11. Monografi Aliran Keagamaan Islam Di Indonesia REV KM2812.Indd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

11. Monografi Aliran Keagamaan Islam Di Indonesia REV KM2812.Indd Ibnu Hasan Muchtar, dkk. MONOGRAFI ALIRAN KEAGAMAAN ISL A M DI INDONESIA Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia © Ibnu Hasan Muchtar, dkk. 2020. Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. All rights reserved x + 282 hlm; 145 x 205 mm Cetakan I, Desember 2020 ISBN: 978-623-6925-20-1 Penulis: Ibnu Hasan Muchtar | Wakhid Sugiyarti Ahsanul Khalikin | Reslawati Raudatul Ulum | Elma Heryani Adang R Nofandi Editor: Sri Wulandari Desain Cover: Nurhata Layout: cetakjogja.id Diterbitkan oleh: Litbangdiklat Press Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Jalan MH Tha mrin No. 6 Jakarta 10340 Telp. 021 3920425 Dicetak oleh: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan SAMBUTAN PUJI syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah buku Monografi Aliran untuk Kerukunan di Indonesia ini dapat diselesaikan. Monografi ini, merupakan salah satu kegiatan rutin Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, yang bertujuan untuk menghimpun hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan terkait tema Aliran dan Kerukunan pada Umat Beragama di Indonesia: model-model Penyelesaian Permasalahan dalam Kelompok Aliran Keagamaan di Masyarakat, untuk kemudian ditulis kembali secara mendalam dengan menggunakan persfektif atau tinjauan berbagai disiplin ilmu. Sehubungan dengan hal tersebut, Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan telah melakukan menyusun monografi secara komprehensif dengan analisis secara teliti, cermat dan mendalam, agar dapat menjadi bacaan dan panduan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak terkait yang membutuhkan dan agar pimpinan dapat secara baik dan bijaksana dalam menanggapi permasalahan yang muncul terkait dengan persoalan tersebut, sehingga monografi ini sesuai dengan target yang ingin dicapai. Adapun targetnya adalah a) tersusunnya himpunan naskah mengenai monografi aliran Badan Litbang dan Diklat iii dan kerukunan di Indonesia yang berisi tentang model-model penyelesaian permasalahan dalam kelompok aliran keagamaan di masyarakat yang telah diklasifi kasi; b) terwujudnya laporan akhir hasil monografi aliran untuk kerukunan di Indonesia yang merujuk pada model-model penyelesaian permasalahan dalam kelompok aliran keagamaan di masyarakat; dan c) tersusunnya rekomendasi untuk bahan penyusunan kebijakan pimpinan Kementerian Agama (researcher based policy). Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, di antaranya Dr. Add. Aziz, MA (selaku narasumber sekaligus pendamping dalam penyusunan monografi tersebut), Rida ( MUI Pusat) selaku narasumber, dan para peneliti di lingkungan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, yang telah memberikan pemikiran cerdasnya dalam memberikan masukan pada naskah monografi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada panitia yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan dan menyukseskan acara hingga pembuatan laporan akhir. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Wassalam, Jakarta, 2 November 2020 Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Prof. Dr. Muhammad Adlin Sila, Ph.D. iv Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah, atas berkat, hidayah, dan inayah- Nya, penelitian ini pada akhirnya dapat diselesaikan juga. Proses panjang yang menguras banyak energi berbuah karya Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia. Sesuai dengan judulnya, buku ini adalah kumpulan sari pati hasil penelitian dengan tema besar Moderasi Beragama. Masing- masing peneliti fokus pada satu persoalan berbeda, tentang persoalan kerukunan umat beragama di Indonesia. Kajian penelitian berangkat dari masalah sosial-keagmaan yang ada di sejumlah daerah: mengurai benang kusut relasi aliran keagamaan di Indonesia. Diharapkan penelitian ini dapat melengkapi referensi tentang kehidupan keagamaan yang moderat dan harmonis Adapun judul dan penulisnya yaitu: “Menjaga Harmoni Sunni-Syiah di Kabupaten Bondowoso” oleh Wakhid Sugiyarto; “Gerakan Purifi kasi Majelis Tafsir Al-Qur`an (MTA) dalam Membangun Kerukunan di Surakarta” oleh Reslawati; “Tarekat Habib Lutfi dalam Dinamika KUB di Kota Pekalongan” oleh Elma Haryani dan Lufaefi ; “Jamaah An-Nadzir” oleh Saprilla dan Raudatul Ulum; “Gerakan Keagamaan Jemaah Tabligh di Tomboro, Magetan Tahun 2019” oleh Ahsanul Khalikin; Badan Litbang dan Diklat v “Pelajaran dari Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus Implementasi Paradigma Baru Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)” oleh Ibnu Hasan Muchtar; “Kelompok Aliran dan Kerukunan Keagamaan Masyarakat di Indonesia: Relasi Khilafatul Muslimin dan Masyarakat di Sumbawa Barat” oleh R. Adang Nofandi. Kekurangan dan kekhilafan dalam buku ini adalah keniscayaan: tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan, untuk meningkatkan kadar kualitas buku ini. Demikian, semoga buku ini bermanfaat. Selamat membaca. vi Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia PROLOG BEGITU banyaknya aliran keagamaan Islam di Indonesia. Kemunculannya tidak dapat dilepaskan dari konteks lokal dan konstalasi sosial-politik yang melatarinya. Di satu sisi, perihal itu bisa dipandang sebagai khazanah keagamaan, menegaskan bahwa Islam sebagai agama rahamah li al-‘alamain. Namun pada sisi lain, kerap kali, antara satu kelompok dan kelompok lain saling berhadapan, hingga berujung pada konfl ik horizontal. Aliran keagamaan di Indonesia kemunculannya sejak beberapa abad silam. Tradisi tasawuf barangkali yang dianggap paling “berpengalaman” akan hal itu. Dalam tradisi tasawuf, terdapat batas tegas antara kelompok yang dianggap “legal” dan “ilegal”, yang dikenal dengan terminologi muktabarah. Kemunculan setiap tarekat, sebagai lembaga tasawuf, dilatari oleh kebutuhan masyarakat pada masanya. Keberhasilannya ditandai dengan jumlah pengikutnya yang besar. Kerangka besar dari sekian banyak aliran keagamaan di Nusantara dikelompokkan menjadi Sunni dan Syiah. Kedua kelompok tersebut, dalam dinamikanya di tengah arus kebudayaan Nusantara, satu sama lain saling beririsan. Identifi kasi atas unsur tradisi keagamaan tertentu memerlukan kajian diakronik, antara lain dengan pendekatan fi lologi. Dari Badan Litbang dan Diklat vii jejak fi lologi dapat ditangkap keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam kelompok keagamaan tertentu. Buku Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia menampilkan tujuh kajian berbeda, dalam bingkai aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia. Pertama, “Menjaga Harmoni Sunni- Syiah di Kabupaten Bondowoso” oleh Wakhid Sugiyarto. Kedua, “Gerakan Purifi kasi Majelis Tafsir Al-Qur`an ( MTA) dalam Membangun Kerukunan di Surakarta” oleh Reslawati. Ketiga, “Tarekat Habib Lutfi dalam Dinamika KUB di Kota Pekalongan” oleh Elma Haryani dan Lufaefi . Keempat, “Jamaah An-Nadzir” oleh Saprilla dan Raudatul Ulum. Kelima “Gerakan Keagamaan Jemaah Tabligh di Tomboro, Magetan Tahun 2019” oleh Ahsanul Khalikin. Keenam, “Pelajaran dari Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat: Studi Kasus Implementasi Paradigma Baru Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII)” oleh Ibnu Hasan Muchtar. Ketujuh, Kelompok Aliran dan Kerukunan Keagamaan Masyarakat di Indonesia: Relasi Khilafatul Muslimin dan Masyarakat di Sumbawa Barat” oleh R. Adang Nofandi. Ketujuh artikel di atas adalah ikhtiar dari para peneliti dalam mengeksplor perkembangan aliran keagamaan saat ini, melalui proses kajian yang cukup panjang. Titik bidikanya pada relasi antara satu kelompok keagamaan dan kelompok keagamaan lainnya serta antara satu kelompok keagamaan dengan masyarakat sekitar. Diharapakan hasil dari kajian penelitian ini dapat melengkapi ketersediaan referensi tentang aliran keagamaan di Indonesia pada umumnya. viii Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia DAFTAR ISI Sambutan ..................................................................................... iii Kata Pengantar ............................................................................v Prolog ........................................................................................... vii Daft ar Isi ......................................................................................ix • Menjaga Harmoni Sunni- Syiah di Kabupaten Bondowoso Wakhid Sugiyarto ...........................................................1 • Gerakan Purifi kasi Majelis Tafsir Al-Qur`an ( MTA) dalam Membangun Kerukunan di Surakarta Reslawati .........................................................................69 •Tarekat Habib Lutfi dalam Dinamika KUB di Kota Pekalongan Elma Haryani dan Lufaefi .............................................93 • Jamaah An-Nadzir Saprilla dan Raudatul Ulum .........................................143 • Gerakan Keagamaan Jamaah Tabligh di Tomboro Magetan Tahun 2019 Ahsanul Khalikin ...........................................................179 Badan Litbang dan Diklat ix • Pelajaran dari Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus Implementasi Paradigma baru Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII)) Ibnu Hasan Muchtar .....................................................201 • Kelompok Aliran dan Kerukunan Keagamaan Masyarakat di Indonesia; Relasi Khilafatul Muslimin dan Masyarakat di Sumbawa Barat R. Adang Nofandi ...........................................................253 Indeks ........................................................................................... 281 x Monografi Aliran Keagamaan Islam di Indonesia MENJAGA HARMONI SUNNI- SYIAH DI KABUPATEN BONDOWOSO Wakhid Sugiyarto ”Sesungguhnya orang-orang kafi r, sama saja bagi
