STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF KONSEP DIRI ANGGOTA KOMUNITAS K- POP CHIJEULINE MEDAN

Disusun oleh : FARISA AMANDA HARAHAP 150904120 Advertising

DOSEN PEMBIMBING Dr. NURBANI, M.Si

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI MEDAN 2019

Universitas Sumatera Utara

i Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

ii Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

iii Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Pertama-tama peneliti panjatkan puji dan syukur peneliti kepada Allah SWT atas segala berkat dan kuasaNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dilengkapi dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Selama penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan saran, bimbingan, arahan, dan motivasi baik dari segi moril maupun materi serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang sangat berpengaruh baik bagi peneliti maupun penelitian yang dilakukan. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, peneliti tidak dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Secara khusus peneliti mengucapkan terimakasih sedalam- dalamnya kepada keluarga peneliti yaitu Sahnan Harahap, T. Rina Emelia, M. Fauzan Hanif Harahap dan M. Reiner Athar Harahap yang telah begitu banyak memberikan dorongan semangat dan tiada henti-hentinya memberikan kasih sayang dan menjadi tempat bersandar selama ini. Tidak lupa juga peneliti menyampaikan ucapak terimakasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Ibu Dra. Dewi Kurniawati M.Si., Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Emilia Ramadhani M.A, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Nurbani, M.Si selaku Dosen Pembimbing peneliti yang senantiasa sabar mengajari dan membimbing peneliti dari awal hingga akhir penelitian ini. Bu Bani selalu memberikan masukan tentang penelitian yang peneliti lakukan ini. 4. Para dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang telah banyak membagikan ilmu dan pengalaman yang sangat berarti bagi peneliti untuk siap pakai di dunia kerja nanti.

iv Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara 5. Para informan-informan dalam penelitian ini Loven, Zaka, Vina, Rahma yang telah banyak membantu penelitian yang peneliti lakukan. 6. Teman saya Kostariana Surbakti yang dari awal masa perkuliahan sabar, setia mendampingi dikala susah dan senangnya peneliti, yang selalu siap sedia membantu, dan tidak pernah menyerah dalam pertemanan ini. Juga Angel, Anin, Irma yang selalu mendengarkan, membantu, menghibur, menemani serta menghiasi kehidupan dalam masa perkuliahan. 7. Intan, Fioni, Kevin, Aldo, Inge yang merupakan teman-teman peneliti selama masa perkuliahan yang banyak menghiasi kehidupan peneliti. 8. Teman SMA saya Lamria, Loventia, dan Rizky yang sampai sekarang setia menemani, sabar, peduli dan memotivasi serta memberikan dukungan- dukungan yang sangat berarti dalam hidup peneliti. 9. Teman-Teman di komunitas K-Pop Chijeuline yang telah koperatif dan menginspirasi peneliti dalam berkarya dan memberikan pelajaran-pelajaran baru dalam hidup ini. 10. Kepada diri saya sendiri yang sudah berusaha sebaik mungkin dan drama- drama, film Korea serta musik K-Pop yang juga menemani hidup peneliti. 11. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU dan teman-teman yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu-satu. Peneliti menyadari kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti menerima segala bentuk kritik dan saran yang dapat membangun. Akhir kata, terima kasih peneliti ucapkan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dan mendukung hingga selesainya skripsi ini. Besar harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan kita semua.

Medan, 18 Maret 2018 Peneliti,

(Farisa Amanda Harahap)

v Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...... iv HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ...... iv KATA PENGANTAR ...... iv ABSTRAK ...... v ABSTRACK ...... ix DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL……………………………………………………………vii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah ...... 1 1.2 Fokus Masalah ...... 7 1.3 Tujuan Masalah ...... 8 1.4 Manfaat Penelitian ...... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi ...... 9 2.1.1 Definisi Komunikasi ...... 9 2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi ...... 10 2.1.3 Prinsip Komunikasi ...... 11 2.1.4 Fungsi Komunikasi ...... 12 2.1.5 Tujuan Komunikasi ...... 13 2.2 Komunikasi Organisasi...... 14 2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi ...... 14 2.2.2 Definisi Organisasi ...... 16 2.2.3 Elemen Organisasi ...... 17 2.2.4 Karakteristik Organisasi ...... 18 2.2.5 Fungsi Organisasi ...... 19 2.2.6 Definisi Kelompok ...... 20 2.2.7 Ciri-Ciri Umum Kelompok ...... 21 2.2.8 Macam-Macam Kelompok ...... 22

vi Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara 2.2.9 Norma Kelompok ...... 23 2.3 Komunikasi Antar Pribadi ...... 22 2.3.1 Definisi Komunikasi Antar Pribadi ...... 22 2.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi ...... 25 2.3.3 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi ...... 25 2.4 Konsep Diri ...... 27 2.4.1 Definisi Konsep Diri ...... 27 2.4.2 Aspek-Aspek Konsep Diri ...... 28 2.4.3 Pembentukan Konsep Diri ...... 28 2.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ...... 30 2.4.5 Jenis Konsep Diri...... 31 2.5 Teori Interaksi Simbolik ...... 32 2.6 Korean Pop ...... 33 2.7 Chijeuline ...... 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Kualitatif ...... 37 3.2 Subjek Penelitian ...... 39 3.3 Objek Penelitian ...... 39 3.4 Unit Analisis ...... 39 3.5 Teknik Pengumpulan data ...... 39 3.5.1 Keabsahan Data ...... 41 3.6 Teknik Analisis Data ...... 42 3.7 Kerangka Pemikiran ...... 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...... 45 4.1.1 Proses Penelitian ...... 45 4.1.2 Hasil Wawancara ...... 47 4.1.3 Penyajian Data ...... 81 4.1.4 Kesimpulan ...... 73 4.2 Pembahasan ...... 83 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...... 94

vii Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara 5.2 Saran ...... 95 DAFTAR REFERENSI ...... 96 LAMPIRAN ...... 98 DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

4.1 Tabel Penyajian Data………………………………………………………..82

DAFTAR LAMPIRAN

A. Pedoman Wawancara B. Transkrip Wawancara C. Dokumentasi D. Lembar Persetujuan Informan E. Lembar Catatan Bimbingan F. Curriculum Vitae

viii Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan”. Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini yaitu: pertama, untuk mengetahui konsep diri pada anggota komunitas K-Pop Chijeuline dan kedua, untuk mengetahui alasan anggota komunitas K-Pop Chijeuline di kota Medan untuk tetap bergabung di komunitas K-Pop Chijeuline. Pada penelitian ini, peneliti memakai teori-teori yang relevan pada penelitian yang dilakukan, yaitu: Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Antar Pribadi, Konsep Diri, Teori Interaksi Simbolik, Korean Pop, dan Chijeuline. Penelitian yang dilakukan berhasil menarik kesimpulan terkait dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Kesimpulan-kesimpulan pada penelitian ini, yaitu: 1) Konsep diri yang dimiliki oleh para informan dominan konsep diri positif. Konsep diri yang terbentuk pada keempat informan dominan positif daripada negatif. 2) Alasan keempat informan yang merupakan angggota komunitas K-Pop Chijeuline untuk tetap bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline adalah rasa nyaman, kedekatan, rasa diterima, dan keinginan untuk terus menambah pengalaman- pengalaman baru. Kata Kunci : Konsep Diri, Anggota komunitas K-Pop Chijeuline Medan, Komunitas K-Pop Chijeuline Medan

ix Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara ABSTRACT This title of this study is "Qualitative Descriptive Study of Self Concepts of Members of Medan Chijeuline K-Pop Community”. There are several objectives in this study, namely: first, to find out the self-concept of members of the Chijeuline K-Pop community and secondly, to find out the reasons for the members of the Chijeuline K-Pop community in Medan to continue to join the Chijeuline K-Pop community. In this study, researchers used relevant theories on the study that has been done, namely: Communication, Organizational Communication, Interpersonal Communication, Self Concept, Symbolic Communication Theory, Korean Pop, and Chijeuline. This study has successfully draw a conclusion related to the purpose of this study which has been done. The conclusions in this study, namely: 1) The self-concept of the informants are positive self-concept. The Self-concept of the informants that is formed is more positive than negative. 2) The reasons of the four informants who are members of the Chijeuline K-Pop community to stay in the Chijeuline K-Pop community is comfort, closeness, sense of belonging, and a desire to continue to gain new experiences.

Keyword : Self Concept, Members of Medan Chijeuline K-Pop Community, Medan Chijeuline K-Pop Community

x Universitas Sumatera UTara Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

Korean Wave adalah fenomena yang berasal dari negara Korea Selatan. Fenomena Korean Wave atau juga biasa disebut Hallyu merupakan fenomena yang unik dan cukup populer. Kepopuleran Korean Wave atau Korean Pop juga telah menarik perhatian masyarakat, khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri setidaknya 20 drama-drama Korea telah ditayangkan sepanjang tahun 2015 pada salah satu stasiun televisi Indonesia, yaitu, RCTI (sindo.news.com, 14 Mei 2015), selain itu, pada acara musik Breakout yang tayang pada stasiun televisi NET juga menayangkan episod spesial K-Pop karena adanya permintaan-permintaan untuk penayangan episode spesial K-Pop. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena Korean Wave atau Hallyu telah menarik perhatian masyarakat (youtube.com, 30 September 2016).

Dengan populernya Korean Wave atau Hallyu, banyak masyarakat Indonesia yang kemudian menggemari Budaya Korean Pop. Penggemar Korean Pop yang biasa disebut K-Poppers sudah banyak jumlahnya di Indonesia. Banyaknya jumlah orang-orang yang menggemari Korean Pop ini kemudian mengundang terbentuknya komunitas-komunitas pecinta Korean Pop. Dimana dalam Komunitas K-Pop, orang-orang dengan minat yang sama dapat bertemu dan berkumpul serta menyalurkan hobi yang dimiliki. Sudah ada beberapa komunitas K-Pop yang terbentuk di Indonesia, termasuk Kota Medan.

Di Kota Medan terdapat beberapa Komunitas K-Pop yang terbentuk, salah satunya komunitas K-Pop Chijeuline. Chijeuline terbentuk pada 12 Juni 2014 (chijeulineindonesia.wixsite.com). Chijeuline merupakan Komunitas yang aktif mengadakan event-event Korea yang turut dihadiri oleh penggemar K-Pop di Kota Medan. Komunitas Chijeuline juga hadir sebagai wadah berkumpul dan bersosialisasinya anggota sesama penggemar Korean Pop yang tergabung dalam komunitas. Dengan bergabung di komunitas Chijeuline, anggota-anggota

1 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 12

Chijeuline dapat berinteraksi dan bergaul dengan lingkungan sosial yang memiliki minat sama, yaitu Korean Pop.

Lewat komunitas K-Pop Chijeuline, para anggota dapat bersosialisasi, berinteraksi, berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kegemaran atau hobi yang sama. Hal ini erat kaitannya dengan Ilmu Komunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dan kebiasaan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia secara alami mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan manusia lain. Di samping itu manusia juga mempunyai dorongan ingin tahu, dorongan ingin mengaktualisasi diri dan lain sebagainya. Dorongan-dorongan tersebut akan dapat dipenuhi dengan mengadakan komunikasi dengan sesamanya (Walgito, 2003: 75). Komunikasi lah yang menjadi bagian penting dalam memenuhi keinginan untuk tahu dan kenal dengan lingkungan sosial.

Interaksi yang dilakukan manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari peran Komunikasi. Dengan berkomunikasi seseorang dapat memperoleh informasi dari lingkungan sosialnya. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (Mulyana, 2007: 68). Komunikasi merupakan hal yang biasa dilakukan seseorang dalam lingkungan sosialnya. Brent D. Ruben mengatakan komunikasi adalah suatu proses dimana individu dalam hubungannya dengan organisasi, kelompok dan masyarakat dalam mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain (Simbolon 2015: 1).

Komunikasi berkaitan dengan banyak hal, salah satu faktor dalam efektifnya komunikasi adalah kualitas konsep diri seseorang. Konsep merupakan aspek yang penting dalam berinteraksi. George Herbert Mead mengatakan bahwa setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalan masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi (dalam Mulyana, 2007: 11 dalam Nasution, 2018: 1). Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi, ide, ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep dan lain-lain kepada orang lain secara timbal balik. Hal-hal ini berpengaruh pada konsep diri seseorang

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 13

karena seseorang memperoleh gambaran dirinya melalui interaksi dan komunikasi yang dilakukan kepada orang lain.

Komunikasi berpengaruh pada pembentukan konsep diri seseorang. Gambaran diri seseorang dan informasi tentang lingkungan sosial didapat dari berinteraksi kepada sesamanya. Manusia memiliki rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitar bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakat. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwanya (Cangara, 2011: 1). Jika seseorang terisolasi hal ini juga dapat mengganggu pembentukan konsep diri seseorang, karena ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan informasi akan dirinya dan lingkungan sekitar. Komunikasi berperan penting dalam konsep diri.

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita (Mulyana, 2007: 8). Konsep diri berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, kehidupan sosial seseorang dapat pula mempengaruhi konsep diri seseorang. Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri sendiri, biasanya hal ini dilakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakter sifat sosial, dan peran sosial. Karakter pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi mengenai diri sendiri. Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laki, perempuan, tinggi, rendah, cantik, tampan, gemuk, dsb) atau dapat juga mengacu pada kemampuan tertentu (pandai, pendiam, cakap, dungu, terpelajar, dsb.) konsep diri juga erat kaitannya akan pengetahuan. (Supratman, Mahadian, 2016: 64)

Bagaimana kita melihat diri kita melibatkan gambaran mental yang dimiliki untuk diri sendiri dan bagaimana kita menilai diri sendiri. Bagaimana kita melihat diri sendiri sebagian besar berdasarkan dari bagaimana kita berfikir orang lain melihat kita. Hal ini juga melibatkan aspek-aspek dari ras, jenis kelamin, etnis, kelas, dan status disamping citra diri, perbandingan sosial, dan evaluasi dari pikiran dan perilaku diri sendiri. kita dapat merasakan bagaimana seseorang melihat kita lewat komunikasi dan interaksi kepada orang lain (Scott McLean,

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14

2005: 97). Interaksi dan komunikasi yang dilakukan berpengaruh pada konsep diri dengan adanya informasi diri dan lain sebagainya di lingkungan sosial.

Konsep diri merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan komunikasi interpersonal seseorang, bagaimana seseorang mengenal dirinya, dan bagaimana ia menempatkan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Maka, komunikasi akan menimbulkan kesan bagi diri sendiri dan orang lain. Kesan yang dirasakan orang lain terhadap kita dan cara orang lain bereaksi dengan kita, bergantung pada cara berkomunikasi kita pada orang lain, termasuk cara berbicara dan penampilan kita. Hal ini biasa terjadi di lingkungan atau tempat dimana kita sering berinteraksi dengan orang lain.

Dalam hal ini, lingkungan sosial seseorang juga berperan penting dalam konsep diri seseorang. di lingkungan sosial kita dapat memperoleh informasi- informasi yang ingin diketahui tentang lingkugan sekitar dan informasi tentang diri. Lingkungan sosial juga menjadi tempat dimana kegiatan berkomunikasi terjadi, dengan berinteraksi dan berkomunikasi kepada orang lain kita dapat memperoleh informasi-informasi yang dapat berpengaruh pada konsep diri. Lingkungan sosial seseorang seperti kelompok atau organisasi dapat menjadi salah satu lingkungan sosial yang mempengaruhi konsep diri.

Kelompok adalah sekumpulan individu-individu yang saling mengadakan interaksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain (Walgito, 2003: 79). Dalam kehidupan masyarakat, dapat ditemui bermacam-macam kelompok, komunitas, atau organisasi yang berbeda beda. Dalam hal ini, Chijeuline merupakan salah satu komunitas yang didalamnya terdapat individu-individu yang saling berinteraksi dan sama-sama menyukai K-Pop. Chijeuline merupakan Komunitas yang didasari atas kegemaran akan K-Pop. Chijeuline sebagai komunitas dapat menjadi wadah dimana sesama penggemar K-Pop bergaul, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang juga berpengaruh pada konsep diri anggota-anggota Chijeuline.

Chijeuline merupakan Komunitas K-Pop yang telah berdiri sejak tahun 2014. Komunitas K-Pop Chijeuline didirikan atas adanya hobi atau kegemaran akan K-Pop. Korean Pop atau K-Pop identik dengan grup-grup penyanyi yang

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 15

berpenampilan menarik dan menampilkan performa panggung dengan tarian dan nyanyian. Kepopuleran grup-grup penyanyi dari Korea Selatan ini telah menarik perhatian dan kegemaran orang-orang. Banyak dari penggemar grup-grup penyanyi dari Korea Selatan yang aktif mendukung karya-karya mereka. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat atau orang-orang yang masih mengganggap Korean Pop sebagai sesuatu yang asing. Termasuk masyarakat di kota Medan.

Kota Medan merupakan salah satu kota yang padat akan penduduk. Selain itu Medan juga merupakan kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Pendapat dan persepsi masyarakat akan K-Pop pun berbeda-beda pula. Masih banyak masyarakat yang memandang dan memberikan tanggapan-tanggapan sebelah mata tentang K-Pop. Penampilan penyanyi laki-laki Korea dengan tarian dan make-up kerap dianggap feminin.. Banyaknya pendapat yang bermacam- macam akan K-Pop di Kota Medan menjadi tantangan tersendiri bagi anggota komunitas K-Pop Chijeuline sebagai orang-orang yang menggemari K-Pop dan aktif menyalurkan hobi dalam komunitas K-Pop.

Hal-hal ini juga yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti konsep diri anggota-anggota Komunitas Chijeuline di Kota Medan. Adanya tanggapan- tanggapan negatif dari masyarakat dapat mempengaruhi bagaimana anggota- anggota Chijeuline melihat dirinya sebagai penggemar K-Pop yang juga tergabung dalam Komunitas K-Pop. selain itu kegemaran akan budaya Korean Pop juga memicu tanggapan-tanggapan yang mengatakan bahwa penggemar K- Pop “alay” dan lebih suka mengikuti budaya asing dibandingkan budaya sendiri. Menjadi anggota komunitas K-Pop Chijeuline ditengah bermacam-macamnya tanggapan masyarakat menjadi tantangan sendiri untuk anggota-anggota komunitas Chijeuline. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti konsep diri anggota Komunitas K-Pop Chijeuline.

Kota Medan menjadi tempat yang menjadi lokasi penelitian dalam penelitian ini. Komunitas penggemar Korean Pop Chijeuline merupakan komunitas yang berbasis di Kota Medan. Kota Medan juga merupakan tempat

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 16

dimana para anggota komunitas Chijeuline saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya yang mana hal ini dapat mempengaruhi konsep diri anggota komunitas Chijeuline. Peneliti juga merupakan bagian dari masyarakat Kota Medan yang telah melihat aktifnya komunitas Chijeuline sebagai penggemar Korean Pop, hal ini juga dapat memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian. Berdasarkan hal-hal ini, Kota Medan menjadi tempat yang tepat untuk dijadikan tempat penelitian

Penelitian tentang Korean Pop atau Korean wave sudah ada. penelitian yang dilakukan oleh Gradini Iradati Putri berjudul Fenomena Komunikasi Komunitas K-Popers di Pekanbaru. Penelitian ini berhasil menarik kesimpulan bahwa motif untuk bergabung dalam komunitas adalah adanya hobi menari dan ajakan dari teman untuk bergabung dalam komunitas, serta sebagai wadah untuk belajar Bahasa, memajukan diri sendiri dan mereka tidak dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Selain itu, pemaknaan K-pop bagi K-Popers Pekanbaru adalah sebagai ekspresi diri yang positif dan menjadi media yang menyehatkan jasmani anggota komunitas. Kesimpulan yang berhasil ditarik juga meliputi pengalaman komunikasi K-Popers Pekanbaru, dimana pengalaman komunikasi yang positif penerimaan dan dukungan dari keluarga, menambah pertemanan, mendapatkan relasi dan kepopuleran sedangkan pengalaman komunikasi negative yang dirasakan K-Popers Pekanbaru adalah pandangan sebelah mata dari orang-orang yang tak jarang menyebut K-Popers adalah orang yang “lebay”, dan bagi laki-laki yang menyukai K-Pop tidak jarang dianggap sebagai “banci”.

Selain itu, penelitian lain mengenai konsep diri juga sudah pernah dilakukan. Penelitian tersebut berjudul Konsep Diri Perempuan Pecinta Film Anime. Dimana Anime merupakan animasi yang di produksi di Jepang. Sama halnya seperti Fenomena Korean Pop, beberapa komunitas telah terbentuk di Kota Medan yang berdiri karena kegemaran akan budaya populer Jepang. Penelitian ini berhasil menarik kesimpulan bahwa informan-informan yang menyukai Anime memiliki konsep diri yang positif, dimana para informan sadar bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat. Para informan juga memilih untuk tidak memperdulikan komentar negatif yang ditujukan masyarakat kepada mereka,

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 17

ungkapan tersebut dianggap sebagai ungkapan untuk lebih berkarya dan berprestasi lebih tinggi lagi. Mereka tidak malu untuk menunjukkan bahwa mereka adalah seorang Otaku anime. Para informan juga dapat menerima pujian yang membuat mereka senang dengan baik, mereka tidak meresponnya secara berlebihan dan tidak berpuas diri untuk meningkatkan kemampuan, baik itu dalam cosplay maupun seiyu. Selain itu para informan juga mampu menghadapi masalah dalam keseharian mereja sebagai seorang otaku anime dan mampu memahami diri sendiri yang kemudian menjadi bukti bahwa mereka memiliki konsep diri yang kuat.

Berdasarkan konteks masalah yang sudah dijelaskan diatas, peneliti ingin lebih mengetahui konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop chijeuline di Kota Medan. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ataupun ilmu bagi pembaca maupun peneliti mengenai konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop chijeuline di Kota Medan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi sumbangan bagi bidang Pendidikan Ilmu Komunikasi. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop di Kota Medan.

Peneliti merasa mungkin sudah ada penelitian sebelumnya yang meneliti tentang konsep diri penggemar Korean Pop, atau konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop sudah pernah dilakukan. Namun waktu dan sudut pandang yang digunakan pada penelitian berbeda dan penelitian ini dilakukan untuk mendapat data terbaru dari data yang sebelumnya. Maka daripada itu, penelitian ini diharapkan dapa menjadi pemahaman akan konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop di Kota Medan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi teman-teman mahasiwa Ilmu Komunikasi di Indonesia.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus penelitian ini adalah “bagaimana konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop chijeuline di Kota Medan?”

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 18

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan masalah dari penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui konsep diri pada anggota komunitas K-pop Chijeuline di Kota Medan. 2. untuk mengetahui alasan anggota chijeuline untuk tetap berada di komunitas K-Pop Chijeuline.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat dari penelitian ini, adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pengetahuan kepada Ilmu Komunikasi , Khususnya pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan peneliti maupun mahasiswa lainnya konsep diri dalam anggota komunitas penggemar Korean Pop chijeuline di Kota Medan 3. Secara praktis, penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dan masyarakat luas dalam memahami konsep diri anggota komunitas penggemar Korean Pop chijeuline

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, journal paper, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manual, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Dengan adanya kajian teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam peneltian ini adalah : Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Antar Pribadi, Konsep Diri dan Teori interaksi simbolik.

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Menurut Cherry dalam Stuart Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi (Cangara, 2011: 18). Carl I. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (Effendy, 2009 :10). Harold D. Laswell membuat definisi singkat bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” (Cangara, 2011: 19).

Selain itu definisi diatas, terdapat definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) yang mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan-nya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2011: 19- 20).

9 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 10

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”. Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid sehingga melahirkan definisi baru yang menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” (Cangara, 2011: 20).

mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi. Shannon dan Weaver juga mengungkapkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Cangara, 2011: 20-21).

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Claude E. Shannon dan Warren Weaver, dua orang insinyur listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan. Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai pengirim pesan melalui radio dan telepon. Meski pandangan Shannon dan Weaver pada dasarnya berasal dari pemikiran proses komunikasi elektronika, tetapi para sarjana yang muncul di belakangnya mencoba menerapkannya dalam proses komunikasi antarmanusia seperti yang dilakukan oleh Miller dan Cherry (Cangara, 2011: 23).

Awal tahun 1960-an David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni: Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan receiver (penerima).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 11

Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Perkembangan terakhir muncul adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya komunikasi (Cangara, 2011: 23-24).

Maka dari itu, terdapat beberapa Unsur-unsur yang mendukung dan berperan penting dalam komunikasi. Berdasarkan uraian diatas, unsur-unsur dalam komunikasi ialah;

a. Sumber : Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Source, sender, encoder. b. Pesan : Sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. c. Media : Alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. d. Penerima : pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. e. Efek : Perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. f. Umpan balik : Salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima g. Lingkungan : Lingkungan ialah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. 2.1.3 Prinsip Komunikasi

Menurut Seiler (1998), ada empat prinsip dasar dari komunikasi, yaitu: suatu proses, suatu sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan (Muhammad, 2007: 19) :

1. Komunikasi adalah Suatu Proses

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 12

Komunikasi merupakan suatu proses karena merupakan suatu seri kegiatan terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi menurut Seiler (1988) lebih merupakan cuaca yang terjadi dari bermacam-macam variabel yang kompleks dan terus berubah. Komunikasi tersebut disamping berubah- ubah juga dapat menimbulkan perubahan. 2. Komunikasi adalah Sistem Komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas dari masing komponen itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. 3. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi Dalam komunikasi sehari-hari komunikasi yang kita lakukan prosesnya tidak selalu teratur. Banyak dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan secara stimulant tidak terpisah. Dalam keadaaan demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. 4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Pesan yang tidak disengaja dikirimkan atau tidak dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak disengaja. 2.1.4 Fungsi Komunikasi

Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. Selain itu, William I. Gorden mengemukakan bahwa ada empat fungsi komunikasi, yakni komunikasi sosial,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 13

komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental (Mulyana, 2005: 5).

Menurut Harold D. Laswell fungsi komunikasi antara lain, (1) manusia dapat mengontrol lingkungannya, (2) beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada, serta (3) melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikut-nya. Selain itu, ada beberapa pihak menilai dengan komunikasi yang baik, hubungan antar manusia dapat dipelihara kelangsungannya. Sebab, melalui komunikasi dengan sesama manusia, kita bisa memperbanyak sahabat, memperbanyak rezeki, memperbanyak pelanggan (customers), dan juga memelihara hubungan yang baik antara bawahan dan atasan dalam suatu organisasi. Pendek kata komunikasi berfungsi menjembatani hubungan antarmanusia dalam bermasyarakat (Cangara, 2011: 59).

Fungsi lain komunikasi dilihat dari aspek kesehatan, ternyata kalangan dokter jiwa (psikiater) menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi dalam arti terisolasi dari masyarakatnya mudah kena gangguan kejiwaan (depresi, kurang percaya diri) dan kanker sehingga memiliki kecenderungan cepat mati dibanding dengan orang yang senang berkomunikasi. Fungsi-fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, yakni komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi public, dan komunikasi masa ( Cangara, 2011: 60).

2.1.5 Tujuan Komunikasi

Staton menguraikan bahwa sekurang-kurangnya ada lima tujuan komunikasi manusia, yaitu: mempengaruhi orang lain, membangun atau mengelola relasi antarpersonal, menemukan perbedaan jenis pengetahuan, membantu orang lain, bermain atau bergurau. Ada pula yang merumuskan tujuan komunikasi yaitu make them SMART, artinya Komunikasi dapat memenuhi (Rustan, hakki, 2017: 60-61) :

1. Specific : membuat sasaran diperhatikan secara khusus, artinya mereka mendengarkan informasi dari sumber khusus, pesan khusus, media khusus, dengan efek khusus dalam konteks khusus pula

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 14

2. Measurable : bahwa tujuan komunikasi akan dapat dicapai jika sumber komunikasi merumuskan ukuran-ukuran bagi semua elemen dalam proses komunikasi. 3. Attainable : bahwa tujuan komunikasi adalah penetapan terhadap apa yang seharusnya dicapai dalam suatu aktivitas komunikasi, tentukan tingkat ketercapaian tujuan komunikasi itu (dalam persentase perubahan sikap, dan lain-lain) . 4. Result-Oriented : berorientasi pada hasil, dimana tujuan komunikasi harus berorientasi pada hasil yang telah direncanakan 5. Time- Limited : Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang memiliki batasan waktu sebagai faktor untuk menentukan tercapainya tujuan komunikasi. 2.2 Komunikasi Organisasi

2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi

Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi bahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci, yaitu (Muhammad, 2007: 67-74) :

1. Proses Suatu organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses. 2. Pesan Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran mental, memberi gambaran nama itu dan mengembangkan suatu perasaan terhadapnya. Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang dikirmkan itu diartikan sama dengan apa yang dimaksud oleh si pengirim.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 15

Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi ini dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi, yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud, metode difusi dan arus tujuan dari pesan.

3. Jaringan Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan. 4. Keadaan Saling Tergantung Konsep kunci keempat adalah keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila satu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi. 5. Hubungan Konsep kunci kelima dari komunikasi organisasi adalah hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Dengan kata lain, jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan di antara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang kompleks,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 16

yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi. 6. Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Limgkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal. Karena lingkungan berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal. 7. Ketidakpastian Yang dimaksud dengan ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi tinggi. Ketidakpastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terlalu banyaknya informasi yang diterima daripada sesunggguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebih-lebihan. 2.2.2 Definisi Organisasi

Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Selanjutnya Kochler (1976) mengatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 17

organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, pendapat lain tentang organisasi datang Wright (1977) yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama (Muhammad, 2007: 23).

2.2.3 Elemen Organisasi

Organisasi sangat bervariasi, ada yang sangat sederhana dan ada pula yang sangat kompleks. Elemen-elemen organisasi tersebut, yaitu (Muhammad, 2007: 25-28):

1. Struktur Sosial Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan didalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut Davis (Scott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu struktur normatif dan struktur tingkah laku. Struktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapan. Sedangkan struktur tingkah laku berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan buka pada resep bertingkah laku. 2. Partisipan Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih daripada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing organisasi tersebut sangat bervariasi. 3. Tujuan Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Bagi kebanyakan analis, tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir yang diingini, atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 18

4. Teknologi Yang dimaksud dengan teknologi adalah pengunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan Teknik dan keterampilan partisipan. Tiap-tiap organisasi mempunyai teknologi dalam melakukan pekerjaannya. 5. Lingkungan Setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi tersebut harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. semuanya tergantung kepada lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup. 2.2.4 Karakteristik Organisasi

Tiap organisasi disamping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum, yaitu (Muhammad, 2007: 29-30) :

1. Dinamis Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. ada beberapa faktor yang menyebabkan organisasi bersifat dinamis yaitu, perubahan ekonomi, perubahan pasaran, dan perubahan kondisi sosial. 2. Memerlukan Informasi Semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa informasi, organisasi tidak dapat berjalan. Dengan adanya informasi bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Begitu juga sebaliknya, dengan tidak adanya informasi suatu organisasi menjadi macet atau mati sama sekali. 3. Mempunyai Tujuan Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organisasi harus

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 19

mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Tentu saja tujuan suatu organisasi dengan organisasi lainnya sangat bervariasi.

4. Terstruktur Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi. Hal ini dinamakan struktur organisasi. Tiap organisasi mempunyai satu struktur. Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi. Biasanya suatu organisasi mengembangkan suatu struktur yang membantu organisasi mengontrol dirinya sendiri. 2.2.5 Fungsi Organisasi

Selain elemen dan karakteristik organisasi yang telah dijelaskan diatas, organisasi juga memiliki beberapa fungsi, yaitu (Muhammad, 2007: 32-34)

1. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangkan kelangsungan hidup organisasi tersebut. kebutuhan- kebutuhan pokok dalam suatu organisasi bermacam-macam bentuknya dan semua itu merupakan tanggung jawab organisasi untuk memenuhinya. Tanggung jawab anggota membantu organisasi dalam menentukan mana barang yang berharga dan mana yang tidak perlu untuk dihindarkan. 2. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar etis tertentu. Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun standar masyarakat dimana organisasi itu berada. Standar ini memberikan organisasi satu set tanggung jawab yang harus dilakukan oleh anggota organisasi.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 20

3. Memproduksi Barang atau Orang Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masing-masing. 4. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang. Orang yang membimbing, mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru, program baru dan arah yang baru. Pengaruh organisasi terhadap orang dan sebaliknya merupakan sesuatu yang tidak terelakkan. 2.2.6 Definisi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan individu-individu yang saling mengadakan interaksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Chaplin (1972) mengemukakan bahwa, kelompok adalah sebuah kumpulan individu yang mempunyai beberapa kesamaan karakteristik dan mengejar tujuan yang sama. Dua orang atau lebih yang berinteraksi dengan cara apapun merupakan sebuah kelompok. Tidak memerlukan adanya interaksi tatap muka untuk berinteraksi secara langsung untuk anggotanya. (Walgito, 2003: 79)

Selain itu Shaw (1979) seorang ahli dalam dinamika kelompok juga memberikan pengertian mengenai kelompok yakni, sebagai 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Para ahli memandang kelompok dari sudut yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pengertian kelompok dapat dipandang dari segi persepsi, motivasi, tujuan, interdependensi, di samping dari segi interaksi. beberapa pengertian kelompok yang dipandang dari beberapa segi sebagai berikut (Walgito, 2003: 80) :

a. Segi Persepsi : Smith (dalam lih.Shaw, 1979:4) mengemukakan kelompok sosial sebagai sebuah unit yang terdiri dari sejumlah organisme terpisah (agen-agen) yang memiliki kumpulan persepsi tentang kesatuan mereka dan memiliki kemampuan untuk bertindak dalam sikap kesatuan terhadap lingkungan mereka.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 21

b. Segi Motivasi : Bass (dalam lih.Shaw, 1979: 7) mengemukakan bahwa kelompok sebagai kumpulan individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulan yang bermanfaat bagi individu-individu tersebut. c. Segi Tujuan : Mills (dalam lih.Shaw, 1979: 8) mengemukakan bahwa kelompok sebagai unit-unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan untuk sebuah tujuan dan memandang hubungan tersebut bermakna d. Segi Interdependensi : Fiedler (dalam lih.Shaw, 1979: 9) menyatakan bahwa kelompok adalah sekumpulan individu yang bernasib sama, yang saling tergantung dalam arti sebuah peristiwa yang mempengaruhi satu anggota mungkin mempengeruhi semua anggota. e. Segi Interaksi : Bonner (dalam Shaw 1979: 10) mengemukakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi dengan satu sama lain, dan proses interaksi inilah yang membedakan kelompok dari keseluruhan. 2.2.7 Ciri-Ciri Umum Kelompok

Ada ciri-ciri kelompok yang dikemukakan oleh Bonner. Selain itu Forsyth juga mengemukakan ciri-ciri lain sebuah kelompok, yaitu (Walgito, 2003: 84):

a. Interaksi Interaksi adalah saling mempengaruhi individu dengan satu individu yang lain (mutual influences). Interaksi dapat berlangsung dengan secara fisik, non-verbal, emosional dan sebagainya, yang merupakan salah satu sifat dari kehidupan kelompok. b. Tujuan (goals) Orang yang tergabung dalam kelompok mempunyai beberapa tujuan ataupun alasan. Tujuan dapat bersifat intrinsic, misalnya tergabung dalam kelompok mempunyai rasa senang. Namun juga dapat bersifat ekstrinsik, yaitu bahwa untuk mencapai suatu tujuan tidak dapat dicapai sendiri, tetapi dapat dicapai dengan cara bersama-sama, ini merupakan tujuan bersama atau coomon goals. Common goals ini merupakan yang paling kuat dan faktor pemersatu dalam kelompok.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 22

c. Struktur Kelompok itu mempunyai struktur, (a stable pattern of relationship among members), yang berarti adanya peran (roles), norma, dan hubungan antar anggota. Peran dari masing-masing anggota kelompok, yang berkaitan dengan posisi individu dalam kelompok. Peran dari masing- masing anggota kelompok akan tergantung pada posisi atau kemampuan individu masing-masing. Sedangkan Norma merupakan aturan yang mengatur perilaku anggota kelompok. Norma kelompok akan memberikan arah ataupun batasan dari perilaku anggota kelompok. Selain itu, Intermember relation atau hubungan antar anggota dapat berdasarkan atas banyak faktor, misalnya otoritas, attraction. Namun semua itu sama, yaitu merupakan mata-rantai yang menghubungkan (link) antara anggota satu dengan yang lain. d. Groupness Kelompok merupakan suatu entity (kesatuan), merupakan objek yang unified. Satu dengan yang lain tidak saling lepas. kelompok merupakan suatu kesatuan dari para anggotanya, merupakan kesatuan yang bulat. 2.2.8 Macam-macam Kelompok

Terdapat bermacam-macam jenis kelompok, yaitu (1) kelompok primer, dan (2) kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok yang mempunyai interaksi sosial yang cukup intensif, cukup akrab, hubungan antara anggota satu dengan anggota yang lain cukup baik. Kelompok ini juga disebut face to face group, anggota kelompok satu sering bertemu dengan anggota lain, sehingga para anggota kelompok saling kelnal mengenal dengan baik. Misal keluarga, kelompok belajar, kelompok rukun tetangga (Walgito, 2003: 88).

