Potensi Tanaman Pangan Dan Perkebunan Untuk
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
POTENSI TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN UNTUK PENGEMBAN- GAN WILAYAH KABUPATEN KEPAHIANG Identification Food Crops And Plantation Crops For Potential Regional Development in Kepahiang Regency Siti Mutmaidah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8 PO BOX 66 Malang, Indonesia email: [email protected] ABSTRACT As the new region which newly expanded from previous region, Kepahiang Regency has new task to promote economic development. This study aims to determine the regional leading sector of Kepahiang Regency as the information and considerations in planning economic development. Secondary data such as time series of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Kepahiang and Bengkulu in the period 2011-2014 are applied. Klassen Typology and Location Quotient (LQ) are tools of analysis. The results of the analysis based on two analysis tools indicate that the leading sector with the criterias developed, base, and competitive is agricultural sector. The results showed that the agricultural sector can be used as a leading sector in Kepahiang Regency with criteria of the advanced sector and grow rapidly and is the base sector. Seberang Musi Sub-district has the most potential for cultivation of food crops and plantations with 13 commodities that become the base sector. For the specialization of food crop base sector is Kaba wetan Subdistrict with 5 commodities with base criteria and for plantation crops Merigi and Seberang Musi subdistricts with 9 commod- ities crops. Keywords: Kepahiang Regency, klassen typology, leading sector, location quotient PENDAHULUAN mian (Hayami dan Ruttan, 1985). Peran sektor Pembangunan wilayah bertujuan untuk pertanian akan berkurang dengan bertambahnya meningkatkan daya saing wilayah, mening- sektor yang lain. Namun demikian sektor perta- katkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi nian masih dominan terutama menyokong sektor ketimpangan antar wilayah, serta memajukan perekonomian yang lain. kehidupan masyarakat. Pembangunan wilayah Beberapa penelitian yang terkait pengem- yang strategis dan berkualitas menjadi hara- bangan wilayah telah banyak dilakukan. Dian- pan setiap daerah di Indonesia. Pembangunan taranya adalah Saleh (2015), Rondhi (2016), Su- wilayah selain meningkatkan daya saing wilayah priadi dan Hasbullah (2015), Lantemona (2014), juga mengupayakan keseimbangan pembangu- Basuki dan U. Gayatri (2009). Penelitian terse- nan antar daerah sesuai dengan potensinya mas- but menjelaskan bahwa sector pertanian memi- ing-masing. liki kontribusi besar pada perekonomian mas- Kabupaten Kepahiang sebagai kabupaten ing-masing daerah. Namun demikian belum ada pemekaran yang berdiri sejak 2004 terus ber- (sangat terbatas) penelitian yang menjelaskan benah diri. Peningkatan pembangunan daerah di sector pangan. Hal ini penting terkait bahwa Ka- berbagai sektor terus dilakukan. Dalam perjala- bupaten Kepahiang merupakan Kabupaten yang nan pembangunan perlu dilakukan pengarahan baru yang perlu mencukupi kebutuhan pangan sector-sektor yang memiliki peran penting (driv- terutama sebagai upaya untuk ketahanan pangan. ing sector) untuk terus mengakselerasi pemban- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk gunan. mengetahui sektor mana yang menjadi basis Dalam terminologi pembangunan, sektor perekonomian di Kabupaten Kepahiang dan pertanian merupakan sektor yang pertama kali kecamatan mana yang potensial untuk pengem- ada dan menyumbang besar dalam perekono- bangan sektor pertanian dan perkebunan di Ka- 22 JSEP Vol 11 No. 3 November 2018 bupaten Kepahiang. yang mengarah pada identifikasi spesialisasi ke- giatan perekonomian. Nilai LQ dapat digunakan METODE PENELITIAN sebagai petunjuk dasar penentuan sektor ung- Penelitian ini dilakukan di Kabupaten gulan untuk dikembangkan. Sektor unggulan Kepahiang, Propinsi Bengkulu. Jenis penelitian adalah sektor yang mampu mendorong berkem- yang digunakan dalam penelitian ini bersifat bangnya sektor lain serta berdampak pada pen- deskriptif. Data yang digunakan dalam peneli- ciptaan lapangan kerja baru. pendekatan LQ tian ini merupakan data sekunder. Sumber data juga digunakan untuk menentukan sebaran ko- sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik moditas atau melakukan identifikasi wilayah (BPS) yang meliputi data PDRB Kabupaten berdasarkan potensinya (Hendayana, 2003) Kepahiang dan Provinsi Bengkulu periode 1. Nilai LQ = 1 artinya tingkat spesialisasi sek- 2010-2014, data ini digunakan untuk analisis tor i di Kabupaten Kepahiang adalah sama klasifikasi pertumbuhan sektor, analisis sektor dengan sektor yang sama dalam perekonomi- basis dan non basis, dan data luas panen, pro- an Provinsi Bengkulu. duksi dan produktivitas tanaman pangan dan 2. Nilai LQ < 1 artinya bahwa tingkat spesial- perkebunan tahun 2010-2015. Untuk menjawab isasi sektor i di Kabupaten Kepahiang lebih permasalahan yang telah ditetapkan, digunakan kecil dibandingkan dengan sektor yang sama beberapa metode analisis data, yaitu: dalam perekonomian Provinsi Bengkulu. 