Sikap Wisatawan Nusantara Terhadap Produk Wisata Kuliner Di Kota Palembang

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sikap Wisatawan Nusantara Terhadap Produk Wisata Kuliner Di Kota Palembang Jurnal Ilmiah Pariwisata-STP Trisakti, VOL 20, NO 2 (2015) SIKAP WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP PRODUK WISATA KULINER DI KOTA PALEMBANG 1Herlan Suherlan, dan 2Nurdin Hidayah 1,2 Dosen Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Email: [email protected] Abstract The objective of this research is to present a comprehensive framework of tourist attitude toward culinary tourism product in Palembang City. This research is using quantitative method with ex-post facto and longitudinal approach. Samples are taken during the high season and low season. Descriptive and inferential statistic conducted to analyze the research questions and the results are: 1) Knowledge, understanding, and tourist tendency toward culinary tourism in Palembang City tend to be positive. 2) Tourist attitude towards culinary in Palembang according to origin, age, and tourist destinations, as well as visit frequency did not differ significantly. Keyword: Tourist Attitude, Tourism Product, Culinary PENDAHULUAN koordinasi antar berbagai sektor terkait melalui proses perencanaan yang tepat Pariwisata dinilai oleh banyak sangat penting artinya. Perencanaan juga pihak memiliki arti penting sebagai diharapkan dapat membantu tercapainya salah satu alternatif pembangunan, kesesuaian (match) antara ekspektasi terutama bagi negara atau daerah yang pasar dengan produk wisata yang memiliki keterbatasan sumberdaya alam. dikembangkan tanpa harus Untuk memaksimumkan dampak positif mengorbankan kepentingan masing- dari pembangunan pariwisata dan masing pihak. Mengingat masa depan sekaligus menekan serendah mungkin penuh perubahan, maka perencanaan dampak negatif yang ditimbulkan, diharapkan dapat mengantisipasi diperlukan perencanaan yang bersifat perubahan-perubahan lingkungan menyeluruh dan terpadu. Rencana strategis yang dimaksud dan pengembangan pariwisata diperlukan menghindari sejauh mungkin dampak oleh berbagai pihak sebagai pedoman negatip yang ditimbulkan oleh dalam mengembangkan aktivitas di perubahan-perubahan lingkungan bidang masing-masing. Bahkan, rencana tersebut. pengembangan dimaksud harus Data dari World Tourism bersinergi dengan rencana-rencana Organization (WTO, 2005) pembangunan pada sektor-sektor lain menunjukkan bahwa dalam satu dekade dan tetap konsisten dengan rencana belakangan ini telah terjadi pergeseran pembangunan kepariwisataan nasional yang sangat signifikan dalam peta secara keseluruhan. perjalanan wisata dunia maupun Pariwisata merupakan kegiatan regional. Perubahan ini dapat dilihat dari yang kompleks, bersifat multi sektoral segi jumlah kedatangan wisatawan ke dan terfragmentsikan, karena itu berbagai negara atau daerah tujuan Jurnal Ilmiah Pariwisata-STP Trisakti, VOL 20, NO 2 (2015) wisata, negara-negara yang menjadi sebagai acuan dalam melihat sumber wisatawan, jumlah wisatawan perkembangan wisata secara umum. yang melakukan perjalanan, pola Jumlah kunjungan wisatawan baik perjalanan, serta perilaku dari wisatawan domestik maupun mancanegara selama itu sendiri. 2 tahun terakhir mengalami Kota Palembang sebagai salah peningkatan. Tim peneliti mengambil satu destinasi pariwisata Indonesia yang jumlah kunjungan wisatawan ke Kota terkenal dengan jembatan Ampera juga Palembang hanya dari tahun 2013 memiliki potensi wisata kuliner. Jumlah hingga tahun 2014 karena perhitungan usaha kuliner yang tercatat di website jumlah kunjungan wisatawan dihitung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota berdasarkan tingkat hunian kamar di Palembang tahun 2014 sebanyak 411 Kota Palembang (Dinas Kebudayaan usaha kuliner. Menurut buku Kuliner dan Pariwisata Kota Palembang 2014). Sumatera Selatan yang dibuat oleh Selain itu berdasarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada wawancara yang dilakukan oleh tim tahun 2014, Kota Palembang memiliki peneliti dengan pihak Dinas 130 jenis kuliner. Beberapa diantaranya Kebudayaan dan Pariwisata Kota adalah mie celor, laksan, celimpungan, Palembang, didapatkan informasi bahwa burgo dan lakso, pindang ikan patin, Pemerintah Kota Palembang sedang martabak HAR, kempelang, kue berupaya untuk menjadikan wisata maksubah, kue delapan jam, kue srikaya kuliner sebagai kegiatan wisata dan engkak ketan. Dari 130 jenis kuliner unggulan di Kota Palembang guna yang ada di Palembang, pempek mendukung kegiatan wisata MICE yang merupakan makanan yang paling merupakan kegiatan wisata utama di dikenal masyarakat. Terdapat berbagai Kota Palembang saat ini. Beberapa macam jenis pempek, diantaranya upaya yang telah dilakukan oleh adalah pempek kapal selam, pempek Pemerintah Kota Palembang diantaranya bulat atau adaan, pempek lenjer besar adalah menyelenggarakan festival dan kecil, pempek pastel, pempek kuliner dan membuat buku katalog panggang, pempek keriting atau kuliner Kota Palembang. kerupuk, pempek telur kecil, pempek Saat ini, kajian mengenai lenggang, pempek kulit ikan, pempek bagaimana persepsi dan sikap wisatawan tunu, pempek kelesan kerupuk, pempek terhadap produk wisata kuliner di Kota tahu, pempek nasi, pistel kates, pempek Palembang dirasa masih sangat terbatas, pisang, pempek dos, model dan tekwan. padahal informasi tentang persepsi dan Diantara jenis pempek tersebut, pempek sikap wisatawan merupakan hal yang kapal selam-lah yang paling dikenal sangat penting dalam membuat karena modelnya yang besar menyerupai perencanaan dan program berkenaan kapal selam dan namanya yang mudah dengan upaya meningkatkan kunjungan diingat. wisatawan. Bertitik tolak dari kondisi Setelah melihat berbagai potensi objektif sebagaimana dipaparkan di atas, Kota Palembang sebagai kota wisata di dipandang perlu dilakukan suatu atas, bab ini akan menampilkan jumlah penelitian mengenai “Sikap Wisatawan kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantara Terhadap Produk Wisata wisatawan domestik ke Kota Palembang Kuliner di Kota Palembang”. Jurnal Ilmiah Pariwisata-STP Trisakti, VOL 20, NO 2 (2015) RUMUSAN MASALAH Dari sudut pandang kebijakan perencanaan pengembangan Kota Ketersediaan informasi menjadi Palembang sebagai daerah tujuan semakin penting artinya di era informasi seperti sekarang ini. Dalam wisata dunia, hasil-hasil penelitian hubungannya dengan perencanaan ini akan bermanfaat sebagai salah pariwisata (tourism planning), satu basis penting dalam perumusan ketersediaan informasi dari berbagai rencana pengembangan pariwisata dimensi sangat diperlukan sebagai landasan pengambilan keputusan. Hal Kota Palembang ke depan khususnya ini dimaksudkan agar rencana-rencana berkenaan dengan pengembangan yang dibuat dapat diimplementasikan produk kuliner. dan mencapai hasil sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. KAJIAN PUSTAKA Salah satu sumber informasi yang diperlukan berasal dari wisatawan 1. Pengertian Pariwisata yang merupakan salah satu pemangku Gunn (1988) mendefinisikan kepentingan (stake holder) dari pariwisata sebagai aktivitas ekonomi pariwisata itu sendiri. Dari perspektif yang harus dilihat dari dua sisi yakni wisatawan inilah akan dicoba untuk mengungkapkan beberapa isu atau sisi permintaan (demand side) dan permasalahan yang relevan dengan sisi pasokan (supply side). Lebih kebutuhan perencanaan dimaksud. lanjut dia mengemukakan bahwa Mengingat segala keterbatasan yang keberhasilan dalam pengembangan ada, maka permasalahan yang akan pariwisata di suatu daerah sangat menjadi fokus penelitian ini adalah tergantung kepada kemampuan perepsi wisatawan terhadap produk perencana dalam mengintegrasikan kuliner di Kota Palembang. kedua sisi tersebut secara berimbang ke dalam sebuah rencana TUJUAN DAN MANFAAT pengembangan pariwisata. Dari sisi Secara lebih spesifik tujuan permintaan misalnya, harus dapat yang ingin dicapai melalui penelitian