STRATEGI MENGATASI KENDALA BERHENTI MEROKOK PADA KLIEN DI PUSKESMAS RAMAN UTARA KABUPATEN TIMUR

Oritasari1, Samino2, Vera Yulyani2 Email: [email protected]

ABSTRAK

Proporsi penduduk usia > 15 tahun yang merokok setiap hari di Provinsi Lampung adalah 22,0% dan kadang-kadang merokok adalah 3,8%. Proporsi merokok tertinggi di Kabupaten Tanggamus (53,1%), sedangkan di Kabupaten Lampung Timur sebesar 16,2% masih dibawah rata-rata Provinsi Lampung. Menurut WHO (2008), 70% perokok memiliki keinginan untuk berhenti merokok, sebagian besar hanya berdasarkan komitmen sendiri tanpa bantuan pihak lain sehingga kemungkinan berhasil berhenti hanya 3 – 5% saja, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi mengatasi kendala berhenti merokok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Strategi Mengatasi Kendala Berhenti Merokok Pada Klien Di Puskesmas Raman Utara Kab. Lampung Timur Tahun2018.Jenis penelitian kulitatif positivisme dengan pendekatan studi kasus. Informan kunci adalah pengelola program PTM puskesmas dan informan adalah klien yang sudah berhasil berhenti merokok dan yang belum berhasil berhenti merokok termasuk keluarganya. Teknik pengambilan sampel dengan snowball sampling. Jumlah informan sebanyak 17 orang. Analisis menggunakan model Miles andHuberman.Hasil penelitian diketahui bahwa strategi klien dalam mengatasi adiksi nikotin dengan mengurangi jumlah rokok perharinya, menunda waktu merokok saat pagi hari, melaksanakan aktifitas fisik. Strategi klien dalam menangani efek putus nikotin sulit konsentrasi adalah dengan menyarankan untuk beristirahat sejenak dariaktifitasnya, mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran segar, strategi meningkatkan motivasi berhenti merokok harus ada keinginan yang kuat untuk berhenti merokok disamping itu perlu dukungan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok.

Kata Kunci : Strategi, Kendala berhenti merokok, Klien

ABSTRACT

The proportion of people aged > 15 years old who smoke every day in Lampung province is 22.0% and sometimes smoking is 3.8%. The highest proportion of smoking in as much (53.1%), while in as much 16.2% is under average of Lampung Province. Based on WHO (2008), 70% of smoker had the willingness to quit smoking, most of them based on their individual commitment without other‟s help, so the probability to success in quitting smoking was only 3-5% only, therefore the researcher was interested in researching how the strategy to overcome the obstacles to quit smoking. This research purpose was to know The Strategy to Overcome the Obstacles to Quit Smoking on Clients in Raman Utara Health Centre of East Lampung Year of2018.Positivism qualitative research type with case study approach. Key informant was Health Centre PTM program manager and the informant was client who succeeded to quit smoking and those who did not succeed to quit smoking including their families. Sample collecting technique was with snowball sampling. The total of informant as many 17 people. The analysis used Miles and Huberman model.The research result was known that the client strategy in overcoming nicotine addiction was by reducing the number of cigarettes per day, putting off the smoking time in the morning, doing the physical activity. The client strategy in overcoming the effect of nicotine giving up of difficult to concentrate was by suggesting to take a rest for a while from the activity, consuming the healthy food such as: fresh fruits and vegetables, the strategy of improving the

1. Puskesmas Pekalongan LampungTimur 2. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

172 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3.Juli 2019 motivation of quit smoking should be followed by strong desire to quit smoking besides that, they need to be supported by family, friends and health staffs to improve the success of quitting smoking.

