KERAJAAN DAN KESULTANAN DUNIA MELAYU: KASUS DAN SEMENANJUNG

Suwardi Mohammad Samin MSI Riau

Abstract: Study canopy above is the result of the investigation and writing in 2012 and passed in 2013 that the results have been a dummy book "Overseas from Sumatra to Peninsular Malaysia". Naming kingdom lasted about a century to 7 M- 13M is the Hindu and Buddhist, such as the Royal Malay Jambi, Dharmasyraya, Sriwijaya, Minangkabau, in Riau as Kandis, Kritang, Ghasib, and so on. Since the entry and development of Islam in Sumatra and the peninsula called the , such as: the Sultanate of Pasai Ocean, Barus, Deli, shavings, Langkat, Siak Sri Indrapura, Indragiri, Rokan, and so on. Sementra it grows Peninsula Peninsula border with the kingdom of Siam, known as Ligor inscription mentions as Situmarat, Langkasuka, and after the Islamic sultanate of Malacca, Johor, Kedah, Perak, Pahang, Selangor, Negeri Sembilan, Terengganu, Kelantan, Perlis. Archaeological evidence and sources manuskrips and books become a source of study. From the study was appointed sub-headline: "Diaspora" secaratimbal-balikantara Sumatra and Peninsular Malaysia. Analysis and Interpretation was a common thread of this discussion and at the end of a few grains obtained conclusions and suggestions . Keywords: Kingdom, Sultanate Malay World, Case Sumatra and Peninsular Malaysia.

Abstrak: Kajian tajuk di atas merupakan hasil penyelidikan dan penulisan tahun 2012 dan diteruskan pada tahun 2013 yang hasilnya sudah merupakan sebuah dummy buku“Perantauan dari Sumatra ke Semenanjung Malaysia”. Penamaan kerajaan berlangsung sekitar abad ke 7 M-13M yaitu masa Hindu dan Budha, seperti Kerajaan Melayu Jambi, Dharmasyraya, Sriwijaya, Minangkabau, di Riau seperti Kandis, Kritang, Ghasib, dan sebagainya. Sejak masuk dan berkembangnya Agama Islam di Sumatra dan Semenanjung dinamakan kesultanan, seperti : Kesultanan Samudra Pasai, Barus, Deli, Asahan, Langkat, Siak Sri Indrapura, Indragiri, Rokan, dan sebagainya. Sementra itu di Semenanjung tumbuh kerajaan perbatasan Semenanjung dengan Siam, dikenal Prasasti Ligor menyebutkan seperti Situmarat, Langkasuka, dan setelah Islam kesultanan Malaka, Johor, Kedah, Perak, Pahang, Selangor, Negeri Sembilan, Terengganu, Kelantan, Perlis. Bukti arkeologis dan sumber manuskrips dan buku-buku menjadi sumber kajian. Dari kajian diangkat sub tajuk: “Diaspora” secaratimbal-balikantara Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Analisis dan Interpretasi itu merupakan benang merah dari bahasan ini dan pada bagian akhir diperoleh beberapa butir kesimpulan dan saran.

Kata Kunci: Kerajaan, Kesultanan Dunia Melayu, Kasus Sumatra dan Semenanjung Malaysia.

62

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 63

PENDAHULUAN berdasarkan sumber-sumber Klarifikasi dari topik: kerajaan tertulis,lisan dan situs-situs dan benda ialah suatu sistem pemerintahan yang arkeologi.Sumber itu akan ditunjukkan dipimpin oleh Raja untuk kerajaan masa di bagian Daftar Pustaka. Hindu-Buddha dan kesultanan dipimpin Ruang lingkup kajian antara lain oleh sultan untuk sistem kesultanan meliputi: 1. Kerajaan masa Hindu- masa Islam. Buddha di Sumatra dan Malaysia; 2. Dunia Melayu (Kamus Besar Kesultanan masa Islam di Sumatra dan Bahasa versi Baru/KBI) ialah Malaysia; 3. Akulturasi dan Kawasan kepemimpinan diwilayah Sinkretisisme kebudayaan di kedua masyarakat yang menjadi pendukung kawasan ;4. Perbandingan sistem Kebudayaan Melayu juga dikenal pemerintahan kerajaan dan kesultanan di sebagai Tanah Melayu. Tanah Melayu Sumatra dan Malaysia 5. Kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh dan saran, selanjutnya baca pada Dr.Helen Ting, digugat oleh Dr.Faris catatan. A.Noor dalam Republika Artikel Teguh Setiawan, Jakarta 2 November 2011, PEMBAHASAN maksudnya bahwa istilah ini digunakan Kerajaan –Kerajaan masa Hindu- oleh Hang Tuah, seperti menyebut dan Buddha di Sumatra dan Malaysia Tanah Terengganu,Tanah ,Tanah A. Kerajan Hindu-Buddha di Malaka dan Indrapura sebagai Tanah Sumatra Melayu, pedagang Melaka menyebut 1) Kerajaan Melayu Jambi. Deli sebagai Tanah Melayu, dan Sebagai kajian awal dirujuk berita William Marsden,1966 dan 2008:39 dan China (Suwardi, 2014: 45-47): kerajaan 303) menyebut penduduk Sumatra Jambi dikenal Mo-lo-you, berdiri sejak sebagai orang Melayu, kemudian tahun 644/645 M, (lihat lebih rinci catatan 1160 pindah ke Ujung Tenggara dibawah) Kerajaan ini berlangsun Semenanjung namanya Ujung Tanah sampai 771 M, dan sesudah itu dibawah terus ke pesisir, mereka disitu dikenal kekuasaan Sriwijaya. Lembaga Adat dengan Tanah Melayu (lihat Suwardi, Jambi menyatakan pula kerajaan itu 2014:11-13). sebagai kerajaan Melayu sejak abad ke 4 Kasus Sumatra maksudnya bahwa dan 5 Mi. Dahlan Manoer menyatakan kajian dibatasi kepada kerajaan dan bahwa kerajaan Jambi selepas serangan kesultanan di pulau Sumatra dan di Chola menggantikan peranan Sriwijaya Semenanjung Malaysia karena Dunia (Palembang) sebagai pusat kegiatan Melayu dalam arti luas meliputi politik, agama, dan kebudayaan Buddha Nusantara yang tersebar dari Samudra di Sumatraii. Pasifik di timur dan Samudara Atlantik 2) Kerajaan Dharmasyraya di barat, sedangkan dari utara tersebar Pelanjut dari Kerajaan Jambi dari Formosa (Taiwan) ke selatan di adalah Dharmasyraya yaitu lokasinya Selandia Baru (New Zealand). sekitar 300 km ditepi Batang Hari Pendekatan dan metodologi kajian kearah hulu,selanjutnya Uli Kozok dan menggunakan kajian Ilmu sosial dan rakan-rakan, 2006, dan Schnitger, humaniora dengan metode sejarah (1937:6), dalam Uli Kozok (2006:24)

64 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

menjelaskan: sebuah kompleks ritual Berdasarkan prasasti yang politik dengan jumlah penduduk yang ditemukan di sungai Langsat (Sumatra lumaian besar. Survei arkeologi di Barat) dikenal dengan prasasti pada Muara Jambi tiba pada kesimpulan tapak Arca Adityawarman sebagai bahawa dilihat dari segi luasnya, pendiri kerajaan Minangkabau berdarah keindahan, dan jumlah bangunan, Muara Melayu sebagai hasil pernikahan Darah Jambi tidak kalah dengan situs lain di Petak/Jingga dengan bangsawan Sumatra. Bangunannya lebih besar dari Singosari sebagai putri Melayu yang Palembang. Mc Kinon menambahkan, dibawa ke Jawa oleh ekspedisi situs Muara Jambi, untuk jelasnya baca Pamalayu sekitar tahun 1275. Kerajaan catatan kakiiii yang secara radio karbon Minangkabau berdiri sekitar 1347 M antara 1304 dan 1436, ditulis sebelum berpusat di Pagaruyung—Batusangkar – 1397 atau ditegaskan sebelum 1377, Sumatra Barat. Masyarakat Miangkabau selama masa kerajaan Adityawarman. menganut adat Perpatih.Adat ini Gelar Maharaja Dharmasyraya bermula dikembangkan oleh menunjukkan bawahan Maharajadiraja Perpatih Nan Sebatang yang menganut Adityawarman yang hendak garis keturunan dari pihak mengukuhkan hubungan (termasuk ibu/matrilineal. Minagkabau hubungan perdagangan pula ) antara berkembang bahkan sampai ke Negeri Melayu dan Kerinci. (sebuah Mandala sembilan di Tanah Semenanjung Melayu), lihat Uli Kozok, 2006:34. Malaysia. Negri Sembilan rajanya Sistem pemerintahan Melayu keturunan Raja Minangkabau. Raja Jambi menggunakan gelar Raja”yang Budha (Tantrik) ini, Adityawarman tua” yang lazim disebut setelah Islam (1356-1375), banyak meninggalkan Sultan,dan “ raja yang muda” atau patung dan prasasti yang melukiskan dia Pangeran Raja Muda (putra sebagai peguasa sebagian besar mahkota)1, Naskah Kitab Tanjung Sumatera Tengah. Pada abad 14 M Tanah2 menjelaskan lebih jauh ialah Surawaso dibawah Adityawarman yang secara radio karbon antara 1304 disebut juga Pemerintah “Bumi Emas”. dan 1436, ditulis sebelum 1397 atau 4) Kerajaan/Kedatuan Sriwijaya ditegaskan sebelum 1377, selama masa Kerajaan Sriwijaya lebih dikenal kerajaan Adityawarman. Gelar Maharaja pemerintahannya bernama Kedatuan Dharmasyraya menunjukkan bawahan yang dapat disamakan juga dengan Maharajadiraja Adityawarman yang kerajaan secara umum tetapi sementara hendak mengukuhkan hubungan ahli menyebutnya pemerintahannya (termasuk hubungan perdagangan pula ) dipimpin , maka kerajaan disebut antara Melayu dan Kerinci. (sebuah Kedatuan. Mandala Melayu),. Penemuan prasasti, arca batu dari 3) Kerajaan Minangkabau logam, bata ukuran besar menurut beberapa pakar pusat Kedatuan

Sriwijaya di Palembang. Pakar-pakar 1 lihat makalah Prof.Dr.Dien yang mengatakan itu a.l : Samuel Madjid,MA,pada workshop, Beal,Coedes,Yamin,Sartono,Wolters Pekanbaru,19-22 Mei 2014,. dan Slamet Mulyono tentang tinggalan 2 lihat Uli Kozok,2006:34;

