“AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 55 EKSPLORASI PANTAI SANGGAR
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 EKSPLORASI PANTAI SANGGAR TULUNGAGUNG UNTUK MENJADI EKOWISATA EXPLORATION OF SANGGAR TULUNGAGUNG BEACH FOR ECOTOURISM Ela Oktaviana 1) Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan Email : [email protected] ABSTRAK Kabupaten Tulungagung lebih terkenal dengan hasil kerajinan marmer dan Onix yang indah, namun pada akhir-akhir ini banyak tempat wisata khususnya pantai yang ditemukan di kabupaten tulungagung, namun sayang beberapa pantai belum dikelola dengan baik oleh pemerintah kabupaten Tlungagung, salah satunya yaitu pantai Sanggar. Pantai Sanggar terletak di Desa Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Lokasi pantai tersebut berjarak 30km atau sekitar 1 jam 45 menit dari pusat Tulungagung. Tujuan dari penulisan ini adalah merumuskan pengembangan pantai Sanggar untuk menjadi ekowisata. Pantai Sanggar mempunyai potensi untuk dijadikan tepat wisata berbasis ekowisata, dengan keadaanya yang masih alamiah. Selain itu pantai sanggar mempunyai warna air laut yang masih biru, jernih, pasir yang putih,karang-karang serta ombak yang lumayan besar. Namun masih disayangkan pengelolaan pantai sanggar masih belum bagus, terlihat dengan askes menuju pantai yang masih tanah, dan jika pada waktu hujan sangat becek, serta penarikan karcis masuk yang masih seikhlasnya, selain itu cuma adanya 2 warung yang buka dihari libur (tanggal merah saja) di pantai Sanggar. Kata kunci : Pantai sanggar , Ekowista, Pengembangan ekowisata ABSTRACT Tulungagung more famous for handicrafts and Onix beautiful marble, but in these days a lot of sights, especially the beach found in the district tulungagung, but unfortunately some of the beaches have not been managed well by the district government Tlungagung, one of which is the beach Studio. Studio located in the village beach Jengglungharjo Tanggunggunung Tulungagung subdistrict of East Java Province. The beach location is 30km or about 1 hour 45 minutes from the center of Tulungagung. The purpose of this paper is to formulate development studio to become ecotourism coast. Turkish studio has the potential to be a right-based ecotourism travel, with the condition was still natural. Besides the beach studio has the color of sea water is still blue, clear, white sand, rocks and the waves are pretty big. But there are still unfortunate coastal management studio still not good, seen by health insurance leading to the beach is still the land, and if at the time the rain is very muddy, and the with drawal of admission are still voluntary, but it is only their second shop which is open on the day off (red date only) Studio on the beach. Keywords : Pantai Sanggar, Ecotourism, Ecotourism development 55 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 PENDAHULUAN maupun buatan, serta budaya yang ada Latar belakang bersifat informatif dan partisipatif Pergeseran konsep kepariwisataan bertujuan untukmenjamin kelestarian alam dunia kepada pariwisata minat khusus atau dan social budaya. Ekowisata menitik yang dikenal dengan ekowisata, merupakan beratkan pada tiga hal utama yaitu: sebuah peluang besar bagi negara kita dengan keberlangsungan alam atau ekologi, potensi alam yang luar biasa ini. Hal ini terjadi memberikan manfaat ekonomi, dan secara akibat kecenderungan semakin banyaknya psikologi dapat diterima dalam kehidupan wisatawan yang mengunjungi objek berbasis sosial masyarakat. Jadi, kegiatan ekowisata alam dan budaya penduduk lokal. Ekowisata secara langsungmemberi akses kepada yaitu wisata yang menyuguhkan segala sumber semua orang untuk melihat, mengetahui, daya wilayah yang masih alami, yang tidak dan menikmati pengalaman alam, hanya mengembangkan aspek lingkungan intelektual dan budaya masyarakat lokal dalam hal konservasi saja, namun juga (Buckley, 2003). memberikan keuntungan bagi masyarakat Undang-undang No. 12 Tahun 1999 sekitar, sebagai salah satu upaya dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 pengembangan pedesaan untuk meningkatkan sebagai landasan berlangsungnya system perekonomian lokal, dimana masyarakat di desentralisasi, pelaksanaan desentralisasi kawasan tersebut merupakan pemegang dan otonomi daerah berlangsung sejak 1 kendali utama (Tanaya, 2010). Konsep Januari 2001 yang dilaksanakan di seluruh ekowisata di dunia pertama kali dikenalkan daerah di Indonesia. Adanya otonomi oleh pakar ekowisata yang telah lama daerah pemerintah pusat harus memberikan menggeluti alam yaitu Fennell (2008) pembagian kekuasaan kepada daerah untuk kemudian the ecotourism society pada 1990 mengelola sumber daya sehingga ada menyempurnakan konsep ekowisata dengan tanggung jawab dari pemerintah daerah mendefinisikan sebagai suatu perjalanan untuk mengelolanya secara efisien dan bertanggung jawab pada lingkungan alami yag efektif yang nantinya bias menjadi sumber mendukung konservasi serta meningkatkan daerah dalam penerimaan Pendapatan Asli kesejahteraan mmasyarakat setempat (Kodyat, Daerah, maka dari itu daerah berkewajiban 1998). Ekowisata merupakan perjalanan untuk mengelola potensi daerah dalam wisata ke suatu lingkungan baik yang alami rangka pencapaian tujuan peletakan 56 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi Rumusan masalah dari penulisan ini daerah, tujuan itu antara lain: peningkatan adalah sebagai berikut : Bagaimana kesejahteraan rakyat, pemerataan dan pengembangan pantai sanggar untuk keadilan, demokrasi dan penghormatan menjadi ekowisata? terhadap budaya lokal, memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah (Demartoto, Tujuan 2008). Tujuan dari penulisan ini adalah Kabupaten Tulungagung terkenal sebagai berikut : Merumuskan dengan sebutan kota Marmer yang merupakan pengembangan pantai sanggar untuk kota yang terletak di pantai selatan jawa timur, menjadi Ekowisata atau 156km dari kota Surabaya. Kabupaten Tulungagung berbatasan dengan Kabupaten Manfaat Kediri disebelah utara, Samudra Hindia Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai disebelah selatan, Kabupaten Blitar disebelah berikut: timur dan Kabupaten Trenggalek disebelah (a) Menambah referensi bagi penulis barat. Tulungagung terletak di ketinggian 500 maupun pembaca tentang konsep meter dari atas permukaan laut. Kabupaten pengembangan ekowisata Tulungagung lebih terkenal dengan hasil (b) Meberikan informasi bagi Progam kerajinan marmer dan Onix yang indah, namun Sumber Daya Lingkungan pada akhir-akhir ini banyak tempat wisata (c) Pembangunan tentang konsep khususnya pantai yang ditemukan di pengembangan ekowisata. Acuan bagi kabupaten tulungagung, namun sayang peneliti atau akademisi lain yang ingin beberapa pantai belum dikelola dengan baik melakukan penelitian terkait oleh pemerintah kabupaten Tlungagung, salah pengembangan ekowisata di pantai satunya yaitu pantai Sanggar. Pantai Sanggar sanggar Kabupaten Tulungagung. terletak di Desa Jengglungharjo Kecamatan (d) Menambah informasi tentang tempat Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung wisata di Kabupaten Tulungagung. Propinsi Jawa Timur dan karang disekitar pantai. Rumusan masalah Pengertian Ekowisata 57 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 Definisi ekowisata yang pertama keunikan dan keindahan alam kawasan diperkenalkan oleh World Tourism konservasi (Pitana, 2005). Organisation (2003) sebagai berikut: Coy (1998) mengemukakan lima Ekowisata adalahsebagaikegiatan pengelolaan faktor pokok yangmendasar tentang batasan dan pembangunan dalam upaya mencegah atau prinsip utama ekowisata yaitu: mengurangi dampak kerusakan pada (a) Lingkungan. biodiversitas. Kodyat (1998) mendefinisikan Ekowisata harus bertumpu pada Ekowisata sebagai suatu kegiatan perjalanan lingkungan alam dan budaya yang relative wisata yang bertanggung jawab di daerah yang belum tercemar atau terganggu. masih alami atau daerah-daerah yang dikelola (b) Masyarakat dengan kaidah alam dimana tujuannya selain Ekowisata harus dapat memberikan untuk menikmati keindahannya juga manfaat ekologi, sosial dan ekonomi melibatkan unsur pendidikan, pemahaman dan langsung kepada masyarakat tuan rumah. dukungan terhadap usaha-usaha konservasi (c) Pendidikan dan Pengalaman alam serta peningkatan pendapatan masyarakat Ekowisata harus dapat meningkatkan setempat sekitar daerah tujuan ekowisata. pembangunan akan lingkungan alamdan Pada undang-undang RI Nomor 10 budaya terkait sambil memperoleh Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 1 pengalaman yang mengesankan. ayat 5 mengatakan bahwa salah satu daya tarik (d) Keberlanjutan wisata adalah ekowisata, di samping wisata Ekowisata harus dapat memberikan budaya dan wisata minat khusus. Pada pasal 14 sumbangan positif bagi keberlanjutan ayat 1 menyebutkan bahwa pengusahaan daya ekologi dari lingkungan tempat kegiatan. tarik ekowisata merupakan usaha pemanfaatan (e) Manajemen sumber daya alam dan tata lingkungannya Ekowisata harus dapat dikelola dengan untuk dijadikan sarana wisata. Di samping itu cara yang dapat menjamin dayahidup SK Dirjen PHPA Nomor 129/Kpt/DJ/1996 jangka panjang bagi lingkungan alam dan menyebutkan bahwa ekowisata merupakan budaya yang terkait didaerah tempat sebuah kegiatan dan sebagian dari kegiatan kegiatan ekowisata. yang dilakukan secara sukarela, bersifat Eplerwood (1999) mengemukakan sementara dan untuk menikmati gejala bahwa ekowisata adalah bentuk baku dari perjalanan bertanggungjawab di daerah 58 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 alami dan berpetualangan yang dapat harus tetap menjagakeharmonisan menciptakan