PENYEBARAN AKSESI PAMELO {Citrus Maxima (Burm.) Merr.} DI KABUPATEN MAGETAN
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
10 Rizkt et al. Penyebaran aksesi pamelo PENYEBARAN AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Merr.} DI KABUPATEN MAGETAN Distribution of Pummelo {Citrus maxima (Burm.) Merr.} Accessions in Magetan Regency Rizky Yora1, Arifah Rahayu2, Wini Nahraeni 3, Nur Rochman2 ABSTRACT Pummelo plants in Magetan Regency were found to spread over several villages and their accessions have their own morphological and chemical characteristics. This study was aimed at assessing the distribution and the number of pummelo accessions in Magetan Regency. The study was conducted in Magetan Regency East Java from May to July 2015. Observation was conducted on distribution marking and accession characteristics by using a survey method. Results showed that the accessions of pummelo plants grown by farmers in Tambak Mas Village were varied but they were not evenly distributed. Meanwhile, pummelo plants grown by farmers in Dukuh Village had uniform accessions with uneven distribution. Results of field observation obtained 13 pummelo accesions, namely Adas Duku, Adas Nambangan, Bali Putih, Bali Merah 1, Bali Merah 2, Gulung 1, Gulung 2, Gulung 3, Magetan, Jawa 1, Jawa 2, Jawa 3, dan Sri Nyonya. The most commonly pummelo accessions found in Tambak Mas Village were Adas Nambangan and Adas Duku. Meanwhile the most accessions planted in Bendo Village were Adas Duku and Sri Nyonya. Key words: pummelo, Adas Nambangan, Tambak Mas, Dukuh, survey method ABSTRAK Tanaman pamelo di Kabupaten Magetan tersebar di beberapa desa dan memiliki karakter morfologi dan kimia yang berbeda antar aksesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan jumlah aksesi pamelo di Kabupaten Magetan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Kegiatan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Penelitian ini menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan aksesi pamelo yang ditanam petani di Desa Tambak Mas cukup beragam, akan tetapi persebarannya tidak merata dan di Desa Dukuh didapatkan bahwa aksesi pamelo yang ditanami seragam jenisnya dengan persebaran yang tidak merata. Dari hasil pemetaan dilapangan diperoleh 13 aksesi pamelo, yaitu Adas Duku, Adas Nambangan, Bali Putih, Bali Merah 1, Bali Merah 2, Gulung 1, Gulung 2, Gulung 3, Magetan, Jawa 1, Jawa 2, Jawa 3, dan Sri Nyonya. Aksesi pamelo yang paling banyak ditemukan di Desa Tambak Mas Kecamatan Sukomoro adalah Adas Nambangan dan Adas Duku. Sementara itu aksesi yang paling banyak ditanam di Desa Bendo Kecamatan Dukuh adalah Adas Duku dan Sri Nyonya. Kata kunci : pamelo, Adas Nambangan, Tambak Mas, Dukuh, metode survei PENDAHULUAN pamelo di Indonesia antara lain Kabupaten Magetan, Sumedang, Pati, Kudus, Pangkajene Pamelo (Citrus maxima (Burm.) dan Kepulauan dan Bireun (Aceh), dengan Merr.) merupakan spesies jeruk yang Magetan sebagai sentra produksi utama. memiliki ukuran paling besar dibandingkan Pengusahaan pamelo di Kabupaten dengan spesies jeruk lainnya. Tanaman ini Magetan terutama dilakukan di Kecamatan yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Bendo, Takeran, Sukomoro dan Kawedanaan. Indonesia. Daerah yang menghasilkan buah Budidaya pamelo di Magetan dikembangkan Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 11 baik di pekarangan, maupun di lahan tegalan Selain itu penurunan variabilitas aksesi dan di lahan bekas sawah. Kabupaten pamelo dapat terjadi akibat pergantian fungsi Magetan sebagai sentra produksi pamelo lahan untuk industri dan perumahan atau terbesar di Indonesia memiliki keragaman peralihan pengusahaan tanaman pamelo ke aksesi yang tinggi, tercatat ada enam aksesi tanaman budidaya lain, kondisi ini yang sudah pernah diteliti (Supriyanto et al. memerlukan perhatian serius agar tidak terjadi 1998) yaitu ‘Gulung’, ‘Duku’, ‘Adas kepunahan kultivar yang belum terungkap Nambangan’, ‘Bali Merah’, ‘Bali Putih’ dan potensinya. ‘Sri Nyonya’. Diduga di Kabupaten Magetan Langkah pertama yang perlu ditempuh terdapat lebih dari 10 aksesi yang beragam dalam upaya pelestarian pamelo adalah karakternya (Supriyanto et al. 1998). memetakan sebaran aksesi yang terdapat di Kemungkinan masih terdapat banyak aksesi wilayah tersebut, melakukan inventarisasi lain, karena satu nama dapat mewakili aksesi aksesi yang ditemukan dan diikuti dengan berbeda. Sebagai contoh, ‘Bali Merah’ dapat karakterisasi fenotip dan genotipnya (Arora dibedakan menjadi ‘Bali Merah 1’ yang dan Priva 2000). Penandaan sebaran aksesi memiliki rasa agak getir dan berbiji dan ‘Bali pamelo ini dapat menggunakan alat GPS Merah 2’, dengan rasa manis tanpa getir dan (Global Positioning System) yang akan tidak berbiji, sekalipun ditanam bercampur memberikan hasil pengelompokan dalam dengan aksesi lain. Selain itu aksesi pamelo bentuk peta yang di dalamnya terdapat jumlah ‘Jawa’, yang