<<

AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship (e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824) Vol. 01, No. 01, January 2016 PENGELOLAAN HOME INDUSTRY USAHA DI KABUPATEN KLATEN

Erlyna Wida R1 Dan Choirul Anam2 1Staf Pengajar di Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS 2Staf Pengajar di Prodi Ilmu Tehnologi Hasil Fakultas Pertanian UNS Email : [email protected]

ABSTRACT

Bakpia business development in Klaten district has not been as fast as bakpia run business entrepreneurs in . The hindrance is faced by them as follow : 1) The production process is not good, 2) The process of making the dough skin and the contents are less efficient, and 3) management sub- optimal effort. This causes increased effort bakpia no significant effort. Two UKM that become partners in the program of this devotion is Jaka Santosa and UKM Harwati. Based on the problems in t the solution and approach is offered as follows: 1) Introduction of means of production is good and right, 2) introduction of appropriate technology kneading machine bakpia skin and content, and 3) Improved management. The activities carried out in both UKM partners include: 1) Introduction of means of production is good and right, 2) introduction of technology appropriate mixing machine dough skin and the contents bakpia, 3) Improved management, and 4) Facilitation of activities held at least once a month to see the development of the results that have been achieved. Results of this activity is the management of the business in both the UKM partners can increase sales volume by 25 percent. This is accomplished by saving time in the process of kneading, quality improvement and business management are increasingly significant.

Keywords: business management, home industries, improvement of quality

ABSTRAK

Pengembangan bisnis bakpia di Kabupaten Klaten belum secepat bakpia menjalankan bisnis pengusaha di Yogyakarta. halangan yang dihadapi oleh mereka sebagai berikut: 1) Proses produksi tidak baik, 2) Proses pembuatan adonan kulit dan isi yang kurang efisien, dan 3) sub-optimal upaya manajemen. Hal ini menyebabkan peningkatan usaha bakpia tidak ada upaya yang signifikan. Dua UKM yang menjadi mitra dalam program pengabdian ini adalah Jaka Santosa dan UKM Harwati. Berdasarkan permasalahan di t solusi dan pendekatan yang ditawarkan sebagai berikut: 1) Pengenalan alat-alat produksi yang baik dan benar, 2) pengenalan teknologi tepat guna menguleni mesin kulit bakpia dan konten, dan 3) Peningkatan manajemen. Kegiatan yang dilakukan di kedua mitra UKM meliputi: 1) Pengenalan alat-alat produksi yang baik dan benar, 2) pengenalan teknologi tepat guna kulit mesin pencampur adonan dan isi bakpia, 3) Peningkatan manajemen, dan 4) Fasilitasi kegiatan yang diadakan di setidaknya sebulan sekali untuk melihat perkembangan hasil yang telah dicapai. Hasil dari kegiatan ini adalah manajemen bisnis di kedua mitra UKM dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 25 persen. Hal ini dilakukan dengan menghemat waktu dalam proses menguleni, peningkatan kualitas dan manajemen bisnis yang semakin signifikan.