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 65

Sriwijaya di Palembang ( Bambang Minangkabau daerah berpenduduk padat Budi Utomo, 2012:74 ). Salah satu dan penghasil beras dan emas di prasasti Sriwijaya di Kedukan Bukit pegunungan bagian tengah. Setelah merupakan prasasti tertua yaitu bertahun Jawa menaklukan pelabuhan-pelabuhan 682 (prasasti Sriwijaya 1 sekarang di utama di pantai timur pada abad ke 13 Museum Nasional Jakarta.nomor M, Pangeran yang mengaku keturunan D.146.Prasasti ini diinterpretasikan Mojopahit dan Sriwijaya mendirikan kembali oleh de Casparis dan Buchori). kerajaannnya sendiri dekat hulu sungai Kerajaan yang besar Indragiri dan sungai Batang Hari dan kekuasaannya yaitu kerajaan Sriwijaya menguasai emas Minangkabau. Sejarah yang pusatnya di Palembang. Prasasti- dinasti Ming menjelaskan bahwa San- prasasti memberi petunjuk Sriwijaya bo-tsai (San-fu-chi) tahun 1376 paling awal pengguna bahasa Melayu ditaklukkan oleh Jawa (Mojopahit). pada priode 683-686 Masehi. Ibu Negarakertgama menyebutkan hampir kotanya merupakan pusat agama Budha seluruh daerah di Sumatra berada yang penting sampai abad ke 13 M. dibawah pengaruh Mojopahit, lebih lagi Salah satu Prasasti yaitu Kedudukan kerajaan Melayu dibawah. Bukit seperti dibuktikan dibawah ini. Adityawarman (pertengahan.abad XIV). Transkripsi dan terjemahan oleh eksistensi Sriwijaya tidak terdengar lagi. Boechari 1993. menjelaskan antara lainiv 5) Kerajaan-Kerajaan Hindu Budha : Sriwijaya pernah diserang India pada di Riau 1025 M, pada masa berikutnya timbul Di Riau ditemukan berbagai bukti pusat-pusat perdagangan mereka di adanya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Jawa, Sumatera Utara, dan Malaya., di aliran sungai-sungai besar seperti Anthony Reid,(2011:3). Sriwijaya juga kerajaan Kritang di muara sungai terkenal sebagai pusat pendidikan, Indragiri ditemukan arca kepala gajah malahan menurut prasasti Nalanda di bercorak Hindu, kerajaan Kandis di hulu India Raja Dewapaladewa sungai Indragiri atau batang Kuantan di menghadiahkan 5 buah desa kepada temukan sisa-sisa bata di Batoung dan Raja Sriwijaya untuk mendirikan nama lokasinya disebut Padang Candi, asrama-asrama bagi pelajar Sriwijaya dan akhir-akhir ini ditemukan lempeng yang belajar di Universiti Nalanda, di emas beraksara Pallava dan bahasa Sriwijaya tedapat pula pendidikan Sansekerta diperkirakan abad VIII. Pada tingkat lanjutan terutama belajar bahasa aliran Sungai Kampar ditemukan dengan gurunya Syakyakirti dan kerajaan Katangka berlokasi dibukit Dharmapala. I Tsing dari China pernah Hyang Kamala Kewi ,lokasi itu belajar 6 bulan di Sriwijaya sebelum berdekatan dengan Kompleks Candi pergi ke India. Sriwijaya pernah menjadi Muara Takus (bangunan suci Buddha) kerjaaan kembar antara Sribuza dan dan dihilirnya ditemukan pula sebuah Kathaha (Kedah), prasasti dengan kerajaan bernama Kerajaan Sriwijaya. Kebesaran Sriwijaya mulai Sejangkang. pudar sejak 1377 M. Namun Anthony Di aliran sungai Siak dengan Reid (2011:3), mengatakan bahwa ahli cabangnya sungai Ghasib ditemukan waris utama kejayaan Sriwijaya, adalah sisa kerajaan Ghasib (beragama Hindu)

66 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

dan dari Ghasib berkembang menjadi Sapurba iaitu Sang Nila Utama diambil kerajaan Siak Sri Indrapura masa Islam. sebagai menantu, didudukan dengan Di aliran sungai Rokan ditemukan ananda Baginda yaitu Sri Beni. sisa kerajaan Rokan berlokasi di Karang Peristiwa itu Sang Nila Utama diangkat Besar (Suwardi, 2014:73). Sekitar sebagai raja kerajaan Bentan. Sang Nila penghujung abad IX kelompok manusia Utama sekarang menjadi Raja Bentan berasal Tanah Seberang /Semenanjung dan Temasik yang asalnya dari Malaya memasuki sungai Rokan yang Palembang, maka diberi Gelar Sri bermuara di Bagan Siapi-api. Perjalanan Tribuana ( Palembang, Bentan, dan diteruskan menghulu sungai Rokan Temasik ). Setelah Permaisuri Iskandar sampai kehulu Batang Sosa sampai di Shah mangkat maka pemerintahan di Karang Besar, disitu menjadi Bentan dipercayakan kepada anak pemukiman. Di Karang Besar Demang Lebar Daun iaitu Tun Telanai disusunlah pemerintahan, dipimpin Demang Lebar Daun adalah seorang datuk-datuk menurut suku pembesar dari rombongan Sang Sapurba masyarakatnya. Sistem pemeritahan itu dari Palembang dahulu), lihat Muchtar tidak bisa dipertahankan maka diutuslah Lutfi,dkk,1977:132-133, dan dari kerapatan Karang Besar ke bandingkan dengan A.Samad Pagaruyung supaya ada putranya Ahmad,1986:30-31. menjadi raja di Karang Besar. Mahaja Diraja Pagaruyung menyerahkan putra B. Kerajaan Hindu-Buddha di Selat mahkota bernama Mahyudin dinobatkan Malaka dan Malaysia sebagai Raja I di Rokan Hulu-Karang 1). Kerajaan Temasik Besar. Dikisahkan pula dalam Sejarah Kerajaan Bentan di kepulauan Melayu bahawa setelah Bentan dibina Riau masa Sriwijaya menjadi sebuah dan dikembangkan Sang Sapurba atau Mandala, ibu kotanya di Bentan Bukit Sri Tri Buana melakukan perjalanan ke Batu. Raja yang diketahui bernama pulau Temasik berjumpa dengan seekor Azharshah, dan digantikan oleh haiwan yang menurut Datuk Deman Iskandarshah. Pada masa pemerintahan Lebar Daun disebut Singa padukaTuan, Iskandar Shah, Bentan mempunyai maka dinamakan negeri itu Singapura wilayah yang sangat luas hampir dan beliau menjadi raja pula disitu dan meliputi pulau-pulau Riau dan setelah mangkat digantikan oleh sekitarnya. Setelah Iskandar Shah wafat putranya bergelar Sri Rama Wikrama pemerintahan digantikan oleh dan terakhir rajanya bernama permaisurinya sendiri, terkenal dengan Permaisyura atau Prameswara bergelar gelar Permaisuri Iskandar Shah. Mereka Raja Kecil Besar. Pada abad XIV mempunyai seorang puteri benama Wan Singapura diserang Mjapahit dan Sri Beni. Dalam menjalankan akhirnya Pramsywara menyingkir ke pemerintahan dibantu oleh Dwi tunggal utara ke Tanah Semenanjung dan perdana Mentri yaitu Indra Bupala dan mendirikan kerajaan baru bernama Aria Bupala. Pada masa inilah Melaka. datangnya rombongan Sang Sapurba ke Bentan. Kedatangan. Anak Sang

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 67

2). Kerajaan Malaka Secara Arkeologi bukti-bukti nya Kemunduran Sriwijaya ditemukan dilembah Bujang, berupa menyebabkan Rajanya mencari ibu posil-posil dan artepak serta bangunan negeri baru di sekitar Selat Melaka, suci Budha; Menurut Merong mulai dari Palembang turun ke Bentan, Mahawangsa di temukan kerajaan terus ke Temasik (Singapura), dan Langkasuka yang letaknya antara mendirikan Melaka (1400M) oleh Kedah dan Terengganu;pada masa Pramesywara sampai menjadi pusat Sriwijaya ditemukan pula Kathaha atau perdagangan, penyebaran agama Islam kalah yang merupakan kerajaan kembar dan sampai menjadi pusat Tamadun dengan Zabag; Kerajaan ini dikenal pula Melayu. Kasus ini memberi dengan nama Sribuza; kesempatan kepada berlangsungnya Prasasti di Ligor membuktikan perpindahan sejumlah pembesar- pula bahwa kerajaan ini diperintah oleh pembesar kerajaan di Sumatera untuk dinasti Saelendra yang sama dengan di membangun perkampungan baru dan Sriwijaya Buyung Adil menyebutkan kemudian menjadi kerajaan. bahwa raja pertama negeri Kedah iaitu Menurut Hikayat Hang Tuah3 di Tun Dewa dan Tun Perkasa, ibu selenggarakan dan diberi pengenalan negerinya bernama Langkasuka, baru dan seterusnya,dijelaskan antara sebelumnya adalah Maharaja Derbar lain Hang Mahmud berkata kepada Raja dari Parsi sekitar tahun 634, istrinya Dang Merdu orang tua Hang tempatnya di di Mukim Sik sekarang. Tuah mau pindah dari Sungai Duyung Peninggalannya berupa kebesaran di Penuba-Lingga ke Bentan,sampai di Semambu disebut Maha Guru (sejenis Bintan Hang Tuah diangkat menjadi gendang) dan nafiri, Laksamana Malaka dan seterusnya Serunai besar dan kecil,dua buah Johor, dan akhir hayatnya di gong,dinamakan nobat.Raja-raja itu Samalanga –Aceh, kemudian diutus ke berjumlah 9 orang raja. Mojopahit untuk meminang putri 4). Kerajaan Perak Mojopahit sebagai calon permaisuri Portal Rasmi negeri Perak ,28 Mei 2014 Sultan Malaka, Raja-raja Malaka sebagai berikut, Asal nama Perak ada sebagai berikut: a.Pramesyawra dua yaitu berasal dari nama Bendahara bergelar Muhammad Iskandar Syah Tun Perak dari Melaka, kilatan ikan (1380-1424), b.Sri Maharaja (1424- dalam air seperti perak. Negeri Perak 1444), c.Sri Pramesywara Dewa Shah( telah wujud sejak zaman pra sejarah 1444-1445) (Suwardi, 2014:133). tarikh antara 400.000 hingga 8000 SM 3). Kerajaan Kedah Peninggalan sejak zaman batu dan fosil- Di Kedah sebelum menganut fosil manusia dikenali dengan nama Islam dapat dirujuk kepada hasil “Perak Man”. Masa Hindu –Buddha penemuan arkeologi dan Hikayat dijangkakan seperti negeri lainnya di Merong Mahawangsa ada kerajaan Tanah Melayu. Selepas ini negeri Perak Langkasuka. telah maju setapak lagi dengan wujudnya kerajaan-kerajaan tempatan seperti: Manjung di daerah Dinding dan

Beruas, beberapa kerajaan lagi di Perak 3 Kassim Ahmad, (1992:22-32),

68 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Tengah dan Ulu seperti Tun Saban Raja Sultan Iskandar Muda Makhkota Alam Roman, serentak dengan itu Islam mula mangkat digantikan oleh menantu bertapak kukuh di negeri ini. baginda Iskandar Muda Thani C. Kesultanan masa Islam di keturunan kesultan Melaka- Pahang. Sumatra dan Malaysia Pada tahun 1641 Sultan Iskandar A. Kesultanan Masa Islam di Sumatra Muda Thani mangkat dan tahta kerajaan 3.1 Kesultanan Aceh Dar Al Salam Aceh diperintahkan oleh balu Baginda, Kesultanan Dar Al Salam bermula Sultanah Tajul Alam Saefiatuddin Shah, berdirinya Kesultanan Perlak, Pasai, pengaruh Aceh di Perak masih kuat, Samudra dan seterusnya kesultanan kelihatan bahwa Belanda gagal Aceh Dar Al Salam dengan uraian membuat perjanian monopoli bijih timah selanjutnya antara lain Aceh Dar Al di Perak pada 1650. Perjanjian baru Salam sebuah kebangkitan yang dapat ditanda tangani pada 15 Ogos spetakuler akhir abad 15 dan 16 M 1650 membenarkan Belanda membuka Abdullah Zakaria menjelaskan tentang gudang menguruskan perniagaan bijih Aceh yaitu: Kesultanan Aceh timah di Kuala Perak. Kerajaan Aceh berkembang semasa pemerintahan mampu bangkit dalam berbagai aspek Sultan Ali Mughayat Shah (1511-1530). diantaranya aspek meliter, mampu Sultan Ali Mughayat Shah menyerang menghadapi Portugis pada 1519 dan dan menaklukki Daya (1520), Pedir 1521 di perairan Aceh, menaklukan (1521), dan Pasai (1526). Sultan Daya (1520), Pidie (1521), Pasai (1524); Alauddin Riayat Shah al-Kahar aspek ekonomi dan perdagangan mampu menduduki takhta kerajaan Aceh setelah meningkat sebagai penghasil beberapa menggulingkan saudaranya. Kesultanan hasil bumi,berstus sebagai entreport, Aceh Darussalam berkembang masa Antony Reid menyebut Banda Aceh Iskandar Muda beberapa kebijakan unik sebagai “imperium dagang”, sebagai seperti mengeliminir pejabat kesultanan pusat administrasi pemerintahan; yang berseberangan dengan kondisi politik meningkat sebagai pandangannyav. dampak dari aktivitas dagang Portugis Perdagangan berkembang dan seperti dikatakan Prof. Dr. Sartono termasuk untuk seluruh Nusantara.Pada Kartodirdjo dalam Amirul Hadi masa ini Aceh mampu menjadi pesaing (2010:30).Tidak kalah menonjolnya Melaka ketika sudah diduduki Portugis. Aceh sebagai pusat kajian Islam, secara Aceh mengembangkan pertanian detail belum dapt dikemukakan karena sebagai komoditi perdagangan termasuk sumber-sumber masih terbatas. Namun beras juga dikembangkan sistem pajakvi. John Davis mengemukakan bahwa Sultan Iskandar Muda Makhkoa masyarakat Aceh adalah penganut Alam Aceh menyerang Pahang (1618), Islam,…Juga kedatangan para guru dan Perak, (1619), lihat Sartono,1992 dalam intelektual Islam ke Aceh, seperti Ibnu Abdullah Zakaria, 2009). Pada 1629 Batutah singgah di Pasai, menyaksikan Aceh kalah perng dengan Portugis dan penguasa kerajaan ini Sultan Malik al kehilangan kira-kira 19.000 Zahir, rutin mendiskusiskan tentang tentara.Aceh tidak lagi melakukan ilmu kalam (teologi) dengan dua orang penyerangan terhadap Tanah Melayu. ulama dari Persia yaitu Qadi Sharif

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 69

Amir Sayyid dari Shiraz dan Taj al Din raja perempuan penggantinya. Amirul dari Isfahan. Bustanus al-Salatin, Al- Hadi (2010 :34-35 menjelaskan lebih Raniri memberikan penggalan informasi lanjutvii: yang berharga.Pada masa pemerintahan 3.2 Kerajaan –kerajaan Islam di Sultan Husayn (memerintah 1571-1579) Sumatra Timur seorang ulama Arab datang ke kerajaan Di Sumatra Timur terdapat ini dari Mekah.Ulama yang bermazhab beberapa kerajaan semasa Islam seperti : Shafi’i bernama Muhammad Azhari Deli, Serdang, Asahan, Langkat dan yang juga dikenal dengan gelar Shayk Batubara. Suwardi,ibid 80-86, Nur al-Din, berkarya di sini selama menjelaskan sbb.: tujuh tahun dan meningal disana pada DELI 923 H. Point penting lainnya yang perlu Kerjaan Deli didirikan oleh dikemukakan disini adalah berkenaan Paduka Gocah Pahlawan,bergelar pula dengan subjek yang popular ketika itu setelah mengalahkan 7 pengacau dan Fiqih,Usul Al Fiqih, logika, sastra Arab, dapat mengalahkan gajah Gandasuli, dan Tasauf, termasuk Hamzah Fanzuri maka digelari :Seri Paduka Gocah seorang proponen ajaran mistiko- pahlawan Laksamana Kuda Hitam. filosofis wahdat al-wujud juga Mangkat digantikan oleh Putranya memberi perhatian kepada fiqih, secara bergelar: Tuanku Panglima khusus, dan pelaksanaan shari’ah secara Perunggit,bergelar juga Panglima umum.(lihat Prof.Dr.Amirul Deli(1634-1700), lihat T.Lukman Sinar Hadi,2010:34-35). Demikian kelebihan Sh,tt:49. Hubungan Deli selama masa Aceh dalam Diaspora di Nusantara. pemerintahan Panglima Perunggit Selanjutnya Kesultanan Aceh dengan Melaka cukup baik, Dagregister sangat besar pengaruhnya terhadap VOC menyebutkan bahwa Deli kekuatan penting di Asia pada priode- mengirimkan delegasi ke Melaka untuk priode itu diantaranya terbentang di bantuan Belanda dan termasuk Tiku, dan Pariaman di Sumatra Barat, Minanngkabau supaya melepaskan diri Asahan di Sumatra Timur, Pahang, dari Aceh. Pada tahun 1669 Deli Johor, dan Kedah di memproklamasikan kemerdekaannya Semenanjung.Ribuan tawanan dibawa lepas dari Aceh. Pada tahun 1700 ke Aceh dari ekspedisi –ekspedisinya Panglima Perunggit mangkat digantikan yang berhasil merebut kemenangan di oleh Tuanku Panglima Pederap yang laut untuk menambah penduduk kota masa pemerintahanya ini gelap,mangkat itu, tapi keagungan Aceh masa itu tidak pada 1720, setelah itu terjadi perebutan ada jejak yang tinggal karena perang dan kekuasaan antara putra-putrany dan Siak kerapuhan bangunan dari kayu. Pada mulai berpengaruh di Wilayah Sumatra akhir pemerintahan Sultan Iskandar Timur. Kisah perebutan ini berlangsung Muda ternoda oleh kekalahan pada 1629 1823. di depan Malaka, banyak yang SERDANG terdekatnya terbunuh termasuk putranya Seterusnya berdiri Kerajaan dan menantunya Iskandar Thani Serdang berdiri pada 1723 dengan raja menggantikannya dan meninggal pada yang pertama Tuanku Umar (1723- 1641 M. Pemerintahan diteruskan oleh 4 1767). Penggantinya Tuanku Sultan

70 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Ainan Johan Alamsyah (1767-1817). kekuasaannya 1500-1580.Selanjutnya ia Pada masa inilah di filosofis adat menjadi anak beru dari Sibayak Kota Melayu bersendikan Hukum Syara’ Buluh di Tanah Karo, terkenal dengan Hukum Syara’bersendikan Kitabullah, gelar Sibayak Si Pintar Ukum, masa inilah diperkeras peraturan adat- mempunyai regalia rantai emas buatan istiadat kerajaan: bahasan ini dikutip Aceh dan kain buatan Minangkabau. pendapat T.Lukman Sinar Basharsh II, Penggatinya ialah putranya bernama dibawah ini: Raja Serdang selanjutnya: Dewa Sakti bergelar Kejeruan Hitam, Tuanku Sultan Thaf Sinar Basarshah setelah mangkat bergelar Marhom Guri. memerintah (1817-1850). Sultan ini Morhom Guri digantikan oleh putranya diberi gelar dari Siak yaitu Sultan Thaf bernama Raja Kahar kira-kira tahun Sinar Basarshah (1790-1850), lebih 1673. Langkat berkuasa terhadap dikenal Sultan Besar. Pada masa Tamiang karena seorang Kejuruan di pemerintahannya Serdang menjadi aman Seruwai (bagian Hilir Tamiang) berasal tentram dan makmur karena dari Penduduk Besitang. Menurut perdagangan. Pada tahun 1823 John Anderson Tamiang bertuan ke Aceh Anderson sebagai utusan kerajaan dan dilantik oleh sultan Aceh,Tamiang Inggeris dari Pulau Pinang mengunjungi pernah ditaklukkan Siak, namun Siak Serdang mencatat bahwa: tak sanggup mengguasainya, kembali perdaganagan, dengan kapal sendiri, dibawah kedaulatan Aceh. industri dimajukan, sultan suka toleransi ASAHAN dan sultan membantu Kedah, yaitu Sultan pertama Asahan ialah Sultan Tajudin Halimsyah pada tahun Sultan Abdul Jalil,anak dari Siti Onggu, 1838 Perdagangan antara Serdang raja selanjutnya ialah: Sultan Saidin dengan Pulau Pinang sangat ramai, Syah (Marhom Simpang Tiga,Sultan terutama lada dan hasil hutan; Sultan Raja Mohammd Rumsyah (Marhom Sei Besar turut membantu Sultan Kedah, Banitan / Marhom Gagap), Sutan Abdul yaitu: dalam melepaskan diri dari Jalilsyah II (Marhom Sei Raja, penjajahan Siam. Tengku Mohd. Said. memerintah 1760-1765), Sultan raja menguasai dusun-dusun dibawah Dewa Syah (Marhom Pasir Putih), Serdang yaitu : Senembah, Namu mangkat 1805;Sultan Raja Musa Seperang/Kuala Namu/Naga Timbul, (Marhom Rantau Panjang), mangkat Denai, Serbajadi, Perbaungan (Bongan), 1808, Sultan Raja Ali ( Marhom Batak Timur, Dusun Bedagai Sirantau ), mangkat 1813, Sultan Raja (Berdagang), Padang (Kerajaan Husin Syah–I (Marhom Masjid), Sultan Tongkah ), Sungai Tuan, Tanjong Ahmadsyah memerintah 1853-1865, Morawa dan Kampong Baru, Pulau kemudian 1866-1888, Sultan Berhala (Varela ), Percut. Mohammad Husin Syah (mangkat 7 Juli LANGKAT 1915), Sultan Saibun Abdul jalil Sumber tentang kerajaan Langkat Rahmatsyah (dihapuskan ketika revolusi ialah Teromba Kesultanan social 3 Maret 1946). Langkat.Menurut Teromba itu leluhur Utusan Residen Penang John dinasti Langkat yang paling awal adalah Anderson ke Asahan tahun 1823 termuat DEWA SYAHDAN, masa dalam buku: Mission to the Eastcoast

