ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA TAMAN ASRI KECAMATAN PURBOLINGGO KABUPATEN TIMUR

Edy Jasmanto Universitas Muhammadiyah [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur, dengan menganalisis pengelolaannya dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan dana desa di desa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran dana desa di desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur belum dapat dikatakan akuntabel, karena masih terdapat indikator akuntabilitas yang tidak terpenuhi selama pengelolaan dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Hal tersebut terkendala oleh kurangnnya sarana prasarana dan sumber daya manusia yang belum memadai.

ABSTRACT The purpose of this research is to know how for the accaountability of the village fund management in the village of Taman Asri Subdistrice Purbolinggo, by analizing its management in the year of 2016 until 2018.The kind of this research is the Descriptive Qualitative. The research was conducted in The Village Of Taman Asri Subdistrict Purbolinggo East Lampung Regency. The object of this research is The Village Fund Management in that village.The result of the research shows that planning, carrying out (doing), filling, reporting, and find accountability in the village of Taman Asri Subdistrict Purbolinggo East Lampung Regency has not been able to said accountable, was because there were accauntabilty indicator wich were not fullfiled in the management in the year of 2016 until 2018. This was caused by less tools and the human recources wich have not been capable. Kata Kunci: Akuntabilitas,Pengelolaan Dana, Dana Desa

45

PENDAHULUAN Akuntabilitas merupakan salah satu pilar yang menunjukkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan dana desa Pemerintah Desa diharapkan mampu menyusun Rencana Anggara Biaya (RAB) desa dengan baik, sehingga dana desa dapat dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan bersama dan segala kebijakan pengelolaan dana desa dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel. Wana Alamsyah dan kawan-kawan dalam Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi ( 2018)“Sektor yang paling rawan dikorupsi selama tahun 2018 yaitu anggaran desa. Ada sebanyak 96 kasus korupsi terkait anggaran desa dengan melibatkan 133 orang tersangka. Artinya dirata-ratakan antara kasus dengan tersangka, apabila ada kasus korupsi yang terjadi maka aktor yang terlibat 1 (satu) orang dan paling banyak 2 (dua) orang. Sementara itu kerugian negara yang ditimbullkan sebesar Rp37,2 miliar. Apabila dirata-ratakan maka setiap kasus korupsi yang terjadi menimbulkan kerugian negara sebesar Rp387 juta. Fenomena tersebut di atas membuat penulis tergerak hati untuk mengetahui sejauh mana akuntabilitas pengelolaan keuangan dana desa, karena pada dasarnya jika pengelolaan dana desa sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tentu hal tersebut di atas tidak mungkin terjadi

KAJIAN TEORI 2014(2014: 2)“Pemerintahan Desa adalah 1. Desa dan Pemerintah Desa penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat MenurutIndrizal (dalam Sujarweni, 2015: dalam sistem pemerintahan Negara 1) “Desa dalam pengertian umum adalah Kesatuan Republik Indonesia. sebagai suatu gejala yang bersifat Pemerintahan desa terdiri atas pemerintah desa (yang meliputikepala desa dan universal, terdapat dimanapun di dunia perangkat desa) dan Badan ini, sebagai suatu komunitas kecil, yang Permusyawaratan Desa(BPD)”. terkait pada lokalitas tertentu baik Dalam pengelolaan keuangan desa, Kepala Desa karena jabatannya bertindak sebagai tempat tinggal (secara menetap) sebagai Pemegang Pengelolaan maupun bagi pemenuhan kebutuhannya, Keuangan Desa yang disingkat PKPD. dan terutama yang tergantung pada sektor pertanian”. 2. Pengelolaan Keuangan Desa Setiap desa memiliki struktur pemerintahannya sendiri. Menurut Menurut Peraturan Menteri Dalam Undang–undangNomor 6 tahun Negeri Republik Indonesia Nomor 113

