IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KEBUN BINATANG SURABAYA SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KOTA SURABAYA

Muhammad Irsyad Djamhur Hamid M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The main purpose of this study is the strategies used by the management of Surabaya Zoo, the implementation of strategies, and the factors supporting and constraining the implementation. This type of study is descriptive with qualitative approachData were collected from the interview and documents related with the implementation of tourism development strategies of Surabaya Zoo as Tourism Destination in Surabaya City. The result of this study is three strategies applied by Surabaya Zoo (Kebun Binatang Surabaya, KBS). These strategies were: improving attractions or products of tourism in KBS by attending ethics and welfares of animals; promoting KBS as being oriented toward effectiveness, efficiency, and goal precision; and optimizing various efforts to enforce and to extend network of cooperation, as well as improving partnership. The implementation of strategies was elaborated into six programs, including Tourism Attraction Development, Structure and Infrastructure Development, Service Quality Improvement, Structure and Infrastructure Development.

Keywords: Implementation of Strategies, Tourism Development, Surabaya Zoo

ABSTRAK

Studi ini ditujukan untuk mengetahui dan menjelaskan strategi Kebun Binatang Surabaya, implementasi strategi beserta faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi.Jenis studi ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Data dalam penelitian ini diperolehdari wawancara dan dokumen yang berkaitan dengan implementasi strategi pengembangan wisata Kebun Binatang Surabaya sebagai Destinasi Wisata di Kota Surabaya.. Hasil dari studi ini adalah terdapat tiga strategi yang diterapkan Kebun Binatang Surabaya yaitu strategi Meningkatkan atraksi atau produk-produk pariwisata di KBS yang tetap memperhatikan etika dan kesejahteraan satwa, mewujudkan promosi KBS yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi, dan tepat sasaran, mengoptimalkan berbagai upaya penguatan dan perluasan jaringan kerjasama serta meningkatkan kemitraan.Implementasi strategi dijabarkan dalam enam program yaitu program pengembangan atraksi wisata, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan mutu pelayanan.

Kata kunci: Implementasi Strategi, Pengembangan Wisata, Kebun Binatang Surabaya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2 Januari 2017| 59 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

PENDAHULUAN serta sebagai salah satu ikon Kota Surabaya, Implementasi adalah rangkuman dari sehingga keberadaan Kebun Binatang Surabaya beberapa kegiatan yang didalamnya sumber daya perlu dipertahankan dan dijaga kelestariannya manusia menggunakan sumber daya lain untuk serta dikelola secara profesional. mencapai sasaran dari strategi (Salusu, 1996: Untuk menjamin supaya pariwisata dapat 409). Implementasi memiliki peranan penting berkembang secara baik dan berkelanjutan serta dalam strategi pengembangan wisata Kebun mendatangkan manfaat bagi manusia dan Binatang Surabaya (KBS) sebagai destinasi wisata meminimalisasi dampak negatif yang mungkin di Kota Surabaya. timbul maka pengembangan pariwisata perlu Pengembangan Kebun Binatang Surabaya didahului dengan kajian yang mendalam, yakni perlu adanya strategi yang dibuat untuk dengan melakukan penelitian terhadap semua diimplementasikan.Implementasi strategi tersebut sumber daya pendukungnya ( Wardiyanta, 2006 : menjadi penting karena merupakan tahapan 47). tersendiri dan sering dipandang sebagai bagian Implementasi strategi pengembangan turunan dari pengambilan keputusan dalam dalam pelaksanaannyaakan sering ditemukan mencapai tujuan. permasalahan yang tidak terduga. Dengan Potensi yang dimiliki KBS dikelola secara menganalisis dokumen rencana strategi tentang kurang optimal sehingga keberadaan aset pengembangan destinasi wisata, pemasaran, dan pariwisata kurang mendapat respon positif kemitraan.Serta faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan dalam bentuk kunjungan.Tolak ukur pengembangan wisata Kebun Binatang Surabaya perkembangan pariwisata adalah pertumbuhan yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. jumlah kunjungan wisatawan yang dapat dilihat Implementasi ini menggambarkan pada tabel 1 jumlah kunjungan wisatawan di keberhasilan dan kegagalan program Kebun Binatang Surabaya. kegiatan.Melihat dari kasus-kasus di atas bahwsannya Kebun Binatang Surabaya masih Tabel 1: Jumlah Kunjungan Kebun Binatang harus dikembangkan segala potensi di dalamnya Surabaya 2009 œ 2013 untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Pengelola Kebun Binatang Surabaya TAHUN JUMLAH KUNJUNGAN harus secepatnya mencari program-program atau 2009 1.153.037 strategi-strategi untuk mengembangkan wisata 2010 924.388 Kebun Binatang Surrabaya. 2011 1.803.830 2012 900.593 KAJIAN PUSTAKA 2013 760.882 Pariwisata Sumber: Dinas Kebudayaan dan Istilah pariwisata terlahir dari bahasa PariwisataJawaTimur Sansikerta yang komponennya terdiri dari : —Pari“ yang berarti penuh, lengkap, berkeliling; Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa tingkat —Wis(man)“ yang berarti rumah, properti, kunjungan ke Kebun Binatang Surabaya kampung, komunitas; dan —ata“ berarti pergi mengalami rata œ rata penurunan pada setiap terus-menerus, mengembira (roaming about) yang tahunnya, dan hanya mengalami peningkatan pada bila dirangkai menjadi satu kata melahurkan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh permasalahan istilah pariwisata, berarti : pergi secara lengkap œ permasalahan seperti konflik kepemilikan KBS, meningggalkan rumah (kampung) berkeliling hewan œ hewan yang semakin sedikit karena terus menerus dan tidak bermaksad untuk menetap tewas, dan pemberitaan media yang negatif di tempat yang menjadi tujuan perjilanan (Pendit, mengenai Kebun Binatang Surabaya. 2002 : 3). Respon Pemerintah Kota Surabaya dari Strategi permasalah tersebut dengan mengeluarkan Strategi merupakan tindakan yang bersifat Perarturan Dairah Kota Surabaya Nomor 19 incremental (senantiasa meningkat) dan terus- Tahun 2012 Tentang Perusahaan Daerah Taman menerus, serta dilakkan berdasarkan sudut Satwa Kebun Binatang Surabaya. Kebun pandang tentang apa yang dihrapkan oleh para Binatang Surabaya yang telah ada tahun 1916 pelanggandi masa depan. Dengan demikian, merupikan wahana konservasi tumbuhan maupun strategi hampir selalu dimulai dari apayang dapat satwa, sarana pendidikan, penelitaan dan rekreasi terjadi dan bkan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinyakecepatan inofasi pasar yang baru dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 60 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

perubahan pola konsumen memerlkan kompetensi menggunakan metode dekriptif adalah sesuai inti (core competencies).Perusahaan perlu mencari dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan ini adalah mendeskripsikan, mengetahui, dan (Umar, 2001: 31).Dari definisi di atas dapat menggambarkan implementasi strategi dijelasken bahwa strategi merupikan sarana pengembangan Kebun Binatang Surabaya sebagai organisasi yang digunakan untuk mencapai destinasi wisata di Kota Surabaya. tujuannya dan dapat diartikan sebagai program Analisis data menggunakan model umum dari tindakan dan komitman atas interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana pemahaman dan penempatan produk ke arah (2014:14). Alasan penulis menggunakan model pencapaian tujuan menyelurah berdasarkan tersebut karena analisis model interaktif ini cocok kekuatan internal danpeluang yang ada. digunakan sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014:14), Pengembagan analisis terdiri dari empat alur kegiatan, yaitu Pengembangan pariwisata ini ada beberapa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian aspek yang perlu diprhatikan yaitu :1) Wisatawan data, serta penarikan kesimpulan. Analisis data (Tourist), harus diketahui karakteristik dari yang digunakan dalam penelitian ini adalah wisatawan, dari negara mana mereka datang, usia, analisis data interaktif.Sejalan dengan analisis hobi, dan pada musim apa mereka melakukan interaktif yang dimaksud, maka dalam penelitian perjalanan; 2) Transportasi, harus dilakkan ini bertujuan untuk menggambarkan secara penelitian bagaimana fasilitas transportasi yang sistematis, faktual, dan akurat. tersedia untuk membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata yang dituju; 3) Atraksi/obyek HASIL DAN PEMBAHASAN wisata, bagaimana obyek wisata dan atraksi yang Dukungan Kelembagaan,Sarana Prasarana akan dijual, apakah memenuhi tiga syarat berikut, dan Finansial apa yang dapat dilihat, apa yang dilakukan dan Struktur kelembagaan Kebun Binatang apa yang dapat dibeli di DTW yang diknjungi; 4) Surabaya secara hirarkis tediri dari Badan Fasilits pelayanan, fasilitas apa saja yang tersedia Pengawas, Direktur Utama, Direktorat di DTW tersebut, bagaimana akomodasi Operasional dan Umum, Direktorat Keuangan dan perhotelan yang ada, restoran, pelayanan umum SDM, Departemen Litbang dan Konservasi, seperti Bank/money changers, kantor pos, Departemen Perawatan Satwa, Departemen telepon/teleks di DTW yangakan dikunjungi Kesehatan Satwa, Departemen General Estate, wisatawan (Oka A. Yoeti 1997: 2-3). Departemen Purchasing, Departemen Corporate Secretary, Departemen Project Development, Implementasi Strategi Departemen Internal Kontrol, Departemen Implementasi strategi adalah sejumlah Keuangan dan Akuntansi, Departemen Harga, dan total aktifitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk Departemen Pengembangan Usaha. dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis. Kebun Binatang Surabaya untuk Agar dapat diimplementasikan secara efektif. penyelenggaraan pengelolaan dan kegiatan- Strategi harus dilembagakan, pelembagaan kegiatan konservasi, pendidikan dan taman strategi yang dimaksud adalah rekreasi maka diperlukan sarana dan prasarana. mengimplemetasikan strategi melalui pemilihan Adapun sarana dan prasarana nya adalah: 1) dan penerapan struktur organisasi yang sesuai dan Sarana utama: kandang mamalia, kandang aves, pembentukan kultur organisasi (corporate culture) kandang reptil, gedung aquarium, fasilitas klinik serta imbalan (reward system) yang dapat dan karantina, gudang pakan, dan rumah sakit mendorong pencapaian kinerja strategi yang hewan; 2) Sarana penunjang: kantor direksi, optimal(J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, kantor sekretariat, kantor marketing, kantor 2003:296). satpam, ruang informasi, gedung auditorium, mushola, panggung anak, menara pantau, areal METODE PENELITIAN kompos, loket masuk, pintu keluar, areal parkir, Penelitian ini merupakan penelitian toilet pengunjung; 3) Sarana pengunjung, rekreasi deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Melalui dan edukasi: kolam renang dan area permainan, metode deskriptif akan diketahui gambaran ilmiah wahana perahu dan sekitar, gedung animal show, yang menjelaskan tentang implementasi strategi children zoo; 4) Komputer, listrik, telephone dan pengembangan wisata Kebun Binatang Surabaya sambungan internet tersedia disetiap fasilitas sebagai destinasi wisata. Alasan lainnya peneliti

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 61 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id kantor dan kandang serta fasilitasnya untuk Tabel 2: Penjabaran Strategi ke dalam Program bekerja; 5) Kendaraan operasional. Secara finansial, anggaran belanja untuk urusanKebun Binatang Surabaya tahun No Strategi Program 2016diperoleh dari: 1) Penjualan tiket masuk 1 Meningkatkan a. Pengembangan pengunjung; 2) Penjualan paket edukasi; 3) atraksi atau atraksi wisata Penjualan titik-titik ekonomi di zona ekonomi; 4) produk-produk b. Peningkatan penjualan titik-titik promosi/iklan; 5) Penjualan pariwisata di sarana dan prasarana cinderamata; 6) Penjualan paket-paket partisipasi KBS yang tetap c. Peningkatan mutu masyarakat; 7) Modal Pemerintah Kota. Anggaran memperhatikan pelayanan belanja untuk urusanKebun Binatang Surabaya etika dan tersebut digunakan untuk pembiayaan pegawai, kesejahteraan konservasi, perawatan,dan lainnya dengan satwa anggaran sebesar Rp. 33.526.382.213,- Adapun 2 Mewujudkan a. Analisa pasar rincian rencana anggaran tertuang dalam dokumen promosi KBS untuk promosi dan Rencana Kerja dan Anggaran Kebun Binatang yang berorientasi pemasaran Surabaya Periode 2016. pada efektifitas, b. peningkatan efisiensi, dan pemanfaatan Penjabaran Strategi ke Dalam Program tepat sasaran teknologi informasi Rencana kerja merupakan dokumen dalam pemasaran perencanaan Kebun Binatang Surabaya yang 3 Mengoptimalkan a. Fasilitasi bantuan memuat kebijakan, program, dan kegiatan berbagai upaya pengelolaan melalui pembagunan yang didasarkan pada kondisi, penguatan dan penawaran program potensi, permasalahan, kebutuhan nyata, di Kebun perluasan Binatang Surabaya, dan berorientasi pada hasil jaringan yang akan dicapai. Rencana kerja berisi gambaran kerjasama serta garis besar dari langkah-langkah pelaksanaan meningkatkan pemerintah dan pembagunan yang dirumuskan kemitraan pada tujuan dan sasaran untuk setiap program dan Sumber: Rencana Karya Pengelolaan Lembaga kegiatan Kebun Binatang Surabaya. Konservasi PDTS KBS Periode 2013-2042 Sesuai dengan Rencana kerja maka ditetapkan strategi yang kemudian dijabarkan ke Pelaksanaan dan Hasil (Capaian) Program dalam program dan kegiatan sebagai berikut: Tingkat keberhasilan capaian program yang telah dilaksanakan Kebun Binatang Surabayamenunjukkan efektifitas strategi yang ditetapkan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai atau tidak.Untuk mengetahui efektifitas strategi dan keberhasilan program tidak dapat dinilai seketika saat program tersebut telah dilaksanakan, namun dibutuhkan indikator kinerja untuk mengukur sejauh mana sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pengukuran indikator kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Adapun uraian mengenai sasaran strategis dan indikatornya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 62 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Tabel 3: Capaian Kinerja KBS Tahun 2016 diantaranya: 1) Melakukan promosi/ kegiatan Triwulan I khusus pada Hari Besar Keagamaan, Hari Libur Nasional dan Hari Peringatan Nasional/ No Sasaran Strategis Indikator Realisasi Internasional; 2) Bekerjasama dengan media pada Kinerja perayaan dan kegiatan khusus mengadakan 1 Terwujudnya atraksi peliputan atau talk-show untuk memasarkan wisata yang bersaing kegiatan yang akan dilakukan di KBS; 3) Melalui 2 Terwujudnya pemasaran yang kegiatan-kegiatan yang diikuti, seperti pameran

efektif dan efisien Jumlah dan pawai, selain turut berperan aktif dan juga 340.792 3 Terwujudnya upaya kunjungan memasarkan serta mempromosikan KBS; 4) penguatan dan wisatawan Dalam proses perundingan untuk memakai perluasan jaringan videotron milik Pemkot Surabaya untuk kerjasama serta mempromosikan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan dilaksanakan oleh KBS. kemitraan Sasaran yang ketiga adalah terwujudnya Sumber: Data Olahan Penulis upaya penguatan dan perluasan jaringan kerjasama serta peningkatkan kemitraan.Program Sasaran pertama adalah terwujudnya yang mendukung pencapaian sasaran ini adalah atraksi wisata yang bersaing sesuai dengan etika program fasilitasi bantuan pengelolaan melalui dan kesejahteraan satwa. Program yang penawaran program.Sedangkan tolak ukur capaian menunjang keberhasilan sasaran tersebut adalah sasaran ini adalah kunjungan wisatawan. pengembangan atraksi wisata dan peningkatan Kerjasama dengan Pemkot Surabaya sarana dan prasarana. Mengingat jumlah khususnya melalui Dinas Pariwisata dan kunjungan wisatawan pada triwulan I tahun 2016 kelompok Travel perjalanan dapat di tingkatkan maka perlu diketahui atraksi wisata yang dimiliki sesuai dengan program pemerintah untuk KBS serta alasan wisatawan mengunjungi KBS. menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Pengembangan daya tarik ditunjang Surabaya. Beberapa program yang dapat dikaitkan dengan pembangunan dan pengembangan bersam yaitu: 1) Memasukkan kunjungan ke KBS infrastruktur melalui beberapa program kegiatan, sebagai bagaian dari kunjungan wajib dalam diantaranya: 1) melakukan upaya penyelesaian kunjungan objek wisata di Surabaya; 2) aset-aset non-tanah dan not-satwa; 2) melakukan Berinteraksi dengan program-program kunjungan penambahan kandang, bangunan dan fasilitas pada lainnya, seperti kunjungan kapal pesiar yang lahan-lahan kosong di KBS; 3) melakukan regular ke Surabaya dengan memasukkan perbaikan kandang untuk meningkatkan kunjungan ke KBS dapat berkunjung dan kesejahteraan satwa; 4) melakukan perbaikan- memahami satwa endemik seperti perbakan bangunan dan fasilitasnya yang , Bekantan, Babirusa dan Curik ; 3) menunjang kerja keseharian atau fasilitas lain Bekerjasama dengan kelompok travel perjalanan yang dapat membahayakan pengunjung; 5) dalam memastikan visit the Surabaya zoo dengan menambakan secara regular pada kandang terbuka paket-paket wisata yang menarik. dan tertutup taman dan pengkayaan untuk Tolak ukur dari 3 (tiga) sasaran diatas menunjang perilaku alami satwa; 6) melakukan adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke perbaikan akses masuk dan keluar pengunjung; 7) KBS. Jumlah kunjungan wisatawan pada Bulan melakukan renovasi pagar pembatas luar. Januari œ Maret Tahun 2013 œ 2016: Sasaran yang kedua adalah terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk Tabel 4: Jumlah Kunjunga Wisatawan Januari- meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Maret 2016 Program yang mendukung pencapaian ini adalah program analisa pasar untuk promosi dan Bulan 2013 2014 2015 2016 pemasaran, pemanfaatan teknologi informasi dan Januari 128.684 170.706 158.403 176.450 pembuatan bahan-bahan promosi. Sedangkan Februari 48.095 4.556 66.715 75.148 tolak ukur capaian sasarannya adalah jumlah Maret 82.342 67.716 87.656 89.194 kunjungan wisatawan. Sumber: Laporan Hasil Kerja PDTS KBS Program promosi dan pemasaran harus Triwulan I ditingkatkan secara efektif dan efisien. Program promosi dan pemasaran yang dilakukan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 63 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Berdasarkan Laporan Hasil Kerja PDTS Kondisi sosial dan keamanan di suatu KBS Triwulan I Tahun 2016 terdapat jumlah daerah menjadi faktor pendukung keberhasilan kunjungan wisatawan pada tahun 2011 œ 2015, implementasi strategi pengembangan KBS, karena berikut tabelnya: hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan wisatawan berkunjung.Hingga saat Tabel 5: Jumlah Kunjungan Wisatawan 2011-2015 ini kondisi sosial dan keamanan di Kota Surabaya dan khususnya di sekitar Kebun Binatang Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Surabaya masih stabil untuk mendukung kegiatan Jumlah 1.105 924. 1.164 1.106 1.333 kepariwisataan. .223 595 .771 .731 .887 Sumber:Laporan Hasil Kerja PDTS KBS Faktor PenghambatImplementasi Strategi Triwulan I Tahun 2016 Pengembangan Wisata KBS Sebagai Destinasi Wisata di Kota Surabaya Faktor Pendukung Implementasi Strategi a) Ketersediaan anggaran Pengembangan Wisata KBS Sebagai Destinasi Ketersediaan anggaran merupakan faktor Wisata di Kota Surabaya penghambat implementasi strategi Kebun a) Potensi wisata Binatang Surabaya.Hal tersebut dikarenakan Kebun Binatang Surabaya memiliki anggaran belanja untuk pengelolaan digunakan kekayaan potensi pesona flora dan fauna yang untuk pembiayaan pegawai, tenaga kerja lainnya, sampai sekarang masih tetap terkelola, sehingga outsourcing, konservasi, organisasi, administrasi menjadi destinasi wisata yang terkenal di Jawa dan umum, pemeliharaan dan perbaikan, pajak Timur.Hal inilah yang menjadikan kekayaan dan retribusi dan lainnya.ketersediaan anggaran potensi pariwisata sebagai faktor pendukung untuk menutup beban KBS yang telah implementasi strategi KBS.Lokasi KBS yang direncanakan dalam rencana anggaran perusahaan strategis, juga didukung dengan keanekaragaman tahunan selalu kurang, bahkan terdapat utang flora, fauna dan nilai sejarah yang telah lama dalam pengelolaan KBS setiap tahunnya. dikenal. Kekurangan dana dari pengelolaan tebantu oleh b) Sarana dan prasarana program-program kemitraan yang dilakukan oleh Sarana dan Prasarana merupakan bagaian KBS. penting dalam menunjang penyelenggaraan b) Pengelolaan media sosial pariwisata.Sehingga ketersediaan sarana dan Media sosial merupakan faktor prasarana dapat dijadikan faktor pendukung dalam penghambat implementasi strategi implementasi strategi pengembangan pengembanagan wisata KBS.Media sosial yang kepariwisataan.Ketersediaan saran dan prasarana dimiliki sudah cukup lengkap untuk penunjang dapat menjadi faktor pendukung mempromosikan potensi yang dimiliki pengembangan wisata. Sarana dan prasarana KBS.Media sosial tersebut diantaanya Facebook, tersebut meliputi layanan pengunjung, Twitter, Instagram dan Aplikasi.Akan tetapi aksesbilitas, danfasilitas penunjang. Peningkatan dalam pengelolaanya dalam mengisi konten media sarana dan prasarana pariwisata tersebut secara sosila tersebut KBS belum mampu untuk langsung memberikan pengaruh terhadap mengoperasikannya.Media sosial menjadi wujud peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke promosi yang paling murah dan memiliki Kebun Binatang Surabaya. jangkauan yang paling luas untuk mengenalkan c) Adanya peran serta masyarakat potensi yang dimiliki. Dengan adanya partisipasi masyarakat yang lebih aktif akan memperbaiki citra Kebun KESIMPULAN DAN SARAN Binatang Surabaya dan dapat mewujudkan Kesimpulan pengembangan wisata yang berkelanjutan. Bentuk 1.Implementasi strategi dalam mewujudkan dari peran serta masyarakat adalah melalui Kebun Binatang Surabaya sebagai destinasi membuka kesempatan bekerja di Kebun Binatang wisata Kota Surabaya didukung dengan adanya Surabaya, melakukan peembinaan kepada dukungan finansial, sarana prasarana dan pedagang asongan di lokasi parkir Kebun kelembagaan dalam melaksanaan program dan Binatang Surabaya yang telah berjualan, dan kegiatan. Adapun implementasi strategi yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dilakukan Kebun Binatang Surabaya ke dalam 4 di lingkungan sekitar. program utama yaitu : program pengembangan d) Kondisi keamanan yang stabil atraksi wisata, pengembangan sarana prasarana,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 64 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id pengembangan pemasaran, dan pengembangan dilaksanakan dengan fasilitasi melalui kemitraan. pengajuan proposal terkait program a. Pada strategi peningkatkan atraksi atau perawatan hewan, pelatihan SDM, produk-produk wisata di Kebun Binatang peningkatan sarana prasarana, dan event Surabaya yang tetap memperhatikan etika tahunan. Bentuk pelaksanaan kegiatan dan kesejahteraan satwa telah berrhasil fasilitasi penyelenggaraan event tahunan dilaksanakan melalui program seperti panggung hiburan di hari libur pengembangan produk wisata, nasional, program adopsi hewan dengan pengembangan sarana prasarana, dan pemberian makan selama 5 tahun, dan peningkatan mutu pelayanan. Program penambahan fasilitas seperti papan penunjuk pengembangan atraksi wisata dilaksanakan arah, papan informasi dan peta KBS. dengan mengembangkan atraksi wisata 2.Implementasi strategi Kebun Binatang Surabaya Childreen Zoo, Perahu Wisata, Aquarium, dapat dikatakan belum maksimal dengan jumlah dan Paket Edukasi, dengan bertambahnya kunjungan wisatawan yang tiap tahunnya masih atraksi wisata jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini ke KBS diharapkan meningkat. Selain itu disebabkan oleh Faktor pendukung dan terdapat upaya peningktan sarana dan penghambat implementasi strategi Kebun prasaranayang telah terlaksana dengan Binatang Surabaya.Faktor pendukungnya adalah penyelesaian aset-aset non-tanah dan not- adanya potensi yang dimilik Kebun Binatang satwa, penambahan kandang, bangunan dan Surabaya untuk dikembangkan, tersedianya fasilitas pada lahan-lahan kosong di KBS, sarana dan prasarana yang memadai, adanya perbaikan kandang untuk meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan, kesejahteraan satwa, perbaikan-perbakan dan kondisi keamanan yang stabil.Sedangkan bangunan dan fasilitasnya yang menunjang faktor penghambatnya adalah ketersediaan kerja keseharian atau fasilitas lain yang anggaran untuk melaksanakan program dan dapat membahayakan pengunjung;, kegiatan. Keberhasilan dan efektifitas penambahan secara regular pada kandang implementasi strategi yang dilaksanakan Kebun terbuka dan tertutup taman dan pengkayaan Binatang Surabaya dapat diukur melalui untuk menunjang perilaku alami satwa, indikator kinerja jumlah kunjungan wisatwan . perbaikan akses masuk dan keluar pengunjung, renovasi pagar pembatas luar. b. Pada strategi promosi Kebun Binatang Saran Surabaya yang berorientasi pada efektifitas, 1. Untuk meningkatkan efektifitas dalam efisiensi, dan tepat sasaran telah berhasil implementasi strategi diperlukan anggaran diterapkan melalui program analisa pasar yang sesuai total pemasukan dengan total untuk promosi dan peningkatan pengeluaran. Sehingga perlu adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam perencanaan secara matang mengenai promosi. Analisa pasar untuk promosi Rencana Kerja Anggaran destinasi wisata dengan penelitian yang Tahunan.Memprioritaskan program dan dilakukan oleh tenaga ahli dan mahasiswa kegiatan dalam setiap tahunnya sesuai yang melakukan penelitian dengan kebutuhan untuk mengurangi pengeluaran memberikan rekomendasi terkait potensi yang tidak diperlukan. Pemasukan dan pasar KBS dan pengembangn wisata KBS. pengeluaran yang tidak sama dapat diatasi Pemanfaatan teknologi informasi telah dengan memaksimalkan kerjasama yang telah ditingkatkan dengan adanya optimalisasi dibangun dengan mitra untuk mencari solusi jaringan internet kantor, pengembangan bersama. Aplikasi Surabaya ZOO, dan pengelolaan 2. Keberhasilan implementasi strategi konten media sosial Facebook dan membutuhkan adanya dukungan dari semua Instagram PDTS KBS. stakeholders pariwisata, sehingga kerjasama c. Pada strategi mengoptimalkan berbagai antara 5 pilar yaitu pemerintah, swasta, upaya penguatan dan perluasan jaringan komunitas masyarakat, media, dan akademisi kerjasama serta meningkatkan kemitraan perlu ditingkatkan. Pemerintah dapat telah berhasil diterapkan melalui program melakukan koordinasi dengan pihak-pihak fasilitasi bantuan pengelolaan melalui swasta dalam mengembangkan Kebun penawaran program. Program ini Binatang Surabaya.Swasta dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 65 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

mengembangkan Kebun Binatang Surabaya Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. melalui bantuan CSR, penyelenggaraan event, Yogyakarta : ANDI dan Investasii bagi hasil.Komunitas masyarakat dapat menambah wawasan Wheelen, Thomas L And J, David Hunger. 2003. mengenai perilaku satwa dan peningkatan Strategic Management and Business peran serta masyarakat.Media dapat Policy. Nine Edition, Pearson Education, membantu promosi Kebun Binatang Surabaya New Jersey. melalui penyampaian informasi kepada masyarakat.Sedangkan untuk akademisi dapat Yoeti, A. Oka. 1997. Perencanaan dan melakukan penelitian terkait pengembangan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Kebun Binatang Surabaya. Pradnya Paramita. 3. Penyelenggaraan event pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan berbagai kegiatan yang mendatangkan wisatawan. Dengan event pariwisata yang pasti dan terjadwal dapat dijadikan sebagai kalender pariwisata Kebun Binatang Surabaya.Sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menjadwalkan sebelumnya untuk menikmati event tersebut. 4. Kebun Binatang Surabaya dikelola oleh Perusahaan DaerahTaman Satwa Kebun Binatang Surabaya.Bentuk Perusahaan Daerah merupakan salahsatu bentuk BUMD yang berada dibawahpengawasankepala daerah. Penulis menyarankanbentuk lembaga ini dipertahankankarena selain diawasi langsung oleh kepala daerah terkait,Perusahaan Daerah berdasarkan UU No. 5 Tahun 1962tentang Perusahaan Daerah menyebutkan bahwa modal dapat dimiliki 100% oleh pemerintah daerah sehingga hasil keuntungan pengelolalaan Perusahaan Daerah dapat digunakan kembali untuk pembangunan daerah tersebut. 5. Optimalisasi edukasi paket yang menarik untuk promosi kegiatan dengan sekolah- sekolah di Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur untuk mengadakan kegiatan di lokasi Kebun Binatang Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis. USA: SAGE Publications, Inc.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya Perarturan Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: PT. Gramedia.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2Januari2017| 66 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id