KAJIAN PERJALANAN KOMUTER MODA KERETA API (STUDI KASUS : KERETA API (KA) -)

Arman Maulana 1), Andi Rahmah 2), Budi Arief 3)

ABSTRAK

Kereta Api (KA) Pangrango Suikabumi-Bogor ataupun Bogor-Sukabumi diresmikan pada 9 November 2013, KA ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini, mendapat gambaran pola dan karakteristik perjalanan penumpang komuter KA, menganalisis besaran tingkat pertumbuhan perjalanan penumpang komuter KA, dan upaya penanganan/konsep perbaikan Kereta Api (KA) Sukabumi-Bogor ataupun Bogor-Sukabumi. Digunakan dasar utama UU RI No.23 Tahun 2007, dan Permenhub RI No.110 Tahun 2017 dalam pengamatan survei secara langsung. Metode penelitian menggunakan data primer dari hasil kuesioner kepada pengguna jasa kereta api (KA) tentang pelayanan dan kepentingan, dan analisis data sekunder dari PT.KAI menjadi data yang informatif pada kajian perjalanan komuter moda kereta api (KA), serta mengunakan metode furness pada pemodelan transportasi, penyajian data statistik, dan ramalan permintaan (demand forecast). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kereta Api (KA) Pangrango memenuhi 80,72 % pada lintas Sukabumi-Bogor, dan 79,86 % pada lintas Bogor-Sukabumi berdasarkan kuesioner jenis atribut pelayanan terhadap pengguna jasa kereta api (KA) Pangrango, hal ini sudah memenuhi standar pelayan minimal dan menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat. Tetapi kinerja PT.KAI Kereta Api (KA) Pangrango masih belum optimal dikarenakan sarana, prasarana, dan frekuensi perjalanan Kereta Api (KA) Pangrango masih terbatas. Oleh karena itu diharapkan pada masa yang akan datang adanya penambahan armada kereta api, frekuensi perjalanan, dan jalur track sehingga dapat terciptanya angkutan massal yang layak dan handal. Kata Kunci : Metode Furness, Perjalanan Komuter, Ramalan Permintaan.

I. PENDAHULUAN 2018) diketahui jalur Bogor ke Sukabumi 1.1. Latar Belakang macet mulai dari exit Tol Bocimi. Kota Bogor dan Sukabumi adalah Pada 13 Desember 2008 sampai kota-kota di Provinsi Jawa Barat, dengan 15 Desember 2012, jalur kereta . Dua kota ini terbentang dengan api rute Bogor – Sukabumi mulai jarak 57 km, dahulu kota Bogor luasnya dioperasionalkan yaitu dengan nama 21,56 km², namun kini telah berkembang kereta api Bumi Geulis, dan pada 9 menjadi 118,50 km² dan memiliki jumlah November 2013 diresmikan sebagai penduduk 1.096.828 jiwa (2018). Kota kereta api Pangrango beroperasi sampai Sukabumi memiliki luas 48,332 km² dan sekarang. memiliki jumlah penduduk sebanyak Ssaat ini jalur rel kereta api yang 326.282 jiwa (2018). sudah ada dinilai kurang produktif, Di Kota Bogor setiap hari Untuk itu pemerintah berkeinginan berdasarkan hasil investigasi membangun program jalur ganda pada Metropolitan.id (05 Juni 2018) diketahui lintasan Bogor-Sukabumi. jumlah kendaraan yang masuk Bogor rata- rata mencapai 48.000/hari, dan banyak 1.2. Tujuan Penelitian pula wisatawan yang datang ke Sukabumi, Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah hal ini mengakibatkan arus lalulintas di sebagai berikut : ruas jalan utama Sukabumi-Bogor 1. Mendapat gambaran tentang pola dan menambah volume lalulintas, berdasarkan karakteristik tujuan perjalanan hasil investigasi Republika.co.id (16 Juni

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1

penumpang komuter kereta api dengan relasi stasiun Sukabumi dan stasiun Bogor. Bogor-Sukabumi dan sebaliknya. 2. Menganalisis besaran dan tingkat Susunan rangkaian kereta ini pada pertumbuhan perjalanan penumpang awal beroperasi terdiri satu lokomotif, komuter kereta api antara stasiun empat gerbong ekonomi AC, satu gerbong Sukabumi dan stasiun Bogor. eksekutif, dan satu gerbong kereta makan 3. Upaya penanganan dan konsep pembangkit. Perjalanan dengan Jarak 57 perbaikan dalam penataan pola dan km mampu ditempuh dengan waktu rata- karakteristik perjalanan kereta api rata 02:03:00 jam lintas Sukabumi-Bogor antar Sukabumi-Bogor. ataupun Bogor-Sukabumi.