46

Tahun 2014tentang Pengelolaan Kewenangan Lokal Berskala Desa dan Keuangan Desa, yang dimaksud dengan Penggunaan Dana Desa di wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimnaksud keuangan desa adalah semua hak dan dalam pasal 2, Dana Desa diprioritaskan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan untuk membiayai pelaksanaan program uang serta segala sesuatu berupa uang dan kegiatan berskala local desa bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan dan barang yang berhubungan dengan Masyarakat DesaDalam Peraturan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Pemerintah juga disebutkan bahwa Pengelolaannyamerupakan keseluruhan pengalokasian Dana Desa dihitung berdasarkan jumlah desa dan kegiatan yang meliputi: perencanaan, dialokasikan dengan memperhatikan pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, jumlah penduduk, angka kemiskinan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. luas wilayah, dan tingkat kesulitan Menurut Buku Petunjuk Pelaksanaan geografis Bimbingan dan Konsultasi Pengelolaan Menurut Peraturan Pemerintah Keuangan Desa, yang dimaksud dengan Republik Indonesia Nomor 60 tahun Pengelolaan Keuangan Desa adalah 2014 sebagaimana diubah dalam keseluruhan kegiatan yang meliputi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan, 2016 (2016: 6) Dana Desa digunakan pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membiayai penyelenggaraan keuangan desa. pemerintahan, pembangunan, Keuangan desa dikelola berdasarkan pemberdayaan masyarakat, dan praktik-praktik pemerintahan yang baik. kemasyarakatan. Dana Desa Asas-asas pengelolaan keuangan desa diprioritaskan untuk membiayai sebagaimana tertuang dalam Permendagri pembangunan dan pemberdayaan Nomor 113 Tahun 2014 yaitu transparan, masyarakat.Penggunaan Dana Desa akuntabel, partisipatif serta dilakukan mengacu pada Rencana Pembangunan dengan tertib dan disiplin anggaran. Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD). 3. Dana Desa 4. Akuntabilitas Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 berdasarkan Peraturan Akuntabilitas merupakan suatu Menteri Desa Pembangunan Daerah perwujudan kewajiban seseorang Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 ataukelompok dalam suatu unit organisasi Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas untuk memertanggungjawabkan Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 setiapkegiatan dalam hal pengelolaan dan disebutkan bahwa dalam pelaksanaan pengendalian sumber daya dan Kewenangan Hak Asal Usul dan pelaksanakebijakan yang dimandatkan

47

kepadanya dalam rangka untuk mencapai pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan tujuanyang telah ditetapkan. Sedangkan pertanggungjawaban; akuntabilitas pengelolaan dana desa berarti (3) Tingginya partisipasi masyarakat dalam suatu perwujudan kewajiban desa untuk proses tahapan pengelolaan Dana Desa mempertanggungjawabkan setiapkegiatan pada perencanaan dan pelaksanaannya; dalam hal pengelolaan dana desa meliputi (4) Penerapan prinsip penggunaan dana desa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, sebagai dana publik (publik money) secara pelaporan, dan pertanggungjawaban ekonomis, efisien dan efektif, tidak ada keuangan desa dalam tujuan yang telah pemborosan dan kebocoran dana. ditetapkan. Menurut Mardiasmo (2002: 20) (5) Melaksanakan segala proses pengelolaan “Akuntabilitas adalah kewajiban pihak dana desa dengan menghindari segala pemegang amanah untuk memberikan peluang terjadinya korupsi, kolusi dan pertanggungjawaban, menyajikan, nepotisme. melaporkan dan mengungkapkan segala Tertib dan disiplin anggaran aktivitas kegiatan yang menjadi Disiplin kerja menurut Sastrohadiwiryo tanggungjawabnya kepada pihak pemberi dalam Suharto (2014) suatu sikap amanah yang memiliki hak dan kewenangan menghormati, menghargai, patuh, dan taat untuk meminta pertanggungjawaban terhadap peraturan yang berlaku, baik tersebut.”. Sedangkan Menurut Haris (2007: tertulis maupun tidak tertulis serta mampu 349) “akuntabilitas merupakan kewajiban menjalankannya dan tidak mengelak untuk dariindividu-individu atau penguasa yang menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dipercayakan untuk mengelola sumberdaya dan wewenang yang diberikan kepadanya. publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-halyang menyangkut kebijakan fiskal, manajerial dan METODE PENELITIAN program” Dari berbagai pendapat ahli dan Penelitian ini menggunakan pendekatan peraturan peruindang-undangan di atas, kualitatif dengan subyek adalah para pengelolaan dana desa dapat dikatakan telah pengelola Dana Desa di Desa Taman Asri akuntabel apabila telah memenuhi prinsip, Kecamatan Purbolinggo dan objek yang indicator dan dimensi akuntabilitas,dengan dituju adalah pengelolaan Dana Desa di rincian sebagai berikut : Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo (1) Dari perencanaan, pelaksanaan, Kabupaten Lampung Timur. Langkah- penatausahaan, pelaporan, dan langkah yang diambil adalah : pertanggungjawaban keuangan desa telah 1. Memilih masalah sesuai dengan peraturan perundang- 2. Mengumpulkan bahan yang relevan undangan yang berlaku; 3. Menentukan strategi dan (2) Terdapat keterbukaan proses Setiap tahapan mengembangkan instrument pengelolaan Dana Desa dari perencanaan, 4. Mengumpulkan data 5. Menafsirkan data 6. Melaporkan hasil penelitian

