KELUAR DARI EKSTREMISME Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KELUAR DARI EKSTREMISME Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai KELUAR DARI EKSTREMISME Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai Editor: Ihsan Ali-Fauzi & Dyah Ayu Kartika Kontributor: Ali Nur Sahid Fini Rubianti Husni Mubarok Sri Lestari Wahyuningroem Zainal Abidin Bagir Irsyad Rafsadie Jacky Manuputty KELUAR DARI EKSTREMISME Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai Editor: Ihsan Ali-Fauzi & Dyah Ayu Kartika Kontributor: Ali Nur Sahid Fini Rubianti Husni Mubarok Sri Lestari Wahyuningroem Zainal Abidin Bagir Irsyad Rafsadie Jacky Manuputty PUSAD Paramadina, 2018 Keluar dari Ekstrimisme: Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai Penyunting: Ihsan Ali-Fauzi & Dyah Ayu Kartika Tata Letak: Muhammad Agung Saputro Diterbitkan oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta didukung dalam rangka kerjasama UNDP-PPIM UIN Jakarta melalui Proyek CONVEY. Alamat Penerbit: Bona Indah Plaza Blok A2 No. B11 Jl. Karang Tengah Raya, Jakarta 12440 Telp. 0815 1166 6075 http://paramadina-pusad.or.id ISBN 978-979-772-059-9 Pengantar Penerbit Belakangan ini cukup banyak riset dan dokumentasi di lakukan di Indonesia tentang bagaimana orang menjadi radikal, eks­­­­ tremis, bahkan teroris. Tapi masih sangat jarang riset dibuat ten­ tang proses kebalikannya: bagaimana dan mengapa orang ber­ henti dari menjadi radikal, ekstremis, teroris. Hal ini patut disayangkan, karena sebagaimana proses r adikali sasi bisa dipelajari, demikian juga proses deradikalisasi. Inilah proses yang dalam buku ini kami sebut “transformasi per­ sonal” atau “hijrah” dari ekstremisme menuju binadamai. Ada delapan kisah hijrah yang disampaikan dalam buku ini. Mereka mencakup mantan tentara anak di Maluku, mantan te­ roris­jihadis di Poso, pembangun rekonsiliasi antara pihak­pi­ hak yang berseberangan terkait peristiwa 1965 di Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan mantan korban/pelaku konflik kekerasan di Ambon dan Aceh. Ketika Indonesia masih diganggu berbagai jenis ekstre mis­ me, sangat penting bagi bangsa ini untuk mendengar dan bela­ jar dari pengalaman mereka. Bukankah kita harus belajar dari vi Keluar dari Ekstremisme sejarah dan, seperti kata pepatah, sebaiknya tidak jatuh dua kali ke dalam lubang yang sama? Dengan selesainya pekerjaan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih pertama­tama kepada semua tokoh yang kisah me­ reka ditampilkan di sini. Merekalah aktor pemeran utama dalam buku ini. Tanpa dukungan mereka, pekerjaan ini bahkan tidak mungkin dimulai. Kami juga ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada para kontributor yang sudah susah dan payah mewawancarai narasumber mereka dan menuliskannya di sini. Mereka semua, baik yang laki maupun perempuan, adalah pemeran pembantu terbaik yang selalu dapat diandalkan, di musim panas atau hu­ jan. Akhirnya, atas nama PUSAD Paramadina, kami ingin me­ ngucapkan terima kasih kepada Pusat Pengkajian Islam dan Ma­ syarakat (PPIM), Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta. Atas kepercayaan merekalah, bersama UNDP dan Convey, PUSAD Paramadina dapat mengerjakan amaliyat ini. Semoga kerja­kerja kita ini ada gunanya. Amin. Jakarta, 10 Februari 2017 Ihsan Ali­Fauzi Daftar Isi Pengantar Penerbit iii Pendahuluan: Keluar dari Ekstremisme: Biografi “Hijrah” dari Kekerasan Ihsan Ali-Fauzi 1 Bab I: Dari Tarian Perang ke Tarian Damai: Transformasi Ronald Regang, Mantan Tentara Anak Maluku Jacky Manuputty 17 Bab II: “Jalan Pulang” menurut Mantan Teroris Jihadis: Kekerasan dan Binadamai di Poso, Sulawesi Tengah Ihsan Ali-Fauzi 55 Bab III: Dari Korban ke Pembela Hak-hak Asasi Manusia: Pengalaman Transformasi Pendeta Palti Panjaitan Husni Mubarok 87 Bab IV: Inong Balee Mencari Keadilan: Chairun Nisah di antara Perjuangan