Mereka Mengagumi Budaya i

MEREKA MENGAGUMI BUDAYA INDONESIA Rekaman Pengalaman Diplomasi Lunak Indonesia di Bumi Para Nabi Tahun 2016-2020

Penyusun: Dr. Usman Syihab, M.A. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo

Tim pendukung: Wahyudi Abdurrahim Subhan Jaelani Cecep Taufikurrohman

Desain sampul: M. Zaenudin Akil

Tata letak isi: Agus Susilo

Editor: Ahmad Hariadi

Penerbit: Pusat Kebudayaan Indonesia KBRI Cairo 63 Musaddak St., Dokki Giza

Cetakan pertama: Juli 2020

ii Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Kata Sambutan Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir Helmy Fauzy ...... vii Kata Pengantar Atase Pendidkan dan Kebudayaan Dr. Usman Syihab, M.A...... x Mereka yang Kami Hargai ...... xiii Prolog ...... 1 1. Kursus BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing) Sekarang Masuk di Universitas Al-Azhar ...... 9 2. Peserta Seminar Internasional Itu Tertegun Melihat Penimpilan Budaya Indonesia dan Cerita tentang Tradisi Mudik Idulfitri Di Indonesia ...... 15 3. Juara Pidato dan Bercerita Bahasa Indonesia dari Mesir Diundang Kemendikbud RI Ke Indonesia ...... 19 4. Dubes RI Cairo Lepas 12 Pemuda Mesir Peraih Darmasiswa ...... 23 5. Kolaborasi Pemuda dalam Budaya dan Olahraga untuk Rayakan 70 Tahun Persahabatan Indonesia – Mesir ...... 29 6. Tim Seni Budaya KBRI Cairo Tampil Mengagumkan Pada Festival Asia Afrika di Bumi Sinai ...... 35 7. Kuliah Umum Tentang Ahamd Dahlan dan Proyek Perdaban di Pusat Kebudayaan Sakia El-Sawy ...... 41

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia iii

8. Siswa Mesir Itu Kagum Dengan Penampilan Budaya Indonesia yang Ditampilkan oleh Siswa Sekolah Indonesian Cairo ...... 45 9. Film 'Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara' Semarakkan Aswan International Women Film Festival ...... 49 10. Hari Budaya Indonesia-Mesir di Port Said Banjir Pengunjung ...... 55 11. Budaya Indonesia Pukau Masyarakat Damanhur ..... 59 12. Bercerita tentang Tradisi Ramadan Indonesia di Pusat Kebudayaan Sakia El-Sawy ...... 63 13. Budaya Indonesia Pukau Masyarakat Zaqaziq ...... 67 14. Duta Besar Helmy Fauzy Menerima Penghargaan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan ...... 71 15. 29 Mahasiswa Mesir Siap Terbang Ke Indonesia Atas Beasiswa RI ...... 75 16. Tari Piring Getarkan Malam Budaya RI-Mesir di El- Minya...... 79 17. Budaya Indonesia Meriahkan Festival Syarm El-Syeikh ...... 83 18. Lagi, KBRI Cairo Kirim Pemuda Mesir Ke Indonesia dalam Program Berbagi Pengalaman Pendidikan dan Kebudayaan ...... 89 19. Metode Iqra itu Dikagumi oleh Banyak Orang di Universitas Ain Syams ...... 93 20. Budaya Indonesia Hadir di Luxor, Kota Pusat Peradaban Kuno Mesir ...... 97 21. Di Pusat Kebudayaan Sakia El-Sawi Puskin Bawakan Seni Budaya Indonesia, Para Pemuda Mesir Pukau Penonton ...... 103 22. Puluhan Pemuda Mesir Ikuti Seleksi Beasiswa Darmasiswa Indonesia 2019 ...... 107

iv Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

23. “Hari Budaya Indonesia–Mesir” Pukau Ratusan Warga Bani Sweif ...... 109 24. Cerita Tentang Lia Eden yang Mengaku Nabi itu Diperbincangkan di Pusat Kebudayaan Sakia El-Sawy ...... 113 25. Budaya Indonesia Semarakkan Seminar Internasional Warisan Budaya di Suez Canal University ...... 117 26. 6 Siswa BIPA Mesir Raih Juara Berpidato dan Bercerita Berbahasa Indonesia ...... 123 27. Seni-Budaya Indonesia Getarkan Kota Dimyat...... 127 28. Seni dan Budaya Indonesia Pukau Para Siswa SMP Dan SMA Mesir ...... 131 29. Seni Beladiri Pencak Digemari oleh Masyarakat Mesir ...... 135 30. KBRI Cairo Beri Pembekalan Penerima Beasiswa KNB, Darmasiswa, dan Juara Lomba Pidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia ...... 141 31. Bibliotheca Alexandrina Jamu Tampilan Budaya dan Produk Indonesia ...... 145 32. Al-Azhar Resmi Jadikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua ...... 149 33. Budaya Indonesia Bersinar Besama Anak-Anak Dunia Dalam Festival Anak Dunia 2019 Di Cairo ...... 155 34. Kisah Cinta Pemudi Alumni BIPA Puskin Dengan Pemuda Bandung...... 159 35. Kota Ummu Kultsum Menyambut Pentas Budaya Indonesia...... 165 36. Sambut Prodi Bahasa Indonesia Di Mesir Kantor Bahasa Indonesia Al-Azhar Meluncurkan Kanal Terjemah Video-Video Pendek ...... 169 37. Peta Bahasa Ibu di Indonesia Dipaparkan di Depan Para Pimpinan Lembaga di Lingkungan Liga Arab . 173

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia v

38. Pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing) di Mesir Selama Masa Pandemi Covid-19 ...... 177 39. Lomba Video Pidato Berbahasa Indonesia untuk orang Mesir dalam Masa Covid-19 ...... 181 Epilog ...... 185

vi Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir Helmy Fauzy

Buku yang berjudul “Mereka Mengagumi Budaya Indonesia: Rekaman Pengalaman Diplomasi Lunak Indonesia di Bumi Para Nabi Tahun 2016-2020” ini penting. Ia merupakan kumpulan pengalaman dan perjalanan misi diplomasi lunak (soft diplomacy) Indonesia yang dilaksanakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo dalam kurun waktu dari 2016 sampai dengan 2020 di Mesir, khususnya yang difasilitasi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo bersama tim pendukungnya. Saya mengawal dan ikut terlibat langsung dalam misi diplomasi ini, saya menyaksikan bagaimana masyarakat Mesir mengagumi dan ikut mencintai budaya Indonesia. Setiap kegiatan kebudayaan Indonesia selalu mendapat sambutan yang hangat dan meriah. “Hari Budaya Indonesia-Mesir” adalah salah satu contoh platform promosi budaya yang sangat inovatif dan strategis. Platform yang dapat menyatukan kepentingan promosi kebudayaan yang dibarengai dengan promosi perdagangan dan wisata Indonesia ke berbagai kota provinsi di Mesir, yang dilakukan dengan kerjasama dengan

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia vii pemerintah daerah dan organisasi pemuda dan/ perpustakaan nasional di kota provinsi. Melalui platform “Hari Budaya Indonesia-Mesir” masyarakat dan warga Mesir di 13 kota provinsi telah meyaksikan keanekaragaman budaya Indonesia dan juga mengenal produk perdagangan dan wisata Indonesia. Bahasa Indonesia, yang juga merupakan bagian penting dalam budaya Indonesia, yang juga unsur penting dalam diplomasi lunak KBRI Cairo, juga mendapat sambutan yang tinggi dari masyarakat Mesir. Sekitar setengah juta pemuda dan pemudi Mesir mengikuti kelas-kelas Bahasa Indonesia yang dibuka oleh KBRI Cairo bekerja sama dengan Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, baik yang di Puskin (Pusat Kebudayaan Indonesia) KBRI Cairo, di Universitas Suez Canal di kota Ismailiyah maupun yang di Universitas Al-Azhar, Nasr City. Banyak inovasi yang telah dibuat oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan dan Tim Pendukungnya dalam melaksanakan misi diplomasi lunak KBRI Cairo di Mesir, di bumi para nabi, selama kurun waktu empat tahun, dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020, yaitu masa penugasan saudara Usman Syihab sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Cairo. Buku ini menceritakan di antara karya-karya inovatif tersebut, dan merekam jejak safari budaya Indonesia di negeri para nabi, yang merentang dari kota Alexandria sampai kota Aswan dan dari kota Cairo hingga kota Syarm El-Syeikh di bumi Sinai. Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Dr. Usman Syihab atas semua karyanya selama bertugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, juga kepada semua tim pendukung yang telah membantu pelakasanaan misi

viii Mereka Mengagumi Budaya Indonesia diplomasi lunak KBRI Cairo, juga terima kasih atas terbitnya buku ini. Cairo, 16 Juli 2020

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia ix

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Usman Syihab, M.A.

Alhamdulillah buku yang berjudul “Mereka Mengagumi Budaya Indonesia: Rekaman Pengalaman Diplomasi Lunak Indonesia di Bumi Para Nabi Tahun 2016-2020” ini dapat kami susun dan terbitkan. Ia menjadi rekaman perjalanan kami dan semua tim pendukung dalam menjalankan misi diplomasi lunak (Soft Diplomacy) Indonesia, khususnya dalam promosi budaya Indonesia di Mesir, selama masa kami ditugaskan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) pada Perwakilan RI di Cairo, tepatnya dari tanggal 19 Juli tahun 2016 hingga tanggal 31 Juli tahun 2020.

Mesir adalah negeri yang kaya dengan warisan budaya- budaya besar dunia; budaya Firaun, Parsia, Yunani, Romawi, Islam, hingga budaya Eropa modern yang karena kekayaan itu, orang Mesir biasa dengan bangga menyebut negerinya sebagai "ummu dunya/ibu dunia", atau induk peradaban. Masyarakat Mesir, dengan kekayaan sejarah kebudayaannya, sampai hari ini adalah orang-orang yang "terbuka", mudah menerima dan menghargai kebudayaan lain, termasuk

x Mereka Mengagumi Budaya Indonesia kesukaan dan apresiasi mereka terhadap kebudayaan Indonesia.

Pusat Kebudayaan Indonesia KBRI Cairo atau yang akrab disebut Puskin adalah saksi di mana masyarakat Mesir terutama pemuda dan pemudi milenial Mesir ramai mengikuti berbagai kegiatan kebudayaan Indonesia yang diselenggarakan oleh Puskin; lebih dari satu juta mengikuti pelatihan pencak silat, sekitar setengah juta yang sekarang sedang mengikuti kelas-kelas BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), termasuk mereka yang di Pusat BIPA Universitas Suez Canal dan Universitas Al-Azhar, dan puluhan yang belajar membatik, menekuni tata boga, berlatih tari dan musik tradisional Indonesia. Apresiasi dan kekaguman mereka terhadap budaya Indonesia juga dapat kita saksikan bagaiman semangat mereka untuk menghadiri dan menyaksikan serta merekam setiap festival dan penampilan budaya yang kami selenggarakan di pusat-pusat kebudayaan baik di kota Cairo maupun di kota-kota lain.

Menjalankan misi diplomasi lunak, yang menjadi bagian dari tugas sebagai Atdikbud di Republik Arab Mesir merupakan pengangalaman yang penting dan menarik; di balik padang pasir yang gersang banyak tempat indah yang dapat kita nikmati dan warisan kebudayaan yang sejarahnya dapat kita telusuri, dan di balik debu dan hiruk pikuk klakson mobil sepanjang jalan Musoddak, Dokki, terdapat Puskin yang berkumpul di dalamnya pemuda-pemuda yang tampan-tampan seperti ketampanan Nabi Yusuf, juga pemudi-pemudi milenial Mesir yang cantik-cantik seperti Cleopatra, yang dengan akrab dan bersahabat belajar kebudayaan Indonesia.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia xi

Selama empat tahun, tepatnya dari bulan Juli tahun 2016 hingga Juli 2020, masa dimana saya ditugaskan sebagai Atdikbud, kami bersama tim pendukung, mempromosikan budaya Indonesia, baik di Puskin, di pusat-pusat kebudayaan yang di kota Cairo maupun ke kota-kota lain, menembus gurun pasir, dari kota Alexandria di tepi laut Mediterranean hingga kota Aswan, di ujung selatan perbatasan Sudan, dan dari pusat kota Cairo, yang di benua Afrika hingga kota Syarm El- Syeikh di ujung bumi Sinai, benua Asia. Pengalaman melaksanakan misi diplomasi lunak tersebut yang kami ceritakan kembali dalam buku “Mereka Mengagumi Budaya Indonesia: Rekaman Pengalaman Diplomasi Lunak Indonesia di Bumi Para Nabi Tahun 2016-2020” ini. Rekaman pengalaman ini kami susun ulang dari bahan-bahan siaran berita, berita-berita media dan laporan-laporan kegiatan. Semoga buku yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Duta Besar Helmy Fauzy yang telah membimbing saya dan selalu mendukung semua program diplomasi lunak dan kegiatan- kegiatan Atdikbud lainnya. Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua staf pendukung Atdikbud, dan semua tim pelaku seni-budaya yang dengan dedikasi yang tinggi membantu mensukseskan semua kegiatan kebudayaan dan program-program Atdikbud lainnya. Juga terima kasih kepada semua yang telah ikut membantu saya dalam menjalankan tugas. Semoga Allah SWT memberikan pahala dan ganjaran yang terbaik untuk kita semua. Aamiin.

Cairo, 15 Juli 2020

xii Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia xiii

xiv Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

I Hubungan Indonesia dengan Mesir sudah lama terjalin, terutama hubungan kebudayaan, sebelum hubungan diplomatik. Orang Indonesia sejak awal mengenal Islam mereka terus mengenal ulama dan mempelajari kitab-kitab karangan mereka. Orang Indonesia mengenal dengan sangat baik Imam Al-Safii dan pendapat-pendapatnya sebagai madzhab mayoritas masyarakat Indonesia. Kitab Tafsir Jalalain, adalah di antara kitab yang dikenal luas di kalangan pesantren, kitab karya dua ulama Mesir Jalaluddin Al-Suyuti dan Jalaluddin Al- Mahally, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kedekatan kita

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 1 dengan ulama Mesir bahkan seringkali kita menemukan banyak nama-nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama ulama Mesir, seperti, Syarqawi, Sayuti, Tontowi dll. KH. Abdul Manan Dipomenggolo, pendiri pesantren Termas, kakek dari Syaikh Mahfudz adalah orang Indonesia pertama yang belajar di Al-Azhar. Beliau datang dan menuntut ilmu di unversitas tertua tersebut pada tahun 1850. Sejak itu banyak para penuntut ilmu dari Indonesia yang berbondong-bondong datang ke Al-Azhar hingga hari ini. Mesir adalah negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan itu dinyatakan pada tahun 1946, setahun setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Pada tanggal 10 Juni 1947 dilakukan penandatanganan The Treaty of Friendship and Cordiality, yang menandai dimulainya hubungan resmi diplomatik antar kedua negara. Sejak itu hubungan kedua negara terus menguat dan berkembang dalam berbagai bidang, terutama dalam; pendidikan, kebudayaan, agama, ekonomi, perdagangan dan politik.

II Mesir adalah negeri yang kaya dengan warisan budaya- budaya besar dunia; budaya Firaun, Parsia, Yunani, Romawi, Islam, hingga budaya Eropa modern yang karena kekayaan itu, orang Mesir biasa dengan bangga menyebut negerinya sebagai "ummu al-dunya/ ibu dunia", atau induk peradaban. Mesir juga sering disebut sebagai bumi para nabi, karena negeri ini menyaksikan banyak kisah perjalanan dan perjungan para nabi dan utusan Allah, mulai dari cerita Nabi Idris, Nabi

2 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Ibrahim, Nabi Yusuf, hingga Nabi Musa dan Nabi Harun, juga Nabi Isa yang sejenak pernah singgah di Mesir. Negeri Mesir juga dikenal sebagai bumi Kinanah, yang artinya penyimpan anak panah, sebagai sebutan bumi yang dengan Al-Azharnya terus dan tidak berherti melahirkan ulama dan tokoh dunia. Masyarakat Mesir, dengan kekayaan sejarah kebudayaannya, sampai hari ini adalah orang-orang yang "terbuka", mudah menerima dan menghargai kebudayaan lain. Dengan pusat- pusat kebudayaan yang mereka bangun di ibu kota maupun di kota-kota provinsi dan kabupaten, mereka sering menyelenggarakan festival-festival kebudayaan internasional. Kami, bersama dengan kedutaan-kedutaan lain di Cairo sering menerima undangan untuk ikut hadir atau berpartisipasi dalam acara-acara tersebut. Pemuda-pemudi Mesir milenial juga menyukai kebudayaan-kebudayaan asing selain terhadap kebudayaan mereka sendiri. Banyak mereka yang aktif di berbagai pusat kebudayaan luar negeri yang ada di Mesir terutama di kota Cairo, sebagaimana mereka aktif belajar budaya dan bahasa Indonesia di Puskin (Pusat Kebudayaan Indonesia) milik KBRI Ciro yang kami bina. Sikap terbuka dan positif masyarakat Mesir terhadap kebudayaan luar ini, terutama kepada budaya Indonesia, dan dengan dukungan berbagai fasiltas kebudayaan yang mereka miliki merupakan modal besar bagi kami untuk melakukan misi diplomasi lunak (soft deplomacy) Indonesia di bumi para nabi ini. Selama empat tahun, tepatnya dari bulan Juli tahun 2016 hingga Juli 2020, masa dimana saya ditugaskan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan, kami bersama tim pendukung, berjalan untuk mempromosikan budaya Indonesia, menjalankan diplomasi lunak, menembus gurun pasir, dari

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 3 kota Alexandria di tepi laut Mediterranean hingga kota Aswan, di ujung selatan perbatasan Sudan, dan dari pusat kota Cairo, yang di benua Afrika hingga kota Syarm El-Syeikh di ujung bumi Sinai, benua Asia.

III "Hari Budaya Indonesia-Mesir” (al-yaum al-thaqafi al-indunisi al-masri) adalah salah satu platform promosi budaya yang kami inisiasi. Platform yang dapat menyatukan kepentingan promosi kebudayaan secara konprehensif. Kami menggandeng Atase Perdagangan dan Fungsi Pensosbud KBRI Cairo untuk bersama-sama melakukan promosi perdagangan dan wisata Indonesia ke berbagai kota provinsi di Mesir. "Hari Budaya Indonenesia-Mesir" kami adakan bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan Komite Nasional Pemuda Pembangunan Mesir dan atau dengan Perpustakaan Nasional di kota provinsi. Platfom ini menarik karena dapat mempertemukan pihak-pihak yang berbeda-beda; Pemerintah Provinsi, Komite Nasional Pemuda Pembangunan Mesir Perpustakaan Nasional dan kami KBRI Cairo, dan berkolaborasi untuk mensukseskan tujuan bersama. Dengan platform kolaboratif ini, kegiatan dapat terselenggara dengan mudah dan efisien; mudah karena kita kerjakan secara gotong royong dan efisien di mana kami hanya menanggung biaya konsumsi, transportasi dan keperluan tim kami sendiri, sementara gedung dan sarana lain ditanggung/disediakan oleh Pemerintah Daerah atau Perpustakaan Nasional di Daerah yang menjadi mitra, sementara mobilisasi masa dilalukan oleh Komite Nasional Pemuda Pembangunan Mesir.

4 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

"Hari Budaya Indonesia-Mesir" dikemas dalam rentetan acara yang dimulai dengan pameran produk kerajinan dan perdangan dari Indonesia dan dari Mesir, dan pameran produk dan destinasi wisata Indonesia dan Mesir, dilanjutkan pertemuan Bapak Duta Besar dan tim dengan Gubernur dan jajarannya di mana mereka membicarakan kemungkinan kerjasama yang menguntungkan antara Indonesia dan Pemda atau Mesir. Dari kantor gubernur para VIP menuju dan menyaksikan stan pameran, dan kadang juga dengan mencicipi kopi Indonesia atau produk makanan lainnya atau berfoto-foto dengan latar belakang gambar tujuan wisata di kedua negara. Dari pameran mereka semua menuju gedung festival dilaksanakannya acara puncak pementasan budaya Indonesia dan Mesir. Budaya dari masing-masing Indonesia dan Mesir ditampilkan secara bergantian. Penonton serentak bertepuk pada setiap akhir penampilan, mereka juga tidak henti-hentinya memotret dan merekam setiap tari dan penampilan yang sedang beraksi.

IV Kami memiliki tim diplomasi lunak yang hebat dan berdedikasi tinggi. Mereka adalah para anggota Sanggar Tari Kinanah yang kami bentuk di awal tahun 2017, tim Puskin putri-putri cantik warga negara Mesir yang mendalami seni tari di Puskin, tim pencak silat Tapak Suci, juga tim guru-guru BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang selalu siap tampil dalam berbagai festival kebudayaan yang kami adakan. Selain tim pelaku seni budaya, kami juga memiliki tim pendukung yang solid dalam persiapan dan pelaksanaan misi diplomasi ini. Ada Pak Wahyudi Abdurrahim yang membantu

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 5 dalam koordinasi dengan mitra penyelenggara festival dan menyiapkan tim seni budaya yang akan diterjunkan. Ada Pak Subhan Jaelani yang membantu menyediaakan bus dan mobil, memastikan konsumsi tim yang jalan, juga menyiapkan keuangan yang dibutuhkan. Ada Pak Cecep Taufikurrohman yang menyiapkan surat izin acara ke Kementerian Luar Negeri Mesir urusan Kebudayaan dan menjadi penterjemah dalam acara dan pertemuan antara Bapak Dubes dengan Gubernur, atau pimpinan mitra penyelenggara, juga koordinasi dengan media di lapangan. Tim kerja yang cerdas dan mengagumkan. Saya hanya mendesain dan merencanakan acara, mengarahkan dan nemantau mereka, dan mengevaluasi setiap tahapan untuk memastikan yang terbaik, serta menangani hal-hal yang kadang tidak mampu mereka lakukan. Merekalah yang telah berjasa dalam menjalankan misi diplomasi ini.

