Majalah Majelis Edisi November 2020
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Daftar Isi EDISI NO.11/TH.XIV/NOVEMBER 2020 39 SELINGAN 76 Profil 75 Th Kereta Api Indonesia Taufik Basari 08 BERITA UTAMA Pengantar Redaksi ...................................................... 04 Mahkamah Kehormatan Majelis Perspektif .......................................................................... 06 Dengan membentuk Mahkamah Kehormatan Majelis maka MPR telah menghadirkan komitmen yang lebih kuat untuk melaksanakan berbagai Majelis Khusus ................................................................ 32 ketentuan hukum yang dibuat MPR, menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat MPR sebagai lembaga permusyawaratan rakyat dan marwah pimpinan Wakil Rakyat Bicara Buku ........................................... 38 serta anggota dan lembaga MPR itu sendiri. Aspirasi Masyarakat ..................................................... 47 Wawancara ..................................................... 70 Figur .................................................................................... 72 Ragam ................................................................................ 74 Dari Rumah Kebangsaan ............................................. 80 Rehal ................................................................................ 82 21 Nasional UMKM Baubau: Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 50 Sosialisasi COVER Sosialisasi Empat Pilar MPR di Tanah Datar, Sumatera Barat Edisi No.11/TH.XIV/November 2020 Kreatif: Jonni Yasrul - Foto: Istimewa EDISI NO.11/TH.XIV/NOVEMBER 2020 3 PENASEHAT Pimpinan M PR-RI PENANGGUNG JAWAB Maʼruf Cahyono PEMIMPIN REDAKSI Siti Fauziah Budi Muliawan DEWAN REDAKSI Redaktur Pelaksana Yana Indrawan, Dyastasita, Heri Herawan, Maifrizal Pembentukan REDAKTUR P ELAKSANA Mahkamah Kehormatan Majelis Budi Muliawan KOORDINATOR REPORTASE EBERAPA pekan terakhir muncul wacana Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Ario Setiawan pembentukan Mahkamah Kehormatan (DKPP). MPR yang mengeluarkan Tap MPR No. REDAKTUR FOTO Majelis di lembaga MPR. Wacana atau VI Tahun 2001 justru malah belum memiliki fo- Oni Arief Benyamin, Bgagasan pembentukan Mahkamah Kehormatan rum khusus yang mengurusi persoalan etika. Sucipto, Slamet Eko Suprayitno Majelis ini muncul setelah pertemuan Ketua MPR Usulan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid Bambang Soesatyo dengan Ketua Komisi Yudisial dalam Rapat Pimpinan MPR dan mendapat REPORTER Jaja Ahmad Jayus, Ketua Dewan Kehormatan sambutan baik. Kemudian usulan itu juga Ana Suzana, Bayu Nugroho, Penyelenggara Pemilu (DKPP) Muhammad, dan dibahas dalam Rapat Gabungan Pimpinan MPR Yenita Revi, Ikhwan Bimo F, anggota DPD RI Jimly Asshiddiqie di Ruang Kerja dengan Pimpinan Fraksi dan Kelompok DPD. Amelia R ubinta Ketua MPR RI, pada Selasa, 11 A gustus 2020. Rapat Gabungan kemudian menyepakati FOTOGRAFER Agenda pertemuan itu sebenarnya mem- membentuk Mahkamah Kehormatan Majelis. Ahmad Suryana, Frinda, bicarakan soal rencana penyelenggaraan Kini tahapan ke arah pembentukan Mahkamah Restu, Suprianto, Sugeng, Wira, Konferensi Nasional tentang Etika Kehidupan Kehormatan Majelis sedang dalam proses Berbangsa dan Bernegara. Namun, dari pematangan dan diharapkan badan tersebut A. Ariyana, Agus Darto pembicaraan itu muncul gagasan untuk mem- akan terbentuk tidak lama lagi. PENANGGUNG JAWAB/ bentuk Mahkamah Etik. Dengan Mahkamah Etik Satu pertanyaan yang muncul adalah apakah KOORDINATOR DISTRIBUSI maka seseorang yang bersalah secara etika keberadaan Mahkamah Kehormatan Majelis tidak Cucu Riwayati bisa mengajukan banding ke Mahkamah Etik, tumpang tindih dengan Mahkamah Kehormatan STAF D ISTRIBUSI bukan ke peradilan umum. Landasan hukum Dewan di DPR dan Badan Kehormatan Dewan Ati Oktafia, Amiruddin, pembentukan Mahkamah Etik adalah Ketetapan di DPD mengingat anggota MPR adalah juga Anggun Permana, Armansyah, MPR RI No. VI Tahun 2001 tentang Etika anggota DPR atau anggota DPD? Dhita Fitasari Junaid Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Baik Ketua MPR Bambang Soesatyo maupun masih berlaku sampai saat ini. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memastikan SEKRETARIS R EDAKSI Namun, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid keberadaan Mahkamah Kehormatan Majelis tidak Djarot Widiarto menangkap adanya peluang pembentukan akan rancu. Sebab masing-masing lembaga TIM AHLI Mahkamah Kehormatan Majelis dari pertemuan memiliki Peraturan Tata Tertib dan Kode Etik Syahril Chili, Jonni Yasrul, tersebut. Apalagi Hidayat Nur Wahid sudah Lembaga. Apa yang menjadi urusan Mahkamah Ardi Winangun, Budi Sucahyo, terobsesi membentuk Mahkamah Kehormatan Kehormatan Dewan di DPR atau Badan Ke- Derry Irawan, M. Budiono Majelis sejak menjadi Ketua MPR periode 2004 – hormatan Dewan di DPD berbeda dengan apa 2009. Karena itu, Hidayat Nur Wahid meng- yang menjadi urusan Mahkamah Kehormatan usulkan kepada Pimpinan MPR agar sebelum Majelis. Nantinya, Mahkamah Kehormatan Majelis menyelenggarakan konferensi nasional tentang hanya fokus pada kegiatan anggota MPR yang Etika Kehidupan Berbangsa, MPR membentuk khas, seperti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR, terlebih dahulu Mahkamah Kehormatan Majelis. kegiatan di badan-badan MPR serta kegiatan ALAMAT REDAKSI Alasannya, bagi Hidayat Nur Wahid, terasa terkait pelaksanaan hak MPR dan anggota MPR, Bagian Pemberitaan dan Layanan aneh jika MPR menyelenggarakan konferensi seperti pengkajian atau perubahan terhadap UUD Informasi, Biro Humas, nasional tentang etika, tetapi MPR sendiri belum dan Tata Tertib MPR. Sekretariat Jenderal MPR-RI memiliki badan kehormatan anggota MPR. Apalagi Karena itu, Mahkamah Kehormatan Majelis ini Gedung Nusantara III, Lt. 5 MPR adalah lembaga yang melahirkan Tap MPR dibentuk untuk menegakkan kehormatan dan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 6, No. VI Tahun 2001. Ketetapan ini justru menjadi keluhuran martabat anggota MPR dan mencegah Senayan, Jakarta 10270. rujukan bagi lembaga negara lainnya untuk anggota MPR melakukan pelanggaran kode etik Telp. (021) 57895237, 57895238 membentuk badan kehormatan, seperti di DPR dalam menjalankan tugas dan kewajibannya ada Mahkamah Kehormatan Dewan, di DPD ada sebagai anggota MPR sebagaimana diatur dalam Fax.: (021) 57895237 Badan Kehormatan Dewan, dan di KPU ada UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). ❏ Email: [email protected] 4 EDISI NO.11/TH.XIV/NOVEMBER 2020 20993510_MAJALAH MAJELIS NOVEMBER 2020_T-04_R1.pdf 1 11/17/2020 10:14:27 AM ILUSTRASI: SUSTHANTO EDISI NO.11/TH.XIV/NOVEMBER 2020 5 Selesaikan Krisis Kesehatan, Mencegah Krisis Ekonomi RISIS kesehatan dan krisis ekonomi dalam waktu bersamaan pun tidak realistis karena investor atau pemilik modal masih tidak boleh terjadi. Karena itu, menyelesaikan krisis kesehatan menunggu kepastian baru pasca pandemi. akibat pandemi Covid-19 sekarang ini menjadi prasyarat, Pertanyaan mendasarnya adalah mau berapa lama lagi situasi Kbahkan harga mati, agar perekonomian nasional maupun global seperti sekarang ini akan berlangsung? Seberapa kuat keuangan lolos dari krisis ekonomi. negara terus menyubsidi atau memberi perlindungan sosial? Pada Apalagi, ketika pandemi Covid-19 belum berakhir, perekonomian akhirnya, kemampuan setiap negara ada batasnya. Dan, karena dunia sudah masuk zona resesi. Dan, semua negara masih harus keterbatasan itulah banyak negara berutang. Ketika negara mulai all out mengerahkan semua daya dan upaya untuk meminimalisir mengurangi atau menurunkan volume subsidi saat perekonomian dampak pandemi terhadap semua aspek kehidupan manusia. Ragam masih terkontraksi, ancamannya jelas pada memburuknya kualitas subisidi dan stimulus ekonomi direalisasikan. Mulai dari anggaran kehidupan. untuk merawat mereka yang terinfeksi Covid-19, membiayai ragam Kualitas hidup yang memburuk adalah benih-benih krisis. program perlindungan sosial hingga tunjangan gaji, subsidi untuk Sekarang, perekonomian banyak negara, termasuk negara kaya, menjaga ketahanan sektor bisnis agar tidak bangkrut hingga alokasi sudah di zona resesi. Indonesia pun sudah di zona yang sama. Jika puluhan triliun untuk belanja bahan baku dan program pengadaan stimulus ekonomi yang sudah direalisasikan itu gagal membawa vaksin corona. sebuah negara keluar dari zona resesi, yang terjadi kemudian adalah Kocek banyak negara benar-benar terkuras. Untuk membiayai krisis ekonomi. semua program subsidi itu, sebagian negara harus menguras Ketika perekonomian global dilanda krisis, segala sesuatunya tabungan, sebagian lainnya mencari utang atau hibah. Banyak menjadi sangat sulit. Apalagi masih ada krisis kesehatan negara mengalami tekanan pada neraca pembayaran, maupun sebagaimana terjadi sekarang ini. Semua negara akan fokus dan cadangan devisa yang terkuras. Tak kurang 100 dari 189 negara berorientasi mengamankan berbagai aspek kepentingan nasional, anggota IMF telah berkomunikasi dengan lembaga keuangan multilateral utamanya bahan pangan. Kalau sudah begitu, negara kaya dengan ini untuk mendapatkan dana darurat. Dan, IMF pun mengalokasikan cadangan devisa melimpah pun tidak akan bebas dari kesulitan. bantuan pinjaman sebesar 1 triliun dolar AS untuk membantu negara Indonesia pun akan mengalami kesulitan itu karena sejumlah anggota menangani pandemi Covid-19. kebutuhan komoditi pangan masih diimpor, seperti biji gandum, Wabah corona pun menjadi pukulan telak bagi perekonomian gula, kedelai, beras, jagung hingga tepung terigu dan bawang dunia. Permintaan barang dan jasa anjlok. Konsekuensinya, sektor putih. Dengan cadangan devisa per September 2020 sebesar bisnis atau perusahaan melakukan efisiensi dengan menurunkan 135,2 miliar dolar AS sebagaimana dilaporkan Bank Indonesia volume produksi hingga mengurangi jumlah karyawan.