Melawan Korupsi Dari Aceh Sampai Papua

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Melawan Korupsi Dari Aceh Sampai Papua Kata Pengantar Melawan Korupsi Dari Aceh Sampai Papua 10 Kisah Pemberantasan Korupsi di Indonesia Kata Pengantar Melawan Korupsi Dari Aceh Sampai Papua 10 Kisah Pemberantasan Korupsi di Indonesia Melawan Korupsi dari Aceh sampai Papua Melawan Korupsi: Dari Aceh sampai Papua 10 Ksah Pemberantasan Korups d Indonesa Hak Cpta © Kemtraan bag Pembaruan Tata Pemerntahan d Indonesa Pertama kal dterbtkan oleh Kemtraan bag Pembaruan Tata Pemerntahan d Indonesa, Aprl 2006 Jl. MH Thamrn Kav.9, Jakarta 10350 Telp. [61 21] 3902566, 3902626 Fax [62 21] 2302933, 2303924 www.kemtraan.or.d Editor: Dadang Trisasongko, Sofie Arjon Schuette, Veven Sp. Wardhana Assten Edtor: Inda Loekman Ilustras & dsan sampul: Muhammad Syafuddn (Ifoed) Percetakan: PT Penebar Swadaya ISBN: 979-99791-8-8 Kata Pengantar Daftar Isi 1. Kata Pengantar (H.S. Dllon, Kemtraan bag Pembaruan Tata Pemerntahan d Indonesa) ................ v 2. Pendahuluan (Bambang Widjojanto, Kemitraan bagi Pem- baruan Tata Pemerntahan d Indonesa) ........................ v 3. Menguak Korupsi di Daerah Konflik (Akhiruddin Mahjuddin, GeRAK) ................................... 2 4. Bola Salju bagi Korupsi di Sulawesi Selatan (Elyas Joseph, LBHP2) ...................................................... 36 5. Konfrontas Menguak Bau Busuk d KPU (Arf Nur Alam, FiTRA) ................................................... 68 6. Koals Antarumat Beragama Melawan Korups (Isnan Mualldn, LP3 UMY) .......................................... 98 7. Ketka Ka Mengontrol Anggaran Daerah (A.S. Burhan, P3M) ............................................................. 116 8. Wakil Rakyat Menjarah Uang Rakyat (Sald Isra, FPSB) ................................................................. 132 9. Melacak Dana Pajak untuk Rakyat Banyak (Hen Yulanto, TI Indonesa) ........................................... 158 10. Langkah Awal Membangun Koms Pemberantasan Ko- rupsi (Erry Riyana Hardjapamekas, KPK) ..................... 170 11. Menggerakkan Masyarakat Papua Menghadap Korups (Bambang Sugono, Maftuh Effend, dan Yusak E. Reba, iCS Papua) ............................................... 190 12. Pemberantasan Korups: Dar Keluh-kesah Menjadi Perlawanan (Teten Masduki, iCW) .................. 206 13. Sngkatan ................................................................................ 226 Melawan Korupsi dari Aceh sampai Papua v Kata Pengantar Kata Pengantar emtraan bag Pembaruan Tata Pemerntahan (Part nership for Governance Reform in Indonesia) merupakan Kkerjasama antara pemerintah indonesia, organisasi ma- syarakat spl, dan sektor swasta dan kalangan donor nternas- onal dengan tujuan memfasilitasi dan mendukung reformasi tata pemerntahan d Indonesa. Makn lama makn dsadar bahwa sstem tata pemerntahan tdak bsa hanya dubah melalu prak- tek-praktek yang dlakukan dar luar. D sampng tu, kepemlkan nasonal (national ownership) merupakan kunci ke arah perubahan. Karena tu, Kemtraan mempertemukan berbaga elemen dalam pemerntahan dan kalangan masyarakat yang memlk komtmen tngg terhadap reformas tata pemerntahan, mendorong dalog dan pengembangan jaringan di kalangan mereka. Kemitraan juga mendukung upaya-upaya mereka dalam mengembangkan de-de, strateg dan program-program aks, khususnya program-program yang bsa ddukung oleh para donor. Dalam perode dua tahun pertama, Kemtraan bag Pem- baruan Tata Pemerntahan telah menghaslkan karya-karya kajian mendalam dalam masalah korupsi di indonesia. Hasil kajian ini, yang ditindaklanjuti dengan konsultasi publik yang dilakukan untuk mengembangkan rencana aksi nasional untuk memerangi korupsi, Kemitraan mulai menjalankan strategi dan berbagai saran pemecahan pada tahun 2003. Kemitraan juga telah meluncurkan beberapa inisiatif dan mendukung beberapa mitra terpilih dalam menjalankan proyek-proyek yang sesuai dengan strateg Kemtraan. Hingga saat ini, Kemitraan telah mendukung dan menjadi bagian penting dari beberapa upaya dan pencapaian yang seha- rusnya bisa dipublikasikan secara lebih luas. Upaya-upaya atau pencapaian seperti ini memerlukan penyebarluasan dengan lebih rinci dan lengkap karena akan mampu menyingkap beberapa pendekatan baru dan unk dalam mengatas masalah korups. Tujuan dari penerbitan berjudul Melawan Korupsi dari Aceh v Melawan Korupsi dari Aceh sampai Papua sampai Papua n adalah untuk mendorong dskus dan replkas d Indonesa dan bahkan d belahan lan duna. Seluruh 10 (sepuluh) cerita yang ada dalam buku ini ditulis dalam Bahasa Indonesa. Kemtraan menyampakan penghar- gaan dan ungkapan terma kash kepada James Boyd, yang telah menata dengan apk pengungkapan dalam Bahasa Inggrs tanpa kehlangan makna dan semangat sepert yang terungkap dalam Bahasa indonesia. Kemitraan juga berterima kasih secara khusus kepada Mohammad Syafuddn (Ifoed), yang telah menangkap essensi laporan ini dengan cerdik hingga menggelitik pemikiran siapa pun yang membacanya. Temuan-temuan, nterpretas dan kesmpulan yang terungkap dalam buku n sepenuhnya berada d tangan penuls masng-mas- ng laporan dan semata-mata adalah buah pkr para penuls tanpa perlu mencerminkan pandangan-pandangan Kemitraan. Karena itu, ketepatan data dan fakta yang tercantum dalam publikasi ini dan akbat-akbat apa pun yang tmbul dar publkas n adalah sama sekali di luar tanggung jawab Kemitraan, anggota Govern- ng Board atau lembaga yang mereka wakl ataupun organsas afiliasinya. H.S. Dllon Drektur Eksekutf Jakarta, December 2005 v Kata Pengantar Upaya Membangun Gerakan Antikorupsi Kata pengantar: Bambang Widjojanto1 aat bicara perihal korupsi, ada kecenderungan yang menarik untuk dikaji. Ternyata, korupsi telah menjadi salah satu Skosakata yang selalu hadir pada berbagai perbincangan dalam keharan. D meda massa, berta korups selalu hadr dalam setap pembertaan. Korups bahkan ddskuskan oleh banyak kalangan, bak oleh kalangan yang benar-benar antkorups maupun oleh para pihak yang bicaranya antikorupsi namun berkelakuan agak dan bahkan sangat koruptf. Pendeknya, “korups” ada dalam poss sebaga subyek dan obyek, atau subyek yang sekalgus obyek, serta muncul dalam berbagai diskusi dan diskursus. Lihat saja: ada cukup banyak kalangan maupun kelompok yang mendorong gerakan antikorupsi, juga mulai cukup banyak buku yang menuls soal korups dengan menganalssnya dalam berbaga perspektf, selan pula ada banyak dskus, semnar, hngga talkshow d layar televs yang membahas persoalan korups. Selan tu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang antikorupsi juga kian meningkat jumlahnya, dan ada cukup banyak kasus korupsi yang tengah disidik kendati masih sangat banyak yang belum sempat dperksa, atau sedang dadl d muka persdangan, atau yang sudah dvons. Ada juga banyak sinyalemen dan fakta bahwa sikap dan tin- dak koruptif masih ada dan terus terjadi di mana-mana – yang sebagiannya bekerja secara sistematis dan terstruktur dalam sistem kekuasaan dan sistem sosial masyarakat. Korupsi juga masih kerap dijadikan sebagai sekadar jargon politik dari suatu kekuasaan, sementara di sebagian lainnya dijadikan program yang secara serius dilakukan untuk membangun tata pemerintahan yang 1 Bambang Widjojanto, Penasihat Kemitraan untuk Anti Korupsi. v Melawan Korupsi dari Aceh sampai Papua bak (good governance) melalu gerakan reformas atau perbakan tata pemerntahan (governance reform). Yang menarik, di tengah perbincangan dan kehendak untuk melakukan pemberantasan korups, pada saat yang sama tersny- alisasi bahwa perilaku dan tindak korupsi justru kian meningkat. Fakta n menyebabkan dua hal sekalgus, yatu: pertama, berkem- bang skap fatals yang menympulkan bahwa korups memang sult dberantas dan sult dtangan sehngga skap permsf untuk ikut juga melakukan korupsi meningkat; kedua, ada berbagai upaya kreatf untuk tetap membangun gerakan antkorups d dalam sstem sosal masyarakat dengan membentuk zona-zona antkorups. Dalam stuas n, ada kegarahan untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan tindakan antikorupsi, sekecil apapun tndakan tersebut. Korups harus “dlawan” dan ternyata dapat “ditaklukkan” secara sistematis dengan cara-cara yang cerdas dan kreatif. Berbagai tulisan yang dirangkum dalam buku ini juga bicara soal korups. Fokus perhatan dletakkan pada berbaga upaya konkret yang tengah dan telah dlakukan berbaga kelompok masyarakat spl untuk “menaklukkan” laku korups dan sekal- gus mendorong gerakan antkorups dalam masyarakat. Kendat hanya mendeskrpskan 10 (sepuluh) pengalaman yang danggap menark, toh ada banyak hal pentng yang dapat dpaka untuk memakna, mengnspras, dan mereplkas upaya konkret dan sistematis untuk mendorong gerakan sosial antikorupsi secara lebh masf. Berbaga tulsan n memuat beberapa hal, yatu: Kesatu: tema tulisan cukup beragam, termasuk yang didasar- kan atas kewilayahan, sepert: “Menguak Korups d Nanggroe Aceh” dan “Bola Salju bagi Korupsi di Sulawesi Selatan”; Kedua: tema yang ddasarkan siapa yang melakukan perlawanan terhadap laku korupsi, sepert: “Ketka Ka Mengontrol Anggaran Daerah”, “Koals Antar Umat Beragama Melawan Korupsi”, dan “Wakil Rakyat Menjarah Uang Rakyat di Sumatera Barat”; Ketga: tema yang member perhatan pada lembaga tempat korupsi terjadi, seperti tulisan perihal korupsi yang terjadi di v Kata Pengantar Koms Pemlhan Umum (KPU) maupun yang berkat dengan penyusunan anggaran daerah; Keempat: tema yang berkatan dengan strategi pemberan- tasan korupsi, seperti: “Gerakan Kultural Menghadapi Korupsi d Papua” dan “Pemberantasan Korups: Mengubah Keluh Kesah Menjadi Perlawanan”, dan “Melacak Dana Pajak untuk Rakyat Banyak”. Kelma: tema yang berkatan dengan upaya membangun lembaga antikorupsi yang profesonal dan berntegrtas, sepert:
Recommended publications
  • The Role of Strategic Alliances Between Ngos and the Local Media in Making Health Services Responsive to the Poor in Makassar Ci
    The Role of Strategic Alliances between NGOs and the Local Media in making Health Services responsive to the Poor in Makassar City, South Sulawesi Province, Indonesia International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) Darmawan Triwibowo* *This paper was prepared by Darmawan Triwibowo, and was a part of International IDEA’s Democracy and Development programme work in 2011. This document was selected as a contribution to stimulate debate on and increase knowledge about the impact of democratic accountability on services. © International Institute for Democracy and Electoral Assistance 2012 The International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) publications are independent of specific national or political interest. Views expressed in this publication do not necessarily represent the views of International IDEA, its Board or its Council members. 2 Contents 1. Background ....................................................................................... 4 2. The role of the mass media in promoting accountability .............. 4 3. Makassar: A strategic alliance between NGOs and the local media ......................................................................................... 6 4. Key factors influencing effective accountability mechanisms .... 12 5. Conclusions ..................................................................................... 22 3 1. Background Decentralization has become one of the key features of Indonesia’s democratization process since 1999.
    [Show full text]
  • Kepemimipinan Politik Danny Pomanto Di Kota Makassar Skripsi Program Studi Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerin
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Hasanuddin University Repository KEPEMIMIPINAN POLITIK DANNY POMANTO DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ilmu Politik pada Departemen Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Disusun oleh: Olan Nur Rakhmat Johansyah E111 12 251 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK DAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 KATA PENGANTAR Segala puji serta dengan penuh rasa syukur yang dalam, penulis memanjatkan doa yang tiada henti-hentinya kepada Allah SWT, pencipta langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, pemilik kesempurnaan, meliputi segala ilmu pengetahuan serta kuasa yang tiada batas kepada penulis, serta sholawat dan salam selalu senantiasa tercurahkan dari hati yang paling dalam kepada Nabiullah Muhammad SAW sebagai pembawa cahaya serta petunjuk kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa bimbingan, arahan serta dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak sulit rasanya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, melalui penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada berbagai pihak yang telah mengarahkan dan memberikan semangat kepada penulis, antara lain kepada: 1. Buat kedua orang tua penulis, sebagai penyemangat hidup di dunia ini, yang sangat penulis cintai dan sayangi, Ayah Johansyah Mansyur dan Ibu Indar Arifin yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang, cinta dan pengorbanan keringat dan air mata. Untaian doa serta pengharapan tiada henti, yang hingga kapan dan dimanapun penulis tidak akan iv bisa membalasnya.
    [Show full text]
  • Conference Series
    Governance and Poverty: The Governance Crisis of The Local Government Gregorius Sahdan1 {[email protected]} STPMD "APMD" Yogyakarta1 Abstract: This paper departs from the problem that poverty and corruption are still the biggest problems in the governance of local government in Indonesia. Since the reformation in 1998, the government has carried out various agendas to encourage the transformation of local governance both through changes in institutional models of local governance from institutional models that are rich in poor structure functions to a more streamlined institutional model. Local governments also through legislation products on local government, have been encouraged to carry out bureaucratic reform and even the Permenpan No.11 of 2015 concerning the Road Map of Bureaucratic Reform has explicitly had a road map for bureaucratic reform as a key agenda for improving local governance, but so far the results have not had an impact on reducing corruption which impedes the realization of public welfare. Poverty remains a ghost that surrounds the administration of local government in Indonesia. The question posed in this paper is "how are local governance in Indonesia? To what extent does the influence of local governance in Indonesia affect poverty and corruption reduction? The results of the study show that local governance has not been fully implemented in accordance with the 1998 reform agenda, especially in combating corruption and poverty. These findings indicate that our local governance is still facing a crisis, has not been able to eradicate poverty and corruption. Keywords: Governance, Governance Crisis, Local Government, Poverty 1 Introduction Decentralization having been carried out since 2001 and local leaders election (Pilkada) which have been carried out since 2005 do not always contribute to the better initiatives of the local governance.
    [Show full text]
  • 45173-EN-Fighting-Corruption-From-Aceh-To-Papua-10-Stories-On-Corruption-Eradication-In-I.Pdf
    Introduction Fighting Corruption From Aceh To Papua 10 Stories on Corruption Eradication in Indonesia i Fighting Corruption: From Aceh To Papua Fighting Corruption: From Aceh to Papua 10 Stories on Combating Corruption in Indonesia Copyright © Partnership for Governance Reform in Indonesia First Edition issued By the Partnership for Governance Reform in Indonesia, April 2006 Jl. MH Thamrin Kav.9 Jakarta 10350, Indonesia Telp. [61 21] 3902566, 3902626 Fax [62 21] 2302933, 2303924 www.kemitraan.or.id Editor of English version: Sofie Arjon Schuette Editor of Indonesian version: Dadang Trisasongko, Veven Sp. Wardhana, Sofie Arjon Schuette Assistant Editor: Inda Loekman Translation: James Boyd Illustration & cover design: Muhammad Syaifuddin (Ifoed) Printing Company: PT Penebar Swadaya ISBN: 979-99791-7-X ii Introduction Table of Contents 1. Foreword (H.S. Dillon, Executive Director, Partnership for Governance Reform in Indonesia) ............................... v 2. Introduction (Bambang Widjojanto, 3artnership for Governance Reform in Indonesia) ....................................... vii 3. Uncovering Corruption in Aceh (ANhiruddin 0ahMuddin,GeRA.) ........................................ 2 4. Anticorruption Snowball in South Sulawesi (Elyas Joseph, LBHP2i) .......................................................... 36 5. Something Rotten in the KPU (Arif Nur Alam, Fitra) ............................................................ 68 6. Interfaith Coalition Against Corruption (Isnaini Muallidin, LP3 UMY) ............................................
    [Show full text]
  • Jeneberang River Basin Management Capacity
    JENEBERANG RIVER BASIN MANAGEMENT CAPACITY Establishing of a Public Corporate in South Sulawesi Province in INDONESIA: Assessment and Stakeholders’ Participation PANDU SW. AGENG KTH Chemical Engineering and Technology Master of Science Thesis Stockholm 2005 PANDU SW. AGENG JENEBERANG RIVER BASIN MANAGEMENT CAPACITY ESTABLISHING OF A PUBLIC CORPORATE IN SOUTH SULAWESI PROVINCE IN INDONESIA: ASSESSMENT AND STAKEHOLDERS’ PARTICIPATION Master of Science Thesis STOCKHOLM 2005 PRESENTED AT INDUSTRIAL ECOLOGY ROYAL INSTITUTE OF TECHNOLOGY TRITA-KET-IM 2005:24 ISSN 1402-7615 Industrial Ecology, Royal Institute of Technology Stockholm 2005 www.ima.kth.se Pandu SW. Ageng Master Thesis Disasters have spread throughout the land and sea, because of what the people have committed. He thus lets them taste the consequences of some of their works, that they may return (to the right works). Al-Furqan, 30 : 41 For my loving parents, Maria and Soenarto "When planning for one year, there's nothing better than planting grain, When planning for ten years, there's nothing better than planting trees, When planning for a lifetime, there's nothing better than planting men". Guanzi, (551 - 479 BC) i Jeneberang River Basin Management Capacity Pandu SW. Ageng Master Thesis Acknowledgement Firstly, I would like to thank to my supervisor, adjunct, Larsgöran Strandberg for his valuable guidance and precious advice during work. I also wish to express my special gratitude to director of studies, Nils Brandt, for input on the research methodology. My sincere gratitude goes to all people that provided me with important information, valuable explanation and helpful discussion during the fieldwork in Jakarta and Makassar, Indonesia: Bambang Hargono and Subandi from Proyek Induk (Jeneberang River Basin Development Project); Toshio Katayama, Agnes (JICA-CTI); Rina Agustin, the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure (KIMPRASWIL); Makassar Major Mr.