ini diidentifikasikan segmen-segmen adalah untuk mengetahui, memahami pasar yang potensial bagi daerah kecenderungan serta perbedaan sikap yang bersangkutan dan faktor-faktor wisatawan tentang produk kuliner di yang menjadi daya tarik bagi daerah Kota Palembang berdasarkan latar tujuan wisata yang bersangkutan. belakang wisatawan. Hasil-hasil Uraian ini menunjukan nilai strategis penelitian ini diharapkan dapat perencanaan pariwisata, sehingga memberikan manfaat bagi dunia ilmu pariwisata dapat memberikan pengetahuan di bidang perilaku manfaat terutama untuk wisatawan (tourist behaviour) khususnya berkaitan dengan sikap mensejahterakan masyarakat. wisatawan nusantara terhadap Perencanaan merupakan produk kuliner di Kota suatu proses pengambilan keputusan Palembang. tentang hari depan yang dikehendaki. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan informasi yang Jurnal Ilmiah Pariwisata-STP Trisakti, VOL 20, NO 2 (2015) relevan, dapat dipercaya dan tepat berdasarkan pengalamannya serta pada waktunya. Ketersediaan reaksi emosi yang menyertai informasi menjadi semakin penting pengalamannya. artinya di era informasi seperti Gordon Allport sekarang ini, dimana segala mendefinisikan “attitude” sebagai: sesuatunya berlangsung semakin “… a mental and neural state of cepat dan menjadi semakin readiness, organized through kompleks. experience, exerting a directive or Dalam hubungannya dengan dynamic influence upon the perencanaan pariwisata (tourism individual’s respon to all objects and planning), ketersediaan informasi situations which it related” dari berbagai dimensi sangat (merupakan kesiagaan mental dan diperlukan sebagai landasan keadaan neural, diorganisir melalui pengambilan keputusan. Hal ini pengalaman-pengalaman, yang dimaksudkan agar rencana-rencana memberikan pengaruh direktif atau yang dibuat dapat diimplementasikan pengaruh dinamis kepada respons dan mencapai hasil sebagaimana individu terhadap
Recommended publications
  • CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Background Young Generations Are the Victims of Globalization; They Follow All Kinds of Sophisticati
    CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Background Young generations are the victims of globalization; they follow all kinds of sophistication of technology, lifestyles, habits and so on. The sophistication technology and globalization make some people forget about the cultures, traditions and histories. Nowadays, they feel more interested in something that is more practical, easy and popular. This fact makes them start to leave the tradition, old cultures, and histories. There are many kinds of traditions in Palembang. For example, traditional customs, traditional clothes, traditional dances and traditional food. Each of them has their own uniqueness. One of traditional custom of Palembang people is fishing on the river. In the terms of traditional clothes, they wear them on special days like on wedding day, Aesan Geda and Aesan Pasangko. Besides, Palembang people also have so many kinds of traditional dances. Those traditional dances are usually shown to welcome the guests on particular celebrations. The last one is traditional food. The traditional food of Palembang are pempek, model, tekwan, burgo, lakso, mie celor, pindang tulang, brengkes tempoyak and others. People in Palembang must know these traditions especially for young people; they must know the traditions, cultures and histories of Palembang in order to preserve the existing cultures. Besides, people can use these traditions as a media promotion to be introduced to other areas. From all of those traditions, the most prominent is the food, because the food is the primary needs of human beings. Besides, more often to be trying and enjoyed by visitors. Palembang city is the capital of South Sumatra, which has many kinds of traditional foods but pempek is very well known all over the world and as one of the identities of Palembang.
