SITUS MEGALITHIK TAMAN PURBAKALA DESA PUGUNG RAHARJO KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Dalam Pandangan Masyarakat Setempat)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

SITUS MEGALITHIK TAMAN PURBAKALA DESA PUGUNG RAHARJO KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Dalam Pandangan Masyarakat Setempat) SITUS MEGALITHIK TAMAN PURBAKALA DESA PUGUNG RAHARJO KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Dalam Pandangan Masyarakat Setempat) Tiwi Susanti, Ali Imron, Yustina Sri Ekwandari FKIP Unila Jalan. Prof.Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947, faximile (0721) 704 624 e-mail: [email protected] Hp. 087798769791 This research aims to obtain an explanation of assumptions from the society in Pugung Raharjo village towards Megalithic Sites of Pugung Raharjo Archaeological Park in Sekampung Udik district, East Lampung. This research applied descriptive method with several data collection techniques, such as: questionnaire, interview, observation, and literary review, while the data analysis was qualitative data. From the research conducted on 100 respondents of Pugung Raharjo villagers, it can be concluded that the assumptions of respondents towards Megalithic Sites of Pugung Raharjo Archaeological Park which functions as tourist attraction, historial learning site, as well as a sacred spot is as follows respectively 33.6% of respondents just known it 39.6% of respondents have conceived and the rest 26.9% of respondents have appreciated it. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan asumsi masyarakat Desa Pugung Raharjo terhadap Situs Megalithik Taman Purbakala Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui: teknik angket, teknik wawancara, teknik observasi dan teknik kepustakaan, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Penelitian yang telah dilakukan pada 100 responden di Desa Pugung Raharjo ini dapat diperoleh hasil bahwa asumsi masyarakat pada pemanfaatan Situs Megalithik Taman Purbakala Pugung Raharjo sebagai tempat wisata, pembelajaran sejarah dan sakral adalah sebanyak 33,6% responden mengetahui, sebanyak 39,6% responden mengerti dan sebanyak 26,9% responden memahami. Kata kunci : asumsi, masyarakat, situs megalithik PENDAHULUAN di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Indonesia memiliki ragam budaya dan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, nilai tradisi yang tinggi, hal tersebut dapat Provinsi Lampung (kurang lebih 52 km dilihat dari berbagai macam peninggalan yang sebelah Timur Bandar Lampung). Menurut ditemukan dari berbagai provinsi di Indonesia. Sidi Gazalba, yang dimaksud dengan situs atau Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak taman purbakala adalah, “Lokasi warisan masa kalah dengan provinsi-provinsi lainnya yang lalu yang bersifat visual. Warisan tersebut memiliki ragam budaya dan tradisi, seperti meliputi bangunan dan monumen yang salah satunya yaitu Taman Purbakala Pugung tersimpan dalam tanah dan merupakan hasil Raharjo yang terdapat di Kecamatan kebudayaan bangsa pada masa lalu” (Sidi Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Gazalba, 1981; 16), sedangkan menurut Junus di Desa Pugung Raharjo. Satrio Atmojo (1999;117) situs adalah Taman Purbakala Pugung Raharjo sebidang tanah di permukaan bumi yang merupakan situs kepurbakalaan yang terletak mengandung atau diduga mengandung peninggalan purbakala. Taman Purbakala masyarakat setempat, sebab setelah ratusan Pugung Raharjo terletak di daerah datar tahun, daerah ini tidak di huni manusia, berketinggian 80 meter dan dikelilingi oleh sehingga menjadi kawasan hutan belantara tanggul bekas peninggalan perang zaman dengan berbagai pohon besar yang tumbuh liar dahulu. Situs arkeologi seluas ±30 hektar ini memberi kesan seram. Baru setelah pada tahun merupakan peninggalan zaman Megalitik, 1954 didatangkan transmigrasi lokal dari Klasik dan Islam. Dengan demikian Taman daerah Sekampung, Batanghari dan Metro Purbakala Pugung Raharjo tidak hanya pada waktu itu berjumlah 78 