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan 2.2. Skala Likert Masalah Skala likert adalah skala penelitian Ruang lingkup dan batasan penelitian ini yang digunakan untuk mengukur sikap adalah sebagai berikut : dan pendapat. Dengan skala likert ini, 1. Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) responden diminta untuk melengkapi pada lintas Sukabumi-Bogor dan kuesioner yang mengharuskan mereka Bogor-Sukabumi tahun 2020. untuk menunjukan tingkat persetujuannya 2. Jumlah penumpang 3 (tiga) tahun terhadap serangkaian pertanyaan. Tingkat terakhir pada kereta api kelas ekonomi, persetujuan 5 pilihan skala yang dan eksekutif berdasarkan tiket yang mempunyai gradasi dari Sangat Setuju terjual. (SS) hingga Sangat Tidak Setuju (STS). 5 3. Survei perjalanan kereta api lintas pilihan tersebut diantaranya adalah : Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi • Sangat Tidak Baik (STB) dilakukan pada hari Jumat, Sabtu, dan • Tidak Baik (TB) Senin, di pagi hari, siang hari, dan sore • Cukup Baik (CB) hari, sesuai dengan waktu GAPEKA, • Baik (B) survei ini meliputi : • Sangat Baik (SB) a. Wawancara asal tujuan perjalanan Selain gradasi sikap dan pendapat, pada kereta penumpang dapat juga digunakan pada beberapa jenis b. Jumlah penumpang perjalanan gradasi tentang kepentingan, seperti : 4. Melakukan proses analisis estimasi • Sangat Tidak Penting (STP) besaran dan tingkat pertumbuhan • Tidak Penting (TP) perjalanan penumpang komuter, antara • Cukup Penting (CP) stasiun Sukabumi dan Bogor. • Penting (P) 5. Parameter/indikator performance Parameter yang akan ditinjau pada • Sangat Penting (SP) kajian perjalanan komuter kereta api Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi 2.3. Slovin (Pengambilan Sampel) adalah : Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah • Headway Kereta Api dengan melakukan analisis gapeka Kereta sampel minimal apabila perilaku dari Api (KA). sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus Slovin dapat dilihat • Travel time di bandingkan dengan berdasarkan notasi sebagai berikut : waktu tempuh Kereta Api (KA).

II. TINJAUAN PUSTAKA ...... (2.1) 2.1. Kereta Api Pangrango Keterangan : Kereta api Pangrango adalah kereta N = Besar populasi/jumlah populasi api penumpang Kelas Eksekutif dan n = Jumlah sampel Ekonomi AC (Plus) Non PSO milik PT e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2

