JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPAHIANG

Abstract Rahmat Al Hidayat Kepahiang Regency has a HDI value in 2016 of 66.35 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu below the Bengkulu Province average of 69.33. One of E-mail:[email protected]. the determining components of the Kepahiang Regency's HDI is the education index. The education index value of Kepahiang Regency in 2015 was still low at 59.23.The Praptosumo objectives of this study are analyze the influence of BOS fund, dependency ratios, and the ratio teachers students Dinas Pendidikan dan Kebudayaan to the education index in Kepahiang District. That data Kabupaten Kepahiang used in this research are secondary data from 2010 until E-mail: [email protected] .. 2015. The tool of analyzeused was panel data regressionin the application program Eviews 10.The results of the panel data regression use the common effect model method, it can be concluded that BOS fund had positive and significant effect, dependency ratios and the ratio teachers students had negative and significant on the education index in Kepahiang District. Keywords: education index, BOS fund, dependency ratios, the ratio teachers students, panel data regression.

Abstrak Kabupaten Kepahiang memiliki nilai IPM di tahun 2016 sebesar 66,35 di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu sebesar 69,33. Salah satu yang menjadi komponen penentu nilai IPM Kabupaten Kepahiang adalah indeks pendidikan. Nilai indeks pendidikan Kabupaten

Kepahiang pada tahun 2015 masih rendah yaitu sebesar

59,23. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dana BOS, rasio ketergantungan, dan rasio guru murid terhadap indeks pendidikan di Kabupaten Kepahiang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari 9 kecamatan di Kabupaten Kepahiang selama periode 2010 sampai 2015 dengan menggunakan alat analisis regresi panel data pada program aplikasi Eviews 10. Berdasarkan hasil regresi panel data dengan menggunakan metode common effect model menunjukkan bahwa variabel Dana BOS (DB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai Indeks Pendidikan Kabupaten Kepahiang. Variabel Rasio Ketergantungan (RK) dan variabel Rasio Guru dan Murid (RG) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Pendidikan Kabupaten Kepahiang. Kata Kunci: indeks pendidikan, dana BOS, rasio ketergantungan, rasio guru dan murid, regresi data panel.

49

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

PENDAHULUAN

Ukuran pembangunan yang digunakan dari Negara yang sedang membangun adalah selama ini, yaitu PDB dalam situasi nasional menurunnya kualitas kehidupan daripada dan PDRB dalam situasi regional, hanya rendahnya pendapatan. Pembangunan sebagai mampu menggambarkan pembangunan proses yang memperluas entitlement dan ekonomi saja. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu kapabilitas manusia untuk hidup sesuai dengan parameter yang lebih menyeluruh, yang yang diinginkannya (Kuncoro, 1997). mampu menggambarkan perkembangan aspek Sumber daya manusia (human resources) sosial dan kesejahteraan manusia tidak hanya dari suatu bangsa, tidak dinilai dari modal fisik sekedar pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ataupun sumber daya material yang dimilikinya ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses tapi dilihat dari faktor yang paling menentukan yang menyebabkan pendapatan per kapita karakter dan kecepatan pembangunan sosial suatu masyarakat meningkat dalam jangka dan ekonomi bangsa tersebut (Todaro, 2000). panjang (Suryana, 2000). Sejarah mencatat bahwa Negara yang Kemajuan bidang ekonomi adalah faktor menerapkan patron pembangunan dengan paling penting dalam sebuah proses perspektif bahwa manusia mampu berkembang pembangunan namun unsur tersebut bukanlah meskipun tidak memiliki kekayaan suber daya satu-satunya faktor yang dapat mendorong alam yang melimpah. Investasi manusia kemajuan sebuah perekonomian. Tapi, diyakini lebih berdampak dalam hal pembangunan manusia juga harus menjadi meningkatkan produktivitas faktor produksi bagian penting dari adanya pembangunan yang secara total dan menyeluruh. Karena tanah, biasanya hanya dipandang dari segi finansial tenaga kerja, modal fisik akan mengalami dan material semata. Oleh karena itu suatu diminishing return tapi hal tersabut tidak pembangunan harus dipandang sebagai suatu berlaku pada ilmu pengetahuan (kuncoro, proses multi-dimensi yang melibatkan 1997). reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem Menurut UNDP (1995) dasar pemikiran sosial dan ekonomi yang ada (Todaro, 1994). konsep pembangunan manusia adalah: Amartya Sen mengatakan bahwa a. Pembangunan harus mengutamakan pembangunan ekonomi sudah seharusnya manusia sebagai pusat perhatian. diterjemahkan sebagai suatu proses perluasan b. Pembangunan dimaksudkan untuk dari kebebasan positif yang dinikmati oleh memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, masyarakat. Ia mengamati bahwa masalah riil bukan hanya untuk meningkatkan

