitian ini adalah setiap simbol-simbol visual dalam

fashion style komunitas Punk modis, meliputi: pakaian, gaya rambut, riasan,

sepatu dan asesoris lainnya.

commit to user 23 Fathun Karib, Sejarah Komunitas Punk Jakarta, www.jakartabeat.com perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses sosial yaitu sesuatu yang

berlangsung atau berjalan antar manusia. Manusia sebagai makhluk sosial

menempatkanperpustakaan.uns.ac.id interaksi antar sesama sebagaidigilib.uns.ac.id sebuah kebutuhan. Dalam

berinteraksi komunikasi menjadi perhatian utama. Maka, komunikasi

merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia.

”Istilah ’komunikasi’ atau dalam Bahasa Inggris ’communication’

berasal dari kata Latin ’communicatio’ dan bersumber dari kata

’communis’ yang berarti sama.”24 Maksud kesamaan tersebut adalah sama

makna atau arti, yang diusahakan melalui penggunaan bersama tanda-

tanda oleh para pelaku komunikasi, yaitu komunikator dan komunikan.

John Fiske menegaskan bahwa, ”Komunikasi tidak dilihat hanya

sebagai transmisi pesan, melainkan juga pada produksi dan pertukaran

pesan, yaitu dengan memperhatikan bagaimana suatu pesan atau teks

25 berinteraksi dengan masyarakat yang bertujuan memproduksi makna.”

Konsep ini menunjukkan bahwa pesan adalah susunan tanda-tanda yang

commit to user menghasilkan makna. Karena itu, ‘teks’ dan bagaimana membacanya

menjadi bagian yang penting dalam proses pemaknaan. Di sini yang

dimaksud dengan ‘membaca’ adalah proses menemukan makna-makna

ketika seseorang berhadapan dengan ‘teks’. Dengan demikian, pengertian

pesan selanjutnya mengacu pada pengertian makna.

24 Onong U. Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997, hal. 10 commit to user 25 Ibid, hal. 189 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Definisi makna sendiri mengalami kerancuan di kalangan ilmuwan.

Menurut David K. Berlo, ”Makna tidak terletak pada lambang-lambang

tapi terletak pada pikiran setiap orang, pada persepsinya. Makna

menurutnya terbentuk dari pengalaman individu.”26 ”Brodbeck kemudian

27 memberikanperpustakaan.uns.ac.id pengertian makna dalam tiga corak,digilib.uns.ac.id yaitu:

1. Makna inferensial, yaitu makna satu kata (lambang) adalah obyek,

pikiran, gagasan, konsep yang dirujuk oleh kata tersebut.

2. Makna yang kedua menunjukkan arti (significane) suatu istilah sejauh

dihubungkan dengan konsep-konsep yang lain.

3. Makna intensional, yaitu makna yang dimaksud oleh seorang pemakai

lambang, makna ini tidak dapat divalidasi secara empiris atau dicari

rujukannya. Makna ini hanya terdapat pada pikiran orang dan hanya

dimiliki oleh dirinya sendiri.”

Pesan yang disampaikan oleh sumber tidak akan memiliki arti jika

penerima pesan tidak mempunyai kemampuan mengencode (memaknai)

pesan tersebut. Ketidakpahaman atas sebuah pesan yang disampaikan oleh

sumber kepada penerima sering terjadi. Ini bukan berarti telah terjadi

commit to user kegagalan dalam berkomunikasi. Penyebabnya adalah latar belakang sosial

dan budaya yang berbeda antara kedua belah pihak. Sehingga perbedaan

dalam memaknai suatu teks sangat mungkin terjadi.

26 Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasicommit, Remaja to user Rosda karya, Bandung, 1996, hal. 276 27 Ibid, hal. 278 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

”Ketika berkomunikasi kita menerjemahkan gagasan ke dalam

28 bentuk lambang verbal dan non verbal.” Jalalludin Rakhmat membagi

pesan ke dalam dua bentuk yaitu pesan verbal dan non verbal. Pesan

verbal adalah pesan yang diucapkan dengan menggunakan kalimat dalam

bahasa perpustakaan.uns.ac.id atau linguistik. Sedangkan pesan nondigilib.uns.ac.id verbal adalah pesan yang

disampaikan dengan menggunakan cara-cara tertentu (pesan

paralinguistik) dan juga pesan yang disampaikan dengan isyarat (pesan

ekstralinguistik).

Bentuk-bentuk komunikasi non verbal berupa bahasa tubuh, seperti

gerak isyarat (dengan mata, tangan, atau anggota tubuh lainnya), tekanan

suara, dan ekspresi wajah. Bentuk-bentuk penyampaian pesan tersebut

dapat ditampilkan melalui media yang dikemas secara kreatif seperti

fotografi, lukisan, musik, film, iklan, arsitektur, komik, dan fashion.

29 ”Adapun fungsi dari pesan non verbal ada lima, yaitu:

1. Repetisi, adalah mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan

secara verbal. Misal: menggeleng-gelengkan kepala berkali-kali;

2. Substitusi, adalah menggantikan lambang-lambang verbal. Misal:

commit to user menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-angguk;

3. Kontradiksi, adalah menolak pesan verbal atau memberikan makna

yang lain terhadap pesan verbal. Misal: memuji prestasi tapi

mencibirkan bibir.

28 Steward L. Tubbs, Sylvia Moss, Human Communication, McGraw Hill Co., New York, 2000, hal. 66 commit to user 29 Ibid, hal. 287 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Komplemen, adalah melengkapi dan memperkaya makna pesan non

verbal. Misal: air muka menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak

dapat diungkapkan dengan kata-kata;

5. Aksentuasi, adalah menegaskan pesan verbal atau

menggarisbawahinya.perpustakaan.uns.ac.id Misal: mengungkapkandigilib.uns.ac.id kejengkelan dengan

memukul mimbar.”

Pesan-pesan non verbal sangat penting dalam komunikasi, seperti

yang dikatakan oleh Dale G. Leathers yang dikutip Jalaludin Rakhmat. Ia

menyebutkan alasan pentingnya pesan-pesan non verbal antara lain:30

a. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan melalui pesan non

verbal ketimbang verbal;

b. Pesan non verbal memberikan informasi tambahan yang memperjelas

maksud dan makna pesan (fungsi metakomunikatif) yang sangat

diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas;

c. Pesan non verbal merupakan cara yang lebih efisien dibandingkan

dengan pesan verbal.

Fashion merupakan bentuk komunikasi non verbal. Di sini, garmen

commit to user yang merupakan butir fashion menjadi medium atau saluran yang

dipergunakan seseorang untuk mengkomunikasikan pesan pada orang lain.

Kebanyakan orang merasa, fashion dan pakaian yang mereka pakai,

memiliki makna tertentu. Kebanyakan orang memilih fashion dan pakaian

seperti makna yang mereka persepsi terkandung dalam garmen tersebut.

commit to user 30 Jalaludin Rakhmat, Op. Cit., hal. 288 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam kata-kata Thomas Carlyle, “Pakaian menjadi ‘perlambang

jiwa’ (emblems of the soul). Pakaian bisa menunjukkan siapa pemakainya.

Dalam kata-kata tersohor dari Eco, ‘I speak through the cloth.’ (Aku

berbicara lewat pakaianku).”31 Pakaian yang kita kenakan membuat

pernyataanperpustakaan.uns.ac.id tentang diri kita. Orang yang berinteraksidigilib.uns.ac.id dengan kita akan

menafsirkan penampilan kita seolah-olah kita sengaja membuat suatu

pesan. Pernyataan ini membawa kita pada fungsi komunikasi dari pakaian

yang kita kenakan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh Kefgen dan Touche disebut sebagai pesan artifaktual,

”Pakaian menyampaikan pesan, pakaian terlihat sebelum suara

terdengar.”32 Pakaian, “adalah bentuk komunikasi artifaktual (artifactual

communication). Komunikasi artifaktual biasanya didefinisikan sebagai

komunikasi yang berlangsung melalui pakaian dan penataan pelbagai

artifak, misalnya: pakaian, dandanan, barang perhiasan, kancing baju, atau

33

furnitur di rumah Anda dan penataannya, ataupun dekorasi ruang Anda.”

Fashion memunculkan sistem penandaan (signifikasi) yang

menjadi tempat pembentukan dan pengkomunikasian tatanan sosial.

commit to user Fashion bekerja dengan berbagai cara yang berbeda, namun memiliki

kesamaan bahwa fashion merupakan tempat tatanan sosial dialami,

dipahami, dan berlalu. Fashion dianggap sebagai salah satu makna yang

diinginkan oleh individu atau kelompok sosial dalam mengkomunikasikan

identitas mereka.

31 Malcolm Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi, Jalasutra, Yogyakarta & Bandung, 2007, hal.vi 32 Isnawati, Aku Berdandan Maka Aku Adacommit, Edisi 4to Tahun user XIV/2005, hal. 12 33 Malcolm Barnard, Op. Cit., hal. vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Semiologi

“Semiologi”, berasal dari dua kata Yunani, “semeion” dan “logos”.

Semeion artinya “tanda” dan logos artinya “kisah”, “catatan” atau “ilmu”.

Jadi, “semiologi” bisa diartikan sebagai ilmu tentang tanda atau sistem

tanda. Dalamperpustakaan.uns.ac.id Bahasa Inggris disebut “semioticsdigilib.uns.ac.id”. Dalam Bahasa Indonesia

disebut “semiologi” atau “semiotika”.

“Semiologi (atau semiotika) adalah ilmu umum tentang tanda dan

mencakup strukturalisme dan hal-hal lain yang sejenis, yang karenanya

semua hal yang berkaitan dengan signifikasi (signification), betapapun

sangat tidak berstruktur, beraneka ragam, dan terpisah-pisah.”34”Semiotika

meliputi studi bukan hanya ’tanda-tanda’ dalam percakapan keseharian,

tetapi dari apapun yang ’menunjuk’ sesuatu hal yang lain. Dalam semiotik,

tanda mengambil bentuk berupa kata-kata, gambar, suara, geestur, dan

35 objek.”

Semiologi memfokuskan perhatiannya terutama pada teks. Teks

yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta sistem

lambang (signs) baik yang terdapat pada media massa (seperti berbagai

commit to user paket tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara radio, dan

berbagai bentuk iklan) maupun yang terdapat di luar media massa (seperti

karya lukis, patung, candi, monumen, fashion show, dan menu masakan

pada suatu food festival).36

34 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 181 35 Pamela Nilan, Applying Semiotic Analysiscommit to Social to user Data in Media Studies, Makalah, hal. 6 36 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiS, Yogyakarta, 2008, hal. 155-156 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam perkembangannya, terdapat dua peristilahan: semiologi

(semiology) dan semiotika (semiotics). Kedua istilah di atas mengacu pada

ilmu ini dan secara prinsip tidak ada perbedaan, kecuali dalam hal

orientasi semiologi pada Saussure dan orientasi semiotika pada Pierce.37

Denganperpustakaan.uns.ac.id kata lain, kedua istilah tersebut dapatdigilib.uns.ac.id sama-sama dipakai. Untuk

penelitian ini lebih dipilih penggunaan istilah semiologi, sebagaimana

yang biasa digunakan Roland Barthes.

Sejarah kajian tentang tanda atau semiologi modern mencatat ada

dua nama yang berperan besar dalam perkembangannya, yaitu Ferdinand

de Saussure dari Perancis dan Charles Sanders Pierce dari Amerika.

Keduanya mendasarkan teori semiotikanya pada landasan yang berbeda.

Saussure sebagai ahli linguistik, mengembangkan dasar-dasar dari

linguistik dan memberi tekanan pada struktur yang menyusun tanda,

38 sementara Pierce lebih menekankan pada konsep-konsep dari luar tanda.

Saussure meletakkan tanda dalam konteks komunikasi manusia

dengan melakukan pemilahan antara signifiant (penanda) dan signified

(petanda). Signifiant adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang

commit to user bermakna (aspek material), yakni apa yang dikatakan dan apa yang ditulis

atau dibaca. Signified adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep

(aspek mental) dari bahasa.39

Konsep strukturalisme linguistik yang dirintis Ferdinand de

Saussure inilah yang dikembangkan oleh Roland Barthes dan disebut

37 Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Indonesia Terra, Magelang, 2001, hal. 20 38 Ibid, hal. 12 commit to user 39 Ibid, hal. 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

semiologi Barthes. Jika Saussure menekankan fungsi strukturalisme

linguistik untuk mencari makna yang terkandung dan disampaikan dalam

sistem penandaan bahasa, maka Barthes mencoba mengembangkan konsep

Saussure untuk menyelidiki sistem di luar bahasa (other than language).

perpustakaan.uns.ac.idBagi Barthes, semiologi hendakdigilib.uns.ac.id mempelajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai berarti

bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana

obyek- obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem

terstruktur dari tanda. Barthes melihat signifikasi sebagai sebuah proses

yang total dengan suatu susunan yang sudah terstruktur. Signifikasi itu

tidak terbatas pada bahasa, tetapi terdapat pula pada hal-hal yang bukan

bahasa. Pada akhirnya, Barthes menganggap kehidupan sosial sendiri

merupakan suatu bentuk dari signifikasi. Dengan kata lain, kehidupan

40 sosial, apapun bentuknya, merupakan suatu sistem tanda tersendiri pula.

Konsep dasar semiologi Barthes adalah konsep tentang tanda

dalam suatu sistem penandaan, signifikasi, dan tingkatan signifikasi.

”Tanda adalah setiap ‘kesan bunyi’ yang berfungsi sebagai ‘signifikasi’

commit to user sesuai yang ‘berarti’ –suatu objek atau konsep dalam dunia pengalaman

41 yang ingin kita komunikasikan.” ”Tanda menjadi kode alamiah.

Transparansi makna adalah suatu hasil pembiasaan budaya, yang efeknya

adalah menyembunyikan praktik pengkodean budaya. Objek budaya

mengungkapkan makna, dan semua praktik budaya tergantung kepada

40 Ibid, hal. 53 commit to user 41 Dennis McQuail, Op. Cit., hal. 181 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

makna yang dibangun oleh tanda. Walhasil, kebudayaan dikatakan bekerja

‘seperti bahasa’ dan semua praktik budaya terbuka bagi analisis

42 semiotik.”

”Tanda memiliki dua prinsip dasar, yakni arbitrer dan linear. Tanda

dikatakanperpustakaan.uns.ac.id arbitrer (semena -mena) dalam pengertiandigilib.uns.ac.id tanpa motif, bukan

berarti pilihan bebas penutur terhadap penanda, tetapi bahwa tidak ada

hubungan yang sungguh-sungguh alami antara penanda dan petanda dalam

kenyataan. Tanda dikatakan linear karena penanda yang sifatnya auditori

(berhubungan dengan pendengaran.)”43

Karakter arbitrer hubungan penanda-petanda mengandung arti

bahwa makna bersifat cair, spesifik secara historis dan kultural, ketimbang

tetap dan universal. Namun, ini juga berarti bahwa makna diatur

berdasarkan kondisi sosial historis yang spesifik. Sebagaimana dikatakan

Culler, ”Karena dia arbitrer, tanda bergantung sepenuhnya kepada sejarah

dan kombinasi pada momen tertentu dari penanda, dan petanda merupakan

44 hasil tak menentu dari proses historis ini.”

Baik petanda maupun penanda, menurut Barthes, ”memuat bentuk

commit to user dan substansi. Bentuk adalah apa yang dapat dilukiskan secara mendalam,

sederhana, dan koheren (kriteria epistemologis) oleh linguistik tanpa

melalui premis ekstralinguistik; substansi adalah keseluruhan rangkaian

42 Chris Barker, Op. Cit., hal. 71 43 Kurniawan, Op. Cit., hal. 31-32 commit to user 44 Chris Barker, Op. Cit., hal. 71 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

aspek-aspek fenomena linguistik yang tidak dapat dilukiskan secara

45 mendalam tanpa melalui premis ekstralinguistik.”

46 Maka tanda memiliki 4 hal yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Substansi ekspresi: misalnya suara dan artikulator;

2. Bentukperpustakaan.uns.ac.id ekspresi: yang dibuat dari aturandigilib.uns.ac.id-aturan sintagmatik dan

paradigmatik;

3. Substansi isi: misalnya aspek-aspek emosional, ideologis atau

pengucapan sederhana dari petanda, yakni makna “positif”nya;

4. Bentuk isi: ini adalah susunan formal petanda di antara petanda-

petanda itu sendiri melalui hadir atau tidaknya sebuah tanda semantik.

”Maka tanda semiologis juga tersusun dari penanda dan petanda,

tetapi berbeda pada tingkat substansinya. Banyak sistem-sistem semiologis

(obyek, bahasa isyarat, imaji piktorial) memiliki sebuah substansi ekspresi

yang esensinya tidak untuk menandai, tetapi semata karena kebiasaan

belaka dan asal-usulnya bersifat utilitarian dan fungsional” (Barthes, 1967:

41). Contohnya: pakaian untuk perlindungan. Pakaian tidak dikenakan

untuk menunjukkan bahwa seseorang merupakan anggota suatu kelompok

commit to user sosial.

”Dalam menganalisis makna dari lambang atau tanda (signs) erat

kaitannya dengan tingkatan penafsiran. Penafsiran seringkali adalah

sebuah makna yang keluar dari makna literal. Makna tersebut muncul dari

sebuah pengalaman tertentu, dalam budaya tertentu, dan pada konteks

45 Kurniawan, Op. Cit., hal. 55-56 commit to user 46 Ibid, hal. 56 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tertentu. Makna dikatakan meningkat dari tanda yang ada sampai dengan

47 tanda tunggal yang penuh dengan makna yang berlapis-lapis.”

Untuk membahas lingkup makna yang lebih besar ini para ahli

membedakan antara makna denotatif dan makna konotatif. Roland Barthes

menggunakanperpustakaan.uns.ac.id istilah orders of significationsdigilib.uns.ac.id. Roland Barthes

membedakan antara first orders significations dengan second orders

significations . “Sistem tanda pertama kadang disebutnya dengan istilah

denotasi atau sistem terminologis, sedang sistem tanda tingkat kedua

disebutnya sebagai konotasi atau sistem retoris atau mitologi. Fokus kajian

Barthes terletak pada sistem tanda tingkat kedua atau metabahasa.”48

Tahap signifikasi Barthes bisa dilihat pada bagan di bawah ini:

First Order Second Order

Reality Reality Culture

connotation form signifier

dennotation

signified

commit to user myth content

Bagan 1. Signifikasi Dua Tahap Roland Barthes49

Ringkasnya, denotasi dan konotasi dapat dijelaskan sebagai

berikut:50

47 Chris Barker, Op. Cit., hal. 72 48 Kurniawan, Op. Cit., hal. 114-115 commit to user 49 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 127 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan

antara sign dengan referan dalam relitas eksternal. Denotasi dijelaskan

sebagai makna sebuah tanda yang defisional, literal, jelas, (mudah

dilihat dan dipahami) atau ‘commonsence’. Dalam kasus terhadap

linguistik,perpustakaan.uns.ac.id makna denotatif adalah apa yangdigilib.uns.ac.id dijelaskan dalam kamus;

b. Konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan

perasaan atau emosi pembaca atau pengguna nilai-nilai budaya

mereka. Makna menjadi ‘subyektif’ dan ‘intersubyektif’. Istilah

konotasi merujuk pada tanda yang memiliki asosiasi sosiokultural dan

personal. Ini biasanya dikaitkan dengan kelas, umur, gender, etnik, dan

sebagainya dari sang penafsir. Tanda lebih terbuka dalam

penafsirannya pada konotasi daripada denotasi.

”Ketika konotasi dinaturalisasikan sebagai sesuatu diterima secara

‘normal’ dan ‘alami’, ia bertindak sebagai peta makna konseptual dimana

seseorang memahami dunianya. Itu semua adalah mitos (berasal dari

51 bahasa Yunani ’mutos’ berarti cerita).” ”Bagi Barthes, mitos adalah

sistem semiologis urutan kedua atau metabahasa. Mitos adalah bahasa

commit to user kedua yang berbicara tentang bahasa tingkat pertama. Tanda pada sistem

pertama (penanda dan petanda) yang membangun makna denotatif

menjadi penanda pada urutan kedua makna mitologis konotatif.”52

50 Antonius Birowo (editor), Metode Penelitian Komunikasi Teori & Aplikasi, Gitanyali,

Yogyakarta, 2004, hal. 57-58 51 ST. Sunardi, Semiotika Negativa, Yogyakarta,commit Kanal to user, 2002 , hal. 88 52 Chris Barker, Op. Cit, hal. 72 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam tahap konotasi, Barthes membangun konsep tentang mitos

yang didefinisikannya sebagai “‘a type of speech’, mitos adalah tipe

53 wicara.” Disebut speech (wicara) karena mitos adalah cara orang

berbicara, jadi bahasa sebagaimana kita berbicara. Mitos dipakai untuk

mendistorsiperpustakaan.uns.ac.id atau mendeformasi kenyataan (signifikasidigilib.uns.ac.id dari sistem tanda

tingkat pertama). Mitos berfungsi untuk mendistorsi makna dari sistem

semiotik tingkat pertama sehingga makna itu tidak lagi menunjuk pada

realitas yang sebenarnya.

“Fungsi ini dijalankan dengan mendeformasi bentuk dengan

konsep. Deformasi terjadi karena konsep dalam mitos terkait erat dengan

kepentingan pemakai atau pembuat mitos (yaitu kelompok masyarakat

tertentu). Dilihat dari proses signification, mitos berarti menaturalisasikan

konsep (maksud) yang historis dan menghistorisasikan sesuatu yang

54 intensional. ” Proses itu terjadi sedemikian rupa sehingga pembaca mitos

tidak menyadarinya.

Mitos berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam periode tertentu.

commit to user Mitos adalah bagaimana kebudayaaan menjelaskan atau memahami

beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Melalui mitos-mitos

tersebut akan lahir berbagai stereotipe tentang suatu hal. Mitos primitif

misalnya memahami mengenai manusia dan dewa, hidup dan mati,

53 Roland Barthes, Mitologi, Kreasi Wacanacommit, Yogyakarta to user, 2004 , hal. 151 54 ST Sunardi, Op. Cit., hal. 106-114 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sedangkan mitos masa kini mengenai gender, feminisme, ilmu

pengetahuan dan lainnya.

Ciri-ciri mitos:

1. Distortif

Hubunganperpustakaan.uns.ac.id signifier (atau form) dan signifieddigilib.uns.ac.id (atau konsep) dalam

sistem mitos bersifat distortif dan deformatif. Unsur yang mendistorsi

adalah konsep. Barthes mengatakan bahwa ciri ini membuat konsep

bisa mengasingkan makna dari tanda tingkat pertama.

2. Intensional

Mitos dibuat bukannya tanpa maksud melainkan intensional. Mitos

secara personal memanggil, menyapa dengan sengaja. Signification

mitos muncul bukan pertama-tama dari sistem linguistik atau sistem

tingkat pertama melainkan oleh maksud.

3. Statement of fact

Mitos tidak lagi sekedar sapaan melainkan statement of fact. Artinya

mitos lebih dari sekedar bisikan, ajakan, atau perintah melainkan

menjadi bukti bahwa konsep itu faktual. Mekanisme signification ini

commit to user menimbulkan efek lain. Pesan yang berada pada status historis berubah

menjadi status natural. Status natural membuat pesan itu tidak dapat

lagi diganggu gugat, ia sudah diyakinkan.

4. Motivasional

Bentuk mitos tidak arbitrer tapi mengandung motivasi. Signification

yang terjadi pada sistem semiotik tingkat kedua bukan unmotivated commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

melainkan motivated. Motivasi pada sistem mitis bekerja dengan

menggunakan prinsip analogi.

”Meskipun mitos adalah konstruksi budaya, tapi ia bisa tampak

sebagai kebenaran universal yang telah ada sebelumnya dan melekat pada

nalar awamperpustakaan.uns.ac.id (commonsense) . Mitos kemudiandigilib.uns.ac.id mirip dengan konsep

55 ideologi, yang bekerja pada level konotasi.”

Menurut Volosinov, ”Ranah ideologi bertepatan dengan ranah

56 tanda... kapanpun ada tanda, di situ ada ideologi.” Menurut Barthes,

mitos dan ideologi bekerja dengan menaturalkan interpretasi tertentu dari

individu yang khas secara historis. Mitos menjadikan pandangan dunia

tertentu tampak tak terbantahkan karena alamiah atau ditakdirkan Tuhan.

”Mitos bertugas memberikan kehendak historis suatu justifikasi alamiah,

dan menjadikan berbagai peristiwa yang tak terduga tampak abadi.”57

Mitos menurut Barthes, ”adalah sebuah sistem komunikasi yang

dengan semikian dia adalah sebuah pesan. "Mitos kemudian tak mungkin

dapat menjadi sebuah obyek, sebuah konsep, atau sebuah ide, karena mitos

adalah sebuah mode penandaan yakni sebuah bentuk. Mitos sebagai

commit to user bentuk tidak dibatasi oleh obyek pesannya, tetapi dengan cara apa mitos

menuturkan pesan itu. Dengan demikian ada batas-batas formal dari mitos,

tetapi tak ada batasan yang ’substansial.”58

55 Chris Barker, Op. Cit, hal. 72 56 Ibid, hal. 130 57 Ibid, hal. 73 commit to user 58 Kurniawan, Op. Cit, hal. 84 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

”Meskipun semiologi Barthes menjadikan linguistik Saussure

sebagai modelnya, tetapi Barthes mengingatkan bahwa semiologi tidak

bisa sama dan sebangun dengan linguistik. Petanda dari garmen busana,

misalnya, meski diperantarai melalui tuturan (majalah), tidaklah tentu

didistribusikanperpustakaan.uns.ac.id seperti petanda dari bahasa selamadigilib.uns.ac.id keduanya tak memiliki

‘panjang’ yang sama (di sini sebuah kata, di sana sebuah kalimat).

Petanda itu tidak memiliki material lain kecuali penanda tipikalnya. Dalam

kasus sistem isologis seperti ini, orang kemudian tidak dapat menerimanya

kecuali dengan memaksakan padanya sebuah metabahasa.”59

Sintagma dan sistem berperan dalam proses pemahaman atas tanda.

Menurut Barthes: ”Berlawanan dengan simbol, tanda sebenarnya

didefinisikan bukan oleh analogisnya dan dalam makna berhubungan

secara alami dengan sebuah isi, tetapi secara esensial oleh tempatnya di

dalam sebuah sistem perbedaan-perbedaan (sistem oposisi pada tingkat

60

paradigmatik dan sistem asosiasi pada tingkat sintagmatik).

61 Contoh perbedaan antara Sistem dan Sintagma:

Sistem Sintagma

Sistem Susunan dari helai, bagiancommit atau to userpernik yang tak Campuran pada tipe garmen dapat dipakai pada waktu yang sama pada pakaian yang sama dari bagian tubuh yang sama, dan variasinya unsur-unsur yang berkorespondensi dengan sebuah perubahan berbeda: dalam makna pakaian: Rok-blus-jaket

- Toque (topi kecil wanita tanpa tepi) - Topi bertali di dagu - Kerudung

Tabel 1. Perbedaan Sistem dan Sintagma dalam Garmen

59 Ibid, hal. 57-58 60 Ibid, hal. 61-62 commit to user 61 Ibid, hal. 64 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

”Paradigma adalah klasifikasi tanda-tanda atau satu kumpulan

tanda-tanda yang diasosiasikan, yang merupakan semua anggota dari

semacam kategori tetapan; tetapi setiap tanda itu berbeda secara

signifikan. Sebuah sintagma adalah kombinasi beraturan dari tanda-tanda

62 yang berinteraksiperpustakaan.uns.ac.id yang membentuk keseluruhandigilib.uns.ac.id yang bermakna. ”

Kedua jenis perbedaan itu pun dikaji dalam produksi makna dalam

fashion . Perbedaan sintagmatik adalah perbedaan di antara hal-hal yang

membentuk rangkaian penandaan atau keseluruhan. Jadi, perbedaan

sintagmatik adalah perbedaan di antara bagian pembentukan garmen.

Yaitu perbedaan antara garmen dalam satu pakaian atau setelan pakaian.

Sebagai contoh, perbedaan antara kerah, kancing, bahu. Semuanya penting

untuk membentuk sintagma atau keseluruhan penandaan, yakni kemeja.

Perbedaan paradigmatik adalah perbedaan antara hal-hal yang

saling menggantikan. Misalnya, perbedaan antara model kerah pada

kemeja. Ini adalah perbedaan antara jenis-jenis jas yang berbeda yang

dapat dipiih untuk pakaian atau setelan pakaian. Perbedaan paradigmatik

adalah perbedaan antara gaya kerah yang berbeda yang menjadi sumber

commit to user untuk dipilih membuat kemeja.

Jadi, relasi sintagmatik dan paradigmatik adalah konteks tempat

eksisnya sesuatu dan dari sanalah makna berasal. Di sini dapat ditegaskan

bahwa relasi sintagmatik dan paradigmatik dapat menjelaskan semua

konteks: satu garmen, setelan pakaian, dan fashion jadi didiami.

commit to user 62 Ibid, hal. 63 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Komunikasi bukanlah suatu aktivitas tanpa pamrih atau netral.

Komunikasi merupakan salah satu cara untuk memproduksi dan

mereproduksi posisi timpang, dominan, dan subordinat dalam masyarakat.

Posisi dominan dan subordinat, yang merupakan hasil perilaku manusia,

dibuat perpustakaan.uns.ac.id tampak alamiah. Hal ini menunjuk padadigilib.uns.ac.id hegemoni , yaitu situasi

dimana kelompok sosial pada posisi dominan, menggunakan otoritas

sosialnya sebagai hasil dari kekuasaannya, menjadi alamiah dan absah.