Keywords: Strategy, the obstacles of quitting smoking,client

PENDAHULUAN (2008) dalam Kemenkes RI (2016), 70% Prevalensi perokok perokok memiliki keinginan untuk menduduki peringkat ketiga (4,8%) berhenti merokok, sebagian besar hanya setelah Cina (35%) dan India (11,2%). berda sarkan komitmen sendiri tanpa Data dari Global Adult Tobacco Survey bantuan pihak lain sehingga (GATS) 2011, menunjukkan bahwa kemungkinan berhasil berhenti hanya 3 prevalensi perokok sebesar 36,1%, – 5% saja. Kendala utama berhenti sedangkan Riskesdas 2010 menunjukkan merokok dikelompokkan dalam 3 faktor bahwa rata-rata jumlah rokok yang utama yaitu biologis/fisiologis (adiksi dikonsumsi adalah 10 batang per hari nikotin, efek putus nikotin), pada laki-laki dan 6 batang per hari psikologis/perilaku dan lingkungan sosial padaperempuan. (dukungan keluarga). Perilaku merokok telah Proporsi penduduk usia > 15 mempredisposisikan terjadi peningkatan tahun yang merokok setiap hari di kematian akibat penyakit tidak menular Provinsi Lampung adalah 22,0% dan yaitu 41,7% pada tahun 1995 menjadi kadang-kadang merokok adalah 3,8%. 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% Proporsi merokok tertinggi di Kabupaten pada tahun 2007 dan tahun 2012 Tanggamus (53,1%) Kabupaten mencapai 61%, dan 21% dari jumlah Lampung Barat sebesar 36,0% dan kematian tersebut disebabkan akibat terendah di Kabupaten Lampung Selatan penyakit terkait rokok, yakni jantung (6,3%), sedangkan di Kabupaten koroner, stroke, kanker, dan penyakit Lampung Timur sebesar 16,2% masih paru obstruktif kronis (Achadi et al., dibawah rata-rata Provinsi Lampung. 2005). Pendapat tersebut kemudian Jumlah puskesmas di Provinsi Lampung dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan yang sudah melaksanakan layanan UBM oleh Sajinadiyasa et al. (2010) yang baru berjumlah 31 dari 304 puskesmas menyebutkan penyakit tidak menular yang ada (10,19%). Jumlah tersebut yang berhubungan dengan rokok adalah tersebar di 15 kabupaten/kota dengan kanker, penyakit kardiovaskuler dan jumlah per kabupaten/kota antara 1 – 3 penyakit paru seperti bronkitis, puskesmas. Kabupaten/kota dengan empisema/PPOK dan pneumonia. jumlah puskesmas layanan UBM Berhenti merokok bukan hal mudah, terbanyak adalah Kabupaten Lampung karena efek adiksi nikotin. Reseptor Timur dan Kota (Dinas opioid otak memegang peranan penting Kesehatan Provinsi Lampung, dalam reward system untuk berhenti 2017)Kabupaten Lampung Timur telah merokok. memilki tiga Puskesmas dengan layanan Menurut Cary Lerman, Tobacco UBM, yaitu Puskesmas Raman Utara, Use Reserach Center, menyatakan Puskesmas Purbolinggo dan tahun 2017 bahwa kemampuan seseorang untuk puskesmas pada tahun 2017 yaitu di berhenti merokok dipengaruhi oleh Puskesmas Raman Utara dengan 16,5% faktor adiksi nikotin, efek putus nikotin, disusul dengan Puskes mas Purbolinggo psikologi dan perilaku, serta lingkungan dengan tingkat keberhasilan klien sosial. Berhenti merokok bisa berhenti merokok sebesar 10,5% dan menyebabkan gejala putus nikotin terakhir Puskesmas Mataram baru (withdrawal Syndrome) berupa dengan tingkat keberhasilan 6% karena perubahan emosi. Beberapa perokok baru terbentuk di bulan Agustus2017. bisa melaluinya, sedangkan sebagian Berdasarkan Laporan Kegiatan terpaksa berhenti merokok karena tidak UBM Puskesmas Raman Utara selama menemukan pengganti kenikmatan lain. Bulan Januari – Oktober 2017 terdapat (Kemenkes RI, 2016)Menurut WHO 127 klien yang mengikuti konseling UBM,

