Peran Banyumas Kreatif Dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas Di Kabupaten Banyumas
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. III Nomor 1 Oktober 2017 (JAKP) Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik Vol. III Nomor 1, Oktober 2017 ISSN: 2301-4342 Peran Banyumas Kreatif Dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas di Kabupaten Banyumas Sri Iwandari Putri1, Pratama Maulana Yuliardi2, Qembiq Al Gezon3, Melinda Febriani4, Rima Rahmawati Putri5 1,2,3,4,5Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jendral Soedirman Purwokerto Email: [email protected] Abstract This research is entitled "The Role of Creative Banyumas in the Development of Community Based Creative Economy Potential in Banyumas Regency". The background of this study is the emergence of a social community, namely Banyumas Kreatif as a solution to the problems of the Banyumas Regency Government not maximally exploiting the creative potential that is developing in the region. In fact, Banyumas Regency has the potential to become a creative city. The purpose of this research is to find out the role of Banyumas Kreatif in helping the government to realize Banyumas Regency as a creative city. The method in this study is qualitative descriptive method. The informant retrieval technique used was purposive sampling. Data analysis method used in this study is triangulation of sources that can be obtained from the results of interviews, observation and documentation. The results of the study show that the role of Banyumas Kreatif in developing the creative economy potential in Banyumas Regency has covered four aspects, namely the facilitative role including support, consensus and organizing. Educational role is to increase community awareness, convey information and training. Representative roles include makin partners and sharing experiences and knowledge. The role of technical skills is community development in applying technical skills. Keywords: Banyumas Kreatif, Creative Community, Smart Community Abstrak Penelitian ini berjudul “Peran Banyumas Kreatif dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas di Kabupaten Banyumas”. Latar belakang penelitian ini yaitu munculnya suatu komunitas masyarakat yaitu Banyumas Kreatif sebagai solusi bagi permasalahan belum maksimalnya Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam memanfaatkan potensi kreatif yang sedang berkembang di daerahnya. Padahal, Kabupaten Banyumas berpotensi menjadi kota kreatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran Banyumas Kreatif dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Banyumas sebagai kota kreatif. Metode pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yang dapat diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peran Banyumas Kreatif dalam pengembangan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Banyumas telah mencakup empat aspek yaitu peran fasilitatif meliputi dukungan, konsensus dan mengorganisasi. Peran edukasional yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi dan pelatihan. Peran perwakilan meliputi membuat mitra serta sharing pengalaman dan pengetahuan. Peran keterampilan teknis yaitu pengembangan masyarakat dalam menerapkan keterampilan teknis. Kata kunci: Banyumas Kreatif, Komunitas Kreatif, Smart Community. 80 JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. III Nomor 1 Oktober 2017 PENDAHULUAN Kemudian Dinas Kepemudaan Ekonomi kreatif di Indonesia Olahraga dan Pariwisata beserta mulai mendapat perhatian dari perwakilan dari Direktorat Fasilitas pemerintah setelah dikeluarkannya Infrastruktur Fisik Deputi Infrastruktur Instruksi Presiden No. 6 tahun 2009 Bekraf menandatangani perjanjian kerja tentang Pengembangan Ekonomi sama yang berisi Pendampingan dan Kreatif. Pada tahun 2011 sebagai Pengembangan terkait sistem PMK3I di bentuk komitmen pemerintah dalam Jawa Tengah. Disinilah awal mula pengembangan ekonomi kreatif di berbagai kota khususnya di Jawa Indonesia dibentuklah Kementerian Tengah yang berlomba-lomba menjadi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. kota kreatif untuk mengembangkan Ekonomi kreatif juga masuk dalam citranya. sembilan cita-cita (Nawacita) Kabinet Pengembangan potensi-potensi Kerja Presiden Jokowi-JK, maka kreatif di suatu daerah tidak bisa berdirilah Badan Ekonomi Kreatif dilakukan apabila hanya ditangani oleh Indonesia (Bekraf) P e n d i r i a n satu pihak saja. Diperlukan dukungan Bekraf) ini didasarkan pada Peraturan simultan dari semua elemen baik Presiden Nomor 6 tahun 2015 yang pemerintah, pelaku ekonomi maupun kemudian diperbaharui menjadi masyarakat (Carta, 2007). Ketiga Peraturan Presiden Nomor 72 tahun elemen tersebut harus memiliki peran 2015 dengan alasan agar dapat yang saling melengkapi sehingga dalam memenuhi tuntutan yang kompleks pelaksanaan tugasnya tidak tumpang mengenai ekonomi kreatif. tindih (overlapping). Salah satu peran Beberapa daerah di Jawa pemerintah menurut Badan Ekonomi Tengah seperti Kabupaten Wonosobo, Kreatif Indonesia adalah kelembagaan, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga meliputi organisasi yang dibentuk dan Kabupaten Banjarnegara pemerintah dan regulasi yang dibuat bersama dengan Dr. Hari Santosa untuk mendukung kegiatan ekonomi selaku Deputi Bidang Infrastruktur kreatif. Badan Ekonomi Kreatif telah Salah satu kabupaten di Jawa Tengah menandatangani berita acara hasil uji yang dapat dikembangkan sebagai petik Penilaian Mandiri Kabupaten atau kota kreatif adalah Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Banyumas. Hal ini sesuai dengan 81 JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. III Nomor 1 Oktober 2017 pernyataan Anggota Komisi X DPR RI Provinsi Jawa Tengah yaitu Semarang, Jamal Mirdad yang dilansir dalam 24 Pekalongan, Solo, Wonosobo, Jepara, kabar.bisnis.com pada Selasa, 13 Salatiga, Tegal dan Magelang. Maret 2018 yaitu: Ada enam subsektor yang akan “Beberapa daerah di Jateng dikerjakan di Banyumas yaitu kriya, seperti Kabupaten Pekalongan, kuliner, dan fashion yang menjadi Banyumas, Sukoharjo memiliki prioritas serta sisanya yakni film, potensi industri kreatif khususnya kerajinan. Kami dari aplikasi dan musik. Beberapa potensi DPR menginginkan, ekonomi tersebut terdapat di Banyumas, akan kreatif lebih ditegakkan dan tetapi potensi itu belum mampu terkemuka karena barang hasil kerajinan anak bangsa memiliki memberdayakan masyarakat yang nilai jual tinggi”. (sumber: 24 menjadi salah satu unsur ekonomi kabar.bisnis.com 13 Maret kreatif. Dalam kondisi seperti ini 2018). dibutuhkan masyarakat yang a k t i f Sayangnya, Pemerintah d a n p a r t i s i p a t i f , yang tidak Kabupaten Banyumas belum maksimal hanya menunggu solusi dari dalam memanfaatkan potensi kreatif pemerintah, tetapi mereka juga tersebut. Salah satu penyebabnya yaitu berupaya dengan pengetahuan belum ada organisasi maupun (knowledge) yang mereka miliki. regulasi pendukung untuk Tujuannya agar permasalahan yang berkembangnya ekonomi kreatif. Hal ini ada dapat segera diselesaikan, salah didukung dengan pernyataan satunya dengan cara berdirinya Bappedalitbang Bidang Ekonomi komunitas masyarakat. Lebih Bagian Ekonomi Kreatif yang ditegaskan lagi bahwa komunitas menyatakan bahwa selama ini di masyarakat terkadang dapat Kabupaten Banyumas belum memiliki melakukan sesuatu yang gagal organisasi maupun regulasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pasar dibuat untuk mendukung kegiatan karena anggota komunitas, memiliki ekonomi kreatif tersebut. Padahal informasi penting tentang kebiasaan, Tahun 2017 Kabupaten Banyumas kapasitas, dan kebutuhan anggota diusulkan menjadi kota/kabupaten lainnya (Bowles dan Gintis, 2002: kreatif bersamaan dengan delapan F423). kota/kabupaten lainnya yang ada di 82 JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. III Nomor 1 Oktober 2017 Konsep community atau berbasis komunitas dengan komunitas dapat diartikan sebagai menggunakan beberapa sub aspek. bagian dari good governance karena pengembangan ekonomi kreatif community bisa mengatasi masalah berbasis komunitas di Kabupaten yang tidak bisa diselesaikan oleh Banyumas. individu sendiri atau oleh pasar dan METODE PENELITIAN pemerintah. (Bowles dan Gintis: 2002). Penelitian ini mengambil lokasi di Banyumas Kreatif merupakan salah Kabupaten Banyumas, dengan alasan satu wujud dari Smart Community bahwa Kabupaten Banyumas Governance. Smart Community merupakan salah satu kabupaten yang Governance merupakan konsep baru, saat ini terdapat Banyumas Kreatif hasil perluasan dari konsep sebagai wadah yang dapat Governance. Banyumas Kreatif mengembangkan potensi ekonomi sebagai salah satu bentuk Smart kreatif di Kabupaten Banyumas. Community Governance mampu Banyumas Kreatif ini diharapkan dapat memberi solusi untuk pemerintah bersinergi dengan pemerintah, melalui suatu program pemberdayaan masyarakat dan berbagai pihak dalam masyarakat berbasis komunitas. mendukung pembangunan di Sehingga masyarakat dapat Kabupaten Banyumas. Sasaran diberdayakan untuk mengembangkan penelitian ini adalah Banyumas Kreatif. potensi kreatif yang ada di Kabupaten Penelitian ini menggunakan metode Banyumas. penelitian kualitatif deskriptif, yaitu Oleh karena itu, peneliti tertarik suatu cara yang dilakukan peneliti untuk untuk menganalisis peran Banyumas menghasilkan data deskriptif yaitu Kreatif dalam pengembangan potensi berupa kata-kata, baik sifatnya tertulis ekonomi kreatif berbasis komunitas di maupun lisan dari subjek peneliti dan Kabupaten Banyumas. Tujuan perilaku yang diamati. Penelitian ini penelitian ini adalah untuk mengetahui