Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

PENGARUH TERHADAP SENI BANGRENG

Yuyus Rustandi Abstrak Di daerah Priangan hidup dan berkembang beberapa jenis tari. Salah satu dari keberagaman jenis tari tersebut salah satunya adalah jenis tari rakyat. Tari rakyat adalah tarian yang sudah mengalami perkembangan sejak zaman primitif, biasanya masih sangat sederhana dan mementingkan norma-norma keindahan dalam bentuk standar. Kesenian rakyat Jawa Barat satu sama lain berbeda bentuk, fungsi dan nilai. Salah satu tari rakyat yang menarik untuk diteliti adalah seni Bangreng yang hidup dan berkembang beberapa dekade di daerah Sumedang. Penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya mencari tahu tentang sejauh mana pengaruh Jaipongan terhadap seni Bangreng. Berdasarkan banyak dugaan bahwa tarian dalam seni Bangreng berupa gerak improvisasi, padahal seni Bangreng sesungguhnya memiliki pola gerak dan lagu yang spesifik. Untuk mengenal seni Bangreng secara utuh diperlukan penelitian agar terungkap bahwa seni Bangreng tidak sama dengan Jaipongan baik tarian, iringan, dan properti yang digunakan. Sampai sejauh mana pengaruh Jaipongan terhadap kemurnian seni Bangreng perlu diungkapkan sehingga diperoleh gambaran mengenai perubahan yang menyangkut nilai- nilai sebelumnya.

Kata kunci: Jaipongan, tradisi, Sunda

Latar Belakang Pembatasan Masalah Jawa Barat memiliki aneka ragam kese- Karena tidak seluruh aspek seni Bangreng nian baik tradisional yang masih utuh mau- diteliti, masalah akan dibatasi agar tujuan pene- pun yang telah mengalami pengembangan. litian dapat direalisasikan sesuai judul. Batasan Menurut Soedarsono; penelitian ini berkisar pada Pengaruh Jaipongan Tari rakyat adalah tarian yang sudah meng- terhadap Seni Bangreng. alami perkembangan sejak zaman primitif. Tar- ian dimaksud masih sederhana dan mementing- Definisi Istilah kan norma-norma keindahan dalam bentuk ber- Pengaruh: standar1. Kesenian rakyat Jawa Barat satu sama Daya yang timbul dari sesuatu (orang, ben- lain berbeda bentuk, fungsi dan nilai, misalnya da) yang berkuasa2. Uyeg dari Sukabumi, Topeng Ban- Jaipongan: jet dari Karawang, Cokek dari Bogor, Belentuk Asal kata dari jaipong yaitu sebutan nama Ngapung dan dari Subang, Badaya alok yang menirukan bunyi yang ke- Dermayon dari Indramayu, dan Bangreng dari luar dari mulut Ali Saban. Jaipongan berarti Sumedang. pula perpaduan tari Ketuk Tilu dengan Topeng Sampai sejauh mana pengaruh Jaipongan Banjet Karawang3. terhadap seni Bangreng perlu diungkapkan Seni Bangreng: sehingga diperoleh gambaran yang jelas me- Merupakan akronim dari kata Terebang dan ngenai perubahan yang menyangkut nilai- Ronggeng. Dalam hal ini merupakan nama seni nilai sebelumnya. pertunjukan khas daerah Sumedang4.

1 Soedarsono. Djawa dan Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di . Gadjah Mada University Prees Jogyakarta, 1972, p.20 2 WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta, 1982. h.731. 3 . Jaipongan Salah Satu Kekayaan Budaya Nasional. Makalah pada saresehan Jaipongan. 18 Januari 1983. di Jakarta, h.8. 4 Wawancara dengan Edeng Sutarya di Desa Ambit, Situraja, Sumedang.