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 71

of Sumatera, diantaranya menyebutkan silsilah pemerintahan keturunan Malaka Raja Asahan pernah perang dengan raja sampai taqhun1699 M. Meninggalnya Batak, ada anak Batak yang boleh dijual Sultan Mahmud Shah II (1699). $15, Balai seperti tinggal, lada dijual Seterusnya salasilah diteruskan oleh satu koyan setahun ini merupakan mutu keturunan Tun Habib yang ditundukaan yang baik, ada kerajinan tikar yang oleh Raja Kecil putra Sultan Mahmud bermutu baik, gajah dibunuh ada mangkat Dijulang (Sultan Mahmud gadingnya, ada kuda kecil cantik-cantik, Shah II, (1685-1699 ) Pemerintahan lembu, kerbau, kambing dan binatang diteruskan oleh Sultan Abdul Jalil lainnya, ada perahu penuh dengan Riayat Shah (1699-1719), selanjutnya garam. Raja Serdang menyerang kubu diteruskan oleh Raja Kecil bergelar orang Batak dengan laskar sebanyak 500 Sultan Abdul Jalil Rahmad Shah (1719- orang, benteng Batak dibawah perintah 1722), digantikan Sultan Suleman Raja Bunto Panai, Ada dagangan Batak Badrul Alam Shah (1722- Toba, kain buatan sendiri, gagang 1761),.dilanjutkan Sultan Mahmud Shah pedang, harga 100 gantang padi $1, III (1761-1812); digantikan oleh Sultan garam 3-4 gantang per dollar, menukar Abdur Rahman Muazam Shah (1812- padi dengan babi dan lain-lain. 1832), sejak Treaty of London pada Masa pemerintahan Sultan Husin 1824 terpecah kemaharajaan Melayu adalah masa perkembangan dan Johor-Riau. Belanda menguasai perluasan wilayah Asahan. Melakukan jajahannya di Indonesia, Inggris perdamian dengan Siak setelah menguasai Semananjung Malaya dan penyerangan tahun 1845. Puncak Kalimantan Utara. Seterusnya kejayaan Asahan masa pemerintahan Kesultanan itu terkenal dengan nama Ahmadsyah (IX). Perjanjian Siak- Kesultanan Riau-Lingga yang berakhir Belanda 1 Februari 1858 yaitu Siak sampai tahun 1913. Kesultanan Riau minta bantuan Belanda untuk Lingga mampu mengangkat Peradaban menertibkan negeri-negeri yang Melayu melalui bahasa dan sastra dianggapnya jajahannya dari rongrongan sebagaimana terlihat dari karya para Aceh yaitu Tamiang ke Pasir Ayam pujangganya seperti Raja Ali Haji, Raja Denak (Rokan) Ali Kelana dan mereka membentuk 1. Kesultanan di Riau Kelompok intelektual bernama Kesultanan di kawasan Selat Rusydiah Club dan dibidang ekonomi Malaka (Laut Malayu) dikembangkan dibentuk: Serikat Dagang Ahmadi pada masa Malaka tetapi kemudian (1892). Keagungan Tamadun Melayu ini Malaka diduduki Portugis sejak 1511 M pula yang diangkat kembali oleh sampai 1641 M, maka ibu negerinya pemerintah provinsi Riau tahun 2001, dipindahkan ke Johor di Saluyut atau menetapkan visi Riau “mewujudkan Kota Tinggi, tetapi serangan Portugis kan Riau sebagai pusat perekonomian dilanjutkan maka pemimpinnya yang dan Kebudayaan Melayu di Asia bergelar Sultan dan diakhir namanya Tenggara pada 2020” tertuang dalam diberi sebutan Shah. Sultan menyingkir Perda no.36 tahun 2001. ke Riau dan terbentuk Kemaharajaan/ Kesultanan Melayu Johor–Riau dengan

72 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

2. Kesultanan Palembang sudah memeluk Islam dan Madjid (2014:31-32) menjelaskan mengIslamkan rakyatnya. bahwa Kerajaan Palembang tidak bisa B. Kesultanan di Semenanjung dilepaskan dengan diaspora Adipati Malaysia Majapahit bersama Ario Damar pada Kesultanan di Semenanjung Malaysia 1447. pada awalnya menganut agama antara lain dijelaskan dibawah ini Hindu dan kemudian menganut Islam 1) Kesultanan Kedah namanya Ario Abdillah atau Ario Raja Kedah yang sudah penganut ugama Dillah, gelar Islam,diantaranya : Panembahan Palembang, menunjukkan a.Sri Pramesywara Dewa Shah( 1444- adanya pemukiman muslim di 1445) ;b.Sultan Muzafar Syah(1445- Palembang. Istrinya dari Kertabumi, 1459);c.Sultan Mansur Syah (1459- bernama Putri Campa,1435 melahirkan 1477);d.Sultan Alauddin Riayat Syah diberi nama Raden Patah, raja pertama (1477-1488);e.Sultan Mahmud Shah Demak. Hubungan Palembang dengan (1488-1511)Jumlah rajanya sebanyak 28 Majapahit terjalin baik sampai masa orrang; Demak dan Pajang dan longgar ketika Islam masuk ke Kedah dibawa Mataram. Ketika Palembang dibawah oleh alim ulama dari Yaman bernama kepemimpinan Pangeran Madi Ing Soko Syeikh Abdullah bin Syeikh Ahmad bin bergelar Pangeran Ratu Sultan Syeikh Qaumiri dengan sebelas orang Jamaluddin Amangkurat I memerintah kawannya datang ke Kedah dan 1587-1622, Palembang protektorst berjumpa dengan Maharaja Derbar Raja Mataram.Kesultanan Palembang II di istana Bukit Meriam. Nama rajanya Darussalam diproklamirkan oleh Ario dirubah menjadi Sultan Muzaffar Shah I, Kusumo Abdul Rahim pada tahun dan nama Kedah menjadi Kedah 1653. Daerah kekuasaan meliputi Darul’l-Aman, sejak itulah orang besar Lampung Utara hingga Krui, pulau Kedah dan orang Melayu Kedah Bangka Belitung, dan ekskresidenan memeluk agama Islam. Palembang, memerintah hingga 1707. Pada masa raja-- Sultan Sulaiman Palembang menginjak kejayaan Shah I 1373-1423 dan masa ini Aceh pada paruh kedua abad ke-18. Sultan mencoba merebut Kedah dan merebut Muhammad Badaruddin II memerintah kota Siputih, terjadi pembunuhan, sultan bijaksana dan membuka peran timah dan permaisurinya dibunuh di Aceh, dan yang luas,pelabuhanya menjadi antar Kedah diduduki Aceh tetapi kemudian pulau dan antar benua, hubungan ke dapat diusir oleh orang Kedah orang Jawa, Riau, Malaka dan Cina sudah Aceh tersebut. Di kampung Siputih sejak lama dimanfaatkan untuk ditemukan dua nisan; beberapa ratus kesejahteraan rakyat. Palembang tahun kemudian yaitu Nisan Sultan melajutkan kejayaan sejak Sriwijaya. Sulaiman dan dan nisan Siputih. Raja Palembang menyebut dirinya Pada masa pemerintahan Sultan sebagai Sultan yaitu Sultan Abdul Sulaiman Shah II (1602-1619), yaitu Rahman (1602-1702), disebutkan HJ de tahun 1619 datang nakhoda dari Graaf serta TH.G.Pigeud,1985,Sultan Indragiri bernama: Nakhoda Lamun memberi maklumat kepada Raja

