BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studio 1.1.1 Sejarah Singkat Trans Studio Pihak manajemen mengumumkan bahwa Trans Studio secara resmi mulai beroperasi 18 Juni 2011. Tentunya hal ini adalah salah satu kabar yang sudah ditunggu oleh banyak orang. adalah Indoor Theme Park kedua di setelah Trans Studio . Trans Studio Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar di Indonesia, tapi juga terbesar di dunia1. Tempat ini menyajikan 20 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 3 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik yaitu; Studio Central, Lost City, dan Magic Corner. Para pengunjung juga dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan – tayangan favorit TRANS TV dan TRANS7, seperti Dunia Lain, Jelajah, Si Bolang, dan masih banyak wahana menarik lainnya. Opening ceremony Trans Studio Bandung ini telah ditayangkan di Trans TV pada tanggal 17 Juni 2011 jam 20:00 – 21.30 WIB.

1 www.transstudio.com

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi Menjadi pengembang manajemen yang terdepan dengan mengembangkan para manager untuk esok hari, menguatkan kemampuan manajemen dan memfasilitasi opsi kebijakan untuk tantangan yang akan datang untuk menjadikan Trans Studio bandung menjadi yang terbaik dari yang terbaik. B. Misi Mengembangkan tanggung jawab dan profesional, manager yang proaktif serta pemimpin dengan perspektif menyeluruh dan kompetensi.

1.1.3 Arti Logo GAMBAR 1.1 LOGO TRANS STUDIO BANDUNG

Sumber :www.transtudio.com (17 Juni 2011) Lambang perusahaan ini mewakili perusahaan dan harus dipergunakan untuk keperluan dimana Trans Studio Bandung harus tampil secara resmi. Sedangkan logo perusahaan ini memberikan identitas terhadap wahana bermain yang ditawarkan oleh perusahaan Trans Studio Bandung.

1.1.4 Strategi Perusahaan Seluruh personil Trans Studio Bandung berjanji untuk menjunjung tinggi kelima nilai inti seperti ini: a. Excellence Trans Studio Bandung akan berusaha untuk mempertahankan bentuk standar tertinggi dalam semua usaha professional kami. b. Teamwork Trans Studio Bandung akan bekerja sebagai sebagai sebuah kepercayaan keluarga dalam prinsip “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” c. Discipline Trans Studio Bandung akan menegakkan citra lembaga di internal dan eksternal serta tidak akan goyah dalam kesetiaan kita kepada lembaga. d. Innovation Trans Studio bandung akan mempromosikan inovasi dan kreativitas yang melayani kepentingan lembaga dan Negara. e. Accountability Trans Studio Bandung akan menahan diri dari kegiatan apapun yang bertentangan dengan kepentingan Lembaga serta juga bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan kami.

Kelima nilai inti ini telah dirumuskan berdasarkan nilai – nilai yang diidentifikasi. Telah dilakukan untuk lebih mudah memahami dan memberikan ekspresi yang bermakna dari nilai – nilai yang benar – benar diyakini dan ingin memberikan kebanggan pada anggota keluarga Trans Studio Bandung. 1) Fokus strategi yang dilakukan oleh Trans Studio Bandung untuk mewujudkan visi dan misinya di antaranya adalah: 1. Penguatan kapasitas kelembagaan dan mengembangkan Trans Studio Bandung menjadi lembaga yang mandiri dan kreatif. 2. Membangun kemampuan manajemen untuk menghadapi permintaan publik di masa yang akan datang 3. Memfasilitasi wahana yang terbaik dan meningkatkan partisipasi komunikasi melalui pengembangan kapasitas 4. Memfasilitasi pengembangan kapasitas pelayanan melalui pelatihan, penelitian dan konsultasi

1.1.5 Sasaran dan Strategi Perusahaan Transcorp menjadikan Trans Studio Bandung sebagai perusahaan yang handal dan terpercaya sehingga menjadi pilihan konsumen dalam menikmati wahana yang tersedia secara fungsional2. Strategi yang diterapkan dan target pasar yang dibidik adalah menciptakan

2 wordpress.com/2011/02/02/strategi-TSB nilai dengan memperhatikan variabel psikografi dan variabel perilaku. Perusahaan Trans Studio Bandung membagi segmen pasar ke dalam beberapa tingkatan yang baik3.