Fashion, sebagai bentuk komunikasi, merupakan bagian dari proses

itu. Melalui fashion, pakaian, posisi dominan dan subordinat tampak

terjadi alamiah, dan bukan merupakan hasil dari tindakan manusia.

Hegemoni dapat dianggap sebagai bentuk peperangan yang bergerak yang

secara konstan harus direbut lagi sebagai rangkaian medan perang

perbedaan termasuk fashion.

“Dalam ‘The Fashion System’, Barthes memperoleh dua kelas

komutatif besar: Dengan menggabungkan semua tuturan yang menyatakan

semacam struktur, kita dibawa untuk menempatkan adanya (pada tingkat

busana tertulis) dua kelas komutatif besar: Di satu sisi ditemukan semua

commit to user segi busana dan di lain sisi semua segi karakter (bijak, menghibur, dan

lain-lain) atau segi lingkungan (sore, akhir pekan, belanja, dan lain-lain);

di satu sisi: bentuk, susunan, warna, dan yang lain: situasi, kesibukan,

keadaan, suasana hati; atau untuk menyederhanakan lebih jauh, di satu

63 sisi: pakaian, dan di sisi lain: dunia.”

commit to user 63 Ibid, hal. 74 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Barthes menempatkan sebuah garmen nyata dalam hubungan

dengan lingkungan empiris di dunia. Tanda tipikalnya adalah: garmen

nyata. Hal ini disebut Barthes: ‘The Real Vestimentary Code.’ Jadi,

tampaklah bahwa bahasa mengkonstitusi sistem informasi kedua yang

disebut perpustakaan.uns.ac.idBarthes ‘kode vestimentary tertulis’ ataudigilib.uns.ac.id ‘sistem terminologis’ dan

64 menjadi bagan seperti di bawah ini:

Sistem 2 / teminologis Pn Pt

kalimat Proposisi

Pn Pt Sistem 1 / vestimentary code Pakaian yang Dunia yang nyata nyata

Keterangan : Pn = Penanda (Signifier) Pt = Petanda (Signified)

Bagan 2. ”The Real Vestimentary Code” Barthes

Semiologi sebenarnya merupakan suatu metode untuk membaca

tanda-tanda kebudayaan sebagai suatu sistem. Dengan kata lain, Barthes

sebenarnya melakukan suatu interpretasi kebudayaan. Interpretasi yang

dimaksud adalah membuat sebanyak mungkin makna, bukannya

menemukan suatu makna ultim dari fenomena yang diinterpretasi.

Semiologi Barthes menyarankan pluralitas makna dan interpretasi

commit to user yang nyatanya tak dapat dipungkiri. mengingat ada perbedaan-perbedaan

yang dimiliki manusia, sejarah, dan kebudayaan masing-masing.

Semiologi Barthes dapat menjadi suatu bentuk dekonstruksi terhadap

pemahaman-pemahaman yang selama ini sudah dianggap tuntas dan

mapan.

commit to user 64 Ibid, hal. 75 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Barthes mengembangkan analisa struktural atau analisa tekstual

yang diterapkan untuk mengkaji naskah atau teks-teks. Suatu naskah, oleh

Barthes dipotong-potong dan disusun kembali dalam suatu sistem baru

dalam jumlah tak terbatas. Dengan metode ini peran pembaca begitu besar

65 dalam menentukanperpustakaan.uns.ac.id sistem makna baru yang terbentuk.digilib.uns.ac.id

Di mata Barthes, suatu karya atau teks merupakan sebentuk

konstruksi belaka. Bila hendak menemukan maknanya, maka yang

dilakukan adalah rekonstruksi dari bahan-bahan yang tersedia, yang tak

lain adalah teks itu sendiri. Sebagai sebuah proyek rekonstruksi, maka

pertama-tama teks tersebut dipenggal-penggal terlebih dahulu menjadi

beberapa leksia atau satuan bacaan tertentu. Dengan memenggal teks itu

maka pengarang tak lagi menjadi perhatian. Maksud dari pengarang yang

selama ini dijadikan pusat perhatian dalam upaya menginterpretasikan

66 suatu teks sudah ditinggalkan.

Metode dalam mendekati suatu teks atau dilihat dari bagaimana

pembaca memproduksi makna (tingkat kedua). Barthes mengajak untuk

menilai suatu teks dengan dua cara: writerly dan readerly. Kedua cara ini

commit to user menghasilkan dua teks, writerly text dan readerly text. Writerly text adalah

apa yang dapat ditulis pembaca sendiri terlepas dari apa yang ditulis

pengarangnya.67

Sedangkan readerly text adalah apa yang dapat dibaca, tetapi tidak

dapat ditulis, yakni teks terbaca yang merupakan nilai reaktif dari writerly

65 Ibid, hal. 115 66 Ibid, hal. 93 commit to user 67 Ibid, hal. 89-90 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

text. Barthes sendiri memilih writerly text sebagai penilaian. Karena

Barthes beralasan bahwa: karena tujuan dari karya sastra (tujuan sastra

sebagai karya) adalah untuk membuat pembaca tak selamanya seorang

konsumen, tapi seorang produsen teks.68

perpustakaan.uns.ac.idTeks kemudian menjadi terbuka terhadapdigilib.uns.ac.id segala kemungkinan.

Pembaca akan berhadapan dengan pluralitas signifikasi. Pergeseran pusat

dari perhatian kepada pengarang (author) kepada pembaca merupakan

konsekuensi logis dari semiologi Barthes yang menekankan semiologi

derajat kedua yang memberi peran besar bagi pembaca untuk

memperoduksi makna. Pembaca kemudian dapat melakukan interpretasi

terhadap suatu karya.69

Teks itu bukan lagi milik pengarang, tetapi sudah menjadi milik

pembaca. Produksi maksa dari pembaca itu sendiri akan menghasilkan

kejamakan. Pembaca kemudian aktif menghasilkan tulisan, dalam istilah

Barthes sebagai writerly text, yakni teks yang kita tulis sendiri. Semiologi

dengan kata lain, berupaya melakukan “pembebasan makna”, karena

selama ini makna telah dijajah oleh sistem-sistem yang telah mapan yang

commit to user 70 hanya menghasilkan interpretasi tunggal yang dianggap benar dan tuntas.

Penerapan analisis semiologi membuka peluang untuk

menyingkapkan lebih banyak arti yang mendasari teks, yang diambil

secara keseluruhan, ketimbang yang akan mungkin dilakukan dengan

hanya mengikuti kaidah tata bahasa atau berpedoman pada arti kamus dari

68 Ibid. 69 Ibid., hal. 91-92 commit to user 70 Ibid., hal. 93-95 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kata-kata yang terpisah. Cara ini mengandung manfaat khusus yang dapat

diterapkan pada ‘teks’ yang mencakup lebih dari satu sistem tanda dan

tanda (misalnya kesan visual dan bunyi) untuk mana tidak ada ‘tata

bahasa’ yang ditetapkan dan kamus juga tidak tersedia.71

perpustakaan.uns.ac.idDengan semiologi Barthes, simbol-simboldigilib.uns.ac.id dalam fashion Punk

modis diuraikan secara bertahap. Mulai dari first order signification

(denotasi ) lalu dijabarkan dalam second order signification (konotasi).

Terakhir, mitos digunakan untuk mendeformasi kenyataan sehingga bisa

diperoleh makna di balik fashion Punk modis. Melalui semiologi, bentuk-

bentuk mitos dan muatan ideologis di balik fashion Punk modis bisa

ditemukan melalui serangkaian proses analisis sebagai berikut:

fashion Simbol-simbol Punk modis visual fashion pemaknaan

Punk modis

fashion : signifikasi tahap 1

1. gaya rambut (denotasi)

2. gaya riasan Semiologi 3. pakaian Roland signifikasi tahap 2 commit to user 4. sepatu Barthes (konotasi) 5. asesoris 6. piercings mitos (myth)

Makna

Bagan 3. Langkah-langkah Analisis Fashion Punk Modis

commit to user 71 Dennis McQuail, Op. Cit., hal. 182 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Subkultur

Dalam sosiologi, antropologi, dan studi kebudayaan, ”Subkultur

adalah sekelompok orang dengan budaya (apakah terang-terangan atau

tersembunyi) yang membedakan mereka dari budaya yang lebih luas di

72 mana merekaperpustakaan.uns.ac.id berada. ” Subkultur ini berbedadigilib.uns.ac.id karena usia anggota, ras,

gender, serta berbagai kualitas yang menentukan suatu subkultur berbeda

dari sisi estetis, politis, seksual, atau kombinasi dari faktor-faktor ini.

”Budaya dalam subkultur mengacu kepada ‘seluruh cara hidup’

atau ‘peta makna’ yang menjadikan dunia ini dapat dipahami oleh

anggotanya.”73 Kata ‘sub’ mengandung konotasi suatu kondisi khas dan

berbeda dari masyarakat dominan atau mainstream. Subkultur dipandang

rendah dan suatu kesadaran akan perbedaan.

Subkultur dilihat sebagai solusi simbolis atas persoalan struktural

kelas. S ebagaimana dikemukakan Brake, “Subkultur memunculkan suatu

upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami secara kolektif

yang muncul dari kontradiksi berbagai struktur sosial. Ia membangun

suatu bentuk identitas kolektif dimana identitas individu bisa diperoleh di

commit to user 74 luar identitas yang melekat pada kelas, pendidikan, dan pekerjaan.”

75 Menurut Brake, ada lima fungsi subkultur bagi para anggotanya:

a. menyediakan solusi ajaib atas berbagai masalah sosio-ekonomi dan

struktural;

72 http://wiki.media-culture.org.au/ 73 Chris Barker, Op. Cit., hal. 337 74 Ibid, hal. 339 commit to user 75 Ibid, hal. 339 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. menawarkan suatu bentuk identitas kolektif yang berbeda dari sekolah

dan kerja;

c. memperoleh suatu ruang bagi pengalaman dan gambaran alternatif

realitas sosial;

d. menyediakanperpustakaan.uns.ac.id berbaga i aktivitas hiburan bermaknadigilib.uns.ac.id yang bertentangan

dengan sekolah dan kerja;

e. melengkapi solusi bagi dilema identitas eksistensial.

Subkultur terdiri dari ekspresi perbedaan dan identifikasi dengan

budaya orang tua dan budaya dominan. Pemuda memiliki kesadaran dan

kehidupan generasi yang spesifik dengan seperangkat institusi dan

pengalaman yang berbeda dengan budaya orang tua dan budaya dominan.

Oleh karena itu, subkultur sering mendefinisikan dirinya sebagai

perlawanan terhadap budaya orang tua dan nilai-nilai budaya dominan.

”Karya subkultur yang kreatif, ekspresif dan simbolis bisa dibaca sebagai

76

bentuk perlawanan.”

Menurut Dick Hebdige, anggota subkultur sering menunjukkan

keanggotaannya melalui penggunaan gaya yang berbeda dan simbolik. Hal

commit to user ini merupakan suatu bentuk deviasi sebagai tindakan penyimpangan

perilaku yang bertentangan dengan masyarakat, dan digunakan sebagai

perjuangan melawan budaya dominan atau kelompok dominan (orang tua,

kalangan elite masyarakat, norma sosial yang ketat, atau negara).

commit to user 76 Ibid, hal. 340 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Subkultur remaja ditandai dengan perkembangan fashion tertentu.

Gaya mereka menjelaskan sumber daya yang terkandung dalam

kolektivitas dan teritorialitas kelas pekerja melalui koherensi dan loyalitas

geng tersebut terhadap kawan-kawannya. Subkultur pemuda berusaha

menanamkanperpustakaan.uns.ac.id ulang nilai-nilai kelas pekerja yangdigilib.uns.ac.id hilang melalui stilisasi.

Perpaduan stilistik adalah satu bentuk perlawanan simbolis.

Fashion adalah sebuah praktek penandaan, sebuah arena

penciptaan makna. Fashion merupakan pembentuk identitas kelompok.

Dalam subkultur remaja, fashion dijadikan alat perlawanan terhadap nilai-

nilai dominan dengan cara penataan secara aktif sejumlah objek dengan

aktivitas serta sikap melalui fashion. Ini merupakan bentuk bricolage,

dimana objek mengalami proses penemuan makna baru dengan cara

rekontekstualisasi yang dilakukan oleh subkultur tertentu. Mereka mencuri

gaya dari kebudayaan atau subkultur lain untuk ditransformasikan ke

dalam gaya hidup mereka. Jadi, objek yang membawa makna simbolis

dimaknai ulang terkait dengan artefak lain dalam suatu konteks baru.

Tidak semua subkultur demikian agresif dalam hubungan pers,

commit to user tetapi kekuatan kumulatifnya dalam masyarakat menakjubkan. Kekuatan

ini bersumber pada kedambaan manusia universal untuk menjadi bagian

dari kelompok. Kompleksitas masyarakat begitu jauh di luar jangkauan

pengertian individu manapun, sehingga remaja hanya mungkin

mengaitkan diri pada salah satu atau lebih subkulturnya agar dapat

mempertahankan sedikit rasa identitas dan kontak dengan keseluruhannya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sekali remaja berafiliasi secara psikologis dengan suatu subkultur,

mereka akan mulai merasakan tekanannya. Remaja akan mengalami

bahwa memang menguntungkan untuk mengikuti kelompok. Hal itu

mendatangkan kehangatan, persahabatan, dan pengakuan, jika

menyesuperpustakaan.uns.ac.idaikan diri dengan model gaya hidupdigilib.uns.ac.id mereka. Tetapi kelompok

dapat menghukum seseorang tanpa ampun dengan penghinaan,

pemboikotan, atau taktik lain jika seseorang menyimpang dari mereka.

Dengan menawarkan model fashion, berbagai subkultur mencuri

perhatian remaja. Subkultur langsung menyerang sisi psikologis remaja

yang paling rawan yaitu citra diri (self-image). Subkultur tidak

menawarkan produk tunggal atau gagasan tunggal, tetapi suatu cara

pengorganisasian semua produk dan gagasan; bukan sepotong komoditi

tetapi seluruh gaya seutuhnya, seperangkat garis pedoman yang membantu

mengurangi kompleksitas pilihan. Kebanyakan remaja justru sangat

mendambakan garis pedoman demikian.

”Redhead menyatakan bahwa konsep subkultur tidak lagi sesuai.

‘Akhir subkultur’ dibicarakan bukan karena budaya pemuda yang khas

commit to user tidak pernah terjadi, namun karena mereka semakin terfragmentasi, dan

gagasan tentang subkultur autentik akar-rumput yang bebas-media tidak

bisa lagi dipertahankan.”77

commit to user 77 Chris Barker, Op. Cit., hal. 352 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Fashion

Fashion dapat diartikan sebagai kata kerja dan kata benda. Sebagai

kata benda, fashion berarti sesuatu seperti bentuk dan jenis atau buatan

atau bentuk tertentu. Sebagai kata kerja, fashion memiliki arti kegiatan

membuatperpustakaan.uns.ac.id atau melakukan. Polhemus dan Procterdigilib.uns.ac.id menunjukkan bahwa,

“Dalam masyarakat kontemporer Barat, istilah ‘fashion’ kerap digunakan

78

sebagai sinonim dari istilah ‘dandanan’, ‘gaya’, dan ‘busana.’”

Seperti halnya kata “fashion”, kata “dandanan”, “gaya”, “busana”,

dan “pakaian” juga bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata

kerja. Semuanya mengacu pada kegiatan yang digunakan dalam kegiatan

maupun produk dari kegiatan tersebut.79 Meski semua pakaian adalah

dandanan, tetapi tidak semua dandanan itu fashion. Meski semua pakaian

adalah dandanan, tetapi tidak semua fashion adalah pakaian. Meski semua

fashion itu dandanan, tak semua fashion itu pakaian.

Meski semua butir busana itu akan tampil dalam gaya tertentu, tak

setiap gaya akan menjadi fashion, begitu gaya itu berlalu lintas menjadi

ketinggalan jaman alias tidak fashion lagi. Dan, meski setiap butir busana

commit to user itu akan berlalu dalam fashion tertentu, tak semua fashion bisa dimasukkan

sebagai anti gaya. Bisa dinyatakan, meski semua fashion itu gaya namun

tak semua fashion itu merupakan busana. Beberapa fashion terkait dengan

perubahan warna dan bentuk tubuh. Di sini tak ada arti atau makna tunggal

yang menyeluruh untuk setiap kata-kata yang digunakan.

78 Malcolm Barnard, Op. Cit., hal. 12-13commit to user 79 Ibid, hal. 14 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

”Busana, pakaian, kostum, dan dandanan adalah bentuk

80 komunikasi artifaktual (artifactual communication). Komunikasi

artifaktual didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung melalui

pakaian dan penataan berbagai artefak, misal: pakaian, dandanan,

perhiasan,perpustakaan.uns.ac.id kancing baju, dan lain-lain.” digilib.uns.ac.id

Douglas menunjukkan, ”Manusia membutuhkan barang-barang

untuk berkomunikasi dengan manusia lain dan untuk memahami apa yang

81 terjadi di sekelilingnya.” Fashion dan pakaian bisa digunakan untuk

memahami dunia serta benda-benda dan manusia yang ada di dalamnya,

sehingga fashion dan pakaian merupakan fenomena komunikatif.

Sistem makna yang terstruktur, yaitu budaya, memungkinkan

individu untuk mengonstruksi suatu identitas melalui sarana komunikasi.

Dalam artian fashion, model ini memiliki beberapa hal yang bisa

dipahami. Misal, rambut mohawk, peniti, celana jeans sobek-sobek, kaos

lusuh, sepatu boot, atau sneakers, menunjukkan orang itu anggota Punk.

Seorang individu bukan pertama-tama seorang berkepala mohawk

lalu mengenakan fashion seperti itu, melainkan fashion itulah yang

commit to user membuat individu menjadi Punk. Itulah interaksi sosial dengan

menggunakan fashion, yang membuat individu sebagai anggota dari suatu

kelompok dan bukan sebaliknya, orang itu anggota dari suatu kelompok

dulu baru kemudian berinteraksi secara sosial.

80 Ibid, hal. vii commit to user 81 Ibid, hal. 42 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Garmen merupakan medium untuk mengirimkan pesan pada orang

lain. Melalui garmen itulah seseorang bermaksud mengomunikasikan

pesannya pada orang lain. Pesan adalah maksud pengirim dan pesan itu

ditransmisikan melalui garmen dalam proses komunikasi. Pesan adalah

apa yangperpustakaan.uns.ac.id diterima oleh penerima. Dalam pandangandigilib.uns.ac.id ini, maksud pengirim

sangat penting: hal utama adalah pesan, yang mesti disusun berdasarkan

prinsip bisa diperoleh kembali (retrievable) atau bisa ditemukan

(discoverable ).

Dengan demikian bisa dinyatakan bahwa seseorang mengirim

pesan tentang dirinya sendiri melalui fashion yang dipakainya.

Berdasarkan pengalaman sehari-hari, fashion dipilih sesuai dengan apa

yang akan dilakukan pada hari itu, bagaimana suasana hati seseorang,

siapa yang akan ditemuinya, dan seterusnya, menegaskan pandangan

bahwa fashion digunakan untuk mengirimkan pesan tentang diri seseorang

pada orang lain.

Sedangkan model semiologi merumuskan interaksi sosial sebagai

tindakan yang mendasari individu sebagai anggota dari masyarakat atau

commit to user budaya tertentu. Dengan begitu, komunikasi membuat individu menjadi

anggota suatu komunitas; komunikasi sebagai interaksi sosial melalui

pesan membuat individu menjadi anggota suatu kelompok. Komunikasi di

antara individu-individulah yang pertama-tama membuatnya menjadi

anggota suatu kelompok budaya.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Fashion mempunyai berbagai fungsi. Sebagai bentuk komunikasi,

fashion menyampaikan pesan artifaktual yang bersifat non verbal. Fashion

dan pakaian melindungi dari cuaca buruk atau dari olahraga tertentu dari

kemungkinan cedera. Fashion dan pakaian memiliki fungsi kesopanan

(modestperpustakaan.uns.ac.idy function) yang membantu menyembunyikandigilib.uns.ac.id bagian-bagian tubuh

tertentu.

Seringnya tidak terlalu sulit mengenali negara atau daerah asal-usul

seseorang dari pakaian yang mereka kenakan. Di sini, fashion dan pakaian

bisa menunjukkan identitas nasional dan kultural si pemakainya.

“Menurut Desmond Morris, dalam Manwatching: A field Guide to Human

Behaviour (1977), pakaian juga menampilkan peran sebagai pajangan

budaya (cultural display) karena ia mengkomunikasikan afiliasi budaya

kita.”82

Orang membuat kesimpulan tentang siapa seseorang itu melalui

apa yang dipakainya. Fashion dan pakaian akan mempengaruhi pikiran

orang lain tentang seseorang dan bagaimana mereka bersikap terhadapnya.

Hal ini menunjukkan bahwa fashion dan pakaian dan penampilan

commit to user seseorang ditentukan oleh konvensi-konvensi sosial yang diwariskan

secara kultural dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Fashion dan pakaian tak bisa lepas dari perkembangan sejarah

kehidupan dan budaya manusia. Di samping itu, “fashion pakaian

merupakan ekspresi identitas pribadi, oleh karena memilih pakaian, baik di

commit to user 82 Ibid, hal. viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

toko maupun di rumah, berarti mendefinisikan dan menggambarkan diri

83 kita sendiri.”

Setiap orang punya persepsi mengenai penampilan fisik seseorang,

baik itu busananya (model, kualitas bahan, warna) dan juga ornamen lain

yang dipakainya,perpustakaan.uns.ac.id seperti kaca mata, sepatu,digilib.uns.ac.id tas, jam tangan, kalung,

84 gelang, cincin, anting-anting, dan sebagainya. Tidak dapat pula dibantah

bahwa pakaian, seperti juga rumah, kendaraan dan perhiasan, digunakan

85 untuk memproyeksikan citra tertentu yang diinginkan pemakainya.

”Setiap bentuk dan jenis pakaian apapun yang dikenakan oleh

seseorang, baik secara gamblang maupun samar-samar, akan

menyampaikan penanda sosial (social signals) tentang si pemakainya.

Pakaian merupakan bahasa diam (silent language) yang berkomunikasi

melalui pemakaian simbol-simbol non verbal.”86

Fashion adalah salah satu dari seluruh rentang penandaan yang

paling jelas dari penampilan luar, yang dengannya orang menempatkan

diri mereka terpisah dari yang lain, dan selanjutnya, diidentifikasikan

sebagai suatu kelompok tertentu.

commit to user Dalam bukunya yang berjudul “Fashion sebagai Komunikasi”,

Malcolm Barnard menguraikan beberapa fungsi fashion dan pakaian, yaitu

sebagai berikut:

83 Celia Lury, Op. Cit., hal. 5 84 Deddy Mulyana, MPK: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 346 85 Ibid., hal. 347 commit to user 86 Alex Sobur, Op. Cit., hal 170 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Fungsi retoris : meyakinkan

Pakaian dan fashion diidentifikasikan sebagai lambang kasat mata dari

ikatan tak terlihat pada manusia, yang memungkinkan masyarakat jadi

bagian dari produksi dan reproduksi posisi kekuasaan relatif.

b. Perlindunganperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pakaian dan fashion untuk “menyatakan atau menyembunyikan”

identitas kita dan untuk menarik perhatian seksual. Pakaian dan

fashion menawarkan perlindungan dari cuaca. Pakaian melindungi

tubuh mulai dari dingin, panas, “kecelakaan tak terduga hingga tempat

dan olah raga berbahaya”, musuh manusia atau hewan, dan bahaya-

bahaya fisik atau psikologis.

c. Kesopanan dan menyembunyikan

Pakaian dan fashion menunjukkan fungsi kamuflase, untuk menutupi

bentuk bagian-bagian tubuh. Pakaian dan fashion berfungsi

mengkamuflase pemakainya agar tak menarik perhatian pada dirinya.

d. Ketida ksopanan dan daya tarik

Motivasi mengenakan fashion dan pakaian adalah ketidaksopanan atau

commit to user ekshibisionisme, untuk menarik perhatian pada tubuh.

e. Komunikasi

Pakaian dan fashion secara simbolis mengikat satu komunitas. Fungsi

fashion dan pakaian untuk mengkomunikasikan keanggotaan satu

kelompok kultural baik pada orang-orang yang menjadi anggota

kelompok tersebut maupun bukan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

f. Ekspresi individualistik

Pakaian dan fashion untuk mengekspresikan suasana hati melalui

pilihan warna, untuk merefleksikan, meneguhkan, menyembunyikan

atau membangun suasana hati. Pakaian dan fashion adalah cara yang

digunakanperpustakaan.uns.ac.id individu untuk membedakandigilib.uns.ac.id dirinya sendiri sebagai

individu dan menyatakan keunikannya.

g. Nilai sosial atau status

Pakaian dan fashion sering digunakan untuk menunjukkan nilai sosial

atau status. Orang sering membuat penilaian terhadap nilai sosial atau

status orang lain berdasarkan apa yang dipakai orang tersebut.

h. Definisi peran sosial

Pakaian dan fashion digunakan untuk menunjukkan atau

mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang. Perbedaan-

perbedaan status dan peran tersebut dibuat alamiah dalam bingkai

fashion dan pakaian.

i. Nilai ekonomi dan status

Pakaian dan fashion merefleksikan bentuk organisasi ekonomi tempat

commit to user seseorang hidup di samping merefleksikan statusnya di dalam ekonomi

itu. Pakaian dan fashion menunjukkan apa jenis pekerjaan orang itu

dan pada level manakah dalam ekonomi orang tersebut bergerak atau

bekerja.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

j. Simbol politis

Bekerjanya kekuasaan pun jelas erat terkait pada status sosial dan

ekonomi. Pakaian dan fashion pun terkait erat dengan bekerjanya

kekuasaan. Pakaian dan fashion berimplikasi terhadap bekerjanya dua

jenisperpustakaan.uns.ac.id atau konsepsi tentang kekuasaan yangdigilib.uns.ac.id berbeda.

k. Kondisi magis religius

Baik dikenakan secara permanen maupun secara berkala, pakaian dan

fashion menunjukkan keanggotaan atau afiliasi, pada kelompok atau

jamaah agama tertentu. Pakaian dan fashion menandakan status atau

posisi di dalam kelompok atau jamaah tersebut, dan menunjukkan

kekuatan atau kedalaman keyakinan atau tingkat partisipasi.

l. Ritual Sosial (seperti perkawinan dan pemakaman)

Pakaian dan fashion akan dipandang hanya dalam artian cara yang

digunakan untuk menandai awal dan akhir ritual untuk membuat

pembedaan antara yang ritual dan non ritual. Orang tidak biasa

menge nakan fashion dan pakaian yang biasa dipakai sehari-hari saat

menghadiri perkawinan atau pemakaman.

commit to user m. Rekreasi

Pakaian dan fashion digunakan sebagai rekreasi. Untuk menunjukkan

bahwa fashion dan pakaian memiliki aspek rekreasional dan

menimbulkan kenikmatan, karena itu fashion dan pakaian sekadar

untuk kesenangan, cara menimbulkan kenikmatan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pakaian dan fashion merupakan praktik penandaan, di dalamnya

terjadi pembangkitan makna, yang memproduksi dan mereproduksi

kelompok-kelompok budaya tersebut. Pakaian dan fashion tak digunakan

sekedar untuk menunjukkan posisi-posisi sosial dan kultural, tetapi juga

digunakanperpustakaan.uns.ac.id untuk mengkonstruksi dan menandaidigilib.uns.ac.id realitas sosial dan

kultural. Pokok masalahnya di sini adalah melalui fashion dan pakaian kita

membentuk diri kita sebagai makhluk sosial dan kultural dengann

menyandi lingkungan sosial dan kultural.

Banyak subkultur mengenakan fashion yang khas sebagai simbol

keanggotaan mereka. Para pengikut subkultkur akan dengan bangga

mengenakan berbagai atribut fashion sebagai ciri bahwa mereka adalah

bagian dari komunitas yang diikuti. Fashion subkultur Punk misalnya,

adalah satu gaya yang menciptakan perpaduan pembangkangan dengan

karakter abnormal. Peniti, rambut yang diwarnai, baju yang dicorat-coret

dan ikonografi fetisisme seksual (bondage gear dari kulit, stocking yang

berlubang -lubang, dan lain-lain) merupakan bukti bahwa mereka

mempunyai simbol-simbol tertentu sebagai identitas komunitas mereka.

commit to user Pakaian dan fashion adalah cara untuk memunculkan, menandai,

dan mereproduksi posisi kelas. Pakaian dan fashion adalah cara tempat

posisi kelas, termasuk posisi kekuasaan yang timpang seperti halnya

eksploitasi satu kelas oleh kelas lain, jadi tampak benar dan tepat. Dalam

posisi dan ketimpangan yang dibuat tampak benar dan tepat ini, terus

direproduksi dan terus dijamin keberadaannya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pakaian dan fashion bisa dipakai untuk mengkonstruksi, menandai

dan mereproduksi kelas sosial yang memberi tempat bagi kelas-kelas

sosial yang berbeda dan tak setara. Pakaian dan fashion digunakan untuk

mengonstruksi perbedaan identitas bagi kelas yang berbeda serta

menaturalisasikanperpustakaan.uns.ac.id ketimpangan kemakmurandigilib.uns.ac.id dan kekuasaan. Perbedaan

dalam fashion dipandang sebagai sumber otoritas kelas dan bukannya

refleksi posisi atau kondisi ekonomi.

Fashion mungkin tersajikan sebagai rangkaian sesuatu yang baru:

dapat dilihat sebagai satu bentuk, warna, tekstur, dan terus saling

menggantikan. Rangkaian baru ini bukanlah barang baru dan segera

mengadopsi desain yang paling memalukan. ”Seperti ditunjukkan Fox-

Genovese, kejutan adalah salah satu alat perniagaan fashion sehingga “apa

yang selalu ditarik fashion adalah keluarbiasaan.” Akibatnya, apa dengan

87 sekali mengejutkan dan luar biasa menjadi bisa diterima apa adanya.”