1) Analisis Tipologi Klassen 3. Nilai LQ > 1 artinya tingkat spesialisasi Analisis Tipologi Klassen digunakan sektor i di Kabupaten Kepahiang lebih besar dengan tujuan mengidentifikasi posisi sektor dibandingkan dengan sektor yang sama da- perekonomian Kabupaten Kepahiang dengan lam perekonomian Provinsi Bengkulu. Nilai memperhatikan sektor perekonomian Provinsi LQ >1, berarti sektor tersebut merupakan Bengkulu sebagai daerah referensi. Analisis Ti- sektor basis dan potensial untuk dikembang- pologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi kan sebagai penggerak perekonomian Kabu- sektor dengan karakteristik yang berbeda se- paten Kepahiang. bagai berikut (Sjafrizal, 2008:180): Nilai LQ dapat dirumuskan sebagai beri- 1. Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat kut (Warpani 2001, Rustiadi et al., 2009): (kuadran I), jika si > s dan ski > sk. LQ = (Si/S)/(Ni/N) 2. Sektor maju tapi tertekan (kuadran II), jika dimana: si < s dan ski > sk. LQ : Nilai Location Quotient; 3. Sektor potensial atau masih dapat berkem- Si :PDRB sektor i di Kabupaten Kepahiang bang (kuadran III), jika si > s dan ski < sk. S :PDRB total di Kabupaten Kepahiang 4. Sektor relatif tertinggal (kuadran IV), jika si Ni :PDRB sektor i di Propinsi Bengkulu < s dan ski < sk. N :PDRB total di Propinsi Bengkulu Keterangan Si = laju pertumbuhan sektor i dalam HASIL DAN PEMBAHASAN PDRB (si) Potensi pertanian Kabupaten Kepahiang S = laju pertumbuhan sektor i dalam Kabupaten Kepahiang mempunyai wilayah seluas 66.500 Ha. Wilayah Kabupaten PDRB daerah yang menjadi referensi Kepahiang beriklim tropis dengan curah hujan (s) rata-rata 233,5 mm/bulan dengan jumlah bulan Ski = nilai kontribusi sektor i terhadap kering selama 3 bulan, bulan basah 9 bulan. PDRB (ski) Kondisi alam Kabupaten Kepahiang yang bera- Sk = Nilai kontribusi sektor i terhadap da pada daerah perbukitan Bukit Barisan mer- PDRB daerah yang menjadi referen- upakan bonus demografi yang luar biasa bagi si (sk) masyarakatnya. Selain, berpotensi menghasilkan produk pertanian, Kabupaten Kepahiang juga 2) Analisis Location Quotient (LQ) memiliki potensi sumber daya alam lain dian- Untuk menentukan sektor basis dan non ba- taranya air mineral, tambang galian, sungai serta sis di Kabupaten Kepahiang digunakan analisis obyek wisata. Komoditi utama sektor pertanian Location Quotient (LQ). Pendekatan LQ digu- adalah tanaman pangan dan perkebunan. nakan untuk mengkaji kondisi perekonomian Pertanian menjadi sektor strategis pem- JSEP Vol 11 No. 3 November 2018 23 bangunan di Kepahiang karena potensi sumber- 16% untuk ubikayu. Kontribusi produksi ubi- daya pertanian yang melimpah. Potensi tersebut jalar dan ubikayu Kabupaten Kepahiang untuk perlu dimanfaatkan dan dikembangkan untuk produksi propinsi Bengkulu adalah 13 %. ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Komoditas perkebunan yang mempu- Kepahiang.Potensi pertanian kabupaten kepahi- nyai nilai ekonomi cukup tinggi antara lain; ang didukung oleh lahan pertanian yang terdiri kopi, lada, teh dan kemiri. Berdasarkan Infor- dari lahan sawah dengan luas 5.287 ha, tegal masi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propin- dengan luas 4.991 ha, ladang engan luas 3.386 si Bengkulu tahun 2015 luas areal perkebunan ha. Sedangkan lahan yang tidak termanfaatkan di Kepahiang adalah 33.238 ha dengan kepala ada 1.214 ha, dan 76% terletak di kecamatan keluarga yang terlibat sejumlah 36.370 kk. Ka- Bermani Ilir yaitu 919 ha (BPS, 2015). bupaten Kepahiang mempunyai luas tanam kopi Luas panen padi sawah di Kabupaten Robusta terluas di Propinsi Bengkulu yaitu sel- Kepahiang selama tahun 2015 adalah 10.913 uas 25.191 ha, dengan hasil produksi berkisar Ha dengan jumlah produksi 47.206 ton Gabah antara 18.000 -19.000 ton per tahun dan diusa- Kering Giling (GKG). Sebagai tanaman pangan hakan oleh 13.615 kepala keluarga. Sama seperti utama, produksi padi sawah di Kabupaten Kepa- tanaman pertanian lainnya, harga kopi robusta di hiang berfluktuatif. Pada tahun 2015 produksi Kabupaten Kepahiang juga berfluktuatif. Namun gabah kering giling mengalami penurunan 3.537 demikian terus mengalami kenaikan. Pada tahun ton (7,5%) dari tahun sebelumnya. Penurunan 2014, harga kopi di Kabupaten Kepahiang bera- produksi ini disebabkan karena berkurangnya da pada kisaran Rp. 15.000 sampai Rp. 17.500 / luas lahan panen yaitu 70 hektar (8,15 persen) kg, pada tahun 2015 naik menjadi Rp 19.500/kg. dan turunnya produktivitas sebesar 0,3 ton/hek- Pada tahun 2017, harga jual kopi kering menca- tar. pai harga Rp. 20.000/kg. Harga terendah pada Pada tahun 2015, Kabupaten Kepahiang Bulan Juni dan harga tertinggi