I SEJARAH PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI METRO Kian Amboro Umi Hartati Kuswono UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
SEJARAH PERKEMBANGAN PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI METRO Kian Amboro Umi Hartati Kuswono UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO i ii DAFTAR ISI Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………. iii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………. v Pendahuluan …………………………………………………………………………………………… vii Bab 1. Sejarah Perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah ………………. 1 Bab 2. Dari kolonisasi, Metro dimulai ……………………………………………………… 7 Bab 3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah di Metro ………………………. 16 Bab 4. Perkembangan Tahun 1966-1995 (Masa Kemerdekaan Orde Baru). 27 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………. 57 Daftar pustaka …………………………………………………………………………………………. 59 Lampiran iii iv KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya ini. Buku mengulas mengenai Sejarah perkembangan Persyarikatan muhammadiyah di Metro. Setelah sekian lama Muhammadiyah telah bercokol di metro ternyata belum ada kajian sejarah dan ini sangat menghawatirkan. Bagaimanapun sejarah adalah tonggak sebuah persyarikatan untuk maju dan berkembang. Karya ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan buku ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi data, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima v segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga karya ini dapat bermanfaat untuk masyarakan terutama warga Muhammadiyah dan dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca sehingga akan semakin banyak kajian mengenai Muhammadiyah sehingga berdampak pada kemajuan persyarikatan ini khususnya di Kota Metro. Metro, Juli 2018 Tim Penulis vi PENDAHULUAN Apa itu Sejarah? Sebelum lebih jauh membahas mengenai substansial sejarah Muhammadiyah di (kota) Metro, tentu harus memahami dulu konsep sejarah dilihat dari sisi akademik. Banyak orang menilai jika sejarah adalah serentetan fakta-fakta yang benar-benar terjadi dimasa lampau. Pernyataan itu sepertinya yang membuat sejarah bagi pemahamaan masyarakat umum saat ini jatuh pada hafalan angka- angka tahun, hafalan hari, bulan, bahkan nama-nama pahlawan. Sehingga esensi sejarah hilang dan semakin jauh dari tujuan diajarkannya sejarah kepada masyarakat. Sejarah menurut Edward Hallet Carr (2014: 35) dalam bukunya, What is History menyebutkan “History is a continuous process of interaction between the historian and the his fact, and unending dialogue between the present and the past”. Sejarah adalah proses interaksi yang berlangsung secara terus-menerus antara sejarahwan dan fakta- fakta, yang menggabungkan antara sekarang dan masa lampau sebagai sbuah dialog yang tidak ada henti-hentinya. Lain halnya dengan G.J Renier (1997:81) yang mengatakan bahwa sejarah adalah cerita mengenai pengalaman orang yang berada didalam masyarakat yang beradab. Menurut Leopald Von Ranke bahwa pengertian sejarah adalah apa yang sungguh-sungguh terjadi (Von Ranke, L., & Humboldt, vii W. 1973). Sementara menurut R. G. Collingwood (1993) adalah sebuah bentuk penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau. Menurut Roeslan Abdulgani sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikan sebagai perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan (Abd Rahman Hamid & M. Saleh Majid, 2011: 8). Sedangan R. M. Ali mendefinisikan sejarah sebagai keseluruhan perubahan, dan kejadian- kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau (Abd Rahman Hamid & M. Saleh Majid, 2011:7). Definisi mengenai sejarah begitu banyak dikemukakan oleh para ahli namun kesemuanya mengerucut pada kesimpulan bahwa sejarah adalah kisah dari peristiwa masa lalu yang dikemas berdasarkan data dan fakta yang didapatkan kemudian disajikan secara utuh. Sehingga sejarah akan mampu menjadikan manusia menjadi bijak dalam mengambil keputusan-keputusan hidup. Mengungkap peristiwa yang telah lalu merupakan sebuah tugas sejarawan yang membutuhkan proses panjang yang cukup melahkan. Bagaimana tidak, peristiwa yang telah berlalu harus kembali tercipta dimasa kini dengan bukti dan sumber pendukung seadanya. Ibaratnya menyusun kembali sebuah gelas yang pecah di atas lantai kemungkinan sebagian serpihannya berserakan ada yang hilang, tidak ditemukan lagi. Tentu kita butuh kerja keras dan cerdas untuk mengembalikan bentuk gelas itu secara utuh. Keruwetan dalam menyusun sejarah ini viii tetap harus tersajikan setidaknya membantu agar identitas suatu lembaga, manusia, negara dan lainnya tidak hilang ditelan waktu. Apa Guna Sejarah? Menurut Kuntowijoyo (2005: 19-35), Sartini (2011:59) Sejarah mempunyai kegunaaan intrinsik dan ekstrinsik. Secara instrinsik belajar sejarah memiliki 4 manfaat yaitu sebagai ilmu, cara mengetahui masa lampau, pernyataan pendapat dan sejarah sebagai profesi. Sedangkan kegunaan sejarah secara eksterinsik yaitu mempunyai fungsi pendidik, yaitu pendidikan moral; pendidikan penalaran; pendidikan politik; pendidikan kebijakan; pendidikan perubahan; pendidikan masa depan; pendidikan keindahan; ilmu Bantu; latar belakang; rujukan dan bukti. Sejarah bagi suatu lembaga menjadi penting sebagai bagian dari jati diri yang menjadi gambaran untuk melangkah kemasa yang akan datang. Sam Wineburg (2006) mengatakan bahwa sejarah mempunyai peran dalam menetakan masa depan suatu lembaga dan mengajarkan berbagai hal dari masa lalu. Dengan sejarah pula suatu lembaga dapat mengambil suatu pilihan, mempertimbangkan program, dan mengingatkan untuk menjaga kewaspadaan. Sebuah lembaga tentunya tidak ingin mengalami suatu kesalahan yang terulang sedangkan keberhasilan yang telah diraih tentu ingin terus dicontoh. Sejarah suatu lembaga dapat dimanfaatkan sebagai inspitarif bagi lembaga tersebut dan bagi pembaca, sehingga akan memunculkan ide-ide atau action baru sebagai hasil koreksi atau tindak lanjut program terdahulu. Pada akhirnya tidak diragukan lagi bahwa belajar dari sejarah akan menggiring lembaga bahkan dunia kepada situasi yang serba unggul, tertata dan bermartabat. ix Rekonstruksi jejak-jejak Muhammadiyah di Kota Metro? Satu abad lebih persyarikatan Muhammadiyah berdiri di Indonesia. sejak tahun 1912 pergerakan Muhammadiyah menunjukkan perkembangan pesat dan menjelma menjadi sebuah persyarikatan besar dan begitu diperhitungkan keberadaannya. Berbagai cabang Muhammadiyah telah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke negara-negara tetangga. Namun dibalik kegemilangan itu masih terdapat kekurangan terutama mengenai penulisan sejarah Muhammadiyah. Saat ini penulisan sejarah Muhammadiyah cenderung berpusat di Yogyakarta. Padahal Muhammadiyah telah lama masuk dan berkembang di berbagai daerah. Muhammadiyah telah masuk sekitar tahun 1920-an di Sumatera dan berkembang keseluruh wilayah di Sumatera termasuk di Kota Metro. Ironisnya perkembangan itu tidak diimbangi dengan penulisan sejarahnya. Menghindari terputusnya jejak kesejarahan Muhammadiyah di Kota Metro, maka sejarah pergerakan Muhammadiyah di Kota Metro perlu diteliti. Ha ini semakin penting mengingat banyaknya sumber primer yaitu para tokoh pendiri Muhammadiyah di Kota Metro yang telah menginjak usia senja bahkan telah wafat, membuat penelitian dan penulisan sejarah pergerakan Muhammadiyah di Kota Metro menjadi semakin penting dilakukan. Sangat disayangkan jika kesaksian para pendahulu mengenai pergerakan Muhammadiyah di Kota Metro dapat hilang atau musnah sebelum sempat diteliti dan dituliskan. Pentingnya penelitian dan penulisan sejarah Muhammadiyah Kota Metro tentunya tidak pantas apabila hal ini dibebankan kepada pihak lain. Warga Muhammadiyah yang memiliki kewajiban dalam mengemban tugas ini. Tugas ini pun dirasa kurang pantas dibebankan kepada amal usaha lain, mengingat persyarikatan Muhammadiyah Kota Metro memiliki amal usaha perguruan tinggi Muhammadiyah yakni Universitas Muhammadiyah Metro. Penelitian dan penulisan sejarah x Muhammadiyah di Kota Metro diharapkan mampu mengisi kekosongan deskripsi sejarah mengenai perkembangan Muhammadiyah dari waktu ke waktu. xi xii BAB 1 Sejarah Perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah Persyarikatan Muhammadiyah Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebuah organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912. Bentuknya mengacu kepada sebuah organisasi modern. Ciri kemodernan tersebut tampak paling sedikit dalam tiga hal pokok: Pertama, bentuk gerakannya yang terorganisir. Kedua, aktivitas pendidikannya mengacu kepada model sekolah modern untuk ukuran zamannya. Ketiga, pendekatan teknologis dalam mengembangkan aktivitas organisasi terutama amal usaha (Rais, 1995: 27-33). Ketiga ciri tersebut di atas memberi warna tersendiri bagi aktivitas Muhammadiyah pada periode awal. Contohnya: dalam sistem Persyarikatan Muhammadiyah menerapkan pola organisasi dan struktur pembagian tugas yang jelas dan menyerupai struktur