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3. Juli 2019 173 dari 127 klien tersebut 29,1% (37 klien) kesibukan dengan berolahraga dipagi kambuh, 54,3% (69 klien) gagal dan hari, ...” (A1) hanya 16,5% (21 klien) sukses berhenti Bagi yang tidak berhasil berhenti merokok. merokok sudah berupaya meningkatkan Sampai saat ini layanan UBM di keinginan berhenti merokok dengan cara Puskesmas Raman Utara merupakan makan permen, makanan ringan, cari puskesmas terbaik dalam layanan UBM kesibukan ke sawah, beresin rumah, di Kabupaten Lampung Timur, untuk itu tetapi klien akhirnya tetap tidak dapat penulis tertarik untuk meneliti menahan keinginan merokoknya. Klien bagaimanakah strategi mengatasi yang tidak berhasil berhenti merokok kendala berhenti merokok pada klien di cara meningkatkan motivasi dalam diri Puskesmas Raman Utara Kabupaten sendiri yaitu dengan makan makanan LampungTimur. ringan, mencari kesibukan, makan permen, seperti yang diungkapkanoleh: METODE “ ...Tidak merokok ya yaitu paling yaitu Penelitian ini merupakan lari ke makanan kecil makanan penelitian kualitatif dengan pendekatan ringan,permen,dan cari kesibukan ke studi kasus dan penentuan informan sawah,beresin rumah,,,tapi cuma dengan snowball sampling, informan bertahan berapa minggu aja kunci adalah pengelola program PTM bu,,selanjutnya ya ngerokok lagi...(A7) puskesmas sedangkan informan inti ada klien yang sudah berhasil berhenti Strategi penanganan Efek Pustus merokok dan klien yang belum berhasil nikotin padaklien. berhenti merokok, disamping itu setiap Berdasarkan hasil wawancara informan inti diambil masing-masing pada klien yang berhasil berhenti satu orang dari keluarga untuk melihat merokok cara mengatasi reaksi psikis dukungan keluarga. Teknik seperti rasa cemas, mudah tersinggung, pengumpulan data menggunakan sulit konsentrasi, gangguan tidur adalah wawancara semi terstruktur dengan cara membaca buku, baca baca, (Semistructure Interview). Analisis data makan cemilan, tarik nafas panjang, menggunakan model Miles and minum air mineral berikut kutipan Huberman dimana dilakukan pada saat wawancaranya: pengumpulan data berlangsung, dan “ ...ada bu,gelisah gitu bu,,Saya cari setelah selesai pengumpulan. kegiatan baca baca apa gitu bu,,nonton tv, makan cemilan sampai saya benar HASIL PENELITIAN benar lupa sama rokok,,sebelum tidur Strategi penanganan adiksi nikotin saya minum air hangat dan kadang padaklien kadang susu hangat seperti anjuran Berdasarkan hasil wawancara petugas bu...itu terjadi di minggu mendalam didapatkan hasil bahwa minggu pertama saya berhenti bu (A1) strategi klien yang berhasil berhenti Sedangkan Berdasarkan merokok dalam mengatasi adiksi nikotin wawancara pada klien yang tidak yang berbeda dalam penanganannya berhasil berhenti merokok tidak dapat yaitu dengan mengurangi jumlah rokok mengatasi gangguan psikis nya sehingga perharinya, menunda waktu merokok mereka memutuskan untuk merokok saat pagi hari, mencari kesibukan, kembali, berikut kutipan wawancaranya: dengan berolahraga dipagi hari, jalan- “ ...saya susah tidur bu,,gelisah gitu jalan disekitar rumah, keladang, bersih bu,,,kayaknya ada yang hilang gitu... bersih rumah, makan permen, minum air Yaa saya kadang nonton tv sampe mineral, Seperti yang disampaikan oleh malam bu,,ya Sudah bu,,tapi tetap aja sebagian informan berikut kutipan enggak bisa bu... “( A5) wawancaranya: Berdasarkan hasil wawancara “Kalau saya mengatasi keinginan pada klien yang berhasil berhenti merokoknya ya dengan mengurangi merokok dan yang tidak berhasil jumlah rokok perharinya, menunda berhenti merokok cara mengatasi reaksi merokok saat pagi hari, mencari psikis seperti rasa cemas, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, gangguan