Recommended publications
  • FROM MODERATISM to FUNDAMENTALISM; Portrait of Shifting the Religious Understanding of Makassar Islamic Students
    FROM MODERATISM TO FUNDAMENTALISM; Portrait of Shifting the Religious Understanding of Makassar Islamic Students Syamsurijal Researcher at Litbang Agama Kemenag Makassar Email: [email protected] Abstract: Students have been asked as intellectuals who have high critical power. Therefore students are not only a driver of a social change, but at the same time are not easily influenced or participate in certain currents of thought and understanding, especially if it is related to religious understanding. Students' critical attitude becomes a kind of filter to sort and filter out various religious ideas and ideas. But the view that sees students, especially Muslim students as a critical group, seems to be faltering lately. Instead of being a critical community group with a variety of new religious understandings, Muslim students actually became the target of the new Islamic doctrine of religious understanding. The doctrine of religious understanding is precisely textualism and fundamentals. This qualitative research shows that several large campuses in Makassar were exposed to the Islamic understanding and changed them from moderate Muslim students to Muslim fundamentalist students. Keywords; Social Change – Critical – Doctrine – Textualism - Fundamentals Introduction The process of globalization does not only obscure the boundaries between countries, but also facilitates the 96 From Moderatism to Fundamentalism movement of ideology and ideology from one country to another. Key Deaux and Shaun Wiley in Gail Moloney (2007), once mentioned the existence of moving people and shifting representations in the context of globalization. Where there is a movement of a group of people from a particular country or place to another place. This process will result in population changes in one place, which in turn shifts people into representing their religious understandings.
    [Show full text]
  • Pendidikan Kader Da'i Ormas Wahdah Islamiyah Melalui Halaqah Tarbiyah
    Vol. 9, No. 2, Oktober 2020, hlm. 283-300 DOI: 10.32832/tadibuna.v9i2.3527 Pendidikan kader da’i ormas Wahdah Islamiyah melalui halaqah tarbiyah Samsuddin1*, Iskandar2 & Mariyanto Nurshamsul3 1Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah (STAIA) Bogor 2Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar 3Politeknik Baubau *[email protected] Abstract This study aims to analyze the concept of education for the regeneration of da’i through halaqah tarbiyah in the Wahdah Islamiyah Islamic organization. This research is a qualitative research with a descriptive approach, where the research seeks to analyze the concept and implementation of the education for regeneration of dai through halaqah tarbiyah which is carried out by the Wahdah Islamiyah organization. Findings and conclusions from the research, First, the education of da’i re- generation through halaqah tarbiyah in Wahdah is carried out in a structured manner with a di- rected and gradual curriculum (marhalah) which aims to create an ideal Muslim personality (tawkin syakshiyah al-muslimah al-mutamayyizah) which has the characters of a believer, mushlih, mujahid, muta'awin, and mutqin; Third, the concept of a da’i cadre education curriculum through halaqah tarbiyah in Wahdah Islamiyah originates from the Al-Qur'an and As-Sunnah with an em- phasis on three aspects of education; tsaqafiyah, ruhiyah, and jasadiyah. Fourth, the concept of the education evaluation of the da’i Wahdah Islamiyah regeneration includes evaluation of the objec- tives, input, process, and output as well as educators. Keywords: education; regeneration; tarbiyah Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep pendidikan kaderisasi da’i melalui halaqah tarbiyah di ormas Islam Wahdah Islamiyah.
