Kejayaan Dan Kemunduran Perdagangan Banten Di Abad 17
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Fahmi Irfani KEJAYAAN DAN KEMUNDURAN PERDAGANGAN BANTEN DI ABAD 17 PSP NUSANTARA PRESS 2020 Kejayaan dan Kemunduran Perdagangan Banten di Abad 17 Penulis : Fahmi Irfani Editor : Muhamad Qustulani Layouter : Muhammad Fajar Subhi Penerbit: PSP Nusantara Press 2020 Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol Tangerang Telp (021) 22252432 Copyright@2020 B5, 245 halaman Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dengan cara apapun termasuk dengan cara penggunaan fhotocopy tanpa izin penerbit ISBN: Kata Pengantar Alhamdulillah, berkat hidayah dan petunjuk Allah Swt. Penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang diformulasikan sebagai disertasi guna memenuhi persyaratan kelulusan strata tiga (S3). Shalawat serta salam selalu ditunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah membawa umat Islam serta penduduk dunia lainnya ke arah dunia yang terang benderang dengan pendar ilmu pengetahuan di dalamnya. Banten merupakan kerajaan yang besar pada abad 17. Di masa tersebut, kerajaan ini gagah menunjukkan diri ke dunia sebagai salah satu entrepot yang dikunjungi kapal-kapal dari seluruh dunia. Pelabuhan Banten dikenal mempunyai pasar yang menjajakan aneka ragam barang dagangan yang memiliki daya jual tinggi di pasar dunia. Itu sebabnya, banyak saudagar yang tersihir untuk datang ke pelabuhan ini, guna mengadu nasib memperoleh barang dagangan utama yang akan dibawa ke negerinya kelak. Setelah melalui perjalanan panjang, menyelusuri bait demi bait literatur serta terjun ke lapangan, penulis dapat menulis suatu telaah yang komprehesif mengenai sejarah ekonomi Banten. Selain itu, sebagai bentuk syukur penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu riset penelitian ini, membimbing, dan memberikan kemudahan dalam penyelesaian buku ini. Tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, riset penelitian ini belum tentu akan selesai dan dapat dipublikasikan. Kepada Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, selaku promotor pertama ditengah kesibukannya, menyempatkan diri untuk membimbing penulis dalam riset penelitian selama satu tahun lebih satu bulan, dengan penuh kesabaran dan ketelitian dalam mengoreksi tulisan ini. Selain itu, memberikan masukan baik secara metodologi maupun tekhnik terjun dilapangan, dalam mengumpulkan sumber-sumber. Beliau adalah salah satu sosok yang menjadi ispirasi saya untuk menjadi seorang sejarawan. Kepada Prof. Dr, Didin Saefuddin, MA, selaku promotor pembimbing disertasi yang kedua, penulis menghaturkan banyak terimakasih atas arahan dan bimbingan sehingga disertasi dapat terwujud. Sosok Prof. Didin, bukan hanya sekedar promotor, beliau adalah mentor yang telah membimbing saya dalam dunia akademik. Beliaulah yang berjasa terhadap karir saya saat ini menjadi dosen di Universitas Ibn Khaldun Bogor. Prof. Dr. Jamhari Ma’ruf, M.A selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof. Dr, Budi Sulistyono, Prof. Dr. Iik Arifin Mansoornoor. Serta seluruh pihak dosen yang telah mengajar dan staf akademik yang melayani keperluan baik akademik, maupun surat riset penelitian penulis. Mas Adam, Mas Toni, Mas Arief, Mbak Vemmy terimakasih atas bantuannya dan kesabaranya dalam membantu saya di SPs UIN Syarif Hidayatullah, semoga Allah memberkahi kehidupan kawan-kawan. i Kepada Ibunda tercinta, Hj. Mumun Maemunah sebagai single parent yang telah sukses membesarkan ke-sebelas anaknya. Selalu memberikan dukungan motivasi baik materi maupun spiritual, dengan kasih sayangnya mengasuh penulis semenjak ditinggal oleh abah duapuluh satu tahun silam. Juga, kepada para kakanda-kakanda Drs. Utuy Masturo, MM.Pd, Drs. H. Dadang Munandar, Eneng Maesaroh, Enok Mulyanah, S.Ag. Muningsih, S.Pd.I, Maelani, SE, Diana Meriana, S.Si, Siti Latifah, S.Thi, Abdul Roji, SE, serta adinda Murniasih. Terimakasih atas semangat yang diberikan.Tentu saja, kerja penulis tidak lupa kepada Istri tercinta Fitriani Purnamasari dan anak-anakku Abdullah Faqih Irfani dan Ahmad Fatih Irfani, merekalah yang selalu menjadi oncor yang menerangi kegalauan penulis sekaligus menyemangati penulis untuk segera merampungkan kerja ini. Ditengah kesibukan dan kepenatan keluarga kecil inilah yang mengupgrade kembali semangat penulis. Tidak lupa penulis berterimakasih kepada sahabat perjuangan, kawan akrab saya Dr. H. Muhammad Qustulani, MA. Beliau inilah sosok sahabat yang selalu menyemangati baik di dunia akademik, kerja maupun sehari-hari, selalu terjadi perdebatan dalam diskusi di dunia kerja, tetapi persahabatan kami tetap akrab, karena beliaulah penulis di STISNU NUSANTARA dan karena beliaulah penulis menjadi aktif terlibat di Masyarakat. Kepada guru spiritual Abah KH. Ali Zein, penulis mengucakan terimakasih atasa doa dan nasehatnya. Kepada kawan-kawan STISNU, KH. Embay, Kang Arul, Kyai Mahrus. Baba Udin, Mama Ayank, Kang Ecep, Handi, Marwata, dan kawan-kawan lainya yang tidak penulis sebutkan satu persatu, terimakasih banyak atas motivasi dan candaanya, STISNU adalah keluarga bagi kita dan tempat ngobrol yang asyik. Untuk kawan-kawan ciputat Om Johan, om Ansor, Kang Azky, Kang Fajar, Pak Busman, Norman Ohira, terima kasih terimakasih atas bantuan dan sharing informasinya.Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada civitas akademik UIKA Bogor, Universitas Ibn Khaldun Bogor,dimana penulis berkhidmah dikampus ini. Dr. E. Bahruddin selaku rector yang terus memotivasi kepada para dosen untuk melanjutkan S3 nya, H.Kholil Nawawi, MEI, Selaku dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah selaku Ka.prodi, Dr. Kamal. H. Suyud Arif, MA. Dr. Syarifah, Kang Yono, Kang Eman, Kang Dodoy. Terakhir, kesalahan dan kealpaan tentu saja selalu ada dalam setiap tulisan ilmiah. Penulis menyediakan ruang diskusi yang luas kepada para pembaca yang ingin memberi komentar serta kritik apabila terdapat informasi yang tidak tepat atau perlu dikoreksi dalam disertasi ini. Mudah-mudahan, karya ini dapat mengisi bacaan sejarah ekonomi dan sosial di Republik ini. ii Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengeksplorasi Kejayaan perdagangan maritim di kesultanan Banten pada abad 17 M. (2) Mengetahui peran dan kekuatan maritim Kesultanan Banten, dan (3) Mengeksplorasi sejauh mana intervensi dan peranan Belanda dalam pusaran konflik serta memudarnya perdagangan di Banten. Penulis membantah pernyataan dari Claude Guillot yang menyebut Karangantu merupakan pelabuhan lokal dan bukan internasional. Justru sebalikanya Karangantu menjadi pelabuhan internasional di abad ke 17 M. Selain itu penulis membantah Anthony Reid dalam buku Southeast Asia in the Age of Commerce 1450 – 1680 yang menyebutkan bahwa perdagangan internasional di Banten mengalami penurunan signifikan. Pernyataan ini tidak sepenuhnya tepat, kapal-kapal dagang masih beroperasi di pelabuhan Banten. keuntungan perdagangan Banten masih cukup tinggi, terbukti dengan dibangunnya instalasi kanal-kanal di Tanara yang digunakan untuk kebutuhan istana Sultan ageng Tirtayasa di Tanara serta pengairan sawah-sawah sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang melalui beberapa tahapan yaitu, pertama Tahapan Heuristik (verifikasi), kedua Tahapan Kritik, ketiga Tahapan Interpretasi, keempat Tahapan Historiografi. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif deskriptif analitik Penelitian ini berbasis library research, dimana naskah dan arsip dokumen sebagai sumber primer dianalisa melalui pendekatan teori sejarah sosial, politik, dan sosial ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah, penguasaan jalur pelayaran laut di Kesultanan Banten menjadikan Banten sebagai pusat perdagangan internasional di Asia Tenggara pada abad 17 M. Pernyataan ini ditunjang oleh sejumlah temuan seperti keberadaan perdagangan reguler di tataran regional dan internasional. Kuatnya armada laut Banten ditopang dengan arsitektur kapal perangnya, ilustrasi perang laut antara Banten dan VOC. Kesultanan Banten merupakan suatu entitas pemerintahan masyarakat yang kedaulatannya bertumpu pada perdagangan. Pendapatan kerajaan ini diperoleh melalui kegiatan jual beli dan pertukaran barang yang melibatkan pedagang regional dan internasional. Keberhasilan memperoleh pemasukan negara tidak bisa dilepaskan dari tata kelola pelabuhan serta instrumen-instrumen ekonomi lainnya, seperti pasar, pergudangan dan pertokoan. Tata kota Banten memang didesain untuk kegiatan perdagangan dan pelayaran mancanegara. Kata Kunci: Banten, perdagangan, pelayaran, pertahanan iii Abstract The purpose of this study is (1) to explore the dynamics of maritime trade in the Sultanate of Banten in the 17th Century (2) to now the role and maritime power of Banten Sultanate, and (3) to explore the extent of Dutch intervention and its roles in the conflict of Banten and the waning of trade in Banten. The author disputes the statement of Claude Guillot who said Karangantu is a local instead of an International port. On the contrary, Karangantu became an international port during17th Century. In addition, the writer also disputes Anthony Reid in his book Southeast Asia in the Age of Commerce 1450 – 1680 which stated that an International trade in Banten had decreased significantly. This statement is not entirely accurate, merchant ships are still operating in the port of Banten. Banten's trade profits are still quite high, as evidenced by the construction of canals in Tanara which were used for the needs of the Sultan Ageng Tirtayasa palace and irrigating the rice fields in Tanara. The method used in this study is a historical research method that goes through several stages;