STRATEGI PROGRAM “PANCET KECREK” iNEWS TV DALAM MENGUBAH STIGMA AUDIENCE TERHADAP BERITA KRIMINAL

Studi Deskriptif Kualitatif

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sajana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh : ZALZABILLA NADYA ARDIANI . L NPM : 16 01 0043

HALAMAN JUDUL

KEKHUSUSAN : BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

2020

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi Oleh :

Nama : ZALZABILLA NADYA ARDIANI LIPUTO NPM : 16.01.0043 Kekhususan : BROADCASTING Judul Skripsi : STRATEGI PROGRAM “PANCET KECREK” iNEWS TV DALAM MENGUBAH STIGMA AUDIENCE TERHADAP BERITA KRIMINAL

Telah diperiksa dan siap untuk diujikan di hadapan tim penguji

Surabaya,12 Juli 2020 Pembimbing

Drs. Mas’ud Sukemi M.si

ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh ZALZABILLA NADYA ARDIANI LIPUTO ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

Surabaya, 26 Agustus 2020 Mengesahkan. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya

Ketua Penguji,

Dra. N.W Ratna Amina, M.Si.

Penguji I,

M. Choliel, S.Kom, M.Si.

Penguji II,

Drs. Mas’ud Sukemi, M.Si

iii

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis :

Judul : ______Sub Judul : ______Yang saya ajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – AWS adalah benar- benar hasil karya penelitian saya sendiri , bukan hasil menjiplak (plagiat) karya orang lain. Surat pernyataan orisinalitas (keaslian) ini saya buat dengan penuh kesadaran. Saya siap mempertanggungjawabkan dan menerima risiko apapun bila kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar* ______

Surabaya,12 Juli 2020 Saya Pembuat Pernyataan

ZALZABILLA NADYA A.L

iv

MOTTO

“ Jangan Katakan Semua Yang Kamu Tahu, Tapi Ketahuilah Semua Yang Kamu Katakan”

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga adanya keberkahan untuk digunakan sebagai acuan maupun pedoman bagi pembaca.

Alhamdulillahirabbilallamin, skripsi dengan judul Strategi Program “Pancet Kecrek” iNews Tv Dalam Mengubah Stigma Audience Terhadap Berita Kriminal dapat diselesaikan guna memenuhi standart kelulusan Strata-1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya.

Proses dari pengerjaan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nya dalam penulisan ini penulis diberikan kemudaham menghadapi berbagai hambatan dalam proses penulisan. 2. Kepada Orang Tua Agus Budiman & Lijana Reny Endarti, serta Yangti Madi, Om, Tante, dan Deknan yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan untuk selalu optimis serta do’a yang selalu dipanjatkan. 3. Bapak Drs. Mas’ud Sukemi,M.si sebagai Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi 4. Bapak Fajar Arifianto Isnugroho & Ibu Suprihatin selaku dosen wali yang telah banyak membantu peneliti dalam perkuliahan selama ini 5. iNews TV Biro Jawa Timur yang telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian hingga selesai. 6. Bapak Ahmad Willyanto Kepala Biro MNC Jawa Timur, Pak Yasmani Nur Adi selaku Produser Program Pancet Kecrek, Cak Bro dan Cak Bedjo yang telah banyak membantu dan selalu memberikan informasi menyangkut penelitian ini kapan saja.

vi

7. Seluruh jajaran Dosen STIKOSA-AWS, yang memberikan banyak pengetahuan mengenai Ilmu Komunikasi terutama dalam bidang kekhususan Broadcasting. Khususnya Pak Yokhanan dan Bu Pipit. 8. Seluruh Staf STIKOSA-AWS yang membantu kelancaran proses perkuliahan dan skripsi. 9. Seluruh teman-teman diangkatan 2016 terimakasih telah mengajarkan berbagai macam hal-hal unik selama perkuliahan. 10. Untuk teman-teman yang membantu penulis turut serta dalam menghebohkan drama dunia perkuliahan peneliti yaitu Dhoni, Wulan, Cici, Herdiansyah, Ainnur, Egi. 11. Seluruh teman-teman di organisasi AWS TV khususnya Angkatan 2015, 2016, dan 2017 yang telah mengajarkan peneliti berproses dengan baik. 12. Seluruh Pengurus BEM sejak periode 2017-2020 Khususnya seluruh kabinet BEM Periode 2019-2020, terimakasih atas segala kericuhan yang membuat peneliti banyak belajar. 13. Orang-orang terdekat dan terkasih yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada peneliti dalam segala suasana yang tidak bisa disebutkan satu-satu.

Akhir kata, penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat membantu dalam kesalahan penelitian guna menjadi pedoman yang baik bagi penelitian selanjutnya menggunakan judul yang sama. Semoga bermanfaat bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Semoga keikhalasan untuk pihak yang turut membantu penulis dalam proses skripsi dibalas kebaikannya oleh Allah SWT dengan keberkahan yang melimpah.

Surabaya,12 Juli 2020

ZALZABILLA NADYA A.L

vii

ABSTRAK

Skripsi dengan judul Strategi Program “Pancet Kecrek” iNews Tv Dalam Mengubah Stigma Audience Terhadap Berita Kriminal ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana strategi program berita kriminal mampu merubah stigma “buruk” audience terhadap perilaku kriminal yang sering terjadi dimasyarakat. Stigma bahwa kekerasan dan kriminal merupakan suatu hal yang menyeramkan, menegangkan dan tabu untuk diperbincangkan diubah dengan kemasan berita yang ringan, informative, edukatif, dan menghibur agar dapat menjadi pembelajaran diberbagai kalangan. Dari data yang telah didapat, penelitian ini dianalisis menggunakan konsep Compability (Kesesuaian), Habbit Formation (Membangun Kebiasaan Audience), Control Of Audience Flow (Mengontrol Aliran Pemirsa), Conservation of Program Resources (Pemeliharaan Sumber Daya Program), dan Breadth of Appeal (Daya Tarik Program) yang diperkenalkan oleh Sydney W.Head sebagai acuan untuk mengupas strategi programming dari program berita kriminal dalam mengubah stigma audience terhadap berita kriminal. 5 aspek tersebut perlu diperhatikan dalam programming dan telah diterapkan dalam penyajian program berita kriminal Pancet Kecrek milik iNews TV Biro Surabaya.

Kata Kunci : Strategi Programming, Berita Kriminal, Pancet Kecrek iNews TV, Entertaining.

viii

ABSTRACT

Research about Strategy Program "Pancet Kecrek" iNews Tv in changing the Stigma of the Audience against this criminal news, aims to know about how the strategy of criminal news programs is able to change of "bad" stigma in audience, against criminal behavior that often occurs in society. The Stigma of violence and crime is a creepy, thrilling and weird to be talked about changed with lightweight, informative, educative and entertaining news packaging so that it can be a learning in various circles. From the data that has been obtained, the research was analyzed using the concept of Compability, Habbit Formation, Control Of Audience Flow, Conservation Of Program Resources, and the Breadth Of Appeal. That was introduced by Sydney W. Head as a reference for exploring programming strategies of criminal news programs in changing the stigma of the audience against criminal news. There are 5 aspects that need to be considered in programming and have been applied in the presentation of the Criminal news program that’s called Pancet Kecrek owned by iNews TV Biro Surabaya.

Keywords: Programming Strategy, Crime News, Pancet Kecrek iNews TV, Entertaining.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...... iii PERNYATAAN ORISINILITAS ...... iv MOTTO ...... v KATA PENGANTAR ...... vi ABSTRAK ...... viii ABSTRACT ...... ix DAFTAR ISI...... x DAFTAR GAMBAR ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 5 1.3 Tujuan dan Manfaat...... 5 1.3.1 Tujuan Penelitian ...... 5 1.3.2 Manfaat Penelitian ...... 6 1.4 Kajian Pustaka ...... 6 1.4.1 Komunikasi Massa ...... 6 1.4.2 Televisi ...... 9 1.4.3 Program Televisi ...... 11 1.4.4 Berita Kriminal ...... 15 1.4.5 Manajeman Program siaran ...... 17 1.4.6 Audience Televisi ...... 23 1.4.7 Strategi ...... 25 1.4.8 Strategi Programming ...... 25 1.5 Kerangka Berfikir ...... 29 1.6 Metodologi Penelitian ...... 30 1.6.1 Metode Riset ...... 30 1.6.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...... 30 1.6.3 Jenis dan Sumber Data ...... 31

x

1.6.4 Tekhnik Pengumpulan Data ...... 31 1.6.4.1 Observasi ...... 32 1.6.4.2 Dokumentasi ...... 32 1.6.4.3 Wawancara ...... 33 1.6.5 Tekhnik Analisis dan Interpretasi Data ...... 34 1.6.6 Pemeriksaan Keabsahan data ...... 35

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ...... 37 2.1 Sejarah iNews ...... 37 2.2 Visi Misi iNews ...... 38 2.3 Motto dan Logo iNews TV ...... 39 2.3.1 Logo iNews ...... 39 2.3.2 Identitas Lembaga ...... 39 2.4 Segmentasi, Targetting, Positioning ...... 40 2.4.1 Segmentasi iNews TV ...... 40 2.4.2 Targetting iNews ...... 40 2.4.3 Positioning iNews ...... 41 2.5 Profil iNews Biro Jawa Timur ...... 41 2.5.1 Kerabat Kerja iNews TV Biro Jawa Timur ...... 42 2.5.2 Struktur Organisasi iNews ...... 44 2.5.3 Deskripsi Program Pancet Kecrek ...... 44

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ...... 46 3.1 Profile Subjek Penelitian ...... 46 3.2 Analisis Strategi Pemrograman Pancet Kecrek iNews TV ...... 47 3.2.1 Strategi Programming Compability (Kesesuaian) ...... 50 3.2.2 Strategi Programming Habbit Formation (Kebiasaan Audience) ...... 52 3.2.3 Strategi Programming Control of Audience Flow (Mengatur Alur Penonton) ...... 53 3.2.4 Strategi Programming Conservation of Program Resource (Pemeliharaan Sumber Daya Program) ...... 54 3.2.5 Strategi Programming Breadth of Appeal (Daya Tarik Luas) ...... 56 3.3 Analisis Sajian Program Pancet Kecrek ...... 57

xi

BAB IV PENUTUPAN ...... 63 4.1 Simpulan ...... 63 4.2 Saran ...... 64

DAFTAR PUSTAKA ...... 65

LAMPIRAN...... 67 LAMPIRAN A DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ...... 67 LAMPIRAN B TRANSKRIP WAWANCARA ...... 71 LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN INFORMAN ...... 86 LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN ...... 91

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Indeks Kualitas Program Berita

Gambar 2.2 Logo iNews

Gambar 2.3 Strktur Organisasi MNC

Gambar 3.1 Program Berita Konvensional

Gambar 3.2 Cak Bro dan Cak Bedjo Menyajikan Berita

Gambar 3.3 Berita Pancet Kecrek

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian ini hendak mengkaji bagaimana sebuah program berita kriminal di televisi mampu membuat masyarakat atau audience yang menontonnya memiliki pandangan berbeda atau bahkan dapat mengubah stigma audience terhadap berita kriminal yang selama ini dianggap tabu dan mengerikan, menjadi program yang informatif dan edukatif.

Kasus kriminal atau mungkin lebih identik dengan kasus kejahatan bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat, berdasarkan data dari www.bps.go.id tercatat hampir 300.000 kasus kriminal terjadi di Indonesia pada tahun 2018.

Kasus kriminal meliputi banyak hal seperti, pembunuhan, perampokan, korupsi, narkoba, pelecehan, penipuan, dan masih banyak lagi. Kasus-kasus kriminal ini memungkinkan terjadi disekitar kita atau justri terjadi pada diri kita. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut masyarakat memerlukan informasi dan edukasi terkait kasus kejahatan tersebut.

Peristiwa kriminal ini juga merupakan salah satu “ladang” bagi televisi untuk berlomba menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Bill

Kovach dan Tom Rosenstil juga menyatakan, “News is the part of communication, that keeps us informed of the changing event, issues, and characters in the world outside”. Berarti berita adalah bagian dari komunikasi yang memberikan informasi kepada kita mengenai peristiwa, isu dan sesuatu yang unik (khas) di dunia. Program berita merupakan program yang wajib dimiliki oleh

1

2

sebuah media massa termasuk televisi (Fachruddin, 2017), hal ini cukup konkret mengingat hakikatnya fungsi sebuah media massa ialah sebagai pemberi informasi, edukasi, hiburan, dan sebagai kontrol sosial bagi masyarakat. Program berita sendiri terbagi dalam 2 kategori yakni berita hardnews (berita berat) dan

Softnews (berita ringan) yang didalamnya masih memiliki beragam sub berita yang biasa digunakan dalam menyajikan informasi pada masyarakat. Artinya pengertian dari berita memang satu namun masih terbagi dalam beberapa kategori lagi sebelum disajikan. Hal ini dilakukan secara tidak langsung agar kelompok- kelompok berita ini dapat dipilih oleh masyarakat langsung, memang semua berita atau informasi dibutuhkan oleh semua orang namun tidak menutup kemungkinan bahwa perseorangan tersebut lebih menyeleksi kelompok-kelompok berita mana yang ia sukai atau bahkan lebih ia butuhkan.

Seiring berkembangnya kemajuan tekhnologi dalam berbagai aspek, tekhnologi penyiaran khususnya televisi yang bersifat dinamis serta atraktif kini harus lebih menambah effort dalam bidang penyajian informasi. Mengingat perkembangan zaman mulai menggerus pangsa pasar dari audience, munculnya stasiun dan industri televisi yang lain serta semakin banyaknya media massa sejenis televisi yang tentu semakin menambah deretan pesaing bagi semua perusahaan televisi yang ada agar tetap bisa mempertahankan eksistensi programnya didunia penyiaran.

Banyaknya program berita yang tersaji diseluruh televisi tentu membuat pihak pemilik televisi harus memutar otak agar program-nya lah yang selalu menjadi pilihan bagi masyarakat. Belum lagi persaingan dengan media massa yang lain seperti halnya media online tentu menjadi PR tersendiri bagi para produser-

3

produser televisi. Salah satu cara yang dipakai hampir seluruh stasiun televisi ialah membuat atau membagi segmentasi berita yang mereka miliki, hal ini dapat dibuktikan dengan banyak sekali televisi yang menyajikan program berita khusus untuk satu jenis berita misalnya berita olahraga, dan bahkan berita kriminal saja.

Program berita kriminal pertama di Indonesia di pelopori oleh RCTI melalui program Seputar Indonesia pada tahun 1989 saat masa orde baru, program ini dibuat untuk memecah kebekuan berita bagi masyarakat yang kala itu hanya menyajikan informasi seputar pemerintahan saja. Sajian program berita khusus kriminal ini terus berkembang seiring berjalannya waktu sejak kala itu, makin banyak televisi pesaing yang turut serta menampilkan sajian berita kriminal dengan tekhnik penyajian yang berbeda-beda.

Peneliti mengambil dari salah satu anak perusahaan televisi yang dinaungi oleh perusahaan media swasta pertama di Indonesia yakni Media

Nusantara Citra atau lebih dikenal dengan sebutan MNC Groups, yang sudah ada sejak tahun 2003 yaitu iNews, khususnya iNews Jawa Timur. Inews TV Jawa

Timur merupakan stasiun televisi berjaringan pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2008 dengan call sign Sun TV. Lalu kemudian di tahun 2011 namanya berubah menjadi Sindo TV yang merupakan bagian dari sinergi Sindo Media bersama Sindo Radio (sebelumnya Trijaya FM) dan sindonews.com di mana segmentasi Sindo Media lebih mengarah pada news. Pada 6 April 2015, SindoTV kemudian mengubah namanya menjadi iNews TV.

iNews TV mengudara dengan program-program nasional selama 24 jam di seluruh jaringannya. 80% iNewsTV berisi berita dan informasi. Sedangkan sisanya berisi variety show, features, entertainment, dan sport. Dari total waktu

4

siar, 20% diantaranya merupakan program lokal yang sangat beragam dan diproduksi oleh stasiun tv lokal dengan kualitas televisi nasional yang salah satunya ialah iNews TV Biro Jawa Timur. Sebagai anak perusahaan terbesar milik iNews TV, iNews Biro Jawa Timur memiliki bagian jam dari 20% konten lokal yang disediakan oleh iNews. Setiap hari Senin-Jum’at pada pukul 10.00-11.00

WIB merupakan waktu tayang atau waktu siar program dari anak jaringan iNews

TV yakni iNews TV Biro Jawa Timur.