Sistem yang dianggap berlawanan segera menguatkan diri kembali

dan bahkan mampu mengambil manfaat dari kejutan itu. ”Dengan

memandang pakaian Punk kini dapat dibeli dimana saja, Fox-Genovese

commit to user mengemukakan, ’ironi menyakitkan dalam pemberontakan sosial’ yang

memandang tanda-tanda pemberontakannya dengan menggunakan bahan

yang sangat indah.”88 Hal yang tampak sebagai kritik fundamental atas

barang yang diproduksi massal, gaya jalanan dikaitkan dengan gaya itu

dan kini dijual di jalan-jalan.

87 Ibid, hal. 175 commit to user 88 Ibid, hal. 175-176 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Fashion bisa digunakan untuk menentang atau menantang

identitas-identitas kelas dan gender, seperti halnya relasi-relasi kekuasaan

dan status yang mengiringi identitas itu. Fashion berperan sebagai

perlawanan. Perlawanan memiliki dua bentuk dasar, “penolakan” dan

“pembalikan”.perpustakaan.uns.ac.id Penolakan adalah usaha untukdigilib.uns.ac.id melangkah di luar struktur

yang salah dan pembalikan berusaha untuk membalikkan posisi kekuasaan

dan hal istimewa yang beroperasi pada struktur itu.

Musik yang membosankan serta fashion awal tahun 1970-an dilihat

sebagai merepresentasikan budaya dominan, arus utama dan borjuis,

menghasilkan uang dari anak muda yang membeli produknya. Kondisi

demikian membuat Punk awalnya berkembang sebagai semacam budaya

“lakukanlah sendiri” (do-it-yourself culture). Punk menghasilkan musik

dan fashion mereka sendiri untuk menentang sistem musik dan fashion

monolitik . Punk berusaha menentang budaya borjuis dan sistem kapitalis

yang mendorong dan menjual produk yang hambar dari budaya itu.

Fenomena Punk tahun 1970-an dapat digambarkan sebagai upaya

memanfaatkan fashion untuk menantang identitas dan posisi kelas. Rouse

commit to user menunjukkan bahwa Punk muncul untuk dikembangkan “sebagai suatu

reaksi atas komersialisasi besar-besaran musik dan fashion bagi kaum

muda”.89

commit to user 89 Ibid, hal. 185 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Yang ditawarkan oleh budaya dominan, arus utama, dan borjuis

pada jamannya, di samping hal lain, adalah estetika. Estetikalah yang

merumuskan materi dan objek mana yang indah atau bernilai, atau

keduanya, dan merumuskan bagaimana dan dimana materi dan objek

tersebutperpustakaan.uns.ac.id dapat dipakai. Selain itu juga menawarkandigilib.uns.ac.id standar dan norma

daya tarik pribadi: aturan bagaimana harus terlihat, potongan rambut yang

‘disepakati’, aturan tentang kosmetika dan pemakaiannya, dan sebagainya.

Contohnya, logam mulia seperti emas, perak, dan berlian dapat

dipakai di sebagai gelang dan kalung. Katun halus dan bersih serta wol

lembut dapat dibuat menjadi setelan pakaian, kemeja putih, celana hitam

pria. Rambut wanita dapat mengembang dan feminin, sedang rambut pria

pendek dan rapi; keduanya konservatif dan tak mencolok. Estetika ini

menjadi aturan bagi praktik dan institusi, seperti juga pada materi dan

objek. Ada aturan apa yang harus dipakai pada situasi tertentu, atau untuk

melakukan sesuatu. Juga ada jaringan kerja profesional dan para ahli di

toko perhiasan, tukang jahit, pengecer, yang memberi saran,

menginformas ikan dan melakukan arbitrasi konsumen dalam soal keaslian,

commit to user harga, atau kelayakan barang yang dijual.

Punk mungkin bisa dipahami sebagai tawaran kritik menyeluruh

terhadap estetika tersebut. Hal itu bisa dijelaskan sebagai pembalikan atas

penilaian yang diberikan atas warna, tekstur, dan bahan dari sistem

dominan. Praktik konvensional dan institusi jalanan atau rancangan

pakaian ditinggalkan demi suatu pendekatan yang lebih ”do-it-yourself”. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Materi dan objek yang sejak lama dianggap baik itu tak bernilai atau

buruk, tak ditinggalkan. Ada cara aturan dan norma daya tarik

konvensional yang secara umum dilanggar, dicemooh, dan diabaikan.

Misalnya, barang-barang murah dan kurang berharga seperti peniti

dipasangperpustakaan.uns.ac.id di dagu, telinga dan bibir, rantai toiletdigilib.uns.ac.id menghias i dada, tampon

dan pisau cukur digantung di telinga pria dan wanita. Barang-barang

murah dan kurang berharga (PVC, plastik, lurex dan sebagainya) dan

warna- warna mengejutkan seperti hijau lime dan pink, menjadi bagian

pakaian Punk. Rambut pria dan wanita dibentuk dengan bermacam pola

dan gaya; diwarnai dengan berbagai warna seperti kuning, hitam, atau

oranye cerah, gayanya disebut “Mohican”, gaya seperti paku dan berkas.

Hiasan, memajang tanda konstruksi mereka. Jadi begitu pakaian

disobek, dan kelim dipajang di bagian luar, maka kosmetika dipakai untuk

dilihat baik oleh pria & wanita. Fashion Punk merupakan representasi dari

protes mereka, yang bukan bagian dari kata-kata santun dalam budaya

dominan . Begitu pula fashion Punk bukan bagian dari fashion borjuis

konvensional. Fashion Punk merupakan paduan unsur-unsur penantangan

commit to user ras dan etnis atas nilai-nilai dominan.

Punk merepresentasikan sejumlah tantangan penting atas nilai-nilai

kelas dominan. Materi, objek, praktik, dan lembaga yang ditantang Punk

dari budaya borjuis arus utama lebih dekat dengan beberapa visi

“kekelasan pekerjaan”, bila sebenarnya bukan berasal dari kelas-kelas

pekerja. Pakaian kotor, gaya seronok, serta warna-warni dan pola yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“kampungan.” Misalnya, semuanya bisa saja dipandang sebagai

penggunaan elemen-elemen yang mungkin dipikirkan kelas menengah

untuk menandai gaya dan selera khas kelas pekerja.

Dari sisi ini, Punk dapat dilihat sebagai usaha membalikkan

previleseperpustakaan.uns.ac.id berdasarkan gaya, bahan pakaian, dandigilib.uns.ac.id warna. Apa yang dianggap

sebagai selera bagus oleh kelas dominan ditentang dengan menggunakan

apa yang dianggap sebagai selera buruk oleh kelas tersebut. Melihat hal

ini, mengejutkan bahwa Punk bisa secepat ini diterima sistem kapitalis dan

diadopsi kelas dominan. Adopsi gaya Punk oleh toko-toko pakaian adalah

ironi yang menyakitkan karena tak ada gaya yang dimunculkan lebih cepat

oleh bisnis fashion selain gaya fashion Punk.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bukan hanya fashion Punk yang

diterima sistem kapitalis tetapi juga ia disesuaikan oleh sistem tersebut

lebih cepat dari fashion lain meski ini merupakan tindakan ofensif. Meski

lebih lemah dan “jinak”, versi gaya rambut Punk dapat dilihat dengan jelas

di banyak tempat sekarang ini. Meski tindikan di telinga tak pernah benar-

benar popu ler, namun adanya pria dan wanita yang ditindik menunjukkan

commit to user pengaruh Punk sekarang ini.

Ini adalah contoh lain bekerjanya proses penggabungan atau

penyesuaian. Pada proses ini, begitu ada tantangan atas sistem dominan

maka terjadi penyesuaian dan perubahan yang tak membahayakan. Ini

dicapai sistem dominan dengan mengadopsi atau mengadaptasi nilai-nilai

yang direpresentasikan tantangan tersebut. Sebagai contoh, warna, barang, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pakaian, dan tekstur yang digunakan oleh Punk sebagai fashion jalanan,

dan memungkinkan untuk dibeli sebagai pemberontakan Punk.

Nilai estetis dan politis Punk disesuaikan oleh sistem dan kelas

dominan, atau dijadikan hak miliknya. Apa yang pada awalnya tantangan

atas sistemperpustakaan.uns.ac.id dan kelas lantas diubah tanpa membahayakan.digilib.uns.ac.id Fashion yang

diilhami Punk dapat segera dibeli setelah fashion itu muncul di jalanan

merupakan bukti efektivitasnya penyesuaian Punk.

Pakaian dan fashion dapat dipandang “revolusioner”, tantangan

atas identitas kelas dan gender yang berlaku dan dominan. Pakaian

revolusioner digambarkan dalam artian perlawanan, sebagai suatu

rangkaian tantangan dan pertentangan yang terus berlanjut, selain sebagai

tindak revolusioner yang menyeluruh dan utama. Pakaian dan fashion bisa

menjadi bagian dari upaya menghindar dari semua bentuk identitas kelas

dan gender borjuis atau patriarki. Dalam fashion, baik penolakan atau

pembalikan, Punk, telah mampu untuk menghindar dari penyesuaian

dengan struktur kelas dan gender dominan dengan cara pastiche dan

bricolage .

commit to user ”Pastiche adalah parodi tanpa motivasi retorika. Dengan begitu,

mengimitasi gaya tanpa “motif parodi yang tersembunyi”, tanpa

“dorongan satiris” dan tanpa perasaan di luar imitasi itu, dan ada gaya asli

tertentu yang ditiru. Uraian tentang pastiche ini terkait erat dengan apa

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang disebut Jameson sebagai nostalgia atau “la mode retro” dan pada

90 tempat yang dianggapnya menjadi asal mula gagasan simulacrum.”

Semua produksi budaya adalah produksi imitasi gaya masa lalu.

Akibatnya, produser budaya hanya mampu merampas masa lalu; sejarah

sendiri perpustakaan.uns.ac.idmenjadi suatu kumpulan besar citra. Mestinyadigilib.uns.ac.id tak sulit memahami

bagaimana fashion, busana atau pakaian, bisa sesuai dengan uraian tentang

pastiche dan retro ini. Seperti dikemukakan Baudrillad, “fashion selalu

retro”; fashion selalu merupakan “daur ulang total dan langsung dari masa

lalu.”91 Fashion Punk, melalui proses pastiche, muncul menjadi bagian

kecil dari penyesuaian gaya yang berbeda, yang di antaranya merupakan

gaya masa lalu.

”Levi-Strauss menunjukkan bahwa bricolage adalah ’pengetahuan

umum’ yang senimannya adalah semacam bricoleur. Levi-Strauss

mengusulkan makna ’orang yang bekerja dengan tangannya dan

menggunakan alat yang berbeda dengan pengrajin.’ Jadi, bricoleur

menggunakan alat dan bahan yang ada di tangan untuk menyelesaikan

pekerjaannya . Bricoleur mengumpulkan dan memperoleh alat dan bahan

commit to user 92 dengan cara semua itu pada saatnya bisa diperoleh.”

Masih menurut Levi-Strauss, ”Selanjutnya, bricolage

menggunakan ’sisa-sisa puing-puing’ kejadian, ’ganjil dan genap’, ’bukti

sejarah yang memfosil dari individu atau masyarakat’, untuk

mengonstruksinya. Konstruksinya saat ini selalu terbuat dari bahan-bahan

90 Ibid, hal. 232 91 Ibid, commit to user 92 Ibid, hal. 235-236 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang sudah digunakan pada masa lalu: bricolage adalah rekonstruksi

lanjutan dari bahan yang sama, bahan yang selalu digunakan

93 sebelumnya.”

”Oleh karena itu, bricolage melibatkan kombinasi ulang unsur

secara terusperpustakaan.uns.ac.id menerus. Unsur itu bisa saja terbatasdigilib.uns.ac.id jumlahnya tetapi selalu

baru, se hingga mampu bertahan dalam relasi lanjutan dengan keseluruhan

bagian. Perubahan dalam relasi yang membuat unsur tertentu yang ada

dapat memengaruhi semua unsur yang ada di dalam struktur dan

mengubah makna tiap-tiap bagiannya.”94

Konsep tentang bricolage memiliki beberapa kemiripan dengan

konsep pastiche. Bricolage pun tampak memiliki ciri-ciri tertentu yang

sama dengan konsep “retro”. Pastiche dan retro, seperti halnya bricolage,

mengacu pada masa lalu; semua melibatkan pandangan atas materi dan

gaya yang digunakan pada masa lalu. Bricolage seperti halnya retro,

berimplikasi pda penciptaan makna dari bahan dan gaya yg diambil dari

masa lalu. Namun pastiche tak menciptakan makna baru; pastiche

hanyalah nihilistik.

commit to user

93 Ibid, commit to user 94 Ibid, hal. 236-237 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Punk

”Subkultur Punk adalah sebuah subkultur berbasis Punk Rock.

Meliputi musik, ideologi, fashion, seni visual, tari, literatur, dan film.

Scene Punk merupakan gabungan dari bermacam-macam kelompok lebih

kecil yangperpustakaan.uns.ac.id membedakan dirinya dari yangdigilib.uns.ac.id lain melalui variasi unik.

Beberapa dari kelompok ini telah berkembang keluar dari Punk hingga

95

menjadi subkultur tersendiri.”

Punk yang saat ini dikenal muncul pada pertengahan 1970-an

sebagai gerakan pemberontakan melawan beberapa gaya musik pada saat

itu. Subkultur Punk muncul di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan

Australia. Namun, Punk berakar di New York, Amerika Serikat. Punk

hadir di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an dimana band-band

semacam The Ramones, Television, Patti Smith, dan Blondie muncul.

Saat Inggris resesi akibat Perang Dunia II, kaum muda kelas

pekerja menunjukkan kecewa dan frustrasinya dengan mengadopsi gaya

scene Punk New York. Musik Punk menguat dengan munculnya band

seperti The Sex Pistols. Subkultur Punk melawan budaya mainstream

commit to user dengan semboyan anti-kemapanan. ”Punk, kenyataannya, mencari untuk

menjadikan objek sebagai citra diri melalui gaya dan, pada beberapa

kasus, Punk bersandar pada inovasi stilistik dengan tujuan untuk bertahan

dengan pencurian budaya.”96

95 http://en.wikipedia.org/wiki/Punk_rock 96 Philip Lewin, dan J. Patrick Williams, commitReconceptualizing to user Punk through Ideology and Authenticity, Paper dipresentasikan di the annual meeting of the American Sociological perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Punk Rock mempunyai berbagai jenis keaslian musikal dalam rock

and roll dan di luar itu. Bentuk awal dari Punk Rock, disebut protoPunk,

bermula sebagai kebangkitan rock garasi atau di timur laut

Amerika pada akhir 1960-an. Scene musik yang pertama kali menandai

label Punkperpustakaan.uns.ac.id muncul di New York antara 1974 dandigilib.uns.ac.id 1976. Dalam waktu yang

bersamaan, scene Punk berkembang di London. Tak lama kemudian, Los

Angeles menjadi rumah bagi scene mayor Punk ketiga. Ketiga kota ini

membentuk tulang punggung dari perkembangan pergerakan.

Musik Punk Rock menghentak keras, cepat, tak beraturan, dan

enerjik, strukturnya sederhana, dengan distorsi gitar dan drum yang

berisik. Lagu-lagu Punk biasanya pendek, aransemennya sederhana, dan

liriknya mengekspresikan nilai-nilai Punk dan ideologi nihilisme, seperti

lagu “No Future” dari band The Sex Pistols hingga yang positif,

bermuatan pesan anti-narkoba seperti lagu “Straight Egde” dari Minor

Threat. Punk Rock biasanya dimainkan oleh band kecil yang terdiri dari

vokalis, satu atau dua gitaris, bassis dan drummer, kadang vokalis

merangkap pemain musik.

commit to user Dua jenis gaya tari klasik Punk adalah pogo dan , yaitu

melompat ke atas dan ke bawah sesuai dengan hentakan irama. Stage

diving dan crowd surfing aslinya terkait dengan band protoPunk seperti

The Stooges. SkaPunk mempromosikan versi terbaru skanking.

Association, TBA, New York, New Yorkcommit City, Aug to 11,user 2007 Online . 2010-08-25

Punk hadir dari berbagai kelas ekonomi. Subkultur ini didominasi

oleh kaum pria, dengan pengecualian gerakan ””. Dibandingkan

dengan beberapa kultur alternatif, Punk lebih dekat sebagai gender equalist

dalam ideologinya. Meskipun subkultur Punk antirasis, anggotanya

kebanyakanperpustakaan.uns.ac.id berkulit putih, paling tidak di negaradigilib.uns.ac.id berpenduduk dominan

kulit putih. Bagaimanapun, anggota dari ras lain, seperti kulit hitam, latin,

dan asia, juga berkontribusi dalam perkembangan subkultur Punk.

Scene Punk terbentuk dari band Punk dan hardcore; penggemar

yang datang ke konser, demo, dan kegiatan lain; penerbit majalah;

pengkritik band dan penulis; artis visual yang menciptakan ilustrasi untuk

majalah, poster, dan cover album; orang-orang yang mengorganisasi

konser; dan orang-orang yang bekerja di jalur musik dan label rekaman

independen. Internet berperan besar dalam dalam membentuk komunitas

virtual dan berbagi data dalam menjual musik.

Secara politik, Punk dikategorikan sayap kiri atau progresif.

Ideologi Punk peduli akan kebebasan individual dan anti-kemapanan.

Sudut pandang umum Punk meliputi anti-otoritarianisme, etika DIY (Do-

commit to user it-yourself), aksi nyata, dan tidak menjual. Tren lain dalam politik Punk

meliputi nihilisme, anarkisme, sosialisme, antimiliterisme, anti-

kapitalisme, anti-rasisme, anti-sexisme, anti-nasionalisme, anti-homofobia,

cinta lingkungan, vegetarian, veganisme, dan hak asasi hewan. Bahkan ada

pula Punk berpandangan sayap kanan, neo-Nazi (), atau apolitis

(misal, horor Punk). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Estetik Punk mengedepankan sensibilitas underground yang

minimalis, ikonoklastik, dan satiris. Artwork Punk menghiasi cover album,

flyers konser, dan Punk zines. Seni Punk peduli akan isu politik seperti

ketimpangan sosial dan ekonomi. Penggunaan citra penderitaan untuk

mengejutkanperpustakaan.uns.ac.id dan menciptakan rasa empati. digilib.uns.ac.id Artwork Punk mengandung

citra tentang keegoisan, pembodohan, atau apati untuk memprovokasi

orang yang melihat. Banyak dari artwork awal berupa hitam putih karena

didistribusikan dengan majalah yang direproduksi dari fotokopi.

Punk Inggris awal mengekspresikan pandangan nihilistik dengan

slogan “No Future” yang berasal dari lagu God Save The Queen dari Sex

Pistols. Di Amerika Serikat pendekatan Punk mengenai nihilisme berdasar

“ketidakpedulian” dan “disafeksi standar kelas menengah dan kelas

pekerja”. Nihilisme Punk diekspresikan melalui penggunaan “substansi

seperti heroin dan amfetamin, lebih self-destructive, penghapusan

kesadaran” dan dengan “mutilasi tubuh” dengan mata pisau cukur.

Punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya

hidup dan pola pikir para pendahulu Punk mirip dengan para pendahulu

commit to user gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyeleneh, mengaburkan batas

antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara

terang-terangan, menggunakan para performer berkualitas rendah, dan

mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya

hidup. Mereka meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan harus

disertai dengan hebohnya pemikiran. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Punk mencari penghinaan dengan penggunaan pakaian teatrikal

tingkat tinggi, gaya rambut, kosmetik, tato, perhiasan dan modifikasi

tubuh. Fashion Punk awal diadaptasi dari objek keseharian demi efek

estetis: pakaian sobek-sobek yang disatukan dengan peniti atau dibalut

dengan perpustakaan.uns.ac.idpita; pakaian dihiasi spidol atau cat; bindigilib.uns.ac.id liner hitam menjadi baju,

kaos, atau rok; dan mata pisau cukur digunakan sebagai perhiasan. Juga

populer menggunakan pakaian dari kulit, karet elastis, dan vinyl yang

publik umum mengasosiasikannya dengan praktek seksual transgresif.

Pada awal tahun 1980-an beberapa anak Punk menggunakan jeans

pipa sempit ketat, celana tartan, rok, T-shirts, jaket kulit (yang sering

didekor dengan logo band, pin dan kancing, dan spikes), dan sepatu seperti

sneakers Converse, sepatu skate, brothel creepers, atau sepatu boot Dr.

Martens. Beberapa anak Punk awal kadang-kadang mengenakan pakaian

yang menunjukkan swastika Nazi untuk mengejutkan.

Beberapa anak Punk memotong rambut mereka menjadi Mohawk

atau bentuk dramatis lain, membentuknya hingga berdiri seperti paku, dan

mewarnainya dengan corak tak alami yang penuh semangat. Beberapa

commit to user anak Punk “anti-fashion”, berargumen bahwa Punk seharusnya

didefinisikan melalui musik atau ideologi. Ini yang umum pada scene

Amerika Serikat pasca 1980-an dimana anggota subkultur

sering memakai jeans dan t-shirt sederhana, ketimbang perlengkapan dan

rambut spike dicat seperti Punk Inggris.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ketika Punk dianggap mati, diva Amerika, Madonna tampil dalam

aksen Punk pada tahun 1990-an. Madonna berdandan dalam busana jaring,

rambut berwarna, lengkap dengan bibir merah, khas fashion Punk

perempuan di awal kemunculan Punk. Di belahan dunia lain, ekshibisi

mode perpustakaan.uns.ac.id tahun 2000- an memamerkan sweetdigilib.uns.ac.id Punk tanpa pesan-pesan

kebencian dan arogansi. Dalam terminologi ini, rantai anjing, peniti dan

kunci gembok, tak lagi pakem. Kalau pun harus hadir, elemen-elemen

tersebut tak perlu harus berbahan besi dan baja, tapi cukup imitasi plastik.

Konsep pemberontakan semiologi melalui fashion menjadi gagal,

karena bermunculan Punker yang menganggap bahwa fashion adalah

segalanya dalam Punk. Pada akhinya, fashion bergaya Punk menjadi tidak

lebih dari sebuah komoditi tersendiri. Kegagalan ini juga diperkuat oleh

kondisi di mana t-shirt dengan desain radikal dapat didapatkan dengan

mudah di mall-mall besar yang terkenal dengan harga mahal. Revolusi

sudah diubah maknanya menjadi sekedar alat pengeruk uang.

Punk menjadi: (1) artikulasi antimodern, dan (2) sebuah jalan

menjadi subkultur sementara menunjuk masalah-masalah diskursif

commit to user mengenai subkultur. Inilah masalah kontemporer subkultur Punk, setelah

kematian dari subkultur Punk klasik, terbukti menjadi lebih intim dengan

karakteristik modern dewasa ini. Punk, kemudian, berada pada posisi dari

artikulasi posisi ideologi tanpa menghindari perhatian mainstream.97

97 Dylan Clark, The Death and Life of Punkcommit, The Lastto user Subculture , dalam David Muggleton and Rupert Weinzierl (eds.), The Post-Subcultures Reader, Oxford: Berg. 2003, pp. 223-36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun alasannya

karena penelitian kualitatif lebih mampu mendekatkan peneliti dengan

obyek yangperpustakaan.uns.ac.id dikaji. Metode deskriptif kualitatifdigilib.uns.ac.id yaitu suatu metode yang

menafsirkan dan menuturkan data yang ada, pandangan sikap yang tampak

dan menafsirkan data yang ada. Penelitian ini tidak bertujuan untuk

menguji teori. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka tidak

dinyatakan dengan angka-angka.

Jenis penelitian ini bersifat interpretatif kualitatif. Interpretatif,

sebab dalam penelitian ini menggunakan pendekatan subyektif yang

mengasumsikan bahwa pengetahuan bersifat tidak tetap melainkan bersifat

interpretif.98 Kualitatif, karena jenis penelitian dengan analisis semiotik ini

memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi

99

alternatif. Obyek penelitian disusun secara kategori subtantif yang

kemudian diinterpretasikan. Tujuan penelitian kualitatif berupaya

memahami situasi tertentu. Penelitian kualitatif di sini dimaksudkan untuk

commit to user mengungkap makna simbol-simbol visual dalam fashion Punk modis.

98 Deddy Mulyana, Op. Cit., hal. 33 commit to user 99 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 82 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Metode Penelitian

Salah satu karakteristik penelitian kualitatif adalah menganggap

makna sebagai perhatiannya. Hasil penelitian ini berupa data deskriptif

yang menjelaskan fenomena sosial. Untuk mencapai tataran makna yang

tersembunyiperpustakaan.uns.ac.id digunakan metode analisis semiologi,digilib.uns.ac.id dengan asumsi bahwa

makna dikomunikasikan melalui seperangkat tanda atau lambang.

Pendekatan yang digunakan adalah semiologi Roland Barthes yang

dipandang mampu memberikan ruang yang luas untuk

menginterpretasikan teks sehingga bisa didapatkan makna yang ada pada

simbol-simbol visual dalam fashion.

3. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Yaitu

teknik pemilihan sample dengan tujuan tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian. Obyek penelitian ini adalah fashion Punk modis maka dari itu

sampel yang diambil adalah tiga orang remaja anggota komunitas Punk

modis SGM Surakarta. Populasi mereka keseluruhan ada empat orang,

commit to user tetapi karena yang seorang pindah ke kota lain maka penulis mengambil

ketiga remaja Punk modis tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

a. Observasi

Observasi dalam penelitian ini bersifat non partisan, di mana peneliti

tidakperpustakaan.uns.ac.id ikut ambil bagian dalam fenomenadigilib.uns.ac.id yang akan diobservasi.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati obyek penelitian. Hasil

pengamatan tersebut merupakan data yang dianalisis. Alat untuk

men ganalisis data berupa: literatur dan berbagai sumber informasi

yang relevan untuk kemudian digunakan dalam proses analisis data.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara langsung dengan narasumber sesuai dengan

kebutuhan peneliti tentang kejelasan masalah yang diteliti. Wawancara

dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber untuk

memperoleh informasi dan kejelasan data yang diperlukan.

c. Studi pustaka

Teknik ini merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan perumusan

commit to user masalah penelitian. Studi pustaka dilakukan melalui artikel koran,

majalah, buku-buku, artikel-artikel di situs-situs internet yang

mengkaji masalah Punk dan semiologi.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian yaitutanda-

tanda visual fashion beserta segala atribut Punk modis.

b. Sumberperpustakaan.uns.ac.id Data Sekunder digilib.uns.ac.id

Yaitu berbagai jenis data yang diperoleh dengan studi kepustakaan,

informasi media massa (baik cetak maupun elektronik) dan wawancara

dengan narasumber.

6. Unit Analisa

Unit Analisa dalam penelitian ini adalah simbol-simbol visual

fashion Punk modis beserta segala atribut yang disandangnya. Fashion

Punk modis akan dianalisis berdasarkan penampilan anak Punk. Punkers

yang akan dijadikan narasumber adalah Punkers yang biasa mangkal di

city walk Slamet Riyadi (depan Solo Grand Mall), Surakarta. Untuk

memudahkan proses penelitian, maka dibuat skema analisis penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui unit terteliti.

commit to user Berikut unit-unit analisis dalam penelitian ini:

Unit Terteliti Unsur

Non verbal - non vokal / visual a. gaya rambut (fashion Punk Modis) b. gaya riasan c. pakaian d. sepatu

e. asesoris f. piercings

Tabelcommit 2. Unit Analisato user Data perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis makna dari simbol-simbol visual pada fashion

Punk modis ini digunakan metode semiologi. Tanda mewakili konsep-

konsep, ide, dan perasaan dalam cara tertentu sehingga memungkinkan

orang lainperpustakaan.uns.ac.id untuk membaca, menyandi balik,digilib.uns.ac.id atau menafsirkan makna

mereka dalam cara yang kira-kira sama dengan yang dilakukan oleh si

pemilik pesan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah

dengan mengelompokkan data yang berupa fashion ke dalam beberapa

bagian. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teori

semiologi Roland Barthes, melalui dua tahap, yaitu denotatif dan

konotatif. Dalam tahap pertama (denotatif) mencakup semua tanda-tanda

visual dari fashion Punk modis.

Kemudian tahap kedua adalah tahap konotatif. Dalam tahap

konotatif ini, proses penandaan lebih luas dan dalam, dimaknai yang

menghubungkan bahasa ke dalam cakupan yang lebih lebar kepada makna.

Dari sin ilah kemudian diperoleh penanda baru yang sangat terkait dalam

commit to user konteks sosial budaya, dan sistem nilai yang ada. Pada tingkat konotasi

inilah makna tersembunyi yang hendak digali dapat diperoleh. Dari kedua

tahap tersebut, akan diperoleh makna fashion Punk modis, kemudian

memasuki tahap analisis terakhir, yaitu mitos.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

SUBKULTUR PUNK

Ilmuwan dan penulis Stacey Thompson di dalam bukunya “Punk

Productions; perpustakaan.uns.ac.id Unfinished Business” memberi ilustrasidigilib.uns.ac.id yang baik dalam

merekonstruksi sejarah Punk di Amerika dan Inggris. Ia membagi tujuh periode

Punk di Amerika dan Inggris berdasarkan scene-scene besar seperti the New York

Scene, the English Scene, the California Hardcore Scene, the Washington D.C.

