Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 3A (17–20), 2009

Keanekaragaman Jenis Araliaceae di PULAU BATUDAKA, TAMAN NASIONAL KEPULAUAN TOGEAN, SULAWESI TENGAH

Hary Wawangningrum Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI Jl. Ir. H. Juanda No. 13, Bogor email: [email protected]

ABSTRACT Batudaka is the biggest island in Togean Islands, . Araliaceae or ginseng family is one of the potential plants which can be found in this area, several of them are attractive and useful. The aims of the research was to conduct the inventory of Araliaceae in Batudaka Island, Central Sulawesi. Explorative method in this research to observe the diversity of Araliaceae. The result showed that there were 4 species of Araliaceae occured at Wakai, that were: Arthrophyllum�������������������������������������������������������� diversifolium Blume, Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson, Osmoxylon sp. and Polyscias nodosa (Blume) Seem.

Key words: Araliaceae, Pulau Batudaka, explorative method

PENGANTAR Kepulauan Togean seperti halnya pulau-pulau lain di kawasan Wallacea memiliki keunikan tersendiri dari Kepulauan Togean merupakan gugusan pulau-pulau sudut pandang biogeografi. Sebagai ekosistem pulau yang kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini pada koordinat terletak dalam zona transisi garis Wallacea dan Weber, 00°.03'36''– 00°.40'12" LS dan 121°.31'12''–122°.27'00" BT, Kepulauan Togean memiliki keanekaragam hayati yang memanjang sekitar 102,7 km, dengan luas daratan kurang unik Kepulauan Togean pada umumnya beriklim laut tropis lebih 755,4 km2, yang terdiri dari kurang lebih 66 pulau dengan sifat iklim musiman yang makin ke timur makin besar dan kecil, dimana pulau Una-Una, Batudaka, Togean, cenderung tinggi. Talatakoh, Waleakodi, dan Waleabahi merupakan pulau- Pulau Batudaka merupakan pulau terbesar di kawasan pulau besarnya. Luas dan status TNKT yang terletak di TNKT. Untuk menuju ke Pulau Batudaka, dapat ditempuh Kabupaten Tojo Una-Una didasarkan pada Surat Keputusan dengan 2 cara, yaitu: 1. Dari ke lewat Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004 (Rais (375 km) dengan bus atau travel, kemudian dengan perahu dkk., 2007). dari Ampana ke Wakai berangkat jam 10.00–11.00. dan Perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan 2. Dari , naik mobil ke Marisa, selanjutnya naik kawasan perairan seluas ± 362.605 (tiga ratus enam puluh perahu ke Wakai (http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_ dua ribu enam ratus lima) hektar, terdiri dari hutan lindung Nasional_Kepulauan_Togean). seluas ± 10.659 hektar, hutan produksi terbatas seluas ± 193 Flora Pulau Batudaka sangat menarik karena hektar, hutan produksi tetap seluas ± 11.759 hektar, hutan informasi yang masih sedikit sehingga usaha konservasi produksi yang dapat dikonversi seluas ± 3.221 hektar, dan keanekaragaman hayatinya belum optimal termasuk jenis- perairan laut seluas ± 336.773 hektar, terletak di Kabupaten jenis Araliaceae. Araliaceae adalah satu kelompok tumbuhan Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Taman sekerabat dengan ginseng atau lazim dikenal dengan suku Nasional Kepulauan Togean (TNKT). mangkok-mangkokan. Araliaceae di dunia terdapat 50 TNKT merupakan kepulauan yang memiliki ekosistem marga, 1412 jenis (Frodin et al., 2003). Di Malesia terdapat yang cukup lengkap dan di dalamnya terdapat flora dan 17 marga (termasuk Schefflera) dan terdapat 117 jenis (dari fauna khas dan endemik kepulauan ini. Ekosistem tersebut 16 marga selain Schefflera) (Philipson, 1979). Di Kebun terdiri dari: 1. Hutan dataran rendah (low land forest) Raya Bogor (Astuti et al., 2001) baru terdapat 6 marga, yang 2. Hutan bakau (mangrove forest) 3. Padang lamun (sea mencakup 25 jenis anggota Araliaceae. Keragaman jenis grass) 4. Karang (coral reef). Wilayah daratan Kepulauan dari suku tersebut di KRB masih belum lengkap sehingga Togean sebagian besar berupa pegunungan dan perbukitan. perlu dilakukan penambahan koleksi. Topografinya bervariasi mulai dari datar (0–8%), landai Eksplorasi flora nusantara, merupakan salah satu (8–15%), agak curam (15–25%), curam (25–45%), dan kegiatan di KRB untuk mendukung upaya konservasi sangat curam (lebih dari 45%). 18 Keanekaragaman Jenis Araliaceae di Pulau Batudaka tumbuhan secara ex situ. Mengingat pentingnya peranan dan lain-lain. Data ekologi ini sangat diperlukan untuk hutan di kawasan Pulau Batudaka sebagai sumber air, maka mengetahui kondisi alami jenis-jenis yang akan dikoleksi penelitian yang berkaitan dengan kekayaan dan keragaman untuk menentukan strategi konservasinya di KRB. hayati di kawasan ini sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keragaman jenis HASIL tumbuhan khususnya jenis Araliaceae di Pulau Batudaka, Diketahui 4 jenis Araliaceae di Pulau Batudaka, Taman Taman Nasional Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Nasional Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, yaitu: Arthrophyllum diversifolium Blume, Gastonia serratifolia BAHAN DAN CARA KERJA (Miq.) Philipson, dan Osmoxylon sp. dan Polyscias nodosa Penelitian dilakukan di Pulau Batudaka yang merupakan (Blume) Seem. kawasan konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean Ditinjau dari keragaman Araliaceae, kawasan Pulau selama tiga minggu dari tanggal 19 April 2009 sampai Batudaka memiliki flora yang cukup beragam jenisnya. dengan 9 Mei 2009, yang terbagi ke dalam 4 lokasi: Ada beberapa jenis Araliaceae yang dijumpai di beberapa 1. Hutan Wakai (00°25'16.3"L.S. dan 121°50'22.3"B.T.) bukit, dan ada juga jenis Araliaceae yang hanya melimpah 2. Hutan Pinaat (00°24'59.4"L.S. dan 121°51'52.1"B.T.) di suatu kawasan bukit. Arthrophyllum diversifolium 3. Hutan Tanimpo (00°25'54.2"L.S. dan 121°51'35.2" terdapat di beberapa bukit, namun paling banyak/dominan B.T.) di hutan masyarakat yang termasuk dalam Desa Taningkola. 4. Hutan Taningkola (00°24'51.9"L.S. dan 121°52'16.8" Sedangkan Osmoxylon sp. merupakan jenis Araliaceae yang B.T.). dominan tumbuh di hutan Tanimpo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PEMBAHASAN metode eksploratif. Jenis-jenis tumbuhan ����������Araliaceae yang ditemukan sebagian diambil koleksi hidupnya Berikut diuraikan tentang masing-masing jenis untuk konservasi ex situ di KRB. Pengoleksian material tumbuhan Araliaceae di Pulau Batudaka, kawasan Taman berupa anakan dilakukan dengan cara memutar seedling/ Nasional Kepulauan Togean. anakan beserta tanah yang ada di sekitarnya. Tanah yang menempel di akar dibersihkan dengan air sampai bersih. Arthrophyllum diversifolium����������� Blume Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, dilakukan Jenis ini mempunyai sinonim Arthrophyllum dilatatum pengurangan atau penggundulan semua daun kecuali tunas Miq. (Philipson,���������������� 1979; Frodin������ et al., 2003). Pohon kecil, yang baru muncul. Semua���������������������������������� spesimen yang diambil diberi tinggi bisa mencapai 14 m. Daun mengelompok di akhir label sesuai dengan nama dan asalnya. Koleksi kemudian cabang, menyirip gasal atau menyirip ganda (jarang yang disungkup dengan memasukkannya ke dalam plastik menyirip ganda 3). Cabang berpasangan pada munculnya herbarium dengan sedikit digembungkan lalu diikat. perbungaan; panjang tangkai daun 40 cm; panjang Jenis-jenis yang belum diketahui nama jenis, marga tangkai anak daun 0,5–1,5 cm; anak daun membundar maupun sukunya diambil spesimen herbariumnya guna telur sampai lonjong atau jorong, sampai 24 × 11 cm dilakukan identifikasi lebih lanjut. Herbarium dibuat (anak daun pada daun menyirip rangkap biasanya 10 × 5 dengan cara spesimen dibungkus dengan kertas koran cm), tepi daun agak menggulung dan bagian pangkalnya dan disimpan dalam plastik polyten serta disiram dengan rata, bulat atau membaji, terkadang menyerong, ujung alkohol 70%. Kantong plastik yang telah penuh dengan daun meruncing/ melancip pendek, urat daun biasanya material, ujung kantong yang terbuka ditutup dengan 5–7 pasang. Perbungaan mengelompok, tangkai perbungaan lackband dan dimasukkan dalam karung plastik. Identifikasi utama sekitar 150 cm; percabangan sekundernya sekitar mengggunakan spesimen acuan yang tersimpan di 30 cm, muncul daun tunggal utama yang berlawanan Herbarium Bogoriense dan pustaka. dengan cabang perbungaan pada ketiaknya dan berakhir Pengamatan di lapangan yang digunakan adalah dengan payung majemuk; percabangan tersier kira-kira pertelaan jenis yang diamati, data mikro dan makroklimat, 5 cm, setiap payung terdiri 30–40 bunga, diameter kira-kira serta kegunaan/potensinya. Pengamatan ekologi dilakukan 17–20 mm; panjang tangkai bunga kira-kira 5 mm pada dengan cara mengamati, mengetahui, mengukur antara saat mekar (lebih panjang pada buah) dengan daun gagang lain: letak koleksi, habitat, ketinggian tempat, pH tanah, cepat luruh. Daun mahkota 5, panjang 2 mm. Benang sari suhu udara harian rata-rata, kelembaban harian rata-rata, 5, kepala sari melengkung. Ovarium bentuk seperti gasing, Wawangningrum 19 bagian dasarnya berbentuk cakram dan berdaging, muncul kerah/gelang-gelang dan duri-duri halus berwarna merah pada pusat kepala putik yang melekat/sessile. Buah jorong, keunguan. Perbungaan terminal, besar (diameter sekitar kira-kira berukuran 9 × 7 mm. 20 cm), berbentuk rangka payung ganda/majemuk dan A. diversifolium tersebar di hutan primer maupun tersusun oleh bunga-bunga kecil berwarna oranye. sekunder, dari 0-1600 m dpl. Di�������������������������� , ditemukan di Jenis-jenis Osmoxylon banyak ditemukan di hutan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi (Philipson, 1979). submontane dan di batu kapur, di dekat laut (Frodin, 1998). Di Pulau Batudaka, jenis ini hampir ditemukan di semua Di Pulau Batudaka, jenis ini dijumpai di hutan Wakai dan kawasan hutan yang disurvei. A. diversifolium dominan hutan Tanimpo. Di hutan Wakai hanya dijumpai sekali, tumbuh di hutan masyarakat di desa Taningkola dengan berupa anakan. Sedangkan di hutan Tanimpo, tumbuh ketinggian mulai dari 17 m dpl. Di Taningkola, tumbuhan ini melimpah/dominan. Osmoxylon ini terdapat di dekat laut, berasosiasi dengan Diospyros, Clerodendrum minahassae, sungai, air terjun, di batu kapur dan memiliki habitat yang Leea indica, Piper, Ficus, Polyalthia, Gyrinops versteegii, ternaung, juga tumbuh di lereng-lereng bukit dengan Canarium, Pterospermum, Terminalia, Arenga pinnata, ketinggian 30–130 m dpl. Hutan Tanimpo berbeda dengan Gluta renghas, Palaquium, Semecarpus, Lepisanthes ketiga hutan lainnya yang dikunjungi, yaitu selain lebih fruticosa, Ilex pleiobrachiata, Koordersiodendron pinnatum, lembab dan sejuk juga di tempat inilah terdapat sumber Archidendron pauciflorum, Mangifera minor dll. mata air. Osmoxylon sp. di hutan Wakai berasosiasi dengan Gastonia serratifolia (Miq.) Philipson Spondias, Arenga pinnata, Schismatoglottis, Maclura, Jenis ini mempunyai sinonim Arthrophyllum Musa acuminata, Ochrosia, Koordersiodendron dll. serratifolium Miq., G. eupteronoides Teijsm. & Binn., Sedangkan di hutan Tanimpo berasosiasi dengan Pangium, Aralia gibbosa Zipp. ex Miq., G. Papuana Miq., Pterospermum, Schismatoglottis, Dendrochnide, Musa, Tetraplasandra paucidens Miq., Polyscias papuana (Miq.) Flagellaria, Aphanomyxis, Sterculia, Amorpophallus, Seem., Tetraplasandra koordersii Harms, Tetraplasandra Begonia, Caryota, Kibara macrophylla, Chionanthus, Piper philippinensis Merr., G. winkleri Harms, Tetraplasandra decumanum dll. solomonensis Philipson (Philipson, 1979; Frodin et al., 2003). Polyscias nodosa (Blume) Seem. Tumbuhan yang punya nama lokal banebo ini, berupa Sinonim jenis ini ialah: Aralia nodosa Blume, semak atau pohon kecil, tinggi sekitar 27 m, diameter Paratropia nodosa (Blume) DC., Hedera nodosa (Blume) batang 34 cm. �������������������������������������������Anak daun kira-kira 10 pasang, tangkai anak Hassk., Eupteron nodosum (Blume) Miq., Hedera daun 1 cm; helaian daun lonjong, bundar telur atau lanset. umbraculifera Sweet, Aralia umbraculifera Roxb., Perbungaan terminal. Paratropia umbraculifera (Roxb.) Wall. ex Voigt, Aralia Jenis ini tersebar di hutan primer dan sekunder, di pendula Blanco, Polyscias floribunda Elmer (Philipson, tempat terbuka, 0–1000m dpl. Distribusi: Sumatera, Nusa 1979; Frodin et al., 2003). Tenggara, Kalimantan, Filiphina, Sulawesi, Maluku, Irian Nama lokal jenis ini adalah tiro, dipakai untuk obat (Philipson, 1979). Di Pulau Batudaka dijumpai di hutan patah tulang. Tumbuhan berupa pohon, sekitar 25 m, tidak Wakai dan Pinaat, pada tempat-tempat yang terbuka, tanah bercabang atau penuh dengan cabang-cabang tebal, Daun berbatu, di tepi hutan, pada ketinggian sekitar 70 m dpl. Di imparipinate, Perbungaan malai yang besar. Bunga kira- sekitar tempat tumbuhnya, diantaranya dijumpai tumbuhan: kira 8–12 perkuntum. Garuga floribunda, Piper, Aglaia, Arenga pinnata, Blumea P. nodosa ����������������������������������������tumbuh di daerah terbuka, di pulau-pulau balsamifera, Macaranga, Selaginella willdenowii, Streblus kecil, 0-1000m dpl.������������������������������������ Di Indonesia terdapat di Jawa,���������� Nusa asper, Disoxylum, Canarium asperum, Tacca palmatifida, Tenggara, Sulawesi, Kep. Maluku dan Irian (Philipson, Costus, Polyalthia glauca, Lunasia amara, Uncaria rufa, 1979).������������������������������������������������ �����������������������������������������������Di Pulau Batudaka terdapat di Wakai dan Pinaat, Syzygium, Vitex quinata, Pometia pinnata, Flagellaria tumbuh di lereng-lereng bukit, dengan ketinggian sekitar 96 indica, Garcinia rubriflora dan Palaquium. m dpl. Jenis ����������������������ini berasosoasi dengan Archidendron, Garcinia, Aglaia argentea, Polyalthia dan lain-lain. Osmoxylon sp. Adapun kunci identifikasi jenis-jenis Araliaceae di Tumbuhan berupa pohon kecil/perdu. Daun����������� bundar Pulau Batudaka, Taman Nasional Kepulauan Togean telur, menjari, besar/lebar, hijau. Tangkai daun mempunyai sebagai berikut: 20 Keanekaragaman Jenis Araliaceae di Pulau Batudaka

1. a. Perbungaan bercabang tiga: cabang bagian tengah KEPUSTAKAAN lebih pendek dengan buah semu, sedangkan dua Astuti IP, LP Soewilo, TD Said, and RNA Kosasih, 2001. An cabang sampingnya lebih panjang dengan bunga Alphabetical List of Plants Species Cultivated in the Bogor fertil...... Osmoxylon sp. Botanical Garden. Bogor Botanical Garden, Indonesian b. Cabang-cabang perbungaan tidak bercabang tiga. Institute of Sciences. Bogor. p. 260. seperti di atas...... 2 Frodin DG, 1998. Notes on Osmoxylon (Araliaceae), II. Flora 2. a. �varium bersel 1...... Arthrophyllum Malesiana Bulletin 12(4). Rijksherbarium/ Hortus Botanicus diversifolium Leiden University, The Netherlands. b. �varium bersel lebih dari 1...... 3 Frodin DG and R Govaerts, 2003.����� World Checklist and Bibliography of Araliaceae. The��������������������������������������� Royal Botanic Gardens, Kew. p. 444. 3. a. Daun pinnate (majemuk menyirip), gagang http://id.wikipedia.org/wiki/Taman Nasional_Kepulauan_Togean. bunga tidak bersendi/ bersambung di bawah Diakses tanggal 24 Februari 2009. bunga...... Gastonia serratifolia Philipson WR, 1979. Flora Malesiana Series I-Spermatophyta b. Daun pinnate (majemuk menyirip), gagang bunga Flowering Plants Vol. 9, part 1 Revisions. Sijthoff & bersendi/bersambung di bawah bunga...... Noordhoff International Publishers, Alphen Aan Den Rijn, Polyscias nodosa the Netherlands. Rais S, Y Ruchiat, A Sartono, dan T Hideta (eds), 2007. 50 Taman Kawasan konservasi Taman Nasional Kepulauan Nasional di Indonesia. Direktorat Jenderal Perlindungan Togean di Sulawesi Tengah menyimpan kekayaan flora Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan yang tinggi termasuk tumbuhan dalam suku Araliaceae RI dengan Lestari Hutan Indonesia (LH) dan Japan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, khususnya International Cooperation Agency (JICA). sebagai tanaman hias.