174 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3.Juli 2019 tidur adalah dengan cara membaca bu,,anak saya yang tua aja sampe buku, baca baca, makan cemilan, tarik ngomong ihhh bapaksekarang enggak nafas panjang, minum air mineral, tetapi bau asap lagi ya,,dan yang kecil juga yang tidak berhasil berhenti merokok saya liat sudah jarang batuk batuk tidak dapat mengatasi nya sehingga bu,,biasa nya tiap bulan saya klien memutuskan untuk merokok antarinkepuskesmas,,berobat,, kembali. Selalu saya bu,,karena kan cuma 2 minggu sekali..jadi saya sempetin bu Strategi meningkatkan motivasi Owh ya bu,,soalnya enggak ada yang berhenti merokok padaklien lain..keluarga ada yang dekat sih Berdasarkan hasil wawancara bu,,tapi kan mereka juga sibuk ke tentang upaya meningkatkan keinginan ladang bu...(KA2) berhenti merokok dengan cara tidak Hasil wawancara pada klien yang kumpul dengan teman yang perokok, tidak berhasil berhenti merokok terlihat mencari kegiatan positif, tidak adanya dukungan keluarga sangat positif mengantongi rokok, mengurangi jumlah hanya saja bagi klien yang belum rokok yang dihisap, serta makan berhasil masih tergoda oleh teman makanan sehat. Klien yang sudah teman nya yang perokok. Berikut berhasil berhenti merokok cara kutipan wawancaranya: meningkatkan motivasi dalam diri sendiri “...Ya mendukung sekali bu,,orang suami yaitu demi kesehatan diri sendiri, saya tu rokoknya kuat banget lho bu kesehatan keluarga akibat dampak asap bisa habis 2 bungkus..sekarang masih rokok, serta faktor ekonomi terkait merokok Cuma agak berkurang aja sih dengan pengeluaran untuk belanja rokok bu perharinya, berikut kutipan Ya saya buatin cemilan,,minuman wawancaranya: manis,,saat bapak ngeluh enggak bisa “...Ya itu tadi bu,,saya mencari tidur lha,,mulutnya pait,,tapi tetap aja kesibukaan dan enggak suka kumpul bapaknya enggak bisa tahan..kalau kumpul dengan orang yang merokok( kepuskes selalu saya antarin bu,,saya A1) tinggalin kerjaan rumah saya demi Bagi yang tidak berhasil berhenti bapak,,(KA6) merokok sudah berupaya meningkatkan keinginan berhenti merokok dengan cara Strategi penguatan dukungan makan permen, makanan ringan, cari petugas padaklien kesibukan ke sawah, tetapi klien Berdasarkan hasil wawancara, akhirnya tetap tidak dapat menahan diketahui bahwa informan yang sudah keinginan merokoknya, seperti yang berhasil berhenti merokok mendapat diungkapkanoleh: strategi penguatan dukungan dari “ ...Tidak merokok ya yaitu paling yaitu petugas puskesmas dengan cara selalu ,, lari ke makanan kecil makanan mendengarkan keluhan klien dan ringan,permen,dan cari kesibukan ke memberikan solusi penanganannya serta sawah,beresin rumah,,,tapi cuma selalu mengingatkan jadwal bertahan berapa minggu aja konselingnya, berikut kutipan bu,,selanjutnya ya ngerokok lagi...(A7) wawancaranya: “...Ya mereka senang sekali bu,,saya Strategi penguatan dukungan ditanya tanya gitu bu,,pokoknya mereka keluarga padaklien sangat mendukung...ya petugas selalu Berdasarkan hasil wawancara, mengingatkan jadwal kunjungan diketahui bahwa seluruh informan yang konseling,,ramah banget petugas sudah berhasil berhenti merokok nya...Saya 3 bulan pertama ke mempunyai strategi yang sama dalam puskesmas nya setiap 2 minggu sekali memperoleh dukungan keluarga yang bu,,setelah itu setiap 3 bulan positif, upaya dukungan keluarga sekali,,sampe 1 tahun ini,,baru saya tersebut berupa selalu mendampingi dinyatakan bener benar berhasil berhenti klien untuk konseling di puskesmas bu..kepuskesmas nya setiap hari berikut kutipan wawancaranya: jumat..ya Alhamdullillah saya selalu “...Wahhh ..ya sangat mendukung tho