Kata kunci: manajemen bisnis, industri rumah, peningkatan kualitas

30

AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016

PENDAHULUAN Klaten. Di desa ini kurang lebih 8 produsen Bakpia adalah makanan yang terbuat bakpia berproduksi dalam berbagai merek. dari campuran kacang hijau dengan gula yang Salah satu UKM yang berproduksi adalah dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. UKM Jaka Santosa Nugraha dan UKM Saat kita menyebut nama bakpia, maka yang Harwati. UKM Jaka Santosa N dan UKM terbersit dalam benak kita adalah Yogyakarta. Harwati memulai usaha pembuatan bakpia Di beberapa daerah di , makanan lebih dari 5 tahun, namun dalam yang terasa legit jika dimakan ini dikenal perkembangan usaha mengalami perbedaan dengan nama pia atau pia (Anonim, perkembangan usaha (Erlyna dan Anama, 2009). Bakpia biasa dibuat dari kacang hijau, 2015). karena kacang hijau mengandung karbohidrat UKM Jaka Santosa N memproduksi tinggi, sekitar 59, 9%, sehingga dapat dibuat bakpia basah dan bakpia kering. Dalam sehari menjadi adonan yang baik untuk bahan isian dapat memproduksi kurang lebih 200 dos bakpia (Bayu Kanetro dan Agus Slamet, bakpia dengan merek “Bakpia 212”. Bakpia 2014). yang diproduksi beraneka rasa yaitu kacang Peluang usaha bakpia prospeknya hijau, coklat dan keju. Bakpia ini sudah masih sangat cerah dan menjanjikan. Untuk memiliki perijinan PI-RT (Pangan Industri memulai usaha ini dapat dimulai dari skala Rumah Tangga). Sistem pemasaran kecil, menengah sampai skala besar menggunakan konsinyasi di toko/ pusat oleh- tergantung modal yang dimiliki. Usaha ini oleh di daerah Prambanan dan Kota cukup dikelola dengan managemen yang Yogyakarta. Daya tahan untuk bakpia basah sederhana, alat produksinya juga tergolong sampai 4 hari dan bakpia kering sampai 3 sederhana dan bahan bakunya pun mudah minggu, terkadang juga kurang dari yang untuk didapatkan dengan harga yang cukup seharusnya. terjangkau (Anom Sulistio, 2014). Dalam proses pencampuran adonan Usaha pembuatan bakpia sudah menggunakan hand mixer yang mempunyai berkembang di luar Kota Yogyakarta yang kapasitas sekitar 3 kg untuk sekali proses salah satunya berdiri di Desa Kebondalem pembuatan adonan sehingga dibutuhkan Kidul Kecamatan Prambanan Kabupaten waktu relatif lama untuk membuat adonan kulit. Demikian pula UKM masih sederhana dan belum dengan pembuatan isi bakpia dimana proses berorientasi pada peningkatan kinerja usaha. penghalusan kacang ijo dengan cara Pemilik menjalankan usaha masih apa adanya ditumbuk. UKM Harwati memproduksi sehingga oritenasi pada peningkatan profit bakpia dengan merek “ 456” belum banyak dilakukan. Karena terdiri dari bakpia basah dan bakpia kering. manajemennya kurang tertata rapi Dalam sehari baru dapat memproduksi kurang menyebabkan peningkatan usaha relatif lebih 50 dos bakpia baik bakpia basah dan stagnan. Di sisi lain, dunia usaha semakin kering. Variasi isi bakpia masih terbatas pada kompetitif yang menuntut produsen harus kacang hijau dan coklat. Daya tahan bakpia mampu berkompetisi untuk dapat bertahan basah sampai 4 hari dan bakpia kering sampai dan atau memenangkan persaingan. 4 minggu bahkan bisa kurang dari hal tersebut. Bakpia ini sudah memiliki perijinan KAJIAN LIETERATUR PI-RT. Sistem pemasaran menggunakan Bakpia sebenarnya berasal dari negeri konsinyasi di toko/ pusat oleh-oleh di daerah China dengan namanya Tou Luk Pia yang Prambanan dan Kota Yogyakarta artinya kue pia kacang hijau. Di balik sejarah Manajemen usaha bakpia di kedua dan cita rasanya yang enak, pembuatan 31