14 Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

Pengertian Bangreng masih tetap sebagai tari rakyat yang bebas tanpa Kata Bangreng merupakan akronim dari pola dasar yang baku. Jaipongan pada dasarnya kata Terebang dan Ronggeng. Seni Bangreng bersumber dari Ketuk Tilu, oleh karena itu dasar merupakan kesenian khas daerah Sumedang, geraknya tidak lepas dati ragam gerak Ketuk Tilu. yaitu perpaduan antara seni Terebang dengan Jaipongan cenderung memiliki pola standar, arti- Ketuk Tilu. Istilah Ronggeng yang terdapat da- nya bila tidak belajar dahulu tidak akan bisa menari, lam seni Bangreng diperkirakan diambil dari maka terciptalah koreografi khusus untuk tari dasar seni Ketuk Tilu. Ronggeng pada seni Bangreng yang mudah dengan gerak sederhana. Timbulnya bukan sebagai penari wanita seperti halnya Jaipongan bertema, disesuaikan dengan kebutu- dalam Ketuk Tilu, melainkan juru kawih. Is- han, sehingga Jaipongan tumbuh pesat. tilah tersebut berasal dari sebutan masyarakat Susunan Pakaian Penari Wanita: kebaya, kain Sumedang pada masa lalu, oleh karena itu arti (sinjang) atau sontog, ikat pinggang dengan sam- sebenarnya dari seni Bangreng adalah seni Tere- pur atau ikat pinggang yang terbuat dari logam, bang ditambah juru kawih atau sinden5. Adapun sanggul dengan di pinggirnya memakai hiasan penjelasan istilah Ronggeng sebagai berikut: bunga dan cucuk konde yang terbuat dari kulit Ronggeng = waranggana (dari bahasa kawi yang dilapisi warna kuning mas atau siger (kem- wara ditambah anggana) bang goyang). Susunan Pakaian Penari Pria: ikat Wara = wanita kepala, sontog, baju kutung, dan ikat pinggang 6 Anggana = sendiri yang terbuat dari kulit. Adapun waditra Jaipongan R.I Maman Surjaatmaja mengatakan bahwa sebagai berikut: , panerus, kecrek, boning, Ronggeng asalnya merupakan penyajian animistis rebab, kendang dan kulanter, , juru kawih/ dalam memuja arwah. Ronggeng dalam hal ini me- sinden, juru alok, goong dan kempul. Jumlah perso- rupakan media memuja arwah. Dalam Ketuk Tilu, nal terdiri 10 atau 11 orang. Tidak jarang pergelaran Ronggeng merupakan penari wanita yang menjadi Jaipongan sinden/juru kawih lebih dari satu. partner menari dengan penari laki-laki. Berdasarkan uraian di atas, Ronggeng dalam seni Bangreng ber- Pembahasan beda dengan Ronggeng yang ada dalam Ketuk Tilu. Sebelum menguraikan pokok bahasan penga- ruh Jaipongan terhadap seni Bangreng, pembaha- Pengertian Jaipongan san ini akan diuraikan hal-hal sebagai berikut: Sebagaimana dijelaskan Gugum Gumbira Tira Sonjaya bahwa istilah Jaipongan, berawal Penyajian Seni Bangreng pada tahun 1974 yaitu melalui mulut Ali Sa- Seni Bangreng pada masyarakat Sumedang ban pimpinan Topeng Banjet dari Karawang. memiliki tiga fungsi yaitu: Jaipongan pada waktu itu bukan nama tarian, 1. Seni Bangreng sebagai sarana upacara adat. Jaipongan merupakan “alok” yang menirukan Tata cara pementasan seni Bangreng dalam bunyi Kendang. upacara: Dalam kehidupan masyarakat pada waktu 1.1. Selamatan ngayun orok (selamatan 40 itu tumbuh pula alok lain, yaitu jigow-jigow-ji- hari kelahiran bayi). gow sebagai koor akhir sebuah lagu. Namun 1.2. Selamatan ngaruwat rumah baru, yang kemudian hidup adalah alok Jaipong7. ngaruwat gedung baru, dan huripan desa. Pada waktu itu istilah Jaipongan belum di- Segala sesuatu yang berhubungan dengan upa- pakai sebagai nama tarian. Tarian Jaipongan baru cara harus disiapkan, misalnya sebelum pementasan muncul setelah susunan geraknya baku. Perkem- seni Bangreng harus tersedia sesajen. Masyarakat bangan Jaipongan dimulai dari Ketuk Tilu dan setempat mempercayai bila hal ini dilanggar akan Bajidoran. Tentu saja tata gerak dan penampi- berdampak, misalnya ada salah satu orang yang lannya pun mengalami perkembangan meskipun trance (kasarumahan/kesurupan), seperti ada