V Gedung Pusat Kebudayan Indonesia, yang terletak di jalan Mussodak nomor 56, Dokki, adalah tempat kami mangkal. Dari situ kami berangkat bersama seluruh tim menuju kota tempat diadakannya acara "Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir" atau pentas promosi kebudayaan lainnya. Pukul tujuh pagi biasanya bus sudah tiba, tim tari Sanggar Kinanah, tim tari Puskin, dan tim pencak silat, satu persatu tiba, demikian juga tim pendukung yang mendampingi mereka. Makanan untuk sarapan dan untuk makan siang sudah dimasukkan dalam bus, demikian juga peralatan-peralatan untuk persiapan pentas. Waktu keberangkatan kadang harus mundur, karena satu atau dua peserta ada yang terlambat dan

6 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia harus menunggu. Sementara tim pameran biasanya sudah berangkat sehari sebelumnya atau lebih pagi pada hari yang sama. Bus berjalan beriringan dengan mobil yang kami naiki. Melaju meninggalkan kota Cairo, menerobos padang pasir yang luas, atau kadang menyusuri jalanan-jalan sepanjang sungai Nil. Di tempat peristirahatan kadang kami turun bersama-sama, minum kopi arikhah (gula sedikit), makan fatirah (pancake) dengan madu, atau gorengan kentang. Semua anggota tim tampak ceriah, ramai bersama kawan-kawan mereka, mereka akan tampil membawa misi penting, mempromosikan budaya Indonesia. Pukul satu siang biasanya semua rombongan sudah di lokasi, pemeran sudah dibuka, tim penampil melakukan gladi dan melakukan persiapan. Kami bersama dengan panitia penyelenggara mitra standby menunggu ketibaan Bapak Duta Besar dan memantau perjalanan beliau. Ketika tiba, kami bersama Koodinator Fungsi Pensosbud dan Atase Perdagangan dan staf KBRI lainnya yang ikut mendampingi beliau untuk pertemuan dengan gubernur atau yang mewakilinya dan jajarannya. Bersama beliau dan VIP lainnya kemudian meninjau pameran dan lanjut ke gedung tempat acara pentas budaya, hingga selesai acara. Safari kebudayaan yang mengasyikkan. Dari satu kota ke kota yang lain atau dari satu pusat kebudayaan ke pusat kebudayaan yang lain, baik dalam program “Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir” maupun dalam acara kebudayaan yang lain. Pengalaman membawa misi cultural sharing and exchange (saling berbagi dan mengambil budaya), Indonesia dan Mesir, yang menjadi bagian penting dari diplomasi lunak kita, yang kemudian kami ceritakan dalam buku “Mereka Mengagumi

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 7

Budaya Indonesia: Rekaman Pengalaman Diplomasi Lunak Indonesia di Bumi Para Nabi Tahun 2016-2020” ini.

Dokki, 18 Juni 2020.

Usman Syihab

8 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Hari ini, Senin 5 Desember 2016 telah dibuka Kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di Universitas Al-Azhar Cairo. Acara dihadiri oleh Dubes RI untuk Mesir, Bapak Helmy Fauzy, Bapak Atase Pendidikan Dr. Usman Syihab, Fungsi Pensosbud Ibu Lauti Nia Astri Suteja, Dekan Fakultas Bahasa dan terjemah, Prof. Dr. Athiyah Ali Matlu, Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah, Prof. Dr. Yusuf Amir, dan para peserta kursus bahasa Indonesia. Pembukaan Kursus

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 9 bahasa Indonesia ini merupakan hasil dari kerjasama antara KBRI Cairo dengan Universitas Al-Azhar. Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Yusuf Amir mengatakan bahwa kursus bahasa Indonesia sangat penting, karena Indonesia termasuk negara maju. Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang sebagiannya sudah banyak berada di pasaran Mesir. Dari sini, maka pelajaran bahasa Indonesia menjadi penting. Menurutnya, dengan belajar bahasa Indonesia, orang Mesir dapat mengambil pelajaran mengenai berbagai kemajuan Indonesia.

Beliau juga menambahkan bahwa belum lama ini, Al-Azhar telah membuka Pusat Penerjemahan yang fungsinya untuk mengalihbahasakan karya ulama Azhar ke berbagai bahasa dunia, di antaranya bahasa Indonesia. Menurutnya, risalah Azhar yang moderat perlu untuk disebarluaskan sesuai dengan bahasa negara bersangkutan.

10 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sementara itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Sayyid Athiyyah Mathlu menyampaikan bahwa Indonesia terdapat banyak ulama Islam yang mumpuni. Mereka telah menulis buku-buku keislaman dengan bahasa Indonesia. Patut disayangkan jika karya besar mereka tidak diterjemahkan ke dalam bahasa arab. Beliau menambahkan, “Beberapa bulan lalu saya ke Indonesia. Saya takjub dengan bangsa Indonesia yang sangat ramah, toleran, dan berbudi luhur. Indonesia mempunyai pengalaman tersendiri dalam membangun bangsanya. Sepatutnya kita perlu belajar banyak dari Indonesia. Selain itu, rakyat Indonesia sangat mencintai Al-Qur‟an dan Al-Azhar.” Atase Pendidikan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab menyatakan bahwa belajar bahasa Indonesia sangat penting. Bahasa Indonesia adalah bahasa ke-7 dunia. Ia digunkanoleh lebih dari 350 juta penduduk dunia, khususnya penduduk Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunai, Thailand, Filipina, Singapura, dan lainnya. KBRI melalui Pusat kebudayaan Indonesa (Puskin) sejak tahun 1987 telah membuka kursus bahasa Indonesia bagi orang asing, khususnya orang Mesir. Di Puskin terdapat 180 siswa yang belajar bahasa Indonesia, yang terdiri dari 7 level dan 12 kelas. Selain di Puskin, bahasa Indonesia juga di ajarkan di Pusat Studi Indonesia (PSI) di Universitas Canal Suez Ismailiyah. Setidaknya terdapat 85 siswa yang terbagi menjajdi 4 kelas yang sedang belajar

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 11 bahasa Indonesia di PSI. Usman menambahkan bahwa untuk kursus bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, terdapat 105 pendaftar yang terdiri dari 85 laki-laki dan 13 perempuan. Para siswa tersebut dari latar belakang yang bermacam-macam, seperti dosen, pegawai, mahasiswa dari berbagai fakultas seperti Fakultas Bahasa dan Terjemah, Fakultas Dakwah, Fakultas Pendidikan, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Perdagangan, Fakultas Kedokteran, dan lain sebagainya. Menurut rencana, kursus bahasa Indonesia di al-Azhar akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu Ahad dan Rabu dari pukul 16.00 sampai 17.30

Sementara itu, terkait penerjemahan buku-buku keislaman berbahasa Indonesia untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab juga mendapat sambutan hangat dari Dubes RI untuk Cairo, Bapak Helmy Fauzy. Menurutnya bahwa sesungguhnya Indonesia memiliki pemikir mencerahkan yang karyanya

12 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia sangat banyak dan patut untuk dipelajari. Beliau memberikan contoh pemikir besar Indonesia, mantan Presiden RI yang juga alumni al-Azhar, bapak Abdurrahman Wahid mempunyai karya keislaman cukup banyak. Buku-buku beliau sangat bagus jika kemudian diarabkan sehingga dapat dinikmati bukan saja orang Indonesia, namun juga bangsa Arab. Beliau juga berharap bahwa kursus ini kelak akan dapat memunculkan para ulama Azhar yang mempunyai spesialis dalam kajian keislaman di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Menurutnya, masih sedikit para ulama Timur Tengah yang mempunyai kajian serius terhadap kajian tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan para ulama dan dai dari Al-Azhar. Harapannya, ke depan akan banyak ulama dan dai Al-Azhar yang mumpuni dalam berbahasa Indonesia sehingga ketika menyampaikan risalah Al-Azhar kepada masyarakat Indonesia, dapat disampaikan dengan bahasa Indonesia.

Bapak Dubes RI juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Al-Azhar atas usahanya selama ini yang menyebarkan

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 13 pemikiran Islam moderat ke penjuru dunia. Menurutnya, risalah Al-Azhar sangat penting, apalagi saat ini banyak berkembang pemikiran radikal dan juga perilaku teroris. Beliau menambahkan bahwa bangsa Indonesia sangat mecintai Al- Azhar. Banyak orang tua yang bercita-cita agar anak-anak mereka dapat menempuh studi di Al-Azhar. Perlu diketahui, bahwa hubungan antara Indonesia-Mesir telah terjalin sejak lama jauh sebelum Indonesia merdeka. Mesir tercatat sebagai Negara pertama yang mengakui kemerdekan Indonesia.

Cairo, 5 Desember 2016

14 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Universitas Suez Canal di kota Ismailia setiap tahun mengadakan seminar Internasional khusus tentang warisan budaya. Seminar dihadiri oleh para pakar dibidang warisan budaya dari berbagai universitas diari sekitar 20 negara yang mayoritas negara-negara di bagian Afrika Utara, negara- negara teluk, juga dari Asia Tenggara, termasuk dari

Indonesia.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 15

Pada acara pembukaan seminar internasional tersebut, yaitu pada tanggal 20 Februari 2017, KBRI mendapat undangan khusus dan kehormatan untuk ikut mengisi acara kebudayaan

yang dihadiri oleh utusan dari berbagai negara tersebut.

KBRI Cairo, melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan tim untuk tampil pada acara terserbut. Tim terdiri dari anak-anak Sekolah Indonesia Cairo dan anak-anak Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin). Tim SIC tampil dengan beberpa lagu daerah dan tari yang diiringi gamelan yang dikomandani Pak Darpo, guru seni, disusul dengan penampilan pencak silat Tapak Suci dan tari Merak dari siswa Puskin yang semuanya adalah para penari warga negara Mesir yang telah mengikuti pendidikan dan latihan tari di Puskin. Penampilan sukses penonton memberi aplaus panjang, dan para tamu dari berbagai nergara tersebut juga saling bergantian miminta forto bersama dengan tim budaya

KBRI Cairo.

16 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Usman Syihab, dalam seminar internasional tersebut memaparkan makalah berjudul “Tradisi Mudik Idulfitri di Indonesia: Kajian Sosial, Budaya dan Ekonomi”. Dr. Usman menjelaskan tentang ragam tradisi di berbagai daerah di Indonesia dalam menyambut Idulfitri; tentang pawai takbiran di malam hari raya, tentang berbagai macam makanan khasi yang hanya disajikan pada hari-hari raya, tentang baju yang khas, juga tentang eksodus mudik jangka pendek penduduk kota terutama dari Jakarta ke kampung halaman masing-masing.

Selain itu juga menerangkan tentang filosofi mudik yang dilakukan walau dengan susuah payah dan kemacetan transportasi yang mereka hadapi. Di antara filosofinya adalah, mereka balik kampung dengan tujuan “sungkem”, tradisi yang banyak dilakukan di masyarakat Jawa, yaitu duduk dihadapan orangtua untuk meinta maaf dan restu, selain untuk bersilaturrahim dengan keluarga, handai tolan dan tetangga sekampung di mana mereka dilahirkan atau dibesarkan. Dr. Usman juga menjelaskan tentang dampak positif dalam aspek

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 17 ekonomi dari mudik, yang diantaranya dapat menghidupkan perniagaan sepanjang jalan mudik dilakukan dan juga tempat- tempat belanja untuk oleh-oleh yang dibawah dari kota ke kampung halaman. Mendengar penjelasan tersebut dan melihat foto-foto uilustrasi tentang berbagai macam tradisi Indonesia dalam perayaan Idulfitri dan mudik, para peserta seminar, terutama mereka yang datang dari negara-negara Arab, merasa terheran-heran dan kagum dengan tradisi tersebut, karena dalam tradisi masyarakat Arab, mereka tidak merayakan Idulfitri secara khusus, sebaliknya mereka lebih merayakan Iduladha.

Ismailia, 20 Februari 2017

18 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Duta Besar RI Cairo, Bapak Helmy Fauzy, pada hari Senin, (14/08/2017) secara resmi melepas para pemenang Lomba Pidato dan Bercerita dengan Bahasa Indonesia dari Mesir, menuju Indonesia. Acara pelepasan yang menghadirkan para pemenang ini, yaitu Ibrahim Assyyid Abdul Munim, Hegar Ali Kamal Assayide, dan Ayat Ragab Mahmud; dilaksanakan di Wisma Duta KBRI Cairo. Lomba Pidato dan Bercerita merupakan program tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang dilaksanakan di berbagai negara sahabat dan diikuti oleh para peserta kelas BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di negara-negara tersebut. Di Mesir, lomba tersebut telah

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 19 dilaksanakan di tiga tempat. Babak penyisihan dilaksanakan di Pusat Studi Indonesia Universitas Suez Canal, Ismailiyah dan di Pusat Kebudyaan Indonesia (PUSKIN) di Dokki. Adapun babak final dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hardiknas RI, yaitu pada 2 Mei lalu di ruang Balai Budaya KBRI Cairo. Pada babak final tersebut, dewan juri menetapkan saudara Ibrahim Assayid Abdul Munim sebagai juara I lomba Pidato Bahasa Indonesia dan saudari Hegar Ali Kamal Assayide sebagai juara II. Adapun juara I lomba cerita Rakyat Indonesia dalam bahasa Indonesia diraih oleh saudari Ayat Ragab Mahmud.

Sebagai apresiasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengundang para juara dari seluruh dunia ke Indonesia untuk mengenal Indonesia secara langsung, sekaligus mengikuti lomba dan kegiatan lanjutan yang dilakukan di Jakarta dan di Pulau Bali. Selama di Jakarta meraka akan mengikuti berbagai kegiatan, antara lain: Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), lomba

20 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia debat terbuka antarpeserta, pengenalan budaya dan kawasan bersejarah Indonesia di Jakarta, mengikuti upacara peringantan HUT RI ke-72 di Istana Negara, pengenalan berbagai ragam kuliner, rumah-rumah budaya dan kunjungan ke lembaga-lembaga pendidikan di Jakarta. Adapun selama di Bali, para peserta akan dikenalkan dengan berbagai destinasi pariwisata Indonesia serta kawasan-kawasan budaya dan pendidikan. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 15-21 Agustus 2017 dengan fasilitasi penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Saat menerima para juara, Duta Besar didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab. Pada kesempatan tersebut, Bapak Duta Besar menyapaikan ucapan selamat kepada para pemenang yang akan berkunjung ke Indonesia. “Adik-adik akan menjumpai kebhinekaan budaya baik di Jakarta maupun di Bali, dari

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 21 aspek makanan, pakaian dan tentu saja bahasa,” ucap Pak

Dubes. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Dubes juga berharap agar mereka dapat mengambil pelajaran dan pengalaman yang bermanfaat selama berada di Indonesia, dan dapat menceritakannya kepada kawan-kawan mereka di Mesir. Dalam kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, M.A. menyatakan bahwa mereka bertiga memang layak untuk mendapatkan apresiasi ini, mereka rajin masuk kelas BIPA, sudah mahir dalam bahasa Indonesia, aktif mengikuti berbagai kegiatan kebudayaan Indonesia, dan mencintai Indonesia. Para juara tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Duta Besar RI Cairo dan Pemerintah RI secara umum, atas kesempatan yang sangat langka ini. Mereka mengungkapkan rasa bahagia dan berharap dapat menyaksikan keindahan dan keragaman Indonesia secara langsung, sehingga dapat menjadi pelajaran untuk generasi muda Mesir, terutama perjalan ini adalah merupakan perjalanan perdana mereka ke Indonesia.

Cairo, 14 Agustus 2017

22 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Setelah melepas tiga mahasiswa Mesir yang merupakan juara lomba pidato dan bercerita dalam bahasa Indonesia pada 14 Agustus lalu untuk berkunjung ke Indonesia, pada hari Minggu (27/8/2017), Duta Besar RI, Bapak Helmy Fauzy melepas 12 Pemuda Mesir Peraih Beasiswa Darmasiswa RI tahun akademik 2017/ 2018. Beasiswa Darmasiswa RI adalah sebuah program beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Beasiswa Darmasiswa ditawarkan ke berbagai negara di seluruh dunia, melalui

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 23

Kedutaan Besar RI di negara-negara terkait. Program Beasiswa Darmasiswa dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari bahasa dan seni budaya Indonesia, dengan masa studi 1 (satu) tahun.

24 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Tahun ini, pemerintah RI menawarkan 600 beasiswa Darmasiswa ke negara-negara sahabat di seluruh dunia, termasuk Mesir. Para penerima beasiswa Darmasiswa tahun ini, akan disebar ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tercatat sekitar 56 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang akan menjadi tempat pembinaan para peserta program Beasiswa Darmasiswa 2017. Untuk Mesir sendiri, seluruh peserta yang mengikuti seleksi program ini sejumlah 128 mahasiswa dan 12 peserta dinyatakan lulus. “Jadi, kalian semua adalah para peserta yang beruntung karena sukses melampaui seleksi yang telah dilaksanakan KBRI Cairo. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan kalian. Semoga kalian dapat mendalami bahasa, seni, dan budaya Indonesia secara maksimal,” kata Duta Besar.

Adapun 12 penerima Darmasiswa asal Mesir, akan ditempatkan di UIN Jakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta), Universitas Sebelas

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 25

Maret (UNS), Univeristas Negeri Malang, STIE Malangkucecwara (Malang) dan Universitas Andalas

(Padang).

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar juga menyampaikan beberapa nasihat kepada para penerima beasiswa agar menaati tata aturan setempat, baik di lingkungan kampus maupun di tempat mereka berada. Duta Besar juga mengharapkan, agar setelah mereka lulus dan kembali ke Mesir, mereka dapat menjadi duta-duta Indonesia di Mesir yang semakin mempererat hubungan dekat antar kedua Negara “Setelah kembali dari Indonesia nanti, kalian adalah para duta Besar Indonesia di Mesir, dimana kalianlah yang akan menceritakan tentang Indonesia kepada masyarakat Mesir serta memperkuat keeratan hubungan yang dirasakan kedua bangsa ini,” imbuhnya.

26 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Di akhir sambutannya, Duta Besar mendoakan semoga perjalanan para peserta dimudahkan dan selamat, serta dapat tinggal dan belajar di Indonesia dengan nyaman. Sebelum pelepasan oleh Duta Besar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab memberikan pembekalan kepada para peserta, terutama terkait tata aturan yang terkait dengan Darmasiswa. Pembekalan tersebut sangat penting, supaya 12 peserta tersebut memiliki gambaran yang lengkap tentang tata aturan disiplin selama menempuh studi di Indonesia, sehingga target mereka belajar di Indonesia dapat tercapai. “Saya berharap agar aturan ini dapat dicatat dan ditaati. Peraturan-peraturan ini bukan untuk memberatkan para peserta, tetapi untuk melindungi para peserta dari berbagai hambatan yang dapat mengganggu kesuksesan studi,” tegas Atdikbud.

Selain itu, pada sesi pembukaan hadir pula Bapak Dedi Supriyanto yang membawakan matari tentang beberapa info singkat tentang budaya dan bahasa keseharian di Indonesia.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 27

Dedi adalah salah satu gru BIPA yang dikirimkan oleh PPSDK (Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan) Kemendikbud RI untuk mengajar bahasa Indonesia untuk orang Mesir di Pusat kebudayaan Indonesia selama empat bulan.

Cairo, 28 Agustus 2017

28 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Indonesia dan Mesir tahun ini merayakan peresmian hubungan bilateral kedua negara untuk yang ke-70 kalinya. Perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kali ini berfokus pada hubungan antargenerasi muda, yang pada hari Rabu lalu (30/8/2017) diwujudkan melalui pagelaran bertajuk Hari Indonesia-Mesir di Gezira Youth Club, Zamalek, Cairo, Mesir. Dalam acara tersebut, para pemuda Indonesia dan Mesir berkolaborasi dalam

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 29 pertandingan olahraga tenis meja dan sepak bola, serta

pertunjukan seni dan budaya. “Generasi muda merupakan agen perubahan yang signifikan dalam menentukan masa depan kedua negara, dan dengan semakin eratnya hubungan para pemuda dari Indonesia dan Mesir, saya optimistis bahwa ke depannya kerja sama kedua negara juga akan semakin harmonis,” ujar Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, ketika membuka acara Hari Indonesia-Mesir. Acara Hari Indonesia-Mesir ini merupakan hasil kerja sama antara KBRI Cairo dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Arab Mesir. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Arab Mesir.

Diawali dengan pertandingan persahabatan tenis meja putra dan putri, acara Hari Indonesia-Mesir dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan sepak bola antara tim Indonesia

30 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia melawan tim Mesir. Tenis meja dimenangkan oleh tim Mesir sementara sepak bola juga oleh Mesir. Kemudian, acara beranjak menuju Teater Roman untuk acara pameran produk kerajinan Indonesia dan Mesir, dan pagelaran seni dan budaya. Pada acara pagelaran budaya ditampilkan sejumlah tarian dan seni pertunjukan Mesir dan Indonesia secara bergantian di hadapan ratusan penonton yang hadir. Seni budaya Indonesia yang ditampilkan antara lain Tari Piring dan Tari Putri Dara Juanti, oleh mahasiswi Indonesia dari sanggar tari Kinanah, serta Tari Abyar dan gamelan yang dipertunjukkan oleh para guru dan siswa Sekolah Indonesia Cairo (SIC).

Tim pencak silat Tapak Suci juga naik ke panggung dan unjuk kebolehan dalam memeragakan jurus-jurus bela diri dalam balutan musik dan koreografi yang apik. Adapun seni budaya Mesir yang ditampilkan kemarin antara lain Tari Kegembiraan Petani, Tari Pemuda Port Said, Tari Tanurah, Tari Padalaman,

Tari Nubah, dan Tari Mesir Yang Indah.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 31

Sejumlah pemuda Mesir ikut serta menarikan Tari Putri Dara Juanti, serta ikut tampil dalam pertunjukan Tapak Suci. “Mereka-mereka ini adalah murid-murid di Pusat Kebudayaan Indonesia di Cairo, dan telah beberapa lama mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Mereka menunjukkan ketertarikan yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan Indonesia,” ujar Dr. Usman Syihab, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo.

Kegiatan pembelajaran seni dan budaya Indonesia di Mesir dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu di Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) dan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar di Cairo, serta di Pusat Studi Indonesia di Universitas Suez Canal di Ismailia. Saat ini, total 400 pemuda Mesir belajar bahasa Indonesia, 280 orang belajar seni bela diri, dan 15 orang belajar seni tari dan musik tradisional Indonesia di tiga pusat studi tersebut. Seluruh program tersebut diselenggarakan oleh KBRI Cairo secara gratis.