Kelompok sekunder, yaitu kelompok yang mempunyai interaksi yang kurang mendalami bila dibandingkan dengan kelompok primer. Hubungan anggota satu dengan yang lain kurang mendalami, karenanya hubungan anggota satu dengan anggota yang lain agak renggang, tidak seintensif pada kelompok primer. Hubungan pada kelompok sekunder lebih bersifat formal, objektif, atas dasar logis rasional, kurang bersifat kekeluargaan. Sedangkan pada kelompok

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 23

primer hubungannya justru sebaliknya, lebih bersifat informal, subjektif, atas dasar perasaan dan atas rasa kekeluargaan (Walgito, 2003: 88).

Kelompok juga dapat dibedakan atas (1) kelompok resmi atau formal, dan (2) kelompok tidak resmi atau informal. Pada kelompok resmi, norma-normanya dinyatakan secara tertulis, sedangkan pada kelompok yang tidak resmi norma- normanya tidak dinyatakan secara tertulis, tidak dinyatakan secara formal. Sekalipun norma-norma tidak tercantum secara tertulis, tidak tercantum secara formal, namun melalui pengamatan dapat diketahui bahwa dalam kelompok itu ada norma-norma tertentu (Walgito, 2003: 88)

2.2.9 Norma Kelompok

Norma kelompok ialah pedoman-pedoman yang mengatur perilaku atau perbuatan anggota kelompok. Karena norma itu berada dan berlaku dalam kelompok, maka norma itu merupakan norma dari kelompok yang bersangkutan (group norms). Norma selalu terdapat dalam kelompok, bagaimanapun kecilnya suatu kelompok. Karena adanya bermacam-macam kelompok, maka norma yang ada dalam kelompok tertentu, mungkin tidak berlaku untuk kelompok lain. Norma kelompok merupakan norma yang tidak tetap, dalam arti bahwa norma kelompok itu dapat berubah sesuai dengan keadaan yang dihadapi oleh kelompok. Sesuai dengan perkembangan keadaan kemungkinan norma kelompok akan mengalami perubahan, sehingga norma kelompok yang dahulu berlaku, kemudian tidak berlaku lagi. (Walgito, 2003: 89)

2.3 Komunikasi Antar pribadi

2.3.1 Definisi Komunikasi Antar pribadi

Komunikasi Antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh De Vito (1976) bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Sementara Effendy (1986b) mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi (penulis, pribadi) adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 24

komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan (Liliweri, 1991: 12).

Pendapat lain dari Dean C. Barnlund mengemukakan (1968) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur. Menurut Rogers dalam Depari (1988) merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Juga tan (1981) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi tatap muka antara dua atau lebih orang (Liliweri, 1991: 12). Komunikasi interpersonal yang efektif telah lama dikenal sebagai salah satu dasar untuk berhasilnya suatu organisasi. Komunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antaranya seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (Muhammad, 2005: 158-159)

Menurut sifatnya, Komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi diadik (Dyadic Communication) dan komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication). Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab. Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggota- anggotanya saling beriteraksi satu sama lain. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena: pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 25

lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit di identifikasi. (Cangara, 2011: 32-33).

2.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar pribadi

Menurut Barnlund (1968) ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk mengenal komunikasi antar pribadi, yaitu; (1) komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan; (2) tidak mempunyai struktur yang teratur atau di atur (3) terjadi secara kebetulan; (4) tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu; (5) identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas; (6) bisa terjadi hanya sambal lalu saja. Reardon (19870 juga mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai paling sedikit enam ciri, yaitu: (1) dilaksanakan karena adanya berbagai faktor pendorong; (2) berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja; (3) kerapkali berbalas-balasan; (4) mempersyaratkan adanya hubungan (paling sedikit dua orang) antar pribadi; serta suasana hubungan harus bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan; (6) menggunakan berbagai lambang-lambang yang bermakna. (Liliweri, 1991: 12-13)

Selain itu De Vito (1976) mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi mengandung ciri-ciri: (1) keterbukaan atau openess; (2) empati (empathy); (3) dukungan (supportiveness); (4) rasa positif (positiveness); (5) kesamaan (equality). Menurut Evert M. Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah (Liliweri,1991: 13):

1. Arus pesan yang cenderung dua arah; 2. Konteks komunikasinya tatap muka; 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi; 4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas (terutama selective exposure) yang tinggi; 5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relative lambat; 6. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap. 2.3.4 Tujuan Komunikasi antar pribadi

Komunikasi Interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Di antara tujuan- tujuan itu adalah sebagai berikut (Muhammad, 2005: 165-167) :

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 26

a. Menentukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Kenyataannya sebagian persepsi kita adalah hasil dari apa yang kita pelajari dalam pertemuan interpersonal. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran dan tingkah laku kita. Melalui komunikasi kita juga belajar bagaimana kita menghadapi orang lain, apakah kekuatan dan kelemahan kita dan siapakah yang menyukai dan tidak menyukai kita dan mengapa. b. Menemukan Dunia Luar Komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Hal itu dapat membuat pemahaman akan dunia luar, dunia objek, kejadian- kejadian dan orang lain dengan lebih baik. c. Membentuk dan Menjaga Hubungan yang Penuh Arti Banyak dari waktu yang digunakan dalam komunikasi interpersonal diabdikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain. Hubungan yang demikian membantu mengurangi kesepian dan depresi, menjadikan kita sanggup saling berbagi, kesenangan kita dan umumnya membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita. d. Berubah Sikap dan Tingkah Laku Pertemuan interpersonal dapat digunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku. Membujuk seseorang lebih sering dilakukan dalam komunikasi interpersonal. e. Untuk Bermain dan Kesenangan Membicarakan hal-hal yang disenangi dapat dilakukan untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 27

semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikirab yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan sekitar. f. Untuk Membantu Komunikasi interpersonal dapat membantu dalam kehidupan. Ahli- ahli kejiwaan, ahli-ahli psikologi klinis menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesionalnya untuk mengarahkan kliennya. Selain itu setiap orang juga dapat berfungsi untuk membantu orang lain dengan interaksi interpersonal seperti berkonsultasi dengan teman. 2.4 Konsep diri

2.4.1 Definisi Konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Melalui Komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita (Mulyana, 2005: 7-8). Shavelson, Hubner dan Stanton, self concept atau konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dimana persepsi ini dibentuk melalui pengalaman dan interpretasi seseorang terhadap dirinya sendiri yang mempengaruhi aktivitasnya. Sedangkan menurut William D. Brooks self concept atau konsep diri merupakan pandangan dan perasaan individu tentang diri individu. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologis, sosial dan fisik. Konsep diri ini mencakup citra diri fisik dan psikologis. citra diri fisik biasanya berkaitan dengan penampilan sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan emosi. Selain itu, Charles Horton Cooley mengemukakan bahwa konsep diri merupakan bayangan cermin yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain dan bagaimana reaksi orang lain terhadap individu. Orang lain dapat berpengaruh dalam konsep diri seseorang. Menurut William H. Fitts konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya (dalam Ernawati,2016: 19).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 28

2.4.2 Aspek-Aspek Konsep diri

Dalam Konsep diri seseorang terdapat beberapa aspek. Aspek-aspek Konsep diri tersebut merupakan jenis kelamin, agama, kesukuan, Pendidikan, pengalaman, rupa fisik dan sebagainya yang kemudian di internalisasikan lewat pernyataan (umpan balik) orang lain yang menegaskan aspek-aspek tersebut kepada individu (Mulyana, 2005: 9)

Menurut Rogers (dalam Ernawati, 2016: 20) terdapat tiga aspek konsep diri yaitu :

a. Aspek konsep diri personal : Bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri, meliputi aspek fisik dan perilaku diri sendiri. b. Aspek konsep diri sosial : Bagaimana orang lain menilai tentang diri seseorang c. Aspek konsep diri ideal : apa yang diharapkan seseorang dari dirinya sendiri. Selain itu Brownsky (dalam Ernawati, 2016: 21) mengemukakan bahwa ada empat aspek dari konsep diri, yaitu :

a. Aspek fisik : Penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian dan lain-lain. b. Aspek psikis : Meliputi pikiran, perasaan, yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri. c. Aspek Sosial : Bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh individu dan penilaian individu terhadap peran tersebut. d. Aspek moral : meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang 2.4.3 Pembentukan Konsep diri

Konsep diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang-orang dekat lainnya disekitar seseorang, termasuk kerabat. Mereka yang kemudian disebut sebagai significant others. Orang tua atau siapapun yang memelihara seseorang pertama kalinya mengatakan kepada kita lewat ucapan dan tindakan mereka bahwa kita baik, bodoh, cerdas, nakal, rajin, ganteng , cantik dan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 29

sebagainya. Dalam pertumbuhan kita, kita menerima pesan dari orang-orang di sekitar kita mengenai siapa diri kita dan harus menjadi apa kita. Semua mengharapkan kita memainkan peran kita. Menjelang kita dewasa, kita menemui kesulitan memisahkan siapa kita dari siapa kita menurut orang lain, dan konsep diri kita memang terika rumit dengan definisi yang diberikan orang lain kepada kita (Mulyana, 2005: 8).

Meskipun kita berupaya berperilaku sebagaimana yang diharapkan orang lain, kita tidak pernah secara total memenuhi pengharapan orang lain tersebut. Akan tetapi, ketika kita berupaya berinteraksi dengan mereka, pengharapan mereka, kesan mereka, dan citra mereka tentang kita sangat mempengaruhi konsep diri kita, perilaku kita, dan apa yang kita inginkan. Orang lain itu “mencetak” kita, dan setidaknya kita pun mengasumsikan apa yang orang lain asumsikan mengenai kita. Berdasarkan asumsi-asumsi itu, kita mulai memainkan peran-peran tertentu yang diharapkan orang lain. Bila permainan peran ini menjadi kebiasaan, kita pun menginternalisasikannya. Kita menanamkan peran- peran itu kepada diri kita sebagai panduan untuk berperilaku. Kita menjadikannya sebagai bagian dari konsep diri kita (Mulyana, 2005: 9).

George Herbert Mead mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. Jadi kita mengenal diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang memantulkan bayangan kita. Charles H. Cooley menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respon orang lain yang diinterpretasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengenai diri. Proses konseptualisasi diri berlangsung sepanjang hayat kita. Sejak kanak-kanak kita sering berfantasi mengenai diri yang kita inginkan, atau citra diri yang kita tunjukkan pada orang lain. Konsep diri kita pada usia 10 tahun, mungkin berbeda dibandingkan dengan ketika kita berusia 20 tahun, 35 tahun, atau 50 tahun (Mulyana, 2005: 10)

Konsep diri kita tidak pernah terisolasi, melainkan bergantung pada reaksi dan respon orang lain. Dalam pembentukan konsep diri itu, kita sering

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 30

mengujinya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam” permainan” peran ini, niat murni kita untuk menciptakan konsep diri kita mungkin memperoleh dukungan, berubah, atau bahkan penolakan. Dengan cara ini interpretasi orang lain mengenai bagaimana kita seharusnya akan membantu menentukan akan menjadi apa kita. Dan kita mungkin sedikit banyak menjadi apa yang orang lain harapkan. Umumnya, kita memang mencoba memenuhi apa yang orang lain harapkan dari kita. Kesan orang lain terhadap kita berpengaruh kuat pada diri kita. Kesan yang orang lain miliki tentang diri kita dan cara mereka bereaksi terhadap kita sangat bergantung pada cara kita berkomunikasi dengan mereka, termasuk cara kita berbicara dan cara kita berpakaian (Mulyana, 2005: 11).

2.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang, yaitu (Rahmat 100-1003 dalam Ernawati, 2016: 27) :

a. Orang lain Tidak semua orang mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri individu. Yang paling berpengaruh yaitu orang-orang yang paling dekat dengan individu seperti orang tua, saudara, dan orang-orang yang tinggal satu rumah dengan individu yang bersangkutan karena mempunyai ikatan emosional. Orang-orang tersebut adalah significant others. Dari merekalah secara perlahan-lahan individu membentuk konsep dirinya. Dalam perkembangannya significant others meliputi semua orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan individu. Mereka mengarahkan tindakan individu, membentuk pikiran dan menyentuh individu secara emosional. b. Kelompok Rujukan Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu dimana ada kelompok yang secara emosional mengikat individu dan berpengaruh pada pembentukan konsep diri individu, ini disebut kelompok rujukan. Riswandi (dalam Ernawati,2016: 28) mengatakan bahwa kelompok rujukan diartikan sebagai kelompok yang digunakan sebagai tolak ukur atau standar untuk menilai diri sendiri atau membentuk sikap.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 31

Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa dengan memiliki kelompok ini orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. 2.5.5 Jenis Konsep Diri

Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Ernawati, 2016: 28) konsep diri dapat dibagi menjadi yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.

1. Konsep Diri Positif Ada lima tanda orang dengan konsep diri positif, yaitu : a. Memiliki keyakinan untuk menyelesaikan masalah. b. Merasa setara dengan orang lain. c. Menerima pujian dari orang lain tanpa rasa malu. d. Memiliki kesadaran bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat. e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadiannya yang tidak disenanginya dan mau berusaha untuk merubahnya. 2. Konsep Diri Negatif Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif, yaitu (Rahmat, 105 dalam Ernawati,2016 : 29) : a. Peka pada kritik, mudah marah, koreksi seringkali dipersepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga diri, cenderung mempertahankan pendapatnya dengan berbagi justifikasi atau logika yang keliru. b. Sangat responsif pada pujian, selalu mengeluh, mencela dan bersikap hiperkritis (tidak sanggup mengungkapkan pengakuan pada kelebihan orang lain). c. Cenderung merasa tidak diperhatikan dan tidak disenangi oleh orang lain.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 32

d. Bersikap pesimis terhadap kompetisi sebagaimana terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam prestasi. 2.5 Teori Interaksi Simbolik

George Herbert Mead dipandang sebagai pembangun paham interaksi simbolik ini. ia mengajarkan bahwa makna muncul sebagai hasil interaksi di antara manusia, baik secara verbal maupun nonverbal. Melalui aksi dan respons yang terjadi, kita memberikan makna ke dalam kata-kata atau tindakan, dan karenanya kita dapat memahami suatu peristiwa dengan cara-cara tertentu. Menurut paham interaksi simbolik, individu berinteraksi dengan individu lainnya sehingga menghasilkan suatu ide tertentu mengenai diri yang berupaya menjawab pertanyaan siapakah anda sebagai manusia. Manford Kuhn menempatkan peran diri sebagai pusat kehidupan sosial. Menurutnya, rasa diri seseorang merupakan jantung komunikasi. Diri merupakan hal yang sangat penting dalam interaksi. orang memahami dan berhubungan dengan berbagai hal atau objek melalui interaksi sosial (Morissan dan Wardhany, 2009: 75).

Menurut Kuhn, komunikator melakukan percakapan dengan dirinya sendiri sebagai bagian dari proses interaksi. Dengan kata lain, kita berbicara dengan diri kita sendiri didalam pikiran kita guna membuat perbedaan di antara benda-benda dan orang. Ketika seseorang membuat keputusan bagaimana bertingkah laku terhadap suatu objek sosial maka orang itu menciptakan apa yang disebut Kuhn suatu rencana tindakan (a plan of action) yang dipandu dengan sikap atau pernyataan verbal yang menunjukkan nilai-nilai terhadap mana tindakan itu akan diarahkan. Menurut pandangan interaksi simbolik, makna suatu objek sosial serta sikap dan rencana tindakan merupakan sesuatu yang terisolir satu sama lain. Seluruh ide paham interaksi simbolik menyatakan bahwa makna muncul melalui interaksi. orang-orang terdekat memberikan pengaruh besar dalam hidup individu (Morissan dan Wardhany, 2009: 75).

Mereka adalah orang-orang dengan siapa individu memiliki hubungan dan ikatan emosional seperti orang tua atau saudara. Mereka memperkenalkan individu dengan kata-kata baru, konsep-konsep tertentu atau kategori-kategori

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 33

tertentu yang kesemuanya memberikan pengaruh kepada kita dalam melihat realitas. Orang terdekat membantu kita belajar membedakan antara diri kita dan orang lain sehingga kita terus memiliki sense of self. Konsep diri merupakan objek sosial penting yang didefinisikan dan dipahami berdasarkan jangka waktu tertentu selama interaksi diantara kita dengan orang-orang terdekat. Konsep diri individu tidak lebih dari rencana tindakan anda terhadap diri anda, identitas anda, ketertarikan, kebencian, tujuan, ideologi serta evaluasi diri anda. Konsep diri memberikan acuan dalam menilai objek lain. Seluruh rencana tindakan ini berawal dari konsep diri (Morissan dan Wardhany, 2009: 76).

2.6 Korean Pop

Korean Wave atau dikenal juga sebagai Hallyu merupakan fenomena yang unik. Saat itu tahun 1997, ketika budaya Korean Pop menarik perhatian orang- orang diluar semenanjung Korea untuk pertama kalinya. Pada saat itu drama televisi korea mendapat kepopuleran yang tidak terduga di Cina. Walaupun istilah Korean Wave diciptakan pada tahun 1999 oleh surat kabar Cina, yang mana ungkapan tersebut digunakan untuk menggambarkan kesuksesan penyanyi- penyanyi Korea di Cina sebagai Hallyu, akan adil untuk mengatakan istilah itu melambangkan pertumbuhan pesat industri budaya, dan ekspor produk budaya mereka, termasuk acara- acara televisi, musik populer (K-Pop), animasi, dan game-game digital sejak 1997 (Yoon dan Jin, 2017).

Istilah “Hallyu” pertama kali digunakan oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata di korea ketika merencanakan, memproduksi, dan mendistribusi sebuah CD music ke negara-negara tetangga pada tahun 1999. Judulnya dalam Bahasa Inggris adalah Korean Pop Music, sedangkan versi Cinanya adalah Hallyu- Song from Korea. Istilah itu telah mendapat kepopuleran yang luas semenjak surat kabar Cina menggambarkan kesuksesan penyanyi-penyanyi Korea sebagai Hallyu. Walaupun istilah ini tidak menyatakan apapun melebihi kepopuleran K-pop di Cina pada tahap awal, istilah itu lekas mulai diterapkan pada genre-genre lainnya, terutama serial-serial televisi dan pada negara-negara lain diluar Cina. Faktanya, drama-drama televisilah, bukan K-pop, yang menjadi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 34

sensasi besar untuk pertama kalinya, dengan atau tanpa gelar Hallyu. (Yoon dan Jin, 2017: 4).

Drama-drama televisi Korea mendapat banyak perhatian di berbagai negara. Tidak sedikit drama-drama korea yang tayang di televisi memperoleh perhatian, kepopuleran dan rating yang tinggi. Pada tahun 1997 drama Korea What is Love All About ditayangkan di televisi oleh channel Cina CCTV. Pada tahun berikutnya CCTV menyiarkan kembali serial itu pada jam tayang utama dikarenakan besarnya panggilan telepon dan surat-surat dari para penonton yang meminta tayangan ulang acara itu. Sementara Hallyu sukses mendapat perhatian besar di Cina, fenomena tersebut juga berlanjut pada negara-negara lainnya (Yoon dan Jin, 2017: 4).

Pada pertengahan 1990-an, drama-drama televisi Korea mulai ditayangkan di Taiwan, dan hit terbesarnya adalah The Autumn Story yang tayang pada tahun 2001. Drama ini mencatat rating tertinggi diantara program-program televisi kabel lainnya. Mega hit di Jepang adalah Winter Sonata. NHK menyiarkan dua episode dari serial itu dalam sehari pada desember 2003. Hallyu melebarkan skalanya lebih jauh ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Filipina, Thailand dan Malaysia pada akhir 1990an dan awal 2000-an. Setelah Winter Sonata, Dae Jang Geum (juga dikenal sebagai Jewel in The Palace) bahkan lebih memiliki kepopuleran di Cina, Taiwan, Hongkong, lalu Asia Tenggara pada pertengahan 2000-an dan Timur Tengah pada akhir tahun 2000-an . Dikabarkan Dae Jang Geum telah sukses ke 120 negara, dari Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. (Yoon dan Jin, 2017: 4-5).

Musik Korean Pop juga memperoleh kepopuleran yang besar. Penyanyi dan juga aktor Rain sukses menggelar pertunjukkan yang habis terjual di Madison Square Garden pada tahun 2006 dan di Tokyo Dome pada tahun 2007. Tidak sampai disitu saja, kesuksesan yang diraih dan penyanyi sekaligus aktor yang memiliki nama panggung Rain juga diikuti oleh penyanyi Psy, dimana lagunya Gangnam Style menjadi video yang paling banyak dilihat di Youtube. (Yoon dan Jin, 2017: 5). Hal ini juga diikuti oleh My Love From The Star, salah satu drama

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 35

korea terpopuler yang tayang di Cina yang tayang pada tahun 2014 dan negara- negara Asia tenggara lainnya. (Yoon dan Jin, 2017: 5).

Musik K-Pop sudah tidak asing di berbagai negara, seperti lagu Gangnam Style yang dirilis pada tahun 2012 sukses meraih kepopuleran diluar Asia. Fenomena Korean Wave atau Hallyu terus berkembang dengan luas. Dengan kenaikan yang cepat pada musik K-Pop dan kesuksesan Gangnam Style yang dinyanyikan oleh Psy, Korean Wave di era digital berkembang ke tahap baru, dimana Korean Wave mendapatkan pengakuan yang terlihat. Ekspor musik K-pop tumbuh dengan pesat, nilai ekspor mencapai 177 juta dolar. Penjualan global bernilai lebih dari 30 juta dolar, angka itu segera berlipat ganda pada tahun 2010 (Kim, 2013: 8).

Dibandingkan drama-drama televisi korea, musik K-Pop lebih sengaja direncanakan untuk menargetkan para audiens international dari awal. Kesuksesan bintang K-pop seperti Rain (Bi), BoA, Girls Generation (Sonyosidae), Wonder Girls, , Dong Bang Shin Ki dan seterusnya adalah hasil langsung dari pelatihan sistem bintang yang keras untuk memberikan penampilan yang sangat dipoles dan mudah untuk dikenal. K-Pop bukan hanya sebuah musik tapi sebuah pertunjukan yang lengkap (Kim, 2017: 8-9).

2.7 Chijeuline

Menyebarnya fenomena K-Pop menarik perhatian orang-orang. pada zaman modern ini budaya Korea maupun K-Pop dapat dijumpai dalam masyarakat. Orang-orang yang menggemari K-Pop ini dikenal sebagai K-Poppers. Maraknya fenomena K-Pop juga mengundang terbentuknya komunitas-komunitas di Indonesia, termasuk kota Medan. Salah satu dari komunitas yang terbentuk di kota medan adalah komunitas K-Pop Chijeuline. Komunitas ini berbasis di kota Medan dan telah berhasil menyalurkan kegemaran atau hobi yang dimiliki yaitu musik K-Pop ataupun budaya Korea. Komunitas K-Pop Chijeuline aktif membuat kegiatan-kegiatan dan acara-acara Korea yang dapat di ikut sertai oleh K-Poppers yang ada di Medan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 36

Komunitas K-Pop Chijeuline juga menjadi wadah bagi K-Poppers untuk menyalurkan hobi K-Popnya. Founder komunitas K-Pop Chijeuline, yaitu Yunalista Sakanti Putri pertama kali mulai membentuk komunitas ini dengan harapan dapat menjadi komunitas yang semakin berkualitas dan matang seiring waktu. Dengan hobi yang dimilikinya, Yunalista Sakanti putri, atau yang akrab disapa Kanti mulai mengusungkan ide untuk membangun komunitas. Bersama dengan dua orang teman SMAnya, terdirilah komunitas K-Pop Chijeuline yang bertempat di kota Medan. (http://medan.tribunnews.com/2018/07/01/mengenal- komunitas-penggemar-kpop-hobi-yang-bisa-hasilkan-uang)

CHIJEULINE INDONESIA berawal dari pertemuan singkat beberapa orang yang sama sekali belum saling kenal satu sama lain dan sebagian besarnya adalah siswa SMA dan beberapa mahasiswa perguruan tinggi di Medan. Chijeuline berdiri pada 12 Juni 2014, dengan satu tujuan yaitu menyatukan fandom-fandom yang ada menjadi satu kesatuan yang kuat yaitu Kpop. Kpop mempunyai banyak warna genre bahkan fandom-fandom yang beraneka ragam dan Indonesia mempunyai banyak suku,agama,ras, serta status ekonomi yang berbeda-beda. Chijeuline ingin mewujudkan keberagaman yang kuat bukan keseragaman.

Chijeu (치즈) dalam bahasa korea artinya keju. Sementara Line dalam bahasa inggris artinya garis. Jika digabungkan menjadi garis keju. Keju adalah makanan yang digolongkan mahal. Semakin lama umur keju, semakin mahal dan semakin bagus pula kualitasnya. Jadi artinya Chijeuline Indonesia semakin tua, semakin berpengalaman maka menjadi semakin bagus, semakin matang. Chijeuline sendiri adalah fanbase all fandom yang lebih berkesan friendly dan tidak monoton. Chijeuline berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik kepada Kpopers yang berada di medan serta sekitarnya, dan juga berharap kedepannya bisa mengikut sertakan banyak kota di Indonesia untuk ikut bergabung di Chijeuline. (https://chijeuline.wixsite.com/chijeulineindonesia)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting dari sebuah barang dan jasa. Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat, dan waktu. Penelitian kualitatif bersifat interpretatif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya. Penelitian kualititatif mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan Teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alami.

Dengan demikian, penelitian kulitatif tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang sahih yang dipersyaratkan kualitatif, yaitu wawancara mendalami, observasi partisipasi, studi dokumen, dan triangulasi. Penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok, dan beberapa deskripsi untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan yang bersifat induktif. Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explore); kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan penjelasan (Ghony dan Almanshur, 2016: 25-29).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu

37 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 38

kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu (Bungin, 2008: 7 dalam Nasution, 2018: 32). Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu (Ghony dan Almanshur, 2016: 34) :

1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda 2. Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antarpeneliti dan informan 3. Metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan latar penelitian dan mampu melakukan penajaman pola-pola nilai yang dihadapi peneliti. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian bersifat deskriptif merupakan langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau latar sosial sasaran penelitian terejawantah dalam tulisan naratif. Data maupun fakta yang dihimpun oleh peneliti kualitatif berbentuk kata atau gambar. Dalam menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan dari data atau dari fakta yang telah diungkap di lokasi penelitian untuk selanjutnya peneliti memberi ilustrasi yang utuh dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan. (Ghony dan Almanshur, 2016: 44). Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan mungkin menjadi kunci apa yang telah diteliti. Dengan demikian, laporan hasil penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut, berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video-tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Ghony dan Almanshur, 2016: 34). Hal ini berkaitan dengan penelitian ini yang mendeskripsikan secara jelas keadaan dan kenyataan subjek penelitian yaitu anggota Komunitas K-Pop Chijeuline yang telah tergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline selama beberapa tahun yang kemudian berdampak pada konsep diri pada anggota-anggota komunitas K-Pop Chijeuline di kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 39

3.2 Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang dimintai dan memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota-anggota Komunitas K- Pop Chijeuline di kota Medan.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini merujuk pada masalah yang diteliti. Objek pada penelitian ini adalah konsep diri anggota-anggota Komunitas K-Pop Chijeuline di kota Medan.

3.4 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini meliputi komponen menurut Spradly (Sugiyono, 2007:68 dalam Nasution, 2018: 33) yaitu :

1. Place (tempat) : Tempat dimana penelitian ini berlangsung adalah kota Medan. 2. Actor (Pelaku) : Pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian ini adalah anggota komunitas K-Pop Chijeuline Medan. 3. Activity (Kegiatan) : kegiatan yang dilakukan pelaku berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini kegiatan yang dilakukan adalah interaksi, komunikasi, serta pengalaman yang dapat membentuk konsep diri anggota komunitas K-Pop Chijeuline Medan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian Komunikasi ada beberapa Teknik pengumpulan data yaitu:

1. Data Primer Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Ardial, 2014: 359 dalam Nasution, 2018: 34).

a. Wawancara mendalam (In-depth interview)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 40

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih menekankan pada teknik wawancara, khususnya wawancara mendalami (depth interview). Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang khas penelitian kualitatif. Wawancara mendalam dan intensif juga merupakan cara utama yang digunakan oleh pakar metodologi kualitatif untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-orang. Wawancara kualitatif merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dan informasi. penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian. kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan juga masa mendatang (Ghony dan Almanshur, 2016: 175-176). Tipe wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan atau informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lain. Wawancara mendalam pernah terjadi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penyamaran dan terbuka. Penyamaran adalah pewawancara menyamar sebagai anggota masyarakat pada umumnya dan hidup serta beraktivitas sewajarnya dengan orang yang di wawancarai. Namun apabila wawancara dilakukan secara terbuka, maka wawancara dilakukan dengan informan secara terbuka dimana informan mengetahui kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang bertugas melakukan wawancara di lokasi penelitian (Bungin, 2008: 108-109 dalam Nasution, 2018: 34-35).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 41

b. Observasi Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu. Observasi dapat dilakukan untuk mendapatkan hal- hal yang terkait dan sangat relevan dengan data yang dibutuhkan sehingga tidak semua perlu diamati oleh peneliti. Dalam melakukan pengamatan, peneliti terlibat secara pasif. Artinya peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan subjek penelitian dan tidak berinteraksi dengan mereka secara langsung. Peneliti hanya mengamati interaksi sosial yang mereka ciptakan, baik dengan sesama maupun dengan pihak luar. c. Studi Kepustakaan Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dalam melakukan penelitian ini dengan mencari, mengumpulkan dan membaca buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu konsep diri, komunikasi, komunikasi kelompok, K-Pop dan lain-lain. 2. Data sekunder Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya (Ardial, 2014: 360 dalam Nasution, 2018: 36). 3.5.1 Keabsahan Data

1. Triangulasi Data Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi merupakan model untuk memperbaiki kemungkinan-kemungkinan temuan dan interpretasi akan dapat dipercaya (Ghony dan Almanshur, 2016: 322). Triangulasi dengan sumber pada penelitian ini dapat dicapai dengan, (1)

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 42

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang-orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasill wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Uji keabsahan melalui triangulasi dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik, begitu pula materi kebenaran apabila kebenaran itu diwakili kebenaran orang banyak. (Bungin, 2008: 256 dalam Nasution, 2018: 36). 2. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat diperhitungkan. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut dengan rinci. Ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. 3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dengan teknik analisis data di lapangan model Miles dan Huberman, langkah-langkah dalam teknik analasis data ini sebagai berikut (Ghony dan Almanshur, 2016: 306) :

1. Proses Reduksi Data Reduksi merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian. Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung. Data kualitatif dapat disederhanakan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 43

dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, seperti melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Reduksi data dengan demikian merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan- kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Proses Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang dimiliki peniliti dari penyajian tersebut. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selain dengan teks naratif, penyajian data juga berupa matriks, network (jejaring kerja), dan chart. 3. Penarikan kesimpulan Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang valid (Sugiyono, 2007: 92 dalam Nasution, 2018: 38).

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 44

3.7 Kerangka Pemikiran

Anggota Organisasi Chijuline

Konsep diri - Orang lain - Kelompok Rujukan

Konsep diri positif Konsep diri Negatif

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Penelitian

Penelitian ini dilakukan dimulai dari akhir bulan November 2018 s/d januari 2019. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam. Adapun informan yang diwawancarai secara mendalam sebanyak 4 orang yang merupakan anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Setelah mengetahui judul penelitian yang disetujui merupakan Konsep diri anggota Komunitas K-Pop Chijeuline, peneliti langsung mencari cara untuk mencari informan yang bersedia untuk diwawancarai secara mendalam.

Sebagai seseorang yang juga pernah menikmati event-event Korea yang diadakan oleh Komunitas K-Pop Chijeuline, peneliti telah melihat dan berinteraksi dengan anggota-anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Anggota- Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline cukup ramah sehingga tidak terlalu sulit bagi peneliti untuk mencoba menghubungi mereka lebih lanjut terkait keperluan penelitian yang akan dilakukan. Keempat informan yang merupakan anggota komunitas K-Pop Chijeuline menyetujui dan bersedia untuk diwawancarai secara mendalam.

Awalnya peneliti mencoba menghubungi salah satu anggota Komunitas K- Pop Chijeuline yang terlihat aktif sebagai panitia di event Korea yang diadakan oleh komunitas K-Pop Chijeuline lewat Instagram. Kemudian setelah mengutarakan niat untuk mewawancarai salah satu informan ini, peneliti dan informan mendiskusikan lebih lanjut tentang kapan dan dimana kira-kira wawancara akan dilakukan lewat Line. Adanya satu dan lain hal yang menjadi halangan untuk melakukan wawancara, peneliti memilih untuk mewawancarai informan lain lebih dulu yang juga anggota Komunitas K-Pop Chijeuline.

Pada tanggal 28 November 2018, peneliti mewawancarai Loventia di Ropisbak Ghifari setelah membuat janji temu beberapa hari sebelumnya. Loventia menyetujui bertemu di hari itu karena bersamaan dengan hari dimana ia akan

45 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46

menjemput adiknya yang sedang berada di daerah Universitas Sumatera Utara. Loventia sempat merasa segan dengan peneliti karena membawa adiknya ikut bertemu dengan peneliti. Peneliti berusaha mencairkan suasana dengan membuka percakapan kepada Loventia dan adiknya sebelum melakukan wawancara yang lebih dalam agar Loventia dapat lebih nyaman untuk menceritakan atau menjawab pertanyaan peneliti. Setelah mencairkan suasana, peneliti kemudian melakukan wawancara mendalam dengan Loventia sebagai Informan.

Setelah mewawancarai informan pertama yaitu Loventia, Peneliti kemudian kembali menghubungi anggota Komunitas K-Pop Chijeuline yang awalnya ingin peneliti wawancarai sebelum Loventia. Dengan adanya jadwal yang dimiliki oleh informan dan peneliti, akhirnya waktu bertemu yang disepakati merupakan hari Minggu, 13 Januari 2018. Peneliti bersyukur karena pada bulan Januari jadwal informan kedua tidak terlalu padat dan dapat dijumpai pada hari minggu.

Informan kedua bernama Muhammad Zakariya yang telah menjadi anggota komunitas K-Pop Chijeuline dari tahun 2014. Awalnya informan dan peneliti mendiskusikan tempat bertemu lewat Line. Meskipun ada tempat lain yang awalnya menjadi tempat bertemu, peneliti dan informan sepakat untuk memilih bertemu di Sun Plaza. Setelah bertemu di Sun plaza, peneliti dan informan memilih salah satu restaurant Korea yaitu, Ojju. Walaupun keadaan di Ojju cukup ramai, wawancara berhasil dilakukan dengan informan yang cukup koperatif.

Pada hari yang sama namun di jam yang berbeda, peneliti menemui informan ketiga yang ingin diwawancarai. Informan ketiga bernama Elvina yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Andalas, Sumatera Barat. Pada hari itu, Elvina sedang berada di Medan dan ingin bertemu dengan Zaka yang juga anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Karena memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Elvina pada hari itu, peneliti setuju untuk mewanwancarai Elvina di hari itu juga, meskipun di jam yang berbeda.

Setelah mewawancari Elvina dan Zaka, peneliti mencoba untuk mencari informan lagi dengan meminta kontak anggota Komunitas K-Pop Chijeuline

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 47

kepada mereka. Elvina dan Zaka kemudian memberikan kontak informan keempat yang merupakan anggota Komunitas Chijeuline yang telah bergabung sejak tahun 2015. Dengan adanya kontak anggota lain dari Komunitas K-Pop Chijeuline yang dimiliki, peneliti mencoba menghubungi informan keempat dan mengajaknya bertemu.

Setelah mencoba menghubungi informan keempat, peneliti tidak langsung bisa bertemu dengan infoman keempat karena adanya kesibukan dan hal-hal lain yang harus lebih dulu ia tuntaskan. Dengan adanya kesibukakn yang dimiliki informan keempat, peneliti dan informan sepakat untuk bertemu dan melakukan wawancara pada 28 Januari 2018. Meskipun memiliki beberapa janji di hari itu, informan keempat menyisihkan waktunya untuk diwawancarai, hal ini membuat peneliti cukup berterima kasih pada informan keempat yang menyempatkan waktunya.