5 wawancara dengan Edeng Sutarya di Desa Ambit, Situraja, Sumedang. 6 R.I Maman Surjaatmaja, literature tari tanpa tahun. 7 Gugum Gumbira Tirasonjaya, Jaipongan Salah Satu Kekayaan Budaya Nasional, Makalah Saresehan Jaipongan, 18 Januari 1982 di Jakarta, h. 11

15

Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

yang menitis dari makhluk halus sehingga untuk dibawakan instrument . Tatalu ini sebagai menyembuhkannya harus oleh seorang sesepuh pertanda bahwa: pertunjukan akan dimulai, me- yang ahli kebatinan, dengan cara membaca man- manggil/mengundang para penonton, dan menung- tra-mantra dan membakar kemenyan8. Adapun gu ronggeng/sinden yang sedang berhias. Setelah sesajen yang harus disediakan antara lain: paru- juru kawih/ronggeng naik ke panggung diteruskan puyan, cerutu, berbagai rujak (pisang, kelapa, asam, dengan lagu Kembang Gadung, Kembang Beureum, roti, bunga), air bening, kopi manis, kopi pahit, gula setelah itu ditutup dengan lagu Ayun Ambing. Lagu- merah dan gula batu, tektek (lipatan sirih yang telah lagu tersebut sebagai penghormatan/persemba- diberi ramuan), puncak manik (bagian nasi tumpeng han kepada para karuhun. Pada saat persembahan yang ujungnya diberi telur rebus), pisang kapas bak- tersebut tidak diperbolehkan ada yang menari, er, beras setengah tempurung (di atasnya diletakan karena saat itu dalam suasana khidmat. uang), duwegan, madat, kupat leupeut tangtang angin (ketupat dari daun janur), dan bakakak. (ses- a. Acara Sambutan ajen tersebut disebut dengan parawanten). Acara sambutan ini disampaikan oleh: so- Dalam pementasan seni Bangreng dise- hibul baet/yang punya hajat (menjelaskan ten- diakan tiga buah parawanten yaitu: tang maksud selamatan), tripida desa (menyam- 1. Parawanten untuk seni Bangreng disim- paikan berbagai informasi masalah desa, teruta- pan di depan para penabuh. ma menyangkut pembangunan daerah setempat, 2. Parawanten untuk padaringan (tempat pemilik kebudayaan (menguraikan masalah kebu- beras yang dibuat dari tanah liat), disimpan dayaan dan perkembangan secara umum), Pem- dalam goah. Yang dipercaya diam di goah bina/Danramil (menjelaskan keamanan daerah itu adalah seorang wanita yang sudah lanjut setempat dan daerah yang lebih luas, juga mem- usia dan biasanya disebut candoli. berikan pengarahan kepada masyarakat menge- 3. Parawanten untuk disimpan di dapur. nai masalah penanganan keamanan daerah). Perlengkapan lainnya disebut Kembang Panggung, yaitu yang disimpan di atas pang- b. Acara Ngabaksaan gung dengan cara digantungkan. Kembang Juru baksa mulai menari dengan gerakan: panggung itu terdiri dari: tujuh macam umbi capang, keupat, jangkung ilo, minced, laras umbian, tujuh macam buah buahan, daging konda, tindak tilu, dan mamandapan. Yang di- mentah, dan tujuh macam kue yang ringan-rin- tuju oleh juru baksa adalah yang punya hajat gan (hahampangan). Tempat hidangan tersebut dalam selamatan itu, serta seluruh keluarganya. terbuat dari bambu yang biasa disebut tingkem. Terdapat tatacara dalam pemberian soder, ya- Pelaksanaan penyajian seni Bangreng itu juru baksa berkeliling sambil menari mencari memiliki susunan yang sudah baku, yaitu sebe- orang yang dituju untuk tampil menari. Setelah lum acara dimulai pimpinan harus memeriksa mendapat orang yang dimaksud, kemudian segala peralatan yang dibutuhkan, peralatan orang tersebut dikalungi soder sambil memesan tersebut di antaranya: sesajen, waditra, baskom lagu yang diinginkannya. Setelah menari sele- tempat menyimpan uang pamasak dari para pe- sai harus membayar upah kepada nayaga yang nari, dan baki yang berisikan satu atau dua buah biasa disebut dengan istilah masak9. Agar lebih soder yang didimpan di depan para penabuh. banyak mendapat upah sampingan, para un- Setelah seluruh peralatan tersedia, kemudian dangan selalu diajak untuk menari dengan cara diadakan acara nyuguh karuhun (menjamu arwah menyerahkan soder yang dituju terutama yang leluhur) dengan cara membakar kemenyan sambil dianggap terhormat dan mempunyai kedudukan membaca doa-doa agar selamat dan lancar dalam penting, sewaktu undangan menari yang lain boleh pementasan. Tatalu merupakan pembukaan yang menari, hal ini biasa disebut dengan mairan10.

