MANIS YANG BELUM SUDAH Identitas Dan Subjektivitas Pakaian
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MANIS YANG BELUM SUDAH Identitas dan Subjektivitas Pakaian Bekas di Yogyakarta T e s i s Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Master Humaniora (M. Hum) pada Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Oleh: Wahyu HARJANTO 086322013 Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Saya mahasiswa Pascasarjana Program Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma: Nama : Wahyu HARJANTO Nomor Mahasiswa : 086322013 bersama ini, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul MANIS YANG BELUM SUDAH: Identitas dan Subjektivitas Pakaian Bekas di Yogyakarta adalah karya asli saya dan bukan merupakan tulisan ilmiah karya orang lain atau pihak manapun. Tesis ini tidak memuat karya orang lain atau pihak manapun yang pernah diajukan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi lain. Demikian halnya tema penelitian ini sejauh pengetahuan saya belum pernah dikaji oleh pihak manapun dan disajikan dalam artikel ilmiah, jurnal, tesis, disertasi atau karya ilmiah apapun. Apabila terdapat kesamaan tema dengan tulisan atau karya orang lain, tulisan atau karya tersebut semata-mata hanya dipakai sebagai bahan rujukan atau referensi yang akan dicantumkan dalam catatan kaki dan diacu dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 22 November 2013 Yang Menyatakan Wahyu HARJANTO iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Pascasarjana Program Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma: Nama : Wahyu HARJANTO Nomor Mahasiswa : 086322013 atas nama pengembangan ilmu pengetahuan, memberikan kepada pihak Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul: MANIS YANG BELUM SUDAH: Identitas dan Subjektivitas Pakaian Bekas di Yogyakarta Untuk kepentingan akademis saya memberikan hak kepada pihak Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain tanpa perlu meminta izin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 22 November 2013 Pemberi pernyataan, Wahyu HARJANTO iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI BOHEMIAN RHAPSODY Written by Freddie Mercury. Sung by Freddie Mercury. Is this the real life? Is this just fantasy? Caught in a landslide No escape from reality Open your eyes Look up to the skies and see I'm just a poor boy, I need no sympathy Because I'm easy come, easy go A little high, little low Anyway the wind blows, doesn't really matter to me, to me Mama, just killed a man Put a gun against his head Pulled my trigger, now he's dead Mama, life had just begun But now I've gone and thrown it all away Mama, uuuu Didn't mean to make you cry If I'm not back again this time tomorrow Carry on, carry on, as if nothing really matters Too late, my time has come Sends shivers down my spine Body's aching all the time Goodbye everybody - I've got to go Gotta leave you all behind and face the truth Mama, uuu - (anyway the wind blows) I don't want to die I sometimes wish I'd never been born at all v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI I see a little silhouetto of a man Scaramouch, scaramouch will you do the fandango Thunderbolt and lightning - very very frightening me Gallileo, Gallileo, Gallileo, Gallileo, Gallileo Figaro - magnifico But I'm just a poor boy and nobody loves me He's just a poor boy from a poor family Spare him his life from this monstrosity Easy come easy go - will you let me go Bismillah! No - we will not let you go - let him go Bismillah! We will not let you go - let him go Bismillah! We will not let you go - let me go Will not let you go - let me go (never) Never let you go - let me go Never let me go - ooo No, no, no, no, no, no, no - Oh mama mia, mama mia, mama mia let me go Beelzebub has a devil put aside for me for me for me So you think you can stone me and spit in my eye So you think you can love me and leave me to die Oh baby - can't do this to me baby Just gotta get out - just gotta get right outta here Ooh yeah, ooh yeah Nothing really matters Anyone can see Nothing really matters - nothing really matters to me Anyway the wind blows... vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Kata Pengantar Di ujung akhir pengerjaan tesis ini sempat ada suara kecil tetapi punya gaung luar biasa. Suara yang menimbulkan rasa gatal, sekaligus punya daya rayu yang tidak mudah ditampik: sebuah ketidakyakinan. Di antara persoalan non-akademis yang nyandung nyrimpet (mengendala) – mulai dari kemalingan, pindah kontrakan, cari tukon mbako, momong anak, laptop disamber listrik, hingga ngurus keluarga sakit dan meninggal -- yang datang bersamaan dengan pegerjaan tesis ini, suara itu semangkin menjadi-jadi. Hingga gairah untuk melanjutkan tulisan ini sempat limbung atau oleng. Untunglah (demikianlah elastisitas kebatinan orang Jawa menghadapi “gangguan”) dengan sedikit kesadaran bahwa antara jangka (harapan) dan jangkah (kenyataan) meski hanya satu milimeter senantiasa berjarak, gairah itu masih bisa dievakuasi dan dibangkitkan. Hanya saja perkara hidupnya gairah itu juga melibatkan orang lain. Di menit- menit akhir ada orang-orang yang menguatkan semangat saya agar tidak perlu mendengarkan “suara kecil” itu. Menariknya, rupanya ada beragam cara dilakukan orang dalam memotivasi orang lain agar melakukan sesuatu sebagaimana dimaui oleh Sang Motivator (atau kebenaran umum). Ada beribu macam alat atau sarana diadopsi untuk mendukung usaha itu. Karenanya, setelah lebih dulu menempatkan penulis sebagai interlokutor dan orang yang sedikit paham tentang dunia tani, Pakdhe Banar (maksudnya Rama G. Budi Subanar Yes Sweet) pun mengirimkan pesan singkat via blackberry-nya demikian: “Kados macul nika lho, dhe. Sedina sak paculan ... suwe2 sawahe wis kegarap kabeh” (SMS, 30 Maret 2013). vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Via sms itu tampak bahwa Pakdhe Banar tengah meminta saya mengambil posisi sebagai seorang petani, atau menimba pengalaman dari petani bagaimana harus menggarap sawahnya, kantornya, ladang sandaran hidupnya. Sebab hanya dengan begitu sawah boleh disebut sawah, tidak lagi berupa hamparan tanah tak bertuan alias tidak bero (terbengkalai). Petani disebut petani salah satunya karena bisa menghasilkan sesuatu dan tidak membiarkan sawahnya terbengkalai. Saran itu paralel dengan majas Jawa, bahwa makarya kuwi kebluk mulur. Maksudnya, tidak ngaya (ngangsa) tapi jalan terus. Jadi, tidak ada jarak yang terlalu jauh setiap fasenya, sehingga anggrung kerja masing terngiang di benak! Beda Pakdhe Banar beda Mbakyu Dessy. Di tengah kesibukan kerjaan, ia sempat pula ngurak-urak macam halauan orang tunggu sawah agar padi tidak rusak diserang manuk emprit (burung gelatik): “Pak Wahyu, ayo semangat besok sudah Juni lho!” (SMS, 15 Mei 2013). Motivasi dua orang itu terkait dengan posisi keduanya: satu Polo Sekolah (Kaprodi IRB), satu Polo TU (sekarang, administrasi). Motivasi juga datang dari Dedy “Frater X”, teman seangkatan: Norita Sembiring “Berdua”, Son(nyol) Purba, dan Monic “Mondol”; adik-adik angkatan: Leo “Sultan”, Elly “Ndablek”, Herlina “Lesbian!” (IRB-09); Nana “Kriting”, “Rama” Windarto (IRB-10); Lamser “Bejat”, Imran dan Archam “Duo Ciu” (IRB-11); Pardiman “mBatak”, Ajeng “Lowbat”, Darwis “Jenggot”, Shaman “bergitar” (IRB- 12); Weny (Non-Reguler), Restu Kinanti (Non-Reguler) -- yang selalu bilang: “Ayo, Mas [Oom, wih tuwir banget kalee!]. Cemungut, Semangat!” Terkait dengan bentang luas, rapat, dan kedalaman tulisan, ada Kyai St. Sunardi. Bila selama ini beliau dikenal sebagai juru selam alias toekang bikin klelep anak bimbingannya dalam labirin berfikir, ternyata juga toekang las, toekang oeroet, viii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI yang kampioen. Disodori materi yang masih belum tertata oleh anak bimbingannya, atas sarannya bisa tampil normal. Kesalahan sambungan karena keterbatasan nalar bimbingannya, tulisan bisa dioeroet, dan di-las sedemikian rupa hingga bisa “berbunyi” dan bisa dinikmati. Tidak mogol alias setengah matang dan bikin sakit perut. Sosok ini juga yang menggandeng imaji penulis masuk dalam belantara intelektual. Kepada beliau saya sampaikan tabik hormat penuh kesukaan! Terima kasih saya sampaikan kepada Prof. Augustinus Supratiknya yang suka mendengarkan keluh kesah mahasiswanya dan memegang kekuasaan sebagai Kepala Sekolah IRB dalam wajah damai. Di tangan kebijakannya, waktu kuliah saya yang sudah molor masih bisa di-olor. Sisanya, kepada Rm. FX. Baskara T Wardaya, S.J., Rm. J. Haryatmoko, S.J., Rm. Hari “Potret” Susanto, S.J., dan Rm. Budi Susanto, S.J. dan Budiawan yang memperkenalkan Marxisme “berwajah manusiawi”, posmodernisme