(First Wave ), the New York Hardcore Scene (Second Wave Straight

Edge), the Riot GRRRL Scene, the Berkeley/Lookout! Pop-Punk scene.100

Salah satu buku Punk lain yang terpenting ditulis oleh Craig O’Hara

dengan karyanya “Philosophy of Punk” (1997) yang memberikan pemahaman

mendasar mengenai Punk sebagai sebuah counterculture. Para pelaku komunitas

Punk dapat dilihat melalui individu dan kelompok seperti band atau geng.

Selanjutnya, meminjam Stacey Thompson, pelaku dalam komunitas Punk secara

historis dipengaruhi oleh empat unsur utama di dalam counterculture Punk, yaitu

a) musik, b) fashion (busana), c) tongkrongan dan d) pergerakan (pemikiran).

commit to user 101 Keempat unsur ini hadir di dalam komunitas Punk tidak pada saat bersamaan.

A. Definisi Punk

Menurut answers.com, Punk (dibaca pÅngk) berarti:102

100 Fathun Karib, Op. Cit. 101 Ibid. commit to user 102 http://www.answers.com/ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Slang

a. Anak muda, anggota dari kelompok kultur tanding yang memberontak.

b. Pemuda yang tak berpengalaman.

2. Musik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Punk Rock.

b. Seorang Punk Rocker.

Sedangkan menurut Wikipedia, Punk bisa diartikan sebagai Punk Rock,

sebuah genre musik Rock :103

1. Subkultur Punk, sebuah subkultur yang berasosiasi dengan Punk Rock.

2. Gaya pakaian Punk, gaya pakaian yang berasosiasi dengan subkultur

Punk.

3. Ideologi Punk, sebuah kelompok kepercayaan sosial dan politik yang

berasosiasi dengan subkultur Punk.

4. Seni visual Punk, karya seni yang berasosiasi dengan subkultur Punk.

commit to user Sebagian sumber menyatakan kalau lahirnya kaum Punk diawali pada

tahun 1971 ketika Lester Bangs, wartawan majalah semi-underground

Amerika, “Creem”, menggunakan istilah Punk untuk mendeskripsikan sebuah

aliran musik Rock yang semrawut, asal bunyi, namun bersemangat tinggi.

Kata Punk itu sendiri lazim digunakan oleh kaum narapidana Amerika untuk

commit to user 103 Ibid. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menyebut partner atau pasangan pasif dalam hubungan homoseksual. Sejak

104 saat itu, para napi disana seringkali menggunakan istilah Punk dan Punkers.

Subkultur Punk adalah sebuah subkultur berbasis Punk Rock. Meliputi

musik, ideologi, gaya pakaian, seni visual, tari, literatur,dan film. Scene Punk

terdiri dari perpustakaan.uns.ac.id bermacam-macam kelompok yang lebihdigilib.uns.ac.id kecil yang membedakan

105 mereka dari lainnya melalui variasi unik. Punk lebih dari sekedar musik;

tetapi juga seni Punk, video Punk, komik Punk, atletik Punk, fashion Punk,

106 politik Punk , dan bahkan komedian Punk.

Punk didefinisikan oleh O’Hara (1999) dalam tiga bentuk. Pertama,

Punk sebagai tren remaja dalam fashion dan musik. Kedua, Punk sebagai

keberanian memberontak dan melakukan perubahan. Terakhir, Punk sebagai

bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup,

komunitas, dan kebudayaan sendiri.107

B. Anak Punk atau Punker

Dinilai dari segi usia, sebagian besar penganut Punk adalah kaum remaja

yang berusia antara 15-22 tahun. Menurut Cahill, “Asumsi aman adalah bahwa commit to user

mayoritas kaum Punk adalah muda, berkulit putih dan berasal dari kelas

104 http://www.dudioke.co.cc/2010/02/asal-muasal-Punk.html 105 http://en.wikipedia.org/wiki/Punk_rock 106 Donny The Punk, A Punk Primer, http://www.bunnysneezes.net/page192.html 107 Pondra Novara Priyono, Identitas Anakcommit Punk dalam to user Berita Kriminal (Kasus-kasus Pemberitaan Kenakalan Anak), http://pondraz.multiply.com/journal/item/46 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menengah. Jumlah anak-anak muda dalam kultur adalah salah satu faktor

108 mengapa Punk Rock melangkah lebih cepat mengikuti jaman dan enerjik.”

Para remaja yang bergabung dengan subkultur Punk biasanya artistik,

pintar, dan tertutup. Mereka memiliki kecenderungan merasakan kegelisahan

yang mendalamperpustakaan.uns.ac.id dan terlihat seolah mampu menemukandigilib.uns.ac.id jalan keluar dalam

pergerakan Punk. Mönks, Knoer, dan Haditono, mengatakan bahwa “masa

inilah manusia merasa kehilangan status kanak-kanaknya namun belum

109 memperoleh status dewasa.”

Status dewasa ini bersifat primer, artinya status tersebut diperoleh

berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri. Walaupun berusaha mencapai

status dewasa, remaja berusaha menonjolkan originalitas dirinya, yaitu sesuatu

yang membedakan dirinya dengan orang dewasa, bukannya menonjolkan

identitas sendiri. Mereka menunjukkan originilitasnya bersama-sama dengan

kelompok s ebayanya dengan berpakaian, berdandan, tingkah laku, kesenangan

musik, dan gaya rambut.

C. Sejarah Kemunculan Punk

Sebenarnya tidak ada yang benar-benar tahu siapa dan darimana commit to user

subkultur Punk itu bermula. Punk lahir sebagai budaya tanding, jadi tidak bisa

dipastikan secara akurat kapan kemunculan pergerakan tersebut. “Subkultur

Punk muncul di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia pada pertengahan

108 Tara Swanepoel, Analysis of a Subculture Group: Punk,

http://www.bunnysneezes.net/page192.html 109 J. E. Ronaldo, Proses Internalisasi Nilaicommit pada Remajato user Punk Di Yogyakarta, http://robeeon.net/tag/proses-internalisasi-nilai-pada-remaja-Punk-di-yogyakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tahun 1970-an. Di negara mana tepatnya Punk original lahir telah menjadi

110 kontroversi utama di dalam pergerakan tersebut.”

“Punk berakar di New York, Amerika Serikat. Punk muncul di akhir

tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an dimana band-band semacam The

Ramones, Television,perpustakaan.uns.ac.id Patti Smith, dan Blondie digilib.uns.ac.id muncul di scene Punk New

York. Sangat penting untuk diingat bahwa Punk adalah sebuah scene dan

bukan pergerakan yang terjadi di Inggris Raya pada akhir tahun 1970-an.”

Scene Punk di Amerika Serikat tersisa sedikit hingga gerakan Punk di Inggris

menyita perhatian media.111

112 113 Gambar 7. The Ramones Gambar 8. Blondie

Di Inggris, embrio Punk berasal dari hidup yang serba gamang akibat

Perang Dunia II. Saat itu, banyak anak muda yang dilahirkan tanpa ayah

karena meninggal dalam Perang Dunia II. Tahun 1960-an mereka jadi remaja,

commit to user dan tiba-tiba saja mereka merasakan betapa susahnya hidup. Mereka

menyalahkan pemerintah yang telah menggiring ayah-ayah mereka ke medan

110 http://en.wikipedia.org/wiki/Punk_rock 111 Tara Swanepoel, Op. Cit. 112 http://4.bp.blogspot.com/_Zs9nNlwuDUI/SEePV53XlJI/AAAAAAAAAds/LnjNzRKST5E/ s1600-h/ramones.jpg commit to user 113 http://migratingtaste.oldeenglish.org/music/YearEnd2008/Images/More/blondie.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perang. Di Amerika, situasi diperkeruh lagi oleh perang-perang baru, seperti

114 Perang Vietnam.

Depresi ekonomi yang melanda Eropa mengakibatkan pengangguran

meningkat. Bersamaan dengan itu imigran berdatangan. Inggris menjadi tujuan

migrasi dariperpustakaan.uns.ac.id orang-orang Jamaika. Perebutan lapangandigilib.uns.ac.id kerja terjadi antara

mereka, orang kulit putih dan pendatang dari Afrika. Hingga mengakibatkan

kerusuhan rasial antara kulit putih dengan kulit hitam pada parade tahunan

115 Nothing Hill.

Krisis ekonomi pasca perang memunculkan kelas pekerja yang

kehidupannya berada di bawah kemapanan rata-rata. Mereka terkelompok di

daerah sekitar industri dan membentuk sebuah subkultur tersendiri, khas kelas

pekerja. Mereka marah, frustrasi, dan kecewa atas situasi dan kondisi.

Kemudian kaum muda kelas pekerja Inggris mulai menggunakan gaya scene

Punk New York.

Pendapat lain menyatakan bahwa kemunculan Punk di Inggris tidak

terlepas dari pengaruh seorang tokoh. Ide akan perlunya sebuah budaya yang

dapat dijadikan ancaman terhadap keberadaan sistem dan tatanan sosial yang

commit to user sudah mapan, dimulai dari ide seorang seniman inggris bernama Malcolm

Mclaren. Mclaren mendapatkan ide tersebut setelah dia terinspirasi oleh

revolusi Perancis pada tahun 1963.116

114 Moer, Op. Cit. 115 Aryo Bhawono, Sebuah Usaha untuk Keluar dari Kejenuhan Budaya, Kentingan Edisi 4 Tahun XIV/2005, hal. 13 commit to user 116 http://hustlerPunk.blog.friendster.com/2008/08/sejarah-resistensi-Punk1/ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Paruh pertama 1970, Malcom McLaren pulang ke London setelah gagal

bisnis di New York. Bersama istrinya, Vivienne Westwood, McLaren

117 membuka gerai busana “Let It Rock” di Kings Road. T-Shirts dan aksesori

untuk kaum underground jadi mata dagangan mereka. Dia melihat ada saat

yang menguntungkanperpustakaan.uns.ac.id untuk melakukan sebuahdigilib.uns.ac.id pergerakan, yaitu saat di

Inggris, pajak mulai terlalu tinggi dan naiknya angka pengangguran. McLaren

berpendapat bahwa massa dapat diarahkan pada pemikiran yang lebih kritis

apabila melihat adanya ketidakberesan sosial.

118 119 Gambar 9. Malcolm McLaren Gambar 10. Vivienne Westwood

120 Mclaren memulai dengan membentuk band bernama Sex Pistols. Hit

mereka yang terkenal adalah “Anarchy in The U.K.” Dalam tiap

pertunjukkannya, selalu dihadiri anak-anak muda dengan dandanan berbeda.

Wabah ini secara cepat menyebar ke Eropa. Kemarahan-kemarahan ini

commit to user diwujudkan dalam bentuk musik yang berisi lirik-lirik perlawanan dan protes

sosial politik serta cara berpakaian yang tidak lazim. Konser-konser musik

digelar sebagai media untuk mengkampanyekan ide-ide mereka.

117 Moer, Op. Cit. 118 http://mymetropole.files.wordpress.com/2010/04/malcolm-mclaren.jpg?w=195&h=300 119 http://1.bp.blogspot.com/_6QDgIabT-gQ/RwczJNWTHxI/AAAAAAAABz8/iyYLhiKmd88/ s400/Vivienne.Westwood.7.jpg commit to user 120 http://hustlerPunk.blog.friendster.com/2008/08/sejarah-resistensi-Punk1/ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu, Malcolm McLaren juga memulai agitasinya melalui pakaian.

Dia berpikir bahwa dengan melihat penampilan yang ‘tidak beres’ maka massa

akan melihat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tatanan sosial

masyarakat. Pakaian yang digunakan adalah aplikasi dari apa-apa yang oleh

masyarakat perpustakaan.uns.ac.id normal dianggap tidak berguna lagi.digilib.uns.ac.id Ini merupakan bentuk

penolakan terhadap konsep masyarakat yang diatur oleh kepentingan pasar.

Punk mendominasi tren fashion pada pertengahan 1970-an tidak terlepas

dari Vivienne Westwood, istri Malcolm McLaren dan duta Punk, The Sex

Pistols. Tampilan unik mereka diciptakan oleh Westwood menggunakan

sobekan, rantai, bondage, dan slogan. Fashion Punk tersebut sejalan dengan

musik The Sex Pistols dan motif umum Punk. Satu hal penting yang harus

diingat di sini adalah bahwa kebanyakan aspek atribut fashion Punk telah ada

lebih awal sebelum The Sex Pistols muncul.

Dari sumber lain, diperoleh bahwa akar Punk berasal dari kaum Mod.

Bentuk jamaknya disebut Mods. Kelompok anak-anak muda, khususnya di

kawasan Inggris pada 1960-an, yang mengenakan pakaian rapi dan

mengendarai skuter. Mods berarti anak-anak kelas menengah yang ingin

commit to user kelihatan rapi, menonjol, dan mampu menandingi penampilan kelas-kelas

lainnya, ingin tampak kompetitif, bangga dan gadungan. Mereka muncul pada

pertengahan 1960-an dengan gaya pakaian Italia.121

Mods original di kawasan London adalah anak-anak muda yang terbiasa

dengan gaya hidup tergesa-gesa. Mereka terobsesi dengan musik R&B

commit to user 121 George Marshall, Kaum Skinhead, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2005, hal. xxiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Amerika, motor skuter Italia, dan kesempurnaan gaya personal mereka sendiri.

Puncak kejayaan scene mods orisinal adalah antara tahun 1962-1966. gaya

hidup mods muncul lagi pada akhir tahun 1970-an dan sejak itu meluas ke

seluruh penjuru dunia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 11. Kaum Mods122 Gambar 12. Vintage Mods dan scooter123 Mods memiliki empat aliran, yaitu:124

1. Kelompok art-school yang menjadi cikal bakal GlamRock dan Glitter,

Hippies, scene “campRock” New York, camp New Wave, dan Punk;

2. Kelompok mainstream mods yang terkenal dengan musik R&Bnya.

Memakai baju-baju setelan, rapi, celana-celana sempit, sepatu-sepatu

mengkilat, dan berkeliaran di sekitar klub-klub malam sambil

memamerkan pakaian mereka dan menciptakan tarian-tarian baru; commit to user

3. Kelompok scooter boys;

4. Kelompok hard mods yang pada akhir 1960-an menjadi skinhead.

122 http://www.haroldhill.org/pictures/picture-gallery-five/images/mods_picture_gallery_jpg.jpg 123 http://www.fishtailparkas.com/images/Mods/Vintage%20Mods.jpg commit to user 124 George Marshall, Op. Cit., hal. xxv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Awal tahun 1970-an terjadi kombinasi antara gaya maskulin Skinhead,

progresivitas kaum , dan GlamRock seperti David Bowie, Lou reed,

125 Bolan, dan Gary Glitter. Kombinasi ini memperlihatkan sebuah bentuk

perkembangan ke arah tanpa kelas dan menghasilkan budaya universal. Era ini

merupakan perpustakaan.uns.ac.idakhir perjalanan singkat berbagai subkulturdigilib.uns.ac.id kelas pekerja di Inggris

sampai digantikan oleh subkultur Punk. Punk merupakan sebuah gaya hidup

baru bagi kalangan kelas bawah. Kelompok ini memberi warna baru dalam

budaya Inggris yang pernah ada. Muncul dengan tampilan menyolok tapi

memperolok kemapanan budaya yang pernah ada. Seolah berontak dari sebuah

keadaan yang membosankan kemudian menawarkan sebuah alternatif pola

hidup yang khas kelas pekerja.

Mereka adalah orang-orang yang termarjinalkan secara ekonomi akan

tetapi secara formal dipaksa untuk memiliki kepatuhan budaya Inggris yang

anggun. Namun dalam sebuah budaya yang besar, mereka tetap saja

terpinggirkan. Kaum muda pada masa itu merasa bahwa mereka benar-benar

tak dianggap dan tak memiliki harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Tak

ayal lagi, oleh media Inggris mereka dicap sebagai sampah. Hal ini tidaklah

commit to user mengherankan, karena secara sikap mereka mencemooh kemapanan.

Keberadaan kaum Punk merupakan sebuah kritik dan penolakan akan

budaya massal yang disampaikan dengan cara yang dangkal bahkan terkesan

marah dan mengumpat. Pengakuan diri sebagai sampah peradaban dan

keinginan untuk mengisolasi diri dari dunia luar menjadikan mereka terlihat

commit to user 125 Aryo Bhawono, Op. Cit. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kreatif dan mandiri. Kemampuan digunakan untuk melepaskan diri dari

ketergantungan luar. Mereka membenci tatanan industri yang materialis. Hal

ini tak lepas dari keberadaan mereka yang dianaktirikan oleh industri.

Punk sebagai sebuah subkultur mulai mengambil bentuk, kemapanan

adalah sesuatuperpustakaan.uns.ac.id yang ditentang oleh Punk. Menampakkandigilib.uns.ac.id diri dalam estetika

yang sepenuhnya nihilis dibarengi oleh minat pokok yang khas (polimorf),

acapkali sengaja membolak-balik seksualitas, individualisme obsesif, perasaan

terfragmenasi, dan seterusnya). Secara tradisi mereka merupakan orang yang

melanggar batasan tabu dan secara ekonomi merupakan sampah industri.

D. Gaya Hidup Punk

Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu Punk mirip dengan para

pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyeleneh, mengaburkan

batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens

secara terang -terangan, menggunakan para performer berkualitas rendah, dan

mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. commit to user

Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa

hebohnya penampilan harus disertai dengan hebohnya pemikiran.

Subkultur Punk adalah subkultur berbasis Punk Rock. Gaya hidup Punk

meliputi musik, ideologi, fashion, seni visual, tari, literatur, dan film. Berbagai

gerakan filosofis, politis, dan artistik mempengaruhi subkultur ini. Berbagai

penulis, buku, dan literatur pentingcommit dalam to user membentuk estetika Punk. Alunan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

musik, syair yang dangkal, fashion, dan aksesoris yang menempel di tubuh

merupakan media abadi bagi Punk untuk menyalurkan ideologinya.

Karena itu dalam bab ini, hanya akan dijabarkan empat komponen

penting yang membentuk gaya hidup Punk sesuai dengan klasifikasi dari

Stacey Thompson,perpustakaan.uns.ac.id yaitu: digilib.uns.ac.id

1. Musik;

2. Fashion;

3. Komunitas;

4. Ideologi.

Berikut ini adalah pembahasan aspek-aspek tersebut:

1. Musik

Musik Punk adalah manifestasi dari gerakan Punk. Musik mereka

adalah media untuk menyebarkan ideologi dan identitas. Punk

pengg abungan mustahil dari berbagai aliran musik seperti Glam Rock,

Rhytm n’ Blues, bahkan Rock n’ Roll. Penggabungan ini menandakan

bahwa ada berbagai racikancommit dari to user bermacam kultur kelas bawah Inggris.

Proses ini, merupakan sebuah perjalanan panjang dan sangat dipengaruhi

oleh kondisi beserta kelompok-kelompok sosial di dalamnya.

Pada tahun 1960-an, musik dikelompokkan menjadi musik hitam

dan putih. Akan tetapi pengelompokan ini tak terjadi secara menyeluruh.

Ada kelompok-kelompok kulit putih yang lebih cenderung terinspirasi commit to user musik hitam dan begitu pula sebaliknya. Pada masa awal tahun 1970-an perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dikenal adanya muncul sebuah aliran yang dinamai sebagai glitter Rock.

Mereka merupakan orang-orang kulit putih yang beraroma Reggae.

Punk merupakan khas pekerja kulit putih tetapi berdampingan

dengan negro imigran. Sehingga ada sentuhan “hitam” dalam musik dan

penampilannya.perpustakaan.uns.ac.id Kemudian muncul glamdigilib.uns.ac.id Rock yang mencoba

memutihkan aroma kulit hitam dalam glitter Rock. Mereka mencoret

irama -irama lagu Reggae. Kemudian glam Rock menjadi sebuah

representasi dari sub kultur yang yang tengah sekarat. Isi dari Glam

Rock ini merupakan bentuk pengasingan diri menjadi cikal bagi Punk.

Subkultur Punk berpusat di sekitar mendengarkan rekaman atau

konser live dari genre musik Rock yang keras dan agresif yang disebut

Punk Rock, atau disingkat Punk. Sementara kebanyakan Punk Rock

menggunakan distorsi gitar dan drum yang berisik yang diturunkan dari

garage Rock 1960-an dan pubRock dari 1970-an. Beberapa band Punk

berelemen dari subgenre lain, seperti Metal, contohnya Discharge di era

1980 -an, atau folk Rock, contohnya Billy Bragg.

commit to user

Gambar 13. Discharge126 Gambar 14. Billy Bragg127

126 http://cowmag.se/2010/10/28/dischargecommit-raw-power to user-och -tsol-gastar-linkoping/ 127 http://soundsxp.com/artman2/publish/news/Billy_Bragg_announces_UK_tour.shtml perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kultur Punk sebagaimana yang terlihat sekarang, dimulai pada

pertengahan 1970-an sebagai gerakan atau pemberontakan melawan

beberapa gaya musik yang eksis pada waktu itu seperti prog Rock dan

heavy Metal yang bintangnya terlihat tak terjangkau oleh penggemar.

Punk perpustakaan.uns.ac.id selanjutnya berkembang sebagai kekecewaandigilib.uns.ac.id musisi Rock kelas

bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi Rock

mapan, seperti The Beatles, Rolling Stones, dan Elvis Presley.

128 129 Gambar 15. The Beatles Gambar 16. The Rolling Stones

Dalam Punk, musik dirumuskan di tengah melebarnya kesenjangan

antara seniman dan khalayak. Sebagai contoh, corak kelas pekerja,

kelusuhan yang membuminya Punk bertolak belakang dengan tampang

seorang superstar. Semua bahasa dan sifat musik Punk ini melukiskan

commit to user kelas pekerja, bunyi-bunyian yang simpel tapi cepat, diksi yang kasar

dan dianggap nihil oleh masyarakat. Pengikut subkultur Punk

mengembangkan gaya musik yang dystopian mereka sendiri, yang

originalnya seperti underground, Rock n’ Roll minimalis.

128 http://rambutklimis.blogspot.com/2010/05/beatles.htmlcommit to user 129 http://torocktofun.blogspot.com/2010/10/rolling-stones.html perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Musisi Punk tidak memainkan nada-nada Rock teknik tinggi atau

lagu cinta menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu Punk lebih mirip

teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu

Punk menceritakan frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi

denganperpustakaan.uns.ac.id hukum jalanan, pendidikan rendah,digilib.uns.ac.id kerja kasar, pengangguran,

serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Punk lebih mengutamakan pelampiasan energi dan curahan hati

daripada aspek teknis bermain musik. Almarhum Sid Vicious dari The

Sex Pistols tidak jago bermain bass. Meski demikian, orang-orang tidak

memandangnya remeh. Justru Sid banyak digandrungi para pecinta

musik Punk.130

Secara musik, Punk cenderung cepat, keras, dan menghentak

secara ekstrim enerjik, berstruktur sederhana, bagus saat tampil

langsung, dan tipikal bandnya dengan seorang vokalis, satu atau dua

131

gitaris, seorang basis, dan seorang drummer. Anggota band

merangkap sebagai backing vocal, tipikalnya teriakan slogan, chorus,

atau nyanyian gaya sepakbola, daripada vokal harmonis ala band pop.

commit to user Tempat pertunjukan biasanya klub kecil, dan gedung sewaan.

Punk pada dasarnya adalah minimalis akar rumput dan anti-elit.

Band-band memproduksi kaset-kaset, rekaman, dan CD, menjualnya

sendiri secara lokal atau melalui perusahaan rekaman dan distributor

kecil independen. Beberapa band beralih ke perusahaan major label,

130 Ibid. commit to user 131 Bonny, http://antikamu.blogspot.com/2009/03/sejarah-Punk.html perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang kebanyakan Punk menganggapnya “menjual” dan bukan lagi band

Punk. Tapi secara umum, Punk dibuat melawan bisnis musik komersil

dan radio komersil dengan band-band perusahaan yang diseragamkan,

terhindar dari kontroversi dan kritik sosial.

perpustakaan.uns.ac.idLirik musik Punk merupakan manifestasidigilib.uns.ac.id kebencian para Punkers

terhadap kapitalisme, negara, kemapanan, perang, atau kehidupan sosial.

Akibatnya, Punk dicap sebagai musik Rock n’ Roll aliran kiri sehingga

sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi.

Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Penikmat musik Punk berjoget kasar mengikuti nada. Bentuk tarian

Punk menunjukkan kontak fisik yang cenderung keras, seperti saling

membenturkan tubuh antar sesama Punkers, saling pukul-sikut-tendang,

atau naik ke panggung lalu meloncat ke tengah-tengah penonton dan

disambut oleh penonton. Tarian kekerasan seperti itu merupakan

ekspresi kebebasan mereka. Seorang Punker yang telah masuk ke dalam

arena pogo bebas mengekspresikan dirinya, karena itu merupakan suatu

resiko jika ia terpukul ataupun terinjak.

commit to user Dua gaya tari terkait dengan Punk adalah pogo dan moshing.

” dan “crowd surfing” aslinya terkait dengan band-band

protoPunk seperti The Stooges, dan muncul pada konser Punk, Metal,

dan Rock. Punk memperkenalkan versi baru dari skanking. Tarian

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hardcore adalah perkembangan mutakhir yang dipengaruhi oleh semua

132 gaya tersebut.

Tarian klasik Punk, “pogo”, ditandai dengan melompat ke atas dan

ke bawahperpustakaan.uns.ac.id sesuai irama, sedangkan hardcoredigilib.uns.ac.id membawa “slamming.”

Menyelam dengan kepala dulu dari panggung ke massa, “stage-diving”,

133

adalah bagian dari itu. Tidak untuk hati yang pengecut, tapi keriangan

yang hebat, bentuk tari paling liar dan bebas di Amerika. Orang dungu

menyalahgunakannya sebagai kesempatan untuk berkelahi, tapi jika ada

yang jatuh orang-orang di sekitarnya akan berhenti dan menolong.

134 135 Gambar 17. Pogo Gambar 18. Crowd Surfing

Memasuki dekade 1970-an, ciri pemberontakan Punk makin

kentara, dan segala rupa commit aksi to user panggung yang ugal-ugalan pun mulai

muncul. Dari generasi pelopor Punk ini ada dua nama yang paling

menonjol yaitu MC 5 dan Iggy and The Stooges. Iggy adalah salah satu

dari segelintir pentolan Punk yang kiprahnya masih berlanjut sampai

132 http://en.wikipedia.org/wiki/Punk_rock 133 Donny The Punk, Op. Cit. 134 http://rayer.ic.cz/photo/antifest.13/12-pogo.jpg 135 http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTrqEDlPRfOpVObfzEERqsMuKiqmFu_commit to user 4dAkINEftvr3I8S929xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dasawarsa 1990-an. Seiring dengan lahirnya generasi baru Punk Rock,

namanya pun makin diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh

dalam musik Rock pada umumnya, dan Punk pada khususnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

136 137 Gambar 19. Iggy and The Stooges Gambar 20. MC5

Tahun 1975 lahirlah beberapa grup musik baru seperti Blondie

yang ngepop, Talking Heads yang avant garde, The Voidoids yang

berkutat dengan gitar, dan The Dead Boys yang nyeleneh.

138 139 Gambar 21. The Dead Boys Gambar 22. The Talking heads

Dan ada The Ramones. Ramones punya citra seperti tokoh kartun.

Empat anak jalanan asal Queens yang tampil gahar dengan jaket kulit commit to user

dan jeans belel, seperti geng. Gerombolan ini memancang mitos bahwa

mereka satu keluarga. Pada tanggal 4 Juli 1976, Ramones mengadakan

konser perdananya di Inggris. Konser itu disaksikan oleh para grup yang

136 http://ripplemusic.blogspot.com/2010/05/iggy-and-stooges-raw-power-deluxe.html 137 rocksbackpages.com 138 http://www.last.fm/music/Dead+Boys/+images/33703commit to user 139 http://teenagedogsintrouble.blogspot.com/2010_02_01_archive.html perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memotori kebangkitan Punk di Inggris, yaitu Sex Pistols, The Damned,

140 dan The Clash.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

141 142 Gambar 23. The Damned Gambar 24. The Clash

Sex Pistols dan The Clash memasukkan aspek baru dalam

perkembangan Punk, yaitu protes sosial dan politik. Kedua grup ini

menjadi penyambung lidah kaum muda Inggris yang frustrasi. Mulailah

mereka menyuarakan protes terhadap segala ketidakadilan yang mereka

lihat sehari-hari. Di tahun 1980-an, di saat era Punk di Inggris datang

dan pergi, di berbagai penjuru dunia mulai muncul berbagai macam band

beraliran Punk dan belakangan menjadi legenda setempat. Di Irlandia,

misalnya, ada grup The Understones. Di Australia ada The Saints. Dan

di Selandia Baru ada The Clean.

Di Amerika gelombang terbaru pemusik Punk Amerika bukan commit to user berasal dari New York, melainkan dari California. Generasi ini

mendapat pengaruh yang sama besar dari The Ramones dan Sex Pistols.

Tapi agak lain dengan kedua mentornya itu, mereka sangat serius

menghayati prinsip-prinsip dasar Punk. Bagi mereka Punk bukan

140 Bonny, Op. Cit. 141 http://antiPunk.org/wp-content/uploads/thecommit-damned.jpg to user 142 http://nickismyhomeboy.files.wordpress.com/2009/12/theclash.jpg?w=300&h=216 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sekadar aliran musik, melainkan juga identitas, gaya hidup, bahkan juga

bahkan prinsip.

Di selatan Los Angeles, tepatnya di Hermosa Beach, sebuah

kelompok Punk Metal baru bernama Black Flag menyewa gereja sebagai

tempatperpustakaan.uns.ac.id latihan mereka. Tempat ini selanjutnyadigilib.uns.ac.id menjadi pusat kegiatan

pencinta Punk setempat. Grup-grup yang lahir di sana The Circle Jerk,

Social Distortion, dan Suicidal Tendencies, dan lain-lain. Mereka lebih

berhaluan keras. Penampilannya lebih brutal dan liriknya lebih radikal.