32 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Di akhir acara yang baru kali pertama diselenggarakan itu, dilakukan penyerahan cendera mata oleh Dubes RI Helmy Fauzy kepada Kementerian Pemuda dan olah raga dan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada Dubes RI, dan penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan dari para penampil. “Semoga ke depan kegiatan ini dapat menjadi acara tahunan,” imbuh Dubes Helmy.

Cairo, 30 Agustus 2017

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 33

34 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Tadi malam (15/9/2017) di bumi Sinai di kota Sharm el Sheikh, tim seni budaya KBRI Cairo berhasil tampil dengan sukses dan mengagumkan dalam acara African Asian Festival: Cinema, Arts and Tourism yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 20 September, yang diselenggarakan oleh Organisasi Solidaritas Bangsa-Bangsa Asia Afrika bekerjasama dengan Dream Arts, dua lembaga swadaya mayarakat Mesir yang berbasis di kota Cairo, yang didukung

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 35 penuh oleh Kementerian Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi

Sinai Selatan.

Tim seni budaya yang dibina dan dikembangkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo ini menampilkan beberapa tari daerah dan seni bela diri Silat. Acara diawali dengan video pendek Wonderful Indonesia, dilanjutkan dengan Tari Gelang Balian yang diiringi music Gamelan yang ditampilkan oleh kelompok tari Sekolah Indonesia Cairo (SIC) dengan pelatih seni Pak Darpo, disusul dengan Tari Dara Juanti, oleh Sanggar Tari Kinanah yang dilatih oleh penari Wayan Faradisa, para pendekar Seni Beladiri Silat muncul dengan jurus-jurus dan aksi-aksi yang indah dan menegangkan, dengan koreografi dan musik yang khas, dilanjutkan dengan Tari Lenggang Nyai oleh ibu Wita, guru Puskin (Pusat Kebudayaan Indonesia) yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah gemulai. Kelompok tari SIC tampil kembali manggung dengan Tari Abyar, sementara Sanggar Tari Kinanah dengan Tari Piring. Acara kemudian ditutup dengan Medley Nusantara oleh semua anggota tim.

36 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Festival ini diikuti oleh 23 negara Asia dan Afrika, dan Indonesia terpilih sebagai peserta dan tamu kehormatan. Dalam sambutannya, dalam acara pembukaan yang dilakukan sehari sebelumnya (14/07/17), ketua penyelenggara Dr. Helmy Al-Hadidi, yang juga sebagai ketua Organisasi Solidatitas Bangsa-Bangsa Asia Afrika, menyatakan Festival ini diselenggarakan untuk saling mengenal, saling berbagi, dan dialog kebudayaan dan pengalaman seni budaya antar negara-negara peserta, juga untuk mendukung kefahaman dan solidaritas kebudayaan antar bangsa Asia Afrika. Al-Hadidi juga menjelaskan alasan Indonesia dipilih sebagai tamu kehormatan dalam fesitival ini, menurutnya “Konferensi Asia Afrika Bandung di tahun 1955 menjadi sejarah tersendiri antara Mesir dan Indonesia, hususnya perananan penting kedua tokohnya, yaitu presiden Gamal Abdul Naser dan Sukarno. Konferensi yang melahirkan solidaritas bangsa- bangsa Asia Afrika dan melahirkan gerakan Nonblok”. Selain itu juga karena pemerintah RI melalui KBRI di Cairo telah berperan secara aktif dan positif dalam berbagai pementasan, pengembangan dan pembelajaran seni, kebudayaan dan bahasa Indonesia di Mesir.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 37

Pada acara pembukaan tersebut Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy menerima penghargaan sebagai tamu kehormatan. Dalam sambutannya Duta Besar RI, mengatakan bahwa antara Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang sangat istimewa, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, dan pada tahun ini hubungan diplomatik antara kedua negara tepat berusia 70 tahun.

Duta Besar juga menekankan pentingnya Festival tersebut. “Hari ini, di kota wisata Sharm el Sheikh, Sinai Selatan, menyaksikan Festival Asia Afrika dalam film, seni dan tourisme. Seperti halnya Konferensi Asia Afrika di kota Bandung 62 tahun yang lalu, di sini kita berharap Festifal ini menjadi batu loncatan untuk memperkuat dan mengukuhkan kembali hubungan bangsa-bangsa dan negara-negara di Asia dan Afrika di dalam semua bidang, terutama dalam seni, budaya dan tourisme.” Demikian ucap Duta Besar. Duta Besar juga berharap Festival ini mampu meningkatkan spirit persudaraan dan solidaritas antar warga bangsa Asia Afrika,

38 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia dan mampu menyebarkan semangat perdamaian untuk semua.

Selain mengirimkan tim lengkap untuk pentas seni budaya pada Festival ini, KBRI Cairo juga mengikutsertkan 2 film Indonesia untuk diputar bersama film-film dari 23 negara Asia Afrika lainnya, yaitu film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara dan film The Mirror Never Lies. Festival akan ditutup secara resmi pada tanggal 20 malam yang akan datang.

Cairo, 15 September 2017

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 39

40 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Jumat (13/10/2017) Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk Mesir, Dr. Usman Syihab, memberikan kuliah umum bertajuk Ahmad Dahlan dan Proyek Peradabannya di Pusat Kebudayaan El-Sawy, Zamalik Mesir. Turut hadir dalam acara ini pegiat filsafat Mesir dan puluhan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Pusat Kebudayaan El Sawy adalah tempat bergengsi para ahli dari berbagai bidang keilmuan baik Mesir maupun non Mesir untuk memberikan

sebuah presentasi ilmiah.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 41

Tema yang diangkat dianggap penting karena selain mengabarkan nilai Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya, juga sebagai kampanye pokok-pokok pemikiran orang Indonesia. Atdikbud Kairo ini menambahkan bahwa organisasi Muhammadiyah merupakan salah satu proyek peradaban yang sangat besar pengaruhnya di Indonesia dan masyarakat dunia Islam. “Dalam kesempatan ini, saya mencoba betul-betul mengajak mereka untuk lebih detil mengetahui tentang Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah,” jelas Dr. Usman. Selain menjelaskan tentang Ahmad Dahlan dan pergerakan sosial pendidikannya, Dr. Usman Syihab memberikan sebuah opini bahwa Jakarta akan menjadi pusat peradaban, seperti halnya dulu Damaskus ataupun Kairo dalam poros Islam. Hal ini yang diyakini oleh ahli ilmu Sosial Malik bin Nabi pada tahun 1949 yang lalu. Ramalan dari ahli ekonomi dunia serta Yayasan-Yayasan Konsultan Ekonomi juga meramalkan tahun 2030 Indonesia akan menjadi 5 kekuatan besar ekonomi dunia.

42 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Acara kuliah umum ini dimulai pada pukul 18.00 waktu Kairo di sebuah ruangan bernama Nâdiy as-Sâqiyah lil Falsafah, ruangan tersebut hanya digunakan untuk perbincangan bertema pemikiran. Kuliah umum diawali dengan pembukaan dari moderator acara sekaligus pendiri dari Yayasan, Muhammad Abdul Mun‟im el-Sawy, dilanjutkan dengan pemaparan makalah yang disampaikan kurang lebih selama satu jam. Di akhir sesi, diadakan sesi diskusi tanya- jawab. Beberapa warga Mesir tampak antusias bertanya tentang materi yang dibawakan. Dr. Usman Syihab adalah warga negara Indonesia pertama yang memberikan kuliah umum di tempat ini, itu dikarenakan tidak setiap orang dapat berbicara di tempat ini. “Biasanya, yang berceramah di sini adalah orang-orang terkenal Mesir dan tamu-tamu khusus,” tutur alumni Aqidah Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo ini.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 43

Dia menjelaskan bahwa kedepannya Yayasan Kebudayaan El- Sawy akan lebih terbuka pada warga Indonesia, terkhusus jika tema yang akan dibawakan baik dan bermanfaaat.

Cairo, 13 Oktober 2017

44 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sebagai bagian dari program safari kebudayaan Indonesia, Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo bekerjasama dengan 6th October Library, Agouza, Cairo untuk mengadakan acara „Indonesian Cultural Day‟ pada tanggal 26 November 2017. KBRI Cairo mengirimkan tim seni budaya dari Sekolah Indonesia Cairo

(SIC) dan siswa-siswi Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin).

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 45

Dalam safari budaya tersebut, siswa SD SIC menampilkan empat lagu wajib dan daerah yang diiringi angklung dan keyboard. Selain itu juga menampilkan tari yang diiringi langsung dengan gamelan.

Pusat Kebudayaan Indonesia menampilkan tiga jenis tari; yaitu Tari Ondel-Ondel, Tari Batin dan Tari Bali. Penampilan terakhir adalah silat yang dibawakan oleh siswa PUSKIN warga negara Mesir.

46 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Acara tersebut dihadiri para siswa dan tiga kepala sekolah pemerintah Mesir, kepala perpustakaan seluruh Cairo dan pejabat terkait. Acara sangat meriah dan mendapatkan antusiasme luar biasa dari para penonton. Mereka menghara agar kerjasama ini dapat dipererat dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan kebudayaan yang lebih luas di masa yang akan datang.

Cairo, 26 November 2017

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 47

48 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Malam ini, Senin 26 Februari 2018 secara resmi Aswan International Women Film Festival (AIWFF) ditutup. AIWFF 2018 ini adalah yang ke-2 yang berlangsung dari tanggal 20- 26 Februari. AIWFF diadakan di kota wisata Aswan, 700 km dari kota Cairo. Festival yang dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Inas Abdel Dayem, ini menjadi unik karena mengangkat film-film yang terkait dengan perempuan; mengangkat isu dan persoalan perempuan, bintang film perempuan, sutradara ataupun produser perempuan. Festival diikuti oleh 35 negara dengan keikutsertaan 100 film, dalam katagori film panjang dan film pendek. Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, yang disutradarai oleh Herwin Nufianto masuk menjadi salah satu film Panjang yang

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 49 dipertandingkan. Film Panjang yang dipertandingkan Bersama Aisyah antara lain Angels Wear White dari China, Beauty and the Dogs dari Tunisia, The Blessed dari Algeria, Dede dari Georgia, Endangered Species dari Belgia, Layla M dari Belanda, Mesteka And Rehan dari Mesir, Tatto Girls dari Polandia, For Ahkeem dari Amerika, dan Faces Places dari Prancis. Sementara yang dipentandingkan dalam film pendek, antara lain After the Reunion dari Finlandia, Atelier dari Denmark, Baghdad Parfume dari Iraq, Bones for Otto dari Romania, The Bus dari Saudi Arabia, Carried by the Win dari Morocco, The Illusion Seller dari Tajikistan, Lilacs dari Jerman, Two Times on the Bed dari Spanyol, Mum, I‟m Back dari Yunani.

Film-film dalam festival ditayangkan di ruang teater Ahnatun Hotel Helnan kota Aswan dan ditayangkan di biskop-biskop dan teater-teater di perkampungan untuk masyarakat umum di desa-desa wilayah Aswan.

50 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

AIWFF tahun ini didedikasikan untuk seorang pejuang perempuan asal Algeria yang bernama Djamila Bouhired atas perjuangan melawan penjajahan dan yang menjadi simbol perempuan dunia melawan kolonialisme. Pada Acara penutupan malam ini, AIWFF memberikan anugerah kehormatan tamu sepesial Danny Glover actor dari Amerika Serikat, memberikan penghargaan kepada Mona Zaki, bintang Mesir, atas peranannya dalam mengangkat isu- isu perempuan di berbagai film yang dibintangi, penghargaan kepada Atyyat ElAbnoudy seorang stradara perempuan Mesir yang telah menghasilkan leboh dari 25 film, dan kepada Mariane Khoury, sutradara dan produser perempuan yang telah berperan luas dalam pengembangan perfilman di Mesir.

Dalam rangkaian AIWFF ini, diadakan juga sesi diskusi terhadap beberapa film yang diputar, pelatihan dan lomba pembuatan film pendek untuk pemuda-pemudi Aswan, forum

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 51 sharing pengalaman antara para produser film, dan seminar tentang isu-isu perempuan. Lima orang Juri katagori film Panjang, yang masing-masing dari India, Algeria, Inggris, Belanda dan Mesir memberikan penghargaan husus kepada film Cina “Angels Wear White”, yang disutradarai Vivian Q, film Mesir Mestika and Reihan yang disutradarai Dina Abdel Salam, dan kepada Nora El- Koussaur pemeran utama film Laula M dari Belanda. Juri memilih Gregory Gade Bois sebagai pemeran laki-laki terbaik dari film “Endangered Species” dari Perancis-Belgia, Nadia Kaci sebagai pemeran perempuan terbaik dari film yang dibintanginya “The Blessed” dari Algeria, Sofia Djama sebagai penulis sinario terbaik dalam film “The Blessed”, Mijke De Jong sebagai sutradari terbaik dari film Layla M, dan menetapkan film “Endangered Species” dari Perancis-Belgia sebagai film terbaik.

52 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sementara tiga orang juri katagori film pendek, yang masing- masing dari Messir, Italia dan Rusia, memberikan penghargaan khusus kepada film Amerika “The Secret Disease” sutradara Erica Scoggins. Juri memilih Dimitris Katsimiris dari Yunani sebagai penulis scenario terbaik dalam fimnya “Mum. I‟m Back”, Elsa Maria Jakobsdotter dari Denmark sebagai produser terbaik dalam film Atelier, dan menetapkan film dari Finlandia “After the Reunio” sebaga film terbaik.

Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, meskipun tidak mendapatkan penghargaan dari Dewan Juri Festival, namun ia menjadi salah satu film yang mendapatkan sambutan hangat pada penayangan di kampung-kampung. Film ini, menurut Presiden Festivasl, Muhamed Abdel-Khalek, menjadi menarik selain karena mengangkat misi perdamaian dunia dan persaudaraan antar pengikut agama yang berbeda, juga menampilkan suasana NTT yang memiliki kesamaan dengan beberapa kampung di Aswan. Pada tayangan tanggal 25

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 53

Februari 2018 di Ruang Ahnatun Hotel Helnan, film ini juga mendapatkan sambutan yang menarik dari penonton. Salah seorang penonton Ahmad Fuad, seorang ahli 3D menyatakan, “Aisyah adalah figure yang ideal seorang guru, berdedikasih, berjuang melawan kesulitan, dan membawa perdamaian.” Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, menyatakan, “film Aisyah kami daftarkan dalam festival ini atas izin Pusat Pengembangan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami sangat bangga dapat ikut ambil bagian dalam festival ini, kami juga berharap semoga Indonesia dapat terus berpartisipasi dalam festival ini di tahun-tahun yang akan datang, juga pada felstival film lainnya, dengan film-film yang terbaik, sehingga film Indonesia dapat dikenal lebih luas oleh publik Mesir, atau masyarakat Arab dan Afrika yang lebih luas”.

Aswan, 26 Februari 2018

54 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Lebih dari 300 pengunjung memadati acara Hari Indonesia-Mesir yang kemarin (8/3) diselenggarakan di kota Port Said, Mesir. Acara yang merupakan hasil kerja sama antara KBRI Cairo dengan Pemerintah Provinsi Port Said itu menyajikan berbagai penampilan budaya dan pameran produk kerajinan dan produk unggulan Indonesia dan Mesir, yang diselenggarakan untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, terutama di sektor ekonomi dan kebudayaan.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 55

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Port Said, Mayor Jenderal Adil Ghadban, Sekretaris Umum Provinsi Port Said, Kamil Abu Zahrah, Direktur Utama untuk Aktivitas Seni Budaya Port Said, Muhammad Dasuki, dan Direktur Dewan Pemuda Mesir, Muhammad Mamduh. Acara tersebut dibuka oleh Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, serta dihadiri pula oleh Ibu Dwi Ria Latifa, DCM KBRI Cairo, Kemal Haripurwanto, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, dan Atase Perdagangan KBRI Cairo, Burman Rahman.

“Indonesia dan Mesir merupakan dua negara yang sudah menjalin persaudaraan sejak sebelum masa kemerdekaan Indonesia, dan hubungan diplomatik kedua negara sudah terjalin sejak 71 tahun yang lalu. Kita memiliki kerja sama yang erat dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, politik dan lain sebagainya yang semakin hari semakin bertambah erat. Pada hari ini kita menyaksikan wujud kerja sama itu dalam bidang kebudayaan dan perdagangan,” ujar Duta Besar Helmy Fauzy dalam sambutannya saat membuka acara.

56 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Adapun Gubernur Adil Ghadban secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan KBRI Cairo, serta menyampaikan kebanggaannya atas acara Hari Kebudayaan Indonesia- Mesir yang merupakan bentuk kerja sama Indonesia dan Mesir yang untuk pertama kalinya diadakan di gedung Pusat Kebudayaan Port Said yang baru diresmikan setahun yang lalu. “Seluruh penduduk Port Said menyambut gembira kehadiran Indonesia di kota kami, dan kami menantikan kerja sama-kerja sama selanjutnya dengan Indonesia, baik dalam bidang kebudayaan, ekonomi, maupun lain sebagainya,” ujarnya.

Selain tampak antusias mengunjungi stand produk-produk unggulan, para pengunjung Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir juga berdecak kagum ketika menonton pertunjukan seni dan budaya yang diselenggarakan di panggung teater Pusat Kebudayaan Kota Port Said. Indonesia menampilkan tiga tarian, yaitu Batin Kemuning, Putri Dara Juanti, Ondel-ondel, serta Pencak Silat oleh Perguruan Tapak Suci, dan hiburan musik Angklung dan Dangdut oleh Sekolah Indonesia Cairo. Adapun Mesir menampilkan tarian Nadiyah Al Alam, Ummul

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 57

Khalkhul, Al Hajjalah, Ash Shaidi, Al Bambuthi, dan Uluwul A'lam.

Hari Indonesia-Mesir merupakan festival budaya yang rutin diadakan di beberapa kota di Mesir sejak tahun lalu. Pada tahun 2017, acara diadakan di Cairo dan Thanta, sedangkan pada tahun ini selain di Port Said acara serupa juga akan diadakan di kota Damanhur dan Banha.

Port Said, 8 Maret 2018

58 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sebagai salah satu upaya Kedutaan Besar RI (KBRI) Cairo untuk mengenalkan kekayaan budaya bangsa Indonesia dan promosi perdagangan serta pariwisata nasional, pada Kamis (19/4/2018), KBRI kembali menggelar pertunjukan seni- budaya Indonesia, yang kali ini dihelat di kota Damanhur, Provinsi el-Buhairah-Mesir. Kegiatan tersebut bertajuk “Hari Indonesia-Mesir” yang diisi dengan rangkaian acara: pameran produk kerajinan Indonesia-Mesir, promosi turisme dan puncaknya diisi dengan penampilan seni- budaya Indonesia-Mesir. Di antara kesenian Indonesia

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 59 yang ditampilkan adalah: tari Rafai Geleng, tari , dangdut-angklung, tari ondel-ondel dan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah Mesir. Adapun kesenian Mesir yang ditampilkan antara lain: tarian sufi tannurah, tarian arusy bahr abyadh, tarian “tanpa kata”, serta beberapa tarian tradisional lainnya.

Selain dihadiri pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di kota Damanhur, acara ini dihadiri pula oleh para pejabat provinsi El-Buhaira, antara lain: Gubernur el-Buhairah (Ir. Nadia Abduh), Rektor Universitas Damanhur (Prof. Dr. Abid Abdul Athi Salih) dan Direktur Perpustakaan Umum Mesir kota Damanhur (Ahmad Shabri al-Hawamisyi). Pada sambutannya, Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, secara singkat menjelaskan kekayaan budaya Indonesia: “Indonesia terletak di Asia Tenggara dan terdiri dari 17.000 pulau serta memiliki lebih dari 300 suku bangsa dan lebih dari 600 bahasa daerah. Setiap suku bangsa Indonesia, memiliki seni-budaya masing-masing yang snagat khas, baik berupa tarian, alat musik, lagu maupun unsur-unsur kebudayaan

60 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia lainnya” ucap Duta Besar Helmy Fauzy yang diiringi riuh tepuk tangan para penonton. Tidak lupa, Helmy Fauzy juga menjelaskan, bahwa Indonesia- Mesir memiliki hubungan diplomatik sejak 71 tahun lalu. Meski demikian, hubungan Indonesia-Mesir telah terjalin jauh sebelum kemerdekaan dan telah berlangsung beratus-ratus tahun lalu” imbuh Helmy Fauzy.

Adapun Gubernur Provinsi Buhairah menjelaskan, kegiatan pentas seni dan pameran ini menunjukkan kuatnya huhungan antara Indonesia-Mesir. “Ke depan, hubungan tersebut harus terus dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi dan investasi” ucap Nadia yang merupakan Gubernur pertama wanita di Mesir ini. Di sela-sela pelaksanaan acara tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, menjelaskan kepada Rektor Damanhur University profil beberapa perguruan tinggi Indonesia yang sangat mungkin diajak bekerja sama dengan Damanhur University.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 61

Sebelum pembukaan acara tersebut, Duta Besar RI Cairo yang didampingi Atdikbud, Atdag dan Sekretaris II Pensosbud diterima oleh Gubernur Nadia di ruang kerjanya. Pada pertemuan tersebut, Gubernur dan Duta Besar bersepakat untuk terus merawat dan mengembangkan kerja sama strategis Indonesia-Mesir dalam berbagai bidang, terutama ekonomi dan kebudayaan.

Damanhur adalah ibu kota Provinsi el-Buhaira dengan jumlah penduduk hampir mencapai 1 juta orang. Kota ini terletak di sebelah utara Mesir dan berjarak dari kota Alexandria sekitar 60 KM. Kota ini juga merupakan salah satu kawasan Delta yang sangat subur, sehingga pernah menjadi salah satu kawasan penting di zaman Mesir Kuno. Kota ini juga merupakan salah satu kota kebanggan Mesir, sebab kota ini merupakan kelahiran Prof. Ahmad Zuweil (peraih Piala Nobel Kimia tahun 1999 di bidang Femtosecond Spectroscopy) dan Prof. Abdul Wahhab al-Masiri (cendekiawan Mesir yang sangat berpengaruh).