4.1.2 Hasil Wawancara

Informan 1

Nama : Loventia

Tanggal Wawancara : 28 November 2018

Pukul : 14.30 WIB

Tempat : Ropisbak Ghifari

Loventia atau yang biasa dipanggil loven adalah seorang perempuan berumur 21 tahun yang sedang menjalani semester akhir di bangku kuliah. Loven merupakan mahasiswi di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Loven saat ini tinggal bersama keluarganya di Jl. Bunga asoka No.14, Warung Nasi Upik, Medan. Loventia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan dalam kesehariannya, Loventia turut membantu usaha warung nasi orangtuanya dengan menjaga warung nasi dan mengurus pelanggan yang datang untuk membeli nasi. Dengan kesibukan yang Loven miliki, ia terkadang memilih untuk menghibur diri dengan melakukan hobinya. Loven merupakan seorang perempuan yang memiliki

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 48

hobi dan kegemaran akan K-Pop, drama-drama, dan acara-acara televisi Korea lainnya.

Loven telah lama menggemari K-Pop, drama-drama dan acara-acara televisi Korea. Kegemarannya itu bermula semenjak ia menonton salah satu drama Korea ketika ia menduduki bangku kelas 6 SD pada tahun 2008 atau 2009. Loventia pertama kali menonton drama Korea yang tayang di channel televisi Indonesia yaitu, Indosiar. Drama Korea ini berjudul Gong dan dalam Bahasa Inggris disebut Princess Hours. Loven juga mengaku bahwa dari drama ini pula ia mulai mengetahui musik K-Pop. Dalam drama Princess Hours terdapat Official Soundtrack yang muncul diawal dan akhir dramanya, Official Soundtrack ini merupakan lagu Korea yang yang dipakai dalam drama Princess Hours.

“Pertama tau K-Pop itu dari siaran televisi Indosiar, itu drama Asia Indosiar tahun 2008 atau 2009, itu dramanya Namanya Gong, kalau judul Bahasa inggrisnya Princess Hours. Jadi pertama kali tau K-Pop itu ya dari soundtrack dramanya itu” Menurut Loven, lagu K-Pop lah yang paling ia sukai dibanding dengan lagu-lagu dari negara lain. Loven menyukai lagu-lagu K-Pop, drama-drama dan acara-acara televisi Korea karena ia merasa ketiganya memiliki ciri khas sendiri dalam musik maupun tayangan televisinya. Saat ditanyai tentang apa yang membedakan K-Pop dengan yang lain, Loven mengaku bahwa Bagi Loven, lagu- lagu K-Pop memiliki ciri khas sendiri yang membuatnya beda dari lagu-lagu dari negara lain. Lagu-lagu K-Pop yang ia dengar dianggap mampu menyampaikan maksud dari lagunya dengan nada-nada yang ada pada lagu tersebut.

“ Lebih nangkep di hati, Kayak punya ciri khasnya tersendiri. Gaperlu tau artinya dari nadanya pun udah tergambar gitu maksud lagunya.” 2008-2009 merupakan tahun dimana Loven mulai mengenal lagu K-Pop dan drama Korea, tetapi Loven mulai menggemari lagu K-Pop di tahun 2010 dimana drama Boys Before Flower cukup populer di Indonesia. Banyaknya soundtrack di drama tersebut membuat Loven semakin menyukai K-Pop. Salah satu boyband yang berhasil menarik perhatiannya waktu itu adalah SS501 yang juga mengisi soundtrack pada drama Boys Before Flowers. Pada waktu itu, lagu- lagu K-Pop belum banyak disiarkan di televisi sehingga Loven memutuskan untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 49

pergi kewarnet agar dapat mencari lagu-lagu K-Pop yang disukainya. Hal itu juga ia lakukan karena pada waktu itu akses internet tidak semudah sekarang sehingga ia harus pergi kewarnet untuk mencari lagu-lagu K-Pop. Loven mengaku lagu- lagu K-Pop dan drama-drama tersebut sangat melekat ke hatinya.

“ Disitulah bener bener searching di internet, pergi ke warnet buat cari lagu-lagu K-Pop itu. karena jaman itu belum ngehits gitu kan, terus ga banyak yang ditayangin, di televisi tuh ga banyak.”. Dalam menonton drama-drama Korea yang ia sukai, Loven dapat menghabiskan waktu-waktu berjam-jam bahkan semalaman untuk menonton drama yang memiliki 16-20 episode. Menurut Loven, ia merupakan seseorang yang tidak suka penasaran maka dari itu ia akan terus menonton drama itu hingga akhir episodenya dalam waktu semalaman dan mengorbankan waktu tidurnya. Meskipun begitu, tidak semua drama yang ia tonton menghabiskan waktu semalaman untuk menontonnya, ada juga yang ia tonton dengan perlahan dan menghabiskan waktu beberapa hari sampai drama yang ia tonton selesai.

“Kalau aku itu tipenya paling benci penasaran, jadi aku tuh tunggu sampai dramanya selesai, jadi episodenya itu paling 16 atau 20 gitu, itu aku tungguin sampai habis, dan aku tonton, biasanya nonton itu sampai ngabisin waktu semalaman. ada yang aku namatinnya pelan-pelan. Tapi kalau dramanya terlalu seru biasanya aku bisa sampe gatidur” Begitu juga dengan lagu K-Pop atau video K-Pop yang ia dengar dan tonton, Loven dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengar dan menonton lagu atau video K-Pop. Loven juga mengaku bahwa ia bisa mendengarkan lagu K-Pop dimana saja bahkan ketika ia sibuk mengerjakan tugas. Lamanya waktu yang dihabiskan Loven untuk mendengar dan menonton lagu atau video K-Pop terkadang sampai membuatnya lupa waktu dan ditegur oleh orangtuanya. Menurutnya, ia memang perlu diingatkan soal waktu tersebut.

“3 jam mungkin, berjam-jam, aku sampai lupa waktu malahan kadang. , jadi aku tuh harus ada yang ingatkan ini jamnya sholat, jamnya makan, ini jamnya mandi gitu. Mereka pasti marah kalau aku lupa waktu.” Lagu K-Pop yang sering didengar oleh Loven merupakan lagu K-Pop yang dibawakan oleh grup-grup penyanyi yang biasanya sering dikenal sebagai Idol K- Pop. Idol K-Pop atau Idola Pop Korea adalah selebriti populer yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan mengikuti berbagai tahapan audisi yang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 50

diselenggarakan agen bakat Korea Selatan. Salah satu Idol K-Pop yang Loven sukai adalah Super Junior. Super Junior merupakan Boy Band K-Pop yang dibentuk pada tahun 2005. Menurut Loven, pada tahun 2011-2012 Super junior sangat populer di Indonesia, hal ini juga yang membuat Loven menjadi penggemar dari Super Junior.

Loven menyukai apa yang ditampilkan oleh Idol K-Pop. Menurutnya, Idol K-Pop menyuguhkan paket lengkap dalam menampilkan performanya diatas panggung maupun di program televisi yang mereka hadiri. Loven merasa bahwa Idol K-Pop dapat menyanyi, menari, dan memiliki kepribadian yang lucu dan menyenangkan sehingga ia senang melihat Idol K-Pop ketika tampil di program televisi yang ia tonton.

“tampilan oke, koreografi mereka juga oke, jadi kayak udah paket lengkap gitu. Dia selain di acara musik juga tampil di acara televisi lain dan mereka orangnya lucu-lucu, kepribadiannya oke diliat dari acara televisinya, enak gitu.” Telah banyak hal-hal yang Loven lakukan untuk mendukung Idol K-Pop kesukaannya, yaitu Super Junior. Loven mengaku bahwa ia rela menabung sekian lama untuk membeli barang-barang atau merchandise K-Pop. tidak hanya itu, Loven juga mengaku pernah mengirim hadiah ulang tahun kepada salah satu anggota Super Junior yang paling ia sukai, yaitu Sungmin. hal itu rela ia lakukan untuk kepuasan dirinya dan mendukung Idol K-Pop yang disukainya untuk tetap berkarya. Loven mengaku telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli barang-barang berbau korea, bahkan ia mengaku sudah uang yang sudah ia keluarkan sudah tidak terhitung lagi.

“Dalam kurun waktu 10 tahun ini kan, udah jutaan lah, udah ga keitung. Karena udah sangking hobinya jadi gapernah itung-itung kalau beli. Untuk memuaskan hasrat di hati sih sebenarnya, kayak dengan membeli ini aku bisa mendukung idol itu tetap ada kalau udah liat barangnya tu puas, kayak ih aku uda pake gitu..bisa dipamerin, ga ketemen-temen aja, ke sosial media, kayak aku juga bisa mendukung Oppa” “waktu bias aku ulang tahun itu kayak ada fandom yang ngadain acara nah aku disitu ngirim boneka sama baju buat si Idolanya. Namanya Sungmin” Tidak hanya itu, kegemarannya akan K-Pop dan Idol K-Pop membuatnya aktif mempelajari Bahasa Korea. Loven mengaku alasannya mempelajari Bahasa Korea karena ia ingin menonton drama-drama Korea dan acara-acara televisi Idol

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 51

K-Pop yang disukainya lebih cepat tanpa harus menunggu subtitle. Untuk mempelajari dan memahami Bahasa Korea, Loventia aktif mencari teman yang merupakan orang Korea pada aplikasi seperti Hello Talk dan Azar yang memungkinkannya untuk mempelari Bahasa Korea dan bertukar informasi tentang budaya masing-masing.

“aku mulai belajar cara belajar di internet, ngobrol-ngobrol dengan teman. jadi karena aku udah suka lama sama Korea nih aku berusaha keras untuk mencari teman di Korea sana yang bisa buat aku belajar gitu sama mereka. Dari internet, kayak aplikasi Azar, Hello Talk, itu banyak orang-orang Korea yang pengen juga belajar budaya lain, jadi semacam bertukar budaya gitu.” Loven merasa tidak menyayangkan hal-hal yang ia lakukan untuk mendukung Idol K-Pop yang disukainya. Loven merasa bahwa kegemarannya akan K-Pop telah banyak membantu hidupnya. Loven mengaku ia merasa senang jika menonton video-video Idol K-Popnya setelah penat beraktivitas seharian. Menurut Loven menyukai K-Pop dan Idol K-Pop membantunya secara psikis, walaupun terdengar berlebihan tetapi loven mengaku bahwa itulah yang ia rasakan selama ia menyukai K-Pop.

Hal ini juga yang kemudian membawa loven kepada Komunitas K-Pop Chijeuline yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama dengannya. Komunitas K-Pop Chijeuline juga telah membantu Loven untuk memiliki kehidupan sosial yang mendukung. Loven mengaku bahwa sewaktu ia bersekolah dulu, ia merupakan seseorang yang pemalu, introvert dan sedikit sulit untuk berteman dengan orang lain. Loven merasa komunitas Chijeuline membantunya untuk mendapat teman baru karena Loven mengaku lebih berani untuk berteman dengan orang yang juga menyukai K-pop. Di komunitas ini Loven memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain yang juga menyukai K-Pop dan dapat menyalurkan hobi yang ia miliki.

“aku itu anaknya bisa dibilang mungkin introvert, tertutup, ga terlalu bergaul sama makhluk sosial lainnya hehe, jadi gara-gara komunitas K-Pop ini, atau si Idol ini jadi belajar nambah temen juga, terus udah capek nih seharian, terus nontonin mereka tuh, nontonin acara Tv mereka, nontonin dan dengerin musik mereka tuh kayak jadi semangat gitu. Sebenarnya susah di jelasin, tapi mereka itu banyak sih membantu secara psikis, secara mental itu membantu sih. waktu disekolah gitukan, ih dia juga denger lagu K-Pop, aku langsung tanya ih suka K- Pop ya? Jadi nambah temen baru.”

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 52

“Akukan pertamanya ga terlalu bisa berteman ya, jadi awal-awalnya yang membuat aku banyak teman itu karena K-Pop juga jadi temen-temen aku ya kebanyakan suka K-Pop, karena aku lebih nyaman sama orang yang satu hobi sama aku dan ngerti.” Berawal dari ajakan teman, Loven telah bergabung sejak ia menduduki bangku kelas 2 SMA dan masih aktif menjadi anggota komunitas K-Pop Chijeuline sampai sekarang. Awalnya, Loven dikenalkan pada Komunitas Chijeuline oleh temannya yang juga anggota dari komunitas K-Pop Chijeuline. Sejak saat itu Loven memutuskan untuk bergabung dengan Komunitas Chijeuline. Saat ditanyai alasannya bergabung di Chijeuline, Loven mengaku ingin bergabung karena ia telah merasa cocok dengan komunitas chijeuline yang anggota lainnya cukup ramah dan menerimanya dengan baik.

Dengan bergabungnya Loven dalam komunitas K-Pop Chijeuline, ia mengaku lebih banyak mendapatkan informasi baru tentang K-Pop, hal ini dikarenakan banyaknya anggota lain yang sering membicarakan atau memberitahukan informasi seputar K-Pop yang belum diketahui oleh Loventia sebelumnya. Loventia juga mengaku bahwa ia juga tertarik mencoba gaya berpakaian anggota lain yang ia lihat mirip seperti gaya berpakaian Idol K-Pop ketika anggota tersebut melakukan kegiatan dance cover. Loventia ingin mencoba meniru gaya berpakaian karena ia merasa beberapa anggota komunitas K-Pop Chijeuline lain yang gaya pakaiannya mirip seperti Idol Korea dan menurutnya hal itu terlihat bagus untuk dicoba.

“Ya pastinya banyak sih, banyak banget informasi. Karena ngeliat yang lain juga gayanya bagus, kayak ada rasa ingin mencoba juga gitu, maksudnya bukan jadi kayak kompetisi ya tapi jadi pengen ikutan coba” Tidak hanya gaya berpakaian, Loven juga rela menghabiskan waktu, dana, dan tenaganya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukannya di komunitas Chijeuline. Sebagai Komunitas K-Pop yang aktif di Medan, Komunitas Chijeuline kerap mengadakan event-event Korea seperti gathering atau mini gathering yang dihadiri oleh penggemar K-Pop di Medan. Hal ini juga yang kerap membuat Loventia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di komunitas Chijeuline. Loventia mengaku bahwa dia telah banyak menghabiskan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 53

waktu, dana dan tenaga untuk berpartisipasi dalam mengadakan event-event korea yang diadakan.

Menurut Loven, ia tidak menyayangkan waktu, dana, dan tenaga yang telah dihabiskan untuk berpartisipasi dalam mengadakan event-event Korea bersama anggota komunitas Chijeuline lainnya. Loven merasa waktu, dana maupun tenaga yang ia keluarkan sebanding dengan kesenangan yang ia dapatkan dari berpartisipasi di event-event Korea yang diadakan Komunitas Chijeuline. Loven mengaku dengan berpartisipasi dalam mengadakan event-event Korea ia dapat menyalurkan hobi, bertemu dan mendapat teman baru serta menambah pengalaman.

Loven juga merasa bahwa dengan berpartisipasi dalam event-event korea yang diadakan di oleh Komunitas yang diikutinya membawa pengaruh baik kepada dirinya. Loven mengaku bahwa ia dapat bersosialisasi dengan lebih baik setelah mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Komunitas Chijeuline. Menurutnya, dulu ia merupakan seseorang yang malu dan kurang pandai bersosialisasi dengan orang lain, akan tetapi ia menjadi orang yang lebih percaya diri dan lebih berani untuk memulai suatu pertemanan dengan orang yang memiliki kegemaran yang sama dengannya setelah bergabung dan berpartisipasi dalam Komunitas Chijeuline.

Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya keberanian dan kepercayaan diri yang ada pada dirinya dalam memulai suatu interaksi sosial atau memulai suatu pertemanan. Loven mengaku banyak bertemu dengan orang-orang baru selama ia melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam Komunitas Chijeuline. Loven merasa memiliki alasan lebih untuk memberanikan diri dengan orang- orang baru yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama akan dirinya. Menurutnya ia dapat memulai suatu pertemanan dengan lebih berani ketika bertemu orang-orang baru.

“karena bisa nyalurin hobi ketemu orang baru, nambah teman. Pastinya dapet teman, pengalaman, rasa percaya diri, karena dulu aku orang yang kurang percaya diri ya, yang tadinya kurang bisa bersosialisasi jadi bertambah gitu temen. Karena awalnya akukan pemalu nih, agak malu kalau memulai suatu

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 54

pertemanan tapi karena disini punya hobi yang sama, jadi punya alasan gitu untuk lebih berani” Meskipun telah banyak hal-hal positif yang didapat selama ia bergabung di komunitas Chijeuline, Loven mengaku masih banyak pandangan-pandangan maupun tanggapan-tanggapan sebelah mata dari orang-orang disekitarnya. Pandangan-pandangan maupun tanggapan-tanggapan sebelah mata ini sudah sering ia dengar semenjak ia menduduki bangku SMA sampai sekarang. Masih banyak orang yang masih asing dan memandang sebelah mata musik dan Idol K- Pop, tidak terkecuali orangtua Loven yang kurang mengetahui tergabungnya ia di Komunitas Chijeuline. Menurutnya, orangtuanya mungkin kurang mendukung dirinya yang tergabung dalam Komunitas Chijeuline karena menurut orangtuanya K-Pop hanya membuang-buang waktu saja dan masih asing bagi mereka.

Selama Loven bergabung dalam Komunitas Chijeuline memang masih banyak orang yang memberikan tanggapan-tanggapan sebelah mata terhadap K- Pop. Walaupun begitu, Loven tidak mau ambil pusing dengan tanggapan- tanggapan sebelah mata yang ia dengar dari orang sekitarnya. Loven merasa dirinya tidak memaksa orang lain untuk turut menyukai apa yang disukainya. Dengan adanya tanggapan-tanggapan sebelah mata tersebut, Loven tetap optimis dan terus berpartisipasi dalam kegiatan di Komunitas K-Pop Chijeuline karena menurutnya masih ada orang lain yang memiliki kegemaran yang sama akan dirinya.

“Kalau orang sekitar sih, kayak dulu tuh aku pas sekolah banyak yang bilang apasih itu K-Pop alay, operasi plastik lah. Ya banyak lah yang ngejek, dibilang ngapain suka sama plastik, ya aku anggapnya ini hobi aku, kalau gasuka yaudah gausah dilihat, aku juga ga memaksa orang untuk suka. kalau dia menghina, kalau dibales juga capek, aku orangnya suka simpel-simpel aja ga terlalu suka ribut sama orang lain, jadi kalau gasuka liat aku kayak gini ya gausah diliat, kalau gamau berteman yaudah gapapa, aku ga ambil pusing. Biasanya aku biarin aja.” Adanya beberapa tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang sekitarnya tidak membuat Loven berkecil hati. Loven mengaku akan tetap menggemari dan melakukan apa yang ia sukai. Menurutnya apa yang dilakukannya telah membawa pengaruh baik terhadap dirinya sebagai anggota komunitas Chijeuline. Saat ditanyai apa alasannya tetap bergabung dalam

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 55

komunitas Chijeuline, Loven mengaku bahwa ia ingin tetap bergabung karena ingin tetap menyalurkan hobi dan menambah teman serta pengalaman. Ia juga merasa nyaman dengan komunitas yang telah sejak lama diikutinya dan teman- teman yang sudah dianggapnya dekat.

Meskipun ada beberapa tanggapan ataupun pandangan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang di sekitarnya, Loven tidak berkecil hati dan tetap menjalankan hobi dan komunita yang diikutinya sejak lama. Loven mengaku masih ada orang-orang yang memuji dan memberikan tanggapan positif terhadap hobi dan komunitas yang diikutinya. Loven merasa senang dengan adanya tanggapan positif ataupun pujian yang ia dapatkan selama ia menyalurkan hobinya dan membuat acara-acara yang diadakan oleh dirinya dan anggota-anggota lain yang tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Loven mengaku bahwa ia menanggapi pujian dan tanggapan positif tersebut dengan berterima kasih pada orang-orang yang telah memberikan pujian atau tanggapan positif tersebut. Menurut Loven, ia merasa hal tersebut membuatnya semakin semangat untuk terus membuat acara-acara yang lebih bagus lagi.

“Aku senang sih denger pujian soal hobi aku atau komunitas aku, aku jadi pengen terusin yang udah aku buat selama ini kayak buat buat acara gitu kan, walaupun capek tapi jadi makin semangat buat acara yang lebih keren atau bagus gitu, jadi biasanya aku berterima kasih sama mereka yang muji atau kasi tanggapan positif” Telah banyak pengalaman-pengalaman yang loven dapatkan dari komunitas yang menjadi tempatnya menyalurkan hobi ini. Loven mengaku bahwa bergabung dalam Komunitas ini telah membawa perubahan yang baik kepada dirinya. Menurutnya ia menjadi lebih percaya diri, outgoing, dan lebih berani. Selain itu, Loven juga merasa bahwa ia diterima dengan baik oleh orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama dengannya. Kedepannya, loven tetap ingin bergabung di komunitas K-Pop Chijeuline selama hal itu masih memberikan hasil yang positif seperti menambah pengalaman dan teman.

“Satu hobi juga, sama-sama suka K-Pop, jadi gimanapun pasti mereka terima gitu, Aku jadi orang yang lebih berani dan percaya diri sih, overall jadi orang yang percaya diri dan outgoing sih. Aku masih pengen terus nyalurin hobi dan berkarya sih, membuat atau melakukan sesuatu yang menyenangkan sama orang- orang yang hobinya sama kayak aku. Selama bisa menghasilkan sesuatu dari itu

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 56

ya aku pasti pengen tetep ikut, hasilnya kayak nambah teman, pengalaman terus buat acara dari kecil sampai besar gitu, kan dapat uang juga” Informan 2

Nama : Muhammad Zakariya

Tanggal Wawancara : 13 Januari 2018

Pukul : 18.30 WIB

Tempat : Ojju

Muhammad Zakariya merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Fakultas FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Laki -laki yang diakrab disapa zaka ini berumur 21 tahun dan tinggal bersama keluarganya di Jl. H. Abbas, Gg. Mualim 2 tani asli, Deli Serdang, Medan. Dalam kesehariannya, zaka aktif dalam melakukan aktivitas kuliah dan kerjanya di raja grup yang bergerak di bidang advertising. Meskipun memiliki jadwal dan aktivitas kuliah, zaka masih bisa mengatur waktu antara aktivitas kuliah dan kerjanya yang ia lakukan sejak tahun 2016. Dengan kesibukannya, zaka masih menyempatkan untuk menghibur diri dengan melakukan hobinya dengan menonton drama-drama, film, atau acara televisi Korea dan mendengarkan musik K-Pop.

Zaka telah mengetahui adanya musik K-Pop atau drama-drama Korea sejak ia duduk di bangku SMA. Beberapa temannya kerap memberi informasi tentang K-Pop atau drama-drama Korea kepadanya. Meskipun begitu, zaka mengaku belum terlalu menyukai K-Pop saat ia menduduki bangku SMA dulu, ia hanya sesekali menonton drama Korea yang tayang pada salah satu channel televisi Indonesia, yaitu Indosiar. Barulah pada tahun 2016 zaka mulai benar- benar menggemari musik K-Pop, drama-drama dan acara televisi Korea dan menjadikan hal tersebut sebagai salah satu hobi yang kerap ia lakukan saat memiliki waktu luang.

Zaka mulai menggemari musik K-Pop semenjak ia menonton drama Korea yang berjudul Cinderella and the four knights, W Two World, dan berlanjut ke Drama Next Door yang kemudian menariknya untuk mencari tau lebih lanjut Grup penyanyi atau Idol Grup Korea yang dikenal sebagai Exo. Zaka mengaku

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 57

tertarik dengan Idol grup Korea Exo dan lagu-lagunya karena Drama Exo Next Door yang Diperankan dengan baik dan lucu oleh anggota-anggota Idol Grup Korea tersebut. Dari ketertarikannya akan Idol grup Exo, zaka mengaku lebih banyak mendapatkan informasi tentang musik K-Pop lainnya dari Instagram yang kemudian diikuti oleh teman-temannya yang juga mengenalkannya pada idol grup Korea lain.

“Gara-gara itu jadi lebih liatin Exo, explore Instagram juga udah korea-korea semua jadi mulai suka sama lagu-lagunya, pertama tuh suka lagu call me baby- Exo terus jadi ngikutin, terus karaoke juga sama temen jadi lagu-lagu korea, nah dari situ dikenalin juga sama grup lain” Menurut zaka kegemarannya akan musik K-Pop sampai sekarang dikarenakan lagu-lagu K-Pop memiliki ciri khas tersendiri, makna atau arti yang lebih dalam, variatif, dan dapat menyesuaikan suasana hatinya sehari-hari. Dalam kesehariannya pun, Zaka kerap mendengarkan berbagai lagu-lagu K-Pop untuk menemani aktivitas kuliah dan kerjanya. Banyaknya varian dari lagu-lagu K-Pop membuat Zaka merasa bahwa lagu tersebut dapat menyesusaikan suasana hatinya yang dapat berganti-ganti. Zaka mengaku kerap mendengarkan berbagai lagu- lagu K-Pop disaat suasana hatinya sedang baik maupun ketika suasana hatinya sedang tidak baik.

“Kalo misalnya mood lagi seneng tuh dengerin yang musiknya agak ngehype dan kek joget gitu, nah kalau moodnya ga bagus denger yang kayak mellow-mellow gitu, kayak ballad” Zaka juga aktif dalam mendukung Idol-Idol grup Korea yang disukainya dengan membeli album asli yang telah dirilis. Meskipun harga album yang ia beli jauh lebih mahal dibanding album musisi lokal, Zaka mengaku bahwa ia tidak merasa rugi untuk membeli album-album tersebut karena album tersebut tidak hanya berisi CD tapi berisi photo card, photo book, dan poster. Ketika ditanyai berapa uang yang telah ia keluarrkan, Zaka mengaku telah mengeluarkan uang sekitar 1 juta untuk album-album tersebut. Menurut zaka harga 200-300 ribu merupakan harga yang pantas untuk sebuah album yang tidak hanya berisi CD saja, sehingga Zaka tidak menyayangkan uang yang telah ia keluarkan untuk membeli album asli yang telah dirilis tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 58

Zaka tidak hanya mendukung Idol-Idol grup Korea yang disukainya dengan membeli album-album asli yang telah dirilis saja, Zaka mengaku rela menunggu hingga larut malam untuk menunggu video musik Idol grup Korea yang disukainya yang baru akan keluar di Youtube. Selain itu, Zaka juga kerap menonton video-video musik dari Idol-Idol grup Korea yang disukainya agar viewer di video musik Idol grup tersebut bertambah banyak. Saat ditanyai lebih lanjut, Zaka mengaku hal ini tidak lepas dari pengaruh teman yang memperkenalkan dia pada Musik K-Pop dan Idol-Idol grup Korea. Menurut Zaka, temannya juga menawarkan padanya perihal album-album dari Idol-Idol grup tersebut yang kemudian membuat Zaka juga tertarik untuk membelinya.

Meskipun harga dari album-album tersebut cukup mahal tapi Zaka lebih memilih untuk membelinya dengan uang sendiri untuk membeli album-album dari Idol-Idol grup Korea tersebut. Zaka mengaku ia tidak lagi meminta uang jajan dari orang tuanya dan sengaja menyisihkan uang hasil kerjanya untuk membeli album- album yang telah dirilis Idol grup yang disukainya. Hal ini rela dilakukannya untuk mendukung Idol grup yang ia sukai untuk terus berkarya dan menurut Zaka, ia tidak menyayangkan uang atau hal lain untuk mendukung mereka karena ia menyukai Idol-Idol grup tersebut sehingga ia tidak merasa rugi untuk melakukan hal hal yang mendukung mereka untuk tetap berkarya.

“Mungkin ya pertama karena emang suka dan pengaruh temen juga, pertama kayak ditawarin kan, ga rugi belinya karena albumnya itu kalau dibandingin sama album yang lain, kayak di Indonesia nih kan cuma CD doang, nah kalau mereka ada official photo cardnya, ada photobooknya, ada posternya, mungkin itu yang buat worth it dan ga rugi ya, terus kan kalau beli album-albumnya juga jadi bisa dukung mereka untuk tetap berkarya” “Lebih ke uang sendiri sih, jaka kan udah ga minta sama orang tua ibaratnya kalau uang jajan, jadi emang dari hasil kerjanya di sisihkan sendiri buat beli album gitu.” Ketika ditanyai Idol grup apa yang disukainya, Zaka mengaku menyukai banyak Idol-Idol grup Korea yang sedang menjadi Trend, tapi ia memilih dan Exo sebagai Idol grup yang paling ia ikuti sampai sekarang. Menurut Zaka, ia menyukai Idol-Idol grup Korea tersebut karena visual atau penampilan Idol-Idol grup yang menarik, lagu-lagunya yang enak dan kepribadian Idol-Idol grup tersebut yang ia anggap menarik. Zaka kerap menonton berbagai acara-acara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 59

televisi yang menayangkan Idol-Idol grup yang disukainya, seperti Idol Room, Weekly Idol, dan Knowing Brother.

Begitu juga dengan drama-drama Korea, Zaka mengaku suka menonton drama-drama atau film Korea yang bergenre Mystery atau Thriller. Menurutnya, ia bisa menonton drama-drama yang memiliki 16 episode dalam waktu semalaman tanpa tidur karena ia penasaran dengan cerita pada drama yang ditontonnya, tapi tidak menutup kemungkinan ia akan melanjutkannya di keesokan harinya dengan menyisihkan waktu khusus untuk menonton drama tersebut. Menurut Zaka, Drama Korea dapat menggambarkan poin cerita dengan jelas sampai akhir episodenya dibanding dengan sinetron Indonesia yang ia rasa hanya menarik rating sehingga cerita pada sinetron tersebut memiliki ratusan dengan alur cerita yang kurang jelas.

Tidak hanya alur cerita yang jelas saja, Zaka menilai bahwa drama-drama Korea yang ia tonton memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sinetron Indonesia karena drama-drama yang ia tonton memiliki kualitas pengambilan gambar, visual bahkan acting yang lebih bagus. Menurutnya drama-drama tersebut dapat membuatnya merasa seolah-olah kejadian yang ditampilkan di drama-drama tersebut nyata padahal sebenarnya hal itu hanya fiksi. Zaka merasa drama-drama yang ditontonnya membuatnya tertarik dengan apa yang ditampilkan oleh drama yang ditontonnya.

Hal ini juga mempengaruhi Zaka tentang ketertarikannya akan budaya Korea. zaka mengaku tertarik untuk mempelajari Bahasa Korea karena drama yang ia tonton. Menurut zaka sudah ada beberapa kata dalam Bahasa Korea yang diketahuinya. Selain Bahasa, Zaka juga suka meniru dan mengikuti gaya berpakaian Idol Korea yang disukainya. Zaka mengaku sering menerapkan gaya berpakaian tersebut dalam kesehariannya karena menurutnya gaya berpakaian tersebut terkesan rapi dan modis.

“Aku suka yang genre mystery gitu, kalau udah nonton kadang bisa buat penasaran kali, jadi bisa ga tidur semalaman gitu, kadang nontonnya juga 2 hari berturut turut, ga diberentiin gitu. kalau drama korea itu poin ceritanya dapet, sedangkan di Indonesia mereka kayak cuma cari rating dari sinetron itu, episodenya bisa sampe yang ratus ratusan, kualitasnya lebih bagus sih, diliat dari

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 60

acting, visual dan pengambilan gambar lebih bagus sih kalo menurut aku, mereka buatnya seolah-olah apa yang terjadi di drama itu real, kal itu beneran terjadi walaupun itu fiksi” “Kadang nonton drama jadi pengen ngikut-ngikutin bahasanya gitu. ya sambil belajar juga kalo nonton” Kegemaran Zaka akan musik, Idol grup K-Pop dan drama-drama serta acara televisi Korea tidak terlepas dari pengaruh orang sekitarnya. Berawal dari informasi-informasi tentang musik K-Pop yang diberitahu temannya, Zaka tetap menggemari K-Pop sampai sekarang. Hal ini juga yang membuat Zaka tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline yang didalamnya ada anggota-anggota komunitas yang memiliki kegemaran yang sama dengan dirinya. Zaka mengaku ia lebih mendalami K-Pop setelah mengenal dan bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline.

Awalnya Zaka menuruti permintaan temannya yang merupakan Founder dari Komunitas Chijeuline untuk berpartisipasi di acara gathering yang diadakan komunitas Chijeuline sebagai MC di acara tersebut. Sejak saat itu Zaka mulai tergabung di Komunitas Chijeuline dan sering berkumpul bersama anggota- anggota lain yang menggemari K-Pop. Hal ini juga yang membuat Zaka semakin mendalami K-Pop, karena menurutnya ia ingin mengerti dan mengikuti pembicaraan anggota lain tentang K-Pop. Seiring berjalannya waktu, Zaka semakin sering mencari tahu tentang K-Pop dan benar-benar menggemari K-Pop sejak tahun 2016.

Menurut Zaka, ia bergabung kedalam komunitas Chijeuline karena ingin menambah pengalaman, teman, dan karena adanya ajakan teman yang enggan ia tolak. Zaka merasa komunitas ini cocok untuk dirinya karena ia merasa anggota- anggota didalam komunitas ini ramah dan enak untuk diajak berbicara. Zaka mengaku bisa menghabiskan waktu 3 jam untuk membahas topik-topik seputar K- Pop dengan anggota lain. Zaka juga kerap mencari tahu tentang topik yang dibahas dengan anggota-anggota lain agar ia dapat mengetahui apa yang disukai anggota-anggota komunitas Chijeuline lainnya.

“Pertama buat nambah temen juga, terus pengen cari pengalaman baru, terus kan awalnya diajak temen jadi agak segen nolaknya, uda cocok juga disini ketemu anggota yang ramah, asik diajak ngobrol”

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 61

Dengan tergabungnya Zaka didalam komunitas Chijeuline, Zaka kerap berpartisipasi dalam acara-acara yang diadakan oleh komunitas Chijeuline. Zaka mengaku telah 4 kali ikut berpartisipasi dalam mengadakan acara-acara yang di adakan sejak tahun 2014. Menurut Zaka walaupun berpartisipasi dalam mengadakan acara-acara tersebut menghabiskan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit, ia tetap rela berpartisipasi karena Zaka merasa senang membuat acara dengan anggota lain yang sudah dianggapnya seperti keluarga, selain itu Zaka juga mengaku bahwa acara ini membuat pengalamannya semakin bertambah.

Saat ditanyai lebih lanjut, Zaka mengaku aktivitas-aktivitas yang dilakukannya di komunitas Chijeuline tidak dilarang oleh orangtuanya. Menurut Zaka, orang tuanya tidak terlalu tahu tentang hal-hal berbau Korea, orangtua Zaka mengerti dan setuju saja jika Zaka berpartisipasi dalam acara-acara atau kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam Komunitas Chijeuline. Meskipun Zaka mendapat pengertian dari orangtuanya, masih banyak orang disekitarnya yang kerap memandang dan memberikan tanggapan sebelah mata tentang kegemarannya akan K-Pop maupun Komunitas K-Pop Chijeuline yang diikutinya.

“Karena udah enak aja sih gitu ngumpul dan buat acara bareng temen-temen kan, udah ngerasa dekat sih kayak keluarga, terus kan nambah pengalaman juga. mereka sih fine fine aja, karena ga terlalu tau korea jadi ya mereka mikirnya oh ini acara korea yaudah.” Selama Zaka tergabung dalam komunitas Chijeuline, ia sering mendengar tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang disekitarnya. Orang-orang disekitarnya sering mengatakan bahwa musik K-Pop yang dibawakan dengan tarian dan riasan make up dianggap feminine untuk laki- laki. Mendengar hal ini, Zaka merasa masih banyak hal lain yang bisa dilihat dari Idol grup K-Pop selain tarian dan make up-nya saja. Zaka lebih memilih untuk melihat perjuangan dibalik penampilan Idol grup K-Pop tersebut yang telah berjuang bertahun-tahun untuk menjadi Idol grup dibanding hanya memandang sebelah mata tarian dan make up-nya saja.

Zaka juga merasa bahwa tidak seharusnya menilai sembarangan tentang Idol laki-laki yang terlihat menurut orang-orang sekitarnya terlihat feminine.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 62

Menurut Zaka, meskipun mereka menampilkan tarian dan memakai riasan wajah mereka tetap melakukan kewajibannya sebagai warga negara Korea Selatan, yaitu wajib militer yang dilakukan selama 2 tahun. Zaka merasa daripada menilai sembarangan hanya berdasarkan tarian dan tampilan luar lebih baik melihat usaha dibalik semua itu. Menurut Zaka wajib militer tersebut belum tentu bisa dilakukan oleh orang-orang sekitarnya yang bahkan mengeluh ketika melakukan upacara selama 30 menit.

Banyaknya pandangan-pandangan sebelah mata yang dilontarkan orang- orang sekitanya tentang K-Pop tidak membuatnya marah atau berkelahi dengan orang-orang sekitarnya. Zaka lebih memiliih untuk tidak ambil pusing dan menghargai pendapat orang lain tentang K-Pop. Menurutnya, orang-orang sekitarnya memiliki pendapatnya masing-masing tentang kegemarannya, yaitu K- Pop. Zaka mengaku tidak ingin berkelahi dengan orang-orang sekitarnya yang memiliki pendapat berbeda dengannya dan memilih untuk membiarkan dan menghargai tanggapan-tanggapan tersebut.

“Mereka itu nari-nari dan pakai make up tapi mereka juga wajib militer loh, selama 2 tahun sedangkan yang sering ngejudge mereka kaya kecewek-cewekan itu aja upacara 30 menit uda ngeluh kali. Kalau aku lebih milih ga ambil pusing dan biarin aja, yaudah itu tanggapan dia ini tanggapan aku, aku gamau cari ribut juga, hargai aja pendapat dia mungkin emang gitu kan setiap orang punya pendapat masing-masing” Adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan sebelah mata yang sering ia dengar tidak membuat Zaka berkecil hati. Zaka mengaku masih ada orang-orang yang memberikan pujian dan tanggapan positif terhadap hobi dan komunitas yang diikutinya. Orang-orang tersebut memuji dan memberikan tanggapan-tanggapan positif terhadap hobi dan acara-acara yang Zaka buat dengan anggota-anggota komunitas K-Pop Chijeuline lainnya. Beberapa kali Zaka mendengar orang-orang tersebut memuji dirinya keren karena dapat menyalurkan hobi dan membuat acara yang bagus. Mendengar hal ini, Zaka menanggapinya dengan berterima kasih pada orang-orang yang telah mengapresiasi apa yang telah dibuatnya. Menurut Zaka, hal ingin terus mengadakan acara-acara yang lebih bagus lagi kedepannya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 63

“Ya biasanya aku terima dan berterima kasih sih, soalnya capek-capek pas buat acara itu terbayar juga karena di apresiasi dan di puji, jadi kedepannya makin pengen buat acara yang lebih bagus lagi gitu” Meskipun selama tergabung dalam komunitas Chijeuline Zaka sering mendengar tanggapan-tanggapan sebelah mata, telah banyak hal positif yang Zaka dapat dari komunitas K-Pop Chijeuline yang ia ikuti sampai sekarang. Menurut Zaka, ia belajar bagaimana bekerja dalam tim, mengenal lebih banyak sifat orang lain, dapat memperhitungkan dan merencakan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengadakan acara dan menambah pengalamannya. Hal-hal ini ia dapat selama ia tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline yang ia ikuti sejak 2014. Menurut zaka, hal ini juga membawa pengaruh kepada dirinya.

Selama tergabung di dalam Komunitas Chijeuline, Zaka mengaku menjadi orang yang lebih open minded, lebih terbuka, dan percaya diri. Menurut zaka, kesempatan untuk tampil dan bekerja sama dengan anggota-anggota lain yang berpartisipasi dalam membentuk sebuah komunitas dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan membuatnya menjadi orang yang lebih terbuka, percaya diri dan open minded. Zaka merasa ia sebelumnya merupakan orang yang tertutup dan kurang percaya diri untuk bisa menyalurkan hobi yang ia miliki. Menurut Zaka ia merupakan orang yang tidak terlalu berfikiran terbuka terhadap hal-hal baru. Zaka juga mengaku sebelumnya ia pernah bersikap kurang open minded terhadap K- Pop.

“Ya bisa dibilang agak tertutup sih, terus ya ga terlalu percaya diri juga untuk bisa nyalurin hobi kayak sekarang, ga terlalu open minded juga sama hal-hal baru atau yang lain-lain, dulu juga sebenarnya liat korea-korea tuh kayak, duh apasih. Sekarang semenjak masuk kan udah bisa terbuka, terus jadi percaya diri juga karena punya kesempatan buat ngelatih kepercayaan diri dengan tampil, nge-MC, terus buat event-event jadi makin nambah percaya diri aja sih. Semenjak masuk juga jadi lebih bisa open minded, karena bisa nerima apa-apa tuh dengan pikiran terbuka.” Tergabungnya Zaka kedalam komunitas K-Pop Chijeuline telah memberikannya banyak pengalaman yang merubah dirinya. Dari komunitas yang diikutinya ini, Zaka dapat menyalurkan hobi dan menambah kepercaayan diri, terbuka dan berfikiran terbuka. Saat ditanyai tentang alasannya tetap bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline, Zaka mengaku tetap bergabung dalam

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 64

Komunitas ini karena ia ingin terus menambah pengalaman, mendapat teman baru dan sudah nyaman dengan teman-teman dekat dalam komunitas yang menerima dirinya. Kedepannya Zaka akan tetap mengikuti Komunitas K-Pop Chijeuline selama Komunitas ini masih ada untuk menambah pengalamannya.

“lebih kenal banyak sifat orang, nambah pengalaman, dan kayak ngasi tau kalo tim itu harusnya kayak gini, kayak belajar kerja dalam tim juga, terus belajar persiapin segalanya kalau buat acara, diperhitungkan apa-apa aja yang buat acara sukses kan. Lebih terbuka, lebih open minded, lebih percaya diri juga soalnya kan di Chijeuline jadi belajar tampil didepan juga soalnya kalau dulu gapernah punya kesempatan kayak gitu”

“Pengen tau dan nambah pengalaman sih, dan ga ngebebanin juga sih dan ga ganggu jadwal lainnya, karena temen-temen juga kan bakal dapet temen baru juga, dan udah betah juga sama temen-temen di chijeuline karena kan mereka udah terima gimana-gimananya aku kan.” Informan 3

Nama : Elvina Elviyanti

Tanggal Wawancara : 13 Januari 2019

Pukul : 20.15 WIB

Tempat : 4 Fingers

Elvina elviyanti merupakan seorang perempuan berumur 21 tahun yang akrab disapa vina. Vina merupakan mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Andalas, Sumatera Barat. Meskipun memiliki kesibukan sebagai mahasiswi, Vina menyempatkan waktunya untuk sesekali pulang ke Medan untuk bertemu nenek dan teman-temannya yang tinggal di Medan. Vina mengaku meskipun ia berkuliah di Padang, ia masih sering merindukan Kota Medan yang menjadi tempat dimana ia bersekolah dan berteman dengan teman-temannya yang sampai saat ini masih tinggal di Medan.

Sebagai mahasiswi yang tengah sibuk mejalani aktivitas perkuliahan, Vina memilih untuk melepas penatnya dengan melakukan hobi yang digemarinya yaitu, mendengar ataupun menonton video K-Pop. Hobi yang ia miliki ini telah lama ia gemari. Saat ditanyai sejak kapan ia mengetahui musik K-Pop, Vina mengaku telah mengetahui K-Pop sejak tahun 2008. Awalnya Vina mengetahui musik K-

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 65

Pop dari tantenya yang menunjukkan salah satu Idol Group yang dikenal sebagai Super Junior. Vina kemudian tertarik dengan visual atau penampilan Heechul Super Junior yang unik dan lucu.

Vina juga mengaku bahwa musik K-Pop yang didengarnya memiliki keunikan, ciri khas, catchy, dan easy listening yang menurutnya membuat lagu- lagu K-Pop lebih mudah dihafal dibandingkan lagu-lagu Indonesia meskipun terkadang Vina tidak mengerti arti dari lagu-lagu K-Pop tersebut. Menurut Vina lagu-lagu K-Pop yang ia dengarkan memiliki warna sendiri meskipun terkadang mirip dengan musik Pop Amerika, Vina tetap merasa musik K-Pop berbeda dan memiliki ciri khasnya sendiri. Hal ini juga yang membuat vina menyukai musik- musik K-Pop hingga sekarang.

“soalnya walaupun bahasanya ga dimengerti tapi lagunya itu kayak easy listening, catchy jadi terkadang malah lebih gampang hapal lagu korea daripada lirik Bahasa Indonesia gitu, meskipun gatau artinya apa. Orang-orangnya ganteng-ganteng dan cantik, visualnya mendukung, terus musiknya beda dari musik-musik yang lain, kayak punya ciri khasnya sendiri, meskipun katanya ada unsur-unsur musik amerikanya juga tapi mereka kayak punya warna mereka sendiri”

Kegemaran Vina akan musik K-Pop tidak terlepas dari Idol grup K-Pop yang disukainya. Menurut Vina, ia menyukai Idol-Idol grup tersebut karena Vina merasa Idol-Idol grup tersebut seperti paket lengkap yang menyuguhkan banyak hal seperti penampilan yang menarik, nyanyian dan tarian yang bagus serta kepribadian yang lucu dan menyenangkan. Vina juga mengaku bahwa Idol-Idol grup yang disukainya memiliki belasan anggota dalam satu grup, hal ini dianggap menarik bagi Vina yang suka melihat grup dengan belasan anggota dapat tampil dengan baik dan kompak diatas panggung.

Karena kegemarannya akan Idol-Idol grup K-Pop, Vina mengaku pasti membeli album-album Idol grup yang disukainya meskipun harga dari album- album tersebut cukup mahal. Menurutnya, album dan merchandise resmi K-Pop seperti photobook dan lighstick berharga ratusan ribu sampai jutaan. Meskipun harga album dan merchandise resmi tersebut cukup mahal, Vina tetap membeli album dan merchandise tersebut dengan uangnya sendiri dan terkadang uang dari

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 66

orangtuanya jika ia tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli album atau merchandise K-Pop yang diinginkannya.

Biasanya Vina langsung membeli album atau merchandise yang ia inginkan tanpa menabung terlalu lama untuk membeli barang-barang K-Pop yang diinginkannya. Saat ditanyai lebih lanjut tentang alasannya rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk album dan merchandise, Vina mengaku bahwa hal itu ia lakukan untuk membuktikan bahwa ia juga dapat mendukung Idol grup K- Pop yang disukainya meskipun ia tidak bisa sering berjumpa dengan Idol Grup K- Pop tersebut seperti penggemar lain yang tinggal di Korea dan bisa sering berjumpa dengan Idol Grup K-Pop yang disukainya.

Vina juga mengaku bahwa ia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli album tersebut karena ia merasa puas dan dapat mengakui dirinya sebagai penggemar ketika ia membeli album dan merchandise dari Idol grup K- Pop yang disukainya. Selain itu, Vina juga mengaku senang dapat memamerkan bentuk dukungan yang ia lakukan untuk Idol Grup K-Pop yang ia sukai dengan orang lain. Menurut Vina, dengan membeli album atau merchandise resmi dari Idol grup K-Pop yang disukainya merupakan suatu bentuk dukungan yang dapat dilakukannya meskipun ia tidak bisa berjumpa dengan Idol Grup K-Pop yang disukainya.

“Album sih yang biasa paling mahal 300 ribuan, merchandise itu yang paling mahal lightstick, photobook, kalau photobook itu yang aja hampir satu juta, kalau lighstick 800 ribu. Karena rasanya tuh kayak ngebuktiin kalau kita itu fans mereka, kita kan ga kayak fans yang di korea yang bisa jumpa sama mereka kapan aja, jadi punya sesuatu yang mereka keluarin tuh ngebuat aku ngerasa oh, aku juga fans mereka, untuk pengakuan sebagai fans, dan salah satunya ada rasa pengen pamer ya” Vina menyukai beberapa Idol Grup K-Pop terhitung dari tahun 2008 ketika ia mulai mengetahui K-Pop. Vina mengaku menyukai Super Junior, Exo, Uniq, Astro, dan The Boyz. Sebagai penggemar dari Idol grup K-Pop tersebut, Vina sering melakukan hal-hal untuk mendukung mereka. Vina pernah memberikan hadiah kepada Astro dan The Boyz yang merupakan Idol grup K-Pop yang disukainya. Sebagai penggemar, Vina juga mengaku aktif dalam

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 67

menunjukkan dukungannya kepada Idol grup K-Pop yang disukainya dengan menjadi admin disalah satu akun Fanbase.

Kegemarannya akan Idol grup K-Pop membuat Vina kerap menghabiskan waktu yang lama untuk menonton video-video K-Pop yang disukainya. Vina mengaku bisa menonton video-video K-Pop tersebut dari pagi hingga sore jika ia tidak pergi kuliah. Hal ini sering kali membuat Vina lupa waktu dan ditegur oleh orang-orang terdekatnya karena Vina kerap melupakan makan dan Sholat jika sudah terlalu sibuk menonton video-video K-Pop yang disukainya. Menurut Vina ia dapat menghabiskan waktu seharian untuk menonton video-video K-Pop yang disukainya jika ia sedang bosan.

“Aku sering jadi admin di akun fanbase, ikut ikut gitusih untuk ngebuktiin kalau aku dukung mereka, terus aku juga pernah kirim hadiah buat sanha astro, abistu pas lagi ngefans sama the boyz kirim baju.Sseharian bisa..kalo ga kuliah bisa dari pagi sampe sore, kalau denger atau nonton video K-Pop gitu. kalau dirumah ada, biasanya mama, kalau uda nonton gitukan kadang ga ingat makan ga ingat sholat, kalau di kos yang ngingatin biasanya kakak kos.” Telah banyak hal yang Vina lakukan selama ia menggemari musik K-Pop dan Idol grup K-Pop yang telah diketahuinya sejak tahun 2008. Meskipun begitu, ia sempat malu dan merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop ketika ia menduduki bangku SMP. Vina mengaku merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop karena pada saat itu Vina mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis di sekolahnya dan berusaha mendekatkan diri pada mereka. Menurut Vina, ia merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop karena mengetahui bahwa anak laki-laki disekolahnya pada waktu itu mengganggap K-Pop sebagai suatu hal yang menggelikan.

Mengetahui anak laki-laki disekolahnya tidak terlalu menyukai K-Pop, Vina mengaku masih malu-malu untuk mengungkapkan hal tersebut dan memilih untuk merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop. Meskipun begitu, Vina memilih untuk terbuka dengan kegemarannya akan musik K-Pop ketika ia menduduki bangku SMA. Vina mengaku berani untuk terbuka dan mengungkapkan kegemarannya akan musik K-Pop karena pada waktu itu Vina mulai bergabung di di Komunitas K-Pop Chijeuline yang membuatnya bertemu dan mendapatkan teman yang juga menyukai musik K-Pop.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 68

Vina telah bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline sejak tahun 2014. Saat itu ia diajak untuk bergabung dan bersama-sama membentuk Komunitas ini oleh temannya yang merupakan pembentuk utama Komunitas K- Pop Chijeuline. Sejak saat itu pula Vina setuju untuk bergabung dan membentuk Komunitas dengan anggota-anggota yang semakin bertambah sejak terbentuknya Komunitas K-Pop Chijeuline yang berbasis di Kota Medan. Dengan bergabungnya Vina di Komunitas ini juga yang kemudian membuatnya semakin menyukai musik K-Pop dan berani untuk menyalurkan hobi K-Popnya.

“Kalau pas SMP masih malu-malu suka sama K-Pop karena pas SMP kan kita masih kayak pdkt sama cowok, kalau cowok kan agak geli-geli gitu sama K-Pop jadi masih agak dirahasiakan suka sama K-Popnya ” Semenjak bergabung kedalam Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina mendapatkan teman yang memiliki kegemaran yang sama akan dirinya, yaitu K- Pop. Vina sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk bercerita tentang hal-hal seputar K-Pop dengan teman-temannya di Komunitas K-Pop Chijeuline. Sering membicarakan hal-hal seputar K-Pop, membuat Vina kemudian mengetahui lebih banyak informasi lain tentang K-Pop dan Idol grup K-Pop dari teman-teman satu komunitasnya yang menyukai Idol grup K-Pop lain yang sebelumnya belum terlalu dikenalnya.

Dalam Komunitas K-Pop Chijeuline yang Vina ikuti sampai sekarang, Vina mengaku terdapat beberapa anggota yang mengikuti dan meniru gaya atau penampilan layaknya fashion Idol grup dalam kesehariannya diluar tampilan panggung. Dengan adanya teman-teman satu komunitasnya yang berpenampilan seperti itu, Vina mengaku menjadi suka mengikuti gaya berpenampilannya meskipun menurutnya ia masih harus mengenal batasan dalam berpenampilan karena ia masih tinggal di Indonesia.

“Soalnya kan fandom anggota lain kan beda beda jadi saling ngasitau informasi tentang K-Pop. Ya sukalah ikutin gayanya tapi masih harus tau batasan juga karena masih tinggal di Indonesia” Tergabungnya Vina dalam Komunitas Chijeuline tidak hanya menambah lingkaran pertemanannya, tetapi juga menambah pengalaman-pengalaman yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan. Vina mengaku berpartisipasi dalam semua

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 69

kegiatan atau acara yang diadakan oleh Komunitas K-Pop Chijeuline. Sejauh ini, Komunitas K-Pop Chijeuline telah mengadakan acara Korea seperti gathering dan mini gathering sebanyak 4 kali dan Vina berpartisipasi dalam mengadakan keempat gathering maupun mini gathering yang telah diadakan oleh Komunitas K-Pop Chijeuline.

Mengadakan acara-acara Korea tidak dapat dilakukan dengan instan, butuh perencanaan, perhitungan serta bantuan dan partisipasi anggota-anggota Komunitas K-Pop Chijeuline untuk membuat acara-acara Korea tersebut dapat terlaksana. Hal ini membuat anggota-anggota Komunitas termasuk Vina harus menyisihkan waktu,tenaga, dan dana yang tidak sedikit untuk berpartisipasi dalam mengadakan acara-acara Korea tersebut. Saat ditanyai alasannya rela menyisihkan waktu,tenaga dan dana yang tidak sedikit untuk mengadakan acara-acara Korea tersebut, Vina mengaku hal ini ia lakukan untuk menjalani komitmennya sebagai anggota Komunitas K-Pop Chijeuline, hal ini juga membuat pengalaman dan temannya bertambah.

“Komitmen aja soalnya awalnya kan emang tau kalau konsekuensinya kayak gini, soalnya kan buat acara gini juga nambah pengalaman, nambah teman” Semenjak Vina tergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina semakin berani dalam melakukan dan menyalurkan hobinya akan K-Pop dengan berpartisipasi dalam kegiatan ataupun acara yang diadakan oleh komunitas yang diikutinya. Vina mengaku mendapat dukungan dari orang-orang sekitarnya yang mengetahui ia bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Menurut Vina, dukungan yang diperolehnya ini karena orang tuanya merasa dengan mengikuti Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina akan belajar kerjasama dalam tim yang mungkin diperlukannya ketika ia memasuki dunia kerja nanti.

Meskipun mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya, Vina mengaku masih sering mendapat tanggapan atau pandangan sebelah mata dari masyarakat tentang hobinya. Dengan adanya pandangan maupun tanggapan sebelah mata tersebut tidak membuat Vina berkecil hati dan memilih untuk tidak ambil pusing perihal tanggapan atau pandangan sebelah mata dari masyarakat. Menurut Vina, ia tidak suka mencari keributan dan menganggap bahwa

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 70

masyarakat yang memberikan tanggapan dan pandangan sebelah mata tersebut dikarenakan ketidaktahuan mereka tentang seluk beluk K-Pop, maka dari itu Vina memilih untuk menghargai pendapat mereka.

“Biarin aja aku gamau ambil pusing soalnya mereka kan gatau seluk beluknya K- Pop, jadi ya percuma kalau di lawanin, hargain aja pendapat mereka soalnya kan orang punya pendapat yang beda-beda” Adanya tanggapan ataupun pandangan sebelah mata dari masyarakat tidak membuat Vina berhenti melakukan hobinya. Vina tetap menyalurkan hobinya selama ia bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Vina mengaku awalnya ia bergabung dalam Komunitas ini karena ia senang dapat menambah pengalaman menemukan orang-orang yang juga memiliki kegemaran yang serupa dengan dirinya. Vina kemudian merasa cocok dan nyaman dengan Komunitas yang dibentuk oleh temannya yang juga menyukai Exo.

Dengan adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan sebelah mata dari orang sekitarnya, Vina mengaku masih ada orang-orang yang memuji dan memberikan tanggapan positif terhadap dirinya yang aktif menyalurkan hobi di komunitas K-Pop Chijeuline dengan ikut membuat acara-acara yang diadakan. Beberapa orang pernah memuji dan memberikan tanggapan positif seperti keren dan hebat kepada Vina yang bisa membuat acara-acara yang dinilai mereka bagus. Vina mengaku bahwa ia menanggapi hal ini dengan berterima kasih kepada orang-orang tersebut. Menurut Vina hal tersebut membuatnya semakin semangat untuk terus membuat acara yang lebih bagus lagi

“Yah kadang dibilang keren aja uda bisa nyalurin hobi sekalian buat acara, karena kan temen-temen udah pada tau vina ikut komunitas ini jadi pas uda bisa ikut buat acara mereka ya memuji gitu, ih keren ya hebat juga kau, kapan acaranya, gitu gitu sih. Vina bilang makasih kalo dipuji gitu, terus jadi makin semangat sih buat acara yang lebih bagus lagi” Saat ditanyai alasannya masih bergabungnya ia dalam komunitas ini sampai sekarang, Vina mengaku komunitas ini memiliki pengaruh besar terhadap dirinya, dari Komunitas ini Vina mendapat banyak kenalan maupun teman baru serta pengalaman. Vina merasa susah untuk melepas Komunitas K-Pop Chijeuline dari dirinya karena sudah adanya kedekatan dengan anggota-anggota lain dan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 71

menurut Vina, mereka sudah menerima dirinya bagaimanapun sifat dan perilaku yang mungkin dimilikinya.

“Chijeuline itu punya pengaruh besar sama aku, jadi dapet banyak kenalan yang sampe sekarang masih dapet temen baru, dapet pengalaman, terus emang susah sih ngelepasinnya, udah deket juga mereka juga terima aku mau gimanapun” Sejauh ini, Vina merasa bahagia telah bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline yang diikutinya sejak awal Komunitas ini terbentuk. Menurut Vina telah banyak hal positif yang ia dapat dari mengikuti Komunitas ini. Vina merasakan pengaruh baik yang terjadi dalam dirinya setelah mengikuti Komunitas K-Pop Chijeuline. Vina mengaku bahwa dulu ia merupakan orang yang tertutup dan malu untuk mengungkapkan kegemarannya akan K-Pop pada orang lain, ia merasa tidak ada teman yang memiliki kegemaran yang sama akan dirinya. Hal ini membuat Vina tidak percaya diri dan merahasiakan kegemarannya.

Vina mengaku dengan bergabungnya ia dalam Komunitas Chijeuline, membuatnya menjadi orang yang lebih terbuka, berani dan percaya diri. Vina tidak malu untuk menyalurkan hobi yang digemarinya dan berani untuk mengungkapkan kegemarannya akan K-Pop dengan orang sekitar. kegiatan dan acara yang diadakan komunitas menuntutnya untuk bersosialisasi dan bertemu dengan orang baru, hal tersebut membuatnya semakin terbuka dengan orang lain dan dapat membuatnya bekerja sama dalam tim. Menurutnya adanya teman-teman yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dengan dirinya juga membuatnya semakin berani dan percaya diri dengan hobi yang dimilikinya.

“Jadi lebih terbuka sih karena disini kan kita lama lama belajar gimana kerjasama di dalam tim yang baik, jadi mulai bisa terbuka dengan ide, pemikiran, terus karena kegiatan di chijeuline juga sering ngebuat kita ketemu sama orang- orang baru jadi terbuka dan berani aja gitu karena lama lama biasa, ya pede aja sih gitu mau gimana gimana soalnya sekarang udah ada teman satu hobi juga.”

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 72

Informan 4

Nama : Rahma

Tanggal Wawancara : Januari 2019

Pukul : 17.30 WIB

Tempat : Uncle K, Sun Plaza

Rahma Fadilla br Barus merupakan seorang perempuan berumur 22 tahun yang akrab disapa Rahma. Saat ini Rahma tinggal bersama keluarganya di Jl. Brigjend Katamso, Gang Melur no 4, Medan. Dalam kesehariannya, Rahma yang merupakan mahasiswi Universitas Islam Negeri ini aktif dalam menjalani kegiatan-kegiatan perkuliahan dan kerjaannya sebagai pembuat karikatur, design, dan mengedit poster yang biasanya dipesan oleh teman-temannya sendiri. Dengan Kesibukan yang dimilikinya, Rahma masih sering menyempatkan waktunya untuk melakukan hobi yang digemarinya yaitu musik K-Pop.

Kegemarannya akan K-Pop bermula dari Rahma yang penasaran akan lagu di salah satu game menari yang dimainkan abangnya pada tahun 2008. Rahma mulai mengetahui bahwa lagu-lagu yang didengarnya itu adalah lagu-lagu dari Korea. Rahma mengaku lagu-lagu tersebut menarik untuk didengar dan mengundang rasa penasarannya akan penyanyi dari lagu yang didengarnya. Hal ini kemudian mendorong rahma untuk bertanya kepada abangnya tentang siapa penyanyi lagu yang didengarnya. Setelah mengetahui siapa penyanyi dan judul lagu yang dibawakannya, barulah Rahma kemudian mencari tahu sendiri lagu- lagu tersebut di Internet.

Setelah mengetahui lagu-lagu K-Pop yang dicarinya di internet, Rahma mulai mendownload lagu-lagu tersebut dan sering mendengarnya. Sejak saat itu juga Rahma mulai menyukai musik K-Pop yang kerap didengarnya. Tepatnya di tahun 2009 ketika Rahma mulai menggemari salah satu Idol grup yang dikenal sebagai Big Bang. Rahma mulai sering mendownload lagu-lagu mereka dan mencari tahu tentang Idol Grup membuatnya tertarik. Meskipun pada waktu itu sulit bagi rahma untuk mengakses Youtube, ia kerap mencari informasi tentang Big Bag di Google.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 73

Ketertarikan Rahma akan musik K-Pop dan Big Bang dikarenakan cara penyampaian lagunya dan video musik yang berbeda dari musik-musik lokal yang sering dilihatnya di televisi. Menurut Rahma, video musik lokal cenderung membosankan. Awalnya Rahma mengaku memang mendengar lagu-lagu Indonesia dulu sebelum mengetahui musik K-Pop. Setelah Rahma mulai mengenal musik K-Pop, Rahma merasa lebih menyukai musik K-Pop yang menurutnya lebih menarik. Rahma juga mengaku bahwa tidak terlalu banyak menemukan lagu-lagu western yang waktu dulu masih harus didengar dan dilihat dibawah pengawasan orangtuanya.

“Sebenarnya awal tau itu dari abang sih, kan abang main game PC game dance gitu dan lagu-lagunya ada input lagu K-Pop gitu, jadi dia dengerin sambal main itu dirumah terus nyantol di kuping jadi ya suka aja dan jadi cari cari tentang itu sendiri” Kegemaran Rahma akan musik K-Pop telah dimulai sejak lama. Seiring berjalannya waktu, kegemaran Rahma akan K-Pop tidak sedikitpun memudar. Sebagai K-Popper, Rahma selalu berusaha untuk mendukung Idol grup Idol grup K-Pop yang disukainya dengan berbagai cara. Meskipun ketika awal-awal menggemari lagu-lagu K-Pop dan Idol grup K-Pop Rahma hanya bisa mendownload secara gratis lagu-lagu mereka, Rahma sekarang rela mengeluarkan uang untuk membeli album resmi dari Idol grup Idol grup yang disukainya. Hal ini ia lakukan untuk mendukung Idol grup yang disukainya yang telah mengeluarkan album tersebut.

Rahma mengaku membeli album-album tersebut dari uang hasil kerjanya sebagai pembuat karikatur, design, dan edit poster yang ia lakukan disamping aktivitasnya sebagai mahasiswi yang tengah berkelut dengan dunia perkuliahan. Rahma kemudian mengumpulkan uang hasil kerjaannya untuk ditabung dan kalau sudah cukup, ia akan membeli album-album dari Idol grup-Idol grup yang K-Pop disukainya. Rahma mengaku membeli album Idol grup-Idol grup K-Pop kesukaannya yaitu, Big Bang dan Black Pink. Dengan membeli album-album tersebut Rahma harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi mendapatkan album-album dari Big Bang dan Black Pink.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 74

Saat ditanyai alasannya kenapa ia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit, Rahma mengaku bahwa ia melakukan hal tersebut untuk mendukung mereka. Menurut Rahma ia sudah menunggu setidaknya 2 tahun semenjak awal debut Black Pink sampai full album mereka dirilis, sedangkan album Big Bang yang dibelinya merupakan album terakhir Big Bang sebelum mereka harus menjalani wajib militer di Korea. Rahma juga mengaku bahwa ia membeli album- album tersebut karena ia ingin menunjukkan dukungannya sebagai fans Idol-Idol grup tersebut meskipun ia tidak berjumpa atau menghadiri konser ataupun fan meeting mereka.

“Itu belinya dari hasil part time rahma ngedesign, kayak ngelukis atau ngepaintingkan orang, ngedit poster, orderannya biasanya dari temen ke temen, ntar hasilnya tuh kayak foto orang di kartunin, jadi emang dari hasil itu rahma beli setelah di kumpulkan uangnya. aku pengen dukung mereka dengan membeli sesuatu gitu, soalnya kan aku fans, rahma juga ga ke konser, ga ikut fan meeting, setidaknya rahma mendukung mereka dengan cara membeli album-album mereka” Selama Rahma menjadi fans dari Idol grup-Idol grup K-Pop yang disukainya, membeli album-album mereka bukan satu-satunya bentuk dukungan yang dilakukan Rahma kepada mereka. Rahma mengaku aktif dalam memberikan vote berupa sms dalam acara penghargaan atau acara musik agar Idol grup-Idol grup yang disukainya dapat memenangkan penghargaan atau menang dalam acara musik dimana Idol grup tersebut tampil. Untuk memberikan vote dalam bentuk sms, Rahma harus menghabiskan 3000-5000 pulsanya untuk sekali sms. Rahma mengaku ia bisa mengirimkan vote sms setidaknya sampai 2 kali.

Menurut Rahma ia rela melakukan hal tersebut untuk mendukung Idol grup-Idol grup K-Pop yang disukainya untuk tetap berkarya. Dengan kegemarannya akan Idol grup-Idol grup K-Pop, Rahma juga kerap menonton drama yang didalamnya terdapat karakter yang diperankan oleh Idol yang disukainya. Dari drama yang diperankan oleh Idol yang disukainya Rahma mulai tertarik dengan Bahasa Korea yang kemudian sengaja dipelajarinya dari tahun 2012 lewat website dan drama- drama yang ia tonton. Rahma mengaku dapat membaca hangeul dan dapat memahami percakapan dasar dalam Bahasa Korea seperti perkenalan dan salam.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 75

“rahma belajar hangeul itu dari 2012 jadi udah bisa baca hangeul tapi belum terlalu paham artinya, biasanya artinya liat di drama tadi, kalau yang basic rahma uda bisa sih salam perkenalan, siang, malam, makan, dan lain lain yang dasar dasar rahma udah bisa, memang niat baca hangeulnya dulu, terus udah bisa baru lanjut ke dengerin drama dari percakapannya rahma inget-inget gitu kata-katanya, kalau belajar huruf hangeul itu dari website” Gemarnya Rahma akan musik K-Pop dan Idol grup K-Pop kerap menambah ketertarikannya akan hal-hal lain yang berkaitan dengan hobinya tersebut. Hal ini kemudian membuat Rahma tertarik untuk menghadiri acara-acara Korea yang diadakan di Medan. Acara-acara tersebut biasanya dihadiri oleh orang-orang yang juga menggemari musik K-Pop atau hal-hal lain yang masih berkaitan dengan Korea. Rahma mulai mengikuti beberapa acara Korea yang diselenggarakan termasuk acara yang diselenggarakan oleh Komunitas K-Pop Chijeuline.

Hal ini juga yang membawa Rahma kemudian mengenal Komunitas K- Pop Chijeuline. Berawal dari ajakan temannya yang juga merupakan anggota Komunitas K-Pop Chijeuline, Rahma setuju untuk menghadiri acara Korea yang diadakan oleh Komunitas yang diikuti oleh temannya tersebut. Awalnya Rahma tidak terlalu mengetahui acara Korea yang diikutinya diadakan oleh komunitas- komunitas tertentu yang berbasis di Kota Medan. Setelah menerima ajakan untuk menghadiri salah satu acara yang diadakan Komunitas K-Pop Chijeuline dari temannya, Rahma kemudian mengetahui bahwa acara-acara yang dihadirinya diadakan oleh komunitas-komunitas tertentu.

Kehadiran Rahma dalam salah satu acara yang diadakan Komunitas K-Pop Chijeuline membuatnya tertarik untuk bergabung kedalam Komunitas tersebut. Rahma tertarik untuk menyalurkan hobinya dalam komunitas yang menurutnya cukup berhasil mengadakan acara Korea yang dihadirinya. Adanya keinginan untuk bergabung ke dalam Komunitas membuat Rahma memberanikan diri menanyakan pada temannya yang memrupakan anggota Komunitas Chijeuline. Rahma kemudian harus menunggu beberapa saat sampai recruitment selanjutnya dibuat sebelum bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline.

“Awalnya tau dari temen diajak ikut salah satu event gathering yang dibuat sama Chijeuline, pertamanya aku ga fokusin siapa yang ngadain event-event Korea ini.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 76

pertama rahma tanya temen rahma yang anak Chijeuline itu, terus dia bilang gabungnya tunggu recruitment gitu, terus pas udah ada recruitment rahma langsung ikut, diwawancara lewat line terus yaudah gabung di Chijeuline.” Rahma mengaku semangat untuk berusaha bergabung ke dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Menurut Rahma, ia sangat tertarik untuk bergabung kedalam Komunitas K-Pop Chijeuline yang dapat menjadi wadah untuk menyalurkan hobinya akan K-Pop. Rahma juga mengaku alasannya ingin bergabung di Komunitas ini karena ia ingin menambah teman yang memiliki hobi yang serupa dengan dirinya mengingat tidak banyak orang-orang di sekolahnya dulu yang menyukai musik K-Pop. Rahma juga harus menghadapi ejekan orang- orang disekolahnya yang tidak menyukai K-Pop. Hal ini membuat Rahma cenderung menghindari pembicaraan tentang K-Pop didepan mereka.

Adanya ejekan yang dihadapinya waktu bersekolah dulu membuatnya harus membatasi hobinya akan K-Pop didepan mereka. Rahma mengaku tidak banyak orang-orang disekolahnya yang menyukai musik K-Pop, hanya beberapa temannya yang menyukai dan saling bertukar informasi akan K-Pop kepadanya. Hal ini juga yang membuat Rahma ingin bergabung ke dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Rahma ingin menambah teman yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dengan dirinya serta menambah pengalamannya dalam bersosialisasi. Menurutnya ia merasa senang jika bertemu dengan orang-orang yang juga memiliki hobi serupa dengan dirinya.

“Pertama karena mau cari temen sih, mau cari temen yang satu hobi, karena kalau di sekolah kan ga semua suka K-Pop jadi enak aja gitu kalau ketemu yang sehobi, terus yang kedua itu pengalaman sih, pengalaman kayak bersosialisasi sama orang, terus berkomunikasi.” “Kayak ngindarin bahas Korea sih, soalnya dulu ada juga yang ngejek K-Pop gitu, dia bilang ih liat ni korea korea korea” Dengan bergabungnya Rahma di Komunitas Chijeuline, ia dapat menyalurkan hobinya sekaligus mendapatkan lingkungan sosial yang mendukung hobinya tersebut. Rahma mengaku semenjak ia bergabung dalam Komunitas K- Pop Chijeuline ia semakin sering membicarakan hal-hal seputar K-Pop bahkan terkadang berbicara dalam Bahasa Korea dengan teman satu komunitasnya yang mengerti Bahasa Korea. Rahma juga sering berkumpul bersama anggota-anggota

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 77

Komunitas K-Pop Chijeuline untuk membicarakan acara-acara kedepannya yang akan diadakan. Rahma juga kerap berpartisipasi dalam acara-acara yang diadakan komunitas yang telah diikutinya sejak 2015.

Rahma sudah 3 kali ikut berpartisipasi dalam mengadakan acara-acara Korea yang sudah direncanakan terlebih dahulu oleh semua anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Meskipun Rahma harus menyisihkan waktu, tenaga, dan dana yang tidak sedikit untuk kegiatan-kegiatan yang ia jalani di Komunitas ini, Rahma mengaku tetap senang menjalaninya karena ia merasa hal tersebut merupakan bagian dari hobinya. Hal tersebut juga membuat Rahma dapat menambah pengalaman dan teman. Rahma mengaku banyak pelajaran yang bisa ia ambil dari pengalaman-pengalaman tersebut.

Semenjak Rahma tergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline, ia menjadi lebih berani dan terbuka. Rahma mengaku ia belajar bersosialisasi dengan orang-orang baru dan belajar bagaimana mengatur acara dan keramaian dalam Komunitas ini. Komunitas K-Pop Chijeuline seringkali membuat acara-acara Korea yang mengharuskan Rahma bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang-orang baru mengingat acara-acara yang diadakan ditujukan dan dipasarkan kepada orang-orang yang menyukai hal-hal terkait K-Pop dan Korea. Hal-hal ini membuat Rahma belajar untuk lebih berani dan terbuka dalam bersosialisasi.

“Karena bagian dari hobi jadi ngejalaninnya senang aja gitu, karena ada temen juga, terus dapat pengalaman, banyak pelajaran yang rahma bisa ambil sih. kayak gimana caranya bersosialisasi, ngatur acara dan keramaian, soalnya rahma orangnya kalau belum kenal diam aja tapi kalau udah kenal baru nunjukkin kegilaannya” Tergabungnya Rahma dalam Komunitas K-Pop Chijeuline juga membuatnya semakin percaya diri untuk terus menyalurkan hobinya. Rahma tidak lagi malu, menghindari atau membatasi diri dalam menyalurkan hobi yang digemarinya sejak lama karena bertemu dengan anggota-anggota lain yang juga memiliki hobi yang sama dengan dirinya. Rahma mengaku meskipun awal bergabung ia sedikit khawatir, tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena anggota-anggota komunitas ini menerimanya dengan baik sehingga tidak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 78

membutuhkan waktu lama bagi Rahma untuk aktif menyalurkan hobinya di Komunitas K-Pop Chijeuline.

Adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam komunitas ini membuatnya memiliki kesibukan yang menuntutnya untuk pergi dan berkumpul dengan anggota-anggota komunitas K-Pop Chijeuline untuk berdiskusi dan rapat. Hal ini mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya yang mengetahui tergabungnya Rahma di Komunitas K-Pop Chijeuline. Rahma mengaku orangtuanya mendukung asalkan yang ia lakukan positif-positif saja. Meskipun didukung oleh orang-orang terdekatnya, masih banyak tanggapan atau pandangan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang sekitarnya tentang hobinya akan K-Pop dan Komunitas K-Pop Chijeuline.

Rahma mengaku bahwa ia sering mendengar tanggapan-tanggapan yang terkesan sebelah mata yang di ucapkan oleh orang-orang sekitarnya. Menurut Rahma ia sering mendengar tanggapan-tanggapan sebelah mata terkait fisik Idol grup K-Pop. Rahma juga sering mendengar orang sekitarnya mengucapkan komentar yang terkesan rasis dan merendahkan, beberapa orang bahkan pernah mengatakan Idol grup K-Pop itu sebagai banci. Mendengar tanggapan-tanggapan tersebut, Rahma memilih untuk tidak mengambil pusing dan menghargai pendapat orang tersebut meskipun terkadang ia akan meluruskan fakta yang sebenarnya.

“banyak sih rahma denger, kek dia ngejek liat nih suka K-Pop, ih suka K-Pop terus ngejek fisik Idol K-Pop, rasis juga kadang gitu gitu sih..ya rahma gamasalah sih soalnya selera musik dan minat orang kan beda-beda genre musik apapun ya itukan tetap musik terus kalau komunitas pun kan yang dibuat disini ga ngerugiin orang lain, rahma anggapnya orang-orang yang gasuka itu ya pilihan dia emang gitu jadi gaperlu ngejelek jelekkan balik. Rahma ga ambil pusing sih, hargai aja pilihan dia kalau misalnya dia ngasitau yang ga bener kadang rahma lurusin” Akan tetapi, seiring dengan adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang sekitarnya, Rahma mengaku masih ada orang-orang yang memuji dan memberikan tanggapan positif terhadap hobi dan komunitas yang diikutinya. Lewat komunitas yang diikutinya sejak 2015 ini, Rahma aktif menyalurkan hobinya dengan membuat acara-acara yang diadakan bersama dengan anggota-anggota komunitas K-Pop Chijeuline lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 79

Rahma mengaku ada orang-orang yang turut kagum, memuji dan memberikan tanggapan positif terhadap yang telah berhasil menyalurkan hobi dan membuat acara yang dinilainya cukup besar. Hal ini membuat Rahma terus ingin membuat acara yang lebih bagus lagi dan berterima kasih pada orang-orang yang telah memuji atau memberikan tanggapan positif terhadap dirinya.

“Mereka kadang suka kagum karena rahma udah bisa nyalurin hobi sampai bisa buat acara yang lumayan gede gini, mereka kadang suka bilang aja hebat ya,enak lah kau udah pernah ikut buat acara. Ya rahma ucapin makasih sama yang udah muji atau kasih tanggapan gitu, soalnya rahma jadi makin pengen terus ikut buat acara yang bagus lagi” Meskipun banyak tanggapan-tanggapan sebelah mata yang didengarnya, Rahma mengaku senang telah bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline dan menyalurkan hobi yang digemarinya. Rahma merasa telah banyak hal positif yang didapatnya selama mengikuti komunitas ini, ia mendapat teman-teman baru yang berasal dari kampus yang berbeda dengannya, dan teman-teman yang usianya lebih tua dan lebih dewasa darinya. Menurut Rahma, ia merasa senang telah mendapat teman-teman di Komunitas K-Pop Chijeuline yang ia anggap seperti keluarga barunya.

Saat ditanyai alasannya tetap bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline sampai sekarang, Rahma mengaku ia sudah cocok dan nyaman dengan Komunitas yang menjadi sarananya untuk menyalurkan hobi ini. Menurut Rahma, anggota- anggota Chijeuline merupakan orang-orang yang enak untuk dijadikan teman dan telah menerimanya dengan baik sejak awal ia tergabung dalam komunitas ini. Rahma juga merasa banyak pelajaran dan pengalaman yang dapat ia ambil dari komunitas ini. hal-hal inilah yang membuat Rahma tetap bergabung dengan Komunitas K-Pop Chijeuline yang telah diikutinya sejak lama.

“Karena uda cocok dan nyaman sih, enak sih dijadiin temen bisa dapet pelajaran, pengalaman terus mereka juga ramah dan nerima dari awal gitu sih, rahma bisa nyalurin hobi sama orang yang juga suka K-Pop dan udah diterima disini sama mereka buat rahma berarti sih” Rahma juga mengaku banyak belajar dari komunitas yang diikutinya ini. Selain menambah lingkaran pertemanannya, Rahma merasa bahwa ia belajar untuk tidak memendam hobinya dan telah berhasil menyalurkan hobi yang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 80

digemarinya di Komunitas K-Pop Chijeuline. Rahma mengaku dulu ia merupakan orang yang cuek, pemalu dan introvert. Rahma juga cenderung menghindari pembahasan akan K-Pop didepan orang-orang yang tidak menggemari K-Pop. Menurut Rahma, ia merupakan seseorang yang cuek dan introvert sehingga ia mengaku bisa sama sekali tidak berinteraksi dengan orang lain yang tidak terlalu dikenalnya.

Tergabungnya Rahma dalam Komunitas K-Pop Chijeuline menuntutnya untuk bersosialisasi, berkomunikasi dengan orang-orang baru serta bekerja sama dengan sesama anggota komunitas ini. Hal ini membuat Rahma menjadi lebih berani dan terbuka karena pengalaman-pengalaman yang ia dapat selama bergabung di komunitas membuatnya terbiasa bersosialisasi dengan orang-orang baru. Rahma juga mengaku ia menjadi seseorang yang lebih kreatif dan berani menyampaikan ide-ide yang ia punya dan dapat merancang dan merencanakan sesuatu.

Rahma merasa ia menjadi orang yang sadar akan pentingnya relasi dan teman semenjak ia mulai bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline. Rahma mendapat banyak relasi dan teman baru yang berasal dari kampus yang berbeda dengan dirinya. Rahma mengaku dari situlah awalnya ia belajar untuk terbuka d dengan orang-orang baru dan sadar akan pentingnya relasi. Menurut Rahma, ia juga menjadi orang yang lebih percaya diri dalam menyalurkan hobinya di Komunitas K-Pop Chijeuline yang didalamnya terdapat orang-orang yang juga memiliki kegemaran dan hobi yang sama akan dirinya.

“Lebih kreatif, jadi lebih berani keluarin ide-ide yang rahma punya terus jadi bisa merancang dan merencanakan sesuatu, jadi percaya diri rahma nambah juga karena sebelumnya kan rahma cuek, tertutup, terus kalau gakenal yaudah biar aja gitu rahma ngomong cuma sama yang kenal, sekarang udah tau caranya bersosialisasi jadi bisa terbuka sama orang baru yang rahma jumpai soalnya kan kalau mau buat acara gitu terkadang menuntut kita bersosialisasi sama orang lain, jadi rahma belajar juga dari situ dapet temen juga,dapet relasi baru jadi dari situ rahma belajar buat terbuka, karena rahma sadar kalau relasi dan teman itu penting” “Jadi makin percaya diri juga buat nyalurin hobi sekarang karena gabung dan ketemu orang yang satu hobi sama rahma di chijeuline”

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 81

4.1.3 Penyajian Data

Setelah melakukan wawancara mendalam terhadap keempat informan yang telah ditetapkan, peneliti melakukan pengolahan data terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil wawancara yang didapat, peneliti menemukan beberapa kesamaan jawaban dan data yang dipaparkan oleh informan yang pada akhirnya menghasilkan kesimpulan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menemukan bahwa konsep diri yang dimiliki keempat informan terbentuk seiring dengan bergabungnya mereka dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Keempat informan menjadi diri yang lebih terbuka, percaya diri dan berani. Hal ini berbeda dengan diri keempat informan yang sebelumnya cenderung tertutup, kurang percaya diri dan pemalu.

Pengalaman-pengalaman yang didapat oleh keempat informan lewat komunitas K-Pop Chijeuline berdampak pada konsep diri yang dimiliki oleh keempat informan. Kegiatan-kegiatan dalam komunitas maupun orang-orang dalam komunitas membuat informan belajar untuk terbuka, lebih berani dan lebih percaya diri. Kegiatan-kegiatan dalam komunitas mengharuskan mereka untuk terbuka ketika bekerja sama dalam tim dan bersosialisasi dengan orang-orang baru. Kepercayaan diri yang dimiliki keempat informan juga bertambah selama tergabung dalam komunitas ini. peneliti dapat melihat bahwa keempat informan lebih percaya diri dengan hobi yang dimiliki dan dapat menyalurkannya lewat komunitas yang mereka ikuti.

Selain itu, peneliti juga dapat melihat bahwa alasan keempat informan untuk bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline didasari oleh adanya rasa nyaman, kedekatan, rasa diterima dan keinginan untuk terus menambah pengalaman maupun teman yang didapat dari komunitas yang diikuti oleh keempat informan. Keempat infroman mengaku bahwa mereka sudah nyaman, merasa dekat, dan diterima oleh anggota-anggota lain yang juga memiliki hobi serupa. Keempat informan juga mendapatkan pengalaman-pengalaman dan teman baru dengan mengikuti komunitas ini, dimana hal ini memberikan pengaruh pada keempat informan dan kehiduoan sosial yang dimiliki mereka. Alasan-alasan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 82

inilah yang kemudian membuat keempat informan tetap bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline.

Tabel 4.1

No Pembahasan Informan 1 Informan2 Informan 3 Informan 4

1 Konsep Diri Introvert, Tertutup, Pemalu, Introvert, sebelum Cuek, Pemalu Kurang Tertutup, memasuki percaya Pemalu, Komunitas Tertutup, Kurang diri, K-Pop percaya diri Tertutup, Tidak terlalu berfikiran Chijeuline dengan hobi bersosialisasi tertutup Kurang yang dimiliki Medan pada orang- percaya diri orang lain,

Kurang percaya diri

2 Proses Kegiatan- Lewat Sempat Kegiatan- Pembentukan kegiatan komunitas tertutup akan kegiatan Konsep diri dalam K-Pop hobi yang yang Rahma dalam komunitas Chijeuline dimiliki, lakukan komunitas K- menuntutnya Zaka Vina mulai dalam Pop untuk terbuka berkesem- lebih berani, komunitas Chijeuline dan patan percaya diri, membuatnya Medan bersosialisasi untuk dan terbuka sadar akan dengan orang tampil dengan hobi pentingnya lain. sebagai yang dimiliki bersosialisa- pengalaman- MC dan ketika ia si dan relasi. pengalaman bekerja bertemu Dengan ini membuat sama dengan bertemu Loven lebih dalam tim. orang-orang orang-orang berani dan Hal ini yang juga yang percaya diri membuat memiliki memiliki

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 83

untuk Zaka kegemaran hobi serupa, menyalurkan belajar atau hobi Rahma hobi, berfikiran yang sama belajar bersosialisasi, terbuka, dengan untuk memulai percaya dirinya lewat terbuka dan pertemanan diri dan komunitas K- lebih dan terbuka terbuka Pop percaya diri kepada orang pada orang Chijeuline. dengan ide lain. lain. atau hobi yang dimilikinya.

C3 Konsep diri Terbuka, Percaya Terbuka, Terbuka, yang Berani diri, Dapat Lebih berani Lebih berani terbentuk menyalurkan berfikiran mengungkap- untuk hobi yang terbuka kan hobi bersosialisai, dimiliki dan terhadap yang Peduli memulai hal-hal dimiliki, relasi, pertemanan baru dan Percaya diri baru, Percaya lain-lain, Lebih diri Terbuka. kreatif, Percaya diri dengan hobi yang dimiliki

(Sumber : Penyajian Data)

4.1.4 Kesimpulan

Konsep diri yang dimiliki Loven, Zaka, Vina dan Rahma awalnya berbeda dengan konsep diri yang telah terbentuk sekarang. Loven merupakan seseorang yang pemalu, kurang percaya diri, tertutup, introvert dan kurang bersosialisasi dengan orang lain. Zaka merupakan seseorang yang tidak terbuka, berfikiran tertutup, dan kurang percaya diri. Vina juga tertutup dan sempat kurang percaya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 84

diri dengan hobi yang ia tekuni sekarang, hal ini sempat membuatnya tertutup dan malu dengan hobi yang ia miliki. Tidak terkecuali Rahma, ia merupakan seseorang yang introvert, tertutup dan kurang percaya diri. Rahma juga tidak terlalu perduli dengan kehidupan bersosialisasi.

Meskipun Awalnya Loven, Zaka, Vina, dan Rahma merupakan seseorang yang tertutup, pemalu, dan kurang percaya diri, hal tersebut berhasil diubah oleh keempat informan semenjak mereka memilih untuk bergabung dengan komunitas K-Pop Chijeuline. Kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh keempat informan kerap menuntut mereka untuk bersosialisasi baik pada anggota maupun orang-orang baru yang memiliki hobi serupa dengan keempat informan. Hal ini juga berdampak pada konsep diri yang terbentuk pada Loven, Zaka, Vina dan Rahma.

Pengalaman-pengalaman yang didapat di Komunitas K-Pop Chijeuline berdampak pada pembentukan konsep diri Loven, Zaka, Vina dan Rahma. Loven menjadi orang yang lebih terbuka, berani menyalurkan hobi yang dimiliki dan memulai pertemanan baru, serta percaya diri. Sedangkan Zaka berhasil untuk membuka fikirannya, terbuka dengan orang lain dan percaya diri. Vina juga lebih berani dan percaya diri dengan hobi yang ia miliki. Vina memilih untuk terbuka dengan hobi yang dimilikinya. Rahma yang tadinya tertutup, pemalu, dan kurang percaya diri juga menjadi lebih terbuka, berani untuk bersosialisai, peduli relasi, lebih kreatif, Percaya diri dengan hobi yang dimiliki.

4.2 Pembahasan

Hobi setiap orang dapat berbeda-beda macam. Ada yang suka membaca, menulis, menyanyi, menonton film, mendengarkan musik dan menggemari hal-hal tertentu. Tidak terkecuali kegemaran akan budaya Korea atau Korean Wave. Korean Wave merupakan fenomena unik yang datang dari negara Korea Selatan. Populernya Korean Wave atau Korean Pop telah menerpa beberapa kalangan dalam masyarakat. Dalam Korean Pop atau K-Pop, biasanya terdapat grup penyanyi atau Idol grup yang juga cukup populer. Kepopuleran K-Pop telah menarik perhatian dan kegemaran orang-orang. Orang-orang yang menyukai K- Pop biasanya disebut sebagai K-Poppers.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 85

Banyak hal yang dilakukan para penggemar K-Pop untuk menyalurkan hobinya akan K-Pop. Ada yang aktif mendukung artis atau Idol grup kesukaannya, ada yang menampilkan tarian dan menyanyikan lagu K-Pop, ada yang suka mengikuti acara-acara Korea, dan adapula yang membentuk Komunitas K-Pop untuk menyalurkan hobinya akan K-Pop. Sudah ada beberapa Komunitas K-Pop yang terbentuk di kota Medan. Salah satu komunitas K-Pop tersebut ialah komunitas K-Pop Chijeuline yang telah berdiri sejak tahun 2014 dan masih aktif sampai sekarang. Komunitas ini terbentuk di kota Medan dan aktif dalam menyalurkan hobi K-Popnya dengan mengadakan acara-acara Korea yang bisa diikuti penggemar K-Pop lainnya di kota Medan.

Dalam komunitas K-Pop Chijeuline terdapat beberapa anggota yang aktif dalam menyalurkan hobi K-Popnya lewat komunitas yang diikutinya. Beberapa anggota Komunitas K-Pop Chijeuline inilah yang merupakan informan-informan dalam penelitian ini. Peneliti menemui para informan ketika sedang mengadakan acara Gathering Korea di gedung Suara Nafiri. Para informan memiliki kegemaran dan hobi akan K-Pop. Para informan yang merupakan anggota komunitas K-Pop Chijeuline ini sudah sering menyalurkan hobi yang ia miliki lewat komunitas yang telah beberapa tahun diikutinya. Para informan sudah beberapa kali berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam komunitas. Dari pengalaman-pengalaman yang telah dialami dalam menjalani hobi ini, baik pengalaman positif maupun negatif dapat mempengaruhi konsep diri para informan.

Peneliti berhasil mewawancarai empat orang informan yang sesuai dengan penelitian ini, dan empat orang informan yang telah diwawancari masih aktif sebagai anggota komunitas K-Pop Chijeuline di kota Medan. Wawancara yang dilakukan dengan para informan telah selesai dan hasil dari wawancara telah peneliti paparkan. Dalam wawancara yang telah dilakukan peneliti ingin melihat apa yang menjadi alasan para informan yang memiliki hobi atau kegemaran K- Pop untuk bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline dan bagaimana terbentuknya konsep diri mereka. Peneliti ingin melihat bagaimana para anggota komunitas melihat diri mereka sendiri dengan hobi yang mereka miliki dan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 86

tergabungnya dalam komunitas yang mereka ikuti. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan ini, maka pembahasannya sebagai berikut :

Keempat informan merupakan anggota komunitas Chijeuline yang telah bergabung selama lebih dari dua tahun. Keempat informan telah lama menggemari hobinya akan K-Pop dan memiliki berbagai pengalaman dalam menyalurkan hobinya. Keempat informan sering menyalurkan hobi yang dimilikinya lewat komunitas yang diikutinya dengan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas. Meskipun hal tersebut dapat menghabiskan waktu, dana, dan tenaga yang tidak sedikit keempat informan yang merupakan anggota komunitas ini tetap giat menyalurkan hobinya. Dengan menyalurkan hobinya, keempat informan tidak hanya merasa senang, mereka telah berhasil mengadakan suatu acara yang dihadiri ratusan orang dan pernah dimuat dalam surat kabar dan media tertentu.

Meskipun telah banyak pencapaian yang didapatkan oleh keempat informan, masih banyak masyarakat yang belum memahami budaya Korea dan masih asing akan hal tersebut. Seringkali keempat informan menjumpai pandangan maupun tanggapan sebelah mata dari masyarakat atau orang-orang sekitar terkait hobi K-Pop yang dimilikinya. Mulai dari ejekan “Banci” yang di tujukan untuk Idol grup laki-laki korea yang menurut orang-orang sekitar keempat informan terlihat terlalu feminin sampai kata-kata seperti “alay” pernah dialami mereka. Keempat informan menghargai pendapat yang dimiliki orang-orang disekitar mereka dan tetap menjalankan hobi yang mereka miliki terlepas dari banyaknya tanggapan atau pandangan sebelah mata terhadap hobi yang dimilikinya. Dengan adanya tanggapan sebelah mata, Konsep diri yang kuat diperlukan untuk tetap menyalurkan hobinya dan berkegiatan dalam komunitas yang diikutinya.

Menurut William H. Fitts (dalam Ernawati, 2016: 19) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Seperti yang sudah dipaparkan pada BAB II sub bab konsep diri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang. Salah satunya adalah orang

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 87

lain. Pengalaman-pengalaman yang dapat mempengaruhi konsep diri ini didapat dari interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Konsep diri seseorang dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, dari pengalaman hidup seseorang serta lingkungannya. Dalam hal ini, keempat informan telah banyak mendapat pengalaman-pengalaman dari interaksi yang dilakukannya dengan anggota komunitas K-Pop Chijeuline lainnya maupun masyarakat atau orang sekitarnya. Dari wawancara dan jawaban yang didapat peneliti dapat melihat konsep diri yang dimiliki oleh keempat informan.

Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Ernawati, 2016 :28) konsep diri dapat dibagi menjadi yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada 5 tanda orang dengan konsep diri positif dan 4 tanda orang dengan konsep diri negatif. Untuk itu, peneliti akan membahas konsep diri positif, berikut pembahasannya :

1. Memiliki keyakinan untuk menyelesaikan masalah. Dalam menyalurkan hobinya lewat komunitas K-Pop Chijeuline, terkadang keempat informan harus menghadapi berbagai hal yang kurang mengenakkan. Seperti tanggapan atau pandangan sebelah mata orang-orang sekitar, rasa malu dengan hobi yang dimiliki, dan rasa kurang percaya diri. Dalam hal ini, peneliti dapat melihat bahwa keempat informan memiliki keyakinan dalam menyelesaikan masalah yang dimilikinya. berdasarkan jawaban yang telah di peroleh, keempat informan berusaha menyelesaikan masalahnya dengan yakin karena meskipun diterpa beberapa masalah selama menyalurkan hobinya, keempat informan tetap berusaha untuk terus menyalurkan hobinya dan menambah percaya dirinya dengan kerap mengikuti setiap kegiatan atau acara yang diakan komunitas terlepas dari adanya tanggapan maupun pandangan sebelah mata dari orang sekitar. Loven, Zaka, Vina dan Rahma tetap memilih untuk menyalurkan hobinya meskipun terdapat beberapa masalah seperti tanggapan-tanggapan negatif dari masyarakat selama mereka menjalankan hobinya dan ingin terus menambah pengalaman dan teman yang mereka dapat selama beraktivitas maupun berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan Komunitas

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 88

K-Pop Chijeuline. Keempat informan juga mengatasi rasa malu terhadap hobinya dengan belajar untuk berpikiran terbuka dan percaya diri terhadap apa yang disukainya seperti Loven yang mengaku lebih memilih untuk berani dalam mengutarakan apa yang disukainya karena masih ada orang lain yang juga memiliki kegemaran serupa. Vina juga merasakan hal yang sama dimana ia mengatasi rasa malu terhadap hobinya dengan lebih terbuka terhadap orang lain terkait dengan hal yang disukainya. Zaka dan Rahma juga memilih untuk terbuka dan percaya diri dengan apa yang disukainya. 2. Merasa setara dengan orang lain. Peneliti dapat melihat bahwa keempat informan merasa setara dengan orang lain. Berdasarkan jawaban keempat informan yang telah di peroleh, keempat informan cenderung merasa bahwa mereka setara dengan orang lain. Adanya tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan tidak membuat mereka berhenti menyalurkan atau menggemari dan berkegiatan dalam komunitas K-Pop Chijeuline yang mereka ikuti. Keempat informan cenderung merasa berhak untuk menyalurkan dan menggemari hobi yang dimiliki serta komunitas yang mereka ikuti. 3. Menerima pujian dari orang lain tanpa rasa malu. Keempat informan merupakan anggota komunitas K-Pop Chijeuline yang masih aktif menyalurkan hobinya lewat komunitas yang diikutinya sejak lama. Keempat informan menyalurkan hobi yang dimilikinya dengan membuat acara Korea yang dapat diikuti oleh K- Popppers lain di kota Medan. Lewat partisipasinya membuat acara Korea ini, keempat informan dapat menyalurkan hobi dan kegemaran yang dimiliki serta menambah pengalaman mereka. Hal-hal ini kemudian mendapat apresiasi, pujian dan tanggapan positif dari orang- orang di sekitar keempat informan. Orang-orang tersebut memuji dan memberikan pujian atau tanggapan positif seperti keren dan hebat kepada mereka. Keempat informan kemudian mengungkapkan bahwa mereka menerima dan berterima kasih kepada orang-orang sekitar

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 89

mereka yang telah mengapresiasi, memuji, atau memberikan tanggapan positif terhadap mereka. Hal ini membuat mereka semakin semangat dan ingin terus membuat acara yang lebih bagus lagi. Hal ini juga menunjukkan bahwa keempat informan mampu menerima pujian dari orang lain. Adanya pujian atau tanggapan positif yang diterima keempat informanpun tidak membuat mereka merasa malu. Sebaliknya, keempat informan semakin ingin terus berkarya dan menyalurkan hobi lewat komunitas yang diikutinya dengan membuat acara. 4. Memiliki kesadaran bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat. Keempat informan sadar bahwa dalam hobi dan komunitas yang diikutinya terdapat orang yang menyukai dan tidak menyukai hobi atau komunitas yang mereka ikuti. Loven, sebagai anggota komunitas K- Pop Chijeuline menyadari adanya tanggapan-tanggapa sebelah mata orang-orang sekitarnya akan kegemarannya dan lebih memilih untuk tidak memaksa orang lain untuk turut menyukai apa yang disukainya. Zaka, Vina dan Rahma memilih untuk menghargai perbedaan pendapat dan pandangan yang dimiliki orang-orang sekitar tentang hobi dan komunitas yang diikutinya. Mereka merasa bahwa setiap orang memiliki hobi dan kegemaran yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa keempat informan sadar bahwa yang mereka sukai tidak semua orang menyetujuinya. 5. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadiannya yang tidak disenanginya dan mau berusaha untuk merubahnya. Peneliti melihat bahwa keempat informan mampu memperbaiki dirinya dan mau berusaha untuk merubahnya. Keempat informan merupakan orang yang awalnya masih malu dan kurang percaya diri serta kurang terbuka dengan orang sekitarnya. Loven mengaku bahwa ia merupakan orang yang introvert dan tidak cukup berani untuk

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 90

memulai suatu pertemanan. Loven juga mengaku bahwa ia merupakan seseorang yang pemalu, tidak terbuka dan tidak terlalu sering bersosialisasi dengan orang lain. Vina merupakan seseorang yang telah lama menyukai K-Pop, akan tetapi ia mulai menutupi kegemarannya selama ia duduk di bangku smp karena teman-temannya yang laki-laki tidak terlalu menyukai K-Pop, Vina malu dan menutupi bahkan merahasiakan kegemaran dan hobinya tersebut. Vina tidak percaya diri dengan apa yang disukainya waktu itu. Rahma merupakan seseorang yang introvert. Rahma mengaku bahwa ia merupakan orang yang cuek dan tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya. Rahma juga menghindari pembicaraan tentang hobinya jika bertemu dengan orang yang memiliki hobi berbeda dengan dirinya. Sedangkan Zaka awalnya tidak terlalu menyukai K-Pop dan tidak terlalu terbuka dengan hal tersebut. Maka dari itu keempat informan terlihat mampu memperbaiki dirinya karena mereka sadar dan mengakui bahwa mereka merupakan pribadi yang kurang terbuka, pemalu, dan kurang percaya diri. Akan tetapi keempat informan tidak langsung menyerah dengan keadaan karena keempat informan berusaha untuk merubah hal tersebut selama mereka tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Keempat informan mengaku bahwa mereka mendapat pengalaman dan teman baru selama mereka tergabung dalam komunitas ini. Dalam komunitas ini, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan menuntut mereka untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru. Maka dari itu, keempat informan merubah diri mereka yang pemalu, tidak terbuka dan kurang percaya diri dengan belajar bersosialisasi dengan orang-orang yang mereka temui selama tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline, mereka juga mengubah diri mereka yang kurang terbuka dengan belajar bekerja sama dalam tim yang menuntut keterbukaan dirinya. Keempat informan juga berusaha untuk menambah kepercayaan dirinya dengan lebih berani menyalurkan hobi yang ia punya didalam komunitas K-Pop Chijeuline.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 91

Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif, yaitu (Rahmat, 105 dalam Ernawati,2016 : 29) :

1. Peka pada kritik, mudah marah, koreksi seringkali dipersepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga diri, cenderung mempertahankan pendapatnya dengan berbagi justifikasi atau logika yang keliru. Dari jawaban yang diberikan oleh keempat informan, keempat informan telah banyak mendapatkan tanggapan-tanggapan sebelah mata atau negatif selama tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline dan dalam menyalurkan hobi yang dimilikinya. Ketika orang-orang sekitar keempat informan melontarkan tanggapan-tanggapan tersebut kepada keempat informan, mereka tidak marah atau berkutat dengan pendapat mereka meskipun mereka bisa membela diri sedemikian rupa. Keempat informan lebih memilih untuk tidak ambil pusing dengan tanggapan- tanggapan negatif atau sebelah mata yang mereka dapatkan dan menghargai perbedaan pendapat yang dimiliki orang-orang sekitar mereka. 2. Sangat responsif pada pujian, selalu mengeluh, mencela dan bersikap hiperkritis (tidak sanggup mengungkapkan pengakuan pada kelebihan orang lain). Peneliti tidak menemukan sikap hiperkritis yang ada pada keempat informan. keempat informan tampak menghargai pendapat orang lain yang berbeda tanpa mencela orang-orang tersebut. Keempat informan juga tidak berlebihan dalam merespon pujian yang didapat, mereka mengungkapkan bahwa mereka menerima dan berterima kasih pada orang-orang yang memberikan pujian. Adanya kegiatan-kegiatan seperti membuat acara Korea yang di partisipasi menuntut keempat informan untuk menyisihkan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit untuk mengadakan sebuah acara yang bagus. Meskipun harus menyisihkan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit, Keempat informan tidak mengeluh dan tetap menjalankan partisipasinya dalam membuat acara tersebut. 3. Cenderung merasa tidak diperhatikan dan tidak disenangi oleh orang lain. Dengan adanya tanggapan-tanggapan yang kurang mengenakkan dari orang-orang sekitar tidak langsung membuat informan merasa tidak

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 92

disenangi oleh semua orang. Peneliti dapat melihat keempat informan merasa masih memiliki orang-orang dengan kegemaran yang sama yang menyenangi mereka. Loven, Vina, Rahma, dan Zaka merasa telah nyaman dan diterima dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Maka dapat dilihat bahwa keempat informan tidak merasakan kurang disenangi atau diperhatikan orang lain karena menurut jawaban keempat informan mereka masih diterima dengan baik oleh orang-orang yang menyenangi mereka yang tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Berdasarkan jawaban dari keempat informan, mereka tidak terlalu ambil pusing dengan orang-orang yang tidak menyenangi mereka atau hobinya karena mereka merasa bahwa setiap orang memiliki pendapat dan kegemaran yang berbeda. 4. Bersikap pesimis terhadap kompetisi sebagaimana terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam prestasi. Keempat informan merupakan orang-orang yang sudah lama tergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Keempat informan juga telah berhasil mengadakan acara-acara Korea ditengah banyaknya acara- acara Korea lain yang juga diadakan oleh komunitas lain. Keempat informan tetap giat, percaya diri, dan optimis dalam menyalurkan hobinya meskipun harus menyisihkan waktu, dana, dan tenaga dan tetap membuat acara Korea yang menyenangkan terlepas dari banyaknya acara-acara korea yang telah diadakan. Hal ini menunjukkan bahwa keempat informan bersikap optimis dalam berkompetisi karena mereka tetap menjalankan atau menyalurkan hobinya dan menghasilkan sebuah acara Korea yang diikuti oleh ratusan orang. Hal ini juga menunjukkan bahwa keempat informan yang tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline mampu bersaing dengan yang lain dalam prestasi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dilihat bahwa keempat informan memiliki konsep diri positif dimana keempat informan memiliki kriteria atau tanda-tanda yang ada dalam konsep diri positif. Keempat informan mampu dan yakin untuk menyelesaikan masalah yang mereka miliki serta merubah aspek diri yang tidak senanginya

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 93

dengan terus menyalurkan hobi dan menambah pengalaman yang dapat menambah percaya diri mereka. Keempat informan juga merasa bahwa setiap orang memiliki hobi yang berbeda dan tidak semua orang akan menyukainya, mereka memilih untuk menghargai adanya perbedaan pendapat yang dimiliki orang-orang sekitar.

Adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan sebelah mata dari orang- orang sekitar keempat informan tidak membuat mereka berhenti menyalurkan hobi yang dimilikinya lewat komunitas yang diikuti mereka. Keempat informan tetap menjalankan dan menyalurkan hobi yang dimiliki tanpa rasa malu. Peneliti juga tidak melihat adanya kriteria ataupun tanda-tanda konsep diri negatif yang sesuai pada keempat informan. Keempat informan terlihat mampu berkarya dan menyalurkan hobinya tanpa bersikap hiperkritis dan terus mengeluh. Beberapa tanggapan sebelah mata juga tidak langsung membuat keempat informan merasa dirinya tidak disenangi semua orang, hal ini juga tidak langsung memicu amarah keempat informan. Keempat informan mampu menerima pujian dan memahami perbedaan pendapat yang dimiliki semua orang.

Konsep diri pada keempat informan adalah konsep diri positif. Hal ini tidak terlepas dari interaksi, komunikasi dan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan di komunitas K-Pop Chijeuline yang berdampak pada terbentuknya konsep diri yang dimiliki oleh keempat informan. Menurut William H. Fitts konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Lewat komunitas K-Pop Chijeuline, keempat informan dapat menyalurkan hobi yang dimiliki dan memiliki lingkungan atau kehidupan sosial yang mendukung. Keempat informan dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang juga memiliki hobi atau kegemaran yang sama akan keempat informan. Hal ini membuat keempat informan juga mendapatkan pengalaman- pengalaman yang dapat membentuk konsep diri mereka.

Jawaban-jawaban dari keempat informan juga telah diperoleh. Jawaban- jawaban yang diperoleh dari keempat informan telah dipaparkan dalam hasil penelitian. Berdasarkan jawaban-jawaban keempat informan tersebut, peneliti

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 94

dapat melihat dan mengetahui alasan-alasan keempat informan tetap bergabung dengan komunitas yang mereka ikuti sampai sekarang ditengah adanya tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan masyarakat atau orang sekitar mereka. Keempat informan tetap bergabung dengan komunitas K-Pop Chijeuline karena sudah adanya kenyamanan, kecocokan, serta rasa diterima dengan baik oleh anggota-anggota komunitas lainnya yang juga tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline. Keempat informan merasa mereka masih ingin terus menambah pengalaman dan teman yang mereka dapat dari komunitas ini.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang berjudul Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan yang telah dilakukan oleh peneliti beserta hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil beberapa kesimpulan, kesimpulan-kesimpulan tersebut, yaitu :

1. Konsep diri keempat anggota komunitas K-Pop Chijeuline yang merupakan informan-informan dari penelitian ini lebih dominan positif. Hal ini dilihat dari adanya 5 kriteria atau tanda konsep diri positif menurut Willian D. Brooks dan Phillip Emmert pada keempat informan. Jawaban- jawaban dari keempat informan yang diperoleh lewat wawancara sesuai dengan 5 kriteria atau tanda konsep diri positif menurut William D. Brooks dan Philip Emmert. 2. Terdapat beberapa alasan dari keempat informan yang merupakan anggota komunitas K-Pop Chijeuline. Alasan Loven untuk tetap bergabung adalah ia ingin terus menyalurkan hobi, menambah teman dan pengalaman serta adanya rasa nyaman dan kedekatan yang ia rasa. Sama halnya dengan Zaka. Sedangkan alasan Vina adalah kedekatan, dan rasa diterima oleh anggota lainlah yang membuatnya tetap bergabung. Alasan Rahma adalah kecocokan, kedekatan, dan rasa diterima serta banyaknya pelajaran dan pengalaman yang telah ia dapat. 5.2 Saran

Melalui penelitian yang telah dilakukan mengenai konsep diri anggota komunitas K-Pop Chijeuline Medan, peneliti memiliki beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi berbagai pihak, adapun saran-saran tersebut, yaitu :

1. Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa lainnya mengenai konsep diri anggota komunitas K-Pop Chijeuline di kota Medan. Penelitian ini juga diharapkan dapat

96 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 97

2. berguna bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitan serupa dan dapat melanjutkan penelitian dengan informasi yang beragam dan lebih dalam. 3. Konsep diri merupakan sesuatu yang terbentuk dari pengalaman- pengalaman yang didapat dari interaksi. komunikasi berperan penting dalam interaksi yang dilakukan dan dapat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri. Maka dari itu, diharapkan kedepannya penelitian ini dapat memberi pengetahuan dan kesadaran tentang hal-hal seputar komunikasi dan konsep diri yang dimiliki masing-masing orang.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 98

DAFTAR REFERENSI

SUMBER BUKU :

Agustiani, Hendriati. 2009. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). Bandung : Aditama

Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Ghony, M. Djunaidid dan Almanshur, Fauzan. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

McLean, Scott. 2005. The Basics Of Interpersonal Communication. Amerika Serikat : Pearson Education.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rustan, Ahmad Sultra dan Hakki, Nurhakki. 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Deepublish.