Wida, Anam Bakpia tidak begitu sulit. Untuk pembuatan ditawarkan (Erlyna dan Anamb, 2015) sebagai kulit bakpia, gula dan garam dicampur lalu berikut : masukkan di dalam air diaduk hingga larut. a. Pengenalan cara berproduksi yang baik Setelah itu masukkan tepung terigu sedikit dan benar demi sedikit lalu diaduk hingga menjadi Kedua UKM mitra dikenalkan cara adonan. Proses pencampuran semua bahan ini berproduksi yang baik dan benar. Cara paling lama diperlukan waktu setengah jam produksi pangan yang baik merupakan sampai kalis atau semua adonan tercampur. salah satu faktor yang penting untuk Isi bakpia terbuat dari kacang hijau yang memenuhi standar mutu atau persyaratan dipecah dan direndam selama 3 hari yang ditetapkan untuk pangan. Melalui selanjutnya dicuci serta dikukus selama satu cara produksi pangan yang baik industri jam. Kemudian, dihaluskan dan dimasak pangan dapat menghasilkan pangan yang dengan minyak, garam, dan gula pasir. bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi Langkah terakhir yaitu membentuk adonan kesehatan. Dengan berkembangnya kulit yang diisi dengan kacang hijau dengan industri pangan yang menghasilkan pangan bentuk bulat pipih dan di panggang kurang yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, lebih 15-20 menit (Widya Kumalasari, 2015). maka masyarakat pada umumnya akan Hasil penelitian yang dilakukan oleh terlindung dari penyimpangan mutu Makhmudun Ainuri (2009) mengenai pangan dan bahaya yang mengancam karakteristik usaha bakpia diketahui bahwa kesehatan (BPOM; 2004). (1) produksi tidak konstan (fluktuatif), b. Introduksi tehnologi tepat guna mesin tergantung kondisi pasar. Pada waktu-waktu tertentu permintaan meningkat dan produksi pengaduk adonan kulit dan isi bakpia dalam jumlah besar pun dapat habis terjual, Standarisasi adonan dan isi bakpia perlu namun pada kondisi lain permintaan sangat diperbaiki yang salah satunya dengan rendah sehingga produk sulit untuk perbaikan proses. Perbaikan proses ini dipasarkan, dan polanya telah dipahami dan memerlukan mesin pengaduk untuk diantisipasi para pelaku usaha, (2) membuat adonan dan isi bakpia dimana keberlangsungan usaha tergantung pada dengan alat ini adonan dan isi bakpia yang stabilitas harga bahan baku. Kenaikan harga bahan baku sangat mempengaruhi eksistensi dihaluskan lebih terstandart. Selain itu, dan menyebabkan situasi sulit, untuk sekedar waktu yang dibutuhkan untuk membuat mempertahankan usaha saja. Hal ini adonan kulit dan isi relatif lebih cepat. disebabkan sulitnya penyesuaian harga c. Perbaikan manajemen produk jadi dengan harga bahan baku, sedikit Manajemen di kedua ukm perlu diperbaiki saja harga produk dinaikkan secara serta dengan beriorientasi pada perbaikan merta diikuti dengan menurunnya permintaan, fungsi-fungsi manajemen mulai dari dan (3) kemampuan manajerial dan keuangan masih rentan terhadap perubahan lingkungan perencanaan, pengorganisasian, strategisnya, sistem penjagaan investasi guna koordinasi, monitoring dan evaluasi. pengamanan usaha, substitusi teknologi, Diperlukan peningkatan soft skill kepada pengembangan produk dan perluasan pasar pemilik kedua ukm sehingga pemilik dapat belum diagendakan. mengelola usahanya dengan baik sehingga mengarah pada profit oriented. METODE PELAKSANAAN

Solusi dan Metode yang Ditawarkan Prosedur Kerja Untuk Mendukung Berdasarkan permasalahan di atas maka Metode yang Ditawarkan solusi dan metode pendekatan yang