    [Show full text]
  • Quo Vadis Pilkada Indonesia
    QUO VADIS PILKADA INDONESIA Wira Atma Hajri Fakultas Hukum, Universitas Islam Riau email: [email protected] ABSTRAK A. Pendahuluan erdebatan mengenai pemilihan kepala daerah (pilkada) Berdasarkan Pasal 18 Ayat (4) UUD 1945, melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau pemilihan kepala daerah adalah persoalan P secara langsung melalui rakyat adalah perdebatan klasik open legal policy, sehingga pemilihan langsung maupun tidak langsung adalah namun begitu “panasnya” ketika diangkat ke permukaan dari sama-sama pemilihan yang demokratis. masa ke masa yang sepertinya takkan pernah padam. Sering Karena itu, hal ini tidak perlu disoalkan. kali dipahami bahwa pilkada secara langsung melalui rakyatlah Hal yang perlu disoalkan adalah mengapa yang demokratis. Ketika diwacanakan atau dikembalikan pilkada pemilihan kepala daerah selama ini banyak ke DPRD seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang menghasilkan kepala daerah yang terlibat Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, kasus korupsi. dan Walikota, kemudian memunculkan reaksi dari berbagai pihak. Tak hanya masyarakat yang awam dengan konstitusi, Kata Kunci: Demokrasi Daerah, Election, demokrasi, dan politik, para legislator bahkan segelintir ahli-ahli Korupsi Hukum Tata Negara pun ikut terseret dalam arus perdebatan itu untuk anti dengan pilkada melalui DPRD. Dikatakan bahwa ABSTRACT andaikata pilkada melalui DPRD adalah sebagai bentuk kemunduran demokrasi, “sekarat” daulat rakyat, bahkan ada Based on Article 18 Paragraph (4) of the yang mengatakan pemilihan yang tidak demokratis. 1945 Constitution, the election of regional heads is a matter of open legal policy, so Tulisan ini dimulai dengan telaah Penulis mengenai frasa that direct or indirect election is the same ”dipilih secara demokratis” dalam Pasal 18 Ayat (4) UUD 1945.
    [Show full text]
  • Harmin Hatta P1400211010
    TESIS PENGARUH FAKTOR ISU “PUTRA DAERAH” DAN ASPEK ORGANISASI DALAM KOMUNIKASI KAMPANYE PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DI KABUPATEN ENREKANG The Influence of the Factor of “Local Son ” Issue and Organizational Aspects In Campaign Communication Of Governor and Vice Governor Election of South Sulawesi Province in 2013 in Enrekang Regency HARMIN HATTA P1400211010 PROGRAM PASCASARJANA KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 PENGARUH FAKTOR ISU “PUTRA DAERAH” DAN ASPEK ORGANISASI DALAM KOMUNIKASI KAMPANYE PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DI KABUPATEN ENREKANG Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun dan diajukan oleh HARMIN HATTA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 ii HALAMAN PENGESAHAN Judul :Pengaruh Faktor Isu “Putra Daerah” Dan Aspek Organisasi Dalam Komunikasi Kampanye Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Di Kabupaten Enrekang Nama : Harmin Hatta N.P.M. : P1400211010 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Studi Media dan Dinamika Politik Makassar, Desember 2013 Menyetujui Komisi Penasehat Ketua Anggota Prof. Dr. H. M. Tahir Kasnawi, SU Dr. H. M. Iqbal Sultan, M.Si NIP. 19480915 197803 1 001 NIP. 19631210 199103 1 002 Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc. NIP. 19520412 197603 1 017 iii KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PROGRAM PASCASARJANA Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Telp. (0411) 585034, 585036 Fax. (0411) 585868 Makassar 90245 http://pasca.unhas.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Harmin Hatta NomorPokok :P1400211010 Program Studi : Ilmu Komunikasi Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
    [Show full text]
  • Analisis Pengelolaan Lorong Garden (Longgar) Dikota Makassar
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Hasanuddin University Repository ANALISIS PENGELOLAAN LORONG GARDEN (LONGGAR) DIKOTA MAKASSAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Oleh DEWI SARTIKA S. E12113502 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 i ii iii KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbilalamin puji syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dzat pemilik alam semesta serta segala kehidupan dan kematian didalamnya. Pantaslah kita untuk senantiasa memuja dan memuji kebesaran serta keagungan-Nya. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Ilahi ditiap aktivitas keseharian kita. Allahumma Shalli Alasayyidina Muhammad Waala Alihi Wasahbihi Wasallim, shalawat dan salam teriring kehadirat Rasulullah SAW. Pemimpin terbaik yang menginsipirasi peradaban manusia, sosok revolusioner sejati yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah ke kehidupan yang bernafaskan Islami dan penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga beliau, para sahabat dan pengikutnya senantiasa mendapat tempat istimewa disisi Allah SWT. Amin. Rasa syukur yang mendalam penulis sampaikan atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Maros” sebagai salah satu syarat penyelesaian studi guna memperoleh gelar sarjana (S1) pada jurusan Ilmu Politik Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
    [Show full text]