143 144 Gambar 25. Black Flag Gambar 26. The Dead Kennedys

Di San Francisco aliran Punk lebih berpolitik. Di sana muncul

band- band semacam The Avengers, The Dils, dan yang paling dominan

The Dead Kennedys. Grupcommit yang to user terakhir disebut tadi melancarkan protes

keras terhadap berbagai hal, mulai dari kebijaksanaan pemerintah sampai

fasisme. Musik mereka berada di perbatasan antara melodic Punk dan

hardcore murni. New York melahirkan grup-grup yang belakangan

143 http://garynelsonacousticroots.files.wordpress.com/2009/02/black-flag-bill- daniel.jpg?w=400&h=279 commit to user 144 http://www.lebMetal.com/2009/08/20/files/2009/05/dead-kennedys31.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memperkaya khazanah musiknya dengan unsur lain, seperti Beasty Boys

dan Sonic Youth. Dan ada juga The Misfits, dari New Jersey.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

145 146 Gambar 27. Misfits Gambar 28. Sonic Youth Pada akhir tahun 1980-an benih kebangkitan generasi kedua mulai

ditanam di LA. Dulu, awal dasawarsa ini, di San Fernando pernah

berdiri sebuah grup band bernama Bad Religion. Bad Religion memiliki

personelnya yang rata-rata intelek. Bad Religion merupakan band yang

memelopori berdirinya generasi baru grup Punk California, semacam

Dag Nasty, Pennywise, NOFX, dan tentu saja Rancid, Offspring, serta

Green Day.

commit to user

147 148 Gambar 29. Rancid Gambar 30. NOFX

145 http://www.truePunk.com/wp-content/uploads/2008/05/misfits.jpg 146 http://www.devilgraphics.com/sonic-youth/SonicYouthPhoto2006.jpgcommit to user 147 http://haricopter7.files.wordpress.com/2008/07/rancid4.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam

Perang Vietnam di tahun 1980-an memanaskan suhu dunia Punk saat itu.

Band-band Punk gelombang kedua, seperti Crass, Conflict, dan

Dischargeperpustakaan.uns.ac.id dari Inggris, The Ex dan BGK daridigilib.uns.ac.id Belanda, MDC dan Dead

Kennedys dari Amerika mengubah kaum Punk menjadi pemberontak.

Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band Punk

gelombang pertama, antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang

sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang kehilangan kepercayaan

terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Ledakan genre Punk Rock berkembang sejak kemunculannya.

Meskipun genre Punk sulit dikategorikan, mereka menunjukkan karakter

berbeda pada keseluruhan struktur, gaya instrumen dan vokal, serta

tempo. Kadang ciri istimewa sudah lazim pada beberapa genre. Dan

genre Punk normalnya terkelompok berdasar kombinasi ciri-ciri khas.

149 Genre Punk Rock primer, meliputi :

a. Anarcho Punk adalah bagian dari subkultur Punk yang terdiri dari commit to user

band-band, grup, dan individu yang mendukung anarkisme melalui

musiknya. Anarko Punk juga dipakai sebagai istilah pada musik

Punk yang mengandung lirik anarkis. Terbentuk pada pertengahan

tahun 1970-an di Inggris. Contoh yang terkenal adalah Crass, Nause,

Discharge, dan Chumbawamba.

148 http://i80.photobucket.com/albums/j162/Thecommit-OBCD/Nofx.jpg to user 149 http://en.wikipedia.org/wiki/Punk_rock perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. (atau Christ Punk atau ) adalah bentuk

alternatif Rock Kristen dan subgenre Punk Rock dengan lirik

Kristen. Contoh, The Crucified dan Headnoise.

c. Garage Punk adalah subgenre Punk Rock yang sangat terpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

oleh garage Rock. Terbentuk pada akhir tahun 1980-an.

Karakteristiknya adalah suara dan citra yang kotor, buruk, mentah,

tipis, dan mengancam. Sering berfokus pada lo-fi di atas melodi yang

mudah diingat. Contoh, New Bomb Turks, Mudhoney, dan The

Horrors.

d. (juga disebut sebagai Glitter Punk) menggabungkan

elemen-elemen Punk Rock dan Glam Rock. Contoh, Iggy Pop.

e. Hardcore Punk atau Hardcore adalah subgenre Punk Rock yang

terbentuk pada akhir tahun 1970-an. Suaranya secara umum lebih

berat, lebih cepat, dan lebih tebal dari suara band-band Punk awal.

Hardcore dikeluarkan dalam koleksi berbeda subgenre dan sering

dikombinasikan dengan subgenre heavy Metal. Contoh, Blag Flag, commit to user

Bad Brains, dan Minor Threat.

f. adalah subgenre Punk Rock yang menggunakan tema

film horor pada liriknya. Liriknya seringkali kisah yang terkait

dengan film horor, humor gelap, dan cerita atau novel horor. Band-

band horror Punk berpakaian serba hitam, kostum skeleton, dan commit to user wajah bercat tengkorak. Contoh, The Misfits. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

g. Nazi Punk adalah Punk yang mempromosikan paham neo-Nazi.

h. (atau Noise Punk) populer pada awal 1980-an di

Bristol, Inggris, dan Kyushu, Jepang. Contoh, Confuse, Gai, The

Swankys, Disorder, Chaos UK, Dust Noise, Screaming Noise, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

The Wankys.

i. Oi! adalah subgenre level kelas pekerja Punk jalanan yang berasal

dari Inggris pada tahun 1970-an. Oi! mempunyai tujuan menyatukan

Punk, Skinhead, dan kaum muda kelas pekerja lain. Contoh, The

Cockney Rejects, Angelic Upstarts, The 4-Skins, dan The Business.

j. Riot Grrrl adalah feminis Punk atau genre indie dan pergerakan.

Puncak popularitasnya pada 1990-an. Pergerakannya terdiri dari

band -band perempuan sentris, festival, dan pertunjukan; pertemuan

grup, jaringan sosial, perkumpulan-perkumpulan, dan grup

pendukung; pelatihan gratis, kursus pertahanan diri (seperti Home

Alive), aktivisme (sering dengan konser yang menguntungkan), dan

kultur underground fanzine. Contoh, Bikini Kill dan Bratmobile. commit to user

k. juga dikenal sebagai skate-Punk, skate-thrash, surf

Punk, atau skate-core, adalah subgenre diturunkan dari hardcore

Punk. Terbentuk oleh empat notasi bass, drum, dan gitar gaya

Ramones, dengan tema lirik yang berpusat pada skateboarding.

Nama skate Punk berasal dari fakta bahwa kebanyakan skate Punker commit to user adalah skaters, dan skate Punk populer di antara skaters. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

150 Genre peleburan atau gabungan Punk Rock, meliputi :

a. 2 Tone (Two Tone) adalah genre musik yang tercipta di Inggris

pada akhir 1970-an dengan menggabungkan elemen-elemen ska,

Punk Rock, Rocksteady, Reggae, dan musik pop. Contoh, The

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Specials, The English Beat, Madness, dan The Bodysnatchers.

b. adalah subgenre gabungan Celtic dan Punk. Sering,

band -band akan menambahkan instrumen Celtic seperti pipa tas,

fiddle, peluit kecil, akordion, mandolin, dan banjo. Contoh, The Ral

McKenzies dan Flogging Molly.

c. Chicano Punk merujuk pada band-band Punk etnis Mexican

American yang berasal dari Chicago’s Pilsen dan persaudaraan Little

Village selama pertengahan akhir 1990-an, dengan band semacam

Los Crudos, kemudian menyebar ke scene Punk Los Angeles.

Contoh, Los Illegals dan Cruzados.

d. Cow Punk atau Country Punk adalah subgenre Punk Rock yang

mengkombinasikan Punkcommit to userRock dengan musik country dan blues

pada aspek subyek, sikap, dan gaya. Istilah cow Punk juga

diterapkan pada beberapa band yang memainkan bentuk cepat

Southern Rock. Contoh, The Gun Club, Nashville Pussy, dan The

Reverend Horton Heat.

commit to user 150 Ibid. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Dance Punk adalah subgenre Punk Rock yang pertama muncul pada

akhir tahun 1970-an dan dipengaruhi oleh gerakan post-Punk dan no

wave, dan sekarang gerakan post-Punk revival modern dan art Punk.

Dance Punk identik dengan campuran disco, funk, Punk Rock, dan

electro.perpustakaan.uns.ac.id Contoh, The Rapture, Klaxons, Movingdigilib.uns.ac.id Units, dan Liars.

f. adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi

subgenre Punk Rock yang terpisah dari kemunculan scene hardcore

West Coast dengan menyatukan elemen-elemen film horor dan

Dadaisme. Bermain lebih kencang dan cepat daripada band-band

. Band-band California seperti Christian Death, 45

Grave, dan TSOL, serta band Nevada seperti Theatre of Ice adalah

contoh band-band Death Rock awal.

g. , secara umum, adalah genre musik yang

mengkombinasikan elemen-elemen musik folk dan Punk Rock.

Istilah tersebut juga bisa mendeskripsikan orang, budaya, dan lain-

lain di sekitar genre ini. Contoh, Flogging Molly, Against Me!, Steve

commit to user Lieberman, dan The Gangsta Rabbi.

h. muncul diawali oleh Gogol Bordello, frontman Eugene

Hutz. Subgenre ini mengkombinasikan Gypsy, Klezmer atau musik

Eropa Timur dan Punk Rock. Tipikal subgenre ini adalah violin,

gitar akustik, akordion, dan tenor saxophone, dengan gitar elektrik,

bass, dan drum. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

i. Pop Punk (juga dikenal sebagai Punk pop) adalah gabungan genre

yang mengkombinasikan elemen-elemen Punk Rock dengan musik

pop. Banyak band-band pop Punk mainstream datang dari California

Selatan, sehingga kadang pop Punk disebut The SoCal Sound.

Contoh,perpustakaan.uns.ac.id Blink 182 dan MxPx. digilib.uns.ac.id

j. adalah genre musik yang secara umum dideskripsikan

sebag ai campuran antara Punk Rock 1970-an dan America

Rock abilly 1950-an. Karakteristiknya adalah referensi lirik tentang

horor dan film-film eksplotitasi, kekerasan, seksualitas yang

mengejutkan, dan topik lain yang tabu; meskipun seringnya disajikan

dengan komedi atau fashion ‘tongue-in-cheek’. Contoh, The Meteors

dan Demented Are Go.

k. adalah gabungan musik Punk Rock dan Blues. Juga

terpengaruh oleh garage Rock. Contoh, The White Stripes dan Flat

Duo Jets.

l. Punk Metal adalah istilah persilangan genre yang digunakan untuk commit to user

mendeskripsikan musik yang menggabungkan elemen-elemen Heavy

Metal dengan hardcore Punk. Seringnya gabungan tersebut

melibatkan genre Metal ekstrim. Gaya Punk Metal meliputi

, , grindcore, crust Punk, thrash Metal,

sludge Metal, thrash core dan gabungan gaya-gaya tersebut.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

m. SkaPunk adalah genre musik yang mengkombinasikan ska dan Punk

Rock. Karakteristik tergantung dari gabungan genre-genre.

Semakin dipengaruhi gaya Punk maka menampilkan tempo yang

lebih cepat, distorsi gitar, interlude gaya Punk (biasanya chorus),

sengau,perpustakaan.uns.ac.id dan kasar. Semakin diperngaruhidigilib.uns.ac.id gaya ska, maka instrumen

lebih berkembang dan vokal yang jernih. Contoh, Less Than Jake,

Rancid, Operation Ivy, Mustard Plug, dan Choking Victim.

Meskipun musik Punk secara teknis dimulai di Amerika Serikat

dengan band-band seperti The Ramones, Television, Patti Smith,

Blondie, dan Talking Heads, Punk tertangkap dengan kekuasaan lebih di

Inggris. Band-band semacam The Sex Pistols, The Clash, The Damned,

dan lain-lain datang di garis depan dan menggunakan musik mereka

untuk mengekspresikan frustrasi. Lirik dalam musik Punk seringkali

mengandung tema-tema oposisi, anti lagu cinta romantis, anti-orang tua,

anti-kemapanan, dan lain-lain.

Sedikit demi sedikit Punk menjadi lebih bervariasi dan kurang

minimalis dengan band-band seperti The Clash yang memasukkan commit to user

pengaruh musik underground lain seperti ska, dan bahkan

jazz ke dalam musiknya, tetapi pesan musiknya tetap sama; subversif,

memberontak, salah secara politikal dan seringnya anarkis. Topik yang

diusung yaitu masalah-masalah sosial, opresi kelas-kelas rendah, dan

seterusnya. Musik Punk adalah sebuah pesan kepada masyarakat bahwa

semuanya tidak baik-baikcommit saja dan to usersemua tidak sama. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Di masa lalu, daya tarik utama dalam musik Punk datang dari

ideologi ‘’ dan menitikberatkan pada individualisme dan

ekspresi diri. Punk adalah musik sederhana yang kuat, berenergi, dan

menyatakan sesuatu pesan. Yang diperlukan hanya tiga chord dan

kebenaranperpustakaan.uns.ac.id untuk memulai sebuah band Punkdigilib.uns.ac.id. Punk sebagi sebuah scene

mencoba menggunakan ketelanjangannya untuk melawan komersialisme

dan membuat rekaman dan tampil layak di depan penggemar.

Punk Rock mempunyai pengaruh besar dalam musik. Ketika Punk

mulai pada tahun 1970-an, Punk membawa sebuah tamparan di muka

yang diperlukan terhadap kepuasan diri sendiri musik Rock dan kultur

mainstream. Di awal pertengahan tahun 1980-an, Punk perlahan mati,

meskipun beberapa band mempertahankan transisi dan menikmati

popularitas underground yang luar biasa.

“Punk’s Not Dead!” adalah ungkapan yang sering diteriakkan para

pemuja musik Punk untuk menunjukkan eksistensi musik dan kultur

mereka. Tapi benarkah musik Punk tidak mati? Lahirnya sejumlah grup

musik di tahun 1990-an dan 2000-an seperti Blink 182, Green Day,

commit to user Bowling For Soup, Sum41, New Found Glory, Good Charlotte, The

Ataris, dan Simple Plan adalah jawaban dari pertanyaan tersebut.

Jawaban itu memang tidak sepenuhnya benar sebab jika disimak, aliran

musik Punk yang sekarang terdengar jauh berbeda dengan warna awal di

kemunculannya ketika The Ramones di Amerika atau The Sex Pistols di

Inggris digemari pada tahun 1970-an. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan demikian lahirlah aliran musik Punk baru yang menjamur

di dunia yang lebih dikenal sebagai pop-Punk atau new school Punk.

Musik pop Punk ini bukan merupakan sebuah revolusi atas musik yang

ada sebelumnya. Pop Punk merupakan subgenre dari Punk Rock dan

merupakanperpustakaan.uns.ac.id keturunan dari musik Rock n’digilib.uns.ac.id Roll yang dihadirkan para

baby boomers (generasi angkatan 1950-an dan 1960-an).

Lahirnya generasi pop Punk ini sebenarnya ditandai dengan dua

gelombang. Pertama melalui kesuksesan grup musik pop Punk Amerika,

seperti Green Day, Blink 182, dan The Offspring di akhir era 1990-an.

Seluruh grup musik ini mempunyai kesamaan bermusik, yaitu paduan

suara gitar yang dimainkan secara keras, lirik sederhana, dan melodi

yang disukai stasiun radio.

commit to user Gambar 31. The Offspring151 Gambar 32. Blink 182152

Sedangkan gelombang kedua yang menandai kelahiran pop Punk

adalah lahirnya sejumlah grup musik yang mengekor kesuksesan grup

pertama dan mendapatkan keuntungan dari saluran televisi khusus

151 http://flmsdown.net/uploads/posts/2009commit-01/1231050913_offspring.jpg to user 152 http://gxmusic.blogspot.com/2010/01/sejarah-terbentuknya-blink-182.html perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

musik, seperti MTV dan VH1. Yang termasuk kelompok ini antara lain,

Bowling For Soup, New Found Glory, Sum41, Good Charlotte, dan

Simple Plan. Gelombang kedua itu mengusung musik yang terdengar

lebih lembut. Liriknya pun bercerita lebih luas dan cenderung menyoal

kehidupanperpustakaan.uns.ac.id mereka, para remaja. digilib.uns.ac.id

Gambar 33. Simple Plan153 Gambar 34. Sum41154 Jika pada genre musik lain harmoni teramat penting, musik pop

Punk malah berusaha mengabaikannya. Suasana lagu yang pada bagian

awalnya bermelodi dan berharmoni enak tiba-tiba disusul harmoni yang

tidak beraturan dan beat menjadi cepat, lalu kembali ke suasana tenang,

balik mengeras dan cepat, dan tiba-tiba saja berhenti. Pola musik seperti

inilah yang membuat para pendengar musik pop Punk terhanyut secara

emosional. Dengan kekuatan seperti itu, musik pop Punk benar-benar

merupakan revitalisasi kekuatan musik Rock n’ Roll dan Punk. commit to user

Budaya Punk yang dilahirkan generasi pop Punk berbeda dari

generasi Punk sebelumnya. Meski semuanya menyuarakan kebebasan,

mereka tidak sampai menyentuh masalah politik dan sosial. Baju yang

mereka kenakan pun tidak lusuh, gelap, dan dekil. Tetapi sebaliknya,

mereka kerap mengenakan baju berwarna terang. Topi, spikes, dan rantai

153 http://lyricsavenue.blogspot.com/2009/07/simplecommit to- planuser-welcome -to-my-life.html 154 http://www.last.fm/music/Sum+41/+images/2518860 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sepeda menjadi aksesoris wajib. Tatanan rambut memang mirip gaya

rambut mohawk atau spike, tetapi mereka lebih rapi, tidak terlalu tinggi,

dan tidak botak di tepi.

Sekali lagi musik Punk menjadi sebuah kekuatan yang harus

diperhitungkan.perpustakaan.uns.ac.id Tetapi Punk generasi baru digilib.uns.ac.idini tidaklah sama. Beberapa

energi lama masih terasa tetapi secara umum musik Punk sekarang

hanyalah imitasi dari musik Punk original. Musik Punk menjadi lebih

komersil dan terlihat lebih tertarik pada kesuksesan mainstream.

Padahal inilah yang dilawan Punk terdahulu. Sekarang ini, kebanyakan

musik Punk Rock telah kehilangan arti politik dan menjadi komersil.

commit to user 2. Fashion

Fashion Punk adalah fashion yang terkait dengan pergerakan Punk.

Variasinya bermacam-macam dari gaya Vivienne Westwood hingga

model gaya band seperti Good Charlotte. Fashion Punk terpengaruh oleh

pakaian sosial nyata dari subkultur dan gerakan seni lainnya, meliputi

Glam Rock, Skinheads, rudeboys,commit to pelajaruser sekolah seni, dan Mods. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rambut sebagai salah satu elemen mode, tidak hanya menjadi

simbol kelamin, tetapi juga simbol ideologi. Seperti diungkapkan

Anthony Synnot dalam “Tubuh Sosial”, “Ideologi yang bertentangan

memiliki rambut yang berlawanan.” Kaum punk Inggris mempunyai

gaya perpustakaan.uns.ac.idrambut Mohawk atau Mohican. Merekadigilib.uns.ac.id mencukur rambut dengan

menyisakan jambul di tengah-tengahnya. Sebagian bergaya spike-top,

gaya rambut berduri-duri. Sementara perempuan Punk menata rambut

dalam warna cerah, seperti hijau, kuning, ungu, biru, dan merah muda.

155 156 Gambar 35. Model Rambut Mohawk Gambar 36. Model Rambut Perempuan Punk

Punk tampil untuk mengejutkan masyarakat dengan penggunaan

fashion, gaya rambut, kosmetik, tato, perhiasan dan modifikasi tubuh.

Fashion Punk awal diadaptasi dari objek keseharian demi efek estetik:

pakaian yang disobek-sobek yang disatukan dengan peniti atau dibalut commit to user

pita; pakaian biasa dikenakan dengan dihiasi spidol atau dicat; bin-liner

hitam menjadi baju, kaos atau rok; peniti; dan pisau cukur digunakan

sebagai perhiasan. Juga populer menggunakan pakaian kulit, karet

155 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/80/ Young_mohawk_punk_c1984.jpg/424pxcommit-Young_mohawk_punk_c1984.jpg to user 156 http://z.about.com/d/diyfashion/1/0/Z/G/-/-/Punk_Hair.jpg perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

elastis, dan vinyl dimana di mata publik umum diasosiasikan dengan

praktek transgresif seksual seperti bondage.

Belum lagi atribut seperti rantai yang menggantung di celana,

sepatu boot, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti, serta gelang

berbahanperpustakaan.uns.ac.id kulit dan besi seperti paku. Beberapadigilib.uns.ac.id anak Punk mengenakan

jins pipa ketat, celana tartan, rok, T-Shirt atau kaos lusuh, sepatu kanvas

atau sneakers. Bahkan ada yang memakai swastika Nazi untuk memberi

nilai kejut bagi masyarakat yang melihatnya.

Asesoris lain yang sering dipakai Punker meliputi celana bondage,

fishnet-stocking sobek-sobek, spikes, peniti, body piercings, dan celana

dengan pola leopard. Juga sering dipakai pula jaket kulit pengendara

motor dengan slogan, nama band, dan simbol yang tertulis di jaket

dengan cat. Selain itu, merupakan hal umum dalam Punk untuk

mengenakan jaket jeans atau rompi dengan tambalan nama band,

perhiasan seperti spikes, peniti, tulisan, atau kombinasi semuanya.

Dandanan Punk yang kita lihat saat ini, tidak bisa terlepas begitu

saja pada peristiwa di Louise’s Night Club London. Pada sore hari di

commit to user pertengahan musim panas 1976, grup utama Punk London berkumpul

untuk mengekspresikan diri mereka. Berlokasi di ’s Street, Soho,

London, Louise’s adalah klub untuk para lesbian yang sudah eksis

bertahun-tahun, sebelum Punk ada di sana dengan beberapa anggota

wanita membiarkan dirinya menjadi lesbian atau biseksual.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Musim panas 1976, Punk grup dominan di Louise’s, gaya pakaian

mereka bermacam-macam tetapi sejenis. Beberapa orang mengenakan

perlengkapan fetis dari karet atau PVC. Ada juga yang sengaja

mengenakan blazer sekolah dengan dasi longgar. Beberapa orang

mengenakanperpustakaan.uns.ac.id stringvest tembus pandang, kombinasidigilib.uns.ac.id army surplus dan

lingerie murahan. Banyak juga yang mengenakan jaket kulit dan rambut

tribal dan riasan. Beberapa malah mengenakan bin-liners, sepatu boot

Dr. Martin, kalung anjing, peniti dan celana pipa ketat.

Salah satu toko utama spesialis fashion Punk adalah milik Malcolm

McLaren yang bernama “Sex.” “Sex” spesialis pakaian kulit dan

bondage atau pakaian modif yang tidak semua Punker bisa membeli.

Punk sangat mencintai jaket kulit, pakaian sobek-sobek, pakaian yang

tidak cocok, dan asesoris seperti peniti, swastika, dan simbol-simbol

komunis. Pada dasarnya fashion Punk menitikberatkan individualisme

dan merengkuh apapun di luar norma.

commit to user

Gambar 37. Toko Spesialis Fashion Punk “Sex” di Inggris157

Apa yang dapat disebut fashion Punk modern secara primer

dipengaruhi oleh hardcore, , dan sisanya goth atau death Rock.

Sekarang ini, segi berbeda dari scene Punk mempunyai perilaku fashion

commit to user 157 http://mymetropole.files.wordpress.com/2010/04/sex-boutique.jpg?w=300&h=238 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berbeda pula. Skate Punk misalnya, umumnya mempunyai rambut

pendek dan mengenakan jeans baggy, rantai dompet yang panjang,

kemeja wol berkerah, sepatu skate bermerk, sabuk, dan wrist band.

Grungies atau grungers umumnya terlihat dengan denim, flanel, celana

jeans perpustakaan.uns.ac.id sobek-sobek, rambut panjang tak diwarnai,digilib.uns.ac.id dan sepatu boot Doc

Martens atau sepatu boot pekerja, atau sepatu Converse All Stars, celana

sederhana, kaos dengan dasi, sarung tangan elastis dengan jari terpotong,

blazers, dan lain-lain.

Bisa dikatakan bahwa fashion Punk kontemporer dikomersilkan

secara ekstrim. Sebagaimana para desainer fashion yang mapan,

istimewanya seorang desainer terkenal Jean-Paul Gautier menggunakan

elemen Punk dalam produksinya. Punk clothing, yang ditandai dengan

buatan tangan menjadi produksi massal dan dijual di toko-toko rekaman

dan toko -toko spesialis yang lebih kecil.

Banyak majalah fashion dan media Glamor lain sekarang

mengiklankan model rambut Punk klasik atau setelan dengan sentuhan

gaya Punk sebagai citra terhormat. Ini mengindikasikan bahwa Punk

commit to user telah menjadi gaya mainstream mapan. Banyak kalangan scene Punk

original generasi awal mengkritik tajam scene Punk generasi baru karena

kenyamanan fashion dan mengurangi originalitas dan individualitas yang

mana menjadi motivasi fashion Punk original.

Beberapa Punk cenderung anti-fashion, dengan argumen bahwa

Punk seharusnya didefinisikan dari segi musik dan ideologi. Ini yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

paling umum terjadi pada pasca 1980-an di scene hardcore Punk

Amerika Serikat, dimana anggota-anggota subkultur seringkali

berpakaian dalam kaos oblong sederhana dan jins, daripada outfit yang

terdiri penuh paku dan asesoris lain, serta rambut dicat seperti di Inggris.

perpustakaan.uns.ac.idGaya anti-fashion berkembang menitikberatkandigilib.uns.ac.id pada perhiasan

minimalis, mengelak dari branding dan tren fashion. Tipikal tampilan di

akhir tahun 1980-an meliputi kaos oblong hitam sederhana, jeans atau

celana kargo, sepatu bersol datar murahan, dan potongan rambut standar.

Dikenakan oleh laki-laki dan perempuan, fashion Punk bersifat aseksual.

Pada masyarakat Barat dimana permukaan dihiasi logo-logo, iklan, dan

ditandai nama perusahaan, dan dimana orang-orang bekerja keras

mengekspresikan kepribadian, ide-ide, gender, dan seksualitas melalui

fashion, kekosongan yang sebenarnya dan pengaburan simbol-simbol ini

merupakan pembedaan.

Banyak anggota band-band Punk mengatakan bahwa mereka

melawan tampilan Punk. Bob Mould dari band Husker Du mengatakan

bahwa Punk sekarang ini sangat memperhatikan spikes atau sepatu boot

commit to user mana yang akan dipakai sehingga mereka tidak berpikir mengenai

implikasi politik dalam musik. Di sisi lain, bisa dilihat seseorang

menggunakan simbol swastika di satu bahu dan simbol anarki di bahu

lain dan mereka tidak menyadari bahwa keduanya kontradiktif.

Berbagai aksi Punk dan hardcore bermain musik hardcore tetapi

mengenakan kaos oblong sederhana dan celana jeans di manapun. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kebanyakan Punk percaya bahwa Punk itu sendiri bukanlah apa yang

dipakai atau bagaimana penampilan seseorang tetapi sebuah konsep yang

terletak pada musik itu sendiri yang harus mendefinisikan apa

sebenarnya Punk itu.

perpustakaan.uns.ac.idMeskipun telah dinyatakan bahwa Punkdigilib.uns.ac.id sejati bukanlah sebuah

tampilan atau mode, tetapi, penampilan Punk sangat penting karena

fashion Punk merupakan ekspresi yang tampak akan filosofi anti-

kemapanan. Fashion Punk merefleksikan sikap. Celana jeans, sepatu

boot, renda merah, jaket berasesoris, celana army atau militer, peniti, dan

lain-lain adalah wujud ekspresi yang tampak akan hasrat Punk dalam

menjaga anti-kemapanan dan kebebasan.

Mencoba memelesetkan adagium dari filsuf rene Descartes “Aku

berpikir, maka aku ada,” “aku berdandan maka aku ada.” Bahwa

eksistensi manusia dan penanda apa yang dipakainya untuk menyebut

eksistensi dirinya soal berpikir, berdandan ataupun berpakaian. Dick

Hebdige dalam “Subcultures The Meaning of Styles”

commit to user mengidentifikasikan bahwa Punk adalah sejarah hidup yang terlihat solid

tetapi membingungkan.

Punk muncul sebagai wujud dari masyarakat industrial, dimana ada

mekanisasi serta perputaran model yang cukup ketat sebagai akibat

diterapkannya sistem aristrokasi di Inggris. Punk dengan dandanan

seperti Mohawk, spike-top, celana ketat, dan sepatu boot merefleksikan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ideologi mereka dalam melawan kemapanan. Punk mencoba mengadopsi

cara berpikir dandanan primitif dalam era industrial, menempel tanda-

tanda masa silam ke masa sekarang.

Fashion Punk yang sekarang menjadi tren sebenarnya sudah jauh

berbedaperpustakaan.uns.ac.id dari bentuk awalnya. Tetapi semadigilib.uns.ac.idngat ‘Do It Yourself’ tetap

terasa pada nproses perkembangan fashion Punk sekarang ini.

Fashionlah yang pertama kali digunakan sebagi simbol pengikat dalam

komunitas Punk di pertengahan tahun 1970-an. Baju atau kaos lusuh,

celana jins robek, sepatu boot, serta pernik seadanya (paku, peniti, rantai

sepeda, hingga gembok), menjadi aksesori wajib bagi komunitas Punk

dalm fashion, yang bertujuan untuk melawan kemapanan masyarakat.