KK, transmigrasi merupakan warisan peninggalan dari zaman tersebut dari para mantan pejuang 1945 yang Megalithik tetapi juga zaman Klasik dan tergabung dalam BRN (Biro Rekonstruksi Islam. Nasional), sesampainya di hutan Pugung para Kebudayaan Megalitik ialah suatu warga transmigrasi membuka hutan untuk kebudayaan yang banyak menghasilkan buah tempat pemukiman dan ladang pertanian, karya dari batu-batu besar. Batu-batu ini dimulai dari pinggir jalan menuju ke sebelah biasanya tidak dikerjakan halus-halus hanya Timur dan Barat. diratakan secara kasar saja untuk mendapat Pada saat membuka hutan itulah bentuk yang diperlukan (Soekmono, 1991: diketemukan susunan batu-batu besar, 72). Para sarjana berpendapat, bahwa mula- gundukan tanah yang berbentuk bujur sangkar mula timbulnya Megalithik adalah sejak dan sebuah arca batu. zaman Neolithik yaitu pada zaman Batu Muda, Di sini juga terdapat sumber mata air yang berkembang pesat pada zaman Batu yang sangat jernih keluar dari mata air di sela- Logam. Menurut Robert Von Heine Geldren, sela pepohonan, menurut masyarakat setempat pembawa kebudayaan megalitik ke Indonesia di kolam inilah ada air yang mempunyai adalah bangsa Ras Austronesia kira-kira pada kekuatan magis yang dapat menyembuhkan tahun 2500-1500 SM. Beliau bahkan membagi segala macam penyakit dan berkhasiat bisa kebudayaan Megalithik ini menjadi dua, yaitu awet muda. Sampai saat ini kolam ini Megalithik Tua dan Megalithik Muda. dimanfaat airnya bagi warga untuk upacara Megalithik Tua yaitu: menhir, punden ritual dan dianggap suci karena air bersih dari berundak, tahta batu dan sebagainya. kolam ini tidak pernah kering meskipun Megalithik Muda yaitu: sarkopagus, patung- musim kemarau sekalipun. patung primitif, dan sebagainya. Tapi para Adanya bukti-bukti peninggalan sejarah sarjana lain berpendapat pula, bahwa kedua dan kepurbakalaan yang terdapat diberbagai unsur tadi akhirnya bersatu padu sehingga sulit daerah seperti Riau, Sumatera Selatan, untuk mendeteksi mana yang tua mana pula Bengkulu dan Jambi, maka jelaslah dari segi yang muda (Endjat D.J. dan Hermansyah, sejarah dan kebudayaan bermanfaat bagi 1989:18-19). Tradisi Megalitik merupakan kepariwisataan nasional maupun internasional. jenis kebudayaan zaman Prasejarah, di mana Peninggalan sejarah dan purbakala sebagai manusia pada zaman itu belum mengenal warisan budaya dapat berfungsi sebagai : tulisan. Ciri-ciri alat kehidupan saat itu, masih 1. Bukti-bukti sejarah dan budaya terbuat dari bebatuan besar, antara lain seperti 2. Sumber-sumber sejarah dan budaya batu tegak (menhir), meja batu (dolmen) 3. Objek ilmu pengetahuan sejarah dan kuburan batu dan keranda batu. Tradisi Klasik budaya berlangsung setelah manusia mendapat 4. Cermin sejarah dan budaya pengaruh kebudayaan Agama Hindu dan 5. Media untuk pendidikan dan Budha pada abad ke enam sampai abad ke penyumbangan nilai-nilai budaya lima belas Masehi. Sedangkan zaman Islam 6. Media pendidikan budaya bangsa adalah ketika kebudayaan Hindu-Budha sepanjang masa dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang 7. Media untuk memupuk kepribadian dibawa oleh bangsa Gujarat dan Arab. bangsa di bidang kebudayaan dan Awal mulanya, kompleks Taman ketahanan nasional Purbakala Pugung Raharjo merupakan daerah 8. Objek wisata budaya yang dianggap sangat angker oleh sebagian (Endjat Dj, 1998: 61-62). Dari beberapa point di atas maka fungsi merupakan sesuatu yang tidak perlu peninggalan sejarah dan purbakala sebagai dipersoalkan atau dibuktikan lagi warisan-warisan budaya dipandang perlu kebenarannya, sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. untuk diselamatkan, dipelihara dan dibina. Hal Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai sesuai dengan Undang-Undang RI No. 5. landasan bagi hipotesis laporan atau penelitian Tahun 1992 mengenai pemanfaatan Benda (Riduan, 2010:9). Secara umum, asumsi Cagar Budaya termasuk Taman Purbakala didefinisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran Pugung Raharjo pasal 19 ayat 1,2 dan 3, yaitu: yang oleh peneliti dianggap benar dan 1. Benda Cagar Budaya tertentu dapat dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu dimanfaatkan untuk kepentingan atau beberapa gejala (Sudarwan Danim, 2000: Agama, Sosial, Pariwisata, Pendidikan, 113). Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. 2. Pemanfaatan sebagaimana dimaksud METODE PENELITIAN dalam ayat (1) tidak dapat dilakukan Metode penelitian sangat dibutuhkan cara atau apabila: untuk mengukur keberhasilan dalam suatu a. Bertentangan dengan upaya penelitian. Menurut Maryaeni (2005: 58) perlindungan Benda Cagar Budaya Metode adalah cara yang ditempuh oleh sebagaiman dimakasud pasal 15 peneliti dalam menentukan pemahaman ayat (2) sejalan dengan fokus dan tujuan yang b. Semata-mata untuk mencari ditetapkan. keuntungan pribadi atau golongan. Metode dalam penelitian ini adalah 3. Ketentuan tentang Benda Cagar metode Deskriptif. Metode deskriptif adalah Budaya yang dapat dimanfaatkan untuk metode yang digunakan untuk memecahkan kepentingan sebagaimana yang masalah yang sedang dihadapi pada situasi dimaksud dalam ayat (1) dan cara sekarang yang dilakukan dengan menempuh pemanfaatannya ditetapkan dengan langkah-langkah pengumpulkan, klasifikasi peraturan pemerintah (Undang-Undang dan analisis pengolahan data untuk membuat Republik Indonesia No. 5. 1992:6). gambaran sesuatu (Mohammad Ali, Sebagai bangsa yang pernah mengalami 1983:120). proses-proses sejarah dan budaya, maka Menurut Hadari Nawawi metode bangsa Indonesia sudah tentu dapat merasa deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur bangga memiliki peninggalan sejarah dan pemecahan masalah yang diselidiki dengan purbakala yang berupa benda-benda, menggambarkan/melukiskan keadaan bangunan-bangunan dari periode ke periode. subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, Apabila dapat dilestarikan pasti menjadi
Recommended publications
  • Kebudayaan Megalitik Di Sulawesi Selatan Dan Hubungannya Dengan Asia Tenggara
    KEBUDAYAAN MEGALITIK DI SULAWESI SELATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN ASIA TENGGARA HASANUDDIN UNIVERSITI SAINS MALAYSIA 2015 KEBUDAYAAN MEGALITIK DI SULAWESI SELATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN ASIA TENGGARA Oleh HASANUDDIN Tesis yang diserahkan untuk memenuhi keperluan bagi Ijazah Doktor Falsafah SEPTEMBER 2015 PENGHARGAAN Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT kerana dengan curahan rahmat dan hidayah-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Salam dan selawat disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat sebagai suri tauladan yang baik dalam mengarungi kehidupan ini.Tesis ini diselesaikan dengan baik oleh kerana bimbingan, bantuan, sokongan, dan kerjasama yang baik dari beberapa pihak dan individu. Oleh kerana itu, penulis merakamkan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Profesor Dr. Stephen Chia Ming Soon, Timbalan Pengarah Pusat Penyelidikan Arkeologi Global, Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang sebagai penyelia penulis. Tanpa pernah merasa jemu beliau membimbing, dan memberi tunjuk ajar kepada penulis sepanjang penyelidikan sehingga penyelesaian tesis ini. Beliau telah membantu penulis dalam kerja lapangan, pentarikhan dan membantu dalam hal kewangan.Terima kasih tidak terhingga juga disampaikan kepada Profesor Dato’ Dr. Mohd. Mokhtar bin Saidin, Pengarah Pusat Penyelidikan Arkeologi Global, Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalankan kajian di Pusat Penyelidikan Arkeologi Global di Pulau Pinang Malaysia. Beliau sentiasa memberikan nasihat, dorongan dan semangat dalam melakukan kajian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakitangan Institut Pengajian Siswazah, Universiti Sains Malaysia yang sentiasa memberikan bimbingan terutamanya dekan serta kakitangan institut. Penulis merakamkan setinggi-tinggi terima kasih kepada kakitangan akademik Pusat Penyelidikan Arkeologi Global, Universiti Sains Malaysia yang sentiasa bersedia menghulurkan bantuan dan buah fikiran terutamanya kepada Dr.