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3. Juli 2019 175 dingatkan sama istri dan dengan penelitian yang dilakuakn petugasnya...(A2) Ginting, 2011 yang menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil wawancara 70% perokok mengatakan ingin berhenti pada klien tidak berhasil berhenti merokok, tetapi hanya 7,9% yang dapat merokok pola konsultasi tidak tepat melakukan tanpa bantuan. Bila terapi waktu dan berhenti sebelumnya dilakukan dengan bantuan dari dokter waktunya dan dapat disimpulkan bahwa atau tenaga medis dapat meningkatkan terdapat persamaan pengguatan keberhasilan berhenti merokok menjadi dukungan petugas kesehatan kepada 10,2%. Sedangkan bila semua modalitas klien yang ingin berhenti merokok. terapi digunakan seperti kombinasi “...Yaa saat saya ada keluhan beliau farmakologi dan fisioterapi serta kasih tau cara penangannya,,apa aja dukungan sosial maka meningkatkan yang saya sampaikan selalu diperhatikan keberhasilan terapi menjadi 35%. bu,,saya kalau tidak datang ditanyakan Ketergantungan nikotin merupakan bu kenapa enggak datang,,,ya bu,,2 penyakit kronik dan berulang kali minggu sekali setiap hari jumat terdapat kekambuuhan. Seorang bu,,Cuma saya hanya 2 x aja kesana nya perokok akan mencoba berhenti 5 – 7 bu,,habis saya sudah enggak kali sebelum berhenti permanen, tahan..pengen merokok terus bu... (A6) individu tersebut akan mengalami berbagai tahapan sebelum individu PEMBAHASAN benar- benar berhenti merokok (Ginting, Strategi penanganan adiksi nikotin dan Firzawati, 2016) padaklien Bagi perokok yang ingin berhenti Berdasarkan hasil wawancara merokok sebaiknya menggunakan mendalam di dapatkan hasil bahwa strategi berhenti merokok dengan strategi klien yang berhasil berhenti mengurangi jumlah rokok yang merokok dalam mengatasi adiksi nikotin dikonsumsi secara bertahap dan yang berbeda dalam penanganannya menunda saat merokok di pagi hari agar yaitu dengan mengurangi jumlah rokok keinginan berhenti merokok dapat perharinya, menunda waktu merokok berhasil. saat pagi hari, mencari kesibukan, Sulitnya mengurangi jumlah dengan berolahraga di pagi hari, jalan- rokok karena harga rokok relatif murah jalan di sekitar rumah, ke ladang, bersih di Indonesia, kebiasaan masyarakat di bersih rumah, makan permen, minum air pedesaan di Puskesmas Raman Utara mineral. yang 85% bekerja di sektor pertanian Hal ini sesuai dengan pendapat yang selalu membawa rokok setiap tentang cara berhenti merokok yaitu bekerja menyebabkan klien susah untuk dengan metode mengurangi rokok yang mengurangi rokoknya. di hisap setiap harinya sebgai contoh: Dianjurkan pada klien yang tidak beri waktu 6 hari bagi anda untuk berhasil berhenti merokok untuk berhenti merokok. Pada hari pertama melakukan kegiatan yang positif atau anda merokok seperti biasa misalnya 20 mencari kesibukan setelah bangun tidur batang, hari kedua 20 batang, hari di pagi hari,menganjurkan untuk ketiga 15 batang, hari keempat 10 mengganti rokok dengan permen, batang, hari kelima 5 batang, hari cemilan ringan dan teh manis. keenam adalah hari tanpa rokok seperti yang anda tentukandan cara menunda Strategi penanganan Efek Pustus keinginan merokok terutama saat pagi nikotin padaklien. hari yaitu menunda saat merokok Berdasarkan hasil wawancara pertama yang anda hisap setiap harinya pada klien yang berhasil berhenti misalnya hari pertama merokok pukul merokok cara mengatasi reaksi psikis 07.00, besoknya pukul 09.00 dan hari seperti rasa cemas, mudah tersinggung, berikutnya pukul 11.00 sampai sulit konsentrasi, gangguan tidur adalah seterusnya sampai anda tidak merokok dengan cara membaca buku, baca baca, sama sekali sehari penuh. (Kemenkes makan cemilan, tarik nafas panjang, RI, 2016) minum air mineral. Hasil penelitian ini juga serupa Hal ini sesuai dengan teori yang