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 73

Bendahara Kedah Tunku Othman Marewah balik ke Riau dengan bahawa Iskandar Muda Mahkota Alam kemenangan menaikkan Muhammad hendak menyerang dari Aceh Ke Kedah. jiwa sebagai Sultan Kedah, Daing Perani Maklumat itu dimusyawaratkan dengan terbunuh pula. Ibu kota pindah dari Kota para pembesar kerajaan dan diputuskan Bukit Pinang ke Kota Setar (Alor Setar) akan dihadapi serangan Aceh itu sebagai pada tahun1738. Pada masa berikutnya usaha mempertahankan Kedaulatan memerintah Sultan Mukarram Shah kerajaan Kedah. Pada masa pada tahun 1778-1789. pemerintahan Sultan Abdullah 2) Kesultanan Negeri Pahang Muazzam Shah (1698-1706). Berikut ini dikisahkan dalam Pada masa itu putra Sultan pergi berita China: Negeri Phang diberitakan mengembara ke Jambi dan Prolomeyus, Semenanjung Emas, di peta Palembang,di Palembang mereka itu kelihatan sungai Pahang. Nama berguru kepada Syeikh Abdul Jalil Pahang dari bahasa Kemboja bersamaan seterusnya pergi ke Jawa. Seterusnya dengan “Bijih Timah” sebab semula mengembara ke India Selama 6 tahun. Pahang kaya dengan bijih timah Pemerintahan negeri Kedah diatur tersebut, juga ada nama Pahang sebagai secara undang-undang pada masa Sultan Pong-Fong (istilah China), bahasa Arab Muhammad Jiwa Zainal Azilin Pan atau Pam, dalam buku Eropa Muazzam Sha II (1710-1778). Pada disebut Phaung atau Pahang, Orang asli masa ini pula dikeluarkan mata wang Pahang dari negeri Pahang. Selanjutnya Kedah baharu terbuat dari emas dan Pahang sudah didiami manusia sejak perak dan menetapkan ukuran tanah di masa batu dahulunyaviii. negeri Kedah. Pada masa ini timbul Sultan Mahmud ibni almarhum cerita perempuan cantik di Pulau sultan Ahmad Shah I, Sultan Abubakar Langkawi bernama Mashuri. ibni almarhum Sultan Abdullah, bahwa Pada masa ini pula terjadi lima Islam di Pahang sangat berkembang orang raja keturunan Bugis mencampuri termasuk aliran tariqat dan tasauf. hal-ekhwal pemerintahan di Johor – (Wikipedia Bahasa Riau, mereka itu Daing Perani, Daing Melayu,Ensiklopedia,3 Disember 2013) Menambun, Daing Kemasik, Daing Sejarah ringkas Negeri Pahang (400 Marewah dan Daing Celak. Daing SM-1900 M). Perani menyerang. 3) Kesultanan Terengganu Kedah pada 1723, Daing Perani Pada 1225 menjadi taklukkan menuntut 15 bahara untuk menaikkan Palembang, menurut Negerakertagama Sulan Muhammad Jiwa, tapi diberi pernah pula taklukkan Mojopahit. Batu sultan Cuma 3 bahara. Selanjutnya bersuta menyebut Terangganu dijabat diberitakan pula bahwa Raja Kecil dari oleh raja mandalika,seterusnya megat Siak membantu adik sultan Muhammad Panji alam dan Tun Telanai seterusnya jiwa yang telah dikalah oleh lima orang disebut dibawah kerajaa Johor dihantar dari Bugis itu. Berlangsung perang dua laksamana yaitu Megat Sri Rama antara pengikut Raja kecil dengan Lima memerintah Terengganu, seterusnya orang Bugis itu. Raja kecil kalah dan dihantar pula Bendhara Hasan, meninggalkan Kedah dan balik ke Siak. seterusnya Tun Zain Indra, Tun Yuan,

74 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Tun Suleman, Tun ismail. Penggas diteruskan sampai zaman Jepang 1941- Kesultanan terengganu sekarang ialah dan sejak itu sampai 1945. Mengalami Sultan Zainal Abidn atas perintah Sultan masa pahitnya. Sulaiman Badrul Alam Shah Johor 4) Kemaharajaan/Kesultanan diganti oleh Sultan Mansur pada Melayu Johor – Riau - Lingga – tahun1733, usia 3 tahun hingga 1794, Pahang pengganti Sultan Mansur yaitu: Sultan Kemaharajaan diatas dapat diikuti Zainal Abidin II (1794-1808), diganti uraian dibawah ini: Malaka diduduki Sultan Muhammad pada 1839, Sultan Portugis sejak 1511 M - 1641 M, maka Ahmad Shah II (1876-1881), diganti ibu negerinya dipindahkan ke Johor di Sultan Zainal Abidin III (1881-1918), Saluyut atau Kota Tinggi, tetapi Sultan Muhammad Shah II (1920-1942), serangan Portugis dilanjutkan maka Sultan Ismail Nazaruddin Shah 1945- sultan menyingkir ke Riau dan terbentuk 1949, dan seterusnya sampai kini dan Kemaharajaan Johor –Riau dengan Sultan Terengganu pernah sebagai silsilah pemerintahan keturunan Malaka Agung Malaysia ke 6 yaitu 21 -9-1965- sampai tahun1699 M dengan 20-9 1970). Diantara negeri Johor-Riau- meninggalnya Sultan Mahmud Shah II Pahang-Terengganu ada falsafah: beraja (1699), seterusnya salasilah diteruskan ke Riau, bertemenggung ke Johor, dan oleh keturunan Tun Habib yang berbendahara ke Pahang, ada kanun ditundukaan oleh raja Kecil putra Sultan Pahang zaman Sultan Abdul Ghafur, Mahmud mangkat Dijulang (Sultan masa ini pula datang orang Mahmud Shah II,1685-1699 ). Minangkabau ke Pahang sekitar 1550, Pemerintahan diteruskan oleh Sultan- membuka lombong Pada 1644. Sultan lainnyaix. Menerima orang Bugis Dagh Register Jabatan Yang Dipertuan Muda Pemerintahan Bendahara 17 yaitu Tun Kemaharajaan yaitux : habib Abdul Majid. 4) Kesultanan Kemudian isteri Sultan Abdul jalil Perak Titik sejarah Negeri Perak Ria’ayat Syah IV melahirkan diberi bermula dengan penabalan Sultan nama: Raja Sulaiman, lahirlah dinasti Muzafar syah I yang berketurunan baru, yang seterusnya perjanjian London Sultan Mahmud syah Melaka pada tahun 1824 memisahkan Riau-Lingga (bagian 1528, walaupun kuasa tempatan masih jajahan Belanda), sedangkan Johor- diakui berkuasa, corak pemerintahan Pahang bagian jajahan British. Sejak adalah sistem feodal di melaka yang masa itu terjadi pembauran Bugis dalam berdemokrasi. Perak mulai berjaya kemaharajaan Melayu, dimana ekonominya sejak ditemui bijih timah di keturunan Daeng Rilakka dengan 5 Larut pada 1848 oleh Cik Long Jaafar, putranya diangkat sebagai Raja Muda di seterusnya perlombongan timah lainnya, kesultanan Riau-Lingga. juga getah memainkan peranan penting 5) Kesultanan Selangor dan ditanam setelah 34 orang Sultan Abdullah Zakarya, menjelaskan antara memerintah turun-temurun. Inggris lain4 yaitu : mulai campur setelah perjanjian Pangkor

1874 dengan J.W.W.Birch sebagai 4 Abdullah Zakarya bin Ghazali,2005:95- residen pertama. sistem residen ini 114

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 75

Kesultanan Selangor yang wujud pada masyarakat tempatan secara awal hari ini diasaskan oleh Raja Lumu, putra dimulai abad 3000-1500 SM oleh Yang Dipertuan Raja Muda Daeng masyarakat Melayu Tua (Proto Melayu) Chelak atau Daeng Pali. Ditabalkan dan diteruskan pada 1500 SM-500 M sebagai Sultan Selangor dengan gelar oleh Melayu Baru (Deutro Melay). sultan Salehuddin pada 1766 oleh Sultan Percampuran (akulturasi) kebudayaan Perak yaitu Sultan Mahmud (Raja dari asing dengan kebudayaan Kimas) seterusnya keturunan baginda masyarakat tempatan di Sumatra dan memerintah Selangor sampai kini. Malaysia dapat dikategorikan Berturut-turut memerintah: sultan kebudayaan Hindu-Buddha dan masa memerintah Islam melahirkan kebudayaan Islam. (1) Sultan Sallehuddin, 1743-1782 (2) Setelah Islam dianut masyarakatnya Sultan Ibrahim, 1782-1826, (3) Sultan Islam dan Melayu sudah sebati, Muhammad 1826-1857, (4) Sultan menyatu. Abdul Samad, 1859-1898, (5) Sultan Akulturasi itu membentuk Alau’iddin Suleiman Shah, 1898-1938, sinkretisisme kebudayaan di Sumatra (6) Sultan Sir Hishamuddin Alam Shah dan Malaysia.Wujudnya dapat Alhaj, 1938-1942;1945-1960, diselingi dikemukakan pada sistem kehidupan Sultan Musa Ghiathuddin Shah Alhaj, seperti Hindu membentuk 1942-1945. masyarakatnya berkasta-kasta tetapi Menurut UU Tubuh Kerajaan Buddha membentuk masyarakatnya Selangor 1959 menyatakan Raj Muda sama-rata tidak berbeda kecuali dalam hendaklah Orang Melayu, berdarah raja bentuk ketaatannya melaksanakan ritual keturunan sultan Selangor, laki-laki dan agamanya menuju nirwana-moksha. berugama Islam, zuriat, diakui sah dan Kebudayaan bendanya berbentuk halal, dan darah daging raja muda tidak arsitektur pada rumah suci Hindu, mencampuri pentabiran negeri dan berbentuk candi sedangkan Budha kerajaan, kecuali dititahkan oleh sultan, berbentuk Stupa yaitu lambang dari (ibid,115). kehidupan sang Buddha. Pada pakaian 3. Akulturasi dan sinkretisisme para pemuka agama dengan kain tanpa kebudayaan di kawasan Sumatra dan dijahit pakaian untuk perempuan Malaysia berbentuk kain sari seperti India, pakai Proses akulturasi dan celana dan baju berjahit menurut China. sinkretisisme kebudayaan dimaksudkan Pada laki-laki berbentuk gunting China untuk menunjukkan bahwa kebudayaan kemejanya, seperti baju koko Muslim melayu di dunia melayu khususnya di sekarang. Sumatra dan Malaysia perlu diangkat Pada bahasa Melayu terjadi karena kawasan tersebut berhadapan pemasukan kosa kata dari India; seperti dengan kedatangan para pelayar, roti Chanai dan teh tarik; dari bahasa pedagang dari negeri asing seperti dari China: capcai, mie tiaw, pangsit; dari India, China, Arab, Persia dan sejak bahasa Arab: musyawarah, marwah, abad 15 M dari Eropa. falasafah, sajarahtun, nikah, ijab-qobul; Masuknya kebudayaan dari negeri akidah, akhlak, dan sebagainya. luar itu berhadapan dengan kebudayaan