32

AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016 a. Pengenalan cara berproduksi yang baik 3. Tim melakukan pendampingan dan benar kepada kedua ukm manajemen usaha 1. Aspek ini dimulai dari perencanaan produksi, pembelian bahan, penerimaan HASIL DAN PEMBAHASAN barang, penyimpanan, pengeluaran 1. Pengenalan cara berproduksi yang baik dan barang, persiapan pengolahan, benar pengolahan, kegiatan menjaga hasil Cara berproduksi yang baik dan benar dimulai produksi sampai pada kegiatan cuci dari perencanaan produksi, pembelian bahan, mencuci dan perawatan. penerimaan barang, penyimpanan, 2. Tim melakukan observasi dan pengeluaran barang, persiapan pengolahan, berdiskusi dengan para pemilik ukm pengolahan, kegiatan menjaga hasil produksi dan tenaga kerja mengenai hal-hal yang sampai pada kegiatan cuci mencuci dan perlu diperbaiki dalam cara berproduksi perawatan. Beberapa hal yang sudah sesuai yang baik dan benar dengan cara berproduksi yang baik dan benar 3. Tim melakukan pembenahan cara yaitu : kebersihan tempat berproduksi berproduksi yang baik dan benar kepada sebelum dan sesudah berproduksi, kebersihan kedua ukm peralatan sebelum dan sesudah produksi, 4. Pendampingan cara berproduksi yang berproduksi di atas meja, kualitas dan baik dan benar kebersihan bahan baku dan bahan penolong b. Introduksi tehnologi tepat guna mesin pembuatan bakpia. Menurut Paulina dan pengaduk adonan kulit dan isi bakpia Marwanti (2014) usaha bakpia dimulai 1. Tim mensurvey dan membeli mesin dengan melakukan penyortiran dalam pengaduk adonan kulit dan isi bakpia pemilihan bahan baku berkualitas dan yang mempunyai kapasitas 7-8 kg, daya mengontrol sistem kerja karyawan dalam listrik relatif rendah dan mudah proses produksi sehingga kualitas terstandart. dipindah-pindah serta mudah menjaga Hasil observasi diperoleh hal-hal yang perlu kebersihannya untuk diperbaiki meliputi : menjaga 2. Tim mengintroduksikan penggunaan standarisasi kualitas bahan baku dan produk, mesin tersebut dan cara melakukan menggunakan sarung tangan plastik, masker perawatan mesin mempunyai umur dan penutup kepala dalam berproduksi, ekonomis lebih lama penataan layout fasilitas dan tempat 3. Tim melakukan pendampingan berproduksi. penggunaan mesin tersebut Seringkali kedua UKM mitra kekurangan c. Perbaikan manajemen bahan baku atau bahan penolong dalam 1. Caranya tim pelaksana berdiskusi proses berproduksi, walaupun sudah ada dengan para pemilik ukm mengenai perencanaannya. Namun, karena di pasaran manajemen usaha yang dijalankan saat bahan yang dimaksud kebetulan habis/ tidak ini dan mendiskusikan perbaikan- ada maka menggantinya dengan bahan lain perbaikan yang harus dilakukan untuk yang mempunyai fungsi/ kegunaan yang sama meningkatkan profesionalisme pemilik dimana hasil akhirnya mempunyai kualitas dalam rangka menuju profit oriented yang berbeda. 2. Tim melakukan pelatihan kepada tertentu diganti dengan tepung terigu merek pemilik ukm dalam rangka lain akan menghasilkan kualitas produk yang meningkatkan soft skill pengelolaan berbeda. usaha kepada pemilik ukm

33

Wida, Anam Untuk itu, dalam perencanaan produksi sudah produksi seluruh orang yang bekerja dalam memikirkan mengenai persediaan bahan memproduksi bakpia dapat bekerja dengan baku/ penolong supaya jika terjadi lonjakan nyaman dan lebih cepat. Hal ini dimulai dari permintaan, UKM mitra tidak terjadi penataan kembali peralatan produksi, meja kekurangan bahan baku/ penolong tersebut. dan wadah bakpia sehingga pergerakan orang Demikian juga, jika terjadi kekurangan bahan yang bekerja tidak mengalami kesulitan baku/ penolong maka biaya produksinya akan dalam bekerja. menjadi lebih mahal. Penataan layout proses produksi dibuat sedemikian rupa sehingga dalam proses

Gambar 1. Layout before program Layout after program

Hasil dari pengenalan cara berproduksi produksi 10 liter. Hal ini sesuai dengan hasil yang baik dan benar adalah kedua mitra UKM penelitian Sapto Budi, et.all (2014) bahwa telah menerangkan prinsip-prinsip tersebut perbaikan perbaikan sarana prasarana walaupun belum seluruhnya. Sebagai misal mempunyai proporsi terbesar yaitu 54% untuk penggunaan sarung tangan plastik seperti memodernisasi peralatan produksi belum dilakukannya karena baik pemilik agar kualitas mutu terjamin dan perbaikan usaha maupun tenaga kerjanya merasa kurang manejemen pabrik sebesar 18% dapat nyaman dalam proses produksi. Perubahan meningkatkan usaha bakpia. perilaku tidak dapat dilaksanakan dalam Wadah pengaduk dibuat dari bahan waktu yang singkat, memerlukan adaptasi steinless stell dengan ketinggian 45 cm, tebal dalam proses adopsinya. 1 mm dan diameter 30 cm. Kacang hijau yang 2. Introduksi tehnologi tepat guna mesin telah dimixer menjadi hancur, namun untuk pengaduk adonan kulit dan isi bakpia kulitnya tidak bisa hancur sempurna. Hal ini Tehnologi yang diintroduksikan di kedua karena fungsi mesin ini bukan sebagai UKM mitra adalah mesin mixer yang penghancur namun hanya sebagai mesin berfungsi sebagai pengaduk adonan kulit dan pencampur. isi bakpia. UKM Jaka Santosa mempunyai Proses introduksi mesin pengaduk kapasitas mesin yang lebih besar daripada dimulai dengan Tim Pengabdian UKM Harwati, hal ini disesuaikan dengan menerangkan cara kerja mesin, cara kebutuhan dan efisiensi. UKM Jaka Santosa menggunakannya, cara merawatnya dan cara diintroduksikan mesin pengaduk berkapasitas membersihkan setelah digunakan. Tim 7-8 kg dengan daya listrik 900 watt Pengabdian memberikan contoh bagaimana sedangkan UKM Harwati berkapasitas