8 Wawancara dengan bapak Suhatma Saputra di Kampung Ambit Situraja Sumedang. 9 Atik Soepandi, Enoch Atmadibrata, khasasanah kesenian Jawa barat, pelita masa, hal. 47 10 Wawancara dengan Adang Ependi penari Bangreng di kampong Ambit Situraja Sumedang

16 Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

2. Seni Bangreng sebagai sarana hiburan terebang, dan panerus. Sedangkan sisanya untuk Fungsi seni Bangreng untuk hiburan adalah honor pimpinan dan kesejahteraan perkumpulan. bukan keindahan sebagai titik pijak, tetapi hibu- Menurut Suhatma Saputra, perkembangan ran yang diutamakan11, dan pada umumnya se- Gembyung dan Bangreng sangat pesat. Penye- bagai tari pergaulan. Pergelaran seni Bangreng barannya bukan hanya di daerah Tanjungkerta untuk hiburan biasanya diadakan di luar rumah dan Cimalaka, melainkan sudah sampai ke Ka- yang disebut balandongan dengan ketentuan: bupaten Sumedang, hal ini disebabkan: banyak tinggi panggung antara 0,5 sampai 1m, ukuran penggemar, tarian mudah dipelajari, biaya rela- panggung antara 3 X 4 m untuk nayaga, me- tif murah, dan tarian tidak terikat/ bebas. makai atap biasanya deklit atau parasut, tempat menari dan tamu undangan duduk di kursi, tidak 3. Seni Bangreng sebagai Tontonan memakai panggung dengan luas tidak terbatas. Seni Bangreng sebagai tontonan disiapkan Terdapat syarat untuk para penari pada seni secara khusus, seperti kostum yang dipergu- Bangreng, di antaranya: penari paling banyak 5 nakan disesuaikan dengan kebutuhan, bentuk orang, dengan maksud menjaga ketertiban, bila yang arena pergelaran, dsb. Kostum penari maupun menari wanita harus ditemani wanita, tidak bercam- kostum penabuh dan ronggeng/sinden warnan- pur wanita dengan pria kecuali suami istri, hal ini ya dibedakan. Penggunaan warna yang leb- agar tidak terjadi pandangan negative. Para unda- ih menonjol difokuskan pada penari wanita. ngan diperbolehkan meminta lagu secara bebas. Kostum untuk Penari Pria: iket kepala/totopong Terdapat dua macam cara pembayaran warna hitam atau cokelat, kampret warna putih Bangreng: atau gading dan kuning, sarung polekat warna 1. Si pemanggil yang langsung berjanji merah tua, hitam dan biru, pangsi warna hi- bahwa upah pamasak menjadi hak milik si tam. Kostum untuk Penari Wanita: sanggul di pemanggil, maka pemanggil membayar pinggirnya pakai hiasan bunga warna putih atau upah lebih besar kepada perkumpulan bunga melati, kebaya warna kuning mas/mer- Bangreng. Dengan istilah borongan. ah, kain sinjang, selendang dikalungkan di atas 2. Si pemanggil yang hanya membayar upah pundak dengan posisi menjuntai. Kostum un- dari pementasan saja sehingga uang pama- tuk penabuh/nayaga: iket kepala/totopong war- sak menjadi hak milik pemilik perkumpu- na hitam/coklat, kampret warna putih, kuning/ lan Bangreng, maka pemanggil membayar gading, celana panjang warna hitam. Tari dan perkumpulan tidak begitu besar. kostum betul-betul digarap secara khusus, den- Pembagian hasil pementasan pada perkum- gan harapan agar pertunjukan ini berhasil men- pulan seni Bangreng menggunakan cara prosen- jadi tontonan yang menarik. tase dan pembagian kelas: Kelas 1: masing-masing mendapat 10% B. Pengaruh Segi Tari untuk juru kawih/ronggeng, peniup tarompet, Di bawah ini tersaji tabel yang menun- penabuh kendang. jukkan tanggapan para responden terhadap ke- Kelas2: masing-masing mendapatkan peng- hidupan seni Bangreng, tentang sejauh mana hasilan 8% untuk, saron, bonang, kecrek, goong, pengaruh Jaipongan terhadap seni Bangreng.