    [Show full text]
  • 35. Isi Dan Sampul Kuliner Indonesia Barat.Pdf
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Kuliner Indonesia Barat Rumaysha Milhania Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KULINER INDONESIA BARAT Penulis : Rumaysha Milhania B. Penyunting : Setyo Untoro Penata Letak : Lenggar Wiedo W. Diterbitkan pada tahun 2017 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 398.296 41 Milhania B., Rumaysha MIL Kuliner Indonesia Barat/Rumaysha Milhania B.; Setyo k Untoro (Penyunting). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii; 53 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-313-9 CERITA RAKYAT, MASAKAN MASAKAN – INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    [Show full text]
  • TCA Dinner Menu
    appetizers soup & salad MUSSELS AL VINO* $14 SOUP DU JOUR $5 | $8 mussels / white wine & garlic shallot butter broth / cup or bowl of soup du jour featuring seasonal beer bread / Millstream IPA aioli / parsley ingredients RED PEPPER & RIBEYE SOUP & SALAD $8 FLATBREAD $11 cup of soup du jour & half-house salad ribeye / roasted red pepper spread / white cheddar / onions / balsamic drizzle / naan HOUSE SALAD $5 | $9 spring greens / roasted red & golden beets / goat CRAB DIP $12 cheese / spiced pecans / blood orange vinaigrette crab / cream cheese / parmesan / breadcrumbs & scallions / beer bread crostini CHEF SALAD $13 spring greens / ham / turkey / egg / bacon / POMMES FRITES $10 onion / tomatoes / white cheddar creole ketchup / ranch / malt vinegar aioli add seared salmon* ($6) or grilled chicken* ($5) to any salad blood orange vinaigrette / sandwiches honey-balsamic vinaigrette / ranch THE CLASS ACT BURGER* $15 entrées 8oz angus patty / white cheddar cheese / GRILLED RIBEYE* cherrywood-smoked bacon / traditional garnish / $37 aioli / challah bun 12 oz ribeye / creamy mashers / seasonal vegetables / de Burgo sauce CLUB $13 ham / turkey / bacon / white cheddar / lettuce / SEARED HALIBUT* $32 tomato jam / aioli / honeywheat crisp fingerlings / shallot, bell pepper, & leek / lemon gastrique / GRILLED PORK RIBEYE* $16 SMOKED PORK RIBEYE* pork ribeye / fennel slaw / horseradish- $31 stoneground mustard / beer bread prosciutto macaroni & cheese / seasonal vegetables / mustard chimichurri REUBEN $14 corned beef / mixed cabbage kraut / swiss /
    [Show full text]
  • (STUDI KASUS PASAR MALAM BAYANG OHANA DI KOTA PEKANABARU) LENA ULI SIHALOHO Lena Uli Sihaloho
    EKSISTENSI PASAR MALAM (STUDI KASUS PASAR MALAM BAYANG OHANA DI KOTA PEKANABARU) LENA ULI SIHALOHO Lena Uli Sihaloho. 1001155484. Di bimbing oleh Drs. Nurhamlin, M.S Mahasiswa Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [email protected] ABSTRAK This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Sociology. With the title "Night Market in Pekanbaru Existence". The problem addressed in this paper is to describe the shadow Ohana Night Market Profile and how to market strategy in maintaining keeksitensian night shadow night market Ohana, as well as visitors to the night market perception when viewed in terms of the game subjects were owners Night Market as well as key informant visitors night market research accindental using techniques that capture the subject at random. Researchers took the informant as many as 10 people a night market visitors, because researchers considered 10 informants visitors are able to represent other visitors. The method used is a qualitative method. Data were collected by means of observation, interviews, documents, as well as primary data and secondary data. The theory used for the existence of problems in pekanbaru night market is Max Weber's theory of social action theory that particular action instrumentasl Rationality ( zweckrationalitas ). Results of research conducted in general it can be said that the existence of the author funfair can survive because workers have a night market strategy in the face of weather disturbance problems, natural disasters or accidents games, visitors quiet, dead or damaged generators, in addition to seasonal school adaptation strategies, strategies to attract visitors also done in a way to fool visitors that are interested in games, as well as the removal or turnover strategy that is not enough.