34

AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016 menggunakan mesin tersebut sehingga introduksi mesin pengaduk sebagai berikut : diperoleh hasil yang maksimal. Proses

Gambar 2. Introduksi mesin pengaduk di UKM Jaka Santosa dan Harwati

Introduksi mesin pengaduk di UKM merupakan usaha pokok. Hal ini sangat rentan Jaka Santosa dan UKM Harwati tidak terhadap ketidakjelasan neraca rugilaba dan menemui kendala yang berarti, hanya karena ketahanan usaha (Makhmudun Ainuri, 2009). belum terbiasa sehingga masih kelihatan Perbaikan manajemen lebih difokuskan pada canggung. Perputaran pengaduk akan terasa pengembangan usaha bila telah berat jika adonan sudah mulai kalis atau kalau diintroduksikan peralatan dengan peningkatan isi kacang hijau kupas atau kacang merah atau kapasitas produksi bagaimana adonan rasa coklat sudah hancur dan mengoptimalkan fasilitas yang ada. menggumpal. Mesin ini dapat distel tinggi Tim Pengabdian mengikutsertakan UKM rendahnya dalam pengadukan sehingga lebih mitranya dalam pelatihan kewirausahaan dan fleksibel dan pencampuran adonan lebih penyusunan business plan yang cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk diselenggarakan pada tanggal 23-24 Juni 2015 mengaduk adonan kulit bakpia lebih cepat di LPPM UNS berkerjasama dengan daripada adonan isi bakpia seperti kacang Kementrian Koperasi dan UKM. Hal ini merah hanya sebesar 10 menit sedangkan selaras dengan Prayekti dan Jajuk H (2014) kacang merah sebesar 15 menit. Dengan bahwa pelatihan karyawan pada usaha bakpia menggunakan mesin ini, adonan akan dapat meningkatkan motivasi karyawan tercampur merata sehingga standarisasi dalam bekerja. Salah satu output dari kegiatan kualitas adonan dapat dipertahankan. tersebut adalah pengajuan proposal business 3. Perbaikan manajemen plan kepada Kementrian Koperasi dan Pengelolaan usaha dilakukan secara UMKM RI dan kedua UKM mitra bersamaan dengan pengelolaan ekonomi mengajukan proposal untuk dikompetitifkan. rumah tangga dan belum dikelola secara Proses pelatihannya dapat dilihat pada gambar terpisah, walaupun usaha yang dilakukan berikut :

