DOI: https://doi.org/10.15548/tabuah.v22i1.24

TINJAUAN HISTORIOGRAFI BUKU PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI) KARYA MESTIKA ZED

Erasiah Pascasarjana UIN Raden Fatah e-mail:[email protected]

Abstract The purpose of research to explore the socialcultural and intellectual background of Mestika Zed, to examine the background and objectives of Mestika Zed, analyzes the reconstruction of the PDRI book. The method used in this research is the method of historical research with the heuristic steps of source collection, sourse criticism, interpretation, and writing. The results show that socially and intellectually it is possible Mestika Zed explores information about PDRI because PDRI event occurs in his cultural environment and supported by his intellectual background as a historically-educated historian while writing PDRI is that PDRI’s role is not diverted to interpret its history by anyone, the PDRI is only a point because the textbook for school children agrees or agree Dutch view or history Dutch used to brainwash Indonesian, explaining how mistaken the Dutch looked at Indonesia at that time, explaining the history of PDRI era struggle to open a new field of struggle from city to rural or guerilla. Mestika Zed had a big hand for PDRI’s history that was virtually uncouthed at all. Method used is the historical method that is generally accepted in historical research. The theory or analysis that he used is nationalism with structural and procedural approach. Keywords: Government, Emergency, Republic, Indonesia, Mestika Zed Abstrak Tujuan penelitian untuk menelusuri latar belakang sosiokultural dan intelektual Mestika Zed, mengkaji latar belakang dan tujuan Mestika Zed menulis, menganalisis rekonstruksi buku PDRI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan langkah heuristik/pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan secara sosiokultural dan intelektual sangat memungkinkan Mestika Zed menggali informasi seputar PDRI karena peristiwa PDRI terjadi dilingkungan kulturalnya dan didukung oleh latar belakang intelektualnya sebagai sejarawan yang terdidik. Sementara latar belakangnya menulis PDRI adalah agar peran PDRI tidak dibelok tafsirkan sejarahnya oleh siapapun, PDRI hanyalah sebuah titik karena buku pelajaran untuk anak sekolah mengamini/mengiyakan pandangan Belanda atau sejarah mudah digunakan Belanda mencuci otak bangsa Indonesia, ilustrasi sejarah tentang PDRI jarang didengar orang dalam pidato . Tujuannya adalah untuk “melawan lupa” atau mengingatkan sejarah mudah digunakan sebagai alat cuci otak orang Indonesia, menjelaskan betapa kelirunya Belanda memandang Indonesia di masa itu, menjelaskan sejarah perjuangan era PDRI membuka medan perjuangan baru dari kota ke pedesaan atau bergerilya. Mestika Zed memilki andil besar dalam mengapungkan sejarah PDRI yang selama ini hampir tidak terjamah sama sekali. Sementara metode yang digunakannya adalah metode sejarah yang berlaku umum

29 30 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

dalam penelitian sejarah. Teori/analisis yang digunakannya adalah nasionalisme dengan pendekatan struktural dan prosesual.

Kata Kunci: Pemerintah, Darurat, Republik, Indonesia, Mestika Zed

PENDAHULUAN Minangkabau. Pemerintahan dijalankan Pemerintah darurat adalah dipelosok-pelosok nagari dan sebuah pemerintahan yang pernah melibatkan masyarakat secara luas, baik terjadi di Indonesia sekitar 8 (delapan) secara perlindungan keamanan, logistik bulan lebih kurang, yaitu tanggal 19 dan lainnya. Akan tetapi dari sekian Desember 1948-13 Juli 1949. Presiden banyak karya sejarah yang muncul yang Sukarno, Wakil Presiden M. Hatta, dan berbicara tentang sejarah Indonesia, beberapa petinggi negara lainnya terutama masa revolusi, baik yang ditangkap Belanda sebagai akibat dari ditulis oleh bangsa Indonesia sendiri aksi militer Belanda kedua. maupun bangsa asing pakar sejarah, diduduki, diserang, dan pembicaraan tentang PDRI hanya Lubuk Linggau pun tidak luput dari sebagai pelengkap dan boleh dikatakan penyerangan tersebut.1 Kondisi darurat hilang dalam pembicaraan karya tersebut membuat Indonesia dalam mereka. Sebut saja misalnya buku keadaan “koma”. Untungnya sebelum Sejarah Nasional Indonesia (SNI) jilid ditangkap Presiden Sukarno, Wakil VI dan buku Sejarah Indonesia Modern Presiden M. Hatta beserta jajaran karya M.C. Ricklefs. Kata Ahmad pemimpin negara sempat mengadakan Syafii Maarif dapatkah orang rapat darurat dengan keputusan membayangkan sebuah Republik yang memberi mandat kepada Syafruddin sedang panik tanpa PDRI?3 Sementara Prawiranegara untuk membentuk pimpinan dari PDRI itu sendiri pun pemerintahan darurat di Sumatera. dalam susunan Presiden Indonesia tidak Akan tetapi karena penyerangan oleh disebut/hilang, padahal dalam konteks Belanda tersebut telah disusun secara hukum tata negara pimpinan PDRI (Mr. rapi, sehingga surat mandat tersebut ) berhak tidak pernah sampai kepada Syafruddin disebut sebagai Presiden Negara RI.4 Prawiranegara. Ini dikarenakan sebelum Pada tahun 1997 Mestika Zed Belanda menangkap Presiden Sukarno menerbitkan bukunya dengan judul dan pimpinan negara lainnya mereka Pemerintah Darurat Republik telah memutuskan semua saluran Indonesia: Sebuah Mata Rantai Sejarah komunikasi antara Jawa dan Sumatera. Walaupun demikian dengan 3 Ahmad Syafii Maarif, Otobiografi keyakinan yang kuat dan semangat Ahmad Syafii Maarif: Titik-Titik Kisar di membela tanah air yang menyala-nyala, Perjalananku, (Yogyakarta: Ombak, 2006), h. seorang Syafruddin Prawiranegara 159. Lihat juga Ahmad Syafii Maarif, Memoar mengambil inisiatif membentuk Seorang Anak Kampung, (Yogyakarta: Ombak, 2 2013), h. 155-156. pemerintah darurat. Pemerintahan 4 Moch. H. Kharismulloh Hilmatiar, darurat tersebut berpusat di “Konsep Darurat Negara dalam Perspektif Fiqh Siyasah dan Hukum Tata Negara (Studi Kasus terhadap Pemerintah Darurat Republik 1 Mestika Zed, Pemerintah Darurat Indonesia (PDRI) Tahun 1948-1949)”, Skripsi, Republik Indonesia: Sebuah Mata Rantai Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Sejarah Yang Terlupakan, (: Pustaka Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Utama Grafiti, 1997), h. 72. Diunduh Tanggal 11-11-2017. 2 Ibid., h. 95-97.

Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 31 yang Terlupakan. Mestika Zed telah dalam penelitian ini, maka penulis mengupas secara mendalam berita menggunakan pendekatan historiografi sejarah seputar Pemerintah Darurat dan teori verstehen Max Weber. Republik Indonesia (PDRI). Jika sebelumnya informasi salah satu sejarah HASIL DAN PEMBAHASAN penting Indonesia di zaman revolusi Biografi Singkat Mestika Zed hanya tersimpan dalam memori para Mestika Zed lahir pada tanggal pelaku sejarah dan para saksi 19 September 1955 di Batu Hampar (masyarakat secara luas di masa Payakumbuh.6 Lahir di wilayah bekas peristiwa PDRI) serta dokumen- pusat pendidikan Islam Minangkabau dokumen yang selama ini belum dan wilayah bekas salah satu pusat terjamah, muncul Mestika Zed seorang perjuangan PDRI tentu menghadirkan sejarawan terdidik dengan karyanya kebanggaan sendiri bagi Mestika Zed. yang fundamental. Menurut penulis Walaupun zamannya sudah berlalu, buku tersebut sangat penting ditinjau tetapi patut dipertimbangkan dari perspektif historiografi sebagai pengaruhnya secara psikologis terhadap salah satu bentuk kajian dalam ilmu Mestika Zed. Dua sisi sejarah penting sejarah. Alasannya setiap generasi menghiasi daerah kelahirannya (sebagai menulis sejarahnya sendiri.5 Menulis bekas lembaga pendidikan surau sejarah sendiri tentu tidak akan terlepas ternama dan bekas salah satu basis dari subjektifitas penulis sejarah itu PDRI), tentu memberikan pengaruh sendiri atau juga latar sosial kulturalnya. besar bagi tampilnya Mestika Zed Di samping buku tersebut pernah kemudian dipanggung intelektual. mendapat penghargaan dari IKAPI Sebagai seorang intelektual yang telah /Kementerian P&K di bidang ilmu menginjak usia 62 tahun dan hampir 63 sosial tahun 1999. tahun saat ini sangat banyak Untuk itulah pentingnya pengalaman yang dilakoninya. Mampu membincangkan karya Mestika Zed berbicara dengan 3 (Tiga) bahasa tersebut dengan tujuan: (1) menelusuri (Indonesia, Inggris, Dutch) dan menulis latar belakang sosio-kultural dan dengan tiga bahasa tersebut serta intelektual Mestika Zed, (2) mengkaji membaca dalam 5 (Lima) bahasa latar belakang dan tujuan Mestika Zed (Indonesia, Inggris, Dutch, German, menulis buku Pemerintah Darurat French).7 Republik Indonesia (PDRI), (3) Berkat kepintarannya tersebut di menganalisis rekonstruksi buku dunia pendidikan, semenjak tahun 1982 Pemerintah Darurat Republik Indonesia sampai sekarang Mestika Zed mendapat (PDRI) (Sebuah Mata Rantai Sejarah amanah menjadi Dosen tetap pada Yang Terlupakan) yang ditulis oleh Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Mestika Zed. Negeri Padang (UNP) yang sebelumnya bernama IKIP. Mata kuliah yang METODE PENELITIAN diasuhnya adalah Pengantar Ilmu Metode yang digunakan dalam Sosial, Teori Sosial, dan Filsafat Ilmu tulisan ini adalah metode yang berlaku Sosial. Mestika Zed juga pernah umum dalam penelitian sejarah, yaitu menjabat Ketua Jurusan Sejarah metode penelitian sejarah dengan empat langkah kerja (heuristik/pengumpulan 6 Mestika Zed, dkk, Sumatera Barat di sumber, kritik sumber, interpretasi, dan Panggung Sejarah, (Jakarta: Pustaka Sinar, penulisan). Untuk membantu penulis 1998). 7 Mestika Zed, “Biodata-Curiculum Vitae Mestika Zed”, Pusat Kajian Sosial- 5 Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Budaya dan Ekonomi (PKSBE) Fakultas Ilmu- Perkembangan Historiografi Indonesia, Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (UNP) (Yogyakarta: Ombak 2014), h. 11. 2015, Internet, diunduh Tanggal 16-12-2017. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 32 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

Universitas Andalas Padang tahun berkomentar tentang PKI. Salah satu 1992-1995. Mestika Zed juga mengajar video TV swasta yang penulis unduh di pada program Pascasarjana Institut internet dan mengundangnya sebagai Agama Islam Negeri (IAIN) Imam pembicara dalam tema “Jas Merah: Bonjol Padang yang sekarang UIN pada Mewaspadai Kebangkitan PKI” adalah Prodi Sejarah Peradaban Islam dengan Surau TV pada tanggal 8 Mei 2017.9 mata kuliah Metodologi Sejarah, Akan tetapi sebelum Mestika Zed Filsafat Sejarah, dan Historiografi. berbicara tentang PKI di surau TV Selain itu dia juga pernah mengajar di tersebut, ternyata diakhir tahun 2016 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden pada bulan November Mestika Zed juga Fatah Palembang pada program Doktor sudah berbicara tentang PKI. Peradaban Islam dengan mata kuliah Pembicaraan tentang PKI tersebut Globalisasi dan Dinamika Budaya disampaikannya pada acara Konferensi Melayu. Internasional tentang Tragedi 1965/66 Sementara keterlibatan Mestika yang bertajuk “Rekonsiliasi Sejarah Zed dalam dunia tulis menulis terlihat dengan Tragedi 1965/66” yang dari kedudukannya sebagai anggota diselenggarakan oleh Universitas Dewan Redaksi Journal Jambatan Goethe Frankfurt Jerman pada tanggal Amsterdam selama 4 tahun, yaitu tahun 10-12 November 2016 dengan topik 1987-1991. Ketua Dewan Redaksi “Komunisme dan PKI di Indonesia”. Jurnal Forum IKIP Padang 1993-1995. Konferensi tersebut dihadiri oleh para Ketua Dewan Redaksi Jurnal Tingkap, ilmuwan, sejarawan, peneliti, para ahli, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Fakultas Ilmu- mahasiswa, seniman, penggiat HAM Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri dan demokrasi serta korban pelanggaran Padang (UNP) 1996-sekarang. Menjadi HAM 65 yang datang dari berbagai koresponden untuk sejumlah jurnal negara termasuk Indonesia.10 ilmiah di Indonesia dan luar negeri, Adapun kehebatan Mestika Zed menjadi pemakalah dalam forum lainnya dapat dilihat dari penghargaan seminar internasional dan menjadi tim Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) peneliti dalam berbagai topik ditingkat Cabang Sumatera Barat yang memberi internasional. Selain itu sebagai amanah kepadanya sebagai Ketua sejarawan yang terdidik dan profesional Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di bidangnya, telah membawanya Cabang Sumatera Barat tahun 1993- terlibat ditingkat internasional dalam 2001. Pada tahun 1995 bersama kegiatan intelektual, seperti menjadi beberapa staf pengajar lainnya di External Examiner for Graduate Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Students (Ph.D. Thesis) University (FPIPS) IKIP Padang dia menggagas Malaya, Kuala Lumpur semenjak tahun untuk membentuk forum yang dapat 2008.8 mensinergikan jurusan-jurusan yang ada Kemudian baru-baru ini disaat di fakultas tempatnya mengabdi. maraknya pembicaraan tentang Akhirnya gagasan tersebut disampaikan bangkitnya/kembalinya PKI di kepada Dekan dan pada tahun 1996 Indonesia, ternyata Mestika Zed juga dikeluarkan SK Dekan tentang resminya tidak dapat melepaskan diri dari forum tersebut berdiri yang bernama pembicaraan tentang hal tersebut. Pusat Kajian Sosial-Budaya dan Sebuah TV swasta telah membawanya