48

Proses analisis data kualitatif dimulai Musyawarah Dusun, dan Musyawarah dengan menelaah seluruh data yang tersedia Perencanaan Pembangunan Desa dari berbagai sumber, yaitu wawancara, (Musrenbangdes). RKPDes disusun setelah pengamatan yang sudah dituliskan dalam terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah catatanlapangan, dokumen pribadi, dokumen perangkingan pada Musrenbangdes. resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah Menurut Suradi, Sekretaris Desa, ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi pada musdus perwakilan semua unsure data, penyusunan satuan, kategorisasi dan masyarakat di setiap dusun diundang dan yang terakhir adalah penafsiran data.Setelah hadir, begitu pula anggota Badan mendapatkan penafsiran terkait data yang Permusyawaratan desa, LPMD, PKK, telah dikumpulkan peneliti kemudian perangkat desa, dan ketua RT. Anggaran melakukan pembandingan data dengan Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) indikator dan alat ukur yang ada, yaitu disusun berdasarkan Rencana Kerja membandingkan data terkait akuntabilitas Pemerintah Desa (RKPDes), terdapat pengelolaan Dana Desa di Desa Taman Asri ketentuan baku bahwa semua yang ada di dengan indikator dan alat ukur akuntabilitas APBDes harus ada pula di RKPDes, akan yang telah disusun. Hal ini dilakukan untuk tetapi tidak semua yang terdapat dalam mendapatkan kesimpulan akhir yang RKPDes bisa masuk dalam APBDes. kemudian akan menjawab masalah dalam Program Dana Desa (DD) tidak penelitian ini. dapat berdiri sendiri dalam suatu anggaran tersendiri di desa, akan tetapi harus masuk HASIL DAN PEMBAHASAN pula dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sehingga wajib bagi Program Sejarah Desa Taman Asri tentunya DD untuk mengikuti ketentuan tidak bisa dipisahkan dengan sejarah pengganggaran dalam APBDes, Kecamatan Purbolinggo Kabupaten sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lampung Timur. Sejarah Kecamatan Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014. Purbolinggo dimulai dari transmigrasi pada Dalam Anggaran Pendapatan dan zaman jepang atau yang menurut istilah Belanja Desa Tahun 2018 Dana Desa bahasa jepang disebut dengan dianggarkan untuk desa Taman Asri pada kokuminggakari Pendapatan Transfer pada Rekening 1.2.1 sebesar Rp. 782.882.000,- dengan Rincian a. Rencana Kerja Pemerintah Desa Taman Belanja Pada Rekening 2.2. Bidang Asri Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rencana Kerja Pemerintah Desa Sebesar Rp. 672.534.500 dengan rincian (RKPDes) Disusun dengan mengacu pada sebagai berikut : Rencana Pembangunan Jangka Menengah - Rekening 2.2.2 Pembangunan Jalan Desa (RPJMDes) dan berdasarkan hasil Telford Rp. 84.494.500,- Mussyawarah berjenjang yang - Rekening 2.2.6 Pembangunan Gorong- diselenggarakan pemerintaha desa., yaitu goong plat Rp. 88.915.000,-