Gambar 3. Pelatihan keriwausahaan dan penyusunan business plan

35

Erlyna, Anam Proposal business plan setelah melalui proses pesanan. Jika biasanya dapat memproduksi pendampingan dari Tim Pengabdian, siap bakpia sebanyak 750 – 1.000 buah bakpia diajukan kepada Kementrian Koperasi dan dengan adanya introduksi peralatan ini dapat UKM RI melalui Pusat Studi Pendampingan memproduksi antara 1.000 – 1.300 bakpia dan Koperasi dan UMKM UNS. Besarnya dana jika musim liburan lebih banyak lagi yang yang diajukan oleh kedua mitra masing- diproduksi. Dengan adanya penghematan masing sebesar Rp 25 juta yang rencananya waktu dan tenaga dari penggunaan alat akan digunakan untuk pengembangan usaha pengaduk dan oven, maka biaya produksinya dalam memperbesar kontinyasi kepada para berkurang Rp 50.000 dari total Rp 500.000 pedagang perantara. per hari. Penurunan biaya ini berasal dari 4. Pendampingan di kedua UKM mitra penurunan upah pegawai yang tidak lagi kerja Tantangan yang dihadapi perusahaan lembur dan penggunaan gas LPG. bakpia adalah bagaimana menjaga kualitas Hasil pendampingan penggunaan peralatan dan kuantitas bakpia agar tetap bertahan di yang diintroduksikan di UKM Harwati, dapat pangsa pasar industri pangan. Perusahaan digunakan dengan baik. Baik mixer maupun harus dapat menstabilkan jumlah produksi oven dapat digunakan dengan baik dan agar seimbang dengan penjualan produknya berfungsi maksimal. Total penghematan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen waktu dari penggunaan mixer dan oven ini (Anita dan Budanis, 2015). Pendampingan sebesar kurang lebih 2 jam setiap harinya. kepada kedua UKM meliputi pendampingan Kapasitas produksi pada UKM Harwati dalam penggunaan peralatan, cara meningkat dari biasanya 500 – 750 buah per berproduksi yang baik dan benar, dan hari meningkat menjadi 600 – 900 buah manajemen usaha. Pendampingan ini tergantung permintaan dan musim liburan. dilaksanakan minimal sebulan sekali setelah Biaya produksi terjadi penurunan kurang dilaksanakannya berbagai kegiatan yang telah lebih Rp 30.000 per harinya. disepakati bersama. Pendampingan Pendampingan bidang manajemen pada penggunaan peralatan sudah dilaksanakan tindak lanjut pengajuan business plan, pada UKM Jaka Santosa dan UKM Harwati, akhirnya diputuskan oleh Kementerian dimana alat yang diintroduksikan sudah dapat Koperasi dan UKM kedua proposal layak digunakan dengan baik. didanai dengan besarnya dana yang disetujui Penggunaan alat pengaduk yang kepada UKM Jaka Santosa sebesar Rp digunakan untuk mengaduk adonan kulit dan 17.500.000 dan UKM Harwati sebesar Rp isi bakpia dapat mempercepat waktu dari 20.000.000. Besarnya dana tersebut sebelumnya untuk membuat adonan kulit digunakan untuk pengembangan usaha memerlukan waktu kurang lebih 30 menit dimana UKM Jaka Santosa digunakan untuk untuk sekali resep (7 kg bahan) sekarang bisa membeli motor yang dimodifikasi dipercepat menjadi 10 menit. Demikian pula belakangnya untuk mengangkut produk untuk mengaduk isi bakpia seperti kacang bakpia. Selama ini jika melakukan hijau kupas atau kacang merah hanya pengiriman produk bakpia dalam jumlah yang memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dari banyak maka terkendala bagaimana biasanya 30 menit. Penghematan waktu dan mengangkutnya. Dengan adanya box pada tenaga ini dapat digunakan oleh UKM Jaka motor, mempermudah pengangkutannya. Santosa dalam meningkatkan kapasitas Sedangkan untuk UKM Harwati digunakan produksinya meningkat sebesar 10 – 30 untuk memproduksi produk aneka kue baik persen setiap harinya tergantung banyaknya basah maupun kering selain bakpia. Hal ini

36

AJIE – Vol. 01, No. 01, January 2016 didasari di daerah tersebut masih jarang digunakan untuk acara hajatan. produsen kue basah atau kering yang

Gambar 4.Produk bakpia hasil pendampingan Adanya tambahan dana ini menuntut ke dua Pendampingan. Kegiatan-kegiatan tersebut UKM mitra memperluas daerah telah dilaksanakan dengan baik sehingga pemasarannya karena adanya peningkatan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. UKM Jaka Santosa memperluas produksinya. Variasi rasa bakpia dan pemasarannya pada pedagang bakpia di Kota penambahan produk baru di kedua UKM Yogyakarta dan mendapatkan tambahan meningkatkan volume penjualan. Target langganan pedagang sebanyak 2 pedagang. luaran terjadinya peningkatan omset UKM Harwati memperluas jaringan penjualan dan pendapatan meningkat sebesar pemasarannya dengan menjalin hubungan 25% dapat tecapai dari program ini. pemasaran dengan para pedagang di sekitar Saran kawasan wisata Prambanan. Selain itu, dalam Pendampingan kegiatan dilaksanakan rangka memperkenalkan produk barunya minimal sebulan sekali untuk melihat berupa kue kering dan kue basah, UKM perkembangan hasil-hasil yang telah dicapai. Harwati mengenalkan produknya ke Kedua UKM perlu dimotivasi semangat masyarakat sekitar terutama masyarakat yang kewirausahaannya dalam mengembangkan akan mempunyai hajatan. usaha bakpia atau usaha pembuatan aneka Peningkatan kapasitas produksi maupun kue/ roti. penurunan biaya produksi di kedua UKM dan perluasan jaringan pemasaran menyebabkan DAFTAR PUSTAKA usaha di kedua UKM dapat berjalan dengan Anita Puspitasari dan Budanis Dwi M. 2015. Sistem baik. Dalam satu bulan, pendapatan rata-rata Informasi Pengendalian Produksi Kue Bakpia yang diterima oleh kedua UKM meningkat dengan Metode Single Moving Average di CV antara Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 atau Manfredo. meningkat antara 20 – 30% dari pendapatan http://id.scribd.com/doc/175507615/JU sebelum program. RNAL-ILMIAH#scribd diakses pada tanggal 8 Nopember 2015 KESIMPULAN DAN SARAN Anonim. 2009. Peluang Usaha Pembuatan Kesimpulan Bakpia Skala Rumah Tangga Bisa Kegiatan-kegiatan yang sudah Merambah ke Skala Industri. dilaksanakan di kedua UKM mitra meliputi : http://bisnisukm.com/usaha-pembuatan- 1) Pengenalan cara berproduksi yang baik dan bakpia-skala-rumah-tangga-hingga- benar, 2) Introduksi tehnologi tepat guna skala-industri.html diakses pada tanggal mesin pengaduk adonan kulit dan isi bakpia, 30 Oktober 2015 3) Perbaikan manajemen dan 4)

37

Erlyna, Anam Anom Sulistio. 2014. Analisis Usaha Bakpia. Sebagai Variabel Intervening pada http://www.analisausaha.com/analisa- UKM di Kota Yogyakarta. Prosiding usaha-bakpia/ diakses pada tanggal 30 Seminar 3rd Economics and Business Oktober 2015 Research Festival 13 Nopember 2014 Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Sapto Budi Pamungkas, Winarni, Endang 2004. Amankan Pangan dan Bebaskan Widuri Asih. 2014. Peningkatan produk dari Bahan Berbahaya. Jakarta Penjualan Bakpia Pathok 25 Bayu Kanetro dan Agus Slamet. 2014. Yogyakarta Dengan Analisis Swot dan Pelatihan Dan Pendampingan AHP. Jurnal REKAVASI. Vol. 2, No. 1, Pengrajin Bakpia Kemusuk Dengan Mei 2014 Rasa Baru Menggunakan Oven Gas. Widya Kumalasari. 2015. Bakpia Makanan Prosiding Seminar Nasional Hasil - Khas Jogja yang Melegenda. Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi- UMP tanggal 20 Desember. Purwokerto Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah- Erlyna Wida R dan Choirul Anama. 2015. Gizi/Bakpia-Makanan-Khas-Jogja- Introduksi Tehnologi Pengovenan yang-Melegenda diakses pada tanggal Dalam Peningkatan Efisiensi Produksi 31 Desember 2015 Pada Usaha Pembuatan Bakpia. Prosiding Seminar Nasional Integritas Pengembangan UMKM dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan UMKM Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret. Surakarta tanggal 30 Juli 2015. b. 2015. IbM Peningkatan Usaha Bakpia di Kabupaten Klaten. Laporan Ipteks Bagi Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret. Surakarta Makhmudun Ainuri. 2009. Nilai Ekonomi Modal Sosial Sebagai Media Rekayasa Difusi Teknologi Pada Sentra Industri Pangan Skala Kecil. AGRITECH. Vol. 29, No. 4 November 2009 Paulina Nola Bitta Wirda Kumala Putri dan Marwanti. 2014. Pemasaran Pada Home Industry Bakpia Di Sanggrahan Pathok Kecamatan Ngampilan Yogyakarta. E-Jurnal Pend. Teknik Boga. Vol 3, No 2. 2014 Prayekti dan Jajuk Herawati. 2013. Pengaruh Penerapan MSDM Terhadap Keahlian Karyawan Dengan Motivasi Kerja 38