3. Komunitas

Gaya hidup Punk tampak negatif dari masyarakat karena tampilan

anak Punk yang cenderung ‘menyeramkan’ seringkali dikaitkan dengan

perilaku anarkis, brutal, bikin onar, dan bertindak sesuai keinginannya

sendiri mengakibatkan pandangan masyarakat akan anak Punk adalah

perusak, karena mereka bergaya mempunyai gaya yang aneh dan commit to user

seringnya berkumpul di malam hari menimbulkan dugaan bahwa mereka

mungkin juga suka mabuk-mabukan, sex bebas dan penguna narkoba.

Awalnya dalam komunitas Punk tersebut terdapat prinsip dan

aturan yang dibuat dan tidak ada satu orangpun yang menjadi pemimpin

karena prinsip mereka adalah kebersamaan atau persaman hak di antara

anggotanya. Dengan katacommit lain, Punkto user berusaha menyamakan status yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ada sehingga tidak ada yang bias mengekang mereka. Sebenarnya anak

Punk adalah bebas tetapi bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani

bertangung jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya.

Beberapa komunitas Punk membuat label rekaman sendiri untuk

menaungiperpustakaan.uns.ac.id band-band sealiran sekaligus mendistribusikannyadigilib.uns.ac.id ke pasaran.

Kemudian berkembang menjadi semacam toko kecil yang disebut distro.

Tak hanya CD dan kaset, mereka juga memproduksi dan

mendistribusikan T-shirt, aksesoris, buku dan majalah, poster, serta jasa

tindik (piercing) dan tato.

Punk bisa datang dari berbagai jalan hidup dan kelas ekonomi.

Subkultur ini didominasi kaum pria, dengan pengecualian pergerakan

Riot Grrrl. Dibandingkan dengan beberapa kultur alternatif, Punk lebih

dekat pada persamaan gender terkait dengan ideologinya. Meskipun

subkultur Punk anti-rasis, kebanyakan Punker berkulit putih, setidaknya

di negara -negara yang penduduknya dominan kulit putih. Anggota-

anggota lain, seperti kulit hitam, latin dan Asia, juga memberikan

konstribusi pada perkembangan subkultur.

commit to user Penyalahgunaan substansi kadang-kadang menjadi bagian dari

scene Punk, dengan pengecualian yang perlu dicatat adalah pergerakan

Straight Edge. Kekerasan kadang-kadang muncul pada subkultur Punk,

tetapi ditentang oleh beberapa bagian dari subkultur, seperti Anarko

Punk. Punk seringkali membentuk scene local, biasanya mempunyai

grup kecil Punk berdedikasi yang dikelilingi batas luar yang kasual. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tipikal scene Punk, terbentuk dari band-band Punk dan hardcore,

para penggemar yang menghadiri konser, demonstran, dan acara-acara

lain; penerbit zine, pengamat band, dan penulis; artis visual yang

menciptakan ilustrasi untuk zine, poster, dan kover album; orang-orang

yang perpustakaan.uns.ac.id mengorganisasi konser, dan orang-orangdigilib.uns.ac.id yang bekerja di arena

musik atau label rekaman independen.

Para penghuni liar memainkan peran dalam beberapa komunitas

Punk, menyediakan perlindungan dan bentuk dukungan lain. Para

penghuni liar illegal yang terabaikan atau tahanan rumah dan “rumah

Punk” komunal kadang-kadang menyediakan tempat tinggal untuk band-

band saat mereka tur. Internet telah memainkan peran besar dalam

meningkatkan Punk, lebih spesifiknya dalam membentuk komunitas

virtual dan berbagi data maupun program untuk menjual musik.

Sebagai sebuah subkultur, Punk menggetarkan sekitar tekanan

dinamis kreatif yang menarik di antara nilai-nilai komunitas dan

individualism . Punk merupakan kelompok sosial anti-kemapanan,

commit to user memberikan diri untuk berpikir demi diri sendiri tetapi mendukung satu

sama lain. Punk merupakan koleksi yang sangat beragam dari generasi

muda yang teralienasi dengan seringnya sudut pandang yang

mengandung konflik, berjuang untuk menguatkan ikatan mereka dan

memelihara perbedaan mereka pada waktu bersamaan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Punk bersikeras untuk realistik, dan idealistik. Punk merupakan

rumah bagi pemberontak pilihan diri dan masyarakat terpinggirkan lain

yang pasti menyetujui secara konstan akan penyalahgunaan

kebebasannya. Para penyebar etos Punk (yaitu perspektif, nilai-nilai,

sikap,perpustakaan.uns.ac.id adat, dan tradisi) pasti berjuang secaradigilib.uns.ac.id konstan dalam mendidik

gelombang suksesi para pendatang baru, yang kebanyakan tertarik

karena pemberitaan sensasional di media massa.

4. Ideologi

Punk lebih dari sekedar musik; Punk mempunyai filosofi berdasar

pada pandangan politik anarkis dan kebebasan. Kurangnya pengetahuan

dan pemahaman tentang gerakan Punk telah menyebabkan kesalahan

interpretasi berkepanjangan. Motto dari anak-anak Punk adalah equality

atau persaman yang membuat banyak remaja tertarik bergabung.

Meskipun Punk kadang-kadang dikategorikan sebagai sayap kiri

atau berpandangan progresif, politik Punk menutupi keseluruhan

spektrum politik. Ideologi-ideologi Punk peduli akan kebebasan individu

dan pandangan anti-kemapanan. Sudut pandang Punk umum meliputi commit to user

anti-otoritarianisme, etika DIY, anti-kemapanan, aksi langsung dan tidak

menjual.

Tren lain yang tercatat dalam politik Punk meliputi nihilisme,

anarkisme, sosialisme, anti-militerisme, anti-kapitalisme, anti-rasisme,

anti-seksisme, anti-nasionalisme, anti-homofobia, environtalisme,

vegetarianisme, veganisme,commit dan to hakuser-hak hewan. Beberapa individual perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam subkultur Punk memegang pandangan sayap kanan, pandangan

neo-Nazi (Nazi Punk), atau bahkan apolitis seperti Horror Punk.

perpustakaan.uns.ac.idPunk memaknai anarkisme tidak sebatasdigilib.uns.ac.id pengertian politik semata.

Dalam Punk, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari

masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka ingin

menciptakan sendiri aturan hidup dan perubahan rekaman sesuai

keinginannya. Keterlibatan kaum Punk dalam anarkisme memberi warna

baru dalam gerakan politik, karena Punk memiliki kekhasan tersendiri.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan

untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan

massal. Padahal menurut para pencetusnya yaitu William Godwin,

Pierre -Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah

ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara,

dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal

yang harus diakhiri.

commit to user Anarkisme berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme.

Kata anarki adalah kata serapan dari bahasa Inggris “anarchy” atau

“anarchie” (Belanda/Jerman/Prancis), berakar dari kata Yunani

“anarchos” atau “anarchein”. Merupakan kata bentukan dari “a” (tidak/

tanpa/nihil/negasi), dengan “archos” atau “Archein” (pemerintah,

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas –secara

158 koersif, represif, termasuk perbudakaan dan tirani).

Dengan begitu anarchos atau anarchein ialah tanpa pemerintahan,

pengelolaan dan koordinasi, tanpa hubungan memerintah dan diperintah,

menguasaiperpustakaan.uns.ac.id dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai,digilib.uns.ac.id mengendalikan dan

dikendalikan, dan lain sebagainya. Sedangkan anarkis berarti orang yang

mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan “isme” berarti paham,

ajaran, atau ideologi.

Kebebasan dalam anarkisme Punk bukanlah kebebasan tanpa

sebab. Justru ketidakadilan negara yang mereka tuding sebagai pemicu

anarkisme. Dengan kata lain, gerakan Punk bukanlah gerakan yang

menolak konsep negara atau hukum yang membatasi ruang gerak dan

kebebasan manusia, asalkan negara memang bisa memainkan perannya

dengan baik dan menjalankan hukum dengan adil.

Anarki dan Punk tak dapat dipisahkan. Punk melawan otoritas atau

sistem apapun. Punk mendukung anarki yang sejalan dengan

kepercayaan mereka bahwa pemerintah itu opresif dan Punk terpanggil

commit to user demi kebebasan individual. Kepercayaan Punk adalah bahwa satu-

satunya jalan untuk mendapatkan kebebasan individual sejati adalah

melalui abolisi kemapanan, yang menciptakan struktur yang membatasi

kebebasan personal. Punk merasa bahwa pemerintah tidak bersikap pada

ketertarikan terbaiknya akan orang-orang.

commit to user 158 http://hanyakamoe.blogspot.com/2010/02/apa-kata-punk.html perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Secara umum Punk mempunyai karakteristik yang sama: penuh

semangat, memilih sebagai oposisi daripada tidak peduli dan sudah puas

akan apa yang ada. Kelas pekerja dalam gaya dan sikap jika tidak pada

latar belakangperpustakaan.uns.ac.id sos ial ekonomi terkini; pemberontak,digilib.uns.ac.id tidak biasa, aneh,

mengejutkan; realistis, anti-eufemisme, anti-hipokrit, anti-omongkosong,

anti-eskapis, tak berharap untuk diakui; marah, agresif, berlawanan,

tangguh, berkehendak berjuang. Untuk arketip Punk yang muda, kecil,

miskin, dan lemah; skeptik, terutama mengenai kekuasaan, roman,

bisnis, sekolah, media massa, janji-janji, dan masa depan. Kritik sosial,

kesadaran berpolitik, pro-outlaw, anarkis, anti-militer. Mengekspresikan

perasaan yang disensor masyarakat sopan; anti-kepahlawanan, anti-

Rockstar (dengan slogan : “Setiap musisi adalah penggemar dan setiap

penggemar ada di sebuah band).

Penuh penghinaan terhadap kehormatan dan karir; berorientasi

malam; dengan kuat, ironis, satiris, mencintai selera humor, yang mana

menyimpan keramahan; pemikiran intelijensi yang menegangkan dan

commit to user mencemooh kebodohan; terus terang akans seksualitas, kadang-kadang

cabul; nyata-nyata memuja masokisme, menerima wanita tegar sebagai

sejajar (dan Punk perempuan seringnya sama menantangnya dengan

Punk pria) dan menerima biseksual, gay, dan eksperimentasi seksual

secara umum; bermusuhan dengan agama-agama yang ada tapi kadang-

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kadang sangat spiritual; kacau dan spontan, tetapi berenergi tinggi; di

atas semua itu, Punk adalah kejujuran.

Punk berkumpul di manapun mereka terbuang, suka mengkritik

satu sama lain, tetapi bersatu padu dalam menghadapi permusuhan

umumperpustakaan.uns.ac.id dari dunia. Menjadi Punk adalahdigilib.uns.ac.id sebuah petualangan. Punk

terasing oleh pilihan, kebiasaan, atau kebutuhan, muak akan nilai-nilai

nyata perintah sosial. Punk menghina mayoritas yang mana Punk

mengkritiknya sebagai dimanipulasi oleh media massa, tidak berpikir,

tidak berkesadaran, bermimpi dalam kehidupan, konformis, pengikut

fashion terkontrol yang digiring pada perbudakan kerapuhan ekonomi

dan korban perang. Punk mungkin tidak dapat mengubah dunia, tetapi

berdedikasi untuk menciptakan sebuah pulau kebebasan, sebuah

komunitas perbedaan paham dan percobaan, dan memutuskan untuk

tidak ikut jatuh dalam masyarakat yang berkonsep.

Punk mulai terlibat benar-benar secara aktif dalam berbagai

kegiatan politik dan sosial. Di sini kita dapat melihat begitu banyaknya

Punk yang terlibat dalam organisasi-organisasi radikal seperti Food Not

commit to user Bombs, Earth First!, atau juga organisasi-organisasi politis seperti Anti

Rasis Action. Dalam konteks yang lebih radikal lagi, juga tidak sedikit

Punk yang terjun langsung pada daerah yang menyangkut kepentingan

politik negara secara langsung, seperti terlibatnya Punk pada organisasi-

organisasi perlawanan seperti Front Zapatista di Chiapas, Mexico atau

juga organisasi revolusioner kulit hitam, Black Panther Party. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tapi sayangnya, pergerakan perlawanan aktif dari kaum Punk

ditandingi dengan gerakan apolitis dari kaum Punk itu sendiri yang tidak

kalah hebat. Para Punk apolitis menyebarkan isu-isu individual seperti

kenikmatanperpustakaan.uns.ac.id untuk menjadi seorang apolitis digilib.uns.ac.idyang tidak pernah terganggu

oleh isu apapun selain kenikmatan menghirup alkohol ataupenggunaan

obat- obatan yang seringkali menjadikan kaum Punk mengalami depresi

mental. Lebih disayangkan lagi bahwa justru paham apolitis inilah yang

kini jsutru tampak semakin menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Punk yang merupakan gerakan perlawanan politis revolusioner

berubah menjadi sebuah budaya transisi yang tidak menghasilkan apa-

apa selain kenikmatan diri sendiri. Punk yang adalah budaya perlawanan

sosial berubah wujud menjadi sebuah bentukan budaya yang egois, yang

peduli hanya kepada dirinya sendiri. Di sinilah Punk menjadi sebuah

budaya yang gagal.

Perlwanan terhadap sistem yang berlaku dan munculnya kultur

tandingan justru menghasilkan suatu yang dominan pada penganut Punk,

commit to user yang kemudian dikenal sebagai nilai anti-kemapan. Nilai ini muncul dari

filosofi “DIY”, mandiri, independen, serta percaya diri bahwa segala

sesuatu tergantung pada diri kita sendiri, yang kemudian termanifestasi

pada perilaku yang tidak ingin terikat dan dikendalikan oleh pihak lain.

Mereka membuat lagu sendiri dengan lirik yang sifatnya mengkritik

figure kekuasaan, dan menolak tunduk pada system kapitalisme. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada intinya dengan etika DIY mereka bebas mengekspresikan

pemberontakan terhadap suatu hal. Contoh yang selalu menjadi

pegangan adalah ketika sebuah grup Punk terkenal, Rancid, ditawari

membuat album oleh sebuah perusahaan rekaman terbesar di Inggris.

Rancidperpustakaan.uns.ac.id menolaknya dengan alasan bahwa digilib.uns.ac.id mereka percaya dengan cara

mereka sendiri yaitu indie label.

Semangat ini menggambarkan kehidupan Punk yang tidak ingin

bergantung pada sebuah sistem yang menindas. Karena hal itu pula,

Punker membuat rekaman musik dan mendistribusikannya sendiri,

membuat terbitan sendiri yang disebut Fanzine, hingga memiliki basis

ekonomi sendiri yang biasa disebut distro yaitu tempat menjual hasil

rekaman, merchandise, aksesoris, Punk, fanzine, dan lain-lain.

Dalm kolektif Punk, setiap individu adalah sam, tidak ada yang

lebih tinggi atau yang lebih rendah, tidak ada yang lebih ahli ataupun

yang lebih pintar. Semua mendapat bagian kerja yang setara dan

keuntungan yang sama. Kegemaran dan rasa cinta terhadap budaya ini

kemudian diaktualisasikan melalui identitas diri yang ditampilkan dalam

commit to user perilaku sehari-hari yang menurut mereka adalah apa adanya, yang apda

akhirnya akan membuahkan model perilaku sebagai tren dalam situasi

serta kondisi sekarang ini.

Berikut ini adalah ideologi-ideologi Punk, yaitu:159

a. Politik

159 Benito, Ideologi Punk, Mau Tau?, http://www.forumkami.com/forum/cafe/12202commit to user -idologi-punk- mau-tau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ideologi politik yang sering diasosiasikan dengan Punk adalah

anarkisme. Banyak aktivis-aktivis Punk yang terlibat dalam

ideologi politik ini. Apabila sebuah band membantah dirinya

berideologi politik sebenarrnya mereka justru menjadi bagian dari

perpustakaan.uns.ac.idideologi politik karena setidaknya digilib.uns.ac.id mereka tidak puas dengan

kebijakan pemerintahan. Ketika Punk bertujuan memperjuangkan

ideologinya, kita dapat menyebut mereka dengan Progresive.

b. Kemapanan (conformity)

Kemapanan dan ketidakmapanan menciptakan salah satu

kesalahpahaman terbesar dalam ideologi Punk. Sebenarnya

persoalan utama dibalik gerakan Punk adalah kebebasan berpikir.

Dalam politik, hal ini menciptakan sekumpulan free thinker yang

menganjurkan anarki dalam musik. Kemapanan bagi Punk

dipandang sebagai bahaya sosial karena berpotensi untuk

membatasi kebebasan berpikir, yang mencegah orang-orang untuk

melihat sesuatu yang tidak benar di masyarakat dan sebaliknya

memaksa mereka untuk menuruti kehendak mereka yang disebut commit to user

penguasa dari pemerintahan atau industri musik pop.

c. Selling Out

Selling Out atau menjual merupakan salah satu permasalahan yang

sampai sekarang masih menjadi dilema dalam gerakan Punk.

Selling out berkaitan dengan penolakan seseorang atau kelompok commit to user di dalam suatu komunitas Punk karena mereka telah keluar dari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

akar ideologi Punk yang sebenarnya. Karena Punk menganut anti-

establismen, jaringan label musik independen berperan besar dalam

mendistribusikan musik Punk. Bagi sebagian komunitas Punk, cara

tersebut dirasa terlalu lambat berkembang dan tidak akan membuat

perpustakaan.uns.ac.idperubahan sehingga mereka melanggarnyadigilib.uns.ac.id, bergabung dengan

major label. Bagi komunitas lain, hal tersebut tidak dapat

dibenarkan. Contohnya adalah Superman Is Dead yang bergabung

dengan Sony Music Indonesia.

d. Agama

Di Indonesia beragama bukan persoalan besar karena memang

negara beragama. Namun di Barat, kebanyakan Punk identik

dengan kebebasan beragama oleh sebab itu sebagian besar banyak

menganut agama alternatif seperti Buddha dan Tao atau yang

lainnya bahkan ada yang agnostik atau atheist. Kemudian lahir juga

counter-nya yaitu Christian Punk. Di sini tentu saja kita tidak dapat

menyebutnya dengan Punk Muslim, tapi lebih tepatnya Punk

Straight Edge (aliran Punk yang bertujuan damai dan hidup bersih). commit to user

e. DIY (Do It Yourself)

Di akhir tahun 1970an, gerakan Punk bergerak di lingkungan yang

dikontrol oleh mereka yang berideologi berlawanan dengan Punk.

Karena ini bertabrakan dengan gerakan kebebasan, orang-orang

dalam Punk scene mulai menciptakan perusahaan rekaman sendiri, commit to user mengatur konser sendiri dan menciptakan alat media sendiri. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kemudian hal-hal ini dikenal dengan gerakan DIY. Mottonya yang

terkenal adalah “Don’t hate the media, become the media”.

Sebenarnya masih banyak lagi ideologi yang berkembang, namun kelima

ideologi diatas cukup mewakili gerakan Punk di Indonesia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Punk di Indonesia

Dinamika perkembangan komunitas Punk di sebagai sebuah

counterculture tidak terlepas dari hubungan yang terjalin dengan komunitas

counterculture Punk di Barat. Perkembangan gerakan counterculture terjalin

melalui hubungan saling-silang pertukaran ide, pengaruh dan inspirasi secara

transmitif dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Hubungan antar

kelompok counterculture dari masyarakat yang berbeda bisa terbentuk melalui

kontak langsung, mediasi, dan resonansi.

Punk mulai masuk ke Indonesia sekitar akhir 1970-an. Masuknya gaya

hidup Punk ke Indonesia diawali oleh masuknya musik-musik beraliran Punk

ke Indonesia namun perkembangannya tidak sepesat di negara-negara asalnya. commit to user

Punk di Indonesia pada awalnya hanyalah sebuah komunitas kecil yang tidak

terang-terangan menunjukkan gaya hidup Punk. Kemudian anak-anak muda

mulau meniru fashion dan mulai memahami ideologi Punk dan akhirnya

menjadikan Punk sebagai gaya hidupnya. Pada perkembangannya komunitas

Punk telah menjadi suatu subkultur tersendiri.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Punk juga semakin populer dengan timbulnya Punk sebagai suatu tren.

Contohnya dalam dunia fashion, fashion Punk menjadi tren fashion

masyarakat umum. Punk sebagai bentuk subkultur seperti telah dijelaskan

sebelumnya, tentu memiliki nilai-nilai yang bersifat bertentangan karena

subkultur iniperpustakaan.uns.ac.id muncul sebagai bentuk counter culturedigilib.uns.ac.id dari s istem social budaya

arus utama atau mainstream atau dominan. Perbedaan ini dapat menimbulkan

anggapan menyimpang dari masyarakat tentang subkultur Punk.

Di Indonesi a komunitas Punk terkadang dijustifikasi sebagai pembuat onar

dan kekacauan. Memang tidak dipungkiri terkadang terjadi keributan seperti

itu maka akan timbul prejudice dari masyarakat bahwa Punk identik dengan

kekerasan. Tetapi kekerasan hanyalah suatu tindakan bodoh tetapi entah

mengapa selalu terjadi keributan dalam suatu even atau acara musik.

Kekerasan yang mereka lakukan kadang muncul sebagai pengaruh

minuman keras. Minuman keras sudah tidak terlepas dari kehidupan mereka

yang sebagian besar memang peminum minuman keras. Kekerasan dalam

komunitas mereka sendiri tidak jarang terjadi. Perkelahian antar anak Punk

commit to user atau sekedar saling melakukan tindakan kekerasan ketika mereka berjoget

didepan panggung sebuah acara musik Punk. Kekerasan saat mereka

menikmati musik ini seperti sudah menjadi sebuah ritual dalam komunitas

Punk. Saling memukul dan saling menendang bahkan bergulat bergulingan

menjadi hal yang biasa saat mereka berjoget mengikuti irama lagu. Hal ini

mereka anggap sebagai ungkapan kebebasan. Dalam komunitas ini kekerasan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tidaklah menjadi sesuatu yang anti sosial. Menurut mereka, mereka melakukan

kekerasan biasanya karena mereka diganggu lebih dahulu. Namun mereka

bukanlah sumber dari kekacauan.

Di Indonesia Komunitas Punk yang biasanya bermatapencaharian di

bidang informal.perpustakaan.uns.ac.id Misalnya berjualan aksesoris digilib.uns.ac.id perlengkapan pakaian Punk,

kaset-kaset Punk (yang biasanya bajakan), dan usaha lainnya yang biasanya

tidak jauh dari gaya hidup mereka. Tidak sedikit juga dari mereka yang

menjadi polisi cepek di putaran-putaran jalan dan menjadi pengamen. Mereka

dalam kehidupannya sebagaimana sudut pandang mereka yang anti

kemapanan maka dalam hal mata pencaharian mereka tidak mencari untung

yang sebesar-besarnya. Mereka mencari uang hanya untuk bertahan dan

menikmati hidup serta untuk memenuhi kebutuhan kelompoknya.

Pada akhir tahun 1980-an, deklarasi eksistensial akan adanya komunitas

Punk Indonesia secara individual maupun kelompok belum dapat ditemukan.

Karena genre musik yang sedang berkembang pada periode akhir 1980-an itu

adalah genre musik thrash Metal. Roxx, Adaptor, Mortus, Sucker Head,

Painfull Death, Rotor adalah beberapa band tanah air yang penting yang ada

commit to user pada era ini. Banyak diantara penggemar-penonton musik thrash Metal di Pid

Pub yang kemudian menjadi pionir-pionir berdirinya generasi Punk pertama di

Indonesia.

Fashion sebagai salah satu elemen penting di komunitas Punk sudah dapat

ditemukan pada periode pra- Punk ini. Dandanan Punk dengan menggunakan

jaket ala The Ramone sudah terlihat. Kehadiran Punk di era tahun 1980-an commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

juga terlihat pada film ”Menggapai Matahari” dengan pemeran utama Rhoma

Irama. Dalam film itu Punk digambarkan sebagai kelompok yang berperilaku

deviatif. Pada salah satu bagian film, yaitu ketika Rhoma Irama manggung,

terdapat figuran sekumpulan anak Punk yang menghancurkan tempat

pertunjukkanperpustakaan.uns.ac.id sebagai perusuh. digilib.uns.ac.id

Membicarakan generasi Punk pertama di Indonesia tidak terlepas dari

komunitas Punk Jakarta. Pada periode 89/90-1995 ini Anti Septic dan Young

Offender merupakan kelompok yang memiliki pengaruh besar terhadap

dinamika komunitas Punk ini. Anti Septic dapat dikatakan sebagai band Punk

pertama Jakarta. Selain itu, Young Offender juga dapat dikatakan sebagai

kelompok pertama pengorganisasi acara musik khusus Punk.

Lahirnya generasi pertama Punk Indonesia tidak terlepas dari peran

sosialisasi beserta media yang terdapat di dalamnya. Ada beberapa jenis

hubungan yang terjadi di dalam periode generasi pertama ini. Udet, salah satu

orang yang berpengaruh di Young Offender, menjalin interaksi langsung

dengan komunitas Punk di Amerika. Selain itu ada beberapa individu yang

pernah ke luar negeri. Mereka ini mendapatkan sumber-sumber Punk seperti

commit to user literatur, kaset, majalah dan aksesoris. Individu-individu ini dapat

dikategorikan sebagai mereka yang mengalami indirect contact dengan Punk

luar negeri melalui media seperti karya, rekaman dan legenda. Melalui toko-

toko kaset klasik, generasi Punk pertama ini mendapatkan akses mediated

contact melalui kaset karya-karya Punk luar negeri.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Interaksi yang berlangsung diantara sesama Punk pada periode generasi

pertama ini memiliki beberapa ciri khas. Pertama, ada arus pertukaran kaset

yang intensif. Fenomena ini dapat dilihat sebagai tape syndicate (sindikasi

kaset), dimana proses tukar-menukar kaset terjadi diantara mereka. Kedua,

melalui kaosperpustakaan.uns.ac.id-kaos yang dikenakan, seorangdigilib.uns.ac.id individu Punk dapat

mengidentifikasi individu Punk lainnya. ”Bahasa Kaos” sebagai identitas

Punk mendorong mereka untuk saling berkenalan. Ketiga, band-band Punk

generasi pertama masih membawakan lagu-lagu dari band-band luar negeri

yang mempengaruhi mereka.

Periode Kedua Punk Indonesia bisa dikatakan dari tahun 1996-2001.

Konfigurasi aktor-aktor di komunitas Punk mengalami perubahan mendasar.

Hadirnya begitu banyak kelompok-tongkrongan ini dapat dilihat sebagai era

lahirnya gank -gank di tengah komunitas Punk. Salah satu faktor penting yang

menyatukan individu-invidu di dalam kelompok-tongkrongan adalah faktor

daerah. Individu -individu yang berasal dari daerah yang sama memiliki rute

perjalanan pergi-pulang menuju tempat acara yang sama. Hal ini mendorong

commit to user individu-individu tersebut saling kenal dan mempersatukan mereka. Namun,

salah satu dampak negatif dari terbentuknya gank-gank atau kelompok-

tongkrongan ini adalah sering terjadinya perkelahian. Perkelahian sering

terjadi di setiap acara musik Punk akibat adanya masalah-masalah interaksi

dan kesalahpahaman yang memicu terjadinya konflik.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Seiring bertambah banyaknya kelompok-tongkrongan dalam komunitas

Punk Indonesia, media sosialisasi musik Punk juga mengalami perubahan

yang signifikan. Di akhir tahun 95/96, komunitas Punk mulai mengenal

medium musik melalui compact disc (CD). Ada juga cara lain untuk

mendapatkanperpustakaan.uns.ac.id produk-produk Punk dari luar negeri,digilib.uns.ac.id yaitu mail order. Mail

Order ini bersifat tradisional dengan cara mengirim surat dengan berisikan

uang pesanan yang dibungkus oleh kertas karbon. Melalui mail order dan

katalog-katalog pemesanan dari record label musik Punk luar negeri,

komunitas Punk Indonesia dapat menjangkau begitu banyak band Punk yang

tidak pernah terdengar di periode sebelumnya.

Masuknya zine-zine dari luar negeri ke komunitas Punk memberikan

pengetahuan mengenai pergerakan politik komunitas Punk di luar negeri

dengan ideologi anarkisme. Terdapat dua pengaruh penting setelah masuknya

zine atau maj alah alternatif ke tengah komunitas Punk. Pertama, masuknya

unsur-unsur politik. Kedua, bertambahnya kebutuhan media komunikasi antar

sesama Punk di Indonesia. Media tersebut menjadi media informasi yang

terlepas dari monopoli informasi institusi media kapitalistik, seperti majalah

commit to user musik HAI. Komunitas Punk Indonesia berusaha mempraktekkan kebutuhan

baru di dalam komunikasi-informasi dengan membuat zine-zine Punk.

Pada saat yang bersamaan mulai terjalin hubungan direct contact dengan

komunitas Punk di luar negeri. Direct contact berjalan melalui hubungan

interaksi surat-menyurat dengan cara tradisional menggunakan jasa kantor

pos. Alamat-alamat band atau records label Punk luar negeri di dapat melalui commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

zine seperti Profane Existence tadi. Akhirnya, intensitas interaksi dengan Punk

luar negeri semakin bertambah dengan merebaknya internet di Indonesia.

Pada pertengahan tahun 1990-an aliran anarcho Punk mulai masuk ke

Indonesia. Band-band dari Skandinavia dibawah label Distortion Records dan

label Amerikaperpustakaan.uns.ac.id seperti Havoc Records memberikandigilib.uns.ac.id warna dan dinamika baru

di Indonesia . Musik hardcore Punk dan crusty mulai dimainkan oleh band-

band anak Punk di Indonesia. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah

bahwa band -band membawakan lagu-lagu dengan lirik-lirik yang secara lebih

eksplisit mengandung nilai-nilai ideologi anarkisme, seperti anti negara dan

kapitalisme.