2.4. Pemodelan dengan Metode Furness dilakukan analisis data menggunakan Dengan melakukan survei asal tujuan metode penyajian data statistik. setelah dianalisis akan diperoleh matrik asal tujuan (MAT) berapa jumlah 2.6. Demand Forecast pengguna kereta api dari stasiun Demand forecast atau ramalan keberangkatan menju stasiun tujuan, permintaan, adalah meramalkan tingkat berdasarkan jumlah penumpang pada jam pertumbuhan penumpang komuter untuk pagi hari, siang hari, dan sore hari di hari beberapa tahun kedepan, dasar dari Jumat, Sabtu, dan Senin maupun pada peramalan ini akan menggunakan data jumlah penjualan karcis yang terjual. sekunder berupa jumlah penumpang Secara matematis, metode furness kereta api (KA) 3 tahun terakhir, antara dinyatakan sebagai berikut : tahun 2017 sampai dengan 2019. Untuk Tid = tid . E ...... (2.2) mendapatkan tingkat peramalan yang Keterangan : akurat dipergunakan rumus : T = Pergerakan pada masa mendatang dari Pn = Po (1+i)n ...... (2.3) zona asal i ke zona tujuan d Keterangan : t = Pergerakan pada masa sekarang dari Pn = Tahun rencana zona asal i ke zona tujuan d Po = Tahun sekarang E = Tingkat pertumbuhan n = Tahun pertumbuhan i = Prosentase pertumbuhan penumpang 2.5. Pendekatan Metode Penyajian Data Statistik III. METODOLOGI PENELITIAN 2.5.1. Validitas 3.1. Rencana Kegiatan Uji ini dilakukan dengan cara Metode pelaksanaan dilakukan secara membandingkan angka r hitung dan r bertahap sebagai berikut : tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel a.) Tahap Persiapan maka item dikatakan valid dan sebaliknya Sebelum Kajian dimulai perlu dilakukan jika r hitung lebih kecil dari tabel maka tahapan persiapan diantaranya adalah : item dikatakan tidak valid. r hitung dicari 1.) Pemantapan metodologi dan dengan menggunakan program SPSS versi penyusunan rencana analisis 25, sedangkan r tabel dicari dengan cara 2.) Merencanakan survei dan melihat tabel r dengan ketentuan r kunjungan instasional yang terkait minimal yang di inginkan yaitu 2%, 5%, guna mendapatkan informasi data dan 10% (Sugiyono, 2011). sekunder yang terupdate 3.) Menyiapkan formulir survei 2.5.2. Reliabilitas wawancara penumpang komuter Uji ini dilakukan dengan cara kereta api (LAMPIRAN C) membandingkan angka cronbach alpha b.) Tahap Pengumpulan Data dengan ketentuan nilai cronbach alpha 1.) Pengumpulan Data Primer minimal 0,6. Artinya jika nilai cronbach Data primer diperoleh melalui alpha yang didapatkan dari hasil wawancara dengan penumpang perhitungan program SPSS versi 25, lebih komuter kereta api pada jam pagi besar dari 0,6 maka disimpulkan hari, siang hari, dan sore hari di hari kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya Jumat, Sabtu, dan Senin dilakukan jika cronbach alpha lebih kecil dari 0,6 dengan cara memberikan beberapa maka disimpulkan tidak reliabel. pertanyaan melalui form survei yang sesuai dengan kajian 2.5.3. Penyajian Data Statistik penumpang komuter. Survei karakteristik yang dilakukan 2.) Pengumpulan Data Sekunder di stasiun keberangkatan antara stasiun a.) Data jumlah penumpang Sukabumi dan Bogor pada jam pagi hari, perjalanan kereta api (KA) tahun siang hari, dan sore hari yang dilakukan 2017 s/d 2019 berdasarkan pada hari Jumat, Sabtu, dan Senin akan penjualan karcis.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3

b.) Data jumlah penumpang pada sistematis dengan bagan alir sebagai jam pagi hari, siang hari, dan berikut : sore hari di hari Jumat, Sabtu, dan Senin berdasarkan penjualan karcis. c.) Data perhubungan yaitu jaringan trayek kereta api (KA) d.) Grafik perjalanan kereta api 3.) Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini data yang berhasil dikumpulkan diolah menggunakan perangkat komputer menjadi data yang siap digunakan. 4.) Tahap Analisis a.) Analisis menggunakan pemodelan transportasi (metode furness) b.) Analisis menggunakan metode penyampaian data statistik c.) Analisis demand forecast penumpang komuter kereta api