Politik dan Perjuangan Perempuan Sri Lestari Wahyuningroem 117 viii Keluar dari Ekstremisme Bab V: Dari Perakit Bom ke Perekat Perdamaian: Mengenal Baihajar Tualeka dari Tanah Ambon Fini Rubianti 147 Bab VI: Tawaran “Rekonsiliasi Kultural”: Imam Aziz dan Upaya Membangun Jembatan antara NU dan PKI Ali Nur Sahid 173 Bab VII: “Penyembuhan” untuk Berdamai dengan Masa Lalu: Mery Kolimon dan Upaya Membawa Gereja Bertransformasi Sri Lestari Wahyuningroem 203 Bab VIII: Pagi Bakalae, Malam Bakubae: Dialektika Transformasi Jacky Manuputty Irsyad Rafsadi e 233 Penutup: Pelajaran dari Delapan Kisah “Hijrah” Zainal Abidin Bagir 265 Tentang Penulis 277 Pendahuluan Keluar dari Ekstremisme: “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai Ihsan Ali-Fauzi Sudah cukup banyak riset dilakukan mengenai bagaimana orang menjadi ekstremis (radikal, bahkan teroris) di Indonesia, tapi masih sangat jarang riset dibuat mengenai proses kebalikannya: mengapa dan bagaimana orang berhenti dari menjadi ekstremis. Meminjam Garfinkel (2007), inilah proses yang disebut “trans­ formasi personal” dari seorang ekstremis menjadi pengecam­ nya. Dalam buku ini, kami ingin menyebutnya proses “hijrah” dari kekerasan (ekstremis) menuju binadamai. Dalam soal kelangkaan ini, Indonesia tidak perlu terlalu ke­ cewa, karena kecenderungan umum di dunia juga demikian: orang lebih suka mempelajari proses radikalisasi daripada deradikali sasi, seperti juga banyak lembaga studi perdamaian anehnya lebih suka mendalami tema-tema terkait konflik ke­ kerasan dan perang ketimbang kerjasama. Kita sering berlaku tidak adil sejak dalam pikiran: kita ingin orang­orang berhenti dari menjadi radikal atau ekstremis, tapi yang kita amati dan pelajari lebih banyak bagaimana orang justru tumbuh menjadi radikal atau ekstremis. 2 Pendahuluan Kelangkaan di atas sangat disayangkan sedikitnya karena tiga alasan yang saling terkait. Pertama, seperti ditunjukkan banyak literatur tentang deradikalisasi belakangan ini (Horgan, 2009; Bjørgo, 2009; Ashour, 2009), kita sebenarnya dapat mempelajari secara ilmiah bagaimana orang tidak lagi atau berhenti menja­ di radikal (artinya: berhenti menggunakan cara­cara kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan) atau teroris. Meskipun kompleks, dua faktor utama sering disebut menyebabkan orang berhenti dari menjadi radikal/teroris/ekstremis: (1) dorongan dari dalam untuk keluar (push factors) seperti kekecewaan kepa­ da pemimpin, ideologi atau metode dan taktik yang digunakan kelompok atau jaringan, perasaan sudah tidak cocok berada di dalam kelompok/jaringan, makin kuatnya upaya­upaya pence­ gahan oleh pihak keamanan, dan lainnya; dan (2) tarikan dari luar (pull factors) seperti persepsi yang makin positif mengenai pesaing atau lawan, pertimbangan mengenai masa depan karir atau keluarga, dan lainnya (lihat Bjørgo, 2009). Literatur deradikalisasi dan binadamai juga menunjukkan, dalam banyak kasus, faktor­faktor utama di atas saling mem­ per kuat satu sama lain, yang bekerja saling memperkuat dalam satu lingkaran yang saling memperkokoh (enforcement loops) (Hwang, 2016). Misalnya, kekecewaan atas penggunaan tak­ tik­taktik teror oleh organisasi atau pimpinan organisasi diperko­ koh oleh pandangan yang makin kuat tumbuh bahwa penggu­ naan aksi­aksi kekerasan bersifat kontraproduktif bagi cita­cita organisasi. Atau, kekecewaan atas taktik atau pemimpin orga­ nisasi makin mendorong seseorang untuk keluar dari organisasi tersebut karena terbukanya hubungan­hubungan baru dengan pihak­pihak lain di luar organisasi. Selain itu, semua biasanya berlangsung dalam proses “pencarian” yang panjang dan sepi. Berkaca dari kasus-kasus ekstremisme agama, Garfinkel me- nyatakan, “[p]erubahan dari ekstremis agama menjadi pejuang Keluar dari Ekstremisme 3 perdamaian bisa jadi merupakan satu transformasi spiritual, semacam konversi