    [Show full text]
  • 1 Pemetaan Data Pelayanan Transportasi Antarmoda
    PEMETAAN DATA PELAYANAN TRANSPORTASI ANTARMODA DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI KAWASAN DESTINASI WISATA DI LAMPUNG DATA MAPPING OF INTERMODAL TRANSPORTATION SERVICES IN MONITORING INFORMATION SYSTEMS IN TOURISM DESTINATION AREAS IN LAMPUNG Listantari Puslitbang Transportasi Antarmoda, Balitbanghub, Jl. Medan Merdeka Timur, No 5, Jakarta Pusat 10110, Indonesia Email [email protected] Abstrak Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera bagian selatan sekaligus menjadi gerbang utama penghubung Pulau Jawa dan Sumatera. letak geografisnya dan kondisi alamnya menyebabkan munculnya keanekaragaman suku, budaya, dan potensi wisata yang menjadikan Lampung menjadi salah satu daerah yang kaya akan potensi pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kebutuhan data dan informasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi antarmoda serta dalam rangka mendukung sistem informasi kawasan destinasi wisata di Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dan deskriptif analisis. Hasil penelitian yaitu dukungan transportasi terhadap wisata kurang optimal, perlu dilakukan pengembangan sistem informasi pariwisata dan keterpaduan sistem transportasi antarmoda. Kata kunci: pelayanan, transportasi, antarmoda, wisata Abstract Lampung Province has a very advantageous geographical location, it is very strategically located because it is on the tip of the southern part of Sumatra Island as well as being the main gateway connecting Java and Sumatra. its geographical location and natural conditions lead to the emergence of a diversity of tribes, cultures, and tourism potential that makes Lampung an area rich in tourism potential. The purpose of this study is to map data and information needs to improve intermodal transportation services and in order to support information systems in tourist destinations in Lampung.
    [Show full text]
  • Strategi Pengembangan Sektor Kepariwisataan Di Kabupaten Lampung Timur
    STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Superda A.Masyono Bambang Suhada ABSTRACT Pengembangan objek wisata hendaknya dilakukan dengan lebih fokus melalui penataan dan pengembangan berbagai objek pariwisata secara gradual dan sistematis dengan melengkapi segala fasilitas pendukungnya. Tantangan ini tidak mudah dan karena itu diperlukan upaya maksimal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur serta berbagai pihak terutama instansi/lembaga dan dunia usaha yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang pembangunan kepariwisataan, untuk saling bersinergi. Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui dan menetapkan objek pariwisata yang perlu mendapatkan skala prioritas sebagai wisata unggulan yang akan dikembangkan serta mendapatkan rumusan strategi dalam rangka pengembangan objek wisata di Kabupaten Lampung Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, dengan sampel penelitian sebanyak 12 Orang yang dianggap pakar dalam bidang kepariwisataan di Lampung Timur. Teknis analisis data yang digunakan menggunakan metode Analisis Weighted Product sedangkan untuk memperoleh strategi pengembangan kepariwisataan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata unggulan di Kabupaten Lampung Timur adalah Objek Wisata Taman Nasional way Kambas ranking 1 , Objek Wisata Balai Benih Induk Holtikultural rangking 2 dan Taman Purbakala Pugung Raharjo rangking 3. Strategi Pengembangan Objek wisata Unggulan Kabupaten
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/200/2019 TENTANG DAFTAR LOKASI PRORITAS INTERVENSI KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DAN KEGIATAN PENGENDALIAN PEYAKIT BERSUMBER DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan, Menteri Kesehatan perlu menetapkan daftar lokasi prioritas intervensi kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat dan kegiatan pengendalian penyakit bersumber dana alokasi khusus bidang kesehatan Tahun Anggaran 2019; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Daftar Lokasi Prioritas Intervensi Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2019; -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 223 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6138); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137); 3. Peraturan Presiden Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rician Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 225); 4. Peraturan Presiden Nomor 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 271); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2019 Nomor 116); 6.