(KA) lintas Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi. Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 5.) Hasil dan Pembahasan a.) Hasil pemodelan dengan metode 3.2. Lokasi Penelitian furnes akan didapat analisis Lokasi pada penelitian ini yaitu pada besaran dan tingkat lintas kereta api (KA) Pangrango pertumbuhan perjalanan Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi, komuter kereta api (KA) lintas yang dilakukan di stasiun Kota Sukabumi Sukabumi-Bogor dan Bogor- dan Kota Bogor. Peta lokasi dapat dilihat Sukabumi, stasiun pada gambar 3.2. di bawah ini. keberangkatan menuju stasiun tujuan di tampilkan berupa garis keinginan (desire line). b.) Hasil dari metode penyampaian data statistik ini akan diperoleh rekapitulasi data survei karakteristik penumpang yang melakukan perjalanan komuter dalam bentuk grafik lingkaran (pie chart). c.) Hasil analisis demand forecast penumpang komuter kereta api (KA) lilntas Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi, akan di dapat peramalan volume Gambar 3.2. Peta Lokasi Kajian penumpang komuter pada tahun (Sumber : PT.KAI, 2014) 2020 dan 2021. 3.3. Waktu Penelitian Keterkaitan tahapan-tahapan Survei perjalanan kereta api lintas pelaksanaan pada pekerjaan pendataan Sukabumi-Bogor dan Bogor-Sukabumi perjalanan komuter kereta api (KA) di dilakukan pada hari Jumat, Sabtu, dan lintas Sukabumi-Bogor dibuat secara Senin, di pagi hari, siang hari, dan sore

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4

hari, sesuai dengan waktu grafik Tabel 4.1. Penilaian Terhadap Tingkat perjalanan kereta api (GAPEKA) tahun Kinerja Pelayanan KA Pangrango 2020, berdasarkan tiket yang terjual pada Sukabumi-Bogor yang diukur dengan kelas eksekutif, dan ekonomi. Tingkat Kepuasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Slovin (Pengambilan Sampel) Berdasarkan data yang di dapat dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI), jumlah pengguna jasa di Stasiun Sukabumi 3 hari berturut (Jumat (655), Sabtu (891), dan Senin (886)) yaitu 2432/3 hari, dan stasiun Bogor 3 hari berturut (Jumat (1068), Sabtu (1411), dan Senin(782)) yaitu 3261/3 hari. Dihitung jumlah sampel responden menggunakan rumus slovin: • Lintas Sukabumi-Bogor N ➢ n = (1+Ne2) 2.432 n = = 96,05 (1 + 2.432 x 0,12) n = 97 responden • Lintas Bogor-Sukabumi N ➢ n = (1+Ne2) 3.261 Sumber : Data Primer Diolah, 2020 n = = 97,02 (1 + 3.261 x 0,12) n = 98 responden Penilaian tingkat kinerja pelayanan pada tabel 4.1. menunjukan bahwa rata- dikarenakan salah satu tujuan rata kinerja pelayanan memenuhi 80,72 penelitian untuk mendapatkan gambaran %. tentang pola dan karakteristik tujuan perjalanan (tarikan pergerakan) kereta 4.2.1.2. Validitas Tingkat Kinerja penumpang perjalanan komuter kereta Pelayan KA Pangrango api, maka penulis menggunakan sampel Sukabumi-Bogor 180 orang responden/3 hari. Hasil validitas tingkat kinerja pelayanan KA Pangrango Sukabumi- 4.2. Pembahasan Bogor dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai 4.2.1. Analisa Metode Statistik KA berikut dibawah ini : Pangrango

4.2.1.1. Penilaian Tingkat Kinerja Pelayanan Kereta Api Tabel 4.2. Validitas Tingkat Kinerja Pangrango Sukabumi-Bogor Pelayanan KA Pangrango Sukabumi – Bogor Penilaian kinerja PT.KAI Nilai R- berdasarkan layanan yang telah diterima Hasil Uji Tabel dan penilaian tersebut diberikan oleh No. Variabel sig.5% Keterangan pelanggan/responden. Penilaian tingkat Pertanyaan (N=180 kinerja pelayanan pelanggan/responden orang) terhadap 25 atribut pelayanan PT.KAI 1. 0,676 0,1230 Valid pada KA Pangrango Sukabumi-Bogor 2. 0,735 0,1230 Valid dapat dilihat pada tabel 4.1. 3. 0,589 0,1230 Valid 4. 0,620 0,1230 Valid 5. 0,670 0,1230 Valid