agama” (2007: 11). Kedua, mengetahui faktor­faktor di atas akan membantu kita di dalam memfasilitasi lebih jauh atau mendorong lebih banyak orang yang sudah masuk ke dalam kelompok/jaringan radikal/ teroris untuk keluar dari situ. Hal ini tentu tidak berlangsung dengan mudah, apalagi niscaya, dan sangat tergantung pada sepenting apa posisi masing­masing orang radikal/teroris da­ lam kelompok/jaringannya dan alasan­alasan apa yang men­ dorongnya untuk pertama kali bergabung. Tetapi umumnya disepakati bahwa mereka yang keterlibatannya didorong oleh alasan­alasan yang non­ideologis (dendam, ikut­ikutan, solida­ ritas kepada teman atau saudara, atau ekonomi) dan berada di dalam posisi yang kurang ideologis atau sama sekali non­ideolo­ gis dalam gerakan/jaringan (hanya barisan pendukung atau pengelola media sosial, misalnya) akan lebih mudah keluar dari kelompok/jaringan (lihat Bjørgo dan Horgan, 2009; Karnavian, 2010). Ketiga, advokasi atau kampanye anti­radikalisme, anti­ ekstre misme atau anti­terorisme, atau juga kontra ketiganya, akan berlangsung lebih efektif jika hal itu dilakukan dengan memper lihatkan bagaimana mereka yang sudah mengalami transformasi personal di atas menceritakan proses yang mereka alami sendiri kepada publik (Garfinkel, 2007), apalagi jika hal ini dilakukan melalui sarana audio­visual seperti yang dicontohkan duet Imam Ashafa dan Pastor James Wuye dari Nigeria dalam The Imam and the Pastor (Ali­Fauzi dan Agustina, 2017). Demi­ kian, karena hal ini akan jauh lebih menyentuh dan membekas, serta jauh lebih mudah dicerna publik luas dibanding deskripsi orang lain mengenainya. Dengan mempertimbangkan berbagai latar belakang di atas, 4 Pendahuluan buku ini dimaksudkan untuk mulai mengatasi kelangkaan kita dalam dokumentasi mengenai transformasi personal atau hijrah seseorang dari kekerasan ekstremis menuju upaya­upaya bina­ damai. Ada delapan orang yang biografinya kami tampilkan di sini: (1) Ronald Regang (mantan tentara anak di Maluku, laki­la­ ki, Kristen); (2) Arifuddin Lako (mantan korban/pelaku konflik kekerasan Poso, laki­laki, Muslim);
Recommended publications
  • Mt. Vernon Highway Sept
    Senior Living OCTOBER 22015 Senior Inside Living Mount Vernon’s Hometown Newspaper • A Connection Newspaper October 8, 2015 w Lwowc.Cao ln Mneect diioan Ne Cownsnpap ecertsi.co onm LLC o nliMnoun e at Ver wwnown G .coazett nne c ❖ S t ioennior neLwivsing pa pFeall rs2.c015 om ❖ 1 Woodley Hills Food 4 Thought Fighting Hunger Firsthand helps families with food insecurity. By Tim Peterson The Gazette ina Koch and Sara Boehm of the Mount D Vernon area of Alex- andria want to teach children when they see a problem, they should step in, reach out and fix it. “There are times when we feel like it’s a lot of effort, just doing a little piece of it,” Koch said, “but that’s how things get changed.” Koch and Boehm organize Food 4 Thought at Woodley Hills El- ementary School, a program in partnership with Our Daily Bread and Fairfax County Public Schools to address some of the food needs Charlotte Koch (left) and of students who don’t receive the Karen Clark (right) help same free and reduced meals over organize food for packing the weekend that they do during at Woodley Hills Elemen- the week at school. tary School. At Woodley Hills, more than 72 percent of the student population Food 4 Thought volunteers at the Woodley Hills Elementary School community packing qualified for free or reduced meals night included (back row from left) Barb Baker, Linda Gower, Karen Clark, Sara Boehm, Photos in the 2014-2015 school year ac- Emily Boehm, Emily Wild, Henry Wild, Alicia Brooks, Jennifer Forsythe, Emma Forsythe, courtesy of cording to the Fairfax County Pub- (front row from left) Jack Boehm, Matthew Boehm, Dina Koch, Charlotte Koch and Sara Boehm lic Schools profile, up from 69 per- Aidan Koch.
    [Show full text]
  • Reverberation of Respiratory Rate on Noodle Delineation
    ISSN 2581 – 4346 Available Online at www.ijms.co.in Innovative Journal of Medical Sciences 2019; 3(4):13-16 RESEARCH ARTICLE Reverberation of respiratory rate on noodle delineation Muhammad Imran Qadir, Mehwish Sultana* Institute of Molecular Biology and Biotechnology, Bahauddin Zakariya University, Multan, Pakistan Received on: 30 August 2019; Revised on: 20 September 2019; Accepted on: 27 October 2019 ABSTRACT The objective of the present study was to correlated breathing rate with the likeliness of eating noodles. Breathing is a normal process in all living organisms. Different organisms have different methods of breathing. The normal breathing rate is 15–20/min. The increase in breath rate causes different disorders. The breathing rate is also called respiratory rate. The normal breathing rate for an infant is 44 breaths/min. Lungs play an important role in breathing. Breathing is most important factor in human life. The breathing rate changes when we walk, run, speech, and laugh. The intake of air during breathing is called inspiration and the air comes out of our lungs is called expiration. The breathing rate is also disturbed by increase of blood pressure. Noodles are a nutritional food containing different types of carbohydrates, vitamins, or fats. It is a renowned and staple food all over the world, especially in Asian and European culture. Chinese noodles may be boiled in soups, stir-fried as chow foon, or deep-fried into crunchy strips for chow mein and other dishes. Noodle is a nutritional food which is made from dough and is present in different forms such as plain, wavy, strings, and cut into different varieties of shape.
    [Show full text]
  • There's More to Myanmar Than Hot Air Balloons and Misty Sunrises
    MYANMAR The Insiders' Guide There’s more to Myanmar than hot air balloons and misty sunrises. Contents Overview Kyaiktiyo Pagoda Contents Yangon Overview 3 Amarapura 32 Top 10 Experiences in Myanmar 3 Inwa 33 Climate and Weather 6 Hsipaw 34 Where to Stay 7 Getting Around 9 Bagan and Mandalay Cuisine 11 Central Myanmar 35 Cultural Highlights 13 Bagan 36 Etiquette and Faux Pas 16 Inle Lake 38 Safety and Scams 17 Monywa District 39 Visa and Vaccinations 19 Naypyidaw 41 Yangon and Adventure in Myanmar 43 Bagan Southern Myanmar 20 Hiking and Cycling 44 Yangon 21 Caves 46 Bago 23 Mrauk U 47 Hpa An 25 Beaches to Explore 27 Essential Insurance Tips 48 Adventure Our Contributors 50 Mandalay and See Our Other Guides 50 Northern Myanmar 29 Get a Quote 51 Mandalay 30 2 Welcome! Myanmar isn’t all about temples and sunsets. Hike to rural villages in Hsipaw, slurp delicious shan noodles on the streets of Yangon, discover secluded beaches in the south, and crawl through limestone caves in Hpa An. Choose your method of transport wisely, and enjoy Myanmar’s secrets while they’re… secret. Contents Hsipaw Monywa Mandalay Our Pick of the Amarapura Top 10 Experiences Bagan Inwa Mrauk U Inle Lake in Myanmar Overview Naypyidaw Witness a Bagan sunrise hefty price-tag, there Watching the sunrise over the temples are plenty of temples of Bagan is a highlight for most travelers, that offer stunning Bago but there are two ways to do this. Either vantage points, and Yangon Hpa An you choose to take the luxury method can be conveniently Yangon of a hot air balloon ride, or watch from reached by e-bike (US the top of a temple.
    [Show full text]
  • F. FAVEREAU Français-Breton © Francis Favereau 2017
    F. FAVEREAU français-breton © Francis Favereau 2017 http://ffavereau.monsite-orange.fr (évolutif en ligne +100 Mo - tous droits réservés, reproduction interdite) T (relu - 19/06/2017) T (1 - 22ème lettre - C.) le T du centre ville (de Carhaix) T ar ru vras (ru ar verzherien > skol ar Republik / ar ru pave rue Brizeux & trad. Ph : ampeserese ar ru 'pavo') ; cf. T-shirt (angl) = T-shirtoù (pl.) T (2 - abrév. < tome etc.) = T : t.1 T’, TA (3 - poss.S2) > TA / TON (pl. TES) TA (1) : ta ta ta ! (onom. > défiance etc.) = ta ta ta ! « TA » (2 - gallo : ‘et ta ?’) > TOI : hâchich > chich /-a ﺣﺷﻳﺵ / tabac pour narguilé : ﺗﺑﺎﻚ tabag / tabak ﺗﺑﻎ < .TABAC (16° < esp. < haïtien tsibatl - Rob ,kîf & tabok arg.Chon, Mar. Douarn.-Ki / pétun port.<tupi-guarani Brésil & gall (ty)baco : ﻛﻴﻒ / louzaouenn, geot foenn irl > tobac, basq. > tabako & erre-belar : louzaouenn losk / fum- ; GR plante dont on use fort communt butum, butun : had butun, en feuilles butum-feil, delyenn, côte costou / treujou butum, en poudre butum malet, poultr (butum), en fumée butun mogued, prise ur banne / fryad-ou & ur brisenn vutum L/W urüeh vutum, à mâcher butun chaocq / beeg W, user de tabac butumi,-ni / moguedi en fumée, qemer butum qorn, malet / poultr, en suppositoire lacqât butum a ziannaou, a zioc’h traoun, celui qui butuner, butumour-es-ed W ; arg.19° bagarre / tabasser & 20° Th.) BUTUN /-UM (W butum / Li putum) m.-où : mont da brenañ butun / david butun (& acheter des cigarettes Ph / tu fumes en « juif » ? sic kreñv ho putun ? pep heni e vutun ! Pll à chacun son truc) ; (arg.
    [Show full text]
  • Repercussions of Body Temperature on Noodle Depiction
    ISSN 2581 – 4346 Available Online at www.ijms.co.in Innovative Journal of Medical Sciences 2019; 3(4):9-12 RESEARCH ARTICLE Repercussions of body temperature on noodle depiction Muhammad Imran Qadir, Mehwish Sultana* Institute of Molecular Biology and Biotechnology, Bahauddin Zakariya University, Multan, Pakistan Received on: 21 August 2019; Revised on: 10 September 2019; Accepted on: 26 October 2019 ABSTRACT The objective of the present study was to correlate blood grouping with the likeliness of eating noodles. The normal body temperature of a person varies depending on gender, recent activity, food and fluid consumption, time of day, and, in women, the stage of the menstrual cycle. Normal body temperature can range from 97.8°F (or Fahrenheit, equivalent to 36.5°C, or Celsius) to 99°F (37.2°C) for a healthy adult. Sometimes body temperature may be fluctuating due to the fever or hypothermia. Hypothermia is defined as a drop in body temperature <95°F. Noodles are nutritional food containing different types of carbohydrates, vitamins, or fats. It is a renowned and staple food, all over the world, especially in Asian and European cultures. Chinese noodles may be boiled in soups, stir-fried as chow foon, or deep-fried into crunchy strips for chow mein and other dishes. Noodle is a nutritional food that is made from dough and is present in different forms such as plain, wavy, strings, and cut into different varieties of shaped. Different varieties of noodles are wavy, helical, strings, or shells. Noodles are a convenient, easy, and handy meal. It is sometimes cooked in oil with different sauces or in boiling water.
    [Show full text]
  • Food Value Chain in Myanmar and Its Improvement Through Japanese Factory Visit Tours
    Food Value Chain in Myanmar and its Improvement through Japanese Factory Visit Tours May Thu Tin Thant Mon Paing No No Aung Saw Yan Naing Yezin Agricultural University Myanmar 1 Outline Introduction Rice Value Chain Pluses Value Chain Fruits and Vegetables Value Chain Analysis of Food processing industries in Myanmar Lessons learned from Japanese Factory Visit Tours Ways to improve Conclusion 2 Introduction Myanmar geographically located b/t 9˚ 58' to 28˚ 31' N latitude & 92˚ 9' to 101˚ 10' E longitude - situated in South East Asia total area - about 676,756 sq km agricultural country economy - based on agriculture vast areas of fertile land & abundant of water geographical features, various crop varieties - grown 3 Major Crops Sown in Myanmar Cereals Paddy (rice), wheat, maize, sorghum Oilseeds Groundnut, sesame, sunflower, niger, mustard Pluses 17 kinds of pulses including black gram, green gram, pigeon pea, spy bean, cow-pea, kidney bean, butter bean, chick pea, garden pea Industrial Cotton, sugarcane, jute, rubber, coffee, Crops mulberry, oil-palm Kitchen Crops Chilly, onion, garlic, ginger, turmeric, potato Fruits & Mango, banana, citrus, pears, durian, Vegetables mangosteen, pineapple, rambutan and others tropical and temperate vegetables 4 Rice Sown area, Harvest & Production Year Sown (acre) Harvested (acre) Production (ton) 1995-1996 15166 14907 17669.6 2000-2001 15713 15573 20986.9 2005-2006 18259 18246 27245.8 2010-2011 19885 19796 32065.1 2011-2012 18762 18698 28552.1 2012-2013 17893 17270 26216.6 2013-2014 17999 17181 26372.1
    [Show full text]
  • DIPINTI ANTICHI E DEL XIX SECOLO 18!19 MARZO 2021 GE347-48 Wannenesgroup.Com Lotto 1182
    DIPINTI ANTICHI E DEL XIX SECOLO XIX DEL E ANTICHI DIPINTI 18 ! 19 MARZO 2021 DIPINTI ANTICHI E DEL XIX SECOLO GENOVA, 18!19 MARZO 2021 GE347-48 wannenesgroup.com lotto 1182 1 2 DIPINTI ANTICHI E DEL XIX SECOLO GENOVA, 18 ! 19 MARZO 2021 OLD MASTER AND 19TH CENTURY PAINTINGS GENOA, 18 ! 19 MARCH 2021 ASTA ! AUCTION ESPOSIZIONE ! VIEWING Genova Genova Palazzo del Melograno Palazzo del Melograno Piazza Campetto, 2 Piazza Campetto, 2 GIOVEDÌ 18 MARZO Thursday 18 March SABATO 13 MARZO ore 10-13 14-18 Prima Tornata Saturday 13 March ore 14.30 lotti 901 - 1245 10am to 1pm - 2 to 6pm First Session at 2.30pm lots 901 - 1245 DOMENICA 14 MARZO ore 10-13 14-18 VENERDÌ 19 MARZO Sunday 14 March Friday 19 March 10am to 1pm - 2 to 6pm Seconda Tornata LUNEDÌ 15 MARZO ore 15.00 lotti 1246 - 1397 ore 10-13 14-18 Second Session Monday 15 March at 3pm lots 1246 - 1397 10am to 1pm - 2 to 6pm I lotti contrassegnati con il simbolo "*" al momento della stampa sono sta- L’asta si svolgerà esclusiva- The auction will take place ex- ti identificati come contenenti materiali organici che possono essere sot- toposti a restrizioni per l'importazione o l'esportazione. Chi fosse interessato mente con offerte scritte, clusively by absentee, pho- è pregato di mettersi in contatto con i nostri uffici prima dell'asta. I lotti contrassegnati con il simbolo "§" sono soggetti a questo impor- per telefono e via internet, ne and online bids, in com- tante avviso riguardo l'importazione negli Stati Uniti.
    [Show full text]
  • Warta Kerajaan S E R I P a D U K a B a G I N D a DITERBITKAN DENGAN KUASA HIS MAJESTY’S GOVERNMENT GAZETTE PUBLISHED by AUTHORITY
    M A L A Y S I A Warta Kerajaan S E R I P A D U K A B A G I N D A DITERBITKAN DENGAN KUASA HIS MAJESTY’S GOVERNMENT GAZETTE PUBLISHED BY AUTHORITY TAMBAHAN Jil. 55 9hb Jun 2011 No. 12 TMA No. 21 No. TMA 32. AKTA CAP DAGANGAN 1976 (Akta 175) PENGIKLANAN PERMOHONAN UNTUK MENDAFTARKAN CAP DAGANGAN Menurut seksyen 27 Akta Cap Dagangan 1976, permohonan-permohonan untuk mendaftarkan cap dagangan yang berikut telah disetujuterima dan adalah dengan ini diiklankan. Permohonan-permohonan untuk mendaftarkan dalam Bahagian A dalam Daftar ditandakan dengan Nombor Rasmi yang tidak diiringi dengan apa-apa huruf. Permohonan-permohonan untuk mendaftarkan dalam Bahagian B dikenali dengan huruf B yang ditambahkan kepada Nombor-nombor Rasmi. Jika sesuatu permohonan untuk mendaftarkan disetuju terima dengan tertakluk kepada apa-apa syarat, pindaan, ubahsuaian atau batasan, syarat, pindaan, ubahsuaian atau batasan tersebut hendaklah dinyatakan dalam iklan. Jika sesuatu permohonan untuk mendaftarkan di bawah perenggan 10(1) (e) Akta diiklankan sebelum penyetujuterimaan menurut subseksyen 27(2) Akta itu, perkataan-perkataan “Permohonan di bawah perenggan 10(1) (e) yang diiklankan sebelum penyetujuterimaan menurut subseksyen 27(2)” hendaklah dinyatakan dalam iklan itu. WARTA KERAJAAN PERSEKUTUAN 3480 [9hb Jun 2011 Jika keizinan bertulis kepada pendaftaran yang dicadangkan daripada tuanpunya berdaftar cap dagangan yang lain atau daripada pemohon yang lain telah diserahkan, perkataan-perkataan “Dengan Keizinan” hendaklah dinyatakan dalam iklan, menurut peraturan 37(2) Peraturan-Peraturan Cap Dagangan 1983 [ P.U. (A) 355/1983 ]. Jika gambaran bagi sesuatu cap dagangan tidak termasuk dalam iklan, tempat di mana satu spesimen atau gambaran cap dagangan itu didepositkan hendaklah dinyatakan dalam iklan itu.
    [Show full text]
  • C^T-W "¦ • V-—. 0- SONHOS Jí PREFEITO
    ,-,'.*_.','' -twa__a____i '¦ :'¦-; ' "?,.- _*¦ ¦ ¦!,-! f P""P"* .'. i___^« .&* - ,«''íl'-'..<S.S*tf-- • *.•,.;- > .PT r_sv • .- . ^_______B7'»V f*"____F_! : ____§''¦ JORNAL DO BRASIL Redactor-chefe - Dr. FERNANDO' MENDES DB ALMEIDA f*;?_^~ ••'•íí" ANNO. XIX — N. 43 i, J»* * rvi,,,..,— RIO DE JANEIRO Sexta-feira, 12 de Fevereiro de 1909 ^H _IF do uma cozlnhol- DIVERSÕES SERVIÇO, uma anumailelrn do ninn-ortn.lftpo. seuhorn ilo di- uma pequenv COZINHEIROS: riUECISA-SErn; na Avenida Gome» Erelro DOMÉSTICO AI.UOA-SR pnECl_V\.-SE <lo uma (orvli.-,^ .nrri*--*-——-— ¦¦---» _.-»-»¦¦—-¦• •"">*i"i* -r*u o eopolra'! nn nin ile Sanlo A ru Invnf u IHIEC1SA-SB rl.EOrSA-SE.le 11 n m iiiiniis pnrn n. 127. sobrado, ft rua. -j--^juji,uri-r-rir.i .- -^^l'*l^^l_l*_^^_yr_^^l_.rlM_AA>NJnli'_ft< A - ' linHnr; nn*i'itn Stnii; mela imIui).* para lavar roupa; casal; nn ¦ --*-«_--*>_—¦¦_ próximo muro ii. rm. qunrju n. 10. ilor i:iir,iili|y n. 48. luj rua Mello loves em ooan do um de Hozoiide.* — _, ila Coronel Klguolra de 1 lindar. uma cozi- KÈ*f DHAMATICO. O AMAS DE LEITE J_UGA*sk rua <lu Al.niulc.-M n. ül, A 1.1.(IA-SE porfclta ______^_______ a '•, ,__C_EIO i ,\ unia moça portu- do* umn . írlnilii: jl, 131. "liniã" --Vniieirn snbe lambem •* *-|íiie_n P-IÉOIS-A-Xl. di-.umn lavndetra do Irlvlul. «iíntre do forjas, i ~iii.ii.ii-o ^.^--NfM-^-V * -*»«_>V_^^»»M-t«_ parn ennu ilo . pequoiiu A pnrn tndo o aervli;n; nu ruu .ío riiparlK.T- Y.UKCiSA-Sl-: rua iio pilECISA-SK do uma perfeita r.iiiiiiiu un rui au- fiiziT alguns doces; na A GOMES — o jiuin i,,,i,, n norvlco; ha de 8.
    [Show full text]
  • Travelling Solo in Myanmar
    TRAVELLING SOLO IN MYANMAR Travelling solo is fun, and those who have done it can surely attest to it. It makes you happy, gives you wings to fly and teaches you a lot about yourself. To be able to be happy without feeling the need to be with someone else is freedom in itself. Solo travelling is addictive. Once you’ve experienced it, you will be itching to go back for more. Travelling on your own meets two basic desires of a free spirit – to get away and to see new places. As a country newly opened to tourism and still unaffected by mass urbanisation, Myanmar is blessed with untouched places that are the perfect getaway. A solo trip to Myanmar will fill you with contentment and satisfaction. 1 2 3 4 5 TABLE OF CONTENT 6 7 8 9 10 11 GETTING REACHING MYANMAR AROUND Myanmar enjoys good flight connectivity with the entire world. At present, the country has 3 international airports at 1 - Yangon BY AIR Myanmar has 25 domestic airports 2 - Mandalay suitable for commercial flight land- 3 - Nay Pyi Taw ing. All the major destinations can be reached by air. Travelling by air is the only option to reach Putao, the quaint Usually, tourists plan to arrive at one airport hill station surrounded by snow- and depart from another which gives them capped Himalayan peaks. the freedom to space out their itinerary. BY BUS Regular bus services are available to travel within a destination as well as move from one place to another. Most highway buses are air-condi- tioned and are pretty comfortable for long-distance travels.
    [Show full text]
  • Cover ASEAN Isi Lengkap.Pdf
    PENGANTAR BUDAYA MASYARAKAT YUMETRI ABIDIN ASIA TENGGARA YUMETRI ABIDIN PENGANTAR BUDAYA MASYARAKAT ASIA TENGGARA LEMBAGA PENERBITAN UNAS PENGANTAR BUDAYA MASYARAKAT ASIA TENGGARA Penulis : YUMETRI ABIDIN Editor : Zikri Neni Iska Ilustrator : Syauqi, Yuzi Filzi Diterbitkan : UNAS PRESS- Universitas Nasional, Jakarta. Cetakan Pertama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa seizing penerbit. Sanksi pelanggaran UU No.12 tahun 1997. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Abidin, Yumetri. Pengantar Politik Luar Negeri Indonesia, Editor: Neni Iska, Zikri. Cet. 1 – Jakarta: Lembaga Penerbitan UNAS, 2020 Vi + 282 hlm; 150 X 230 mm I. Buku II. Judul III. Zikri Neni Iska KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan pada Allah SWT, yang telah memeberikan rahmat dan Hidayah, sehingga dapat diterbitkan Buku Pengantar Budaya Masyarakat Asia Tenggara. Semoga bermanfaat bagiinsan akademis dan negara, khususnya bagi diri penulis. Aamin. Kajian Pengantar Budaya Masyarakat Asia Tenggara dimulai dari perspektif sejarah suku bangsa Asia Tenggara dan dilanjutkan mengkaji sosial budaya masyarakat Asia Tenggara. Kemudian kajian ini membahas negara-negara yang tergabung dalam kawasan Asia tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, Brunai Darullsalam, Vietnam, Kamboja, Laos,Miyanmar dan Timor Leste. Masing-masing negara akan ditinjau dari gambaran umum negara dan system budaya masyarakat. Pembahasan masing-masing negara Asia Tenggara dimulai dari sejarah terbentuk negara, geografis, sistem pemerintahan, ekonomi dan politik. Pada saat membahas system budaya negara akan dibahas tentang budaya masyarakat, adat istiadat, seni, tempat wisata dan kuliner. Kemudian angkat kebiasaan masyarakat masing-masing negara yang menjadi suatu keunikan. Pada bab terakhir ditutup dengan Asean dalam masyarakat Asia Tenggara.
    [Show full text]
  • URBS 09-12-96.Pdf
    www.accademiaurbense.it URB 'l'Hl'" ~ST""'.r, O-';~l/"'CCM)~'"''"HHKNSK Pl OVADA S"'"""I.... l• ..........L ANNO IX· N' ~·4 OVADA· Sa,;TT~:l'.IBRF.·OICEMnnE 1900 Ip.bbU<lU (.ool._~ Rondinaria e l'invenzione Storia di Castelletto di Rocca e Erma Rondinaria d'Orba (1676-1708) Montaldeo: credenze n Museo Civico e medicina popolare Andrea 'fubino di Masone 11 Gculd/o di Camleggw Boiro in ulla klla. {olo dello Regiona P~mon~ (Fote,SludioAmb"'nto) www.accademiaurbense.it j PliWGj()\NJMlll'l"f~Glt)\,f] N!E!L~'!Ej)IUZj!l Jt.ESID!ENiZ1J1~!E IL'TESIP Ell.1ENZA D[ OVA!DA NUOVI:: CATEGORIE DI INTERVENTI I 1""1:"""'''' E..I;I;',i Urh,"i"ici l'''~l\~lti WE.IJ.L) ,i i"(I'L:"I~"", "d "'<!<>fC dell'"<1ili,,I. I\"sid,'m,i"!,, A)~cv()LlI" ddl.< 1\"1>'0"0 Piemonl•• COme il '-dl'"""I­ do dci (muri p,"t'"'",,,"i u,,"plnJ;. La dero";,.;"",, di • l'rogr..''',,,; !'il.."," si "C'dv" ,blb ,,,-,<:",,,,;,1 di 'l'c,i''',,,,,,,,, le I",,".ibili (0111'" di i"''l\"-,,ioll•.,i; 'l';> ; div,-..; .oggc"j C l,- .Ii....,,,,,· ulen,.., (l.ul'fl'U di CM""'';O'''' C C.ool"'''''';v" di "bilaion.). si.. In i diversi g",di .Id ,,,oc•••,, um..nÌSliro 00 cdilitio. Il ri,,,haw '''''' ~ ...1... I" a.<:l. E' rimi.",,, ,1..Ile 'l"..,io,,; d,c b ril\,,:tnl,,",,_ Un" l'rognn""""in,,. "i,', c<>tnl,lc~"'. pii, coml,b,. Un" &!"di<l e "no vi<;nnc prog.IlHale 1ì",li'I.'_"'" ,"che agli "lilei'i cnllll'lemcl\lari c al COIIl<!ruO.
    [Show full text]