    [Show full text]
  • IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XII IAI DI MAN 1 LAMPUNG TIMUR Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tug
    IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XII IAI DI MAN 1 LAMPUNG TIMUR Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Oleh: MUHAMMAD RIDHO HIDAYAT NPM :1511030258 Jurusan :Manajemen Pendidikan Islam UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN 1440 H/ 2019 M IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XII IAI DI MAN 1 LAMPUNG TIMUR Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Oleh: MUHAMMAD RIDHO HIDAYAT NPM :1511030258 Jurusan :Manajemen Pendidikan Islam Pembimbing I : Dr. Rifda El Fiah, M. Pd Pembimbing II : Dr. H. Subandi, MM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN 1440 H/ 2019 M ABSTRAK Manajemen kelas merupakan substansi penting dalam kompetensi profesionalisme pendidik. Keberadaanya cukup berpengaruh dalam pergeseran paradigma pendidikan, peserta didik bukan lagi subyek yang harus selalu aktif, sedangkan pendidik bukan lagi pusat pembelajaran melainkan bertindak sebagai fasilitator dan manajer kelas serta bertanggung jawab pada pelaksanaan proses pembelajaran yang kondusif dan bermakna dengan jalan memberdayakan segala komponen dalam kelas dan hal-hal yang mendukung lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian skripsi yang berjudul Implementasi Manajemen Kelas Pada Peserta Didik Kelas XII IAI Man 1 Lampung Timur. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulian skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah manajemen kelas pada peserta didik kelas XII IAI Man 1 Lampung Timur telah terlaksana dengan baik, khususnya dalam pengaturan peserta didik dan pengaruh fasilitas di dalam kelas XII IAI Man 1 Lampung Timur.
    [Show full text]
  • 18 Nama Provinsi : LAMPUNG STATUS DESA BERDASARKAN
    STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN Kode Provinsi : 18 Nama Provinsi : LAMPUNG KODEKAB KABUPATEN/KOTA KODEKEC KECAMATAN KODEDESA NAMA DESA IDM STATUS 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001401 KUBU PERAHU 0,7391 Maju 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001402 WAY EMPULAU ULU 0,6552 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001403 WATAS 0,6481 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001404 PADANG DALOM 0,6120 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001405 GUNUNG SUGIH 0,6802 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001406 SEBARUS 0,6368 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001409 PADANG CAHYA 0,5938 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001412 SUKARAME 0,5923 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001413 BAHWAY 0,6010 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 BALIK BUKIT 18001414 SEDAMPAH INDAH 0,5212 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001411 TANJUNG RAYA 0,6586 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001412 HANAKAU 0,5131 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001413 BUAY NYERUPA 0,5423 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001414 TAPAK SIRING 0,5274 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001415 PAGAR DEWA 0,6260 Berkembang 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001416 JAGA RAGA 0,5324 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001422 SUKA MULYA 0,5221 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001428 BANDAR BARU 0,5581 Tertinggal 18001 LAMPUNG BARAT 1201260 SUKAU 18001429 BUMI
    [Show full text]
  • H:\Lampiran Perka\Report2013 Edit.Frx
    DAFTAR KODE DAN NAMA DESA/KELURAHAN Provinsi : [ 11 ] ACEH Kabupaten : [ 1101 ] SIMEULUE Kode Nama Kode Nama 1101010 KECAMATAN TEUPAH SELATAN 1101021 KECAMATAN TEUPAH BARAT 1101010001 LATIUNG 1101021006 AWE KECIL 1101010002 LABUHAN BAJAU 1101021007 SALUR 1101010003 SUAK LAMATAN 1101021008 SALUR LATUN 1101010004 ANA AO 1101021009 SALUR LASENGALU 1101010005 LATALING 1101021010 NANCALA 1101010006 PULAU BENGKALAK 1101021011 MAUDIL 1101010007 BADEGONG 1101021012 INOR 1101010008 KEBUN BARU 1101021013 NAIBOS 1101010009 ULUL MAYANG 1101021014 LAAYON 1101010010 PASIR TINGGI 1101021015 ANGKEO 1101010011 LABUHAN JAYA 1101021016 BUNON 1101010012 LABUHAN BAKTI 1101021017 SILENGAS 1101010013 BATU RALANG 1101021018 PULAU TEUPAH 1101010014 ALUS ALUS 1101022 KECAMATAN TEUPAH TENGAH 1101010015 SEUNEUBOK 1101022001 KAHAT 1101010016 BLANG SEBEL 1101022002 BUSUNG INDAH 1101010017 TRANS BARU 1101022003 NANCAWA 1101010018 TRANS MERANTI 1101022004 LABUAH 1101010019 TRANS JERNGE 1101022005 ABAIL 1101020 KECAMATAN SIMEULUE TIMUR 1101022006 SIMPANG ABAIL 1101020022 AIR PINANG 1101022007 LANTING 1101020023 KUALA MAKMUR 1101022008 LASIKIN 1101020024 GANTING 1101022009 MATANURUNG 1101020025 LINGGI 1101022010 SUA SUA 1101020026 LUGU 1101022011 BATU BATU 1101020027 SINABANG 1101022012 SITUBUK 1101020028 SUKA MAJU 1101030 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH 1101020029 SUKA KARYA 1101030001 DIHIT 1101020030 SUKA JAYA 1101030002 LAUKE 1101020031 AIR DINGIN 1101030003 LAMBAYA 1101020032 KOTA BATU 1101030004 LAKUBANG 1101020035 SUAK BULUH 1101030005 KAMPUNG AIE 1101020036 UJUNG TINGGI
    [Show full text]
  • Kerajaan Sekala Brak Lampung Warisan Budaya Dunia)
    http://geografi.ums.ac.id/ebook/Regional%20Analysis/pengelo_pe SUMBER DAYA BUDAYA SEBAGAI MODAL sisir_krui.pdf PEMBANGUNAN LAMPUNG MAJU DAN http://sinarkeadilan.com/2017/01/18/gerakan-antropolog- nyatakan-darurat-keindonesiaan/ SEJAHTERA (SENI, SITUS DAN KERAJAAN SEKALA BRAK LAMPUNG WARISAN BUDAYA DUNIA) Hasyimkan, S.Sn., MA Dosen Musik FKIP Universitas Lampung dan Anggota DRD Lampung Ringkasan Kebudayaan dan Kerajaan Sekala Brak Lampung adalah bagian penting dari perjalanan Jelma (orang) Lampung. Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai kebudayaan. Menurut sejarahnya perjalanan kebudayaan Lampung tidak bisa lepas dari kebudayaan dunia yang sudah berlangsung jutaan tahun, dan sudah menjadi hukum alam kebudayaan tersebut bersifat dinamis. Maka pelestarian, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal perlu menjadi dasar pembangunan manusia. Kebudayaan Lampung terpapar melalui seni dan peninggalan situs budaya serta tatanan adat yang terdapat dimasyarakat terbentuk ke dalam sebuah Kerajaan, antara lain: Gamolan, Tapis, Kitab Kuntara Raja Asa/Niti, Punduk dan Terapang, Gedung, Situs Pugung Raharjo, situs Batu Brak, serta Kerajaan Sekala Brak Lampung. Kata Kunci: Kebudayaan dan Kerajaan Sekala Brak Lampung DIFUSI DAN ORANG LAMPUNG Asal usul masyarakat Lampung sangat beragam karena disebabkan oleh letak geografis daerah Lampung yang menjadi lintasan berbagai budaya antar etnis di Indonesia dan berbagai kegiatan bangsa-bangsa belahan dunia lainnya dengan latar belakang budaya, agama dan peradaban masing-masing. Maka seni- budaya daerah Lampung sangat dipengaruhi oleh daerah tersebut. Bunga Rampai Pemikiran Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Lampung 91 Persentuhan dan kehadiran suku bangsa lain beserta segala bentuk hasil kebudayaannya, telah membuat seni budaya yang tumbuh di Lampung adalah bentuk seni-budaya akulturasi, persentuhan tersebut baik antara suku asli Lampung dengan suku bangsa lain, maupun antara sesama suku bangsa lain.