TABEL 1 Pengaruh Dari Segi Tari

No. Kategori Jumlah Prosen 01. Dipengaruhi tari Jaipongan 7 100% 02. Tidak dipengaruhi tari Jaipongan - - Jumlah 7 100%

11 Soedarsono,Djawa dan Bali Sebagai Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia, Gadjah mada University Press, Jogjakarta, 1972, hal. 24

17 Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

Pertanyaan di atas, sejalan dengan pandangan Unsur tari khas seni Bangreng memiliki gerak Edeng Sutarya yang menyatakan bahwa : Jaipo- yang baku. Gerak tari tampak memiliki struktur ngan begitu populer sekitar tahun1970-an sehing- serta motif gerak khusus walaupun sederhana. ga dapat menyisihkan tari rakyat lainnya, misal- Di bawah ini ragam-ragam gerak yang nya Ketuk Tilu, seni Bangreng dan sebagainya12. terdapat dalam seni Bangreng dan Jaipongan.

TABEL 2 Ragam Gerak Tari seni Bangreng dan Jaipongan

Tari seni Bangreng Tari Jaipongan Tari seni Bangreng Saat ini 1. - 1. Bombang 1. Bombang 2. - 2. Ban karet 2. Ban karet 3. Kuda-kuda 3. - 3. Kuda-kuda 4. - 4. Kanyay/Ombak banyu 4.Kanyay/Ombak banyu 5. - 5. Kuntul longok 5. Kuntul longok 6. - 6. Gober 6. Gober 7. - 7. Oray meuntas 7. Oray meuntas

Setelah memperoleh gambaran data di atas, nafkah adalah seni Bangreng yang dipertunjukan dapat diketahui bahwa pengaruh Jaipongan ter- pada selamatan, syukuran dan hiburan. Yang akan hadap seni Bangreng dari segi tarinya, yaitu pada ditinjau dalam bahasan ini adalah para responden gerak motif gerak bombang, ban karet, kanyay, yang melibatkan diri dalam kegiatan pertunjukan kuntul longok, gober, oray meuntas. Akan teta- untuk selamatan dan hiburan. pi bukan berarti bahwa istilah gerak Jaipongan yang dituliskan itu sudah mencakup semua istilah Pengaruh Dari Segi Karawitan Jaipongan yang tersebar di masyarakat. Ragam Pengaruh Jaipongan dari karawitan yaitu gerak pada pendataan di atas diperoleh dari para penambahan waditra terhadap seni Bangreng yang responden, adapun gerak-gerak yang diperoleh biasa dipergunakan dalam pergelaran Jaipongan. sering dipergelarkan pada pertunjukan Jaipongan Tabel di bawah ini menunjukan hasil tang- dan seni Bangreng pada saat ini. gapan para responden tentang sejauh mana pe- Seni Bangreng sebagai salah satu sumber ngaruh Jaipongan dari segi karawitan.

TABEL 4 Pengaruh Jaipongan Terhadap Seni Bangreng

No. Kategori Jumlah Prosen 01. Dipengaruhi oleh karawitan Jaipongan 7 100% 02. Tidak dipengaruhioleh karawitan Jaipongan - - Jumlah 7 100%

Waditra seni Bangreng saat ini: 2 atau 3 buah dan waditranya. Dalam setiap pergelaran, lagu- terebang, kendang dan 4 buah kulanter, goong lagu seni Bangreng hampir terdesak, dan para dan kempul, kecrek, saron dan panerus, boning, peminatnya terdiri dari orang tua saja yang pada rebab, 2 atau 3 orang juru kawih/ronggeng, 1 umumnya berusia di atas 40 tahun, sedangkan atau 2 orang juru tari, dan 1 orang juru baksa. kaum muda lebih menyukai lagu Jaipongan. Dengan perincian waditra tersebut, pergelaran Dengan demikian lagu seni Bangreng kurang seni Bangreng saat ini lebih banyak personal diminati.

12 Wawancara dengan Bapak Edeng Sutarya kampong Ambit Situraja Sumedang

18 Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

Dalam upaya melestarikan seni Bangreng, yang memiliki standar yang tidak begitu kuat, para penggarap berusaha mengikuti selera jelas keutuhannya selalu tidak terjaga. penggemar agar diminati walaupun hal tersebut Salah satu upaya para tokoh seni Bangreng, di- dapat merusak keutuhan seni Bangreng. Meles- usahakan dalam setiap pertunjukan, selalu menampil- tarikan seni Bangreng bagi mereka merupakan kan lagu-lagu khas seni Bangreng. Di bawah ini daf- beban berat, apalagi bagi tari rakyat/seni tradisi tar lagu seni Bangreng dan Jaipongan.

TABEL 5 Daftar Lagu seni Bangreng dan Jaipongan

Lagu-Lagu Bangreng Lagu-Lagu Jaipongan Lagu Bangreng Saat Ini 1. – 1. Oray welang 1. Oray welang 2. – 2. Daun pulus 2. Daun pulus 3. – 3. Banda urang 3. Banda urang 4. – 4. Serat salira 4. Serat salira 5. – 5. Hayang ayeuna 5. Hayang ayeuna 6. – 6. Surat ondangan 6. Surat ondangan 7. – 7. Lindeuk japati 7. Lindeuk japati

Setelah melihat data di atas yang diperoleh Lagu-lagu Jaipongan yang tersebar di mas- dari para responden bahwa pengaruh Jaipon- yarakat tidak semua dipergelarkan dalam seni gan dari segi karawitan dapat dilihat dengan Bangreng, hal ini menyangkut selera masyarakat adanya beberapa lagu Jaipongan yang sering Sumedang terhadap lagu-lagu Jaipongan. dipergelarkan dalam seni Bangreng. Antara lain Untuk lebih jelasnya tabel di bawah ini lagu Oray Welang, Daun Pulus, Banda Urang, menunjukkan sejauh mana lagu Jaipongan Lindeuk Japati, dsb. dipergunakan dalam seni Bangreng.

TABEL 6 Lagu-Lagu Yang Disajikan Dalam Setiap Pergelaran Seni Bangreng.

No. Kategori Jumlah Prosen 01. Setiap pergelaran seni Bangreng, lagu-lagu

Jaipongan selalu mendominasi 7 100%

02. Setiap pergelaran seni Bangreng, lagu-lagu Bangreng selalu mendominasi - -

Jumlah 7 100%

Tabel di atas seluruh responden menyatakan kostum yang digunakan menggambarkan ke- bahwa setiap pergelaran seni Bangreng, lagu hidupan rakyat petani yang hidup sederhana. Jaipongan selalu mendominasi. Hal ini menun- Kostum yang digunakan dalam seni Bang- jukan bahwa lagu khas seni Bangreng sudah ku- reng ada dua macam: rang peminatnya walaupun ada penggemar se- Jika ditampilkan dalam pertunjukan khu- batas orang tua saja. Sedangkan lagu Jaipongan sus; Untuk penari pria: iket kepala/totopong, sebagian besar peminatnya kaum muda. kampret, kain sarung, pangsi. Untuk wanita: sanggul Sunda, kebaya, kain, selendang. Pengaruh dari kostum Jika ditampilkan pada acara bebas, kostum Kostum merupakan aspek penunjang yang yang digunakan adalah bebas tergantung pa- penting dan merupakan ciri dari kehidupan tari- kaian masing-masing yang digunakan pada an tersebut. Hal ini terlihat pada seni Bangreng, saat itu. Kostum yang dikenakan seni Bangreng

19 Wahana, Volume 1, No. 13, Genap, Tahun Akademik 2016/2017 ISSN 853-5876

saat ini, untuk pria tidak berubah masih sama dengan demikian para penggarap seni Bangreng dengan yang telah disebutkan di atas, namun diperkirakan tidak dapat diandalkan sebagai bagi wanita ada perubahan seperti kostum yang penggarap yang tangguh dalam mempertah- digunakan para penari Jaipongan, yaitu: sanggul ankan keutuhan dan kelestarian seni Bangreng. dihiasi bunga melati atau cucuk konde terbuat Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat dari logam yang warnanya kuning mas, kembang kontribusi saran yang bertitik tolak dari upaya goyang/siger, selendang diikatkan di pinggang, melestarikan kehidupan dan keutuhan nilai bu- daya seni Bangreng. Simpulan dan Saran Dalam upaya melestarikan kehidupan dan keutuhan seni Bangreng, perlu adanya Simpulan usaha pendokumentasian segala aspek yang Berdasarkan permasalahan pokok menyangkut seni Bangreng. Pada umumnya “bagaimana latar belakang perkembangan seni pergelaran seni Bangreng banyak dipengaruhi Bangreng dan Jaipongan, pengaruh Jaipongan oleh tepak kendang Jaipongan, karena itu yang melanda seni Bangreng dewasa ini dapat para tokoh seni Bangreng di Sumedang da- melunturkan kemurnian seni Bangreng yang lam setiap pergelaran lebih menonjolkan tari berpegang pada aturan tradisi”, adapun kesim- khas seni Bangreng agar generasi muda ikut pulan sebagai berikut: tertarik dan menggemarinya. Dalam mengisi dan melakukan upacara adat Para penggarap seni Bangreng yang menco- serta kebutuhan hiburan, seni Bangreng didukung ba menyesuaikan diri dengan selera masyarakat, oleh kehidupan masyarakatnya. Sedangkan mo- hendaknya berupaya untuk tidak menggangu tivasi yang mendorong kehidupan Jaipongan keutuhan dalam unsur tradisi. adalah tuntutan pencaharian pembaharuan dalam bidang tari sebagai tontonan. Pengaruh Jaipongan terhadap seni Bangreng memungkinkan terjadin- Daftar Pustaka ya masukan yang menguntungkan dalam rangka Atik Soepandi, Enoch Atmadibrata. 1976. memperkaya unsur yang telah ada dalam seni Khasanah Kesenian Daerah Jawa Barat. Bangreng. Di samping itu dapat pula meningkat- : Pelita Masa. kan hal yang menyangkut teknis dan kreativitas Gugum Gumbira Tirasonjaya. 1974. Jaipongan serta memungkinkan meningkatnya animo mas- Salah Satu Kekayaan Nasional. Jakarta: yarakat terhadap seni Bangreng. Apabila pen- Makalah Saresehan Jaipongan. garuh Jaipongan terlalu dominan, dikhawatirkan Poerwadarminta. 1982. Kamus Umum Bahasa akan melunturkan unsur tradisi seni Bangreng. Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Soedarsono. 1972. Djawa dan Bali Dua Pusat Saran Perkembangan Drama Tari Berhubung pengaruh Jaipongan dalam seni Tradisional di Indonesia. Jogjakarta: Gajah Bangreng dikaitkan dengan mencari nafkah, Mada University Press.

20