<<

PERAN DUTA MEREK GRUP MUSIK WANITA KOREA UNTUK BRAND AWARENESS SHOPEE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Nama : Nurmawati NIM : 20150400004

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2019

PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip, maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Nurmawati

NIM : 20150400004

Tanda Tangan :

*materai Rp 6000

Tanggal : 18 Juli 2019

ii

iii

iv ABSTRAK

Dunia bisnis mengalami perkembangan yang pesat. Segala kebutuhan dan keinginan manusia yang meningkat dan beragam membuat perusahaan harus mampu mengikuti pergeseran budaya dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Salah satunya kegiatan belanja daring melalui aplikasi mobile, yaitu platform e-commerce Shopee. Penelitian ini membahas mengenai “Peran Duta Merek Grup Musik Wanita Korea Blackpink Untuk Brand Awareness Shopee”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran duta merek grup musik wanita Blackpink untuk kesadaran merek Shopee. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi pemasaran, duta merek, kesadaran merek dan keputusan AIDA. Penyusunan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, yang berusaha menjabarkan kutipan fakta secara sistematis. Proses pengumpulan data, dilakukan melalui observasi online, tinjauan pustaka, dokumentasi dan wawancara dengan 6 (enam) narasumber. Hasil penelitian ini menyatakan Shopee berhasil memberikan diferensiasi produknya dengan pesaing lainnya, seperti Shopee mall, fitur live chat, free ongkir. Peran Blackpink sebagai duta merek Shopee telah sesuai dan memenuhi syarat dalam indikator transference, kesesuaian, kredibilitas, daya tarik dan power.. Berdasarkan kategori kesadaran merek, Shopee telah berada di tahap pemanggilan merek (brand recall) dengan keberhasilan dalam melibatkan Blackpink sebagai duta merek untuk mengingat brand Shopee. Sikap pengguna Shopee juga menyatakan bahwa pemilihan dan peran Blackpink sebagai duta merek dinilai efektif karena membentuk perilaku pengguna dalam memperoleh informasi dan pesan yang disampaikan oleh Shopee, khususnya dalam menggunakan dan melakukan aktivitas jual-beli produk.

Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran, Kesadaran Merek, Duta Merek

v ABSTRACT

The business world have growth rapid. All human needs and desires that increase and diverse make the company must be able to follow the shifting culture and development of information and communication technology. One of the online shopping activities through mobile application, is Shopee e-commerce platform. This research is about “The Role of Brand Ambassador Korean Girlband for Shopee Brand Awareness”. This research is for to know the role of of Korean girlband brand ambassador which is Blackpink as Shopee brand awareness. This research use theory of marketing communication, brand ambassador, brand awareness and AIDA (in order to make decisions). The research preparation is use qualitative method with descriptive analysis, which seeks to describe fact quotes systematically.In collecting data, through online observation, literature review, documentation, and interviews with 6 (six) peoples. The results of this study states that Shopee managed to provide product differentiation with other competitors, such as Shopee mall, live chat features, free shipping. The role of Blackpink's as Shopee brand ambassador is appropriate and meets the requirements in the transference indicator, suitability, credibility, attractiveness and power. Based on the brand awareness category, Shopee has been at stage off the brand recall which has a large impact on consumers to be easier to remember this company's brand. Shopee’s consumen behavior states that the selection and role of Blackpink as brand ambassador are considered effective because it forms the consumen behavior in obtaining and processing information and messages conveyed by the company, especially in using and carrying out product trading activities.

Keywords: Marketing Communication, Brand Awareness, Brand Ambassador

vi KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa melimpahi berkat kepada penulis dan seluruh tugas beserta tanggung jawab, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Peran Duta Merek Grup Musik Wanita Korea Blackpink Untuk Brand Awareness Shopee”. Penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan atau semua orang yang membacanya.

Penyusunan skripsi ini menjadi salah satu syarat bagi penulis dalam mencapai gelar sarjana (S-1) jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Buddhi Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan dikarenakan oleh segala keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Namun, penulis berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya agar dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Untuk itu, penulis sangat menerima segala kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini dengan ketulusan yang paling dalam, penulis mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada:

1. Dr. Sofian Sugioko, MM, CPMA selaku rektor Univeritas Buddhi Dharma yang memberikan dukungan kepada penulis 2. Dr. Lilie Suratminto, M.A selaku dekan Fakultas Sosial dan Humaniora 3. Iwan, S.Pd., MM, M.Pd. selaku wakil dekan Fakultas Sosial dan Humaniora 4. Muhamad Husni Mubarok S.Pd., M.IKom selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Univesitas Buddhi Dharma yang telah berkenan memberikan pengarahan dan semangat agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir 5. Ubed Abdilah Syarif, S.Fil., M.A selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengetahuan, bimbingan, saran dan dukungan untuk penulis agar dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

vii 6. Kedua orang tua dan kakak adik saya yang senantiasa memberikan saran, dorongan motivasi yang tinggi serta mendukung penulis baik secara material dan non-material serta tidak lupa memberikan doa untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir 7. Kristover Setawan dan Seluruh teman-teman ILKOM angkatan 2015 yang senantiasa memberikan berbagai bantuan, ide, dan motivasinya selama tiga tahun lebih ini. 8. Dan seluruh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Buddhi Dharma yang tidak dapat disebutkan satu persatu, karena senantiasa memberikan pengetahuan, petunjuk, dan semangat kepada penulis disaat menjalani masa pembelajaran selama tiga tahun ini.

Akhir kata penulis sangat berterima kasih dan mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna untuk penerus dan menjadi referensi yang baik bagi yang membutuhkan.

Tangerang, 10 Juli 2019

Penulis

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PERNYATAAN ORISINALITAS ...... ii LEMBAR PERSETUJUAN ...... iii LEMBAR PENGESAHAN ...... iv ABSTRAK ...... v ABSTRACT ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...... 1 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...... 11 1.3 Fokus Penelitian ...... 11 1.4 Tujuan Penelitian ...... 11 1.5 Manfaat Penelitian ...... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ...... 13 2.2 Kerangka Teoritis ...... 18 2.2.1 Komunikasi ...... 18 2.2.2.1 Komunikasi Pemasaran ...... 21 2.2.2 Merek ...... 23 2.2.3 Duta Merek ...... 26 2.2.4 Kesadaran Merek ...... 30 2.2.5 Keputusan AIDA ...... 32 2.2.6 Media Baru ...... 34 2.2.7 Perdagangan Elektronik / E-commerce ...... 36

ix 2.2.8 Gelombang Budaya Populer Korea ...... 38 2.3 Kerangka Pemikiran ...... 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ...... 47 3.2 Pendekatan Penelitian ...... 48 3.3 Metode Penelitian ...... 50 3.4 Objek Penelitian ...... 50 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...... 51 3.5.1 Data Primer ...... 51 3.5.1.1 Wawancara ...... 51 3.5.1.2 Observasi Online ...... 54 3.5.2 Data Sekunder ...... 55 3.5.2.1 Studi Pustaka ...... 55 3.5.2.2 Dokumentasi ...... 55 3.6 Teknik Analisis Data ...... 56 3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...... 59 3.8 Validitas Data ...... 59 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ...... 61 4.1.1 Profil Perusahaan PT Shoppe Internasional Indonesia ...... 61 4.1.1.1 Logo Shopee ...... 62 4.1.1.2 Visi Misi Shopee ...... 62 4.1.1.3 Value Shopee ...... 63 4.1.1.4 Shopee bekerja sama dengan Blackpink ...... 64 4.1.1.5 Kampus Shopee ...... 72 4.1.2 Profil Grup Musik Wanita Korea Blackpink ...... 73 4.2. Hasil Penelitian ...... 77 4.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee ...... 78 4.2.2. Penggunaan Media Baru dalam Branding Company ...... 82

x 4.2.3 Peran Duta Merek Blackpink di Shopee ...... 85 4.2.4 Kesadaran Merek (Brand Awaraness) ...... 90 4.2.5 Duta Merek dalam Kesadaran Merek ...... 92 4.2.5 Perilaku Pengguna Shopee dalam keputusan AIDA ...... 96 4.2.5.1 Attention/ Perhatian ...... 97 4.2.5.2 Interest/ Ketertarikan ...... 98 4.2.5.3 Desire/ Minat ...... 98 4.2.5.4 Action/ Tindakan ...... 99 4.3 Pembahasaan ...... 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...... 105 5.2 Saran ...... 106 5.2.1 Saran Teoritis ...... 107 5.2.2 Saran Praktis ...... 107 DAFTAR PUSTAKA ...... 109 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...... 115 LAMPIRAN ...... 116

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Narasi Petisi Ibu Maimon Boikot Iklan Shopee Blackpink ...... 9 Gambar 2.1 Alur Proses Komunikasi ...... 20 Gambar 2.2 Skema Piramida Terbalik Pemasaran Hermawan ...... 22 Gambar 2.3 Proses Perkembangan Merek ...... 24 Gambar 2.4 Bagan Manajemen Ekuitas Merek ...... 31 Gambar 2.5 Data Tren Internet dan Media Sosial 2019 ...... 36 Gambar 2.6 Diagram Ketertarikan Masyarakat Asing dalam ... 41 Gambar 2.7 Poster Grup Wanita Blackpink Menjelang Debut ...... 42 Gambar 2.8 Penampilan Blackpink di panggung Coachella 2019 ...... 43 Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran Penelitian Data ...... 44 Gambar 3.1 Komponensial Analisis Model Interaktif ...... 58 Gambar 4.1 Logo Perusahaan Shopee ...... 62 Gambar 4.2 Penampilan Situs Shopee ...... 64 Gambar 4.3 Hasil Survey E-commerce yang sering dikunjungi ...... 67 Gambar 4.4 Shopee Road to 12.12 Birthday Sale with Blackpink ...... 68 Gambar 4.5 Tampilan Iklan Komersial Shopee – Blackpink (Rose) ...... 69 Gambar 4.6 Contoh Kategori Black Product ...... 70 Gambar 4.7 Peneliti menghadiri Ngupee (Buyer Engagement) ...... 73

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Statistik Popularitas Blackpink di beberapa Negara ...... 5 Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ...... 13 Tabel 4.1 Daftar Kategori Produk Shopee ...... 65 Tabel 4.2 Data Kategori Pencarian Aplikasi Shopee ...... 66

xiii BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang semakin pesat.

Perkembangan ini membuat persaingan antar perusahaan bisnis di Indonesia saling berlomba dalam mengendalikan operasionalnya dan menjaga reputasi perusahaannya di masyarakat. Apalagi saat ini, masyarakat Indonesia cenderung memiliki kebiasaan untuk memperoleh segala kebutuhan mereka yang serba cepat dan instan. Hal ini mendorong setiap perusahaan bisnis lainnya untuk melakukan berbagai strategi komunikasi pemasaran yang kreatif, efektif dan inovatif agar terhindar dari masalah-masalah yang timbul dikarenakan persaingan bisnis tersebut. Kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin meningkat dan beragam membuat perusahaan harus mampu mengikuti pergeseran budaya secara berkelanjutan. Apalagi hadirnya perkembangan teknologi dan komunikasi sudah memiliki kaitan erat dalam kehidupan masyarakat dan tidak mudah untuk dilepaskan begitu saja, contohnya saja belanja daring. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia Daring, kata daring memiliki makna jaringan, terhubung melalui jaringan komputer, internet dan sebagainya (diakses dari situs https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Daring, pada tanggal 17 Febuari 2019).

Belanja daring merupakan kegiatan transaksi jual-beli suatu barang yang dilakukan secara daring dengan menggunakan jaringan internet. Sebagian masyarakat memanfaatkan kehadiran belanja daring dalam memenuhi segala kebutuhan mereka, mulai dari kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan

1 lainnya. Kegiatan belanja daring ini mudah dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan usia, melalui aplikasi berbasis mobile (berjalan). Dalam memberikan kemudahan bagi calon pembeli, setiap perusahaan bisnis menerapkan penjualan secara daring melalui berbagai media online untuk menjangkau target pasar yang luas dan biasanya disebut situs pasar. Situs pasar merupakan sarana terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual yang dilakukan secara daring, serta berperan sebagai pihak kedua yang membantu dalam memudahkan transaksi yang berlangsung dengan memberikan beberapa media atau tempat agar kegiatan jual- beli dapat terlaksanakan.

Bagi perusahaan bisnis, keberlangsungan tingkat pembelian adalah sasaran dan target utama dalam menentukan perkembangan dan pertahanan dari perusahaan tersebut. Dengan mengandalkan fitur serta fasilitas yang dilakukan secara online diharapkan sebagai strategi andalan dalam menarik perhatian dan minat konsumen di berbagai lapisan. Tidak hanya mengenai fitur dam fasilitas, terbentuknya sebuah iklan juga sangatlah penting bagi setiap perusahaan bisnis.

Saat ini, masyarakat Indonesia telah dihadirkan berbagai macam iklan produk yang tayang melalui media televisi, internet dan media lainnya. Iklan adalah sarana yang sangat membantu masyarakat sebagai alat untuk memberikan informasi suatu produk dan jasa dari produsen. Tanpa iklan, masyarakat akan sulit untuk tahu produk atau jasa mana yang cocok dan berguna bagi dirinya (Dendy

Triadi, 2010, p. 3).

Dengan kata lain, iklan merupakan salah satu alat promosi yang kuat.

Kemampuan iklan dan metode promosi lainnya dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan kedua bidang tersebut memegang peran sangat

2 penting bagi keberhasilan perusahaan (Morrisan, 2010, p. 1). Saat ini, penggunaan seniman hiburan sebagai duta merek (brand ambassador) adalah salah satu cara yang harus diterapkan oleh perusahaan bisnis dalam melakukan strateginya.

Biasanya hal ini berkaitan dengan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Upaya ini menuntut agar setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang sama sehingga segala informasi yang diumumkan perusahaan memiliki kesamaan tema serta positioning yang sama di mata konsumen

(Morrisan, 2010, p. 9). Salah satunya adalah media berbasis elektronik yaitu

Shopee.

Shopee telah berdiri sejak tahun 2009 oleh Forest Li di Singapura dan diresmikan tahun 2015. Dalam rangka memperluas jangkauannya, kini Shopee telah membuka cabangnya di 7 negara, yaitu: Indonesia, Singapura, Malaysia,

Taiwan, Thailand, Filipina dan Vietnam. Kehadiran Shopee sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia, mereka dikenal sebagai e- commerce yang memiliki rekan kerjasama yang cukup luas dan 70 penyedia layanan kurir di seluruh pasar. Segala produk yang ditawarkan meliputi kategori kebutuhan dan merek-merek ternama, sehingga masyarakat tidak perlu meragukan kualitas produk yang ditawarkan aplikasi berbasis digital ini. Dalam rentang waktu setahun selanjutnya, Shopee terus mengalami perkembangan yang begitu cepat melalui iklan yang kreatif dalam menjangkau konsumennya yang luas.

Sebagai salah satu media berbasis elektronik terbesar di Indonesia. Shopee berusaha hadir melalui nuansa yang baru dengan mengikuti perkembangan

3 budaya. Pada tanggal 19 November 2018 lalu, Shopee mengumumkan telah melakukan jalinan kerja sama dengan grup musik wanita Korea, yaitu Blackpink sebagai duta merek Shopee dalam acara “Road to 12.12 Birthday Sale with

Special Performance Blackpink” yang diselenggarakan di SSIC Sentul, Jawa

Barat (diakses dari situs https://hot.detik.com/kpop/d-4308838/blackpink-resmi- jadi-brand-ambassador-shopee pada tanggal 22 Februari 2019).

Grup yang terdiri dari empat personil ini telah menjadi sorotan masyarakat luas sejak tahun 2018 - 2019, dari berbagai kalangan usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Sebagian masyarakat mengenal sosok Blackpink sebagai wanita grup musik Korea yang memiliki wajah yang berparas cantik dan cara berbusana yang keren dan elegan. Tidak heran jika mereka selalu mendapatkan pujian serta pendukung yang banyak.

Pertumbuhan jumlah angka penonton selebritas Korea terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Terlihat data statistik terbaru Youtube, menunjukkan bahwa popularitas artis Korea Blackpink mengalami pertumbuhan yang luar biasa ditahun 2018. Mulai dari negara Indonesia, Jepang, Brazil, Amerika dan negara lainnya. Perolehan data tersebut menyatakan bahwa Indonesia berada diperingkat pertama yang memiliki antusias penonton Blackpink sebanyak 496,000,000 orang. Kemudian disusul dengan Thailand, Filipina dan lainnya (diakses dari https://today.line.me/id/pc/article/BLACKPINK+Paling+Terkenal+di+Indonesia+

YouTube+Tunjukkan+Popularitas+Grup+K+Pop+di+Dunia-m31o6e pada tanggal

22 Maret 2019).

4 Tabel 1.1 Data Statistik Popularitas Blackpink di beberapa Negara

Sumber https://today.line.me/id/pc/article/BLACKPINK+Paling+Terkenal+di+Indonesia+YouTube+Tunju kkan+Popularitas+Grup+K+Pop+di+Dunia-m31o6e

Korea Selatan merupakan negara yang terkenal dengan selera tata busananya.

Selain itu, negara ginseng ini juga dikenal dengan tata riasan wajah yang populer seperti dari dewy makeup, glowing makeup, peachy makeup dan gradient lip. Hal ini menyebabkan segala produk kecantikan Korea selalu berhasil menembus target pasar di seluruh dunia termasuk Indonesia seperti Mamonde, Banila Co,

Etude House, Laneige, Sulwhasoo, Republic, The Face Shop dan lainnya.

Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia khususnya para remaja yang selalu berusaha untuk memperoleh tampilan deretan artis Korea populer ini, terutama mengenai tata busana dan riasan wajahnya.

5 Melibatkan Blackpink sebagai duta merek merupakan salah satu peluang emas bagi Shopee dalam memanfaatkan hadirnya fenomena gelombang Korea yang menjadi sorotan dunia. Shopee berusaha memberikan identitasnya dengan menegaskan branding mereka melalui posisi yang diberikan kepada dan kawan-kawan. Apalagi saat ini, Blackpink menjadi sorotan publik mengenai selera tata busana mereka yang unik dan stylist. Dengan personal branding yang dimiliki keempat personil ini, Shopee berharap dapat meningkatkan popularitas perusahaan dan kesadaran merek bagi pelanggan terutama dalam menarik perhatian konsumen agar membeli dan memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Sebagai duta merek, Blackpink akan melakukan berbagai komunikasi persuasif melalui iklan kepada konsumen atau kegiatan lainnya. Strategi pemasaran akan sangat menarik jika duta merek dapat mempromosikan serta mengenalkan perusahaan kepada masyarakat mengenai produk tersebut. Kegiatan branding ini terlihat dari salah satunya acara Shopee Road to 12.12 Birthday Sale with Special Perfomance with Blackpink. Dalam acara konferensi pers tersebut,

Jisoo mewakili anggota grup Blackpink lainnya mengungkapkan antusias dan rasa senang mereka dalam bekerja sama dengan Shopee.

"Sangat senang bisa jadi brand ambassador. Nggak cuma di Indonesia aja, tapi juga di 7 negara lain. Senang bisa jadi bagian dari Road to 12.12 Shopee Birthday Sale. Semoga bisa shopping dengan bahagia ya," ungkapnya. (diakses dari situs https://hot.detik.com/kpop/d- 4308838/blackpink-resmi-jadi-brand-ambassador-shopee pada tanggal 23 Maret 2019).

Dalam menjelang acara tersebut, Shopee menawarkan berbagai barang aksesoris yang dapat digunakan selama acara tersebut berlangsung melalui

6 platform Shopee, seperti lighstick, pin bross, masker, totebag, wristband rubber, keychain rubber, sweater, dan lainnya. Tidak hanya menarik perhatian penggemar

Blackpink (Blinks), Shopee juga berusaha menarik perhatian masyarakat pencinta budaya populer Korea populer yang sudah merajalela di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Untuk itu peran Blackpink diharapkan dapat membina hubungan yang baik dengan calon pembeli. Melalui acara ini, Shopee juga berupaya menarik minat calon konsumen di berbagai belahan dunia melalui iklan dan promosi, seperti televisi, media online dan media sosial lainnya.

PT Sigi Kaca Pariwara melalui produk monitoring iklan televisinya,

Adstensity menjabarkan bahwa Iklan kreatif Shopee yang bertajuk promo hari belanja nasional 12.12, pada periode 7 November hingga 16 Desember 2018, total belanja iklan Shopee-Blackpink di 11 stasiun televisi nasional mencapai Rp 93,25 miliar dengan jumlah titik iklan sebanyak 2.590 titik. Dalam kurun Januari- 16

Desember 2018, Shopee berada di posisi pertama dalam hal jumlah titik iklan dengan total 24.596 titik dengan total belanja mencapai 765,11 miliar. (diakses dari situs https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/115556526/belanja-iklan- shopee-blackpink-diperkirakan-capai-rp-9325-miliar, pada tanggal 24 Maret

2019).

Country Brand Manager Shopee, Reski Yanuar menjelaskan, Blackpink telah menjalani proses pengambilan gambar iklan Shopee yang langsung dilakukan di negara asalnya yaitu Korea Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengambil tema dan konsep yang sama dengan tampilan musik video klip lagu Blackpink yang berjudul Ddu-Du-Ddu-Du. Akhir bagian iklan ini menampilkan sosok Lisa yang mengucapkan slogan Shopee yang berisi : “Belanja Semua di Shopee” dengan

7 menggunakan bahasa Indonesia sebagai bentuk penghargaan mereka kepada para penggemarnya di Indonesia, khususnya Blinks (penggemar Blackpink) (diakses dari situs https://lifestyle.sindonews.com/read/1356209/166/blackpink-resmi- menjadi-brand-ambassador-platform-belanja-online-1542720001 pada tanggal 24

Maret 2019).

Dalam penelitian ini, penulis menyadari pentingnya akan peran selebritas ternama dalam memperkenalkan, mempertahankan kesadaran merek bagi pelanggan terhadap suatu perusahaan, terlebih lagi jika artis tersebut telah internasional dan dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat di dunia, salah satunya grup musik wanita Korea yaitu Blackpink. Peran Blackpink sebagai duta merek bagi Shopee melalui iklan “Shopee road to 12.12” telah menjadi sorotan masyarakat khususnya di Indonesia. Sukses menjadi sorotan di berbagai media sosial dan televisi, tayangan iklan Blackpink-Shopee juga menuai beragam komentar bahkan kontroversi dari sebagian masyarakat Indonesia yang menilai iklan tersebut tidak bermoral. Penayangan iklan yang awalnya digunakan sebagai promosi dalam menyambut rangkaian ulang tahun Shopee ini, harus berhadapan dengan hadirnya petisi boikot iklan Shopee Blackpink yang diajukan oleh seorang ibu sekaligus dosen di Universitas Padjajaran, yaitu ibu Maimon Herawati, dengan menuliskan narasi petisi yang ia terbitkan disitus Change.org dengan tujuan memberhentikan tayangan iklan tersebut.

Ibu Maimon dan puluhan ribu penandatangan petisi ini menilai tayangan iklan itu tidak sesuai dengan cerminan Pancasila yang beradab serta penayangan iklan tersebut ditemukan pada waktu program tayangan anak. Pengaduan petisi ini diberikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur dan

8 bertanggung jawab mengenai Pedoman Perilaku dan Standar Program Siaran KPI tahun 2012 (diakses dari https://www.hipwee.com/feature/paha-blackpink- kelihatan-di-iklan-shopee-jadi-perdebatan-panas-sampai-suruh-boikot-shopee-lo/ pada tanggal 20 April 2019. Petisi tersebut diketahui sudah ditanda tangani lebih dari 60.000 masyarakat Indonesia.