    [Show full text]
  • Partisipasi Masyarakat Kampung Kauman Pada Tradisi Sekaten Di Keraton Yogyakarta
    Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol. 3 No. 2 : Juni 2020 E-ISSN : 2599-1078 Partisipasi Masyarakat Kampung Kauman pada Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta Rosa Novia Sapphira 1, Eko Punto Hendro 1, Amirudin 1 1Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus Tembalang Semarang – 50275 E-mail: [email protected]; E-mail: [email protected]; E-mail: [email protected] Abstract The existence of Sekaten tradition in The Yogyakarta Palace is one form of Javanese cultural heritage that is still preserved by the community until this day. According to the history, the emergence of Sekaten Tradition was not only to celebrate the birthday of the Prophet Muhammad, but also an initiation by Wali Sanga as an effort to spread the religion of Islam. The phenomenon of religious and cultural relations can be seen directly in the Sekaten Tradition held in Yogyakarta and its relation to the Kauman Yogyakarta Community. In fact, Sekaten with mystical traditional colors still exist in Kauman Village, where the majority of their people are identical with Islam and Muhammadiyah. They were accepted Sekaten's presence, even participated in those celebration. So that, the Sekaten tradition which always smells things that are forbidden by Islam, can continue to run well in every year. Kata Kunci: Traditional Ritual, Tradisional, Sekaten Tradition, Kauman, Ngayogyakarta Palace 1. Pendahuluan Upacara tradisional ialah kegiatan sosial yang melibatkan para warga masyarakat dalam usaha mencapai tujuan keselamatan bersama. Kelestarian dari upacara tradisional dipengaruhi oleh tujuan dan fungsi upacara itu sendiri bagi kehidupan masyarakat pendukungnya, sehingga upacara tradisional dapat mengalami kepunahan apabila tidak memiliki fungsi sama sekali di dalam kehidupan masyarakat pendukungnya (Suratmin, 1991-1992: 1).
    [Show full text]
  • Studi Kasus : Lapangan Merdeka Medan)
    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS : LAPANGAN MERDEKA MEDAN) TESIS OLEH FRIZA KINANTI RAMBE 187020006 / AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS : LAPANGAN MERDEKA MEDAN) TESIS Untuk memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Teknik Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara OLEH FRIZA KINANTI RAMBE 187020006 / AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS : LAPANGAN MERDEKA MEDAN) TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 31 Maret 2021 (Friza Kinanti Rambe) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JUDUL TESIS : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS : LAPANGAN MERDEKA MEDAN) NAMA MAHASISWA : FRIZA KINANTI RAMBE NIM : 187020006 PROGRAM STUDI : TEKNIK ARSITEKTUR BIDANG KEKHUSUSAN : MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA Menyetujui Komisi Pembimbing, (Dr. Achmad Delianur Nasution,ST,MT,IAI,AA) (Dr. Imam Faisal Pane,ST,MT,IPM) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Dekan, (Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM) (Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D) Tanggal Lulus : 31 Maret 2021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Telah Di Uji Pada : 2021 Panitia Penguji Tesis Ketua Komisi Penguji : Dr. Achmad Delianur Nasution,ST,MT,IAI,AA Anggota Komisi Penguji : 1. Dr. Imam Faisal Pane,ST,MT,IPM 2.
    [Show full text]
  • Pasar Malam Sekaten Penggerak Ekonomi Di Yogyakarta
    Pasar Malam Sekaten Penggerak Ekonomi di Yogyakarta Faishal Amin Abyan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia E-mail: [email protected] Abstract. The special region of Yogyakarta is one of the tourist area that rely on cultural tour sector, there are various cultural activities held by the provincial governments of yogyakarta such as sekaten to celebrate maulid prophet mohammad. These research porpouse is to describe about the change of form of sekaten that held by the yogyakarta government with the abolishment of the night fair these year. In this study the researchers used descriptive qualitative method by doing phenomenology studies. By comparing the different about the form of sekatenthis year with the sekaten past year, we can see the participation of the community with in the past year event. With the abolishment of the night fair it caused the reducing of the space for the small group of community to continue their economic activity wich was alyas there at the sekaten. The abolishment of the night fair it is also impact on the charm of sekaten to attrack tourists both local and international. This study can be the reference for the profincial government of yogyakarta as well as the community regarding the existence of the night fair in the sekaten as an important component to stimulate the economic activities of Yogyakarta community. Keywords: Pasar Malam, Yogyakarta, Sekaten, Economy, Keraton Yogyakarta. 1. Pendahuluan Sekaten yang dilaksanakan oleh keraton Yogyakarta dilaksanakan setiap tanggal 5 hingga tanggal 12 Mulud dalam penanggalan jawa atau 5 hingga tanggal 12 Rabbiul Awal dalam penanggalan Hijriah.