Akibatnya, orientasi komunitas Punk bergeser, dari bentuk komunitas

berdasarkan wilayah mengalami perubahan menjadi bentuk kolektif yang

terfokus pada diskusi mengenai kondisi sosial-politik Indonesia. Kondisi

sosial politik pra dan pasca reformasi 1998 juga memberikan pengaruh yang

signifikan bagi berkembangnya wacana ideologi politik Punk di Indonesia.

Pengaruh kekuasaan ekonomi-politik memberikan dampak bagi arah

perubahan dan perkembangan komunitas Punk. Ini dapat terlihat dari proses

commit to user kooptasi, komodifikasi dan penyerapan kebudayaan oleh kapitalisme dengan

perangkat institusinya seperti media. Unsur-unsur politik memasuki komunitas

Punk di saat secara bersamaan perubahan internal dan perubahan eksternal

bertemu dalam satu momen historis. Perubahan internal yang didorong oleh

masuknya Profane Existence serta band-band aliran crust, hardcore Punk

dengan lirik-lirik politis mulai mengisi pengetahuan Punk Indonesia. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Situasi politik yang memanas pada tahun 1998 membuat individu dalam

komunitas Punk merasakan relevansi di antara literatur politis Punk dengan

realitas politik Indonesia. Persentuhan Punk dengan gerakan politik eksternal

mulai terjadi disaat adanya individu-individu Punk yang menjadi mahasiswa

dan bergabungperpustakaan.uns.ac.id dengan gerakan mahasiswa didigilib.uns.ac.id universitas tempat mereka

belajar. Di luar kampus banyak individu atau kelompok tongkrongan Punk

yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok pergerakan masyarakat sipil

seperti Pergerakan Kaum Miskin Kota, dan LSM-LSM lain yang bermunculan

pada masa itu.

Pada saat yang bersamaan, kelompok politik kiri PRD melakukan

rekrutmen politik kepada kelompok-kelompok Punk di seluruh Indonesia.

PRD dengan orientasi kader-kader politik anak muda melihat komunitas

underground seperti komunitas Metal, komunitas Punk dan komunitas musik

anak muda lainnya sebagai target rekrutmen. Teknik PRD ini memiliki

kemiripan dengan British National Party atau National Front di Inggris yang

menggunakan anak muda dan komunitas musik sebagai lahan pengkaderan

partai politik.

commit to user Akhirnya, tanpa menyadari dirinya menjadi alat permainan politik, banyak

individu atau kelompok Punk yang menjadi underbow kelompok-kelompok

politik. Pada periode-periode 1998-2001 banyak individu-kelompok Punk ikut

dalam demo-demo di jalan yang marak saat itu. Keterlibatan Punk di tataran

ini menghilang seiring turunnya suhu politik disaat memasuki era reformasi.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ketidakjelasan eksistensi PRD dan kesadaran akan diperalatnya individu-

kelompok Punk juga mematikan keterlibatan komunitas Punk dalam politik.

Infiltrasi yang dilakukan oleh kekuatan eksternal komunitas Punk seperti

PRD dan kelompok kepentingan lainnya sejatinya tidak berhasil menguasai

keseluruhanperpustakaan.uns.ac.id komunitas Punk Indonesia. Bertahannyadigilib.uns.ac.id beberapa individu dan

kelompok di dalam komunitas Punk Indonesia dari infiltrasi terutama

didorong oleh kesadaran untuk lebih fokus membangun komunitas Punk itu

sendiri. Dengan kata lain, pergerakan internal Punk yang hadir bersamaan

dengan pergerakan politik eksternal dapat meredam pengaruh dan usaha

kooptasi dari luar komunitas.

Salah satu nilai yang mempengaruhi komunitas Punk Indonesia untuk

tidak terlibat dengan politik praktis adalah slogan “party political bullshit”.

Bagi mereka, partai politik adalah pembohong yang menyimpan agenda

tersembunyi. Selain itu, nilai-nilai Do it Yourself (D.I.Y) sebagai bentuk

resistensi dengan menciptakan produksi-produksi alternatif menjadi pilihan

yang diambil oleh sebagian besar individu-kelompok di dalam komunitas ini.

DIY merupakan metode yang menawarkan bagi mereka yang ingin

commit to user menjalankannya, menciptakan produksi, dan menguasai alat produksi sendiri,

terlepas dari dominasi penguasaan mode of production oleh institusi dominan.

Memasuki tahun 1999-2001, hampir seluruh band di komunitas Punk

Indonesia melakukan rekaman musik dan memproduksi karyanya sendiri.

Perkembangan ini tanpa disadari telah menciptakan sebuah pasar alternatif di

dalam masyarakat Punk. Jaring-jaring distribusi penjualan karya-karya Punk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mulai terbentuk. Komunitas Punk telah membangun jaringan pasarnya tanpa

dapat terdeteksi oleh industri musik besar.

Setelah mengalami proses transisi, Punk Indonesia berkembang menuju

bentuk yang berbeda dari periode sebelumnya. Pada periode ini, komunitas

Punk di Indonesiaperpustakaan.uns.ac.id mengalami intervensi kapitalismedigilib.uns.ac.id melalui komodifikasi dan

penyerapan simbol-simbol Punk menjadi sesuatu yang diproduksi secara

massal. Jika pada pergerakan Punk periode kedua pihak industri budaya masih

mengganggap Punk tidak mempunyai nilai jual tinggi, sekarang mereka

berpikir sebaliknya: Punk di Indonesia menjadi sasaran komodifikasi industri.

Setelah kejatuhan Soeharto, arus globalisasi begitu deras merasuki

komunitas Punk Indonesia. Masuknya MTV melalui stasiun televisi lokal

seperti ANTV dan Global TV memberikan pengaruh besar terhadap

pembentukan wacana mengenai Punk. Selain kapitalisme, pengaruh internet

juga mempengaruhi proses interaksi dan sosialisasi komunitas Punk di

Indonesia. Generasi Punk yang lahir pada periode ini tidak banyak mengalami

interaksi dan sosialisasi antar sesama Punk. Mereka mendapatkan informasi

melalui internet dan media. Sekarang, mereka yang menyatakan dirinya Punk

commit to user hanya mengambil acuan identitas melalui media seperti MTV.

Band-band Punk komersil Barat, seperti Blink 182 dan Sum 41, masuk

membentuk wacana baru mengenai Punk di Indonesia. MTV juga memberikan

kesempatan bagi band-band Punk yang menginginkan masuk televisi untuk

dapat menayangkan video klipnya masing-masing. Band Punk seperti

Superman Is Dead dan Rockets Rockers menyatakan dengan jujur bahwa commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mereka ingin mendapatkan kesejahteraan lewat Punk dengan sukarela

melakukan sell-out menjual imej Punk sebagai musik pembebasan demi uang.

Di sisi lain, keberadaan internet memberikan energi positif bagi

berkembangan komunitas Punk di Indonesia. Melalui internet, hubungan

direct contactperpustakaan.uns.ac.id dengan komunitas Punk luar negeridigilib.uns.ac.id maju pesat. Punk Indonesia

mulai dikenal oleh komunitas Punk dunia. Dengan sendirinya, komunitas

Punk Indonesia memasuki tataran interaksi yang semakin luas.

Masuknya Punk ke Indonesia tidak lepas dari pemberitaan media

mainstream. Di Indonesia, kultur Punk dikenal pertama kali sebagai bentuk

musikal dan fashion statement. Kultur Punk telah hadir tanpa substansi sejak

awal. Punk tidak hadir sebagai respon keterasingan dalam masyarakat modern,

melainkan dari sebuah kerinduan akan sebuah bentuk representasi baru saat

tak ada hal lama yang dapat merepresentasikan diri remaja lagi. Maka tidak

heran, apabila hal-hal yang substansial baru muncul bertahun tahun setelah

Punk dikenal secara musikal dan fashion statement.

Kultur Punk memang hadir di Indonesia tanpa hal-hal yang substansial, ia

lahir sebagaimana produk postmodern lainnya, lahir tanpa esensi. Ada banyak

commit to user hal yang mendorong terjadinya hal-hal ini antara lain karena gap bahasa, gap

ekonomi, gap krisis masa muda. Meskipun akhirnya substansi Punk hadir di

Indonesia pada pertengahan tahun 90an melalui akses internet, tak berbeda

dengan yang terjadi di negara lain, di Indonesia Punk dianggap sebagai

segerombolan remaja biang onar atau sekedar aliran musik keras yang

vokalisnya meracau tak jelas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada pertengahan tahun 1990an, komunitas Punk di Indonesia merupakan

komunitas Punk dengan jumlah populasi terbesar di dunia. Penganut kultur

Punk di Indonesia mulai mengadopsi substansi Punk yang termasuk di

dalamnya ideologi, etika DIY, pandangan politis, dan lain sebagainya. Salah

satunya adalahperpustakaan.uns.ac.id gaya hidup positif Straight Edgedigilib.uns.ac.id yang menolak konsumsi

alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, dan perilaku seks bebas.

Berbekal etika DIY, beberapa scene Punk di kota-kota besar seperti

Indonesia, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan

distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi

band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian

usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.

CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga

memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster,

serta jasa tindik (piercing) dan tato. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan

harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi Punk, distro adalah

implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja

Levi's, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.

commit to user Bila melihat asal usul kaum Punk di Inggris, dari golongan masyarakat

miskin, berbeda yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya berasal dari

kelompok yang lebih mampu baik dari segi finansial maupun dari segi

intelektualitas. Beberapa dari para anggota Punk berstatus mahasiswa dan

pelajar dari kaum orangtua yang mampu. Di panggung, personil grup Punk

tidak pernah ketinggalan untuk mengenakan aksesoris Punk-nya seperti commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memakai sepatu boot, jaket kulit, celana super ketat, gelang, kalung, anting,

berbagai jenis rantai, hiasan paku-pakuan dan emblem yang menempel pada

jaket dan celana, serta tidak ketinggalan tatanan rambut mohawk, spike top

atau skinhead-nya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Punk kini telah menjamah kota Solo. Sebagai komunitas mereka telah ada

sejak pertengahan 1990-an seiring dengan makin maraknya gaya Punk di kota-

kota besar lain seperti Jakarta dan Bandung. Kemajuan komunikasi massa

beserta industrialisasi multi komoditas sangat berpengaruh dalam penyebaran

Punk sebagai gaya, oleh sebab itu pada awalnya komunitas Punk di Solo

masih meraba-raba Punk hanya sebagai style (fashion, musik, dan tren) belum

sampai pada subkultur atau lifestyle. Tetapi proses ini bisa kita lihat dalam

gaya Punk yang sarat dengan keberartian yang dijelmakan dengan “melawan

yang alami”, memotong proses pewajaran.

Eksistensi Punk di Solo terjadi ketika subkultur Punk mulai

mempengaruhi para pemuda, bukan orang tua. Hal ini bisa dipahami karena

Punk sebagai subkultur bertentangan dengan kultur-kultur orang tua puritan

commit to user yang mengikat, mendarah daging dan menjiwai seperti unsur yang

menyangkut penilaian, bagaimana orang harus berlaku dan kepercayaan.

Perkembangan subkultur Punk ini tak mempengaruhi kaum tua karena Punk

bukanlah counter culture terhadap budaya Solo yang memiliki kecenderungan

feodal tradisional.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kemampuan Punk untuk menghadirkan tanda-tanda dari himpunan

masalah yang aktual menyebabkan subkultur Punk mampu merekrut anggota

baru dan menyebabkan kepanikan moral di orang tua, guru, kalangan

agamawan ataupun budayawan yang puritan. Kaum Punk mengakui

pentingnya perpustakaan.uns.ac.id kontak dan pergaulan dengan kaum digilib.uns.ac.id lain, bahkan terhadap kaum

lain yang secara historis pernah menjadi musuh.

Berjualan pernak-pernik Punk ataupun aksesoris tubuh lainnya dilakukan

beberapa anak Punk di sekitar keramaian masyarakat. Membuat kaos untuk

dijual yang bertemakan band Punk atau sekedar slogan kritik sosial juga

menjadi kegiatan keseharian anak Punk Solo. Selain kegiatan-kegiatan

tersebut beberapa anak Punk memang hidup dari mengamen di perempatan

lalu lintas.

Punk itu sebuah aliran tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya kembali ke

masing-masing individu, negatif tidaknya seorang Punk bukan karena aliran

tetapi jiwa individunya. Motto dari anak Punk itu, Equality atau persamaan

hak. Aliran Punk lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik

Punk dan adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing.

commit to user Sehingga mereka mengubah gaya hidup dengan gaya hidup Punk.

Punk yang berkembang di Indonesia, lebih terkenal dalam hal fashion dan

tingkah laku diperlihatkan. Mereka merasa mendapat kebebasan. Jumlah anak

Punk di Indonesia memang tidak banyak. Tapi ketika mereka turun ke jalanan,

setiap mata tertarik untuk melirik gaya rambutnya yang Mohawk, dengan

warna-warna terang dan mencolok. Anak Punk bebas tetapi bertanggung commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jawab. Mereka berani bertanggung jawab secara pribadi, atas apa yang telah

dilakukan. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para Punkers aneh,

maka pandangan miring dari masyarakat selalu ditujukan pada mereka.

Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai kepedulian sosial sangat

tinggi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Akhir-akhir ini, banyak terangkat masalah komersialisasi Punk. Menurut

sebagian anak Punk, itu sudah melenceng dari ideologi Punk. Meski, tetap saja

untuk Punk mainstream, komersialisasi dan industrialisasi bukanlah hal yang

terlalu mengganggu ideologi mereka. semua Punk pasti memiliki anti

kemapanannya sendiri-sendiri. Mereka masa bodoh dengan industrialisasi.

Mereka hanya ingin suara dan apa yang diperjuangkan didengar oleh mereka

yang berada di luar komunitasnya. Ini jelas berbeda dengan Punk

fundamentalis yang bahkan menolak ekspos dan publikasi media. Bagi genre

Punk yang tidak ikut serta gelombang industrialisasi, kebanyakan dari mereka

memang tidak menjadikan musik mereka -atau gerakan Punk mereka- sebagai

sumber penghasilan utama.

Punk sebagai subkultur hadir sebagai suatu jawaban atas kontradiksi

commit to user ekonomi kapitalisme global. Kecenderungan untuk mandiri dalam bermusik

menyebabkan mereka menjalankan suatu proses panjang dari penciptaan suatu

karya. Proses ini berlawanan dengan proses ekonomi kapitalisme yang

mencoba mengikatkan mereka terhadap suatu seni yang pro pasar dan juga

komoditas yang menyisakan nilai lebih (kerja yang belum terbayar) yang

dinikmati oleh pemilik kapital industri besar. Band Punk Endank Soekamti commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pernah mengatakan yang terpenting adalah tujuan bukanlah proses, oleh sebab

itu perbedaan atas major label ataupun indie label mencoba dinegasikan band

Punk tersebut. Sikap band Punk seperti Endank Soekamti, Rocket Rockers,

Superman is Dead ataupun band Punk lainnya yang mencoba eksis dalam

protes anti kemapananperpustakaan.uns.ac.id melalui industri musik memilikidigilib.uns.ac.id ambiguitas.

F. Punk Sekarang

Salah satu faktor yang menentukan arah perubahan musik Punk adalah

indistri musik –yang hidup berdasarkan logika ekonomi kapitalisme dan

berorientasi pada pasar dan keuntungan finansial. Dalam ungkapan lain bisa

dikatakan jalan hidup Punk telah diambol alih oleh industri musik dan

karakternya telah diubah menjadi fashion yang keberadaanya lebih ditentukan

oleh selera publik arahan dunia industri.

Punk di saat ini telah mencapai perjalanan selama hampir 40 tahun.

Eksistensinya dalam kehidupan maupun musik tetap segar. Walaupun evolusi

banyak terjadi seiring dengan perkembangan dan pemahaman akan kehidupan

tapi pengasingan diri masih merupakan sebuah identitas yang terus dijaga.

Akan tetapi industri kini semakin besar dan merambah semua hal yang dapat commit to user

menghasilkan laba.

Punk merupakan lahan baru untuk sebuah industri, rekaman, fashion, dan

lain-lain. Bisa dilihat saat ini beberapa kaset rekaman atau anak-anak muda di

jalanan memakai aksesoris dan dandanan Punk. Industri tak mau melepaskan

kesempatan ini. Punk diusahakan menjadi sebuah komoditas dan pasar

menginginkannya. Publikasi dancommit ketenaran to user membelokkan pengertian terhadap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

subkultur ini. Banyak penghalusan yang dilakukan terhadap Punk. Sehingga

makna isolasi diri dan pemberontakannya melemah secara otomatis. Inti Punk

menjadi demikian pop dan bisa dinikmati oleh siapa saja termasuk golongan

mapan.

Tentu merupakanperpustakaan.uns.ac.id sebuah kejadian ironis. Apadigilib.uns.ac.id yang kemarin dicaci maki

kini menjadi barang konsumsi kultural, konsumsi dengan demikian menelan

apa yang semula dimaksudkan untuk memberi makna dan arah. Punk yang

pada awalnya memberontak pada pola produksi massal dengan isolasi dirinya

dan mencaci maki kesopanan telah kini ditampilkan sebagai anak manis.

Bahkan secara estetis, Punk banyak dipakai oleh para seniman sebagai

inspirasi mereka yang melambangkan sesuatu yang liar. Dick Hebdige

menyatakan bahwa ada dua bentuk perubahan dalam Punk di masa kini, yaitu

bentuk komoditas dan bentuk ideologis. Secara komoditas, industri telah

mampu mengobrak -abrik lambang-lambang rahasia Punk dan menjadikannya

tanda untuk massal lalu menjualnya. Dan secara ideologis, Punk kini tak lagi

dimengerti sebagai sebuah perilaku yang menyimpang.

Sir John Read, ketua EMI, menyatakan bahwa setelah waktunya tiba,

commit to user menjelma menjadi dapat diterima sepenuhnya dan dapat memberi sumbangan

besar bagi perkembangan musik modern. Harus diakui bahwa Punk saat ini

telah memiliki pengertian yang demikian. Sebagai salah satu kehidupan

tontonan yang dahulu dianggap menjijikkan menjadi diterima oleh massa.

Persis seperti yang dikatakan Barthes, “Mitos selalu dapat, sebagai sandaran

akhir, memaknai perlawanan yang diarahkan padanya.” commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sekiranya Rock dianggap mewakili Punk, ada banyak kelompok musik

lain yang masih tetap berjalan di jalurnya. Mulai The Adverts, The

Undertones,perpustakaan.uns.ac.id Generation X, The Fall, The Damdigilib.uns.ac.idned, Joan Jett, Husker Du,

Black Flag, The Police, sampai The Clash. Ketika Sex Pistols reuni pada 1996

setelah bubar di tahun 1979, menyusul tewasnya Sid Vicious akibat overdosis,

album mereka Filthy Lucre Live masih dianggap sebagai representasi Punk.

Film dokumentasi The Filth & the Fury yang dibuat Julien Temple pada tahun

2000, masih menyebut musik mereka sebagai kelompok Punk. Atau, kematian

Dee Dee, nama populer untuk Douglas Colvin, anggota Ramones pada tahun

2002, disebut sebagai kehilangan besar bagi komunitas Punk dunia.

Punk memang belum mati. Lebih-lebih dalam fashion. Ketika Punk

dianggap habis, Madonna tampil dalam aksen Punk dalam Konser Blond

Ambition Tour 1990. Ia mengenakan bra kulit yang ujungnya diruncingkan.

Sekali waktu, Jean Paul Gaultier mendandani Madonna dalam busana jaring,

rambut berwana, bibir merah merekah, khas perempuan Punk di masa awal

commit to user kemunculannya.

Di belahan lain, ekshibisi mode sepanjang awal tahun 2000 memamerkan

Punk tanpa harus membawakan pesan-pesan kebencian dan arogansi. Mereka

menyebutnya sweet Punk. Dalam terminologi ini, rantai anjing, peniti dan

kunci gembok, tak lagi pakem. Kalau pun harus dihadirkan, elemen-elemen

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tersebut tak perlu harus berbahan besi dan baja, tapi cukup imitasi plastik

sekadar untuk memberi aksen.

Berkhianat atau tidak, itulah yang dimanifestasikan perancang-perancang

ternama dalam berbagai medium. Mereka melestarikan Punk dalam kosmologi

yang merekaperpustakaan.uns.ac.id yakini. Punk ditampilkan lebih digilib.uns.ac.id modis, lebih manis, minus

sumpah-serapah. Punk di masa ini lebih pantas diartikan sebagai sikap untuk

tak bergantung pada siapa pun, dan membiarkan dirinya bebas lepas. Tak

tertutup kemungkinan, mereka berulah-sikap seperti pendahulunya, yang

terkadang salah dalam cara, namun benar dalam inti.

Konsep revolusi melalui fashion menjadi gagal, karena mulai banyaknya

bermunculan Punker yang menganggap bahwa fashion adalah segalanya

dalam Punk, yang pada akhinya justru fashion bergaya Punk tersebut menjadi

tidak lebih dari sebuah komoditi tersendiri. Kegagalan hal ini juga diperkuat

dimana saat ini kita dapat melihat dan menemukan bagaimana t-shirt Crass

ataupun t-shirt -t-shirt dengan desain yang radikal dapat didapatkan dengan

mudah di mall-mall besar dengan harga mahal. Revolusi sudah dirubah

maknanya menjadi sekedar alat pengeruk uang.

commit to user Di Amerika, Punk mulai dipinggirkan dari lapangan revolusi. Di eropa

sendiri, hal itu tampaknya juga mulai terjadi walaupun belum separah yang

dialami di amerika. Tapi yang terparah adalah justru apa yang terjadi di

negara-negara asia, termasuk indonesia. Punk tidak diperhitungkan sama

sekali dalam konteks revolusi. Punk tidak pernah sekalipun dianggap sebagai

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebuah pergerakan yang potensial dalam menciptakan sebuah situasi

revolusioner.

Hal ini tidak lepas dari peran tiap individu yang terlibat didalam scene itu

sendiri. Bila Punk lalu mulai disepelekan oleh kaum revolusioner,itu adalah

karena kesalahanperpustakaan.uns.ac.id yang dibuat oleh Punk itu sendiridigilib.uns.ac.id. A pabila di Indonesia,

Punk tidak diperhitungkan dalam lapangan revolusi, merupakan tanggung

jawab komuni tas Punk itu sendiri. Individu atau kelompok Punk yang

memang selama ini tidak pernah mau bertindak secara nyata dalam kancah

revolusi maupun pergerakan sosial. Punk yang sudah terlepas dari budaya

revolusioner adalah Punk yang telah gagal. Gagal karena sudah terlalu jauh

berkembang dari inti pergerakan awalnya yang merupakan sebuah resistensi.

Saat ini Punk sudah terlalu meluas tapi bukan untuk kebaikannya sendiri.

Punk sudah berhenti menjadi pemberontakan. Ratusan band-band pop-Punk

lainnya menyerah dari revolusi dengan lagu-lagu yang bercerita mengenai

gadis-gadis mereka atau kemarahan remaja biasa. Mungkin memang sudah

saatnya Punk menghancurkan dirinya sendiri, untuk kemudian mencari dan

muncul kembali sebagai sebuah bentuk yang baru.

commit to user Pada awal kelahirannya, Punk memang teridentifikasi sebagai

pemberontakan. Pemberontakan Punk dinyatakan dengan pemberontakan

semiotik yang diaplikasikan pada fashion dan musik. Namun pemberontakan

tersebut pula yang dijual oleh industri dandijadikan sebagai sumber profit

yang dapat dieksploitasi. Hal ini ditandai dengan bergabungnya Sex Pistols,

salah satu band Punk generasi tahun 70an, dengan industri musik mainstream commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

EMI. Kemudian pasar industri musik dipenuhi dengan band-band kloning

mereka yang merubah subkultur Punk menjadi sesuatu yang mapan.

Punk hadir tidak saja sebagai anak emas kapitalisme tapi secara

bersamaan, mesin perlawanan terhadap kapitalisme. Punk berdiri dengan

kedua kakinyaperpustakaan.uns.ac.id yang berada pada dua posisi yangdigilib.uns.ac.id berseberangan, satu kaki

berada di posisi yang mendukung kapitalisme sementara kaki lainnya berada

di posisi melawan kapitalisme. Di beberapa kota di Indonesia ada komunitas-

komunitas Punk yang melakukan perlawanan terhadap kapitalisme. salah satu

sikap tersebut adalah dengan menerbitkan newsletter, kaset yang diproduksi

dan didistribusikan sendiri dengan isinya yang mengritik kapitalisme,

militerisme, kemiskinan, dan sikap anti kebebasan.

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

ANALISIS FASHION PUNK MODIS

Dalam penelitian ini, yang menjadi narasumber adalah komunitas punk

modis yang kadangperpustakaan.uns.ac.id-kadang berkumpul di foodcourt Solodigilib.uns.ac.id Grand Mall (SGM) atau

mangkal di citywalk di depan SGM untuk menghabiskan waktu luang mereka.

Komunitas punk modis ini beranggotakan empat orang, tetapi hanya tiga orang

anggota komunitas tersebut yang menjadi narasumber karena yang seorang pindah

kerja di Yogyakarta. Ketiga anggota komunitas tersebut adalah Rizky yang biasa

dipanggil Bandeng, Udin, dan Dody yang biasa dipanggil Plenthon.

Berikut adalah analisis terhadap fashion punk modis yang mereka

kenakan:

A. Narasumber 1 : Bandeng

1. Gaya rambut

Denotasi : Rambut yang dicat kuning tak merata

Konotasi : Penolakan, rasa ‘beda’, menarik perhatian

Mitos : Rambut merupakan poin vokal dalam penampilan anak commit to user

punk. Rambut yang aslinya hitam kemudian dicat kuning menyala dengan

jambul di bagian depan merupakan representasi penolakan terhadap

kemapanan model rambut yang normal. Rambut ditegakkan dengan

bantuan gel menunjukkan penentangan terhadap kerasnya kehidupan dan

ketidak adilan. Warna kuning menimbulkan kesan yang menyenangkan

dan dapat menarik perhatiancommit orang to-orang user lain yang melihatnya. Selain itu, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan mengecat rambut dengan warna yang kontras dengan rambut

aslinya, dapat menimbulkan perasaan istimewa karena bisa tampil beda.

Warna asli rambut, yaitu hitam tetap dipertahankan karena menunjukkan

kekuatan.

2. Gaya Rperpustakaan.uns.ac.idiasan digilib.uns.ac.id

Denotasi : Lingkaran mata diberi eyeliner hitam

Konotasi : Tanpa masa depan, depresi

Mitos : Mata akan terkesan sayu, dan wajah akan terkesan lelah

dan kuyu dengan efek eyeliner hitam di sekitar mata. Lingkaran hitam di

mata terlihat seperti kantung mata pada orang yang kurang tidur akibat

depresi. Hal tersebut menimbulkan kesan rasa capek yang luar biasa,

kesuraman, kekelaman, kegelapan, dan seorang yang tak punya masa

depan. Efek lingkaran hitam tersebut dapat menarik perhatian orang-orang

yang melihatnya, sehingga timbul persepsi bahwa remaja tersebut capek

pikiran, lelah fisik dan jiwa. Mata merupakan sarana dalam memandang

dunia. Kegelapan yang melingkari mata bisa dimaknai bahwa pandangan

commit to user hidup remaja tersebut cenderung suram. Depresi membuat remaja tersebut

tak mempercayai adanya harapan akan masa depan yang lebih baik.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Pakaian

a. Kaos Oblong

Gambar 41. Kaos Oblong yang Dipakai Bandeng

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Denotasi : Kaos oblong bertuliskan New York yang berwarna kuning

dan tampak luntur

Konotasi : kecenderungan pada tempat yang dipercaya sebagai asal

dari gaya hidup punk dan ketidakberdayaan

Mitos : Kaos digunakan sebagai ekspresi dan afiliasi tertentu

terhadap apa yang tergambar atau tertulis di kaos tersebut. Selain itu kaos

dianggap sebagai pakaian yang nyaman, santai, fleksibel, modis, dan

praktis. Tulisan New York mempunyai makna tersendiri bagi Bandeng.

Karena, seperti halnya London di Inggris, New York di Amerika diyakini

sebagai tempat munculnya subkultur punk. Warna kuning meluntur

melambangkan ketidakberdayaan dalam menghadapi kenyataan hidup.

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Celana

Denotasi : Celana Jeans sobek-sobek yang dipakai melorot

Konotasi : memotong proses pewajaran dan kemerosotan moral

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : celana Jeans disukai anak mudadigilib.uns.ac.id karena bersifat santai dan

tahan lama. Warna biru muda merupakan warna standar yang diproduksi

pabrik. Sobekan dan jahitan di celana tersebut menunjukkan semangat

untuk memotong proses pewajaran, bahwa tidak selamanya hidup lurus-

lurus saja. Sobekan celana melambangkan kondisi yang tidak wajar dan

tak mampu dipahami oleh remaja seperti Bandeng. Sehingga remaja

tersebut menunjukkan protesnya dengan sobekan. Meski celana diberi ikat

pinggang namun cara penggunaan yang agak melorot melambangkan

kemerosotan moral yang tak dapat dikendalikan walaupun ada pemerintah,

orang tua, dan agama sebagai sebagai pemegang otoritas dominan di

masyarakat.

c. Boxer

commit to user Denotasi : Celana boxer warna kuning yang sengaja dipertontonkan

Konotasi : acuh tak acuh dan pemberontakan

Mitos : Lazimnya celana dalaman seperti boxer tidak terlihat dari

luar bila dikenakan. Akan tetapi Bandeng sengaja mempertontonkan

celana boxernya sebagai simbol sikap acuh tak acuh pada segala norma,

nilai, dan aturan yang berlaku di budaya orang tua dan budaya dominan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ban celana boxer yang terbuat dari karet simbol dari pengekangan diri

oleh budaya yang lebih luas. Warna putih pada ban simbol tulang yang

bermakna kerja keras. Warna kuning boxer simbol dari jiwa muda.