9 You Tube Surau TV Official, “Jas 8 Mestika Zed, “Biodata-Curiculum Merah: Mewaspadai Kebangkitan PKI”, May 8, Vitae Mestika Zed”, Pusat Kajian Sosial- 2017, diunduh tanggal 10 Mei 2018. Budaya dan Ekonomi (PKSBE) Fakultas Ilmu- 10 www. Moslemtoday.com, “(Video) Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (UNP) Guru Besar Sejarah UNP Prof. Mestika Zed: 2015, Internet, diunduh Tanggal 16-12-2017. ‘Waspadai Kebangkitan PKI’, diunduh tanggal 10 Mei 2018. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 33

Ekonomi (PKSBE). Semenjak awal Agar peran PDRI sebagai matarantai pembentukan Mestika Zed yang menyambungkan antara direncanakan sebagai Ketua PKSBE, proklamasi dan PDRI yang dianggap tetapi karena pada tahun 1996 Mestika Belanda sudah tidak ada itu tidak Zed memenangkan Visiting Scholar dibelokkan tafsir sejarahnya, baik Fulbright pada Southeast Asia Program, oleh Belanda maupun oleh orang Cornell University Ithaca, NY, USA dia Indonesia, dan PDRI hanyalah tidak jadi menjadi ketua dari lembaga sebuah titik, buku-buku sejarah yang baru dibentuk tersebut. Kemudian untuk anak sekolah di Indonesia baru dia menjadi ketua dari lembaga yang secara tidak sadar mengamini tersebut belakangan sampai sekarang. pandangan Belanda”. Jadi buku saya Lahirnya Mestika Zed sebagai sebetulnya merupakan seorang sejarawan terdidik dan penulis pemberontakan “melawan lupa” dan/ yang produktif tentu tidak terlepas dari atau mengingatkan sejarah mudah proses pendidikan tinggi yang digunakan sebagai alat cuci otak dilaluinya. Pendidikan tinggi yang orang Indonesia. Indonesia yang dilaluinya bukan hanya di dalam negeri, dibela dalam benak pembela PDRI tetapi juga di luar negeri. Pendidikan ialah Indonesia yang tinggi yang diselesaikannya tersebut di diproklamasikan 17 Agustus 1945 antaranya adalah pada jurusan sejarah itu, yang dianggap Belanda sudah Universitas Gajah Mada Yogyakarta tamat riwayatnya setelah dibungkam pada tahun 1980. Kuliah Post-Graduate lewat Agresi Militernya yang kedua. Programme (MA) bidang Sejarah pada Itu keliru. Akan tetapi jangankan Vrije Universiteit, Amsterdam selama 2 Belanda, Sukarno dan kebanyakan tahun (1981-1983). Setelah itu Mestika para pemimpin juga sering Zed mengikuti penyetaraan S2 di melupakan PDRI. Jarang orang Pascasarjana Universitas Indonesia mendengar ilustrasi sejarah tentang (1983-1984). Selanjutnya gelar Doktor PDRI dalam pidatonya kemudian. 12 Sejarah diraihnya dengan spesialisasi Berdasarkan keterangan sejarah sosial dan ekonomi pada Mestika Zed tersebut dapat diketahui Jurusan Niet-Westerse Geschiedenis bahwa latar belakangnya menulis (Jurusan Sejarah non-Barat) Faculteit buku tentang Pemerintah Darurat der Sociaal-culturele Wetenschappen Republik Indonesia (PDRI): Sebuah (Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya Mata Rantai Sejarah yang Vrije Universiteit Amsterdam tahun Terlupakan adalah sebagai berikut: 1991.11 1. Agar peran PDRI tidak dibelok tafsirkan sejarahnya oleh siapa Latar Belakang dan Tujuan Mestika pun Zed Menulis Buku Pemerintah Realitas sejarah membuktikan Darurat Republik Indonesia (PDRI) akhirnya pada tanggal 14 April 1949 a. Latar Belakang Penulisan perjanjian Vaan-Royen dilaksanakan Berdasarkan hasil atas persetujuan Sukarno yang wawancara penulis dengan Mestika berada dalam tahanan Belanda. Zed lewat email tentang latar Walaupun perjanjian tersebut menuai belakang penulisan buku PDRI reaksi dari para pendukung Republik diungkapkannya bahwa: dan terlebih PDRI. Hasil kesepakatan “Jadi apa yang melatar ditandatangani pada tanggal 7 Mei belakangi saya menulis buku itu? 1949 (di buku tertulis 1948).13

12 Mestika Zed, Wawancara, Via email, 11 Mestika Zed, Kepialangan Politik 01-12-2017. dan Revolusi Palembang 1900-1950, (Jakarta: 13 Mestika Zed, Pemerintah Darurat LP3ES, 2003). Republik Indonesia….., h. 261. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 34 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