Gambar 1.1 Narasi Petisi Ibu Maimon Boikot Iklan Shopee Blackpink Sumber https://www.change.org/p/komisi-penyiaran-indonesia-hentikan-iklan-blackpink-shopee

Menjawab keresahan masyarakat Indonesia, Shopee memberikan klarifikasi bahwa iklan yang sesungguhnya sudah disetujui oleh Lembaga Sensor Film

(LSF), karena setiap iklan di televisi harus lulus sensor LSF. Meskipun sempat terlibat kasus mengenai iklan Shopee-Blackpink yang dianggap tidak baik dan tidak bermoral. Tampaknya perusahaan bisnis ini mampu mengatasi serta menjaga citra dan posisi Shopee di hati masyarakat Indonesia. Selain itu, Shopee juga memberikan pernyataan bahwa paket iklan itu tersebut akan berakhir pada 11

Desember, tepat saat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta stasiun televisi

9 untuk menghentikan tayangan iklan tersebut. (diakses dari situs https://beritagar.id/artikel/telatah/iklan-blackpink-shopee-tantangan-rok-pendek- dalam-budaya-indonesia, pada tanggal 21 April 2019).

Sukses sebagai salah satu pasar terbesar, Shopee berusaha melakukan berbagai aktivitas dalam meningkatkan kesadaran merek mereka serta mendapatkan visibilitas maksimal mereka di mata pelanggan di Indonesia. Shopee diketahui telah memperoleh sebanyak lebih dari 15 juta dan lebih dari 55 juta active listings per Mei 2017 yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Head

Operations Shopee Indonesia, yaitu Handika Jahja melalui wawancara dengan

Marketeers mengatakan jika kesadaran merek sangat berperan penting bagi mereka dalam pertumbuhan bisnis ini. Handika juga mengatakan bahwa community-building, Media Out-of-Home dan digital marketing adalah tiga kunci utama Shopee dalam membangun kesadaran merek yang berdampak pada visibilitas merek. Community building menciptakan diskusi viral mengenai merek

Shopee (diakses dari situs https://marketeers.com/gencar-kampanye-shopee- dorong-brand-awareness-demi-visibilitas/ pada tanggal, 29 April 2019)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merasa termotivasi untuk melakukan penelitian terkait perannya grup wanita musik Korea Blackpink yang diresmikan menjadi duta merek sebuah perusahaan ternama di Indonesia untuk kesadaran merek. Adapun judul yang telah penulis tentukan sebagai berikut:

“Peran Duta Merek Grup Musik Wanita Korea Blackpink Untuk Brand

Awareness Shopee”.

10 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh penulis diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Blackpink sebagai duta merek Shopee?

2. Bagaimana peran Blackpink untuk meningkatkan brand awareness Shopee?

3. Kegiatan apa saja yang dilakukan Shopee dengan keterlibatan Blackpink?

1.3 Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini adalah mengenai peran Blackpink sebagai duta

merek Shopee

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui peran duta merek grup wanita Blackpink untuk kesadaran merek Shopee

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memiliki kegunaan diantaranya:

1. Kegunaan Teoritis

• Hasil penyusunan penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

wawasan, memberikan referensi bagi mahasiswa/I Universitas Buddhi

Dharma jurusan Ilmu Komunikasi kedepannya.

11 • Sebagai sarana media dalam menguji kemampuan penulis dalam

merealisasikan ilmu yang telah diperoleh sesuai studi mata kuliah yang

diberikan.

2. Kegunaan Praktis

• Sebagai sarana pembelajaraan dalam membuat penelitian berikutnya bagi

penulis

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca untuk lebih

membuka, menyadari wawasan penting mengenai peran grup wanita

Blackpink sebagai duta merek Shopee dalam komunikasi pemasaran.

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Dalam proses penyusunan dapat dikatakan baik dan sesuai, maka penulis melakukan pencarian penelitian terdahulu sebagai sumber referensi tambahan serta dukungan untuk melengkapi penyusunan. Hal ini mempermudah penulis dalam menentukan langkah-langkah tersusunnya penelitian agar menjadi sistematis dari teori yang penulis gunakan. Berikut ini adalah daftar penelitian terdahulu yang penulis dapatkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Judul, Nama Penulis, Teori Yang Metodologi Hasil Penelitian Tahun Digunakan 1 Analisis Peran Brand Teori strategi Menggunakan Strategi Jansport Ambassador Untuk komunikasi, metode Campus Ambassador Brand Awareness public kualitatif, secara keleuruhan Pada Sebuah Produk relations, dengan jenis berhasil dan baik, Tas Dikalangan citra, penelitian termasuk dalam Target Market kesadaran deskriptif. implementasi peran Dalam Meningkatkan merek, Melalui brand ambassador Citra Perusahaan wawancara dalam meningkatkan (Kasus: JanSport responden kesadaran merek. Indonesia). dan observasi Peran brand Rani Indrayani, 2016. ambassadornya Fakultas terkait target market Administrasi Bisnis juga baik dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik

13 Atma Jaya Jakarta.

2 Analisis Pengaruh Teori E- Penelitian ini Service Shopee Citra Merek dan commerce, E- menggunakan sediakan seperti Kepercayaan marketplace, penelitian design web, respon Terhadap Keputusan persepsi, kuantitatif yang cepat, Pembelian dengan keputusan yang bersifat keandalan situs, Electronic Service pembelian, sebab akibat interaksi dan Quality Sebagai tipologi (cause effect keamanan, tidak Variabel Moderasi pembeli research) mempengaruhi citra (Studi Kasus: online, merek, merek Shopee untuk Konsumen E- electronic konsumen oembelian Commerce Shopee). service quality di Shopee. Ferdian Elfenso, Kemudian E-service 2019. Program Studi quality dianggap Administrasi Bisnis sebagai variabel Universitas Katolik moderasi Indonesia Atma Jaya memperkuat Jakarta. pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil yang signifikan atau dengan kata lain e- service quality merupakan variabel moderasi dan independen pada pengaruh kepecayaan terhadap keputusan pembelian di Shoppe

3 Analisis Strategi Komunikasi Penelitian Instagram Branding Melalui Pemasaran, deskriptif merupakan media

14 Media Sosial Strategi kualitatif sosial yang memiliki Instagram (Studi: komunikasi traffic paling tinggi Clothing Brand pemasaran, di Indonesia. Hal ini Faithsight). Handika Positioning, juga yang membuat Oktavian Harisen, Branding, Instagram sebagai 2018. Program Studi Media Sosial branding Faitsight Ilmu Komunikasi dan intagram Dalam variabel yang Universitas Katolik terdapat di penelitian Indonesia Atma Jaya ini antara kelebihan Jakarta. media sosial Instagram, kemuidan identitias merek yang tidak terlihat, konten yang mewakili brand dan distribusi brand.

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas, penulis ingin meringkas lebih rinci mengenai hasil pembahasan dari ketiga penelitian dengan tujuan sebagai sumber referensi tambahan bagi penulis dalam mengumpulkan, mengolah dan menyusun penelitian ini secara sistematis dan berjalan sesuai harapan. Adapun penjabarannya sebagai berikut ini:

1. Analisis Peran Brand Ambassador Untuk Brand Awareness Pada Sebuah

Produk Tas Dikalangan Target Market Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan

(Kasus: JanSport Indonesia). Rani Indrayani, 2016. Fakultas Administrasi

Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Penelitian

ini membahas mengenai peran duta merek dalam meningkatkan kesadaran

merek dikalangan target market Jansport Indonesia, melalui program yang

15 terbentuk dengan judul JanSport Campus Ambassador. Teori yang digunakan

berfokus kepada hubungan konsumen dimana duta merek bertugas sebagai

jembatan antara pihak JanSport dan anak muda. Kemudian juga terdapat teori

pendukung lainnya, seperti teori komunikasi, publik relations dan kesadaran

merek untuk menghubungkan dan menyesuaikan keselarasan topik penelitian.

Metode yang digunakan adalah penelitiasan secara kualitatif. Dengan teknik

pengambilan data melalui proses wawancara mendalam serta observasi.

Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi penggunaan duta merek dengan

strategi yang dilakukan oleh pihak JanSport telah sesuai dan sebagian besar

dikatakan berhasil dan berdampak baik.

2. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kepercayaan Terhadap Keputusan

Pembelian dengan Electronic Service Quality Sebagai Variabel Moderasi

(Studi Kasus: Konsumen E-Commerce Shopee). Ferdian Elfenso, 2019.

Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Jakarta. Penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh citra merek dan

kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen Shopee dengan

electronic service quality yang menjadi variabel moderasi. Penelitian ini

menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat sebab akibat (cause effect

research).

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang

pernah membeli di Shopee baik di aplikasi maupun situs web Shopee, sampel

diambil secara acak. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated

Regression Analysis (MRA) dengan melihat jenis moderasi yang ditentukan

terhadap hubungan tersebut, dan analisis nilai selisih mutlak untuk melihat

16 apakah e-service quality merupakan variabel moderasi pada hubungan tersebut.

Hasil analisis ini menunjukan bahwa citra merek dan kepercayaan konsumen

Shopee memiliki pengaruh secara signifikan dalam keputusan pembelian, dan

e-service quality bukan variabel moderasi pada hubungan antara citra merek

dengan keputusan pembelian melaiknkan menjadi variabel yang indenpenden.

3. Analisis Strategi Branding Melalui Media Sosial Instagram (Studi: Clothing

Brand Faithsight). Handika Oktavian Harisen, 2018. Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Penelitian ini

berusaha untuk mengetahui strategi branding yang dilakukan oleh Faithsight

melalui media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif secara deskriptif. Data yang diperoleh oleh penulis tersebut melalui

tinjauan pustaka, dokumentasi dan observasi, pengecekan keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber dimana penulis melakukan wawancara

terhadap ahli bidang media sosial dan mewawancarai salah satu narasumber

pengikut akun @faithsight.id.

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Instagram saat ini menjadi media

sosial yang sangat cocok digunakan sebagai media branding. Hal ini

dikarenakan pengguna Instagram yang semakin meningkat dan banyak.

Pemanfaatan Instagram sebagai media branding mengharuskan brand harus

mampu mempresentasikan personality, value, story, segmentasi dan targeting

brand melalui konten yang diunggah.

17 2.2 Kerangka Teoritis

Kerangka teori ini digunakan sebagai landasan teori atau dasar pemikiran dalam penelitian yang dilakukan, karena itu adalah sangat penting bagi seorang penulis untuk menyusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pemikiran yang akan menggambarkan dari sudut mana suatu masalah akan disoroti

(Nawawi, 2001). Berikut teori-teori yang penulis gunakan sebagai berikut:

2.2.1 Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti

‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Dengan kata lain suatu proses komunikasi diharuskan memiliki unsur-unsur kesamaan makna agar dapat terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator yang berperan sebagai penyebar pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. Proses ini dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (Suprapto, 2009, p. 5).

Berger dan Chaffee (1983:17) menerangkan bahwa ilmu komunikasi adalah

“Communication science seeks to understand the production, processing and effect of symbol and signal system by developing testable theories containing lawful generalization, that explain phenomena associated with production, processing and effect.” (Ilmu komunikasi itu mencari untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sistem signal, dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna

18 menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya) (Wiryanto, 2004, p. 3).

Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan makna yang terjadi di antara orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Dalam buku (Suprapto, 2009, p. 9), menurut pandangan Ruesch dan

Bateson dalam Liliweri (1994) mengungkapkan bahwa pada tingkatan yang paling penting dalam sebuah proses komunikasi manusia adalah komunikasi pribadi, yang diartikan sebagai relasi individual dengan orang lain dalam konteks sosial.

Melalui proses ini, individu akan menyesuaikan dirinya dengan orang lain melalui proses yang disebut pengiriman (transmitting) dan penerimaan (receiving).

Dalam buku (Mutialela, 2017, p. 2) menjabarkan bahwa kegiatan komunikasi tidak hanya berfungsi dalam memberikan informasi saja melainkan juga merupakan adanya kegiatan persuasif yaitu kegiatan yang dilakukan dalam membujuk dan mempengaruhi seseorang dengan tujuan agar orang lain bersedia menerima suatu pemahaman dan keyakinan mengenai sesuatu. Proses komunikasi ini biasanya dilakukan dengan tujuan agar orang lain mau melakukan suatu tindakan yang sesuai diharapkan oleh pemberi pesan atau komunikator, biasanya hal ini diperankan oleh perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa komunikasi dapat berjalan dan berperan dengan baik, apabila telah memenuhi unsur-unsur komunikasi didalamnya. Dikutip dari buku (Yetty Oktarina, 2017, p. 11) menguraikan bahwa

Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya yang berjudul Rhetorica menyebutkan bahwa suatu proses komunikasi setidaknya memerlukan tiga unsur yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan.

19 Pandangan ini dinilai lebih tepat untuk mendukung kegiatan proses komunikasi public. Selain Shannon, Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan

Melvin L.De Fleur menambahkan lagi, unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur tersebut lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa. Berikut skema alurnya:

Gambar 2.1 Alur Proses Komunikasi Sumber dari (Yetty Oktarina, 2017, p. 12)

Berdasarkan skema alur proses komunikasi diatas, jika dikaitkan dengan topik penulis mengenai perusahaan bisnis dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi perusahaan dapat berjalan dengan baik jika memiliki sumber komunikator yang hendak mengirimkan pesannya, biasanya ini dilakukan oleh sebuah lembaga atau perusahaan lainnya. Sebagai komunikator, perusahaan bisnis yaitu Shopee hendak memberikan pesan dan informasi (mengenai produk, event dan lainnya) dengan menggunakan saluran media, baik itu media massa, media online dan media cetak agar dapat tersampaikan kepada masyarakat sebagai penggunanya. Proses komunikasi tersebut dilakukan dengan harapan dapat menimbulkan tanggapan dan tindakan pelanggan Shopee dengan melakukan transaksi pembelian produk atau jasa yang ditawarkan dan mengakui keberadaan

Shopee di sekitarnya. Hal inilah menjadi salah satu efek dari terpaparnya informasi yang disajikan oleh Shopee sebagai sumber pesan.

20 2.2.2.1 Komunikasi Pemasaran

Terobosan dan pengembangan komunikasi pemasaran melahirkan konsep komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC).

Dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2001:138), mengungkapkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan sebuah kegiatan yang berusaha dalam memadukan adanya unsur periklanan dengan alat komunikasi pemasaran lainnya, seperti hubungan masyarakat (humas), pemasaran langsung, promosi penjualan dan lainnya yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen. Konsumen pemasaran terpadu ini membentuk suatu identitas merek yang kuat dengan mengikat bersama citra dan pesan yang hendak ingin disampaikan oleh perusahaan kepada masyarakat (Bambang D Prasetyo, 2018, pp. 12-13).

Proses komunikasi bagi perusahaan dapat dikatakan berjalan dengan baik apabila mereka saling mengolah simbol-simbol dengan baik. Proses pertukaran simbol-simbol itu juga terjadi dalam mengkomunikasikan sebuah produk merek atau jasa. Ketika suatu merek dikomunikasikan kepada masyarakat, maka terjadi proses komunikasi seperti yang dikatakan oleh Al Big, bahwa brand digunakan sebagai simbol yang dikomunikasikan oleh pemilik brand mengalami proses komunikasi (Bungin, 2015, p. 45). Strategi pemasaran tidak dapat dikatakan efektif jika hanya dalam menggunakan promosi, atau penjualan saja. Namun semua kegiatan pemasaran harus saling berkaitan satu dengan lainnya, karena penentuan pelanggan dalam mengonsumsi suatu produk biasanya dilihat dan diamati melalui keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan.

Fokus utama dari pemasaran adalah menjual produk ke konsumen, karena dengan semua saluran penjualan yang ada, seorang penjual (marketer) harus dapat

21 menjual produk kepada orang. Untuk mencapai penjualan yang berhasil, di dalam pemasaran kita mengenal konsep 4P, yang merupakan singkatan dari Product,

Price, Place, dan promotion (produk, harga, tempat, dan promosi) (Bungin, 2015, p. 54). Hermawan (2009) mengatakan bahwa unsur terpenting dari kegiatan adanya pemasaran adalah sebuah brand, positioning dan diferensiasi. Positioning adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk membuat produk menempati posisi yang berbeda, relatif terhadap produk saingan, di benak konsumen.

Positioning penting sebagai investasi masa depan, positioning akan mendorong orang membeli produk itu ketika ia membutuhkannya (Bungin, 2015, pp. 67-69).

Selain itu, Hermawan juga menekankan pentingnya diferensiasi produk, agar orang lain dapat mengenal produk kita, maka produk kita harus berbeda dengan produk lainnya yang sejenis. Banyak pakar mendefinisikan diferensiasi sebagai semua upaya merek atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara para pesaing dalam rangka memberikan value terbaik kepada pelanggan.

Sedangkan merek memiliki sifat untuk diberitahukan kepada publik, dengan demikian merek memiliki sifat publisitas dan hanya hidup didalam ruang komunikasi (Bungin, 2015, pp. 67-69). Berikut skema piramida terbalik pemasaran Hermawan, yaitu:

Gambar 2.2 Skema Piramida Terbalik Pemasaran Hermawan Sumber: (Bungin, 2015, p. 67)

Secara umum, komunikasi pemasaran dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen dengan bersifat mempengaruhi agar

22 konsumen mau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, memberikan gambaran secara rinci dan jelas mengenai produk yang ditawarkan kepada konsumen dan membentuk hubungan yang baik antara perusahaan dan konsumen agar dapat berjalan dengan baik dikemudian hari. Tujuan komunikasi dapat menjadi salah satu alasan bagi seorang konsumen untuk bertindak dalam menentukan keputusan pembelian suatu produk atau jasa.

Berdasarkan uraian diatas, bauran komunikasi pemasaran merupakan teori yang sering digunakan oleh penulis lainnya, terutama penelitian yang berkaitan dengan merek, promosi dan lainnya. Ketiga hal inti ini sangat memiliki keterkaitan erat dengan tahapan bauran komunikasi pemasaran, yang bertujuan untuk menciptakan dan mencapai keberhasilan dalam memperoleh keberadaaan dan kesadaraan suatu produk dan jasa di tengah masyarakat atau dikenal dengan istilah brand awareness. Melalui tahapan teori ini, penulis berusaha menjabarkan mengenai pentingnya perannya dan manfaat penggunaan strategi komunikasi pemasaran bagi suatu perusahaan bisnis, dengan tujuan meningkatkan dan mempertahankan loyalitas konsumen dalam mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. Oleh karena itu, teori ini dianggap sangat berguna dan relevan bagi penulis sebagai materi pendukung yang sangat dibutuhkan agar segala informasi dan data yang disajikan sudah sesuai dan tepat.

2.2.2 Merek

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004), merek merupakan identifikasi hal yang berupa nama atau simbol yang mempengaruhi konsumen dalam proses pemilihan suatu produk atau jasa, yang membedakannya dengan produk pesaing serta memiliki nilai bagi para pembeli dan perjualannya. Sementara itu, secara

23 harfiah branding adalah sebuah proses atau kata kerja. Berbeda halnya dengan pakar marketing dunia, Philip Kotler yang mendefinisikan “Branding sebagai sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain hingga kombinasi dari semua itu yang bertujuan untuk mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa yang akhirnya dapat membedakannya dengan lainnya”. (Tamimy, 2017, p. 2).

Bagi suatu perusahaan bisnis merek berperan penting dalam memudahkan dan membedakan kehadiran berbagai produk dan jasa yang tersedia bagi masyarakat. Apalagi jika merek tersebut sudah dikenal dan memiliki nilai yang baik bagi masyarakat sebagai konsumen. Menciptakan merek yang kuat dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Merek mempunyai banyak pengertian, secara sederhana yaitu merek merupakan sebuah indikator yang digunakan dalam menggambarkan seberapa kokoh dan solid-nya nilai yang ditawarkan kepada para pelanggan dan karena merek menggambarkan nilai yang ditawarkan maka ia menjadi alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian (Kartajaya, 2005, p. 184).

Berikut gambaran proses perkembangan merek dikutip dari sebagai berikut:

Gambar 2.3 Proses Perkembangan merek Sumber (Susanto, 2004)

24 Bagi perusahaan bisnis merek sangat berperan penting dan menjadi salah satu kata yang populer yang digunakan untuk mempublikasikan produk dalam upaya mempertahankan posisi perusahaan di hati masyarakat. Hal ini berguna untuk menjangkau dan meningkatkan pelanggan setianya. Biasanya pengenalan merek dapat dilakukan diberbagai media cetak, media massa dan media sosial.

Hadirnya nama merek diharapkan memiliki peranan yang signifikan agar produk perusahaan mudah diingat dan dikenali. Sebagai konsumen kita akan lebih mudah dalam melakukan perbandingan satu merek dengan merek lainnya, apalagi jika merek tersebut sudah mendapatkan pengakuan merek yang baik. Kehadiran merek senantiasa memunculkan adanya pertimbangan untuk membeli atau tidaknya produk atau jasa merek tersebut.

Umumnya, perusahaan bisnis perlu merencanakan, dan mengolah suatu merek dengan bijak, pandai dan teliti agar ekuitas merek tersebut dapat seimbang dan sesuai dengan harapan perusahaan. Biasanya pengenalan merek ini membutuhkan adanya kesadaran merek para pengguna sebagai konsumen agar perusahaan bisa memaksimalkan untuk menyakinkan konsumen dalam melakukan tindakan keputusan pembelian yang diyakini benar. Ekuitas merek merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan sebagai perbandingan mengenai produk yang terdapat di pasaran. Menurut Kotler, “ekuitas merek adalah nilai suatu merek berdasarkan seberapa kuat merek tersebut mempunyai loyalitas merek, kesadaran konsumen akan nama merek, kualitas yang dipersepsikan, asossiasi merek dan berbagai aset lainnya seperti paten, merek dagang dan hubungan jaringan distribusi”. (Kotler, 2003, p. 350).

25 2.2.3 Duta Merek

Setiap perusahaan bisnis akan selalu berusaha menjaga dan mempertahankan posisi perusahannya kepada konsumen. Salah satunya dengan menggunakan brand ambassador atau duta merek. Menurut Royan, duta merek adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili produk tertentu. Biasanya penggunaan brand ambassador ini dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen dalam menggunakan sebuah produk tersebut (Royan, 2004). Dengan kata lain, duta merek merupakan penyebutan bagi seorang yang dianggap mampu mewakili citra perusahaan di mata masyarakat.

Biasanya duta merek ini meliputi, tokoh publik, seniman, selebritas dan lainnya. Penggunaan duta merek merupakan cara perusahaan dalam memperkenalkan produk mereka secara luas kepada calon konsumen, terlebih lagi jika duta merek perusahaan tersebut berasal dari selebritas internasional, sehingga target pemasaran produk dapat berjalan dengan sangat baik. Menurut Royan, duta merek dalam fungsinya untuk mempromosikan suatu produk mempunyai peranan sebagai berikut:

1. Memberikan kesaksian atau testimonial. Dalam hal ini biasanya personal

selebritas akan diminta untuk menggunakan produk tersebut, dengan

harapan mampu memberikan kesaksian mengenai kualitas maupun

manfaat yang diperoleh melalui produk atau merek yang di iklankan

tersebut.

2. Memberikan dorongan dan penguatan. Disaat tertentu terkadang selebritas

diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia secara pribadi tidak

ahli dalam bidang tersebut.

26 3. Bertindak sebagai aktor dalam iklan yang diwakilinya. Dalam hal ini, pada

umumnya seorang selebritas akan diminta untuk mempromosikan suatu

produk atau merek tertentu melalui sebuah tayangan (iklan) terkait dengan

peran yang sedang ia bintangi. Dalam iklan ini, selebritas tersebut

memiliki peran penting atau peran utama.

4. Bertindak sebagai juru bicara perusahaan. Selebritas yang mempromosikan

produk, merek suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam

kelompok peran spoke person. Penampilan mereka akan diasosiasikan oleh

perusahaan dengan merek atau produk yang mereka wakili.

Dalam membentuk sebuah identitas perusahaan melalui merek, hadirnya kepribadian merek juga berperan penting dalam memasarkan merek tersebut kepada masyarakat. Dikutip dari (A. B. Susanto, 2004, p. 113), mengungkapkan bahwa kepribadian merek menurut Aaker (1996) memiliki arti sebagai serangkaian karakteristik seorang individu yang diasosiasikan dengan sebuah merek. Karakteristik produk tersebut dapat menjadi pendorong utama bagi kepribadian merek. Menurut Lea Greenwood, adapun indikator Brand

Ambassador antara lain sebagai berikut (Abdillah, 2014):

1. Transference adalah ketika seorang selebritas mendukung sebuah merek

yang terkait dengan latar belakang pekerjaan atau profesi mereka.

2. Congruence (kesesuaian) adalah konsep kunci pada brand ambassador

yakni memastikan bahwa ada kecocokan dan ketepatan antara merek dan

selebritas.

3. Kredibilitas adalah tingkatan dimana konsumen dapat melihat adanya suatu

sumber yaitu ambassador memiliki wawasan, pengetahuan, keahlian dan

27 pengalaman yang relevan dan sumber tersebut dapat dipercaya untuk

memberikan informasi yang objektif dan tidak biasa.

4. Daya Tarik, adalah tampilan non fisik yang menarik yang menunjang suatu

produk atau iklan, sehingga tayangan iklan tersebut mampu menarik

perhatian konsumen.

5. Power, adalah karisma yang dipancarkan oleh selebritas dalam upaya

mempengaruhi konsumen untuk melakukan hal yang diinginkan oleh

perusahaan, seperti memutuskan dan menentukan untuk membeli maupun

menggunakan produk tersebut.

Penunjukan duta merek biasanya dilakukan untuk simbiolisasi yang dapat mewakili keinginan, hasrat atau kebutuhan dapat diterima dengan mudah oleh konsumen. Biasanya diwakili oleh maskot, tokoh professional dan tokoh agama

(E. Kennedy, 2006, p. 135). Oleh sebab itu, tidak heran jika perusahaan bisnis di

Indonesia saling berusaha mengunggulkan citra perusahaan mereka melalui adanya peran duta merek tersebut. Pemilihan duta merek merupakan salah satu hal yang sangat berperan penting bagi perusahaan bisnis untuk mencapai target dan fungsinya sebagai perwakilan citra perusahaan di masyarakat.

Biasanya perusahaan bisnis di Indonesia cenderung menggunakan selebritas sebagai duta mereknya, hal ini dikarenakan orang tersebut sudah tersohor dan dikenal masyarakat luas. Untuk itu dalam merepresentasikan produk kepada masyarakat, perusahaan bisnis akan menonjolkan dan mempergunakan daya tarik yang dimiliki oleh selebritas tersebut dengan menjadikannya sebagai duta merek mereka. Menjangkau target pasaran yang luas akan sangat menguntungkan perusahaan bisnis, terlebih lagi saat mereka menggunakan selebritas mendunia

28 sebagai duta mereknya. Sama halnya, yang dilakukan oleh Shopee. Selain bekerja sama dengan selebritas tanah air, seperti Prilly Latunconsina, Syahrini dan lainnya. Shopee juga menggandeng selebritas internasional untuk meningkatkan popularitasnya dikalangan masyarakat melalui grup musik wanita asal Korea yaitu

Blackpink. Sesuai dengan uraian diatas, teori duta merek memiliki keterkaitan yang sangat relevan dengan tema penelitian penulis.

Terpilihnya Blackpink sebagai duta merek Shopee dikarenakan Blackpink memenuhi syarat dalam indikator duta merek seperti yang dikemukakan oleh Lea-

Greenwood, jika dikaitkan maka penjabarannya sebagai berikut:

a) Transference: Blackpink merupakan grup wanita penyanyi yang

internasional. Dengan profesi sebagai selebritas, dan popularitas yang tinggi

maka peran Blackpink sebagai duta merek memiliki kesesuaian dengan

profesi mereka.

b) Kesesuaian: Blackpink mampu mewakili Shopee, dikarenakan Blackpink

menjadi sorotan dunia dalam berbagai aspek bidang, mulai dari kecantikan,

busana, gaya hidup dan lainnya. Sesuai dengan fitur yang disediakan

Shopee dalam bentuk berbagai kategori.

c) Kredibilitas: nama Blackpink sudah tidak asing di masyarakat Indonesia,

dan di negara lainnya. Segala keahlian dan pengalaman mereka sudah

terekam dan tercatat di berbagai dunia, khususnya dalam jejaring internet

dan media sosial lainnya.

d) Daya tarik : Penampilan Blackpink yang berparas cantik dan ideal menjadi

keunggulan Blackpink dalam menunjang iklan dan produk.

29 e) Kekuatan : Setiap personal Blackpink memberikan aura karisma yang begitu

kuat, seperti feminis, anggun dengan karakter yang terkesan kuat.

2.2.4 Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek dalam bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena memiliki hubungan yang kuat antara kategori produk dan merek yang dilibatkan

(Sitinjak, 2004, p. 54). Kesadaran merek merupakan tujuan dari dilakukannya strategi komunikasi pemasaran, hal ini dikarenakan dengan adanya strategi pemasaran diharapkan mampu membuat kesadaran merek sebuah perusahaan dapat dijadikan sebagai pertimbangan alternatif untuk pengguna dalam mengambil tindakan pembelian dan pemakaian suatu produk sebagai bentuk hasil keputusan, dengan mengingat kembali bahwa merek perusahaan tersebut.

Berikut gambaran piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi (Budiman, 2004):

1. Unware of Brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah

dalam piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak menyadari adanya

suatu merek

2. Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran

merek, di mana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan

pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall)

3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan

kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall)

30 4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali

oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen.

Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai

merek yang ada dalam benak konsumen.

Top Of Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Unware of Brand

Gambar 2.4 Bagan Manajemen Ekuitas Merek Sumber (Budiman, 2004)

Biasanya kesadaran merek dapat diciptakan melalui kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu periklanan. Melalui iklan, sebuah merek dapat dikenal dan disebarluaskan diberbagai kalangan konsumen, sehingga merek tersebut selalu diingat. Mengutip buku (Bungin, 2015, pp. 73-74), Komunikasi pemasaran harus menyampaikan pesan dan memotivasi target pelanggan sebagai pihak konsumen dengan memberi pengetahuan dan informasi kebutuhan, kategori kebutuhan pelanggan maupun yang belum disadari pelanggan.

Peran kesadaran merek menentukan seberapa jauh merek kita dikenal oleh masyarakat. Jika kesadaran merek menyatakan tinggi maka itu berarti bahwa merek kita telah berhasil melekat di masyarakat dan keberadaan kita dirasakan oleh konsumen. Meningkatkan kesadaran merek, dapat dilakukan dengan cara mengiklankan merek tersebut dimasyarakat dan menjangkau distribusi secara luas, hal ini berguna agar masyarakat dapat menjangkau produk yang kita

31 tawarkan. Dari keseluruhan diatas, hal terpenting dalam peningkatan kesadaran merek adalah strategi pemasaran yang baik dan kualitas produk yang baik menjadi salah satu cara agar merek kita diingat dan dijadikan alternatif bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

2.2.5 Keputusan AIDA

Menurut Kotler dan Keller (2009) formula AIDA merupakan formula yang paling sering digunakan untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh dan formula itu dapat diterapkan pada suatu iklan. Untuk itu, strategi komunikasi menggunakan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) sangat dibutuhkan, agar komunikasi yang hendak disampaikan dapat berjalan dengan baik dan sesuai (Keller, 2009, p. 179).

1. Attention/ Perhatian

Tahap yang berusaha untuk mendapatkan perhatian para konsumen. Bagi

sebuah perusahaan bisnis, tahap ini merupakan keharusan agar konsumen

menyadari keberadaan produk mereka. Perusahaan bisnis harus mampu

menyajikan segala informasi melalui media yang ada dengan kemasan yang

unik dan jelas untuk memikat daya tarik konsumen. Penyajian informasi ini

dapat berupa kata-kata, gambar atau video animasi yang menarik perhatian

konsumen. Biasanya tayangan informasi tersebut dapat kita jumpai dalam

iklan, postingan dan lainnya.

2. Interest / Minat

Tahap ketika perusahaan bisnis berhasil menyajikan informasi melalui

media yang telah ditentukan. Perusahaan harus memikirkan dengan teliti

dan bijak apakah informasi yang ditayangkan sudah sesuai dengan minat

32 para konsumennya atau tidak. Dalam tahap ini, perusahaan berusaha untuk

menimbulkan rasa ketertarikan para konsumen untuk mengenal informasi

terkait produk perusahaan. Biasanya tahapan ini mengharapkan adanya

minat konsumen untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh produk yang

disajikan oleh perusahaan.

3. Desire/ Keinginan

Tahap selanjutnya adalah bagaimana perusahaan bisnis harus berhasil dalam

memunculkan adanya rasa keinginan mencoba dan memiliki yang

diciptakan untuk konsumen. Biasanya perusahaan harus pintar dalam

menyakini konsumen bahwa produk perusahaan merekalah yang paling baik

untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup para konsumen.

4. Action/ Tindakan

Selanjutnya adalah tindakan yang merupakan sebagai penentuan apakah

perusahaan bisnis sudah dinilai baik dan efektif dalam menyakini konsumen

untuk memiliki dan menggunakan produk yang disajikan. Biasanya tahapan

ini berupa tindakan konsumen dalam melakukan transaksi pembelian.

Sesuai dengan tahap AIDA, penulis menghubungkan konteks antara strategi yang dilakukan Shopee dalam menciptakan AIDA tersebut. Shopee menggunakan grup wanita musik Blackpink sebagai bentuk keinginan mereka dalam mendapatkan perhatian konsumen, kemudian berusaha membangun perhatian masyarakat dengan disajikan manfaat secara logik dan emosional, seperti memenuhi kebutuhan, sehingga menimbulkan adanya keinginan masyarakat untuk mengenal lebih dekat mengenai Shopee. Dengan tujuan agar masyarakat

33 termotivasi untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan melalui media perdagangan digital mereka yang berupa aplikasi Shopee.

2.2.6 Media Baru

Kehadiran media baru saat ini terus mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun. Berawal dari media konvensional hingga akhirnya di era digital ini. Salah satunya adalah media online. Media yang terhubung dengan jejaring internet agar para penggunanya dapat mudah berpatisipasi, dan berbagi informasi satu sama lain. Media populer dikalangan masyarakat Indonesia saat ini adalah media sosial. Hadirnya media sosial memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam melakukan komunikasi dalam penyampaiannya sebuah informasi dengan jangkauan yang lebih luas, seperti: Line, Facebook, We-Chat, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat konten media secara pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook,

Instagram, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media elektronik, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Dalam (Hidayat, 2014, pp. 114-115) menjabarkan informasi dari Kompas.com yang menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ketiga setelah negara Amerika dan India, dari 213 negara pengguna facebook lainnya. Masing-masing Indonesia mencapai angka sebanyak

34 43.061.840, Sedangkan India 43.497.980 dan Amerika Serikat 155.701.708 untuk kategori pengguna media sosial Facebook se dunia.

Salah satu media yang dinilai membantu kerja public relations adalah media baru. Media yang dinilai efektif dalam penyampaian informasi. Dengan media baru ini, perusahaan dapat melakukan branding company secara cepat dan luas untuk dapat diterima oleh publik. (Hidayat, 2014, p. 110). Pada dasarnya strategi yang sering dilakukan perusahaan bisnis adalah memanfaatkan keberadaan media, baik itu media massa dan media sosial. Sesuai dengan fungsinya, penggunaan media sosial ini berperan sebagai sarana yang bertugas dan berfungsi dalam menjembatani antar perusahaan dan publik dalam memberikan informasi, membangun hubungan antara produsen dan konsumen.

Melalui data tren Internet dan Media sosial tahun 2019 di Indonesia yang dilakukan oleh Hootsuite, menjelaskan bahwa total populasi penduduk Indonesia berada di angka 268,2 juta (56%) dengan jumlah pengguna mobile sebanyak

355,5 juta (133%), pengguna internet 150 juta (56%), pengguna media sosial aktif

150 juta (56%) dan pengguna media sosial mobile (berjalan) sebanyak 130 juta

(48%). Dari hasil survey ini, menyatakan bahwa penduduk Indonesia merupakan pengguna media sosial yang sangat aktif dalam menggunakan jejaring internet dengan jangka waktu yang cukup lama dalam mengakses media tersebut. Rata- rata pengguna media sosial ini terdiri dari berbagai kalangan, baik itu kalangan remaja dan dewasa. Peningkatan penggunaan internet ini merupakan salah satu faktor penyebab munculnya toko daring melalui platform e-commerce dan lainnya.

35

Gambar 2.5 Data Tren Internet dan Media Sosial 2019 Sumber https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2019/

Perkembangan internet dan teknologi menjadi sebuah peluang emas bagi perusahaan bisnis di Indonesia, untuk memanfaatkan semaksimal mungkin dalam menciptakan ide kreatif dan strategi terbaru agar perusahaannya dapat berkembang dengan pesat. Contohnya toko berbasis online atau yang dikenal dengan sebutan E-commerce. Kemunculan Electronic Commerce merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada

World Wide Web Internet atau proses jual beli, pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Suyanto, 2003, pp. 10-

11). Melalui e-commerce pengguna dapat mengakses proses jual-beli kapan saja dan dimana saja.

2.2.7 Perdagangan Elektronik / E-commerce

Menurut Turban dan kawan kawan berpendapat bahwa e-commerce merupakan proses membeli dan menjual: tukar menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer. Sedangkan menurut Laudon, E-commerce ialah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis (Jonathan Sarwono, 2012, p.

2). Aktivitas perusahaan bisnis akan selalu terikat dengan strategi dan cara

36 publikasi produk atau jasa yang hendak ingin diperkenalkan kepada masyarakat, dan biasanya dapat diakses melalui aplikasi berbasis e-commerce. Aplikasi e- commerce meliputi bidang saham, pekerjaan, keuangan, asuransi, mall, pemasaran, dan periklanan online, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware, software PC, hiburan, pakaian, ritel dan publikasi online (Suyanto, 2003, p. 14).

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan berbagai perusahaan bisnis di Indonesia melakukan inovasi-inovasi baru dengan pemanfaatan e-commerce dalam melakukan transaksi bisnis secara online.

Hadirnya e-commerce merupakan salah satu hasil adanya perkembangan teknologi informasi dan software (perangkat lunak) yang awalnya hanya bisa melakukan transaksi secara konvensional, namun kini bisa dilakukan secara elektronik.

Situs website e-commerce mencakup berbagai fungsi seperti etalase produk, pemesanan online dan inventarisasi stok produk, untuk menjalankan fungsi utama sebagai e-commerce. Software yang digunakan terpasang pada server e-commerce dan bekerja secara simultan dengan sistem pembayaran online untuk memproses transaksi. (diakses dari situs https://www.progresstech.co.id/blog/pengertian-e- commerce/, pada tanggal 19 Juni 2019). Penggunaan e-commerce dapat dilakukan melalui platform yang berupa aplikasi, seperti Shopee, Lazada, Tokopedia,

Bukalapak dan lainnya.

Perkembangan teknologi dan informasi membuat beragam perusahaan bisnis di

Indonesia berupaya menarik perhatian konsumen melalui berbagai cara, dengan menggunakan promosi, seperti iklan, media sosial dan lainnya. Kelebihan dari e-

37 commerce adalah pengguna dapat melakukan proses transaksi dengan cepat, tersedianya fitur yang menjamin keamanan transaksi, pembeli mengetahui informasi akan ketersediaan produk tersebut, dapat melakukan interaksi dengan penjual, terhubung dengan media sosial sehingga mudah diakses dan yang pasti produk yang ditawarkan lengkap.

Namun disisi lain, e-commerce juga memiliki kekurangan, yaitu pengguna e- commerce atau konsumen tidak dapat melihat dan merasakan secara langsung mengenai kualitas produk yang ditawarkan, sehingga sering terjadi adanya tidak kesesuaian dengan harapan konsumen yang akhirnya berujung dengan kecewa dan tidak puas. Padahal faktor ini adalah hal penting untuk meningkatkan loyalitas konsumen, oleh sebab itu sebagian masyarakat Indonesia lebih cenderung memperhatikan kualitas gambar, detail konten yang tertera serta reputasi toko daring yang terdapat di platform tersebut, karena hal ini menjadi faktor utama bagi konsumen dalam menentukan dan memutuskan untuk membeli atau tidaknya produk tersebut.

2.2.8 Gelombang Budaya Populer Korea atau Korean Wave

Pada dasarnya fenomena budaya populer Korea merupakan hal yang disebabkan oleh adanya pergeseran budaya yang ada. Menurut Malinowski (1983) mengungkapkan budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Teori ini mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengalami pergeseran nilai budaya yang lebih mengarah ke Barat, dimana budaya Barat cenderung dikenal dengan gaya hidup yang modernitas (modernisasi) dan budaya timur yang dikenal dengan tradisional atau

38 konvensional (diakses dari http://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/teori- teori-budaya-perspektif-dampak.html, pada tanggal 20 Juni 2019).

Gelombang Korea pertama kali dipopulerkan para jurnalis di Beijing terkait dengan merebaknya popularitas Korean populer dengan cepat di negeri Tirai

Bambu. Hal ini berawal pada tahun 1997 dilakukannya pemutaran seri Korea drama atau disingkat K-drama dengan judul “What Is Love About” yang ditayangkan oleh stasiun televisi China Central Television (CCTV). Dikarenakan adanya permintaan dari pemirsa televisi, drama tersebut kemudian menayangkan kembali di tahun 1998. Pada tahun 2000, kemudian stasiun televisi Republik

Rakyat China (RRC) menayangkan 24 serial K-drama lainnya (Muhamad

Hisyam, 2016, p. 203).

Penyebab fenomena gelombang Korea ini disebabkan karena penyebaran budaya Korea yang masuk ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini berawal dari hadirnya tayangan drama romantis Asia yang mulai memasuki jam tayang di Indonesia, khususnya drama Korea atau disingkat Drakor. Tidak hanya melalui tayangan dramanya, fenomena gelombang Korea juga dikenal melalui dunia musiknya yaitu Korea pop atau K-pop, yang kemudian menghadirkan beberapa seniman hiburan seperti aktris, aktor, boyband dan girlband.

Keberadaaan para deretan selebritas Korea Selatan ini tidak terlepas dari

peranan agensi musik yang menaungi mereka. Seperti Girls Generation, Super

Junior, 2NE1, , , , BIGBANG, , Blackpink dan

lainnya. Mereka merupakan penggemblengan yang dilakukan oleh agensinya.

Namun diantara agensi yang berdiri di Korea Selatan, terdapat 3 agensi ternama

39 yang dikenal dengan sebutan “The Big 3” dalam dunia musik K-pop, yaitu SM

Entertainment, YG Entertainment dan JYP Entertainment (Anda, 2012, p. 2).

Nama-nama mereka telah dikenal oleh seluruh lapisan penggemar Korea di

Indonesia. Banyak komunitas penggemar K-pop di Indonesia, khususnya

kalangan remaja.

Imperialisme budaya Korea di Indonesia itu menyentuh tiga aspek: artefak, makna bersama dan perilaku sosial. Proses fandominasi dimulai dari tingkat individu, kelompok lalu masyarakat, diawali dengan pengenalan idola, pembangunan emosi, koleksi teks, keterlibatan struktur dan kemunculan subkultur atau penggemar budaya K-Pop (Deddy Mulyana, 2017, p. 55). Seiringnya kehadiran grup musik pria dan grup musik wanita Korea juga menjadi nuansa baru yang meramaikan industri musik di Indonesia. Sebagian masyarakat

Indonesia menilai bahwa hadirnya grup wanita di Indonesia dianggap meniru grup musik asal Korea.

Industri hiburan Korea semakin diakui dan dikenal oleh mancanegara, seperti serial drama, film dan musik yang mampu menarik perhatian masyarakat.

Organisasi Pariwisata Korea merilis hasil jajak pendapat mereka yang diadakan pada situs web www.visitkorea.or.kr dari tanggal 11 hingga 31 Mei 2011 melalui demografi usia paling umum adalah orang berusia 20 tahun. Survey ini menanyakan kepada 12.085 masyarakat asing yang berasal dari 102 negara, dengan memberikan tujuh pertanyaan terkait gelombang Hallyu melalui jejaring sosial dan internet. Adapun hasil survey yang diberikan antara lain 53,5% memilih kategori Korean Pop 33,2% memilih televisi drama, 6,2% film dan 7,1% lainnya. Hadirnya tayangan Korea tersebut menjadi salah satu awal masuknya

40 perkembangan gelombang Hallyu di berbagai negara termasuk di Indonesia.

Dilansir dari situs https://www.soompi.com/article/364137wpp/the-korean- tourism-organization-researches-the-hallyu-wave-overseas pada tanggal 15 April

2019.

Gambar 2.6 Diagram Ketertarikan Masyarakat Asing dalam Korean Wave Sumber https://www.soompi.com/article/364137wpp/the-korean-tourism-organization- researches-the-hallyu-wave-overseas

Kehadiran artis-artis Korea ini telah berbaur di sejumlah masyarakat, mulai dari anak sekolah, mahasiswa bahkan ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Mulai dari kategori riasan wajah, model potongan rambut dan cara berbusana.

Sehingga banyak individu yang berusaha untuk mengubah cara berpenampilan mereka agar terlihat persis dengan artis Korea tersebut. Budaya Korean pop juga secara langsung mendongkrak citra popularitas negara Korea. Akhirnya jutaan masyarakat luar tertarik berkunjung ke Korea, termasuk Pulau Nami yang terletak di Provinsi Gangwon-do. Tempat dilakukannya lokasi shooting Winter Sonata, drama Korea yang sangat populer pada ditahun 2002. Choi Jung-eun, staf pengelola Pulau Nami, mengatakan bahwa dulu pulau ini sangatlah kecil dan sepi, hanya dikunjungi sekitar 200.000 turis per tahunnya. Namun kini pengunjungnya bertambah dengan nilai rata-rata 1,6 juta turis setahun (diakses dari situs

41 https://entertainment.kompas.com/read/2012/01/15/18035888/.Gelombang.Korea.

Menerjang.Dunia, pada tanggal 15 April 2019).

Meskipun masih terhitung sebagai pendatang baru di industri musik Korean

Pop, ternyata popularitas Blackpink sebagai grup wanita Korea Selatan sangat sukses menjadi untuk menjadi grup papan atas di Korea Selatan. Grup yang beranggotakan empat wanita cantik ini dinilai sebagai grup wanita yang menonjol pada kualitas koreografi, jenis musik, suara dan penampilan mereka yang menarik. Sebelum adanya Blackpink, agensi YG ini dikenal melalui grup wanita dan pria, seperti BIGBANG dan 2NE1. Blackpink merupakan grup wanita kedua yang didebutkan oleh YG setelah 2NE1 dan kini menjadi satu-satunya grup wanita di YG entertainment.

Gambar 2.7 Poster Grup Wanita Blackpink Menjelang Debut Sumber Akun Instagram /fromyg

Awalnya grup wanita ini diberikan nama Pinkpunk, namun seiring diskusi yang cukup panjang dari pihak agensi dan memutuskan untuk mengubah menjadi

Blackpink, yang berarti grup yang memiliki sisi, yaitu Black (hitam) dalam mewakili kuat dan berkarisma dan pink melambangkan feminis dan anggun.

Terpilihnya nama Blackpink juga disertai dengan parasnya personil grup yang terlihat cantik dan menggemaskan.

42 Faktanya Blackpink menjadi grup Korean pop pertama yang berhasil memuncaki tangga lagu Billboard’s World Digital Song dengan lagu debut.

Hanya dalam waktu lima bulan, video telah ditonton lebih dari 100 juta kali di Youtube. Setelah sukses dengan Square One, pada tanggal 1

November, Blackpink meluncurkan single album keduanya bertajuk , dengan single Playing with Fire dan Stay. Mengulang kesuksesan sebelumnya, single dalam album ini juga berhasil masuk daftar . Lewat

Playing with Fire, lagu ini berhasil menempati posisi ke-92 (diakses dari https://www.kepogaul.com/seleb/biodata-blackpink/ pada tanggal 21 April 2019).

Tampil sebagai salah satu daftar artis teratas di Festival Musik Coachella

2019, kehadiran Blackpink kini semakin memberikan dampak banyak bagi popularitas mereka di dunia perkembangan gelombang Korea Selatan. Faktanya

Sepanjang pergelaran Coachella yang dimulai sejak 1991, inilah kali pertama bagi artis perempuan Korean Pop masuk dalam daftar penampil. Mereka akan dijadwalkan akan tampil pada 12 dan 19 April 2019 (diakses dari situs https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/03/164924310/blackpink-akan- tampil-dalam-festival-coachella-ini-3-fakta-menariknya pada tanggal 21 April

2019).

Gambar 2.8 Penampilan Blackpink di panggung Coachella 2019 Sumber Akun Instagram @Blackpinkofficial

43 2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan kajian tentang bagaimana hubungan teori dengan berbagai konsep yang ada dalam perumusan masalah (Kriyantono, 2006, p. 81).

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran Penelitian

Melesatnya fenomena gelombang korea diberbagai belahan dunia sudah sangat meningkat dengan cepat, termasuk Indonesia. Salah satunya hadirnya fans

Blackpink atau disebut Blinks. Hadirnya Grup wanita Korea ini terdiri dari 4 perempuan cantik, yaitu , Jennie, Lisa dan Rose dibawah naungan YG

Entertainment. Popularitas Blackpink kini menjadi pusat perhatian nomor satu di kalangan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja dan orang dewasa. Penampilan dan gaya busana grup wanita ini selalu menjadi sorotan publik dan idaman semua wanita. Karakteristik mereka yang dikenal trendy, mempersona, elegant dan keren selalu menjadikan mereka sebagai grup wanita terfavorit se-Asia.

44 Popularitas yang dimiliki Blackpink mampu membuat para personal didalamnya dilibatkan dan digandeng menjadi duta merek sebuah produk kecantikan dan busana. Salah satunya Jennie sebagai duta merek terkenal dunia yaitu Channel, dan Lisa menjadi duta merek kecantikan produk Moonshot. Aura superstar yang terpancar digrup ini telah mampu menarik perhatian masyarakat bahkan perusahaan bisnis lainnya, baik perusahaan luar negeri dan dalam negeri.

Blackpink dijadikan salah satu peluang yang baik bagi setiap perusahaan bisnis dalam mempromosikan penjualan produk atau jasanya dengan melibatkan mereka sebagai duta merek, khususnya perusahaan Shopee.

Shopee berfokus kegiatan belanja daring dengan berbasis teknologi melalui konsep proses jual beli barang atau jasa pada Internet, yaitu E-commerce.

Sebagai layanan e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik beserta kemudahan bagi pengguna dalam mengakses dan menggunakan platform Shopee untuk proses jual-beli kapan saja dan dimana saja. Platform yang penulis maksudkan adalah aplikasi Shopee, yang kini sudah tersedia diberbagai aplikasi store di android dan iOS. Mellaui aplikasi ini, pengguna disajikan berbagai penawaran terbaik mengenai kategori produk yang terdapat di aplikasi Shopee tersebut.

Sebagai perusahaan e-commerce ternama di Indonesia, Shopee berupaya melakukan segala strategi komunikasi pemasaran untuk memikat, menarik dan menjaga konsisten pandangan masyarakat kepada perusahaan tersebut. Salah satunya dengan menekankan pembentukkan adanya merek, posisi dan diferensiasi. Shopee membentuk layanan berupa fitur dan fasilitas, seperti Shopee

Mall, Live chat, free ongkir dan lainnya sebagai salah satu ciri khas dan identitas

45 Shopee dalam perbandingan dengan e-commerce lainnya. Selain itu, Shopee juga melakukan berbagai kegiatan branding dalam mempromosikan dan menyebarluaskan identitas mereka kepada masyarakat Indonesia.

Dalam proses ini orang menginvestasikan uang, waktu, energi dan emosi dalam komoditas budaya tidak hanya untuk mendapat kenikmatan, melainkan juga membuat makna atas apa yang dikonsumsi. Pemaknaan inilah yang memungkinkan munculnya subkebudayaan yang menyegarkan dinamika budaya populer pada tingkat personal, kelompok, bangsa, regional dan global. Situasi ini yang memungkinkan orang menerima Korea pop dengan produk kebudayaan yang ditawarkan (Muhamad Hisyam, 2016, p. 210). Keberadaan Blackpink menjadi peluang emas bagi Shopee dalam meningkatkan kesadaran merek perusahaan, hal ini terlihat dari postingan berbagai promosi yang dilakukan melalui akun media sosial Shopee khususnya aplikasi digital Shopee.

46 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan penelitian ini, proses pengumpulan, pengolahan, serta menganalisis data perlu dilakukan untuk memecahkan rumusan masalah dalam penelitian. Kata metodologi berasal dari kata yang terbentuk dari “metodos” berarti cara, teknik, atau prosedur dan “logos” berarti ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu yang memperlajari prosedur atau teknik-teknik tertentu (Kriyantono,

2006, p. 49). Pada sub bab ini, penulis menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya. Peran metodologi penelitian ini diharapkan mampu menjadi panduan dan acuan bagi penulis dalam pelaksanaan proses penyusunan penelitian, sehingga dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan cara yang dibutuhkan untuk melengkapi data dan informasi dalam penelitian ini.

3.1 Paradigma Penelitian

Dalam buku (Morrisan, 2009, p. 107), Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komuikasi yang dikembangkan oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya pada tahun 1970. Teori ini mengungkapkan bahwa setiap individu melakukan interpretasi dan bertindak berdasarkan berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, sebuah realitas tidak menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.

47 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivisme dengan upaya mengembangkan pemahaman terkait pengetahuan penulis dalam menyesuaikan sebuah realitas yang ada secara objektif dan sebagaimana adanya.

Dalam perspektif ini, realitas disikapi sebagai gejala yang sifatnya tidak tetap dan memiliki pertalian hubungan dengan masa lampau, sekarang dan yang akan datang (Albi Anggito, 2018, p. 15).

Penggunaan paradigma ini membantu penulis dalam menganalisa data dan memahami adanya informasi baru berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh nantinya untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam menunjang penyusunan penelitian ini. Selain itu, perspektif ini juga berusaha mengolah informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi disekitar guna membentuk suatu pengetahuan yang berisikan pengalaman dan fakta yang ada.

3.2 Pendekatan Penelitian

Dalam buku (Mulyana, 2001:5), Becker mendefinisikan perspektif sebagai

“perangkat gagasan yang melukiskan karakter sesuai yang memungkinkan pengambilan tindakan”, sedangkan menurut Wimmer dan Domminick (2000:102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana penulis melihat dunia. (Kriyantono,

2006, p. 48). Pendekatan ini berperan penting bagi penulis dalam menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan prosedur. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan instituisional dengan tujuan utama menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi (Albi Anggito, 2018, pp. 15-16)

48 Penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporannya, selain itu penelitian ini lebih memfokuskan cara mencari informasi setelah itu bergeser pada hasil penelitian (Albi Anggito, 2018, p. 11). Biasanya penelitian ini bersifat menelusuri segala wawasan informasi yang tersebar mengenai permasalahan yang masih kurang lengkap. Jadi penelitian ini sangat sesuai untuk penulis dalam memaknai sebuah data yang didapatkan.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis aktif memilih dan menentukan jenis data yang diinginkan untuk diolah, diseleksi dan disusun secara sistematis berdasarkan teori yang telah dijabarkan oleh penulis. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya (Syaodih, 2010, p.

94). Hadirnya partisipan dalam metode kualitatif sangatlah penting, dikarenakan infromasi yang diberikan oleh partisipan bernilai sangat penting dan memberikan jawaban dari perumusan masalah yang ada. Biasanya sumber data informasi tersebut berupa sebuah pendapat, pikiran dan ide.

Menurut Nasution (2013) bahwa penggunaan pendekatan kualitatif adalah untuk menghasilkan grounded theory. Grounded theory adalah pendekatan penelitian yang awalanya dikembangkan oleh Glaser dan Strauss pada tahun

1960-an. Maksud pokok dari grounded theory adalah untuk mengembangkan teori tentang minat terhadap fenomena (Albi Anggito, 2018, p. 14).

49 3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat deksriptif analisis dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh dan menjawab segala rumusan masalah penelitian mengenai peran Blackpink sebagai duta merek Shopee dalam brand awaraness. Metode ini berupaya menjelaskan isi dan menggambarkan suatu objek penelitian sebagaimana adanya. Biasanya penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan merekap suatu data melalui penjabaran secara mendalam. Untuk memahami dan menjabarkan penelitian ini, penulis hendak melakukan analisis dokumen, seperti artikel, laporan tertulis lainnya.

3.4 Objek Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian terkait peran grup wanita Blackpink sebagai duta merek Shopee untuk kesadaran merek Shopee.

Adapun objek dalam penelitian ini adalah PT. Shopee Internasional Indonesia.

Sebuah perusahaan ternama yang bergerak dalam bidang perdagangan berbasis elektronik digital. Popularitas Shopee terus mengalami peningkatan, dari berbagai aspek, mulai dari kepercayaan konsumen, loyalitas pelanggan bertambah dan citra

Shopee yang positif yang meningkat. Hal ini tidak terlepas dari hadirnya para duta merek yang digandeng oleh Shopee untuk mewakili citra perusahaannya. Adapun duta merek yang dinaungi oleh Shopee antara lain: Prilly Latuncosina, Syahrini,

Via Vallen, dan Rizky Febian. Keterlibatannya artis tanah air yang merupakan generasi milenial ini membuat nama Shopee mengalami peningkatan.

Shopee menarik poin baru dari pasarnya yang hampir seluruhnya didominasi oleh generasi milenial, hal ini terlihat dari cara transaksi dan produk yang

50 dijadikan favorit di aplikasi Shopee. Penjualan tertinggi ada di kategori pakaian wanita, perawatan dan kecantikan, serta pakaian muslim. Untuk kategori yang mengalami peningkatan tertinggi adalah tas pria, otomotif, juga barang elektronik.

Untuk menarik perhatian masyarakat, kini Shopee berusaha melakukan inovasi terbaru dengan melibatkan artis yang merambah dunia internasional, yaitu

Blackpink, grup musik wanita yang berasal dari Korea. Penelitian ini berfokus mengenai bagaimana strategi pihak Shopee perihal jalinan kerja sama yang diberikan kepada Blackpink sebagai duta merek untuk meningkatkan kesadaran merek perusahaan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode merupakan salah satu cara bagi setiap penulis penelitian yang digunakan untuk mengetahui sesuatu agar dapat tersusun secara sistematis dan baik. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Biasanya pengumpulan data sudah menjadi keharusan bagi penulis. Proses pengumpulan data membutuhkan suatu instrumen, baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2010, p. 203). Proses melengkapi data dan informasi dapat dilakukan berbagai cara, antara lain melalui pengamatan, observasi, wawancara, dan lainnya.

51 Sebuah penelitian dikatakan baik apabila segala informasi yang disajikan bisa dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan fakta yang ada. Untuk itu teknik pengumpulan data dijadikan sebagai acuan keharusan bagi setiap penulis dalam menyusun serta mengolah suatu penelitian. Berikut teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

3.5.1 Data Primer

Data yang diperoleh oleh penulis secara langsung dalam mencari sumber informasi dan data yang dicari.

3.5.1.1 Wawancara

Dalam buku (Kriyantono, 2006, p. 100), Berger (2000) menjabarkan bahwa wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Melalui wawancara, penulis dapat mengetahui dan memperoleh informasi secara langsung. Proses ini dilakukan secara tatap muka dengan tujuan menggali dan mencari informasi lebih dalam terkait penelitian. Menurut (Bungin, 2007) berpendapat bahwa informan penelitian di dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh penulis agar data atau informasi dapat diperoleh.

Dalam proses pengumpulan informasi ini, penulis membutuhkan adanya narasumber yang berperan aktif agar dapat berjalan dengan baik dan melengkapi informasi. Dengan harapan proses wawancara dapat berjalan dengan baik, wawancara ini dilakukan secara terbuka. Penulis akan mewawancarai satu narasumber pihak internal Shopee yang memiliki keterkaitan dan pengetahuan

52 menyeluruh mengenai perusahaan Shopee. Sebagai responden dinilai sangat efektif dan sesuai untuk menjawab segala pertanyaan yang dapat menunjang kelengkapan penyusunan penelitian ini. Berikut ini daftar pihak responden yang akan dilakukan wawancara oleh penulis.

1. Narasumber Shopee

Nama Lengkap : Kak Maria

Usia : 28 Tahun

Jabatan : Pihak Shopee divisi marketing

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dan data mengenai

strategi komunikasi pemasaran dan hasil tingkat pengguna Shopee dalam

melibatkan duta merek Blackpink untuk meningkatkan kesadaran merek

perusahaan bagi pengguna. Kemudian untuk mengetahui secara dalam

tujuan Shopee dalam menggandeng grup wanita tersebut.

2. Narasumber pengguna Shopee

Nama Lengkap : Ovita Pattari (21thn) - Pembeli

: Achan (19thn) - Pembeli

: Irvan Karnawi (23thn) - Penjual

: Wahyu Ramadhan (28 thn) - Penjual

Wawancara dengan pengguna Shopee dilakukan untuk memperoleh data

beserta informasi mengenai sistem cara kerja duta merek Blackpink dalam

meningkatkan kesadaran merek Shopee

53 3. Narasumber dengan anggota Kampus Shopee Tangerang

Nama Lengkap : Agus Nur ( 27 thn)

Wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan mengenai alasan

keterlibatan pengguna bergabung di dalam komunitas Kampus Shopee

Tangerang yang memiliki jabatan sebagai Bendahara berdasarkan kehadiran

duta merek Blackpink dalam meningkatkan kesadaran merek perusahaan.

3.5.1.2 Observasi Online

Proses pengamatan juga dibutuhkan oleh setiap penulis dalam melihat

situasi penelitian yang diambilnya. Teknik ini biasanya dilakukan untuk

mempelajari interaksi yang terjadi antara kegiatan, objek dan perbuatan

individu yang terlibat. Perkembangan jaringan internet yang pesat, membuat

segala kebutuhan masyarakat mengenai informasi dapat diperoleh dengan

mudah. Terlebih lagi hadirnya media online memberikan banyak manfaat

bagi masyarakat termasuk penulis dalam menulusuri data-data dan informasi

yang diberikan.

Adapun observasi yang penulis lakukan melalui media online seperti

website, YouTube, aplikasi berbasis perdagangan elektronik dan media sosial

lainnya. Segala jejak rekaman perjalanan konten penulis mengenai Blackpink

telah terdapat di berbagai media online dan media sosial. Sehingga segala

informasi mengenai grup wanita ini dapat diperoleh secara mudah melalui

situs online yang ada.

54 3.5.2 Data Sekunder

Segala informasi dan data yang diperoleh oleh penulis bersifat tidak langsung, dikarenakan informasi tersebut didapatkan melalui pihak lain.

3.5.2.1 Studi Pustaka

Pada umumnya studi pustaka merupakan salah satu proses pengumpulan data yang akan selalu dilakukan oleh seluruh penulis, karena kegunaannya untuk melengkapi informasi dan data yang dibutuhkan. Informasi ini biasanya didapatkan melalui buku, literatur, catatan, jurnal, karya ilmiah dan laporan lainnya yang memiliki hubungan dengan konteks penelitian. Sama halnya dengan penulis lainnya, penulis juga menggunakan studi pustaka seperti buku, jurnal, dan laporan skripsi dengan tujuan sebagai panduan penulis dalam mengetahui sistematika penulisan yang baik serta mengenali sumber teori-teori yang digunakan agar sesuai dengan keabsahan data antara fenomena yang penulis teliti terhadap teori yang digunakan.

3.5.2.2 Dokumentasi

Teknik pengumpulan informasi melalui dokumentasi juga sangatlah penting untuk memberikan kemudahan bagi penulis dalam mencari informasi. Biasanya informasi ini berupa dalam bentuk gambaran, arsip, jurnal dan lainnya.

Pengumpulan data ini digunakan untuk memperkuat hasil analisis yang akan penulis lakukan.

Dokumentasi yang penulis lakukan antara lain: melalui artikel pemberitaan media online, media sosial, dan aplikasi berbasis digital Shopee. Data ini biasanya berupa tangkapan layar, foto dan lainnya. Selain menjadi bahan pendukung bagi

55 penulis, data ini juga sebagai tolak ukur bagi penulis dalam mempermudahkan menjabarkan materi yang hendak penulis sampaikan.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penyusunan penelitian ini, dibutuhkan adanya sumber data-data yang mendukung sebagai bahan referensi bagi penulis. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi suatu yang dapat diolah, mensintesikan-nya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain (Moleong L. J., 2007, p. 264). Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan salah satu proses atau cara untuk mengatasi permasalahan serta menjawab pertanyaan dari hal yang akan diteliti.

Agar mendapatkan hasil penelitian yang baik, dapat menjawab permasalahan serta dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka kegiatan analisis sangat dibutuhkan dan tidak dapat diabaikan, apalagi untuk memperoleh hasil penelitian yang memiliki kadar kualitas yang memadai.

Menurut Miles dan Huberman kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Terjadi secara bersamaan berarti ketiga alur tersebut merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun wawasan umum yang disebut analisis

(Silalahi, 2009, p. 399) .

Lebih jauh Miles dan Hubberman mengemukakan mengenai ketiga kegiatan tersebu sebagai berikut (Yusuf, 2014, pp. 407-409):

56 1. Reduksi Data (Data reduction): Reduksi data adalah kegiatan yang tidak

terpisahkan dari analisis data. Dengan bentuk analisis yang mempertajam,

memilih, memfokuskan, membuang dan mengorganisasikan data dalam satu

cara, dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.

Tahapan yang menunjuk kepada proses pemilihan, pemfokusan,

penyederhanaan, pemisahan dan pentransformasian data mentah yang

terlihat dalam catatan tertulis lapangan. Tahapan ini biasanya dilakukan

sebelum pengumpulan data di lapangan yaitu waktu penyusunan penelitian,

menentukan kerangka pemikiran, tempat perumusan dan pengumpulan data.

2. Penyajian Data (Data display): Kegiatan utama kedua dalam tata alir

kegiatan analisis data adalah data display, Display yang dimaksud adalah

kumpulan informasi yang telah tersusun yang membolehkan penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Biasanya dalam berupa teks naratif

dan bersifat kejadian yang terjadi di masa lampau .

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing): Kegiatan utama ketiga dalam

analisis data. Dimana penarikan kesimpulan harus dilakukan sejak awal,

inisiatif berada di tangan penulis dan tahap demi tahap kesimpulan telah

dimulai sejak awal. Ini berarti proses yang sudah benar dan data yang

dianalisis telah memenuhi standar kelayakan dan konformitas, maka

kesimpulan awal yang diambil akan dapat dipercayai

57

Gambar 3.1 Komponensial Analisis Model Interaktif Sumber (Yusuf, 2014, pp. 407-409):

Dikutip dari (Raco, 2010, p. 76) dalam metode kualitatif, perolehan data biasanya diperoleh melalui wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan pertama-tama membaca kembali keseluruhan teks yang ada dengan meringkas dan menghilangkan duplikasi-duplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan membuat peng-kode-an (coding) atau klasifikasi.

Berdasarkan gambar diatas, proses analisis data dilakukan apabila sumber informasi data lapangan seperti observasi, wawancara, pita rekaman, artikel dan studi literatur telah terlaksanakan dengan baik. Kemudian data tersebut disusun melalui pencatatan, penyuntingan dan pengetikan dalam bentuk teks yang telah dijabarkan secara sistematis. Kemudian proses ini diikuti dengan memberikan penjabaran deskripsi, pola dan tema yang didapatkan. Teknik analisis dapat dilakukan apabila keseluruhan data telah di kumpulkan secara lengkap dan terperinci. Dengan mengetahui dan menentukan teknik analisis data yang digunakan akan mempermudahkan penulis dalam menyusun serta menjabarkan segala informasi yang diperoleh menjadi sebuah pengetahuan tambahan dalam menjawab rumusan masalah.

58 Ketepatan dan keakuratan data yang terkumpul sangat dibutuhkan, namun tidak dapat dihindari bahwa sumber informasi yang berbeda akan memberikan informasi yang berbeda pula. Reduksi dan penyajian data sangat penting dilakukan dalam menganalisis data sehingga sesuai dengan bagaimana kondisi fenomena yang sesunggunya dalam konteksnya (Yusuf, 2014, p. 401).

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang dipergunakan oleh seorang penulis dalam melakukan penelitiannya. Adapun tempat penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah perusahaan yang bergerak dan berfokus dalam bidang aplikasi perdagangan elektronik secara digital yaitu PT Shopee

Internasional Indonesia atau dikenal dengan singkatan Shopee. Waktu yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan penelitian ini terhitung sejak bulan

Januari hingga pertengahan Juni akhir 2019 (selama 6 bulan). Dimulai dari menentukan rumusan masalah yang ditetapkan oleh penulis sampai penulis memperluas dan memperdalam topik penelitian dengan pengumpulan data dan informasi.

3.8 Validitas Data

Untuk menjaga kesesuaian data yang ada dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan metode validitas melalui teknik triangulasi data, atau biasanya dikenal dengan triangulasi sumber. Dalam buku (Lubis, 2018, p. 47). menjabarkan triangulasi merupakan sebuah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan

59 atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Triangulasi data menunjuk pada upaya penulis dalam mengakses sumber- sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh data berkenaan dengan persoalan yang sama. Hal ini bermaksud untuk menguji data yang penulis dapatkan dari satu sumber (untuk dibandingkan) dengan sumber lainnya. Dengan tujuan agar sampai pada salah satu kemungkinan data yang diperoleh penulis ternyata konsisten, tidak konsisten atau berlawanan (Pawito, 2007, p. 99). Penggunaan triangulasi ini dilakukan penulis untuk mendapatkan adanya sudut pandangan yang berbeda dari narasumber dalam memberikan tanggapan mengenai rumusan masalah dalam penelitian ini, dengan harapan mampu menjadi referensi dan pendukung data yang lebih lengkap. Metode ini dijadikan sebagai alat untuk menguji kevalidan data yang telah dikumpulkan dan dianalisiskan.

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan PT Shopee Internasional

PT Shopee Internasional Indonesia atau disingkat dengan Shopee merupakan perusahaan yang bergerak dan berfokus dalam bidang aplikasi perdagangan elektronik digital. Berdirinya Shopee dimulai pada awal tahun 2015 di Singapura dan akhir tahun 2015, dan sejak itu, Shopee memperluas jangkauannya di 7 negara Asia Tenggara: Malaysia, Thailand, Vietnam, dan

Filipina, dan satu negara di Taiwan. Di Indonesia, Shopee berkantor pusat di

Wisma 77 Tower 2 Lantai 11, Jl Letjen S. Parman Kavling 77 Slipi Palmerah,

Jakarta Barat 11410.

Kehadiran Shopee di Indonesia bertujuan untuk mempermudahkan masyarakat Indonesia untuk melakukan belanja daring dengan aman bagi penjual dan pembeli. Awalnya, Shopee dibentuk dengan model bisnis pelanggan untuk pelanggan (C2C), namun dengan seiring perkembangan aplikasi ini yang kemudian menghadirkan fitur baru yaitu Shopee Mall, kini Shopee membentuk model bisnis secara bisnis untuk pelanggan (B2C). Shopee sendiri telah bekerja sama dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir diseluruh pasarnya..

Perkembangan Shopee sangat begitu cepat, Shopee menerima “The

Indonesian Netizan Brand Choice Award 2017” untuk kategori belanja daring

61 pada Maret 2017. Penghargaan ini merupakan bagian dari komitmen Warta

Ekonomi untuk mengapresiasi perusahaan dan brand di seluruh negeri yang telah menunjukkan dampak positif signifikan pada platform digital, khususnya di media sosial (diakses dari situs https://id.wikipedia.org/wiki/Shopee pada tanggal 21 April

2019).

Tidak hanya itu, Shopee juga menerima penghargaan sebagai salah satu pemenang “The Best in Marketing Campaign” di ajang penghargaan bergengsi

Marketing Award 2017 yang dipersembahkan oleh Majalah Marketing pada

September 2017 lalu. Terpilihnya Shopee merupakan pengakuan atas suksesnya kampanye pemasaran yang terpusat pada pengguna pada tahun sebelumnya, seperti Mobile Shopping Day 2016 dan Kampanye Ulang Tahun “Paling Murah” yang memberikan kontribusi signifikan terhadap performa bisnis Shopee dan industri perdagangan elektronik secara umum (diakses dari situs https://selular.id/2017/09/shopee-indonesia-raih-penghargaan-best-marketing- campaign/, pada tanggal 21 April 2019).

4.1.1.1 Logo Shopee

Gambar 4.2 Logo Perusahaan Shopee Sumber google

4.1.1.2 Visi, Misi Shopee

Visi Shopee adalah menjadi tempat berbelanja online nomor satu di Asia

Tenggara. Misi Shopee adalah mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para

62 penjual di Indonesia. Dengan tujuan untuk terus meningkatkan platform dalam memberikan pengalaman berbelanja mudah, dan menyenangkan bagi semua penggunanya secara aman dan cepat dengan sistem pembayaran dan dukungan logistik yang kuat dan menjadi pilihan platform e-commerce di Asia Tenggara dan

Taiwan.

4.1.1.3 Value Shopee

a. We serve: Pelanggan kami adalah satu-satunya penentu dari nilai produk dan

layanan kami. Kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang belum

terpenuhi dan melayani yang tak terlayani.

b. We run: Kami berada dalam perlombaan konstan untuk sukses. Kami

bergerak lebih cepat, lebih baik dan dengan lebih tepat setiap harinya.

c. We stay humble: Kami telah menempuh perjalanan jauh dari usaha awal

kami yang sederhana. Namun, kami tidak pernah kehilangan kerendahan

hati kami dalam pencarian perkembagan demi mencapai kesuksesan yang

lebih besar.

d. We adapt: Perubahan yang cepat adalah satu-satunya hal konstan dalam era

digital ini. Kami merangkul perubahan, merayakannya dan selalu berusaha

untuk menjadi pemikir terdepan yang mempengaruhi hal itu.

e. We commit: Pekerjaan kami adalah komitmen kami. Kami berkomitmen

terhadap nilai, institusi, pelanggan dan mitra kami. Kami saling

berkomitmen. Yang terpenting, kami berkomitmen untuk melakukan yang

terbaik dan menjadi yang terdepan (sumber dari pihak Shopee).

63 4.1.1.4 Shopee bekerja sama dengan Blackpink

Tren penggunaan aplikasi berbasis digital menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Contohnya saja aplikasi Shopee yang merupakan salah satu dominasi penggunaan seluler genggam, yang kini mampu mengubah pola perilaku konsumen dalam konteks berbelanja melalui situs perdagangan berbasis digital. Aplikasi ini digunakan sebagai tempat interaksi antara penjual daring dan konsumen dengan tujuan membuat suatu keputusan bersama mengenai transaksi produk yang telah ditawarkan dari aplikasi tersebut.

Aplikasi Shopee dilengkapi dengan beberapa fitur yang mempermudahkan pengguna dalam melakukan akses belanja, seperti sistem pembayaran yang aman, kemudian kerja sama dengan pengiriman yang sudah intregitas (JNE, Tiki,

Wahana dan lainnya), ada sistem tawar menawar, aplikasi responsif dan terdapat fitur sosial yang dapat terhubung dengan elemen media sosial seperti Instagram, twitter, facebook dan lainnya.

Gambar 4.4 Penampilan Situs Shope Sumber Pribadi diakses dari https://shopee.co.id

64 Elemen media sosial ini dijadikan peluang bagi Shopee untuk memberikan penawaran terbaik dengan menjalin pendekatan unik antara penjual dan pembeli yang terhubung di aplikasi Shopee tersebut. Dengan elemen media sosial ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas untuk mengikuti rekomendasi toko online agar dapat muncul di lini masa aplikasi mereka, sehingga pengguna dapat mengikuti perkembangan informasi terbaru dari pengguna yang diikuti. Tidak hanya itu, Shopee juga menghadirkan tampilan menu utama dengan daftar kategori. Kategori ini mempermudahkan pengguna dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan berdasarkan ketagori yang telah disediakan oleh pihak Shopee. Berikut ini list kategori berdasarkan kebutuhan yang terdapat dimenu utama aplikasi Shopee:

Tabel 4.1 Daftar Kategori Produk Shopee No Kategori No Kategori 1 Pakaian Pria 13 Fashion Muslim 2 Pakaian Wanita 14 Elektronik dan Jam Tangan 3 Handphone dan Aksesoris 15 Aksesori dan Fashion 4 Kecantikan 16 Kesehatan 5 Komputer dan Aksesoris 17 Otomotif 6 Perlengkapan Rumah 18 Olahraga dan outdoor 7 Fashion bayi dan anak 19 Hobi dan Koleksi 8 Ibu dan Bagi 20 Minuman dan Makanan 9 Sepatu Pria 21 Voucher 10 Sepatu Wanita 22 Buku dan alat tulis 11 Tas Pria 23 Serba Serbi 12 Tas Wanita 24 Souvenir dan pesta

65 Selain daftar kategori berdasarkan kebutuhan, Shopee juga menyajikan beragam fitur kolom pencarian per-kategori dan berdasarkan event yang berlangsung. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi pengguna Shopee sebagai konsumen dan pelanggan dalam mencari segala produk yang mereka inginkan berdasarkan penilaian yang tertinggi, terlaris dan sesuai dengan event yang sedang berlangsung. Contoh: dalam menyambut bulan suci Ramadhan,

Shopee mengeluarkan fitur kolom berdasarkan event terbaru mereka yang bertajuk Big Ramadhan Sale dengan menawarkan segala produk yang berhubungan dengan tema bulan puasa dan lebaran, seperti mukena, sarung, peci, alat makanan dan lainnya. Adapun daftar kolom pencarian sesuai kategori dan event sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Kategori Pencarian Aplikasi Shopee Kolom Pencarian per-kategori Kolom kategori berdasarkan event 1. Produk Terlaris 1. Flash Sale

2. Pencarian Populer 2. Brand Flash Sale

3. Koleksi Pilihan 3. Shopee Live

4. Rekomendasi 4. Big Ramadhan Sale (Hot Products, koleksi pilihan dan promo Brand)

5. Produk Digital 5. 22.2 MEN Sale

6. Shopee Mall 6. 9.9 Super Shopping Day 50%

Dikenal sebagai e-commerce pendatang baru di Indonesia, Shopee berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam menyediakan kegiatan transaksi jual-beli secara online yang diapresiasikan oleh banyak penggunanya. Dengan jumlah tingkat pengguna layanan beli online yang semakin meningkat, Shopee

66 berupaya untuk terus melakukan perkembangan dalam memberikan kemudahan yang akan diperoleh pengguna saat menggunakan situs web dan aplikasi Shopee tersebut melalui akses internet.

Popularitas Shopee didukung oleh pernyataan dari perolehan hasil studi

Polling Indonesia yang bekerja sama Asosiasi Penyelangara Jasa Internet

Indonesia (APJII) dalam menyatakan tahun 2018 sudah ada 171,17 juta yang setara dengan 64,8% dari total penduduk Indonesia yaitu 264,16 juta jiwa. Hasil perolehan ini menyatakan bahwa toko online yang paling sering dikunjungi oleh penduduk Indonesia, adalah Shopee yang berada diperingkat pertama dengan

11,2%, disusul oleh Bukalapak dengan 8,4%, Lazada 6,7%, Tokopedia 4,3%,

Traveloka 2,3% dan lainnya. Berdasarkan keseluruhan hasil tersebut, diketahui bahwa saat ini, keberadaan Shopee menjadi pusat pertama sebagai toko online e- commerce yang sering dikunjungi oleh pengguna internet Indonesia. (diakses dari situs https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190516203654-37-73077/ini- toko-online-yang-paling-sering-dikunjungi-orang-ri, pada tanggal 25 Juni 2019)

Gambar 4.3 Hasil Survey E-commerce yang sering dikunjungi Sumber https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190516203654-37-73077/ini-toko-online-yang- paling-sering-dikunjungi-orang-ri

67 Mengikuti perkembangan budaya yang terus mengalami perubahan, Shopee memulai dengan nuansa baru dengan mengumumkan kabar gembira mengenai terpilihnya grup musik wanita Korea Blackpink sebagai duta merek mereka dalam acara Road to 12.12 Birthday Sale. Menyambut kehadirannya di Indonesia,

#ShopeeBlackpink sempat menjadi trending topik di berbagai media sosial khususnya twitter. Dikarenakan antusias para penggemar yang tinggi, Shopee berhasil menghadirkan sosok empat personil ini secara langsung di Sentul

International Convention Center (SSIC), Jawa Barat pada tanggal 19 November tahun lalu. Penayangan kabar gembira ini juga dapat disaksikan oleh masyarakat dirumah melalui stasiun televisi, antara lain: ANTV, SCTV, GTV, dan lainnya.

Gambar 4.4 Shopee Road to 12.12 Birthday Sale with Blackpink Sumber Instagram @Shopee_id

Dengan mengusung kemiripan melalui video klip Blackpink yang bertajuk ddu-ddu-ddu-ddu. Iklan ini disuguhkan dengan latar belakang yang sangat sama dengan video aslinya, hanya perbedaannya terdapat dalam segi warna dari keseluruhan video yang diubah dengan bernuansa orange. Untuk menyesuaikan dengan logo dan identitas Shopee.

68

Gambar 4.5 Tampilan iklan komersial Shopee – Blackpink (Rose) Sumber google

Meraih kesuksesan dalam menggelar Road to 12.12 Birthday Sale, Shopee lagi-lagi menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia disaat mengetahui bahwa pelantun ini akan menyelenggarakan konser dunia di Jakarta.

Sebagai salah satu mitra yang berpatisipasi dalam konser ini, Shopee mengadakan kompetisi bagi pengguna aplikasi Shopee dalam merebutkan undangan Konser

Blackpink yang bertajuk 2019 World Tour Blackpink: In Your Area Jakarta pada

20 Januari 2019 berlokasi di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD

Tangerang.

Untuk mendapatkan tiket konser tersebut, Shopee membagikan kedalam 3 kategori: Black Product, Pink Product dan Orange Product. Masing-masing setiap kategori ini memiliki isi produk yang berbeda-beda dengan harga yang beragam. Pengguna diharuskan melakukan transaksi pembelian sesuai dengan produk yang telah ditawarkan, kemudian para pembeli akan diacak secara adil untuk menentukan siapa pemenang dari tiket dengan kategori Black Product, Pink

Product dan Orange product. Pemberitahuan pemenang akan diumumkan oleh

Shopee melalui notifikasi akun aplikasi Shopee selama 1 x 24 jam.

69 Untuk menyaksikan penampilan Lisa dan kawan-kawan, Shopee dan

Blackpink menawarkan pembelian tiket yang unik, yaitu pengguna diharuskan melakukan proses pembelian produk dalam YG Official Shop yang berkisar dari harga Rp. 280 ribu hingga Rp 2,7 juta dengan periode waktu mulai 1 November hingga 14 November 2018. Bagi 2.400 fans pertama yang membeli Black Product secara otomatis akan langsung mendapatkan undangan, untuk menyaksikan penampilan Blackpink. Bagi fans yang membeli Pink Product, akan mendapatkan

1 pink coupon. Dari 15.000 produk yang tersedia, 5.500 akan pemenang beruntung diundi pada 12 November untuk mendapatkan undangan (diakses dari situs http://www.herworld.co.id/article/2018/11/10506-7-Fakta-Menarik-Seputar-

Shopee-Blackpink, pada tanggal 21 Juni 2019).

Gambar 4.6 Contoh Kategori Black Product Sumber Instagram @Shopee_id

Awalnya jalinan kerja sama antara Shopee dengan YG (perusahaan hiburan

Korea Selatan yang menaungi Blackpink), bermula dari kesepakatan bersama kedua belah pihak untuk bekerjasama dalam peresmian akun YG Official Shopee melaui platform Shopee. Penandatangan kontrak ini diwakili oleh Director of

Business Development YG Group, Hae Min Yoo dan CEO Shopee, Chris Feng.

70 Berlakunya kontrak ini tidak hanya dilakukan untuk Shopee Indonesia melainkan juga berlaku di keenam negara lainnya. Kerjasama ini dilanjuti dengan agenda mempromosikan berbagai produk merchandise Blackpink di akun YG Official

Store, yang kini sudah bisa diakses oleh masyarakat Indonesia di platform

Shopee.

Dalam acara ini, Shopee menghadirkan Lisa Manoban, anggota Blackpink pada tanggal 9 Agustus 2018, pukul 2 siang berlokasi di The Kasablanka Hall,

Jakarta. Adapun syarat utama untuk memperoleh tiket ini, pertama pengguna harus mengunduh aplikasi Shopee untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

Acara meet and greet ini memberikan peluang bagi 3000 pembeli pertama yang akan mendapatkan satu tiket meet and greet Lisa Blackpink. (diakses dari situs https://www.antaranews.com/berita/747993/shopee-jalin-kerjasama-dengan- peurusahaan-hiburan-yg-group, pada tanggal 20 Juni 2019)

Selain sukses sebagai e-commerce Indonesia yang menarik perhatian masyarakat, ternyata pihak Shopee juga berhasil dalam mencapai potensi pangsa pasar yang sangat besar. Hai ini berdasarkan hasil survey yang diselenggarakan oleh MarkPlus Inc terkait brand awareness bagi pemain e-commerce di

Indonesia, survey ini menyatakan bahwa responden mengaku menggunakan e- commerce minimal 4x dalam 3 bulan terakhir dan dinyatakan bahwa brand

Shopee mencapai angka 31%, Lazada 20,3% dan disusul oleh Tokopedia sebanyak 17,9%. Hal ini menyatakan bahwa Shopee telah berhasil dalam menciptakan top of mind brand di responden tersebut (diakses dari situs https://dailysocial.id/post/riset-e-commerce-markplus, pada tanggal 15 Juni 2019).

71 4.1.1.5 Kampus Shopee

Sebagai perusahaan e-commerce terdepan dikawasan Asia Tenggara dan

Taiwan, Shopee berkomitmen untuk memberikan edukasi dan mendukung kepada

Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia melalui program Roadshow Kampus

Shopee yang menjangkau lebih dari 40 kota di tanah air. Kampus Shopee adalah komunitas resmi yang dikhususkan untuk seluruh penjual Shopee di seluruh

Indonesia, dimana menjadi tempat berbagi wawasan dan pengalaman dengan

Shopee. Terbentuknya Kampus Shopee merupakan inisiatif Shopee dalam upaya membantu menyukseskan pengusaha lokal di industri e-commerce.. Komunitas ini merupakan bentuk program Shopee yang akan dilakukan secara berkelanjutan dalam mempertemukan para penjual baik secara online maupun offline untuk meningkatkan kebersamaan dan solidaritas melalui partisipasi di komunitas tersebut.

Shopee dengan terbuka mengajak siapapun yang berperan sebagai seller untuk ikut berpatisipasi dalam komunitas Kampus Shopee yang bisa diikuti berdasarkan kota dimana para seller tinggal. Contoh penulis adalah seller dari

Tangerang, untuk bergabung dengan jarak yang mudah penulis bisa bergabung di

Kampus Shopee Tangerang. Melalui komunitas ini, para seller akan diberikan wawasan pelatihan seputar bisnis dan marketing yang baik. Adapun misi terbentuknya kampus Shopee antara lain guna mencapai Indonesia sebagai Digital

Energy of Asia di tahun 2020 mendatang. (diakses dari situs https://jogja.tribunnews.com/2018/07/23/shopee-gelar-kampus-shopee-annual- leadership-camp-2018, pada tanggal 27 Juni 2019).

72

Gambar 4.8 Penulis menghadiri Ngupee (Buyer Engagement) Sumber dokumentasi pribadi

Pertemuan antara seller Shopee diadakan diberbagai wilayah Indonesia dengan waktu bersamaan, namun dilokasi yang berbeda-beda, seperti Bekasi,

Pontianak, Solo, Jambi, Tasikmalaya, Tangerang dan lainnya. Selain itu, pertemuan Ngupee (Ngumpul-Ngumpul Penjual Shopee) akan diadakan dibeberapa event dalam jangka waktu yang beragam, misalnya Ngupee special

Big Ramadhan dan Ngupee Mandiri di bulan Mei lalu, kemudian acara Ngupee bareng Seller Shopee yang diadakan 29 Juni 2019 kemaren berlokasi di Hotel

Novotel Tangerang City Mall. Untuk mengetahui informasi mengenai acara

Kampus Shopee dapat diakses melalui akun instagram @kampusshopee.id atau melalui situs website di https://shopee.co.id/ngupee

4.1.2 Profil Grup Musik Wanita Korea Blackpink

Blackpink merupakan grup wanita satu-satunya yang kini menunjang popularitas diberbagai negara termasuk Indonesia. Grup wanita ini dinaungi agensi musik Korea ternama, yaitu YG Entertainment. YG Entertainment adalah

73 perusahaan hiburan Korea Selatan yang didirikan oleh Yang Hyun Suk, selaku pendiri dan direktur eksekutif. Dikenal sebagai rumah sejumlah penyanyi Korean pop ternama, kini YG kembali menghadirkan grup wanita kedua mereka setelah

2NE1 pada tahun 2016, dengan nama Blackpink. Dengan mengusung aliran musik kebarat-baratan dan hip-hop. Blackpink secara resmi debut pada tanggal 08

Agustus 2016 dengan meriliskan album perdana mereka yang berjudul SQUARE

ONE.

Pemilihan nama Black-pink, terdiri dari dua kosakata, yaitu Black atau hitam berarti sisi lain, yang memberikan kesan kuat dan karismatik. Sedangkan Pink memiliki makna feminim dan anggun. Secara kesimpulan nama Blackpink memiliki arti bahwa kecantikan bukanlah segalanya melainkan kecantikan para personil melalui bakatnya dalam menyanyi maupun menari. Peresmian nama grup wanita ini ditentukan pada tanggal 29 Juni 2016. Awalnya grup ini beranggotakan

9 orang, namun pihak agensi mengurangi dengan alasan tertentu hingga akhirnya dibentuk dengan 4 member saja, yaitu Jisoo, Jennie, Lisa dan Rose yang tergabung dari audisi global di berbagai negara.

Mengenal sedikit mengenai empat personil Blackpink. Pertama ada, Kim Ji-

Soo atau dikenal Jisoo, perempuan cantik yang lahir pada tanggal 3 Januari 1996 di Seoul, Korea Selatan. Jisoo merupakan anggota Blackpink tertua. Ia bergabung dengan YG pada Agustus di tahun 2011. Sebelum memulai karirnya menjadi anggota Blackpink, Jisoo diketahui sudah mengikuti beberapa model iklan, video klip dan peran figuran di drama Korea, salah satunya Producer, yang dimainkan oleh Kim Soo Hyun, Gong Hyo Jin dan IU. Menurut Blinks, Jisoo merupakan anggota Blackpink yang sangat ramah dan selalu ceria. Posisi Jisoo di grup ini

74 adalah visual, face of group dan lead vocal. (diakses dari situs https://bacaterus.com/fakta-jisoo-blackpink/, pada tanggal 20 Juni 2019).

Sedangkan Kim Jennie atau Jennie, lahir pada 16 Januari 1996 di Anyang,

Korea Selatan. Ia merupakan orang asli Korea Selatan, namun dia sempat tinggal di Auckland, Selandia Baru. Untuk itu tidak heran jika Jennie pandai berbahasa

Inggris. Saat dirinya berada diusia 14 tahun, dia diterima di YG entertainment dan kembali ke Korea Selatan untuk menjalani masa trainnernya. Diantara anggota

Blackpink lainnya, Jennie dikenal sebagai sosok yang fashionista, karena Jennie memiliki kemampuan dalam memadukan berbagai aksesoris dan pakiannya menjadi terlihat sempurna. Jennie merupakan penggemar brand Gucci, untuk itu

Jennis mendapatkan julukan Human Gucci. Posisi Jennie digrup ini adalah main rapper, lead vocal dan center. (diakses dari situs https://bacaterus.com/fakta- jennie-blackpink/, pada tanggal 20 Juni 2019).

Anggota selanjutnya adalah Roseanne atau kerap dipanggil Rose. Gadis yang dikenal memiliki tubuh mungil ini lahir pada tanggal 11 Febuari 1997, di

Auckland, New Zeeland. Ia merupakan orang Korea yang lahir dan dibesarkan di

Australia, pada tahun 2012 Rose menjadi juara pertama dalam audisi YG di

Australia dan memulai masa pelatihannya sebagai seorang trainee (istilah untuk anggota yang akan didebutkan). Diantara member lain, Rose paling dikenal dengan kemampuan berbicaranya dalam menggunakkan banyak Bahasa, yaitu

Bahasa Inggris, Korea dan Jepang. Dalam grup Blackpink, Rose menempati posisi sebagai main vocal dan lead dancer. Selain karena vokalnya yang unik, Rose sering membuat orang terkagum-kagum dengan ukuran pinggangnya yang sangat

75 langsing. (diakses dari situs https://bacaterus.com/fakta-rose-blackpink/ pada tanggal 20 Juni 2019).

Anggota terakhir adalah Lalisa Manoban, ia lahir pada tanggal 27 Maret

1997di Bangkok, Thailand. Lisa merupakan anggota Blackpink termuda dan mempunyai postur yang tinggi (167cm). Diantara anggota lainnya, Lisa merupakaan kebangaan para anggota Blackpink dalam kemampuan dan bidang menari. Posisi Lisa sebagai lead rapper, sub-vocal, maknae dan main dancer. Lisa mengikuti audisi YG di Thailand pada tahun 2010, diaudisi ini Lisa berhasil menjadi juara pertama dan dirinya merupakan anggota pertama YG yang non-

Korea. Tidak kalah dengan Rose, Lisa juga menguasai beberapa Bahasa yaitu

Bahasa Korea, Inggris, Thailand dan Jepang. (diakses dari situs https://bacaterus.com/fakta-lisa-blackpink/, pada tanggal 21 Juni 2019).

Sejak awal debut, Lisa dan kawan-kawan sudah banyak mendapatkan tawaran, mulai dari menjadi bintang iklan, model video klip, pemain drama Korea dan lainnya. Awalnya grup ini dikenal oleh masyarakat Asia, dan mulai menyebar ke negara lainnya disaat mereka mendulang kesuksesan besar melalui perilisan dua single yaitu Boombayah dan Whistle melalui album pertama mereka yang bertajuk Square One pada tanggal 8 Agustus 2016, dan mereka berhasil memperoleh penghargaan pertamanya di acara musik Korea, salah satunya SBS

Inkigayo pada 21 Agustus 2016 untuk kategori musik pop pendatang baru.

Sukses sebagai grup wanita musik populer pendatang baru di Korea Selatan dan di Indonesia, Blackpink ternyata menjadi salah satu grup wanita yang berhasil menembus wilayah Amerika Serikat. Hal ini terbukti bahwa Blackpink diketahui

76 menjadi grup wanita pertama yang akan tampil di “Coachella Valley Music and

Arts Festival”. Mereka akan tampil bersama musisi internasional seperti Ariana

Grande, The 1975, Diplo, Khalid, dan masih banyak lagi. Partisipasi ini menjadi istimewa, lantaran pendiri Coachella mengunjungi Korea tahun lalu dan mengundang langsung Blackpink untuk mengisi acaranya. Dalam gelaran festival musik tersebut, Blackpink akan membawakan lagu-lagu yang ada di mini album terbaru mereka Kill This Love. Penampilan mereka di Coachella ini akan menjadi awal dari kegiatan Blackpink di Amerika Utara untuk tur dunia mereka bertajuk

“Blackpink In Your Area”. Terdapat enam kota di Amerika Utara yang akan dikunjungi pelantun lagu “ddu-du-ddu-du” tersebut. Mulai dari Los Angeles,

Chicago, Hamilton, Newark, Atlanta dan Fort Worth. (diakses dari situs https://tirto.id/blackpink-rilis-teaser-comeback-5-april-dengan-album-kill-this- love-dkc4, pada tanggal 21 Juni 2019).

4.2 Hasil Penelitian

Sub bab ini berusaha untuk menjelaskan hasil penelitian secara terperinci mengenai peran duta merek Blackpink untuk meningkatkan brand awaraness

Shopee. Hasil ini didapatkan melalui teknik pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan. Agar perolehan data yang penulis dapatkan memiliki kredibilitas yang tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai kebenaran yang ada, maka penulis menggunakan teknik triangulasi berdasarkan sumber data, yaitu melalui wawancara dan observasi. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut melalui hadirnya dan perannya informan yang berbeda, guna memperoleh pandangan mengenai fenomena yang diteliti.

77 Melalui teknik triangulasi data, awalnya penulis melakukan observasi terlebih dahulu dalam menentukan informan yang sesuai melalui pengamatan berbagai artikel dan berita terkait jalinan kerja sama Shopee dengan Blackpink.

Hal ini berguna untuk penulis sebagai sumber referensi tambahan bagi dalam memperkaya ilmu secara mendasar mengenai konteks yang akan dijabarkan lebih dalam. Selain itu, proses pengumpulan data juga dilakukan melalui tahap wawancara dengan 6 (enam narasumber) berdasarkan waktu yang berbeda. Hal ini bertujuan agar penulis bisa mendapatkan informasi semaksimal mungkin. Adapun daftar narasumber yang pertama adalah pihak Shopee internal, lalu kedua adalah 4

(empat) pengguna Shopee yang memiliki peran di aplikasi Shopee sebagai pembeli dan penjual toko daring, dan ketiga yaitu anggota kampus Shopee

Tangerang yang diwakili oleh kak Agus.

4.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee

Di tengah banjirnya informasi saat ini, menyebabkan munculnya beragam ribuan produk di lingkungan masyarakat dengan menawarkan berbagai pilihan dalam menentukan produk mana yang akan mereka gunakan. Hal ini merupakan salah satu tantangan dari pesaingan ketat bagi Shopee. Untuk meminimalisirkan hal tersebut, Shopee berupaya melakukan dan menyusun rancangan strategi sebaik mungkin agar dapat memperhitungkan dan memprediksikan dalam konteks menghadapi masyarakat yang memiliki persepsi yang beragam serta bagaimana perusahaan tersebut bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Sejalan dengan visinya, Shopee memperkenalkan diri dengan menyediakan aktivitas jual-beli produk secara online melalui 25 produk kategori

78 andalannya. Daftar produk tersebut disusun dan dibagi berdasarkan kategori, seperti: pakaian wanita, kecantikan, otomotif, olahraga, fotografi dan masih banyak lainnya. Dengan harapan bahwa layanan yang diberikan tersebut, dapat menjadikan Shopee sebagai tempat pilihan utama bagi konsumen dalam upaya menjadi tempat berbelanja online nomor satu di Asia Tenggara.

Shopee menjadi e-commerce ternama di tanah air dengan fitur dan fasilitasnya yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam berinteraksi melalui kegiatan jual beli suatu produk yang disajikan melalui situs dan aplikasi berbasis mobile mereka. Tidak hanya itu, kini Shopee telah berhasil dalam melebarkan sayapnya di 7 negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Taiwan, Thailand,

Filipina, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

“Sebenarnya kami adalah aplikasi mobile e-commerce pertama yang menerapkan sistem pelanggan ke pelanggan aja, tapi karena ikutin perkembangan jaman yang ada, yah kita memutuskan untuk beralih ke hybrid C2C (pelanggan ke pelanggan) lalu B2C (bisnis ke pelanggan) juga disertai peluncurannya shopee mall pada Juli 2017. Saat ini Shopee juga udah menjangkau tujuh negara, makanya kita berharap sistem strategi kita bisa sukses dan terlaksana dengan baik di tujuh negara tersebut”. (Informan 1: Pihak internal Shopee) Dari hasil wawancara diatas, terlihat bahwa Shopee mengklaim perusahaan bisnisnya merupakan aplikasi mobile e-commerce pertama yang menerapkan sistem C2C, kemudian menerapkan juga sistem B2C dan meresmikan Shopee mall. Hal ini merupakan salah satu inovasi mereka dalam memberikan pelayanan yang unik diantara e-commerce e lainnya. Shopee mall merupakan toko online yang bekerja sama dan distribusi merek ternama, contoh :

Asus, Olay, The Executive, Unilever dan lainnya. Peran Shopee juga tidak hanya sebagai penyedia tempat toko saja, melainkan mereka juga melakukan adanya kegiatan transaksi jual produk melalui situs atau aplikasi tersebut.

79 Sejalan dengan tanggapan yang diberikan pihak Shopee, narasumber kedua mengungkapkan bahwa ia menyadari jika kehadiran Shopee mall merupakan salah satu upaya Shopee dalam membentuk identitas mereka agar berbeda dengan e- commerce Indonesia lainnya. Bahkan ia mengungkapkan bahwa pemberian nama

Shopee mall memberikan pesan tersembunyi bahwa mereka (Shopee) juga berperan dan memiliki fungsi dalam melakukan kegiatan jual-beli.

“Kalau perbedaannya Shopee dengan e-commerce lain, kayanya mereka itu identik sama Shopee mall ya, dari namanya aja udah terlihat kalau Shopee secara gak langsung juga jadi peran sebagai penjual...yang saya tau, Shopee mall itu, kita bisa membeli produk barang yang branded.” (informan 2: Ovita, pengguna sebagai pembeli).

Namun terdapat juga tanggapan lainnya yang diungkapkan informan 3, 4 dan 6 yang berpendapat bahwa Shopee memiliki perbedaan melalui kelebihan dalam fasilitas gratis ongkos kirim, garansi termurah, fitur live chat.

“Shopee itu ada free ongkir sama fitur live chat. Lewat fitur live chat-nya itu mempermudahkan kita kalau mau beli barang, karena saya bisa interaksi langsung sama penjual. Biasanya kan kadang kita suka iseng nanya masalah nego atau diskon.” (informan 3: Achan, pengguna sebagai pembeli)

“Perbedaanya mereka ada fasilitas free ongkir. Karena saya sebagai pengguna Shopee sejak tiga tahun lalu, dan nyadar banget fasilitas ini tuh masih ada aja, bahkan awalnya saya sampai heran kok bisa Shopee menggratiskan layanan ongkir ke seluruh Indonesia, itu pelayanan yang unik sih.. dan bahkan itu salah satu pilihan saya kenapa menggunakkan Shopee untuk membuka bisnis saya disini. Soalnya menguntungkan saya sebagai penjual”. (informan 4: Irvan karnawi, pengguna sebagai penjual)

“Dia itu ada sistem hagstag yang memudahkan opsi pencarian, lalu free ongkir sama garansi termurah se-Indonesia, bahkan dia juga ada live chat- nya, itu yang bikin Shopee beda dari yang lain, semacam komplit lengkap buat sih pembeli dan penjual kaya kita”. (informan 6: Kak Agus, Anggota kampus Shopee)

Dengan pernyataan informan ke 3, 4, dan 6 tersebut, penulis melihat bahwa Shopee telah berhasil dalam upaya membentuk sebuah penekanan terhadap

80 diferensiasi Shopee diantara pesaingnya. Hal ini diketahui oleh para penggunanya yang menilai bahwa Shopee memiliki ciri khas yang berbeda dengan e-commerce lainya. Namun penekanan yang produk dimaksudkan adalah berupa fitur dan fasilitas yang diciptakan oleh Shopee.

Sejalan dengan pemaparan Hermawan (2009) mengenai skema piramida terbalik pemasaran yang terdapat di bab 2 sebelumnya, bahwa unsur terpenting dalam pemasaran adalah perusahaan harus membuat produknya menempati posisi yang berbeda dan menekankan pentingnya diferensiasi produk hingga membentuk sebuah ingatan merek tersebut dan Shopee berhasil menempati posisi yang berbeda dengan e-commerce (pesaing) lainnya, melalui hadirnya Shopee mall, fitur live chat, layanan gratis ongkos kirim menjadi suatu perbedaan dan perbandingan untuk konsumen dalam mengenal dan akhirnya membentuk suatu ingatan dalam rangka memberikan penilaian terbaik terhadap merek tersebut.

Keberhasilan Shopee dalam melebarkan sayapnya di tujuh negara, sangat terlihat di Indonesia, hal ini diungkapkan bahwa Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang begitu cepat dan bahkan berperan besar dalam menjangkau pembeli dan penjual diantara ketujuh negara lainnya. Hal ini pun dinyatakan oleh pihak internal Shopee yang menjelaskan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berkembang dengan pesat dibandingkan keenam negara lainnya.

“Diantara yang lain Indonesia tuh udah yang bisa dibilang maju banget sih, karna kita mencapai sekitar lebih 40% dari 7 negara itu. Disini kita juga udah punya 1 juta lebih penjual yang udah tersebar di 500an kota di seluruh Indonesia. Kebanyakan penjual kita berada di kalangan anak-anak muda, milenial gitu. Kedepannya sih kayanya kita beranggapan bahwa presentase anak milenial jaman sekarang untuk berbisnis lewat toko online gini sih kayanya bakalan growing terus. Yah doakan saja mudah mudahan seperti itu hehee….” (Informan 1: Pihak internal Shopee)

81 Dengan angka mencapai 40% dari 7 negara regional lainnya, Shopee telah sukses melibatkan 1 juta lebih pengguna yang berperan sebagai seller (penjual).

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kemungkinan besar produk yang ditawarkan dan disajikan dalam aplikasi Shopee telah berhasill melakukan transaksi jual-beli dalam upaya mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia. Shopee berhasil menjangkau target pengguna yang sesuai dengan misi yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan fokus utama dari pemasaran adalah menjual produk ke konsumen dengan melalui saluran penjualan yang ada, dan seorang penjual harus menjual produknya kepada orang.

4.2.2 Penggunaan Media Baru dalam Branding Company

Dalam sub bab ini mengenalkan adanya upaya branding company Shopee yang dilakukan di kalangan masyarakat Indonesia, Shopee berusaha memaksimalkan strategi dalam menjangkau target sasaran yang luas, khususnya dalam meningkatkan basis pengguna yang kuat (dalam aplikasi dan situs).

Shopee mengungkapkan bahwa keseluruhan konsumennya didominasi oleh kalangan perempuan dan kalangan usia yang berada di 20 tahun hingga 30 tahun keatas.

“Mayoritas kita itu kebanyakan 65% nya dari kalangan perempuan dan sisanya itu pria, tapi kalau dilihat dari segi usianya kebanyakan konsumen kita disekitar hmm..hampir kita yakin 50% nya generasi millennials, yah dari usia 20 tahunan sampai 30 tahun lebih lah, sisanya baru anak remaja gitu.” (Infoman 1 : pihak Shopee) Jika diamati lebih dalam, pernyataan informan 1 secara tidak langsung menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan visi Shopee yang berupaya menjadi tempat berbelanja online nomor satu di Asia Tenggara. Didominasi dengan rentang usia yang berada diantara 20 tahun dan 30 tahun, Hal ini sesuai dengan

82 survey yang diselenggarakan Hootsuite mengenai penggunaan data internet yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung berperan aktif dalam menggunakan gadget dan akses internet, dan kemungkinan diantara mereka adalah kalangan millennials.

Meraih target pasar merupakan suatu keberhasilan bagi Shopee, namun penggunaan media baru juga merupakan perhatian khusus bagi perusahaan yang memungkinkan menjadi salah satu media dalam menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan dalam melakukan promosi dan pengenalan merek mereka.

Melalui ini, Shopee diketahui melakukan berbagai kegiatan promosi yang melalui media sosial, televisi dan lainnya. Meningkatnya pengguna akses jejaring internet di Indonesia merupakan salah satu awal terbentuknya ide kehadiran Shopee di

Indonesia. Shopee melihat hal ini sebagai peluang baru dalam dunia e-commerce.

Media yang dulunya berfungsi sebagai media penyampaian informasi dan interaksi sosial, kini sudah menjadi tempat peluang bagi pengguna gadget dalam berjualan.

“Kalau berbicara strategi, kami melakukan pemasaran secara digital, ya tujuannya untuk melakukan pemasaran brand Shopee di seluruh media sosial yang ada. Kita tentu tau ya kalau sekarang itu medsoc bukan hanya sebagai tempat untuk berkomunikasi saja, lalu mencari relasi teman dan lainnya, tapi sekarang juga bisa jadi peluang untuk berbisnis bagi siapapun penggunanya. Selain itu kami juga melakukan pendekatan pengguna melalui komunitas, dan media untuk menyentuh para pengguna, seperti iklan televisi, billboard, dan banner” (Informan 1: Pihak internal Shopee)

Pernyataan pihak Shopee didukung oleh pernyataan pengguna Shopee yang mengungkapkan bahwa sebagian dari mereka mengenal Shopee dari media sosial seperti Instagram, iklan televisi dan komunitas.

“Oh, kenal Shopee dari dia tahun 2016 dan itu juga karena media sosial, sering muncul iklan Shopee gitu di beranda Instagram,lalu karena tertarik

83 coba lihat akunnya dan unduh aplikasinya. Dari situ jadi ketagihan dan suka sama produk yang ditawarkan sampai sekarang.” (Informan 2: Ovita, pembeli)

“Hm seingatku dari medsoc sama iklan televisi sih. Soalnya kebanyakan saat lagi scroll postingan Instagram kadang muncul iklan Shopee. Kenalnya dari situ sih”. (Informan 3: Achan, pembeli)

“Oh jadi saya baru bergabung di Shopee akhir-akhir ini, karena liat iklan televisi yang goyang shopee seingat saya, ditambah lagi adik saya ikut bergabung di komunitas kampus Shopee, lalu banyak sharing sama dia dan ada ketertarikan sendiri jadi ingin bergabung dan buka usaha di Shopee.” (Informan 5: Wahyu, penjual)

Pernyataan – pernyataan di atas terlihat sebagaimana mestinya bahwa umumnya memanfaatkan keberadaan media, baik itu media massa dan media sosial adalah peran dan fungsinya sebagai sarana dalam menjembatani antar perusahaan dan publik dalam memberikan informasi, membangun hubungan antara produsen dan konsumen. Disisi lain, penggunaan media baru ini memang diakui dan sudah dijadikan sebuah keharusan perusahaan bisnis untuk membentuk citra dan mereknya di masyakarat luas.

Seperti yang diungkapkan (Hidayat, 2014, p. 110) mengenai kehadiran media baru di bab sebelumnya. Bahwa dengan media baru ini, perusahaan dapat melakukan branding company secara cepat dan luas dapat diterima oleh publik.

Oleh sebab itu, penulis melihat Shopee telah berhasil melakukan strategi marketing yang baik dalam membentuk branding company. Pemanfaatan penggunaan media baru adalah strategi yang sesuai dan tepat. Guna menyebarluaskan informasi, memperkenalkan dan mempromosikan merek perusahaannya merupakan jalan yang benar dan sesuai. Karena hal ini didukung oleh fakta bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sudah beralih dengan

84 penggunaan media jejaring internet yang dianggap mudah, dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

4.2.3 Peran Duta Merek Blackpink di Shopee

Melesatnya selebritas internasional negara ginseng ini telah menduduki situs pencarian terbanyak di internet, diantaranya Blackpink. Grup wanita Korea yang beranggotakan 4 (empat) wanita cantik yang bernama Jisoo, Jennie, Rose dan

Lisa. Kehadiran mereka berhasil memikat perhatian masyarakat Indonesia, mulai dari kalangan anak dibawah umur, remaja hingga orang dewasa. Terbius dengan pesona dan penampilannya, nama Blackpink begitu mudah tersebar dan diakui oleh seluruh penjuru dunia. Melalui aksi panggung perdananya, Blackpink menjadi trending topik diberbagai media massa dan sosial. Tingkat popularitasnya, membawa Lisa dan kawan-kawan menjadi incaran utama berbagai perusahaan ternama untuk untuk dijadikannya model bahkan duta merek perusahaannya, khususnya perusahaan bisnis e-commerce Indonesia.

Shopee menyadari bahwa fenomena gelombang Korea memiliki dampak dan pengaruh yang cukup baik untuk perusahaannya. Terlebih lagi jika selebritas tersebut memiliki basis masa yang besar dan memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi dan mampu mewakili perusahaannya di pandangan masyarakat

Indonesia bahkan di keenam negara lainnya. Dalam wawancara ini, informan pihak internal Shopee menjabarkan sedikit faktor penyebab dibalik alasannya terpilihnya Blackpink sebagai duta merek mereka.

“Kami menilai gelombang Korea itu sebagai peluang konstribusi bisnis yang sangat baik dan dapat berlangsung dengan jangka waktu yang panjang. Ciri kami adalah selalu mencari momentum yang pas dan baru. Kita melihat popularitas Blackpink pantut diancungin jempol, mereka

85 memiliki basis masa yang besar banget sebagai public figure. Saya rasa mereka sudah dikenal di penjuru dunia. Nah oleh karena itu, kami juga ingin menjadikan momentum dan fenomena itu menjadi peluang bagi kami, dengan melibatkan dan menggandeng Blackpink menjadi duta merek kami. Khususnya dalam acara ulang tahun Shopee kemaren yang diadakan di Sentul, 19 November tahun lalu.”. (informasi 1) Pernyataan tersebut didukung oleh sebagaimana yang dinyatakan oleh informan pengguna dari ke 2, 3 dan 4 yaitu:

“Menurut saya, mereka cocok sih jadi brand ambassador Shopee. Apalagi kan mereka itu stylist banget, terutama Jennie kan. Nah cocok sama Shopee yang didalamnya terdapat kategori pakaian..lalu juga mereka lagi naik daun banget sekarang” (informan 2: Ovita, pembeli) “Wah iya, saya itu salah satu anggota blinks Indonesia, pas tau Shopee jadiin mereka brand ambassador, saya senang banget. Artinya Indonesia sudah bisa berani menjangkau selebritas go internasional untuk memajukan bisnisnya. Dan itu hebat sih.” (infoman 2: Achan, pembeli) “Shopee merupakan salah satu yang unik sih dibanding lain. Soalnya dia termasuk yang berani keluar zona aman gitu,, dengan penggemar yang banyak, seharusnya Blackpink bisa mewakili Shopee, karena Shopee-kan punya cabang di 7 negara ya. Apalagi ditambah mereka juga berparas cantik, lalu trendy.” (informan 4: Irvan, penjual) Melalui pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa fenomena gelombang budaya Korea sudah menjadi sorotan publik dan nuansa baru yang meramaikan industri musik di Indonesia. Bahkan mereka menilai Blackpink mampu untuk dijadikan duta merek perusahaan bisnis di Indonesia. Keterlibatannya Lisa dan kawan-kawan juga mendapatkan sambutan baik dari masyarakat Indonesia, salah satunya Blinks (sebutan penggemar Blackpink).

Pada umumnya, konsumen merasa tertarik untuk membeli dan menggunakan suatu produk dikarenakan rekomendasi yang diberikan oleh teman dekatnya atau tokoh yang dikaguminya. Oleh karena itu, perusahaan bisnis

Indonesia melibatkan selebritas papan atas bahkan internasional untuk dijadikan sebagai duta merek, yang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk

86 memberikan kesaksian secara langsung mengenai kualitas produk atau layanan jasa yang diberikan oleh perusahaan tersebut, dan biasanya hal ini diyakini memberikan dampak pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan bisnis dalam melakukan perluasan target konsumen dan pasar.

“Melibatkan tokoh populer memberikan dampak yang baik buat kita sebagai perusahaan bisnis. Masyarakat saat ini, punya kecenderungan mengikuti sosok yang dia kagumi, yah seperti istilah direkomendasiin sama tokoh yang dia sukai. Di Indonesia kita ada Prilly, kalau diluar Indonesia kita ada Blackpink hehee… Karena biasanya kalau udah melibatkan artis, konsumen lebih yakin aja, karena artis ini kan berperan sebagai kesaksian gitu.” (Informan 1) Pernyataan ini sejalan dengan informan ke 1 yang menjelaskan sebagai berikut:

“Peran duta merek penting sih, Soalnya biasanya aku cenderung lihat iklan di tv atau medsoc, lalu kadang liat isi konten iklannya tuh gimana, yah kalau dengan penggunaan brand ambassador biasanya lebih gampang kepincut sih aku, karena yah gimana ya.. ibaratkan aku jadi ikut-ikutan, yang dia pakai aku juga mau pakai, gitu sih hehee”. (informan 1: Ovita, pembeli) Informan 2 mengungkapkan bahwa peran duta merek dinilai memiliki kemampuan untuk merekomendasikan produk atau jasa untuk konsumen dalam memilih tindakan untuk membeli produk atau jasa yang diinginkan. Terlebih lagi peran Blackpink memenuhi fungsinya sebagai duta merek untuk memberikan kesaksian, memberikan dorongan, bertindak sebagai perwakilan perusahaan

(dalam iklan) dan bertindak sebagai juru bicara perusahaan. Mendukung informan

2, informan ke 3 memberikan pernyataan yang serupa

“Penting sih, kan mereka itu mewakili brand Shopee. Di iklan kemaren aja kan Lisa ada ngomong slogannya Shopee yang berisi beli semua di Shopee, dan itu aja menurutku sebenarnya emang tugas brand ambassador. Bagaimanapun caranya mereka harus bisa membawa nama brand perusahaan. Karenakan fungsinya mereka itu sebagai perwakilan dan sebagian identitas perusahaan”. (Informan 3: Achan, pembeli)

87 Menentukan dan memilih duta merek bukanlah hal yang mudah, karena setiap perusahaan harus cerdas dan teliti dalam menyesuaikan citra perusahaan mereka dengan berdasarkan gaya hidup, pengetahuan, sikap perilaku yang terdapat dalam diri seorang duta merek. Hal ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menyesuaikan kriteria dalam memilih duta merek, sama halnya dengan Shopee.

“Kalau pemilihan brand ambassador gitu, biasanya kita selalu diskusi panjang sih dengan tim internal dan pihak Shopee, untuk memilih dan menentukan siapa aja artis yang ingin dilibatkan dan diajak kerja sama, tapi yang pasti Shopee itu ingin dikenal dengan istilah yang penuh semangat, memiliki kredibilitas yang baik, tech adequate, gaya hidup yang baik dan memiliki wawasan yang baik. Kami berusaha mencari artis yang populer, punya semangat yang tinggi, serta mampu mewakili perusahaan kami di berbagai aspek. Tapi diantara itu semua yang pasti sesuai sama nilai kita we serve, we adapt, we run, we commit, we stay humble.” (Informan 1) Melalui diskusi panjang antara tim internal dan pihak perusahaan, Shopee mengungkapkan berusaha mencari selebritas yang diyakininnya mampu mewakili perusahaannya berdasarkan karakteristik yang diterapkan oleh Shopee. Adapun beliau menjelaskan sedikit harapannya dan upaya Shopee mengenai keterlibatan

Blackpink sebagai berikut:

“Kita paham kalau brand ambassador itu susah susah gampang. Mereka itu dituntut harus bisa memperbarui diri dengan trend yang ada, sama halnya dengan Blackpink, mereka diminta untuk aktif dalam menggunakan media sosial untuk mengkampanyekan merek kita Shopee, yah itu kan bisa jadi cara mempromosikan Shopee secara tidak langsung ke berbagai negara, apalagi kita tau bahwa Blackpink itu pengikutnya banyak gitu, jadi biar tidak hanya lewat mulut ke mulut tapi kita memang butuh brand ambassador yang mempunyai kemampuan dalam menjangkau audiens yang banyak dan luas, yah biasanya sih ini kita fokuskan ke situs, media sosial dan lainnya” (lanjutan informan 1). Berdasarkan keseluruhan pernyataan yang diungkapkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa keterlibatan peran Blackpink sebagai duta merek Shopee

88 telah sesuai dan memenuhi syarat dalam indikator duta merek yang kemukakan oleh Lea Greenwood dalam buku (Abdillah, 2014) melalui penjelasan bahwa duta merek harus memiliki indikator transference, kesesuaian, kredibilitas, daya tarik dan power.

Jika dikaitkan dengan teori tersebut, dapat dilihat bahwa Blackpink dikenal sebagai selebritas Internasional, mereka dianggap mampu mewakili Shopee, dikarenakan sesuai berdasarkan strategi dan produk yang disajikan oleh Shopee

(gaya hidup, busana, kecantikan dan lainnya). Lisa dan kawan-kawan diyakini memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat dipercaya oleh masyarakat luas. Daya tarik yang dipancarkan oleh personal branding mereka menjadi keunggulannya dalam menunjang iklan dan merek Shopee. Terakhir aura karisma yang dimiliki anggota Blacpink dapat menjadi sebuah kekuatan dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli dan menggunakkan Shopee.

“Strategi Shopee mengenai Blackpink sebagai brand ambassador itu karena kita punya target pasar utama yaitu penggemar Korea di Indonesia. Terutama kaum millennials-nya. Fokus utama kita kan sebagai e-commerce dari awal tentang kebutuhan perempuan, jadi berdasarkan diskusi kami secara internal sih, ya kami melihatnya bahwa fenomena K-pop dan popularitas Blackpink pas banget untuk wakilin brand kami. Apalagi kami sangat menyadari bahwa Blackpink punya paras yang cantik, powerfull dalam menari, cara mereka berpakaian juga keliatan modis dan stylist, lalu pas datang menemui kami, mereka ramah banget dan ceria. Dari situ kami klop dan merasa mereka sesuai sama brand dan value kami”. (Informan 1: Pihak Shopee) Pernyataan tersebut dapat dijabarkan bahwa Shopee memiliki target pasar yang jelas, ia menggunakkan keterlibatan Blackpink untuk menarik perhatian penggemar K-pop yang merupakan masyarakat Indonesia, tidak hanya itu, peran

Lisa dan kawan-kawan diharapkan mampu mewakili brand Shopee yang lebih mengutamakan kebutuhan perempuan dalam kategori produk kecantikan, pakaian

89 dan lainnya. Tidak hanya itu, popularitas Blackpink dianggap sesuai dengan pengguna e-commerce Indonesia yang cenderung didominasikan oleh kalangan perempuan.

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran

Blackpink sebagai duta merek Shopee sangat tepat dan telah sesuai. Dikarenakan terdapatnya faktor pendukung bahwa pengguna aktif e-commerce Indonesia berada di mayoritas kalangan perempuan yang berada direntang usia 20 hingga 30 tahun, dengan harapan memberikan daya tarik serta minat kepada pengguna untuk mengakses aplikasi Shopee dalam melakukan transaksi jual-beli produk di kategori fashion dan kecantikan.

4.2.4 Kesadaran Merek (Brand Awaraness)

Dalam meraih target pasar dan konsumen dengan angka yang tinggi merupakan salah satu tantangan bagi Shopee. Oleh karena itu, Shopee melakukan strategi komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan terutama dalam meningkatkan kesadaraan konsumen mengenai keberadaan brand mereka. Pada sub bab ini penulis akan membagi kedalam beberapa kategori yaitu tahap merek tidak terlihat

(unware of brand) merupakan situasi kondisi dimana konsumen tidak menyadari bahkan mengetahui adanya keberadaan suatu merek tersebut. Tahap pengenalan merek (brand recognition) yaitu situasi dimana konsumen hanya sebatas mengenal dan mengetahui merek secara sekilas. Selanjutnya ada pemanggilan merek (brand recall) yaitu suatu kondisi dimana konsumen berupaya mengingat kembali adanya merek tersebut, yang kemudian berujung dengan dimana sebuah

90 merek dapat diingat dan dikenal secara mendalam oleh konsumen yang disebut sebagai tahap puncak pikiran (top of mind).

Dalam perihal mengetahui kesadaran merek akan brand Shopee bagi penggunanya. Penulis melakukan proses wawancara yang diajukan kepada 6 informan melalui beberapa pertanyaan mengenai seberapa jauh mereka mengenal dan mengetahui keberadaan Shopee. Hal ini terlihat dari jawaban para informan yang menjabarkan pengetahuan dan wawasan yaitu:

“Setau aku, strategi Shopee itu salah satunya jadi promotor event gitu, hmm kaya kemaren penggelaran konser Blackpink, lalu baru beberapa bulan lalu juga mereka ngadain ekslusif online fanmeeting bersama Red Velvet. Tapi mereka lebih sering sih melakukan iklan di media sosial sama televisi dengan kemasan yang berbeda-beda” (Informan 3: Achan-pembeli) “Strategi perusahaan Shopee ya…. Oh, aku ingat banget, mereka itu jadi patner konsernya Blackpink kemaren, lalu juga sekarang lagi gencar di media sosial hadirnya kampus Shopee gitu. Udah itu mereka lagi banyak promo gitu di aplikasinya kaya gratis ongkir, potongan harga, flash sale dan banyak sih setau aku dan menurutku itu strategi marketingnya bagus banget. Karena saling nguntungin seller sama Shopee.” (Informan 4: Wahyu- penjual) Dari pernyataan keseluruhan tersebut, terlihat bahwa informan pengguna

Shopee telah memiliki pemahaman yang baik mengenai Shopee. Keberadaan

Shopee dikenal dan diakui oleh masyarakat sekitar. Salah satunya upaya Shopee menjalin kerja sama sebagai patner sponsorship event-event. Kegiatan branding mereka ternyata berhasil diketahui oleh konsumennya. Secara tidak langsung

Shopee juga melakukan upaya dalam menjalin dan mempererat hubungannya dengan perusahaan bisnis lainnya yang dapat memberikan keuntungan satu sama lainnya dalam jangka waktu kedepannya, demi keberhasilan bersama. Dan hal ini disadari oleh informan (pengguna Shopee).

91 Selain itu, penulis juga mencoba menanyakan kemungkinan pilihan jawaban brand yang disebutkan oleh pengguna. Pertanyaan yang diungkapkan berisikan

“Sebutkan e-commerce yang berada di Indonesia?”.

“Shopee dan Lazada.” (informan 2) “Shopee, Tokopedia, Lazada” (Informan 3) “Shopee, Tokopedia, Olx” (informan 4) “Tokopedia, Shopee, Zalora” (informan 5) Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa penulis mendapatkan respon yang baik oleh keseluruhan informan (mulai dari informan 2 sampai 5).

Keseluruhan 4 informan tersebut menyebutkan dan mengingat brand Shopee dibenaknya, karena saat pertanyaan tersebut kemungkinan memicu urutan penyebutan brand Shopee bisa berada dipertama, kedua dan bahkan terakhir pengucapan, namun ternyata Shopee berada diurutan pertama kali yang di ingat dan tertanam dibenak pengguna. Berbeda dengan informan lainnya, informan ke 5 justru mengingat Shopee diucapan kedua setelah e-commerce lainnya.

Berdasarkan pernyataan diatas, jika dikaitkan kesuksesan Shopee dalam meningkatkan kesadaran pengguna dapat dikategorikan berhasil karena mencapai tingkat tahapan puncak pemikiran atau Top of mind brand. Karena hampir seluruh informan pengguna Shopee mengetahui program dan aktivitas yang dilakukan oleh Shopee, disisi lain brand Shopee menjadi keputusan alternatif yang diingat dan dikenal oleh konsumen, bahkan brand tersebut sudah tertanam dibenaknya.

Hal ini terlihat ketika ke 3 dari 4 informan menyebutkan urutan Shopee paling awal diantara e-commerce lainnya.

92 4.2.5 Duta Merek dalam Kesadaran Merek

Kolaborasi antara Shopee dan agensi Korea ternama (YG Entertainment) akan memberikan akses baru bagi para pecinta Korean Populer atau K-Pop di

Indonesia. Shopee mendatangkan dan melibatkan selebritas internasional sebagai duta merek mereka, yaitu grup musik wanita Blackpink. Hal ini merupakan inovasi terbaru untuk Shopee dalam melakukan promosi merek mereka dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Shopee menyadari bahwa brand personal yang terpancar dari seorang tokoh publik dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesadaran merek. Selain itu, pendekatan semacam ini merupakan salah satu kunci utama bahkan peluang terbesar untuk Shopee, agar produk mereka dapat dikenal dan meningkatkan loyalitas para konsumennya.

Keberadaan duta merek diyakini dapat membantu perusahaan dalam membangun dan menyebarkan identitas produk mereka kepada masyarakat luas di

Indonesia sebagai konsumen. Dan hal ini diungkapkan oleh pihak Shopee yang merasa bahwa keterlibatan Blackpink menjadi duta merek Shopee.

“Sebagai duta merek, kinerja mereka berhasil. Mereka mengikuti segala strategi yang kami ajukan selama proses kerja sama terjalin. Keterlibatan mereka ternyata juga menimbulkan berbagai respon yang positif dari masyarakat. Lalu juga mereka berhasil banget mendongkrak brand image nya Shopee, apalagi waktu penjualan tiket konser mereka (Blackpink 2019 World Tour “In Your Area), kami itu jadi patner utamanya yang bekerja sama dengan agensinya dan tiketnya itu ludes semua. Bahkan keuntungannya bisa beberapa kali lipat gitu. It works sih menurut saya” (informan 1: pihak Shopee) Jika dikaitkan dengan keterlibatan Blackpink menjadi duta merek Shopee dalam meningkatkan kesadaran merek Shopee. Pernyataan informan ke 2 yang menyatakan bahwa keterlibatan Lisa dan kawan-kawan saat menjadi duta merek

93 diingat olehnya melalui tayangan iklan kreatif Shopee dan Blackpink yang terlibat kontroversi di tengah masyarakat selang beberapa hari perilisan tayangan tersebut.

“Ya saya ingat, iklan Shopee yang sempat di boikot karena cara pakaian Blackpink kan.” (informan 2)

Informan 2 mengungkapkan bahwa munculnya petisi yang meminta KPI untuk menghentikan tayangan iklan tersebut dikarenakan dianggap menyimpang norma dalam berpakaian. Namun ternyata hal ini menjadi ingatan khusus bagi pengguna. Pernyataaan informan 2 ternyata memiliki kesamaan dengan apa yang diungkapkan oleh informan 1, pihak Shopee yang menganggap bahwa kontroversi tersebut menjadi peluang Shopee sebagai batu loncatan bagi perusahaannya

“Yah masalah boikot iklan Blackpink. sebenarnya cuman berupa pendapat masyarakat aja, jadi kami juga menghargai dan akan terus berupaya mengevaluasi diri kami. Tapi kalau masalah prosedur periklanan, kami yakin sudah mengikuti prosedur yang sesuai. Segala isi konten yang diperankan Blackpink itu jugakan kita sesuaikan dengan tema Shopee yang dikenal bersemangat dan menarik daya minat masayarkat melalui lagu ddu-ddu-ddu itu…. Nah sebenarnya masalah mau diblokir dan dihentikan yah kami sih gak begitu mikirin karena emang munculnya petisi itu bertepatan sama bulan dimana masa akhir kontrak kami dalam penayangan iklan Shopee-Blackpink juga habis. Malahan justru buat kami ini sebenarnya kan jadi viral dan booming. Yah seperti batu loncatan buat kami ditahun ini (2018) agar dikenal masyarakat secara gak langsung hehee…” (informan 1, Pihak Shopee) Namun meskipun begitu, informan ke 3, 4 dan 5 memberikan tanggapan yang berbeda. Mereka mengungkapkan bahwa iklan Blackpink yang unik tersebut menjadi pemicu utama dalam mengingat kembali keberadaan brand Shopee.

Bahkan informan 3 menyatakan bahwa kegiatan branding yang dilakukan Shopee dalam menyelenggarakan Konser Blackpink yang bertajuk 2019 World Tour

Blackpink: In Your Area Jakarta pada 20 Januari 2019 berlokasi di Indonesia

Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang.

94 “Setiap lihat konser Blackpink saya keingat dengan konser 2019 World Tour Blackpink: In Your Area Jakarta yang diselenggarain Shopee waktu di ICE BSD.” (Informan 3: Achan) “Kalau lihat MV Blackpink yang ddu-ddu-ddu-ddu saya sih ingat iklan Shopee sih, soalnya konsepnya sama banget kan. Lalu terakhir lisa ngomong tagline Shopee.” (Informan 4: Irvan)

“Iya benar, kalau dengar lagu Blackpink (ddu-ddu-ddu-ddu), keingat Shopee sih.” (Informan 5: Wahyu)

Berdasarkan pernyataan informan diatas, Informan 2 mengingat Shopee melalui kasus kontroversi yang menimpanya melalui petisi boikot iklan

Blackpink. Meski begitu, secara tidak langsung bahwa Shopee masih dapat dikatakan berhasil memberikan pengguna mengingat brand mereka, meskipun melalui berita negatif. Namun disisi lain, informan 3, 4 dan 5 menyatakan bahwa mereka dapat mengingat brand Shopee dengan sendirinya ketika mereka melihat dan menyaksikan video klip dan lagu Blackpink yang bertajuk ddu-ddu-ddu-ddu.

Berdasarkan keseluruhan proses wawancara yang telah penulis lakukan, dalam mengetahui seberapa jauh tingkatan kesadaraan merek pengguna Shopee mengenai keterlibatan Blackpink sebagai duta merek, Penulis mengaitkan dengan teori piramida kesadaran merek yang diungkapkan melalui buku (Budiman,

2004). Kesadaran merek merupakan tujuan dari dilakukannya strategi komunikasi pemasaran, dengan harapan menjadi bahan pertimbangan alternatif untuk konsumen dalam menentukan dan memilih tindakannya dengan melakukan transaksi pembelian dan pemakaian suatu produk tersebut, dengan mengingat kembali bahwa merek perusahaan tersebut dianggap mampu memenuhi kebutuhannya.

95 Alhasil secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa Blackpink telah menjalankan perannya dengan baik dan berhasil untuk memberikan kesadaran bagi pengguna dalam mengingat brand perusahaan mereka (Shopee) melalui keterlibatan Lisa dan kawan-kawan dalam penayangan iklan tersebut. Iklan yang terlihat mirip dengan video klip mereka, menjadi kunci utama dalam mengingat brand Shopee dibenak pengguna. Oleh itu, jika dikategorikan dalam tingkatakn kesadaran merek, Shopee berada ditahap brand recall atau pemanggilan merek, kondisi dimana konsumen dapat mengingat kembali adanya merek tersebut tanpa adanya bantuan, seperti pengenalan merek terlebih dahulu, membahas sedikit isi pesan tayangan tersebut dan lainnya.

4.2.6 Perilaku Pengguna Shopee dalam Keputusan AIDA

Kategori ini akan membahas mengenai keterlibatan Blackpink sebagai duta merek Shopee dalam faktor penentuan keputusan perilaku konsumen Shopee berdasarkan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Konteks ini berkaitan erat dengan penyelenggaraannya Shopee Road to 12.12 Birthday Sale with Blackpink yang dilaksanakan pada 19 November 2018 tahun lalu di SICC, Sentul.

Kerjasama ini dilanjuti dengan agenda mempromosikan berbagai produk merchandise Blackpink di akun YG Official Store, yang kini sudah bisa diakses oleh masyarakat Indonesia di platform Shopee.

Melalui event tersebut, Shopee memberikan penawaran menarik untuk konsumen (terutama penggemar Blackpink) untuk memperoleh tiket tersebut, melalui transaksi pembelian yang telah dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : Black

96 Product, Pink Product dan Orange Product. Masing-masing setiap kategori ini

memiliki isi produk yang berbeda-beda dengan harga yang beragam.

4.2.5.1 Attention/ Perhatian

Penulis melihat bahwa ke 3 narasumber dari 5 narasumber menyatakan

mereka menyadari segala informasi yang disajikan oleh Shopee melalui media

yang ada telah berhasil menarik perhatian konsumen Shopee. Penyajian informasi

ini berupa postingan kata-kata dan video (iklan). Hal ini didukung oleh pernyataan

informan ke 2, 3 dan 4:

“Iya saya lihat postingan di Ig Story Shopee, tertera kalau untuk pembelian tiket bisa dilakukan melalui situs aplikasi mereka dengan kategori yang ditentukan dan harganya juga gak begitu terlalu mahal kayanya”. (informan 2: Ovita) Pernyataan ini juga didukung oleh informan ke 2 dan ke 3 yang mengungkapkan

melakukan hal yang sama, yaitu mencari informasi mengenai harga tiket.

“Waktu itu saya lihat dari iklan televisi kalau ada Info, Shopee bakalan datengin Blackpink ke Indonesia. Dengar hal itu, saya antusias banget lalu langsung cepat-cepat cari informasi tentang transaksinya dan harganya. gimana caranya biar bisa nonton mereka secara langsung”. (informan 3: Achan) “Saya sih lihat dari berita gitu lalu sama situs aplikasi langsung Shopee- nya, jadi setiap buka aplikasi gitu, ada notifikasi terbaru kan dari Shopee dan isi informasinya ya ngumumin gitu kalau Shopee bakalan datangin Blackpink di acara ulang tahunnya, lalu karena adik saya suka banget sama Blackpink, yah saya iseng-iseng cari tahu harga tiketnya”. (informan 4: Irvan) Pernyataan informan 2, 3 dan 4 menyatakan bahwa dengan melihat adanya tayangan iklan dan informasi yang disajikan Shopee melalui media online dan televisi tersebut telah berhasil menarik perhatian mereka sebagai konsumen.

97 4.2.5.2 Interest/ Ketertarikan

Selanjutnya mengenai ketertarikan yang dirasakan oleh konsumen, penulis

melihat bahwa sebagian narasumber memang sudah memiliki ketertarikan

terhadap Shopee sejak dulu sebelum adanya keterlibatan Blackpink sebagai duta

merek Shopee. Disini penulis melihat peran 2 narasumber yang menyatakan

bahwa mereka menggunakkan Shopee sudah 3 tahun yang lalu.

“Saya dari dulu menggunakkan Shopee sudah dari tahun 2016an, itu karena memang saya suka berbelanja ditambah sepengalaman saya, Shopee paling murah diantara e-commerce lainnya, jadi misalkan saya mau beli barang jepitan nih yang lain 25 ribu , tapi di Shopee bisa aja cuman 10 atau 15ribuan. Jadi emang dari dulu udah tertarik sama Shopee. Kalau ditanya berapa kali transaksi kayanya udah ratusan kali” (informan 2: Ovita, pembeli)

Pernyatannya informan ke 2 sejalan dengan informan ke 3 yang menyatakan

hal yang sama:

“Saya download Shopee udah dari dulu sih.. karena emang jiwa shopping, soalnya dari dulu itu Shopee kan dikenal sama harganya yang murah, dan gratis ongkir dari dulu. Itu yang ngebuat saya tertarik dan bahkan membeli produk di Shopee. Kalau berapa kali, saya lupa lupa ingat tapi kayanya puluhan ada” (informan 3: Achan, pembeli).

Hal ini menyatakan kedua informan ini sudah menggunakan Shopee dengan

jangka waktu yang cukup lama, bahkan mereka telah melakukan transaksi yang

cukup banyak dalam masa penggunaan Shopee. Informan ke 2 mengungkapkan

ratusan dan informan ke 3 mengungkapkan puluhan telah melakukan transaksi

melalui platform Shopee.

4.2.5.3 Desire/ Minat

Dalam konteks ini, penulis melihat salah satu informan dari ke 5 narasumber

merupakan konsumen yang benar-benar memiliki rasa keinginan yang cukup

98 tinggi dalam menggunakkan Shopee sebagai pilihan alternatifnya. Hal ini

didukung oleh pernyataan informan ke 2 yang mengungkapkan

“Karena udah cinta dan nyaman sama Shopee, jadi kalau beli barang apapun, pasti saya pakainya Shopee, karena lebih murah dan free ongkir juga. Pas dapat info beli tiket Blackpink saya juga udah standby di Shopee, jadi kaya ikutin notifikasinya terus menerus dan follow akun YG, jadi sewaktu dia posting info terbaru, saya bisa dengan cepat tau.. ya kaya gitu pokoknya”. (Informan 2: Ovita, pembeli) Berdasarkan pernyataan tersebut membuktikan bahwa adanya keinginan untuk

terus menerus dan berkelanjutan sebagai konsumen Shopee dalam mengakses

platform tersebut, khususnya melakukan aktivitas transaksi jual-beli produk.

4.2.5.4 Action/ Tindakan

Pencapaian yang baik bagi perusahaan adalah mampu mengjangkau konsumen

untuk mengikuti tindakan yang diinginkannya. Melalui peran duta merek, Shopee

berharap dapat mempengaruhi target penggunanya untuk mengunduh dan

menggunakan aplikasi Shopee yang berujung dengan melakukan aktivitas

pembelian di platform tersebut. Hal ini terlihat dari ungkapan informan ke 5 yang

menjelaskan bahwa

“Waktu itu saya lihat iklan Blackpink di Shopee, karena saya tau banget teman saya itu pecinta K-pop semua bahkan kakak dan adik saya juga suka sama Blackpink. Saya mikir kayanya saya jualan pernak-pernik tentang Korea bisa jadi peluang bagus. Setelah berpikir secara panjang, Januari 2019 akhirnya saya buka toko di Shopee dengan berfokus menjual produk- produk merchandise artis Korea, gak hanya Blackpink, tapi BTS, IKON, Twice, EXO dan lainnya juga saya jualin, dari baju, poster, totebag dan lainnya” (informan 5: Wahyu, penjual). Dari pernyataan tersebut secara keseluruhan, penulis menyatakan bahwa

sikap perilaku konsumen Shopee berdasarkan keputusan AIDA, menyimpulkan

bahwa pemilihan dan peran Blackpink sebagai duta merek dinilai efektif dalam

99 membentuk perilaku konsumen dalam memperoleh dan mengolah informasi dan pesan yang disampaikan oleh perusahaan (Shopee).

4. 3 Pembahasaan

Dalam mendongkrak pertumbuhan bisnisnya, Shopee memiliki peran dan tugas yang penting sebagai e-commerce, yaitu Shopee berfokus dan mengutamakan dalam mencari konsumen potensial (penggunaan internet dan web dalam transaksi bisnis) yang sesuai dengan target pasarnya, hal ini sejalan dengan pendapat Laudon, E-commerce ialah penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis. Mutialela (2017) menjabarkan sedikit di bab 2, bahwa kegiatan komunikasi tidak hanya berfungsi memberikan informasi melainkan juga merupakan kegiatan persuasif, artinya suatu kegiatan yang dilakukan untuk membujuk dan bertujuan agar orang lain bersedia menerima suatu pemahaman dan keyakinan mengenai sesuatu. Sebagai perusahaan e-commerce ternama,

Shopee berusaha untuk melakukan penyampaian informasi kepada konsumen dalam melalui strategi marketing (promosi dan iklan), guna dalam mempertimbangkan dan memutuskan melakukan transaksi jual-beli produk atau jasa bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

Hidayat (2014) menganggap bahwa media sebagai media kontemporer dan dinilai efektif dalam penyampaian informasi. Dengan media baru ini, perusahaan dapat melakukan branding company secara cepat dan luas dapat diterima oleh publik. Faktanya strategi ini juga diterapkan oleh perusahaan Shopee. Dalam memperkenalkan keberadaanya ditengah pengguna internet Indonesia, Shopee mengandalkan adanya pemanfaatan media baru baik melalui media massa, dan media online. Sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai sarana dalam

100 menjembatani perusahaan Shopee dengan konsumen dalam proses penyampaiannya informasi, Shopee melakukan segala kegiatan branding company dengan secara cepat dan luas diterima oleh publik, khususnya melalui iklan televisi dan media sosial seperti: Instagram.

Berdasarkan survey yang diselenggarakan Hootsuite mengenai penggunaan data internet yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung berperan aktif dalam menggunakan gadget dan akses internet, dan kemungkinan diantara mereka adalah kalangan millennials. Oleh itu Shopee menggunakkan media yang tepat dalam memfokuskan peluang bisnisnya melalui penggunaan aplikasi digital sebagai pelopor aktivitas belanja daring.

Dalam menjaga dan mempertahankan citra perusahaan bagi konsumennya,

Shopee melakukan nuansa baru dengan menggiring grup musik wanita Korea

Selatan, Blackpink sebagai duta merek mereka didalam acara Road to 12.12

Birthday Sale with Blackpink. Kabar gembira ini dirilis dengan hadirnya tayangan iklan komersial Lisa dan kawan-kawan di stasiun televisi Indonesia bahkan di ke enam negara regional lainnya. Menurut Royan (2004), duta merek adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili produk tertentu. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan sebuah produk. Oleh sebab itu, keterlibatan

Blackpink dipergunakan Shopee untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen dalam memilih perusahaannya sebagai pilihan alternatif untuk melakukan transaksi jual-beli.

Tidak hanya itu, keberhasilan Shopee dalam memanfaatkan fenomena K- pop dapat disaksikan melalui antusias masyarakat Indonesia yang menyebabkan

101 hadirnya #Shopeeblackpink di media sosial dan menjadi menjadi trending topik.

Tagar ini bermunculan ketika konten iklan yang memuat Lisa berbicara slogan

Shopee “Beli semua di Shopee” berhasil menarik perhatian masyarakat terutama seluruh penggemar Korea dan Blinks. Dimana iklan komersial ini diketahui, diingat banyak orang, relatable dan tepat sampai ke target sasaran yang tepat.

Secara tidak langsung Blackpink sukses menjadi pendorong utama dalam memasarkan brand Shopee kepada masyarakat. Apalagi Blackpink memiliki kepribadian merek yang tepat, sesuai dengan tanggapan Aaker (1996) mendefinisikan kepribadian merek sebagai serangkaian karakteristik manusiawi yang diasosiasikan dengan merek.

Selain itu, Shopee juga sangat memperhatikan dalam upaya memberi layangan kualitas produk terbaik dan situasi pasar yang tepat. Hal ini dilakukan agar segala strategi branding yang Shopee lakukan dapat berjalan dengan baik.

Hermawan (2009) mengatakan bahwa unsur terpenting dari pemasaran adalah brand, positioning dan diferensiasi. Pernyataan tersebut ternyata didukung oleh jawaban ketiga informan mengungkapkan bahwa mereka dapat merasakan strategi

Shopee dalam menekankan terhadap diferensiasi produk mereka diantara pesaingnya. Dimana para penggunanya menilai hal ini menjadi sebuah keunikan khas Shopee. Melalui hadirnya fitur live chat, Shopee mall, gratis ongkir dan garansi termurah se-Indonesia menjadi kunci utama kesuksesan Shopee. Ciri khas tersebut menjadi suatu perbedaan dan perbandingan bagi konsumen baik penjual dan pembeli dalam mengenal, mengakui bahkan mengingat yang akhirnya membentuk suatu ingatan dalam rangka memberikan penilaian terbaik terhadap merek tersebut.

102 Selanjutnya, Deddy Mulyana (2017) menjabarkan bahwa imperialisme budaya Korea di Indonesia itu menyentuh tiga aspek: artefak, makna bersama dan perilaku sosial. Proses fandominasi dimulai dari tingkat individu, kelompok lalu masyarakat, diawali dengan pengenalan idola, pembangunan emosi, koleksi teks, keterlibatan struktur dan kemunculan subkultur atau penggemar budaya K-Pop.

Ini menjadi penjelas bahwa munculnya fenomena gelombang Korea di Indonesia merupakan salah satu hal yang dipicu oleh penyebaran budaya Korea populer, yang berawal melalui tayangan drama romantis Asia hingga musik hiburan yang menyebabkan hadirnya lapisan penggemar Korea di Indonesia dengan terbentuknya fansbase sebagai kemunculan suatu subkultur, seperti Blackpink, yaitu Blinks. Peluang ini menjadi kesempatan terbesar bagi Shopee dalam meningkatkan kesadaran merek, citra perusahaan dan menjaga posisi perusahaannya di persaingan antar e-commerce yang semakin ketat.

Dengan ini maka Shopee telah mendapatkan citra yang baik dari konsumennya. Mereka dikenal sebagai e-commerce yang berani keluar zona aman untuk melakukan strategi marketing dan inovasi terbaru untuk menujukkan ciri khas yang menjadikannya sebagai sebuah perbandingan. Tidak hanya sekedar produk dan pelayanan saja, namun Shopee berupaya banyak hal untuk mempromosikan brandnya melalui berbagai cara, salah satunya terpilihnya

Blackpink sebagai duta mereknya.

Keberhasilan yang ditempuh oleh Shopee dalam meningkatkan kesadaran konsumen merupakan hasil strategi marketing yang tepat dalam memilih

Blackpink sebagai perwakilan perusahannya di masyarakat Indonesia, khususnya

103 penggemar Korea. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kinerja keras Shopee bahwa keberadaan mereknya telah berada di top of mind (puncak pikiran) dan menjadi salah satu pilihan alternatif pengguna yang telah tertanam dibenaknya.

Sitinjak (2004) berpendapat jika bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dan merek yang dilibatkan. Untuk mendapatkan hubungan tersebut, Shopee melakukan strategi pengenalan merek dan ekuitas mereknya melalui peran

Blackpink sebagai duta merek untuk meningkatkan loyalitas merek, kesadaran konsumen akan nama merek dan menyakinkan konsumen dalam melakukan tindakan keputusan pembelian yang diyakini benar.

Sejalan dengan pemaparan Budiman (2004) yang menjelaskan gambaran piramida kesadaran merek sebagai pertimbangan alternatif untuk konsumen dalam mengambil tindakan pembelian dan pemakaian suatu produk sebagai bentuk hasil keputusan. Shopee menyatakan melalui kekuatan basis media massanya,

Blackpink berhasil berperan sangat baik dan berhasil. Iklan yang terlihat mirip dengan video klip ddu-ddu-ddu-ddu menjadi kunci utama bagi konsumen dalam memberikan kesadaran dan mengingat brand Shopee dibenaknya. Oleh itu, keberhasilan ini berada dalam tingkatan tahap pemanggilan merek (brand recall), dimana konsumen mengingat Shopee secara sekilas dan cepat ketika melihat

Blackpink atau mendengar lagu Blackpink - ddu-ddu-ddu-ddu.

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari pembahasan yang telah penulis lakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari analisis Shopee berhasil membentuk sebuah penekanan terhadap diferensiasi mereka diantara pesaingnya. Shopee menempati posisi yang berbeda dengan e-commerce lainnya, melalui hadirnya Shopee mall, fitur live chat, layanan gratis ongkos kirim menjadi suatu perbedaan dan perbandingan bagi konsumen dalam mengenalnya dan akhirnya membentuk suatu ingatan dalam rangka memberikan penilaian terbaik terhadap merek tersebut.

2. Dalam upaya melakukan brand company, Shopee mengambil tindakan yang tepat dalam memanfaatkan penggunaan media, guna menyebarluaskan informasi, memperkenalkan dan mempromosikan Shopee merupakan jalan yang benar dan sesuai. Karena hal ini didukung oleh fakta bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sudah beralih dengan penggunaan media jejaring internet yang dianggap mudah, dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

3. Keterlibatan peran Blackpink sebagai duta merek Shopee telah sesuai dan memenuhi syarat. Mereka dianggap mampu mewakili Shopee, dikarenakan sesuai berdasarkan strategi dan produk yang disajikan oleh Shopee (gaya hidup, busana, kecantikan dan lainnya). Lisa dan kawan-kawan diyakini memiliki kemampuan

105 dan pengalaman yang dapat dipercaya oleh masyarakat luas. Daya tarik yang dipancarkan oleh personal branding mereka menjadi keunggulannya dalam menunjang iklan dan merek Shopee.

4. Blackpink telah menjalankan perannya dengan baik dan berhasil untuk memberikan kesadaran bagi pengguna dalam mengingat brand perusahaan mereka (Shopee) melalui keterlibatan Lisa dan kawan-kawan dalam penayangan iklan tersebut. Iklan yang terlihat mirip dengan video klip mereka, menjadi kunci utama dalam mengingat brand Shopee dibenak pengguna. Oleh itu, jika dikategorikan dalam tingkatan kesadaran merek, Shopee berada ditahap brand recall atau pemanggilan merek, kondisi dimana konsumen dapat mengingat kembali adanya merek tersebut tanpa adanya bantuan, seperti pengenalan merek terlebih dahulu, membahas sedikit isi pesan tayangan tersebut dan lainnya.

5. Berdasarkan model AIDA, penulis menyimpulkan bahwa pemilihan Blackpink sebagai duta merek dinilai efektif membentuk perilaku konsumen dalam memperoleh, mengolah informasi dan pesan yang disampaikan oleh Shopee. Hal ini terlihat dari keberhasilan Blackpink yang mampu mengajak dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli barang melalui platform Shopee, melalui kegiatan branding.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis memiliki beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukkan. Saran tersebut dibagi menjadi dua jenis saran yaitu saran teoritis dan saran praktis, yaitu:

106 5.2.1 Saran Teoritis

a) Disarankan bagi penulis selanjutnya yang mengambil topik yang sama

akan lebih baik jika bisa memperoleh lebih dari satu narasumber dari

subjek penelitian yang ditentukan. Hal ini akan mempermudah penulis

untuk mendapatkan sudut pandang lain yang dapat dijadikan informasi

pelengkap.

b) Disarankan untuk penulis selanjutnya akan lebih baik jika menggunakan

metode pendekatan penelitian yang berbeda, dikarenakan sumber

referensi dan penelitian terdahulu cukup terbatas sehingga untuk

memperoleh data dan informasi agak sulit.

d) Disarankan untuk penulis selanjutnya dalam proses pengajuan

wawancara dengan narasumber yang berada didalam perusahaan,

sebaiknya dilakukan lebih awal 1 (Satu) bulan sebelumnya untuk

menyesuaikan waktu dan tempat yang narasumber diinginkan dan agar

proses wawancara berjalan dengan baik.

5.2.2 Saran Praktis

a) Disarankan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Buddhi

Dharma angkatan kedua dan seterusnya untuk lebih bersikap aktif dan

komitmen dalam menyusun tugas akhir melalui bantuan dosen

pembimbing dalam memberikan arahan, petunjuk dan wawasan untuk

dapat mempermudah penulis disaat mengalami kegelisahan.

107 b) Disarankan untuk pihak perusahaan Shopee agar lebih mempermudahkan

dan bersedia dalam hal, menjadi narasumber bagi penelitian mahasiswa/I

lainnya.

108

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Adriza. (2015). Membangun Citra Lembaga Perguruan Tinggi Yang Berbasis Vokasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher

Albi Anggito, J. S. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Anda, A. R. (2012). Jalan-Jalan K-pop. Jakarta: Gagas Media.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Pendekatan Suatu Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bambang D Prasetyo, d. (2018). Komunikasi Pemasaran Terpadu: Pendekatan Tradisional Hingga Era Media Baru. Malang: UB Press.

Budiman, Budiarto, D, dkk. (2004). Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya, 2nd end. Jakarta: Prenada Media Group.

------, (2015). Komunikasi Pariwisata Tourism Communication Pemasaran dan Brand Destinasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Deddy Mulyana, I. P. (2017). Membongkar Budaya Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dendy Triadi, A. S. (2010). Ayo Bikin Iklan: Memahami Teori & Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta: PT Elex Media Komputido.

Didin Fatihudin, A. F. (2019). Pemasaran Jasa: (Strategi, Mengukur Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan). Yogyakarta: CV Budi Utama.

E. Kennedy, R. D. (2006). Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

109 Hidayat, D. (2014). Media Public Relations: Pendekatan Studi Kasus Cyber Public Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jonathan Sarwono, K. P. (2012). Perdagangan Online: Cara Bisnis di Internet. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kartajaya, H. (2005). Positioning Deferensiasi Brand. Jakarta: Prenada Group.

Keller., Kotler (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid I edisi ke 13. Jakarta: Erlangga Kotler, A. d. (2003). Manajemen Perusahaan, Edisi Kesembilan. Tangerang: PT Indeks Gramedia.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi . Jakarta: Prenada Media Group.

Lubis, M. S. (2018). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Morissan, M. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

------. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenadamedia Group.

Muhamad Hisyam, C. P. (2016). Indonesia, Globalisasi, dan Global Village. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mutialela, R. (2017). Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Nawawi, H. (2001). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pawito, P. h. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Raco, Jozef. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, karakteristik dan keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

110 Royan, F. M. (2004). Marketing Selebrities, Selebriti Dalam Iklan dan Strategi Selebriti Memasarkan Diri Sendiri. Jakarta: Media Komputindo.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sitinjak, Darmadi, D, dkk. (2004). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuisitas & Perilaku Merk. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Susanto, H. W. (2004). Power Branding: Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: PT Mizan Publika.

Suyanto, M. (2003). Strategi periklanan pada e-commerce perusahaan top dunia. Yogyakarta: Andi Offset.

Syaodih, N. (2010). Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tamimy, M. F. (2017). Sharing-mu, Personal Branding-mu : Menampilkan Image Diri dan Karakter di Media Sosial. Jakarta : Visimedia.

Wertime, K. (2003). Building Brands & Believers: membangun merek dan pengikutnya. Jakarta: Erlangga.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Yetty Oktarina, Y. A. (2017). Komunikasi dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: Deepublish.

Yusuf, A Muri. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sumber Internet: Andi.link. (2019, Februari 9). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2019. Retrieved April 19, 2019, from https://andi.link/hootsuite- we-are-social-indonesian-digital-report-2019/

Antaranews.com. (2018, December 13). Shopee jalin kerjasama dengan peurusahaan hiburan YG Group. (Subagyu, Editor). Retrieved June 20, 2019, from https://www.antaranews.com/berita/747993/shopee-jalin- kerjasama-dengan-peurusahaan-hiburan-yg-group

111 Baca Terus. (2019, Maret 8). 10 Fakta Jisoo BLACKPINK yang Membuat BLINK Terpesona!. (Fauziah, J, Editor). Retrieved June 20, 2019, from https://bacaterus.com/fakta-jisoo-blackpink/ ------, (2019, Mei 25). 10 Fakta Jennie BLACKPINK, Rapper Imut yang Multitalenta!. (Listiorini, Editor). Retrieved June 20, 2019, from https://bacaterus.com/fakta-jennie-blackpink/ ------, (2019, April 19). 10 Fakta Rosé BLACKPINK yang Bakal Bikin BLINK Jatuh Hati. (Syuri, Editor). Retrieved June 20, 2019, from https://bacaterus.com/fakta-rose-blackpink/ ------, (2019, April 19). 10 Fakta Lisa BLACKPINK yang Bikin BLINK Tercengang. (Syuri, Editor). Retrieved June 20, 2019, from https://bacaterus.com/fakta-lisa-blackpink/ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). KBBI Daring. Retrieved Febuari 17, 2019, from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Daring Beritagar.id. (2018, Desember 15). Iklan BlackPink Shopee: Tantangan "rok pendek" dalam budaya Indonesia . Retrieved April 21, 2019, from https://beritagar.id/artikel/telatah/iklan-blackpink-shopee-tantangan-rok- pendek-dalam-budaya-indonesia CNBC Indonesia. (2019, May 16). Ini Toko Online yang Paling Sering Dikunjungi Orang RI. (Franedya, R, Editor). Retrieved June 25, 2019 from https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190516203654-37-73077/ini- toko-online-yang-paling-sering-dikunjungi-orang-ri

Daily Social.co.id. (2018, November 13). Survei MarkPlus: Shopee Jadi Platform E-commerce Paling Populer Saat ini. (Eka, R, Editor). Retrieved June 15, 2019, from https://dailysocial.id/post/riset-e-commerce-markplus Detik.com (2018, November 19). BLACKPINK Resmi Jadi Brand Ambassador Shopee. (D. A. Larasati, Editor) Retrieved Febuari 22, 2019, from https://hot.detik.com/kpop/d-4308838/blackpink-resmi-jadi-brand- ambassador-shopee Line Today. (2019, January 09). BLACKPINK Paling Terkenal di Indonesia, YouTube Tunjukkan Popularitas Grup K-Pop di Dunia. (Zia, Editor) Retrieved Maret 22, 2019, from

112 https://today.line.me/id/pc/article/BLACKPINK+Paling+Terkenal+di+Ind onesia+YouTube+Tunjukkan+Popularitas+Grup+K+Pop+di+Dunia- m31o6e Herworld. (2018, November 19). 7 Fakta Menarik Seputar Shopee Blackpink. (Indra, R, Editor). Retrieved June, 21 2019, from http://www.herworld.co.id/article/2018/11/10506-7-Fakta-Menarik- Seputar-Shopee-Blackpink HIPWEE. (2019). Paha Blackpink Kelihatan di Iklan Shopee Jadi Perdebatan Panas! Sampai Suruh Boikot Shopee. Retrieved April 20, 2019, from https://www.hipwee.com/feature/paha-blackpink-kelihatan-di-iklan- shopee-jadi-perdebatan-panas-sampai-suruh-boikot-shopee-lo/ Kepogaul. (n.d.). Profil & Biodata BLACKPINK. Retrieved April 21, 2019, from https://www.kepogaul.com/seleb/biodata-blackpink/ Kompas.com. (2012, January 15). “Gelombang Korea Menerjang Dunia". Retrieved April 15, 2019, from https://entertainment.kompas.com/read/2012/01/15/18035888/.Gelombang .Korea.Menerjang.Dunia. ------. (2018, 12 21). Belanja Iklan Shopee-Blackpink Diperkirakan Capai Rp 93,25 Miliar. (A. N. Kemala, Editor) Retrieved Maret 24, 2019, from https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/115556526/belanja-iklan- shopee-blackpink-diperkirakan-capai-rp-9325-miliar ------, (2019, April 01). Blackpink Akan Tampil dalam Festival Coachella, ini 3 Fakta Menariknya. Retrieved April 21, 2019, from https://entertainment.kompas.com/read/2019/01/03/164924310/blackpink- akan-tampil-dalam-festival-coachella-ini-3-fakta-menariknya Marketeers. (2017, Oktober 11). Gencar Kampanye, Shopee Dorong Brand Awareness Demi Visibilitas. Retrieved April 29, 2019, from https://marketeers.com/gencar-kampanye-shopee-dorong-brand- awareness-demi-visibilitas/ Progresstech. (2018,08 2). Pengertian E-Commerce (Perdagangan Elektronik). (Rebecca, Editor) Retviered Juni, 19, 2019, from https://www.progresstech.co.id/blog/pengertian-e-commerce/

113 Selular.id. (2017, September 17). Shopee Indonesia Raih Penghargaan The Best in Marketing Campaign. Retrieved April 21, 2019, from https://selular.id/2017/09/shopee-indonesia-raih-penghargaan-best- marketing-campaign/ Sindonews.com. (2018, 11 20). BlackPink Resmi Menjadi Brand Ambassador Platform Belanja Online. (D. Rafikasari, Editor) Retrieved Maret 24, 2019, from https://lifestyle.sindonews.com/read/1356209/166/blackpink- resmi-menjadi-brand-ambassador-platform-belanja-online-1542720001 Soompi. (2011, Juni 15). The Korean Tourism Organization Researches the Hallyu Wave Overseas. Retrieved April 15, 2019, from https://www.soompi.com/article/364137wpp/the-korean-tourism- organization-researches-the-hallyu-wave-overseas Tirto.id. (2019, Maret 25). "BLACKPINK Rilis Teaser Comeback 5 April dengan Album Kill This Love", (Ulfa, M, Editor). Retrieved June 21, 2019, from https://tirto.id/blackpink-rilis-teaser-comeback-5-april-dengan-album-kill- this-love-dkc4 Tribun Jogja.com. (2018, Juli 23). Shopee Gelar Kampus Shopee Annual Leadership Camp 2018, (Nugroho, A, Editor). Retrieved June 27, 2019, from https://jogja.tribunnews.com/2018/07/23/shopee-gelar-kampus- shopee-annual-leadership-camp-2018. Walidrahmanto.blogspot.com. (2011). Teori-Teori Budaya (Perspektif Dampak Perubahan Budaya di Indonesia). Retrieved June, 20 2019, from http://walidrahmanto.blogspot.com/2011/06/teori-teori-budaya-perspektif- dampak.html Wikipedia. (2019, Maret 9). Prestasi dan Penghargaan Shopee. Retrieved April 21, 2019, from https://id.wikipedia.org/wiki/Shopee

Sumber Jurnal : Abdillah, M. I. (2014). Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian. (Survey pada pengguna LINE di Asia

114 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi:

Nama Lengkap : Nurmawati

Tempat Tanggal Lahir : Pontianak, 12 August 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Buddha

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perumahan Sari Bumi Indah Blok BD 6 No 24 Binong Curug – Tangerang

Nomor Telepon : 081282481480

Email : [email protected]

IPK Terakhir : 3.89

Riwayat Pendidikan:

SD PERSATUAN

SMP PGRI 400 TANGERANG

SMK ATISA DIPAMKARA JURUSAN MULTIMEDIA

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

Riwayat Pekerjaan:

• Melaksanakan praktek magang SMK di Koperasi Yayasan Dian Mandiri Victoria Park selama 3 bulan dibagian Finance dan Accounting • Bekerja part-time selama 5 bulan (Desember – Mei 2017) bersama PT Puri Sukses Cemerlang sebagai bagian tim desain brosur • Melakukan praktek magang di Stasiun Televisi Swasta, PT Duta Anugerah Indah (DAAI TV) bagian divisi creative pada tahun 2018

115