
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPAHIANG Abstract Rahmat Al Hidayat Kepahiang Regency has a HDI value in 2016 of 66.35 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu below the Bengkulu Province average of 69.33. One of E-mail:[email protected]. the determining components of the Kepahiang Regency's HDI is the education index. The education index value of Kepahiang Regency in 2015 was still low at 59.23.The Praptosumo objectives of this study are analyze the influence of BOS fund, dependency ratios, and the ratio teachers students Dinas Pendidikan dan Kebudayaan to the education index in Kepahiang District. That data Kabupaten Kepahiang used in this research are secondary data from 2010 until E-mail: [email protected] .. 2015. The tool of analyzeused was panel data regressionin the application program Eviews 10.The results of the panel data regression use the common effect model method, it can be concluded that BOS fund had positive and significant effect, dependency ratios and the ratio teachers students had negative and significant on the education index in Kepahiang District. Keywords: education index, BOS fund, dependency ratios, the ratio teachers students, panel data regression. Abstrak Kabupaten Kepahiang memiliki nilai IPM di tahun 2016 sebesar 66,35 di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu sebesar 69,33. Salah satu yang menjadi komponen penentu nilai IPM Kabupaten Kepahiang adalah indeks pendidikan. Nilai indeks pendidikan Kabupaten Kepahiang pada tahun 2015 masih rendah yaitu sebesar 59,23. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dana BOS, rasio ketergantungan, dan rasio guru murid terhadap indeks pendidikan di Kabupaten Kepahiang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari 9 kecamatan di Kabupaten Kepahiang selama periode 2010 sampai 2015 dengan menggunakan alat analisis regresi panel data pada program aplikasi Eviews 10. Berdasarkan hasil regresi panel data dengan menggunakan metode common effect model menunjukkan bahwa variabel Dana BOS (DB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai Indeks Pendidikan Kabupaten Kepahiang. Variabel Rasio Ketergantungan (RK) dan variabel Rasio Guru dan Murid (RG) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Pendidikan Kabupaten Kepahiang. Kata Kunci: indeks pendidikan, dana BOS, rasio ketergantungan, rasio guru dan murid, regresi data panel. 49 JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo PENDAHULUAN Ukuran pembangunan yang digunakan dari Negara yang sedang membangun adalah selama ini, yaitu PDB dalam situasi nasional menurunnya kualitas kehidupan daripada dan PDRB dalam situasi regional, hanya rendahnya pendapatan. Pembangunan sebagai mampu menggambarkan pembangunan proses yang memperluas entitlement dan ekonomi saja. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu kapabilitas manusia untuk hidup sesuai dengan parameter yang lebih menyeluruh, yang yang diinginkannya (Kuncoro, 1997). mampu menggambarkan perkembangan aspek Sumber daya manusia (human resources) sosial dan kesejahteraan manusia tidak hanya dari suatu bangsa, tidak dinilai dari modal fisik sekedar pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ataupun sumber daya material yang dimilikinya ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses tapi dilihat dari faktor yang paling menentukan yang menyebabkan pendapatan per kapita karakter dan kecepatan pembangunan sosial suatu masyarakat meningkat dalam jangka dan ekonomi bangsa tersebut (Todaro, 2000). panjang (Suryana, 2000). Sejarah mencatat bahwa Negara yang Kemajuan bidang ekonomi adalah faktor menerapkan patron pembangunan dengan paling penting dalam sebuah proses perspektif bahwa manusia mampu berkembang pembangunan namun unsur tersebut bukanlah meskipun tidak memiliki kekayaan suber daya satu-satunya faktor yang dapat mendorong alam yang melimpah. Investasi manusia kemajuan sebuah perekonomian. Tapi, diyakini lebih berdampak dalam hal pembangunan manusia juga harus menjadi meningkatkan produktivitas faktor produksi bagian penting dari adanya pembangunan yang secara total dan menyeluruh. Karena tanah, biasanya hanya dipandang dari segi finansial tenaga kerja, modal fisik akan mengalami dan material semata. Oleh karena itu suatu diminishing return tapi hal tersabut tidak pembangunan harus dipandang sebagai suatu berlaku pada ilmu pengetahuan (kuncoro, proses multi-dimensi yang melibatkan 1997). reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem Menurut UNDP (1995) dasar