    [Show full text]
  • Studi Terhadap Anggota Organisasi Massa Wahdah Islamiyah Di Manado)
    PERKAWINAN DI KALANGAN WAHDAH ISLAMIYAH (Studi terhadap Anggota Organisasi Massa Wahdah Islamiyah di Manado) TESIS DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR MAGISTER HUKUM OLEH: SYAHRUL MUBARAK SUBEITAN, S.H. 17203010021 PEMBIMBING: PROF. DR. H. KAMSI, M.A. MAGISTER HUKUM ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019 ABSTRAK Organisasi massa Wahdah Islamiyah memiliki konsep tersendiri dalam melaksanakan perkawinan, khususnya mengenai pemilihan calon pasangan. Umumnya, seseorang yang akan melaksanakan perkawinan mencari dan memilih pasangannya sendiri, tetapi bagi kader Wahdah Islamiyah, untuk memilih pasangan hidup baiknya melalui petunjuk Murabbi/Pembimbing. Pada tahapan praktiknya, petunjuk Murabbi tersebut selalu mengarah kepada sesama anggota organisasi. Dengan demikian, mayoritas kader Wahdah Islamiyah dikawinkan dengan anggota organisasinya. Jika terdapat kader yang akan menikah dengan seseorang di luar anggota organisasinya, maka calon pasangannya tersebut diharuskan untuk mengikuti program tarbiah. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji motif-motif yang mendasari dan orientasi hukum yang hendak dicapai dalam pelaksanaan perkawinan pada kalangan anggota Wahdah Islamiyah di Manado. Selain itu, penulis juga menganalisis makna perkawinan di kalangan anggota Wahdah Islamiyah di Manado. Penelitian tesis ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan
    [Show full text]
  • Pendekatan Wahdah Islamiyah Dalam Pembinaan Kesadaran Beragama Anggota Muslimah Wahdah Di Kota Sengkang Kabupaten Wajo
    SKRIPSI PENDEKATAN WAHDAH ISLAMIYAH DALAM PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA ANGGOTA MUSLIMAH WAHDAH DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO Oleh: SITTI HARMINAWATI R NIM. 15.1100.026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020 SKRIPSI PENDEKATAN WAHDAH ISLAMIYAH DALAM PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA ANGGOTA MUSLIMAH WAHDAH DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO Oleh: SITTI HARMINAWATI R NIM. 15.1100.026 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Parepare PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020 ii PENDEKATAN WAHDAH ISLAMIYAH DALAM PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA ANGGOTA MUSLIMAH WAHDAH DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Serjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam Disusun dan diajuhkan oleh SITTI HARMINAWATI R NIM. 15.1100.026 Kepada PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020 iii PERSETUJUAN PEMBIMBING Nama Mahasiswa : Sitti Harminawati R Judul Skripsi : Pendekatan Wahdah Islamiyah dalam Pembinaan Kesadaran Beragama anggota Muslimah Wahdah di Kota Sengkang Kabupaten Wajo NIM : 15.1100.026 Fakultas : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan Fakultas Tarbiyah No. B. 260/In.39/FT/4/2019 Disetujui Oleh Pembimbing Utama : Dr. H. Anwar Sewang, M.Ag. (...........................)