76 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Pada sistem kesenian terbentuk dan sebagai Konfedersi, maka dikenal kebudayaan Melayu bercorak Islam selanjutnya Kuantan “Nagori Dua seperti tarian : Zapin, musik Gambus, Puluoh. kuarang Oso”. Kondisi ini gendang. Dalam beribadah dikenal kosa setelah Sang Sapurba atau Tribuana kata sembahyang, pada Hindu Sembah mudik di sungai Indragiri sampai di Hyang (dewa). Kuantan dan dia dinobatkan pula Pada sistem tradisi/religi seperti menjadi raja di Kuantan seperti tepuk tapung tawar menggunakan air, disebutkan oleh Tun Sri Lanang pada daun-daunan, bunga-bungaan, beras Sejarah Melayu1612 /Sulalatussalatin kunyit, bertih dan inai (asalnya (1612), lihat A.Samad Ahmad,1986:30- India,Islam), penggunaan kemeyan 31. Selain itu di Sumatra bagian selatan dibakar dalam bero’a. dikenal mandala-mandala Tulang 4. Perbandingan Sistem Bawang dan Kota Kapur di pulau pemerintahan, di Sumatra dan Bangka. Malaysia Kerajaan Sriwijaya dikuasai oleh A. Masa Kerajaan Hindu –Buddha dinasti Saelendra.Kekuasaan dinasti ini Secara umum sistem sampai menguasai Mataram, juga ke pemerintahan kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Genting Kra di Semenanjung, Sumatra ada dua bentuk yaitu: berbatas dengan Thailand. pemerintahan dipimpin raja dan datu B. Masa Kesultanan -- masa Islam atau di Kerajaan Sriwijaya dikenal Sistem pemerintahan masa Islam Dapunta Hyang. Pemerintahan itu dipimpin oleh Sultan, maka kekuasaan dikategorikan seperti di Jambi, dikenal itu dikenal dengan Kesultanan. Seperti raja yang “tua” disebut sultan dan raja telah disebutkan diatas di Sumatra yang “muda”disebut Pangeran Ratu terdapat Kesultanan Aceh Dar Al (Putra Mahkota); di Kerajaan Sriwijaya Salam, Kesultanan di Sumatra Timur, dikenal pemimpin kerajaan disebut Datu kesultanan di Riau dan di Semenanjung atau Dapunta Hyang yaitu Dapunta antara lain Kedah, Johor, Pahang, Hyang Sri Jayanaga. Dalam prasasti Selangor, Terengganu, Negeri Sembilan, Telaga Batu dikenal istilah-istilah dan sebagainya. mengenai kepangkatan dari pangeran- C. Masa Islam dan selanjutnya =pangeran yang mempunyai hak atas (1513—1824) pemerintahan sebagai berikut: Struktur dan Sistem pemeritahan yuwarajaputra mahkota, pratiyuaraja di kesultanan Dunia Melayu dapat =putra raja yang lebih muda usianya, dirujuk buku Sejarah Riau5 disunting raja kumala =putra raja yang lain. Muctar Lutfi, dkk, sebagai berikut: Pada kerajaan kecil di bawah struktur dan sistem pemerintahan di Sriwijaya sebagai penguasa mandala, Kemaharajaan/ Kesultanan Melayu jabatannya setingkat gubernur. Namun terdiri dari : Kelantan, Perak, Pahang, di kerajaan Kandis – Kuantan Johor, Singapura, Bentan, Lingga, penguasanya dikenal “datuk pucuk” dikenal sebagai “Urang Godang” atau 5 Drs.Muchtar Lutfi,dkk.Sejarah dapat disamakan dengan “Orang Besar”. Riau,1977 :195-197, pemerintah Pemerintahannya berbentuk Federasi Derah propinsi Riau,Pekanbaru

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 77

Indragiri, Siak, Kampar dan Rokan. penggantian Sultan atau pejabat lain di Strukturnya yaitu pemerintah pusat dan kesultanan; pemerintahan kerajaan-kerajaan 5. Kajian ini memberikan bukti bahwa taklukan, sultan menunjuk pemegang perjalanan pemerintahan di Dunia kekuasaan di taklukkan. Pemerintah Melayu Sumatra dan Malaysia pusat menjalankan di istana juga merupakan kesatuan yang tidak bisa mengawasi jalannya kerajaan taklukkan. dipisahkan dan sejatinya adalah satu Susunan pemerintah pusat yaitu : darah diantara anak-cucunya, serta a.Sultan, b.Datuk Bendhara, kerajaan atau kesultanan itu pada satu c.Laksamana, d.Penghulu Bendahara, masa berpusat di Sumatra dan setelah Islam dilengkapi dengan wilayahnya di Malaysia atau sebaliknya, ,khalifah, Amir, Syarif dan Qadhi, contohnya Aceh dan Kedah, mereka itu bertugas yang dinamakan Minangkabau dengan Negeri Sembilan, Mahkamah lengkapnya lihat Johor dan Riau, dan seterusnya. Drs.Muchtar Lutfi di catatan kakixi Atas dasar ketentuan diatas itulah sistem DAFTAR PUSTAKA dan struktur pemerintahan di Kesultanan Abdullah Zakarya Ghazali , editor, Melayu. Dari rincian itu dapt diketahui 2005, Sejarah negeri Selangor dari bahwa sistemnya sudah atas dasar zaman Prasejarah hingga Undang-Undang. Kemerdekaan, Persatuan Sejarah Malaysia, Cawangan Selangor,; PENUTUP Amin Yacob, M., 2004, Sejarah 1. Kerajaan dan kesultanan Dunia Kerajaan Lingga, Johor-Pahang- Melayu seperti diuraikan diatas, Riau-Lingga,UNRI Press untuk khususnya di Sumatra dan Malaysia Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berproses dalam perjalannnya melalui Kabupaten Lingga,; proses akulturasi dan sinkretisisme; Anthony Reid, 2011,Menuju Sejarah 2. Pada masa Hindu –Buddha bentuk Sumatera antara Indonesia dan pemerintahan nya kerajaan dengan Dunia, Yayasan Pustaka Obor variasi Datu atau Patih (Dhramasyraya), Indonesia—KTTLV-Jakarta,; raja dibantu oleh berbagai jabatan Amirul Hadi,Prof.Dr.,MA, ,2010, termasuk para biksuni; Aceh,Sejarah,Budaya, dan Tradisi, 3. Pada masa Islam bentuk pemerintahan Yayasan Pustaka Obor Kesultanan dibantu oleh jabatan Datuk Indonesia,Jakarta; Bendahara, Laksamana, Penghulu Arkip Negara Malaysia; Kementrian Bendahara dan Khalifah, Amier, Syarif, Perpaduan, Kebudayaan,Kesenian dan Qadhi. Kemudian berubah dan Warisan Malaysia, Polemik strukturnya: Sultan, Yang Dipertuan Sejarah Malaysia,jilid 1,tanpa Muda, Laksamana, Datuk Bendahra, tahun, dan tempat terbit. Mahkamah dengan Qadhi, naib Qadhi, Bambang Budi Utomo dan Nik Hasan Khatib 2 orang, Mazaki, Derah, Mata- Suhaimi bin Nik Abdul Rahman, Mata, Ahlul, Kawalan; Inskripsi Berbahasa Melayu di Asia 4. Masa penjajahan pemerintahan Tenggara, Institut Alam dan disertai residen dan berkuasa pula dalam

78 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Tamadun Melayu,UKM,43600 Heritage’dengan The Society og Bangi,Salangor Darul Ehsan,2009; Muarojambi Temple Daud Kadir,Drs.H.M.dkk,2008,Sejarah (SOMT),Jambi Heritage; Kebesaran Lingga-Riau,Pemerintah ------,2011,Mencari Jejak Kabupaten Lingga,Provinsi Sangkala,mengirik Pernik-Pernik Kepualauan Riau,; Sejarah Jambi,. Pusat Kajian Dien Madjid,Prof.Dr.M,MA,Modul Sejarah dan Budaya Kerajaan-Kerajaan Besar Islam Jambi,Research Centre of Jambi Indonesia,modul Fasilitasi Heritage,Development/ Jambi Kesejarahan di Indonesia,workshop Heritage;’ Guru Sejarah di provinsi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI) Riau,Pekanbaru,19-22 Mei 2014; versi baru, Jakarta, 2012 De Graaf,DR.H.J. dan Kassim Ahmad,penyelenggara dan Pigeud,DR.TH.G.TH,Kerajaan- pengenalan baru 1992,Hikayat Kerajaan Islam di Jawa,kajian Hang Tuah, Dewan Bahasa dan Sejarah Politik abad ke-15 dan ke Pustaka, Kementrian Pendidikan 16,PT.Grafiti Press,Jakarta,1985; Malaysia,Kuala Lumpur,; Ferry Irawan, AM, editor Ahmad Kalthum Jeran, Hikayat Pahang, Taswin,dkk. ,2010, Ranah Penerbit Fajar Bakti, SDN.BHD, Sriwijaya, Penerbit Pustaka El- Petaling Jaya,1986 Syarif, Bekasi Selatan; Lembaga Adat Propinsi Jambi, 2001 Hasan Djafar,Dr,editor dan penulis Pokok-Pokok Adat Pucuk Jambi Indonesia dalam Arus Sejarah, Sembilan Lurah—Sejarah Adat Buku 2, Keerajaan Hindu-Buddha, Jambi,Jambi,; PT Ichtiar Baru van Lembaga Musium Negeri Pahang dan Hoeve,kerjasama dengan Isntitut Alam dan Tamadun Kementrian Pendidikan dan Melayu, 2005, Prosiding Seminar Kebudayaan Republik Indonesia, Kesultanan Melayu Nusantara , 2012, Jakarta; Sejarah dan Warisan, Memupuk ------Kerajaan-Kerajaan Besar Warisan dan tradisi bangsa beraja, Indonesia pada masa Hindu- UKM,Bangi; Buddha,modul fasilitasi Liaw Yock Fang ,2011, Sejarah Kesejarahan di Indonesia,workshop Kesusasteraan Melayu guru Sejarah provinsi Klasik,Yayasan Obor Indonesia Riau,Pekanbaru,19-22 Mei 2014; ,Jakarta; Lukaman Sinar Basarsah II,SH,Tuanku; .Helen Ting Dr.,digugat oleh Dr.Faris Bangun dan Runtuhnya Kerajaan A.Noor dalam Republika,Artikel Melayu di Sumatera Timur,tanpa Teguh Setiawan, Jakarta 2 penerbit,tanpa tahun, November 2011, Mohd.Arof Ishak,2009,Tamadun Alam Junaidi,T.Noor.H,2012,Nandung Batu Melayu,versi Bahasa Melayu pelangi,(Bunga Rampai Tembang dengan tambahan,berazaskan buku Kabisat),Kerjasama Pusat Kajian asal “The Malay Sejarah dan Budaya Jambi,’Jambi

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 79

Civilization”,Persatuan sejarah Malaysia,Proyek Diaspora Malaysia,Kuala Lumpur,; Nusantara,CenPris,USM Pulau Muchtar Lutfi,Drs. Dkk,penyunting, Pinang,manuskrip,2014; 1977, Sejarah Riau, Pemerintah ______,Diaspora Melayu : Daerah Propinsi Riau,Pekanbaru,; Perantauan :dari Riau ke Tanah Marsden,William, 1966, Sejarah Semenajung,Pustaka Pelajar Sumatera,terjemahan dari History Jogjakarta dan Alaf of Sumatera,oleh Komunitas Riau,Pekanbaru,2013; Bambu,Oxford University,Kuala Teguh Setiawan, 2011,Mitos tentang Lumpur,; Tanah Melayu, dalam Surat kabar Muhammad Haji Salleh,dikaji dan Republika, Jakarta, diperkenalkan2009,Sulalat al- Taufik Abdullah,Prof.Dr dan Salatin,yakni Perturun Segala Raja- Prof.Dr.A.B.Lapian,Editor Umum, Raja (Sejarah Melayu) karangan 2012,Indonesia dalam Arus Tun Seri Lanang,terbit bersama Sejarah,buku 1-9,PT.Ichtiar Baru Dewan Bahasa dan Pustaka dan van Hoeve atas kerjasama dengan Yayasan Karyawan ,Kuala Kementrian Pendidikan dan Lumpur,; kebudayaan RI,Jakarta; Mohd.Dahlan Mansoer, 1979 Pengantar William Marsden, 2008, terjemahan Sejarah Nusantara awal, Dewan Komunitas Bambu, History of Bahasa dan Pustaka, Kementrian Sumatera tahun, Sejarah Pelajaran Malaysia, Kuala Sumatera,Depok,; Lumpur; Uka Tjandrasasmita,Dr.editor dan Samad Ahmad,A, 1985;Kerajaan Johor- penulis,Indonesia dalam Arus Riau, Dewan Bahasa dan Pustaka, Sejarah,Buku 3:Kedatangan dan Kementrian Pendidikan Malaysia, Peradaban Islam:bab2 :Kerajaan Kuala Lumpur, Malaysia; Islam di Sumatra,PT.Ichtiar Baru ------van Hoeve kerjasama dengan ,1986,Sulalatussalatin (Sejarah Kementrian Pendidiikan dan Melayu),Dewan bahasa dan Kebudayaan Republik Pustaka Kementrian Pelajaran Indonesia,Jakarta, 2014; Malaysia,Kuala Lumpur; Suwardi,Prof.Drs.Ms, Perantauan dari Sumatra ke Semenanjung

i Suwardi,2014:45-47 bahwa Kerajaan Jambi berdasarkan berita Cina : dikenal Mo-lo-you telah berdiri sejak 644/645 M. menjelaskan seorang pengembara China yang lain bernama I –Tsing bahwa kerajaan Melayu Jambi ini masih ada sampai tahun 771.Penyelidikan arkeologi menemukan bahwa terdapat sejumlah peninggalan arkeologi di Muara Jambi seperti dibongkarnya Candi Gumpung ditemukan arca batu tanpa kepala yang diperkirakan sebagai gambaran Dewi Prajnaparamita-menjadi gambaran agamanya Budha Mahayana.Jika ditelusuri jejak kerajaan Melayu Jambi yang diperkirakan Buchari atas aksara pada lempeng emas iaitu kurun IX dan X M.Lebih berhulu ke Sawahlunto- Sijunjung (Minangkabau-Sumatera Barat sekarang) sampai Tanjung Jabung di Jambi.(lihat Soekmono,makalah pada seminar Sejarah Melayu Kuno di

80 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

Jambi,7-8 Desember 1982,:44-47).Kerajaan Jambi ini pada masa Sriwijaya menjadi bagian daripada Sriwijaya. Menurut Lembaga Adat Propinsi Jambi : bahawa di Jambi sudah berdiri kerajaan Melayu sejak abad ke 4 dan 5 M, yang memusatkan perkembangan kerajaannya kepada perdagangan dan pelayaran atau maritime.Agamanya menganut agama Hindu dan selanjutnya agama Budha dan agama Islam.Di Jambi terdapat sebuah desa bernama:Desa Melayu terletak ditepi sungai Batang Hari, kira-kira 15 km dari timur kota Jambi sekarang.Ditengah desa terdapat sungai Jambi, dibelakang desa terdapat anak sungai Jambi yang disebut penduduk sebagai anak sungai Melayu. ii Menurut Mohd.Dahlan Mansoer,(1979 :130 bahwa Negeri Melayu Jambi selepas serangan Rajendra Chola memegang peranan penting dan menggantikan peranan Sriwijaya (di Palembang) sebagai pusat kegiatan politik, agama dan kebudayaan Budha di Sumatera.Peninggalan arkeologi di Melayu (Jambi) membuktikan bahawa abad ketiga belas : apa yang tinggal di Sumatera hanya negeri Melayu yang mempunyai kepentingan politik dan ia menjadi kawasan naungan kebudayaan India (ISSA,m.s,232 dalam M.D.Mansoer,ibid.). iii Uli Kozok,2006:24-34 Penjelasan tentang Darmasyraya,antara lain :dari Muorojambi ke Dharmasyraya,selama berabad-abad ibu kota Melayu terletak di Muara Jambi.Schnitger, (1937:6), dalam Uli Kozok,2006:24, sebuah kompleks ritual politik dengan jumlah penduduk yang lumaian besar.Survei arkeologi di Muara Jambi tiba pada kesimpulan bahawa :”dilihat dari segi luasnya, keindahan, dan jumlah bangunan,Muara Jambi tidak kalah dengan situs lain di Sumatra.Bangunannya lebih besar dari Palembang.Mc Kinon menambahkan,situs Muara Jambi yang terbesar dan paling penting di Sumatra,Kinon,dalam Uli Kozok, 2006 :24. Kartanegara menganugerahkan patung Amogapasa kepada segenap rakyat Melayu yang atas perintahnya didirikan di Dharmasyraya yang lokasinya sekitar 300 km ditepi Batang Hari kearah hulu,dan sejak 1286 pusat Melayu pindah ke Dharmasyraya dan pada 1310 pusat Melayu di Suruaso,Dharmasyraya menjadi pusat sekitar 25 tahun saja,dan merupakan ibu kota pengalihan kerajaan Melayu Jambi yang bahari mencari jati diri baru sehingga awal abad ke 14 M proses transformasi telah selesai dengan terbentuknya kerajaan Melayu Minangkabau yang berpusat di Suraso. Secara geografis kawasan Muara Jambi mencakup daerah aliran sungai Batang Hari dengan anak sungai seperti Merangin,Yabir,Tebo,Tembesi dan daerah pegunungan seperti Kerinci dan Sumatra Barat. Naskah Kitab Tanjung Tanah. iv Boechori,1993: 23 April 682 Dapunta Hiyaŋ melakukan perjalanan suci; 19 Mei 682 Dapunta Hiyaŋ dengan membawa lebih dari dua laksa tentara berangkat dari Mināṅa; 16 Juni 682 rom- bongan Dapunta Hiyaŋ tiba di Mukha Upaŋ, kemudian membuat wanua.Selamat tahun saka telah lewat 604,pada hari kesebelas paro terang bulan waisakha dapuntahiyang naik di perahu”mengambil siddhyatra.pada hari ketujuh paro terang bulan jyestha dapunta hiyang bertolak dari minana sambil membawa dua laksa tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus (peti) berjalan dengan perahu dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas datang di mukha—p-dengan suka cita.Pada hari ke lima paro-terang bulan asadha dengan cepat dan penuh kegembiraan datang membuat wanua Sriwijaya,menang perjalanan berhasil dan menjadi makmur senantiasa. v Amirul Hadi,2010 : Aceh adalah nama yang sesungguhnya dari bagian paling utara pulau Sumatra yang membentang dari Temiang di Timur dan Trumon di bagian pesisir barat meskipun dan disebut oleh orang-orang Eropa sebagai Acheen.Menurut Tome Pires (Amirul Hadi,2010 ) : selanjutnya deskripsi tentang Sumatra awal abad ke 16 menyebut nama kerajaan diwilayah

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 81

paling utara di Sumatra yaitu :Aceh, Lamuri, Pidie, Peudada, Pasai, Meulabuh dan Daya. Pembentukan kerajaan Aceh Dar al Salam yaitu kerajaan-kerajaan : Lamuri,Aceh, Pasai ,Pidie dan Daya, yang menurut Tengku Iskandar berasal dari nama kerajaan kecil Dar al-Kamal.Sultan Ali Mughayat Shah sebagai sultan yang membuktikan dirinya seorang penguasa yang kuat dan Aceh Sultan mampu mengontrol seluruh ujung wilayah utara pulau Sumatra..Bustan al – Salatin menegaskan Sultan Ali Mughayat Shah merupakan sultan pertama Aceh Dar al Salam dan yang memperluas kerajaan Aceh Keadaan itu dipertegas pula oleh Th.W.Juynbol dan P.Voorhoeve bahwa Ali Mughayat Shah pendiri sesungguhnya dari kerajaan Aceh.Lebih lanjut dijelaskan oleh Amirul Hadi bahwa kerajaan Aceh Dar Al Salam sebuah kebangkitan yang spetakuler akhir abad 15 dan 16 M Abdullah Zakaria menjelaskan tentang Aceh iaitu: Kesultanan Aceh berkembang semasa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Shah (1511-1530).Sultan Ali Mughayat Shah menyerang dan menaklukki Daya (1520),Pedir (1521),dan Pasai (1526).Sultan Alauddin Riayat Shah al-Kahar menduduki takhta kerajaan Aceh setelah menggulingkan saudaranya . Kesultanan Aceh Darussalam berkembang masa Iskandar Muda beberapa kebijakan unik seperti mengeliminir pejabat kesultanan yang berseberangan dengan pandangannya. vi Dien Mdjid,2014.. Perdagangan berkemabang dan termasuk untuk seluruh Nusantara.Pada masa ini Aceh mampu menjadi pesaing Melaka ketika sudah didudki Portugis.Aceh mengembangkan pertanian sebagai komoditi perdagangan termasuk beras juga dikembangkan sistem pajak. vii Amirul Hadi,2010 :Hubungan Aceh dengan Kedah diantarnya peristiwa serangan Aceh ke Kedah tahun 1619,Sultan Sulaiman Shah II, bersama keluarga,pembesar dan rakyat sebanyak kira-kira 7000 orang ditawan ke Aceh.Namun begitu Aceh tidak melanggar kedah walaupun Sultan Iskandar Muda Makhkota Alam pernah ke Kedah (Buyong,1991,dalam Abdullah Zakaria,2009: 25).Juga penyerangan Aceh ke Pahang pada tahun 1617 ,Raja Ahmad dan Raja Mughal ditawan dibawa ke Aceh (Buyong,1972 :61,dalam Abdullah Zakaria,2009: 25).Takhta kerajaan Aceh diteruskan oleh Raja Mughal dengan gelaran Iskandar Thani. viii Menurut Kitab Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca bahwa Pahang,Kelantan dan Terengganu pernah ditawan oleh mojopahit..Islam sudah diamalkan penduduk di Pahang seratus tahun ;ebih awal dari melaka (D.Aderia,padri bangsa Portugis),Terengganu dan kelantan sangat berkait erat dengan Pahang,seperti dikisahkan dalam batu bersurat di Terengganu pada tarikh yang diesebutkan diatas tadi.Perjalanan pedagang dari China,Siam dan Kampucha menelusuri ke Pahang. Ke pantai barat. Raja-raja yang memerintah Pahang:Maharaja Tajau (1378),Maharaja Tasik Cini (1411-1416),Taalukkan Siam (1436-1454,Maharaja Dewa Sura,Taalukkan Malaka dalam jabatan wakil raja pada masa Sultan Mansor Shah.Seterusnya Raja Muhammad diserahkan Baginda Sri Bija Diraja dirajakan di Pahang.seterusnya Pahang sudah mempunyai pemerintahan Raja iaitu : Raja Muhammad bin Sultan mansor Shah (1470-1475),bergelar Sultan Muhammad Shah.Wilayah kekuasaan hingga ke Terangganu Bersemayam di Tanjung Langgar Pahang Tua,Pekan,Raja Ahmad bin Sultan mansor Shah (1475-1494),Raja jamil (1494—1512),Sultan Mahmud (1522-1530),Sultan Muzafar (1530),Sultan Zainal Abidin (1540),Sultan mansur II,(1555),Sultan abdul jamal (1560),Sultan Abdul kadir (1567),Sultan Abdul Ghafur Mohidin Shah (1590-1614),Raja Muda Bajau (1673),Raja-raja terakhir Raja Malaka (1677-1699).Dalam masa pemerintahan Sultan Mahmud mangkat di Julang membentuk tiga ikatan negara :yang falsafahnya : beraja ke Riau,bertemenggung ke Johor, dan berbendahara ke Pahang.Akibat letak pahang agak jauh dari pusat sementara agak terbiarkan tetapi aman dan pentadbiran wujud dengan baik.Ada orang besar berempat,wujud imam dan kadi,hukum Kanun Pahang telah dijalankan masa Sultan abdul Ghafur.Masa ini juga telah datang orang Minangkabau ke Pahang melaui Negeri sembilan

82 JURNAL CRIKSETRA, VOLUME 4, NOMOR 7, FEBRUARI 2015.

mahupun dari Riau sekitar masa 1550 Mebuka lombong masa 1644 (Dagh register Pemerintahan Bendahara 17 iaitu Tun habib Abdul Majid.Pahang menerima kemasukkan Orang Bugis,pengikut raja Bugis Lima,mereka mengembangkan Islam Raja Bugis ini dibawah kuasa raja Suleman mengalahkan Raja Kecil (Siak),putra Marhum Sultan mahmud mangkat dijulang (Johor).Bendahara-bendahara : Tun Abbas,Tun Majid (1770-1802),,Bendahara Tun Muhammad (1802),Bendahara tun Koris (1802-1806),Bendhara Tun Ali (1806-1857),Bendahara Tun Mutakhir (1857-1863),diteruskan pemerintahan sulatan :Sultan Ahmad Shah I ix Sultan-sultan : Abdul Jalil Riayat Shah (1699-1719),selanjutnya diteruskan oleh Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Shah (1719-1722),digantikan Sultan Suleiman Badrul Alam Sultan Mahmud Shah (1722-1761),.dilanjutkan Sultan Mahmud Shah III (1761-1812); digantikan oleh Sultan Abdur Rahman Muazam Shah (1812-1832),sejak Treaty of London pada 1824 terpecah kemaharajaan Melayu Johor-Riau Belanda menguasai jajahannya di Indonesia,Inggris menguasai Semananjung Malaya dan Kalimantan Utara.Pemerintahan dipegang oleh Sultan keturunan Melayu dan Ynag Dipertuan Muda keturunan Bugis,diantara Sulatan mulai Sulaieman Badrul Alamsyah 1857-1883),sebelumnya dilanjutkan oleh Sultan Muhammad Syah (1832- 1834),Sultan MahmudSyah IV (1834-1857),, dan Sultan Muzafarsyah;YDM bergelar Raja sedang Sultan bergelar Yang Dipertuan Besar dari suku Melayu Jabatan YDM dari suku Bugis bergelar raja. Kondisi ini diawali dengan berlangsungnya pertikaian antra Raja Kecil,Siak merebut kekuasaan dari keturunan Tun Habib sebagai pengganti Sultan mahmud Syah II,yang merupakan ayah dari Raja Kecil,dinobatkan dengan gelar Sultan Abdul Jalil RamhmatSyah (1718- 1722)sebagai Sultan Johor, dan setelah terjadi perseteruan calon istri Raja Kecil antara Tengku Tengah dan Tengku Kamariah maka keluarga Sultan Abdul Jalil tersinggung tetapi tak dapat berbuat apa-apa karena mereka dipihak yang kalah.Juga terjadi perselisihan dengan daeng Perani keturunan bugis untuk mengangkatnya sebagai Yang dipertuan Muda,tapi tidak dipenuhi. Raja Kecil.Akibatnya bangsawan Bugis membantu Sultan abdul jalil Ria’ayat Syah.Menyingkir Raja Kecil dinaikkan Raja Sulaiman ke tahta pada 1722 atas bantuan Daeng Perani dengan gelar Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah,mulailah babak baru di Kemaharajaan Melayu (ibid,94).Berlangsung lah sumpah setia Melayu-Bugis yaitu sultan dari suku Melayu dan Yang Dipertuan Muda dari suku Bugis. x YDM I :Daeng Marewah (1714-1721),YDM II Daeng Celak (1721-1736 dan yang terakhir (YDM X) Raja Muhammad Yusuf (1858-1900) M.Daud Kadir dan kawan-kawan,(2007:78- 84)menjelaskan pada tahun 1641 Sultan Abdul jalil Syah III mengangkat Raja Bajau (putra Sultan Abdullah Mua’ayat Syah,marhum Tambelan menjadi Yang Dipertuan Muda (Raja Muda) dan menetap di Pahang.Laksamana Abdul Jamil diperintahkan membukakan Kota Sungai Charang di pulau Bintan dan membangun kubu pertahanan disekitarnya.Dimasa itulah kerajaan disebut Kerajaan Riau-Lingga-Johor atau yang lebih dikenal Kemaharajaan Melayu..Belanda membuat peraturan untuk menghalangi perdagangan di wilayah Johor-Riau-Pahang.dan pada 1699 Paduka Raja Tun Abdul Jalil dilantik menjadi Sultan Johor-Pahang-Riau ke X bergelar Sultan Abdul jalil Ria’ayat Syah IV,dipanggil sebutan “Tengku” xi a. Sultan yaitu sebagai pemegang pemerintahan tertinggi dan agama..Pengangkatan sultan baru shah setelah mendapat persetujuan pembesar-pembesar istana lainnya. b. Datuk Bendahara Kedudukan Datuk Bendahara adalah sebagai wakil Sultan atau Perdana Mentri,sebagai orang kedua di istana,pengangkatan pilihan sultan atas calon-calon yg diajukan pembesar istana.Datuk Bendahara berhak menggantikan sultan,bilamana sultan sebelumnya tidak mempunyai keturunan. c. Laksamana

Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu, Suwardi Mohammad Samin. 83

Laksamana bertindak sebagai Panglima angkatan laut,kekuasaan sekitar kemeliteran.Karena wilayah Kemaharajaan Melayu berada didaerah maritim maka fungsi laksamana sangat penting untuk mengamankan kemaharajaan.Pengangkatannya atas dasar kecakapannya.Laksamana dibantu oleh Sri Bija Diraja. d. Penghulu Bendahara Berfungsi.sebagai pembantu Bendahara.Perobahan raja menjadi sultan setelah masa Islam.Jabatan- jabatan lain diantaranya,khalifah ,Amir,Syarif dan Qadhi.Jabatan Qadhi besar disebut Mufti.Fungsi Qadhi pembantu sultan dalam bidang hukum.dalam melaksanakan hukum Qadhi mempunyai wewenang penuh.Struktur ini berlaku sampai tahun 1723.Setelah itu berubah dengan urutan dan jenisnya sbb.: -Sultan,lengkapnya bergelar Sultan Sri Paduka Yang Dipertuan Besar; -Yang Dipertuan Muda,sebagi orang kedua; -Laksamana; -Datuk Bendahara; -Mahkamah,berfungsi melakukan hukum keadilan disebut ahlul musyawat,dituangkan dalam uu jabatan Riau-Lingga dan dikodifikasikan tahun1883 M(1303 H),susunan sbb.: Qadhi,naib Qadhi,Khatib 2 orang,Mazaki(orang suci),memeriksa perkara melalui orang yang mendakwah,terdakwah atau saksinya.,Derah (pemimpin penjaraTugasnya memasukkan orang ke dalam penjara atas putusan Qadi,naib Qadhi,atau atas perintah ahlul musyawarat,mata-mata sebanyak 10 orang,tugasnya memata-matai setiap kejahatan,Ahlul musyawarat,tugasnya tugasnya dengan Qadhi dalam hal perkara-perkara yang masuk kedalam mahkamah negeri Lingga,bila qadhi menjatuhkan sesuatu putusan,maka hendaklah ahlul musyawarat itu hadir.,kawalan pengawas dan pengaman daerah kerajaan serta takluknya,panglima kawalan adalah hulubalangyg dibantu oleh anak buahnya seperti mandur upas ,les mandur dan upas,tugas mandur diatur dalam UU kawalan kerajaanRiau dan lingga tahun 1891 M (1311 H). Sejak Kompeni Belanda mulai campur tangan dalam kemaharajaan Melayu tahun 1784 maka kedaulatan sultan da nYang Dipertuan Muda Riau telah didampingi oleh residen dari kompeni