1.1.6 Budaya Perusahaan Terdapat tiga budaya kerja yang diterapkan oleh perusahaan ini. Pertama, menjadi pelaku entrepreneur bukan berarti menjadi seseorang pengambil resiko yang besar. Para pengusaha yang berhasil adalah mereka yang bisa memperhitungkan seberapa besar resiko terburuk dari investasi mereka dan menyesuaikan keputusan sesuai dengan kemampuan financial mereka. Mereka sering tampak seperti pengambil resiko besar hanya karena tidak mengikuti ‘resep standar’ untuk melakukan riset dan perencanaan yang panjang dan komplit sebelum mengambil keputusan investasi. Kedua, Trans Studio Bandung benar-benar fokus pada satu hal saja seperti perusahaan startup lainnya yang juga sukses. Visi mereka tunggal yakni Trans Studio Bandung. Perusahaan ini berhasil mengatasi berbagai godaan untuk diversifikasi. Mungkin hal ini bisa dipandang sebagai kelemahan, tetapi melihat trend pasar saat ini, kelihatannya pilihan mereka untuk fokus hanya pada Trans studio Bandung adalah pilihan yang sangat tepat. Ketiga, budaya kerja di Trans studio sangat egalitarian alias menganut persamaan derajat, karena bukankah ide cemerlang bisa berasal dari mana saja,. Yang penting, masing-masing, apapun

3wordpress/c0m2011/04/06/topic-strategic jabatan mereka, terus berkontribusi demi kemajuan perusahaan dengan secara maksimal supaya mendapatkan kemajuan.

1.2 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha juga mengalami perkembangan pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu industri yang tumbuh pesat akhir ini adalah industri Taman Hiburan (Theme Park). Tidak dapat dipungkiri bahwa pada era modernisasi saat ini, konsumen memerlukan sebuah wadah yang lebih modern untuk sekedar menikmati waktu dengan melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, atau yang biasa dikenal dengan refreshing. Menurut Michael Simon dalam Adwin Pratama Anas (2012:1), penulis artikel “The World’s First Theme Park” dalam Trans Studio General Book, usaha Theme Park berasal dari maraknya karnival festival musik, dan perayaan-perayaan yang ternyata sanggup membawa banyak pengunjung. Akhirnya Theme Park permanen yang pertama dibuka berada di Indiana, Amerika Serikat yaitu Santa Claus Theme Park pada tahun1935. Jika dilihat dari sisi historis, Theme Park telah lebih dulu booming di negara-negara di Benua Eropa maupun di Benua Amerika sekitar tahun 1950an ditandai dengan berdirinya Theme Park yang paling terkenal di dunia, Disneyland. Bisnis Theme Park kemudian memasuki Benua Asia sekitar tahun 1970an. Saat ini terdapat beberapa Theme Park di Benua Asia, di antaranya Disneyland Hongkong, Disneyland Tokyo, Universal Studio Singapore, hingga Genting Highland di Malaysia. Di Indonesia saat ini telah terdapat beberapa Taman Bermain yang selalu dikunjungi oleh para pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja Dunia Fantasi Ancol, Sea World , Marina Water Park , Water Boom di Bali, dan Trans Studio yang di Makassar dan Bandung. Trans Studio Bandung merupakan salah satu taman hiburan indoor terbesar di Indonesia4. Persaingan bisnis Theme Park di Indonesia yang paling mencolok bedasarkan jumlah pengunjung adalah antara Dunia Fantasi Ancol dan Trans Studio Bandung. Berikut adalah grafik yang menggambarkan rata-rata pengunjung Dunia Fantasi Ancol dan pengunjung Trnas Studio Bandung :

4www.tempointerkatif.com/2011/01/11/Trans studio Bandung Indonesia Grafik Gambar 1.2 Perbandingan Rata –Rata Jumlah Pengunjung Dunia Fantasi Ancol dan Trans Studio Bandung Tahun 2012

5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Dunia Trans Fantasi Studio Ancol Bandung