pemikiran sosial dan ekonomi yang ada (Todaro, 1994). konsep pembangunan manusia adalah: Amartya Sen mengatakan bahwa a. Pembangunan harus mengutamakan pembangunan ekonomi sudah seharusnya manusia sebagai pusat perhatian. diterjemahkan sebagai suatu proses perluasan b. Pembangunan dimaksudkan untuk dari kebebasan positif yang dinikmati oleh memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, masyarakat. Ia mengamati bahwa masalah riil bukan hanya untuk meningkatkan 50 JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo pendapatan penduduk. Jadi konsep saat lahir (AHH), rata-rata lama sekolah (RLS), pembangunan manusia harus berpusat pada harapan lama sekolah (HLS), dan Produk penduduk secara komprehensif bukan hanya Nasional Bruto (PNB) per kapita. pada aspek ekonomi saja. Indikator perhitungan IPM di Indonesia c. Pembangunan manuisa bukan hanya mengalami beberapa perubahan yaitu (Badan meningkatkan kemampuan atau kapasitas Pusat Statistik, 2017): manusia tapi juga memanfaatkan a. Angka Melek Huruf pada metode lama kemampuan atau kapasitas manusia dengan diganti dengan Angka Harapan Lama maksimal. Sekolah. Alasan yang menjadi dasar d. Pembangunan manusia didukung dengan perubahan metodologi perhitungan IPM empat pilar pokok yakni: produktifitas, oleh BPS, karena angka melek huruf tidak pemerataan, kesinambungan dan relevan dalam mengukur pendidikan karena pemberdayaan. secara utuh tidak menggambarkan kualitas e. Pembangunan manusia sebagai dasar dalam pendidikan sehingga diganti dengan harapan menentukan tujuan pembangunan dan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. digunakan untuk menganalisis pilihan yang Angka melek huruf disebagian besar ada untuk mencapainya. wilayah sudah tinggi sehingga tidak dapat Konsep pembangunan manusia inilah untuk membedakan tingkat pendidikan antar yang akhirnya melahirkan Indeks daerah dengan baik. Pembangunan Manusia (IPM) yang b. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada diganti dengan Produk Nasional Bruto tahun 1990 dan sejak saat itu UNDP tidak (PNB) per kapita. Tujuan PNB pernah absen mencatat perkembangan menggantikan PDB karena lebih pembangunan manusia diberbagai negara. menggambarkan pendapatan masyarakat Indonesia sendiri mulai menghitung IPM sejak pada suatu wilayah. tahun 1996 hingga sekarang. Ada tiga dimensi Nilai IPM Provinsi Bengkulu berada pada pembentuk IPM yaitu umur panjang dan hidup angka 69,33 pada tahun 2016, berdasarkan data sehat, pengetahuan, dan standart hidup layak. dari Badan Pusat Statistik. Untuk melihat Pada tahun 2010 UNDP melakukan rincian angka IPM per Kabupaten/ Kota di penyempurnaan dalam penghitungan IPM Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel 1 dengan merubah indikator yaitu dengan berikut. menggunakan komponen angka harapan hidup 51 JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Bengkulu, 2010-2016 No Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. Provinsi Bengkulu 65.35 65.96 66.61 67.50 68.06 68.59 69.33 2. Bengkulu Selatan 65.84 66.50 66.77 67.61 68.28 68.57 68.71 3. Rejang Lebong 64.19 64.92 65.51 66.11 66.55 67.51 68.34 4. Bengkulu Utara 63.50 64.61 65.47 66.67 67.27 67.46 67.63 5. Kaur 61.39 61.85 62.32 63.17 63.75 64.47 64.95 6. Seluma 60.27 61.01 61.55 62.10 62.94 63.41 64.04 7. Mukomuko 62.95 63.71 64.16 64.79 65.31 65.77 66.52 8. Lebong 61.87 62.43 62.84 63.15 63.90 64.72 65.58 9. Kepahiang 62.60 63.44 63.86 64.44 65.22 65.45 66.35 10. Bengkulu Tengah 61.70 62.54 63.12 63.71 64.10 64.68 65.44 11. Kota Bengkulu 74.92 75.31 75.71 76.16 76.49 77.16 77.94 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu (2017) Tabel 1 menjelasakan bahwa hanya Kota Bengkulu yang masuk dalam kategori nilai IPM tinggi, dan selalu naik tiap tahunnya. Berada pada angka 74,92 pada tahun 2010 menjadi 77,94 di tahun 2016. Sedangkan untuk kabupaten lain masih masuk dalam kategori sedang, seperti Kabupaten Kepahiang yang hanya memiliki nilai IPM sebesar 66,35 di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu. Banyak komponen yang menentukan nilai IPM sehingga Kabupaten Kepahiang masih masuk dalam kategori sedang. Salah satu yang menjadi komponen penentu nilai IPM Kabupaten Kepahiang adalah indeks pendidikan. Nilai indeks pendidikan Kabupaten Kepahaing dapat dilihat pada tebel 2 berikut. 52 JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 Pendidikan di Kabupaten Kepahiang E-ISSN 2621-8348 Rahmat Al Hidayat, Praptosumo Tabel 2 Indeks Pendidikan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages13 Page
-
File Size-