BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Bitcoin
1. Pengertian Bitcoin
Bitcoin merupakan jaringan pembayaran peer-to-peer
desentralisasi pertama yang dikontrol sepenuhnya oleh penggunanya
tanpa ada otoritas sentral ataupun perantara. Bitcoin adalah mata uang
digital yang berada di dalam sistem jaringan pembayaran open source
P2P (peer-to-peer). P2P adalah salah satu model jaringan komputer
yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap komputer
yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling
berbagi. Jaringan ini memudahkan pengguna dalam bertransaksi
secara langsung tanpa memerlukan jasa dari pihak ketiga seperti
misalnya Bank.14
Unsur-unsur Bitcoin adalah adanya jaringan peer-to-peer, blok,
blockchain, dan miners. Jaringan peer-to-peer dalam Bitcoin
memperbolehkan pengguna untuk mentransfer sejumlah nilai Bitcoin,
transaksi ini disimpan dalam file yang disebut dengan blok, blok-blok
ini akan terjalin satu sama lain sehingga membentuk rantai blok yang
14 Tiara Dhana Danella, Op.cit.
16
disebut dengan blockchain, dan miners memecahkan formula
matematika kompleks untuk membuktikan kepemilikan Bitcoin.15
Menurut Penulis, Bitcoin merupakan suatu uang digital yang
dapat digunakan untuk bertransaksi baik sebagai penyimpanan
maupun alat pembayaran yang penggunaannya menggunakan jaringan
online.
2. Dasar Pelarangan Bitcoin
Bank Indonesia menanggapi keberadaan Bitcoin jika itu dapat
digunakan, diperjualbelikan, atau disimpan sebagai aset atau suatu
bentuk komoditas digital oleh masyarakat Indonesia, namun tidak
boleh digunakan sebagai alat pembayaran karena hanya mata uang
Rupiah lah yang merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di
Indonesia.
Pernyataan Bank Indonesia terkait Bitcoin dan mata uang digital
lainnya yakni bahwa itu bukan merupakan mata uang atau alat
pembayaran yang sah di Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang pada pasal 1 angka 1
disebutkan jika Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Rupiah.
Bank Indonesia juga mengingatkan, sebagai otoritas sistem
pembayaran, Bank Indonesia melarang seluruh penyelenggara jasa
sistem pembayaran (prinsipal, penyelenggara switching,
15 Ibid.
17
penyelenggara kliring, penyelenggara penyelesaian akhir, penerbit,
acquirer, payment gateway, penyelenggara dompet elektronik,
penyelenggara transfer dana) dan penyelenggara teknologi finansial di
Indonesia baik bank dan lembaga selain bank untuk memproses
transaksi pembayaran dengan uang virtual.16
Hal tersebut berdasar pada Peraturan Bank Indonesia Nomor
18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran, pada pasal 34 disebutkan, yakni :
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran dilarang:
a. Melakukan pemrosesan transaksi pembayaran dengan
menggunakan virtual currency.
b. Menyalahgunakan data dan informasi nasabah maupun data dan
informasi transaksi pembayaran.
c. Memiliki dan/atau mengelola nilai yang dapat dipersamakan
dengan nilai uang yang dapat digunakan di luar lingkup
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang bersangkutan.
Pada bagian penjelasan, khususnya pada huruf a disebutkan jika
yang dimaksud dengan “virtual currency” adalah uang digital yang
diterbitkan oleh pihak selain otoritas moneter yang diperoleh dengan
cara mining, pembelian, atau transfer pemberian (reward) antara lain
Bitcoin, BlackCoin, Dash, Dogecoin, Litecoin, Namecoin, Nxt,
16 BI Kembali Peringatkan Para Pengguna Bitcoin. http://www.liputan6.com. Diakses tanggal 9 Oktober 2018.
18
Peercoin, Primecoin, Ripple, dan Ven. Tidak termasuk dalam pengertian virtual currency adalah uang elektronik.
Pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang
Penyelenggaraan Teknologi Finansial pasal 1 angka 1 disebutkan bahwa :
“Teknologi Finansial adalah penggunaan teknologi dalam
sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan,
teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak
pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau
efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem
pembayaran."
Kemudian disebutkan pada pasal 8 ayat (2) yakni selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara
Teknologi Finansial dilarang melakukan kegiatan sistem pembayaran dengan menggunakan virtual currency. Dijelaskan pada penjelasan pasal 8 ayat (2) jika larangan melakukan kegiatan sistem pembayaran dengan menggunakan virtual currency karena virtual currency bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Terkait akan hal tersebut, Bank Indonesia memberikan siaran pers pernyataan terkait dengan Bitcoin dan virtual currency lainnya yakni pada No. 16/6/Dkom yakni :
“Memperhatikan Undang-undang No. 7 Tahun 2011 tentang
Mata Uang serta Undang-undang No. 23 Tahun 1999 yang
19
kemudian diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang No. 6 Tahun 2009, Bank Indonesia menyatakan bahwa
Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan merupakan mata
uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati terhadap Bitcoin dan
virtual currency lainnya. Segala risiko terkait
kepemilikan/penggunaan Bitcoin ditanggung sendiri oleh
pemilik/pengguna Bitcoin dan virtual currency lainnya.”
3. Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran yang Legal
Uang digital sudah cukup marak dipergunakan oleh manusia di
berbagai belahan dunia, khususnya oleh orang-orang yang kerap
mencari uang tambahan via internet. Ada banyak macam
cryptocurrency seperti Bitcoin, yakni Ripple, Dogecoin, Ethereum,
hingga Litecoin. Salah satu jenis mata uang digital yang terkenal dan
paling tinggi nilai tukarnya saat ini adalah Bitcoin.17
Bitcoin merupakan implementasi pertama mengenai konsep
cryptocurrency, yang pertama kali dijelaskan oleh Wei Dai pada tahun
1998. Dalam milis cypherpunks menyarakan ide tentang bentuk uang
baru yang menggunakan kriptografi untuk mengontrol pembuatan dan
transaksi daripada menggunakan otoritas terpusat.18
17 Cahyo Prayogo. Ini 6 Negara yang Legalkan Mata Uang Bitcoin. http://wartaekonomi.co.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2018. 18 FAQ. http://www.bitcoin.org. Diakses 7 Oktober 2018.
20
Cryptocurrency (mata uang kripto) adalah aset digital yang
dirancang untuk berfungsi sebagai media pertukaran yang
menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi
keuangan, mengontrol pembuatan unit tambahan, dan memverifikasi
pengalihan aset.19 Cryptocurrency adalah jenis mata uang alternatif
dan mata uang digital. Cryptocurrency menggunakan kontrol
terdesentralisasi dibandingkan dengan mata uang digital terpusat dan
sistem bank sentral.20
Cryptocurrency adalah mata uang virtual yang beredar tanpa
diatur oleh bank sentral tertentu, tidak di “back up” dengan emas
sebagaimana mata uang, dan tidak pula dinaungi oleh negara tertentu.
Peredaran dan penggunaannya melalui media jaringan internet.
Dengan kripto ini banyak keuntungan yang diperoleh tanpa
menukarnya dengan uang asli, nilai harga kripto memiliki standar
Internasional sehingga nilainya sama dimana pun, waktu transfer yang
sangat cepat, dan kripto tidak dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu.
Kripto adalah aset digital dimana transaksinya dilakukan
dengan menggunakan jaringan online. Aset kripto berbentuk virtual
sehingga apabila seseorang ingin melihat bagaimana bentuk fisik
dari mata uang ini, maka jawabannya adalah tidak ada. Bentuknya
bukan seperti mata uang fisik yang dikeluarkan oleh sebuah bank dan
bukan pula mata uang dari sebuah Negara. Konsep Aset Kripto ini
19 Ladislav Mecir. Cryptocurrency. http://en.m.wikipedia.org. Diakses 26 Oktober 2018. 20 Ibid.
21
adalah memperkenalkan sistem aset digital alternatif dunia yang
benar-benar mengacu pada kekuatan supply dan demand. Kenaikan
harga terjadi karena banyaknya permintaan dan sebaliknya penurunan
harga terjadi karena banyaknya barang yang ditawarkan.
Pada tahun 1983 seorang kriptografer Amerika David Chaum
memahami uang elektronik kriptografi anonim disebut ecash.
Kemudian, pada tahun 1995 ia menerapkannya melalui Digcash.
Bentuk awal pembayaran elektronik kriptografi yang mengharuskan
perangkat lunak pengguna untuk menarik catatan dari bank dan
menunjuk kunci terenkripsi tertentu sebelum dapat dikirim ke
penerima. Ini memungkin mata uang digital tidak dapat dilacak oleh
bank penerbit, pemerintah, atau pihak ketiga.21
Pada 18 Agustus 2008, nama domain bitcoin.org terdaftar. Pada
saat ini setidaknya domain ini adalah “WhoisGuard Protected” yang
berarti identitas orang yang mendaftarkannya bukan informasi publik.
Kemudian pada 31 Oktober 2008, seseorang yang menggunakan nama
Satoshi Nakamoto membuat pengumuman pada milis The
Cryptography di metzdowd.com yakni:
“Saya telah bekerja pada sistem uang elektronik baru yang
sepenuhnya peer-to-peer, tanpa pihak ketiga yang terpercaya. Kertas
ini tersedia di http://www.bitcoin.org/bitcoin.pdf.”
21 Ibid.
22
Link ini mengarah ke kertas putih yang sekarang terkenal
diterbitkan di bitcoin.org berjudul “Bitcoin: Sistem Kas Elektronik
Peer-to-Peer”.22 Satoshi meninggalkan proyek pada akhir 2010 tanpa
mengungkapkan banyak tentang dirinya. Komunitas ini telah tumbuh
secara eksponensial dengan banyak pengembang yang bekerja pada
Bitcoin.23
Hingga Oktober 2018, ada lebih dari 17,33 juta Bitcoin yang
beredar dengan total nilai pasar sekitar $ 115 miliar (meskipun harga
pasar Bitcoin dapat berfluktuasi sedikit). Keberhasilan Bitcoin telah
melahirkan sejumlah cryptocurrency yang bersaing, yang dikenal
sebagai "altcoin" seperti Litecoin, Namecoin dan Peercoin, serta
Ethereum, EOS, dan Cardano. Hari ini, ada ribuan cryptocurrency
yang ada, dengan nilai pasar lebih dari $ 200 miliar (Bitcoin saat ini
mewakili lebih dari 50% dari total nilai tersebut).24 Sejak dirilisnya
Bitcoin, sudah lebih dari 4.000 variasi dari Bitcoin atau
cryptocurrency lainnya telah dibuat.25
Cara kerja Bitcoin berdasarkan software matematika. Dalam
Bitcoin ada sebutan miner, user, dan calculation software. Seperti
halnya penambang emas, penambang Bitcoin merupakan perusahaan
atau perorangan yang mempunyai calculation software sendiri yang
22 Bitcoin. http://www.investopedia.com. Diakses 3 Oktober 2018. 23 FAQ, Op.cit. 24 Cryptocurrency. http://www.investopedia.com. Diakses 25 Oktober 2018. 25 Ladislav Mecir, Op.cit.
23 terhubung langsung dengan sistem server Bitcoin. Software tersebutlah yang akan mengeluarkan algoritma matematika.
Cara mendapatkan Bitcoin yakni dapat membeli Bitcoin langsung dengan cara menukarkan mata uang resmi dengan Bitcoin melalui beberapa situs jual beli aset kripto seperti Bitcoin.co.id yang sekarang berubah menjadi Indodax.com ataupun Tokocrypto.com.
Untuk melakukan transaksi Bitcoin, ini calon pengguna diharuskan memiliki akun terlebih dahulu melalu situs yang diinginkan. Lalu melakukan validasi dengan cara menuliskan nama lengkap yang sesuai dengan KTP/Paspor, nomor KTP/SIM/Paspor, hingga tempat tanggal lahir agar dapat melakukan transaksi deposit serta penarikan Rupiah. Kemudian mengirimkan sejumlah uang ke dalam akun virtual tersebut, ketika berhasil melakukan ini, sistem akan memberikan Bitcoin. Setelah itu, membuka portal market dalam website tersebut dan terdapat 2 cara untuk membeli serta menjual
Bitcoin.
Cara pertama dengan membeli secara instan, yakni dengan membeli/menjual Bitcoin sesuai dengan harga pasar. Cara yang kedua yakni membeli/menjual Bitcoin dengan harga yang kita inginkan dengan catatan transaksi tersebut baru diproses setelah harga pasar menyentuh harga yang kita inginkan tersebut. Menawarkan jasa atau barang kepada seseorang yang memiliki Bitcoin dan menerima
24
pembayaran dengan Bitcoin juga merupakan cara untuk mendapatkan
Bitcoin.
Adapun cara untuk mencairkan uang di akun yang kita miliki
dengan cara masuk ke dalam portal penarikan/deposit lalu pilih menu
penarikan yang selanjutnya kita diwajibkan untuk mengisi form
jumlah untuk penarikan dengan maksimal penarikan sebesar Rp.
100.000.000,00. Kemudian transaksi tersebut akan diproses paling
lama 1x24 jam.
Apabila ingin melakukan penarikan Rupiah maka kita harus
memiliki saldo Rupiah di akun Bitcoin kita. Namun bila saldo kita
masih dalam bentuk Bitcoin maka itu harus dijual atau ditukarkan ke
Rupiah terlebih dulu setelah itu baru dapat dilakukan penarikan
Rupiah. Penarikan ini hanya dapat dilakukan ke rekening atas nama
pemilik akun itu sendiri, tidak dapat menggunakan akun orang lain.
Saat hendak masuk ke laman Bitcoin terdapat perlidungan pada
akun kita, yakni disebut dengan Google Authenticator. Google
Authenticator merupakan suatu aplikasi yang berguna untuk
memperkuat keamanan akun para pengguna dari serangan pencuri
atau hacker. Aplikasi ini akan menghasilkan PIN yang selalu berubah
dari waktu ke waktu. Setelah mengaktifkan Google Authenticator,
para pengguna akan diminta memasukan PIN yang berbeda setiap kali
melakukan login dan penarikan dana.26
26 Bitcoin. http://www.indodax.com. Diakses 26 Oktober 2018
25
4. Keuntungan dan Kerugian Sebagai Alat Pembayaran Transaksi
Komersial
Bitcoin dapat digunakan untuk melakukan pembelian berbagai
jasa seperti game sampai dengan hosting website. Bitcoin juga dapat
digunakan untuk pembayaran di berbagai merchant bahkan
melakukan transfer ke sesama pengguna. Banyak orang menggilai ini
karena sebagian besar mereka gunakan untuk investasi dan menjadi
kaya karena dalam setiap waktu nominalnya terus berubah bahkan
bisa menjadi sangat tinggi.
Dari analisa penulis, keuntungan dari Bitcoin yakni:
a. Mudah penggunaannya, penyimpanannya seperti
menggunakan ATM (harus mendaftar dengan identitas jelas
tetapi tidak menggunakan kartu).
b. Pembelian dan penjualannya mudah karena bisa melalui
berbagai website yang menyediakan Bitcoin atau
cryptocurrency seperti Indodax.com ataupun Tokocrypto.com.
c. Kerahasiaan terjaga.
d. Transparan karena di saat yang bersamaan, semua orang dapat
melihat dan memiliki catatan jurnal. Akan ada informasi
Bitcoin address dan berapa jumlahnya. Tapi tidak akan ada
informasi siapa pemilik Bitcoin address tersebut.
e. Minimum penyimpanannya rendah yakni Rp 10.000,00.
26
f. Pengiriman Bitcoin juga sangat cepat (real-time), serta tanpa
syarat maupun batasan transfer.
g. Biaya transfer Bitcoin juga sangatlah kecil dan tidak
mempunyai biaya-biaya administrasi.
Melihat keuntungan yang ada, tidak menutup kemungkinan
potensi kerugian dari penggunaannya juga besar karena:
a. Baik Bitcoin maupun cryptocurrency lainnya tidak diatur oleh
suatu bank ataupun otoritas pusat. Maka tidak ada yang mengatur
dalam penggunaannya maupun tidak ada penanganan serta bentuk
tanggung jawab jika terjadi keluhan seperti hacking atau masalah
lainnya.
b. Tidak memiliki nilai dasar, nilai Bitcoin ataupun cryptocurrency
lainnya sangat fluktuatif.
c. Khawatir digunakan sebagai aktifitas ilegal seperti tindak pidana
pendanaan terorisme ataupun pencucian uang karena identitas
penggunanya tidak diinformasikan.
B. Tinjauan Umum Alat Pembayaran
1. Pengertian Alat Pembayaran
Kata alat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda
yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu: perkakas; perabot(an). Arti
kata pembayaran adalah proses, cara, perbuatan membayar. Maka alat
pembayaran berarti benda yang digunakan untuk membayar sesuatu.
27
Sistem pembayaran dijalankan merupakan bentuk dari tugas
Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia. Secara umum sistem pembayaran memiliki tujuan yaitu dapat mendorong ekonomi nasional dan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi melalui kondisi lingkungan bisnis yang lebih kondusif serta meningkatkan daya asing dan gambaran perekonomian nasional sehingga dapat mendorong investor asing masuk ke
Indonesia.
Dalam sistem pembayaran mencakup tentang alat pembayaran, prosedur perbankan sehubungan dengan pembayaran dan juga sistem transfer dana antar bank yang dipakai dalam proses pembayaran.
Sistem pembayaran dapat diartikan sebagai tata cara dalam pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lainnya yang disebabkan karena adanya transaksi ekonomi. Sehingga dapat kaitkan dengan alat pembayaran seperti cek, Bilyet Giro, wesel-wesel, electronic funds transfer, kartu ATM, kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik seperti Bitcoin.
Alat pembayaran merupakan komponen penting yang ada dalam sistem pembayaran, maka dari itu dalam sistem pembayaran diperlukan adanya suatu alat pembayaran untuk menunjang sistem tersebut tetap berjalan. Sistem pembayaran tidak lepas dari keterkaitan dengan alat atau suatu hal guna pembayaran yang legal digunakan.
28
Alat pembayaran dapat dikatakan sebagai media yang digunakan dalam pembayaran. Dalam praktiknya masyarakat masih banyak menggunakan uang tunai dalam melakukan suatu hal transaksi, namun dalam perkembangannya selain alat pembayaran cash based terdapat alat pembayaran baru yaitu dengan non-cash yang dapat digolongkan lagi menjadi paper based seperti cek dan bilyet giro.
Menurut Bank Indonesia, alat pembayaran tunai yang banyak digunakan adalah uang, baik dalam bentuk uang kertas atau uang logam, karena dinilai masih memainkan peran penting dalam transaksi bernilai kecil. Menurut fungsinya uang dapat diartikan sebagai suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain, dapat digunakan untuk menilai benda lain dan dapat disimpan.
Syarat-syarat sebuah benda untuk dapat dijadikan uang atau alat tukar adalah benda tersebut harus diterima secara umum atau bersifat acceptability, agar dapat diakui sebagai suatu alat tukar umum benda tersebut harus memiliki nilai tinggi atau dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Suatu benda dapat dijadikan sebagai alat tukar juga harus tahan lama dan tidak mudah musnah (durability), mempunyai kualitas yang cenderung sama (uniformity), benda tersebut jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarity), bersifat portable atau mudah dibawa dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai benda tersebut, benda tersebut
29
juga harus memiliki nilai yang cenderung sama stabil dari waktu ke
waktu (stability). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata
Uang pada Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa Mata Uang adalah
uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang selanjutnya disebut Rupiah.
2. Pengertian Mata Uang
Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan
berbagai buah-buahan. Karena jenis kebutuhannya masih sederhana
dan belum membutuhkan bantuan orang lain. Mereka hidup mandiri,
dan kala itu disebut prabarter, yaitu manusia belum mengenal adanya
transaksi perdagangan atau kegiatan jual beli. Ketika jumlah manusia
semakin bertambah dan peradaban manusia semakin maju, kegiatan
dan interaksi manusia pun semakin tajam. Kebutuhan manusia pun
juga bertambah.27
Pada masa tersebut mulai muncul ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri. Muncullah kegiatan bercocok tanam
dan berkembang lagi sejak saai itu manusia mulai menggunakan
berbagai cara dan alat untuk melangsungkan pertukaran barang dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Terjadilah tukar menukar
kebutuhan dengan cara barter, kemudian periode ini disebut zaman
barter. Pertukaran barter menandai adanya keinginan yang sama pada
27 Septi Wulan Sari. Perkembangan dan Pemikiran Uang Dari Masa Ke Masa. http://media.neliti.com. Diakses 26 Oktober 2018.
30
saat yang bersamaan dari pihak-pihak yang melakukan pertukaran
ini.28
Namun ketika kebutuhan semakin kompleks semakin
menciptakan double coincidence of wants. Ketika seseorang
membutuhkan beras sedangkan hanya memiliki garam dan pihak yang
lain tidak membutuhkan garam yang dibutuhkan daging. Sehingga
syarat terjadinya barter tidak terpenuhi. Karena itulah, diperlukannya
alat tukar yang dapat diterima oleh semua pihak. Alat tukar demikian
disebut uang yang pertama kali dikenal dalam perdaban Sumeria dan
Babylonia.
Uang kemudian berkembang dan berevolusi mengikuti
perjalanan sejarah. Dari inilah uang kemudian dikategorikan
berdasarkan lembaganya yakni uang kartal dan uang giral. Uang kartal
merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam
maupun uang kertas. Sedangkan uang giral merupakan uang yang
diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro, traveller cheque,
dan credit card.29 Perbedaan dari kedua jenis uang tersebut yakni:30
a. Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat,
sedangkan uang giral hanya digunakan dan berlaku di kalangan
masyarakat tertentu saja.
28 Ibid. 29 Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Rajawali Pers. Hal.20. 30 Ibid.
31
b. Nominal uang kartal telah dicantumkan dan terbatas, sedangkan
dalam uang giral harus ditulis lebih dulu sesuai dengan kebutuhan
dan nominalnya tidak terbatas.
c. Uang kartal dijamin oleh pemerintah tertentu, sedangkan uang
giral hanya dijamin oleh bank yang mengeluarkan saja.
d. Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam
nominal uang, sedangkan uang giral belum ada kepastian
pembayaran (bergantung dari beberapa hal termasuk lembaga
yang mengeluarkan).31
Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Rupiah dan
merupakan alat pembayaran yang sah, yang mana macam Rupiah
terdiri atas Rupiah kertas dan Rupiah logam.32
Dijelaskan pada pasal 21 Undang-Undang Mata Uang jika:
a. Rupiah wajib digunakan dalam:
1) Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran.
2) Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan
uang.
3) Transaksi keuangan lainnya, yang dilakukan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku
bagi:
31 Ibid. 32 Pasal 1 angka 1, Pasal 1 angka 2, dan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
32
1) Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja negara.
2) Penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri.
3) Transaksi perdagangan internasional.
4) Simpanan di bank dalam bentuk valuta asing.
5) Transaksi pembiayaan internasional.
Di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata
Uang Pasal 11 disebutkan bahwa Bank Indonesia merupakan satu-
satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran,
pengedaran, dan/atau pencabutan dan penarikan Rupiah untuk
mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik
dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.
Syarat uang yakni:33
1. Ada jaminan artinya harus dijamin pemerintah sehingga
penggunaannya untuk berbagai keperluan dapat dipercaya oleh
masyarakat.
2. Diterima secara umum (acceptability) yakni kegunaannya
harus diterima sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, atau
pembayar utang.
2. Nilainya stabil (stability of value) artinya tidak naik-turun
(fluktuatif) supaya masyarakat menggunakaannya sebagai alat
tukar.
33 Rabia Edra. Pengertian Fungsi, Jenis, dan Syarat Uang. http://blog.ruangguru.com. Diakses 30 November 2018.
33
3. Mudah disimpan (storable) berarti bentuk fisiknya tidak boleh
terlalu besar.
4. Mudah dibawa (portability) berarti harus mudah dipindahkan
dari satu tangan ke tangan lain.
5. Tidak mudah rusak (durability) agar dapat bertahan untuk
jangka waktu yang relatif lama.
6. Mudah dibagi (divisibility) yakni apabila nominal uang hanya
terdiri dari satu jenis pecahan, maka tidak memungkinkan
mudah untuk digunakan dalam bertransaksi.
3. Negara yang Melegalkan dan Melarang Bitcoin
Tabel 2.1. Tinjauan Umum Negara yang Melegalkan dan Melarang
Sistem Bitcoin
Negara Status Alasan Amerika Serikat Legal Bitcoin diizinkan untuk diberlakukan adalah karena Bitcoin telah dikembangkan dalam negara ini maka perkembangan Bitcoin di Amerika Serikat jauh lebih baik dibandingkan negara lainnya. Singapura Legal Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS) mengeluarkan serangkaian panduan pajak yang sesuai dengan transaksi Bitcoin yang dapat diperlakukan sebagai pertukaran barter jika digunakan sebagai metode pembayaran untuk barang dan jasa nyata. Bisnis yang berurusan dengan pertukaran mata uang Bitcoin akan dikenakan pajak berdasarkan penjualan Bitcoin mereka.
34
Jepang Legal Pemerintah Jepang sudah mengesahkan Bitcoin sebagai mata uang legal untuk transaksi digital. Pengesahan ini ditandai dengan banyaknya pedagang yang menerima pembayaran dengan Bitcoin. Pada April 2017, bisnis pertukaran cryptocurrency yang beroperasi di Jepang ini telah diatur dalam Undang- Undang Layanan Pembayaran. Bisnis pertukaran tersebut harus terdaftar, menyimpan catatan, mengambil tindakan keamananm dan mengambil tindakan untuk melindungi pengguna. Australia Legal Tidak ada undang-undang yang menentang hal itu, jadi pihaknya memiliki mata uang yang bersaing. Australia telah secara resmi menegaskan akan memperlakukan Bitcoin seperti uang pada 1 Juli 2017 dan tidak lagi dikenakan pajak berganda. Iran Dilarang Bank Sentral Republik Islam Iran menyatakan melarang bank-bank negara dan lembaga finansial untuk berurusan dengan segala crytocurrency, yang mengakibatkan pencucian uang dan risiko pendanaan terorisme. Bangladesh Dilarang Pada September 2014, Bangladesh telah melarang kehadiran Bitcoin. Bank Bangladesh mengatakan kepada siapa saja yang menggunakan mata uang virtual dapat dipidana penjara di bawah peraturan anti pencucian uang yang ketat di negara tersebut. Taiwan Dilarang Pihak yang membuat peraturan ini telah memperingatkan masyarakat jika Bitcoin tidak
35
memiliki perlindungan yang legal, karena mata uang tidak dikeluarkan oleh otoritas moneter mana pun dan oleh karena itu tidak berhak atas klaim hukum atau jaminan konversi. Saudi Arabia Dilarang Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) telah memperingatkan penggunaan Bitcoin yang memiliki risiko tinggi tehadap penggunaannya serta para pengguna tidak akan ditanggung dengan segala perlindungan atau hukum-hukum. Cina Dilarang Pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan yang melarang transaksi Initial Coin Offerings (ICO). Larangan tersebut dibuat karena beberapa alasan, yakni mata uang virtual susah dikontrol, mudah dipakai untuk penipuan dan transaksi ilegal, merusak dunia investasi, Cina jadi pusat transaksi mata uang virtual, dan Cina ingin membuat uang virtual sendiri. Indonesia Dilarang Sesuai dengan siaran pers yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pernyataan terkait dengan Bitcoin dan virtual currency lainnya yakni pada No. 16/6/Dkom yakni: Memperhatikan Undang-undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang serta Undang-undang No. 23 Tahun 1999 yang kemudian diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang No. 6 Tahun 2009, Bank Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan merupakan mata uang atau alat pembayaran yang sah di
36
Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati terhadap Bitcoin dan virtual currency lainnya. Segala risiko terkait kepemilikan/penggunaan Bitcoin ditanggung sendiri oleh pemilik/pengguna tersebut.
Sumber : Finnusertop. Legality Of Bitcoin By Country Or Territory. http://www.en.m.wikipedia.org. Tanggal 13 Oktober 2018. Diolah.
a. Negara yang Melegalkan Sistem Bitcoin
Pengertian legal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yakni sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau hukum.
Sedangkan melegalkan yakni membuat menjadi legal. Perihal
(keadaan) sah; keabsahan. Sedangkan menurut Kamus Hukum
legalitas berarti tidak ada tindak pidana jika belum ada undang-
undang pidana yang mengaturnya lebih dahulu.
Negara-negara yang telah melegalkan Bitcoin selain
Amerika Serikat diantaranya yakni Singapura, Jepang, Australia,
Denmark, Finlandia, Inggris, Italia, Turki, Rusia, Kanada, Korea
Selatan, Meksiko.34
1) Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara besar yang maju,
tidak mengherankan jika Amerika Serikat menjadi negara yang
memiliki sikap paling positif terhadap Bitcoin. Alasan mengapa
34 Finnusertop. Legality Of Bitcoin By Country Or Territory. http://www.en.m.wikipedia.org. Diakses 13 Oktober 2018.
37
Bitcoin diizinkan untuk diberlakukan adalah karena Bitcoin
telah dikembangkan dalam negara ini maka perkembangan
Bitcoin di Amerika Serikat jauh lebih baik dibandingkan
negara lainnya.
Sebuah survei oleh Global Blockchain Council dan
SurveyMoney mengambil 5.000 warga Amerika, dan telah
tercatat 60% dari itu telah mendengar Bitcoin dan sekitar 5%
menggunakannya. Jika memperhitungkan populasi Amerika
Serikat, itu berarti estimasi perkiraan 16 juta penduduk
Amerika telah berinvestasi di Bitcoin.35
Sebuah studi di 2017 oleh Cambridge Centre untuk
Alternatif Keuangan menyarankan bahwa jumlah terbaru
pengguna aktif dari cryptocurrency wallets diperkirakan antara
2,9 juta hingga 5,8 juta. Ini penting untuk dicatat jika studi ini
fokus pada pengguna aktif sebagai mana menentang terhadap
“pemegang” Bitcoin. Ini memberikan kita penglihatan lebih
dalam bagaimana tiap individu adalah pengguna sebenarnya
sebagai mana menentang kepada investor yang hanya untuk
membeli dan memegang.36
Sebuah studi Cambridge University mempelajari
tentang data yang dikumpulkan dari sekitar 100 cryptocurrency
di 38 negara, yang mana sekitar 75% dari industri blockchain.
35 Alex Lielacher. How Many People Use Bitcoin in 2018?. http://www.bitcoinmarketjournal.com. Diakses 11 Oktober 2018. 36 Ibid.
38
Karenanya, kita dapat memperkirakan angka dari pengguna
aktif untuk menjadi lebih tinggi dari perkiraan studi ini atau
bahkan angka yang lebih tinggi lagi.37
Sementara popularitas Bitcoin di 2017, angka dari
pengguna Bitcoin secara serentak masih terbilang kecil jika
dibandingkan dengan pengguna dari sistem pembayaran
lainnya seperti Paypal atau kartu kredit lainnya. Jika pengguna
aktif Bitcoin sekitaran pada 5,8 juta, Paypal mencapai 235 juta
pengguna aktif. MasterCard memiliki sekitar 35,7 juta
pengguna di Amerika dan 604 juta pengguna aktif
internasional. Sedangkan Visa membesar hingga 336 juta
pengguna Amerika dan 736 juta pengguna secara mendunia.
Coinbase memiliki 13 juta pengguna. Bitcoin yang
paling popular dan penyedia pertukaran, yakni Coinbase,
dilaporkan telah memiki lebih dari 13 juta pengguna, yang
mana diperkirakan angka pengguna Bitcoin sekitar 13 juta
hingga 22 juta. Coinbase tersedia di 32 negara dan ini
menyebar luas seperti Bitcoin untuk pengguna baru.38
2) Singapura
Eksistensi Bitcoin juga terjadi di Singapura dimana
masyarakat Singapura banyak menggunakan Bitcoin sebagai
alat pembayaran dalam transaksi jual-beli atau dari menukar
37 Ibid. 38 Ibid.
39
dengan uang tunai lain. Namun, kepemilikan Bitcoin tidak
dilarang oleh pemerintah, begitu pula dengan kegiatan transaksi
yang menggunakan Bitcoin dan cara memperoleh Bitcoin
dengan cara mining diperbolehkan oleh pemerintah Singapura
untuk dilakukan.
Pada tanggal 22 September 2013, MAS
memperingatkan para pengguna tentang risiko yang terkait
dengan penggunaan Bitcoin yang menyatakan jika Bitcoin
berhenti beroperasi, mungkin tidak ada pihak yang dapat
diidentifikasi yang bertanggung jawab untuk mengembalikan
uang mereka atau meminta mereka untuk meminta bantuan.39
Pada bulan Desember 2013, Otoritas Moneter
Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS)
melaporkan menyatakan bahwa apakah bisnis menerima
Bitcoin sebagai imbalan atas barang dan jasa mereka adalah
keputusan komersial di mana MAS tidak melakukan
intervensi.40
Pada bulan Januari 2014, Inland Revenue Authority of
Singapore (IRAS) mengeluarkan serangkaian panduan pajak
yang sesuai dengan transaksi Bitcoin yang dapat diperlakukan
sebagai pertukaran barter jika digunakan sebagai metode
39 Irene Tham. Bitcoin Users Beware: MAS. http://www.business.asiaone.com. Diakses 13 Oktober 2018. 40 Regulation of Bitcoin in Selected Jurisdictions. http://www.loc.gov. Diakses 13 Oktober 2018.
40
pembayaran untuk barang dan jasa nyata. Bisnis yang
berurusan dengan pertukaran mata uang Bitcoin akan
dikenakan pajak berdasarkan penjualan Bitcoin mereka.41
3) Jepang
Pada tanggal 7 Maret 2014, pemerintah Jepang, dalam
menanggapi serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam Diet
Nasional, membuat keputusan kabinet tentang perlakuan
hukum Bitcoin dalam bentuk jawaban atas pertanyaan.42
Keputusan itu tidak melihat Bitcoin sebagai mata uang atau
obligasi di bawah Undang-undang Perbankan saat ini dan
Instrumen Keuangan dan Pertukaran Hukum, yang melarang
bank dan perusahaan sekuritas untuk berhadapan dengan
Bitcoin. Keputusan juga mengakui bahwa tidak ada undang-
undang untuk melarang individu atau badan hukum tanpa
syarat untuk menerima Bitcoin dalam pertukaran untuk barang
atau jasa. Pajak mungkin berlaku untuk Bitcoin.43
Sejak April 2017, bisnis pertukaran cryptocurrency
yang beroperasi di Jepang telah diatur oleh Undang-Undang
Layanan Pembayaran. Bisnis pertukaran cryptocurrency harus
terdaftar, menyimpan catatan, mengambil tindakan keamanan,
dan mengambil tindakan untuk melindungi pelanggan. Badan
41 Liz Tay. Singaporean Tax Authorities Have Issued Guidance On Bitcoin-Related Sales And Earnings. http:// www.businessinsider.com.au. Diakses 13 Oktober 2018. 42 The First Governmental View: Bitcoin Is Not Currency in Japanese. http://www.nikkei.com. Diakses 17 Oktober 2018. 43 Regulation of Cryptocurrency: Japan. http://www.loc.gov. Diakses 15 Oktober 2018.
41
Jasa Keuangan didirikan pada tahun 2014 untuk tujuan
mendirikan platform pendaftaran untuk bisnis pertukaran mata
uang. Undang-Undang tentang Transaksi Cryptocurrency harus
mematuhi Undang-Undang Anti-Pencucian Uang; dan langkah-
langkah untuk melindungi investor pengguna. Undang-Undang
Layanan Pembayaran mendefinisikan cryptocurrency sebagai
nilai properti.44
4) Australia
Pada bulan Desember 2013, gubernur Reserve Bank of
Australia (RBA) menunjukkan dalam sebuah wawancara
tentang legalitas bitcoin yang menyatakan jika tidak ada yang
dapat menghentikan orang di negara Australia memutuskan
untuk bertransaksi dalam mata uang lain di toko jika
masyarakat mau. Tidak ada undang-undang yang menentang
hal itu, jadi pihaknya memiliki mata uang yang bersaing.45
Australia telah secara resmi menegaskan akan memperlakukan
Bitcoin seperti uang pada 1 Juli 2017 dan tidak lagi dikenakan
pajak berganda.
b. Negara yang Melarang Sistem Bitcoin
Tidak semua negara mengikuti perkembangan untuk
menggunakan Bitcoin sebagai alat transaksi jual beli yang lebih
praktis. Indonesia, Cina, Iran, Thailand, dan Bangladesh adalah
44 Ibid. 45 Bianca Hartge-Hazelman. Glenn Stevens Says Bitcoins Show Promise, But So Did Tulips. http://www.afr.com. Diakses 16 Oktober 2018.
42
beberapa negara yang tidak melegalkan Bitcoin untuk digunakan
sebagai alat pembayaran.
1) Iran
Negara Iran sudah secara tegas melarang Bitcoin pada
April 2018. Bank Sentral Republik Islam Iran menyatakan
melarang bank-bank negara dan lembaga finansial untuk
berurusan dengan segala crytocurrency, yang mengakibatkan
pencucian uang dan risiko pendanaan terorisme.46
2) Bangladesh
Pada September 2014, Bangladesh telah melarang
kehadiran Bitcoin. Bank Bangladesh mengatakan kepada siapa
saja yang menggunakan mata uang virtual dapat dipidana
penjara di bawah peraturan anti pencucian uang yang ketat di
negara tersebut.47
3) Taiwan
Pihak yang membuat peraturan ini telah
memperingatkan masyarakat jika Bitcoin tidak memiliki
perlindungan yang legal, karena mata uang tidak dikeluarkan
oleh otoritas moneter mana pun dan oleh karena itu tidak
berhak atas klaim hukum atau jaminan konversi.48
46 Finnusertop, Op.cit. 47 AFP. Why Bangladesh Will Jail Bitcoin Traders. http://www.telegraph.co.uk. Diakses 13 Oktober 2018. 48 Crystal Hsu. Regulators Warn Against Using Bitcoins. http://www.taipeitimes.com. Diakses 17 Oktober 2018.
43
Lembaga keuangan telah diperingatkan oleh pihak yang
membuat peraturan ini bahwa tindakan pengaturan yang
diperlukan dapat diambil jika mereka menggunakan Bitcoin.49
Pada 31 Desember 2013, Financial Supervisory
Commission (Republic of China) (FSC) dan CBC
mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan
terhadap penggunaan Bitcoin. Menyatakan jika Bitcoin tetap
sangat tidak stabil, sangat spekulatif, dan tidak berhak atas
klaim hukum atau jaminan konversi.50
Pada 5 Januari 2014, Ketua FSC Tseng Ming-chung
menyatakan jika FSC tidak akan mengizinkan instalasi ATM
Bitcoin di Taiwan karena Bitcoin bukan sebuah mata uang dan
ini tidak seharusnya diterima oleh tiap individu dan bank
sebagai pembayaran.51
4) Saudi Arabia
Saudi Arabia secara terang-terangan melarang adanya
Bitcoin. Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) telah
memperingatkan terhadap penggunaan Bitcoin yang memiliki
risiko tinggi tehadap penggunaannya serta para pengguna tidak
49 Regulation of Bitcoin in Selected Jurisdictions, Op.cit. 50 Crystal Hsu, Op.cit. 51 Catherine Shu. Taiwan’s Government Says No To Bitcoin ATMs. http://www.techcrunch.com. Diakses 15 Oktober 2018.
44
akan ditanggung dengan segala perlndungan atau hukum-
hukum. Meski demikian, di kota Jubail terdapat ATM Bitcoin.52
5) Cina
Pada 5 Desember 2013, People’s Bank Of China
(PBOC) membuat langkah pertama dalam membuat aturan
Bitcoin dengan pelarang lembaga finansial dari penanganan
transaksi Bitcoin.53 Pada 1 April 2014 PBOC memerintah bank
komersial dan perusahaan pembayaran untuk menutup akun
perdagangan Bitcoin selama 2 minggu.54 Penukaran mata uang
digital berbasis kriptografi atau perdagangannya secara efektif
telah dilarang dengan peraturan pada September 2017 dengan
173 platform ditutup pada Juli 2018. Beberapa tambang Bitcoin
di Cina telah ditutup untuk beroperasi pada Januari 2018.55
Harga Bitcoin jatuh lebih dari 20% ke kisaran US$
3.000 kala itu setelah bursa online mata uang virtual terbesar di
Tiongkok, BTC China, mengumumkan bakal menutup
perdagangan pada akhir September 2017 lantaran adanya
larangan dari pemerintah negara tersebut.56
52 Ibid. 53 China Bans Financial Companies From Bitcoin Transactions. http://www.bloomberg.com. Diakses 20 Oktober 2018. 54 Chao Deng. China Cracks Down on Bitcoin. http://www.wsj.com. Diakses 18 Oktober 2018. 55 Regulation of Cryptocurrency: China. http://www.loc.gov. Diakses 18 Oktober 2018. 56 Miftah Ardhian. Harga Bitcoin Anjlok Usai Dilarang Tiongkok, BI Berikan Peringatan. http://www.katadata.co.id. Diakses 9 Oktober 2018.
45
6) Indonesia
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang
melarang Bitcoin digunakan sebagai alat pembayaran, hanya
dapat digunakan sebatas jual beli antar Bitcoin, disimpan
sebagai aset atau suatu bentuk komoditas digital oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini karena hanya mata uang Rupiah
saja yang merupakan alat pembayaran sah satu-satunya di
Indonesia.57
C. Tinjauan Umum Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
1. Pengertian, Tugas, dan Fungsi Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi
Sesuai dengan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi,
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi yang selanjutnya
disebut Bappebti adalah lembaga pemerintah yang tugas pokoknya
melakukan pembinaan, pengaturan, pengembangan, dan pengawasan
Perdagangan Berjangka.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dipimpin
oleh Kepala Badan. Tugas dari Bappebti sendiri yakni
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
57 Apa Pendapat Bank Indonesia Tentang Bitcoin. http://www.help.indodax.com. Diakses 10 Oktober 2018.
46
pengembangan, pembinaan, dan pengawasan perdagangan berjangka
komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas.58
Berdasarkan tugas yang telah disebutkan, Bappebti
menyelenggarakan fungsi:59
a. Perumusan kebijakan di bidang pemgebangan, pembinaan, dan
pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi
gudang dan pasar lelang komoditas;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan
dan pengawasan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi
gudang dan pasar lelang komoditas;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan,
pembinaan dan pengawasan perdagangan berjangka komoditi,
sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas;
f. Pelaksanaan administrasi Badan Pengawasan Perdagangan
Berjangkan Komoditi.60
58 Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan. 59 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. http://kemendag.go.id. Diakses 27 Desember 2018. 60 Ibid.
47
2. Struktur Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Gambar 2.1 Struktur Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Sumber : Kelembagaan Bappebti. http://web.bappebti.go.id. Tanggal 27 November 2018
Sesuai dengan gambar di atas, kedudukan Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi berada di bawah Menteri
Perdagangan. Kemudian Bappebti berkoordinasi dengan Bank
Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Kejaksaan Agung,
Kepolisian Republik Indonesia.
Bappebti berwenang membawahi Bursa Berjangka, Lembaga
Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, dan
Pengelola Sentra Dana Berjangka.61 Kemudian, Pedagang Berjangka
adalah anggota Bursa Berjangka yang hanya berhak melakukan
transaksi kontrak pada Bursa Berjangka sesuai dengan pasal 1 angka
21 pada Peraturan Presiden Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015
61 Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan, Op.cit.
48 tentang Kementerian Perdagangan. Sedangkan Nasabah adalah pihak yang melakukan transaksi kontrak melalui rekening yang dikelola oleh
Pialang Berjangka sesuai dengan pasal 1 angka 22 dalam Peraturan
Presiden tentang Kementrian Perdagangan.
Kedudukan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini termasuk ke dalam Kementerian Perdagangan. Dijelaskan pada
Pasal 26 ayat (1) Peraturan Presiden tentang Kementerian
Perdagangan, jika Bappebti berkedudukan di bawah Menteri dan bertanggung jawab kepada Menteri. Serta, pada Pasal 1 peraturan presiden tersebut menyebutkan, Kementerian Perdagangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dan Kementerian
Perdagangan ini dipimpin oleh Menteri.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi termasuk ke dalam Kementerian Perdagangan bersama dengan Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Direktorat
Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Direktorat Jenderal Perundingan
Perdagangan Internasional, Direktorat Jenderal Pengmbangan Ekspor
Nasional, Inspektorat Jenderal, Badan Pengkajian dan Pengembangan
Perdagangan, Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar, Staf Ahli Bidang
Perdagangan Jasa, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional, serta
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga. Hal
49
tersebut dicantumkan pada Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 48
Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan.
3. Pengertian Perdagangan Berjangka Komodoti
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, pengertian
Perdagangan Berjangka Komoditi yang selanjutnya disebut
Perdagangan Berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
jual beli Komoditi dengan penarikan Margin dan dengan penyelesaian
kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah,
dan/atau Kontrak Derivatif lainnya.
Pada Pasal 1 angka 2 Komoditi adalah semua barang, jasa, hak
dan kepentingan lainnya, dan setiap derivatif dari Komoditi, yang
dapat diperdagangkan dan menjadi subjek Kontrak Berjangka,
Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya.
Berhubungan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014
tentang Perdagangan, yang dimaksud dengan Perdagangan adalah
tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi Barang dan/atau Jasa di
dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan
pengalihan hak atas Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh imbalan
atau kompensasi.
Serta pada pasal 1 angka 24 Undang-Undang Perdagangan
menjelaskan jika perdagangan melalui Sistem Elektronik adalah
50
Perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian
perangkat dan prosedur elektronik.
Ada alasan yang membuat cryptocurrency diatur dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi serta diperbolehkan dan dianggap
sebagai komoditas bursa berjangka, yakni merupakan produk
berjangka yang bersifat volatile, yakni terjadinya peristiwa perubahan
harga yang sangat cepat serta cryptocurrency memiliki supply
(penawaran) dan demand (permintaan) yang cukup besar sehingga
masuk dalam kategori komoditas bursa berjangka.62
Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) jika pengaturan,
pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan
Perdagangan Berjangka dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti). Maka cryptocurrency sebagai
perdagangan berjangka komoditi diawasi oleh Bappebti.
62 Tito Bosnia. Bappebti: Bitcoin Cs Masuk Kategori Komoditas Bursa Berjangka. http://www.cnbcindonesia.com. Diakses 27 Desember 2018.
51