    [Show full text]
  • EL4252 Honours Year
    page 12 EL4252 Honours Year Session 3, Activity 2 TASK Examine these (mainly satay) recipes below, and try to establish the recipe genre. Characterise each in terms of its schematic structure and realisational patterns. For starters (pun intended!), here is Eggins’s (2004: 68) schematic structure for recipes: Title^Enticement^Ingredients^Method^Serving Quantity Does it describe these recipes well? Have you got a better schematic structure or GSP? How do you account for variation in the recipe styles. Are there variations in each? Why? Recipe A Pork Satay Source: Far East Café Makes 18 satay skewers; serves 6 Although the concept of satay, cooking meats on skewers, originated in Indonesia, it has been enthusiastically adopted by nearly every South-east Asian cuisine and fashioned to suit the local taste and palate. This satay is a favourite Thai recipe. Other necessary recipes: Red Curry Paste Helpful Hints: Herbs, Chopping 2 tablespoons brown sugar 1 ½ teaspoons ground coriander 1 teaspoon ground cumin ½ teaspoon ground turmeric 1 tablespoon fresh lime juice 1 ½ teaspoons Thai fish sauce 2 tablespoons coconut cream 1 ½ lb pork butt or tenderloin, cut into ¾-inch cubes For Sauce: 1 oz tamarind pulp, coarsely chopped ½ cup boiling water 1 tablespoon peanut or corn oil 2 tablespoons red curry paste 1 tablespoon sweet paprika 1 cup coconut milk 1/3 cup ground dry-roasted peanuts or 6 tablespoons chunky peanut butter 2 tablespoons palm sugar or brown sugar 1 tablespoon fish sauce ½ teaspoon salt In a bowl, stir together the brown sugar, coriander, cumin, turmeric, lime juice, fish sauce and coconut cream to form a marinade.
    [Show full text]
  • Download Download
    Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Busines Event Volume 3, No.1 (2021) 37-43 ISSN 2656-1301 (Online) 2656-1336 (Print) Strategi Pengembangan Pindang Palembang Menggunakan Model Bisnis Canvas (MBC) Untuk Wisatawan Melati Pratama Program Studi Seni Kuliner, Politeknik Pariwisata Palembang [email protected] ABSTRACT didukung dari hasil survey yang dilakukan oleh Ekaprana et al. (2015) pada 200 responden wisatawan. Berdasarkan Pindang Palembang is one of traditional culinary in South hasil survey diperoleh sebanyak 100% wisatawan Sumatra which had uniqe special taste like sour, salty and sweet mengetahui bahwa pempek adalah kuliner khas flavour. But, this culinary was not popular in tourist who come Palembang, dan sebanyak 96% diantaranya menyatakan in Palembang. So, strategy of development for Pindang palembang need to be done. Development strategy was kesukaannya terhadap pempek. conducted based on BMC (Business Model Canvas) method by interview dan share quitioner with 24 hotels tourist. The initial Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan identification showed that there were 24.39% foreign tourists pengembangan terhadap kuliner Pindang Palembang. who interest to Pindang palembang, the number of 45.45% Pengembangan Pindang Palembang pada tulisan ini taste was be value proposition, only 33.33% hotels gave offers dianalisis menggunakan Model Bisnis Canvas (MBC). about Pindang , the number of 30.91% unique was be customer Model Bisnis Canvas (MBC) adalah alat yang digunakan relationships, the easy channel to reached was 85.37% online, untuk menganalisis dan mengembangkan bagaimana the number of 66.67% hotels promoted Pindang palembang, Pindang Palembang dapat tampil secara menarik, 91.67% hotels had chef and 83.33% had website.