Sebagai televisi yang meng-klaim bahwa mereka adalah televisi berita dan informasi tentu iNews memiliki banyak program berita, sama seperti televisi lainnya iNews juga memiliki strategi pemecahan klasifikasi beritanya. Seperti halnya salah satu program dari iNews TV yang diproduksi oleh iNews TV Biro

Jawa Timur yaitu Pancet Kecrek. Sebuah program khusus yang menayangkan berita kriminal tayang setiap hari Senin-Jum’at pada jam 10.30 di iNews.

Selayaknya program ciptaan televisi lokal pada umumnya, program Pancet

Kecrek juga disajikan dengan turut serta membawa budaya dari dari daerahnya yakni Jawa Timur. Seperti yang kita ketahui pada dasarnya seluruh TV lokal memiliki satu tambahan misi dalam setiap penyajian programnya yaitu memberikan edukasi tentang budaya dari daerah televisi berasal, agar dapat turut serta berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal supaya bisa dikenal luas oleh masyarakat (Djamal & Fachruddin, 2017).

Branding yang telah dibangun oleh iNews sebagai televisi lokal berjaringan nasional yang lebih men- kan kepada program berita tentu tidak mungkinmelakukan hal yang sama atau monoton dalam penyajian berita yang iasuguhkan pada audiancenya. Fokusnya dalam menyajikan berita kriminal saja

5

didalam satu episode yang terbagi menjadi 3 segment dengan membahas 1 topik berita setiap segment-nya dalam durasi 30 Menit.

Berbekal dengan fenomena kejahatan yang seakan mengintai dan menakutkan bahkan dianggap hal yang tabu untuk diperbincangkan apalagi dalam lingkup keluarga dan anak-anak membuat peneliti ingin mengkaji lebih dalam terkait sajian program berita kriminal yang ada di televisi.

Program berita kriminal Pancet Kecrek ini pun menjadi menarik untuk diteliti, pasalnya peneliti ingin menggali bagaimana strategi programming daripada program TV lokal yang memiliki jaringan news gathering dan news center terbesar di Indonesia? Selain itu peneliti juga hendak mengetahui bagaimana penerapan daripada strategi programming yang dilakukan program ini agar penyajiannya mampu mengubah stigma audience-nya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang belakang yang telah dituliskan, peneliti ingin membatasi kajian ini agar terfokus pada Strategi Programming Pancet Kecrek.

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini ialah Bagaimana strategi programming Pancet Kecrek dalam mengubah stigma audience terhadap berita kriminal ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti ingin mendeskripsikan

strategi programming Pancet Kecrek iNews Surabaya dalam mengubah

stigma audience terhadap berita kriminal.

6

1.3.2 Manfaat Penelitian

• Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan refrensi dalam

menambah ilmu pengetahuan atau studi mengenai media massa

terutama televisi, terhadap strategi program menarik perhatian

audience.

• Manfaat Praktis

Dapat menjadi pelengkap dari penelitian terdahulu dan juga

sebagai bahan penyusunan dan perbaikan kembali bagi peneliti,

terutama yang memiliki fokus kajian mengenai strategi penyiaran

dan program penyiaran. Serta penelitian ini diharapkan bisa

menjadi acuan untuk industri penyiaran dalam menyusun strategi

program berita yang lebih baik dan tepat pada sasaean.

1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang

lahir bersamaan dengan menggunakan alat mekanik yang mampu melipat

gandakan inti-inti pesan komunikasi (Wiriyanto, 2000;1)

Komunikasi massa terbagi menjadi tiga ciri yakni:

• Komunikasi massa diserahkan kepada audience yang relative

sangat besar, heterogen, dan anonym

7

• Pesan-pesan yang disampaikan disebarkan secara umum, sering

dijadwalkan guna mampu mencapai sebanyak mungkin anggota

audience secara serempak dan bersifat sementara

• Kegiatan komunikasi memungkinkan orang diseluruh dunia untuk

dapat bertukar informasi melalui berbagai media (channel). Semua

kegiatan komunikasi yang diperuntukkan ke massa dengan

menggunakan media komunikasi.

Beberapa alat atau media massa yang ada saat ini ialah Koran, majalah, tabloid, radio, internet, dan televisi. Sebagai media elektronik, televisi juga merupakan salah satu media komunikasi massa. Televisi menjadi salah satu media komunikasi massa yang dapat memberikan informasi, wawasan, serta hiburan yang diperlukan oleh masyarakat. Ciri – ciri dan karakteristik komunikasi massa meliputi sifat dan unsur yang tercakup didalamnya

(Suprapto, 2006 : 13). Berikut karakteristik komunikasi massa :

• Sifat Komunikan

Sifat dari komunikan komunikasi massa adalah heterogen, mereka tidak

hanya berada pada tempat yang berbeda beda dan terpencar letaknya tetapi

juga berbeda satu sama lain dalam hal umur, pendidikan, agama, ras, suku,

bangsa, dan sebagainya. Selain itu sifat komunikan merupakan anonim,

yaitu komunikator tidak mengenal komunikan mereka dan komunikator

juga tidak tahu pesan yang sudah disampaikan itu dapat mempengaruhi

mereka.

8

• Sifat Komunikator

Media massa adalah lembaga atau organisasi, maka sifat komunikator pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio ataupun penyiar televisi merupakan komunikator terlembagakan. Pesan yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil kerja bersama. Maka, berhasil atau tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh beberapa faktor yang terdapat di dalam organisasi media massa.

• Sifat Media Massa

Dalam hal ini sifat media massa ialah serempak dan cepat, jadi kontak antara komunikator dan komunikan yang sedemikian besar jumlahnya, media massa dapat membuat khalayak secara serempak memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan seorang komunikator. Kemudian sifat lain dari media massa yaitu cepat (rapid), memungkinkan pesan yang disampaikan kepada banyak orang dalam waktu yang cepat.

• Sifat Pesan

Pesan media massa bersifat umum karena ditunjuk kepada umum,

maka lingkungan yang dihasilkan menjadi universal, mengenai segala

hal, dan dari berbagai tempat diseluruh dunia. Pesan tersebut dapat

mengenai berita politik, ekonomi, dan kebudayaan. Sifat pesan lainnya

ialah sejenak (transient), hanya untuk sajian seketika. Seperti halnya

dengan seseorang yang mendengarkan radio hanya sekilas dan tidak

dapat diulang kembali dengan topik yang sama.

9

Dalam sebuah penelitian komunikasi massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca atau pendengar atau penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadao mereka.

Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai, “Komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan – pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio film atau televisi. (Morrisan,2008)

Komunikasi massa pada dasarnya mempunyai proses yang melibatkan komponen yang berinteraksi Adapun fungsi dari komunikasi massa, yaitu :

▪ Menyampaikan Informasi (To Inform)

▪ Mendidik (To Educate)

▪ Menghibur (To Entertain)

▪ Mempengaruhi (To Influence) (Effendi, 1992)

1.4.2 Televisi

Tahun 1962 merupakan tahun pertama kali bagi Indonesia menyiarkan televisi, dimana saat itu TVRI menyiarkan secara langsung upacara kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1962 yang kala itu dianggap sebagai siaran percobaan. Pada 24 Agustus 1962 pukul 14.30 WIB, TVRI kembali melakukan siaran yang kali ini sudah dianggap resmi dengan menayangkan siaran langsung upacara pembukaan Asian Games ke- 4 dari

10

stadion Gelora Bung Karno, di . Tahun 1989 pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara umtuk membuka stasiun televisi swasta yakni RCTI yang menjadi televisi swasta pertama di Indonesia.

Gerakan reformasi pada tahun 1998 memucu perkembangan industri media massa khususnya media penyiaran elektronik yakni televisi. Seiring dengan itu kebutuhan masyarakat akan informasi juga semakin bertambah, yang kemudian diikuti juga oleh kemunculan televisi – televisi swasta lain seperti

SCTV, Trans TV, Metro TV, Global TV, dan masih banyak lagi.

Perkembangan televisi juga sudah mulai naik dengan pesat sejak tahun

1991. Semakin banyak perusahaan televisi bermunculan untung mewadahi

“pasarnya” masing-masing. Salah satu inovasi yang ada ialah terciptanya televisi-televisi lokal yang juga memenuhi kanal-kanal media pertelevisian, hingga munculah UU Penyiaran No 23 Tahun 2002 yang mengatur bagaimana penyiaran dimasyarakat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, televisi lokal yang cukup sukar menjangkau “pasar” yang sudah lebih dahulu menikmati siaran televisi nasional perlahan mulai mengikis jumlah daripada televisi lokal itu sendiri. Keterbatasan pemasukan, stasiun lokal sulit memproduksi sendiri program yang bisa bersaing dengan tayangan-tayangan dari Jakarta. Padahal setiap harinya mereka harus bersiaran sekian jam. Akibatnya yang tampil adalah program-program ‘amatiran’ yang dibuat dengan dana, keterampilan, fasilitas, dan waktu terbatas. (Armando,2009)

Lalu kemudian terciptalah kebijakan penyiaran yang dirasa dapat sama- sama menguntungkan media penyiaran kususnya televisi yaitu pertama, dengan sistem afiliasi, mereka tidak harus mengeluarkan biaya tinggi untuk

11

melahirkan sekian jam program setiap hari karna dalam strategi ini televisi nasional akan bekerjasama dengan berbagai televisi lokal dalam satu gabugan beberapa perusahaan televisi. Kedua, mereka akan memperoleh jatah share iklan yang harus dibagi oleh stasiun induk jaringan. Ketiga, karena mereka tidak mesti bersaing dengan stasiun nasional, mereka bisa menarik pengiklan dalam ranah lokal.

1.4.3 Program Televisi

Pada dasarnya stasiun televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan beragam. Berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu program Informasi (news) dan

Hiburan (entertainment).

Menurut Vane-Gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program yang dimaksud dengan daya tarik ialah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Tayangan program informasi di televisi banyak memberikan informasi kepada khalayak untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap suatu hal. Dalam media penyiaran, tim redaksi televisi harus menyajikan berita dengan baik dari pendapat narasumber yang relevan secara langsung dan orsinil.

Program informasi (news) merupakan jenis siaran yang memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada khalayak. Daya tarik dari program news adalah informasi, yang dijual ke pemirsa. Jadi program informasi tidak hanya program berita, dimana presenter membacakan berita

12

tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk talkshow, seperti wawancara dengan reporter, orang terkenal, atau dengan siapa saja (Morrisan,

2008:25).

1.4.3.1 Program Faktual

Jenis program yang termasuk kedalam program faktual yakni

program berita, features, dokumentar, program reality show, serta talk

show. Dalam memproduksi program faktual, stasiun media penyiaran

harus menerapkan ketentuan etika jurnalistik dengan mengindahkan

prinsip akurasi, keadilan, ketidakberpihakan, serta prinsip menghormati

narasumber.

1.4.3.2 Program Berita

Program informasi tidak hanya tentang program berita dimana

presenter atau penyiar membacakan berita, tetapi juga segala bentuk

penyajian informasi seperti talk show (perbincangan). Program

informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu berita keras (hard

news) dan berita ringan (soft news).

Hard News

Hard news (berita keras)merupakan berita yang harus disampaikan langsung kepada masyarakat agar tidak basi atau berita mengenai suatu peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi.

Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja seperti breaking news hingga program yang berdurasi

13

30 menit, bahkan satu jam. Suatu program berita terdiri dari berbagai jumlah berita keras atau dapat dikatakan sebagai kumpulan dari berita keras

(Morissan, 2011:219). Berita keras terbagi menjadi beberpa bentuk yaitu :

• Straight News, atau berita langsung merupkan berita singkat (tidak

detail) hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup

5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu

peristiwa yang diberikan. Berita dalam jenis ini sangat terikat dengan

waktu (deadline) karena informnasinya sangat cepat basi, jadi harus

segera di sampaikan kepada audience.

• Feature, suatu program berita yang menampilkan berita ringan seperti

informasi mengenai tempat wisata atau tempat liburan yang menarik.

Jadi feature merupakan berita ringan namun menarik, dalam artian

“menarik” yaitu menyajikan informasi yang lucu, unik, aneh,

menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Berita semacam ini dapat

dikatakan sebagai berita soft news karena tidak terikat dengan waktu

penayangan, namun memiliki durasi yang singkat dan masih menjadi

bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori

hard news.

• Infotaiment, kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu

information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti

hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi

mengenai kehidupan seorang yang dikenal masyarakat atau selebiriti.

14

Namun infotainment juga salah satu bentuk berita keras karena

memuat informasi yang harus segera ditayangkan.

Soft News

Soft news atau berita ringan adalah segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (in-depth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah : current affair, magazine, dokumenter dan talkshow atau bincang-bincang. (Morrisan, 2011:221).

• Current Affair, pengertian current affair adalah “persoalan kekinian”.

Current affair adalah program yang menyajikan informasi terkait

dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat

secara lengkap dan mendalam, serta cukup terikat dengan waktu dalam

hal penayangan namun tidak seketat hard news.

• Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan namun

mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan

durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program

tersendiri dan terpisah dari program berita.

• Dokumenter, program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran

dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

15

• Talk show, program talk show atau perbincangan merupakan program

yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu

topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).

1.4.4 Berita Kriminal

Secara harafiah kriminologi berasal dari kata ”crime” yang berarti kejahatan atau penjahat. Pengertian harafiah tersebut memberikan kata pada suatu pengertian yang sempit bahkan dapat juga merumuskan pada pengertian yang salah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita kriminal adalah berita atau laporan mengenai kejahatan. Berita yang termasuk ke dalam berita kejahatan diantaranya adalah pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, pencopetan, pencurian, perampokan, narkoba, tawuran, penganiayaan dan sebagainya yang melanggar hukum.

Suatu informasi yang menyajikan suatu berita kriminal yang membahas suatu kejahatan dan kekerasan didalam lingkup hukum yang ada di Indonesia, dalam pembuatan atau pencarian data yaitu data yang di tempat kejadian perkara dan mempunyai fakta dan aktual yang bersinggungan dengan badan hukum.

Berita kriminal dalam materi berita crimes (kriminal) adalah peristiwa berita yang pasti akan mendapat tempat bagi pemirsa atau penonton karena berita-berita ini menyangkut masalah keselamatan manusia. Dalam pendekatan psikologi, keselamatan menempati urutan pertama bagi kebutuhan

16

dasar manusia, sehingga tidak heran apabila berita tersebut memiliki daya rangsang tinggi bagi pemirsanya.(Deddy Iskandar 2006)

Berita semacam ini jika disiarkan melaui media televisi akan berpengaruh lebih kuat dibandingkan melalui media cetak. Hal ini disebabkan karena informasi yang disampaikan melalui televisi dapat diterima dengan dua indera sekaligus secara simultan dan bersamaan. Sehingga selain dapat melihat, pemirsa juga dapat mendengar apa yang diberitakan.

Berita kriminal dapat dikatakan sebagi tipe berita keadaan darurat, yaitu keadaan yang menciptakan drama dan emosi, gempa bumi, kerusuhan, perang, kejahatan (kekerasan), kebakaran atau kecelakaan, memperlihatkan bahaya atau petualangan yang akan menangkap perhatian dan kekhawatiran pemirsa.