49

Peneliti telah melakukan wawancara, b. Akuntabilitas pelaksanaan dalam observasi dan studi dokumentasi yang pengelolaan keuangan dana desa dilaksanakan di Desa Taman Asri dan yang Menurut Akih Sunaryo, Camat berkaitan dengan pengelolaan dana desa Purbolinggo, benar bahwa di awal program Taman Asri seperti Kecamatan, pendamping dana desa pencairan dana desa masih dalam desa dan pihak lain yang terkait dengan bentuk gelondongan, akan tetapi saat ini penelitian ini. yang kami terapkan adalah meskipun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja jumlah per tahap bukan per SPP, akan tetapi Desa Taman Asri dari Tahun 2016 sampai setiap akan dicairkan kami selalu meminta dengan Tahun 2018 telah disusun sesuai agar kepala desa melampirkan Surat dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Permintaan Pembayaran sesuai jumlah uang Nomor 113 Tahun 2014 Tentang yang akan dicairkan, dan dilengkapi dengan Pengelolaan Keuangan Desa, hal ini dokumen pendukung yang lain. dibuktikan dengan lengkapnya Dokumen Rekomendasi pencairan tidak akan Anggaran Pendapatan Belanja Desa beserta dikeluarkan kecuali tahap sebelumnya telah seluruh lampirannya. selesai semua kegiatan dan surat Penghindaran Korupsi dan Kolusi di pertanggungjawabannya telah selesai dan dalam pengelolaan kegiatan dana desa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dalam belum dilaksanakan dengan baik oleh hal desa Taman Asri, Camat mengatakan Pemerintah Desa Taman Asri, hal ini bahwa Desa Taman Asri termasuk diantara ditunjukkan oleh : desa yang tidak bermasalah dalam (a) Terdapat kecenderungan menutup akses pelaksanaan keuangan dana desa informasi mengenai pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), c. Akuntabilitas penatausahaan keuangan hal ini tidak sesui dengan petunjuk buku dana desa Strategi Pemberantasan Korupsi, BPKP Menurut Sekretaris Desa, Suradi, tahun 1999, bahwa salah satu penyebab Desa Taman Asri sejak tahun 2016 sampai korupsi di Indonesia adalah kelemahan dengan akhir tahun 2019 belum pernah sistem pengendalian manajemen. menyampaikan laporan semester pertama (b) Kekurangpedulian masyarakat terhadap dan semester kedua tepat waktu pengawasan kegiatan pembangunan, hal sebagaimana diatur dalam peraturan bupati ini menjadi salah satu penyebab Nomor 12 Tahun 2016 yaitu bulan Juli terjadinya tindak pidana korupsi yaitu tahun berjalan dan Bulan Januari tahun aspek masyarakat (BPKP :1999) berikutnya .Pernyataan Sekretaris Desa ini dibenarkan oleh Kepala Desa dan semua Pada program peningkatan Kapasitas yang terlibat dalam pengelolaan dana desa Aparatur tidak dilaksanakan preetest dan dan pihak kecamatan selaku penerima posttest, hal ini menyulitkan untuk evaluasi pertama laporan tersebut atas target pencapaian kinerja kegiatan tersebut.

50

Tingkat pemahaman terhadap peraturan kemampuan pengelola keuangan desa dalam perundang-undangan sangat rendah. perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pelaporan dan pertanggungjawaban dana Novindra menunjukkan bahwa peran desa serta peningkatan disiplin kerja perangkat desa berpengaruh positif terhadap aparatur dengan dibuatkan aturan jam kerja akuntabilitas pengelolaan dana desa dan hari kerja dan dibuat dalam Peraturan (Novindra Dwi Setiana dkk : 2017), ini juga Desa. didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sumarni menunjukkan bahwa tingkat pemahaman perangkat desa berpengaruh .DAFTAR PUSTAKA positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa (Sumarni, 2019). Alamsyah, Wana, dkk. 2018. Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun Sarana dan prasarana informasi 2018. Jakarta : Indonesia Corruption mengenai pengelolaan keuangan desa dan Watch. Dana Desa bagi masyarakat atau publik juga Haris, Syamsuddin. 2007.Desentralisasi dan terbatas. Hal tersebut menghambat Otonomi Daerah pelaksanaan pelaporan dan (Desentralisasi,Demokratisasi& Akuntabilitas Pemerintahan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Daerah).Jakarta: LIPI Press desa dan Dana Desa oleh pemerintah Desa LAN dan BPKP, Akuntabilitas dan Good kepada masyarakat. Governance, Modul 1 dari 5 Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas KESIMPULAN Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta Berdasarkan pembahasan terhadap : Penerbit LAN hasil penelitian dan analisis yang dilakukan Mardiasmo, 2002.Ekonomi Dan Manajemen maka didapatkan simpulan bahwa Keuangan Daerah, Penerbit ANDI akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Yogyakarta Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Novindra Dwi Setiana dan Nur Laila Kabupaten Lampung Timur secara Yuliani,2017. Pengaruh Pemahaman menyeluruh belum dapat dikatakan dan Peran Perangkat Desa akuntabel, karena masih terdapat indikator Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan akuntabilitas yang belum terpenuhi. Adapun Dana Desa.Malang : Universitas Muhammadiyah Malang solusi yang perlu dilakukan agar Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun pengelolaan Dana Desa di Desa Taman Asri 2014 Tentang dana desa yang dan Pemerintah Desa lain yang memiliki bersumber dari APBN kendala yang sama adalah dengan Suharto, S. (2014). Pemodelan Kinerja menganggarkan kegiatan Dana Desa pada Menggunakan Disiplin Kerja Pada Bidang Pemberdayaan ditingkatkan dan Koperasi Di Kecamatan Punggur dikembangkan untuk bimbingan teknis Lampung Tengah. Derivatif: Jurnal Manajemen, 8(2). peningkatan kualitas aparatur dan Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Desa- memberikan pelatihan peningkatan Panduan Tata Kelola Keuangan

51

Desa.Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Sumarni, 2019.Pengaruh Pemahaman dan Peran Perangkat Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.Jakarta : Universitas Mercu Buana Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

52