Dengan penggunaan celana boxer yang sengaja melanggar tatanan yang

alami tersebutperpustakaan.uns.ac.id Bandeng mengkomunikasikandigilib.uns.ac.id pemberontakan terhadap

segala bentuk kemapanan yang ada di masyarakat.

d. Jaket

Denotasi : Jaket Jeans yang kerahnya bertuliskan nama Bandeng dan

slogan “punk not dead” (punk tidak mati) dengan spidol permanen

Konotasi : individualisme obsesif dan alienasi

Mitos : Jaket Jeans sering menjadi pilihan remaja karena bahan

jaket jeans mudah kotor sehingga memperlihatkan dosa, agar kelakuan

buruk terlihat oleh diri sendiri. Tulisan nama di kerah dalam jaket

menunjukkan sikap individualisme obsesif. Bandeng menunjukkan sikap

commit to user sentrisme atau fokus pada diri sendiri sebagai seorang individu yang

terlepas dari ikatan dengan masyarakat luas. Praktek alienasi dengan

melindungi diri lewat jaket terlihat jelas dengan tulisan punk not dead. Di

sini Bandeng ingin menunjukkan bahwa subkultur punk masih eksis entah

masyarakat mengakui keberadaan mereka atau tidak, dia tidak peduli.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Sepatu

Denotasi : Sepatu boot hitam

Konotasiperpustakaan.uns.ac.id : anti- militer digilib.uns.ac.id

Mitos : Sepatu boot seringkali diidentikkan dengan tentara atau

militer. Di sini Bandeng sebagai anak punk mengadopsi cara berpikir

terbalik. Memakai sepatu boot bukan berarti dia menghargai atau

mempunyai keinginan untuk menjadi tentara. Justru sebaliknya

penggunaan sepatu boot bagi anak punk merupakan bentuk perlawanan

terhadap kemapanan tentara dan aparat. Karena dalam benak dia, tentara

adalah perpanjangan tangan pemerintah, sehingga mereka percaya bahwa

tentara adalah bentuk ekstrim dari otoritas dominan. Selain itu sepatu boot

menjadi simbol maskulinitas.

5. Asesoris

a. Ikat Pinggang

commit to user

Denotasi : Ikat pinggang hitam

Konotasi : terkekang, terfragmentasi

Mitos : Ikat pinggang lazimnya digunakan sebagai penahan agar

celana tidak melorot bila dipakai. Bandeng menggunakan ikat pinggang

yang dipakai agak erat untuk menunjukkan bahwa ia terkekang oleh commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tekanan dan tuntutan keluarga dan masyarakat. Ia tak bisa lepas dari

penilaian dan standar hidup yang telah ditentukan oleh keluarga dan

masyarakat dimana ia tinggal. Warna hitam terkesan gelap dan tertutup,

menunjukkan sudut pandangnya bahwa kekangan tersebut membuat dia

memandangperpustakaan.uns.ac.id dunia ini tampak gelap dan suram.digilib.uns.ac.id

b. Gelang

Denotasi : Gelang karet yang dipakai dalam jumlah banyak

Konotasi : dangkal, nihilis

Mitos : Asesoris masyarakat umum biasanya terbuat dari bahan

yang bagus seperti logam mulia. Di sini penggunaan gelang dari bahan

karet murahan menjadi kontradiktif dengan kebiasaan masyarakat umum.

Ini menunjukkan kritik dan penolakan terhadap estetika budaya massal. Di

jaman yang serba sulit, perekonomian terpuruk, dan tak adanya jaminan

pendidikan, terlihat mustahil bagi Bandeng dapat hidup enak dan mudah,

commit to user sehingga tak ada harapan bisa mendapatkan asesoris yang indah dan bagus

seperti yang dkenakan masyarakat kebanyakan. Gelang karet menjadi

simbol dangkalnya pola pikir yang tak punya harapan tersebut. Warna

hitam menunjukkan gelapnya masa depan yang nihilis tersebut.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Piercings

Denotasi : tindik bibir, telinga dan lidah

Konotasi : penyiksaan diri, penderitaan

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : tindik atau piercings, di masadigilib.uns.ac.id lampau digunakan untuk

mencegah atau menahan kuasa jahat, namun hal ini hanya berlaku di

beberapa suku bangsa saja. Bagi anak punk, tindik menunjukkan

penyiksaan diri dan penderitaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Saat pertama metal tersebut menembus kulit dan daging akan terasa sakit.

Selanjutnya, pemakaian piercing terasa mengganjal bila belum terbiasa.

Tindik di bibir, lidah, dan telinga menunjukkan raga yang tersiksa yang

menyimbolkan penderitaan dan siksaan yang dialami oleh jiwa mereka.

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Narasumber 2 : Udin

1. Gaya rambut

Denotasi : rambut hitam dengan jambul

Konotasiperpustakaan.uns.ac.id : kekuatan, perlawanan, penentangandigilib.uns.ac.id

Mitos : Jambul merupakan ciri khas anak punk. Potongan semi

Mohawk menjadi popular sekarang karena banyak personil band punk

rock dengan potongan rambut pendek. Sehingga banyak pengikut

subkultur punk yang mengikuti model rambut semi Mohawk ini. Rambut

punk digunakan untuk mengekspresikan penentangan dan perlawanan

terhadap norma-norma alami di masyarakat. Rambut dibiarkan berwarna

hitam karena warna hitam menunjukkan kekuatan. Rambut jambul

berwarna hitam menyimbolkan kekuatan diri untuk menentang dan

melawan norma-norma kemapanan yang terdapat di masyarakat.

2. Gaya Riasan

commit to user Denotasi : lingkaran mata yang diberi eyeliner hitam

Konotasi : Gelap, suram, kelam, tanpa masa depan, depresi

Mitos : Mata akan terkesan sayu, dan wajah akan terkesan lelah

dan kuyu dengan efek eyeliner hitam di sekitar mata. Lingkaran hitam di

mata terlihat seperti kantung mata pada orang yang kurang tidur akibat

depresi. Hal tersebut menimbulkan kesan rasa capek yang luar biasa, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kesuraman, kekelaman, kegelapan, dan seorang yang tak punya masa

depan. Efek lingkaran hitam tersebut dapat menarik perhatian orang-orang

yan melihatnya, sehingga timbul persepsi bahwa remaja tersebut capek

pikiran, lelah fisik dan jiwa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Pakaian

a. Kaos Oblong

Denotasi : Kaos oblong hitam dengan keliman di luar

Konotasi : masa depan gelap, generasi hampa, apa adanya

Mitos : penggunaan kaos oblong tidak hanya untuk pemenuhan

kebutuhan penutup badan saja. Kaos oblong juga sering digunakan sebagai

media untuk mengkomunikasikan ekspresi diri remaja. Kaos oblong

terkesan sederhana, ini menunjukkan bahwa kehidupan anak punk yang

commit to user apa adanya. Warna hitam pada kaos menunjukkan kegelapan, masa depan

yang suram. Itu sebabnya mereka tak percaya adanya harapan hidup.

Hanya menjalani kehidupan dari hari ke hari tanpa memikirkan masa

depan sehingga membuat mereka menjadi generasi hampa. Keliman

ditampakkan di luar bertentangan dengan norma kesopanan yang berlaku

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

di masyarakat. Sedangkan kata defender di bagian leher kaos berarti

remaja tersebut berada di posisi bertahan dari masyarakat dominan.

b. Celana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Denotasi : celana kargo baggy berwarna suram, bermotif kotak-kotak

Konota si : kesusahan, terfragmentasi

Mitos : Celana kargo didisain untuk aktivitas luar ruangan dan

memungkinkan gerak bebas. Model baggy (ujungnya lancip) membuat

celana tersebut susah dilepas. Jadi celana ini menyimbolkan tak ada lagi

kebebasan. Sulitnya melepas celana model baggy menunjukkan sulitnya

anak punk melepaskan diri dari kesusahan hidup sehari-hari. Motif kotak-

kotak merupakan simbol dari perasaan terfragmentasi dari masyarakat

luas. Ia merasa bukan bagian dari masyarakat tetapi hanyalah pecahan dari

masyarakat.

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Boxer

Denotasi : Celana boxer warna coklat yang sengaja dipertontonkan

Konotasi : acuh tak acuh dan pemberontakan

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : Lazimnya celana dalaman sepertidigilib.uns.ac.id boxer tidak terlihat dari

luar bila dikenakan. Akan tetapi Udin sengaja mempertontonkan celana

boxernya sebagai simbol sikap acuh tak acuh pada segala norma, nilai, dan

aturan yang berlaku di budaya orang tua dan budaya dominan. Ban celana

boxer yang terbuat dari karet simbol dari pengekangan diri oleh budaya

yang lebih luas. Warna hitam pada boxer simbol dari kegelapan. Warna

coklat pada boxer senada dengan warna kulit manusia, simbol diri. Dengan

penggunaan celana boxer yang sengaja melanggar tatanan yang alami

tersebut mengkomunikasikan pemberontakan terhadap segala bentuk

kemapanan yang ada di masyarakat.

d. Jaket

Denotasi : jaket kargo berwarnacommit to user coklat dengan badge

Konotasi : perlindungan, identitas diri, amarah

Mitos : bahan kargo tidak mudah rusak sehingga jaket ini

bermakna bebas bergerak dan perlindungan diri. Badge yang ada di atas

kantung depan dan lengan jaket menunjukkan identitas diri. Simbol

bintang menunjukkan kehidupan yang utopis, terlalu tinggi standar commit to user masyarakat dan sulit dijangkau. Kilat berwarna putih dan merah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengeksrpresikan kemarahan akan kondisi kehidupan sehari-hari,

perasaan marah dan frustrasi akan kehidupan yang serba sulit,

perekonomian yang buruk, dan segala kekecewaan lain terhadap

masyarakat dan orang tua.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Sepatu

Denotasi : sepatu kets (sneakers) hitam dengan tali merah

Konotasi : amarah, isolasi diri, semangat

Mitos : sneakers menjadi popular seiring banyaknya band punk

rock yang memakainya karena tekstur dan desain yang unik. Warna hitam

pada sepatu menunjukkan kegelapan, kesuraman, kekelaman, segala

macam emosi negatif yang dirasakan dalam memandang dan menjalani

kehidupan sehari-hari. Aksen merah pada ujung sepatu dan tali sepatu

menyimbolkan darah, amarah dan juga semangat pemberontakan. Tali

yang saling silang dan diikatkan di belakang, atas tumit menyimbolkan

commit to user isolasi diri, kondisi yang terkekang oleh kerasnya tuntutan hidup di

masyarakat. Noda Lumpur dibiarkan menjadi “hiasan” di sepatu untuk

menunjukkan kekotoran pada diri sendiri agar teringat pada dosanya.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Asesoris

a. Ikat Pinggang

Denotasi : Ikat pinggang hitam

Konotasiperpustakaan.uns.ac.id : terkekang, terfragmentasi digilib.uns.ac.id

Mitos : Ikat pinggang lazimnya digunakan sebagai penahan agar

celana tidak melorot bila dipakai. Udin menggunakan ikat pinggang yang

dipakai agak erat untuk menunjukkan bahwa ia terkekang oleh tekanan

dan tuntutan keluarga dan masyarakat. Ia tak bisa lepas dari penilaian dan

standar hidup yang telah ditentukan oleh keluarga dan masyarakat dimana

ia tinggal. Warna hitam terkesan gelap dan tertutup, menunjukkan sudut

pandangnya bahwa kekangan tersebut membuat dia memandang dunia ini

tampak gelap dan suram. Gambar jaguar yang melompat menunjukkan

keinginan untuk lari namun tak bisa karena terpertangkap dalam kotak

kehidupan yang dikuasai budaya dominant.

commit to user b. Gelang

Denotasi : gelang rantai

Konotasi : perbudakan, ikatan erat dengan kawan

Mitos : bentuk perbudakan pada jaman dulu dan sekarang sudah

berbeda maknanya. Sekarangcommit makna to user perbudakan bukan orang yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dirantai, tetapi mengacu pada bentuk-bentuk perbudakan lain, seperti

kapitalisme. Rantai menjadi suatu bentuk perlawanan dan pemberontakan

terhadap kemapanan masyarakat dan penindasan kapitalisme. Namun

rantai tersebut juga bisa berarti ikatan erat dengan kawan satu geng atau

simbol perpustakaan.uns.ac.id ikatan dengan komunitas punk dimanadigilib.uns.ac.id ia merasa menjadi bagian

dari subkultur punk.

C. Narasumber 3 : Plenthon

Denotasi : rambut hitam dengan jambul

Konotasi : kekuatan, perlawanan, penentangan

Mitos : Jambul merupakan ciri khas anak punk. Potongan semi

Mohawk menjadi popular sekarang karena banyak personil band punk

rock dengan potongan rambut pendek. Sehingga banyak pengikut

subkultur punk yang mengikuti model rambut semi Mohawk ini. Rambut

punk digunakan untuk mengekspresikan penentangan dan perlawanan

terhadap norma-norma alami di masyarakat. Rambut dibiarkan berwarna

commit to user hitam karena warna hitam menunjukkan kekuatan. Rambut jambul

berwarna hitam menyimbolkan kekuatan diri untuk menentang dan

melawan norma-norma kemapanan yang terdapat di masyarakat.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Gaya Riasan

Denotasi : Lingkaran mata diberi eyeliner hitam

Konotasi : Tanpa masa depan, depresi

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : Lingkaran hitam di mata terlihatdigilib.uns.ac.id seperti kantung mata

pada orang yang kurang tidur akibat depresi. Mata akan terkesan sayu, dan

wajah akan terkesan lelah dengan diberi eyeliner hitam di sekitar mata.

Efek lingkaran hitam tersebut dapat menarik perhatian, sehingga timbul

persepsi dari orang-orang yang melihatnya bahwa remaja tersebut capek

pikiran,dan fisik. Manusia memandang dan memahami dunia melalui

mata. Kegelapan yang melingkari mata bisa dimaknai bahwa pandangan

hidup remaja tersebut cenderung suram. Depresi membuat remaja tersebut

tak mempercayai adanya harapan akan masa depan yang lebih baik.

Kehidupan terlihat gelap tanpa ada masa depan pasti bagi remaja tersebut.

2. Pakaian

commit to user a. Kaos Oblong

Denotasi : kaos oblong berwarna biru muda dengan dua strip putih

Konotasi : mencemooh

Mitos : penggunaan kaos oblong tidak hanya untuk pemenuhan

kebutuhan penutup badan saja. Kaos oblong juga sering digunakan sebagai commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

media untuk mengkomunikasikan ekspresi diri remaja. Kaos oblong

terkesan sederhana, ini menunjukkan bahwa kehidupan anak punk yang

apa adanya. Warna biru dipercaya sebagai simbol Amerika dan zionis.

Maka di sini terjadi subversi simbolik, yaitu penggunaan warna biru untuk

mencemoohperpustakaan.uns.ac.id Amerika dan Negara-negara zionisdigilib.uns.ac.id yang dipercaya sebagai

sumber dari kapitalisme. Dua strip putih dianggap mewakili tulang kecil

yang tak berdaya melawan kekuatan kapitalisme.

b. Celana

Denotasi : Celana Jeans sobek-sobek

Konotasi : memotong proses pewajaran

Mitos : celana Jeans disukai anak muda karena bersifat santai dan

tahan lama. Warna biru muda merupakan warna standar yang diproduksi

pabrik. Sobekan di kanan kiri kantong celana tersebut menunjukkan

semangat untuk memotong proses pewajaran, bahwa tidak selamanya

hidup lurus -lurus saja. Sobekan celana melambangkan kondisi yang tidak

commit to user wajar dan tak mampu dipahami oleh remaja. Sobekan yang tersusun di

kantong celana jeans menyimbolkan keterpurukan perekonomian. Tak ada

harapan perbaikan kehidupan dalam aspek ekonomi, harga-harga barang

yang tinggi, dan tak tersedianya lapangan perkerjaan yang memadai.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(c) Jaket

Denotasi : jaket abu-abu sobek, dijahit sana-sini, motif alien

Konotasi : alienasi, anarki, agresi, frustrasi

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : warna abu abu menunjukkandigilib.uns.ac.id kegamangan. Sobekan dan

jahitan simbol dari anarki, agresi dan rasa frustrasi. Jiwa raga terasa

compang -camping, terluka dan tercabik akibat beratnya beban kehidupan.

Jahitan yang tak rapid dan zig-zag menunjukkan usaha yang sia-sia dalam

memperbaiki kehidupan. Perasaan tak berguna dan percuma menghantui

karena tak kuasa melawan sistem yang menguasai di budaya yang lebih

dominant. Motif jaket berwarna hitam menyimbolkan kegelapan yang

merajalela di masyarakat. Sedangkan alien bertanduk simbol dari alienasi

diri, pengasingan diri dari kehidupan masyarakat yang umum dan mapan.

Mata alien yang tajam menunjukkan sikap sinis terhadap segala aspek

kehidupan. Tanduk alien menunjukkan tanduk seperti yang terdapat pada

setan, menimbulkan kesan buruk dan jahat.

3. Sepatu

commit to user

Denotasi : sepatu kets (sneakers) putih dengan 3 rekatan

Konotasi : kerja keras

Mitos : sneakers menjadi popular seiring banyaknya band punk

rock yang memakainya karena tekstur dan desain yang unik. Sneakers

berwarna putih menjadi representasi dari tulang, berarti bahwa diperlukan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kerja ekras dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Warna putih mudah

kotor, hal ini menimbulkan alarm pada diri sendiri. Bahwa kotor itu

mengacu pada dosa, berarti agar senantiasa ingat bahwa manusia itu

berlumuran dengan dosa dan kesalahan yang tak mampu dihindari. Tiga

strip menyimbolkanperpustakaan.uns.ac.id kelekatan pada diri sendiri,digilib.uns.ac.id teman, dan komunitas

punk dimana ia berafiliasi.

4. Asesoris

(a) Ikat pinggang

Denotasi : ikat pinggang dengan motif tengkorak kuning

Konotasi : terkekang, terfragmentasi

Mitos : Ikat pinggang lazimnya digunakan sebagai penahan agar

celana tidak melorot bila dipakai. Di sini ikat pinggang yang dipakai agak

erat untuk menunjukkan bahwa ia terkekang oleh tekanan dan tuntutan

commit to user keluarga dan masyarakat. Ia tak bisa lepas dari penilaian dan standar hidup

yang telah ditentukan oleh keluarga dan masyarakat dimana ia tinggal.

Warna hitam terkesan gelap dan tertutup, menunjukkan sudut pandangnya

bahwa kekangan tersebut membuat dia memandang dunia ini tampak gelap

dan suram. Gambar tengkorak menyimbolkan kematian, tak ada semangat

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hidup. Warna kuning untuk mencemooh kematian. Dan graffiti di ikat

pinggang tersebut menunjukkan ketidakjelasan.

(b) Kalung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Denotasi : kalung etnik berwarna coklat

Konotasi : alami, gelap, suram

Mitos : kalung biasanya dikenakan oleh wanita dan terbuat dari

bahan seperti logam mulia dengan motif indah. Sedangkan di sini, kalung

digunakan pula oleh laki-laki sebagai simbol pengekangan diri. Kalung

etnik menunjukkan sifat alamiah, tak lupa pada yang alami. Seringkali

manusia hidup dalam dunia buatan, dengan nilai-nilai dan standar yang

dipatok oleh pihak-pihak yang berkuasa di masyarakat dominant. Maka

dari itu manusia sering lupa pada asalnya, pada kebutuhan dasarnya, dan

dibutakan oleh gemerlapnya jaman agar disebut manusia modern. Warna

gelap pada kalung menyimbolkan kegelapan, kesuraman, kekelaman,

tanpa harapan, tak ada masa depan, kekecewaan dan keputusasaan.

commit to user

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(c) Gelang

Denotasi : gelang rantai

Konotasi : perbudakan, ikatan erat dengan kawan

Mitos perpustakaan.uns.ac.id : bentuk perbudakan pada jamandigilib.uns.ac.id dulu dan sekarang sudah

berbeda maknanya. Sekarang makna perbudakan bukan orang yang

dirantai, tetapi mengacu pada bentuk-bentuk perbudakan lain, seperti

kapitalisme. Rantai menjadi suatu bentuk perlawanan dan pemberontakan

terhadap kemapanan masyarakat dan penindasan kapitalisme. Namun

rantai tersebut juga bisa berarti ikatan erat dengan kawan satu geng atau

simbol ikatan dengan komunitas punk dimana ia merasa menjadi bagian

dari subkultur punk.

commit to user

\ commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULANperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Setelah melakukan penelitian, Penulis menemukan bahwa fashion punk

modis mempunyai makna sebagai berikut:

1. Gaya Rambut

Warna gaya rambut remaja punk modis yaitu hitam alami atau diwarnai.

Hitam melambangkan kekuatan sedangkan warna menyala bermakna

menarik perhatian. Ciri khas dari gaya rambut punk modis, sama seperti

punk jalanan, yaitu jambul, walau lebih pendek. Jambul dapat dimaknai

sebagai protes akan model rambut normal di masyarakat dominan.

2. Gaya Riasan

Riasan remaja punk modis biasanya hanya memakai eyeliner di sekitar

mata, cenderung gothic, yang menimbulkan kesan gelap, dan depresi.

Riasan gelap bermakna kehidupan tanpa harapan akan masa depan.

commit to user 3. Gaya Pakaian

a. Kaos

Ada dua warna kontras yang dikenakan remaja punk modis, yaitu

warna gelap seperti hitam dan biru tua atau warna menyala seperti

kuning. Warna gelap melambangkan tak ada harapan akan masa depan,

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kehidupan yang suram, dan apa adanya. Sedangkan warna menyala

cenderung menarik perhatian, perasaan beda dari masyarakat dominan.

b. Celana

Remaja punk modis menyukai celana jeans atau kargo. Celana jeans

yangperpustakaan.uns.ac.id dirobek-robek mempunyai maknadigilib.uns.ac.id protes terhadap kondisi

masyarakat dominan. Sedangkan celana kargo model baggy atau pensil

mempunyai filosofi cara melepaskan diri dari kesulitan hidup. Celana

sengaja dipakai agak melorot sehingga boxer terlihat, mempunyai

makna kemerosotan moral, nilai-nilai kesopanan semakin luntur.

c. Jaket

Remaja punk modis menyukai jaket jeans atau jumper. Jaket jeans

yang lusuh dan kotor dengan coretan mempunyai makna agar

mengingat dosa atau kelakuan buruk diri sendiri. Sedangkan jumper

dengan desain cut-up mempunyai makna anarki, agresi, dan rasa

frustrasi akan kehidupan.

d. Boxer

Remaja punk modis memakai celana pendek atau boxer yang sengaja

commit to user diperlihatkan mempunyai makna pemberontakan akan kondisi

masyarakat yang seolah baik-baik saja padahal kemerosotan moral

baik individu maupun pemerintah semakin merajalela. Selain itu juga

bisa diartikan sebagai sikap acuh tak acuh akan norma, nilai, dan tata

tertib sosial.

4. Sepatu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Remaja punk modis menggemari sepatu kanvas atau sneakers dan sepatu

boots. Sneakers melambangkan jiwa muda, tidak hanya sekedar

terinspirasi musisi punk yang mengenakan sepatu tersebut. Sedangkan

sepatu boots sebagai simbol maskulinitas sekaligus mempunyai makna

perlawananperpustakaan.uns.ac.id terhadap represi aparat. digilib.uns.ac.id

5. Asesoris

a. Ikat pinggang

Ikat pinggang mempunyai makna terkekang atau terfragmentasi akan

rutinitas kehidupan sehari-hari yang monoton dan membosankan.

b. Gelang

Remaja punk modis menyukai gelang rantai, yang mempunyai makna

perbudakan, perlawanan dan pemberontakan terhadap kapitalisme dan

kemapanan masyarakat. Di sisi lain, rantai juga mempunyai makna

ikatan erat dengan teman satu komunitas.

c. Kalung

Kalung mempunyai makna pengekangan diri.

6. Piercings

commit to user Piercings atau tindik mempunyai makna penyiksaan diri, dan penderitaan

dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Betapapun ganjil cara subkultur punk menyusun pernyataan

perlawanannya melalui fashion, ia mengacu kepada bahasa yang biasanya

berlaku atau sudah tersedia di masyarakat. Inilah yang membuat keberhasilan

subkultur punk mampu menarik anggota baru dan menyebabkan ditanggapi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan berang oleh orang tua, guru, pegawai, dan masyarakat, yang

menciptakan kepanikan moral terhadap mereka.

B. SARAN

1. Saran bagi Komunitas Punk Modis

Melaluiperpustakaan.uns.ac.id fashion , remaja mentransformasikandigilib.uns.ac.id dan mengkode ulang

makna objek sehari-hari. Ironisnya, kapitalismelah yang menyediakan

suplai sumber daya simbolis bagi karya kreatif remaja. Penyesuaian yang

dilakukan kapitalisme dikhawatirkan sebagai akhir dari punk. Akan tetapi

tidak ada satu pun yang menghentikan laju punk. Sebagai subkultur yang

diimpor dari Barat, punk lokal terus tumbuh dengan jumlah pengikut yang

beraneka ragam dan menemukan perjalanannya sendiri.

Setiap aspek dari subkultur punk telah mengalami evolusi yang

drastis ketika atribut fashion punk dibawa dari golongan minoritas ke

masyarakat dominan. Meskipun makna pemberontakan dari punk

melemah dengan tampilan yang cenderung manis, namun makna

pemberontakan itu tetap dihayati oleh remaja-remaja yang baru mengenal

punk.

commit to user Hanya saja, penelitian mengenai komunitas punk, baik modis

maupun jalanan kadang terasa sulit karena subkultur tersebut cenderung

tertutup terhadap orang di luar komunitas mereka. Sebaiknya komunitas

punk lebih membuka diri sehingga berbagai penelitian mengenai mereka

dapat lebih banyak dilakukan. Dengan adanya penelitian, maka

masyarakat dapat memahami makna di balik fashion punk, baik modis commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

maupun jalanan. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan suatu saat

punk dapat diterima seutuhnya oleh masyarakat.

2. Saran bagi Jurusan Ilmu Komunikasi

Ilmu komunikasi merupakan studi yang cukup kompleks dalam

ranah ilmuperpustakaan.uns.ac.id sosial. Ilmu komunikasi mengkajidigilib.uns.ac.id tentang penyampaian pesan

yang dilakukan manusia dalam kehidupan sosialnya. Fashion merupakan

salah satu bentuk komunikasi non-verbal untuk menyampaikan makna

pesan dan identitas seseorang baik sebagai individu maupun sebagai

bagian dari masyarakat sosial. Berbagai analisis mengenai bentuk-bentuk

komunikasi non-verbal perlu lebih dikembangkan sehingga memperkaya

khasanah keilmuan bagi perkembangan ilmu komunikasi.

Keanekaragaman interpretasi dalam melihat suatu teks sangatlah

terbuka, tergantung latar belakang pengalaman, pengetahuan, budaya, dan

keyakinan. Demikian pula belum tentu makna yang ditangkap oleh peneliti

dalam fashion komunitas punk modis akan sama dengan yang

dimaksudkan oleh si pemakai. Interpretasi-interpretasi tersebut kemudian

akan rentan terhadap subyektivitas orang per orang. Oleh karena itu,

commit to user peneliti mengharapkan adanya penelitian lain yang senada dengan tema

penelitian ini untuk mereduksi subyektivitas yang mungkin terjadi.

3. Saran bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini masih menyisakan beberapa kekurangan dan

keterbatasan oleh karena itu penulis sangat berharap akan ada penelitian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

serupa yang menggunakan pendekatan semiologi dalam usaha menyingkap

makna suatu obyek secara lebih mendalam. Sebuah teks, apapun

bentuknya, tidak hanya menyimpan makna secara denotatif yang tampak

di permukaan tetapi juga makna konotatif yang terkandung secara implisit.

Kemerdekaanperpustakaan.uns.ac.id dalam memberi tafsir makna harusdigilib.uns.ac.id dibudidayakan terutama

di era yang memberi kebebasan berpikir, berargumentasi, dan berekspresi.

Bagaimanapun pendekatan semiologi yang diterapkan dalam sebuah

penelitian tetap memiliki kelemahan. Dalam setiap penafsiran akan selalu

ada perbedaan atau ketimpangan dalam pemaknaan suatu tanda. Ini tidak

bisa dihindarkan karena akan selalu ada prinsip polisemi atau makna

jamak dalam setiap teks. Berbagai perspektif, latar belakang pendidikan,

dan pengalaman hidup seseorang memicu adanya perbedaan sudut

pandang yang berpengaruh pula dalam proses pemaknaan tanda. Oleh

karenanya, agar sebuah teks dapat diinterpretasikan secara obyektif dan

mendalam, unsure konteks tak dapat ddipisahkan dari sebuah teks.

Penangkapan makna-makna pesan perlawanan atau pemberontakan

remaja dalam fashion punk modis ini berkaitan dengan konteks sosial yang

commit to user terjadi di masyarakat. Oleh karenanya, pengetahuan mengenai latar

belakang, situasi dan kondisi suatu kelompok sosial atau masyarakat amat

penting. Tanpa pemahaman mengenai keadaan masyarakat dominan, maka

hampir tidak mungkin interpretasi terhadap fashion punk modis yang

dianggap menyimpang dapat dilakukan dengan baik.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

commit to user