Berita kriminal juga dapat diartikan sebagai program berita yang menayangkan berita-berita berbau kriminalitas, kekerasan atau perbuatan yang melanggra hukum dan mampu menarik perhatian khalayak untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Berita kriminal dikemas berbagai macam hal seperti hard news, investigasi, komedi, soft news, pendalaman kasus permasalahan kriminal yang akan di bahas. Berita kriminal juga di kemas tidak dari sisi pelaku atau korban kejahatan saja, tetapi bisa di buat dari sisi profil seseorang yang di dunia kriminal sepertihalnya hansip, polisi, dan lain-lain. Berita kriminal tidak hanya menampilkan kekerasan tetapi bisa menayangkan suatu perita pesan dan tips tentang kriminal supaya audiens berhati dalam menangulangi dan mengatasi tindak kriminal, karena kejahatan dapat di cegah. Pemirsa akan merasakan

17

emosi dan ingin tahu lebih banyak tahu tentang korban, penyelamatan dan

hasilnya. Bila keadaan darurat tersebut terjadi dekat rumah. Mereka bahkan

akan merasa lebih khawatir karena mereka lebih mungkin kenal dengan

seseorang yang terlibat. Kebutuhan mereka akan informasi lebih besar.

Mereka ingin tahu mengapa kejadian tersebut terjadi dan apa yang telah

dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa.

1.4.5 Manajeman Program siaran

Pada dasarnya manajeman program siaran merupakan perencanaan dalam mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya strategi yang tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Onong,

2004:28). Menurut Stoner dalam (Morissan, 2013:135) Manajeman didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

Perencanaan Program

Perencanaan program televisi pada dasarnya bertujuan memproduksi

atau membeli program yang akan ditawarkan kepada pasar audien. Pada

umumya tujuan dari suatu program yaitu, untuk menarik dan mendapatkan

sebanyak mungkin audien. Menurut Peter Pringle (1991) dan rekannya: The

programmer target a general audience and attempt to response to

the preferences of those persons who area available to view. Yang berarti

18

“Pengelola stasiun televisi menargetkan suatu audien umum dan berupaya memberikan respons atas kesukaan/preferensi dari orang – orang yang tengah menonton”. Dengan demikian, pengelola program stasiun televisi harus mengarahkan programnya kepada segmen audien tertentu yang tersedia pada waktu siaran tertentu.

Dalam media televisi, perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisisi), serta penjadwalan program untuk menarik minataudienpada waktu terntentu.

Bagian program dalam media televisi harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan stasiun saingan, ketika suatu program akan ditayangkan pada pukul 04.30 WIB setiap hari Senin – Jum’at. Maka, pengelola program harus melihat apa yang ditayangkan televisi saingan pada jam tersebut. Ketersediaan audienpada setiap bagian waktu siaran menjadi faktor untuk menentukan dan mempertimbangkan secara cermat pengelolaan program stasiun televisi dalam pemilihan program dan menentukan waktu penayangan program. Pengelola program televisi juga harus memperhatikan siapa audienyang menonton televisi pada waktu – waktu tertentu. Pengelola program televisi harus mengetahui siapa audien yang menonton televisi pada waktu – waktu tertentu. Pada dasarnya setiap jam memiliki komposisi audien yang berbeda. Mengetahui siapa audience televisi pada waktu tertentu sangat penting dalam menentukan program yang akan ditayangkan.

19

Perencanaan program pada dasarnya bertujuan untuk memproduksi atau membeli program yang akan ditawarkan kepada pasar audience.

Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audience yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program yang tersedia.

Selain itu, tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin audien. Namun, dalam media televisi jumlah audien yang banyak bukanlah menjadi satu-satunya tujuan lain selain mendapatkan audien yang besar. Menurut Edwin T For TV, Radio and Cable (1994) terdapat lima tujuan penanyangan suatu program televisi komersial yaitu :

1. Mendapatkan sebanyak mungkin audien

2. Target audien tertentu

3. Prestise

4. Penghargaan

5. Kepentingan Publik

Pendistribusian program, yaitu bagaimana mengirimkan program

dan kapan waktu siar yang tepat bagi program tersebut. Hal pertama

menyangkut proses pengiriman program dari transmisi hingga diterima

audien melalui pesawat TV dan Radio. hal kedua, mengenai pemilihan

waktu siar yang tepat bagi program. Pemilihan waktu siaran yang tepat

berperan cukup penting dalam membantu keberhasilan pada program yang

telah direncanakan.

20

Stasiun penyiaran nasional sangat menyadari pentingnya peran

stasiun relai dalam menyebarluaskan siaran atau stasiun lokal afiliasi

dalam sistem penyiaran berjaringan. Keputusan mengenai saluran

(channel) siaran mencakup kegiatan memilih, mengelola, dan memberikan

motivasi kepada stasiun relai atau stasiun afiliasi yang akan membantu

media penyiaran menyebarluaskan programnya kepada audience.

Produksi Program

Kata kunci dalam memproduksi atau membuat program adalah ide

atau gagasan. Dari ide atau gagasan yang dihasilkan, kemudian

diwujudkan melalui produksi. Ide atau gagasan dapat berasal dari mana

saja dan dari siapa saja, terkadang gagasan untuk membuat program dapat

berasal dari media massa seperti, dari siaran radio, surat kabar, dan lain

sabagainya. Dengan demikian, setiap program selalu dimulai dari ide atau

gagasan.

Media penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu

siarannya dan tidak akan berfungsi apa – apa tanpa tersedia program yang

akan disiarkan. Media penyiaran dikenal oleh khalayak dari berbagai

program yang ditayangkan, rata – rata stasiun televisi melakukan siaran

selama 20 jam dalam satu hari, bahkan beberapa televisi melakukan siaran

selama 24 jam nonstop.

Dalam media penyiaran televisi bagian pemberitaan tidak dapat

bekerja sendiri atau hanya mengandalkan reporter maupun kameramennya

dalam mencari berita. Tetapi, juga memanfaatkan informasi yang berasal

21

dari beberapa media massa misalnya surat kabar atau kantor berita. Stasiun

televisi juga kerap menggunakan gambar dari video amatin untuk

keperluan produksi berita.

Stasiun televisi bersaing untuk merebut perhatian penonton dalam

setiap program siarannya termasuk program berita. Hampir setiap stasiun

televisi di Indonesia memiliki program berita. Stasiun televisi redaksi

berita dan tim liputan sebagai bagaian dari struktur organisasi stasiun

televisi. Namun, pada bagian pemberitaan memiliki struktur, sifat, dan

pola kerja yang tidak sama dengan unit lainnya. Keberhasilan bagian

pemberitaan stasiun televisi, tak lepas dari peran penting reporter dan juru

kamera yang bertugas dilapangan serta korlip di ruang redaksi yang

mengarahkan. Disisi lain, peran produser dan eksekutif produser juga tak

kalah penting dalam menyusun program.

Eksekusi Program

Strategi penayangan program yang baik sangat ditentukan

bagaimana cara menyusun atau meletakkan berbagai jenis program yang

akan ditayangkan pada suatu periode yang sudah ditentukan. Bagian

program harus bisa menganilisis dan memilah milah setiap bagian waktu

siaran untuk mendapatkan berbagai audien yang diinginkan.

Stasiun televisi harus bisa menentukan audien secara realistis.

Siaran berita sangat penting jika ditayangkan pada, pagi hari, tengah hari,

malam hari, dan tengah malam. Tetapi siaran berita akan menjadi sia – sia

bila ditayangkan sesudah pagi menjelang siang dan di senja hari sebelum

22

malam. Hal ini dikarenakanprogram berita tidak dapat bersaing dengan

waktu tayang utama acara hiburan, kecuali suatu peristiwa besar yang

sedang berlangsung dan ingin diketahui masyarakat.

Pengawasan dan Evaluasi Program

Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja

yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan dengan efektif.

Misalnya, jumah audien yang menonton pada program stasiun penyiaran

dapat diukur dan diketahui melalui laporan riset rating. Jika audien yang

tertarik dan mengikuti tayangan program yang disirakan lebih rendah,

maka proses pengawasan mencakup kegiatan pengenalan terhadap

masalah dan memberikan pengarahan untuk dilakukan diskusi agar

mendapatkan solusi.

Strategi Penayangan

Pengelola program idealnya akan berupaya agar audiens dapat

terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran.

Namun kenyataannya tidak ada media penyiaran yang seluruh acaranya

disukai oleh audien. Suatu media penyiaran mungkin acara populer yang

banyak disukai publik, tetapi bisa jadi lebih banyak acara – acara yang

kurang populer atau mungkin ada acara baru yang sama sekali belum

dikenal (Morissan, 2013: 2015).

Dalam mengelola program siaran, pada bagian program suatu

media penyiaran harus menyadari suatu prinsip dasar siaran bahwa setiap

menit dalam setiap hari waktu siaran memiliki perhitungan sendiri. Selain

23

itu, program siaran harus dapat bersaing dengan waktu makan, membaca

buku dan kegiatan pribadi yang dilakukan audiens di rumah atau dimana

saja.

Pembagian program televisi seringkali ditujukan sesuai dengan

demografis masyarakat tertentu dan sesuai dengan target penonton.

Pembagian waktu pagi, siang, sore, dan malam hari yang ditentukan oleh

Nielsen Audience Measurement berdasarkan data kecenderungan / life

style sampel penonton televisi di Indonesia di bawah ini :

• 02.00 – 04.59 : Early morning

• 05.00 – 08.59 : Morning time

• 09.00 – 11.59 : Day time

• 12.00 – 15.59 : Noon time

• 16.00 – 17.59 : Evening time

• 18.00 – 18.59 : Early prime time

• 19.00 – 20.59 : Central prime time

• 21.00 – 22.29 : Late prime time

• 22.30 – 23.59 : Night time

• 24.00 – 01.59 : Mid night

1.4.6 Audience Televisi

Seperti yang tertera pada kajian sebelumnya, pengelola media tidak bisa

membuat sebuah program berdasarkan minat atau seleranya sendiri,

pengelola program mungkin memiliki selera yang sangat bagus tapi belum

tentu atau bukan menjadi jaminan bahwa public juga akan menyukainya.

24

Persaingan media penyiaran sejatinya adalah persaingan memperebutkan perhatian audience, untuk itu pengelola media penyiaran harus memahami dengan cermat siapa audience mereka dan apa kebutuhannya.

Audience adalah pasar, dan program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan. Hal ini sama halnya dengan prinsip yang ada dalam dunia marketing sehingga programming televisi sangat erat kaitannya dengan marketing. Khalayak audience umum bersifat heterogen, maka cukup sulit bagi media dalam mencakup atau melayani semua kebutuhan audience.

Strategi adalah program untuk mencapai tujuan organisasi dalan pelaksanaan misi. Kata “program” dalam sebuah definisi berarti menyangkut suatu peranan aktif, sadar, dan rasional yang dimainkan oleh manager dalam perumusan strategi organisasi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. (Morrisan,2009)

Beberapa strategi lainnya menurut Morissan adalah dengan tetap mempertahankan program – program yang berhasil pada posisinya sekarang. Audiens umumnya sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi kegemarannya, jika suatu program merubah jadwal dapat kehilangan audiensnya.

25

1.4.7 Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti jendral

atau panglima, sehingga strategi diartikan ilmu kepanglimaan (Gulo,

2008). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata strategi

yaitu: “Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu di perang dan damai; Ilmu dan seni

memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh di perang, dikondisi

yang menguntungkan”.

“Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus”. Dengan memahami beberapa definisi dari para

ahli, maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu taktik atau cara

untuk mencapai suatu tujuan dengan mempertimbangkan kelebihan dan

kekurangannya. Selain itu, Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(Planning) dan manajemen (Management) untuk mencapai suatu tujuan.

Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus

mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2013).

1.4.8 Strategi Programming

Ketatnya persaingan industri media, kualitas program menjadi

suatu hal yang dipandang sebagai syarat penting untuk memenangkan

persaingan dalam memperebutkan konsumen atau audien. Oleh karena itu,

pemilik dan

pengelola stasiun televisi mengembangkan dan membuat program acara

yang menarik. Karenanya, pengelola stasiun TV berusaha untuk

26

mengembangkan kebijakan bersaing dengan menargetkan kelompok audien tertentu. Dengan orientasi membuat program yang baik agar memikat audien, aktifitas dalam perencanaan program (programming) menjadi lebih efisien dan efektif. Orientasi institusional pada televisi dapat berbeda antara satu dengan yang lain, orientasi ini yang akan mempengaruhi kebijakan programming masing- masing televisi.

Programming merupakan sebuah proses dalam menyeleksi dan menjadwalkan program yang dilakukan oleh programmer (Eastman &

Ferguson, 1996).

Aktifitas programming memerlukan strategi dan taktik. Strategi programming berguna untuk menetapkan apa yang harusnya dilakukan untuk mencapai visi, misi serta tujuan dari media penyiaran khususnya dalam hal ini adalah media televisi. Strategi programming yang diungkapkan oleh Sydney W.Head dalam Susan Eastman Tyler (2012) meliputi 5 elemen yaitu :

1. Compability (Kesesuaian)

Program acara disusun sesuai keseharian khalayak yang tentu saja

tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya dalam setiap waktu.

Maka dari itu, perlu adanya scheduling yang paten dalam penyusunan

program acara dengan jenis dan isi program yang berbeda untuk

menyesuaikan situasi dan kondisi dari para audience-nya.

2. Habbit Formation (Membangun Kebiasaan)

Kebiasaan audience harus dibangun melalui sebuah program acara.

Tidak heran apabila terkadang timbul ketertarikan yang lebih dari

27

audience terhadap program tersebut atau lebih akrab dikenal dengan

istilah fanatic yang membuat pemirsa enggan meninggalkan program

yang sedang berlangsung.

3. Control of Audience Flow (Mengatur Alur Penonton)

Mengontrol alur penonton juga bisa ukur dengan cara

mempertahankan audience agar tetap pada channel televisi yang

diminati tanpa berpindah pada channel lain. Upaya ini bisa dilakukan

dengan berbagai macam cara seperti dengan metode countering

(menyajikan program acara berbeda dengan televisi lain) atau metode

blunting (menyajikan program yang serupa atau mirip engan televisi

lain)

4. Conservation of Program Resources (Pemeliharaan Sumber Daya

Program)

Bukan hanya penonton saja yang harus dipelihara, isi atau konten

program juga termasuk dalam aspek penting yang harus diperhatikan

utamanya bagi seorang produser seperti pemilihan konten dan isi

daripada programnya merupakan salah satu contoh dari peng

aplikasian pemeliharaan sumber daya program. Misalnya dalam

mengemas ulang suatu materi dengan menggunakan pendekatan atau

penyajian yang berbeda.

5. Breadth of Appeal (Daya Tarik Luas)

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah minat dan kesukaan

para audience-nya. Sehingga penting bagi televisi untuk

28

mengupayakan produksi program televisi yang menarik serta dapat

memenuhi kebutuhan dan ketertarikan dari audience atau pemirsanya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil refrensi dari beberapa pustaka serta menggunakan teori tertentu untuk memperkuat dan mempertajam analisa. Penelitian dengan judul “Strategi Program Pancet

Kecrek iNews TV Dalam Mengubah Stigma Audience Terhadap Berita

Kriminal” dengan menggunakan teori strategi Programming dari Sydney

W.Head. Namun sebelumnya pernah ada penelitian yang serupa dengan fokus pembahasan mengenai strategi program berita.

Skripsi karya Risky Satrio Putro yang berjudul “Proses Produksi

Program Berita Pancet Kecrek Di iNews Tv Surabaya” perspektif manajeman penyiaran berdasarkan pengamatan tahap produksi dan mekanisme kerja di lapangan serta analisis dari naskah berita hingga penayangan dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.Berbeda dengan pembahasan peneliti yang meneliti tentang strategi program Pancet

Kecrek dalam menyajikan beritanya.

Selain karya skripsi diatas, peneliti juga menambah refrensi milik

Fajar Juned Prayudi mahasiswa Broadcasting fakultas ilmu komunikasi

Universitas Mercubuana Jakarta angkatan 2004 yang berjudul “Strategi

Redaksi Program Berita Kriminal Patroli ” dan skripsi karya

Isyana Tungga Dewi Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah yang berjudul “Strategi Programming MNC TV Dalam

Mempertahankan Program Dakwah” juga menjadi refrensi peneliti dalam mengambil judul dan pembahasan.

29

1.5 Kerangka Berfikir

Program Pancet Kecrek iNews TV

Strategi Programming Dalam

Mengubah Stigma Audience Terhadap Berita Kriminal

Strategi Programming Sydney W.Head

Compability Habbit Control of Conservation of Breadth of Audience program (Kesesuaian) Formation appeal Flow resources

Studi Deskriptif Kualitatif

Analisis Data

Kesimpulan

Member Check

30

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Riset

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

pendekatan deskriptif kualitatif, karena penelitian ini akan memberikan

deskripsi atau gambaran mengenai strategi program berita dalam

mengubah stigma audience pada berita kriminal. Dengan menggunakan

metode kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata – kata, gambar, dan

bukan angka. Semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang sedang diteliti. Dengan demikian laporan peneliti akan

berisi kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Data yang diperoleh dapat berupa atau berasal dari naskah wawancara,

catatan lapangan, dan dokumenstasi, lainnya. `

Menurut Ruslan (2003) penelitian kualitatif bertujuan untuk

mendapatkan pemahaman yang bersifat umum terhadap kenyataan sosial

dan perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih

dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan

sosial yang menjadi fokus penelitian dan kemudian ditarik suatu

kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan – keyataan

tersebut

1.6.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian : iNews Biro Jawa Timur,

Jl. Taman Ais Nasution no 38 Surabaya

Waktu Penelitian : Januari – Maret 2020

31

1.6.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam hal ini sumber data utama yang digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah kata – kata dan tindakan, selebihnya ialah data tambahan

seperti dokumen. (Meleong : 2010, 157). Untuk melengkapi sumber data

dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

• Data Primer

Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan sumber data

premier yaitu data hasil wawancara mendalam (in depth interview)

dengan Kepala Biro MNC Biro Jatim dan Executif Produser iNews

sekaligus produser program pancet kerek untuk menjadi informan dan

menonton langsung tayangan program Pancet Kecrek.

• Data Sekunder

Untuk data sekunder peneliti dapatkan dari arsip berita melalui

berbagai media internet, buku – buku, dan catatan maupun laporan

produksi program Pancet Kecrek yang berkaitan dengan penelitian ini.

1.6.4 Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan (Tanzeh, 2009: 57). Untuk memperoleh

data dan segala informasi yang dibutuhkan, peneliti akan menggunakan teknik

pengumpulan data dengan berbagai cara berikut :

32

1.6.4.1 Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui

pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang hendak diteliti (Hadi, 1991: 136). Observasi dapat

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Sugiyono,

2003: 166). Dalam hal ini metode yang dilakukan oleh peneliti

yaitu, dengan dengan cara mengamati langsung program Pancet

Kecrek melalui tayangan di televisi dan kanal youtube iNews

Surabaya.

Peneliti akan melakukan pengamatan secara langsung pada

objek penelitian dan observasi yang dilakukan peneliti bertujuan

untuk mendapatkan data mengenai program berita Pancet Kecrek

yang meliputi materi, format, air personality dan lain sebagainya

yang berkaitan seputar program Pancet Kecrek..

1.6.4.2 Dokumentasi

Menurut Hamidi (2204: 72) metode dokumentasi

merupakan informasi yang berasal dari catatan penting baik dari

lembaga atau organisasi maupun perorangan. Dokumentasi

penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk

memperkuat hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2013: 240)

dokumentasi bisa berbentuk tulisan gambar atau karya – karya

monumentel dari seseorang. Untuk itu pengumpulan data penelliti

33

menggunakan teknik dokumentasi dengan mengumpulkan data

berupa berita maupun foto kegiatan yang berhubungan dengan

fenomena laporan penelitian.

1.6.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan cara penggalian data melalui dialog

antara peneliti dan responden (Muchlis, 2010: 104). Pengumpulan

data melalui teknik wawancara dapat dilakukan dengan cara

indepth interview, agar informasi yang di dapat dari subjek

penelitian secara jelas dan detail. Dalam hal ini, peneliti telah

menyiapkan instrument penelitian berupa pertayaan tertulis yang

akan dipertanyakan kepada informan sesuai dengan yang

ditentukan.

Saat proses wawancara, peneliti menggunakan telepon

seluler (handphone) untuk merekam percakapan antara peneliti

dengan narasumber atau informan. Adapun yang akan menjadi

informan pada penelitian ini yaitu Produser pelaksana program

Pancet Kecrek terkait dengan strategi program Pancet Kecrek

dalam mengubah stigma audience terhadap berita kriminal.

Selajutnya informan kedua yaitu Kepala Biro yang bertanggung

jawab terkait dengan penayangan program Pancet Kecrek.

34

1.6.5 Tekhnik Analisis dan Interpretasi Data

Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan teori yang

digunakan dan sesuai dengan kebutuhan yang dirasa sangat penting. Setelah

itu, peneliti memindah data dari hasil wawancara dan dianalisis secara

kualitatif sehingga fenomenan penelitian yang terjadi dilapangan dapat

digambarkan secara jelas.

Menurut Sugiyono (2014) hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif keabsahan data meliputi

uji validitas internal, validitas eksternal reabilitas dan objektifitas.

Jadi peneliti akan melakukan penelitian tentang bagaimana strategi

penayangan program Pancet Kecrek iNews dalam mengubah stigma audience

terhadap berita kriminal dengan menggunakan pisau bedah strategi

programming milik Sydney W. Head. Setelah proses pengumpulan data

melalui metode in depth interview berlangsung, peneliti masih akan

melanjutkan pengujian hasil analisis data yang telah dimiliki agar analisa data

bisa dikatakan akurat dengan cara meminta kesepakatan dengan narasumber.

Pelaksanaan kesepakatan ini bisa juga disebut Member Check, sebuah

model triangulasi data yang pelaksanaannya setelah satu periode pengumpulan

data selesai atau setelah mendapatkan suatu kesimpulan tersebut disepakati

bersama, maka pemberi data diminta untuk menandatangani kesepakatan

untuk dijadikan bukti bahwa peneliti telah melaksanakan Member Check

(Sugiyono,2014).

35

1.6.6 Pemeriksaan Keabsahan data

Dalam sebuah penelitian harus bisa memilih dan menentukan cara – cara

yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh dari

narasumber. Cara pengumpulan data dengan beragam teknik harus benar-

benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan dalam penelitian

yang dilakukan.

Keabsahan data (trustworthiness) dalam penelitian kualitatif dapat

dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan yang didasarkan pada kriteria

tertentu. Seperti pada kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan data yang

dilakukan dengan teknik triangulasi. Proses triangulasi yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah triangulasi sumber dan waktu.

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiono,

2014:123). Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengumpulkan data

dari berbagai sumber yang berbeda mengenai permasalahan yang diteliti atau

dikaji kemudian dibandingkan. Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi

waktu yaitu peneliti melakukan wawancara dengan informan diwaktu yang

berbeda.

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap satu hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan :

a. Perpanjangan Pengamatan

Dengan melkukan perpanjangan pengamatan, berarti peneliti

kembali terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan

36

mewawancara ulang narasumber yang pernah ditemui atuau baru

ditemui. Hal ini dilakukan bergantung pada kedalaman, keluasan, dan

kepastian data. Dalam perpanjangan pengamaytan untuk menguji

kredibilitas data penelitian difokuskan kepada pengujian terhadap data

yang telah diperoleh sebelumnya. b. Mengadakan Member Check

Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai denga pemberi data.

Apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai

penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila

perbedaannya tajam, maka penelitii harus mengubah temuannya

sesuai dengan apa yang ditemukan oleh pemberi data. Pelaksanaan

Member Check ini dapat dilakukan satu periode pengumpulan data

atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan. Setelah

disepakati bersama, maka para pemberi data diminta untuk

menandatangani persetujuannya supaya lebih otentik. Selain itu

juga sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan Member Check.

(Sugiyono, 2012)

37

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Sejarah iNews

iNewsTV merupakan televisi lokal terbesar di Indonesia. iNews TV merupakan anak perusahaan yang dinaungi oleh MNC Group yang merupakan perusahaan media terbesar di Indonesia. Bersama dengan televisi nasional lain dalam satu grup, iNews TV pertama kali diluncurkan dengan nama SUN TV pada tanggal 5 Maret 2008. Siaran perdana SUN TV semula hanya dapat dilihat secara terestrial di beberapa jaringan televisi lokal di Indonesia serta melalui Indovision,

Oke Vision dan Top TV. Sejak tanggal 26 September 2011, SUN TV mengubah namanya menjadi SINDOTV yang merupakan perwujudan dari sinergi SINDO

Media, bersama dengan SINDO Radio (Trijaya FM), Koran SINDO serta portal sindonews.com. Pada tanggal 23 September 2014 secara resmi Menteri

Komunikasi dan Informatika RI memberikan izin stasiun jaringan bagi

SINDOTV. Kemudian pada tanggal 6 April 2015, SINDOTV berubah menjadi iNewsTV yang merupakan singkatan dari Indonesia News Televisi. iNews Jawa

Timur merupakan televisi nasional yang memiliki jaringan televisi lokal terbanyak di seluruh Indonesia.

Dengan didukung jaringan yang luas, iNewsTV dipastikan akan mengangkat dan menonjolkan konten lokal dari masing-masing daerah. iNews

TV sebagai anak dari MNC Groups saat ini juga menerapkan startegi televisi berjaringan yang digunakan diseluruh anak perushaan MNC Groups. iNews memiliki peran di bagian pemberitaan yang disajikan oleh anak-anak naungan

MNC Group yakni RCTI, MNC TV, dan Global TV.

38

Gambar 2.1 Indeks Kualitas Program Berita Sumber : kpi.go.id 2.2 Visi Misi iNews

Sebagai televisi yang memberikan pelayanan penyiaran secara nasional iNews TV mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi :

1. Menjadi sebuah televisi nasional dengan konsep lokal berjaringan

yang menayangkan program-program referensi.

2. Memberikan informasi dan inspirasi yang kaya akan ragam konten

lokal, nasional, maupun internasional.

Misi :

1. Menyajikan informasi yang cepat, terpercaya, dan berimbang.

Meningkatkan potensi daerah dengan menyajikan informasi dan

hiburan lokal yang lengkap dan beragam.

2. Memberikan pelajaran dan turut serta dalam menjaga dan

melestarikan budaya nasional.

3. Menggerakkan ekonomi masyarakat melalui berbagai informasi

yang memberikan stimulus dan peluang usaha.

39

2.3 Motto dan Logo iNews TV

2.3.1 Logo iNews

Gambar 2.2 Logo iNews Sumber : doc. iNews

2.3.2 Identitas Lembaga Nama Perusahaan : PT. Tbk.

Nama Sebutn Saat Ini : iNews TV

Alamat :Gedung Bursa Efek Indonesia Lt. 12

Jl. Tais Nasution No. 21 Surabaya

Nomor Telepon : 031 – 99002702

Fax : 031 – 99002706

Twitter : @officialinewstv

Instagram : @inews_surabaya

Youtube : iNews Surabaya

Website : www.i-newstv.com

40

2.4 Segmentasi, Targetting, Positioning

2.4.1 Segmentasi iNews TV

Sebagai stasiun televisi lokal, iNews TV mengarahkan sasaran

pada masyarakat umum seperti halnya televisi yang berfokus pada

pemberitaan. iNews TV terus berupaya menayangkan program-program

informatif, menarik dan bermutu yang dapat menghibur semua golongan

usia, jenis kelamin, pekerjaan dan strata sosial dalam masyarakat di

seluruh Indonesia dengan aneka latar belakang budaya yang berbeda -

beda. Komposisi pemirsa iNews TV relatif seimbang untuk semua

kelompok umur.

Namun untuk iNews TV Surabaya sendiri memang memiliki target

khusus dalam penentuan targeting audience yakni lebih menyasar kepada

ibu-ibu dan remaja putri, pasalnya jam tayang untuk program yang

diproduksi oleh iNews Surabaya sendiri hanyalah pada pukul 10.00-11.00

WIB. Otomatis target penonton pada jam tayang ini biasanya didominasi

oleh ibu-ibu dan remaja putri.

2.4.2 Targetting iNews

Sebagaimana layaknya sebuah industri media penyiaran pada umum-

nya, iNews TV memiliki target menjadi sebagai satu-satunya televisi

berita yang paling dicari oleh masyarakat luas dalam hal pemberitaan.

Target Audience yang ingin dijangkau pertama kali tentu ialah kaum-kaum

terpelajar yang tentu dalam segi kebutuhannya pasti lebih banyak porsi

membutuhkan informasi yang dapat mereka gunakan dalam keseharian.

41

2.4.3 Positioning iNews

iNews TV memiliki positioning yang sangat kuat dibanding

dengan televisi berita lain yang ada di Indonesia.Hal ini terjadi

dikarenakan iNews TV didukung oleh jaringan yang cukup besar

naungan MNC Groups yang sudah memiliki kualitas sistem penyiaran

yang baik. Sehingga diawal kemunculan iNews sebagai televisi baru,

cukup membuat audience tertarik sehingga iNews mampu dengan

cepat untuk bersaing dengan televisi berita lainnya.

2.5 Profil iNews Biro Jawa Timur

iNews TV Biro Jawa Timur adalah stasiun televisi berjaringan

pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2008 dengan call sign Sun

TV. Sejak 2011 namanya berubah menjadi Sindo TV yang merupakan

bagian dari sinergi Sindo Media bersama Sindo Radio (sebelumnya

Trijaya FM) dan sindonews.com di mana segmentasi Sindo Media lebih

mengarah pada news. Pada 6 April 2015, SindoTV kemudian mengubah

namanya menjadi iNews Jawa Timur. iNews Jawa Timur mengudara

dengan program-program nasional selama 18 jam di seluruh jaringannya.

50% iNewsTV berisi news & information. Sedangkan sisanya berisi

variety show, features, entertainment, sport. Dari total waktu siar, 20%

di antaranya merupakan program lokal yang sangat beragam dan

diproduksi oleh stasiun tv lokal dengan kualitas televisi nasional.

Sebagai stasiun televisi lokl berjaringan pertama, iNews TV Biro

Jawa Timur juga ikut andil dalam jam tayang program yang telah terbagi

berdasarkan jadwal yang dibuat oleh iNews pusat. Setiap Hari Senin-

42

Jum’at pada pukul 10.00-11.00 WIB merupakan waktu siar konten berita

lokal yang diproduksi langsung oleh iNews TV Biro Jawa Timur yang

dapat disaksikan secara nasional. Dalam waktu 1 jam penayangan jam

lokal, iNews TV Jawa Timur memiliki 2 program yang mereka rancang

yakni Buletin iNews Jatim dan Program Berita Kriminal Pancet Kecrek.

Sebelumnya materi berita yang ditayangkan dalam program berita iNews

Jawa Timur, berisi peristiwa atau kejadian yang terjadi di wilayah

Propinsi Jawa Timur.

2.5.1 Kerabat Kerja iNews TV Biro Jawa Timur

Penanggung Jawab : Eko Purwanto

Penanggung Jawab : H. Ahmad Willyanto

Penganggung Jawab Teknik : H. Edi Susanto

Penganggung Jawab Keuangan : Ahmad Sugiri

Produser : 1. Yasmani Nur Adi

2.Grenda Sri Bhisma

3. Solihin Bahari

4. Tri Ambarwatie

Reporter : 1. Chaterin Nesia

2.Okky Ari Sandy

43

Kordinator Daerah : 1. Julis Marhono

2. Ganang Nugroho

3. Ibnu Batutah

Pengarah Acara : 1. Heribertus Ardhiawan

2. Tosan Aji Pidekso

Pemandu Gambar : 1. Miftakhul Arifin

2. Zevanya Tri Yuniar

3. Theo Wahyudi

4. Eriesky Eka Setiawan

Komputer Grafik : Teguh Gunawan

Penata Suara : Darmadi

Kameramen : 1. Soerjadi Soerjaningrat

2.Tambang Waskito Aji

44

2.5.2 Struktur Organisasi iNews

Driver

General Affair Admin Umum Security

Office Boy

Master Control Cameramen/ Editor/ Audioman Kepala Teknik IT Program Director/ Switcer/ Desain Grafis Studio

Kepala Biro

Produser Reporter

Eksekutif Produser Korda Kontributor News/ Produksi

Presenter/ Anchor

Account Executif Koordinator Sales dan Marketing Admin Marketing

Gambar 2.3 Struktur Organisasi iNews Sumber : Dok. iNews

2.5.3 Deskripsi Program Pancet Kecrek

Pancet Kecrek merupakan program berita yang tayang di iNews TV dan

diproduksi oleh iNews TV biro Surabaya. Tidak seperti program berita

lainnya, program ini khusus hanya menayangkan berita kriminal saja yang

terjadi dimasyarakat. Program ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2010

dengan nama program “Kecrek” namun program ini seringkali mengalami

45

perubahan jam tayang hingga akhirnya pada tahun 2017 Program ini kemudian berubah nama menjadi “Pancet Kecrek” dengan susunan crew dan konsep program yang berbeda.

Program Pancet Kecrek tayang setiap Senin-Jum’at pada jam 09.30-10.00

WIB. Dalam 1 episode terdiri dari 3 segment yang berdurasi total 30 menit, setiap satu segment-nya host hanya akan membahas 1 topik berita saja, hal ini pun dimulai dari tiga tahap yakni 1)introducing 2)Penyajian Video berita

3)baru kemudian host akan mengomentari berita yang ditayangkan. Jadi, dalam setiap episodenya akan ada 3 berita kriminal yang ditayangkan pada program ini.

Pancet Kecrek memiliki 2 penyaji berita yang telah tersusun dengan jadwal siaran yang berbeda, 2 penyaji ini adalah Cak Bro dan Cak Bedjo.

Kedua Penyaji ini bergaya layaknya preman yang membacakan berita seperti halnya sedang bercerita atau berkomunikasi dengan pemirsa secara langsung.

Sajian program ini juga ditampilkan dengan background didalam sel penjara yang diselaraskan pula dengan kostum yang digunakan oleh kedua penyaji.

Kedua host ini. Selain kostum dan latar belakang bahasa tutur (air personality) yang digunakan host dalam menyajikan program berita menggunakan bahasa slang atau bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa

Timuran atau biasa dikenal dengan bahasa Suroboyoan.

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai bagaimana strategi programing Pancet Kecrek iNews TV dalam mengubah stigma audience pada berita kriminal yang disajikan. kajian ini diadaptasi dari teori Strategi

Programming milik Sydney W.Head dalam buku Susan Eastmen 2013.

Strategi programing merupakan aspek yang sangat penting bagi sebuah industri media supaya acara yang mereka produksi bisa disukai masyarakat, produser dan tim manajemen harus benar-benar merancang strategi yang tepat supaya target audience pada acara ini tepat sasaran sehingga bisa menaikkan pula rating dan share program televisi tersebut.

3.1 Profile Subjek Penelitian

1. Informan Pertama

Nama : H. Ahmad Willyanto

Jabatan : Kepala Biro MNC Jawa Timur

2. Informan Kedua

Nama : Yasmani Nur Adi

Jabatan : Executive Produser iNews Surabaya & Produser Pancet

Kecrek

3. Informan Ketiga

Nama : Sutaji (Cak Bedjo)

Jabatan : Host Pancet Kecrek

46

47

4. Informan Keempat

Nama : Anang Supriyono (Cak Bro)

Jabatan : Host Pancet Kecrek

3.2 Analisis Strategi Pemrograman Pancet Kecrek iNews TV

Strategi pemrograman merupakan menu sajian yang akan

disajikan oleh iNews TV Biro Jawa Timur untuk membentuk

karakter medianya supaya dapat disukai oleh pemirsanya. Televisi

merupakan media dengan strategi penayangan audio dan visual,

namun dalam hal strategi programan kualitas gambar visual dan

audio yang baik saja ternyata tidaklah cukup. Kemampuan

mengolah konten yang menarik bagi audience juga merupakan hal

penting yang harus dipertimbangkan dengan matang agar program

tersebut ingin dikategorikan sebagai program yang berhasil.

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) peneliti yang

dilakukan di Kantor iNews TV Biro Jawa Timur cara yang

digunakan tim produksi iNews dalam mengemas program

beritanya agar bisa digemari masyarakat atau audience-nya. Hal

tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Biro MNC

Jawa Timur Ahmad Willyanto yang mengatakan bahwa:

“iNews TV ini kan televisi berita tentunya kami Ingin menjadi televisi berita yang paling dicari, dan dijadikan refrensi buat seluruh masyarakat. Baik dicari dari segi konten-nya dan angle pemberitaan yang kita sajikan harus berbeda dengan televisi lain”

48

Hal yang sama disampaikan oleh produser program Pancet Kecrek sekaligus ekskutif produser iNews TV yang mengungkapkan bahwa:

“Pancet Kecrek ini program berita kriminal tapi karna audience kita kan kebanyakan ibu-ibu dan remaja putri jadi ya kita menyesuaikan angle berita dengan sudut pandang kearah wanita”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa strategi programming yang diterapkan dalam program iNews TV Biro Jawa

Timur sesuai dengan strategi programming milik Sydney W.Head yang didalamnya mencakup :

1. Compability (Kesesuaian)

Strategi kesesuaian meliputi kesesuaian penjadwalan, tipe program,

dan persoalan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan pemirsa.

Oleh karena itu, media harus membuat program yang sesuai dengan

kesearian pemirsanya dan selalu berbeda-beda dari waktu ke waktu.

Maka, diperlukan pemilihan dan penjadwalan program yang tepat.

2. Habbit Formation (Membangun Kebiasaan)

Kebiasaan audience juga bisa dibangun melalui sebuah program

acara. Biasanya pembentukan kebiasaan ini bermula dari

penjadwalan yang sama, dan dilakukan secara rutin. Kebiasaan yang

dibangun ini pula yang nantinya akan menancap di ingatan pemirsa

dan kemudian tarafnya akan meningkat sebagai fans dalam program

acara yang telah dibuat.

49

3. Control of Audience Flow (Mengatur Alur Penonton)

Pengontrolan alur pemirsa merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan dalam memaksimalkan jumlah audience yang mengalir

dari tayangan sebelumnya. Bukan hanya itu saja, strategi ini juga

dapat meminimalkan audience untuk mengalihkan saluran ke pihak

pesaing.

4. Conservation of Program Resources (Pemeliharaan Sumber Daya

Program)

Pemeliharaan sumber daya program ini dimaksudkan agar program

bisa dipakai lagi atau di upgrade suatu saat nanti. Selain itu,

ketersediaan materi juga harus benar-benar diperhitungkan dengan

matang, sebagai pendukung program terkadang perlu juga

ditingatkan dengan pendekatan dan cara penyajian yang berbeda.

5. Breadth of Appeal (Daya Tarik Luas)

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah minat dan kesukaan

para audience-nya, aspek ini juga merupakan aspek penting karna

dengan menjadi program yang menarik otomatis stasiun televisi

akan mendapatkan keuntungan dengan cara semaksimal mungkin

menarik perhatian audience sesuai dengan kebutuhan audience.

Perbedaan minat dari audience dan hal yang disukai oleh pemirsa

harus turut serta dijadikan pertimbangan oleh produser sehingga

semuanya dapat diakomodir dalam program yang disajikan.

50

3.2.1 Strategi Programming Compability (Kesesuaian)

Sebagai media informasi iNews TV biro Jawa Timur

memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang

baik, kontrol dan perekat social dimasyarakat, serta melestarikan

budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat

melalui penyelenggaraan penyiaran yang menjangkau seluruh

wilayah Jawa Timur.

Program acara disusun sesuai keseharian khalayak yang

tentu saja tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya dalam

setiap waktu. Maka dari itu, perlu adanya scheduling yang paten

dalam penyusunan program acara dengan jenis dan isi program

yang berbeda untuk menyesuaikan situasi dan kondisi dari para

audience-nya.

Kesesuaian pada dasarnya bukan hanya mengarah kepada

siapa saja yang menonton program Pancet Kecrek saja,

melainkan hingga pada tahap kebiasaan audience, lifestyle, serta

rutinitas audience nya pada jam tayang dari program tersebut.

Kesesuaian terhadap audience sebenarnya tidak bisa disamakan

karena pada dasarnya segementasi dan tergetting media

penyiaran itu berbeda-beda.

Program Pancet Kecrek ditayangkan pada pukul 10.30-11.00,

iNews TV biro Surabaya beracuan pada riset AC Neilsen

dimana pada jam tersebut hampir 60% audiencenya adalah

kaum perempuan usia 25-45 Tahun, sehingga program ini

51

disajikan sesuai gaya yang sekiranya akan diminati oleh kaum perempuan. Hal itu diungkapkan oleh produser program Pancet

Kecrek, Yasmani Nur Adi :

“Pancet Kecrek ini program berita kriminal tapi karna audience kita kan kebanyakan ibu-ibu dan remaja putri jadi ya kita menyesuaikan angel berita dengan sudut pandang kearah wanita”

Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa produser program Pancet Kecrek menyesuaikan konten berita yang akan ditayangkan sesuai dengan kondisi daripada pemirsanya.

Kemudian hal ini juga diperkuat oleh penyaji berita yang mengatakan :

“Harusnya sih sudah sesuai ya, kita menyajikan sesantai mungkin anggep audience kayak ngobrol sama kita dan kita yang cerita kemereka. kayak teman Maksute ya gak usah menggurui pemirsa Cuma nuturi ojok ngene ojok ngene gitu aja, tapi yak an kita punya pedoman penyiaran jadi ya tetep patuh” Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa yang telah dilakukan oleh penyaji program Pancet Kecrek juga telah sesuai dengan strategi programming kesesuaian. Dengan berpedoman kepada riset audience menunjukkan bahwa segmentasi program nya wanita secara otomatis menyajikan konten dengan unsur sudut pandang perempuan.

52

3.2.2 Strategi Programming Habbit Formation (Membangun

Kebiasaan Audience)

Selayaknya program yang dicintai oleh pemirsanya,

program Pancet Kecrek memiliki penggemar tersendiri, hal ini

didapatkan peneliti saat mewawancarai penyaji berita atau host

Pancet Kecrek yang berkata:

“Saya pernah kok sampai di telfon salah satu pemirsa yang bilang kalo dia menjadi lebih gampang menjelaskan kepada anak-anaknya soal kriminal ini seperti apa? Karna kan mereka tinggal nyonto saja apa yang kita bawakan di Pancet Kecrek”

Dalam statement tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

ada kebiasaan dari audience yang dibangun, stigma tentang

berita kriminal yang menegangkan atau menyeramkan dan

sering sekali dianggap tabu untuk dijelaskan menjadi bergeser

keranah edukasi. Pendapat lain juga dipertgas oleh Kepala Biro

MNC Jawa Timur :

“…soalnya ada unsur budaya jawa timur yang dibawa dalam penyampaian berita Jangan salah lho bahkan pancet kecrek ini sudah punya banyak penggemar tersendiri yang bahkan sampe ngikutin gaya mereka berdua”

Sehingga peneliti menyimpulkan dalam strategi

Membangun Kebiasaan audience sudah dilakukan dengan

maksimal mengingat banyak respon dari audience yang

53

cenderung positif hingga sampai pada tahap peniruan atau

pengulangan informasi yang mereka dapatkan sebelumnya pada

program Pancet Kecrek.

3.2.3 Strategi Programming Control of Audience Flow (Mengatur

Alur Penonton)

Program ini ditayangkan setelah program buletin iNews

Jawa Timur, sebuah program berita yang disajikan oleh anchor

yang membahas 8-10 berita jawa timur yang disiapkan tim

redaksi. Peneliti mengamati bahwa ada strategi

counterprogramming yang diterapkan oleh iNews TV. Setelah

Pancet Kecrek pun iNews kembali dengan program berita dari

pusat dalam program iNews Siang.

“iNews ini kan TV berita, ya pasti programnya mengedepankan ke berita hampir seluruh tayangan iNews memang berita, , cuman karna kita ini biro jadi segmentasi kita ya mau nggak mau kita ikutin jam tayang dari pusat yang dimana fokusnya jadi lebih sempit yaitu ibu-ibu dan remaja putri, kita gak bisa request dan atur sendiri jadwal programnya”

Jawaban dari Kepala Biro MNC Jawa Timur ini juga

dipertegas oleh produser daripada program Pancet Kecrek.

“Berita kriminal yang kesannya keras, kita modifikasi jadi lebih ringan dan santai agar pemyampaiannya mudah di pahami. Jadi setelah nonton pakem berita di buletin iNews

54

Jatim yang serius langsung ada program berita yang semi santai ya Pancet Kecrek terus setelahnya lanjut program Jakarta biasnya kalo nggak gitu ya blockingan iklan”

Berdasarkan hasil wawancara terkait strategi bagaimana

menontrol alur penonton sudah dijalankan namun belum

maksimal mengingat strategi counterprogramming antara

program sebelum dan sesudah Pancet Kecrek belum

menggambarkan kualitas rating dan share yang baik, sehingga

kurang bisa menjamin bagaimana controlling daripada audience

agar tetap staytune pada iNews.

3.2.4 Strategi Programming Conservation of Program Resource

(Pemeliharaan Sumber Daya Program)

Dalam pembuatan suatu program, pemeliharaan sumber

daya program merupakan aspek yang juga sangat penting, hal

ini bertujuan agar program yang diproduksi semakin menarik

dan tidak monoton, maka dari itu diperlukan upgrading atau

bahkan inovasi yang diciptakan tanpa merubah ruh atau ciri khas

dari program tersebut.

Program Pancet Kecrek sendiri sudah pernah menerapkan

inovasi-inovasi dalam penyajian beritanya.

“Mungkin ya upgrading guyonannya, tapi dulu kita juga pernah waktu Ramadhan kedua host ini tampil di beberapa episode special, programnya jadi lebih hidup, dulu ada juga namanya “kecrek on the street” tapi ya tidak setiap

55

hari akan dibuat begitu, ada faktor-faktor lain yang kita pertimbangkan. Toh, host kita kan juga basicnya penyiar jadi ya pasti mereka bisa lah”

Pendapat tersebut dingkapkan oleh Produser program Pancet

Kecrek yang menjelaskan bahwa pemeliharaan sumber daya program telah dilakukan dengan cara memberikan inovasi terhadap kemasan program.

Dalam setiap episodenya program yang diselingi oleh guyonan-guyonan lokal khas Jawa Timur jawaban berbeda justru dipaparkan oleh penyaji daripada program berita ini.

“Jadi Host Kecrek itu susah, soalnya kita harus upgrade terus pembahasannya biar nggak basi. perlu wawasan yang luas jangan salah lho terkadang bahkan kita upgrade pengetahuan justru dari para pelaku kejahatan yang ada disekitar napi-napi, preman, jadi ambil ilmu dan pengalaman mereka kita sajikan sudut pandang penyesalan dan sebab akibat mereka melakukan kejahatan, jadi ya setiap hari ada terus bahasnnya”

Dari jawaban penyaji, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan sumber daya program tidak hanya berlaku bagi kemasan program saja melainkan bagimana penyajian konten yang tayang hampir setiap hari ini tidak monoton dan membosankan juga diperlukan upgrading atau pengasahan informasi guna peningkatan mutu daripada program Pancet

Kecrek.

56

3.2.5 Strategi Programming Breadth of Appeal (Daya Tarik Luas)

Dalam strategi programming daya tarik dari sebuah

program merupakan aspek yang juga penting, media penyiaran

dalam konteks penelitian ini yakni televisi harus mampu

memperhatikan perbedaan minat dan kesukaan pemirsanya,

salah satu caranya ialah menyajikan kemasan programnya

dengan menarik sehingga minat dan kesukaan audiencenya

dapat terakomodir dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh

Kepala Biro MNC Jawa Timur yaitu Ahmad Willyanto yang

menyatakan bahwa :

“Program Pancet Kecrek ini yang jadi salah satu program unggulannya iNews Surabaya, jadi ciri khas iNews Surabaya juga, kayaknya cuma kita yang punya program begini untuk saat ini, yang arek jawa timuran pasti suka kalo sudah nonton”

Jawaban itu ditambahkan oula oleh Anang Supriyono atau yang akrab disapa Cak Bro :

“Jujur saja kalau saya lihat stasiun televisi lain saya ganti, memang karena bagi saya kita ini menonton berita pengen dapet hiburan bukan malah tegang atau takut. Nah sisi hiburannya ini coba kita munculkan tiga-tiganya bisa jalan antara kriminalnya jalan, edukasi bahwa kita harus berhati-hati, terus kita juga kasih pemahaman pola kriminal disekitar kit aitu seperti apa, itu yang menarik. Pancet Kecrek aja yang Punya”

57

Sudut pandang berbeda dipertegas oleh Ahmad Willyanto:

“Program iNews Surabaya itu menarik, kualitas udah pasti

bagus soalnya supportnya bagus, dari segi content juga

kita based on riset audience, program berita kita sajikan

dengan santai. Harusnya sudah menarik dong”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa memang sesungguhnya program berita

Kriminal Pancet Kecrek ini memiliki daya tarik tersendiri,

khususnya pada ranah lokal Jawa Timur karena selain mengangkat

budaya Jawa Timur program ini juga memiliki pengambilan angle

berita yang berbeda dan menekankan pada unsur humanis. Namun

untuk skala nasional peneliti merasa masih banyak aspek yang bisa

ditingkatkan utamanya dalam penyajian programnya.

3.3 Analisis Sajian Program Pancet Kecrek

Aneka ragam program berita kriminal di berbagai stasiun TV

dikemas seragam dalam format konvensional penyajian berita:

serius, dipandu oleh presenter/newscaster yang ketat dalam aturan

jurnalistik (memisahkan fakta dan opini). Gaya busana dan latar

newscaster atau pembaca berita yang beraneka ragam juga hadir

dalam setiap sajian berita kriminal

58

Sergap, RCTI Buser, SCTV

Patroli, Indosiar

Gambar 3.1 Program Berita Kriminal Konvensional Sumber: google.co,id

Program berita kriminal “Pancet Kecrek” hadir dengan format yang berbeda dengan mengedepankan angle yang berbeda pula dengan program berita kriminal lain. Gaya presenter (Air

Personality) yang menggunakan kostum preman, berlatar belakang didalam penjara membuat program ini memiliki makna pesan tersendiri bagi audience-nya.Berdasarkna dari hasil wawancara dengan host Pancet Kecrek, Sutiaji atau akrab dipanggil dengan

Cak Bejo mengatakan:

“Ya, ini konsepnya kan kita ini sebagai pelaku kejahatan dulunya, julukannya preman tobat yang mau kasih nasihat buat pemirsa, nunjukin kalo dipenjara kayak kita ini nggak enak gak bisa kumpul sama keluarga dan justru merugikan buat keluarga”

59

Kemasan program ini cukup unik dan hampir tidak sama dengan kaidah penyajian berita pada umumnya dan cenderung keluar dari pakem penyajian berita konvensional yang ada di media lain. iNews TV Surabaya juga menampilkan sosok Anang Supriyono dan Sutaji yang sebelumnya memang berprofesi sebagai penyiar diradio konvensional yang ada di

Surabaya. Anang Supriyono dan Sutaji yang memiliki nama siar sebagi

Cak Bro dan Cak Bejo tidak hanya berperan sebagai newscaster semata, melainkan mereka diizinkan untuk berimprovisasi dalam penyajian beritanya, improvisasi ini pun boleh mereka lakukan sebelum atau setelah berita ditayangkan. Selain berusaha menjalin hubungan akrab dengan penonton juga melibatkan crew di studio seperti nampak pada sapaan:

Brooo...” yang dijawab oleh crew: Prikitiww...” Cak Bro juga sempat menegaskan kepada peneliti bahwa

“Kita begitu itu (berkomentar) supaya bikin penonton lebih nyaman kan kita santai, gak tagang, jadi ya dibawa santaii kayak orang ngobrol atau cagkruk tapi ini bahasnya tentang kejahatan. Kadang kalo kita tiba-tiba blank ya crew-crew ini juga yang sering kasih celetukan supaya kita bisa tetep guyon, tantangannya kan kita menyajikan berita sendirian tapi harus kayak orang ngobrol”

G a m b a r

3 .2 Cak Bro (kiri) dan Cak Bedjo membacakan berita. Sumber : Youtube/iNewsSurabaya

60

Selain sebagai penyaji berita mereka juga dituntut sebagai entertainer atau sebagai penghibur dalam program ini, baik hiburan secara tampilan, gesture, parikan (pantun jawa), atau bahkan guyonan lainnya.

Hal ini dapat dilihat dari perbedaan script dan sajian yang diberikan oleh para host Panet Kecrek. Dengan mengedepankan unsur edukasi pada masyarakat, pada opening program host akan menekankan pada kalimat

“…TAK ELINGNO MANEH DULUR… OJOK DITIRU, OPO MANEH

DILAKONI, CUKUP SAMPEYAN TONTON DAN RESAPI, AGAR BISA

TERHINDAR DARI AKSI KEJAHATAN…”. Selain unsur edukasi, unsur entertain atau hiburan juga disajikan pada setiap segement pada program ini, hiburan yang disajikan biasanya meliputi parikan-parikan yang dibuat secara spontan oleh penyaji berita, seperti “BUDAL AMBEK CAK

SURYADI NANG KEDIRI, OALAH GAK SIDO RABI TERUS MELBU

JERUJI” Hal ini juga turut disampaikan oleh Cak Bro saat wawancara :

“Biasanya (bikin parikan) menyesuaikan dengan materi berita yang di siapkan, atau membuat parikan yang mengingatkan akan situasi yg lagi update di masyarakat, juga tips tips menghindari kriminalitas dalam bentuk parikan”

Selain parikan, guyonan verbal diungkapkan melalui berbagai cara dan bentuk-bentuk yang cukup unik, Sesekali dengan celetukan khas Jawa

Timur seperti “Ooo.. ancene wong gendeng…”, “Ck..ck..ck.. arek edan pancene”. “Wes,mboh wes gak paham aku ambe kelakuanmu”.

61

Gambar 3.3 Berita Pancet Kecrek Sumber : Youtube/iNewsSurabaya

Penggalan cuplikan berita Pancet Kecrek diatas juga menjelaskan dalam penulisan tittle berita pada bar program juga masih dalam kaidah penulisan judul berita yang memuat keterangan berita dengan jelas, namun tidak seluruh lead berita menggunakan bahasa Indonesia. Artinya dalam penyajian konten video pemberitaan pun juga diikuti dengan unsur budaya lokal yang ingin disajikan dimasyarakat secara luas.

Dalam satu episode program ini terbagi menjadi 3 segmen, dimana setiap segmentnya host akan : 1) Memperkenalkan berita yang diawali dengan parikan sebelum membaca naskah yang telah disiapkan pada prompter. 2) Menayangkan video berita yang didalam package beritanya sudah pula tersaji backsound dan voice over khas program Pancet Kecrek yang dibawakan dengan bahasa campuran (Indonesia-Jawa) 3)Host akan mengomentari video yang tayang lalu ditutup dengan nasihat dan pengantar ke berita selanjutnya atau ke closing program. Hal ini juga dipertegas oleh produser program Pancet Kecrek:

62

“Dalam penulisan naskah, memang awalnya kayak berita hard news. Mulai dari lead-nya sampai badan beritanya kita bikin guyonan tapi bukan berarti menghilangkan unsur empati, Cuma ada sisi humanis yang lebih kita kedepankan”

Sehingga peneliti dengan mudah menyimpulkan bahwa Program

Pancet Kecrek telah menerapkan strategi programming-nya dengan matang agar audience bisa dengan nyaman menikmati rangkaian sajian berita kriminal yang dikemas santai, ringan, dan menghibur. Sajian pada program berita ini juga cukup unik dan berberda dengan sajian program berita kriminal pada umumnya, sehingga hal ini juga dirasa cukup mampu mengubah stigma soal berita kriminal yang identik dengan kekerasan dan kejahatan ternyata bisa dilihat dari sudut pandang lain seperti motif kejahatan, peningkatan kewaspadaan dan tidak hanya itu, tayangan program Pancet Kecrek juga bisa memberikan edukasi bagi seluruh kalangan terkait kejahatan sebenarnya ada didekat kita namun kita pun bisa menjaga diri kita sendiri.

BAB IV

PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian Strategi Program “Pancet Kecrek” iNewsTv

Dalam Mengubah Stigma Audience Terhadap Berita Kriminal yang dilakukan

melalui wawancara maka simpulannya dapat diketahui bahwa :

1. Dari programming kesesuaian (compability), sudah sangat baik dalam

segi pembuatan karena kesesuaian program acara sudah dibuat

berdasarkan keinginan dan kebiasaan para penontonnya.

2. Dari strategi Programming Membangun Kebiasaan (Habbit Formation)

dalam hal ini juga dilakukan dengan sangat baik oleh iNews TV Biro

Jawa Timur sebab mereka telah membangun stigma baru dimasyarakat

mengenai unsur edukasi dan hiburan dalam berita kriminal.

3. Dari Strategi programming Mengatur Alur Penonton (Control Audience

Flow) iNews Biro Surabaya kurang cukup baik dikarenakan pemilihan

jam tayang mereka mengikuti iNews TV Pusat sehingga target audience

bisa lebih luas dari sebelumnya,

4. Dari strategi programming Pemeliharaan Sumber Daya Program

(Conservation of Program Resource) secara pengemasan materi, inovasi

konsep, inovasi konten sudah sangat baik karena seluruh aspek sama-

sama meng-upgrade kemampuan dan kemasannya sehingga kualitas

program meningkat.

5. Dari strategi Programming Daya Tarik Luas (Breadth of Appeal) daya

tarik program ini cukup kuat menginat penyajian yang unik serta ciri

63

64

khas dari program ini juga tidak banyak dimiliki pesaing berita kriminal

yang lain.

6. Berdasarkan analisis program, Pancet Kecrek menyajikan berita kriminal

dengan angel berita yang berbeda dan dikemas berbeda pula dengan

berita kriminal lainnya. Bukan hanya mengandalkan unsur Informatif

saja, melainkan porsi unsur edukatif dan entertaining juga ditonjolkan.

7. Strategi Programming yang baik berbekal riset yang tepat menentukan

kesuksesan dan kelangsungan hidup sebuah program acara. Oleh karena

itu, setiap tahap mulai dari merencanakan, memproduksi sampai kepada

evaluasi harus dilakukan secara tepat.

4.2 Saran

Peneliti merumuskan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi

pembaca. Adapun saran yang dikemukakan adalah :

1. Ada baiknya tim produksi iNews TV mempertahankan dan

Meningkatkan strategi programming yang telah dibuat dan

diimplementasikan saat ini agar prestasi yang diperoleh saat ini juga ikut

meningkat di kemudian hari.

2. Sebagai perusahaan media, memberikan inovasi pada penyajian program

terlepas dari apa yang telah disiarkan selama ini juga bukan merupakan

langkah yang buruk agar pemirsa tidak bosan dengan tayangan bergaya

atau bernada sama setiap menontonnya.

3. Penelitian ini dapat kembali dikembangkan dan diperdalam utamanya

terkait kajian analisis konten berita juga riset terhadap audience

langsung.

65

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Djamal, H., & Fachruddin, A. (2017). Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah,

Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2. Prenada Media.

Fachruddin, A. (2017). Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature,

Laporan Investigasi, Dokumenter Dan Teknik Editing. Kencana.

Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio &

Televisi.

Nurudin, N. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta. RajaGrafindo

Persada.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D.Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Bandung; Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tanzeh, S. dan A. (2018). Metode Penelitian Kualitatif: Konsep, Prinsip, dan

Operasionalnya. Bandung. Akademia Pustaka.

Tyler, S., & Ferguson, D. A. (2013). Media programming : strategies and

practice Title (U. Lyn (ed.); 9th Edition. Michael Rosenberg.

Wiryanto, A. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Balai Pustaka.

66

Online :

• https://www.amazon.com/Media-Programming-Susan-Tyler-Eastman-

ebook/dp/B00B6FBLCO. Diakses pada Januari 2020

• https://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/berita-kriminal/.

Diakses pada Maret 2020

• www.bps.go.id. Diakses pada Maret 2020

• www.kpi.go.id. Diakses pada April 2020

Skripsi & Jurnal :

Chrysdayanty, Reny (2015). Proses Produksi Berita Kriminal “Kecrek” di iNews.

Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya

Dewi,Isyana, (2014) Strategi Programming MNCTV Dalam Mempertahankan

Program Dakwah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prayudi, Fajar June, (2004) “Strategi Redaksi Program Berita Kriminal Patroli

Indosiar” Universitas Mercubuana Jakarta

Satrio Putro, Risky (2017) Proses Produksi Program Berita Pancet Kecrek Di

iNews Tv Surabaya, Stikosa-AWS

Wiratmo, L. (2015). Krimfotainmen: Pelunakan Berita Kriminal di Televisi.

Jurnal Ilmu Komunikasi.

67

LAMPIRAN

LAMPIRAN A DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KEPALA BIRO MNC JAWA TIMUR

Nama : Jabatan : QUESTION ROAD 1) Sejarah berdirinya iNews TV 2) Segmentasi Audience iNews TV 3) Target Audience iNews TV 4) Positioning iNews TV 5) Visi-Misi iNews TV 6) Format Program di iNews TV

QUESTION LIST 1) Apa saja Program yang ada di iNews TV 2) Bagaimana proses perencanaan program di iNews TV 3) Bagaimana system scheduling program iNews TV 4) Apa saja faktor yang dipertimbangkan dama perencanaan program iNews TV 5) Bagaimana kesesuaian program yang dibuat iNews TV dengan keseharian masyarakat/audience 6) Program apa yang menjadi ciri khas iNews TV? 7) Apakah implementasi program iNews TV sudah sesuai dan mencapai target programnya? 8) Bagaimana Pemeliharaan Program di iNews TV? 9) Adakah Evaluasi program iNews TV

68

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

EKSEKUTIF PRODUSER iNEWS SURABAYA

IDENTITAS DIRI

Nama : Jabatan :

QUESTION ROAD 1) Segmentasi Audience Program iNews TV 2) Target Audience Program iNews TV 3) Positioning Program iNews TV

QUESTION LIST 1) Apa saja Program yang ada di iNews TV 2) Bagaimana proses perencanaan program di iNews TV 3) Bagaimana system scheduling program iNews TV 4) Bagaimana kesesuaian program yang dibuat iNews TV dengan keseharian masyarakat/audience ? 5) Program apa yang menjadi ciri khas iNews TV? 6) Bagaimana Pemeliharaan Program di iNews TV? 7) Rating Program iNews Biro Surabaya?

69

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PRODUSER PROGRAM PANCET KECREK

IDENTITAS DIRI

Nama : Jabatan :

QUESTION ROAD 1) Tujuan Awal Pembuatan Program Pancet Kecrek 2) Segmentasi Audience Pancet Kecrek 3) Targeting Audience Pancet Kecrek 4) Postioining program Pancet Kecrek

QUESTION LIST 1) Adakah televisi lain yang memiliki program yang sama dengan program Pancet Kecrek 2) Bagaimana strategi program pacet kecrek dalam membidik audience (membangun kebiasaan audience) ? 3) Bagaimana cara program pancet kecrek bisa diminati masyarakat? 4) Sebagai program berita kriminal, bagaimana stigma berita kriminal di masyarakat saat ini menurut anda? 5) Stigma seperti apa yang ingin dirubah dari audience? 6) Memiliki sajian yang berbeda dengan program berita lainnya, bagaimana cara program Pancet Kecrek bisa merubah stigma audience terhadap berita kriminal? 7) Bagaimana pemeliharaan sumber daya program agar bisa terus menarik? 8) Adakah evaluasi program pancet kecrek? Kalau ada siapa saja pihak yang ikut terlibat didalam evaluasinya?

70

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA HOST PROGRAM PANCET KECREK

IDENTITAS DIRI

Nama : Jabatan :

QUESTION LIST 1. Bagaimana Konsep Program Pancet Kecrek 2. Sebagai penyaji program, bagaimana cara program Pancet Kecrek membangun kebiasaan masyarakat di dalam program ? 3. Menurut penyaji program, sudahkah masyarakat merasa tertarik dengan program Pancet Kecrek? 4. Menurut penyaji, sudahkah program pancet kecrek meng- implementasikan keseharian/minat audience? 5. Upaya apa yang dilakukan penyaji agar sumber daya materi yang terbatas tidak membuat audience jenuh? 6. Saran atau harapan untuk Program Pancet Kecrek?

71

LAMPIRAN B TRANSKRIP WAWANCARA

TRANSKRIP WAWANCARA KEPALA BIRO MNC JAWA TIMUR

Informan : Ahmad Willyanto Waktu Wawancara : 1 Juli 2020 Tempat Wawancara : Kantor iNews TV

QUESTION ROAD 1. Sejarah berdirinya iNews TV Jawaban : Check aja lansung di i-news.id Tapi memang iNews itu dimunculkan dalam strategi sebagai industry penyiaran ketika banyak keinginan pemirsa yang mencari porsi berita yang tinggi, Saya bicara grup ya RCTi, MNC Global dll itukan memang menyajikan berita tapi tidak dalam porsi yang besar karna bsicnya entertaimenrt, disini lah baru muncul konsep televisi yang berbasis berita. Jadi emang berbeda dari kakak-kakaknya yang sudah banyak dipenuhi kebutuhannya sama kakak-kakaknya. 2. Segmentasi Audience iNews TV Biro Surabaya Jawaban : Sebenarnya sih segmentasi iNews secara keseluruhan sama kok dengan televisi berita pada umumnya, memberikan informasi kepada khalayak yang porsi mencari informasi yang cukup banyak mahasiswa, bisnisman, cuman karna kita ini biro jadi segmentasi kita ya mau nggak mau kita ikutin jam tayang yang dimana fokusnya jadi lebih sempit yaitu ibu-ibu dan remaja putri 3. Target Audience iNews TV Jawaban : Ingin menjadi televisi berita yang paling dicari, dan dijadikan refrensi buat seluruh masyarakat. 4. Positioning iNews TV Jawaban : Ketika awal muncul diantara TV berita yang udah ada harusnya cukup butuh waktu, tapi karena kita ini didukung penuh dengan naungan grup jadi pada awal kita muncul ke public kita nggak tertinggal dan langsung bisa bersaing ketat dengan televisi berita lain.

72

Kita kuatnya emang di kekuatan grup, karna kalau dari segi kualitas jelas kita terbaik. Karna jaringan yang kuat. 5. Format Program di iNews TV Jawaban : Hampir seluruh program di iNews itu formatnya berita semua ada yang program berita konfensional seperti pada umumnya, infotaiment, juga berita hiburan atau feature-feature yang beragam kayak olahraga, masak, dsb.

QUESTION LIST 1. Bagaimana strategi programming di iNews TV Jawaban : Strategi nya bukan hanya ke program sebenarnya, lebih konsen ke menyajikan dan mengemas konten ini yang menurutku lebih penting, kemasan itu kalo proklamirkan sebagai televisi berita salah satu aspeknya yaitu kecepatan, ya ini yang sedang kita kejar, kemudian mengemas konten mungkin TV yang lain ambil sudut pandang tertentu, tapi kita harus beda angle nya.. ya yang kayak gini yang adi keseragaman redaksi iNews sekalipun ada perbedaan dengan Biro lain tapi cara pengambilan angle kita satu grup sama. 2. Bagaimana proses perencanaan program di iNews TV Jawaban : Saya bicara dalam konteks biro ya, biasanya kalo akan bikin program yang pertama dibutuhkan adalah survey. Kebutuhan masyarakat yang utama, misal kita dapetnya kan yang jam 9-11 siang nah kita harus survey dulu sapa yang nonton, nah kita udah ketemu kan ternyata yang nonton ibu-ibu, remaja putri yang kisaran umur 18- 45 tahun dengan kondisi klasifikasi ekonomi audience yang bagaimana itu di survey dulu, setelah itu kita akan memilih kira-kira program apa yang cocok bagi penonton kita dijam segitu. Contoh program tentang kewanitaan nih misalnya, masak, busana, dll. Setelah survey kita perlu survey TV lain ada nggak yang programnya sama nih dengan program yang akan kita buat, ternyata setelah survey nggak ada tuh di jam itu yang memproduksi, nah itu dicari dulu alesannya kenapa? Pertimbangannya harus detail sebelum memutuskan,

73

3. Bagaimana system scheduling program iNews TV Jawaban : iNews TV ini kan Televisi berita program kita nggak jauh dari pemberitaan, cuman schedule sendiri memang sudah dibagi dari pusat, sebenernya ritmenya bisa dipahami yang pertama berita konfensional, lalu kemudian ada iklan biasanya yang dikemas dalam bentuk talkshow atau features yang lain, kemudian nanti ada berita lagi entah infotainment lalu baru berita serius lagi dan berita ringan lagi, tujuannya ya orang nggak akan jenuh lihat berita. Bahkan kalau bisa malah jangan sampai orang atau pemirsa ngerasa lagi nonton berita. Tatanan program di iNews juga dibuat up-down supaya penontonnya nggak jenuh, habis berita serius kita kasih hiburan atau berita yang agak ringan. Kecuali kalau ada peristiwa penting dan tertentu pasti iNews stay buat live berita . 4. Apa saja faktor yang dipertimbangkan dama perencanaan program iNews TV? Jawaban : Ya itu tadi sih, yang pasti utama segment nya dulu baru ke kontenya seperti apa. Baru kalau udah berjalan sambil mikirin ini bisa dikembangin bagaimana lagi. iNews ini kan TV berita, ya pasti programnya mengedepankan ke berita hampir seluruh tayangan iNews memang berita, cuman ya bagaimana mengemas berita itu nggak kayak berita jadi bisa dinikmati. 5. Bagaimana kesesuaian program yang dibuat iNews TV dengan keseharian masyarakat/audience ? Jawaban : Karna acuan kita kan pake Neilsen ya, kita ada data riset neilsen tapi nggak bisa dikasih ke orang luar sayangnya, siapa-siapa saja yang nonton iNews khususnya yang di program biro Jatim ini, jadi ya tentu kita tau sekali bagaimana data dari hasil riset itu tadi yang lalu kita terapkan di program yang kita buat.

6. Program apa yang menjadi ciri khas iNews TV? Jawaban : Sejauh ini kalo yang biro Surabaya ciri khas satu-satunya ya Kecrek ini, soalnya ada unsur budaya jawa timur yang dibawa dalam

74

penyampaian berita Jangan salah lho bahkan pancet kecrek ini sudah punya banyak penggemar tersendiri yang bahkan sampe ngikutin gaya mereka berdua. 7. Apakah implementasi program iNews TV sudah sesuai dan mencapai target programnya? Jawaban : Gini, kalo ngomongin program Kecrek nih ya, implementasi dari program berita yang kita sampaikan ke audience sudah kita usahakan semaksimal mungkin untuk bisa di terima di pemirsa, Kamu tau kan berita kriminal seperti apa darah lah pembunuhan lah nah kita nggak mungkin menyajikan itu, kita coba ambil segi yang lainnya jadi ya kami sebagai pembuat program sudah kami sesuaikan dengan target audience di program ini. Sejak awal dibuat sampe sekarang kecrek ini juga punya rating yang stabil, kalo saya boleh bilang bahkan kecrek ini sudah punya pemirsa yang setia saking enjoy nya nonton kecrek. 8. Adakah Evaluasi program iNews TV? Jawaban : Kalo Evaluasi pasti ada sih ya, standart nya memang periodic mingguan tapi kadang-kadang juga harian minimal evaluasi pasti lebih intens diranah produser ya kalo sama saya biasanya report- report tertentu kalo ada yang urgent

75

TRANSKRIP WAWANCARA EKSEKUTIF PRODUSER iNEWS TV

Informan : Yasmani Nur Adi Waktu Wawancara : 1 Juli 2020 Tempat Wawancara : Ruang Meeting iNews TV

QUESTION ROAD 1. Segmentasi Audience Program iNews TV Surabaya Jawaban : Kalo segmen sebenarnya seluruh kalangan sih ya kalo iNews tapi kalo iNews Surabaya sendiri, kita kan dapeot jam tayang dari pusat jam 10-11 Siang aja, nah berdasarkan data yang kita terima itu segmentasinya kita lebih kea rah ibu-ibu dan remaja putri, male ada sih tapi jumlahnya nggak terlalu banyak. 2. Target Audience Program iNews TV Surabaya Jawaban : Target audience program sebenernya pingin bisa ke seluruh usia yang lebih banyak jenisnya mungkin ya tapi kan lemahnya biro mungkin ya kita nggak bisa telalu muluk-muluk minta jam di prime time, karna kan iNews pasti yang prime time Buletin, soalnya TV berita. 3. Positioning Program iNews TV Surabaya Jawaban : Ya kita ini televisi lokal tapi rasa nasional, pasti paham kan kamu tau sendiri.

QUESTION LIST 1. Apa saja Program yang ada di iNews TV Jawaban : Kalo iNews Surabaya ada Pancet Kecrek, Buletin iNews, iBreak, sama iNews Event. 2. Bagaimana proses perencanaan program di iNews TV Jawaban : Idealnya rapat redaksi, tapi kan itu bisa jadi formal atau bisa jadi Cuma diskusi aja antar produser soal penentuan angle berita, follow up berita dan sebagainya, biasanya penentuan agenda setting framing berita biasanya kan ada angle-angle tertentu, kalo kita iNews Surabaya yak arna tadi saya bilang kalo kita ini masuk di jam tayang day time jadi

76

audience nya lebih spesifik. Jadi ya rancangan program disesuaikan dengan minat audiencenya itu tadi, lalu kalo sudah sesuai dengan riset baru diajukan ke pusat. Kalo di acc sampai tayang berarti programnya cocok. Saya nggak bisa jelaskan lebih detail mengenai jalur acc nya seperti apa ya Bell, soalnya itu milik perusahaan. 3. Bagaimana system scheduling program iNews TV Jawaban : Dibagi-bagi berdasarkan sistem yang sudah diatur pusat, ya yang Jawa Timur ini kebagian yang jam 10-11 siang. Kecuali kalo si iNews event atau iBreak yang narsum dan topiknya bisa kita nego kan dengan pusat. 4. Bagaimana kesesuaian program yang dibuat iNews TV dengan keseharian masyarakat/audience ? Jawaban : Ya, karna kita tau segmennya itu ibu-ibu ya jelas kita menyesuaikan dengan audience kita kalo mengemas program, itu pengaruh sama yang nonton soalnya, sejauh ini memang kita masih pake Neilsen tapi kan ke validitasannya juga tidak bisa jadi acuan 100% jadi ya compare nya dengan banyak riset yang dipegang pusat. 5. Program apa yang menjadi ciri khas iNews TV Surabaya? Jawaban : Kalo ngomongin ciri khas ya jelas Pancet Kecrek, soalnya unsur jawa timurannya ditonjolkan, dan nggak semua daerah bisa bertahan lama di jam tayang tersebut dengan pure konten lokal. 6. Bagaimana Pemeliharaan Program iNews TV? Jawaban : ya upgrade dari segala pihak sih yang pasti maksutnya, produser-produser juga harus update cara membidik angle berita, penyajinya di upgarade, tatanan bumper mungkin atau penyajian ada inovasi nggak monoton disajikan dengan kalimat-kalimat itu saja. 7. Berapa rating program iNews Surabaya sendiri ? Jawaban : Untuk Rating berubah-ubah ya nggak bisa dipukul rata berapa jadi ya pake acuan selama kita nggak kena teguran dan ada iklan masuk ya berarti apa? Kita oke dan ada peminat.di program kita standart itu yang punya pusat.

77

TRANSKRIP WAWANCARA PRODUSER PROGRAM PANCET KECREK

Informan : Yasmani Nur Adi Waktu Wawancara : 1 Juli 2020 Tempat Wawancara : Ruang Meeting iNews TV

QUESTION ROAD 1. Tujuan Awal Pembuatan Program Pancet Kecrek Jawaban : Awalnya memang dulu banget program ini dibuat khusus buat tayangan program berita kriminal, jaman dulu masih hits sergap dan program kriminal lain-lain, dulu kemasannya sama dengan program berita kriminal lain waktu jaman Kecrek, Setelah jadi iNews, kita breakdown lagi gimana cara bikin program berita yang serius tapi nyantai bisa dinikmati sama sarapan ato beres-beres rumah. Ya akhirnya terciptalah program pancet kecrek ini santai, tapi value nya ada juga. 2. Segmentasi Audience Pancet Kecrek Jawaban : Sebenarnya kalo jam-jam segitu, kita kan pake Neilsen ya kita pake survey terakhir yang nonton di jam 10-11 Siang itu ya ibu- ibu, remaja putri, male ada sih cuma nggak banyak untuk di jam itu. Jadi ya kita beracuan pada itu untuk sejauh ini. 3. Targeting Audience Pancet Kecrek Jawaban : Targetnya emang berita yang ditayangkan sesuai dengan keinginan pemirsa kita di jam itu, ya bukannya apa porsi beritanya kalo yang gak diminati ya nggak kita tayangin kayak contoh berita politik gitu rating-nya kalo gak bagus dan ketok e ngga menarik ya di skip. Ibu-ibu senengnya yang ringan-ringan, angle nya juga “perempuan” tapi tetep porsinya hardnews juga ada cuma nggak sebanyak itu porsinya. Atau biasanya ibu-ibu suka juga sama berita yang menampilkan sosok publik figure.

78

4. Postioining program Pancet Kecrek Jawaban : Pancet Kecrek ini satu-satunya untuk saat ini lho ya yang punya kemasan santai dan guyonan dalam menyajikan berita kriminal, kamu coba lihat TV biru putih ato merah yang sesame TV berita lak gitu-gitu aja programnya. Kita punya ciri khas kasarannya.

QUESTION LIST 1. Adakah televisi lain yang memiliki program yang sama dengan program Pancet Kecrek? Jawaban : Ya kayak tadi saya bilang, Kalo sama-sama punya program kriminal memang iya ada, tapi kalo dengan konsep yang dibawakan dengan ringan dan khas Surabaya kayaknya cuman kita, kalaupun ada televisinya atau rating sharenya tidak seperti kita. 2. Bagaimana strategi program pacet kecrek dalam membidik audience dan membangun kebiasaan audience ? Jawaban : Membangun kebiasaan baru maunya kita, jadi berita kriminal itu jangan melulu dilihat dari korban bacok ini bacok itu, tapi lebih kepada oh ini lho cara waspada akan kejahatan dan lain-lain, ada habbit baru di masyarakat tentang berita kriminal itu bukan program mengerikan lagi. 3. Bagaimana cara program pancet kecrek bisa diminati masyarakat? Jawaban : Masyarakat Jawa Timur ya ini khususnya Surabaya, Sukanya mungkin lebih kearah apa ya kita ini soft penyajiannya tapi topiknya berat. Gimana itu saya jelasinnya, beritanya kita kan juga timeless kan, jadi ngga ada istilah basi karna pembelajaran sampe kapanpun kan berguna terus. Tau maksut saya kan? 4. Sebagai program berita kriminal, bagaimana stigma berita kriminal di masyarakat saat ini menurut anda? Jawaban : Cobak kamu lihato sendiri to, kejahatan itu banyak sekali saya Cuma memandang kita berhak dapat rasa aman tapi kan nyatanya

79

yang dekat ternyata bisa jadi penjahat, nyolong lah ini lah, jadi ya menyeramkan to. Kalo di TV lain berita kriminal sendiri kesannya menegangkan backsound nya tinggi-tinggi dan lain-lain. Kamu kan bisa lihat sendiri. 5. Stigma seperti apa yang ingin dirubah dari audience? Jawaban : Jelas berita kriminal selain sebagai sumber informasi tapi juga bisa mengedukasi. Jadi orang tuh kalo bisa tau cara-cara menghindar dari kejahatan dari kita. Misal, eh kemaren nonton kecrek nih inget kalo parkir di sini harus di kunci ganda dan lain-lain, ato mungkin inget pesannya si Bro sama Bedjo yang harus waspada kalo dikasih-kasih minum sama orang gak dikenal. 6. Bagaimana pemeliharaan sumber daya program agar bisa terus menarik? Jawaban : Ya itu bukan dari sisi produser aja ya enaknya emang mereka tuh juga orang broadcast ya nereka berpengalaman juga dan udah punya massa atau fans begitu sebelumnya tapi kan ya gamungkin njagain dari situ. Prlu juga ada inovasi atau tambahan supaya proramnya nggak monoton, selain dari host aja biasanya crew-crew juga bantuin mereka buat milih topik yang lagi in biar bisa dibahas juga sebelum ke masyarakat. 7. Adakah evaluasi program pancet kecrek? Kalau ada siapa saja pihak yang ikut terlibat didalam evaluasinya? Jawaban : Ada, kalo yang rapat resmi untuk evaluasi itu mungkin nggak selalu ya tapi biasanya kalo ada yang kesalahan fatal setelah selesai program langsung nih, atau paling sering biasanya mingguan, kan bisa dilihat tuh minggu ini guyonannya garing atau enggak atau mungkin dari saya sendiri pemilihan topik di youtube yang paling banyak view nya dimana.

80

TRANSKRIP WAWANCARA HOST PROGRAM PANCET KECREK Informan : Sutaji (Cak Bedjo) Waktu Wawancara : 1 Juli 2020 Tempat Wawancara : Studio iNews TV

1. Bagaimana Konsep dari Program Pancet Kecrek? Jawaban : Konsepnya itu sederhaha, kita punya ciri khas itu kita kayak preman Cuma yang sekarang yang sekarang lebih lebih modern background-nya juga ganti dulu tuh di pos ronda ronda sekarang kan udah ganti kita ada dalam penjara jadi lebih modern premannya hits didalam sel, saya juga dituntut lebih modern juga artinya ada karakter yang harus dibangun, karakter preman tapi preman sih enggak terlalu menakutkan jadi kan premanyang santun, kalau biasanya preman kan ada tattoo atau rantai kan mesti harus kita baik hati tidak sombong tidak sombong. Nah kaitannya sama penjara apa? karna kita ini sudah towok dipenjara, Kita ceritanya tobat karna wes masuk penjara makanya itu kita selalu sampaikan wis ojo berbuat kriminal karena kita merasakan seperti apa pengaruhnya nggak enak di penjara. Gabisa ketemu keluarga dll, harapannya penontonnya jadi belajar dari kita. 2. Sebagai penyaji program, bagaimana cara program Pancet Kecrek membangun kebiasaan masyarakat di dalam program ? Jawaban : Kebiasaan untuk jangan takut sama kejahatan mungkin ya sama lebih meningkatkan kewaspadaan itu sih, sama mungkin ini kebiasaan saling mengigatkan antar sesame kali yak arna kan dengan berita-berita yang selama ini kita sajikan tuh banyak banget yang ternyata sumber maslahnya justru dari orang terdekat kita sendiri. 3. Menurut penyaji program, sudahkah masyarakat merasa tertarik dengan program Pancet Kecrek? Jawaban : Alhamdulillah dulu kita sempat jadi rating tertinggi karena pada waktu itu jamnya juga pas ya jam 10 malam jadi ketika orang istirahat mereka sudah lihat berbagai program TV terus lihat Pancet Kecrek itu beda, apa lagi di situ kental nuansa Jawa Timur terutama Suroboyo gitu jadi ya apa ya Ada perubahan masyarakat kan selama ini melihat ini salah pencet kecrek berita kriminal dengan yang serius

81

padahal isinya beda ini beritanya kriminal tapi kita menyampaikannya yaopo masyarakat itu iso ngerti Berita ini kita dengan humor tapi tidak kita isi dengan budaya khas Jawa Timur Surabaya. Tapi kalo sekarang yang jam 10 pagi juga masih menarik cuman sekarang segmennya beda. 4. Menurut penyaji, sudahkah program pancet kecrek meng- implementasikan keseharian/minat audience? Jawaban : Harusnya sih sudah ya, kita menyajikan sesantai mungkin anggep audience kayak ngobrol sama kita dan kita yang cerita kemereka. Maksute ya gak usah menggurui pemirsa Cuma nuturi ojok ngene ojok ngene gitu aja, tapi ya kan kita punya pedoman penyiaran jadi ya tetep patuh. 5. Upaya apa yang dilakukan penyaji agar sumber daya materi yang terbatas tidak membuat audience jenuh dan berpindah channel? Jawaban : Ketika stuck pernah, tapi ya memang butuh improvisasi yang luar biasa karna kalo tiba-tiba blank ya gak bakal sampai pesannya. Kita kebetulan juga dibantu crew-crew buat jadi pancingan yang bisa kita bawa ke konten. Semi stand-up komedi kita jadinya padahal lagi baca berita. 6. Kalau dari kacamata host, kemasan program seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan audience? Lalu untuk mencapai itu, bagaimana cara mengoptimalkanya? Jawabannya : Ya penonton kalo dari aku sih ya pasti jenuh ya nonton sinetron dan lain-lain begitu liat pancet kecrek mereka bisa santai lho, beda banget programnya sama yang lain meskipun kadang beritanya udah kelewat tapi yang dinanti justru guyonannya kita, parikan kita dan nasihat-nasihat dari kita. 7. Evaluasi atau saran buat Program ini ? Jawaban : Kalo evaluasi paling report rating aja, biasanya kalo drop ratingnya berarti kita perlu upgrade lagi penyajiannya kita. Kalo harapan kalo aku sih lebih seneng siarannya duet soalnya nggak mati, bisa chit-chat lebih interaktif.

82

TRANSKRIP WAWANCARA HOST PROGRAM PANCET KECREK

Informan : Anang Supriyono (Cak Bro) Waktu Wawancara : 2 Juli 2020 Tempat Wawancara : Studio iNews TV

QUESTION LIST

1. Bagaimana Konsep Program Pancet Kecrek Menurut Penyaji ? Jawab : Itu kan acara yang diilhami dari betapa kriminalitas itu tinggi artinya kita semua itu bisa mengalami itu yang selama ini dimunculkan di tv-tv itu jadi takut kemudian tegang karena disitu ada darah mayat apa namanya hal yang mengerikan mengerikan tapi kan kita harus menyadarkan masyarakat bahwa justru Ini yang harus menjadi kehati- hatian cuman gimana ya caranya supaya kemudian kejadian kriminal ini menjadi sesuatu yang menarik bisa dinikmati kan itu 2. Sebagai penyaji program, bagaimana cara program Pancet Kecrek membangun kebiasaan masyarakat di dalam program ? Jawaban : Lho, ya jelas kita sebagai masyarakat nggak usah masyarakat deh, saya sendiri aja lihat program berita kriminal itu males, capek gitu rasanya Jujur saja kalau saya melihat Stasiun lain itu kalau saya ganti memang karena bagi saya ini kita sudah nonton pengen dapat hiburan tapi kan malah tegang malah takut. Nah sisi hiburannya ini coba kita munculkan sehingga tiga-tiganya bisa jalan antara kriminalnya jalan, edukasinya bisa disampaikan bahwa kita harus hati-hati, terus kita juga kasih pemahaman pola kriminal disekitar kita itu seperti apa. Nah kasus-kasus macam ini yang kita sasar, orang kemudian jadi butuh diceritakan dengan gaya-gayanya kalau mau ngobrol-ngobrol, dibikin nggak kerasa Tapi itu kan terasa deket. Jadi ku rasa kami membangun hal itu harusmya di audience 3. Menurut penyaji program, sudahkah masyarakat merasa tertarik dengan program Pancet Kecrek?

83

Jawaban : Ya jelas, wong kita beda sendiri, punya ciri khas. Ya, mungkin gayanya menjadi dengan menggunakan humor itu dan parikan itu selain karena supaya punya ciri khas pesan yang ingin kita sampaikan lu bisa nyampe ke pemirsa.Bagaimana berita kriminal yang katanya menakutkan dan mengerikan itu justru jadi soft karena ini kan hanya persoalan Bagaimana menjelaskannya saja.

Saya heran juga banyak sekali lho, saya dapat WA, saya dapat telepon, saya dapat di Facebook juga saya dapat pertanyaan-pertanyaan secara langsung gitu dari pemirsa, dan uniknya begini kalau dia bilang menonton pancet kecrek itu unik sayang dia jadi merasa dia merasa terhibur masa kemudian santai. Saya juga Nggak nyangka juga gitu bawa-bawa sampai seperti itu bahkan teman saya dari Lamongan itu menting mentingin bener (nonton Pancet Kecrek), sedangkan tayangan nasional itu kan yang mungkin ada jenuhnya juga ya kalau misalnya lokal begini kan gayaknya lokal kemudian kita juga seperti itu berita- berita kriminal seperti itu..

Ada juga yang begini bilang ke saya “saya menjadi lebih gampang untuk menjelaskan mungkin juga saudara-saudaranya atau anak- anaknya tentang kriminal itu kayak apa ? karna kan mereka tinggal meniru aja apa yang kita sampaikan dengan gaya-gaya yang seperti itu Jadi kesannya tidak tegang dan tidak takut atau tidak ngeri. Mereka juga nyeletuk juga wajahnya ini ya ternyata ya (waktu saya di radio) mungkin inilah yang kemudian apa namanya di celonteng-celonteng make up preman di sell penjara dan lain sebagainya. Saya gak susah kok dapetin tanggapan atau saran-saran dari pemirsanya. Artinya bahwa ada respon kan selamanya apa yang kita sampaikan ini nyampe gitu ceritanya ya nyampe, gaya hiburannya juga nyampe itu kasih ya nyampe. Jadi ku rasa itu ya daya tarik kita banget.

84

4. Menurut Penyaji, sudah sesuai kah penyajian program Pancet Kecrek ke Segmentasi Audience yg sekarang? Jawaban : Mungkin aku nggak tahu banyak ya tentang segemen sebenarnya karena kan itu ranahnya produser aku hanya eksekusi apa yang menjadi materi, tapi karna aku dapet respon dari audience langsung mungkin ku rasa memang segmentasi penonton kita ini cenderung ke ibu-ibu dan wanita, sehingga selama ini yang kuamati tuh aku kayak cerita dan nuturi ke istri, sahabat. Gaya ngomongnya kan beda to sama sesame laki-laki yang biasanya cenderung langsung, kalo ini (perempuan) perlu digiring dulu apa sebabnya apa akibatnya sehingga ya cukup pas menurutku, tapi ini bukan semata-mata aku dibayar iNews terus aku bilang begini lho, tp memang kenyataannya begitu. 5. Pernah gak sih pas bikin konten benar-benar Tak Sampai nggak bisa-bisa explore lagi terus kalau kayak gitu cara ngatasinnya gimana? Jawaban : Kalau udah ini udah pasti banyak, yang namanya manusia kan pasti apa namanya pastilah mengalami blank yang paling utama yaitu dalam membuat parikan harus segar dan bisa membuat orang ketawa atau mungkin orang merasa tersindir orang itu kasihan juga bisa di situ kalau sudah apa ya gitu karena biasanya godain temen- temen disini. Jangan salah dari godain crew ini kadang-kadang bisa menjadi tambahan guyonan segar lho. Jujur saya bilang jadi presenter Pancet Kecrek itu bukan hal gampang loh, jadi harus punya wawasan yang luas karena karena yang akan kita sampaikan itu sesuatu yang juga harus punya nilai Kalau cuman sekedar jelasin aja woi tadi anu selesai tapi kan ada kita harus memahami satu peristiwa yang terjadi akibat peristiwa yang kedua wawasan tentang perilaku kriminalitas itu seperti apa itu nggak Gampang itu harus kita mencermati medsos melihat berita-berita kriminal ya kadang kita juga kadang kita berdialog dengan maling

85

berjalan dengan orang yang pernah membunuh orang. Dari situ kita bisa apa namanya bisa memahami bagaimana mengapa yang menjelaskan bagaimana mereka bisa seperti itu kemudian yang kedua psikis pemirsa psikologis nya kayak apa jadi dari memahami budaya dari apa namanya parikan-parikan nggak bisa semua orang kemudian apa namanya kalimat-kalimatnya itu tidak menggurui berwawasan berisi dan punya visi yang paling berat silakan kalau nggak percaya Silakan cari orang suruh di sini beberapa kali ternyata nggak bisa ya mungkin Alhamdulillah karena kita (cak Bro dan cak Bedjo) punya pengalaman yang lumayan di lingkungan dan cukup dekat dengan masyarakat, jadi bagi kami itu hal yang harus selalu di upgrade, nggak bisa juga kita andalin diri sendiri dan script produser saja. Bayangin sepersekian detik kecepatan kita untuk menanggapi celetukan orang itu juga nggak bisa kalo gak ada experience 6. Saran atau harapan pembenahan untuk Program Pancet Kecrek Kedepannya Apa? Jawaban : Bukan harapan sebenarnya, inovasi mungkin. Tapi kita sudah pernah melakukan inovasi itu, cuman ya nggak sering. Jadi kita rekaman di siaran di luar ya jadi di polsek atau Polres jadi lebih fokus sebenarnya Tapi itu untuk spesifik peristiwa-peristiwa besar misal nih lagi ada sindikat begal dan lain-lain terus kita live di polda kan keren, feelnya dapet sekali. Tapi bukan unsur menyeramkan lhom kita tetep kepada ciri khas kita bagaimana peristiwa itu digali tapi dengan gaya kita lakukan dengan gaya investigasi apa yang serius diakali dengan mengambil Sisi Humanis nya orang membunuh misalnya pasti ada sisi Humanis nyata karena dia kekurangan uang entah karena dia merasa sakit hati tapi entah karena itu masyarakat itu mengingatkan kepada pemirsa bawang sesuatu yang sepele kadang itu bisa menjadi 10. Jadi mungkin lebih ke penyajiannya kali ya ada inovasi menurutku, tapi ya nggak dijadikan paten, tekor iNews.

86

LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN INFORMAN

87

88

89

90

91

LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN

No. Program Deskripsi 1. Foto Produksi Program Pancet Kecrek Februari 2020 Dokumentasi Pribadi

2. Foto Wawancara Kepala Biro MNC Jawa Timur Ahmad Willyanto

1 Juli 2020 Dokumentasi Prbadi

3. Foto Wawancara Ekesekutif Produser iNews dan Produser Program Pancet Kecrek Yasmani Nur Adi

1 Juli 2020 Dokumentasi Prbadi