50

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

pendapatan penduduk. Jadi konsep saat lahir (AHH), rata-rata lama sekolah (RLS), pembangunan manusia harus berpusat pada harapan lama sekolah (HLS), dan Produk penduduk secara komprehensif bukan hanya Nasional Bruto (PNB) per kapita. pada aspek ekonomi saja. Indikator perhitungan IPM di Indonesia c. Pembangunan manuisa bukan hanya mengalami beberapa perubahan yaitu (Badan meningkatkan kemampuan atau kapasitas Pusat Statistik, 2017): manusia tapi juga memanfaatkan a. Angka Melek Huruf pada metode lama kemampuan atau kapasitas manusia dengan diganti dengan Angka Harapan Lama maksimal. Sekolah. Alasan yang menjadi dasar d. Pembangunan manusia didukung dengan perubahan metodologi perhitungan IPM empat pilar pokok yakni: produktifitas, oleh BPS, karena angka melek huruf tidak pemerataan, kesinambungan dan relevan dalam mengukur pendidikan karena pemberdayaan. secara utuh tidak menggambarkan kualitas e. Pembangunan manusia sebagai dasar dalam pendidikan sehingga diganti dengan harapan menentukan tujuan pembangunan dan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. digunakan untuk menganalisis pilihan yang Angka melek huruf disebagian besar ada untuk mencapainya. wilayah sudah tinggi sehingga tidak dapat Konsep pembangunan manusia inilah untuk membedakan tingkat pendidikan antar yang akhirnya melahirkan Indeks daerah dengan baik. Pembangunan Manusia (IPM) yang b. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada diganti dengan Produk Nasional Bruto tahun 1990 dan sejak saat itu UNDP tidak (PNB) per kapita. Tujuan PNB pernah absen mencatat perkembangan menggantikan PDB karena lebih pembangunan manusia diberbagai negara. menggambarkan pendapatan masyarakat Indonesia sendiri mulai menghitung IPM sejak pada suatu wilayah. tahun 1996 hingga sekarang. Ada tiga dimensi Nilai IPM Provinsi Bengkulu berada pada pembentuk IPM yaitu umur panjang dan hidup angka 69,33 pada tahun 2016, berdasarkan data sehat, pengetahuan, dan standart hidup layak. dari Badan Pusat Statistik. Untuk melihat Pada tahun 2010 UNDP melakukan rincian angka IPM per Kabupaten/ Kota di penyempurnaan dalam penghitungan IPM Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel 1 dengan merubah indikator yaitu dengan berikut. menggunakan komponen angka harapan hidup

51

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Bengkulu, 2010-2016

No Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Provinsi Bengkulu 65.35 65.96 66.61 67.50 68.06 68.59 69.33

2. Bengkulu Selatan 65.84 66.50 66.77 67.61 68.28 68.57 68.71

3. Rejang Lebong 64.19 64.92 65.51 66.11 66.55 67.51 68.34

4. Bengkulu Utara 63.50 64.61 65.47 66.67 67.27 67.46 67.63

5. Kaur 61.39 61.85 62.32 63.17 63.75 64.47 64.95

6. Seluma 60.27 61.01 61.55 62.10 62.94 63.41 64.04

7. Mukomuko 62.95 63.71 64.16 64.79 65.31 65.77 66.52

8. Lebong 61.87 62.43 62.84 63.15 63.90 64.72 65.58

9. Kepahiang 62.60 63.44 63.86 64.44 65.22 65.45 66.35

10. Bengkulu Tengah 61.70 62.54 63.12 63.71 64.10 64.68 65.44

11. Kota Bengkulu 74.92 75.31 75.71 76.16 76.49 77.16 77.94 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu (2017)

Tabel 1 menjelasakan bahwa hanya Kota Bengkulu yang masuk dalam kategori nilai IPM tinggi, dan selalu naik tiap tahunnya. Berada pada angka 74,92 pada tahun 2010 menjadi 77,94 di tahun 2016. Sedangkan untuk kabupaten lain masih masuk dalam kategori sedang, seperti Kabupaten Kepahiang yang hanya memiliki nilai IPM sebesar 66,35 di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu. Banyak komponen yang menentukan nilai IPM sehingga Kabupaten Kepahiang masih masuk dalam kategori sedang. Salah satu yang menjadi komponen penentu nilai IPM Kabupaten Kepahiang adalah indeks pendidikan. Nilai indeks pendidikan Kabupaten Kepahaing dapat dilihat pada tebel 2 berikut.

52

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Tabel 2 Indeks Pendidikan per Kecamatan Kabupaten Kepahiang, 2010-2015

Indeks Pendidikan No Kabupaten/Kecamatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kabupaten Kepahiang 53,89 55,63 56,35 57,19 59,17 59,23

2 Kecamatan Muara Kemumu 54,13 55,93 56,62 57,46 59,87 59,93

3 Kecamatan 53,73 55,47 56,22 57,06 58,80 58,89

4 Kecamatan 54,06 55,63 56,38 57,23 58,63 58,66

5 Kecamatan Tebat Karai 53,46 55,10 56,05 56,93 59,53 59,59

6 Kecamatan Kepahiang 54,83 56,57 57,22 58,09 59,87 59,89

7 Kecamatan 53,63 55,47 56,12 56,96 59,23 59,29

8 Kecamatan Ujan Mas 53,89 55,77 56,42 57,23 58,80 58,86

9 Kecamatan 53,43 55,13 55,78 56,59 58,60 58,69

Sumber: Diknas Kabupaten Kepahiang 2017

Jika diukur dengan angka kategori indeks pengeluaran lebih besar dari nilai IPM itu pembangunan manusia, maka nilai indeks sendiri, demikian juga yang terjadi di tahun pendidikan di Kabupaten Kepahiang masih sebelumnya. Nilai indeks pendidikan di tahun rendah. Nilai IPM Kabupaten Kepahiang di 2010 sebesar 53,89 naik menjadi 59,23 di tahun 2015 sebesar 65,45 yang mana nilai IPM tahun 2015 artinya bahwa capaian Kabupaten tersebut dihasilkan dari gabungan indeks Kepahiang terhadap Harapan lama sekolah dan kesehatan, indeks pendidikan dan indeks rata-rata lama sekolah sebesar 59,23 persen di pengeluaran. Nilai indeks pendidikan tahun 2015. Walaupun mengalami kenaikan, Kabupaten Kepahiang pada tahun 2015 sebesar nilai indeks pendidikan masih kategori rendah. 59,23 berarti sumbangan nilai indeks Indeks pendidikan dapat dipengaruhi pendidikan terhadap IPM Kabupaten beberapa faktor. Hasil penelitian Mulyamah Kepahiang masih rendah, ada selisih 6,22 poin (2006) menyimpulkan pendapatan masyarakat dengan IPM Kabaupaten Kepahiang, hal ini berpengaruh positif terhadap indeks pendidikan berarti bahwa nilai indeks kesehatan dan sedangkan rasio ketergantungan berpengaruh

53

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo negatif terhadap indeks pendidikan. Artinya terhadap perkembangan anak. Artinya bahwa bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin tinggi perbandingan antara jumlah semakin tinggi indeks pendidikan, sebagai guru dan murid, maka semakin kecil perhatian akibat dari tingginya daya beli masyarakat yang dapat diberikan kepada masing-masing sehingga mampu memenuhi kebutuhan murid, sehingga tidaksemua murid dapat pendidikan keluarganya. Sebaliknya semakin mengikuti pendidikan dengan baik, pada tinggi rasio ketergantungan maka semakin akhirnya kualitas pendidikan yang dicapai rendah indeks pendidikan, sebagai akibat dari murid rendah. tingginya jumlah penduduk tidak produktif, Berdasarkan uraian di atas, maka menarik sehingga pengeluaran rumah tangga banyak untuk diuji apakah dana BOS, rasio terkuras kepada pemenuhan kebutuhan pokok ketergantungan dan rasio guru murid yang paling mendasar. berpengaruh terhadap indeks pendidikan. Masyarakat yang tidak mampu Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti dan menyekolahkan anaknya maka kewajiban mengkaji tentang ”Analisis Faktor-Faktor yang pemerintah sesuai dengan Pembukaan Undang- Mempengaruhi Indeks Pendidikan di Undang Dasar 1945 pada paragraf ke-empat Kabupaten Kepahiang “ “...memajukan kesejahteraan umum, TINJAUAN TEORITIS mencerdaskan kehidupan bangsa...” harus Human Capital menyediakan alokasi dana sebagai wujud Nilai modal manusia (Human Capital) perhatian pemerintah. Pemerintah dalam suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh mengatasi banyaknya siswa yang putus sekolah jumlah populasi penduduk, atau tenaga kerja meluncurkan program Bantuan Operasional kasar (labour intensif) tetapi sangat ditentukan Sekolah (BOS) yang bertujuan meringankan oleh tenaga kerja intelektual (Brain intensif). beban masyarakat terhadap pembiayaan Adam Smith (1952), pakar ekonomi klasik, pendidikan. mengakui bahwa pendidikan dan latihan, akan Guru sebagai ujung tombak dalam apat meningkatkan pengetahuan dan keahlian mencerdaskan bangsa semestinya mampu yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan dalam menjawab persoalan banyaknya siswa produktivitas kerja. Ia mengatakan bahwa yang putus sekolah. Guru memiliki perhatian kesejahteraan dan keakayaan suatu bangsa yang cukup kepada siswa apabila jumlah siswa sangat bergantung pada keunggulan intelegensi yang ditanganinya tidak terlalu besar. Jika dan intelektual. murid terlalu banyak, maka seorang guru tidak dapat memberikan perhatian yang cukup

54

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Indeks Pembangunan Manusia merupakan ukuran agregat dari dimensi dasar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pembangunan manusia dengan melihat merupakan salah satu indikator yang perkembangannya menggambarkan perkembangan manusia Indeks Pendidikan secara terukur dan representative. Indeks Pendidikan diukur dengan angka Pembangunan manusia menjadi salah satu yang harapan lama sekolah dan rata-rata lama diperhatikan berbagai banyak pihak dalam sekolah. Indikator harapan lama sekolah upaya perluasan pilihan bagi penduduk untuk diperoleh dari lamanya sekolah (dalam tahun) membangun hidupnya yang dianggap penting yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada dan berharga (Patak, 2014). umur tertentu dimasa mendatang sedangkan Komponen dan Indikator IPM rata-rata lama sekolah dihitung dengan Pembangunan manusia berhubungan pada menggunakan variabel jumlah tahun yang tiga aspek utama, yaitu kesehatan, pendidikan, digunakan oleh penduduk dalam menjalani dan kebutuhan hidup (UNDP, 2017). Konsep pendidikan formal. indeks pembangunan manusia disejajarkan Indeks harapan lama sekolah didefinisikan dengan indikator perkapita dan laju lamanya sekolah (dalam tahun) yang pertumbuhan. Lebih jauh terpenuhinya fasilitas diharapkan akan dirasakan oleh anak pada kesehatan dan pendidikan bergantung pada umur tertentu dimasa mendatang sedangkan kemampuan manusia yang bersangkutan dalam indeks rata-rata lama sekolah didefinisikan memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh manusia mencakup pula pembangunan penduduk dalam menjalani pendidikan formal. jasmaniah terutama dalam hal pendidikan, Cakupan penduduk yang dihitung dalam kesehatan dan keadaan gizinya. Ukuran penghitungan rata-rata lama sekolah adalah pembangunan yang digunakan selama ini, yaitu penduduk berusia 25 tahun ke atas. UNDP PDB dalam konteks nasional dan PDRB dalam (HDR, 2011). konteks regional, hanya mampu memotret Pendidikan adalah komponen utama dari pembangunan ekonomi saja. Untuk itu kesejahteraan dan digunakan dalam mengukur dibutuhkan suatu indikator yang lebih pembangunan ekonomi dan kualitas hidup, konprehensif, yang mampu menangkap tidak yang merupakan faktor kunci menentukan saja perkembangan ekonomi akan tetapi juga apakah sebuah negara adalah maju, perkembangan aspek sosial dan kesejahteraan berkembang atau terbelakang (BPS, 2017) manusia. Pembangunan manusia memiliki banyak dimensi. Indeks Pembangunan Manusia

55

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kecamatan Muara Kemumu, Bermani Ilir, Peraturan Mendiknas nomor 1 Tahun 2018 Seberang Musi, Tebat Karai, Kepahiang, menyebutkan bahwa standar biaya operasi Kabawetan, Ujan Mas, dan Merigi dalam bentuk nonpersonalia adalah standar biaya yang runtun waktu (time series) selama 6 (enam) tahun diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2015. Sumber nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai data penelitian berasal dari: bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar 1. BPS Kabupaten Kepahiang tahun 2010-2016 satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan 2. BPS Provinsi Bengkulu tahun 2010-2016 pendidikan secara teratur dan berkelanjutan 3. BAPPEDA, BKD Kabupaten Kepahiang tahun sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS 2018 adalah program pemerintah yang pada 4. Diknas Kabupaten Kepahiang tahun 2018 dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan Metode Pengumpulan Data biaya operasi nonpersonalia bagi satuan Metode pengumpulan data yang akan pendidikan. Namun demikian, ada beberapa dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi jenis pembiayaan investasi dan personalia yang dokumentasi yaitu data yang terdapat pada masa diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. lampau akan diperoleh melalui dokumentatif yang sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan dan tidak hanya dilakukan di lokasi penelitian, tetapi Kebudayaan. juga dari instansi terkait yang bisa memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. METODOLOGI PENELITIAN Metode Analisis Data

Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data Tipe penelitian yang digunakan dalam panel (pooled data). Analisis dengan penelitian ini adalah tipe explanatory research. menggunakan data panel adalah kombinasi anatara Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan deret waktu (time series data) dan kerat lintang explanatory research yaitu penelitian yang (cross section data). digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal Berikut ini adalah model yang akan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang yang dirumuskan atau sering kali disebut sebagai mempengaruhi Indeks Pendidikan Kabupaten penelitian penjelas. Kepahiang yaitu. Jenis dan Sumber Data IPit = a + b1DBit + b2RKit + b3RGit + eit Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini Keterangan: adalah data sekunder per kecamatan yaitu IP = Indeks Pendidikan

56

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Kabupaten Kepahiang untuk menentukan model terbaik(Widarjono, DB = Dana BOS 2007). RK = Rasio ketergantungan HASIL DAN PEMBAHASAN RG = Rasio guru dengan murid Uji Signifikansi fixed effect (Uji Chow) a = konstanta Berdasarkan hasil uji Signifikansi fixed b1, . . . 3 = koefisian regresi effect (uji Chow) menggunakan EViews 10 e = error term it yang ditunjukkan pada tabel 3 dapat diketahui

bahwa model Common Effect yang akan Menurut Gujarati (2006) menyebutkan bahwa dipakai pada estimasi model regresi. Oleh pada data panel dikelompokkan menjadi common karena itu, uji pemilihan model melalui uji LM effect model, fixed effect model, dan random effect Test, dan Hausmant Test tidak perlu dilakukan model. Pengelompokan ini akan mudah ketika lagi. Sebaliknya jika hasil dari uji Signifikansi pemilihan model terbaik dengan melakukan fixed effect (uji Chow) menunjukkan model estimasi menggunakan estimation software seperti yang lebih tepat adalah Fixed Effect, maka uji eviews. pemilihan model akan dilanjutkan pada uji LM Dalam melakukan estimasi regresi data panel Test, dan Hausmant Test. terlebih dahulu dilakukan uji pemilihan common effect model, fixed effect model, dan random effect model. melalui uji Chow Test dan Hausmant Test

Tabel 3 Uji Redundant Fixed Effect – Likelihood Ratio

Sumber: data diolah

Hasil Estimasi Model Regresi Berdasarkan hasil estimasi terhadap model regresi yang dipakai dan dengan menggunakan program Eviews 10 diperoleh nilai koefisien dan parameter tiap variabel seperti disajikan berikut ini:

57

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Tabel 4 Hasil Regresi Dengan Metode Fixed Effect

Dependent Variable: IP? Method: Pooled Least Squares Date: 07/27/18 Time: 11:24 Sample: 2010 2015 Included observations: 6 Cross-sections included: 8 Total pool (balanced) observations: 48

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 74.68631 2.091823 35.70393 0.0000 DB? 4.20E-10 1.48E-10 2.844134 0.0072 RK? -31.35025 3.394672 -9.235136 0.0000 RG? -0.230264 0.074040 -3.109977 0.0036 Fixed Effects (Cross) _MK--C 0.223683 _BI--C -0.229252 _SM--C 0.591635 _TK--C 0.169055 _KEP--C -0.682994 _KAB--C 0.113883 _UM--C -0.099289 _MER--C -0.086720

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.815716 Mean dependent var 56.91111 Adjusted R-squared 0.765910 S.D. dependent var 1.969463 S.E. of regression 0.952883 Akaike info criterion 2.939401 Sum squared resid 33.59548 Schwarz criterion 3.368218 Log likelihood -59.54562 Hannan-Quinn criter. 3.101451 F-statistic 16.37773 Durbin-Watson stat 1.730053 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: data diolah

Hasil estimasi regresi di atas maka X3 =Rasio Guru dan Murid Kabupaten diperoleh persamaan model regresi yang dapat Kepahiang ditulis dalam bentuk persamaan linear sebagai Dalam persamaan di atas dapat dilihat berikut. bahwa koefisien untuk variabel Dana BOS (X1)

IP=74.68631+4.20E-10X1-31.35025X2-0.230264X3 adalah positif yaitu sebesar 4,20E-10, variabel

Keterangan: Rasio Ketergantungan (X2) bernilai negatif IP = Indeks Pendidikan Kabupaten sebesar 31,35025, variabel Rasio Guru dan

Kepahiang Murid (X3) bernilai negatif sebesar 0,230264. X1 = Dana BOS Kabupaten Kepahiang Nilai intersep adalah sebesar 74,68631. X2 = Rasio Ketergantungan Kabupaten Kepahiang

58

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Uji t-statistik sedangkan 18,43 persen sisanya dijelaskan Uji t-statistik yaitu pengujian statistik dengan variabel lain di luar model. terhadap parameter-parameter regresi secara Pembahasan individu. Hasil uji signifikansi secara Berdasarkan hasil analisis statistik dan individual memperlihatkan bahwa variabel ekonometrika, maka pengaruh masing-masing

Dana BOS (X1), Rasio Ketergantungan (X2), variabel independen terhadap variabel dan Rasio Guru dan Murid (X3) berpengaruh dependen dapat dijelaskan sebagai berikut. signifikan terhadap Indeks Pendidikan 1. Variabel Dana Bos (X1) menunjukkan nilai Kabupaten Kepahiang yang ditunjukkan nilai positif dengan Indeks Pendidikan Kabupaten probabilitas masing-masing variabel lebih kecil Kepahiang di mana semakin besar nilai dari tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Dana Bos (X1) maka Indeks Pendidikan Uji F-statistik semakin besar. Nilai koefisien sebesar Uji F-statistik adalah pengujian secara 4,20E-10 menunjukkan setiap kenaikan 1 serempak hubungan variabel-variabel persen Dana Bos (X1) maka Indeks independen secara keseluruhan dengan variabel Pendidikan mengalami kenaikan sebesar dependen. Hasil regresi menunjukkan nilai F- 4,20E-10 persen. statistik sebesar 16,37773 dan probabilitas 2. Rasio Ketergantungan (X2) menunjukkan sebesar 0,000000<0,05, maka dapat nilai negatif dengan Indeks Pendidikan disimpulkan bahwa seluruh variabel Kabupaten Kepahiang di mana semakin independen secara bersama-sama mempunyai besar Rasio Ketergantungan (X2) maka pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Indeks Pendidikan semakin kecil. Nilai Pendidikan Kabupaten Kepahiang. koefisien sebesar -31,35025 menunjukkan Uji koefisien R2 setiap kenaikan 1 persen Rasio 2 Uji koefisien R adalah pengujian yang Ketergantungan (X2) maka Indeks dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar Pendidikan mengalami penurunan sebesar - variabel-variabel independen dalam model 31,35025 persen. penelitian mampu menjelaskan variabel 3. Rasio Guru dan Murid (X3) menunjukkan dependennya. Dari hasil perhitungan Eviews nilai negatif dengan Indeks Pendidikan 10 diperoleh hasil R2 sebesar 0,815716. Hal ini Kabupaten Kepahiang di mana semakin menunjukkan bahwa sebesar 81,57 persen dari besar Rasio Guru dan Murid (X3) maka variasi Indeks Pendidikan dapat dijelaskan oleh Indeks Pendidikan semakin kecil. Nilai variasi-variasi Dana BOS, Rasio koefisien sebesar -0,230264 menunjukkan Ketergantungan, dan Rasio Guru dan Murid, setiap kenaikan 1 persen Rasio Guru dan

59

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Murid (X3) maka Indeks Pendidikan c. Pemerintah daerah Kabupaten Kepahiang harus mengalami penurunan sebesar -0, 230264 meningkatkan akses pendidikan bagi kelompok persen. marginal.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Kesimpulan Badan Pusat Statistik. 2017. Kepahiang Dalam Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Angka, Kepahiang. Kabupaten pembahasan mengenai ”Analisis Faktor-Faktor Kepahiang. yang Mempengaruhi Indeks Pendidikan Badan Pusat Statistik. 2017. Bengkulu Dalam Kabupaten Kepahiang“ sebagai berikut. Dari hasil Angka. Bengkulu. Provinsi Bengkulu. analisis regresi data panel dengan menggunakan Gujarati, Damodar N. 2006. Ekonometrika pendekatan common effect yang merupakan model Dasar. Jakarta: Erlangga. terbaik dalam melakukan analisis dapat Kuncoro, Mudrajad. 1997. Ekonomi disimpulkan bahwa variabel Dana BOS (X1) Pembangunan, Teori Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai YKPN. Indeks Pendidikan Kabupaten Kepahiang. Artinya Mulyamah. 2006. Analisis Faktor - Faktor yang variabel tersebut mempunyai peranan penting Mempengaruhi Indeks Pendidikan di dalam peningkatan nilai Indeks Pendidikan. Kabupaten Bandung Periode 1990– 2004. Tesis. Magister Ekonomi Terapan Variabel Rasio Ketergantungan (X ) dan variabel 2 Universitas Padjadjaran. Bandung. Rasio Guru dan Murid (X3) berpengaruh negatif Patak, Andi Anto H. S. 2014. Proceedings of dan signifikan terhadap Indeks Pendidikan The 1st Academic Symposium on Kabupaten Kepahiang. Integrating Knowledge (The 1st ASIK). Malaysia: Universitas Teknologi Saran Malaysia. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. dapat disarankan bahwa kebijakan yang dapat Metode Penelitian Survei (Editor). diambil oleh Pemerinta Daereah Kabupaten Jakarta: LP3ES.

Kepahiang adalah Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: a. Pemerataan ketersediaan guru pada daerah Problematika dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat. terdepan, terluar, dan terpencil. Todaro, Michael. P. 1994. Ekonomi untuk b. Pengawasan pemerintah terhadap lingkungan negara berkembang. Edisi ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. sekolah supaya menjadi ramah dan bersahabat

untuk anak serta menghindari dari kekerasan Todaro, Michael. P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi terhadap anak.

60

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo

Ketujuh, Terjemahan Haris Munandar. UNDP.2018. Human Development Report Jakarta: Erlangga. 2016.http://hdr.undp.org. diakses terakhir tanggal 19 Januari 2018. UNDP.2011. Human Development Report 2011.http://hdr.undp.org. diakses Widarjono, Agus (2007). Ekonometrika: Teori terakhir tanggal 19 Januari 2018. dan Aplikasi untuk Eknomi dan Bisnis. Edisi kedua. Yogyakarta: Ekonesia FE Universitas Islam Indonesia

61