Supratman, .Lucy Pujasari. Dan Mahadian, Adi Bayu. 2016. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta : deepublish.

Tae-Jin Yoon, Dal Yong Jin. 2017. The Korean Wave : Evolution, Fandom, Transnationality. Amerika Serikat : Lexington Books.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Youna Kim. 2013. The Korean Wave : Korean Media Go Global. New York : Routledge.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 99

SUMBER SKRIPSI :

M. Sholihul Amri Nasution. 2018. Konsep Diri Perempuan Pecinta Film Anime (studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Perempuan Pecinta Film Anime Di Kota Medan). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sumatera Utara.

Linda Ernawati. 2016. Hubungan Self Concept Dengan Riya Mayarakat Dusun Wotgaleh Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

SUMBER JURNAL :

Gradini Iradati Putri. 2016. Fenomena Komunikasi Komunitas K-Popers Pekanbaru. Jom FISIP Vol.3 No.1

Simbolon, Erin Radien. 2015. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dan

Pembelajaran Kontekstual Terhadap Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Siswa Smp Pada Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan. Edusains, Vii (1), 2015, 97-104

SUMBER INTERNET : https://chijeuline.wixsite.com/chijeulineindonesia diakses pada 31 Oktober http://medan.tribunnews.com/2018/07/01/mengenal-komunitas-penggemar-kpop- hobi-yang-bisa-hasilkan-uang https://lifestyle.sindonews.com/read/1001132/158/20-judul-drama-korea-yang- tayang-di-rcti 1431590153 31 Oktober 2018 https://www.youtube.com/watch?v=TufL1vwhsrw. Diakses pada 1 November 2018

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 100

Lampiran

A. Pedoman Wawancara Nama : Umur : Pekerjaan : Tanggal wawancara : Pukul : Tempat : P : Siang, boleh tau namanya siapa? P : Nama panggilan kamu? P : Okay, jadi kamu kan K-Popers nih, kira-kira udah berapa lama sih suka sama K-Pop? P : Awalnya dari mana kamu tau K-Pop? P : Bagaimana kamu sampai bisa K-Pop? P : Apa yang spesial dari K-Pop? P : Kan banyak tuh musik pop dari negara lain, kenapa kamu suka K-pop? P : Nah biasanya kan penyanyi atau Idol K-pop kan merilis album atau merchandise-merchandise gitu kan, kamu suka beli ga? P : Berapa harga dari album atau merchandise-merchandise tersebut? P : Terus album atau merchandise gitu ada yang palsunya ga? P : Kamu biasanya beli yang asli? P : Kenapa kamu memilih untuk beli yang asli? Kalau soal harga pasti lah lebih murah yang ga asli kan.. P : Berapa banyak sih uang yang kamu keluarkan untuk membeli barang-barang atau merchandise-merchandise K-pop? P : Biasanya kamu beli barang-barang atau merchandise-merchandise K-Pop itu dari uang sendiri terus nabung dulu atau minta uang dari orangtua khusus untuk membeli merchandise-merchandise K-pop? P : Kenapa kamu memilih untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk barang-barang K-pop? P : Kamu kan suka nih sama K-Pop, ada ga penyanyi, idol-idol, atau boy group atau girl group K-Pop yang kamu sukai?

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

P : Sudah berapa lama kamu menyukai penyanyi, idol, atau grup K-Pop tersebut? P : Apa saja yang membuat kamu tertarik atau menyukai penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut? P : Sebagai fans, ada ga hal-hal yang kamu lakukan untuk penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut? P : Apakah penyanyi, idol-idolm boy/girlgroup tersebut menginspirasi kamu? Atau mempengaruhi kamu dalam segi berbahasa, berpakaian, berpenampilad, dll P : Kenapa sih kamu memilih untuk mengikuti atau meniru penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut? P : Kalau mendengarkan lagu-lagu K-Pop itu seberapa sering sih? P : Biasanya denger lagu K-Pop atau nonton video K-pop itu bisa menghabiskan waktu berapa lama? P : Biasanya orangtua kamu suka ngingatin atau marah ga kalau kamu nonton atau denger lagu K-Pop? P : Kan banyak tuh hal-hal berbau korea, seperti acara televisi atau budayanya, ada ga yang kamu sukai? P : Kalau acara televisi atau drama-drama Korea kamu suka nonton ga ? P : Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk menonton acara-acara televisi atau drama-drama korea tersebut? P : Apa sih yang membedakan acara-acara televisi atau drama-drama korea dengan acara televisi atau drama drama lokal maupun dari negara lain? P : Kenapa kamu menyukai acara televisi atau drama-drama korea? P : Apa yang kamu suka dari hal-hal tersebut? P : Kalau budaya-budaya korea biasanya kan ada ditampilkan di acara televisi maupun drama-drama korea kan, kamu suka ga dengan budaya korea? P : Kan banyak nih budaya lain, misalnya kayak budaya jepang atau cina dan bahkan budaya Indonesia sendiri, kenapa kamu suka sama K-Pop atau budaya- budaya Korea gitu? P : Di medan ini kan, udah banyak tuh restoran Korea yang dibangun, kamu suka makan di restoran Korea tersebut ga? P : Apakah kamu sering makan di restoran Korea? kalau dibandingkan restoran biasa seperti restoran makanan Indonesia atau western food gitu, lebih suka restoran korea? P : Kenapa sih kamu lebih suka makan di restoran korea?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau Bahasa korea ada ga kata-kata yang kamu ketahui? Atau mungkin kamu bisa berbahasa korea? P : Bagaimana sih kamu bisa tahu kata-kata dalam Bahasa Korea tersebut? Darimana kamu mengetahuinya? P : Kalau lagi ngomong-ngomong sehari-harinya pernah tidak terucap atau menggunakan Bahasa Korea? apakah sering? P : Kenapa kamu menggunakan Bahasa korea? P : Ada ga budaya-budaya korea yang lain yang kamu aplikasikan dalam kehidupan kamu sehari-hari? P : Jadi kamu kan suka nih sama K-Pop, orang sekitar kamu atau temen-temen kamu ada ga yang menyukai K-Pop juga? P : Terus kamu kan sekarang tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline nih, sudah berapa lama kamu tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline ini? P : Darimana awalnya kamu tahu tentang komunitas chijeuline ini? P : Apasih alasan kamu mau masuk ke komunitas Kpop Chijeuline?kenapa kamu mau masuk ke komunitas chijeuline? P : Kan ada tuh komunitas-komunitas K-Pop lain di medan, kenapa kamu memilih bergabung di komunitas Chijeuline? P : Kalau di komunitas K-Pop Chijeuline, biasanya kamu ketemu dong dengan sesama anggota yang juga suka K-Pop, sering ga menghabiskan waktu untuk membahas hal-hal korea? P : Biasanya berapa lama ngomongin K-Pop atau hal-hal yang berbau K-Pop? P : Terus setelah kamu masuk di chijeuline, terus bertemu dengan anggota lain yang juga suka K-Pop, kamu semakin menyukai K-Pop ga? Semakin bertambahkah? P : Selama tergabung di chijeuline, kamu semakin sering ga menghabiskan waktu untuk K-Pop atau drama-drama? P : Kalau dalam berbicara biasanya di komunitas ini suka berbahasa korea kah? P : Nah, setelah masuk kedalam komunitas Chijeuline, ada ga informasi-informasi tentang K-Pop, drama, atau budaya Korea yang sebelumnya kamu tidak ketahui tapi kamu ketahui setelah masuk di chijeuline? P : Kan dalam komunitas K-Pop chijeuline, pembahasan tentang K-Pop, drama korea, atau budaya-budaya korea pasti udah ga asing lagi di telinga, pengetahuan tentang hal-hal berbau Korea juga sudah banyak didapat, ada ga sih beberapa anggota yang kamu lihat sangat mengetahui K-Pop, acara-acara televisi korea seperti drama-drama korea dll dan budaya korea?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Ada kah anggota yang berbahasa, bepenampilan, atau bergaya korea? P : Kalau kamu sendiri, selama tergabung dalam Chijeuline ada ga keinginan untuk tampil, berbahasa, atau bergaya ala korea? P : Apakah setelah bergabung di chijeuline kamu tampil, berbahasa, atau bergaya korea? P : Kenapa setelah bergabung di komunitas Chijeuline kamu memilih untuk tampil, bergaya dan berbahasa korea ? p : Nah, kalau di komunitas Chijeuline itu kegiatan apa saja sih yang dilakukan? P : Kalau acara-acara atau event-event korea gitu berapa kali sudah diadakan? Apakah ada tanggal khusus untuk mengadakan acara korea yang diselenggarakan Chijeuline? P : Sudah berapa kali kamu ikut berpartisipasi dalam acara-acara yang komunitas K-Pop chijeuline selenggarakan? P : Kenapa sih kamu mau berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara, untuk menyelenggarakan acara atau event kan butuh waktu, tenaga, dan dana yang tidak sedikit? P : Apa yang kamu rasakan selama tergabung dalam komunitas chijeuline? P : Apa ajasih yang kamu dapatkan selama tergabung di Chijeuline? P : Apa saja hal positif dan negatif yang kamu dapatkan dari chijeuline? P : Nah, setelah masuk ke komunitas Chijeuline, orang sekitar seperti teman atau keluarga mengetahui ga tentang hal ini? P : Apa tanggapan mereka tentang bergabungnya kamu di komunitas K-Pop Chijeuline? Mereka mendukung apa tidak? P : Bagaimana tanggapan atau pendapat-pendapat dari masyarakat atau orang- orang tentang K-Pop dan komunitas K-Pop? P : Kan masih banyak tuh pendapat atau tanggapann sebelah mata dari masyarakat, atau orang-orang sekitar, bagaimana kamu menanggapi hal tersebut? P : Selama tergabung di chijeuline pernah ga mendapat tanggapan yang kurang mengenakkan? Bagaimana kamu mengatasinya? P : Bagaimana kamu melihat diri sendiri sebagai anggota komunitas K-Pop Chijeuline? P : Kenapa kamu tetap memutuskan untuk bergabung di komunitas K-Pop Chijeuline? P : Kedepannya apakah kamu tetap ingin menyukai K-Pop dan tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline? Kenapa? B. TRANSKRIP WAWANCARA

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Informan 1

Nama : Loventia

Umur : 21

Pekerjaan : Mahasiswi

Tanggal wawancara : 30 November 2018

Pukul : 14.30 WIB

Tempat : Ropisbak Ghifari

P : Siang, boleh tau Namanya siapa?

N : Namanya Loventia

P : Biasanya dipanggil apa?

N : Biasanya ada yang panggil Loven ada yang pangggil Tia, tapi biasanya temen- temen panggil Loven

P : Loven sekarang kuliah, sudah lulus, atau sekolah?

N : Sekarang lagi kuliah semester akhir kebetulan

P : Berarti umur sudah 20 atau..?

N : Iya…21

P : Oh 21, oke

N : Iya

P : Okay, jadi Loven kan K-Popers kan ya?

N : Iya bisa dibilang gitu

P : Udah berapa lama sih suka sama K-Pop?

N : Kira kira itu mungkin 10 tahun, karena itu dimulai dari kelas 6 SD

P : Wah udah lama juga ya

N : Iya..dari kelas 6 SD tahun 2008 atau 2009

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Berarti sebenarnya kita sebaya ya, aku waktu kelas 6 SD belum tau tuh tentang Korea Korea, belum terlalu heboh waktu itu, ga seperti sekarang terus awalnya tau K-Pop itu darimana sih?

N : Pertama tau K-Pop itu dari siaran televisi Indosiar, itu drama Asia Indosiar tahun 2008/2009, itu dramanya Namanya Gong, kalau judul Bahasa inggrisnya Princess Hours.

P : Terus K-Pop itukan Korean Pop ya, musik Pop Korea, gimanasih sampai bisa tau K-Pop?

N : Jadi di drama itukan punya soundtrack drama, jadi pertama kali tau K-Pop itu ya dari soundtrack dramanya itu, dari drama Gong itu, karena enak tu kan, setiap opening sama penutupan dramanya tu selalu ada lagunya tu, dari lagu itulah pertama tau ada musik K-Pop, oh ini musik lagunya Bahasa Korea gitu, jadi dari situ sih tau pertamanya.

P : Terus kok sampai menyukai K-Pop itu gimanasih? Yang sampe musik- musiknya itu kamu tau..

N : Pertama ya dari drama itu juga, jadi pertamanya tuh dari drama, tapi jaman dulu itukan masih susah internet, jadi taunya itu mungkin. Tapi awal suka K-Pop itu bukan dari 2008 atau 2009 karena waktu itu belum terlalu tau internet karena masih SD juga, jadi pertama tau itu waktu itahun 2010, awal 2010 itu keluar drama Namanya Boys Before Flowers. Di drama itu Official Soundtracknya banyak, lagunya itu banyak banget dari pada drama yang pertama kali aku tonton itu. Jadi ada group, satu group itu nyanyiin official soundtrack, jadi banyak. Jadi itulah pertama kali mulai suka, ada nama groupnya SS501, disitulah bener bener searching di internet, pergi ke warnet buat cari lagu-lagu K-Pop itu.

P : Lumayan juga ya sampe mau ke warnet

N : Iya karena jaman itu belum ngehits gitu kan, terus ga banyak yang ditayangin, di televisi tuh ga banyak.

P : Terus apasih yang spesial dari K-Pop? dari segi musik kan ada juga tuh musik- musik lain, kenapa sih K-Pop ini spesial menurut kamu?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Kalau aku dulu ya belum terlalu tau sama musik-musik Pop lain kecuali Popnya Korea kebetulan, selain lokal. Dijaman dulu tuh di Tv cuma ada lagu-lagu Indonesia, atau india mungkin, dan aku ga terlalu suka ya. Jadi dulu tuh taunya cuma K-Pop, dan kebetulan lagu-lagunya itutuh lebih enak daripada lagu-lagu lokal. Lebih nangkep di hati, mungkin karena gatau artinya ya jadi kek lucu ni.

P : Seolah-olah bisa dimengerti ya hehehe

N : Iya mengertinya dari nadanya aja hehe

P : Tapi suka ya?

N : Suka, suka banget malahan

P : Terus kan banyak tuh musik pop dari negara lain kan, kayak lagu Pop Indonesia, nah kamu mungkin lebih suka K-Pop, tapi dijaman itukan ada juga drama-drama kayak drama Taiwan, kan ada soundtracknya juga tu, kenapa dibanding lagu pop negara-negara lain, kamu sukanya K-pop?

N : Tadi sebenarnya aku jaman dulu, bahkan sampai sekarang pun ga cuma K-Pop yang kutonton atau kudengerin, Cuma ya yang paling nyantol dihati itu ya K-Pop, K-Pop yang paling enak. Aku juga dengerin lagu Cina atau Taiwan Cuma ya rasanya kurang srek aja gitu.

P : Beda ya rasanya, jadi lebih suka sama K-Pop nih?

N : Iya, dia kayak punya ciri khas sendiri sih, kalau misalnya orang yang biasa denger lagu K-Pop nih, emang beda gitu feelnya Pop Korea itu sama Pop yang lain. Kayak punya ciri khasnya tersendiri, kalau emang suka dan dalamin pasti ngerti.

P : Ciri khas yang gimanasih?

N : Dia itu gimana ya, gaperlu tau artinya dari nadanya pun udah tergambar gitu maksud lagunya, ya mungkin berlebihan tapi karena ya emang uda suka dari awal juga didalami jadi ngerti.

P : Biasanya nada K-Pop itu yang gimanasih yang menarik kamu?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Yang menarik ya? Tergantung sih, aku hampir semua lagu korea dengan genre-genre lain itu suka juga, kayak RnB, Jazznya juga aku suka, Pop, Ballad, Hip-Hopnya juga, semua aku dengerin. Memang aku tuh suka, mungkin karena bahasanya juga ya, aku juga tertarik sama bahasanya.

P : Oh jadi dia tuh punya keunikan tersendiri ya lagu-lagu Korea ini

N : Iya kayak nyangkut gitulah dihati

P : Nah kalau K-Pop itu biasanya kan adatuh penyanyinya kayak idol,girl group,boy group, dan lain-lain, Idol K-pop kan merilis album atau merchandise- merchandise gitu kan, kamu suka beli ga? Kalau dulu waktu internet masih susah kamu sukanya kan ke warnet, searching lagu di warnet, setelah si Idol ini merilis album, merchandise-merchandise gitu suka beli ga?

N : Jadi kalau dijaman dulu, pas awal-awal aku belum ada beli-beli sih, dan dijaman dulu itu Korea itu belum terlalu hits ya, di 2009 itu belum hits. Waktu aku kelas 3 SMP ya itu baru ngehits banget, waktu masuk SMP kelas 2 atau 3 itu baru buming banget. Jadi dulu tuh belum ada albumnya. Kalaupun merchandise itu biasanya aku mulai beli waktu masuk kelas 3 SMP, aku mulai beli-beli, kayak majalah, beli poster dan itu masih keluaran Indonesia sih waktu aku mulai beli- belinya.

P : Kalau kisaran harga dari merchandise-merchandise yang kamu beli nih, kira- kira berapa harga dari album atau merchandise-merchandise itu?

N : Kalau yang aku beli itu termasuk banyak ya, ada kayak majalah, poster, jacket, tas, baju, jam tangan, itu banyaklah, itu kalau bukan yang official ya, mungkin sekitar diatas 150 ribu kalau untuk yang besar-besar kayak baju, jam gitu tapi kalau untuk kayak kotak pensil, itu bisa diatas 100 ribu bisa dibawah 100 ribu. Tapi kalau untuk Official itu bakal lebih mahal sih memang.

P : Yang ga official aja bisa 100 ribuan ya?

N : Iya itu yang ga official, kalau itu masih jaman-jaman SMP sih kalau sekarang di 2018 itu udah banyak kan kayak online gitu, yang ga official di online juga uda banyak dan jadi lebih murah, tapi kalau jaman SMP itu masih mahal.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau sekarang kamu belinya yang official apa yang unofficial?

N : Kalau sekarang kebetulan itu yang unofficial sih karena lebih murah

P : Berarti album atau merchandise gitu ada juga yang palsunya ya?

N : Kalau album gaada sih yang palsu, kalau merchandisenya banyak yang Kw. Kalau album pasti official dan harganya bisa diatas 600 ribu.

P : Terus kamu tadi daripada yang asli lebih milih yang ga asli kan? Kenapa kamu milih yang ga asli?

N : Sebenarnya tergantung barangnya sih, aku gabisa bilang aku milih yang ga asli atau asli, itu tergantung barangnya, apa yang aku beli tapi kalau misalnya album pasti beli yang asli lah tapi kalau kayak baju, terus jam, ada beberapa accecories kayak kalung atau gelang itu aku lebih pilih yang ga asli, karena selain mahal, beli yang ga asli sama aja kepuasannya buat aku.

P : Oh tapi tetep ya tadi kadang kamu beli barang yang asli juga, kayak album gitu..

N : Iya

P : Kenapa sih kamu beli yang asli itu, kan lebih mahal ya?

N : Karena untuk memuaskan hasrat di hati sih sebenarnya, kayak dengan membeli ini aku bisa mendukung idol itu tetap ada

P : Jadi untuk mendukung Idol yang kamu sukai juga ya?supaya dia tetap berkarya gitu?

N : Iya

P : Terus kamu tadi bilang banyak juga yang kamu beli kayak tas, jam, jacket, gelang, kalung, poster, itu kira- kira uda berapa banyak sih uang yang kamu keluarkan untuk beli-beli album atau merchandise-merchandise itu?

N : Oh kalau itu, kan dalam kurun waktu 10 tahun ini kan, udah jutaan lah, udah ga keitung. Karena udah sangking hobinya jadi gapernah itung-itung kalau beli.

P : Kalau uangnya terkumpul sekarang udah bisa beli apa gitu yakan hehe

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Iya hehe

P : Biasanya kamu beli barang-barang atau merchandise-merchandise K-Pop itu dulunyakan masih sekolah, kamu itu beli dari uang sendiri terus nabung dulu atau minta uang dari orangtua khusus tuh untuk membeli merchandise-merchandise K- pop?

N : Kebetulan, orangtua ku tuh masih pemikirannya ga terlalu terbuka untuk hal- hal kayak gini jadi, pastinya aku harus berjuang sendiri sih, kalau mau beli itu tuh harus nabung dulu, tunggu dulu beberapa minggu ngumpulin uang baru bisa beli.

P : Berarti dalam proses menabung itu pastilah jajan jadi gabisa sebanyak pas lagi ga nabung ya?

N : Iya dong pastinya, tapi karena demi Oppa tersayang di Korea sana ya, demi keberlangsungan hidp Oppa, supaya tiap hari bisa diliat jadi ya gamasalah hehe

P : Agak berlapar-lapar sedikit gapapalah ya hehe, terus berapa lama sih kira-kira nabungnya?

N : Tergantung apa yang mau dibeli sih, kalau jamannya masih cuma mau beli majalah ya paling Cuma seminggu, seminggu kumpulin uang dulu, tapi kalau beli album ya pasti berbulan-bulan dulusih, karena kan belum kerja dan uang juga masih dari orangtua.

P : Kenapa kamu memilih untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk barang-barang K-pop?

N : Karena gimana ya, karena uda hobi kali ya, dan kepuasan tersendiri gitu sih kayak aku punya hobi baru, aku pengen sepenuh hati la disitu. Terus dari situ juga aku ketemu sama temen-temen jadi kayak temen aku punya aku juga pengen.

P : Kamu kan tadi beli-beli barang K-Pop sampai nabung berminggu-minggu ya, kenapa sih kamu milih seperti itu, padahal kalau gapunya temen kamu juga gamarah kan?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Iyasih, gimana ya, kalau udah liat barangnya tu puas, kayak ih aku uda pake gitu..bisa dipamerin, ga ketemen-temen aja, ke sosial media, kayak aku juga bisa mendukung Oppa

P : Berarti ini tuh kayak pertanda kamu sebagai K-Poper, aku K-Popers ya belilah, gitu?

N : Iya seperti itu

P : Kamu kan suka nih sama K-Pop, ada ga penyanyi, idol-idol, atau boy group atau girl group K-Pop yang kamu sukai?

N : Jadi kalau sejarahnya yang aku suka nih ya jadi fans, jadi pertama aku suka SS501 boygroup yang pertama kali nyanyiin official soundtrack di drama yang aku tonton di tahun 2010an gitu Namanya tadi Boys Before Flowers. Aku pertama kali jadi K-Popers sukanya mereka. Itu sekitar 1 sampai 2 tahun itu ga terlalu lama. Terus sekitar 2011 atau 2012an di Indonesia lagi heboh banget ya suka Boygroup namannya Super Junior, aku mulai suka Super Junior sampai sekarang aku masih tetap suka dan ngefans sama mereka, tapi karena ada group group lain yang muncul ya seiring dengan berjalannya waktu suka juga sama group-group baru, tapi yang suka kali ya pasti tetap yang satu itu, Super Junior.

P : Jadi diawali dari SS501 jadi fandomnya itu jadi Super junior ya?

N : Iya nama fandomnya ELF

P : Oh nama fandomnya ELF ya..

N : Iya kalau SS501 namanya TRIPLE S

P : Udah lama juga kamu menyukai Super Junior itu ya?

N : Udah lamalah, kira-kira 8 atau 7 tahun lah..

P : Apa saja yang membuat kamu tertarik atau menyukai penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut?

N : Awalnya itu karena musiknya, dari awal aku nonton drama aku dengerin musiknya dulu baru tau orangnya, setelah itu awalnya pas Super junior itu aku

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

kepincut Visual sih, mukanya, appearance, penampilannya terus makin suka ternyata lagunya juga enak.

P : Jadi penampilan mereka itu nilai lebih mereka ya?

N : Iya nilai lebihnya mereka itu penampilan mereka gitu

P : Oh jadi appearance ya, tapikan di Indonesia atau negara lain juga banyak tuh yang ganteng-ganteng, maksudnya tampilan juga oke..

N : Iya kalau Korea itu tampilan oke, koreografi mereka juga oke, jadi kayak udah paket lengkap gitu. Dia selain di acara musik juga tampil di acara televisi lain dan mereka orangnya lucu-lucu, kepribadiannya oke diliat dari acara televisinya, enak gitu.

P : Sebagai fans, apalagi kamu udah jadi fans lama nih, ada ga hal-hal yang kamu lakukan untuk penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut? Kamu sukanya SS501 sama Super Junior kan?

N : Aku waktu bias aku ulang tahun itu kayak ada fandom yang ngadain acara nah aku disitu ngirim boneka sama baju buat si Idolanya Namanya Sungmin, waktu ulang tahun.

P : Sungmin ini di SS501 atau Super Junior?

N : Di Super Junior

P : Jadi kamu kasih hadiah ya ke sungmin ini, mahal ya hadiah yang kamu kasih?

N : Kalau untuk dijaman aku itu udah mahal lah...tapi mungkin bagi mereka engga deh

P : Kamu juga ngeluarin uangnya dengan nabung dulu yak an?

N : Iya dong wajib nabung. Belum lagi biaya kirimnya.

P : Kenapa sih kamu baik sekali mau kasih hadiah gitu, emangnya penyanyi, idol- idol boy/girlgroup sama komunitas yang kamu ikutin mempengaruhi kamu banget ya?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Gimana ya, aku itu anaknya bisa dibilang mungkin introvert, tertutup, ga terlalu bergaul sama makhluk sosial lainnya hehe, jadi gara-gara komunitaas K- Pop ini, atau si Idol ini jadi belajar nambah temen juga, terus udah capek nih seharian, terus nontonin mereka tuh, nontonin acara Tv mereka, nontonin dan dengerin musik mereka tuh kayak jadi semangat gitu.

P : Jadi si Idol ini kayak membantu kamu juga ya?

N : Sebenarnya susah di jelasin, tapi mereka itu banyak sih membantu secara psikis, secara mental itu membantu sih. Keliatannya kayakk bodoh gitu, kayak cheesy, maksudnya kayak bohong gitu kan, tapi gabisa dibilang gitu soalnya yang ngerasain itu kan hati kita

P : Iya soalnya tadi kamu juga bilang kan tadi kamu udah capek seharian terus setelah liat mereka jadi terhibur ya?

N : Iya, sebenarnya aku juga bisa Bahasa Korea cuma waktu itu dijaman dulu pas awal-awal kan susah nih cari subtitle dan aku belum ngerti Bahasa Korea waktu itu tapi tetap aja aku tontonin walaupun gangerti tapi tetap aja ketawa, gangerti kenapa dia ketawa kenapa dia nangis ya ikutan aja gitu, sangking ya gitulah hehe..

P : Jadi dia sangat menghibur kamu lah ya

N : Menghibur banget

P : Apalagi gara-gara itu kamu juga jadi punya kehidupan sosial yang mendukung ya?

N : Iya waktu disekolah gitukan, ih dia juga denger lagu K-Pop, aku langsung tanya ih suka K-Pop ya? Jadi nambah temen baru

P : Terus Idol ini pastilah dia berbahasa Korea karena dia orang Korea,tampilan mereka juga ala-ala Korea, hal ini mempengaruhi kamu ga dalam segi berbahasa, berpakaian, berpenampilan, dll gitu?

N : Kalau berpakaian, karena aku juga sering nonton drama pastinya ada gaya yang sengaja aku ikutin, banyak sih itu, gaya-gaya pakaian itu banyak sih sampai sekarang, banyak banget sih menginspirasi gaya berpakaian gitu. Kalau berbahasa

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

karena aku memang tertarik ya sama lagu, drama-drama, itu buat aku banyak belajar, mendengar, dan akhirnya bisa Bahasa Korea.

P : Berarti kamu bisa ya Bahasa Korea?

N : Bisa, kalau sekarang bisa

P : Aku kurang ngerti nih, berpakaian kayak korea itu gimana sih?

N : Gimana ya, kalau jaman dulu kan pedoman fashionnya itu kan artis kita, nah kalo aku kurang suka sih ngikutin yang gitu, aku lebih suka gaya Korea, kayak pake Hoodie-Hoodie kalau jama dulu tu kan pake kaos kaki beda warna pada jamannya terus skinny jeans,kalau dulu kan belum banyak kita yang pake skinny jeans berwarna, terus pake skinny jeans berwarna gitu. Sekarang masih juga sih tapi udah berbeda.

P : Itu kesan fashion Korea itu apasih?

N : Tergantung sih, jaman dulu lebih ke sexy sih kesannya, nah tahun 2012an tuh lebih ke cute, banyak sih yang aku suka, tapi kalau aku lebih cocok yang kesannya cute atau imut. Kayak baju Oversized gitu, sepatu kets putih, gitu gitu deh.

P : Kenapa sih kamu memilih untuk mengikuti atau meniru penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut?

N : Karena beberapa gaya atau fashhionnya itu cocok sama aku, yang ga terlalu girly tapi tetap cute dan cewek tanpa harus pake-pake roklah gitu, dia lebih ke simple, cute tapi tetap Trendy.

P : Terus kenapa bahasanya juga kamu tiru atau ikutin?

N : Awalnya itu karena aku suka nonton drama sama acara-acara televisinya, kalau dulu ya itu susah banget cari subtitle atau dapet subtitle, kalau sekarang kan udah gampang ya dapet subtitle dari internet lah terus nyebar gitu, kalau dulu tuh susah, jadi yang pertama harus dilakukan itu ya belajar Bahasa inggris dulu karena kan subtitlenya cuma ada dalam Bahasa inggris kan, lama-lama cape juga nih pake Bahasa inggris gitu, akhirnya demi menyingkat waktu aku belajar Bahasa Koreamya, akhirnya aku belajar sendiri, lama-lama bertahum-tahun gitu akhirnya

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

aku ngerti dan bisa, sekarang kalau gaada subtitle gamasalah, karena tanpa subtitle aku juga udah ngerti.

P : Jadi tujuan kamu tuh supaya kamu ngerti gitu ya apa yang mereka bilang?

N : Iya jadi aku bisa nonton acara-acara mereka atau drama dengan lebih cepat, daripada nungguin subtitle mereka baru bisa ngerti apa yang mereka bilang atau jalan ceritanya gitu.

P : Kalau mendengarkan lagu-lagu K-Pop itu seberapa sering sih?

N : Seberapa sering? Kalau seberapa sering sih, ya sering lah, sering banget malahan, waktu dikampus lagi bosen dengerin lagu K-Pop, waktu lagi ngendarain mobil, bahkan pas lagi ngerjain tugas, lagi bosan, lagi sendirian pasti selalu dengerin Kpop. Ya bisa dibilang sering banget.

P : Jadi sehari bisa sampe..

N : Berjam-jam sih

P : Biasanya denger lagu K-Pop atau nonton video K-pop itu bisa menghabiskan waktu berapa lama?

N : Kalau video K-Pop ya? Ya bisa lamalah 3 jam mungkin, berjam-jam, aku sampai lupa waktu malahan kadang. Apalagi di internet ya, muncul video ini terus dibawah ada pilihan video lain jadi diliat juga.

P : Biasanya orangtua kamu suka ngingatin atau marah ga kalau kamu nonton atau denger lagu K-Pop?

N : Pastinya sih, pastinya. Karena itu bisa lupa waktu kan, jadi aku tuh harus ada yang ingatkan ini jamnya sholat, jamnya makan, ini jamnya mandi gitu. Pasti marah kalau aku lupa waktu.

P : Marahnya itu gimana sih?

N : Ya biasalah, eh makan, eh ngapain itu dikamar aja, keluar la, gitu..

P : Kan banyak tuh hal-hal berbau korea, seperti acara televisi atau budayanya, ada ga yang kamu sukai?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Kalau acara televisinya ya? Aku tuh pertama suka sama mereka yang…orang Korea itu mencintai budaya mereka, jadi aku kagum gitu mereka kayak menampilkan apa yang mereka punya di negaranya di acara televisi itu dengan gaya yang simpel dan enak untuk ditonton, terus gitu mereka nampilin acara makan tuh kan, mereka itu mempresentasikan makanannya dengan cantik, menarik untuk ditengok dan jadi pengen makan

P : Itu acara televisi apa dan budaya yang mana?

N : Tergantung sih acara televisi itu kayan nunjukkin Gedung-gedung bersejarah, cerita-cerita bersejarah, bahkan ada acara musik khusus untuk menceritakan sejarah mereka, itu acara kayak dari sejarah mereka membuat musik itu adaloh.

P : itu nama acaranya apa ya?

N : Infinite Challenge

P : Acara khusus buat makanan gitu juga ada ya?

N : Yang khusus ada yang ga khusus juga ada, apalagi sekarang ada mukbang, taukan mukbang? Mukbang itu pertama kali dipopulerin sama Korea, mukbang itu artinya meokgo bangsong, artinya acara makan. Pertama kali di populerin sama Korea terus banyak ditiru sama orang. Karena makanan Korea itu enak juga dan aku lumayan sering makan.

P : Acaranya itu tadi infinite challenge, sama meokgo bangsong yang kamu tonton?

N : Iya selain itu juga banyak yang aku tonton

P : Apa aja tuh?

N : Banyak sih, hampir ga terhitung, kayak knowing brother, running man, kalau untuk acara musik ada Music Bank, Show Champhion, M-net M-music, banyak sih yang aku tonton, banyak banget malah udah ga keinget lagi kalau yang udah dulu dulu, kalau sekarang ini itu sih yang aku tonton.

P : Kalau acara televisi atau drama-drama Korea kamu berarti suka ya?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Iya kan dari awal aku suka ini kan karena drama, jadi ya aku pasti suka drama atau acara televisi juga

P : Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk menonton acara-acara televisi atau drama-drama korea tersebut?

N : Kalau aku itu tipenya paling benci penasaran, jadi aku tuh tunggu sampai dramanya selesai, jadi episodenya itu paling 16 atau 20 gitu, itu aku tungguin sampai habis, dan aku tonton, biasanya nonton itu sampai ngabisin waktu semalaman.

P : Itu semalaman namatin satu drama?

N : Ada yang aku namatin dalam waktu sehari, ada yang aku namatinnya pelan- pelan. Tapi kalau dramanya terlalu seru biasanya aku bisa sampe gatidur

P : Apa sih yang membedakan acara-acara televisi atau drama-drama korea dengan acara televisi atau drama drama lokal maupun dari negara lain?

N : Yang pertama kalo acara televisi tuh ya, kayak variety show itu dia gak lebay, dia simple tapi bikin penasaran dan menarik. Bahan bercandaan mereka juga lebih elegan sih kalo menurut aku, terus ga saling menyakiti yang lain dan becandaannya ga terpaku disitu situ aja, selalu ada hal baru.

P : Kenapa kamu menyukai acara televisi atau drama-drama korea?

N : Ya seperti yang aku bilang tadi, simple, seru, ga lebay, tetap bikin penasaran dan enak buat ditonton.

P : Apa yang kamu suka dari hal-hal tersebut?

N : Hal-hal yang mananih?

P : Kayak drama atau acara-acara televisi gitu, musik K-Pop?

N : Alur ceritanya seru, konsepnya juga ga berlebihan, enak buat ditonton, lebih realistis, cara pengambilan gambar di dramanya juga bagus, lebih enak lah buat ditonton, episodenya juga ga sebanyak sinetron Indonesia yan episodenya bisa sampe ratusan, kalau drama korea paling 16 sampe 20an gitu.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau budaya-budaya korea biasanya kan ada ditampilkan di acara televisi maupun drama-drama korea kan, kamu suka ga dengan budaya korea?

N : Yang aku liat sih, aku suka ya, aku suka bagaimana mereka mempresentasikan drama mereka di acara televisi itu, dia tanpa mengurangi dan melebih-lebihkan. Aku cukup suka sih sama budayanya.

P : Kan banyak nih budaya lain, misalnya kayak budaya jepang atau cina dan bahkan budaya Indonesia sendiri, kenapa kamu suka sama K-Pop atau budaya- budaya Korea gitu?

N : Kalau jepang aku ga terlalu tau ya karena aku ga terlalu mendalami ya, paling dramanya, aku itu penonton yang gaterlalu suka alur cerita yang ribet, suka yang simple dan ringan, ga terlalu suka sad ending, sad scene, bisanya aku nonton itu karena alur ceritanya simple dan ga terlalu sulit untuk dipikirkan, jadi kalau acara televisi atau budaya-budaya negara lain aku kurang tau. Karena aku orang Indonesia pastinya aku juga suka sama budaya Indonesia cuma untuk setiap harinya aku gaterlalu mendengarkan lagu daerah, atau lagu Indonesia, karena kalo K-Pop itu lagu daerahnya ya gaada, ga kayak Indonesia yang lagu-lagu daerahnya banyak. Aku suka budaya Indonesia tapi aku lebih suka K-Pop karena terasa lebih modern dan mengikuti jaman, kayak budaya-budayanya itu bisa mengikuti jaman.

P : Di Medan ini kan, udah banyak tuh restoran Korea yang dibangun, kamu suka makan di restoran Korea tersebut ga?

N : Suka, aku malah termasuk sering ya, tiba tiba pengen gitu, dia makanannya kayak punya ciri khas sendiri gitu, rasa manis, pedas atau gurihnya itu beda. Ya aku suka dan masih bisa diterima dilidahku.

P : Apakah kamu sering makan di restoran Korea? kalau dibandingkan restoran biasa seperti restoran makanan Indonesia atau western food gitu, lebih suka restoran korea?

N : Lebih sering Indonesia sih, karena itu emang makanan aku, makanan aku dari lahir jadi ya pasti sangat cocok ya di lidahku, tapi aku cukup sering sih makan makanan korea gitu.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kenapa sih kamu mau dan suka makan makanan korea itu?

N : Karena rasa makanan korea itu punya rasa yang khas gitu ya, terus presentasi makanan korea itu juga cantic dan warna warni, terus menggugah selera

P : Kalau Bahasa korea ada ga kata-kata yang kamu ketahui? Atau mungkin kamu bisa berbahasa korea?

N : Ya pastinya ada ya karena udah bertahun-tahun denger pastilah ada kata-kata yang aku tau, kalau bisa Bahasa korea, ya bisa karena aku uda bisa nonton drama gapake subtitle lagi

P : Bagaimana sih kamu bisa tahu kata-kata dalam Bahasa Korea tersebut? Darimana kamu mengetahuinya?

N : Jadi dulu itu susah banget dapet subtitle, aku harus nunggu orang buat subtitle baru aku ngerti apa yang terjadi dalam drama atau acara televisi gitu, dari situ aku punya keinginan untuk bisa Bahasa Korea jadi kalau aku nonton tuh gaperlu sibuk dan gaperlu nungguin subtitle yang lama banget, akhirnya aku mulai belajar cara belajar di internet, ngobrol-ngobrol dengan teman.

P : Kalau lagi ngomong-ngomong sehari-harinya pernah tidak terucap atau menggunakan Bahasa Korea? apakah sering?

N : Kalau buat temen yang ga terlalu suka Korea sih ya waktu sekolah dulu atau kuliah sekarang ini, aku gamau dianggap lebay atau yang gimana gitu, jadi bias any aku pake Bahasa Korea gitu sama temen-temen aku yang bisa Bahasa Korea atau sama temen-temen aku yang ngerti K-Pop gitusih, kayak bilang kamu imut banget eh aku bilangnya ah gwiyowo..

P : Gwiyowo itu artinya apa?

N : Imut atau cute gitu

P : Jadi kamu menggunakan Bahasa Korea itu kalo lagi sama temen-temen yang suka K-Pop atau temen yang bisa Bahasa Korea ya?

N : Iya biasanya gitu, kalo lagi ngobrol sama temen-temen yang suka K-Pop atau sama temen-temen orang Korea, jadi karena aku udah suka lama sama Korea nih

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

aku berusaha keras untuk mencari teman di Korea sana yang bisa buat aku belajar gitu sama mereka.

P : Nyari teman orang Korea itu Darimana?

N : Dari internet, kayak aplikasi Azar, Hello Talk, itu banyak orang-orang Korea yang pengen juga belajar budaya lain, jadi semacam bertukar budaya gitu

P : Kenapa kamu suka menggunakan Bahasa korea sama teman-teman yang juga suka K-Pop?

N : Karena kita satu hobi, jadi kekpunya rasa bangga tersendiri karena kan yang lain juga ga ngerti

P : Jadi kamu kan suka nih sama K-Pop, orang sekitar kamu atau temen-temen kamu ada banyak ga yang menyukai K-Pop juga?

N : Akukan pertamanya ga terlalu bisa berteman ya, jadi awal-awalnya yang membuat aku banyak teman itu karena K-Pop juga jadi temen-temen aku ya kebanyakan suka K-Pop, karena aku lebih nyaman sama orang yang satu hobi sama aku dan ngerti.

P : Jadi lingkaran pertemanan kamu itu kebanyak suka K-Pop?

N : Iyasih bisa dibilang gitu, sebenarnya kalau untuk sekarang ya semenjak masuk kuliah sih ga gitu, cuma kan kalau jam sekolah kan susah terus aku lebih pemalu dulu jadi temen-temen disekolah dulunya yang satu hobi, apalagi dulu kan banyak yang bilang ni ah suka K-Pop pasti alay padahal ga

P : Jadi kalau dikuliah udah gatertalu banyak ya temen yang suka K-Pop?

N : Ada sih, tapi lingkaran pertemanan di kuliah itu ga karena K-Pop, dikuliah itu mencoba lebih dewasa jadi ya bisa gitu sama yang gasuka K-Pop juga bisa berteman.

P : Terus kamu kan sekarang tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline nih, sudah berapa lama kamu tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline ini?

N :Itu aku mulai dari kelas 2 SMA, aku mulai sibuk bergabungnya itu waktu kelas 3, dari 2014 atau 2015 lah..

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Darimana awalnya kamu tahu tentang komunitas chijeuline ini?

N : Jadi aku tau dari temen deket aku yang kebetulan anggota Chijeuline juga, aku dikenalin sama temen-temen yang suka K-Pop juga, dikenalin juga sama ketua Chijeuline ini, terus sama temen-temen yang lain, akhirnya kenal dan tau komunitas Chijeuline ini

P : Apasih alasan kamu mau masuk ke komunitas Kpop Chijeuline?kenapa kamu mau masuk ke komunitas chijeuline?

N : Waktu itu aku belum banyak tau tentang komunitas Chijeuline, komunitas ini termasuk yang open minded banget, ramah gitu sama anggota baru, ga milih milih untuk bertemen dia langsung kayak oh iya suka ya? Siapa biasnya? Bias itu kayak siapa member favorit kamu di group ini gitu? Lebih nyaman ajasih, jadi nambah temen juga

P : Kan ada tuh komunitas-komunitas K-Pop lain di medan, kenapa kamu memilih bergabung di komunitas Chijeuline?

N : Mungkin aku yang merasa kurang cocok kaliya, aku rasa mereka kurang ramah, disini jugua banyak kegiatan, jadi disini aja udah cukup gitu

P : Kalau di komunitas K-Pop Chijeuline, biasanya kamu ketemu dong dengan sesama anggota yang juga suka K-Pop, sering ga menghabiskan waktu untuk membahas hal-hal korea?

N : Pastilah, wajib kalau ketemu, berita-berita terbaru, apakah Oppa sudah memiliki kekasih atau gimana hehe

P : Biasanya berapa lama ngomongin K-Pop atau hal-hal yang berbau K-Pop?

N : Kami kan juga punya kegiatan, jadi karena Chijeuline itu komuinitas yang cukup aktif untuk membuat gathering ya, jadi kami juga ngomongin tentang gathering kami ya jadi diselingi lah,jadi karena rentang usia yang ga jauh beda jadi semua udah kayak temen jadi ga terlalu monoton, bicarain K-Pop juga tapi tetep ngomongin gathering yang mau dibuat juga, mungkin menghabiskan beberapa jam jugalah..

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Terus setelah kamu masuk di chijeuline, terus bertemu dengan anggota lain yang juga suka K-Pop, kamu semakin menyukai K-Pop ga? Semakin bertambahkah?

N : Ya pastinya sih, soalnya kesukaan orang kan beda beda, K-Pop kan juga banyak, aku juga jadi tau lagu-lagu K-Pop yang lain, tau drama-drama lain, bias bias yang lain

P : Bias itu apa ya?

N : Bias itu member favorit di satu group gitu

P : Selama tergabung di chijeuline, kamu semakin sering ga menghabiskan waktu untuk K-Pop atau drama-drama?

N : Didalam komunitas ini kan kita buat acara nih, kalau lagi mau buat gathering atau acara gitu ya seringlah ngabisin waktu buat K-Pop

P : Kalau dalam berbicara biasanya di komunitas ini suka berbahasa korea kah?

N : Karena kami sama-sama suka ya, biasanya ga kalimat sih paling kayak kata- kata dalam Korea gitu

P : Nah, setelah masuk kedalam komunitas Chijeuline, ada ga informasi-informasi tentang K-Pop, drama, atau budaya Korea yang sebelumnya kamu tidak ketahui tapi kamu ketahui setelah masuk di chijeuline?

N : Ya pastinya banyak sih, banyak banget informasi kayak eh group ini mau debut, group ini baru debut atau keluarin lagu baru gitu, yang ini enaklo dramanya gitu. Yang aku gatau mereka tau gitu ya ada, yang mereka uda duluan tau atau nonton gitu, jadi aku cari tau, pastinya banyak.

P : Kan dalam komunitas K-Pop chijeuline, pembahasan tentang K-Pop, drama korea, atau budaya-budaya korea pasti udah ga asing lagi di telinga, pengetahuan tentang hal-hal berbau Korea juga sudah banyak didapat, ada ga sih beberapa anggota yang kamu lihat sangat mengetahui K-Pop, acara-acara televisi korea seperti drama-drama korea dll dan budaya korea?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Banyak sih, ada juga yg udah pernah nonton konser K-Pop terus dia kasitau kalau penyanyi K-Pop atau Idol K-Pop aslinya lebih ganteng gitu, terus ngasitau juga tentang budaya Korea, banyak sih informasi kayak kayak gitu yang aku dapat dari mereka, jadi ya pastinya ada anggota yang tau banget tentang Korea atau K- Pop gitu

P : Ada kah anggota yang berbahasa, bepenampilan, atau bergaya korea?

N : Ada beberapa sih, dia jadi suka cover lagu K-Pop, penampilannya juga ada sih soalnya ada yang suka ikut dance cover terus kalau dance cover kan itu penampilan atau gayanya sering sesuai sama baju atau kostum Idol K-Popnya gitu, jadi kayak niru kostum narinya gitu, tampilan sehari-hari sih ada juga yang chat rambutnya atau fashionnya kayak korea gitu

P : Kalau kamu sendiri, selama tergabung dalam Chijeuline ada ga keinginan untuk tampil, berbahasa, atau bergaya ala korea?

N : Ya suka sih ikutin

P : Apakah setelah bergabung di chijeuline kamu tampil, berbahasa, atau bergaya korea?

N : Dari sebelum gabung juga udah, tapi setelah gabung tuh juga jadi makin banyak tau makin banyak ikutin atau niru gitu

P : Kenapa setelah bergabung di komunitas Chijeuline kamu memilih untuk tampil, bergaya dan berbahasa korea ?

N : Karena ngeliat yang lain juga gayanya bagus, kayak ada rasa ingin mencoba juga gitu, maksudnya bukan jadi kayak kompetisi ya tapi jadi pengen ikutan coba

P : Nah, kalau di komunitas Chijeuline itu kegiatan apa saja sih yang dilakukan?

N : Di chijeuline itu biasanya buat event gathering isi acaranya tuh ada dance cover, sing cover, terus ada stan makanan Korea, merchandise-merchandise Korea. Gathering ini ya dibuat supaya nyalurin hobi dan sesame K-Poppers itu bertemu dengan satu sama lain

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau acara-acara atau event-event korea gitu berapa kali sudah diadakan? Apakah ada tanggal khusus untuk mengadakan acara korea yang diselenggarakan Chijeuline?

N : Setau aku sih 4 kali, tapi aku ikut berpartisipasi jadi panitia sekitar 3 kali, kalau tanggal khusus sih gaada tapi tanggalnya itu perlu direncanain soalnya kan kita juga jual tiket, buat cari sponsor, pendaftaran lomba, terus promosi acara ini juga

P : Sudah berapa kali kamu ikut berpartisipasi dalam acara-acara yang komunitas K-Pop chijeuline selenggarakan?

N : Kurang lebih 3 kali sih

P : Kenapa sih kamu mau berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara, untuk menyelenggarakan acara atau event kan butuh waktu, tenaga, dan dana yang tidak sedikit?

N : Ya karena buat nyalurin hobi juga sih, terus gara-gara ini kan aku juga jadi bisa ketemu K-Poppers lain, bisa tampil juga, nambah pengalaman juuga kan

P : Apa yang kamu rasakan selama tergabung dalam komunitas chijeuline?

N : Ya pastinya senang ya, karena bisa nyalurin hobi ketemu orang baru, nambah teman

P : Apa ajasih yang kamu dapatkan selama tergabung di Chijeuline?

N : Pastinya dapet teman, pengalaman, rasa percaya diri, karena dulu aku orang yang kurang percaya diri ya, yang tadinya kurang bisa bersosialisasi jadi bertambah gitu temen

P : Kenapa sih setelah bergabung kamu jadi percaya diri? N : Karena awalnya akukan pemalu nih, agak malu kalau memulai suatu pertemanan tapi karena disini punya hobi yang sama, jadi punya alasan gitu untuk lebih berani, soalnya kalaupun tampil didepan mereka kan satu hobi juga, sama- sama suka K-Pop, jadi gimanapun pasti mereka terima gitu. P : Apa saja hal positif dan negatif yang kamu dapatkan dari chijeuline?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Yang pertama kelebihannya itu yang tadi, nambah pengalaman dan temen baru, kalau negatifnya aku ngabisin banyak waktu, uang, dan tenaga untuk ini kan ada rapat rapat tuh, ongkosnya juga dihitung kan hehe

P : Nah, setelah masuk ke komunitas Chijeuline, orang sekitar seperti teman atau keluarga mengetahui ga tentang hal ini?

N : Kebetulan yang tau itu cuma temen-temen sih ya, kalau orang tua kurang tau P : apa tanggapan mereka tentang bergabungnya kamu di komunitas K-Pop Chijeuline? Mereka mendukung apa tidak?

N : Karena kebetulan mereka gak tau, jadi gayakin mereka dukung apa gak, tapi aku rasa mereka kurang suka dan kurang mendukung ya aku suka sama K-Pop karena menurut mereka buang buang waktu, dan ga sesuai sama budaya yang mereka tau, mereka juga asing sama K-Pop, menurut mereka ini ga semestinya kayak gini gitu, kalau Indonesia tuh gak kayak gini, gak terlalu suka mereka nya, kalau temen-temen aku dukung-dukung aja sih. Temen-temen kuliahku gasuka sama K-Pop tapi mereka tau aku suka sama K-Pop ya dibiarin aja, oh kita punya hobi masing-masing, ya saling menghormati aja

P : Bagaimana tanggapan atau pendapat-pendapat dari masyarakat atau orang- orang tentang K-Pop dan komunitas K-Pop?

N : Kalau orang sekitar sih, kayak dulu tuh aku pas sekolah banyak yang bilang apasih itu K-Pop alay, operasi plastik lah. Ya hidup pasti ada pro dan kontra ya, ada yang suka, ada yang menghormati ada juga yang ga menghormati. Ya banyak lah yang ngejek, dibilang ngapain suka sama plastik, ya aku anggapnya ini hobi aku, kalau gasuka yaudah gausah dilihat, aku juga ga memaksa orang untuk suka

P : Kan masih banyak tuh pendapat atau tanggapan sebelah mata dari masyarakat, atau orang-orang sekitar, bagaimana kamu menanggapi hal tersebut?

N : Aku termasuk santai sih, kalau dia menghina, kalau dibales juga capek, aku orangnya suka simpel-simpel aja ga terlalu suka ribut sama orang lain, jadi kalau gasuka liat aku kayak gini ya gausah diliat, kalau gamau berteman yaudah gapapa, aku ga ambil pusing. Biasanya aku biarin aja.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Selama tergabung di chijeuline pernah ga mendapat tanggapan yang kurang mengenakkan? Bagaimana kamu mengatasinya?

N : Karena kami juga nawarin acara atau gathering ini ke masyarakat, kami ga terlalu ambil pusing sama masyarakat yang gasuka, soalnya kan ada juga orang yang suka. Tapi ya ada lah pasti tanggapan yg ga mengenakkan

P : terus kalo yang memuji atau kasih tanggapan positif ada gak?

N : ada juga sih, soalnya karena masuk komunitas ini kan jadi aktif gitu sering buat acara gitu gitu

P : gimana tuh mereka memujinya?

N : paling kayak bilangin sekarang hebat ya udah bisa ikut buat acara-acara gitu, terus kadang aku suka ditanyain juga sama yang belum pernah ikut buat acara gitu, mereka bilangnya akukan udah ada pengalaman gitu gitu sih

P : terus nanggepinnya gimana?

N : aku senang sih denger pujian soal hobi aku atau komunitas aku, aku jadi pengen terusin yang udah aku buat selama ini kayak buat buat acara gitu kan, walaupun capek tapi jadi makin semangat buat acara yang lebih keren atau bagus gitu, jadi biasanya aku berterima kasih sama mereka yang muji atau kasi tanggapan positif

P : Bagaimana kamu melihat diri sendiri sebagai anggota komunitas K-Pop Chijeuline?

N : Aku jadi orang yang lebih berani dan percaya diri sih, overall jadi orang yang percaya diri dan outgoing sih

P : Kenapa kamu tetap memutuskan untuk bergabung di komunitas K-Pop Chijeuline?

N : Karena aku masih pengen terus nyalurin hobi dan berkarya sih, membuat atau melakukan sesuatu yang menyenangkan sama orang-orang yang hobinya sama kayak aku

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kedepannya apakah kamu tetap ingin menyukai K-Pop dan tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline? Kenapa?

N : Aku pasti pengen tetep gabung di komunitas chijeuline sih, terus suka K-Pop juga karena selama bisa menghasilkan sesuatu dari itu ya aku pasti pengen tetep ikut

P : Menghasilkan sesuatu kayak?

N : Ya hasilnya kayak nambah teman, pengalaman terus buat acara dari kecil sampai besar gitu, kan dapat uang juga

P : Okay makasih ya loven buat waktunya, seru sekali cerita tentang K-Pop ini ya

N : Iya sama-sama hehe

Informan 2

Nama : Muhammad Zakariya Umur : 21 tahun Pekerjaan : Mahasiswa Tanggal Wawancara : 13 januari 2018 Pukul : 18.30 Tempat : Ojju, Sun Plaza P : Jadi uda berapa lama suka K-Pop atau jadi K-Poppper?

N : Kalau jadi K-Popper itu awalnya dari tahun 2016 sampe sekarang, kalau suka K-Popnya tuh pertama dari drama, karena nonton drama-drama gitu jadi ketagihan karena alur cerita K-drama lebih menarik.

P : Itu drama apa yang pertama kali ditonton?

N : Drama yang pertama kali ditonton sampe jadi pengen ngikutin K-Pop itu cinderella and four knights, terus sama yang ngejerumusin ke K-Popnya itu drama W two world, yang main lee jong suk

P : Oh gitu kalo itu tadikan drama ya, tahu musik K-Popnya itu gimana awalnya? N : Kalau soal K-Pop sih temen-temen juga udah pada ngasitau kan, ini shine, ini

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

exo, terus yang lain-lainnya, Cuma belum tertarik sama korea sih waktu itu. Nah, Cuma gara-gara drama jadi keterusan nonton w two world, abis itu jadi nonton exo next door, yang web dramanya itu, jadi gara-gara web drama itu jadi kepengen cari tau tentang exo gitu karena lucu liat sehun pas yang sama adeknya si pemeran utama cewek itulo hehe jadi gara-gara itu jadi lebih liatin exo, explore Instagram juga udah korea-korea semua jadi mulai suka sama lagu-lagunya, pertama tuh suka lagu call me baby-exo terus jadi ngikutin, terus karaoke juga sama temen jadi lagu-lagu korea, nah dari situ dikenalin juga sama grup lain kayak twice, , terus sekarang kalo nonton music bank jadi makin pengen cari tau grup-grup lain, oh ini Ikon

N : Jadi abis suka sama idolnya jadi cari musik-musiknya ya

P : Iya iya

N : Kenapa menurutmu musik K-Pop itu lebih menarik?

P : Karena kalau diliat liat lagu K-Pop itu maknanya lebih dalem gitu lo, terus musik K-Pop itu ga monoton, melodinya tuh beda-beda jadi kadang tu memang kalo misalnya mood lagi seneng tuh dengerin yang musiknya agak ngehype dan kek joget gitu, nah kalau moodnya ga bagus denger yang kayak mellow-mellow gitu, kayak ballad

N : Jadi suka musiknya karena ga monoton, lebih bervariasi dan bisa ngikutin mood ya musik K-Pop ini?

P : Biasanya Idol-Idol K-Pop ini kan ada yang ngerilis dan ngeluarin album- album atau merchandise gitu kan, sering beli ga?

N : Kalau misalnya dibilang sering sih, karena masih baru-baru kek kemaren pada beli kan karena baru comeback, kayak exo kemaren albumnya sempet beli 2, kayak twice ada 1

P : Harganya?

N : Harga albumnya sih sekitar 200-300an sih

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau dibanding sama album lain itukan agak mahal, kenapa tetep mau beli album-album itu?

N: Mungkin ya pertama karena emang suka dan pengaruh temen juga, pertama kayak ditawarin kan, karena baru baru suka jadi mau cari tau terus jadi kalo dikasi tau ini baguslo albumnya jadi ya dibeli dan mungkin albumnya itu jaka rasa ga rugi belinya karena albumnya itu kalau dibandingin sama album yang lain, kayak di Indonesia nih kan cuma CD doang, nah kalau mereka ada official photo cardnya, ada photobooknya, ada posternya, mungkin itu yang buat worth it dan ga rugi ya, terus kan kalau beli album-albumnya juga jadi bisa dukung mereka untuk tetap berkarya

P : Kalo beli album gitu pake duit sendiri, kayak kamu sisihkan duitnya buat beli album atau khusus minta sama orang tua untuk beli album atau merchandisenya? N :Llebih ke uang sendiri sih, jaka kan udah ga minta sama orang tua ibaratnya kalau uang jajan, jadi emang dari hasil kerjanya di sisihkan sendiri buat beli album gitu.

P : Kalau kayak album atau merchandise gitu ada ga yang palsu gitu? N : Adasih menurutku, poster poster gitu ada yang orang buat sendiri terus dijual, kek ga official dari agencynya gitu

P : Tapi kalo album gaada lah ya? N : Iya gaada sih kayaknya

P : kira kira uda berapa uang dikeluarin buat beli-beli album gitu?

N : 1 jutaan lah mungkin, soalnya karena jaka cowok juga jadi karena sebelumnya udah punya jadi yaudah ga terlalu penasaran lagi soalnya kalau mau liat foto juga tinggal search di google

P : Jadi kalo Idol-Idol Korea gitu siapa aja yang kamu sukai?

N : Kalau grup sih kayaknya aku bisa jadi multifandom soalnya liat lagunya juga kalo misalnya denger lagunya enak dan jaka suka ya suka sama grup itu jadi ga monoton sukanya sama satu grup aja, jadi kalau suka sih exo, twice

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

sih..maksudnya yang paling diikutin dan menetap tuh yang dua itu, fandomnya ya dua ini

P : Terus selain itu? N : Banyak sih, , red velvet, seventeen, the boyz, wanna one, ikut trend juga sih

P : Udah berapa lama ngikutin exo dan twice itu?

N : Kurang lebih 2 tahun sih, soalnya sukanya dari tahun 2016 akhir kayaknya

P : Kalau itukan sukanya mulai dari 2016, kalau tau K-Pop itu dari kapan? Maksudnya masih tau aja tapi belum suka gitu

N : Dari smp uda tau Korea gitu sih, soalnya dulu pas smp kan drama-drama Korea ditayangin di tv kayak dream high, kadang kan gitu nonton juga karena gaada tontonan. Terus kalo idol-idol gitu taunya dari sma sih soalnya dikasi tau temen, jak ini exo loh, maksudnya kayak emang ga tertarik dulu karena liat K-Pop tuh mukanya sama semua kalo kita gatau dan ga perhatiin kan, terus dulu style korea lebih meriah gitu, jadi kurang suka, kalau sekarang kan gayanya udah kebih santai dan casual ya, udah ga terlalu bling-bling lagi kayak dulu jadi sekarang suka

P : Terus kayak exo gitu sukanya karena apa sih sama mereka?

N : Pertama kan denger lagunya terus kecanduan kan jadi pengen cari tau member-membernya, terus karena liat visual mereka juga menarik terus setelah liat mereka kayak di variety show atau kayak video-video fancam ternyata mereka kayak gini ya, menarik juga personalitynya

P : Berarti liat variety shownya juga? Banyak yang kamu tonton? N : Iya nonton kayak idol room, weekly idol, knowing brother, gitu sih

P : Terus ada ga hal-hal yang kamu lakuin untuk dukung Idol-Idol yang kamu suka

N : Ya salah satunya beli albumnya untuk dukung atau support, terus juga dengerin lagunya di youtube supaya viewersnya nambah, terus kadang gamau

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

ketinggalan juga, jadi kalau mvnya baru mau keluar di youtube kayak ditungguin gitu.

P : Biasanya kan mv yang mau rilis ada yang jamnya sampe larut malem gitukan, kamu rela nunggu jam segitu?

N : Rela sih kalo konsepnya emang bagus dan menarik gitu

P : Terus kan tadi kamu bilang kamu suka sama gaya mereka yang makin kesini makin casual, kamu suka ga ikutin gayanya?

N : Suka sih, karena sama aku cocok juga gitu, jadi kesehariannya netapin itu kayak rapi, casual gitu

P : Terus ada ga yang kayak liat baju atau gayanya itu kamu contoh?

N : Ada sih, nyontoh fashionnya

P : Kalo nonton drama sukanya drama yang gimana?

N : Kalo drama aku lebih suka yang mystery thriller gitu sih, jadi lebih buat penasaran jadi pengen nonton episode episode selanjutnya dan kelanjutan ceritanya daripada romance yang agak monoton yang ujung ujungnya pasti sama si cowok atau cewek ini juga, jadi lebih suka yang mystery thriller gitusih

P : Drama-drama gitu episodenya berapa? N : Biasanya nonton yang 16an episode daripada nonton yang banyak banyak episode gitu bosen

P : Namatin drama itu gimana? N : Kadang kadang aku suka yang genre mystery gitu, kalau udah nonton kadang bisa buat penasaran kali, jadi bisa ga tidur semalaman gitu, kadang nontonnya juga 2 hari berturut turut, ga diberentiin gitu kadang kan ada orang yang nonton ah udala lanjutnya 2 hari kemudian, kalau jaka besoknya langsung nonton lagi dan waktunya emang disisihkan sendiri buat nonton drama. Jadi emang disisihkan waktunya kek pulang kuliah lanjut lagi nonton drama sampai selesai.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau gaada jadwal gitu bisa namatin sehari? N : Biasanya kan nonton drama enaknya malam, jadi ya dari malemnya itu sampai besoknya. Ya semaleman sih

P : kalau lagu atau video K-Pop paling lama dengernya berapa jam?

N : Biasanya kalo ada satu idol yang aku suka muncul di variety show gitu, aku downloadnya episode yang ada si idol itu aja, ga semua varietynya aku nonton

P : Dalam sehari tuh berapa jam buat nonton video K-Pop ini?

N : Buat nonton dan dengar sih, setengah hari sih, 3 jam, soalnya aku sambal kerja juga sambal denger lagu K-Pop, kayak dari jam 9 sampe jam 12 kadang dengerin lagu mereka doang gitu

P : menurut kamu apa yang membedakan drama-drama atau acara-acara tv korea dengan yang lain N : Perbandingannya sama Indonesia sih yang aku suka sih, kalau drama korea itu poin ceritanya dapet, sedangkan di Indonesia mereka kayak cuma cari rating dari sinetron itu, episodenya bisa sampe yang ratus ratusan, sedangkan di korea emang uda ditentuin ceritanya itu sampe episode segini aja gitu, ceritanya juga ga jadi yang melebar ga jelas gitu.

P : Oh jadi drama korea itu alur ceritanya lebih jelas? N : Iya lebih jelas, aku liat juga kualitasnya lebih bagus sih, diliat dari acting, visual dan pengambilan gambar lebih bagus sih kalo menurut aku, mereka buatnya seolah-olah apa yang terjadi di drama itu real, kal itu beneran terjadi walaupun itu fiksi

P : Jadi kamu suka drama korea karena? N : Ya alur ceritanya menarik, ceritanya juga pas, terus visualnya juga bagus

P : Budaya korea ada ga yg kamu sukai?

N : Kadang nonton drama jadi pengen ngikut-ngikutin bahasanya gitu

P : Oh jadi kamu kayak tertarik ikutin bahasanya gitu ya

N ; Iya kayak tertarik gitu sama bahasanya

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Apa aja kata-kata yang kamu tau? N : Tau kayak bogoshipda, gitu gitusih

P : Berarti kayak sambal belajar bahasanya juga

N : Iya sambal belajar juga kalo nonton

P : Kan di medan udah banyak restoran korea, suka makan di restoran korea ga?

N : Suka suka ajasih kalau halal, soalnya aku makan apa aja masuk, kalau itu halal ya pasti dicoba soalnya kan kadang kadang liat orang korea makan kayak enak gitu jadi pengen nyobain juga gimanasih rasanya

P : Kalau dibandingin restoran lain lebih sering makan di restaurant Indonesia atau restaurant lain

N : Yang ga korea sih lebih sering sebenarnya, karena di medan juga beberapa lah yang buka

P : Menurut kamu makanan korea enak? N : Aku baru coba ramyeon dan teobbokki menurutku enak sih

P : Apa yg bedain makanan korea sama makanan lain?

N : Mereka lebih nonjolin pedes, kayak nonjolin rempah rempah gitu juga lebih pedes terus rasanya lebih kuat gitu

P : Sekarang banyak nih temen kamu yang juga suka K-Pop? terus gimana ceritanya bisa masuk Chijeuline?

N : Pertama masuk Chijeuline itu karena temen, diajak gabung, dan masuk ke komunitasnya itu karena awalnya temenku yang ngajak ini nyuruh Mc-in acara, jadi setelah acara kan mereka pada kumpul-kumpul jadi aku ikutan kumpul sama mereka. Disitu sebenarnya belum terlalu suka Korea sebenarnya, terus jadi tertarik pengen tau Korea karena kadang kalau mereka ngomongin K-Pop jadi bisa tau dan ikutin juga pembicaraan mereka. Mereka orangnya juga pada welcome dan ramah sih jadi enak aja kalau ngomong sama mereka

P : Terus dari tahun berapa ikut chijeuline ini? N : Dari awal sih, tahun 2014

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Terus kenapa sih kamu mau ikut chijeuline?

N : Pertama buat nambah temen juga, terus pengen cari pengalaman baru, terus kan awalnya diajak temen jadi agak segen nolaknya

P : Kalo sama anak Chijeuline itu biasanya ngomongin K-Pop bisa berapa lama?

N : Bisa 3 jam-an mungkin, soalnya kan kadang suka random juga

P : Setelah masuk chijeuline kau makin suka K-Pop ga?

N : Iyasih soalnya kayak pengen tau juga apa yang anggota lain suka apa yang mereka tau gitusih

P : Jadi semenjak masuk Chijeuline makin taulah ya tentang K-Pop?

N : Iya, karena mereka kasitau juga kalau ada informasi baru, jadi aku cari tau juga

P : Menurut kamu ada ga anggota lain yang gayanya mirip-mirip Korea gitu?

N : Adalah

P : Semenjak masuk Chijeuline kamu jadi makin ngikutin gaya Korea gitu ya, kek fashionnya? N : Iyasih..semenjak suka sama korea sih, soalnya kan uda di chijeuline waktu suka Korea itu

P : Terus kalau di chijeuline kalian ngapain aja aktifitasnya?

N : Di Chijeuline itu kita buat event-event gathering korea yang diikutin sama K- Poppers Medan lainnya ya kayak buat-buat acara gitu deh, biar sesama K-Poppers bisa bertemu juga

P : Udah berapa kali ikut acara-acara gitu?

N : 4 sih..

P : Kenapa mau ikut acara ini

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Karena ya selain bisa nambah pengalaman kan juga nyalurin hobi, terus ya jadi banyak tau juga tentang kerja dalam tim sama buat acara sampe bisa berjalan lancar

P : Tapikan kalau misalnya ikut acara gini kan ngeluarin dana, tenaga, dan waktu yang ga sedikit kan kenapa tetep mau berpartisipasi? N : Karena udah enak aja sih gitu ngumpul dan buat acara bareng temen-temen kan, udah ngerasa dekat sih kayak keluarga, terus kan nambah pengalaman juga

P : Apa saja hal positif dan negatif dari komunitas chijeuline ini?

N : Lebih kenal banyak sifat orang, nambah pengalaman, dan kayak ngasi tau kalo tim itu harusnya kayak gini, kayak belajar kerja dalam tim juga, terus belajar persiapin segalanya kalau buat acara, diperhitungkan apa-apa aja yang buat acara sukses kan, kadang negatifnya itu kalau buat acara ada yang kurang diperhitungkan

P : Orang sekitar kamu tau ga kamu masuk Chijeuline ini?

N : Mereka sih fine fine aja, karena ga terlalu tau korea jadi ya mereka mikirnya oh ini acara korea yaudah..

P : Tapi kan masih ada tu orang yang memandang sebelah mata tentang K-Pop atau komunitas K-Pop, pernah ga denger pandangan atau tanggapan sebelah mata gitu?

N : Sering sih, kebanyakan cowok yang bilang gitu tapi ga menutup kemungkinan cewek juga banyak yang bilang kayak gitu, mereka lebih memandangnya tuh gini sih, apasih Korea Korea, apa itu cowok kok nari-nari, pake make up, tapi dari situ aku malah mikirnya bukan tentang make up atau nari-narinya aja tapi kalau tau mereka pasti tau kalau dibalik itu ada perjuangan mereka yang keras daripada kita buat jadi seperti itu, maksudnya mereka perjuangin passion mereka sampai jadi trainee bertahun-tahun di agencynya, sampe 8 tahun lah 10 tahun lah, baru mereka debut gitu, aku jadi lebih nanggepinnya kesitu sih

P : Maksudnya daripada fokus ke nari-nari dan..

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Iya, maksudnya personality orang kan beda-beda ya, kita gabisa ngejudge orang sih karena pake make up atau apa gitu, aku lebih mikir gitusih. Terus kalo misalnya dipikir-pikir, mereka itu nari-nari dan pakai make up tapi mereka juga wajib militer loh, selama 2 tahun sedangkan yang sering ngejudge mereka kaya kecewek-cewekan itu aja upacara 30 menit uda ngeluh kali.

P : Terus nanggepin tanggapan-tanggapan itu gimana? N : Kalau aku lebih milih ga ambil pusing dan biarin aja, yaudah itu tanggapan dia ini tanggapan aku, aku gamau cari ribut juga, hargai aja pendapat dia mungkin emang gitu kan setiap orang punya pendapat masing-masing

P : Tapi yang kasih tanggapan positif atau memuji gitu ada juga kan?

N : Ya adasih, soalnya kan hobi aku ini udah aku salurin ditempat yang tepat, zaka juga udah ikut komunitas ini dan berhasil juga buat acara yang diikutin sama K- Poppers medan jadi ada juga yang muji, kayak bilang keren juga ya bisa buat acara sekalian nyalurin hobi

P : Terus kamu nanggepinnya gimana?

N : Ya biasanya aku terima dan berterima kasih sih, soalnya capek-capek pas buat acara itu terbayar juga karena di apresiasi dan di puji, jadi kedepannya makin pengen buat acara yang lebih bagus lagi gitu

P : Terus setelah masuk chijeuline ini kamu jadi orang yang gimana sih?

N : Lebih terbuka, lebih open minded, lebih percaya diri sih

P: Emang sebelumnya kamu itu orang yang seperti apa?