    [Show full text]
  • Imagining the Land of the Two Holy Mosques: the Social and Doctrinal Importance of Saudi Arabia in Indonesian Salafi Discourse
    Chris Chaplin Imagining the land of the two holy mosques: The social and doctrinal importance of Saudi Arabia in Indonesian Salafi Discourse Article (Refereeed) Published version Original citation: Chaplin, C (2017). Imagining the land of the two holy mosques: The social and doctrinal importance of Saudi Arabia in Indonesian Salafi Discourse. The Austrian Journal of South-East Asian Studies 7, (2) pp. 217-236. DOI: 10.14764/10.ASEAS-2014.2-6 Reuse of this item is permitted through licensing under the Creative Commons: © 2014 The Authors CC BY-NC-ND 3.0 This version available at: http://eprints.lse.ac.uk/84483/ Available in LSE Research Online: October 2017 LSE has developed LSE Research Online so that users may access research output of the School. Copyright © and Moral Rights for the papers on this site are retained by the individual authors and/or other copyright owners. You may freely distribute the URL (http://eprints.lse.ac.uk) of the LSE Research Online website. Aktuelle Südostasienforschung Current Research on Southeast Asia Imagining the Land of the Two Holy Mosques: The Social and Doctrinal Importance of Saudi Arabia in Indonesian Salafi Discourse Chris Chaplin ► Chaplin, C. (2014). Imagining the Land of the Two Holy Mosques: The social and doctrinal importance of Saudi Arabia in Indonesian Salafi discourse. ASEAS – Austrian Journal of South-East Asian Studies, 7(2), 217-236. The emergence of Salafi Islam within Indonesia has shifted the imaginary boundaries of Islamic identity. Although relatively small in numbers, Salafis propagate a religious dis- course linked to scholars in Saudi Arabia.
    [Show full text]
  • Datar Isi Bab I
    DATAR ISI BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 23 BAB II : LATAR HISTORIS MTA DI . …. .. 24 BAB III : WAHABISME DAN GERAKAN PURIFIKASI DI PEDESAAN JAWA … …. 55 BAB IV : RESPONS ISLAM MAINSTREAM INDONESIA PADA MTA …….. 110 BAB V : KEBANGKITAN ISLAM POLITIK PADA PEMILU 2014 DI INDONESIA .. …160 BAB VI : PENUTUP …. …… 205 BAB I PENDAHULUAN Di awal abad ke-21, pasca runtuhnya Orde Baru, kesempatan politik semakin terbuka yang dimotori oleh gerakan reformasi Indonesia. Hal tersebut juga mendorong gerakan mobilisasi massa secara transparan dalam ruang publik. Hal ini menimbulkan munculnya berbagai macam gerakan sosial secara massif di Indonesia. Perubahan iklim politik pada Orde Reformasi tersebut, berpengaruh juga terhadap perkembangan kehidupan keagamaan masyarakat Islam di Indonesia. Pengaruh ini dapat dilihat dengan semakin menguatnya identitas dan gerakan kelompok keagamaan di luar mainstream kelompok keagamaan. Dalam perkembangan gerakan sosial keagamaan tersebut, terdapat tiga aspek yang menonjol, yaitu pertama, aspek yang didorong oleh orientasi politis, kedua orientasi keagamaan yang kuat, dan ketiga orientasi kebangkitan kultural rakyat Indonesia.1 Adapun dalam pendekatannya, kaum agamawan dan gerakan keagamaan, menurut AS Hikam, menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan “menegara” dan pendekatan “masyarakat”.2 Terdapat beberapa faktor yang secara bersamaan menggerakkan orang untuk membangun sebuah bangsa yang bersatu. Faktor-faktor tersebut tidak terbatas pada adanya kesamaan pengalaman masa lalu seperti ras, bahasa, dan
    [Show full text]
  • An In-Depth Look at the Jemaah Islamiyah Network
    The Fletcher School Online Journal for issues related to Southwest Asia and Islamic Civilization Fall 2004, Article 2 An In‐depth Look at the Jemaah Islamiyah Network Yanina Golburt Seeking to destabilize regional governments Background and cultivate cooperation and sharing of Abdullah Sungkar, co‐founder of the Pondok resources with homegrown terrorist and Ngruki schooling network in Central Java in 1971, separatist groups, the radical Islamist Indonesian established JI in Malaysia in group Jemaah Islamiyah (JI), poses a significant 1995 as an “ideological JI envisions the threat to the United States and its interests. The hybrid” of Darul Islam and 2 founding of an Islamic umbrella terrorist network exploits Southeast Saudi Wahhabism. Asia’s lax security controls to set up front Sungkar found inspiration state, Daulah Islamiyah companies, fundraise, forge documents, and in radical thinkers that Nusantara, which purchase weapons. The predominantly weak promoted literal would include states of the region suffer from limited reach of interpretations of Islam, Malaysia, Indonesia, law enforcement, poor border controls, and such as Hassan al‐Banna, southern Thailand, the underdeveloped financial institutions that founder of the Egyptian southern Philippines combine to provide fertile ground for JI’s growth. Muslim Brotherhood, and Political and logistical difficulties in monitoring Sayyid Qutb, who and Singapore. Islamic charity networks, Islamic banks, and espoused doctrines money‐laundering operations encourage the legitimizing militant Jihad against non‐Islamic growth of the organization through the creation of regimes. JI envisions the founding of an Islamic Al Qaeda syndicates and cooperation with state, Daulah Islamiyah Nusantara, which would organized crime networks. Poverty and include Malaysia, Indonesia, southern Thailand, 3 underdevelopment further encourage terrorist the southern Philippines and Singapore.