    [Show full text]
  • Danilyn Rutherford
    U n p a c k in g a N a t io n a l H e r o in e : T w o K a r t in is a n d T h e ir P e o p l e Danilyn Rutherford As Head of the Country, I deeply regret that among the people there are still those who doubt the heroism of Kartini___Haven't we already unanimously decided that Kartini is a National Heroine?1 On August 11,1986, as Dr. Frederick George Peter Jaquet cycled from Den Haag to his office in Leiden, no one would have guessed that he was transporting an Indonesian nation­ al treasure. The wooden box strapped to his bicycle looked perfectly ordinary. When he arrived at the Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, the scholar opened the box to view the Institute's long-awaited prize: a cache of postcards, photographs, and scraps of letters sent by Raden Adjeng Kartini and her sisters to the family of Mr. J. H. Abendanon, the colonial official who was both her patron and publisher. From this box so grudgingly surrendered by Abendanon's family spilled new light on the life of this Javanese nobleman's daughter, new clues to the mystery of her struggle. Dr. Jaquet's discovery, glowingly reported in the Indonesian press, was but the latest episode in a long series of attempts to liberate Kartini from the boxes which have contained her. For decades, Indonesian and foreign scholars alike have sought to penetrate the veils obscuring the real Kartini in order to reach the core of a personality repressed by colonial officials, Dutch artists and intellectuals, the strictures of tradition, and the tragedy of her untimely death.
    [Show full text]
  • Pramoedya Ananta Toer (1953)
    Pramoedya Ananta Toer (1953) [Reprinted from A . Teeuw, Modern Indonesian Literature (The Hague: Nijhoff, 1967)] PERBURUAN 1950 AND KELUARCA GERILYA 1950* Pramoedya Ananta Toer Translated by Benedict Anderson I've been asked: what is the creative process for me, as a writer? This is not an easy question to answer. Whether "formulated" or not, the creative process is always a very private and personal experience. Each writer will have his own ex­ perience, again whether "formulated" or not. I've been asked to detail the creative process which produced the novels Perburuan [The Fugitive] and Keluarga Gerilya [Th e Guerrilla Family]. Very well. I'll answer— even though there's no real need for other people to know what goes on in my private kitchen. My willingness to respond in this instance is based purely on the public's right to some comparisons . to limit undue onesidedness. 1948. I was 23 at the time— a pemuda who believed wholeheartedly in the nobil­ ity of work— any kind of work— who felt he could accomplish^ anything, and who dreamed of scraping the sky and scooping the belly of the earth: a pemuda who had only just begun his career as a writer, publicist, and reporter. As it turned out, all of this was nullified by thick prison walls. My life was regulated by a schedule determined by authorities propped up by rifles and bayonets. Forced labor outside the jail, four days a week, and getting cents for a full day's labor. Not a glimmer of light yet as to when the war of words and arms between the Re­ public and the Dutch would end.
    [Show full text]
  • Appetizers Salads Pastas Chef's Specialties Meats & Seafood Dinner Menu
    DINNER MENU APPETIZERS CHEF’S SPECIALTIES PISTACHIO BRIE Chef’s dishes served with choice of salad or soup Brie cheese, pistachio-crusted and fried, served on raspberry sauce with fresh fruit and crackers 15 CHICKEN BRAVURA La Quercia Prosciutto, Italian cheeses, stuffed chicken breast, wrapped COCONUT SHRIMP in a light puff pastry, served with rosemary cream sauce and grilled asparagus 25 Coconut-crusted tempura Gulf shrimp served with a sweet chili sauce, garnished with potato hay 16 MACADAMIA CRUSTED HALIBUT Fresh wild-caught halibut crusted with Hawaiian macadamia nuts, served SHRIMP COCKTAIL with a spicy noodle spring roll and citrus ginger buerre blanc 33 Colossal shell-on shrimp served with cocktail sauce and fresh lemon 15 RACK OF LAMB* HUMMUS PLATTER Traditional and roasted red pepper hummus served with A rack of New Zealand lamb Dijon crusted with creamy whipped potatoes, warm naan bread, Kalamata olives, feta crumbles, fresh cucumber, grilled asparagus and cabernet demi-glace 37 and side of tzatziki dipping sauce 14 STEAK DE BURGO* CALAMARI Pan-seared Vegas strip steak, brie and bacon hasselback potatoes, Iowa organic Dusted with our own seasonings, fried and tomato and herb buerre blanc and asparagus, topped with onion rings 37 served with a house-made spicy remoulade 15 PORTOBELLO NAPOLEON PEANUT CRUSTED CHICKEN Two balsamic and garlic marinated Portobello mushrooms, stacked between sauteed summer Peanut crusted chicken served with crispy vegetables and spinach, topped with asparagus, potato hay and red pepper coulis 20 wonton
    [Show full text]