Smp9ips Jelajahcakrawalsosial

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Smp9ips Jelajahcakrawalsosial 1 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang eaja akra a a sia IPSuntuk Kelas IX SMP/MTs 300.7 JEJ Jelajah Cakrawala Sosial 3 : Ilmu Pengetahuan Sosial; Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah / penulis, Nurhadi…[et al] ; editor, Ayahtullah Khomaeni, Oka Sumarlin, Beti Dwi Septiningsih . -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. viii, 362 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 356 Indeks ISBN 978-979-068-682-3 (no.jil.lengkap) ISBN 978-979-068-685-4 1.Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I. Ayahtullah Khomaeni II. Oka Sumarlin III. Beti Dwi Septiningsih Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. Citra Praya Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak oleh ….. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia- Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelaajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untukk digunakan dalam proses pembelaajarann melalui Peraturann Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanyakepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangg ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelaajaran ini akan lebihh mudahh diakses sehinggasiswa dan guru di seluruhh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebiijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan iii Kata Pengantar Selamat. Kamu sekarang memasuki jenjang pendidikan yang baru. Semua ini tidak lepas dari semangat belajar yang kamu tunjukkan. Pada jenjang yang baru, kamu diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, buku Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX ini hadir. Nah, buku ini dapat kamu gunakan sebagai panduan untuk menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan sosial. Materi pembelajaran yang disajikan dalam buku ini telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Penyajian materi pembelajaran tersebut dilengkapi juga dengan pengayaan-pengayaan yang kreatif, inovatif, kontekstual, dan sesuai dengan materi serta konsep yang dipelajari. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mengembangkan wawasan produktivitas, kecakapan hidup (life skill), kemampuan berpikir kritis, dan kemandirian belajar. Selain itu, sebagai penunjang penyajian materi disajikan juga gambar dan foto sehingga materi yang disampaikan menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mempelajari materi. Pada akhir bab, disajikan juga soal-soal evaluasi, yang terdiri atas soal evaluasi bab, semester, dan akhir tahun. Soal evaluasi ini berguna sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa. Proses pembuatan buku ini melibatkan banyak pihak. Kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, saran, dan kritik yang membangun selama pembuatan buku ini kami ucapkan terima kasih. Akhirnya, kami berharap semoga buku ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. Penerbit iv Petunjuk Penggunaan Buku Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan interaktif. Berikut petunjuk penggunaan buku yang kami tawarkan kepada kamu membaca dan memahami isi buku ini. (1) Manfaat Kamu Mempelajari Bab Ini, berisi tujuan umum yang harus dikuasai siswa yang terdapat Ba dalam setiap bab. 5 , 200 NP er (2) Kata Kunci, merupakan kata-kata penting dalam 7 u materi pembelajaran yang harus dipahami siswa. ang a a Kegiatan k n i anfaat Ka u e e ajari Ba Ini Kamu dapat memahami sejarah uang, jenis-jenis uang, serta mampu menjelaskan pentingnya (3) Pendahuluan, merupakan pengantar sebelum siswa fungsi uang dalam kegiatan ekonomi.1 Kata Kun i mempelajari materi lebih mendalam. Barter, uang, uang kartal, uanggiral, nilai intrinsik, dan nilai nominal. 2 Pen a u uan Di Bab 6, kamu telah telah mempelajari tentang ejara ang perubahan perilaku masyarakat. Manusia berupaya (4) Judul Subbab, berisi materi-materi inti yang akan memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pertukaran B Pengertian arat barang. Tahukah kamu, alat apa yang digunakan dalam an ungsi4 ang pertukaran tersebut? Apakah manfaat yang diperoleh dengan adanya uang? Bagaimana sejarah penggunaan enis enis ang dipelajari pada setiap bab. uang? Semua pertanyaan3 tersebut dapat kamu ketahui jawabannya setelah mempelajari materi di Bab 7 ini. Selain itu, kamu juga dapat mempelajari materi tentang syarat, fungsi, dan jenis-jenis uang yang digunakan dalam transaksi ekonomi. 1251 5 Pengertian arat I u sia an ungsi ang Sosial Science B. Uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai Kesulitan dan kelemahan sistem barter, mendorong (5) Materi Pembelajaran, disajikan untuk mendukung alat tukar. orang beralih menggunakan uang. Muncullah uang Money are those things that logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki are widely used as a media for nilai yang tinggi, tahan lama (tidak mudah rusak), exchange. mudah dipecah tanpa5 mengurangi nilai, dan mudah materi yang sedang dibahas. 6 dipindahtangankan. Logam yang dijadikan uang ketika itu berupa emas dan perak. eferensi sia Dalam praktiknya, sistem standar emas juga tidak berjalan seperti yang diharapkan. Persediaan emas tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan yang semakin (6) Ilmu Sosial (Social Science), berisi konsep-konsep Ada yangberpendapat bahwa meningkat. Akhirnya, penggunaan emas dan perak uang diciptakan kali pertama diganti menjadi kertas. di Cina lebih kurang 2.700 SM (Sebelum Masehi) oleh Huang ae 71 (Kaisar Kuning). Selain itu, Ben a Ben a ang Digunakan se agai ang sosial yang disajikan dalam dwibahasa. sejarah purba mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia, dan a a Ben a as arakat an Peri e Penggunaann a Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. 1. Pisau Cina, sekitar 3.000–5.000 tahun yang lalu. 2. Biji Cokelat Indian kuno, sekitar 3.000–5.000 tahun 7uer Bank dan Lembaga yang lalu. (7) Referensi Sosial, berisi informasi pengayaan yang , 2000 Keuangan 3. Emas Timur Tengahdan pusat-pusat kebudayaan Asia Kuno (India dan Cina) sekitar 6.000 tahun lalu. 4. Garam Kekaisaran Romawi (untuk membayar berkaitan dengan materi yang dipelajari. tentara). 5. Logam Mulia Hampir seluruh wilayahdidunia. Selain Emas 6. Batu Besar Masyarakat Polinesia. aestraaeaesttr uer: Manurung dan Raharja, 2004 (8) Maestro, menampilkan tokoh-tokoh ilmuwan yang n a nar KKe nnes ktivitas sia Sumbangan Keynes dalam bidang ekonomi pada dasarnyaa Kerjakan tugas berikut untuk mengembangkan kecakapan personal berjasa dalam kajian keilmuan sosial. terdapat dalam karya tulisnya dan sosial, serta kemampuan berpikir kritis. Bentuklah kelompok yang yang berupa buku dengan terdiri atas tiga orang(laki-laki dan perempuan). judul"The General Theory of Employment Interest, and 1. Buatlah uraian singkat tentang perlu tidaknya sistem barter Moneyy", yang ditulis pada tahun diberlakukan dalam perekonomian tradisional. 1936. 8 2. Diskusikan hasil uraian tersebut d9engan kelompoklain. uerEkonomiMoneter, 1998 Hasilnya kamu serahkan kepada gurumu untukdinilai. (9) Aktivitas, pengayaan berupa pertanyaan atau tugas 1288 Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX yang harus dikerjakan siswa, baik secara individu maupun kelompok. (10) Jelajah Sosial, berisi alamat situs-situs di internet 2. Longsor (Landslide) e aja sia Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan sebagai sumber informasi yang dapat menunjang atau gumpalan besar tanah dalam volume yang besar. Informasi mengenai beragam 10dapat kamu peroleh melalui Penyebab utama dari terjadinya longsor adalah gravitasi bumi. Kekuatan gravitasi biasanya berpengaruh besar pada internet di situs www.walhi.or.id. lereng yang curam. proses pembelajaran. Untuk mencegah terjadinya pengaruh negatif terhadap kehidupan manusia dengan adanya bencana longsor dapat PjkIsti a dilakukan beberapa cara sebagai berikut. a. Pencegahan penebangan liar dengan memberlakukan surat izin bagi proses penebangan • Tenaga Eksoge11n (11) Pojok Istilah, berisi kata-kata atau frase-frase • Pelapukan b. Pembuatan sistem sengkedan (terassering). penting pada materi setiap bab. va uasi k ir a un (12) Evaluasi, terdiri atas soal-soal evaluasi di setiap bab, Kerjakan a a a uku tugas12 u Pi i a ja a an ang a ing te at 1. Tenaga alam yang termasuk ke dalam a. sedimentasi dan erosi semester,
Recommended publications
  • IO BIO Database 1 Version March 2017
    1 IO BIO Project Database 1: Persons and Entries Version March 2017 IO BIO Biographical Dictionary of Secretaries-General of International Organizations Edited by Bob Reinalda and Kent J. Kille, Assistant Editor Jaci Eisenberg Website: www.ru.nl/fm/iobio Contact: [email protected] IO BIO Databases 1 and 2: Introduction IO BIO Database 1 (Persons and Entries) is an alphabetical list of individual Secretaries-General (or individuals with other executive head titles) of inter-governmental organizations (IGOs) presented in two columns, with the names of the individuals in the first column and the related organization in the second column. IO BIO Database 2 (IGOs Included and Their Secretaries-General) provides an alphabetical overview of the IGOs included in the database, with the names of the IGOs in the first column and in the second column, in chronological order, the names of the various office-holders who have served. The IO BIO Database 1 listing format is kept intentionally simple, with names and additional information presented in two columns. The First Column starts with the person’s last name (as best that can be established) and continues with the first name(s), gender, nationality and years of birth and death (when available). Names of non-English origin are entered under prefixes as Al, D’, Da, De, El, Van, Von and Wa. For determining alphabetical order all accents (such as à, é, ó, ö and ü) and hyphens are neglected, as well as apostrophes in a name (for example, M’Bow reads as MBow, D’Offray as DOffray; note: Al-Hussein reads as one word, Al Hussein however as two words).
    [Show full text]
  • IO BIO Database 2 Version March 2017
    1 IO BIO Project Database 2: IGOs Included and Their SGs Version March 2017 IO BIO Biographical Dictionary of Secretaries-General of International Organizations Edited by Bob Reinalda and Kent J. Kille, Assistant Editor Jaci Eisenberg Website: www.ru.nl/fm/iobio Contact: [email protected] IO BIO Databases 1 and 2: Introduction IO BIO Database 1 (Persons and Entries) is an alphabetical list of individual Secretaries- General (or individuals with other executive head titles) of inter-governmental organizations (IGOs) presented in two columns, with the names of the individuals in the first column and the related organization in the second column. IO BIO Database 2 (IGOs Included and Their Secretaries-General) provides an alphabetical overview of the IGOs included in the database, with the names of the IGOs in the first column and in the second column, in chronological order, the names of the various office-holders who have served. The IO BIO Database 1 listing format is kept intentionally simple, with names and additional information presented in two columns. The First Column starts with the person’s last name (as best that can be established) and continues with the first name(s), gender, nationality and years of birth and death (when available). Names of non-English origin are entered under prefixes as Al, D’, Da, De, El, Van, Von and Wa. For determining alphabetical order all accents (such as à, é, ó, ö and ü) and hyphens are neglected, as well as apostrophes in a name (for example, M’Bow reads as MBow, D’Offray as DOffray; note: Al-Hussein reads as one word, Al Hussein however as two words).
    [Show full text]
  • ASEAN OVERVIEW 160210 [Compatibility Mode]
    ASEAN Association of Southeast Asian Nations Public Outreach and Civil Society Division ASEAN Secretariat 16 February 2010 version The Establishment of ASEAN ASEAN was established with the signing of ASEAN Declaration(Bangkok Declaration) in Bangkok on 8 August 1967 by the Founding Fathers of ASEAN: Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak bin Hussein (Malaysia), Narciso Ramos (Philippines), S. Rajaratnam (Singapore) and Thanat Khoman (Thailand) Aims and Purposes of ASEAN From Bangkok Declaration 1967 • To accelerate the economic growth, social progress and cultural development in the region through joint endeavours • To promote regional peace and stability through abiding respect for justice and the rule of law ASEAN Member States Brunei Darussalam Cambodia Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand Viet Nam Brunei Darussalam joined the Associationon8January1984.Viet Nambecametheseventhmemberof ASEANon28July1995.LaoPDR and Myanmar were admitted into ASEAN on 23 July 1997, and Cambodiaon30April1999. ASEAN Facts in Brief •Population: 584 million* •Total trade : US$ 1,710 billion* •GDP : US$ 1,504 billion* •Total land area: 4,4 million sq. km.* •Anthem: TheASEANWay •Motto:OneVision,OneIdentity,OneCommunity •ASEANDay:8August •ASEANCharter(enteredintoforceon15December2008) *2008 data ASEAN Emblem The ASEAN emblem represents a stable, peaceful, united and dynamic ASEAN. The blue represents peace and stability. Red depicts courage and dynamism. White shows purity. Yellow symbolisesprosperity. The stalks of padi represent
    [Show full text]
  • The Asean's Responses Toward Human Trafficking
    THE ASEAN’S RESPONSES TOWARD HUMAN TRAFFICKING IN SOUTHEAST ASIA UNDERGRADUATE THESIS Written by: Patria Nurhari 20040510150 DEPARTMENT OF INTERNATIONAL RELATIONS FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2008 1 TABLE OF CONTENTS COVER……………………………………………………………………...………...i ENDORSEMENT PAGE………………...………………………………..………...ii MOTIVATION PAGE………………………………………………………..…….iii AKCNOWLEDGMENT……………………………………………..…………..…iv FOREWORD……………………………………………………………..….………v ABSTRACT…………………..……………………………………………………viii TABLE OF CONTENTS……………………………………………..……...……..ix LIST OF FIGURES…………………………………………………......….....……xii CHAPTER I: INTRODUCTION…………………………………………………..1 A. Background………………………………………………………………...1 B. Research Objectives………………………………………………………..6 C. Research Question………………………………………………………….6 D. Theoretical Framework…………………………………………………….6 E. The Hypothesis……………………………………………………………10 F. The Method of Research………………………………………………….10 G. The Range of Research………………………………………………...…10 H. The Composition of Research…………………………………………….10 2 CHAPTER II: ASEAN AND REGIONAL SECURITY IN SOUTHEAST ASIA………………………………………………………………………………....12 A. Profile of ASEAN………………………………………………………...12 A.1. Membership of ASEAN……………………………………………..13 A.2. Organization structure of ASEAN…………………………………..14 A.3. ASEAN Secretariat…….………………...………………………….22 B. Regional Security in Southeast Asia….………………...………………...23 CHAPTER III: SECURITY CHALLENGE AND HUMAN TRAFFICKING ISSUE IN SOUTHEAST ASIA………………………………………...………….26 A. Security Challenge in Southeast Asia……………………………….........26
    [Show full text]
  • Statistik Politik 2014 Iii Iv Statistik Politik 2014 Daftar Isi
    Kata Pengantar Kondisi politik Tahun 2014 sangat dinamis, menyedot hampir seluruh energi politik nasional. Penyelenggaraan Pemilu Legislatif, dan Pemilihan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden menjadi gravitasi dan puncak dari seluruh persiapan partai-partai politik yang sudah mulai terlihat sebelum tahun Pemilu. Sekalipun demikian kita bersyukur kedua kegiatan itu berlangsung dengan lancar dan tidak terjadi konflik horizontal di masyarakat. Menjelang dan sesudah penyelenggaraan Pemilu, banyak data politik yang menarik didokumentasikan secara statistik. Bukan hanya terkait hasil, namun berbagai data dalam tahapan proses Pemilu merupakan data berharga. Informasi semacam ini dapat membantu kita mengidentifikasi fenomena politik yang sedang berkembang, sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program pembangunan bidang politik pada masa mendatang. Secara konsisten Publikasi Statistik Politik terus memberikan perhatian pada representasi perempuan di ruang politik. Sebagai contoh dalam setiap kali terbit, publikasi ini senantiasa menyajikan rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), kepala desa, anggota DPR/DPRD dan kepengurusan partai politik terpilah jenis kelamin. Pada tahun ini disajikan pula rekapitulasi calon legislatif pada pemilu 2014. Pada Tahun 2014 dari 43 daerah yang seyogyanya melaksanakan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) hampir semua menunda pelaksanaannya, kecuali beberapa daerah seperti Lampung. Penundaan ini didasarkan pada imbauan Menteri Dalam Negeri, mengingat pada tahun 2014 secara nasional dilaksanakan dua kali pemilu, pemilu legislatif dan pemilu pasangan presiden dan wakil presiden. Karena itu data tentang Pilkada tahun 2014 tidak banyak mengalami perubahan. Publikasi Statistik Politik ini diharapkan dapat menjadi sumber data untuk melakukan monitoring, evaluasi maupun analisis perkembangan politik terkini. Akhirnya kami berharap buku ini bermanfaat bagi penyusunan program pembangunan politik pada masa mendatang, sehingga politik Indonesia menjadi semakin matang dan menyejahterakan.
    [Show full text]
  • Saving the States' Face: an Ethnography of the ASEAN
    The London School of Economics and Political Science Saving the States’ Face: An Ethnography of the ASEAN Secretariat and Diplomatic Field in Jakarta Deepak Nair A thesis submitted to the Department of International Relations of the London School of Economics for the degree of Doctor of Philosophy London, April 2015 1 Declaration I certify that the thesis I have presented for examination for the MPhil/PhD degree of the London School of Economics and Political Science is solely my own work other than where I have clearly indicated that it is the work of others (in which case the extent of any work carried out jointly by me and any other person is clearly identified in it). The copyright of this thesis rests with the author. Quotation from it is permitted, provided that full acknowledgement is made. This thesis may not be reproduced without my prior written consent. I warrant that this authorisation does not, to the best of my belief, infringe the rights of any third party. I declare that my thesis consists of 107,529 words. 2 In memory of my brother, Rahul 3 Abstract Among the most enduring diplomatic projects in the postcolonial Third World, the Association of Southeast Asian Nations or ASEAN has for long inspired antipodal reviews ranging from the celebratory to the derisive among the scholars and practitioners of international relations. These judgments notwithstanding, the varied practices of ASEAN’s diplomacy have impressively grown in scope, ritual, and ambition in the years following the Cold War and well into the contemporary post- unipolar conjuncture where ASEAN has emerged as a default manager of a geopolitical landscape bookended by the material and symbolic power struggles of China and the United States in Asia Despite the abundance of writings on ASEAN and Asian security, much about its routine production and performance remain enigmatic.
    [Show full text]
  • Performance of Saarc As a Regional Organization in Comparison with Asean and Eco
    PERFORMANCE OF SAARC AS A REGIONAL ORGANIZATION IN COMPARISON WITH ASEAN AND ECO Ph.D Thesis Supervisor: Supervisor: Prof. Dr. Muhammad Zahid Khan Lodhi Prof. Dr. M. H. Bokhari (HEC) Professor Submitted by: Abdul Majid 2011 CENTRE FOR SOUTH ASIAN STUDIES University of the Punjab, Quaid-e-Azam Campus, Lahore, Pakistan. PERFORMANCE OF SAARC AS A REGIONAL ORGANIZATION IN COMPARISON WITH ASEAN AND ECO A thesis submitted in fulfillment of the requirement for the Degree of Doctor of Philosophy in Political Science. Abdul Majid 2011 CENTRE FOR SOUTH ASIAN STUDIES University of the Punjab, Quaid-e-Azam Campus, Lahore, Pakistan. DECLARATION Except where indicated this thesis is my original work carried out for the Ph.D degree at the University of the Punjab. ___________ Abdul Majid DEDICATION This thesis is dedicated to my parents Sultana Begum & Muhammad Ibrahim. ABSTRACT With limited output and a avoid sarcastic expressions gap between its promise and performance, SAARC has a long way to go to become an effective organization for regional cooperation. The common vision upholding the ideals of peace, stability, good-neighborly relations and mutually beneficial cooperation in South Asia remains a distant dream. The problems besetting its member states and those hampering a coherent regional approach remain unaddressed. SAARC’s regional approach not only lacks operational mechanism but is also captive to its peculiar geo-political environment in which India’s hegemonic role and its outstanding unresolved problems with its neighbors continue to hamper meaningful progress toward regional integration. Regional cooperation in Asia is not a recent phenomenon. This regional cooperation started in 1964 when Pakistan, Iran and Turkey, induced by the Cold War context and encouraged by the U.S., established a cooperative mechanism called “Regional Cooperation for Development” or RCD as it was more familiarly known.
    [Show full text]