176 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3.Juli 2019 menyatakan bahwa gejala yang umum yang berhenti merokok dalam 8 tahun dari putus nikotin antara lain adalah rasa kedepan (Schimd &Gmel, 1999 dalam cemas/ansietas, Mudah tersinggung, Firzawati,2016) frustasi, marah, Insomnia/gangguan tidur, tidak sabar, sulit konsentrasi Strategi meningkatkan motivasi depresi (dysphoric), Nafsu makan berhenti merokok padaklien meningkat (berat badan meningkat). Berdasarkan hasil wawancara Penanganan dari gejala sulit konsentrasi tentang upaya meningkatkan keinginan adalah menyarankan untuk beristirahat berhenti merokok dengan cara tidak sejenak dari aktifitasnya, mengkonsumsi kumpul dengan teman yang perokok, makanan sehat seperti buah dan mencari kegiatan positif, tidak sayuran segar, minum banyak air untuk mengantongi rokok, mengurangi jumlah menjaga otak terhidrasi, olah raga dan rokok yang dihisap, serta makan mendapatkan banyak udara segar. makanan sehat. Klien yang sudah (Kemenkes RI,2016) berhasil berhenti merokok cara Kebiasaan merokok segera meningkatkan motivasi dalam diri sendiri setelah bangun tidur memiliki hubungan yaitu demi kesehatan diri sendiri, dengan tingkat risiko perokok akan kesehatan keluarga akibat dampak asap penyakit kanker. Hal ini merupakan hasil rokok, serta faktor ekonomi terkait penelitian yang dilakukan di Teheran dengan pengeluaran untuk belanja rokok pada 3.249 perokok. Pada penelitian perharinya tersebut didapatkan 1.812 (88,7%) yang Motivasi secara umum adalah menderita kanker paru-paru yang jeda adanya kekuatan dorongan yang waktu merokok setelah bangun tidur menggerakkan individu untuk tersingkat. Penelitian ini juga berperilaku tertentu. Motivasi dalam diri mengungkap bahwa risiko kanker paru individu merupakan suatu pemenuhan justru lebih tinggi pada perokok ringan kebutuhan hidup. Tidak ada seorangpun dengan jeda waktu merokok pertamanya di dunia ini yang ingin menjadi sakit, di pagi hari lebih singkat, daripada namun sering secara sadar kadang perokok berat yang mulai menghisap individu sering berperilaku yang berisiko rokok pertamanya pada waktu lebih mendapat penyakit seperti merokok. akhir (Reza, 2007 dalam Firzawati,2016) (Notoatmmodjo,2010) Withdrawal effect mulai dirasakan Motivasi awal merupakan modal dalam 406 jam setelah lepas nikotin awal dalam konseling masalah berhenti pada seorang perokok reguler. Gejala merokok. Tingkat motivasi berperan dapat mencapai puncak dalam beberapa penting dalam keberhasilan berhenti hari pertama dan bisa langsung sampai merokok. Oleh karena itu penilaian 2-4 minggu selama berhenti merokok. tingkat motivasi klien harus dilakukan Pada kondisi ini seorang perokok sering sejak awal, semakin besar motivasi akan berusaha mempertahankan kadar nikotin semakin besar keberhasilan berhenti serum minimal untuk mencegah merokok (Notoatmmodjo, 2010). withdrawal effect yang terjadi dan Hasil penelitian ini serupa dengan mempertahankan efek nyaman dari penelitian Firzawati, 2016 yang nikotin dengan merokok kembali. Jika menyatakan bahwa nasihat berhenti seseorang mengalami adiksi nikotin, merokok dari tenaga kesehatan akan hari-hari pertama berhenti merokok meningkatkan peluang berhenti merokok merupakan hal berat. jangka panjang maupun jangka pendek Perokok yang menghabiskan sebesar 2,32 dan 2,11kali. rokok 1 sampai dengan 10 batang Suatu penelitian didaerah perhari memliki peluang yang besar perkotaan terhadap 438.336 keluarga di untuk siap berhenti merokok dan ingin Indonesia menemukan bahwa 73,7% berhenti merokok, semakin banyak orang tua dalam keluarga tersebut rokok yang digunakan setiap hari maka adalah perokok, sedangkan 29,4% anak akan semakin sedikit perokok yang dalam keluarga itu memiliki berat badan berhasil berhenti merokok sedangkan di bawah rata-rata dan 31,4% perokok yang sudah siap berhenti diantaranya mengalami masalah merokok, akan semakin banyak perokok pertumbuhan (Semba dkk,2008)

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3. Juli 2019 177 Penelitian lain menemukan bahwa merokok. Klien akan mencoba kembali di wilayah perkotaan tingkat kematian merokok setelah berhenti untuk bayi mencapai 11,7% dan tingkat sementara waktu atau tidak juga kematian balitanya 13,9%. Di daerah berhasil mengurangi jumlah rokok yang pedesaan tingkat kematian lebih tinggi, dihisapnya tiap hari menjelang tanggal yaitu 23,8% untuk bayi dan 24,5% berhenti merokok yang telah ditetapkan. untuk balita. Pada tahun 2010, rumah Pada keadaan ini perlu dipertimbangkan tangga termiskin perokok mengeluarkan peran teman-teman dan keluarganya Rp. 102.000,- (12%) untuk membeli yang mungkin masih membantu. rokok dari total pengeluarannya Lingkungan yang tidak mendukung perbulan sebesar Rp. 864.000,-. untuk berhenti merokok akan Pengeluaran tersebut merupakan urutan memberikan stimusi untuk tetap kedua terbesar dibandingkan dengan merokok sehingga klien akan sulit untuk pengeluaran lainnya. Ia mengalahkan 23 melepaskan rokok. jenis pengeluaran lainnya seperti Hasil penelitian serupa di SMA N pendidikan, pemenuhan gizi dan 1 Kasihan Bantul Yogyakarta kesehatan. menunjukkan bahwa tidak ada hubung Untuk itu klien yang ingin an yang signifikan antara dukungan berhenti merokok harus meningkatkan keluarga dengan perilaku merokok motivasi untuk berhenti merokok dengan remaja laki-laki (Walydi,2017) melaksankan nasihat petugas kesehatan puskesmas agar berhasil berhenti Mengetahui strategi penguatan merokok. Masalah lain yang dukungan petugas padaklien menyebabkan seseorang sulit Berdasarkan hasil wawancara, termotivasi untuk berperilaku sehat diketahui bahwa informan yang sudah adalah karena perubahan perilaku dari berhasil berhenti merokok mendapat yang tidak sehat menjadi sehat tidak strategi penguatan dukungan dari menimbulkan dampak langsung secara petugas puskesmas dengan cara selalu cepat, bahkan mungkin menjadi tidak mendengarkan keluhan klien dan berdampak apa-apa terhadap memberikan solusi penanganannya serta penyakitnya, namun hanya mencegah selalu mengingatkan jadwal agar mencegah agar tidak lebih buruk konselingnya lagi. Tidak adanya dukungan orang Berdasarkan Profil Puskesmas terdekat seperti teman atau keluarga Raman Utara tahun 2017 menunjukkan dapat menurunkan motivasi seseorang bahwa 10 besar penyakit didominasi untuk berhenti merokok. Klien akan oleh penyakit ISPA dan terjadi trend mencoba kembali merokok setelah peningkatan kasus Pneumonia pada berhenti untuk sementara waktu atau Balita, ISPA dan Pneumonia Balita salah tidak juga berhasil mengurangi jumlah satu faktor risikonya adalah adanya asap rokok yang dihisapnya tiap hari terutama asap rokok di dalamrumah menjelang tangal berhenti merokok yang telah ditetapkan. Pada keadaan ini perlu Strategi penguatan dukungan dipertimbangkan peran teman-teman keluarga padaklien dan keluarganya yang mungkin masih Berdasarkan hasil wawancara, membantu. Lingkungan yang tidak diketahui bahwa seluruh informan yang mendukung untuk berhenti merokok sudah berhasil berhenti merokok akan memberikan stimusi untuk tetap mempunyai strategi yang sama dalam merokok sehingga klien akan sulit untuk memperoleh dukungan keluarga yang melepaskan rokok. (Kemenkes RI,2016) positif, upaya dukungan keluarga Evaluasi dan dukungan motivasi tersebut berupa selalu mendampingi dilakukan sejak awal ketika melakukan klien untuk konseling di puskesmas. upaya berhenti merokok dan saat klien Hasil penelitian ini sesuai dengan kontrol kembali. Diperlukan konseling teori yang menyatakan tidak adanya khusus untuk meningkatkan motivasi di dukungan orang terdekat seperti teman setiap pertemuan, terutama bila tingkat atau keluarga dapat menurunkan motivasi seseorang kurang/rendah. motivasi seseorang untuk berhenti Dukungan motivasi juga diperlukan dari