ditujukan untuk aksesi yang dan sebaran aksesi pamelo di Kabupaten belum diketahui namanya, juga terdiri atas Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk buah dengan morfologi dan rasa berbeda. menginventarisasi dan mengetahui peta Paling sedikit telah diketahui tiga aksesi Jawa sebaran aksesi pamelo yang terdapat di berbeda (‘Jawa 1’, ‘Jawa 2’ dan ‘ Jawa 3’) Kabupaten Magetan. (Rahayu 2012). Tidak tertutup kemungkinan, masih terdapat aksesi pamelo yang belum BAHAN DAN METODE diketahui namanya. Oleh karena itu, diperlukan upaya penyediaan informasi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan tentang keberadaan dan keragaman plasma Mei sampai Juli 2015. Penandaan dan nutfah pamelo di Kabupaten Magetan. pemetaan nomor aksesi dilakukan di Desa Berbagai aksesi pamelo yang terdapat Tambak Mas Kecamatan Sukomoro dan Desa di Kabupaten Magetan ini belum diketahui Dukuh Kecamatan Bendo Kabupaten tentang peta sebaran dan karakter Magetan, Jawa Timur. populasinya. Dengan demikian perlu Alat penanda yang digunakan dalam dilakukan penelitian untuk mengetahui hal ini, pemetaan adalah GPS GARMIN 78 SERIES sebagai salah satu upaya pelestarian yang berfungsi untuk menitiktandakan sumberdaya genetik pamelo. Di masa kordinat tanaman pamelo yang terdapat di mendatang, kemungkinan sebagian aksesi lokasi penelitian. pamelo akan punah sebagai dampak dari Metode Penelitian peningkatan jumlah penduduk, penyempitan lahan pertanian, serangan hama dan penyakit Penelitian dilakukan melalui survei dan perubahan iklim. Selain itu beberapa pemetaan tanaman buah pamelo dengan aksesi juga menurun populasinya, karena merekam titik koordinat dari GPS (Global karakter buahnya kurang disukai konsumen Positioning System) untuk setiap tanaman (misalnya warna daging buah putih/pucat, rasa buah pamelo di lahan petani di Desa Tambak getir atau masam yang tajam, masa simpan Mas Kecamatan Sukomoro dan Desa Dukuh terlalu pendek), sehingga tidak lagi ditanam Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Jawa oleh petani. Timur. Analisis data dilakukan dengan Sebagai tanaman budidaya, pamelo mengolah data koordinat dan data pengamatan juga memiliki resiko penurunan variabilitas karakter populasi tanaman buah ke dalam peta sebagai akibat praktek seleksi buatan yang dasar melalui aplikasi Quantum GIS dengan berkepanjangan (Arora dan Priva 2000). rekaman titik koordinat GPS dan dipetakan 12 Rizkt et al. Penyebaran aksesi pamelo sebaran spasialnya dengan aplikasi Quantum dihasilkan berupa peta persebaran aksesi di GIS. setiap lahan. Pemetaan tersebut dilakukan untuk Pemetaan dan Survei lapangan mengetahui aksesi pamelo yang ditanam Pemetaan persebaran titik aksesi petani di Kabupaten Magetan, kegiatan ini pamelo, dilakukan melalui data luas wilayah dilakukan melalui penandaan di lapangan dan dan keberadaan persebaran titik yang ada di wawancara secara langsung dengan petani. Desa Tambak Mas dan Desa Dukuh Penandaan dilakukan terhadap aksesi pamelo Kabupaten Magetan. Proses pengolahan selain ‘Adas Nambangan’, karena aksesi ini pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan mendominasi areal pertanian pamelo di software Arcview GIS 3.2. Keterangan yang Kabupaten Magetan. Gambar 2 Peta Lokasi Desa Tambak Mas Kecamatan Sukomoro (warna hijau) dan Desa Dukuh Kecamatan Bendo (warna merah) Kabupaten Magetan Jawa Timur. HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro dan Kawedanan. Keadaan Umum Percobaan Desa Tambak Mas Kecamatan Kabupaten Magetan terletak di kaki Sukomoro dan Desa Dukuh Kecamatan Gunung Lawu sebelah timur yang Bendo Kabupaten Magetan adalah desa yang membentang dari selatan ke utara, karena itu memiliki sebaran aksesi pamelo yang Kabupaten Magetan dikenal dengan sebutan beragam. Lahan yang dipetakan merupakan Green Belt Lawu atau Lingkar Hijau Lawu. lahan kering yang ditanami dengan beragam Ibukota Kabupaten Magetan terletak di aksesi jeruk pamelo. Sebagian besar tanaman Kelurahan/Kecamatan Magetan. Secara pamelo ditanam secara tumpang sari dengan geografis, Magetan terletak di sekitar 7° 38’ tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian. 30” lintang selatan dan 111° 20’ 30” bujur Aksesi pamelo yang ditemukan serta timur dengan ketinggian antara 660 sampai dijadikan contoh untuk karakterisasi dari dengan 1.660 m di atas permukaan air laut kedua desa tersebut berjumlah 15 aksesi (Pemerintah Kabupaten Magetan 2014). Di dengan kondisi buah yang baik dan tingkat Kabupaten Magetan, sentra produksi pamelo kematangan seragam. Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 3 Nomor 1, April 2017 13 Pemetaan Sebaran Tanaman Pamelo 482.895 batang, luas panen 366.783 pohon atau 3.668 ha dan jumlah produksi 253.988 Kabupaten Magetan, mempunyai kwintal (Pemerintah Kab Magetan 2014). beberapa potensi pengembangan buah- Aksesi pamelo Kabupaten Magetan buahan, namun yang paling besar adalah diantaranya menyebar di Desa