Damanhur, 19 April 2018

62 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Di bagian ruang terbuka Pusat Kebudayaan Sakia El- Sawi, yang menghadap ke Sungai Nil, menjadi tempat nongkrong anak-anak muda yang mengasyikkan. Di bulan Ramadan, yang bertepatan musim panas, pada malam hari Ruang ini dibuka untuk anak-anak muda yang ingin mengembangkan bakat mereka; bernyanyi, memainkan musik, membaca syair atau bercerita. Juga untuk orang umum yang punya pengalaman untuk menyampaikan pengalaman mereka. Meraka yang datang menonton adalah

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 63 anak-anak muda dan masyarakat umum yang suka seni budaya, meraka yang akan tampil biasanya juga mengajak kawan-kawan dan keluarga mereka untuk memberi dukungan. Malam itu saya ikut nongkrong, bersama Prof. Sowi dan temanya Prof. Ahmad AlQuraisy, sambil minum teh dan makan fathirah menyaksikan beberapa anak muda di depan, di atas panggung yang tidak terlalu tinggi saling bergantian menunjukkan kebolehannya dalam olah vocal, ada yang menyanyikan lagu penyanyi legendaris Ummi Kulsum, Majdah Rumi dan lagu-lagu penyanyi Mesir yang terkenal lainnya.

Prof. Sowi yang juga biasa mengatur acara di Pusat Kebudayaan itu, kemudian meminta saya dan Prof. Ahmad AlQuraisy untuk maju ke panggung, dan meminta saya untuk bercerita tentang tradisi Ramadan di Indonesia. Saya menceritakannya dengan detail, mulai dari bagaimana kita di Indonesia di pagi hari menjelang sahur dibangunkan oleh ronda, setelah berjamaah subuh kita jalan-jalan sambil olah

64 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia raga, tentang ibu-ibu majlis taklim yang ngumpul di musholla untuk ngaji di waktu dzuha, di sore hari bagaiman kita menemukan berbagai kuliner di jalanan yang dijual menjelang buka puasa, tentang masyarakat kita yang menyediakan takjil ringan di musholla untuk musafir, juga tentang malam Ramdan yang kita hidupkan dengan tadarusan setelah menjalankan salat Tarawih, dengan makanan dan kopi campur jahe yang menemani kita.

Prof. Ahmad Al-Quraisy memberikan komentar bahwa pada dasarnya tidak berbeda antara tradisi Ramadan di Indonesia dan di Mesir karena tradisi kita dibentuk oleh agama dan dalam rangka menjalankan perintah agama yang sama, meskipun kemudian ada beberapa yang membedakan karena tradisi budaya lokal yang berbeda, di Mesir ada tradisi Maidaturrrahman, ada juga makanan khusus yang terkenal di bulan Ramadan yaitu Ammu Ali.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 65

Ada beberapa anak yang bertanya dan memberikan komentar pada malam itu, dan suasana terasa akrab dengan mereka yang hadir, kita pun mengakhiri ngabuburit dengan berfoto bersama.

Cairo, 24 Mei 2018

66 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sebagai salah satu upaya Kedutaan Besar RI Cairo untuk mengenalkan kekayaan budaya bangsa Indonesia dan promosi produk kerajinan dan perdagangan Indonesia, hari ini Kamis (19/7/2018) KBRI kembali menggelar pertunjukan seni- budaya Indonesia, yang kali ini dihelat di kota Zaqaziq, Provinsi Syarqiyah, Mesir. Kegiatan tersebut bertajuk “Hari Indonesia-Mesir” yang diselenggarakan hasil kerjasama antara pemerintah provinsi Syarqiyah dan KBRI Cairo yang dilaksanakan bersama oleh Perpustakaan Umum kota Zaqazik bersama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, serta Atase Perdagangan KBRI Cairo.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 67

Hari Indonesia-Mesir digelar di Perpustakaan Umum kota Zaqazik, diisi dengan rangkaian acara pameran produk kerajinan Indonesia-Mesir dan Pentas Budaya Indonesia- Mesir. Pameran dimulai dari pukul 12.00 sd pukul 15.00, bertempat di halaman Perpustakaan. Atase Perdagangan KBRI Cairo, mempamerkan dan mempromosikan berbagai contoh produk Indonesia seperti kerajinan yang berbasis dari batok kelapa dan kain. Sementara beberapa yayasan dan unit usaha kerajinan provinsi Syarqiyah mempamerkan dan mempromosikan berbagai contoh produk kerajinan Mesir. Pentas Budaya, sebagai acara inti dimulai pada pukul 15.00 dan berakhir pada pukul 18.00. Acara digelar di Balai Pertemuan Perpustakaan, yang diawali menyanyikan lagu kebangsaan kedu Negara, dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Gubernur Syarqiyah, Mayor Jenderal Khalid Said, dan Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Bapak Helmy Fauzy, disusul dengan penayangan video pendek tentang Indonesia dan Mesir, dan dilanjutkan dengan penampilan seni-budaya kedua negara, secara bergantian. Di antara seni-budaya Indonesia yang ditampilkan adalah: tari Batin Kemuning, tari Piring, tari Ondel-ondel, tari Dara Juanti, dan seni beladiri Silat Tapak Suci Seni Bela Diri Tapak Suci. Adapun kesenian Mesir yang ditampilkan antara lain, tari Tanuroh, tarian Rakyat, tarian anak-anak, dan serta beberapa tarian dan nyanyian tradisional Mesir lainnya.

68 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Selain dihadiri pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di kota Damanhur, acara ini dihadiri pula oleh para pejabat provinsi Syarqiyah, antara lain: Gubernur Syarqiyah Mayor Jenderal Khalid Said, Direktur Umum Perpustakaan nasional Dubes Ridha Ath-Thaifi, dan Direktur Perpustakaan Umum Cabang Zaqazik Ibu Rania Hasyisy. Turut mendampingi Bapak Duta Besar RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Atase Perdagangan, serta beberapa staf KBRI Cairo. Pada sambutannya, Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, secara singkat menjelaskan kekayaan budaya Indonesia: “Indonesia terletak di Asia Tenggara dan terdiri dari 17.500 pulau serta memiliki lebih dari 300 suku bangsa dan lebih dari 600 bahasa daerah. Setiap suku bangsa Indonesia, memiliki seni-budaya masing-masing yang snagat khas, baik berupa tarian, alat musik, lagu maupun unsur-unsur kebudayaan lainnya,” ucap Duta Besar yang diiringi riuh tepuk tangan para penonton.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 69

Tidak lupa, Helmy Fauzy juga menjelaskan, bahwa Indonesia- Mesir memiliki hubungan diplomatik sejak 71 tahun lalu. Meski demikian, hubungan Indonesia-Mesir telah terjalin jauh sebelum kemerdekaan dan telah berlangsung beratus-ratus tahun lalu,” imbuh Helmy Fauzy. Adapun Gubernur Provinsi Syarqiyah menjelaskan, kegiatan pentas seni dan pameran ini menunjukkan kuatnya huhungan antara Indonesia-Mesir. “Ke depan, hubungan tersebut harus terus dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi dan investasi,” ucap Mayor Jenderal Khalid Said. Sebelum pembukaan acara tersebut, Duta Besar RI Cairo yang didampingi Atdikbud dan Atdag diterima oleh Gubernur di ruang kerjanya. Pada pertemuan tersebut, Gubernur dan Duta Besar bersepakat untuk terus merawat dan mengembangkan kerja sama strategis Indonesia-Mesir dalam berbagai bidang, terutama ekonomi dan kebudayaan. Zaqaziq adalah ibu kota Provinsi Syarqiyah, kota bagian timur Delta Nile, 115 Kilo Meter dari kota Cairo, kota yang berpenduduk 319.707, merupakan salah satu kawasan Delta yang sangat subur, dan sebagai penghasil Katun terbesar di Mesir, Universitas Zaqaziq termasuk universitas negeri yang besar, juga Universitas Alazhar. Lahir dari kota ini seorang filosof Kristen Koptik Salam Muossa (1887-1958), juga tempat kelahiran pemikir dan politisi Mahmoud Hamdi Zaqzouk (1933- 2020). Cairo, 19 Juli 2018

70 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Hari ini, tanggal 30 Juli 2018, Duta Besar RI untuk Mesir, Bapak Helmy Fauzy, menerima penghargaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dari Akademi Mesir-Arab Amerika Mesir. Penghargaan diserahkan oleh ketua akademi Dr. Samrah Abadzah, yang ikut hadir pada acara penghargaan tersebut, Dr. Abdul Gafar, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Mesir, Dr. Mahmud Shaqr, Kepala Akademi Riset Mesir, Dr. Mustafa Sabit, Dr. Jehan Farhat, Kepala Pusat Inovasi Mesir, Dr. Ibrahim Abu Dzikra, Kepala Ikatan Produsen Arab, dan Khalud Hisyam, Direktur Dream Art sekaligus Direktur Hubungan Internasional Akademi Mesir-Arab Amerika, serta tamu undangan lainnya.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 71

Anugerah pendidikan dan kebudayaan in diberikan kepada Duta Besar RI atas jasa-jasanya dalam memperkuat dan mengembangkan kerja sama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan antara Mesir dan Indonesia.

Sebagai dua negara yang usia persahabatannya telah lebih dari 71 tahun, Indonesia dan Mesir selalu berusaha untuk terus merawat hubungan baik tersebut agar membawa manfaat bagi rakyat di kedua negara. Hubungan baik antara Mesir dan Indonesia ini diperkokoh dalam kerja sama di berbagai bidang, di mana pendidikan dan kebudayaan menjadi salah satu bagian terpenting dalam kerja sama tersebut. Saat ini, kerja sama pendidikan Indonesia di Mesir semakin terjalin erat, di mana terdapat hampir 5000 pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir, sebagian besar mereka menuntut ilmu di Al-Azhar untuk meraih ilmu dan pemahaman Islam yang moderat sesuai dengan tuntunan zaman.

72 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Demikian pula, saat ini terdapat mahasiswa Mesir yang menuntut ilmu di Indonesia. Bahkan, tidak kurang dari sekitar 600 pelajar dan mahasiswa Mesir yang secara aktif mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, termasuk beladiri dan menari, di Pusat Kebudayaan Indonesia, baik di PUSKIN maupun di Al-Azhar dan di PSI Suez Canal University. Selain itu, hubungan kedua Negara ini terus diikat dengan berbagai kegiatan festival kebudayaan yang diselenggarakan KBRI Cairo di berbagai kota di Mesir, bekerja sama dengan beberapa pihak di Mesir seperti: Kementerian Kebudayaan, Kementerian pemuda dan Olahraga, Pemerintah Daerah, Yayasan dan Sekolah-sekolah di Mesir, Harapan kami, semoga dengan cara ini, rasa keterkaitan antara generasi muda di dua negara ini makin kokoh, sehingga anak-anak muda di masa yang akan datang, akan merasakan eratnya hubungan kedua negara.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 73

Dalam sambutannya Duta Besar Helmy Fauzy menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi kepercayaan untuk menerima anugerah penghargaan tersebut. “Ucapan terima kasih khusus saya sampaikan kepada Ibu Dr. Samrah Abadzah, Ketua Akademi Mesir-Arab Amerika atas penghargaan ini, juga kepada Ibu Khalud Hisyam, Direktur Dream Art sekaligus Direktur Hubungan Internasional Akademi Mesir-Arab Amerika, semoga penghargaan ini dapat semakin mempererat hubungan pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Mesir. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf di KBRI Cairo, terutama Atdikbud (Dr. Usman Syihab) atas segala usahanya dalam memperkokoh jalinan kerja sama kedua negara ini,” ucap Dubes Helmy.

Cairo, 30 Juli 2018

74 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sebagai tindak lanjut upaya apresiasi Pemerintah RI kepada para mahasiswa Mesir, pada 9/8/2018 KBRI Cairo menggelar acara Pelepasan dan Pembekalan kepada 29 mahasiswa Mesir yang akan terbang ke Indonesia atas beasiswa dari Pemerintah RI. Dari jumlah tersebut, 21 orang adalah peraih beasiswa Darmasiswa RI untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia, 6 orang peraih Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan dua lainnya adalah juara satu Lomba Pidato dan Lomba Bercerita dalam Bahasa Indonesia bagi penutur asing yang diselenggarakan KBRI Cairo beberapa waktu lalu.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 75

Setiba di Indonesia, para peserta Darmasiswa akan disebar ke berbagai perguruan tinggi di tanah air yang akan menjadi host dengan masa belajar selama 1 (satu) tahun. Demikian pula penerima beasiswa KNB, mereka akan menempuh studi S2 di berbagai universitas ternama di Indonesia dengan beasiswa penuh dari Pemerintah RI. Beasiswa ini diberikan selama 3 tahun.

Adapun dua juara Lomba Pidato dan Lomba Bercerita, keduanya diundang berkunjung ke Indonesia selama 10 hari, dimana pada 17 Agustus, mereka akan diikutsertakan dalam upacara bendera memperingati HUT RI yang ke-73 di Istana Negara yang akan dipimpin langsung oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo. Setelah itu, mereka akan dibawa ke Sumatera Barat untuk mengenal budaya Indonesia di kawasan Minang. Pada sambutannya, Duta Besar RI Cairo, Bapak Helmy Fauzy, menegaskan bahwa “ini adalah kesempatan yang sangat berharga yang tidak didapatkan oleh semua orang. Jika sebelumnya adik-adik hanya mengetahui Indonesia dari

76 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Puskin, BIPA PSI, BIPA Azhar atau dari informasi melalui media saja, maka sekarang adalah kesempatan emas kalian mengetahui Indonesia secara langsung. Kalian akan melihat dan merasakan sendiri, mengenai ragam budaya, istiadat, keindahan alam, keramahan rakyat, keanekaragaman suku dan agama serta kuliner Indonesia.” Tidak Lupa, Duta Besar juga menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta, terutama kepada Fatimah (juara I Lomba Pidato bahasa Indonesia) sebab ia terpilih sebagai 3 peraih nilai tertinggi, sehingga ia akan mengikuti babak final lomba pidato yang akan dilaksanakan di Jakarta pada kunjungan tersebut. Duta besar juga berpesan, agar para peserta “manfaatkan waktu untuk belajar banyak tentang budaya, bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan yang berkembang di Indonesia. “Semoga setelah pulang nanti, kalian dapat menjadi Duta Indonesia di Mesir yang mempererat hubungan Indonesia dan Mesir.”

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 77

Acara tersebut diisi materi-materi tentang pengenalan budaya Indonesia, beberapa aturan beasiswa di Indonesia serta sharing pengalaman dengan Esra, peserta Dharmasiswa yang baru saja kembali dari Indonesia. “Indonesia itu terlalu indah untuk ditinggalkan. Saya sangat suka Indonesia dan ingin kembali ke Indonesia. Selain masyarakatnya yang ramah, saya juga sangat suka dengan makanan Indonesia. Saya suka ayam penyet, lotek dan saya suka buah durian. Di sana, banyak sekali makanan dan buah-buahan yang sangat enak, asal kita mau membisakan diri” ucapnya diikuti tepuk tangan para peserta lainnya. Acara ini ditutup oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab. “Saya berharap agar acara pembekalan ini bermanfaat untuk kalian, dan saat tiba di tempat tujuan, kalian dapat langsung menyesuaikan diri dengan lingkungan di Indonesia sehingga dapat belajar dengan dengan baik.” Di sela-sela acara, beberapa peserta menyampaikan kegembiraannya karena terpilih untuk mendapatkan beasiswa ke Indonesia. “Ini adalah impian saya sejak lama” tutur Rania, calon penerima beasiswa yang akan diterima di Universitas Negeri Malang. Cairo, 9 Agustus 2018

78 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Setelah beberapa kali sukses menggelar promosi budaya dalam bentuk Hari Indonesia-Mesir di banyak provinsi Mesir tahun 2018 ini, KBRI Kairo kembali menggelar Malam Budaya Indonesia-Mesir. Kali ini perhelatan besar tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi El-Minya, 29 Agustus 2018

bertempat di teater terbuka Perpustakaan Provinsi El-Minya.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 79

Counsellor Ekonomi KBRI Kairo, Yubil Septian, dalam sambutannya mewakili Dubes Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzy, antara lain mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki beragam suku, budaya juga agama. Indonesia dan Mesir memiliki banyak kesamaan dan atas dasar itu hubungan kedua negara telah terbangun sejak beberapa ratus tahun yang lalu. “Indonesia-Mesir memiliki hubungan kerja sama di bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan bidang-bidang lain yang semakin hari semakin kuat. Meskipun secara resmi hubungan diplomatik kedua negara baru berusia 71 tahun, namun jauh sebelum Indonesia merdeka, hubungan antara masyarakat nusantara dan Mesir sudah terjalin,” kata Yubil.

Dubes Reda Eltayfi, Direktur Perbendaharaan Perpustakaan pada Perpustakaan Nasional Mesir yang hadir dalam acara tersebut antara lain mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Mesir telah berlangsung lebih dari dua abad yang lalu.

80 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Diplomat yang pernah tinggal di Indonesia selama empat tahun ini menambahkan bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI, sementara Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Presiden Gamal Abdel Nasser setelah Revolusi 23 Juli 1952, yaitu pada kesempatan KTT Non-Blok pertama di Bandung. Gubernur El-Minya, Essam Elbediwy dalam sambutannya sangat mengapresiasi upaya-upaya Duta Besar RI di Cairo yang secara massif melakukan pendekatan melalui pertunjukan budaya dan pameran perdagangan. Langkah- langkah positif tersebut menggerakkan seluruh kekuatan di Minia untuk menyambut baik pelaksanaan hari Indonesia- Mesir di kota El-Minya malam ini. “Keberadaan masyarakat Indonesia yang jumlahnya sangat besar di Mesir ini dapat mendukung upaya peningkatan kerja sama Mesir-Indonesia, bukan saja di bidang pendidikan dan budaya tetapi juga politik, ekonomi dan pertukaran perdagangan,” kata Elbediwy.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 81

Pameran dan Pertunjukan seni budaya di Kota yang dikenal sebagai “arus el-saeid” (dewinya Upper-Egypt) ini mendapat respon sangat meriah dari para pengunjung yang umumnya adalah pemuda-pemudi dan kelompok terpelajar di Menia. Beberapa tarian tradisional yang ditampilkan oleh tim kesenian Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo antara lain; tari piring asal Minang, tari bedana asal lampung, tari batin kemuning asal Riau dan beberapa tari tradisional serta seni bela diri pencak silat. Pusat Kebudayaan El-Minya di malam budaya yang meriah tersebut menampilkan beberapa kesenian tari dan musik tradisional Mesir, lagu-lagu religi serta lagu-lagu cinta tanah air oleh artis terkenal Mesir, Mohamed Salah, asal kota El-Minya. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Usman Syihab menegaskan bahwa diselenggarakannya Hari Indonesia-Mesir semacam ini selain sebagai media promosi seni budaya Indonesia juga merupakan sarana diplomasi publik yang sangat efektif untuk mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara. “Dengan penyelenggaraan kegiatan bersama semacam ini diharapkan masyarakat Mesir di berbagai provinsi dapat mengenal lebih dekat budaya kita,” tutur Usman Syihab.

El-Minya, 30 Agustus 2018

82 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sebagai upaya mengenalkan budaya Indonesia kepada Masyarakat Mesir sekaligus mempererat hubungan Indonesia-Mesir, Kedutaan Besar RI Cairo kembali menghelat pertunjukan seni budaya Indonesia-Mesir dengan tajuk “Festival Hari

Indonesia-Mesir.” Acara yang dihelat KBRI di beberapa lokasi di Mesir ini, kali ini dilaksanakan di Hollywood Village kota Sharm el-Sheikh, Provinsi Sinai Selatan pada 13/10/18. Acara tersebut selain

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 83 pertunjukan seni–budaya kedua negara, disertai pula oleh pameran produk kerajinan tangan Indonesia dan Mesir, serta beberapa produk pertanian Indonesia yang menjadi komoditi ekspor ke Mesir terutama kopi. Bahkan, salah satu perusahaan makanan asal Indonesia yang ada di Mesir, Indomie, ikut serta menyukseskan acara tersebut dengan mengirimkan ratusan produk Indomie yang dibagikan secara gratis kepada para pengunjung.