Sumber : Data perusahaan Dunia Fantasi Ancol dan Trans Studio Bandung

Dari grafik diatas diketahui bahwa rata-rata pengunjung sepanjang tahun 2012 lebih banyak didapat oleh Trans Studio Bandung. Oleh karena itu penulis menjadikan Trans Studio Bandung sebagai bahan objek penelitian . Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi Trans Corp. membangun Trans Studio di Bandung. Dari sisi infrastruktur, kota Bandung dapat dicapai melalui jalur jalan bebas hambatan (jalan tol) yang menghubungkan berbagai daerah dan kawasan kota-kota di sekeliling wilayahnya. Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta. Sejak dibukanya berbagai akses menuju Kota Bandung baik melalui jalur darat maupun udara, Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan, terutama untuk masyarakat yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Dilihat dari sisi jumlah penduduknya, menurut statistik Badan Pusat Statistik, Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbesar pertama, yang selanjutnya di ikuti oleh Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada Tahun 2005, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 37.545.000 jiwa, yaitu 17,3% dari keseluruhan penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik (BPS)). Hal tersebut menjadi potensi yang sangat besar untuk Jawa Barat terus meningkatkan kualitas pariwisatanya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota ini juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berasitektur peninggalan Belanda, kota Bandung juga memiliki ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukkan dan galeri. Dan kota ini juga memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota dan beberapa kawasan lain termasuk pusat perbelanjaan5. Bandung yang menjadi pusat penduduk Jawa Barat dan ditambah dengan penduduk yang berdomisili di Jabodetabek menjadi magnet yang kuat untuk destinasi liburan akhir pekan maupun sebagai tempat tinggal. Berikut data jumlah wisatawan domestik yang datang ke Jawa Barat, ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

5www.disbudpar.jabarprov.go.id

Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Nusantara di Daerah Sekitar Jawa Barat Tahun 2006

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah wisatawan domestik yang dapat dijadikan potensi bagi pasar pariwisata Jawa Barat adalah sebesar 64,57%, angka ini dapat dikatakan besar, ditambah lagi dengan jumlah wisatawan nusantara daerah lain yang walaupun lokasinya jauh, tetapi memiliki akses langsung ke Jawa Barat baik melalui laut maupun udara. Selain itu prosentase jenis wisata di Jawa Barat di dominasi oleh wisata alam, yaitu sekitar 74% . Hal ini yang menjadi peluang bagi Trans Corp membangun Trans Studio Theme Park di Bandung, jenis wisata yang lebih modern dan canggih. 6 Kemudahan akses dari Jakarta, menjadikan Bandung sebagai kota yang bernilai strategis untuk aktivitas bisnis. Ekspansi bisnis di Bandung memiliki prospek yang sangat menjanjikan yang

6www.disbudpar.jabarprov.go.id menjadikan alasan Trans Corp untuk membangun sebuah kawasan hiburan terpadu berkelas dunia yang tidak kalah dengan taman hiburan di negara-negara lain. 7 Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penjelasan di atas, yang melatarbelakangi TransCorp membangun Trans Studio di Bandung. Trans Studio Bandung merupakan perusahaan pencipta wahana menarik dan kreatif, didirikan 18 Juni tahun 2011 oleh Trans Corp. Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan wahana yang berada di dalam ruangan atau indoor maka dari itu Trans Corp menciptakan wahana dengan berbagai tema yang potensial dan kreatif yang berada di dalam ruangan sehingga bisa secara optimal menikmati wahana tersebut yang terhindar dari terik matahari dan hujan. 8 Di bawah ini adalah grafik yang menggambarkan rata-rata perbandingan jumlah pengunjung per hari saat peak off dan peak days Trans Studio Bandung :

7www.transstudiobandung.com 8wikipedia.org/2009/02/02/Trans Studio

Gambar 1.3 Rata-rata Perbandingan Jumlah Pengunjung Peak off dan Peak Days Trans Studio Bandung

1000 1000

500 500

0

Peak off Peak Days

Terlihat dari grafik di atas, bahwa rata-rata jumlah pengunjung Trans Studio Bandung pada saat peak off dan peak days cukup tinggi. Tingginya minat pengunjung untuk mengunjungi Trans Studio Bandung tidak lepas dari strategi marketing yang diterapkan oleh pihak manajemen. Strategi marketing diterapkan Trans Studio Bandung melalui program-program dan acara dengan berbagai tema yang menarik pengunjung. Di tengah-tengah persaingan industri hiburan yang sangat tinggi seperti saat ini, pihak manajemen harus dapat melihat segala macam potensi bisnis serta cerdik dalam membaca keinginan pelanggan (pengunjung). Tidak hanya itu, pihak manajemen juga harus dapat menargetkan pangsa pasar yang tepat agar dapat berhasil dalam ketatnya persaingan industri bisnis hiburan. Mengetahui apa saja keinginan dan kebutuhan pelanggan merupakan persyaratan utama yang diperlukan sebelum merancang dan mempromosikan suatu program atau acara tertentu. Salah satu divisi yang menjadi ujung tombak dari Trans Studio Bandung adalah divisi Marketing Education and Entertainment (Edutainment). Tugas utama dari divisi Marketing Edutainment adalah membuat sebuah program yang tidak hanya memenuhi kebutuhan akan hiburan saja namun juga terdapat unsur edukasi di dalamnya. Hal ini merupakan sebuah terobosan dari Trans Studio Bandung untuk menjaring pangsa pasar dari kalangan anak-anak dan remaja maupun dewasa yang ingin mengisi kegiatannya tidak hanya dengan hiburan namun juga pendidikan. Divisi Edutainment telah menyelenggarakan berbagai macam acara seperti seminar, talkshow, pelatihan, pertandingan, pekan seni dan budaya, Science & Techno Fair, dan lain-lain. Divisi Marketing Edutainment dapat dikatakan unik karena tidak semua perusahaan khusunya yang bergerak di bidang industri hiburan memiliki divisi khusus yang mengedepankan edukasi. Salah satu program yang merupakan produk dari Divisi Marketing Edutainment adalah Trans Studio Edutainment, program yang merupakan salah satu produk Trans Studio Bandung yang kini telah hadir untuk memberikan pengetahuan & pengalaman berharga berjalan-jalan di trans studio bandung dan menikmati seluruh wahana juga show atau pertunjukkan nya, pendidikan dan banyak ilmu pengetahuan bisa didapatkan di Science Center, juga Edutainment program di Trans City theatre atau Amphitheatre , membahas mengenai proses belakang layar atau behind the scene sebuah show, dan masih banyak program-program edutainment di Trans Studio Bandung. Hal ini menjadi suatu nilai tambah bagi Trans Studio Bandung karena tempat-tempat hiburan yang ada masih jarang yang memiliki minat untuk mengutamakan pendidikan. Menurut Nanda, bagian Human Resource Development Trans Studio Bandung, ada 3 program marketing edutainment yang dijalankan Trans Studio Bandung. sebagai produk yang ditawarkan oleh Trans Studio Bandung. Pertama Program Edutainment Regular, merupakan program edukasi dan entertainment non-experential. Program edukasi yang ditawarkan di dalam Edutainment Regular, berkisar pada penggunaan Green Screen atau pembawaan materi edukasi di theatre FX-travaganza dan Amphi Theatre (disesuaikan dengan banyaknya peserta), disertai dengan games menarik. Kedua adalah program Edutainment Premium merupakan program edukasi dan entertainment bersifat experential. Program edukasi yang ditawarkan di dalam Edutainment Premium tidak hanya duduk mendengarkan materi edukasi di dalam ruangan namun para peserta Edutainment dapat langsung turun ke rides/wahana-wahana yang berhubungan dengan materi edukasi yang disampaikan, misalnya siswa mempelajari mengenai ‘Kecepatan’ maka mereka akan langsung diajak melihat bagaimana cara kerja kecepatan terhadap Magic Thunder Coaster atau terlibat langsung dengan dapur besar Trans Studio, mempelajari bagaimana seorang Chef menyediakan berbagai macam makanan dalam satu waktu yang bersamaan dan mencicipi hasil masakan mereka. Dan ketiga adalah Program Event Edutainment meruapakan program eduaksi dan entertainment bersifat massive experential. Program event edutainment m isalnya mind mapping, try out, outbound, super kids, penamatan sekolah, event ‘mari menulis’, dan masih banyak lagi program yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Edutainment. Konsumen dalam memilih program-program yang menjadi produk Trans Studio Bandung, terutama produk Trans Studio Edutainment, konsumen dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut Produk yang digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan. Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, packaging/kemasan yang unik. Atribut produk tersebut dapat mempengaruhi corporate image perusahaan. Bagi perusahaan, citra dianggap sebagai aset yang paling utama dan tidak ternilai harganya. Selain itu, usaha membentuk citra bukanlah hal yang mudah dan bukan dalam waktu yang sesaat, akan tetapi diperlukan konsistensi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, segala daya dan upaya digunakan oleh perusahaan untuk menjaga serta mengembangkannya, meskipun demikian, penting bagi perusahaan agar memahami bahwa pada dasarnya citra positif perusahaan bukanlah satu-satunya masalah yang selalu diutamakan. Sebab, mencapai suatu pengertian serta kesejahteraan bersama bagi perusahaan dan publiknya adalah yang paling penting, di mana ke dua hal tersebut sudah dapat dicapai, maka secara otomatis citra positif itu terbentuk. Corporate image dihasilkan oleh berbagai aktivitas yang akan menimbulkan keyakinan konsumen terhadap perusahaan. Corperate image juga merujuk kepada asosiasi konsumen. Kontak konsumen dengan organisasi secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kekuatan atau eksistensi asosiasi tersebut. Saat ini, citra perusahaan menjadi sebuah simbol bagi pelanggan di mana citra perusahaan tertentu dianggap sebagai identifikasi dari yang menggambaran kepribadian pelanggan. Hal ini, tidak lepas dari citra perusahaan (corperate image) yang dibentuk oleh suatu perusahaan. Trans Studio Bandung dalam hal ini melakukan pembentukan citra perusahaan (corperate image) melalui program atau event yang dibuat oleh divisi Marketing Education & Entertaiment. Program ataupun event yang dibuat divisi Edutainment disusun dengan memperhatikan selera pelanggan namun tidak lepas dari konten pendidikan dan ciri khas Trans Studio Bandung. Semua program maupun event yang diselenggarakan oleh Divisi Marketing Edutainment semata – mata untuk menjalin relasi yang baik dengan pengunjung, sehingga pengunjung akan merasa nyaman dan puas telah melewatkan waktunya yang bermanfaat dan tidak terlupakan di Trans Studio Bandung. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis bagaiamankah pengaruh atribut produk program Trans Studio Edutainment terhadap corperate image Trans Studio Bandung. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Atribut Produk (merek produk, kualitas produk, desain produk) Program Trans Studio Edutainment (Education and Entertainmnet) terhadap Corporate Image Trans Studio Bandung”.