N: Ya bisa dibilang agak tertutup sih, terus ya ga terlalu percaya diri juga untuk bisa nyalurin hobi kayak sekarang, ga terlalu open minded juga sama hal-hal baru atau yang lain-lain, dulu juga sebenarnya liat korea-korea tuh kayak, duh apasih. Sekarang semenjak masuk kan udah bisa terbuka, terus jadi percaya diri juga karena punya kesempatan buat ngelatih kepercayaan diri dengan tampil, nge-MC, terus buat event-event jadi makin nambah percaya diri aja sih. Semenjak masuk juga jadi lebih bisa open minded, karena bisa nerima apa-apa tuh dengan pikiran terbuka.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Terus kenapa kamu tetep mau bergabung di komunitas ini sampai sekarang? N : Karena pengen tau dan nambah pengalaman sih, dan ga ngebebanin juga sih dan ga ganggu jadwal lainnya, karena temen-temen juga kan bakal dapet temen baru juga, dan udah betah juga sama temen-temen di chijeuline karena kan mereka udah terima gimana-gimananya aku kan

P :Kedepannya masih pengen ikut chijeuline? N : Iya lah kalau masih terus ada, karena buat nambah pengalaman juga

Informan 3

Nama : Elvina Elviyanti

Umur : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswi

Tempat Wawancara : 13 Januari 2019

Pukul : 20.15 WIB

Tempat : 4 Fingers, Sun Plaza

P : Kamu kan K-popper nih, udah berapa lama suka sama K-Pop?

N : Dari kelas 5 SD, berapa lama tuh ya..dari tahun 2008

P : Tau K-Pop awalnya dari mana?

N : Dari tante, dia ngenalin super junior, ngenalin heechul

P : Bisa dikenalin heechul itu gimana ceritanya? N : Kemaren itu tante lagi liat foto-foto gitu, terus dia bilang K-Pop itu aneh ya cowoknya cantik cantik soalnya dulu itu kan rambut heechul masih panjang, terus dari situ suka juga sama heechul

P : Sampe bisa suka K-Popnya itu gimana? Yang sampe ngikutin gitu?

N : Itu kayaknya baru pas SMA gitu, kek uda ngehype dan ikutin satu grup terus udah tau apa arti fandom, apa arti ngestan gitu-gitu jadi, dulu sempat ngestan satu

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

grup Namanya Uniq, jadi dari situ belajar main twitter, main weibo, Instagram, nyari-nyari infomasi

P : Terus mulai sukanya kan SMA tuh, SMPnya gimana?

N : Kalau pas SMP masih malu-malu suka sama K-Pop karena pas SMP kan kita masih kayak pdkt sama cowok, kalau cowok kan agak geli-geli gitu sama K-Pop jadi masih agak dirahasiakan suka sama K-Popnya

P : Oh jadi terbukanya waktu SMA

N : Iya waktu ada kawan

P : Terus kenapa suka sama musik K-Pop? N : Soalnya walaupun bahasanya ga dimengerti tapi lagunya itu kayak easy listening, catchy jadi terkadang malah lebih gampang hapal lagu korea daripada lirik Bahasa Indonesia gitu, meskipun gatau artinya apa

P : Yang spesial dari musik K-Pop itu apa?

N : Orang-orangnya ganteng-ganteng dan cantik, visualnya mendukung, terus musiknya beda dari musik-musik yang lain, kayak punya ciri khasnya sendiri, meskipun katanya ada unsur-unsur musik amerikanya juga tapi mereka kayak punya warna mereka sendiri

P : Oh gitu ya, terus kan kalo idol gitu suka rilis album atau merchandise gitu kan, suka beli ga?

N : Tergantung siapa yang keluarin albumnya sih kalau memang aku ngefandomin itu aku pasti bakal beli

P : Harga album-album dan merchandise gitu berapa biasanya?

N : Kalo album sih yang biasa paling mahal 300 ribuan, merchandise itu yang paling mahal lightstick, photobook, kalau photobook itu yang wanna one aja hampir satu juta, kalau lighstick 800 ribu

P : Itu ada yang palsunya ga?

N : Ada, kalau penggemar korea pasti tau sih yang asli mana yang palsu

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Biasanya beli yang asli?

N : Pasti beli yang asli

P : Kenapa sih mau beli album atau merchandise gitu, kan harganya mahal

N : Karena rasanya tuh kayak ngebuktiin kalau kita itu fans mereka, kita kan ga kayak fans yang di korea yang bisa jumpa sama mereka kapan aja, jadi punya sesuatu yang mereka keluarin tuh ngebuat aku ngerasa oh, aku juga fans mereka, untuk pengakuan sebagai fans, dan salah satunya ada rasa pengen pamer ya hehe terus supaya bisa dukung oppa juga

P : Biasanya beli itu pakai uang sendiri atau khusus minta dari orang tua untuk beli barang-barang korea?

N : Tergantung, kalau gaada uang kali minta sama orang tua, tapi lebih sering pake uang sendiri

P : Biasanya nabung dulu apa langsung beli gitu? N : Langsung beli

P : Kenapa sih mau ngeluarin uang segitu sampe beli dari uang sendiri dan kadang minta sama orangtua?

N : Karena pengen ngebuktiin ke mereka meskipun gapernah jumpa tapi masih bisa mendukung dengan beli album atau merchandise yang mereka keluarin

P : Terus siapa aja idol atau grup K-Pop yang kamu sukai?

N : Kalau dulu tuh suka super junior, baru suka exo, abis itu suka Uniq, ke astro dan sekarang dari 2017 suka the boyz.

P : Yang paling kamu sukai sekarang?

N : The Boyz, uda setahun lebih suka sama the boyz

P : Tapi super junior yang paling lama ya? N : Super Junior kayak berenti berenti gitu sukanya, soalnya kayak SMP tadi kan aku suka K-Popnya ga terlalu kayak sekarang ini

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Apasih yang membuat kamu tertarik dengan idol-idol kayak the boyz dan grup grup lain?

N : Pertama karena visualnya, kedua mereka satu grup itu bisa rame sampe 12 orang, ngeliatnya tuh kayak paket lengkap gitu loh, ga cuma visual aja yang menarik tapi berbakat bisa nyanyi, nari, dan kepribadiannya juga nyenengin dan lucu

P : Ada ga hal-hal yang kamu lakukan untuk dukung mereka?

N : Adasih, aku sering jadi admin di akun fanbase, ikut ikut gitusih untuk ngebuktiin kalau aku dukung mereka, terus aku juga pernah kirim hadiah buat sanha astro, abistu pas lagi ngefans sama the boyz kirim baju

P : Idol-idol gitu ada ga sih mempengaruhi kamu? N : Adasih, jadi mempengaruhi kriteria cowok yang pengen didapet sih sebenarnya

P : Kalau berbahasa atau berpakaian gitu ada ga terpengaruh dari mereka? N : Adasih pasti ada, kayak sekarang tuh lagi sering liat dan ikutin gaya jennie karena dia fashionable banget, jadi suka ikutin gayanya, Cuma kalau untuk ngomong sih kayaknya ga sering sih

P : Kenapa suka ikutin fashionnya? N : Fashion mereka itu unik dan lebih berani gitu, dan kalo dibandingin disini kan pake baju gitu takutnya diliatin kalau mereka pakai baju gitu tabrak-tabrakan pede jadi aku tertarik juga cobainnya, aku suka ikutin sih tapi tergantung tempat juga

P : Denger lagu atau nonton video K-Pop gitu sering ya?

N : Sering, seharian bisa..kalo ga kuliah bisa dari pagi sampe sore, kalau denger atau nonton video K-Pop gitu kalo bosen seharian bisa, kalau kuliah biasanya pulang kuliah aja sekitar 3 jam-an

P : Kalau uda selama itu biasanya ada yang ingatin atau marahin ga? N : Kalau dirumah ada, biasanya mama, kalau uda nonton gitukan kadang ga ingat makan ga ingat sholat, kalau di kos yang ngingatin biasanya kakak kos.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kalau drama suka nonton juga?

N : Tergantung tapi aku ga terlalu ke drama sih

P : Biasanya nonton drama berapa lama?

N : Paling sekitar 2 jam

P : Berarti lebih ke K-Pop ya?

N : Iya lebih ke musiknya, kalau musiknya itu bisa seharian dengarnya

P : Apa yang bedain drama atau acara-acara televisi di korea sama di Indonesia

N : Mungkin dari cara mengemasnya gitu ya, pemainnya juga lebih berpengalaman gitu, kalau di Indonesia tuh terlalu memaksa, episodenya juga terlalu banyak

P : Kenapa lebih suka sama acara-acara atau drama korea gitu?

N : Lebih menarik karena lokal tuh ngebosenin, reality shownya juga kalo di Indonesia kasar, menghinanya terlalu kasar gitu, kalau di Korea sih becandanya ya sekedar becanda dan kita tau kalau itu cuma becanda, kalau di Indonesia terlalu kasar, bahasanya kurang sopan

P : Terus orang sekitar banyak juga yang suka K-Pop? N : Banyak

P : Terus kan sekarang kamu uda tergabung di chijeuline, uda berapa lama gabungnya? N : Dari awal terbentuk komunitas ini udah ikut sih, dari tahun 2014

P : Awalnya bisa gabung gimana ceritanya N : Awalnya karena diskusi sama founder komunitas Chijeulinenya, dan dari situ cari-cari anggota yaudah terkumpulah sampe sekarang

P : Terus kenapa kamu mau gabung di chijeuline?

N : Karena ya senang aja ada juga yang sama sama suka korea, terus kan nambah pengalaman juga disini buat-buat acara, bentuk komunitas

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Terus tau chijeuline ini dari foundernya?

N : Iya, kayak ngajak gitu sih, yuk ngebentuk komunitas yuk

P : Alasan kamu mau masuk di komunitas ini apa? Kan banyak komunitas K-Pop yang lain juga

N : Karena foundernya itu temenku sendiri, dan memang udah cocok sama-sama suka Exo terus yaudah jadi lebih pengen disini aja karena udah cocok

P : Berapa lama ngomongin K-Pop biasanya? N : Berjam-jam bisa

P : Kalo informasi tentang K-Pop yang biasanya belum kamu tau tuh biasanya anggota lain suka kasitau ga?

N : Adasih soalnya kan fandom anggota lain kan beda beda jadi saling ngasitau informasi tentang K-Pop

P : Terus ada ga anggota lain yang gayanya mirip Korea Korea gitu? N : Adalah

P : Setelah ikut chijeuline ini ada kepengen ikutin juga gaya korea gitu? N : Ya sukalah tapi masih harus tau Batasan juga karena masih tinggal di Indonesia

P : Kalau di chijeuline biasanya kegiatan apa aja yang dilakukan? N : Salah satu tujuan chijeuline ini kan ngebangun acara, jadi ya buat acara buat ngumpulin semua K-Poppers buat senang senang dan saling tukar informasi di acara gathering yang kita adain

P : Itu udah berapa kali diadain?

N : 4 kali

P : Udah berapa kali ikut berpartisipasi?

N : 4 kali juga ikutinnya

P : Kenapa kamu mau ikutin acara gitu kan itu ngabisin waktu, tenaga dan uang yang ga sedikit?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Ya harus komitmen aja soalnya awalnya kan emang tau kalau konsekuensinya kayak gini, soalnya kan buat acara gini juga nambah pengalaman, nambah teman

P : Apa yang rasakan selama tergabung dalam komunitas Chijeuline ini?

N : Bahagia

P : Apa positif negatifnya selama ngikutin komunitas ini?

N : Jadi banyak temen, nambah pengalaman, tau tentang K-Pop lebih jauh lagi negatifnya ya ngabisin waktu yang ga sedikit, kadang uang juga keluar ada konflik internal juga

P : Orang sekitar tau vina ikut komunitas ini?

N : Tau

P : Mereka dukung?

N : Dukung

P : Terus tanggapan mereka apa kamu gabung di chijeuline? N : Asalkan ga ganggu pelajaran atau kuliah itu kayaknya okay okay aja sih, soalnya kan nambah pengalaman juga jadi orangtua ku mikirnya gapapa soalnya nanti kerja kan pasti kerja dalam tim gitu gitu sih

P : Terus kan ada masyarakat lain yang masih memandang dan ngasih tanggapan sebelah mata ke K-Pop, sering dengar ga tanggapan sebelah mata gitu?

N : Sering sih, tapi ya masa bodo aja soalnya mereka kan gatau seluk beluknya K- Pop, jadi ya percuma kalau di lawanin

P : Gimana kamu nanggepin itu biasanya? n : Aku sih gasuka ribut, jadi ya dibiarin aja

P : Tapi yang kasih tanggapan atau memuji gitu ada juga kan?

N : Ada sih

P : Biasanya mereka bilang apa?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Yah kadang dibilang keren aja uda bisa nyalurin hobi sekalian buat acara, karena kan temen-temen udah pada tau vina ikut komunitas ini jadi pas uda bisa ikut buat acara mereka ya memuji gitu, ih keren ya hebat juga kau, kapan acaranya, gitu gitu sih

P : Vina nanggepinnya gimana tuh?

N : Ya vina bilang makasih kalo dipuji gitu, terus jadi makin semangat sih buat acara yang lebih bagus lagi

P : Terus menurut vina, vina jadi orang yang gimana sih setelah masuk chijeuline?

N : Jadi lebih terbuka sih karena disini kan kita lama lama belajar gimana kerjasama di dalam tim yang baik, jadi mulai bisa terbuka dengan ide, pemikiran, terus karena kegiatan di chijeuline juga sering ngebuat kita ketemu sama orang- orang baru jadi terbuka dan berani aja gitu karena lama lama biasa, ya pede aja sih gitu mau gimana gimana soalnya sekarang udah ada teman satu hobi juga

P : Kenapa kamu memutuskan untuk ikut chijeuline ini sampe sekarang?

N : Chijeuline itu punya pengaruh besar sama aku, jadi dapet banyak kenalan yang sampe sekarang masih dapet temen baru, dapet pengalaman, terus emang susah sih ngelepasinnya, udah deket juga mereka juga terima aku mau gimanapun,

P : Kedepannya masih pengen ikut komunitas chijeuline ini? kenapa? N : Ya chijeuline itu banyak pengaruhnya, karena uda banyak pengalaman yang didapat dan aku masih nunggu pengalaman yang kedepannya bakal aku dapet lagi

P : Kalau idol ada ga pengaruhin kamu?

N : Adalah kalau uda capek abistu liat The Boyz jadi kebahagiaan tersendiri litany karena uda terhibur gitu

P : Okay makasih ya vina

N : Okay

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Informan 4

Nama : Rahma Fadila br. Barus

Umur : 22 tahun

Tanggal Wawancara : 28 Januari 2019

Pukul : 17.30 WIB

Tempat : Uncle K, Sun Plaza

P : Jadi kan rahma suka k-pop nih, uda berapa lama nih sukanya?

N : Sebenarnya mulai kenal tapi belum suka itu dari tahun 2008, sukanya itu mulai cari-cari Idolnya, yaitu bigbang pas udah tahun 2009

P : 2009 itu lagu apa yg dikeluarin bigbang? N : Haru-haru

P : Dari pertama itu uda suka bigbang? n : Iya, aku VIP

P : Uda lama juga sukanya ya

N : Iya dari 2009 berarti udah 10 tahun

P : Awal tau K-Pop itu dari mana?

N : Sebenarnya awal tau itu dari abang sih, kan abang main game PC game dance gitu dan lagu-lagunya ada input lagu K-Pop gitu, jadi dia dengerin sambal main itu dirumah terus nyantol di kuping jadi ya suka aja dan jadi cari cari tentang itu sendiri

P : Cari tau sendiri gimana tuh?

N : Kayak misalnya artisnya yang nyanyi itu siapa, di game itu kan nanti kita pilih lagu, mau lagu apa, yaudah nanti rahma tanya sama abang itu lagu apa, yang bawain siapa, terus didenger-denger jadi suka K-Pop gitusih..

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Terus awalnya liat liat di youtube gitu? Buat denger atau cari lagunya? N : Awalnya Cuma ngesearch di google sih, kalau udah dapet judul lagunya ya langsung di download soalnya tau lah zaman zaman dulu itu youtube itu berat hehe jadi kalau uda di search di google udah dapet, di download meskipun masih modal download gratis

P : Emangnya yg spesial dari K-Pop ini apasih?

N : Awalnya liat K-Pop itu jadi spesial karena liat cara penyampaian lagunya, videonya menarik, itusih yang buat beda dari yang lain

P : Kalo music video dari negara lain?

N : Cenderung boring sih, kalau dulu kan music video barat budayanya tuh masih yang gimana gitu, masih dilarang orang tua gitu, jadi lebih sopan itu music video K-Pop, soalnya kan umur-umur segitu aku masih diawasi sama orang tua

P : Tapi kan dulu ada juga tu musik musik lain kenapa bisa jadi suka sama K-Pop?

N : Awalnya emang ketemunya sama musik Indonesia dulu pasti, kedua baru K- Pop jadi emang ga terlalu banyak nemuin lagu-lagu barat atau western, jadi ya karena dulu taunya Cuma lagu Indonesia sama lagu K-Pop yaudah jadi lebih suka K-Pop ketimbang lagu lain atau lagu Indonesia waktu itu, itusih alasannya

P: Terus kalau dulu kan kamu downloadnya dari google, sekarang sekarang ini setelah idol kamu ngerilis album, kamu suka beli ga?

N : Iya rahma ada beli meskipun ga rutin, nah kayak album bigbang kan ada album versi m,a,d, dan e kan, rahma beli yang uda lengkap dan fullnya itu versi Made, rahma juga beli album itu karena itukan album terakhir sebelum mereka wajib militer juga, terus aku ada beli album juga, rahma ngerasa ya perlu beli itu soalnya Blackpink kan keluarin full album setelah 2 tahun debut, jadi ya dengan susah payah aku menunggu album yg dinanti nantikan akhirnya ya aku beli album itu sebagai apresiasi dan dukungan buat mereka

P : Yang aku tau nih, harga album itu kan lebih mahal ya kalau dibandingin sama album lokal, kira-kira berapa uang yang udah kamu keluarin untuk beli album-

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

album gitu? N : Sekitar 800 ribuan mungkin untuk album

P : Terus kalau merchandise gitu?

N : Kalau merchandise rahma ga beli yang official, paling rahma beli yang ada gambar-gambar mereka kayak tabloid, majalah-majalah, rahma pernah beli di Indomaret yang seri bigbang, itu ga official tapi kan tetap aja ada mereka gitusih hehe

P : Terus beli itu dari uang sendiri atau..?

N : Rahma biasanya beli pakai uang sendiri, itu rahma kumpulin soalnya kan rahma targetin dulu apa yang mau dibeli, ya rahma belinya juga ga begitu dirilis disitu beli sih, mereka kan restock, kalau uangnya udah cukup rahma beli. Itu belinya dari hasil part time rahma ngedesign, kayak ngelukis atau ngepaintingkan orang, ngedit poster, orderannya biasanya dari temen ke temen, ntar hasilnya tuh kayak foto orang di kartunin, jadi emang dari hasil itu rahma beli setelah di kumpulkan uangnya

P : Kenapasih rahma rela kumpulin atau ngeluarin uang segitu? N : Karena aku pengen dukung mereka dengan membeli sesuatu gitu, soalnya kan aku fans, rahma juga ga ke konser, ga ikut fan meeting, setidaknya rahma mendukung mereka dengan cara membeli album-album mereka

P : Kan rahma suka nih sama K-Pop, idol grup apa yang rahma suka selain bigbang atau blackpink

N : Suka sama solois IU, rahma cenderung nge stan idol grup penyanyi dari agency tertentu gitusih, rahma kebetulan YG stan jadi rahma suka idol grup yang berasal dari agency itu, kayak Ikon, Winner, Blackpink, Bigbang, kebanyakan yang rahma dari suka dari agency YG, entah kenapa style mereka itu nyantol aja gitu dan rahma suka, mereka itu keren dan rahma ga begitu suka style musik yang terlalu heboh rahma lebih suka yang kayak style YG yang keren gitu

P : Terus kamu kan tadi bilang udah 10 tahun suka sama bigbang, apasih yang membuat kamu tertarik sama mereka?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Mereka beda dari lain, konsep mereka juga enggak unyu unyu gak menye menye gitu, mereka kayak multi talented gitu, bisa nari, nyanyi bahkan nyiptain lagu sendiri

P : Sebagai fans ada ga sih hal-hal yang kamu lakukan untuk mendukung Idol grup-idol grup gitu?

N : Ada sih, ya kayak tadi beli album-albumnya, terus ikut nge vote mereka di acara award gitu supaya menang award, atau acara musik. Kalau setiap masuk nominasi langsung ngevote gitu, kayak vote dari website atau sms gitu, terus ngevotenya di jam yang udah disesuaikan dengan jam disana, Seoul Korea. Sekarang juga udah ada aplikasi kayak Gaon chart award udah ada appnya sendiri golden disk award juga ada appnya sendiri, kalau mama tetap dari website

P : Sms gitu bisa kemakan berapa pulsanya? N : 3000-5000 sekali sms

P : Rahma smsnya kalau ngevote gitu Cuma sekali atau gimana? N : Sekali atau dua kali biasanya

P : Kenapa mau abisin pulsa segitu? N : Iya soalnya kayak yang rahma bilang tadi, Rahma pengen melakukan sesuatu untuk mendukung mereka supaya tetap berkarya

P : Terus liat idol gitu ada ga yang rahma ikutin? N : Bahasanya sih paling

P : Dengerin lagu K-Pop gitu seberapa sering?

N : Kalau Mv berapa lama nontonnya

P : Kalau Mv dikumpulin di laptop, dikumpulin yang mv lama-lama juga di kumpulin terus diliat lagi

P : Kalau drama suka nonton ga?

N : Kalau pas sekolah sering download, terus pas udah kuliah pas libur gitu nontonnya

P : Terus berapa lama biasanya nonton drama itu?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Biasanya nonton 1 atau 2 episode dalam sehari sih

P : Terus namatin 1 drama berapa lama?

N : Mungkin ngabisin waktu sekitar 4 jam buat nonton drama atau Mv gitu

P : Terus berapa lama ngabisin waktu buat itu?

N : Kalau pas libur biasanya rahma tontonin selama mata masih sanggup hehe, tapi ga semaleman sih

P : Sukanya drama yang gimana? N : Biasanya rahma nonton drama itu yang didramanya diperanin sama Idol, terus kalau dramanya lagi viral atau lagi banyak diceritain orang gitusih yang biasanya rahma suka

P : Yg buat drama korea lebih menarik apa?

N : Simple, kalau dibandingin sama lokal kan waduh episodenya ratusan terus ceritanya juga menarik gak mudah ditebak sama buat penasaran

P : Rahma pernah ga keucap Bahasa Korea gitu?

N : Iya pernah kalau pas sekolah dulu jumpa temen yang sehobi, dan rahma belajar hangeul itu dari 2012 jadi udah bisa baca hangeul tapi belum terlalu paham artinya, biasanya artinya liat di drama tadi, kalau yang basic rahma uda bisa sih salam perkenalan, siang, malam, makan, dan lain lain yang dasar dasar rahma udah bisa

P : Belajarnya dari mana? N : Memang niat baca hangeulnya dulu, terus udah bisa baru lanjut ke dengerin drama dari percakapannya rahma inget-inget gitu kata-katanya, kalau belajar huruf hangeul itu dari website

P : Terus kan rahma sekarang udah tergabung di chijeuline kan, udah berapa lama bergabung di chijeuline?

N : Rahma gabung itu pas ada recruitment anggota buat komunitas Chijeuline gitu, itu tahun 2015

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Darimana tau komunitas Chijeuline?

N : Awalnya tau dari temen diajak ikut salah satu event gathering yang dibuat sama Chijeuline, pertamanya aku ga fokusin siapa yang ngadain event-event Korea ini, pokoknya ada yang buat acara Korea rahma ikutin gitu, ternyata tau dari temen kalau acara-acara Korea gitul yang nyelenggarain beda-beda komunitasnya, dari situ rahma mulai ngerti kalau ada komunitas yang buat buat acara gitu, terus rahma tanyain ke teman rahma yang ngajak ikut event ini dia ikut komunitas yang mana, terus dia bilang dia ikut chijeuline…yaudah langsung aja rahma bilang ke dia rahma mau juga gabung

P : Terus sampe bisa gabungnya itu gimana?

N : Pertama rahma tanya temen rahma yang anak chijeuline itu, terus dia bilang gabungnya tunggu recruitment gitu, terus pas udah ada recruitment rahma langsung ikut, diwawancara lewat line terus yaudah gabung di chijeuline

P : Alasan kamu mau ikut komunitas chijeuline apasih?

N : Pertama karena mau cari temen sih, mau cari temen yang satu hobi, karena kalau di sekolah kan ga semua suka K-Pop jadi enak aja gitu kalau ketemu yang sehobi, terus yang kedua itu pengalaman sih, pengalaman kayak bersosialisasi sama orang, terus berkomunikasi, gitu gitu sih

P : Kalau dulu di smk ga banyak yang suka K-Pop?

N : Ga banyak, bisa dihitung

P : Terus rahma waktu sma kebanyakan temannya suka K-Pop apa gak?

N : Temen rahma ada yang udah duluan suka K-Pop uda lama gitu, terus pas ketemu yaudah jadi kasitau variety show terus drama

P : Terus kalau sama orang yang gasuka korea gitu rahma gimana?

N : Kayak ngindarin bahas Korea sih, soalnya dulu ada juga yang ngejek K-Pop gitu, dia bilang ih liat ni korea korea korea

P : Kan ada tuh komunitas lain di Medan, kenapa milih ikut chijeuline?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Karena beda sih dari yang lain, rahma kan pertama kali tau dari ikut event kan, bed acara mereka ngadain acaranya dari tema, rundown, beda aja ga asal buat makanya dari situ jadi tertarik sama konsepnya

P : Terus kenapa rahma mau tetap gabung?

N : Karena uda cocok dan nyaman sih, enak sih dijadiin temen bisa dapet pelajaran, pengalaman terus mereka juga ramah dan nerima gitu sih

P : Kalau sama anak chijeu sering bahas K-Pop? sesering apa? N : kalau sama member chijeu lagi kumpul sering sih pasti bahas K-Pop, jadi makin banyak tau sih tentang K-Pop ini Idol apa yang baru debut gitu gitu sih

P : Kalau di komunitas ini rahma pernah ngomong ngomong Bahasa Korea ga? N : Pernah pasti, apalagi kalau ada temen yang nyaut terus dia juga kasitau hangeul korea gitu

P : Berarti banyak informasi baru ya?

N : Iya

P : Ada ga anggota chijeu yang keliatannya tau banyak tentang K-Pop? N : Ada sih, kayak ada satu anggota yang dia suka sama semua Idol dia kayak multifandom gitu, rahma cenderung satu fandom, satu agensi jadi belajar banyak juga sih dari dia

P : Terus ada ga anggota yang gaya berpenampilannya kayak korea gitu?

N : Ada sih beberapa

P : Kalau di Chijeuline itu biasanya ngapain aja?

N : Kalau di Chijeuline itu biasanya ngumpul kalau lagi ada mau buat event, terus rapat jadi ya rahma ikut ngerencanain sama buat event event yang mau diadain sama anak chijeuline lainnya

P : Udah berapa kali ikut buat acara-acara gitu?

N : Udah 3 kali sih

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Kenapa sih mau ikut buat acara gitu, soalnya setau aku itu kan ngabisin dana, tenaga dan waktu yang ga sedikit kan? N : Karena bagian dari hobi jadi ngejalaninnya senang aja gitu, karena ada temen juga, terus dapat pengalaman, banyak pelajaran yang rahma bisa ambil sih

P : Contohnya? N : Kayak gimana caranya bersosialisasi, ngatur acara, soalnya rahma orangnya kalau belum kenal diam aja tapi kalau udah kenal baru nunjukkin kegilaannya

P : Oh jadi setelah masuk chijeuline jadi tau gimana bersosialisasi sama orang, emang dulu rahma orangnya gimana? N : Rahma agak pemalu, kalau ga kenal sama sekali bisa ga ngomong…aku orangnya introvert

P : Terus yang rahma rasain selama masuk chijeuline ini apa?

N : Dapet temen meskipun beda kampus, terutama jadi banyak temen anak USU, terus jadi dapet temen yang lebih dewasa juga, kayak kakak kakak di chijeuline yang lebih tua dari rahma, jadi kayak dapet keluarga baru juga ya seneng sih

P : Terus kalau di komunitas ini rahma berani gitu buat ini itu soalnya kan tadi rahma bilang kalau uda dekat baru nunjukkin kegilaannya hehe

N : Pertama ya karena rahma pengen masuk di komunitas ini pas di wawancara rahma sempet khawatir juga sampe nanya ke temen yang anak chijeuline waktu itu gimana nih hasilnya, sampe gitu aku nanyanya kayak udah kerja aja haha itulah karena semangatnya mau masuk jadi pas udah masuk ya senang gitu ternyata orang-orang didalemnya itu langsung nerima terus ramah gitu, jadi pas buat acara gitu rahma udah langsung bisa aktif cari cari gedung walaupun waktu itu bukan kordinatornya

P : Terus apa ajasih hal positif yang didapat dari chijeuline ini yang rahma rasain?

N : Hal positifnya rahma jadi banyak belajar, banyak temen, jadi bisa nyalurin hobi juga ga dipendam gituloh hobinya jadi kayak sarana buat rahma salurin hobi juga sih

P : Orang sekitar rahma tau kalau rahma masuk komunitas ini?

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

N : Tau, karena kan sebelum event itu uda mulai mulai sibuk, keluar buat rapat, pasti ditanyain ya rahma kasitau aja kalau rahma gabung komunitas ini

P : Terus mereka dukung? N : Dukung, selama itu positif

P : Terus kan ma ada juga orang-orang yang masih memandang sebelah mata K- Pop atau Komunitas K-Pop Chijeuline nih, pernah ga rahma dengar tanggapan atau pandangan sebelah mata gitu? N : Banyak sih rahma denger, kek dia ngejek liat nih suka K-Pop, ih suka K-Pop terus ngejek fisik Idol K-Pop, rasis juga kadang gitu gitu sih..ya rahma gamasalah sih soalnya selera musik dan minat orang kan beda-beda genre musik apapun ya itukan tetap musik terus kalau komunitas pun kan yang dibuat disini ga ngerugiin orang lain, rahma anggapnya orang-orang yang gasuka itu ya pilihan dia emang gitu jadi gaperlu ngejelek jelekkan balik

P : Nanggepinnya gimana?

N : Rahma ga ambil pusing sih, hargai aja pilihan dia kalau misalnya dia ngasitau yang ga bener kadang rahma lurusin, misalnya mereka ngejek banci, yaudah rahma kadang kasitau kalau mereka gitu juga ada perjuangan di belakangnya yang harus jadi trainee bertahun tahun dulu rahma juga mikirnya kan daripada fokus ke banci gitu, rahma lebih merasa mereka lebih berpendidikan, lebih bekerja keras, malah yang kayak gitu rahma rasa lebih laki-laki daripada yang suka bilangin orang lain banci

P : Tapi kalau yang memuji dan kasih tanggapan positif ada juga ga? N : Ada sih, mereka kadang suka kagum karena rahma udah bisa nyalurin hobi sampai bisa buat acara yang lumayan gede gini, mereka kadang suka bilang aja hebat ya,enak lah kau udah pernah ikut buat acara gitu

P : Rahma nanggepin tanggapan positif atau pujian itu gimana?

N : Ya rahma ucapin makasih sama yang udah muji atau kasih tanggapan gitu, soalnya rahma jadi makin pengen terus ikut buat acara yang bagus lagi

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

P : Jadi sekarang setelah masuk chijeuline rahma itu jadi orang yang gimana? N : Lebih kreatif, jadi lebih berani keluarin ide-ide yang rahma punya terus jadi bisa merancang dan merencanakan sesuatu, jadi percaya diri rahma nambah juga karena sebelumnya kan rahma cuek, tertutup, terus kalau gakenal yaudah biar aja gitu rahma ngomong Cuma sama yang kenal, sekarang udah tau caranya bersosialisasi jadi bisa terbuka sama orang baru yang rahma jumpai soalnya kan kalau mau buat acara gitu terkadang menuntut kita bersosialisasi sama orang lain, jadi rahma belajar juga dari situ dapet temen juga terus kan di chijeuline juga orang-orangnya beda kampus sama rahma dapet relasi baru yang buat rahma semakin terbuka juga sama mereka jadi dari situ rahma belajar buat terbuka, karena rahma sadar kalau relasi dan teman itu penting

P : Terus kenapa sampai sekarang masih mau bergabung di komunitas chijeuline? N : Karena rahma udah suka dan nyaman sih sama komunitas ini, rahma bisa nyalurin hobi sama orang yang juga suka K-Pop dan udah diterima disini sama mereka buat rahma berarti sih

P : Kedepannya rahma masih pengen ikut ini? kenapa? N : Ya kayak tadi rahma bilang sih, rahma udah nyaman dan masih pengen nambah pengalaman

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

C. Dokumentasi

Informan 1

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Informan 2

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Informan 3

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Informan 4

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

C. LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Loventia

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Bunga Asoka No. 14

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Informan pertama dalam penelitian yang dilakukan Saudari Farisa Amanda Harahap yang berjudul Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan. Serta telah melakukan wawancara pada: Hari/Tanggal : Rabu/18 November 2018 Pukul : 14.30 WIB – 16.00 WIB Tempat : Ropisbak Ghifari

Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 28 Mare 2019 Tertanda,

(Loventia)

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Zakariya

Umur : 21 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. H. Abbas, Gg. Mualim 2 tani asli, Deli Serdang.

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Informan pertama dalam penelitian yang dilakukan Saudari Farisa Amanda Harahap yang berjudul Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan. Serta telah melakukan wawancara pada: Hari/Tanggal : Minggu/13 Januari 2019 Pukul : 18.30 WIB – 19.45 WIB Tempat : Ojju, Sun Plaza

Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 28 Maret 2019 Tertanda,

(Muhammad Zakariya)

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Elvina Elviyanti

Umur : 21 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat :-

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Informan pertama dalam penelitian yang dilakukan Saudari Farisa Amanda Harahap yang berjudul Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan. Serta telah melakukan wawancara pada:

Hari/Tanggal : Minggu/13 Januari 2019 Pukul : 20.15 WIB – 21.00 WIB Tempat : 4 Fingers, Sun Plaza

Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 28 Maret 2019 Tertanda,

(Elvina Elvinyanti)

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rahma Fadila br. Barus

Umur : 21 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Brigjend Katamso, Gang Melur no.4, Medan.

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Informan keempat dalam penelitian yang dilakukan Saudari Irma Sri Utami Saragih yang berjudul Aspek Etika Dalam Hubungan Antara Public Relations Officer Dengan Jurnalis. Serta telah melakukan wawancara pada: Hari/Tanggal : Jumat/18 Januari 2019 Pukul : 15.00 WIB – 16.00 WIB Tempat : Ulee Kareng Gayo II, Jalan DR. Mansyur No. 80A, Padang Bulan, Medan Selayang.

Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 28 Maret 2019 Tertanda,

(Rahma Fadila br. Barus)

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

Jalan Prof. A. Sofian No. 1 Kampus USU Medan 20155

Telepon/Fax: (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Farisa Amanda Harahap

NIM : 150904120

PEMBIMBING : Dr. Nurbani, M.Si

No. Tanggal Pertemuan Pembahasan Paraf Dosen

1 15 Oktober 2018 Bimbingan Judul Skripsi

2 30 Oktober 2018 Penyerahan BAB I dan Bimbingan Revisi BAB I

3 1 November 2018 Penyerahan Revisi Bab I dan Bimbingan Pedoman Wawancara

4 20 November 2018 Penyerahan Pedoman Wawancara dan Bimbingan Revisi Pedoman Wawancara

5 3 Desember 2018 Penyerahan Transkrip Wawancara

6 18 Desember 2018 Bimbingan BAB IV

7 14 Maret 2018 Penyerahan BAB 1-V

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

8 21 Maret 2019 Pembahasan Revisi BAB I-V

9 26 Maret 2019 Penyerahan dan Pembahasan Revisi BAB I-V

10 28 Maret 2019 Penyerahan dan Pembahasan Revisi BAB I – BAB V

11 29 Maret 2019 Penyerahan Revisi Bab I-V

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Farisa Amanda Harahap Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 9 Oktober 1997 Alamat : Jl. Bunga Cempaka, Komp.Villa Pesona Tiga Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Nomor Telepon : 081370339063 Email : [email protected] Nama Orangtua : Ayah : Sahnan Harahap Ibu : T.Rina Emelia

Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal  2002 – 2003 : TK Shafiyyatul Amaliyyah  2003 – 2009 : SD Shafiyyatul Amaliyyah  2009 – 2012 : SMP Shafiyyatul Amaliyyah  2012 – 2015 : SMA Negeri 15 Medan  2015 – sekarang : Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi Riwayat Organisasi  2014 – Sekarang : Chijeuline Medan Kemampuan  Mampu mengoperasikan Ms. Word dan Ms. Power Point Hobi  Menonton  Mendengarkan musik  Menggambar  Memasak

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara