NONSTOP Tak Banyak Diketahui Awam
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
RUPA-RUPA PENGANTAR REDAKSI Menjelang digelarnya World Street Food Congress 2015 MENIKMATI KELEZATAN Sanggupkah?, itu kata pertama di benak, selain rasa (WSFC 2015), festival jajanan dunia terbesar di Singapura, penasaran saat mendapatkan undangan The 24 pada tanggal 8-12 April 2015, femina yang diwakili oleh HIDANGAN HINGGA Hours Feeding Frenzy Safari dari Makansutra. Dari Redaktur Boga, Abdul Syukur, memenuhi undangan The 24 MENYUSURI PASAR. judulnya, sudah terbayang tersedotnya fisik dalam Hours Feeding Frenzy Safari dari komunitas Makansutra. Inilah tur yang dirancang KF Seetoh untuk mendukung catatan seru berburu kuliner kaki lima a la Singapura. CARA BARU MEMAHAMI konferensi pers WSFC 2105. Pendiri komunitas MASAKAN LOKAL. makan yang wajahnya nyaris dikenali tiap penjaja makanan di Singapura itu menjadikan tur ini ‘appetizer’ sebelum diadakannya pesta street food dunia yang ditanganinya kembali di kali kedua itu. Cuttlefish D A R I M I N YA K Kangkoong. A N G I N S A M PA I SIKAT GIGI Lebih dari 20 peserta, terdiri atas media, penulis lepas, dan blogger dari Asia, Australia, Amerika, dan Eropa menghadiri undangan ini. Kami umumnya ditempatkan di penginapan terpisah. Saya mendapat tempat di Bugis Street, pusat keramaian yang dekat dengan rencana lokasi Ramainya Mengalahkan WSFC 2015. Maxwell Food Centre. racikan Gordon Pukul 6 pagi, panitia mengirimkan Ramsay. pesan singkat untuk berkumpul di The Esplanade, pukul 10 pagi. Mentari yang masih malu menampakkan diri dan udara dingin menjadi pemanasan bagi saya yang memilih untuk berjalan kaki menuju lokasi. Sesampainya di durian mall -sebutan lain The Esplanade- yang belum beroperasi sepagi itu, saya berjumpa tim Makansutra untuk beranjak ke Makansutra Gluttons Bay, MAKAN pujasera outdoor yang tak jauh dari sini. BERTAHAN KARENA APRESIASI Setelah semua peserta berkumpul, panitia membagikan tas hitam Sepanjang perjalanan, Seetoh dan 3 kru sama dan beradu rasa. Walau hanya berisi perlengkapan ‘perang’ berburu yang bertugas berdasarkan pergantian kalah tipis, racikan Ramsay tentunya kuliner. Antara lain alat makan, tujuan, berceloteh mengenai makanan belum bisa mengalahkan Foo Kui Lian. piring lipat, permen, dan manisan di tiap hawker centre (pujasera) yang akan Menyandingkan sosok populer 24 JAM kiamboy. Ada juga perlengkapan untuk dikunjungi. Seperti Seetoh yang selalu dengan pelakon tradisi seperti ini membersihkan diri, seperti tisu basah, saya lihat di suatu program televisi memperlihatkan pemikiran Singapura handuk, hingga sikat gigi. Panitia kabel, Seetoh di sini menampakkan gaya yang progresif dalam mempromosikan menyisipkan sebotol kecil minyak khasnya bercerita secara humoris dan bak kuliner. Beberapa tahun belakangan, angin. Mungkin berguna untuk peserta storyteller yang enak didengar, mulai dari memang terjalin sinergi dari sejumlah yang kembung karena kekenyangan! sejarah, bahan baku, dan keunikan yang lembaga kuliner dan pariwisata, serta NONSTOP tak banyak diketahui awam. pemerintah di balik harumnya nama- Salah satunya tentang Tian Tian nama jajanan Singapura hingga ke Hainanese Chicken Rice di Maxwell Food telinga pencinta kuliner di Indonesia. Centre yang kami kunjungi di suatu sore. Di negara semungil itu saja berdiri DI SINGAPURA Chicken rice ini racikan Foo Kui Lian, salah 107 hawker centre yang terstandarisasi. satu dari tiga penjaja hawker food yang Kegiatan apreasiatif dalam bentuk pernah terpilih dalam voting SingTel’s mendestinasikan hawker center Hawker Heroes 2013. Dalam ajang yang sebagai lokasi wisata dan pemberian menyedot perhatian itu, celebrity chef penghargaan membuat hawker centre Gordon Ramsay diterbangkan dari London berkembang pesat. Termasuk WSFC untuk memasak tiga hawker food yang yang kedua ini. FEMINA 107 106 FEMINA rupa-rupa MENYAPA YOUNG GEN Supper di Keng Eng Kee Seafood. HAWKER Antrean Nasi Lemak Kami dipertemukan dengan generasi Maksah Berkat Chahya. penerus usaha hawker food di acara inti, di konferensi pers WSFC 2015. Oleh Makansutra, anak-anak muda ini dijuluki Young Gen Hawker. Anda yang mengikuti dinamika street food dunia Duck Satay. Saat Seetoh bercerita memahami bahwa krisis penerus dari MENGANTRE di dalam bis. penjaja legendaris menjadi suatu isu. DI PAGI BUTA Bjorn Shen, salah satunya, adalah pendiri Tantangan terbesar dari tur rancangan Seetoh Kami lantas sarapan laksa di kios Ye Lai Artichoke Cafe and Bar, sang pembuat ini terletak di waktu-waktu jelang tengah Xiang Laksa, di Woodlands Food Centre. Kuah berita karena kerap meracik makanan malam hingga memasuki pagi. Keinginan bersantannya disegarkan dengan sambal trendi, inspirasi dari masakan tradisonal. BRUNCH untuk terus mengunyah bertarung dengan beraroma ebi. Area makannya nyaman dan Lainnya, Sheila, adalah penerus HINGGA HANG stamina yang melorot! bersih hingga ke bagian lantainya. Di luar Alhambra Padang Satay, usaha satai yang Pukul dua lebih dini hari, di tempat kesohor area, pepohonan rimbun sengaja ditanam, OUT MALAM Ye Lai Xiang terinspirasi rasa Melayu-Sumatera dari Laksa. JB Ah Meng Seafood, saya dibangunkan oleh mengundang burung-burung liar untuk orang tua yang telah mengelola sejak Tujuan pertama, sebuah brunch di Toa Payoh kelezatan kulit ikan kakap bersaus acar bersarang. Sesekali burung-burung tersebut 40 tahun lalu. Ia ikut terjun mengelola Market & Food Centre, di kios Chey Sua mangga dan mentimun asam-manis. Tepat di ‘menyomot’ makanan di lantai. Penampilan sejak 7 tahun lalu dan kini membuka Carrot Cake, kios Tian Tian Lai (Come Daily) Melompat ke cerita di pukul 09.30 malam, pukul 3 dini hari, bis melaju ke Boon Lay Place asri yang umumnya saya lihat di hampir kios di Makansutra Glutton Bay. Ada pula Hokkien Mee, dan kios Guan Kee Kway Chap. kami berada di Clarke Quay untuk mengicip Food Village, hawker centre yang buka 24 jam. seluruh bagian Singapura selama tur. Douglas Ng dalam kelompok ini. Tak seperti namanya, Carrot Cake tak Chilli Crab di Dragon Phoenix Restaurant. Kantuk saya hilang saat melihat antrean Bicara soal suasana, saya memfavoritkan “Pandangan sebelah mata adalah mengandung wortel, melainkan lobak. Uniknya, kepiting disantap menggunakan mengular pembeli Nasi Lemak Maksah Makansutra Gluttons Bay. Memikat bumbu pahit di awal usaha kami,” papar Lobak yang dikukus dalam tepung beras itu sumpit. Alhasil hanya wartawan dari Barkat Chahya. Untungnya Makansutra bagaimana taman yang memiliki view Sheila. Namun seiring berkembangnya dipotong-potong dan dimasak bersama telur, Thailand, Taiwan, dan Singapura yang mahir telah memesan beberapa porsi besar terlebih panoramik berupa sungai dan landmark ikonik usaha mereka, opini terhadap pengusaha lalu menjadi dadar. Renyahnya lobak masih beraksi dengan sumpit untuk mengorek dahulu untuk disantap berkelompok. seperti Marina Bay Sands, The Esplanade, dan kaki lima di Singapura bergeser. terasa, diiringi wangi tepung beras. Taburan daging kepiting dari cangkangnya. Tak kuasa Saya memilih meja dengan Nasi Lemak Selanjutnya, Pasir Panjang Vegetable dan patung Merlion dimanfaatkan sebagai Bisnis makanan yang membawa rasa daun bawang mendongkrak rasa dan aroma. ingin segera melahapnya, gaya makan khas berlauk ikan peda, sayap ayam goreng, telur Wholesale Centre. Ibarat pasar induk Kramat area makan yang menghibur. n Pada sesi lunch di Golden Mile Food Indonesia saya muncul. Gunakan tangan! lokal mampu menjadi bisnis yang mata sapi, ikan teri kacang, perkedel, ayam Jati di Jakarta, jadwal distribusi sayuran ke Centre, kami berkenalan dengan Douglas Jelang pertengahan malam, Immigrants-The menjanjikan masa depan. goreng, sambal balacan, dan mentimun. pasar-pasar seluruh Singapura dijadwalkan Ng yang membuka Fishball Story, Singapore Gastrobar menjadi variasi di tengah Nasi lemak pulen dan harum itu sebenarnya sedini hari mungkin. Karena kami datang bermodalkan resep dan teknik memasak kunjungan kedai dan pujasera. Di tempat sudah nikmat tanpa disanding apapun. telat, aktivitas pasar sudah mereda. Kami yang diturunkan ibu. Baksonya legit hangout yang naik daun itu, aliran sang Kami turun di Jurong Fishery Port menjelang hanya sempat melihat beberapa pemasok terbuat dari 100% daging ikan ekor kuning chef, Damian D’Silva, adalah twist terhadap pukul 4 subuh. Ini dia pasar ikan terbesar sedang merapikan sayur. (yellowtail fish) tanpa campuran tepung. masakan tradisional dalam bentuk tapas. layaknya Muara Angke di Jakarta namun, Saya akhirnya memahami bahwa esensi Berlanjut ngemil di kedai Tong Ah Eating Semisal, century egg (telur pitan) berpadu tofu dengan tata ruang yang lebih teratur. Saya dari tur ini bukanlah upaya memuaskan House di Keong Saik Road. Saya terkejut dan irisan daun bawang. melihat lalu-lalang nelayan yang membawa perut atau menguji stamina. Kunjungan dengan gurihnya rasa Boffee (butter coffee) Pada sejumlah camilan di sini, saya hasil tangkapan mereka. Sebagian lain sibuk hingga ke pusat belanja ini menunjukkan karena tambahan mentega beku di dalam menemui interpretasi rasa Melayu, menata cumi-cumi, udang, kepiting dan bahwa bahan segar dan hidangan lezat kopi hitam ini. Kaya toast di merek kopitiam Peranakan, India, Eurasia, dan Tiongkok Para Young Gen kerang ke dalam freezer box, lengkap dengan bak tali-temali yang saling berjalin. Ada Garis finish. ikonik sejak 1939 itu juga terkenal legit. dalam bentuk modern. Hawker. crushed ice di atasnya. kerjasama di belakangnya. FOTO: DOK.MAKANSUTRA, AS. Cheng Tng (es campur KUE PUTU PIRING. BOON LAY PLACE SNAKE BEANS & LOTUS Rasakan Kenyang yang Sama! Singapura). Ye Lai Xiang Traditional Haig Road FOOD CENTRE ROOTS, DEEP FRIED FISH