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5

6. 0,789 0,1230 Valid Tabel 4.4. Penilaian Terhadap Tingkat 7. 0,821 0,1230 Valid Kinerja Pelayanan KA Pangrango Bogor- 8. 0,768 0,1230 Valid Sukabumi yang diukur dengan Tingkat 9. 0,680 0,1230 Valid Kepuasan 10. 0,541 0,1230 Valid 11. 0,676 0,1230 Valid 12. 0,711 0,1230 Valid 13. 0,726 0,1230 Valid 14. 0,755 0,1230 Valid 15. 0,681 0,1230 Valid 16. 0,700 0,1230 Valid 17. 0,684 0,1230 Valid 18. 0,668 0,1230 Valid 19. 0,634 0,1230 Valid 20. 0,630 0,1230 Valid 21. 0,727 0,1230 Valid 22. 0,768 0,1230 Valid 23. 0,804 0,1230 Valid 24. 0,709 0,1230 Valid 25. 0,597 0,1230 Valid Sumber : Data Hasil Analisis, 2020

4.2.1.3. Reliabilitas Tingkat Kinerja Pelayanan KA Pangrango Sukabumi-Bogor Hasil reliabilitas tingkat kinerja Sumber : Data Primer Diolah, 2020 pelayanan KA Pangrango Sukabumi-

Bogor dapat dilihat pada tabel 4.3. sebagai Penilaian tingkat kinerja pelayanan berikut dibawah ini : pada tabel 4.4. menunjukan bahwa rata- rata kinerja pelayanan memenuhi 79,86 Tabel 4.3. Reliabilitas Tingkat Kinerja %. Pelayanan KA Pangrango Sukabumi- Bogor 4.2.1.5. Validitas Tingkat Kinerja Cronbach’s N of Items Pelayan KA Pangrango Alpha Bogor-Sukabumi 0,893 25 Hasil validitas tingkat kinerja pelayanan KA Pangrango Bogor- Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 Sukabumi dapat dilihat pada tabel 4.5. (Ketentuan Reliabel) menyatakan sebagai berikut dibawah ini : pernyataan reliabel.

4.2.1.4. Penilaian Tingkat Kinerja Tabel 4.5. Validitas Tingkat Kinerja Pelayanan Kereta Api Pelayanan KA Pangrango Bogor- Pangrango Bogor-Sukabumi Sukabumi Nilai R- Penilaian kinerja PT.KAI Hasil Uji Tabel berdasarkan layanan yang telah diterima No. Variabel sig.5% Keterangan dan penilaian tersebut diberikan oleh Pertanyaan (N=180 pelanggan/responden. Penilaian tingkat orang) kinerja pelayanan pelanggan/responden 1. 0,529 0,1230 Valid terhadap 25 atribut pelayanan PT.KAI 2. 0,569 0,1230 Valid pada KA Pangrango Bogor-Sukabumi 3. 0,569 0,1230 Valid dapat dilihat pada tabel. 4.4. 4. 0,661 0,1230 Valid 5. 0,583 0,1230 Valid

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6

6. 0,531 0,1230 Valid Pada tahun 2019 jumlah penumpang 7. 0,667 0,1230 Valid di stasiun Sukabumi adalah 407.878 8. 0,636 0,1230 Valid orang, maka jumlah penumpang tahun 9. 0,589 0,1230 Valid 2020 dan 2021 adalah : 10. 0,590 0,1230 Valid Tingkat pertumbuhan (i rata-rata) 11. 0,512 0,1230 Valid = (3,176+3,333)/2 = 3,254 % 12. 0,625 0,1230 Valid Jumlah penumpang tahun 2020 adalah : 13. 0,591 0,1230 Valid Pn 2020 = Po 2019 (1+3,254%)2020-2019 14. 0,620 0,1230 Valid = 407.878 (1+0,03254)1 15. 0,595 0,1230 Valid = 421.150 16. 0,435 0,1230 Valid Jumlah penumpang tahun 2021 adalah : 17. 0,680 0,1230 Valid 2021-2019 18. 0,666 0,1230 Valid Pn 2021 = Po 2019 (1+3,254%) 2 19. 0,698 0,1230 Valid = 407.878 (1+0,03254) 20. 0,576 0,1230 Valid = 434.854 21. 0,695 0,1230 Valid 22. 0,709 0,1230 Valid 2.) Stasiun Bogor 23. 0,706 0,1230 Valid 24. 0,718 0,1230 Valid 25. 0,780 0,1230 Valid Sumber : Data Hasil Analisis, 2020 Pada tahun 2019 jumlah penumpang 4.2.1.6. Reliabilitas Tingkat Kinerja di stasiun Bogor adalah 400.714 orang, Pelayanan KA Pangrango maka jumlah penumpang tahun 2020 dan Bogor-Sukabumi 2021 adalah : Hasil reliabilitas tingkat kinerja Tingkat pertumbuhan (i rata-rata) pelayanan KA Pangrango Bogor- = (3,872+4,018)/2 = 3,945 % Sukabumi dapat dilihat pada tabel 4.6. Jumlah penumpang tahun 2020 adalah : sebagai berikut dibawah ini : Pn 2020 = Po 2019 (1+3,945%)2020-2019 = 400.714 (1+0,03945)1 Tabel 4.6. Reliabilitas Tingkat Kinerja = 416.522 Pelayanan KA Pangrango Bogor- Jumlah penumpang tahun 2021 adalah : Sukabumi Pn 2021 = Po 2019 (1+3,945%)2021-2019 Cronbach’s 2 N of Items = 400.714 (1+0,03945) Alpha = 432.953 0,738 25 Di bawah ini adalah skenario Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 pengoperasian kereta api (KA) Pangrango (Ketentuan Reliabel) menyatakan untuk menjawab demand forecast, dan pernyataan reliabel. pengembangan pengoperasian kereta api (KA) Pangrango menuju pelayanan 4.2.2. Demand Forecast optimal, dapat dilihat pada tabel 4.7., Peramalan permintaan jumlah sebagai berikut : penumpang KA Pangrango yang akan kita butuhkan yaitu pada tahun 2020 dan 2021. Prosentase kenaikan penumpang antara lain sebagai berikut :

1.) Stasiun Sukabumi

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7

Tabel 4.7. Skenario Pengoperasian Kereta Api (KA) Pangrango

Sumber : Hasil Analisis, 2020

V. KESIMPULAN DAN SARAN rekreasi 17 %, dan lainnya 5.1. Kesimpulan (formal/informal) 63 %. Berdasarkan hasil analisis dan 2.) Pada hari Sabtu penggunaan pembahasan melalui metode furness, moda komuter KA dengan penyajian data statistik, dan demand tujuan bekerja mencapai 7 %, forecast dapat diambil kesimpulan bahwa rekreasi 8 %, dan lainnya penumpang komuter moda kereta api (formal/informal) 85 %. (KA) Pangrango antara lain : 3.) Pada hari Senin penggunaan a.) Pola dan karakteristik perjalanan moda komuter KA dengan Penumpang komuter Kereta Api tujuan bekerja mencapai 20 %, (KA) Pangrango lintas Sukabumi- sekolah/kuliah 3 %, rekreasi 7 Bogor adalah : %, dan lainnya 1.) Pada hari Jumat penggunaan (formal/informal) 70 %. moda komuter KA dengan tujuan 4.) Minat masyarakat dalam bekerja mencapai 45 %, penggunaan KA Pangrango sekolah/kuliah 3 %, rekreasi 17 Bogor-Sukabumi sangat positif. %, dan lainnya (formal/informal) c.) Penilaian tingkat kinerja pelayanan 35 %. KA Pangrango yang diukur dengan 2.) Pada hari Sabtu penggunaan moda tingkat kepuasan komuter KA dengan tujuan pelanggan/responden Sukabumi- bekerja mencapai 8 %, belanja 2 Bogor menghasilkan rata-rata 80,72 %, rekreasi 28 %, dan lainnya %, dan Bogor-Sukabumi (formal/informal) 62 %. menghasilkan rata-rata 79,86 %. 3.) Pada hari Senin penggunaan moda d.) Demand Forecast pada tahun 2021 komuter KA dengan tujuan penumpang KA Pangrango bekerja mencapai 38 %, Sukabumi-Bogor, pada stasiun sekolah/kuliah 15 %, belanja 3%, Sukabumi mengalami pertumbuhan rekreasi 7 %, dan lainnya menjadi 434.854 orang penumpang. (formal/informal) 37 %. e.) Demand Forecast pada tahun 2021 4.) Minat masyarakat dalam penumpang KA Pangrango Bogor- penggunaan KA Pangrango Sukabumi, pada stasiun Bogor Sukabumi-Bogor sangat positif. mengalami pertumbuhan menjadi b.) Pola dan karakteristik perjalanan 432.953 orang penumpang. penumpang komuter Kereta Api (KA) Pangrango lintas Bogor- 5.2. Saran Sukabumi adalah : Berdasarkan hasil survei karakteristik 1.) Pada hari Jumat penggunaan penumpang kereta api (KA) Pangrango moda komuter KA dengan dan demand forecast pada tahun 2021 tujuan bekerja mencapai 20 %, dapat disarankan sebagai berikut :

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 8

1.) Operator PT.KAI di harapkan 10. Peraturan Menteri Perhubungan menambah jumlah sarana, prasarana, Republik Indonesia No.110 Tahun dan frekuensi Perjalanan secara 2017 Tentang Tata Cara dan Standar bertahap hingga mencapai kondisi Pembuatan Grafik Perjalanan Kereta stabil. Api, Perjalanan Kereta Api di luar 2.) Pada demand forecast stasiun Grafik Perjalanan Kereta Api , dan Sukabumi dan Bogor tahun 2021, Perjalanan Kereta Api Luar Biasa. dibutuhkan minimal 2 (dua) sarana 11. PT. Kereta Api Indonesia (Persero). kereta api dan 6 (enam) kali (2017) Lintas Bogor Sukabumi frekuensi perjalanan dalam 1 (satu) . hari di lintas Sukabumi-Bogor 12. Saman. (2019) Statistika Daerah ataupun Bogor-Sukabumi. Kota Sukabumi 2019. 3.) Operator kereta api (KA) diharapkan 13. S.N. (1986) Perencanaan Konstruksi untuk melakukan perawatan berskala Jalan Rel (Peraturan Dinas No.10). terhadap sarana dan prasarana kereta 14. Suwanto, Manang. (2009) Kajian api (KA) Pangrango. Perjalanan Moda KA Studi Kasus 4.) Saat ini PT.KAI sedang proses Kereta Rel Listrik (KRL) Bogor- pembangunan kereta api (KA) -. Pangrango untuk menjadi lebih baik 15. Tamin, O.Z. (2000) Perencanaan dan pada masa yang akan datang, untuk Pemodelan Transportasi (Edisi 2). itu kedepannya ada proses penelitian 16. Undang-Undang Republik Indonesia lebih lanjut mengenai kereta api No.23 Tahun 2007 Tentang (KA) Pangrango dengan sistem Perkeretaapian. terbaru agar penelitian ini menjadi 17. Walpole, Ronal.E. (1992) Pengantar lebih baik. Statistika. 18. Wibowo, Arie.S. (2013) Analisis DAFTAR PUSTAKA Kepuasan Konsumen Terhadap 1. Andriansyah. (2015) Manajemen Kualitas Pelayanan KRL Commuter Transportasi Dalam Kajian Dan Teori. Line Bogor-Jakarta. 2. Bayu dan Wahyu. (2014) Analisis Kinerja Operasional Kereta Api BIODATA PENULIS Sriwendani Ekspress Jurusan Solo- 1.) Arman Maulana, ST. Alumni (2020) Yogya. Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, Program Studi Teknik Sipil, No.1. Fakultas Teknik, Universitas Pakuan. 3. Bogor.Pojoksatu.id. (2019) (E-mail : Pembangunan Double Track KA [email protected]) Sukabumi-Bogor. 2.) Andi Rahmah, ST., MT. Dosen 4. Cahyono, B.A. (2019) Statistika Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Daerah Kota Bogor 2019. Teknik, Universitas Pakuan. 5. Heritage.Kai.id. (2017) Lintas Bogor 3.) Ir. Budi Arief, MT. Dosen dan Sukabumi Bandung. Kepala Program Studi Teknik Sipil, 6. Herlina, Vivi. (2019) Panduan Praktis Fakultas Teknik, Universitas Pakuan. Mengolah Data Kuesioner Menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science). 7. Metropolitan.id. (2018) Perhari, 48 Ribu Kendaraan Masuk Ke Kota Bogor. 8. Miro, Fidel. (2012) Pengantar Sistem Transportasi. 9. Nasution, H.M.N. (1996) Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9