Sebelum acara dimulai, Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, diterima Gubernur Provinsi Sinai Selatan, Mayjen. Khalid Fauda, di ruang kerja Gubernur. Pada pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada KBRI Cairo yang telah bersedia menghelat kegiatan tersebut di kota pariwisata terbesar Mesir yang sering dijuluki sebagai Kota Perdamaian tersebut. Untuk itu, Gubernur berharap kepada Duta Besar RI Cairo untuk menindaklanjuti rencana program “Kota Kembar” antara Syarm el-Syeikh dan Kota Bali di tanah air. “Saya mengetahui bahwa Indonesia memiliki

84 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia kawasan pariwisata yang sangat besar dan dikenal di dunia, yaitu Bali. Saya berharap, agar MoU rencana menjadikan kedua kota tersebut sebagai kota kembar, dapat segera direalisasikan,” ungkap Gubernur yang sangat ramah tersebut. Selain itu, Gubernur juga memohon informasi terkait rencana keikutsertaan Indonesia pada Word Youth Forum yang akan dihelat Mesir di Syarm el-Syeikh pada awal November mendatang. Untuk itu, Duta Besar RI Cairo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Khalid Faudah atas kesediaannya meneria tim Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada msyarakat dunia, terutama warga Sinai Selatan “Kami mengucapkan terima kasih atas perkenan Bapak Gubernur menerima tim Indonesia untuk tampil di sini,” ujar Duta Besar Helmy. “Dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke tanah air. Saya akan menemui Gubernur dan angggota DPR Bali perihal tawaran MoU kota kembar. Adapun Terkait undangan Bapak Gubernur kepada para pemuda dan mahasiswa Indonesia untuk mengikuti World Youth Forum,” lanjut Helmy, “bahwa Indonesia akan mengirimkan tim pemuda yang akan mengikuti acara tersebut.” Setelah pertemuan, Gubernur bersama Duta Besar langsung menuju ke lokasi festival yang berjarak sekitar 3 KM dari kantor gubernur. Setiba di lokasi acara, rombongan gubernur dan Duta Besar disambut gegap gempita para pengunkung dan iringan musik khas masyarakat Mesir. Duta Besar pun langsung meninjau beberapa stand pameran bersama Gubernur Sinai Selatan. Bahkan, Gubernur beserta rombongan berkesempatan mencicipi produk kopi Indonesia yang disuguhkan untuk para pengunjung “Wah, aromanya sangat khas,” ujar Gubernur

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 85 kepada Mayjen Abdel Fattah Helmy, Penasehat Gubernur Sinai Selatan. Setelah mengunjungi stan tersebt, Gubernur bersama duta Besar meunju ke tempat utama acara. Gubernur didampingi oleh beberapa pejabat di lingkungan Pemda Sinai Selatan, seperti: Sekda Sinai Selatan, para penasehat Gubernur, DPRD Sinai selatan, Wali Kota Syarm el Syeikh, tokoh agama Syerm el-Syeikh serta Ketua Komite Pemuda Mesir untuk Pengembangan, Muhammad Mamduh. Indonesia adalah saudara kandung untuk Mesir. Acara ini sangat penting kita helat di sini, untuk meneruskan kerja sama yang erat yang telah dirintos oleh Bung Karno dan Gamal Abdel Nasr. Banyak persamaan yang dapat menyatukan kedua bangsa ini,” ujar Gubernur Sinai Selatan saat memberikan kata sambutan. Adapun Duta Besar RI Cairo pada sambutannya menegaskan, bahwa salah satu tujuan inti acara ini selain saling mengenalkan budaya kedua bangsa yang bersaudara ini, juga menyampaikan risalah kepada seluruh dunia, bahwa Sinai adalah kota yang aman serta memiliki masa depan yang sangat prospektif” ujar Duta Besar alumni UNPAD Bandung ini. Adapun Muhammad Mamduh (Komite Pemuda Mesir untuk Pengembangan) menegaskan, bahwa saat ini telah tiba era bagi anak muda untuk meneruskan kerja sama dan menguatkannya agar dapat memberikan manfaat kepada dua bangsa. Acara tersebut mementaskan beberapa kesenian tradisional Indonesia seperti pencak silat Tapak Suci Putra

86 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Muhammadiyah dan 7 tarian daerah yang dipilih dari beberapa pulau nusantara.

Adapun pihak Mesir menampilkan bebrapa tarian khas pedalaman Sinai yang sangat enerjik dan menarik, serta tarian sufi, tanurah, yang sangat indah itu.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 87

“Acara ini sangat luar biasa dan menggembirakan. Penataan acara ini juga sangat baus, sehingga saya dan keluarga tidak merasa bosan menontonnya,” ungkap Ibu Shirene yang sengaja datang dari kabupaten Thur dengan membawa 4 anaknya untuk menonton acara festifal tersebut. Menjelang penutupan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, menegaskan, tampilan malam ini adalah cermin kekayaan budaya dari kedua negara, kami merasa perlu terus menerus mengenalkan budaya kedua bangsa ini, sehingga ke depan, kerja sama Indonesia Mesir benar-benar kokoh dan dibangun di atas pilar kebudayaan kedua bangsa yang menemukan kemiripan masing-masing.

Cairo, 13 Oktober 2018

88 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Dalam rangka terus berupaya memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir, KBRI Cairo pada tanggal 17/9 memberangkatkan 14 WN Mesir pembelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang terdapat di PUSKIN (Pusat Kebudayaan Indonesia) Mesir, Universitas Al- Azhar dan Pusat Studi Indonesia (PSI) di Suez Canal University. Menurut keterangan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, (Dr. Usman Syihab), program ini bernama “Berbagi Pengalaman Pendidikan dan Kebudayaan” dan akan dilaksanakan dari 17 September sampai 16 November 2018.” “Selama dua bulan di Indonesia, para peserta akan berada di beberapa sekolah dan pesantren mitra, mereka akan berbagai

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 89 pengalaman pendidikan dan kebudayaan dengan siswa dan santri. Mereka akan mendalami bahasa dan mengenal langsung budaya Indonesia, sebaliknya para siswa sekolah/ santri pesantren juga dapat belajar dari mereka bahasa Arab dan mengenal tentang budaya Mesir. Selain itu, mereka juga dapat berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata dan bersejarah di Indonesia” imbuh Atdikbud yang menginisiasi program tersebut.

Tahun ini, lembaga pendidikan mitra yang akan menjadi lokasi penempatan para peserta tersebut adalah: Ponpes Darunnajah Jakarta, Permata Insani Islamic School (Tangerang), Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta, Pesantren Al-Ikhlas Kuningan, Pesantren Arrifai Malang dan Pesantren Nurul Ulum Malang. Ini adalah program pertama, selain menjadi wadah pengenalan budaya dan bahasa Indonesia bagi para penutur asing, program ini diharapkan juga dapat mengenalkan sistem pendidikan dasar

90 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia dan menengah serta pesantren di Indonesia yang banyak menggunakan sistem full day dan boarding kepada para peserta, dimana para siswa mendapatkan bimbingan intensif serta para peserta program ini dapat berinteraksi langsung dengan para siswa dan santri di Indonesia. Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy dalam wejangannya, kepada mereka ketika mereka berpamitan, menyatakan bahawa ini adalah kesempatan yang baik bagi para pemelajar BIPA Mesir untuk mengenal secara langsung bahasa dan budaya Indonesia. “Di sana nanti, kalian akan hidup di lingkungan sekolah atau pesantren yang khas Inonesia, hidup bersama para santri atau siswa sekolah dalam asrama. Tidur, makan dan dan beraktivitas di dalam kelas dan di luar kelas,” demikian sambut Dubes Helmy. “Kalian juga akan menjumpai berbagai jenis mekanan khas Indonesia, yang lain dengan yang ada di Mesir, saya yakin kalian akan menykainya” tambah Helmy Fauzy. “Saya berharap semoga kalian dapat mengambil manfaat semaksimal mungkin dari program ini. Selain itu, saya sangat berharap kalian bisa menjaga diri mengikuti peraturan, disiplin yang ada di lembaga pendidikan di mana kalian ditempatkan. Anda adalah duta Mesir untuk Indonesia, dan kelak Anda adalah duta Indonesia untuk Mesir,” demikian wejangan Dubes Helmy Fauzy Sementara itu, Mohammad Said, salah satu peserta yang akan ditempatkan di Permata Insani Islamic School Tangerang, mengatakan “Saya sangat senang dapat mengikuti program ini, sebab saya sudah lama belajar bahasa Indonesia di PUSKIN, tetapi belum mengenal budaya Indonesia secara langsung. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih mendalami kekayaan budaya Indonesia.”

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 91

“Setiba di Jakarta, para peserta akan transit di Ponpes Darunnajah selama dua hari untuk melakukan oreintasi dan city tour Jakarta, lalu disebar ke lembaga-lembaga mitra yang menjadi tujuan,” tutup Atdikbud.

Cairo, 17 September 2018

92 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Di seminar tentang pengajaran Al-Quran bagi non-Arab di Universitas Ain Syams itu saya berusaha menerangkan dan membuktikan bahwa metode Iqra adalah sebagai karya besar Indonesia dalam menciptakan cara cepat dan mudah dalam membaca Al- Quran. Sebuah metode yang mampu membuat revolusi dalam masyarakat muslim Indonesia; mendorong anak kecil, dewasa, dan orang tua di semua kelas sosial untuk belajar dan mencintai Al-Quran. Ia merupakan pengganti dari sistem

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 93

Baghdaadi yang sudah lama menjadi rujukan untuk cara baca Al-Quran.

Di depan para dosen yang di antara mereka adalah para guru besar, mahasiswa pascasarjana, para praktisi pengajar Al- Quran dan bahasa Arab serta pimpinan Universitas Ain Syams antara lain Wakil Rektor, saya menerangkan tentang sejarah lahirnya Iqra, metode masing masing buku dari satu sampai enam, dan dampak sosial keagamaan pada masyarakat Islam di Indonesia.

94 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Seminar diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Orang Dewasa (PPOD) Universitas Ain Syams. Dr. Islam Al-Said, direktur PPOD menyampaikan kekagumannya tentang metode ini, yang tidak ada di dunia Arab. Beberapa professor dari para dosen berkeinginan untuk mengkaji lanjut tentang metode ini, juga mahasiswa pascasarjana berminat untuk menulis tesis dan disertasi tentang metode ini, sementara para praktis ingin memperoleh buku Iqra tersebut.

Cairo, 28 Oktober 2018

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 95

96 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

KBRI Cairo kembali menghelat pertunjukan seni- budaya Indonesia, yang kali ini digelar di salah satu kota wisata dan peradaban terbesar Mesir, Luxor, untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa Indonesia, promosi produk kerajinan dan perdagangan Indonesia serta pariwisata Indonesia. Kegiatan ini bertajuk “Hari Indonesia-Mesir” dan diselenggarakan atas kerjasama KBRI Cairo dengan

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 97

Pemerintah Provinsi Luxor yang dilaksanakan di dua lokasi strategis Provinsi Luxor, yaitu: Perpustakaan Umum Luxor dan Luxor Conference Hall, yang diprakarsai secara bersama oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Fungsi Pensosbud dan Atase Perdagsngan KBRI Cairo. Acara dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat dengan pameran produk pertanian dan kerajinan tangan Indonesia- Mesir seperti kopi, produk rajutan, tas, asesoris rumah dan produk-produk lainnya berbahan kayu. "Kopi Indonesia memang sangat khas, aromanya sangat lezat," komentar Mahmud, salah seorang pengunjung yg menikmati kopi Indonesia di pameran yang berlokasi di Luxor Conference Hall tersebut.

Sebelum acara pentas malam budaya kedua negara, Duta Besar diterima secara resmi oleh Gubernur Luxor, Mustasyar Mustafa Alham di kantornya. Gubernur mengucapkan terima kasih kepada KBRI Cairo yang telah bersedia berkolaborasi

98 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia dengan Pemprov Luxor menghelat acara kebudayaan ini. Gubernur juga menyampaikan, pihaknya sangat berharap agar Luxor dapat bekerjasama dengan kota atau provinsi di Indonesia dalam berbagai bidang, antara lain dalam pertanian. Beliau berharap Luxor dapat belajar dari pengalaman pengembangan teknologi pertanian yang dikembangkan Indonesia. "Ekonomi Indonesia terus maju, dimana pertanian merupakan salah saru sektor yang sangat penting bagi Indonesia. Untuk itu, saya berharap agar kerja sama di bidang pertanian dapat dikembangkan antara kedua negara, terutama dengan Luxor," ujar Gubernur yang ramah ini.

Sementara itu, Duta Besar RI, Helmy Fauzy, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur atas fasilitasi penyelenggaraan acara ini. "Indonesia selalu membuka kedua tangan untuk bekerja sama dengan Mesir dalam bidang apaupun, termasuk pertanian. Kami telah melatih beberapa

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 99 pemuda Mesir yang diundang khusus ke Indonesia untuk belajar mengolah eceng gondok agar menjadi barang-barang bernilai ekonomis terutama furniture," kata Dubes Helmy pada pertemuan yang penuh keakraban tersebut. Demikian pula Ridha Tayifi, Direktur Umum Perpustakaan Mesir mengungkapkan, bahwa rangkaian acara ini adalah cerminan kekuatan ikatan antara dua bangsa.

Sebagai puncak acara Hari Indonesia-Mesir tersebut diakhiri dengan malam pentas seni budaya Indonesia dan Mesir yang berlangsung dari pukul 19.00 s/d 21.30. Indonesia menampilkan berbagai tarian nusantara antara lain Tari Enggang, Tari Piring, Batin Kemuning, tari Ondel-ondel dan tari Dara Juanti. Tarian -tarian tersebut ditampilkan oleh tim tari PUSKIN (Pusat Kebudayaan Indonesia) KBRI Cairo dan tim tari Sanggar Gayatari Nusantara yang didatangkan langsung dari tanah air oleh Kementerian Pariwisata RI. Tarian-tarian tradisional Indonesia dipentaskan dengan sangat indah dan profesional, dan menjadikan para pengunjung terkagum-

100 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia kagum sambil memberikan tepukan yang meriah di setiap akhir tarian. Adapun kesenian Mesir yang ditampilkan antara lain, tari Tongkat, tarian Rakyat Nubiyah, serta beberapa tarian dan nyanyian tradisional Mesir lainnya yang penuh dengan semangat nasionalisme.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 101

Selain itu, Tim Indonesia juga menampilkan Fashion Show dari Klambiabite by Novi dan Parisanty by Dewi binaan dekranasda DKI Jakarta dibawah pimpinan Istri Gubernur DKI, Fery Farhati.

Selain dihadiri pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum, acara ini dihadiri pula oleh para pejabat provinsi Luxor, antara lain: Wakil Gubernur Luxor, Dr. Muhammad Abdul Qadir, Sekda Provinsi Luxor, Penasehat Gubernur Luxor dan Direktur Perpustakaan Luxor. Dari KBRI Cairo, selai n Duta Besar RI, turut hadir antara lain Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Korfung Pensosbud dan Atase Perdagangan.

Luxor, 21 Februari 2019

102 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Kemarin sore hingga malam tim kami di Zamalik, tepatnya di pusat kebudayaan Sakia El Sawy, tim Puskin (Pusat Kebudayaan Indonesia) berkumpul bersama pusat kebudayaan asing lainnya. Sakia El Sawy adalah pusat kebudayaan, swasta, yang memanfaatkan ruang-ruang di bawah jembatan di tepi sungai Nil. Menyuguhkan berbagai kegiatan kebudayaan; jagongan/dialog budaya, ceramah budaya, penampilan berbagai aliran musik, tari tradisional dan modern, seni wayang, dll. Acara ada yg harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Ada yang gratis ada yg berbayar. Persembahan oleh

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 103 pelaku kebudayaan dan pecinta seni budaya lokal, nasional dan internasional, ada yg individu dan kelompok. Ruang-ruang sederhana, ada yg terbuka ada yg tertutup. Walau di bawah atau di samping jembatan untuk ruang tertutup semua dibuat kedap suara, sementar ruang terbuka didesain langsung menghadap sungai Nil. Menjadi tempat bertemunya para pecinta seni dan kebudayaan, dari pelajar, dosen, pemikir, filosof, sastrawan, ulama agama dan orang biasa.

Sejak sore hingga tadi malam Puskin yang kami bina ikut, bersama lebih dari dua puluh lima pusat kebudayaan asing lain yg di Cairo mengikuti acara rutin setiap tanggal 27 Februari, yaitu acara SECS 2019 (Sakia El Sawi Exhibition for Cultural Services 2019). Masing-masing pusat kebudayaan diberi stand pameran dan diberi waktu untuk pertunjukan maksimal 20 menit. Pameran

104 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia dimulai sejak jam 4 siang, sementara penampilan dimulai pukul 7 malam. Peserta dan penonton tidak dipungut biaya. Puskin membuka stand yang diisi dg buku-buku BIPA, brosur universitas dan wisata, foto-foto kegiatan Puskin, bulletin kebudayaan Atdikbud, contoh hasil kerajinan tangan dan beberapa contoh pakaian tradisional. Sementara untuk penampilan, Puskin menampilkan beberapa tari tradisional Indonesia oleh anak-anak Mesir yang selama ini mengikuti kursus tari juga anak-anak Sanggar Kinanah yang kami bina di Puskin, mereka dari mahasiswa yang cinta seni, juga penampilan seni beladiri anak-anak Mesir dan Indonesia yang berlatih di Puskin. Tim yang kita turunkan bukan yang profesional, mereka pemula dan pertengahan, sebagai latihan tampil di luar Puskin. Alhamdulilah acara Puskin lancar dan sukses, mendapat sambutan yg lebih meriah dari penampilan pusat-pusat kebudayaan asing lainnya.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 105

Ini adalah diantara cara kami untuk mempopulerkan seni budaya Indonesia kepada dunia, khususnya kepada pecinta seni budaya dan masyarakat Mesir. Kami hadir di berbagai event baik yang bersekala kecil maupun yang besar. Untuk berpartisipasi dalam mendidik sikap keterbukaan, menerima keperbedaan budaya, menghormati sesama umat manusi, dan untuk ikut membangun ekosistem kebudayaan umat manusia yang cinta damai.

Cairo, 27 Februari 2019

106 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pusat Kebudayan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo telah melaksanakan seleksi Program Beasiswa Darmasiswa RI Tahun Akademik 2019/2020 pada tanggal 9 Maret 2019 bertempat di gedung Puskin di kawasan Dokki Giza. Pada tahun ini, jumlah pendaftar Program Beasiswa Darmasiswa Indonesia dari Mesir sebanyak 99 orang. Dari jumlah tersebut, yang lolos

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 107 seleksi administrasi hanya 47 orang dan yang mengikuti seleksi wawancara sejumlah 37 orang. Mereka yang mengikuti program ini berasal dari para siswa Mesir yang sedang belajar Bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin), BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) Universitas Al-Azhar dan Pusat Studi Indonesia (PSI) di Universitas Canal Suez Ismailiyah. Umumnya mereka sudah cakap berbahasa Indonesia, karena setidaknya sudah berada di level 3 dari enam level pada pengajaran BIPA Mesir. Darmasiswa sendiri merupakan program tahunan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada mahasiswa negara-negara yang menggalang hubungan diplomatik dengan Indonesia, di antaranya ada Mesir, Vietnam, Timor Laste, Turki, Amerka, Jerman, Aljazair, dan lain sebagainya. Mereka akan ditempatkan di berbagai institut dan universitas di Indonesia. Mereka akan menekuni bidang seni budaya dan bahasa Indonesia selama satu tahun. Ada 71 kampus yang akan menampung para siswa, di antaranya adalah Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), , Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UNMUH Surabaya) dan lain sebagainya. Mesir sendiri pada tahun lalu telah memberangkatkan 21 mahasiswa, di antaranya mereka belajar di Universitas Ahmad Dahlan, STIE Malangkucecwara, Diponegoro University (UNDIP), Semarang dan lain sebagainya.

Cairo, 9 Maret 2019

108 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

KBRI Cairo kembali menghelat penampilan budaya Indonesia bagi masyarskat Mesir yang kali ini dilaksanakan di Kota Provinsi Bani Sweif Mesir pada 16/4. Acara tersebut bertajuk “Hari Budaya Indonesia-Mesir” bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Pembangunan Mesir dan bertempat di auditorium Universitas Bani Sweif dan menampilkan berbagai kebudayaan Indonesia dan Mesir.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 109

Saat tiba di lokasi acara, Duta Besar RI Cairo, Bapak Helmy Fauzy, bersama Gubernur Bani Sweif Mustasyar Hani Abdel Gabbar disambut meriah oleh masyarakat Bani Sweif dengan tarian Tongkat Shaid yang ditampilkan para pemuda Mesir.

Pada acara tersebut, Indonesia menampilkan tarian Ratuh Jaro, Lenggang nyai, dan tari Bali yang dipersembahkan oleh tim tari Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo. Di awal acara, Indonesia menampilkan musik angklung yang dibawakan siswa-siswa Sekolah Indonesia Cairo (SIC) untuk mengiringi lagu dangdud yg telah diubah ke dalam bahasa Arab dan lagu Tsalat Daqqat yang saat ini sedang hits di Mesir. Para peserta pun ikut hanyut dalam tampilan angklung tersebut dan bersama2 ikut menyanyilan lagu tersebut. Adapun pihak mesir menampilkan tarian Tongkat Shaid, Tarian Petani dan Tarian Tannurah. Dalam sambutannya, Duta Besar RI menyampaikan, acara ini bertujuan mempererat hubungan kedua negara melalui kebudayaan. "Mesir selalu di hati bangsa Indonesia, sebab bangsa Indonesia mengetahui bahwa Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia" ucap

110 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Helmy Fauzy. “Ke depan, kita perlu merawat dan mengembangkan kerja sama ini pada berbagai level yang dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa, terutama bidang pendidikan, kebudayaan, perdagangan dan politik,” imbuh Helmy. Di sisi lain, Prof. Dr. Manshur Hasan, Rektor Bani Sweif University, menyampaikan harapannya dalam sambutan tersebut, agar pihak Bani Sweif University dapat mengambil peranan dalam mengembangakn kedua negara. Menutup acara sambutan, Gubernur Bani Sweif menegaskan kedekatan antara Mesir dan Indonesia. Ia juga menegaskan banyaknya potensi di kedua belah pihak yang dapat dikerjasamakan, baik di bidang pendidikan maupun ekonomi dan perdagangan, terutama karena Bani Sweif merupakan salah satu kawasan yang sangat subur dan menghasilkan produk pertanian yang melimpah ruah, terutama buah-buahan, sayuran dan tanaman herbal.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 111

Pelaksanaan acara ini dilakukan atas kerja sama KBRI Cairo dan Komite Nasional Penuda Pembangunan Mesir, dimana Muhammad Mamduh, Ketua Komite tersebut hadir dan ikut memberikan sambutan pada pembukaan. Sebelum pembukaan acara tersebut, Duta Besar RI diterima secara resmi oleh Gubernur Bani Sweif di ruang kerjanya. Bani Sweif adalah Ibu kota Provinsi Bani sweif yang berjarak sekitar 160 KM dari kota Cairo. Usai pakaksanakan acara yang meriah dan dihadiri oleh lebih dari enam ratus penonton tersbut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab menyatakan, bahwa acara tersebut dihelat untuk terus mengokohkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir dan mempererat persaudaraan rakyat kedua negara.

Cairo, 16 April 2019

112 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, M.A. pada hari Selasa petang (30/4), memberikan kuliah umum di Forum Filsafat, Pusat Kebudayaan Sakia El- Sawy, Zamalek Cairo. Kuliah umum yang disampaikan oleh Atdikbud KBRI Cairo yang juga sebagai dosen Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, mengambil tajuk “Fenomena Pengakuan Nabi di Indonesia: Studi Kasus Lia Eden”. Atdikbud Usman mengatakan bahwa apa yang disampaikan pada kuliah umum ini, merupakan hasil dari penelitian yang dilakukannya pada tahun 2008 lalu, ketika dia melihat maraknya pengakuan nabi di seluruh Indonesia.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 113

Dalam forum itu, Atdikbud Usman memperbincangkan beberapa hal, antara lain; apa yang melandasi dan menjadi penyebab maraknya pengakuan nabi di Indonesia? Apa yang menyebabkan masyarakat Indonesia mau mengikuti ajaran- ajaran sesat seperti itu, apakah karena faktor ekonomi, ataukah faktor pendidikan, ataukah faktor sosial-budaya? Bagaimana cara mengatasi dan melawan fenomena yang meyesatkan ini?

“Fenomena pengakuan nabi akan selalu ada dalam sejarah sosial-keagamaan masyarkat Islam, baik itu karena aspek agama Islam itu sendiri yang dalam akidahnya memberi peluang timbulnya pengakuan tersebut, maupun karena faktor- faktor lainnya seperti ekonomi, sosial dan problem psikologi individu sang-pengaku”. Demikian Usman menyatakan. Selanjutnya menurut Atdikbud, untuk menghadapi fenomena ini diperlukan pendidikan agama dengan pemahaman yang benar dan berbagai upaya penguatan peran berbagai institusi dan organisasi keagamaan yang ada, selain ketegasan pemerintah dalam menindak pelaku penistaan agama secara

114 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia tegas dengan meletkkan isu hak asasi pada tempat dan konteks yang tepat.

Acara kuliah umum yang berlangsung selama dua jam tersebut dimoderatori oleh Prof. Dr. El-Sawy Ahmad, Guru Besar Filsafat Universitas Banha. Kuliah Umum kali ini merupakan kuliah umum yang kedua bagi Atdikbud Usman, di Pusat Kebudayaan Sakia El-Sawy, setelah sebelumnya mengambil tajuk “Ahmad Dahlan dan Proyek Peradabannya”, pada tanggal 13 Oktober 2017 lalu.

Cairo, 30 April 2019

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 115

116 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pada 12/3, Suez Canal University Mesir mengadakan Seminar Internasional Warisan Budaya dan Peradaban Ke-6 dengan tema: Antara Sastra dan Seni Arab-Islam: Sebuah Inter- Corelasi. Acara tahunan tersebut diselenggarakan atas kerja sama Fakultas Sastra dan Humaniora, bekerja sama dengan Pusat Kajian Warisan Intelektual dan Peraban serta Pusat Studi Indonesia (PSI) dan dihelat di auditorium utama Suez Canal University (SCU). Pada sambutan pembukaan, Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Universitas Suez Canal (SCU) yang senantiasa mengundang KBRI Cairo

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 117 dan Pusat Studi Indonesia untuk berpartisipasi pada seminar tersebut. Selain itu, Duta Besar yang hobi renang ini menegaskan, bahwa Suez Canal University merupakan salah satu partner penting bagi perguruan tinggi Indonesia, dimana sejak tahun 2005, telah terjalin kerja sama dengan baik, terutama dalam bidang pertukaran kunjungan ahli dan dosen, joint seminar internasional, pertukaran mahasiswa, joint research, joint promotor dan program post doctor.

Duta Besar juga menyampaikan selamat atas diresmikannya Institut Studi Afro-Asia di Suez Canal University. "Saya berharap, Institut Afro-Asia ini dapat bekerja sama dengan pergurun tinggi di Indonesia yang secara khusus mengkaji Asia-Afrika, untuk menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Jika KAA Bandung telah berhasil melahirkan semangat perjuangan untuk mengusir penjajahan, maka semoga Institut Afro-Asia ini melahirkan para pemikir besar yang buah fikirannya dapat membangkitkan peradaban negara-negara Asia-Afrika,

118 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia terutama Indonesia-Mesir" ucap Helmy diiringi tepuk tangan hadirin.

Helmy juga menyampaikan, bahwa tema seminar kali ini sangat menarik, yaitu membahas tentang inter-corelasi antara sastra dan seni Islam. "Dalam hal ini, Indonesia memiliki pengalaman unik, sebab telah terjadi akulturasi yang sangat cantik antara sastra dan seni Islam dengan seni lokal, dan masyarakat setempat dapat menerimanya tanpa ketegangan kultur. Inilah yang menjadi rahasia keberhasilan tersebarnya Islam secara cepat di kawasan nusantara" imbuh Helmy. Ia juga berpendapat, bahwa Islam merupakan faktor yang telah memberikan pengaruh positif terhadap pandangan hidup dan budaya Indonesia, sehingga datangnya Islam tidak menghapuskan budaya lokal, tetapi mengisinya dengan nuansa Islami. Sementara itu, Rektor Suez Canal University, Prof. Dr. Athef Abu el Nur, menegaskan seminar ini adalah jalan untuk menggali jembatan peradaban Arab-Islam dan pengaruhnya.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 119

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada KBRI Cairo yang tidak pernah absen mengikuti acara tahunan ini secara aktif, sekaligus berharap agar kerja sama RI-Mesir terus meningkat. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, MA menyampaikan makalahnya seputar pengaruh bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, dimana terdapat lebih dari 2.495 kata arab diserap ke dalam bahasa Indonesia, lengkap bersama nilai semantik-filosofis yang membentuk pandangan dunia masyarakat Indonesia. Seminar ini diikuti oleh para ahli dari berbagai negara seperti: Mesir, Indonesia, Bahrein, Uni Emirat Arab, Nigeria, Al Ajazair dan Tunis. Selain itu, pada pembukaan seminar ini hadir pula Dr. Shafwan Manaf, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta dan Dr. M. Tata Taufik, Direktur Pesantren Modern Al- Ikhlas Kuningan, Jawa Barat. Sebelum pembukaan, Duta Besar RI Cairo dan Pimpinan dua lembaga pendidikan di tanah air tersebut diterima secara resmi oleh Rector SCU di ruangannya. Selain itu, seremonial acara pembukaan seminar tersebut dimeriahkan dengan tampilan tari dan seni bela diri Indonesia yang ditampilkan oleh tim penari Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) serta tim silat Tapak Suci Mesir yang juga diasuh oleh PUSKIN. Di antara tarian yang ditampilkan adalahTari Lenggang Nyai, Tari Zapin Riau dan Tari Asmaradana. Para hadirin nampak antusian menyaksikan penampilan tari yang sangat energik tersebut, dimana sebagain besar mereka berupaya mengabadikan penampilan tersebut dengan ponsel mereka. Acara semakin meriah ketika tim Tapak Suci menampilkan

120 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia gerakan-gerakan lincah beladiri khas nusantara tersebut. “Saya senang sekali dapat menyaksikan penampilan ini. Saya juga tertarik untuk belajar beladiri nusantara” ungkap Said yang telah belajar bahasa Indonesia selama 1 tahun tersebut.

Ismailiyah, 12 Maret 2019

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 121

122 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia, semakin meningkat ditiap tahunnya. Salah satu barometernya yaitu tingginya antusias siswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), mengikuti lomba "Berpidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia". BIPA sendiri merupakan program pembelajaran bahasa Indonesia, yang dikelola oleh Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) dibawah kedutaan besar RI (KBRI) Kairo. Lomba "Berpidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia", memasuki tahun kelima pelaksanaannya. Dalam rilis yang diterima redaksi RRI, Rabu (1/5/2019), disebutkan bahwa babak final lomba tersebut telah dilaksanakan pada Selasa

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 123

(30/4/2019) dan berlangsung di Ruang Balai Budaya KBRI Kairo dan dibuka langsung oleh atase pendidikan dan kebudayaan, Usman Syihab. Babak final Lomba Berpidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia di Mesir kali ini diikuti oleh 17 peserta, terdiri dari 8 peserta Lomba Berpidato, dan 9 peserta Lomba Bercerita. Mereka terdiri dari para pemelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) di Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo, Pusat BIPA Universitas Al-Azhar Cairo, dan Pusat BIPA Pusat Studi Indoneisa (PSI) Universitas Canal Suez Ismailia.

Sebelumnya, telah dilaksanakan dua kali Lomba Berpidato dan Bercerita dengan Bahasa Indonesia babak penyisihan. Yang pertama bertempat di PSI Ismailia pada tanggal 22 April 2019 yang diikuti oleh 6 peserta Lomba Berpidato dan 8 peserta Lomba Bercerita. Yang kedua dilaksanakan pada tanggal 24 April 2019 di Puskin Dokki, Cairo, yang diikuti oleh 9 peserta Lomba Berpidato dan 11 peserta Lomba Bercerita.

124 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pada tahun ini, Lomba Berpidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia mengangkat tema “Toleransi dan Pemahaman Antarbudaya”. Ini mengingat bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa. Selain itu, rakyat Indonesia juga mempunyai keyakinan keagamaan yang bermacam-macam, seperti beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, aliran kepercayaan, dan lain sebagainya. Meski demikian, antar sesama anak bangsa saling hidup rukun dan damai. Mereka punya sikap toleran yang tinggi serta menghormati atas perbedaan kebudayaan dan keyakinan masing-masing. Dari total 17 peserta pada babak final perlombaan ini, dipilih 3 peserta terbaik sebagai juara Lomba Berpidato dan 3 peserta terbaik sebagai juara Lomba Bercerita.

Lomba Berpidato dimenangkan oleh Asmaa Tahsin Mohamed sebagai Juara I, Alaa Reda Abdelwahab sebagai Juara II, dan Hala Ismail Elshafie sebagai Juara III. Adapun Lomba

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 125

Bercerita dimenangkan oleh Doha Muhammad Mounir sebagai Juara I, Sohila Ahmed Esmatt sebagai Juara II, dan Merna Ibrahim Faza sebagai Juara III. Pada kesempatan tersebut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Usman Syihab, menyatakan, lomba Berpidato dan Bercerita menjadi sarana pembelajaran yang amat penting, khususnya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia, baik dalam pengayaan kosakata maupun dalam mengekspresikan kata dan kalimat yang benar sesuai dengan makna dan situasi. Usman menambahkan, mempelajari bahasa Indonesia amatlah penting sebagaimana mempelajari bahasa-bahasa besar internasional lainya. Sedangkan, juara I Lomba Berpidato dan Juara I Lomba Bercerita akan dikirim ke Indonesia untuk mengikuti upacara HUT RI bersama Presiden RI dan berkeliling ke beberapa kota wisata di Indonesia. Selain, di Jakarta nantinya para pemenang dari seluruh dunia akan dilombakan lagi, untuk menentukan juara tingkat dunia di bidang yang sama. Perlu diketahui, tahun lalu pemelajar BIPA di Mesir utusan KBRI Kairo, yaitu Fatimah Gamal telah berhasil menjadi juara ke-2 tingkat dunia dalam Lomba Berpidato dalam Bahasa Indonesia. Sementara, lomba "Bercerita dan Berpidato dalam Bahasa Indonesia", merupakan agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cairo, 1 Mei 2019

126 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Setelah sukses menggelar penampilan seni- budaya Indonesia di berbagai kota Mesir, pada (4/7/2019) kemarin, Kedutaan Besar RI Cairo kembali menghelat kegiatan serupa di Kota Dimyat, Ibu Kota Provinsi Dimyat Mesir bekerja sama dengan Perpustakaan Umum Mesir di kota ujung Nil tersebut. Acara ini bertajuk "Hari Budaya Indonesia-Mesir" dengan menampilkan seni-budaya Indonesia-Mesir secara bergantian. Dari pihak Indonesia, ditampilkan tari Saman, tari Zapin, tari

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 127

Bali, tari Nusantara dan Pencak Silat. Para penampil tersebut merupakan anggota Sanggar Kinanah binaan Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) KBRI Cairo. Adapun pihak Mesir menampilkan dua visualisasi drama bertema nasionalime Mesir yang ditampilkan oleh pelajar binaan Perpustakaan Umum Mesir, Dimyat. Acara tersebut dibuka dan dihadiri oleh Gubernur Dimyat, Prof. Dr. Manal Awad dan KUAI KBRI Cairo, M. Aji Surya. Pada sambutannya, KUAI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur dan masyarakat Dimyat atas fasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut serta menegaskan bahwa kerja sama Indonesia Mesir telah berlangsung sangat lama dan perlu terus dikembangkan. "Para pendahulu kita berhasil saling memahami dan bekerja sama, maka hari ini kita berkumpul juga untuk menambah kesepahaman dan kerja sama demi masa depan,” ujar KUAI yang akrab disapa Pak Dhe ini.

128 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Senada dengan KUAI, Gubernur Dimyat menegaskan, Dimyat memiliki harapan besar untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama dalam bidang yang menjadi keunggulan Dimyat, semisal perkayuan dan perikanan. Sebelum pertunjukan seni, acara dimulai dengan pertemuan resmi antra KUAI RI Cairo dengan Gubernur Dimyat, dimana keduanya bersepakat untuk menjalik kerja sama yang saling menguntungkan, terutama penjajagan dalam sister city. "Dimyat merupakan salah satu Provinsi Mesir yang dikenal sebagai kawasan industri terbesar furniture dan meubel, baik yang dilalukan secara tradisional maupun modern. Bahkan, kami memiliki kawasan industri furniture baru yang luasnya mencapai 50 ribu KM2,” sebut Gubernur Wanita kedua di Mesir ini.

KUAI menegaskan, bahwa Indonesia juga memiliki banyak kawasan industri ukiran dan furniture. Yang paling terkenal adalah kota Jepara yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 129

Mendengar informasi tersebut, Gubernur langsung menyambut "Kalau begitu, saya menawarkan agar Kota Dimyat ini menjadi Kota Kembar Jepara. Sehingga, dua kota ini bisa bekerja sama dalam pengelolaan industri perkayuan dan furniture. Jika hal ini disetujui oleh pihak Indonesia, saya siap berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat ini untuk menandatangani MoU Kota Kembar tersebut sekaligus meninjau industri ini di Kota Jepara,” imbuh Gubernur.

"Pada dasarnya Pemerintah RI dapat menyambut baik keinginan tersebut. Kami tunggu draft MoU dimaksud, sehingga dapat segera kami sampaikan kepada pihak terkait di Indonesia,” ujar KUAI, yang disambut kesiapan Gubernur untuk menyiapkan MoU tersebut. Pada pertemuan ini, KUAI didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretaris II Ekonomi, Atase Perdagangan dan staf Pensosbud. Acara pertunjukan seni budaya ini dimulai dengan pameran hasil kerajinan Indonesia dan Mesir, dimana Indonesia memamerkan produk kerajinan tangan, kopi dan objek pariwisata Indonesia. Dimyat adalah Provinsi ke 8 Mesir yang terletak di kawasan Utara Mesir, yang jaraknya sekitar 280 KM dari Ibu kota Cairo. Masyarakat Dimyat nampak terpesona dengan penampilan Indonesia. "Saya tidak menyesal datang ke sini panas-panas, sebab di acara ini saya dihibur penampilan-penampilan tim kesenian Indonesia, ujar Syaban, mahasiswa tingkai 1 Dimyat University sambil berseri-seri. “Saya tertarik dengan seni beladiri Indonesia. Saya juga ingin ikut berlatih,” imbuhnya dengan mimik muka serius.

Cairo, 4 Juli 2019

130 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) dan bersama Sekolah Indonesia Cairo (SIC) yang kedua-duanya berada di bawah binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo pada Rabu sore (17/7), menerima kedatangan tamu dari Kantor Dinas Pendidikan Daerah Haram, siswa/siswi dan guru dari 15 sekolah negeri tingkat menengah (SMP dan SMA).

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Haram, Ilham Sayyid mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengenal lebih jauh Kebudayaan Indonesia dan mengeratkan hubungan antara Indonesia dan Mesir. “Kami juga ingin mengetahui lebih detail tentang kegiatan-kegiatan yang ada di Pusat Kebudayaan Indonesia di Mesir,” ujarnya.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 131

Menyambut kedatangan mereka, para siswa dan siswi Pusat Kebudayaan Indonesia dan Sekolah Indonesia Cairo menyuguhkan berbagai pentas seni dan budaya Indonesia, seperti kesenian musik tradisional berupa Gamelan dan Angklung; kesenian tari tradisional seperti Tari Saman Aceh, Tari Zapin, Tari Lenggang Nyai; dan kesenian bela diri Indonesia Pencak Silat Tapak Suci.

Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, M.A. mengatakan bahwa dirinya merasa sangat senang dengan kunjungan delegasi Dinas Pendidikan Daerah Haram dan siswa-siswa dari 15 sekolah menengah tersebut. “Semoga ke depan, kita bisa membangun kerja sama dengan sekolah-sekolah tersebut untuk mempromosikan budaya dan kesenian Indonesia di lingkungan siswa dan siswi sekolah Mesir,” tambahnya.

132 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Acara yang dimulai pukul 16.00 waktu setempat tersebut diselingi dengan berbagi pengalaman oleh warga negara Mesir penerima beasiswa Program Darmasiswa 2018, Mona Fauzi, yang baru datang dua minggu lalu setelah satu tahun penuh berada di Malang, Indonesia. Dalam ceritanya, Mona menerangkan keindahan Indonesia dari berbagai aspek seperti keindahan alam, keanekaragaman budaya, dan keramahan orang Indonesia.

Cairo, 17 Juli 2019

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 133

134 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Tadi malam (28/7/19), Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Bapak Helmy Fauzy menutup secara resmi Kejuaraan Nasional ke-7 Pencak Silat Tapak Suci Mesir 2019. Acara diadakan di Arab Contractors Sport Club, Naser City Cairo yang dihadiri oleh lebih dari enam ratus orang penonton yang terdiri dari para staf KBRI Cairo antara lain Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Usman Syihab, para guru Sekolah Indonesia Cairo dan BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing), dan anggota perguruan pencak silat Tapak Suci Mesir beserta keluarga mereka. Dalam sambutan penutupan, Dubes Helmy menyampaikan bahwa beliau merasa gembira dapat menyaksikan para pesilat yang demikian hebat menunjukkan kemahirannya, dan

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 135 mengucapkan selamat kepada para juara juga para peserta kejuaraan. Menurut beliau, pencak silat Tapak Suci, selain mengajarkan seni bela diri juga mendidik akhlak mulia bagi para anggotanya, antara lain; bertawadluk dan tidak sombong, bersabar, berani dalam kebenaran dan sikap menghormati orang lain baik di saat bertanding maupun di luar pertandingan. Menurut Helmy, Pencak Silat Indonesia menjadi alat diplomasi yang penting dalam menjalin kerjasama antara Indonesia dan Mesir. Untuk itu, KBRI selalu aktif mendukung dan memfasilitas semua kegiatan untuk pendidikan dan promosi pencak silat di Mesir ini.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan bahwa pencak silat Tapak Suci mulai diajarkan dan disebarluaskan untuk masyarakat Mesir melalui Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) sejak tahun 2011. Sejak saat itu, Pencak Silat terus berkembang. Masyarakat Mesir, dari kalangan anak-anak dan pemuda, putra dan putri, banyak yang tertarik dan bergabung untuk mempelajari Pencak Silat. Sampai hari ini lebih dari

136 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

seribu warga negara Mesir yang menjadi peserta didik perguruan pencak silat, lebih dari 600 di antara mereka belajar di Puskin yang di kota Cairo, selebihnya di kota Alexandria, kota Banha dan beberapa kota lainnya.

Kejuaraan nasional pencak silat Tapak Suci Mesir diadakan dua tahun sekali, yang difasilitasi dan didukung penuh oleh Atase Pendidikan KBRI Cairo, melalui salah satu kegiatan Puskin. Dalam kejuaraan tahun ini, dibuka semua cabang baik dari anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan. Selain itu, juga dilaksanakan kejuaranan kategori seni, ganda dan beregu, yang mayoritas peserta merupakan orang Mesir yang belajar silat di Puskin KBRI Cairo. Pendekar Roni Irawan, ketua Tapak Suci Mesir, mengatakan bahwa hingga saat ini di Puskin, tercatat sebanyak 600 peserta dengan sabuk kuning, sebanyak 20 siswa sabuk biru dan 1 siswa sabuk hitam, dengan pelatih sebanyak 23 orang, dari WNI dan WNA Mesir. Tahun 2018 lalu Ahmad Zaghby,

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 137 murid Tapak Suci Puskin berhasil menggondol medali perunggu dalam kejuaraan Pencak Silat Internasional di Singapore. Kejuaraan Nasional ke-7 Pencak Silat Tapak Suci Mesir pada babak penyisihan dilaksanakan dari tanggal 14 s.d 23 Juli 2019 di lapangan Puskin, dan babak semi final dan final dilaksanakan tanggal 27 dan 28 yang bertempat di Arab Contractors Sport Club, Nasr City Cairo.

Di antara para juara, untuk Kategori Anak-anak Putera, Kelas B (26-30 kg) juara 1: Yasin Tamer Abdel-hakem, juara 2: Harun Hornung, dan juara 3: Omar Osama Ebrahim & Yonis Tamer Abdel-hakem. Untuk Kategori Dewasa Putera, kelas B (50-55 kg), juara 1: Hasmar Hussein Batubara, juara 2: Riski Candra Saputra, dan juara 3: Fachri Fuadi & Elan Abdul W. Kategori Dewasa Puteri, Kelas E (65-70 kg), juara 1: Radwa Sherif Said Hasan, juara 2: Rokayya Ebrahim, dan juara 3: Ganna Ayman Yousef.

138 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Acara penutupan, juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan silat dari beberapa perguruan di Mesir, yaitu Perguruan Tapak Suci, Perguruan Telago Biru dan Perguruan Silat Malaysia. Acara mendapatkam sambutan luar biasa dari para penonton baik dari warga negara Indonesia maupun warga negara Mesir. Di ahir acara, Bapak Duta Besar RI bersama dengan Bapak Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo memberikan piala dan mendali kepada para pemenang.

Cairo, 27 Juli 2019

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 139

140 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pada 28/7, KBRI Cairo berikan Pembekalan kepada para Peserta Beasiswa Darmasiswa, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan Pemenang Lomba Pidato dan Bercerita dalam Bahasa Indonesia Tahun 2019 di aula Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) Cairo. Para penerima beasiswa tersebut direncanakan akan berangkat ke Indonesia pada awal Agustus 2019 dan alan ditempatkan di beberapa perguruan tinggi di tanah air. Adapun pemenang juara satu lomba pidato dan lomba bercerita berbahasa Indonesia, diundang oleh Pemerintah RI, untuk mengunjungi Indonesia, sekaligus menghadiri upacara proklamasi RI ke 74 di Istana Negara.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 141

Beasiswa Darmasiswa merupakan program beasiswa yang diberikan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan tujuan pengenalan bahasa dan seni budaya Indonesia dalam durasi satu tahun. Tahun ini, terdapat 15 mahasiswa Mesir yang mendapatkan beasiswa Darmasiswa. Selain Program Beasiswa Darmasiswa, juga terdapat 10 siswa Mesir yang mendapatkan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB); 9 siswa akan melanjutkan studi S2, yaitu di Universitas Muhammadiyah Malang, Universita Muhammadiyah Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Malang, dan UPI Bandung. Sementara 1 siswa akan melanjutkan program S1 di Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada pembekalan tersebut, Atase Pendidilan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, MA memberikan motivasi dan kiat-kiat sukses belajar di Indonesia. “Kunci utama sukses kalian adalah sabar, baik menghadapi kondisi sosial, lingkungan maupun makanan

142 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

yang bagi sebagian kalian pasti dirasa sangat asing. Tapi jika kalian sabar, maka kondisi itu akan berubah, dimana kalian akan bisa menikmati banyak hal selama studi di Indonesia,” ungkap Atdikbud. Adapun Wakil Kepala Perwakilan RI, Muhamad Adji Surya pada acara tersebut menekankan, “Bangsa yang akan jaya adalah bangsa yang angka pemudanya lebih banyak dan mereka menjadi agen inovasi”, ungkap Aji. “Kalau anak mudanya tidak kreatif, maka negara tersebut akan mundur meski anak mudanya lebih banyak,” imbuh pria yang akrab disapa Pak De ini.

Selain itu, acara juga diisi dengan pengenalan bahasa sehari oleh Mufid Masngudi, Ketentuan-ketentuan studi di Indonesia oleh Cecep Taufikurrohman dan Pengenalan singkat budaya indonesia oleh Indra Gunawan. Acara tersebut, dihadiri pula oleh Prof. Dr. Syahidin/Guru Besar UPI yg sedang visiting Professor di Mesir, dimana ia memberikan kiat-kiat singkat memahami plus minus sebuah

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 143 bangsa dan nilai-nilai mana yang harus dipilih untuk diambil dan mana yang harus dijauhkan.

Cairo, 28 Juli 2019

144 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Dalam rangka mengenalkan kekayaan budaya, produk perdagangan dan pariwisata Indonesia, pada 25/9/2019 KBRI Cairo kembali mengadakan, "Hari Budaya Indonesia", kali ini di Bibliotheca Alexandrina, perpustakaan tertua di dunia yang terdapat di kota Alexandria. Acara tersebut dikemas dalam bentuk pameran kerajinan tangan dan produk andalan Indonesia di Mesir dan pariwisata Indonesia, serta penampilan seni budaya Indonesia.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 145

Di antara beberapa tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan pada acara tersebut, berasal dari beberapa pulau dan etnis Indonesia, antara lain: tarian Lenggang Nyai (Betawi), Indang (Sumatera), Putri Juanti (Kalimantan), Jaipong (Jawa Barat), Tarian Papua serta musik angklung dan dangdut. Acara dihadiri oleh Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, Direktur Divisi Perpustakaan Alexandria, Prof. Dr. Amgad el Gohary, serta para pejabat di lingkungan KBRI dan Perpustakaan Alexandria, serta disaksikan oleh ratusan penonton, baik warga Alexandria maupun turis asing yang sedang mengunjungi Perpustakaan yang indah itu. Setelah pertunjukan indoor, acara dilanjutkan dengan penampilan outdoor, di pelataran utama Biblliotheca Alexandrina, tepat di depan patung Alexander The Great, Sang Pendiri Kota Alexandria. Pada sesi ini, acara dimeriahkan penampilan seni Bela Diri Tapak Suci, Tari Bali dan ditutup dengan penampilan angklung, mengiringi lagu yang sedang hits di kalangan milenial Mesir, Talat Da'at yang diikuti riuh suara para penonton mengikuti lagu itu.

146 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

“Saya sangat senang hari ini dapat menghelat kegiatan ini di perpustakaan besar yang sangat bersejarah dan menjadi simbol kemajuan peradaban. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepada pimpinan Bibliotheca Alexandrina atas penyambutan dan fasilitasi kepada KBRI Cairo untuk menampilkan budaya, produk perdagangan dan wisata Indonesia,” ujar Duta Besar Helmy pada sambutannya. Semoga acara ini dapat semakin mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Mesir, terutama generasi milenial.

Di sisi lain, Dr. Amgad sangat berterima kasih karena Indonesia telah berkenan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir. Ia juga berharap agar acara ini semakin mempererat kerja sama dua bangsa. “Saya tidak rugi melihat penampilan kali ini, menegangkan juga sangat menghibur. Saya juga jadi tambah tahu tentang Indonesia, baik budaya maupun produk kerajinannya,” ujar

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 147

Hala, mahasiswi tingkat akhir Alexandria University, yang kampusnya berhadapan dengan Bibliotheca.

Di sela-sela acara, Atdikbud KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, menjelaskan, bahwa bagi siapapun, Perpustakaan Alexandria adalah warisan sejarah yang luar biasa, sehingga kami sangat bersyukur dapat mengenalkan budaya Indonesia di tempat yang sangat bersejarah ini.

Cairo, 25 September 2019

148 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Cairo, 9/10/2019. Bermula dari sebuah gagasan akan pentingnya bahasa Indonesia bagi penutur bukan asli Indonesia, khususnya komunitas pelajar dan mahasiswa Mesir ditambah perlunya membangun sinergitas dalam pengembangan ilmu bahasa Indonesia di kalangan civitas academia Universitas Al- Azhar, maka sejak 2016, KBRI Cairo telah berhasil bekerja

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 149 sama dengan Universitas Al-Azhar Mesir, untuk mengajarkan

bahasa Indonesia di Al-Azhar. Dalam kurun waktu 3 tahun, pengajaran Bahasa Indonesia tersebut menujukkan perkembangan yang sangat signifikan, dimana banyak dosen dan mahasiswa Al-Azhar dari lintas fakultas yang ikut serta menjadi pembelajar Bahasa Indonesia di fakultas tersebut. Mencermati kesuksesan tersebut, ditambah besarnya minat masyarakat Mesir terhadap bahasa Indonesia, maka dipandang perlu untuk mengembangkan bahasa Indonesia yang lebih akademis. Untuk itu, maka lahirlah ide untuk membuka prodi Bahasa Indonesia pada Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar yang diinisiasi oleh Atdikbud KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab.

Untuk merealisasikan ide tersebut, KBRI Cairo menggandeng berbagai stake holder terkait, baik dengan Al-Azhar maupun pihak-pihak di dalam negeri seperti: Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan

150 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Bahasa dan Perbukuan (PPSDK- BPBP) Kemendikbud RI, Kemenristek Dikti RI dan Kemenag RI. Selain itu, KBRI Cairo juga menggandeng tiga perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar. Tiga perguruan tinggi tersebut adalah: Universitas Gadjah Mada (UGM), UIN (Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiya Surakarta (UMS). Tiga pergurun tinggi inilah yang menjadi stake holder utama penyedia SDM pengajaran Bahasa Idoensia di Universitas Al-Azhar. Untuk melakukan persiapan, para stake holder tersebut melakukan beberapa kali FGD (Focused Group Discussion), dimana salah satunya dihadiri langsung oleh Dekan fakultas Bahasa dan terjemah Universitas Al-Azhar, yang saat itu dijabat Prof. Dr. Thaha Badri. Setelah hasil FGD tersebut disampaikan secara remi kepada Rektor Al-Azhar dan kemudian dibahas di Sidang Senat Universitas Al-Azhar, dimana senat Univeristas Al-Azhar menyetujui untuk mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua di fakultas tersebut yang dimulai pada tahun akademik 2019/2020. Sebagai tanda permulaan resmi pengajaran Bahasa Indonesia tersebut, pada 9/10 Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar bekerja sama dengan KBRI Cairo mengadakan ceremonial resmi, yang berlangsung di Aula Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar yang dihadiri oleh Duta Besar RI Cairo, Helmy Fauzy, Atdikbud KBRI Cairo, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, Rektor UGM (Prof. Dr. Panut Mulyono), Rektor UMS (Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.) dan Wakil

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 151

Rektor bidang Kemahasiswaan UIN Maulana Malik Ibrahim (Dr. M. Isroqunnajah, M.A.). Sebelum acara seremonial pembukaan, Duta Besar RI Cairo dan seluruh Rektor dan Wakil Rektor anggota konsorsium tersebut diterima oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Mohamed Husein al-Mahrashawi, yang didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Yusuf Amir. Dalam sabutannya, Duta Besar menyebutkan, bahwa di antara tujuan utama pengajaran Bahasa Indonesia di Al- Azhar adalah bahwa bahasa Indonesia banyak digunakan oleh mayoritas bangsa Asia tenggara, dimana mayoritas penduduknya beragama Islam. Di sana banyak muncul ulama dan pemikir Islam. Sayangnya, karya-karya mereka belum banyak diketahui oleh para pemikir dunia Arab. Selain itu, negara-negara tersebut juga membutuhkan para ulama dan dai dari al-Azhar yang menguasai tradisi dan budaya setempat” ungkap Duta Besar berdarah Minang ini.

152 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

“Saya juga mengucapkan terima aksih kepada Al-Azhar yang telah menerima Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemah Al-Azhar” ucap Duta Besar yang hobi diving ini. Di sisi lain, Rektor Universitas Al-Azhar menyampaikan, bahwa pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua adalah langkah awal dalam mempersiapkan pembukaan Prodi Indonesia di kampus Al-Azhar,” kata Rektor yang sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Bahasa Arab ini. Wakil Rektor Universitas Al-Azhar menegaskan, semoga pada masa Persiapan ini kita dapat mempersiapkan kader calon dosen yang akan mengajar di prodi ini. Selain itu, kami berharap agar para mahasiswa yang saat ini memilih Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua, diberikan kesempatan untuk kuliah di Indonesia selama 2 tahun, sehingga ia dapat menguasai Bahasa Indonesia dari sumbernya,” ungkat Wakil Rektor Guru Besar Bahasa Urdu tersebut. Di sisi lain, saat memberikan sambutannya mewakili anggota konsorsium, Prof. Dr. Panut Mulyono, menyampaikan komitmennya, “Saat ini tanggung jawab keberlangsungan program ini ada di tangan kami para anggota konsorsium. Untuk itu, kami akan terus berjuang dan mendukung keberlangsungan program ini yang salah satunya dengan mengirim dosen ke Al-Azhar dan memberikan beasiswa bagi para mahasiswa yang memilih mata kulian ini sebagai

mata kuliah pilihan.”

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 153

Adapun Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah menyampaikan, bahwa masa transisi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh KBRI dan Al-Azhar. Terkait 4 dosen yang akan mengajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua, Dekan menegaskan, "Mereka sudah jadi bagian dari kami. Kami akan memudahkan segala kendala yang dihadapi serta akan melindungi dan menjaga mereka.” Selesai penyambutan resmi, acara dilanjutkan di aula Fakultas Bahasa dan Terjemah yang dirangkai dengan beberapa sambutan sekaligus penyerahan kunci laboratorium Bahasa dari Duta Besar RI Cairo kepada Dekan Fakultas dan Terjemah Al-Azhar. Acara dilanjutlan dengan penampilan pemelajar Bahasa Indonesia dan diakhiri dengan mengunjungi laboratorium Bahasa tersebut.

Cairo, 9 Oktober 2019

154 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Festival Anak Dunia, Mesir 2019 (The World Children Festival, Egypt 2019) dalam rangka memeperingati Hari Anak Internasional digelar di Cairo mulai tanggal 19 s/d 24 November 2019, oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Mesir. Acara dihadiri oleh sekitar anaak-anak dari 31 negara. Sekolah Indonesia Cairo (SIC) ikut bergabung dengan mereka dan menampilkan beberpa jenis seni budaya Nusantara. Acara di gelar di berbagai tempat budaya di kota

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 155

Cairo, dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahrahraga, Asyrof Shubhi, di aula gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga dan ditutup secara besar-besaran di Almanara Conference Center, New Cairo, secara resmi juga oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir.

“The World Children Festival, Egypt 2019” juga menjadi ajang promosi budaya nusantara kepada masyarakat internasional. SIC tampil di tiga tempat, di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, bersama seluruh peserta internasional, di gedung pusat festival Pendidikan Jasmani Giza, dan di puncak acara penutupan di Almanara Conference Center, New Cairo. Diantar tari yang ditampilkan oleh anak-anak SIC adalah Abyar, tari gelang, beberapa lagu tradisional yang diiringi musik Angklung dan Gamelan. Setiap penampilan anak-anak SIC selalu mendapatkan sampbutan dan tepukan yang merian oleh para penonton dan apresiasi oleh penitia Acara ini sangat bermanfaat sebagai media apresiasi dan kreativitas anak-anak di Sekolah Indonesia Cairo. Kegiatan

156 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

tersebut memberikan pengalaman seni melalui melihat, memahami, menghargai, menilai berbagai seni pertunjukan dari negara lain, selain juga memunculkan kreativitas berkarya dalam pertunjukan.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 157

Dari Festival ini anak-anak juga menikmati kegembiraan bersama dengan anak-anak dari Negara-negara lain, dan saling kenal satu sama lain, mereka merasa sebagai Chidren of the World (anak dunia) yang hidup dalam satu kampung tanpa batasan teretorial. Pada acara penutupan Atase Pendidikan dan Kebudayaan menerima piala penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir Asyrof Shubhi.

Cairo, 25 November 2019

158 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Nahla Aly bersama ibunya Ms. Zaenab sebelum tahun 2016, aktif ke Pusat Kebudayaan Indonesia Cairo, untuk belajar Bahasa Indonesia. Pada tahun 2016 Nahla memperoleh beasiswa program Darmasiswa, untuk belajar Seni Budaya Indonesia selama satu tahun, di Bandung. Sementara ibunya, setelah mahir Bahasa Indonesia bekerja di travel wisata, sebagai tour guide. Setelah selesai program Darmasiswa, Nahla diterima sebagai peserta Beasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang) untuk studi S2 di ITB dalam bidang Seni Rupa. Selama di ITB dia juga selalu memperoleh IP 3.9, selain ikut membantu sebagai asisten dosen, dan berharap dapat lulus dengan prestasi supaya dapat melanjutkan ke S3 di universitas yg sama.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 159

Bahasa Indonesia Nahla sangat lancar, demikian juga ibunya, yang masih terus meningkatkan kemahiran bahasa Indonesianya. Selama tiga tahun tinggal di Bandung ternyata Nahla juga mencintai dan dicintai oleh seorang pemuda Bandung namanya Leo Hasdtadly. Mereka berkenalan dan bertemu sejak Nahla di program Darmasiswa, tahun pertama tinggal di kota Bandung itu. Yaitu saat Leo memerlukan foto kover sebuah album, dan ketepatan gambar wajah Nahla yang diambil. Sejak pertemuan awal itu, Leo sudah merasa menyukai Nahla dan meyakini akan jadi istrinya, sementara Nahla juga menerima cintanya. Hampir dua tahun Leo membujuk dan minta izin kakeknya untuk dapat menikahi Nahla, kakeknya yang sejak kecil merawatnya ragu, dan harus membuat banyak pertimbangan. Sementara ibunya Nahla sejak awal sudah setuju, bahkan selama anaknya pacaran dengan Leo, ia sering menelpon Leo di Bandung menanyakan kosa kata Bahasa Indonesia yang ia tidak tahu saat meng-guide turis Indonesia yang di Mesir.

160 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Perjuangan dua muda-mudi dalam meyakinkan sang kakek akhirnya berhasil, sang kakek menyetujuinya setelah dua tahun. Selama itu mereka berpacaran di kota Bandung. Memang sudah takdir mereka berdua untuk berjodoh dan alhamdulillah. Minggu lalu, Nahla ke kantor saya, di KBRI Garden City bercerita bahwa ia akan nikah dengan Leo, yang beberapa hari akan sampai Cairo, dan memohon bantuan doa dan kemudahan memperoleh surat izin dan rekomendasi dari KBRI. Saya minta bantuan kawan-kawan Konsuler untuk itu dan mereka siap membantu. Nahla dan Leo datang mampir ke kantor saya, setelah urusan konsuler. Mereka bercerita bahwa tiga paket Batagor yang dibawa Leo, saat transit di Kuala Lumpur tidak boleh dibawa terbang. Namun bukan hanya itu masalahnya, karena Leo datang ke Cairo dengan Visa Turis, ia harus mengubahnya di imigrasi menjadi visa non-turis, sebagai syarat nikah. Biasanya hal ini mamakan waktu lama, sementara besok libur hari raya Natal Koptik tanggal 7 Januari kantor tutup, khawatir tidak bisa mengejar karena mereka sudah merencanakan resepsi pada hari Jumat tanggal 10 Januari, dan sebelumnya harus ke Mahkamah Syariah untuk melangsungkan akad nikah. Hari Kamis tanggal 9 Januari, saat waktu Maghrib, Nahla dan Leo datang ke kantor saya, dengan wajah berseri-seri dan gembira. Nahla kemudian berteriak, “Pak Usman, Pak Subhan, Pak Wahyudi, dan Pak Cecep.. Nih, alhamdulillah, Leo sudah resmi jadi suami saya.” Dia kemudian menunjukkan Sertifikat Akad Nikah resmi dari Mahkamah. Kami semua di kantor serentak mengucapkan kalimat selamat, tahniah, mabruk. Kami semua ikut bergembira.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 161

Hari ini (tanggal 10 Januari), sejak sore tadi hingga malam, di halaman Studio Masr Restoran, Al-Azhar Park, di taman dengan panorama yang indah dimana dari kejauhan terlihat Masjid Muhammad Ali Pasha dan Benteng Salahuddin, ikon kota Cairo yang cantik. Di tempat ini, dilakukan resepsi pernikahan Leo dan Nahla. Di ruang terbuka, saat musim dingin dengan suhu yang hanya 8 derajat Celcius.

Dihadiri oleh keluarga terdekat mempelai wanita, dan beberapa kawan dekatnya, sementara tidak ada keluarga Leo yang dapat hadir pada acara ini. Saya, Pak Subhan, Pak Wahyudi, sejak awal sudah merasa ikut terlibat, kami datang dengan isteri dan anak-anak kami, Pak Kukuh, bagian Konsuler bersama isteri dan anak juga ikut menghadiri undangan, ada beberapa kawan yg diundang belum sempat hadir. Kami ikut mendukung Leo, dan ikut menggembirakan mereka berdua, juga keluarga Nahla.

162 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Acara resepsi ala Mesir, tapi mereka mensetting dengan sedikit tambahan budaya Sunda. Ketika masuk halaman, menuju pelaminan kedua mempelai mulai bergerak dengan iringan lagu Sunda, kedua mempelai diringan payung, Ms. Zainab ibunya Nahla, menaburkan bunga kepada putra putrinya itu. Kedua mempelai memohon doa dari ibu, lalu sang ibu memeluk putrinya dan menantunya, sambil memberi doa dan ucapan selamat. Ketika mereka duduk di pelaminan, kami dari Sanggar Tari Puskin menyiapkan tim tari, mereka adalah para siswi puskin warga negara Mesir yang kami bina. Mereka bertujuh mrnampilkan Tari Indang, dengan seragam khas warna kuning dan merah. Suasana meriah, semua tepuk tangan. Acara dilanjutkan sesuai dengan tradisi; kedua mempelai turun ke panggung, musik arab melantun, mereka berdua menari- nari. Baju pengantin yang bagian atasnya terbuka, tentunya membuat dingin. Namun menjadi tidak terasa. Mereka terus menari, Setelah itu keluarga dan teman-temannya ikut turun ke panggung, ikut menari-nari bersama, penuh gembira. Ini yang mereka namakan yaum farah, hari berpesta. Setelah lebih satu jam, kedua mempelai kembali ke pelaminan. Tim tari Puskin kembali menghibur dengan Tari Zapin. Suasana menjadi lain dari yang sebelum, semua yang hadir tertuju kepada mereka. Kamera dan ponsel tidak henti-hentinya memotret dan merekam mereka yang sedang menampilkan budaya khas Indonesia itu. Acara dilanjutkan dengan makan malam, masing-masing yang hadir disuguhi makanan Arab. Setelah makan, Leo, dengan bahasa Inggris yang bagus, memberi ucapan terima kasih, dan bercerita kisah pertemuannya dengan Nahlan. Kemudian Nahla memberi ucapan terima kasih dalam bahasa Indonesia

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 163 dan bahasa Arab. Tak lupan Ms. Zainab, sang ibu, juga ikut mengucapkan terima kasih dengan bahasa Indonesia dan Arab, dan bersyukur atas perjodohan ini. Menurutnya, orang Indonesia adalah orang yang baik, ramah, dan sederhana. Begitu juga dengan Leo yang ramah, baik, dan sederhana. Beberapa saudara dan kawan Nahla juga memberi ucapan selamat kepada kedua mempelai. Acara usai, kami pamitan. Kepada kedua mempelai, Ms. Zainab, dan kakeknya Nahla; saya kembali mengucapkan selamat dan mengucapkan doa, semoga Leo dan Nahla mampu membangun keluarga yang tentram (sakinah), saling cinta (mawaddah) dan penuh rahmat dari Allah SWT (rahmah), bahagia, sukses dalam berkarir, dan dapat ikut mempererat hubungan dan jalinan kedua negara; Mesir dan Indonesia.

Cairo 10 Januari 2020

164 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pada hari Kamis (20/2/20), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Dakahlia dan Kantor Pusat Perpustakaan Umum Mesir menyelenggarakan acara “Hari Kebudayaan Indonesia- Mesir” di Perpustakaan Umum Mesir Kota Mansoura, Provinsi Dakahlia, kota kelahiran maestro seni dan penyayi legendaris Ummu Kultsumm juga kota yang menyaksikan kemenangan dari tentantara Salib yang dipimpin oleh Louis IX, tujuh ratus tujuh puluh tahun lalu. Acara Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir dirangkai dalam bentuk pameran produk dan kerajinan tangan Indonesia dan Mesir, pameran wisata Indonesia, penampilan seni budaya

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 165

Indonesia dan Mesir, juga pertemuan bilateral antara pejabat provinsi dan tim dari KBRI. Dalam pertemuan bilateral di kantor Gubernur, Gubernur Dr. Aiman Mukhtar, menyambut baik acara Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir, dan mengarap dapat dilakukan tindak lanjut dalam kerjasama riil antara Indonesia dan Mesir terutama dengan provinsi Dakahlia dalam berbagai bidang. Beliau juga mengharap adanya kerjasama antara kota Mansoura dangan kota yang sepadan di Indonesia. Dr. Usman Syihab, Atase Pendidikan dan Kebudayaan yang mewakili Duta Besar, mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dari Gubernur sehingga terselenggara acara Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir hari ini, dan juga berharap dapat dilanjutkan dengan berbagai kerjasama pada masa yang akan datang. Atase Perdagangan, Irman Adi Purwanto Moefthi dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan kesiapannya untuk bekerjasama dengan para pengusaha dari provinsi Dakahlia. Dari pertemuan di kontor gubernur acara dilanjutkan di Perpustakaan Umum Mesir kota Mansoura, yang terletak di seberang gedung kantor gubernur. Perpustakaan dipinggiran sungai Nile, dilengkapdi dengan ruang pertemuan, halaman pameran dan pelataran pentas yang berbentuk Teater Roman. Mesir sangat memperhatikan pembangunan perpustakaan, dengan kelengkapan kegiatan kebudayaan dan pendidikan, selain sebagai sumber ilmu dan belajar. Perpustakaan dengan desain seperti itu dibangun di hampir semua kota provinsi dan di beberapa kabupaten. Mewakili gubernur, Haitham Bik El-Sheikh (Wakil Gubernur Dakahlia), didampingi oleh Reda Thaifi Kepala Kantor Pusat Perpustakaan Umum Mesir, Kolonel Tamer El-Oudi Penasehat

166 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Militer Provinsi Dakahlia, bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan mewakili Duta Besar RI, Pejabat Fungsi Pensosbud dan Atase Perdagangan, meninjau stand pameran produk kerajinan dan wisata Indonesia dan Mesir, dilanjutkan dengan acara pembukaan Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir, yang dihadiri oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat kota Mansoura, dan masyarakat setempat. Dalam sambutannya, mewakili Duta Besar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab mengatakan bahwa Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang sangat erat jauh sebelum Indonesia Merdeka. Pelaksanaan Hari Kebudayaan Indonesia-Mesir di kota ini, merupakan langkah untuk mempererat hubungan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Mesir, terutama di bidang kebudayaan, wisata dan perdagangan. “Saya berharap semoga kegiatan hari ini bisa membuahkan hasil konkret dalam menguatkan hubungan kedua negara di masa sekarang dan yang akan datang, dan dalam mengenalkan khususnya kepada pemuda-pemudi Mesir tentang kebudayaan Indonesia yang terkenal sangat kaya dan beragam,” ujar Usman. Wakil Gubernur Dakahlia, Haitham Bik El-Sheikh, mewakili gubernur mengungkapkan kebanggannya untuk Kota Mansoura yang terkenal sebagai kota ilmu dan budaya di Mesir. Menurutnya banyak seniman dan ilmuan Mesir yang mendunia, berasal dari Mansoura, termasuk Ummu

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 167

Kultsum sang penyanyi legendaris. Sehingga, lanjut Haitham, tidak heran jika Kota Mansoura sering melaksanakan kegiatan kebudayaan. Haitham mengungkapkan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Mesir saat ini terjalin sanga baik. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Presiden Abdelfattah El-Sisi ke Jakarta tiga tahun lalu. “Saya, mewakili Gubernur Aiman Mukhtar, menyampaikan kebahagiaan dan kebanggaan saya atas terselenggaranya acara yang sangat berharga ini, yang tidak lain merupakan bukti kuatnya hubungan Mesir dengan Indonesia,” tambah Haitham, “dan acara ini menjadi bukti mengenai kuatnya hubungan Mesir dengan Indonesia,” Acara dilanjutkan dengan pentas kebudayaan Indoneaia Mesir. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menampilan bebagai tarian tradisional yaitu tari Indang, tari Bali, tari Lenggang Nyai dan tari Piring. Selain itu juga menampilkan seni bela diri Pencak Silat. Sementara dari Mesir menampilkan berbagai tarian tradisional khas Provinsi Daqahliyah. Acara sangat meriah dan dihadiri lebih dari 300 penonton.

Cairo, 20 Februari 2020

168 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Kantor Bahasa Indonesia Al-Azhar Cairo berinisiatif menerjemahkan video-video pendek milik tokoh-tokoh Mesir, khususnya tokoh-tokoh Al-Azhar, ke dalam Bahasa Indonesia, dan sebaliknya, dari tokoh-tokoh Indonesia ke dalam Bahasa Arab. Sampai hari ini (Ahad, 19/4), channel di Youtube yang dikelola tim BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Al- Azhar itu, sudah meng-upload enam video para tokoh Al- Azhar. Hal itu terjadi, tidak bisa dilepaskan dari peran sosok Atase Pendidikan dan Kebudaya Kedutaan Besar Republika Indonesia (Atdikbud KBRI) Cairo, Dr. Usman Syihab. Sejak awal menjabat Atdikbud, alumnus Aqidah wal Falsafah Universitas Al-Azhar itu, bercita-cita untuk membuka Program

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 169

Studi (Prodi) Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, di Fakultas Bahasa dan Terjemah. Bapak asal Paciran Lamongan Jawa Timur itu, bercerita banyak tentang upaya beliau mewujudkan cita-citanya. “Desember tahun 2016,” Atdikbud mulai berkisah, “setelah enam bulan saya bertugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Cairo, alhamdulillah, saya berhasil membuka Program kursus BIPA di Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar. Itu adalah usaha yang membanggakan, setelah negosiasi dengan Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Ibrahim Hudhud. Waktu itu, saya ingin lahirkan para ahli dari Al-Azhar tentang kajian Indonesia. Saya ingin kedepan ada Pusat Studi Indonesia di sini, saya ingin Islam di Indonesia dan Asia tenggara dipelajari oleh orang Arab lewat Al-Azhar.”

Atas dukungan penuh Kemendikbud RI, Kursus BIPA di Al- Azhar itu berjalan dengan peserta mahasiswa, dosen dan karyawan. Ibarat bola salju, cita-cita membuka Program Studi

170 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

(Prodi) Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar semakin hari semakin besar. Di Fakultas Bahasa dan Terjemah sudah ada banyak prodi bahasa lain, antara lain: Inggris, Jerman, Perancis, Bahasa- bahasa Afrika, Spanyol. Menurutnya, membuka Prodi Bahasa Indonesia sebuah keniscayaan. Oleh sebab itu, beliau membuat konsursium tiga universitas: 1. Universitas Gadjah Mada (UGM), 2. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan 3. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Tiga universitas konsursium ini bertanggung jawab untuk mendesain dan membantu SDM/dosen Prodi yang diharapkan Atdikbud, dan dalam hal pendanaan berbagi dengan Kemendikbud.

Tahun Ajaran 2019/2020, pada bulan Oktober 2019, Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa kedua atau bahasa Mata Kuliah pilihan di Fakultas tersebut. Sebagai persiapan

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 171 dibukanya Prodi Bahasa Indonesia. Sejak itu Bahasa Indonesia diajarkan sebagai mata Kuliah pilihan bagi mahasiswa dari prodi bahasa lain, dengan dua orang dosen, satu dari UGM dan satu dari UMS. Selain tetap diajarkan sebagai mata kuliah Bahasa Indonesia, juga masih diajarkan dalam kursus BIPA untuk umum. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. M. Quraish Shihab yang telah ikut mendukung dan membantu merealisasikan apa yang dicita-citakan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada guru saya, Prof M. Quraish Shihab, yang juga telah mendukung program saya ini, beliau telah memberi sumbangan dana uang untuk membangun Laboratorium Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa dan Terjemah Al-Azhar, untuk media pembelajaran BIPA dan Prodi Bahasa Indonesia yang saya cita-citakan itu,” ujar Usman Syihab.

Cairo, 9 April 2020

172 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Intrnasional, Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo dan Persatuan Arab untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Liga Arab, pada tanggal 3 Maret 2020 menggelar Seminar Kebudayaan dengan tema "Keragaman Bahasa dan Budaya sebagai Sarana Interaksi Antarbangsa: Mesir dan Indonesia sebagai Model". Acara diselenggarakan di Puskin, yang

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 173 dimulai dari sore hari hingga malam, dibuka oleh Duta Besar RI Bapak Helmy Fauzy dan dihadiri oleh pimpinan lembaga- lembaga di lingkungan Liga Arab yang terkait dengan pendidikan dan SDM, juga pejabat di Kementerian Pendidikan Mesir, dan beberapa mantan duta besar Mesir di luar negeri,

serta utusan beberapa universitas.

Diantara tamu kehormatan yang hadir adalah; Dr. Ashraf Abdul Aziz Mansour, Sekretaris Jenderal Persatuan Arab untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan, Dr. Nadir Jakfar, Kepala Dewan Pengurus Persatuan Arab untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan, Prof. Dr. Inas Mohamed Sobhy, Wakil Menteri Pendidikan dan Pengajaran Mesir, Dr. Salah Jakfarawy, Utusan Yayasan Amal Internasional Alu Maktum-Emirat, Dr. Abdud Dayem Yunus, Ketua Asosiasi Sastra Islami Internasional dan Dekan Fakultas Bahsa Arab Al-Azhar Tanta, Dr. Abdul Fattah Sulaiman, ketua Persatuan Sekolah Islam Internasional, Prof. Dr. Bambang Sumarjoko, M.Pd., Direktur Sekolah Pascasarjana UMS

174 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Surakarta, dan Ambassador Asyraf Abdul Wahhab Aqal, staf ahli urusan Arab di parlemen Mesir, dan Dr. Yakub Nasucha, M.Hum., Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMS Surakarta.

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 175

Di depan para perserta yang mayoritasnya adalah utusan dan pimpinan lembaga-lembaga di lingkungan Liga Arab itu, saya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan yang juga sebagai narasumber, menjelasken tentang peta bahasa ibu di Indonesia. Tidak seperti bahasa Arab yang menjadi bahasa ibu di sebagian besar negara-negara Arab, dalam pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 718 bahasa daerah, 778 bahasa dialek, 43 subdialek, yang tersebar di 34 provinsi, dan yang telah tersusun dalam 113 kamus bahasa daerah. Dari jumlah 718 bahasa ibu yang ada baru 90 bahasa yang dapat dipetakan vitalitasnya di antara 2011-2019, dan dari 90 bahasa tersebut 26 bahasa dalam keadaan aman, 19 rentan, 3 mengelami kemunduran, 25 bahasa terancam punah, 6 kritis, dan 11 bahasa telah punah. Para peserta seminar tampak terheran-heran dengan keragaman bahasa ibu di Indonesia, dan menjadi kagum ketika mereka dapat disatukan dalam bahasa kebangsaan yaitu bahasa Indonesia. Pemerintah selain menguatkan status bahasa Indoensia di dalam negeri dan di luar negeri, juga terus mengawal, memelihara dan melindungi bahasa daerah atau bahasa ibu, sebagai warisan budaya dan kekuatan bangsa.

Cairo, 3 Maret 2020

176 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pada tanggal 10 Maret 2020, Perdana Menteri Mesir, Dr. Mustafa Madbuli mengeluarkan keputusan Pemerintah Mesir untuk memberhentikan semua kegiatan yang melibatkan perkumpulan warga dalam skala besar. Hal ini sebagai upaya antisipasi dari Pemerintah Mesir dalam menghadapi perkembangan penyebaran virus Corona/ Covid-19. Menyikapi keputusan pemerintah Mesir tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, MA memutuskan untuk memberhentikan sementara semua aktivitas di Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) KBRI Cairo, termasuk pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), dan meliburkan semua pembelajaran BIPA di Universitas Al-Azhar dan Pembelajaran

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 177

BIPA di Pusat Studi Indonesia di Universitas Suez Canal selama satu minggu, dari tanggal 10 s.d 17 Maret 2020 yang antara lain tertuang dalam Pengumuman Nomer P. 002/III/2020/Atdikbud tertanggal 10 Maret 2020 perihal Libur Sementara Semua Aktifitas Pembelajaran di Pusat

Kebudayaan Indonesia KBRI Cairo. Pada tanggal 15 Maret, pemerintah Mesir memberhentikan semua kegiatan belajar mengajar pada sekolah, universitas dan pusat- pusat pendidikan nonformal di seluruh Mesir. Menyikapi hal ini, Atdikbud KBRI Cairo mengerluarkan pengmuman lanjutan untuk semua warga Puskin KBRI Cairo, siswa BIPA dan Kelas Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, serta siswa BIPA di Pusat Studi Indonesia di Universitas Suez Canal, untuk mengalihkan pembelajaran sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh mulai tanggal 15 Maret sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 atau sesuai dengan pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini tertuang dalam Pengumuman Atdikbud KBRI Cairo Nomor B.003/III/2020/Atdikbud tertanggal 16 Maret 2020 perihal Pengalihan Sistem Pembelajaran Puskin KBRI Cairo kepada Sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Menindaklanjuti keputusan tersebut, sejak tanggal 15 Maret 2020 tersebut hingga saat ini, sistem belajar mengajar BIPA di

178 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Mesir (di Puskin KBRI Cairo, di Universitas Al-Azhar dan di Universitas Suez Canal) menerapkan sistem kelas daring, jarak jauh; dari tempat guru BIPA masing-masing dan rumah siswa BIPA masing-masing yang tersebar di beberapa tempat yang tersebar di beberapa kota di Mesir. Para guru BIPA membuat grup-grup pengajaran sesuai dengan kesepakatan siswanya masing-masing. Pembelajaran daring ini menggunakan berbagai macam aplikasi yang menunjang pelaksanaan kelas daring, yaitu Whatsapp, Classroom, Zoom, Quizziz. Cara tersebut dipandang efektif dan menyenagkan pada masa sekarang ini dengan jumlah kehadiran dan partisipasi peserta BIPA tercatat tinggi, setiap pertemuan, rata- rata kehadiran mencapai 80 peresen, dari jumlah siswa BIPA sebanyak: 297 siswa Puskin, 100 siswa di Universitas Suez

Chanal, dan 100 siswa di Universitas Al-Azhar Cairo. Hari ini, Selasa tanggal 24 Maret 2020, Pemerinrtah Mesir kembali memperketat protokol keamanan dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19 yang semakin melebar. Sampai hari ini data menunjukkan jumlah korban positive Covid-19 sebanyak 402, dan tercatat 20 orang meninggal. Perdana Menteri Mustafa Madbuli, mengumumkan pemberlakuan jam malam di seluruh negara, yang melarang warga berada di jalan umum dari jam 7 malam hingga jam 6 pagi, peraturan berlaku mulai besok, hari Rabu tanggal 25 Maret

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 179 hingga dua pekan ke depan. Perdana Menteri juga mengumumkan perpanjangan masa libur/ penangguhan pembelajaran di semua sekolah dan perguruan tinggi di Mesir untuk dua pekan berikutnya (dari tanggal 31 Maret sampai dengan tanggal 15 April 2020). Sehubungan dengan kebijakan pemerintah Mesir tersebut maka Pembelajaran BIPA di Mesir juga akan mengikuti peraturan tersebut dengan memperpanjang sistem pembelajaran jarak jauh hingga tanggal 15 April 2020, sampai ada perkembangan baru. Virus Corona tidak menghalangi para siswa BIPA untuk terus belajar bahasa Indonesia. Mereka memang telah melakukan “Physical Distancing”, berjarak secara fisik, namun mereka tetap bersosialisasi, berdekatan dan semangat belajar berdekan dengan media sosial masing-masing.

Cairo, 10 April 2020

180 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Guna memutus rantai menyebaran Covid-19, pada tanggal 10 Maret 2020 pemerintah Mesir mengeluarkan keputusan meniadakan semua perkumpulan dalam skala besar. Beberapa hari setelahnya, tepatnya tanggal 15 Maret, pengajaran tatap muka di universitas dan sekolah di seluruh Mesir juga dihentikan. Pemerintah Mesir pada tanggal 25 Maret juga memberlakukan jam malam mulai pukul 19.00 s.d. 06.00 pagi

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 181 dan menganjurkan tidak keluar umah kecuali untuk hal yang

sangat penting. Kondiisi ini berlangsung hingga hari ini. Berdasar atas keputusan tersebut, kegiatan dan aktivitas tatap muka pada Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Universitas al- Azhar dan BIPA di Pusat Studi Indonesia (PSI) Universitas Suez Canal ditiadakan. Proses belajar mengajar diganti dengan sistem darling. Demikian juga sekolah dan perkulihanan tatap muka di Mesir dinonaktifkan. Para pelajar dan mahasiswa Indonesia dihimbau untuk menetap di rumah guna menghindari penyebaran Covid-19, dan mengikuti perkuliahan secara jarak jauh. Untuk memberikan motivasi belajar dan meningkatkan keterampikan dalam berpidato dan berbahasa, sekaligus juga sebagai hiburan bagi orang Mesir yang sedang belajar Bahasa Indonesia selama masa Covis-19, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Cairo melaksanakan lomba video pidato berbahasa Indonesia masa darurat Covid-19 untuk para siswa BIPA di Mesir. Lomba ini dibuat dalam dua kategori yaitu kategori pertama untuk siswa aktif tingkat Dasar BIPA Mesir dan kategori kedua untuk siswa aktif tingkat Mahir BIPA Mesir. Pembukaan pendaftaran peserta lomba selama dua minggu, dimulai dari 1-15 April 2020. Ternyata antusiasme peserta cukup besar. Banyak yang menyambut baik dan ikut serta mengikuti lomba ini. Jumlah pendaftar untuk lomba pidato Bahasa Indonesia dari siswa BIPA sebanyak 27 pesesrta, dengan perincan kategori pertama (Dasar) sebanyak 13 pesesrta dan kategori kedua (Mahir) sebanyak 14 peserta. Pemenang masing-masing kategori diambil 10 peserta terbaik.

182 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Pengumuman pemenang telah dilaksanakan pada tanggal 20 April 2020. Pada hari Kamis, 23 April 2020 dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan dan hadiah kepada pemenang lomba pidato Bahasa Indonesia untuk siswa BIPA dengan pemenang kategori Dasar juara satu oleh Ahbdul Waheed Abdu Haneed, juara dua oleh Aya Ragab dan juara tiga oleh Hend Sayyed Naser. Juara lomba untuk kategori Mahir dengan juara pertama oleh Fatimah Gamal Abdeldayem, juara dua oleh Mustofa Muhammad Ahmad dan juara tiga oleh Mohammad Hisyam. Hasil video pidato para peserta khususnya tiga peserta terbaik setiap katagori sangat menarik; dari aspek teknis penyajian dan penggunasn teknologi media cukup kreatif dan inovatif, dari aspek bahasa, dari aspek isi juga tepat, sementara dari aspek gaya penampilan, ekspresi dan intonasi juga fareatif dan bagus-bagus. Dalam penyerahan piagam penghargaan dan hadiah lomba, dilaksanakan dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku selama Covid-19, yaitu menghindari perkumpulan masa di mana setiap pemenang yang datang langsung diberi

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 183 penghargaan lalu dipersilahkan meninggalkan tempat, saling menjaga jarak, dan semua peserta memakai masker dan sarung tangan.

Acara dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan sambutan hangat dari para peserta.

Cairo, 23 April 2020

184 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

Sungai Nil, Piramid, Abu Simbel, Kuil Luxor, kota Alexandria, masjid Al-Azhar dan Khan Khalili, adalah diantara lambang dialektika manusia, sejarah dan kebudayaan Mesir yang terus menginspirasi. Opera House Cairo, Sakia El-Sawi, Istana-Istana Kebudayaan dan teater-teater terbuka ala Romawi di pusat-pusat kegiatan pemuda dan di pelataran perpustakaan-perpustakaan yang tersebar di hampir semua kota provinsi terus menghidupkan sejarah seni dan kebudayaan Mesir. Di tempat-tempat itu, seni budaya mereka bertemu dengan berbagai kebudayaan dunia hingga hari ini, termasuk dengan budaya Indonesia. Di antara tari Mesir yang biasa kita

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 185 saksikan dalam acara-acara pertemuan budaya tersebut adalah tari Tanurah. Tari yang mengandalkan gerakan berputar seperti gasing, dengan keseimbangan badan dan kekuatan kaki, dan dengan iringan lagu padang pasir yang bernilai nasehat agama, di mana penari berputar-putar dengan pakaiannya yang khas dan yang kadang dapat berkembang dengan lampu yang berwarna-warni. Beberapa tari lainnya yang sering ditampilkan adalah; Al-Samsamiyah, Umm Al- Khulul, Bitghani Limin, Ah Yalalali, Ihna Al-Borsaidiah, Al- Sayad, Halawer Syamsena, Al-Tahtib, Nadiyah Al-Alam, Al- Shaidi, Al-Bambuthi, dan Uluwul A‟lam, selain penampilan musik gambus, petikan Oud, dan drama musical yang menanamkan nilai nasionalisme. Sementara tari Indonesia yang banyak mendapat perhatian masyarakat Mesir adalah tari Saman yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia, tari Rapai Geleng, tari Piring, tari Indang, tari Zapin, tari Bali, tari Putri Dara Juanti, tari Ondel-ondel, tari Lenggang Nyai, tari Asmaradana, tari Batin Kemuning, tari Jaepong, selain penampilan seni pencak silat yang mendebarkan dan lagu-lagu tradisional dengan iringan musik Gamelan dan Angklung. Festival dan perkenalan budaya antar satu negara dengan yang lain dapat mendidik keterbukaan, sikap menghormati dan menghargai keragaman, sikap menjunjung tinggi perbedaan dan nilai-nilai kemanusiaan sejagad. Sebagaimana juga perkenalan dan persahabatan budaya antara Indonesia dan Mesir telah mempererat hubungan emosional antara masyarakat kedua negara, yang kemudian menjadi unsur penting dalam peningkatan kerja sama kedua masyarakat dan negara dalam bidang-bidang lainnya; pemikiran keagamaan,

186 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia

pendidikan, perdagangan, politik, pariwisata, pertahanan dan keamanan. Semoga persahabatan kedua negara dan kedua masyarakat, Indonesia-Mesir, dapat terus berkembang dan terus harmonis. Aamiin. Dokki, 15 Juli 2020

Mereka Mengagumi Budaya Indonesia 187

188 Mereka Mengagumi Budaya Indonesia