    [Show full text]
  • Religion's Name: Abuses Against Religious Minorities in Indonesia
    H U M A N R I G H T S IN RELIGION’S NAME Abuses against Religious Minorities in Indonesia WATCH In Religion’s Name Abuses against Religious Minorities in Indonesia Copyright © 2013 Human Rights Watch All rights reserved. Printed in the United States of America ISBN: 1-56432-992-5 Cover design by Rafael Jimenez Human Rights Watch is dedicated to protecting the human rights of people around the world. We stand with victims and activists to prevent discrimination, to uphold political freedom, to protect people from inhumane conduct in wartime, and to bring offenders to justice. We investigate and expose human rights violations and hold abusers accountable. We challenge governments and those who hold power to end abusive practices and respect international human rights law. We enlist the public and the international community to support the cause of human rights for all. Human Rights Watch is an international organization with staff in more than 40 countries, and offices in Amsterdam, Beirut, Berlin, Brussels, Chicago, Geneva, Goma, Johannesburg, London, Los Angeles, Moscow, Nairobi, New York, Paris, San Francisco, Tokyo, Toronto, Tunis, Washington DC, and Zurich. For more information, please visit our website: http://www.hrw.org FEBRUARY 2013 1-56432-992-5 In Religion’s Name Abuses against Religious Minorities in Indonesia Map .................................................................................................................................... i Glossary ............................................................................................................................
    [Show full text]
  • NURHIDAYATULLAH Opt.Pdf
    STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM MENCEGAH RADIKALISASI AGAMA (Studi Kasus PCNU Kota Makassar Periode 2014-2019) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Jurusan Manajemen Dakwah Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Oleh: NURHIDAYATULLAH NIM: 50400113055 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurhidayatullah NIM : 50400113055 Tempat/Tgl.Lahir : Sinjai, 17 Februari 1995 Jurusan : Manajemen Dakwah Fakultas/Program : Fakultas Dakwah dan Komunikasi/S1 Alamat : Desa Kaloling Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Judul :Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dalam Mencegah Radikalisasi Agama (Studi Kasus PCNU Kota Makassar Periode 2014-2019). Menyatakan dengan ini sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia adalah duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh batal demi hukum. Samata-Gowa, 24 Oktober 2017 Penulis, NURHIDAYATULLAH NIM. 50400113055 ii KATA PENGANTAR بِسِنِ اللَّهِ الرَّحِوَنِ الرَّحِينِ اَلْحَوِدُ لِلَّهِ رَبَّ الْعَالَوِيِنَ وَالصََّﻻَةُ وَالسََّﻻَمُ عَلَى أَشِرَفِ اْﻷَنِبِيَاءِ وَالْوُرِسَلِيِنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحِبِهِ أَجِوَعِيِنَ أَهَّا بَعِدُ Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Segala puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang telah membimbing umatnya ke arah kebenaran yang diridhoi oleh Allah swt., dan keluarga serta para sahabat yang setia kepadanya. Berkat hidayah dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas dan penyusunan skripsi ini, yang berjudul: “Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dalam Mencegah Radikalisasi Agama (Studi Kasus PCNU Kota Makassar Periode 2014-2019)”.