    [Show full text]
  • Daftar Penyalur LPG Pertamina
    DAFTAR PENYALUR LPG PT PERTAMINA (PERSERO) No. Nama Penyalur Region Jenis Penyaluran LPG Wilayah Penyaluran Alamat Penyalur 1 PT. KISARAN SARI MEGAH 1 Umum Kab.Serdang Bedagai, Kota T.Tinggi, Kota Tg.Balai, Kab.Asahan, Kab. Labuhan Batu Tanjung Balai 2 PT. ASAHAN GASINDO ABADI 1 Umum Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kab. Asahan dan Kab. Labuhan Batu JL.M.Yamin No.7 Kel.Kisaran Naga, Kec.Kisaran Timur Kab Asahan 3 PT. BIRANTA NUSANTARA 1 Umum 4 PT. JALAHAN ARTHA PRIMA 1 Umum Labuhan Batu Jl.Sisingamangaraja No.67 A Rantau Prapat Kab.Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan/Tanjung Balai, 5 PT. WIRA PRATAMA GASINDO 1 Umum Kab.Labuhan Batu Rantau Prapat 6 PT. SINAR SAKINAH SEJAHTERA 1 Umum Kab. Padang Lawas Desa Sialambue, Kec. Barumun - Padang Lawas 7 PT. SABUNGAN JAYA 1 Umum Tapanuli Utara JL. DI Panjaitan No. 24 Kel. Partali toruan Kec.Tarutung Kab. Tapanuli Utara 8 PT. NAULI TAPANULI JAYA 1 Umum Kota Sibolga, Kab. Tapanuli Tengah, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing Natal dan Kab. Nias Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik 9 PT. BINTANG TAPANULI 1 Umum PSP, Madina, Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara Jl. WR Supratman Kota Sibolga, Kab.Tapanuli Tengah, Kota Padangsidimpuan, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Padang Lawas, 10 PT. TAPTENG JAYA 1 Umum Kab. Madina, Kota Gunung Sitoli, Kab. Nias, Kab. Nias Barat, Kab Nias Utara, Kab. Nias Selatan Jalan Mesjid No. 10 Kota Sibolga 11 PT. CAHAYA MADINA 1 Umum Kab. Mandailing Natal Pidoli Lombang 12 PT.
    [Show full text]
  • Bahan Ajar Etnomatematika Situs Purbakala Pugung Raharjo Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
    JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) 10(1), 2021, 87-99 DOI : 10.25273/jipm.v10i1.8137 JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Journal homepage: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jipm ggg Bahan Ajar Etnomatematika Situs Purbakala Pugung Raharjo untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Choirudin*, Mispani, Agus Setiawan, Ahmad Muslimin, M. Saidun Anwar Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung, Jl. RA. Kartini Purwosari Metro Utara Kota Metro Lampung, Indonesia. * [email protected] © 2021 JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) This is an open access article under the CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) ISSN 2337-9049 (print), ISSN 2502-4671 (online) Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi benda-benda budaya (artefak) dari Situs Pugung Raharjo di Lampung Timur dan menerapkan potensi yang dapat dikembangkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran matematika pendidikan tinggi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) yang mengacu pada jenis pengembangan model ADDIE dan melibatkan semua pihak terkait (stakeholders) yaitu 1) Pemerintah Kabupaten Lampung Timur selaku pemilik otoritas di bidang penelitian dan pengembangan, 2) Lembaga Pendidikan Ma'arif NU sebagai pembuat kebijakan di lingkungan pendidikan di bawah NU Lampung, 3) Lembaga Penjaminan Mutu IAIMNU Metro, 4) Dosen dan Guru, 5) Mahasiswa sebagai subjek dari belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan survei terhadap pengembangan buku ajar bagi mahasiswa Pendidikan Matematika di IAIMNU Metro, khususnya bagi pecinta, pemerhati, dan pembuat kebijakan di bidang budaya dan matematika. Etnomatematika telah menjadi salah satu materi pembelajaran Matematika. Sudah menjadi mata kuliah wajib yang harus diajarkan pada program studi Matematika di beberapa kampus ternama di Indonesia namun belum menjadi salah satu mata kuliah wajib dalam program pendidikan matematika IAIMNU Metro Lampung.