1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh secara signifikan Atribut Produk (merk produk, kualitas produk, dan desain produk) Program Trans Studio Edutainment (Education and Entertainmnet) terhadap Corporate Image Trans Studio Bandung.

1.4 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah Atribut Produk (merk produk, kualitas produk, dan desain produk) Program Trans Studio Edutainment ? 2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap Corporate Image Trans Studio Bandung ? 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk (merek produk, kualitas produk, desain produk) program Trans Studio Edutainment terhadap corporate image Trans Studiio Bandung ?

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui atribut produk Atribut Produk (merk produk, kualitas produk, dan desain produk) Program Trans Studio Edutainment . 2. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap Corporate Image Trans Studio Bandung 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk (merek produk, kualitas produk, desain produk ) program Trans Studio Edutainment terhadap corporate image Trans Studiio Bandung.

1.6 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak – pihak yang memerlukannya, diantaranya adalah : 1. Perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan dalam hal : a. Mengetahui kinerja perusahaan b. Sebagai masukan perusahaan dalam meningkatkan kinerja, pelayaanan serta strategi yang tepat bagi konsumen 2. Penulis a. Diharapkan pengumpulan data dan pengolahan data menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dan sebagai sumbangan pemikiran bagi penyempurnaan kebijakan dalam menetapkan strategi yang tepat dalam hal memberikan pelayanan terhadap konsumen dan memberikan timbal-balik bagi perusahaan. 3. Pihak lain /kepentingan umum a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang berkepentingan dan tertarik terhadap bahasan ini guna penelitian atau keperluan dan kepentingan lainnya. b. Memberikan masukan bagi disiplin ilmu pemasaran jasa yang memberikan pengaruh terhadap kebijakan operasional, baik tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi keilmuannya.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memerlukan batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi tujuan dari penelitian, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan lebih terarah. Batasan dalam penelitian ini yaitu : a. Responden yang diteliti adalah konsumen yang pernah datang untuk menikmati wahana bermain di Trans Studio Bandung di wilayah Bandung tahun 2012. b. Penelitian ini hanya membahas mengenai hubungan tentang layanan Program-program Marketing Edutainment terhadap Corporate Image Trans Studio Bandung.

1.8 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap – tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka teoritis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diuraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran – saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak – pihak lain yang membutuhkan.