178 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3.Juli 2019 anggota keluarga atau orang terdekat tidak datang sesuaijadwal. dalam bentuk mengingatkan agar selalu berhenti merokok, memberikan SARAN dukungan bila timbul kendala saat 1. Perokok yang ingin berhenti berhenti merokok, menghilangkan merokok harus menggunakan stimulus dilingkungan rumah yang strategi berhenti merokok dengan membuat ingin merokok kembali, serta mengurangi jumlah rokok yang memberikan reward andpunishment. dikonsumsi secara bertahap dan menunda saat merokok di pagi hari SIMPULAN agar keinginan berhenti merokok Strategi klien yang sudah berhasil dapat berhasil. Membatasi berhenti merokok dalam menangani pergaulannya dengan perokok agar adiksi nikotin adalah dengan mengurangi dapat melaksanakan program jumlah rokok perharinya, menunda berhenti merokoknya waktu merokok saat pagi hari, 2. Perlu peningkatan niat dan motivasi melaksanakan aktifitas fisik, dengan pola hidup sehat yang kuat bagi berolahraga dipagi hari, jalan-jalan klien yang ingin berhenti merokok disekitar rumah, keladang, bersih bersih serta menjauhkan dari rokok, asbak, rumah, makan permen, minum membatasi pergaulannya dengan airmineral. Strategi klien yang sudah perokok agar dapat melaksanakan berhasil berhenti merokok dalam program berhenti merokoknya. menanganiEfek Pustus nikotin sulit 3. Bagi pengelola program PTM konsentrasi adalah dengan menyarankan puskesmas untuk meningkatkan untuk beristirahat sejenak dari motivasi klien dengan melakukan aktifitasnya, mengkonsumsi makanan kunjungan rumah bagi klien yang sehat seperti buah dan sayuran segar, tidak datang setiap 2 minggu selama minum banyak air untuk menjaga otak 3 bulan. terhidrasi, olah raga dan mendapatkan 4. Membentuk kelompok generasi banyak udara segar.menghibur diri, tanpa rokok (GENTAR) bagi remaja mencari aktifitas positif seperti olah sebagai bentuk pemberdayaan raga, makan makanan yang manis. masyarakat. Strategi meningkatkan motivasi 5. Perlu penelitian lebih lanjut berhenti merokok pada klien harus ada mengenai faktor keberhasilan keinginan yang kuat dalam diri klien berhenti merokok pada klien dengan bahwa demi kesehatan diri sendiri, demi desain case control/cohort agar kesehatan keluarga yang kena dampak dapat diketahui penyebab/risiko asap rokok, serta faktor ekonomi terkait seseorang dapat berhasil berhenti dengan pengeluaran untuk belanja rokok merokok. perharinya yang terbilang sangat mahal, lebih memotivasi klien untuk berhenti DAFTAR PUSTAKA merokok. Dengan berhenti merokok Achadi, A. et al, (2005). The relevance klien bisa menghemat pengeluaran, yang and prospects of advancing sebelumnya pengeluaran untuk beli tobacco control in Indonesia. rokok sekarang bisa ditabung atau dapat Health Policy, 72; p. 333349, digunakan untuk keperluan yanglain. (diunduh 7 Mei 2018 di Strategi penguatan dukungan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu keluarga pada klien yang ingin berhenti bmed/15862641) merokok terhadap anggota keluarganya Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur dengan selalu mengingatkan klien untuk Penelitian Suatu Pendekatan berhenti merokok dan mendampingi Praktek, Rineka Cipta, Jakarta klien saat konseling. Departemen Kesehatan RI, 2007, Strategi penguatandukungan Riset Kesehatan Dasar 2007 petugas puskesmas pada klien yang CDC, 2009, Cigarette Smoking Among ingin berhenti merokok dengan cara Adults and Trend in Smoking selalu mengingatkan klien jadwal Cessation- Inited State, 2008, kunjungan konseling berikutnya dan (diunduh 3 Mei 2018 melakukan kunjungan rumah jika klien diwww.cdc.gov /mmwr)

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3. Juli 2019 179 Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Kementerian Kesehatan RI, 2016, Timur, Evaluasi Program P2 Petunjuk Teknis Upaya Berhenti Penyakit Tidak Menular Lampung Merokok Pada Fasilitas Pelayanan Timur Tahun 2017 Kesehatan Primer, Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Marhaeni, Harmawanti, 2008, BPS: Timur, Profil Kesehatan Lampung Belanja Rokok Sumbang Timur 2017 Kemiskinan di Kota dan Desa Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, (diunduh 21 Juli 2018 di 2016, Buku Pedoman Penyakit https://republika.co.id/berita/eko Terkait Rokok, Jakarta nomi Fawzani, Nurhidayati dan Atik /keuangan/18/01/30/p3cukp348- Triratnawati, 2005, Terapi bps-belanja-rokok-sumbang- Berhenti Merokok (Studi Kasus 3 kemiskinan-di-kota-dan-desa) Perokok Berat) Makara Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Promosi Kesehatan, Vol 9 No. 1 Kesehatan Teori & Aplikasi, Firzawati, 2015, Faktor Upaya Berhenti Rineka Cipta, Jakarta Puskesmas Merokok Pada Perokok Aktif Umur Raman Utara, 2018, Profil 15 Tahun Keatas di Indonesia, Puskesmas Raman Utara 2017 Disertasi FKM-UI,Depok Rosemary, Rizanna, Antara Motivasi dan Griffiths, et all, 2010 : Prevalence of the Tantangan Berhenti Merokok Addictions: A Problem of the (Studi Kasus Mahasiswa di Banda Majority or the Minority?(diunduh Aceh), Jurnal FISIP 29 Mei 2018 UniversitasSyiah Kuala Banda dihttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/p Aceh mc/articles/ PMC3134413/) Sajinadiyasa, I GK, et al. 2010, Hovart, Arthur T, 1989. Coping with Prevalensi Dan Risiko Merokok addiction (diunduh 25 Mei 2018 di Terhadap Penyakit Paru di http://www.cts.com/ Poliklinik Paru Rumah Sakit babtsmrt/coping/html. Umum Pusat Sanglah Denpasar. IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai, Vol. 11 no.2.(diunduh 3 Mei 2018 Tingkat Ketergantungan Nikotin di Dan Faktor-Faktor Yang https://ojs.unud.ac.id/index.php/j Berhubungan Pada Perokok Di im/article/view/ 3953 Desa Penglipuran 2009 Satiti, Alfi, 2011, Strategi Rahasia Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Berhenti Merokok, Data Media, FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar Yogyakarta Sugiyono, 2017, Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Metode Penelitian Kualitatif, Kesehatan Dasar Lampung dalam Alfabeta, Bandung Angka 2013, Badan Penelitian Univ Respati Yogyakarta, The 3rd dan Pengembangan Kesehatan Indonesian Conference on Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Tobacco or Health, 26-30 Kesehatan Dasar 2013 November 2016

180 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 3.Juli 2019