    [Show full text]
  • JEJAK KESULTANAN BANTEN DI LAMPUNG ABAD XVII (Analisis Prasasti Dalung Bojong)*
    JEJAK KESULTANAN BANTEN DI LAMPUNG ABAD XVII (Analisis Prasasti Dalung Bojong)* Mufliha Wijayati STAIN Jurai Siwo Metro [email protected] Abstract Lampung is the pepper-producing areas that had been under seizing of kingdoms of the surrunding since long time. The arrival of Islam in Lampung, in a lot of analysis, is also closely related to its existence as the pepper-producing area. When the Port of XVI-XVII centuries Banten grown into an international center for trade with commodities and spices, especially pepper, then for the supply of the pepper, it later expanded into a number of pepper-producing regions, including Lampung. A number of policies applied to pepper-producing regions, including tying a number of rules in the population with a charter granted to the representative retainer of Banten in the area, one of them in the context of Lampung is the Charter Dalung Bojong which is the object study of this article. Using archeological history approach, the present author attempted to uncover the elements contained in the inscription as historical sources that provide information about the events of political, bureaucratic, religious, and the life of the community in the past. It is revealed that the charter issued in 1102 H/1691 M by Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin (1690-1733 AD) contains regulations of forced cultivation of pepper, the pepper trading regulations, and also contains civil and criminal laws. On the other hand, this inscription also reveals a pattern of Jakarta-Lampung relationship in the seventeenth century: in terms of political, economic, social and cultural rights.
    [Show full text]
  • Early Architectural Images from Muara Jambi on Sumatra, Indonesia
    Early Architectural Images from Muara Jambi on Sumatra, Indonesia MAI LIN TJOA-BONATZ, J. DAVID NEIDEL, AND AGUS WIDIATMOKO introduction A total of nine terracotta bricks and brick fragments,containing incised drawings of di¤erent types of buildings, were discovered at the large MuaraJambicomplexineasternSumatra(Figs.3,4,6–9,11,12).1 Likely dating from between the ninth and the fourteenth centuries, these bricks contain the oldest graphic representations of Sumatran architecture. These images are impor- tant for architectural historians because most of the buildings that they depict were made of perishable materials and consequently have not survived. Indeed, archaeological excavations at Sumatran sites from this early period, including those at Kota Cina, Palembang, and Pondok, have only unearthed foundations of wooden posts; they do not reveal anything about the elevated portions of the dwellings themselves.2 Moreover, there are no other data sources from which to reconstruct the appearance and structure of buildings from that period of time. Malay written sources from Sumatra, for example, mainly postdate the sixteenth century and rarely include either textual descriptions or graphic depictions of buildings. Those that do, such as court chronicles, tend to focus on palace com- plexes and religious buildings, never domestic dwellings or other types of struc- tures.3 As such, architectural historians have been forced to obtain information about early Sumatran domestic architecture either from Javanese temple reliefs or to assume that the features of early Sumatran houses resemble those of later cen- turies (Sargeant 1977). While two of these designs have been previously published (Chihara 1996: pl. 264; Dumarc¸ay and Smithies 1998: Fig.
    [Show full text]