    [Show full text]
  • Jemaah Islamiyah in South East Asia
    JEMAAH ISLAMIYAH IN SOUTH EAST ASIA: DAMAGED BUT STILL DANGEROUS 26 August 2003 ICG Asia Report N°63 Jakarta/Brussels TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................................................... i I. INTRODUCTION .......................................................................................................... 1 II. THE NETWORK IN AFGHANISTAN........................................................................ 2 A. THE KEY FIGURES ................................................................................................................2 B. IMPORTANCE OF THE BATTLE OF JAJI, APRIL 1987................................................................4 C. THE “MILITARY ACADEMY” AND ITS OFFSHOOTS ................................................................4 D. THE AFGHAN ALUMNI ..........................................................................................................7 III. CONSOLIDATION OF THE STRUCTURE ............................................................ 11 IV. THE MAKASSAR BOMBS......................................................................................... 13 A. WAHDAH ISLAMIYAH..........................................................................................................14 B. PLANNING AND IMPLEMENTING THE BOMBING ...................................................................15 V. TRAINING IN MINDANAO....................................................................................... 16 A. CAMP HUDAIBIYAH
    [Show full text]
  • Salafi Activism and the Promotion of a Modern Muslim Identity: Evolving Mediums of Da’Wa Amongst Yogyakartan University Students
    Chris Chaplin Salafi activism and the promotion of a modern Muslim identity: evolving mediums of Da’wa amongst Yogyakartan university students Article (Accepted version) (Refereed) Original citation: Chaplin, Chris (2018) Salafi activism and the promotion of a modern Muslim identity: evolving mediums of Da’wa amongst Yogyakartan university students. South East Asia Research, 26 (1). pp. 3-20. ISSN 0967-828X DOI: 10.1177/0967828X17752414 © 2018 IP Publishing This version available at: http://eprints.lse.ac.uk/87230/ Available in LSE Research Online: March 2018 LSE has developed LSE Research Online so that users may access research output of the School. Copyright © and Moral Rights for the papers on this site are retained by the individual authors and/or other copyright owners. Users may download and/or print one copy of any article(s) in LSE Research Online to facilitate their private study or for non-commercial research. You may not engage in further distribution of the material or use it for any profit-making activities or any commercial gain. You may freely distribute the URL (http://eprints.lse.ac.uk) of the LSE Research Online website. This document is the author’s final accepted version of the journal article. There may be differences between this version and the published version. You are advised to consult the publisher’s version if you wish to cite from it. Salafi Activism and the Promotion of a Modern Muslim Identity: Evolving mediums of Da’wa amongst Yogyakartan University Students Chris Chaplin, Fellow, Department of Methodology, London School of Economics and Political Science, [email protected] Indonesia has witnessed the emergence of a market of Islamic goods, services and media platforms that have catalysed a qualitative shift in the ways individuals come to express their religious convictions.
    [Show full text]
  • Wahdah Islamiyah and Differentiated Citizenship in Indonesia
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by LSE Research Online Chris Chaplin Salafi Islamic piety as civic activism: Wahdah Islamiyah and differentiated citizenship in Indonesia Article (Accepted version) (Refereed) Original citation: Chaplin, Chris (2018) Salafi Islamic piety as civic activism: Wahdah Islamiyah and differentiated citizenship in Indonesia. Citizenship Studies, 22 (2). pp. 208-223. ISSN 1362-1025 DOI: 10.1080/13621025.2018.1445488 Reuse of this item is permitted through licensing under the Creative Commons: © 2018 Taylor & Francis CC-BY-NC-ND 4.0 This version available at: http://eprints.lse.ac.uk/88046/ Available in LSE Research Online: May 2018 LSE has developed LSE Research Online so that users may access research output of the School. Copyright © and Moral Rights for the papers on this site are retained by the individual authors and/or other copyright owners. You may freely distribute the URL (http://eprints.lse.ac.uk) of the LSE Research Online website. CITIZENSHIP STUDIES, 2018 VOL. 22, NO. 2, 208–223 https://doi.org/10.1080/13621025.2018.1445488 OPEN ACCESS Salafi Islamic piety as civic activism: Wahdah Islamiyah and differentiated citizenship in Indonesia Chris Chaplin Department of Methodology, London School of Economics, London, UK ABSTRACT ARTICLE HISTORY Islamic renewal is having a considerable impact on politics and society Received 20 October 2017 in Indonesia. This article discusses the way in which Islamic movements Accepted 20 February 2018 shape the nature and interpretation of citizenship by focusing on KEYWORDS Wahdah Islamiyah, a Salafi organisation with over 120 branches Salafism; Islam; citizenship; nationwide.
    [Show full text]