Penyerahan kedaulatan RI adalah dimerdekakan tanggal 17 Agustus kepada RIS yang dikepalai oleh Ratu 1945 sudah tidak ada menurut Belanda sebagai negara bentukan Belanda. Itu adalah versi sejarah Van Moog seorang Belanda. Jadi Indonesia menurut Belanda. intinya apa? Walaupun terjadi Sementara karya mereka menjadi penyerahan kedaulatan akhirnya oleh rujukan dalam menulis buku sejarah Belanda kepada pihak Indonesia, untuk sekolah dan perguruan tinggi tetapi kenyataannya tetap saja selama ini tanpa dikritik sama sekali. Indonesia diserahkan kepada Belanda kembali, karena pimpinan 2. PDRI hanyalah sebuah titik tertinggi dari RIS adalah Ratu karena buku sejarah untuk Belanda.14 Lalu di mana tempatnya anak sekolah Indonesia? adalah salah satu bagian mengamini/mengiyakan dari negara RIS di samping ada pandangan Belanda tersebut negara lainnya seperti Negara atau sejarah mudah digunakan Indonesia Timur, Negara Sumatera Belanda mencuci otak bangsa Timur, Negara Madura, dan beberapa Indonesia negara bagian lainnya. Penyerahan Memahami dari yang kedaulatan RI kepada RIS dikatakan Mestika Zed tersebut memberikan kesan bahwa PDRI bahwa PDRI hanyalah sebuah titik, tidak ada dalam pandangan Belanda. ini menunjukkan bahwa sebenarnya Toh yang mengadakan perundingan bukan sejarah PDRI saja yang telah dengan Belanda tentang Indonesia dibelok tafsirkan sejarahnya, tetap saja Sukarno melalui terutama oleh Belanda. Sementara perwakilannya bukan PDRI. Jadi apa buku-buku sejarah untuk anak yang direncanakan Belanda dari awal sekolah memamahbiakkan buku- sebelum melakukan agresi militernya buku Belanda tersebut. Misalnya untuk menghapus Indonesia telah tentang kisah perang . berhasil. Mengapa Pangeran Diponegoro Jika sekiranya penyerahan bangkit melawan Belanda? Tersebut kedaulatan RI tersebut kepada PDRI, di dalam buku sejarah selain sebab- karena Belanda sudah sangat sebab umum dituliskan juga sebab- kewalahan dalam menghadapi sebab khusus karena “proyek bangsa Indonesia yang berbeda 180 Belanda dalam membuat jalan derajat dengan kondisi sebelumnya, melalui makam leluhur Pangeran tentu apa yang menjadi rencana Diponegoro di Tegal Rejo”. Betapa Belanda awal itu tidak berhasil. dikecilkannya perjuangan Sementara Sukarno dan beberapa Diponegoro melawan Belanda, dia petinggi negara mengiyakan melawan Belanda hanya karena keputusan Belanda tersebut melalui tersinggung masalah pribadi dan perundingan Roem-Royen. bukan karena nasionalisme.15 Jika Sementara penyerahan kedaulatan informasi tentang seorang pahlawan tersebut baru terjadi pada tanggal 27 dimuat dalam buku pelajaran sejarah Desember 1949 (lima bulan setelah seperti itu, bagaimana watak generasi Sjafruddin Prawiranegara bangsa akan terbangun? Dapat menyerahkan mandat kembali dibayangkan watak-watak egoislah kepada Presiden Sukarno). Artinya yang akan muncul karena yang di semenjak tanggal 19 Desember 1948 kedepankan informasinya adalah tersebut Indonesia yang 15 Agus Mulyana dan Darmiasti, Historiografi di Indonesia dari Magis-Religius 14 Mestika Zed, Wawancara, Via email, Hingga Strukturis, (: PT. Refika 01-12-2017. Aditama, 2009), h. 79. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 35

tentang watak seorang pahlawan itu perlu dicantumkan dalam buku yang egois. Toh dengan sejarah selama puluhan tahun sebagai keegoisannya dia tetap dianggap “sebab khusus”? bukankah versi sebagai pahlawan. Belanda ini memberi kesan, bahwa Pada tahun 2014 sejarawan Pangeran Diponegoro seorang egois, Inggris, Dr. Peter Carey yang marah dan beraksi setelah milik mengapungkan kembali masalah ini pribadinya diambil Belanda? lewat orasi ilmiah yang diberikannya Realitas ini mengindikasikan pada waktu inaugrasi sebagai Guru bahwa benarlah adanya bahwa buku- Besar Tamu di Universitas Indonesia buku sejarah anak sekolah tanggal 1 Desember 2014. Antara memamahbiakkan apa adanya buku- lain yang dikatakannya mengenai buku Belanda tanpa dikritik sama Pangeran Diponegoro adalah:16 sekali. Padahal setelah Indonesia “Saya masih heran betapa merdeka semangat dan kesadaran efektif Belanda mencuci otak akan menulis sejarah bangsa penduduk pribumi pada masa setelah Indonesia dengan versi bangsa Perang Jawa dengan mencap Indonesia telah muncul. Bukan itu Diponegoro sebagai seorang saja wadah untuk kesadaran itupun pemimpin yang hanya ditampung melalui seminar sejarah mementingkan ambisi pribadinya- pertama di Yogyakarta pada tahun frustasi karena tidak diangkat sebagai 1957 yang sangat getol mengusung Sultan, dan memberontak hanya Indonesia centries. Akan tetapi sebab sepele, yaitu marah bahwa nyatanya dialog hanya tinggal dialog tanah miliknya dan pemakaman dan itulah hasilnya yang sampai keluarga dilintasi jalan baru pada sekarang setelah sekian kali bulan Juli 1825. perubahan kurikulum berita yang Masalah sosial-ekonomi di melemahkan sosok seorang pedalaman Jawa Tengah-Selatan pahlawan tetap dimuat dalam buku- yang memicu pemberontakan massa buku sejarah anak sekolah. pada awal Perang Diponegoro sama Selain itu pada halaman 95 sekali tidak dibahas oleh sejarawan dituliskan keinginan VOC membuat Belanda. Dan yang aneh di sini- Jayakarta menjadi pusat kekuasaan bukan hanya warga pedalaman Jawa “…baru pada pemerintahan Jan Tengah-Selatan yang menderita Pieterzoon Coen “mimpi’ ini akibat kelicikan Belanda tapi juga terwujud. Pada tanggal 30 Mei 1619, penduduk di Belanda Selatan selama VOC di bawah komando langsung periode yang sama-Persatuan darinya menggempur Jayakarta. Kerajaan Belanda (1815-1830). Hal Kemenangan pun berpihak kepada ini akan berakhir dengan Revolusi VOC…”. Sebenarnya jika berita Belgia Agustus 1830, pemberontakan tersebut benar-benar ditulis dalam yang didukung-sesuatu yang tidak versi sejarah Indonesia atau terjadi dengan perjuangan anti- Indonesia centries, seharusnya kata- kolonial Jawa pada Perang kata yang dimuat bukan seperti itu. Diponegoro (1825-1830)-oleh Akan tetapi seharusnya “…mimpi negara-negara adidaya Eropa. buruk dimulai…atau awal penjajahan Seandainya peristiwa Belanda di Nusantara/Indonesia pembuatan jalan melalui makam dimulai semenjak Pieterzoon Coen leluhur Pangeran Diponegoro menggempur Jayakarta pada tanggal memang benar adanya, apakah hal 30 Mei 1619.

16 Mestika Zed, Wawancara, Via email, 01-12-2017. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 36 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

3. Ilustrasi sejarah tentang PDRI pemimpinnya kenapa tidak disebut jarang didengar oleh orang dalam pidatonya oleh Sukarno satu kemudian dalam pidato patah kata pun? Padahal dalam Sukarno. rentang waktu 2 tahun (1965-1967) Realitas sejarah membuktikan saja ada sekitar 103 jumlah pidato bahwa semenjak berakhirnya agresi Sukarno. Bukan hal yang aneh militer Belanda kedua, pemerintahan memang karena keulungan dan telah dikembalikan ke Yogyakarta kesenangannya berpidato, bahkan pada tahun 1949. Akan tetapi menurutnya, meniru pemimpin besar ternyata dalam pidato kenegaraan lainnya, termasuk Nabi Isa dan Nabi pada upacara ulang tahun Muhammad kata Budi Setiyono kemerdekaan Indonesia pada tahun seorang penyunting kumpulan pidato 1950 Presiden Sukarno tidak Sukarno.18 Apalagi embrio untuk menyebut apapun tentang perjuangan pembentukan pemerintahan darurat yang telah dilakukan oleh PDRI. tersebut atas persetujuan Sukarno, Ahmad Syafii Maarif sebagai salah karena sudah direncanakan oleh seorang putra dari Sumpur Kudus pemimpin RI ketika itu bahwa sebagai salah satu wilayah pusat Belanda benar-benar akan PDRI mengatakan: melakukan agresi militernya yang “Diusia tuaku, aku bersahabat kedua. Akibatnya M. Hatta Wakil dengan anak-anak dan menantu Presiden membawa Sjafruddin Sjafruddin karena kami sama-sama Prawiranegara dan Kolonel Hidayat sering berbicara tentang PDRI yang ke Sumatera (Bukittinggi) untuk selama sekian tahun tidak dihargai mempersiapkan Bukittinggi sebagai oleh Jakarta. Bahkan Bung Karno pusat pemerintahannya di dalam dalam pidato 17 Agustus 1950- negeri dan Sukarno akan memimpin setelah Sjafruddin baru saja Indonesia dari India.19 menyerahkan mandat kepadanya bulan Juli 1949 sebagai Ketua PDRI- b. Tujuan Penulisan sama sekali tidak menyebut PDRI “Jadi buku saya sebetulnya dan pemimpinnya, padahal merupakan pemberontakan pemerintahan gerilya selama tujuh “melawan lupa” dan atau bulan yang kritis ini adalah mengingatkan sejarah mudah penyelamat Republik Indonesia digunakan sebagai alat cuci otak setelah Sukarno-Hatta ditangkap orang Indonesia. Itu salah satu, Belanda pada tanggal 19 Desember kedua untuk menjelaskan betapa 1948 di istana Yogyakarta. Memang kelirunya Belanda dalam harus diakui secara jujur bahwa memandang Indonesia pada masa itu. bintik-bintik hitam sebenarnya tidak Lainnya untuk menjelaskan bahwa elok berlaku dalam sejarah modern sejarah perjuangan PDRI membuka Indonesia jika pemimpinnya berjiwa medan perjuangan baru dari kota ke besar dan demokrasi”.17 pedesaan atau bergerilya.20 Selain itu bukankah Sukarno adalah Presiden yang gemar berpidato dan selalu berapi-api membakar semangat pendengarnya, 18 Budi Setiyono dan Bonnie Triyana (Penyunting), Revolusi Belum Usai: Kumpulan itulah salah satu ciri khas Sukarno. Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965- Lalu ada apa dengan PDRI dan Pelengkap Nawaksara, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2014), h. 15. 19 Mestika Zed, Pemerintah Darurat 17 Ahmad Syafii Maarif, Memoar Republik Indonesia…., h. 58 Seorang Anak Kampung, (Yogyakarta: Ombak, 20 Mestika Zed, Wawancara, Via email, 2013), h. 156-157. 01-12-2017. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 37

1. Untuk “melawan lupa” atau para menteri ditangkap, rakyat tetap mengingatkan sejarah mudah meneruskan perjuangan. “Mati satu digunakan sebagai alat cuci tumbuh seribu”.21 otak orang Indonesia Ini tak terkecuali dengan Jadi selama ini setelah kepemimpinan di daerah. Kesetiaan puluhan tahun kisah perjuangan rakyat kepada negara dan PDRI tidak mendapat tempat dalam pemimpinnya telah diperlihatkan kajian buku-buku sejarah yang ada lewat sejarah PDRI. Dengan kata atau dipinggirkan begitu juga lain, PDRI berhasil mematahkan dihadapan pemerintah Indonesia. mitos politik klasik Belanda itu. Akibatnya sejarah PDRI hilang dan Walaupun kisah tragis di Setujuh dilupakan. Itulah bentuk cuci otak Batur membawa Minangkabau ke bangsa Indonesia oleh Belanda dan dalam lautan air mata yang penuh orang Indonesia sendiri. Sejarah kepiluan, tetapi semangat penting tersebut tidak disebut-sebut, mempertahankan RI tetap hidup dan sehingga sebagian besar rakyat mengalir dengan jernih dalam tubuh Indonesia boleh dikatakan tidak tahu masyarakat Minangkabau ketika itu. dengan sejarah PDRI. Lalu kenapa Belanda gagal memaksakan politik kolonialnya? 2. Untuk menjelaskan betapa Kata Mestika Zed karena sifat kelirunya Belanda dalam kekuatan sejarah yang saling memandang Indonesia pada bertentangan pada masa itu. Di satu masa itu. pihak Belanda sedang melawan arus Pada zaman kolonial sejarah, di lain pihak nasionalisme sebelumnya ada semacam formula antikolonial yang tertanam dalam politik Belanda yang meyakini kredo tubuh Republikein sudah berakar bahwa bila pemimpin sebuah demikian kuatnya.22 perlawanan menentang Belanda Di samping bukankah sudah ditangkap, maka perlawanan masyarakat Minang sangat terkenal orang Indonesia dengan sendirinya dengan pepatah “taimpik nak di ateh, akan padam. Itu terjadi selama takuruang nak di lua” (terhimpit beberapa abad. Sebagai salah satu maunya di atas, terkurung maunya di contoh dapat dilihat dalam Perang luar). Makna hakikinya secara Padri. Perang Padri ini pada awalnya keseluruhan dari pepatah tersebut adalah berupa gerakan keagamaan adalah kebebasan. Jadi di masa yang terjadi pertikaian antara kaum darurat masyarakat Indonesia adat dengan kaum agama masyarakat terutama para pemimpin PDRI yang Minangkabau karena adu domba pusat pemerintahannya berada di kolonial Belanda. Akan tetapi Minangkabau, lebih memilih hidup belakangan muncul kesadaran di disemak-semak/pelosok dan jauh antara kedua belah pihak, sehingga dari keramaian dari pada hidup di masyarakat Minangkabau melawan tengah tekanan Belanda atau menjadi Belanda yang kemudian dikenal abdi kolonial. Demikian juga dengan dengan Perang Padri. Bertindak pilihan hidup yang ditempuh oleh sebagai pimpinannya adalah Tuanku Sjafruddin Prawiranegara sebagai Imam Bonjol, namun akhirnya Ketua PDRI. Dia yang biasanya ditangkap, hidup di kota, di masa darurat lebih sehingga perlawanan yang begitu memilih hidup di Bidar Alam dan berapi-api kemudian menjadi padam. Akan tetapi pada masa PDRI dalil 21 Mestika Zed, Wawancara, Via politik kolonial itu tidak berlaku email, 01-12-2017. 22 Mestika Zed, Pemerintah Darurat lagi. Walaupun Sukarno-Hatta dan Republik Indonesia….., h. 4. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 38 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

Sumpur Kudus, kampung yang penting tentunya tangkas Mestika terisolir dari segala bentuk Zed. Sementara pedesaan yang keramaian. Lebih hebatnya lagi selama ini sepi dan terisolir, berubah sebelum Sjafruddin Prawiranegara menjadi ramai. Status sosial bersama teman rombongannya masyarakatnya pun terangkat. Itulah samapi di Bidar Alam, begitu jauh tujuan Mestika Zed menulis buku perjalanan yang ditempuhnya. tentang PDRI dengan pesan utama mengingatkan betapa banyak pelupaan atau pembelokan sejarah 3. Untuk menjelaskan sejarah dilakukan, baik oleh Belanda perjuangan Era PDRI maupun buku-buku sejarah yang membuka medan perjuangan memamahbiakkan buku-buku baru dari kota ke pedesaan atau Belanda. bergerilya. Sebelumnya kaum elit c. Rekonstruksi Buku Pemerintah perkotaan yang memegang peranan Darurat Republik Indonesia dan perang kemerdekaan adalah (PDRI) perang kota. Di masa PDRI 1. Metode yang Digunakan panggung sejarah perjuangan Mempelajari dan memahami kemerdekaan beralih dari kota ke dari buku yang dihasilkan Mestika pedesaan. Ketika pemimpin terpaksa Zed tentang Pemerintah Darurat mengungsi ke pedalaman, ketika Republik Indonesia (PDRI) dapat perjuangan melibatkan partisipasi dipahami bahwa metode yang rakyat dalam arti sebenarnya. Bukan digunakannya dalam penelitian dan hanya sekedar pelengkap penderita, mengungkapkan peristiwa tentang melainkan menjadi garda terdepan PDRI adalah metode sejarah dalam membentengi Republik. (historical method) yang berlaku Bagaimana mungkin, misalnya, para umum dalam penelitian sejarah. pemimpin yang mengungsi ke Selain menggunakan metode sejarah pedalaman itu tanpa membawa yang berlaku umum tersebut, perbekalan untuk bisa hidup tanpa Mestika Zed juga menggunakan disubsidi logistiknya oleh rakyat dan metode sejarah lisan.24 Metode bukan oleh negara. Begitu juga sejarah lisan ini diterapkan Mestika dengan para pejuang di medan laga Zed dalam mengolah sumber-sumber tidak mungkin memiliki tenaga untuk lisan atau wawancara yang berperang tanpa dibekali ‘nasi dilakukannya dengan beberapa orang bungkus’23 oleh kaum ibu dari dapur yang dianggap pantas memberikan umum. Nilai pengorbanan rakyat informasi seputar PDRI. Sumber tidak bisa diukur dengan materi. wawancara atau lisan tersebut Kesediaan mereka untuk difungsikan Mestika Zed berbagi demi kepentingan negara- mengimbangi sumber primer tertentu bangsa lebih diutamakan daripada yang tidak ditemukan di mana-mana, meminta, apalagi mencuri dari kecuali melalui rekaman data negara untuk kepentingan pribadi lapangan dari para pelakunya yang atau kelompok. Dengan kata lain, masih hidup. inilah zaman di mana nasib Sementara pendekatan yang pemimpin dari kota disubsidi oleh dilakukan Mestika Zed dengan rakyat di pedesaan, baik logistik metode sejarah lisan ini adalah maupun perlindungan keamanan pendekatan verstehen seperti yang mereka. Faktor integratif PDRI juga disarankan Weber atau sejajar

23 Ibid. 24 Ibid., h. 7. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 39

dengan apa yang dalam kaidah dulunya terjajah dan terpecah-pecah metode sejarah disebut historical sudah dipersatukan sedemikian rupa mindedness.25 Adapun bentuk oleh sentimen nasionalisme yang penerapan metode sejarah secara telah dibina sejak zaman pergerakan. umum yang diterapkan oleh Mestika Walaupun demikian, menurut Zed dalam menulis bukunya tidak hemat penulis berdasarkan fakta- terlepas dari empat langkah kerja. fakta sejarah seputar PDRI, bukan Adapun empat langkah kerja metode nasionalisme saja yang membuat sejarah yang ditempuh oleh Mestika PDRI mampu mempertahankan RI di Zed yang dimaksud, yaitu masa itu. Akan tetapi ada faktor lain pengumpulan sumber (heuristik), yang terpenting, yaitu agama. kritik sumber, sintesis, dan Keyakinan kuat Syafruddin penulisan. Keempat langkah kerja Prawiranegara selaku Ketua PDRI itulah yang dilakukan Mestika Zed akan kekuatan Islamlah yang mampu dalam merekonstruksi peristiwa membuat PDRI menjaga keutuhan RI PDRI menjadi sejarah sebagai kisah ( dikala itu. Ini dapat dilihat dari history as written). realitas bahwa selama berbulan- bulan di Bidar Alam, Syafruddin 2. Teori/Alat Analisis yang Prawiranegara tidak hanya Digunakan mendalami agama Islam, tetapi juga Adapun untuk menganalisis merenungkan di manakah tempatnya secara keseluruhan setiap bagian/bab Islam dalam percaturan antara yang dikembangkan oleh Mestika kapitalisme dengan komunisme? Zed dalam buku tersebut adalah Renungannya itu kemudian ditulis negara, yaitu PDRI, negara dalam dan diterbitkan dengan judul Islam keadaan darurat.26 Untuk itu konsep- dalam Pergolakan Dunia pada tahun konsep yang digunakan dalam buku 1950. Syafruddin mengatakan dalam tersebut adalah nasionalisme. Jadi pengantar bukunya tersebut bahwa nasionalisme lah yang menjadi faktor buku itu ditulisnya sebagai jawaban integratif atau yang mengikat atas dorongan hati…..yang menuntut keutuhan eksistensi negara (PDRI) pertanggungjawaban atas perjuangan tersebut.27 Di satu pihak Belanda bangsa kita, atas penderitaan dan sedang melawan arus sejarah, di lain pengorbanan harta serta jiwa berjuta- pihak nasionalisme anti kolonial juta manusia dalam suatu revolusi yang tertanam dalam tubuh yang menyebabkan meletusnya Republikein sudah berakar demikian perang antara dua bangsa.29 kuatnya, sehingga tak mungkin Jadi intinya Ketua PDRI tergoyahkan lagi oleh kekuatan Syafruddin Prawiranegara sangat kolonial Belanda.28 Betapa pun besar yakin ketika itu bahwa Islam adalah dan banyaknya kelemahan- pemenang dari pertarungan tersebut, kelemahan organisasional dalam untuk itu dia rela dan berani tubuh Republik di zaman darurat, mengarungi hutan rimba, terpaan orang Indonesia lebih suka menjadi sungai Kampar, serta bertempat suatu bangsa yang merdeka daripada tinggal di pelosok nagari. Realitas diatur oleh bangsa lain. Negeri yang lain menunjukkan bahwa gagasan penyerangan balik ke Yogyakarta

25 Ibid., h. 8. tanggal 1 Maret 1949 oleh Sultan 26 Mestika Zed, Wawancara via email, Hamengku Buwono IX telah Tanggal 3 Desember 2017. 27 Mestika Zed, Wawancara via email, Tanggal 3 Desember 2017. 29 Ajip Rosidi, Sjafruddin 28 Mestika Zed, Pemerintah Darurat Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT, Republik Indonesia…., h. 4. (Jakarta: Inti Idayu Press, 1986), h. 133. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 40 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

mengembalikan semangat rakyat dibangun oleh Mestika Zed bertumpu untuk mempertahankan kemerdekaan pada PDRI yang diketuai oleh Indonesia. Sementara dukungan Sjafruddin Prawiranegara tersebut. Daud Beureueh dan Persatuan Ulama Jadi apa pun bentuk peristiwa dan Seluruh Aceh (PUSA) telah usaha yang dilakukan oleh siapapun menopang perjuangan di masa dan di mana pun di zaman PDRI PDRI.30 Belum lagi pengorbanan tersebut, Mestika Zed selalu masyarakat Minangkabau yang menjelaskan bahwa kegiatan itu diyakini 100% beragama Islam dimotori oleh PDRI. Misalnya usaha ketika itu, memberikan perlindungan yang dilakukan oleh perwakilan keamanan, rumah sebagai tempat Indonesia di luar negeri dalam upaya tinggal petinggi PDRI, makanan, membentuk opini dunia untuk tenaga, dan jiwa serta termasuk salah memperdebatkan tindakan Belanda satu tempat ibadah umat Islam, yaitu terhadap Indonesia di zaman PDRI. Surau Kincir sebagai tempat rapat Meskipun tokoh-tokoh yang PDRI di Situjuh Batur.31 mewakili Indonesia di luar negeri itu tidak secara eksplisit menyebutkan 3. Penjelasan Sejarah (Historical kedudukan mereka sebagai wakil Explanation) resmi PDRI, melainkan Wakil RI, Kata Mestika Zed bukunya kontak-kontak yang dilakukan Mr. berangkat dengan suatu asumsi dasar Maramis, Menteri Luar Negeri PDRI bahwa persepsi-persepsi yang di New Delhi, dengan tanah air tidak berakar dalam pengalaman sejarah bisa lain kecuali dengan PDRI di kolonial Belanda membentuk sikap .33 dan prilaku antara dua kutub Kedua generalisasi yang kekuatan yang bertentangan satu dibangun oleh Mestika Zed dalam sama lain, yaitu Indonesia di satu menjelaskan sejarah PDRI adalah pihak dan Belanda di lain pihak.32 nasionalisme. Jiwa/semangat Sementara suatu kajian yang sangat nasionalisme yang terbakarlah yang mendalam tentang sejarah PDRI mendorong setiap kelompok yang akan menjelaskan banyak hal menopang perjuangan di Era PDRI mengenai hubungan-hubungan lokal- tidak ragu-ragu mengambil kebijakan nasional dan berbagai faktor untuk melakukan sesuatu dalam integratif yang memungkinkan upaya melepaskan diri dari eksistensi Republik dapat cengkraman aksi militer Belanda. Di dipertahankan. Untuk itu sejarah samping bersedia bergerilya di PDRI dilihat oleh Mestika Zed dalam hutan-hutan sebagaimana yang setting sejarah revolusi nasional dilakukan oleh TNI di bawah Indonesia. Sementara penjelasan komandan Jenderal Soedirman di sejarah (historical explanation) yang Jawa. Tak kalah penting lagi adalah dibangun oleh Mestika Zed menurut kesediaan menempuh perjalanan penulis dapat dijelaskan sebagai yang begitu sulit seperti yang berikut. dilakukan oleh Ketua PDRI sendiri Pertama untuk menjelaskan bersama rombongan. Mulai bergerak kisah PDRI di zaman Revolusi dari halaban, menuju Bangkinang Indonesia pasca agresi militer berharap itu daerah yang jauh dari Belanda kedua regularity (keajekan, jangkauan Belanda, tetapi baru satu keteraturan, konsistensi) yang malam di sana sudah mendapat serangan Belanda dari udara.34 30 Mestika Zed, Pemerintah Darurat Republik Indonesia…., h. 170. 31 Ibid., h. 155-164. 33 Ibid., h. 222. 32 Ibid., h. 14. 34 Ibid., h. 117. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora Erasiah 41

Ketiga inferensi dengan Dilema PDRI pada Tahap statistik/metode statistik, berhubung Akhir (Rujuk Nasional). Penjelasan penelitian Mestika Zed kualitatif, sejarahnya diceritakan dalam bagian- jadi ini tidak nampak dalam bagian kecil yang sangat detil dan penjelasan sejarahnya. Keempat antara satu dengan lainnya saling pembagian waktu dalam sejarah. terkait/berkesinambungan atau yang Walaupun masa perjuangan PDRI disebut dengan sejarah prosesual. hanya berjalan lebih kurang delapan bulan, yaitu 19 Desember 1948 s/d 4. Corak Historiografi Mestika 13 Juli 1949 bagi Mestika Zed Zed penjelasan sejarah PDRI termasuk ke Mestika Zed menyatakan dalam sejarah Revolusi Nasional dengan jelas di bab pendahuluan Indonesia, yaitu tahun 1945-1950. bahwa sejarah PDRI dalam kajian Memang benar bahwa selama lebih ini dilihat dalam setting sejarah kurang lima tahun perjalanan revolusi nasional Indonesia sebagai Revolusi Indonesia atau sering juga salah satu episode terpenting dalam disebut perang kemerdekaan, tanah era revolusi.37 Adapun terkait tumpah darah orang Indonesia terus dengan bentuk historiografi yang menerus dilanda oleh krisis dibangun oleh Mestika Zed dalam peperangan melawan kekuatan menjelaskan sejarah PDRI menurut penjajah Belanda. Namun tidak ada penulis tergolong ke dalam masa yang lebih gawat selama historiografi modern/new history. periode itu selain daripada masa Alasannya tidak terlepas dari perjuangan gerilya PDRI.35 keterkaitannya dengan penggunaan Keterlibatan masyarakat betul-betul metode dan teori oleh Mestika Zed nyata di masa itu, di lain pihak dalam menganalisis setiap peristiwa pemerintah menjalankan roda sejarah seputar PDRI. Di samping pemerintahan secara mobil, selalu Mestika Zed juga menggunakan berpindah tempat karena keadaan pendekatan (approach). Pendekatan darurat yang selalu diserang oleh yang digunakannya mengupayakan “cocor merah”36 (pesawat capung) mengenali kondisi-kondisi sosio- Belanda dari udara. historis tertentu yang ditinjau secara Kelima narrative history struktural dan prosesual.38 (sejarah naratif). Sejarah PDRI yang berpusat di Sumatera Barat PENUTUP diklopkan dalam babakan waktu Berdasarkan penjelasan di atas Revolusi Indonesia secara umum. dapat disimpulkan bahwa pertama Pengkisahan sejarahnya telah kehadiran buku Mestika Zed telah dijelaskan secara detil dan beruntun. mengapungkan sejarah PDRI yang Mulai dengan Revolusi Nasional dan selama ini terpendam. Kedua metode Keterlibatan Lokal Sumatra Barat yang digunakan Mestika Zed adalah 1945-1948, pada tahap ini Mestika metode sejarah yang berlaku umum Zed mencarikan hubungan dalam dalam penelitian sejarah. Teori/analisis (inner connection) antar peristiwa yang digunakannya adalah nasionalisme sejarah proklamasi Indonesia dengan dengan pendekatan struktural dan kehadiran PDRI nantinya di prosesual. Sumatera Barat. Lalu baru diceritakan tentang Agresi Militer Kedua dan lahirnya PDRI sampai

37 Mestika Zed, Pemerintah Darurat 35 Ibid., h. 2. Republik Indonesia…., h. 5. 36 Ibid., h. 120. 38 Ibid., h. 110. Volume 22 No. 1, Edisi Januari-Juni 2018 42 Tinjauan Historiografi: Buku Pemerintah Darurat...

DAFTAR PUSTAKA Perspektif Fiqh Siyasah dan Hukum Tata Negara (Studi Kasus Kartodirdjo, Sartono, Pemikiran dan terhadap Pemerintah Darurat Perkembangan Historiografi Republik Indonesia (PDRI) Tahun Indonesia, Yogyakarta: Ombak 1948-1949)”, Skripsi, 2014. Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Mulyana, Agus dan Darmiasti, Kalijaga Yogyakarta, 2015. Historiografi di Indonesia dari Diunduh Tanggal 11-11-2017. Magis-Religius hingga Strukturis, Bandung: PT. Refika Aditama, Mestika Zed, “Biodata-Curiculum Vitae 2009. Mestika Zed”, Pusat Kajian Sosial-Budaya dan Ekonomi Maarif, Ahmad Syafii, Otobiografi (PKSBE) Fakultas Ilmu-Ilmu Ahmad Syafii Maarif: Titik-Titik Sosial Universitas Negeri Padang Kisar di Perjalananku, (UNP) 2015, Internet, diunduh Yogyakarta: Ombak, 2006. Tanggal 16-12-2017.

______, Memoar Seorang Anak Syamdani, “PRRI Pemberontak atau Kampung, Yogyakarta: Ombak, Bukan?”, Google Books, Diunduh 2013. Tanggal 6 Maret 2018.

Rosidi, Ajip, Sjafruddin Prawiranegara Syofiardi Bachyul Jb, “Pesan Mestika Lebih Takut Kepada Allah SWT, Zed untuk Meluruskan Sejarah”, Jakarta: Inti Idayu Press, 1986. dalam Blog Minangkabau’s , Diunduh Tanggal 5 Maret 2018. Setiyono, Budi dan Bonnie Triyana (Penyunting), Revolusi Belum You Tube Surau TV Official, “Jas Usai: Kumpulan Pidato Presiden Merah: Mewaspadai Kebangkitan Soekarno 30 September 1965- PKI”, may 8, 2017, diunduh Pelengkap Nawaksara, Jakarta: tanggal 10 Mei 2018. PT Serambi Ilmu Semesta, 2014.

www. Moslemtoday.com, “(Video) Guru Zed, Mestika Pemerintah Darurat Besar Sejarah UNP Prof. Mestika Republik Indonesia: Sebuah Mata Zed: ‘Waspadai Kebangkitan PKI’, Rantai Sejarah Yang Terlupakan, diunduh tanggal 10 Mei 2018. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997.

______, dkk, Sumatera Barat di Panggung Sejarah 1945-1995, Jakarta: Pustaka Sinar, 1998. ______, Kepialangan Politik dan Revolusi Palembang 1900-1950, Jakarta: LP3ES, 2003.

Mestika Zed, Wawancara via email, Tanggal 2 & 3 Desember 2017.

Internet: Moch. H. Kharismulloh Hilmatiar, “Konsep Darurat Negara Dalam Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora