BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dewasa ini, para perusahaan di berbagai dunia tengah bersaing untuk memperluas pangsa pasarnya di berbagai negara tujuan. Perusahaan harus mampu bekerja keras agar merek mereka dapat diingat dan dibeli oleh konsumen. Maka dari itu, iklan merupakan salah satu media penting untuk mendukung konsumen dalam mengenali dan mengingat sebuah merek. (22/11/2017) Menurut hasil penelitian lembaga penelitian Nielsen, tingkat belanja iklan untuk produk perawatan tubuh menduduki total belanja iklan terbesar di televisi dengan total belanja iklan Rp5 Triliun dan pertumbuhan sebesar 16%. Sedangkan untuk kategori perawatan wajah nilai belanja iklan mencapai Rp3,9 Triliun dan pertumbuhan belanja iklan paling besar yaitu tumbuh hingga 49% dibandingkan tahun 2016. Media televisi masih menjadi sasaran utama marketing untuk beriklan. Televisi sebagai media visual masih diyakini dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk. Sedangkan untuk , menurut hasil survei yang terbaru pada tahun 2016, di antara kira-kira 70 juta penduduk Thailand, ada 56% jumlah penduduknya menggunakan media sosial (Vovworld) Bagi wanita merawat tubuh dan rambut merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga penampilan. Pada umumnya, para wanita akan lebih mudah cepat tanggap dan terpengaruh akan produk personal care yang baru saja diluncurkan terutama di media televisi. Sering kali, mereka mencoba mencari tahu berbagai informasi mengenai produk tersebut melalui berbagai media. Penggunaan endorsement dalam dunia periklanan sering dianggap sebagai salah satu salah satu startegi marketing komunikasi yang sering kali digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan dampak dari iklan (Rodriguez, 2008). Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences dengan judul The Effects OF Celebrity endorsement in Advertisements (2014, Vol.3, No.5), terbukti bahwa kebanyakan orang cenderung dipengaruhi oleh iklan

1

2

dengan dukungan endorsement dibandingkan dengan iklan tanpa dukungan endorsement .

Tabel 1.1 Persentase iklan yang menggunakan endorsement dan non- endorsement

Sumber: International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences (Sep 2014, Vol. 3, No. 5)

Celebrity endorsement didefinisikan sebagai individu yang mendapat perhatian konsumen dan disukai dalam menyampaikan informasi (Belch & Belch, 2010). Banyak orang mengubah gaya hidup mereka terkait dengan selebriti favorit mereka. Hal tersebut memberikan dampak yang besar pada perilaku pembelian orang-orang ini. Selebriti memang tidak selalu memberikan efek pemikiran dalam hal membeli, namun sebagian besarnya akan memberikan dampak terhadap persepsi mereka dalam memilih dan menentukan produk apapun. Saat ini, strategi terbaik yang digunakan oleh pemasar untuk mempengaruhi pelanggan adalah dengan menunjukkan selebriti dengan produk mereka, termasuk banding yang berbeda kebohongan, menarik, absurditas, seksual dll. Belch, G. dan Belch, M. (2008) mengakui hal itu. Tujuan utama merumuskan strategi tersebut adalah untuk mendapatkan wahyu, rindu, konsentrasi, dan keingintahuan merek yang tinggi. Maka dari itu, untuk melakukannya pemasar melampirkan kepribadian terkenal dengan produk mereka. Namun di sisi lain, terdapat orang non selebriti yang terkadang dapat menjadi pendukung yang baik untuk beberapa iklan tertentu. Jenis endorsement ini dikenal sebagai lay endorsement , yaitu individu yang tidak dikenal dan dipilih oleh perusahaan berdasarkan demografi pasar sasaran yang ada (Rodriguez, 2008). Pada umumnya, lay endorsement ditujukan agar konsumen lebih fokus dan cermat pada produk yang diiklankan daripada selebritinya.

3

Fenomena terkait penggunaan selebriti sebagai endorsement sebagai sarana sosial komunikasi psikologi dan penerapannya dalam komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi proses pengaruh sosial. Dimana tingkat kepercayaan masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada kredibilitas, daya tarik, dan keahlian celebrity endorsement tersebut. Terdapat hubungan yang relevan antara konsep pemasaran dengan teori perilaku kosumen berkenaan dengan asumsi, pembelian, dan komunikasi. Terkait fenomena tersebut, konsep pemasaran dan perilaku konsumen antara satu negara dengan negara lainnya tidak bisa disamakan (Marieke de Mooij, Understanding Cultural Paradoxes , 2013). Dengan demikian, perilaku konsumen dipengaruhi oleh budaya, yang dengan sendirinya diperkuat sebagai manifestasi budaya. Hubungan antara manifes budaya dan dimensi perilaku konsumen adalah bidirectional atau 2 arah. Pendapat serupa juga diutarakan oleh Randall Bears, president, Nielsen Expanded Verticals , “ Best-in-class ads share several characteristics: they’re relatable, follow an upbeat and simple storyline, use novel and striking imagery and make an emotional connection,” said Randall Beard, president, Nielsen Expanded Verticals. “These characteristics provide a strong foundation for creative development, but there’s no ‘one-size- fits all’ formula. What’s effective in one country or region won’t necessarily work well in others. A deep understanding of local preferences is vital. ” (Nielsen.com) Maka dari itu, pentingnya pemahaman mengenai preferensi lokal di negara tujuan agar tujuan perusahaan untuk menyampaikan pesan satu suara mengenai produk dapat tersalurkan dengan efektif. Fenomena pertama saat ini adalah tidak mudah untuk suatu perusahaan multinasional untuk melakukan penyesuaian kriteria endorsement antara satu negara dengan negara lainnya sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan dapat satu suara dengan konsumen. Fenomena kedua adalah terdapat beberapa iklan personal care yang tengah beralih dari penggunaan celebrity endorsement menjadi menggunakan lay endorsement . Namun jika diperhatikan, perubahan penggunaan endorsement tersebut dilakukan oleh perusahaan ketika brand tersebut sudah berhasil melakukan positioning terhadap konsumen dengan baik. Menurut hasil observasi peneliti sebelumnya, salah satu contoh brand yang sedang booming menggunakan lay endorsement pada iklannya adalah Dove.

4

Dove merupakan salah satu pemain besar yang bergerak dalam kategori produk perawatan pribadi, berbagai rangkaian produk perawatan untuk tubuh disediakan oleh Dove. Dove diperkenalkan pertama kali pada tahun 1957 dan telah mengembangkan pasarnya ke beberapa negara di dunia. Visi dari Dove adalah menjadikan wanita dari segala usia agar dapat melihat kecantikan sebagai sumber kepercayaan diri, bukan sebuah kekhawatiran. Karena ketika mereka memilih untuk tidak berpartisipasi penuh dalam kehidupan, mereka cenderung akan menutup diri dari masyarakat. Sedangkan misi Dove adalah untuk membantu wanita agar lebih positif dalam menilai penampilan sehingga lebih percaya diri saat menggali potensi mereka, dengan cara memberikan serangkaian produk perawatan rambut dan serangkaian kegiatan edukasi untuk para wanita agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri terhadap penampilan mereka. Akhir-akhir ini, Dove Unilever mengemukakan kampanye mengenai “ Real beauty Pledge ” di beberapa negara tujuan Dove. Kampanye tersebut memiliki fitur wanita sejati. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, Dove menggunakan celebrity endorsement sebagai role model iklannya. Startegi baru yang diterapkan oleh Dove berhasil mendapat perhatian yang cukup luas dari masyarakat dunia sejak tahun 2014. Sebelumnya Dove melakukan eksplorasi terlebih dahulu ke beberapa kota di belahan dunia, seperti San Fransisco, Shanghai, Delhi, London, dan San Paulo untuk mengetahui bagaimana budaya yang berbeda-beda dapat memengaruhi pilihan yang dibuat wanita tentang kecantikan dan mendorong mereka untuk selalu berbuat positif. Namun, tujuan utama dari Dove adalah ingin menunjukkan pada mereka setiap hari, dimanapun berada, mereka berhak merasa cantik. Penggunaan figur wanita sejati sebagai pengganti selebriti endorsement diharapkan dapat mengkomunikasikan pesan dengan tepat tanpa adanya keraguan lagi dari masyarakat terkait produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri lebih bagaimana persepsi konsumen dalam memandang celebrity endorsement dan lay endorsement , mengggunakan pendekatan dimensi budaya Hofstede , yaitu power distance dan kontekstualitas, khususnya di Indonesia dan Thailand. Perbedaan budaya yang dimiliki oleh kedua negara tersebut dapat dikatakan tidak signifikan apabila dibandingkan dengan perbedaan budaya antara negara-negara di benua Asia dan Eropa.

5

Gambar 1.1 Perbandingan dimensi budaya Indonesia dan Thailand

Sumber: Hofstede Insight 2017

Gambar 1.2 Perbandingan dimensi budaya Indonesia dan Amerika

Sumber: Hofstede Insight 2017

Jika dilihat secara visual, masyarakat Indonesia dan Thailand memiliki bentuk wajah, warna kulit dan rambut yang hampir sama. Maka dari itu, dengan adanya kemiripan budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan Thailand maka peneliti memiliki rasa keingintahuan yang cukup besar apakah hasil temuan dari penelitian ini dapat di transferable atau tidak di negara Asia lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Budaya Anak Muda Indonesia & Thailand Terhadap Pemilihan Kriteria Celebrity Endorsement dan Lay Endorsement (Studi Kasus Pada Iklan Produk Personal Care)”

6

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen Indonesia dan Thailand terhadap iklan dengan dukungan dari celebrity endorsement ataupun lay endorsement terkait dimensi budaya yang dimiliki negara tersebut? 2. Bagaimana tingkat kemampuan dukungan dari celebrity endorsement ataupun lay endorsement dalam mempengaruhi brand awareness ? 3. Bagaimana perusahaan memilih untuk menggunakan celebrity endorsement ataupun lay endorsement pada iklannya?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui secara rinci dan mendalam mengenai persepsi konsumen Indonesia dan Thailand terhadap iklan dengan dukungan dari celebrity endorsement ataupun lay endorsement terkait dimensi budaya yang dimiliki negara tersebut. 2. Untuk mengetahui secara rinci dan mendalam mengenai tingkat kemampuan dukungan dari celebrity endorsement ataupun lay endorsement dalam mempengaruhi brand awareness. 3. Untuk mengetahui secara rinci dan mendalam mengenai alasan perusahaan memilih untuk menggunakan celebrity endorsement ataupun lay endorsement pada iklannya.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran maupun memperkaya konsep-konsep strategi pemasaran dan diharapkan dapat menjadi aset dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan sumber referensi penelitian mahasiswa selanjutnya. 2. Manfaat Praktis • Bagi Perusahaan

7

Berdasarkan hasil penelitian, maka diharapkan perusahaan dapat mengetahui analisis yang ditemukan dari penelitian ini, sehingga dapat memberikan berbagai insight untuk perusahaan kedepannya. Hal ini yang menjadi fokus peneliti pada penelitian kali ini dan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi perusahaan tersebut untuk meningkatkan output dan produktivitas perusahaan. • Bagi Pembaca Berdasarkan hasil penelitian, maka diharapkan penelitian ini dapat menambah pengalaman, ilmu pengetahuan, dan pemahaman dari sebuah informasi serta fakta yang terjadi kemudian mengolah semua hal tersebut menjadi suatu penelitian yang berguna di masa depan kelak.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman mengenai persepsi konsumen di Indonesia dan Thailand menggunakan pendekatan dimensi budaya Hofstede, yaitu power distance dan kontektualitas 2. Perubahan penggunaan celebrity endorsement menjadi lay endorsement . 3. Persepsi masyarakat mengenai penggunaan celebrity endorsement dan lay endorsement . 4. Mengetahui tingkat brand awareness terkait produk yang didukung oleh celebrity endorsement ataupun lay endorsement .

1.6 State of the Art

State of the Arts adalah kumpulan penelitian sebelumnya yang memiliki beberapa perbedaan dan digunakan sebagai pembanding antara penelitian yang saat ini dijalankan dengan penelitian sebelumnya. Sehingga dapat diuraikan sebagai berikut:

8

Tabel 1.2 State of The Art No Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi

1 Celebrity Dampak positif Peneliti endorsement Kualitatif yang hampir sama mengadaptasi s in terhadap teori dimensi Advertisemen penggunaan budaya ts and celebrity menggunakan Consumer endorsement di pendekatan Perceptions: kedua negara, Hofstede, A Cross- yaitu India dan yaitu power Cultural United States. distance dan Study , 2017, Konsumen India kontekstualita Somdutta lebih cenderung s negara India Biswas, terpengaruh karena sebagai acuan Mahmood status dan untuk Hussain & glamoritas selebriti membuat Kathleen terkait dengan proposisi. O'Donnell tingkat power distance dan kontekstualitas yang tinggi. Sedangkan konsumen di United States lebih cenderung terpengaruh karena keahlian dan pencapaian yang telah di raih oleh selebriti tersebut.

9

2 The Kuantitatif Penggunaan expert Peneliti Differential endorsement lebih mengadaptasi Effects Of efektif teori Celebrity and dibandingkan consumer risk Expert dengan celebrity perceptions Endorsement endorsement terhadap s On untuk produk celebrity Consumer tertentu. Hal endorsement Risk tersebut sebagai Perceptions , dikarenakan landasan teori. 2014, expertise Dipayan endorsement Biswas, memiliki tingkat Abhijit relevansi yang Biswas, & lebih tinggi Neel Das dengan produk yang diiklankan.

3 Comparing Kuantitatif Hasil dari Peneliti The Use of perbandingan mengadaptasi

Famous penggunaan teori lay Endorsement celebrity endorsement and Lay endorsement sebagai Endorsement dengan lay landasan teori. In Predicting endorsement Consumer adalah konsumen Intention To memegang sikap Buy: positif terhadap Indonesian celebrity Context , endorsement . 2016, Wenny Secara khusus, Purnama Sari Hasil penelitian ini & Sabrina O. menunjukkan Sihombing bahwa hubungan

10

positif dan signifikan antara sikap terhadap celebrity endorsement dan attitude terhadap iklan dan merek. Dukungan selebriti positif memberi lebih banyak visibilitas pada produk yang disahkan.

4 Uncovering Kuantitatif Perumusan iklan Peneliti The Power of baru-baru ini mengadaptasi Natural mulai teori product Endorsement mempertimbangka placements s: A n bagaimana pesan terkait Comparison pemasaran yang endorsement with disampaikan yang adopsi Celebrity- dalam berbagai suatu Endorsed bentuk dapat perusahaan. Advertising berinteraksi untuk and Product memengaruhi Placements , perhatian dan 2017, Cristel persuasi terhadap Antonia komunikasi merek Russell & (misalnya iklan vs. Dina penempatan Rasolofoariso produk, n Schweidel, Foutz, dan Tanner 2014). Penelitian ini,

11

menggunakan selebriti yang berbeda dikaitkan dengan merek, memberi sinyal bahwa wawasan baru dapat muncul dari membandingkan dampak berbagai jenis pesan, terutama karena rangkaian format pesan pemasaran terus berkembang.

5 Celebrity Kuantitatif Popularitas Peneliti endorsement seorang selebriti mengadaptasi and Its terhadap teori dampak Impacts on perawatan pribadi dari celebrity Students cukup efektif. endorsement Buying Celebrity terhadap Behaviour endorsement minat beli towards sebagai alat yang produk Personal care hebat yang personal care . Products , memperbesar 2014, A.H. dampak kampanye Choudhury & iklan. Dukungan Dr. K. selebriti, melalui Mukherjee media massa telah menjadi fenomena umum di dunia periklanan dan menjadi bagian

12

integral sebagai teknik komunikasi pemasaran serta

Sumber: Peneliti (2017)

13

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://www.finance.detik.com/berita-ekonomi- bisnis/2976281/rata-rata-pajak-barang-impor-ri-lebih-rendah-dari-thailand A.H Choudhury, D. K. (2014). Celebrity Endorsement and its Impact on Students Buying Behaviour Towards Personal Care Products. International Journal of Business & Management , 29. American Marketing Association Board of Directors. (2012). Accessed . Arikunto, S., Jabar, A., & Safrudin, C. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Assauri, S. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. B, M. (2007). Pemetaan Minat Baca Masyarakat di Tiga Provinsi: Sulut, Sumut dan Kaltim. B. I., & H, M. N. (2012). A Study on Study Habits and Academic Performance Among Adolescents (14-19) years. International Journal of Social Sciense Tomorrow Vol 1, No 5 , 1-5. Big Bad Wolf Books . (n.d.). Retrieved from https://www.bigbadwolfbooks.com/id Bowdin, G. A., J. O., W, H., & R, M. I. (2010). Heinemann: Ox-ford : Elsevier Butterworth. Bowdin, G., & Jhonny, A. (2011). Events Nanagement 3rd Edition. USA: Routledge. Creswell, J. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches, 2nd edition. California: Sage Publication. Cristel Antonia Rusel, D. R. (2017). Uncovering The Power of Natural Endorsements: A Comparison with Celebrity-Endorsed Advertising and Product Placements. International Journal of Advertising , 18. CSCMP, & Sanders, N. R. (2013). Definitive Guide to Manufacturing and Services Operations, The : Master the Strategies and Tactics for Planning, Organizing and Managing How Products and Services Are Produced. United States: Pearson FT Press. Daryanto. (2011). Manajemen Pemasaran. : Satu Nusa. David, F. R. (2011). Strategic Management Concept and Cases. New Jersey: Pearson Education, Inc.,.

14

15

Dipayan Biswas, A. B. (2014). The Differential Effects of Celebrity and Expert Endorsementsof Consumer Risk Perceptions. The Role. Journal of Advertising , 31. Donny, M. (2016, March 28). Red Rice Bali . Retrieved June 07, 2017, from Red Rice Bali news: https://www.redricebalinews.com/index.php/read/2016/03/28/201603280001/ Interest-Indonesian-People-Still-Low-in-Reading-Book.html Event Studies: theory, research and policy for planned events. (2012). London: Routledge. Evony Silvino, A. S. (2014). Peran Mediasi Institusional Budaya Terhadap Hubungan Nilai Budaya dan Pengungkapan Nilai Islam. Jurnal Akuntansi & Keuangan Indonesia , 221. Field, A. (2009). Discovering Statistic Using SPSS Third Edition. British: SAGE Publication Ltd. George E. Belch, .. E. (2009). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, 8th edition. United States: McGraw-Hill Higher Education. George Edward belch, G. E. (2007). Advertising and Promotion; an Integrated Marketing and Communications Perspective. McGraw-Hill Irwin. Gewati, M. (2016). Indonesia's Reading Interest is in the 60th Order of the World . Retrieved from Kompas: www.kompas.com Griffith, A. (2010). SPSS For Dummies 2nd Edition. Canada: Wiley Publishing, Inc. Hartanto, A. K. (2013). Pengaruh Jingle Iklan Gulaku Terhadap Brand Awareness Audience Ibu-ibu Arisan Komplek Meruya. Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga. http://vovworld.vn/id-ID/rumah-asean/thailand-dengan-masalah-pengelolaan- media-sosial-544978.vov . (2017). https://www.hofstede-insights.com/models/national-culture/. (2018). K, P. K. (2012). Promising Reading Habits and Creating Literate Social. International Reference Research Journal Vol. III Issue 2(1) , 91. Kenneth E. Clow, D. B. (2016). Integrated Advertising, promotion, and Marketing Communications, 7th Edition. London: Pearson Education. Kotler, P. &. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ke-12. Jakarta: Erlangga.

16

Kotler, P. &. (2009). Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas Jilid 1. . Jakarta: Erlangga. Kotler, P. &. (2012). Principle of Marketing, Global Edition, 14 edition. Pearson Education. Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Principles of Marketing - Fifteenth Edition. Edinburgh Gate, England: Pearson Education Limited. Kottler, & Keller. (2012). Marketing Management 14th ed. New Jersey: Prentice Hall. Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Lubis, M. (2017, Juli). http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2017/TREN- BARU-DI-KALANGAN-PENGGUNA-INTERNET-DI-INDONESIA.html. M, O. I. (2014). Books, Libraries and Reading in the Digital Age. Eminota Publisher. Mayekar, S. (2010). Study of the Impact of Reading Habits on the Performance of UG and PG Students. Solapur: Hirachand Nemchand College of Commerce. Mwendwa Mildred Zipporah, D. H. (2014). The Effects of Celebrity Endorsement in Advertisements. International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences , 188. Mwendwa Mildred Zipporah, D. H. (2014). The Effects OF Celebrity Endorsement in Advertisements. International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences , 11. Natalia Soesatyo, L. J. (2013). Analisa Credibility Celebrity Endorser Model: Sikap Audience Terhadap Iklan dan Merek Serta Pengaruhnya Pada Minat Beli "Top Coffee". Jurnal Manajemen Pemasaran , 12. Newton, P., & Bristoll, H. (2013). PESTLE Analysis. Free Management Ebooks. Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Noviyanti, S. (2016, May 08). Kompas . Retrieved from Kompas.com: http://travel.kompas.com/read/2016/05/08/123300827/Apa.Beda.Pameran.Bu ku.Big.Bad.Wolf.di.Indonesia.dan. Price, M.-J. b. (2015). Understanding Cross-Cultural Management 3rd edition. Pearson.

17

R, N. (2006). Library for All : the development of reading ability for children in Indonesia perspective. Prosiding International Seminar on Developing Reading Interest, Reading For All. Jakarta. Report, H. D. (2011). Sustainability and Equity: A Better Future for All. Explanatory Note on 2011 HDR Composite Indices. Indonesia. HDI values and Rank changes in the 2011 Human Development Report. Robbins, S. P., & Mary, A. C. (2012). Management : 11th Edition. United States: Pearson Education Inc. S, S. (2011). Reading Habit a Challenge for ASEAN. Thailand Conference on Reading. Bangkok. Shimp, T. (2010). Advertising, Promotion, and other Aspects of Integrated Marketing Commmunication, 8th Edition. South Western : Cengage Learning. Slack, N., Chambers, S., & Johnston, R. (2010). Operations Management Sixth Edition. Pearson Education Limited. Somdutta Biswas, M. H. (2017). Celebrity Endorsments in Advertisements and Consumer Perceptions; A Cross Cultural Study. Journal of Global Marketing , 137. Strauss, V. (2016, March 8). Most literate nation in the world? Not the U.S., new ranking says. Retrieved from Washington Post: https://www.washingtonpost.com/news/answer-sheet/wp/2016/03/08/most- literate-nation-in-the-world-not-the-u-s-new-ranking- says/?utm_term=.23ec01f1c39d Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Meotde Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta. Sutopo, A. H. (2007). Multimedia Interaktf Dengan Flash. : Graha Ilmu. Tjiptono, F. (2009). Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan ketujuh. Yogyakarta: Andi Offset. Tulasi, D. (2012). Marketing Communication and Brand Awareness. Marketing Communication , 222. Wahyuni. (2014). Mastering English is the Solution to Strengthen Competitive Skills in Free Trade . Retrieved from Voice of Youth:

18

www.voiceofyouth.org/en/posts/mastering-English-is-the-solution-to- strenghten-competitive-skills-in-free-trade/ Wenny Purnama Sari, S. O. (2016). Comparing The Use of Famous Endorser and Lay Endorser in Predicting COnsumer Intention to buy: Indonesian Context. Implementasi dan Kontribusi Ilmu Akuntansi, Manajemen, & Bisnis, dalam Pembangunan Ketahanan Ekonomi Nasional . Yuksel, I. (2012). Developing a Multi-Criteria Decision Making Model for PESTLE Analysis. International Journal of Business and Management Vol.7 No.42 , 53.

19

L1

LAMPIRAN

DISSCUSSION GUIDE INTERVIEW Pendahuluan: • Selamat datang dan terima kasih kepada para responden • Perkenalkan diri secara umum, Jelaskan tujuan dan lamanya sesi - untuk membicarakan dukungan selebriti dan meletakkan pengesahan dan melihat beberapa gagasan. • Jelaskan peran responden • Dorong responden untuk membagikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan - tidak benar atau salah! Dorong responden untuk bersikap terbuka dan spontan • Yakinkan responden untuk memberikan respon jujur mereka dan tidak memaksakan jawaban jika mereka tidak memilikinya • Kebebasan berbicara kapanpun pendapat diberikan • Minta responden untuk memperkenalkan diri o Nama, usia, dan status • Minta responden untuk rileks dan bersenang-senang

Pertanyaan: 1. Bagaimana pandangan Anda saat melihat celebrity endorsement / lay endorsement sebagai lay endorsement pada sebuah iklan? 2. Bagaimana tingkat kepercayaan Anda terhadap celebrity endorsement / lay endorsement sebagai lay endorsement pada sebuah iklan? 3. Apakah peran seorang celebrity endorsement / lay endorsement sebagai lay endorsement berperan penting dalam menentukan pilihan pemakaian suatu produk? 4. Saat melihat iklan produk personal care , menurut Anda kriteria celebrity endorsement seperti yang cocok untuk ditempatkan di negara Anda? 5. Saat melihat iklan produk personal care , bagaimana pandangan Anda saat produk tersebut diiklankan oleh lay endorsement sebagai lay endorsement ? 6. Apakah Anda mengetahui salah satu produk personal care yang memakai lay endorsement sebagai lay endorsement dalam produknya?

L2

7. Jika tahu, sebutkan produk tersebut dan bagaimana pandangan Anda saat mengetahui produk tersebut memakai lay endorsement sebagai lay endorsement ? (Tunjukkan iklan Dove sebagai contohnya) 8. Apakah Anda tahu, produk tersebut pernah memakai celebrity endorsement ? 9. Jika tahu, sebutkan nama celebrity endorsement-nya dan bagaimana padangan Anda saat mengetahui produk tersebut memakai celebrity sebagai endorsement ? 10. Apakah dengan menggunakan celebrity atau lay endorsement sebagai lay endorsement dalam suatu iklan produk tersebut membuat anda menaruh perhatian lebih pada produk tersebut? 11. Apa pendapat anda terkait perubahan penggunaan celebrity endorsement menjadi lay endorsement dalam iklan tersebut? 12. Menurut anda untuk memasarkan sebuah produk personal care melalui media iklan lebih sesuai dengan menggunakan celebrity endorsement atau sesorang yang lay endorsement sebagai lay endorsement ? 13. Apakah jika produk tersebut tidak menggunakan celebrity endorsement Anda masih ingin membeli produk tersebut? 14. Menurut anda endorsement yang cocok untuk Indo/Thailand dan mengapa?

L3

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (1)

Nama Responden : Yuliana Usia : 21th A : Hallo selamat pagi…namanya siapa?…trus umurnya berapa?… dan kesibukannya apa? B : Nama saya Yuliana…umur 21 tahun…sekarang kesibukannya masih kuliah aja.. A : Oh ok, sekarang kami…saya Jeslin dan rekan saya Monic, kita akan nanya – naya sedikit ya tentang selebriti atau ya.. lay endorsement tentang endorsement. Nah menurut kamu, oiya sebelumnya kamu sering gak sih ngeliat iklan di TV gitu atau sering nonton tv gak…? B : Emmm.. lumayan sering, intensitasnya lumayan A : Oh..lumayan ya…nah kita mau nanya nih, pandangan kamu saat melihat selebriti sebagai Endoser suatu produk itu gimana sih? B : Ya…kalau misalnya ngeliat artis gitukan kayaknya lebih terpercaya gitukan…kalau misalnya emm..dia itu, apa namanya ngasih testimony gitu atau gimana gitu biasanya sih gitu, apalagi kalu misalnya dia popular banget jadi kayak lebih eye catching gitu kan…lebih menarik, gitu. A : Ok, Nah….tingkat kepercayaan kamu terhadap si artis ini nih gimana…? B : E……biasa! Emang artisnya itu….ngaruh sih, kalau misalnya… artisnya yang terkenal, kayaknya sih kalau saya sih tergantung sih artisnya siapa….kalau emang dia keliatannya pinter, smart dari sehari – harinya itu…lebih bisa di percaya menurut saya, gitu.. A : Ok, nah..terus kalau misalnya, ehm…aku mau nanya lagi, apakah peran seorang artis itu tersebut sebagai endorsement berperan penting dalam kamu mau nentukan pemakaian dalam suatu produk atau enggak? B : E…kalau untuk pemakaian produknya…saya kayaknya tergantung deh sama…maksudnya tetep balik lagi ke produk..jadi kayaknya gak terlalu pengaruh sih buat pemakaian gitu. A : Ok, nah..trus udah gitu….kriteria seperti apa sih menurut kamu, kriteria apa sih menurut kamu yang cocok untuk dijadikan sebagai endorsement suatu produk?

L4

B : O….kalau misalnya kriteria sih…wajahnya ya, paling kalau dari penampilan ya..menurut saya itu tentunya harus menarik gitu , jadi kayak buat di iklan…lebih kayak apa namanya, ada kayak unsur estetikanya gitu lho…kalau misalnya yang biasa – biasa aja tentunya ya enggak bakal semenarik itu lho ya….trus e…kayaknya dari cara berbicara sih kayaknya sih ngaruh banget gitu…misalnya cara dia ngomong….bikin kita kayak teryakinkan gak dengan produk tersebut….gitu. A : Nah…kalau kamu pribadi sendiri emm..lebih milih itu..menurut kamu emmm lebih cocok artisnya itu ee….untuk dijadikan sebagai endorsement dalam satu produk itu mukanya tuh yang seperti apa…apakah Asiakah…atau…Bule….atau gimana…ciri –ciri atau cara pysikal B : Emmm…kalau secara fisik sih kayaknya…saya ngerasa mungkin lebih cocoknya kalau misalnya dia targetnya buat kita yang Indonesia mungkin lebih cocoknya orang Indonesia..gitu..jadinya lebih friendly lah ya… keliatanya, oh misalnya kayak kalau produk kosmetik nih, misalnya …dia mau promosiin ke orang Indonesia tentunya dia butuh kulit orang Indonesia dong…emmm buat apa namanya….buat mempromosikan produk dia.. gitu. A : Even itu dari Luar produknya…e.., Anda lebih prefer tetep mukanya yang kayak gimana..? B : Ya, even kalaupun dia misalnya kalau produk import gitu ya, dia..menurut saya sih lebih baik dia menyesuaikan sama kulit orang Indonesia gitu kan…jadinya tetep orang Indonesia sih Endorsementnya gitu. A : Ok, itu kan tadi sebagai Sales sebagai Endorsement, nah sekarang aku mau nanya tentang e, regular woman nih…nah, pandangan kamu terhadap lay endorsement pada suatu ` iklan gitu. B : E, Lay endorsement itu, maksudnya gimana yah… A : E, Lay endorsement tuh maksudnya kayak orang biasa yang dijadikan sebagai yang peng-iklannya itu B : Oh…yayaya..misalnya kalau di iklan itu ada testimony orang lain..gitu ya A : Ya…betul, pandangan kamu gimana? B : Menurut saya, ee….tergantung ya, itu..biasanya sih kalau saya orangnya ngeliat dari situasinya juga waktu saat itu, apakah dia… biasanya kan orang regular itu kalau ngomong kan pakai bahasa-bahasa informal..nah jadi saya ngeliat aaa…otentiknya tuh ngeliatnya dari cara jawabnya dia gitu, kalau

L5

misalnya dia jawabnya dengan cara yang kayak udah kayaknya rapiiih banget, nah saya mikirin..maksudnya kayak itu bener atau enggak, gitu kan….cuman eee… kalau emang nyatanya ternyata..ee..lebih jujur gitu cara dia ngomong kayak gitu, mungkin saya lebih bisa percaya gitu. A : Jadi tingkat kepercayaan kamu terhadap si lay endorsement ini…gimana? B : Tingkat kepercayaannya pokoknya tergantung dari tata bahasa, eee.. tergantung dari cara dia ngomong, jadi kayak cara dia ngomong apakah emang meyakinkan atau enggak gitu A : Ya….terus udah gitu….nah, kalau misalnya sekarang nih disuruh bandingin ee…antara selebriti dan lay endorsement , menurut kamu lebih cocok mana untuk ee…dalam suatu iklan itu lebih percaya mana..seleb kah atau Lay endorsement .. B : E…kalau saya pasti lebih percaya sama Lay endorsement , soalnya kalau mereka kan enggak di bayar gitu kan, tentunya dia tuh jadi kayak udah menggunakan…dia beli sendiri…gak dibayar sama orang, jadinya kayak itu eee…honest opinion gitu pendapat yang lebih jujur dari dia A : Ok..trus e..mau nanya nih, kalau kamu tau gak sih eee, salah satu produk yang memakai Lay endorsement sebagai Endorsement untuk produk mereka? B : Emmm…kayaknya…gak tau si… A : Gak tau … B : Regular Mowen untuk endorsement mereka ya.. A : Iyah..jadi di iklannya dia menggunakan.. B : Kayaknya biasanya itu deh..yang apah…ponds yah…atau apah gitu..setahu saya sih…yang kalau gak salah jadi dia kayak bentuk iklannya itu, dia menginterview orang orang yang menggunakan gitu.. A : Ok, kalau untuk produk shampoo ee..tau gak sih, yang endorsement itu adalah Lay endorsement ? B : Setau saya Dove ya….Dove tuh lumayan dia pake orang-orang yang…yang luas gitu, kayak dia pakainya bukan orang yang terkenal sih, setahu saya..jarang A : Nah, Ee…pandangan kamu ngeliat iklan tersebut, tadi kamu bilang menggunakan lay endorsement untuk sebagai iklannya, pandangan kamu gimana terhadap produknya ini setelah kamu melihat iklannya itu.

L6

B : Oo..itu,ee…saya sih ngeliat Dove itu iklannya ini kayak bagus sih, maksudnya kayak waktu itu saya ngeliat juga ee…saya kayak ada ngerasa tertarik pengen beli gitu, cuman balik lagi ke produk kalu emang gak cocok yaa…mau gimana lagi, cuman dari iklannya itu sih saya ngeliatnya ee…tertarik sih. A : Nah, apakah Anda sebelumnya tahu kalau sebelumnya produk tersebut pernah memakai selebriti Endorsement? B : ee…setahu gw…ee..setahu saya itu..produk Dove itu…sempet pakai..Endorsement.. A : Ooo berarti tahu..Ok.., boleh sebutin gak, siapa si Selebritinya? B : Siapa ya…tapi saya lupa sih…namanya A : Ok, tapi Anda aware enggak …Anda peduli enggak sih bahwa suatu iklan itu pakai selebriti endorsement..atau Regular Endorsement…peduli gak sih sebenernya? B : Emm..kalau saya sih kayaknya pribadi enggak terlalu penting itunya sebenernya, cuman memang…memang biasanya kalau emang Endorsement itu mungkin dia lebih menarik aja gitu dari penampilanya, dari tampilan iklannya, tapi kan tergantung balik lagi ke iklannya itu dikemas gimana.. A : Terkait perubahan, penggunaan dari selebriti menuju lay endorsement sebagai Endorsement menurut kamu gimana. B : Ee..menurut saya sih ee, kalau misalnya ada perubahan kayak gitu makin bagus yaaa menurut saya soalnya, lebih apa yaa..lebih realistis sih…gitu…karena orang – orang sekarang kan pasti maunya yang kayak lebih…ke testimonial…apalagi kalau untuk produk – produk kecantikan untuk diri sendiri itu biasanya lebih ngeliat ke forum-forum kecantikan, jadi kayak lebih bisa meyakinkan gitu. A : Ok…..udah itu aja sih, ee…thank you ya.. yuliana..atas waktunya.. B : Iya…sama –sama..

L7

L8

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (2)

Nama Responden : Angelina Usia : 21th A : Oke selamat siang.. Namanya siapa? Umurnya berapa? Sama sekarang kegiatannya lagi ngapain? B : Halo nama aku Angel, umur aku 21 tahun sekarang kegiatan aku lagi kuliah S1 di Binus. A : Oke, iya kenalain saya Jesslyn, dan rekan saya Monic. Kita mau ada sedikit interview ya, em.. ehm... untuk penelitian skripsi kita. Oke, jadi untuk pertama-tama kan untuk sekarang ini.. ehm oh ya sebelumnya suka nonton TV ga? Atau ngeliat iklan-iklan di TV gitu? B : Lumayan sering. A : Lumayan sering ya. Oke, kalo menurut kamu bagaimana sih celebrity sebagai endoser dalam sebuah iklan? B : Ehm.. aku ceritain pas di umur aku yang sekarng sama pas umur aku yang waktu masih SMA gitu lah ya. Nah jadi pas aku masih SMP dan masih SMA itu aku tuh kalo ngeliat artist di Tv, terus dia itu lagi jadi endorse sebuah produk tuh aku tuh kaya tertarik banget. Pingin banget beli, cobain gitu kan. Mungkin mikirnya kan pingin bias secantik dia gitu kan, bukan karena produknya bagus dan menarik kali ya. Tapi pas sekarang ini pas di kuliahan tuh aku lebih mikir gini, aku pake ini lebih karena aku butuh ini atau engga gitu kali ya, jadi ga lebih gampang terpengaruh gitu kali ya. Karena kalo dulu aku habis liat iklan kaya aku tuh langsung terpengaruh kaya langsung ngajak beli, atau ngajak ke Supermarket gitu kali ya, tapi kalo sekarang lebih kaya mikir-mikir dulu gitu sih, ee.. terus sama kaya liat review orang bagus atau engga, karena kalo bagus baru deh.. Review temen-temen atau review orang tua atau mungkin yang udah pernah gitu ya. Kalo ternyata bagus mungkin baru aku coba kali. A : Oke kalo menurut kamu sendiri seorang celebrity sebagai endorsement membawa pengaruh penting ga sih untuk kamu memilih suatu produk gitu? B : Menurut aku sih ngaruh banget ya. Kadang walaupun kaya misalnya aku ga butuh gitu, tapi kalo artist endorsementnya kaya artist yang favorite aku

L9

banget gitu, kaya favourite aku Raisa gitu ya, nah aku tuh kalo dia yang ngendorse aku nya tuh kaya langsung kepengen beli gitu. Jadi kaya apapun yang dia pake jadi pengen pake juga gitu. Kalo menurut aku sih si artist itu berpengaruh sekali ya, tapi tergantung artist nya dulu siapa. A : Oke menurut kamu bagaimana tingkat kepercayaan artist sebagai endersen itu terhadap suatu produk? B : Ee.. kalo untuk di percaya.. ya kalo untuk di iklan kan mereka ini kan ya kata-katanya meyakinkan ya. Terus apalagi kalo misalkan makanan gitu produknya, mereke tuh kaya menghayati banget gitu. Kaya misalkan makan Indomie gitu, misalkan sampe di “sruuup” gitu hehe.. Gitu kan kaya bikin orang jadi pengen gitu, terus gitu kaya dia habis makan gitu terus dia masih keliatan cantik gitu. Nah menurut aku sih kalo dari iklan gitu sih menurut aku sih aku jadi kaya percaya gitu.. Tapi aku gitu sebelum aku coba ya, nah tapi ada beberapa produk juga tuh yang mengecewakan juga, di iklannya tuh bagus tapi pas aku coba tuh biasa aja. Oke jadi kesimpulannya sih kaya kalo misalkan celebrity yang promosiin gitu sih aku percaya sih.. A : Nah Menurut kamu kriteria celebrity yang seperti apa yang cocok untuk jadi endorsement dari suatu produk? B : Produk apa nih? A : Jadi misalkan gini loh, kaya anda nih dalam memilih si celebrity sama keterkaitannya sama si produk di lihatnya dari apa? apakah dari statusnya atau dari keahllian achievmentnya dari si celebrity itu atau bagaimana? B : Owh oke, kalo aku sih ngukur.. karena ini kan beda-beda nih ya. Kalo aku tuh ngukur kaya misalkan produk kecantikan, itu ya pastikan celeb nya yang cantik gitu. Nah tapi kalo misalkan produknya yang makanan itu lebih ke celeb yang ke arah celeb yang bisa menjiwai banget gitu, jadi kalo pas makan tuh kaya emm.. gitu. A : Nah itu kalo tentang celeb sebagai endorsement di iklan dari suatu produk. Nah kalo misalnya, bagaimana sih pandangan kamu kalo misalkan endoresernya itu adalah seorang endorsement regular rumahan atau orang biasa, menurut pandangan kamu tuh gimana? B : Kalo misalkan orang biasa tuh kayanya biasa aja ya, maksudnya ga ngefek banget atau dia tuh ga cantik banget, jadi bikin kita kaya penasaran gitu. Karena kalo orang biasa kaya kita tuh kaya aku tuh ga terlalu berpengaruh

L10

ya, karena dia siapa? Gitu.. Pertama kali ngeliat iklan pasti kita mikirnya kaya gitu, dia siapa?? Atau mungkin iklannya jalan ceritanya tapi kita ga merhatiin orangnya gitu. Kita mungkin lebih ke produknya, apa sih produknya. Gitu mungkin.. A : Okeh, nah hem..hem..oke saya mau nanya. Anda tahu ga seorang endorsement women yang memakai regular rumahan sebagai endorsement dalam produknya? B : Ada sih, kayanya dulu shampoo deh. Kaya apa deh dulu tuh kaya Rejoice terus, ee.. terus kaya apalagi ya kaya Indomie itu kan kaya.. eh artist deh kalo Indomie.. Eh tapi ada deng kayanya yang bukan artist. Terus kaya makan dulu kaya apa ya dulu Tori-Tori apa ya, itu kan bukan artist kan, hehe.. Terus apa lagi ya.. Kayanya itu aja deh. Ada beberapa shampoo kaya dulu apa ya Rejoice, sama apa ya oh iya Sunslik yang pake berhijab itu kan kalo ga salah kayanya bukan artist deh. A : Nah oke, kalo sekarang kembali lagi nih ke lay endorsement . Nah tingkat kepercayaan anda terhadap lay endorsement sebagai endorsement itu seberapa besar? B : Kalo menurut aku pribadi sih biasa aja. Ga percaya, kalo kalo meurut aku sih pas pertama kali ngeliat iklan terus aku tuh mikir itu dia tuh siapa gitu.. kaya ga kenal, hehe.. Itu pertama, atau mungkin kalo misalnya produknya brandnya itu udah besar banget gitu dan atau orang lay endorsement ini cantik, mungkin bisa percaya. Kalo misalmya dia bukan siapa-siapa kaya nya kurang deh. A : Oh.. kurang tertarik ya berarti, jadi kalo celeb sama lay endorsement sendiri kamu lebih tertarik yang mana dan alasannya kenapa? B : Kalo aku sendiri untuk bikin aku tertarik sama sebuah produk melalui endorse iklan gitu sih aku lebih pilih iklan yang celebrity, karena pertama tuh dia lebih terkenal iya kan, terus semua orang juga udah tau gitu deh. Misalkan influence banget gitu, berpengaruh banget, misalkan dia cantik.. atau misalkan dia lucu atau apakah dia apalah pokoknya kita kaya udah aware oh jadi kaya si celebrity ini pake produk ini gitu ya.. Jadi kita lebih kaya ngikutin gitu. Tapi kalo kaya pake lay endorsement , kita kaya mempertanyakan oh dia itu siapa gitu.. Cantik gitu, tapi ga kaya tau banget gitu siapa dang a terlalu kepengen. Kalo misalkan dia pake ini, ah tapi gua juga ga mau pake.

L11

A : Nah ehm..ehm oke jadi untuk salah satu iklan sekarang ini iklan shampoo yang ada sekarang ini ada salah satu yang menggunakan bintang iklannya adalah lay endorsement ya. Nah salah satunya itu adalah Dove. Nah berikut ini kita mau nunjukin salah satu iklan yang menggunakan lay endorsement , boleh dilihat iklannya.. Nah oke, setelah melihat iklan tadi bagaimana pandangan anda terhadap iklan tersebut? B : Menurut aku bagus ya iklan Dove ini ya. Karena dia pake lay endorsement buat iklannya itu banyak. Dan iklannya itu tuh ga cuma kibas-kibas rambut aja, melainkan iklannya tuh kaya memberikan kesaksian dari beberapa kalangan. Nah dari Ibu rumah tangga misalkan, dari orang yang kerja kantoran, seharian di Ac iya kan.. Terus ada yang dari pelajar juga yang mempunyai masalah rambut itu bisa di selesaikna dengan Dove. Nah kalo menurut aku iklan ini bagus, jadi membuat kita tertarik untuk mencoba produk Dove gitu. Terus kaya aku nih, aku kan mahasiswa, tadi kan aku lihat kesaksian dari mahasiswa juga, nah itu yang membuat aku jadi tertarik menggunakan Dove. A : Nah sekarang kalo misalnya di compare ini antara celebrity dan lay endorsement , kalo lebih memilih yang mana nih, menurut kamu lebih cocok yang mana untuk di jadikan endorsement? B : Karena ee.. aku lihat banyak kesaksian dari lay endorsement ini nih, ee.. aku sih lumayan tertarik, tapi ee.. aku sih ga percaya juga sih karena kan si lay endorsement ini kan bisa aja dia dikasih scenario ya, bukan kesaksiannya dia langsung, nah celebrity juga. Kalo menrut aku sih, aku lebih ini celebritysih, lebih percaya celebrity. A : Okeh, jadi kamu lebih prefer celeb ya untuk jadi endorsement, ehm..ehm.. nah untuk kriterianya sendiri menurut kamu kriteria celebrity seperti apa sih yang cocok dijadikan endorsement? B : Kalo menurut aku sih karena Dove ini shampoo ya jadi yang pasti yang rambutnya bagus ya. Yang rambutnya panjang kalo bisa.. terus yang cantik pastinya. Ee.. habis itu si celebritynya tuh udah kaya terkenal banget. Kaya misalnya penyayi lah ya, atau kalo engga misalnya pemain sinetron. Terus mungkin kalo ga bisa ga cuma satu aja, mungkin kaya misalnya yang satu rambutnya panjang terus yang satu rambutnya pendek gitu nah jadi bisa

L12

ningkatin kepercayaan , karena rambut orang kan beda-beda gitu, jadi bisa masuk ke semua kategori. A : Oh oke deh kalo begitu, terima kasih ya Angel atas waktunya. B : Iya sama-sama.

L13

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (3)

Nama Responden : Sella Usia : 23th A : Selamat sore, jadi perkenalkan nama saya Monica, saya sedang skripsi mengenai Endorsement, nak kali ini saya akan bertanya mengenai perbandingan keektefitasan pemakaian Selebriti Endorsement ee…dengan Lay endorsement sebagai Endorsement pada suatu iklan, nah boleh saya tahu namanya siapa? B : Aku dengan Sella A : Umurnya B : Umur aku 23 tahun A : Sekarang sibuk apa? B : Eee…aku kerja di salah satu perusahaan Properti A : Mmm…sebagai apa B : Sebagai Marketing A : Oh, ok…kita mulai ke sessi interview aja ya…jadi ee…suatu iklan itu ada yang menggunakan Selebriti Endorsement ada juga yang menggunakan Lay endorsement sebagai Endorsement, nah pertama-tama aku pengen Tanya nih…pandangan kamu saat melihat sebuah iklan memakai memakai Selebriti Endorsement, gimana pandangannya? B : Kalau aku sih melihatnya justru itu sangat efektif sekali, karena kalau menggunakan Selebriti tentu saja popularitasnya dia kan besar sekali tuh…jadi dia kana bisa membawa Brand apa yang akan di bawakan oleh dia juga kepada Publik, seperti misalnya banyak fans kan dia, jadi ya…otomatis penontonnya dia mungkin juga banyak yang tertarik sama produk itu. A : Selain…berarti itu popularitas ya.. B : Iya.. A : Selain popularitasnya yang dilihat dari Selebriti itu apalagi? B : Mungkin lebih ke fisik ya, penampilan, dimana kalau misalnya penampilannya itu mendukung gak buat produk yang ditawarkan A : Heeh..

L14

B : Contoh, misalnya artis…mmm…Chelsea Olivia misalnya dia menggunakan iklan shampoo misalnya, tentunya cocok sekali karena rambutnya dia kan bagus gitu, tapi kalau misalnya yang mungkin biasa-biasa aja ya….harus dicari yang mendukung sih A : Mmm…ok, jadi selain itu ada apalagi yang dilihat dari seorang selebriti A : Yang dilihat dari seorang Selebriti…menurut saya, mmm…mungkin karismatiknya ya, gimana caranya dia bisa mengundang penonton untuk bisa tertarik banget sama Brand apa yang dia tawarkan, jadi…karismatik, fisik, sama tentunya popularitasnya dia. B : Ee…apakah kamu dalam memilih suatu produk nih, kamu ngeliat gak sih saat ee…Endorsement, eee…ketika kamu kamu ngeliat seorang selebriti Endorsement kamu jadi tertarik enggak, pribadi kamu saat melihat produk, oh..jadi pengen beli, jadi pengen ini…itu…gitu A : Semua sih tergantung dari cara pembawaan dia dan seberapa kita ngefansnya dengan artis itu tentunya B : Mmm… A : Misalnya nih kayak artis yang followersnya banyak, tentu menurut saya lebih banyak daya tariknya, karena kan orang banyak yang ngefans sama dia tuh, jadi mau gak mau…contohnya aja kayak Brand-brand yang diciptakan oleh artis itu sendiri, rasa mungkin kita gak tau bagaimana…tapi orang ingin mencoba gara-gara mungkin ngefans sama artis tersebut. A : Mm….kamu pernah ngalamin hal kayak gitu, jadi kamu ngefans trus akhirnya kamu jadi beli gitu… B : Mmm…pernah A : Kalau boleh tahu beli produk apa dan Selebritanya siapa B : Kalau saya sih, bukan lebih kepada selebriti yang artis ya…kalau saya lebih ke Selebgram…juju raja saya sangat ngefans sekali dengan …kalau seandainya kakak tahu Bebi Monella A : He’eh… B : Tentu dia memiliki produk berupa Hello Monella dan Monella Yummy Box. Mungkin saya biasa-biasa dengan Muchis…tapi karena saya senang sekali dengan Monella saya ingin mencicipinya, seperti itu A : Nah, tadi kan kita udah bahas nih tentang selebriti Endorsement kemudian kalau Reguler Women sebagai Endorsement pandangan kamu gimana…

L15

B : Pandangan saya…biasa-biasa aja Lay endorsement menjadi Endorsement, cuman harus dicari yang bener-bener kompeten dan menarik sekali, soalnya kalau Lay endorsement kan mereka kan ibaratnya gak punya followers atau followersnya hanya biasa-biasa aja, tentunya harus lebih qualifiled lagi dibandingin sama artis yang memang sudah ada namanya. A : Jadi, kalau dis…kamu tertarik gak kalau ada Lay endorsement yang meng- endors suatu produk B : Aaa… balik lagi…kalau misalnya lay endorsement …saya bener-bener teliti dan telaah banget, produk apa yang di tawarkan, jadi balik lagi….bukan ke orang yang menawarkan, tapi ke produknya, kalau misalnya selebritis kan saya….mungkin karena emang selebritisnya emang karena saya ngefansnya….tapi kalau misalnya bener-bener Lay endorsement , Regular endorsement yaa… saya bener-bener hanya lihat ke produknya aja, ini bener- bener ber kualitas dan emang saya perlu atau tidak A : Ok, jadi ti…kalau nih…kalau sekarang mengenai hal tentang Trust wordtines itu kepercayaan, kalau disuruh bandingkan antara tingkat kepercayaan kamu terhadap Selebriti endorsement dan Lay endorsement Endorsement…lebih besar mana tingkat percayanya B : Nah, saya defence lagi…kalau Regular Endorsement saya harus lihat lagi dulu, daya kenal tidak sama pemiliknya, kalau misalnya saya tidak kenal, otomatis saya lebih memilih kepada selebriti endorsement, karena kalau selebriti dia tidak mungkin menghacurkan namanya demi produk itu…tapi kalau Regular….kalau saya kenal orangnya…dia juga enggak akan menghancurkan kepercayaan saya…seperti itu. A : Ok, jadi lebih percaya mana nih….lebih prefer mana.. B : Jadi, misalnya dua-duanya saya tidak kenal….saya lebih milih selebritis endorsement A : Ok, jadi tadi berarti jawabannya itu lebih prefer ke selebritis endorsement ya…nah, kalau misalnya ada iklan Shampoo nih..iklan shampoonya di Indonesia, kamu lebih prefer eh…eee…kriteria selebriti yang kamu inginkan tuh kayak apa sih… A : Kriteria selebritinya…kalau iklannya shampoo ya otomatis yang rambutnya yang bener-bener bagus, mengkilap, bener-bener favorit orang-orang….jadi misalnya nih sekarang lagi musimnya rambut panjang, lalu ee…modelnya

L16

berwarna seperti itu…pastel, ombre…ya otomatis menurut saya yang paling bagus ya…kalau misalnya ya modelnya ya..seperti itu… B : He’eh…kalau dari mmm…penampilan fisik dari sisi wajah, kamu lebih prefer yang wajahnya Asiakah…atau Bule kah…kalau iklannya tuh ada di Indonesia A : Entah mengapa, hingga saat ini saya tetep lebih prefer kalau misalnya Bule sih, soalnya lebih terlihat premium saja…terlihat lebih mewah saja….soalnya terkadang saya melihat di beberapa brand-brand itu kalau yang pake Bule mereka lebih terkesan exelusive, berbeda dengan yang menggunakan model yang Asia…tapi balik lagi, itu tergantung orangnya sih…kalau dari saya sih…saya pilihnya lebih tertarik mungkin pada orang yang membeli barang yang produknya modelnya Bule. A : Oiya…aa…kalau kamu tau gak sih, iklan….iklan yang menggunakan Lay endorsement sebagai Endorsement….saat ini di Indonesia B : Mmmm…apa ya contohnya A : Tau gak… B : Saya tau sih, cuman saya ga ada…saya lupa, bentar saya pikirkan dulu ….(diam beberapa lama)…oiya, saya ingat, Dove….Dove deh, kayaknya dia pake Lay endorsement deh A : Oh..ok, selain Dove ada lagi gak yang pake Lay endorsement ? B : yang pake lay endorsement itu, iklan….apalagi ya….mmm…seinget saya itu sih A : Ok, pandangan kamu saat ngeliat Dove pake…pake lay endorsement ...gimana B : Sebenernya kalau say amah ya…cukup-cukup tertarik aja A : He’eh… B : Karena kalau saya itu kan…balik lagi ke kita ya…ya kalau misalnya selebriti itu kan ngefansnya terhadap siapa ya…misalnya saya…saya contohnya seperti yang saya bilangin tadi, saya contohnya…misalnya pada Selebgram Baby Monella …mungkin kalau yang menawarkan adalah Maudy Ayunda atau Chelsea Olivia yang saya defence sama produknya juga…karena memang saya enggak terlalu ngefans yang kayak gimana gitu sama mereka

L17

A : Ok….jadi kesimpulannya ee….Sella nih tetep prefer ke selebriti endorsement ya… A : Iya…kalau yang saya ngefans, saya pasti jadi yang selebriti tentunya B : Ok..kalau gak ngefans berarti defence on the Produk, ok…mungkin itu saja…sekian interviewnya, makasih banyak buat waktunya…ee….selamat sore.

L18

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (4)

Nama Responden : Intan Usia : 27th A : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Jesslyn, saya sedang melakukan peneliatian mengenai Endorsement, nak kali ini saya akan bertanya mengenai perbandingan keektefitasan pemakaian Selebriti Endorsement ee…dengan Lay endorsement sebagai Endorsement pada suatu iklan, nah boleh saya tahu naman beserta usia dan pekerjaanya apa? B : nama saya Intan, usia 27 tahun, pekerjaan entrepreneur A : oke langsung aja kita mulai untuk interviewnya yaa. Jadi suatu iklan itu ada yang menggunakan Selebriti Endorsement ada juga yang menggunakan Lay endorsement sebagai Endorsement, nah pertama-tama aku pengen Tanya nih…pandangan kamu saat melihat sebuah iklan memakai memakai Selebriti Endorsement, gimana pandangannya? B : Kalau menurut aku sih efektif yah apalgi kalau produk tersebut emang belum terkenal-kenal banget. Dengan dia pakai selebriti yang popularitasnya tinggi otomatis kan orang jadi semakin banyak yang lihat dan aware terhadap produk tersebut. Kemudian juga jadi lebih menarik apalagi kalau emang artisnya itu cantik misalnya. Pasti brand tersebut akan jadi buah bibir banyak orang kaya semacem trend lah. A : okee nah untuk pandangan terhadap selebrti sendiri, kak Intan sendiri mlihat dari segi apanya sih selebriti yang cocok untuk dijadikan sebagai endorsement ? B : hmm..kalo menurut aku sih kalau emang dia mau menarik simpati konsumen, agar produknya lebih aware di masyarakat yahh selebriti tersebut harus terkenal, terus juga dari segi penampilannya pastinya juga harus menarik yaa. A : oke berarti dari segi popularitas dan juga penampilan fisik dari selebriti tersebut yah. Nah kemudian apakah kamu dalam memilih suatu produk nih, ketika kamu kamu ngeliat seorang selebriti Endorsement kamu jadi tertarik enggak, pribadi kamu saat melihat produk, oh..jadi pengen beli, jadi pengen ini…itu…gitu

L19

B : tergantung sih, artis yang dipake tuh siapa, terus produk tersebut emang beneran bagus atau Cuma iming-iming doang. Terus kalau emang artisnya berkualitas atau misalnya terkenal banget udah artis papan atas atau artis international ada sih rasa untuk pengen coba memakai produk tersebut. A : oke baik, terus tadi kan kita udah bahas nih tentang selebriti Endorsement kemudian kalau Reguler Women sebagai Endorsement pandangan kamu gimana? B : Pandangan saya…yaa biasa aja sih melihatnya paling cuma kaya lebih dengerin untuk ambil informasi tentang produknya yaa. Kaya detail dari produk tersebut kaya apa. Soalnya saya rasa kalau orang” biasa itu kesannya lebih jujur dalam mereview produk kaya ga dibuat-buat gitu sih. Kalau artis kan yaa mereka dibayar untuk mempromosikan itu produk yaa. A : Jadi, kamu tertarik gak kalau ada Lay endorsement yang meng-endors suatu produk? B : hmm..kalo aku sih kalau emang reviewnya bagus dan emang produk tersebut emang dibutuhkan sama aku yah gaada salahnya untuk mencoba. Karena juga kan sebenanrnya kalau untuk produk personal care sendiri menurut saya itu cocok’an yaa sama kitanya sendiri. Belum tentu yang orang pakai cocok di mereka itu cocok di kita dan begitupun sebaliknya. A : Ok, selanjutnya mengenai tingkat kepercayaan, kalau disuruh bandingkan antara tingkat kepercayaan kamu terhadap Selebriti endorsement dan Lay endorsement Endorsement…lebih besar mana tingkat percayanya? B : kalau saya sih kalau disuruh pilih ya..hmm..lebih percaya kepada lay endorsement sihh..karena apa yaa//yah kaya lebih real aja gitu ga dibuat-buat. Terus mereka juga kan orang biasa yaa, ya sama lah kaya kita. Kalau arts kan emang maksud keseharian mereka emang udah glamor jadi selalu cantik gitu kan. A : oke, kalau ngomongin soal kriteria celebrity endorsement untuk sebuah produk iklan shampoo, kira” kriteria seperti apa sih yang cocok menurut pandangan intan? B : Kriteria selebriti yaa? Hemm..yah pasti rambutnya panjang and lebat sih. A : apakah kamu tau iklan yang menggunakan Lay endorsement sebagai Endorsement….saat ini di Indonesia?

L20

B : Mmmm…apa ya…hmm kalau ga salah iklan dove deh kaya dia pake orang- orang biasa gitu sih. A : Oh..ok, selain Dove ada lagi gak yang pake Lay endorsement ? B : hmm kalau yang saya inget itu sih. A : Ok, pandangan kamu saat ngeliat iklan tersebut gimana? B : yahh kalo pandangan saya apa ya…yahh kaya lebih kena sih testimoni yang mereka berikan..merek ucapkan gitu. A : okee baik terima kasih kak intan atas waktunya. Selamat pagi B : Selamat pagi

L21

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (5)

Nama Responden : Denis Usia : 22th A : Ok, selamat sore….ee… boleh perkenalkan dirinya namanya siapa? B : Nama saya Denis, usia saya 21 tahun, saya marketing di Greek Properti Grup, saya mahasiswa aktif di Binus semester delapan A : Ok, saya Monica…jadi di sini tuh saya mau interview mengenai selebriti endorsement versus woman regular endorsement, aku mau tau nih pandangan kamu saat melihat kedua itu bagaimana. Nah, yang pertama-tama, kamu sering lihat iklan-iklan di tv gak? B : Iya, saya sering, tapi saya mosly..saya sering lihat iklan di you tube sih A : Ok, anak zaman sekarang ya…lihatnya di youtube, terusnya ee…pertama- tama aku mau ngomongin selebriti endorsement, pandangan kamu saat melihat suatu iklan dengan endorsementnya tuh selebriti bagaimana pandanganya? B : Sorry sorry di ulang di ulang… A : Jadi, pandangan kamu saat melihat seorang selebriti pada sebuah iklan gimana? B : Oh, kalau misalnya selebriti nih dijadiin model misalnya, di jadiin model, di kontrak buat suatu iklan terutama biasanya kecantikan misalnya, nah kalau…jadi kalau menurut aku sih kalau misalnya selebriti udah pasti bagus ee….dalam arti kata udah…udah biasa di depan kamera tuh dia udah biasa, terus eee…mimiknya, gerak badannya, gesturnya sih yaa udah pasti dan mereka tuh tahu bagaimana…bagaimana menempatkan suatu produk gitu, ya…setiap selebriti itu seperti yang aku bilang, mereka itu udah biasa menempatkan diri. Eee..bagaimana produk yang mereka pegang itu bisa eye catching gitu di depan…di depan layar gitu ya, meskipun itu Cuma produk biasa, tapi kalau yang pegangnya artis itu…oh, misalnya contoh kayak pantene pake Ralinsyah…oh ini ee….Ralinsyah aja pake Pantene, berarti kan ibaratnya, ya rambutnya si Ralinsyah itu bagus gara-gara pake pantene, padahal dia Cuma pegang doing, belum tentu dia pake…iya kan…padahal

L22

mah kalau di hitung-hitung mah biasa aja…malah bisa rontok kalau gak cocok, kan sama aja…gitu A : Ok, jadi ee…kalau kamu sendiri nih, tingkat kepercayaan terhadap selebriti endorsement cukup tinggi gak sih? B : Oh..kalau misalnya dari iklan sih yaa…itu sih, maksudnya kalau buat percaya enggak sih…saya enggak tergantung sama modelnya. Yang saya lihat itu, misalnya let say kayak shampoo deh tadi…even artis yang paling bagus pake pun iklanin pun..maksud saya bukan pakai belum tentu deh saya juga cocok, jadi yang saya lihat sih gak terlalu di modelnya sih yang penting dari ininya…dari apa, dari produknya itu sendiri…cuman dari segi iklannya sih menjanjikan…karena ee….dari tahun ke tahun gitu ya…period eke periode yang namanya brand-brand terkenal itu mereka pastinya ya…rata- rata pake orang terkenal juga, namanya juga brand terkenal, biasa pake orang yang terkenal juga ee…gitu A : Jadi kamu tuh tertarik ya.. kalau misalnya iklannya itu yang endors seorang selebriti B : Mm…kalau dari segi…apanya dulu nih, misalnya kalau di lihat dari segi enaknya ya, ok lah, saya sih…kalau dari muka sih selebriti udah pasti bagus..cuman kalau ada ee….misal orang biasa gitu ya….mereka yang notabene bukan siapa-siapa, bukan entertainer, bukan Publik figur, tapi mereka bisa sampai pegang itu shampoo misal mereka bisa sampai pegang Pantene, berarti istilahnya Pantene tau dong ini orang juga kualitasnya bagus gitu…saya sih ya, kalau dari segi selebriti ok lah…cuman itu kalau misalnya ada orang biasa kenapa enggak…kayak gitu A : Berarti cukup menjanji…menjanjikan gak sih kalau si endorsementnya ini seorang selebriti? B : Menjanjikan sih menjanjikan, cuman kan kalau itung- itung dari segi costnya itu pasti lebih mahal...selebriti kan…, which is ya misalnya kalau sama yang orang biasa sama-sama cantik nih misalnya nih ya….cuman yang satu punya nama yang satu enggak…nah kalau misalnya daripada ngabisin duit lebih banyak sih, saya mendingan pakai yang orang biasa aja…cuman kan tergantung dari Perusahaannya, dari produknya sendiri mau pake yang mana, kalau misalnya ternyata di benak perusahaan itu, Oh….brand saya terkenal, saya pengen orang terkenal juga, biarin deh ngabisin duit banyak

L23

gitu…ya udah, pake aja selebriti, suman saya sih enggak terlalu pusingin sih soal…maksudnya mau selebriti atau enggak, yang penting orang itu tahu produknya itu apa…dan bisa bikin produknya itu eye catching. A : Ok, tadi kan kita udah ngomongin tentang selebriti endorsement, selanjutnya aku mau ngomongin tentang lay endorsement endorsement, eee…apa sih yang kamu ketahui tentang regular woman endorsement? B : Ya, regular woman yang aku tahu ya…mereka bukan siapa-siapa, tadi yang aku bilangmereka bukan public figure, bukan entertainer, yang jelas kagak pernah muncul di layar aja….di layar kaca…layar tv gitu, cuman…mungkin mereka di you tube ada, kayak misalnya di Instagram sendirikan udah banyak…eee….produk-produk apa…mereka endors…mereka bayar terus kirimin produknya ke si endorsementnya itu sampai akhirnya si endorsementnya nge-post kayak gitu…udah banyak sih yang saya tahu, cuman untuk produk yang punya nama yang udah…maksdu aku perusahaannya yang udah establish apalagi udah sampai EPO, udah Go Public itu sih saya belum pernah denger, maksud aku jarang denger sih samapi pakai orang biasa gitu. A : Nah terus kamu kalau misalkan ada lihat iklan pake regular woman nih sebagai endorsement cukup tertarik gak sih? B : Ee….menjanjikan sih, di bilang menjanjikan sih enggak…karena masing- masing orang kana da yang mau lihat modelnya atau enggak, cuman kalau aku bilang tadi…pertama kalau dari segi perusahaan mau neken cost..ya, mending kalian pake ee…regular woman aja, Cuma jumlahnya jangan satu, karena kalau misalnya kamu bandingin si Ralinsyah nih, Ralinsyah kan satu orang, kenapa satu orang…karena sato orang udah mendominasi..dia udah punya nama…nah beda sama misalnya…kamu pantene…tapi kamu pake orang biasa nih, pake regular woman, gak bisa sendiri karena dia gak punya nama, kamu bisa pake lebih dari dua…lebih dari tiga…bahkan empat atau lima…gitu A : Kalau misalnya, berarti si Ralinsyah ini nih menurut kamu cukup menarik perhatian kamu dong? B : Menarik…menarik..menarik A : Nah, emang yang kamu lihat dari si Ralinsyah itu apa sih, dari tadi kan ralinsyaaaaaaahhh mulu, apanya emang yang di lihat?

L24

A : Dari ini sih…dari cara dia , bisa apa ya… maksudnya dari gesturnya dia gitu, dia kibas-kibasin rambutnya ini gak terlalu lebay, terus ee…dia tuh ngomongnya tuh on poin, jadi ee…gak semata-mata cuman nawarin produknya aja tapi ada….ada alesan kenapa kamu harus beli pantene gitu. Ada alesan yang cukup kuat selain….selain darpada shampoo itu…apa sih yang mau dia sampein selain shampoo itu ada…jadi saya litany itu lah, dia tuh gak lebay jadi on poin, iklannya cuman bebrapa detik, tapi saya dapet gitu…oh Ralisyah aja, oh Pantene aja bis apake Ralinsyah gitu, oh…pantene bisa pake orang ternama gitu…berarti ini kan enggak main-main..gitu B : Ok, balik lagi ke regular woman, kamu tau gak sih selama ini ada iklan yang pakai regular woman? A : Aku sih tahu…contohnya kayak sabun cuci muka tuh, clean and clear ya, kan itu sih udah lama banget ya…dan tadi yang aku bilang, mereka itu enggak sendiri…mereka itu kayak ada contoh misalnya kayak ada tuh cewek- cewek pergi ke pantai tuh ada enam orang, itu di kamar yang satu mukanya jerawatan, yang satunya minyakan, trus mereka gonta ganti sabun gak jelas merknya, akhirnya mereka ada satu cewek masuk bawa clean and clear…mukanya tuh mulus banget, trus semua pada coba trus akhirnya….cling…kayak bersih gitu kan…nah, tadi aku bilang ya..itu orang biasa…orang regular…cuman jumlahnya lebih dari satu gitu, itu yang aku tahu A : Emang kenapa sih Perusahaan mau pake regular woman di bandingkan selebriti endorsement? B : Karena yang pertama mereka ngitung cost, karena terlalu mahal, mereka lebih mending bayar enam orang, orang biasa tapi di itung-itung yaa….paling sepuluh juta…anggep di banding sama satu orang tapi dua puluh juta A : Ok, itu dari segi Perusahaan, kalau dari segi konsumen kenapa pengen pake regular woman ee…dari segi konsumen? B : Mungkin gini sih, mungkin mereka pengen apa ya…ibaratnya pengen mengenalkan produk ini tuh bisa di pakai sama semua orang, makanya mereka menganggap juga produk ini tuh affordable gitu, semua orang tuh…even misalnya mahasiswa bisa pake…gitu, orang biasa bisa pake…orang kantor bisa pake…dibandingin sama misalnya shampoo mahal misalnya let say L’oreal misalnya gitu…mereka iklannya pake siapa gitu

L25

misalnya…mahal, iya lah L’oreal mahal…gak bisa di pake sama semua orang misalnya, kemahalan dibandingin sama pantene atau sama apa..gitu A : Kamu tau gak sih….ee…lay endorsement ini di pakai apa….maksudnya di tujukan karena mereka punya pengalaman atas produk tersebut? B : Oh…aku kurang tahu sih kalau itu A : kurang tahu…ok, kalau dari shampoo kamu tahu gak, endorsement yang pake lay endorsement B : Mmmmm Dove ya, kalau misalnya kayak Dove itulah..ada wiraswasta…ada dokter gigipun pake ya…kayak gitu-gitu deh A : Tapi dibandingin dengan Pantene yang pake selebriti endorsement gimana? B : Mmmm… A : Lebih menarik mana, lebih menjanjikan mana, lebih percaya mana? B : Karena….apa ya, karena aku ngeliatnya…aku sih kayaknya lebih percaya dengan yang regular deh, karena di situ yang pake banyak, gak cuman si ini doing, di iklan ini tuh ada…tadi aku bilang sekali lagi jumlah orangnya itu banyak dan gak cuman kalau misalnya si pantene kan Cuma si Ralin doing, kalau misalnya si Dove itu kana da banyak kan…lebih dari satu…lebih dari dua se enggaknya, jadi mereka yang satu bilang bagus yang satunya lagi bilang oiya bagus gitu….dua sama tiga pasti dimana-mana bakal menang disbanding satu, even yang satu itupun mahal, even yang satu itu lebih terkenal, tapi saya sih lebih percaya ama yang dove gitu A : Kamu tau gak sih tentang selebriti endorsement itu tentang….jadi mereka iklannya misalnya mereka iklan shampoo mereka, itu kan pada dasarnya emang rambutnya udah bagus B : Yaa A : Jadi kan tingkat kepercayaan emang rata-rata tuh rendah, sedangkan dari pandangan kamu sendiri gimana menanggapi issu-issu tersebut? B : Maksudnya rendah gimana tuh? A : Jadi orang yahhh…yah, rambutnya ya emang udah bagus gitu, gak usah pake produk itu pun rambutnya udah bagus, namanya juga entertainer, namanya juga selebriti, nah kamu menanggapi issu tersebut gimana…apakah kamu, tingkat kepercayaan kamu masih di taruh sama selebriti endorsement tersebut?

L26

B : Eee…tadi sih yang aku bilang kalau misalnya…tapi kan aku bilang dari awal yang mereka belum, ya mereka bagus belum tentu gitu…belum tentu pakai pantene, even Ralinsyah pun belum tentu pake pantene…cuman yang aku mau bahas sih, aku sih lebih…lebih gimana ya maksudnya, kalau misalnya si endorsementnya itu seleb, mereka ya..rambutnya di itung-itung udah bagus sih gak usah pake pantene juga sih, jadi ngapain juga kalau kata aku pake…pake selebriti gitu..orang…orang yang biasa gitu, regular woman juga siapa tahu juga mereka rambutnya memang bagus gara-gara si Dove gitu… A : Bentar…aku lagi interview sebentar (terdengar suara seseorang), Ok, let say…produknya itu dari produk luar negri, ee….endorsement kamu lebih prefer yang mukanya Bule atau yang mukanya Asia karena kan kita sebagai warga Negara Indonesia itu pasti kan prefernya kebanyakan orang, kalau bisa kan yang sama dengan kita.. B : Oh, yang pasti orang Asia, karena gini…kalau misalnya …kalau gini deh, let say kalau misalnya rambut deh…kalau misalnya muka, nah…muka orang Asia sama orang Bule tuh beda, yak an….dari elu punya pori-pori…elu punya tingkat minyak, segala macem itu pasti beda..gitu, nah saya sih pasti lebih mau orang Asia karena tastenya pun cocok sama kita gitu, kalau…kecuali..kecuali kalau misalnya ke barat-bataran gitu misalnya demen yang ke barat-baratan, mungkin sih bakal prefernya ke Bule, cuman kalau saya pribadi sih lebih senengnya yang Asia karena taste saya sama mereka mirip-mirip A : Ok, berarti even produknya dari luar negri tetep pakenya prefer Asia B : Ya… A : Dah, tengkyu atas waktunya…makasih… B : ok, sama-sama….

L27

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (6)

Nama Responden : Adelia Rizki Rahmadani Usia : 21th A : Mm…selamat sore, boleh perkenalkan diri dulu namanya siapa? B : Ee..nama saya Delia Rizki Rahmadani, usianya 20 tahun, dari jurusan Internasional Bisnis Management di Binus A : Hehehe…Mahasiswa ya, jadi disini saya sama Jeslin akan menginterview mengenai selebriti endorsement dan lay endorsement pada sebuah iklan. Pertanyaan pertama itu….ee..tapi sebelumnya sering nonton tv gitu gak…atau sering lihat iklan gak? B : Ee..kalau saya sih jarang, tapi kalau iklan tuh biasanya di youtube gitu… sebagai pengganti tv gitu… A : Bagaimana pandangan Anda saat melihat selebriti endorsement pada sebuah iklan, jadi selebriti itu sebagai endorsement dari sebuah produk, pandangannya gimana…atau… B : Menurut saya, kalau saya pribadi sih jadi gak berpengaruh gitu buat saya, malah ketika selebriti yang meng-endors atau meng-iklankan sebuah produk gitu, nah saya malah kurang tertarik, malah saya paling suka yang kayak orang-orang biasa yang meng-endors, maksudnya yang kayak lebih tertarik orang biasa gitu, jadi kayak kita mikirnya oh…jadi dia bener-bener pake nih…bukan istilahnya bukan ngejual barang doing… A : jadi, tingkat kepercayaannya kalau terhadap si selebriti endorsement ini gimana… B : Mm…cukup rendah ya…menurut saya A : Mm…cukup rendah ya…nah terus ee…saat melihat iklan-iklan produk shampoo ee…misalnya nih ada selebriti endorsement, menurut….ni keterpaksaan ya…kadang kan ada Perusahaan yang enggak mau pakai Lay endorsement , tapi dia lebih prefer untuk pakai selebriti sebagai endorsementnya, menurut Anda selebriti seperti apa nih…kriteria yang cocok… B : Kalau menurut saya…

L28

A : Dilihat dari apanya…. B : Kalau menurut saya sih tergantung dari produknya sendiri, kayak misalnya target marketnya siapa…gitu, kalau misalnya target marketnya anaka muda yaa….otomatis selebritinya harus yang anak muda juga dong, gak mungkin yang tua gitu…jadi, karakteristik selebritinya seperti apa ya mengikuti dari produk yang ingin dijual sendiri A : Ok, ee….tapi ngeliat juga gak sih sama…..dari keahliannya si selebriti itu, ngeliat gak sih? B : Iyah….seharusnya juga dari personal lifenya dari selebriti itu juga sih, diadopsi dari produk yang ingin di jual, jadi misalnya mau ngejual eee….produk olahraga…. nah, which is itu berarti seharusnya selebriti yang emang real lifenya memang suka olahraga gitu…sehingga ketika produk yang di jual kepada masyarakat itu bisa punya punya nilai jual lebih dan juga kepercayaan yang lebih juga kepada masyarakat gitu. A : Kemudian, tadi kan tentang selebriti endorsement nih, kalau tentang lay endorsement gimana menurut kamu, saat iklan tersebut di endors oleh lay endorsement ? B : Mm….kalau menurut saya sih, kalau lay endorsement itu, menurut saya pribadi lebih kena..tapi, minusnya adalah pasti followersnya gak sebanyak selebriti gitu, trus istilahnya popularitasnya enggak setinggi selebriti gitu, tapi menurut saya lebih kena…karena…karena, kurang lebih lay endorsement itu kan kayak, ee….kayak bisa pake juga gitu…maksudnya mereka kayak ee…lebih banyak kemungkinan mereka juga banyak pake barang itu istilahnya gitu… A : jadi kalau disuruh pilih nih, lebih prefer orang pake selebriti endorsement atau lay endorsement endorsement? B : Saya sebagai watcher atau sebagai company nih? A : Sebagai audience aja B : Oh…sebagai audience aja ya, saya sih lebih suka prefer yang regular. A : Lay endorsement , trus perannya tuh selebriti atau lay endorsement ini sangat menentukan pilihan Anda gak sih dalam memilih suatu produk? B : Mmm…lumayan A : Lumayan…, tapi lebih ke… B : Lebih ke produknya sendiri pasti

L29

A : Produk.. B : Dan harga A : Produk, harga, kemudian kalau dari endorsementnya lebih ke selebriti atau ke regular? B : Regular A : Ok, kemudian apakah anda tahu, ee…salah satu iklan di Indonesia ini yang mengadopsi ee…si lay endorsement sebagai endorsementnya? B : Gimana…maaf, bisa di ulangi? A : Jadi ee….tahu enggak, ada iklan di Indonesia yang pakai lay endorsement sebagai endorsement…produknya… B : Oh, kalau ee…enggak tahu saya A : Enggak tau ya… B ; Enggak tau… A : Kalau di Tanya, iklan produk shampoo pun, tau gak ada yang pakai lay endorsement ? B : Mm….kayaknya ada sih, tapi saya gak terlalu notice gitu A : Gak terlalu notice…ok, jadi di Indonesia itu sebenernya ada satu..salah satu iklan yang memakai lay endorsement sebagai endorsementnya itu shampoo Dove B : Mmm…ok A : Jadi, seperti dilihat dari komitmen janji Dove itu…Dove itu bakal memakai regular woman untuk setiap iklannya B : Mmmm…ok A : Nah, pernah lihat iklannya gak sebelumnya? B : Mmm…enggak deh kayaknya…(sambil tertawa kecil), saya jarang nonton tv sih A : Ok, jadi ini iklan dari…(nunjukin iklan) B : Oiya pernah A : Nah menurut anda ini gimana? B : Yah, keliatan lebih terpecaya sih menurut saya…jadi ini kayak lebih ke testimony gitu..bukan endors gitu, jadi endorsnya enggak…enggak jelas banget gitu menurut saya, misalnya artis, ketika ngeliat artis…oh, udah langsung pasti endors gitu, kalau ini kan lebih keliatan kayak testimony aja pas dia pake.

L30

A : Ok, kesannya pada saat lihat ini…selain itu, ada kesan lain gak yang di timbukan…misalnya, oiya…. B : Hehehe…oiya….kayak….kayak ada perubahan…perubahan gitu ya, sebelum dan sesudag…gitu A : Tapi tahu gak sih sebelumnya Dove itu pake selebriti endorsement? B : Enggak… A : Enggak…. B : Enggak A : Eee…. B : Karena memang lay endorsement gitu jadi kayak testimony aja gitu…. A : Ok, kemudian ee…..pendapat anda terkait perubahan nih, jadi sebenernya dulu itu…Dove itu pernah pake selebriti endorsement B : He’eh.. A : Kemudian sekarang dia pake lay endorsement … B : Setau saya Audi ya…. A : Audi… B : Selebritinya…iya…perasaan saya A : Oiya, trus udah gitu ee….(terdiam beberapa saat), nah menurut anda untuk di Indonesia ini sebenernya penggunaanya lebih cocok memakai si selebriti endorsement ataukah lay endorsement …menurut anda B : Menurut saya… A : Sesuai dengan sikon, situasi yang saat ini, banyak kan orang Indonesia kayak banyak ngefans sama si seleb…gitu ya B : Mmmm… A : Menurut anda lebih kemana… B : Menurut saya sih kalau…kalau anak muda kayaknya itu gak notice lagi sih, maksudnya gak peduli lagi dengan hal-hal yang seperti itu, tapi untuk yang…untuk generasi lebih tua…menurut saya sih lebih prefer yang selebgram, karena mereka mungkin masih yang lebih kayak apa ya….kayak meng-idolakan lah gitu istilahnya eee…meng-idolakan berlebih gitu istilahnya. Orang pake apa….ya udah pake itu juga, gitu. Kalau anak muda sih menurut saya enggak….enggak…gak perduli lagi sih kayaknya hal-hal yang kayak gitu, eh tapi…gak juga sih…eh, gimana ya…bingung (tertawa bareng)

L31

A : Tapi kalau anda pribadi lebih pilih si lay endorsement itu? B : Lebih regular sih A : Jadi gak peduli nih selebritinya siapa gitu B : Iya kalau saya A : Ya udah, jadi sekian aja interviewnya…makasih buat waktunya, selamat siang….

L32

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (7)

Nama Responden : Adeline Vania Usia : 20th A : Halo Selamat pagi, boleh sebutkan nama, usia, dan juga pekerjaannya sekarang apa? B : Pagi..nama saya Adeline, usianya 20 tahun, sekarang saya sebagai mahasiswa. A : ohh okee..Selamat Pagi ya Adeline, nah sekarang kami, saya Jesslyn dan rekan saya Monic kita akan nanya” sedikit ya tentang pandangan dari anda tentang celebrity endorsement ataupun reguler woman ata lay endorsement. B : oke A : okee langsung aja ya kita masuk ke pertanyaan pertama, nah sebelumnya kamu sering nonton tv ga ya? B : Sering...lumayan A : lumayan yaaa..berarti pernah liat iklan-iklan di TV dong ya? B : pasti.. A : okee..nah untuk pertanyaan pertama, aku mau nanya bagaimana sih pandangan anda saat melihat celebrity endorsement pada sebuah iklan? B : uhmm..kalo sebuah iklan yang pakai celebrity endorsement mnurut saya..e..cukup bikin menarik si, tapi mungkin tergantung juga sama celebritynya siapa yg dipakai, kalau emang misalnya emang dia penampilannya oke, udah pasti penampilanya oke si, cuma ada beberapa artis mungkin yang lebih charming atau gimana dan public speaking nya bagus juga bisa nambah e...apaya keingintahuan tentang info produk itu si gitu. A : ohh okee...jadi cukup tertarik kalau pakai celebrity endorsement yaa B : iyaa.. A : oke, nah untuk pertanyaan selanjutnya. Bagaimana tingkat kepercayaan anda terhadap celebrity endorsement pada sebuah iklan? B : e...ngomong” tentang tingkat kepercayaan yah e...balik lagi sih seperti yang saya bilang tadi tergantung artisnya siapa. Nah kalo misalnya kita ngomongin tentang produk kecantikan kali yah misalnya artisnya Abel Chantika, nah

L33

Abel Chantika ini kan sangat famouslah apalagi dibidang tentang beauty ini dan kalo kaya gitu saya percaya banget sih soalnya tergantung juga si artis ini keahlian dia ngulas tentang produknya gimana, followersnya kaya gitu-gitu sih. A : ohh okee..berarti kamu juga memperhatikan tingkat popularitas sang artis ini yaa? B : iya betul... A : okee next question, bagaimana pandangan anda saat melihat lay endorsement atau lay endorsement pada sebuah iklan? B : e...kalau reguler women tergantung juga si pakai orangnya siapa e...Cuma kalo misalnya reguler woman menurut saya sih mungkin lebih point plus kali ya dibandingkan dengan pakai celebrity endorsement. E..kenapa kaya gitu soalnya menurut saya sih kalau pakai reguler woman e..produk itu punya point plus sendiri karena menurut saya kebanyakan rata-rata beberapa produk pakai iklannya artis dan artis dan menurut saya kaya gitu biasa aja sih karena ya artis udah otomatis pasti penampilannya bagus, cara ngomongnya juga oke, nah kalau reguler woman ini kan jadi kita bisa terbukti gitu bahwa orang-orang biasa juga dengan memakai produk ini jadi berhasil, kaya gitu sih. A : okee..nah untuk pertanyaan selanjutnya, bagaimana tingkat kepercayaan anda terhadap reguler women atau lay endorsement dalam sebuah iklan? B : tingkat kepercayaan ya? E...tergantung dari cara dia ngulasnya gimana kalau bener-bener dikasih liat misalnya dia kegiatan sehari-harinya kaya gini kaya gini kaya gini nah dengan memakai produk ini jadi kita juga bisa tau sih e..efek kegiatan yang kita lakukan sehari-hari sama dari produknya sendiri itu bener-bener bermanfaat dan terbukti gitu nyata dari si reguler woman yang jadi iklan dari produk itu. A : oke..untuk pertanyaan selanjutnya apakah peran celebrity endorsement atau reguler woman berperan penting dalam menentukan pilihan pemakaian suatu produk kamu? B : ohh kalo itu pasti banget sih, karena emang iklan dari suatu produk itu bener-bener mengang peranan penting banget karena apa karena apa kita juga liat cara iklan itu gimana cara ulasan tentang produk itu kaya gimana dan tapi saya juga memperhatikan aspek lain sih misalnya seperti hargany dan juga

L34

pastinya kualitas produk itu sendiri dan penting juga review dari orang-orang lain karena juga harus tau realitanya gimana tentang produk itu. A : saat kamu lihat produk iklan shampoo, kira” menurut anda kriteria celebrity endorsement seperti apa sih yang cocok untuk ditempatkan di iklan tersebut? B : e ...kalau menurut saya shampoo yaa...harus punya rambutnya panjang, tebel kelitannya, sehat, mungkin berkilau kali ya, terus mungkin juga bisa dikasih liat tipe-tipe bukan cuma rambut lurus doang. Mungkin rambut yang agak bergelombang, atau rambut yang agak keriting jadi kita juga tau sih produk ini cocok untuk tipikal rambut yang bermacam-macam kaya gitu. A : Apakah kamu mengetahui salah satu produk shampoo yang memakai reguler woman sebagai endorsement dalam produknya? B : hmm...dove kayanya deh A : oke, ada lagi yang kamu ketahui mungkin? B : e..apaya..e..lifeboy mungkin A : oke, lalu bagaimana pandangan kamu terhadap iklan tersebut yang memakai reguler women ? B : pandangan aku tentang iklan tersebut, aku suka sih liat iklannya jadi bener- bener keliatan lebih real, jadi nunjukin juga bahwa e...apa...kita orang biasa juga terbukti bisa melalui produk itu jadi e..lebih tercapai tujuannya. Jadi ga cuma artis-artis doang. Karena kan biasanya artis terkenal lah udah tau perawatannya kaya gimana dan otomatis penampilannya dari ujung atas sampe ujung bawah udah terjaga. Nah ini jadi kita orang biasa dan terbukti dengan berbagai macam pekerjaan apapun juga bisa gitu. A : nah menurut kamu jadi untuk memasarkan suatu produk personal care contohnya shampoo, lebih sesuai mana? Menggunakan celebrity endorsement atau lay endorsement ? B : ee..kalo me nurut saya udah pasti sih ofcourse reguler women sebagai edorser karena e..alesannya udah pasti orangnya orang itu kan udah mencoba secara langsung tentang produk ini dalsm kehidupan sehari hari nya juga, udah bener-bener ngertilah seluk beluk tentang produk yang mana yang bagus dan cocok untuk dirinya dengan dia udah ngereview itu kan juga berarti dia udah memilih produk itu okee dibandingkan yang lain kaya gitu sih dan kalau artis kan belum tentu ya kan biasa kalau artis kan kebanyakan bukan sesuai bidangnya jadi dia bisa terima juga banyak iklan sana sini dan

L35

udah otomatis dia penampilannya udah bagus, public speaking nya juga bagus, dan terpercayalah karena kepopuleran artis itu, jadi saya lebih milih seorang yang expert dibidangnya itu sebagai endorsement A : tapi kalau produk tersebut menggunakan celebrity endorsement dalam iklannya, kamu masih mau pakai produk itu apa tidak? B : kalo emang misalnya pake celebrity sih tetep beli sih kalo emang misalnya saya butuh dan liat juga dari harganya terjangkau apa ga dan review oarng- orang sih ga masalah sih selama kalo emang saya butuh dan pas yaudah saya tetap beli. A : ohh oke jadi ga terlalu mentingin siapa yang ada dalam iklan tersebut ya? B : iyaa sii.. A : okee thank you Adeline atas waktunya.

L36

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (8)

Nama Responden : Ceacilia Jessica Usia : 22th A : Halo selamat sore, boleh sebutin nama kemudia usia serta sekarang pekerjaannya apa? B : Namanya Jessica, usia nya 22 tahun, sekarang saya karyawan A : oke, Jessica saya mau interview sebentar nih ya, saya Jesslyn dan rekan saya Monica sekarang kami akan meng-intervew mengenai pandangan anda tentang celebrity endorsement dan juga lay endorsement. Nah sebelumnya boleh tau, anda sering nonton TV atau ga ya? B : hmm..ga gtu sering sih cuman kan sekarang iklan TV kan masuk dimana mana yaa..di youtube juga ada, jadi ya liatlah setidaknya sama kaya di TV. A : okeee..untuk pertanyaan pertama, aku mau tanya bagaimana pandangan anda saat melihat celebrity endorsement pada suatu iklan? B : celebrity endorsement... jadi maksudnya iklan yang pakai celeb gitu? A : Iya betulll.. B : e....udah biasa sih iklan yang pakai celeb” gituu ya menurut aku yaa..ya biasa ajaa...udah biasa liat iklan yang pakai artis gituu.. A : okee. Biasa aja ya berarti ya? Lalu bagaimana tingkat kepercayaan anda terhadap celebrity endorsement pada sebuah iklan? B : hmm..dibilang percaya banget...hmmm.tergabtung artisnya. Kadang-kadang kita nilai tergantung atisnya, kalo artisnya cuman baru muncul atau sekali kali muncul ya kita juga kaya..e..yaudahlah dia juga paling dibayarnya murah. Nah itu kaya gitu, kalo yang artis-artis yang sekelas Agnes Monica mungkin atau artis-artis yang oke yang bener-bener kaya misalnya Dian Sastro atau siapa itu mungkin itu mempengaruhi sih tingkat keprcayaan kita sama produknya itu. Paling gitu sih. A : nah sebenarnya pandangan dari Jessica sendiri terhadap seseorang artis itu diliatnya dari segi apanya sih? Apakah dari segi popularitas mereka kah? Atau glamoritas mereka? Atau mungkin achievement mereka? Atau mungkin skill mereka? Atau dari seginya apanya? B : achievement sama skill kali yah.

L37

A : bagaimana pandangan anda saat melihat lay endorsement pada sebuah iklan? B : hmm okee..kalo artis kan biasanya dibayar yahh.. terus kaya yaa mungkin dia ada achievement sendiri kalo emang misalnya emang dia udah banyak produk yang dia...maksudnya yang iklannya pakai dia. Tapi kalo emang misalnya orag biasa hmm...mungkin lebih jujur kali ya. Lebih jujur hmm...iya lebih jujur. A : oh oke kesan yang timbul itu lebih jujur ya? B : he emm..iyaaa..lebih jujur. A : nah untuk tingkat kepercayaannya sendiri gimana? Terhadap orang yang reguler woman ini? B : Hmm..tingkat kepercayaannya? Sebenernya kadang lebih percaya kalo seorang artis yang papan atas gitu kan misalnya yang udah terkemuka, cuman kalo emang misalnya orang biasa yang jadi bintang iklannya juga itu ga kalah apaya..meningkatkan kepercayaan kita sama produk yang mereka jual. Karena juga kadang-kadang orang-orang biasa itu kan biasanya yang mungkin yang mereka cari yang udah pakai produk mereka terus udah loyal terus dijadiin brand ambasador mereka atau apa jadi yaa lebih percaya lah mungkin. A : nah kalau jessica sendiri, lebih prefer mana nih? Apakah menurut Jessica lebih cocok sebuah iklan produk personal care itu pakai seorang artis atau kah orang biasa atau yang biasa disebut lay endorsement atau lay endorsement? B : orang biasa, karena orang biasa kan juga lebih banyak yang bosa diambil kan, maksudnya ibaratnya kaya testimoni gitu. Nah kalo artis kan biasa udah lebih mahal terus cuman 1 sosok doang yang bisa ditunjukin kalo misal orang biasa kan kita bisa cari, banyak oarng gitu banyak orang yang....ada buktilah bukti nyata nya. A : nah Jessica tau ga salah satu produk shampoo yang memakai reguler woman atau lay endorsement untuk mempromosikan produknya atau dalam iklan? B : hmm.. kalo ga salah Dove, lifeboy, pantene A : oke, nah pandangannya gimana terhadap iklan yang menggunakan regular woman atau lay endorsement tersebut?

L38

B : hmm..selama mereka itu mengemasnya itu sama, hmm maksudnya dilihatnya oke, sama kaya produk” lain pakai artis yah ga masalah berarti mereka juga punya nilai yang tinggi, value yang tinggi gitu. Sama value nya sama pakai artis sama pakai orang biasa. Selama dia bisa menyajikannya bagus..ya ga masalah mau dia pakai orang biasa atau artis. Gitu sihh.. A : nah sebenarnya peran seorang celebrity atau lay endorsement itu berperan penting ga sih dalam Jesica memilih pemakaian suatu produk? B : hmm..ga gitu pengaruh sih yaaa. Kayanya. Yang penting emang produknya cocok, terus dia emang benar-benar bisa mengemas iklannya dengan baik, terus dia punya produknya..yaaa... emang bener-bener bisa dipercaya..ga pengaruh sih amu artisnya siapa juga sebenarnya. A : Nah tadi kan kak jessica sendiri lebih prefer regular woman untuk dijadikan sebagai endorsement. Nah kalo seandainya produk itu berubah jadi menggunakan celebrity dalam iklannya, kira-kira kak jessica masih ingin membeli produk itu apa ga? B : hmm..ya beli mah beli aja balik lagi ke value produknya, terus bagaimana dia menjual produknya lalu promosinya dengan baik atau tidak. Gitu sihh.. A : Ohh gitu okedeh itu saja sih..oke terima kasih kak jessica katas waktunya B : oke iya sama-sama.

L39

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (9)

Nama Responden : Yeny Usia : 29th A : Selamat sore, kita akan mulai interviewnya. Pertama-tama dengan ibu siapa? B : saya Ibu Yeny A : Usianya boleh disebutkan? B : 29 tahun A : Sekarang kesibukannya apa? B : wirausaha A : oke wirausaha, wirausaha kalo boleh tau wirausaha apa? B : di bidang makanan berbentuk restaurant A : oke. Kita langsung masuk aja ya ke topiknya. Topik nya itu tentang celebrity endorsement vs lay endorsement endorsement. Nah pertama-tama bagaimana pandangan anda atau pendapat anda mengenai seorang celebrity endorsement yang mempromosikan suatu produk pada iklan? B : menurut saya pandangannya kalau celebrity endorsement yang mengiklankan suatu produk e...itu salah satu daya tarik untuk pembeli karena selebriti nya tersebut. Jadi kemungkinan produk tersebut laku lebih tinggi dibandingkan dengan lay endorsement endorsement. A : apa sih yang dilhat dari selebriti sampai mempunyai daya tarik tersebut? B : yaaa biasanya sih popularitas pada saat itu yaa.. A : ehemm..selain popularitas apalagi biasa yang dilihat? Apakah dari keahliannya kah? B : e...kalo dari keahliah sih...sangat sedikit lah ya..mungkin gaya hidup selebriti tersebut. A : oke kemudian, sebelumnya apakah ibu tau mengenaik lay endorsement endorsement? B : e...baru pertama kali denger sihh A : oke, tapi tau ga lay endorsement endorsement itu apa? B : e....mungkin..ee....orang biasa yang mencoba mengiklankan sesuatu produk?

L40

A : ehem..berdasarkan? biasanya berdasarkan apa lay endorsement? B : hmm..kurang tau si A : oke biar saya jeasin dulu ya, jadi lay endorsement endorsement itu non celebrity yang di hired oleh perusahaan untuk mengiklankan suatu produk berdasarkan experienced mereka dalam menggunakan produk tersebut. Nah contohnya itu seperti salah satu iklan dove. Ibu tau iklan dove? B : tauu... A : nah mereka itu menggunakan lay endorsement edorser seperti kalau di iklannya, e...karyawan usia 21 tahun atau ibu rumah tangga usia 35 tahun. Nah kira- kira lay endorsement itu seperti itu. Nah pandangan ibu saat melihat seorang lay endorsement yang mengiklankan suatu produk gimana? B : saya sih kurang tertarik ya e....karena kurang menarik..untuk dilihat A : kenapa tuh kurang menariknya? B : hmm..karena mungkin kurang populer atau wajahnya kurang memikat hati pemirsa A : okee itu kan tentang pendapat ibu yaa tentang celebrity endorsement dan lay endorsement endorsement. Kemudian misalnya let’s say ada produk dari luar Indonesia, let’s say produk personal care masuk ke Indonesia, produk ini belum ada reviewnya nih masih baru. Nah pandangan ibu kalau misalnya produk ini mau diiklankan atau di endorse oleh seorang lay endorsement gimana? B : menurut saya kurang begitu efektif yaa karena untuk pertama kali pasti yang dilihat cover dari iklan tersebut. Kalau iklannya kurang menarik kan pasti kurang mau dilihat apa lagi mau dibeli produk tersebut kan. Dan belum ada review tentang produk tersebut juga. Jadi kemungkinan orang akan susah untuk membeli produk tersebut. A : karena jadi intinya ibu ga familiar dengan barang tersebut? B : iya betul... A : kalau produk baru tersebut diiklankan seorang celebrity endorsement bagaimana? Apakah ibu akan tertarik? B : tergantung iklannya tersebut kalau yang iklannya menarik dan familiar, mungkin akan membeli produk tersebut. A : oke, kalau misalnya produk baru tersebut menggunakan celebrity sebagai endorsement nya bagaimana tingkat kepercayaan ibu dibandingkan suatu produk baru

L41 yang di endorse menggunakan lay endorsement? tingkat kepercayaannya lebih kemana? Lebih ke celebrity endorsement atau lay endorsement? B : lebih ke celebrity endorsement sih...karena celebrity nya tersebut biasa pakai yang cantik...jadi kita secara tidak langsung terpengaruh atau terhinoptis dengan iklannya tersebut. A : okee sekian interview kita, terima kasih ibu yeny atas waktunya B : okee sama-sama.

L42

HASIL INTERVIEW Konsumen Indonesia (10)

Nama Responden : Wanda Usia : 32th A : halo selamat siang, boleh sebutin nama, suia, dan juga pekerjaannya sekarang apa? B : siang, saya wanda, 32 tahun pekerjaan saya sekarang karyawati swasta A : siang Ibu wanda, sekarang saya Jesslyn dan rekan saya Monica akan menginterview sedikit mengenai pandangan ibu terhadap celebrity endorsement ataupun lay endorsement pada sebuah iklan. Nah sebelumnya Ibu Wanda sendiri sering menononton tv ga ya? B : lumayan... A : oh lumayan yaa berarti sering liat iklan” di TV juga dong ya? B : iyakk.. A : oke, untuk pertanyaan pertama, bagaimana pandangan anda saat melihat celebrity endorsement pada sebuah iklan? B : seneng-seneng ajaasih..cantik, menarik A : ohh okee..berarti menarik ya? B : iyaa A : oiya kan menarik nih, menarik perhatian Ibu Wanda dalam iklan itu, nah tingkat kepercayaan sendiri terhadap si celebrity endorsement sendiri gimana ketika mempromosikan suatu produk dalam iklan ? B : tingkat kepercayaan ya? Ya paling 70% yahh A : 70% yaa? B : he emmm.. A : lalu kalau misalnya, suatu iklan yang diperankan oleh lay endorsement nih atau yang biasa disebut dengan lay endorsement. Gimana nih pandangannya? B : bagus juga..e...tapi mungkin lebih percaya yang ini sihh. 80% A : kenapa Ibu bisa lebih percaya si lay endorsement ini dibandingkan ketika iklan dengan menggunakan selebriti?

L43

B : e...mengapa saya lebih kepada yang regular kalau yang selebriti emang dia cantik, menarik, tapi dia dibayar untuk acting seperti itu. Jadi saya lebih percaya yang lay endorsement. A : oke jadi menurut Ibu sendiri jadi selebriti itu emang mereka hired oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya ya? B : betul banget.. A : jadi lebih percaya ke si regular woman yaa? B : betull... A : oke untuk next question, apakah peran seorang celebrity endorsement atau lay endorsement berperan penting dalam Ibu menentukan pilihan pemakaian suatu produk? B : e...lumayan..e..kenapa saya sebut lumayan karena peran dari celebrity endorsement itu sebenarnya menurut saya kurang menentukan dalam saya memilihi produk. Saya lebih bener-bener milih yang e....kualitas. saya lebih seneng denger dari apa...e....dari testimoni-testimoni teman saya yang udah pernah pake. A : okee berarti testimoni itu sangat penting yaa. Review-review dari produk tersebut? B : betul A : Oke lalu, nah ketika melihat iklan produk personal care nih ya nah menurut Ibu sendiri kriteria selebriti seperti apasih yang cocok ditempatkan untuk sebagai endorsement? B : memang kalau untuk bikin iklan yang menarik pasti sesuai dengan produknya misalkan shampoo ya selebriti nya dipilih yang yang rambutnya indah gitu kan...atau perawatan kulit, kulitnya yang bagus. Walaupun kembali lagi saya bilang itu tidak menentukan, kalau untuk saya pribadi bukan hal yang penting banget. A : oke untuk pertanyaan selanjutnya, Ibu pernah ga mengetahui suatu iklan produk yang menggunakan reguler woman dalam iklannya B : sering sih sering liat A : sering liat ya? Kalau boleh tau produk apa ? B : pasta gigi A : lalu selain itu? Produk shampoo mungkin tau ga? B : lupa sihh..

L44

A : okee jadi ada 1 produk yang menggunakan lay endorsement endorsement . Nah ini akan saya tunjukkan video dari iklan tersebut, nah setelah melihat iklan tadi, kira-kira pandangan Ibu terhadap iklan tersebut gimana? B : e...iya lebih real sih keliatannya. Terus juga lebih natural A : lalu testimoni yang mereka sampaikan ke Ibu gimana? B : lebih sampe sihh pesan yang ingin disampaikan. A : oke untuk pertanyaan terakhir, jika ada salah satu produk baru misalnya produk tersebut dari luar Indonesia dimaa produk tersebut adalah baru dan Ibu belum mengetahui produk tersebut. Nah menurut Ibu untuk produk baru yang akan dipromosikan lewat media iklan lebih cocok untuk menggunakan apa? Apakah celebrity endorsement atau lay endorsement endorsement? B : kalau menurut saya sih untuk produk baru ya, untuk produk yang benar- benar pertama kali. Kayanya mungkin lebih baik menggunakan celebrity endorsement yaa karena dia udah lebih terenal jadi dia membantu untuk memperkenalkan produk tersebut. A : oke berarti ibu untuk produk yang baru lebih pro untuk menggunakan celebrity endirser ya. Nah kalau misalnya melihat suatu iklan nih menggunakan celebrity endorsement itu menuurut Ibu melihat sang artis tuh dari segi apanya? Apakah popularitas dia? Atau keahlian atau achievement yang dia miliki atau mungkin gaya kehidupannya dia glamoritas dia atau apa? B : kecocokan pribadi selebriti itu terhadap produknya. Misalkan kalau produknya shampoo yah saya lihat rambutnya. Saya lihat rambutnya oke yaa berarti cocok produknya dengan iklannya. A : oke berarti lihat dari fisik sang selebriti itu sendiri ya? B : iyaa A : okee..nah kalo tadi Ibu sendiri kan lebih pro pada reguler woman ni, nah tapi kalo seandaianya nih produk tersebut misalnya Ibu udah sering beli banget... tba- tiba iklannya berubah dari menggunakan lay endorsement jadi celebrity endorsement, nah kira-kira Ibu masih ingin tetap membeli atau tidak? B : e...karena saya pertamanya sudah beli kemudian udah cobaik sendiri produk itu oke. Saya gamasalah dengan siapapun iklannya. Saya tetap pada pendirian saya kalau ini produknya bagus. A : okedeh kalau gitu Ibu wanda terima kasih atas waktunya yah... B : sama”

L45

HASIL INTERVIEW Konsumen Thailand (1)

Nama responden : B Usia : 23th A: Hello B! B: Hello Monica! A: B, I’m just so curious is it your real name “B”? B: Hahahhaha, no, it’s just my nick name. You can call me B A: ahhahaha okay the, how old are you? B: 23th years old, I just graduated from my university. A: Ohh wowww, great! I thought that you were a student like others hahahha B: No, hahahhah A: Let’s back to the main interview, the topic is about … celebrity endorsement and lay endorsement endorsement. First of all, please give me an explanation based on your opinion, the definition of celebrity endorsement and lay endorsement endorsement B: Okay … hmmmmm … celebrity endorsement is a a person such an ac …. Actress? They are popular and promote a product … then lay endorsement endorsement is they are not popular, but …. They just share, what they know about the products … Hmmmm I thinks, it’s like sharing their experience A: yaappp … So what do you think about celebrity endorsement ? Do you think they are … hmmm somehow attracts you? B: yes, of course … they are attractive because they have an ability to attracts people by their act skills A: Ohh … do you mean they have a potential? B: Yess, mean like .. hmm hard to say … they make me tempted A: Do you trust them? B: hmmm … no, I don’t trust them well . because they have skill to make people tempted not because they are using the product, but because their ability to act in front of camera. I do believe them, when they are related, I mean like hmm… Let’s say they are good in sport, then one of the popular women or men, then they promote shoes let’s say. Maybe I could trust, but still … not 100% A: Beside their skills, what else do you see from a celebrity?

L46

B: They are beautiful ahahhaha A: What about lay endorsement ? Do you trust them? B: lay endorsement … I do prefer to trust lay endorsement than celebrity, because it’s more reliable A: Do you know one of ads which is endorsed by a lay endorsement ? B: lay endorsement ? Give me a second … I think there is, but personal care product. Dove? A: then what else? B: snail white A: okay, what do you think about ther ads? B: It’s good they are trying to review their own product by hired people who have used it. Yeah, it’s a good one, and more reliable. A: Let’s say there is a personal care product outside Thailand, let’s say it came from Indonesia. What do you think the company should choose for the endorsement? Celebrity endorsement or lay endorsement endorsement? B: hmmmm .. celebrity I think. Because it will attracts people more than a lay endorsement . A: What type of celebrity? Hmm I mean like what kind of criteria celebrity is suitable in your country in this case? B: Crteria? A: yes B: I think … like having an Asian face, especially Thai face. Because personal care product who was endorsed by thai celeb is more interesting when people know the endorsement A: What about if we use lay endorsement with Thai face? Is it interesting? B: No, of course not … cause … you can use lay endorsement when people have known your product as well, if people don’t know who are you, people will … ck … will yaa , what, hard to say .. A: okay I understood, So it should be a thai celebrity? What about another criteria? B: I think the celebrity should be glamour to present the product ahhaha A: Okay, what else? B: hmmm … what …. I don’t know A: aahahhaha okay , thanks for your time B! Hope to see you again soon! B: ahhahahah thankssss, your welcome! Nice to meet you Monica

L47

HASIL INTERVIEW Konsumen Thailand (2)

Nama responden : Cooky Usia : 21th A: Hello Cooky! B: Hello Monica! A: Can we start the interview? B: Oh yes, of course. A: Okay wait a minute, I can’t hear your voice well, so I gotta move now B: it’s okay A: Done. Let’s start! Btw, how old are you? What are you doing right now? B: I’m 21th years old, I’m a student in Thailand. A: So, the topic is about ads. Which is we would like to focus on the endorsement. I mean like the celebrity endorsement and lay endorsement endorsement. What do you think about celebrity endorsement ? B: an actress? They attracts people to buy a product. A: Do you think it is credible? Do you think you can trust them? B: Of course not, it’s only a job they have to do, it’s not the …. Hhmm hard to say but … yaaa, they are good, because they have treatment not because of the product they are endorsed. A: Then, what about lay endorsement ? B: What is lay endorsement ? A: Lay endorsement is a non-celebrity who endorsed a product on ads. Got it? B: Ohh I see … Hmmm .. For meeee, they are more … hmmm, I can trust them when they are review a product which is related to me and they have same status just like me. In Thai, I do get some informations from Youtube A: So do you mean, you are trust lay endorsement more than celebrity? B: yess, I do A: Okay, let’s say there is a personal care product outside Thailand, let’s say, from Indonesia, do you think it is more suitable if I use celebrity or lay endorsement ? B: Hmmm … you should use a celebrity first, somehow a celebrity can attracts people cause they are looking good. A: So what do you think about the criteria? I mean like, Thai celeb or Indo celeb

L48

B: I suggest you to use Thai celeb, it will be attracts more people, cause they know who is is she A: What if I use Thai lay endorsement ? B: I don’t think so, I would like to use that one. Something like … I don’t know who are they, something like stranger people there A: ahhahhah okay then. I think that’s enough for the interview, thas for your time Cooky! Have a nice day! B: your welcome Monica! Have a nice day ahead!

L49

HASIL INTERVIEW Konsumen Thailand (3)

Nama responden : Earth Usia : 21th A: Please introduce yourself. What’s your name? How old are you? And what is your activity now? B: Sorry. What is the last question? The last question is … A: What is your activity right now? B: Ohhh okay. Hmmm … My nick name is Earth, I’m 21th years old. Hmm … my activity is like … shopping, eat delicious food, cause I’m really really on the internet, I do follow it and eat it. A: Dia salah ngerti (suara berbisik pelan) A: Nahh, here we are going to do an interview about celebrity endorsement and lay endorsement endorsement. First, let me know what do you know about celebrity endorsement? B: Soo, it’s an actress or actor who is influence other people to buy a product. Isn’t right? A: Of course, yes!! Next, what do you know about lay endorsement endorsement? B: Whatssss??? A: Lay endorsement B: Can you spell? A: R e g u l a r w o m e n B: Ohhhh lay endorsement nn ! ohhh okay … yayaya, I knew it A: Can you explain what do you know about lay endorsement endorsement? B: I think because now a days the customer is smarter than a (public) if you use like a celebrity with a lil fans, if you use like no more women to advertise they can use more similar to them like in Thai we have hmmm the blogger to review like a cosmetics or lotion something like that. It’s very interesting because some people are believe some review bloggers than eee … tv commercial A: So do you believe in some reviews which is reviewed by a lay endorsement endorsement on ads.? B: Hmmmm. Not 100% but I read it to get information, to inform me … but me not 100%… but maybe around 70 or 80 percents depends on their background.

L50

A: What do you mean with their background? What happened with their background? B: Hmmm… I mean like, hmmm .. between their background and my background is similar. For example, they are a student who endorsed a shampoo. So it means like, we have a similarity, so I do trust them even not 100% A: Ohhh I see. Then, what about celeb endorsement, do you trust them? B: You mean like … if they say something while endorsed a product right? hmmm … for me No. Because I think they get money to promote. So yaa … A: So if you would like to choose, which one do you prefer celebrity endorsement or lay endorsement endorsement? B: I do … prefer regular A: Ohh, why? B: Because I think it’s more … ckkk … based on my opinion is a celebrity endorsement, they do get the money for more and that’s the benefit behind. Ahaaa … but a regular person they have more something connected to the product. A: Sure. Then, there are several ads using lay endorsement endorsement to promote their product. Do you know what kind of brand which using lay endorsement on their ads? B: Hmmm ... wait … I saw the snail white, so it’s like a lotion whitening skin, very popular in Thailand, next there is … Dove also use and … ckkk ... like hmmm …. Detergent and dekaaa (tidak jelas bicara apa) not deka because they are using a model, yaa but ahaaa … A: Okay, so what do you think about the ads? B: Which ads using a regular person right? A: Yess, sure B: I think … hmm sometimes they use like …. Very often in thai I think its more general because everyone in Thai is Asian people, so we love to have a brightening skin right? Hmm just give me a second … ahhaha A: Its okay, calm down ... ahahah B: Yaa, for me regular person has no good appearance and their beauty it’s like in the average, doesn’t like a celeb, they have a good looking and no matter they use, they’ll look beauty and smart. But normal people is depends … you know? A: Do you like if some ads, using lay endorsement as the endorsement? B: Yess

L51

A: If we compare with celeb endorsement and regular, which one do you prefer? B: Hmmm … when I saw a celebrity, they are look good and quite attract me, but not for making any decision to buy. So, I think I do regular person A: There are some point of few from people outside such as status, glamourity, achievement, skills. What is your first impression when looking at a celebrity endorsement? What kind of of criteria that suitable on ads? B: Hhmm ckkckc .... Achievement and I think they should have a special characteristic, which is not look outstanding the average actor or superstar something like that … A: Let’s say there is a product from Indonesia come into Thailand, what kind of characteristic endorsement do you think it is suitable in your country? I mean like, physicly B: Do you mean, sell personal care products in Thailand right? Hmmm I think if the product from Indonesia, I think it’s good to use Indonesian face to advertise based on the originality of the product. But maybe sometimes u should customize the product to sell in Thailand, but I think it’s better depends on the originality of the product like japan or korea ads, they use Korean people to advertise. But if the originality of the product is bad, for example China have a bad image in Thailand, so it’s better to use Thailand celebrity to promote the product A: Next, If u want to buy a product, top reason you boght is? B: I buy the product cause the qulity, of the product not because of the celebrity endorsement. They are interesting for me but not for influence me to buy a product. A: One more okay hahaha B: Yes, you can ask me as much as u want A: Shampoo ads, what kind of criteria celebrity endorsement do you think it wil be suitable in your country B: Shampoo? A: Yesss B: Hmmm … ahhahaha beautiful hair, not damage, her face like your face just look good, and have something special A: Owwwwhhh … Thanks earth! Okay then, I think the interview is enough for today, see you in another opportunity ahahha B: Ahhhaah see you! Nice to meet you! Good luck for your thesis!

L52

HASIL INTERVIEW Konsumen Thailand (4)

Nama responden : Nattie Usia : 22th A: Hi Nattie, nice to meet you ! B: Nice to meet you too Monica! A: Okay. Let’s start! C: Okay A: Hmmmm … Here we are are going to ask you some questions which is related to ads. … B: The topic is about celebrity endorsement s and lay endorsement endorsement. A: First, let me know what do you think about celebrity endorsement ? B: Hmmmm… celebrity endorsement … someone popular like an actress or actor who promoted a product. A: So, what do you think about it? B: Yep, they are popular, good appearance, and attracts me to watch. But not believe in what they said. A: Ohhh, why? How could? B: Because they are got paid from the company, then it’s not the real one, they are not really using the product, they are just beautiful just the way they are. A: Hmmm .. So do you mean they can’t be trust? B: Ya. A: What do you see when you are seeing a celebrity on ads. Till you got interesting? B: They are attractive and glamour. hahahahha A: What about their skills or achievements? B: I don’t think about it. So … what I see is their glamourity. A: So, next question is what do you think about a lay endorsement endorsement? B: Hmmmmm… they are not popular, but they were hired by company to share their experience while using the products. But I think the didn’t get paid as much as a celebrity. A: Do you trust them? B: Lay endorsement ? No ahahhaha cause I don’t believe in what they said, I just believe in the review by my friends or family.

L53

B: Are you sure? A: Yeah, sure. ahahahah B: Okay understood. Next question is, which one do you think is more attractive? A: Celebrity endorsement B: Which one do you think is more believable? A: None of them hahahhaah B: ahhaha hard to believe. But it’s okay, it’s you opinion A: Then, do you know some ads. Who is endorsed by lay endorsement ? B: hmmmm … wait, give a second … let me think … A: Okay then, if you don’t know just okay, I’ll give you an example B: I don’t know hahhahah A: Dove, do you know about lay endorsement on dove ads? B: Ohhh I see, A: So what do you think? B: still… I don’t believe in them ahahha I use Dove for several times and it makes my hair damaged, so bad … so I don’t believe in their review A: I see… last but not least, next question is if there is a personal care product outside Thai, let’s say from Indonesia, what kind of characteristic endorsement do you prefer physicly? B: Hmmm … do you mean like their face or skin tones? A: Yess sure B: Hmmm … I think it depends on your product or company. But I do prefer to use Thai face, so it’ll be a strong relation between the product and the endorsement. A: Do you prefer thai celebrity or thai lay endorsement ? B: Celebrity to attracts people A: Great. I think we’re done. Thank you anyway for your time, Joy! Have a nice day! B: You’re welcome both of you. Good luck! Sorry if I can’t help too much

L54

HASIL INTERVIEW Konsumen Thailand (5)

Nama responden : Joy Usia : 21th A: Hi Joy, nice to meet you ! B: Nice to meet you too Monica! A: Okay. Let’s start! B: Okay A: Hmmmm … Here we are are going to ask you some questions which is related to ads. The topic is about celebrity endorsement s and lay endorsement endorsement. A: First, let me know what do you think about celebrity endorsement ? B: Hmmmm… celebrity endorsement is someone popular like an actress or actor who promoted a product. A: So, what do you think about it? B: It seems like they are unbelievable, cause they could not be like … they could not tell us the truth story and everything’s prepared for them to do the product, to do like present the product. A: Ohhh, why? B: No, cause I think yaaa .. when they do the product ads right? They would not use the product, when they get hmmm like … hmmm hard to say when they get the high paid from the company right? Do you understand? A: Okay Got it. B: Yaahh like that. A: So do you mean the celebrity was paid by company with the high salary? B: ahaaa .. ya A: So next question is, what do you think about lay endorsement who promote a product on ads? B: hmmm yaaa, the opposite from celebrity endorsement , they are not too attractive but they are more believable. But if the company put the ads on the story using lay endorsement it would be more interesting. Like they talk about their experience using product on ads, for me it is attractive. A: what is your first impression when you are seeing a celebrity endorsement on ads? You just said, they are more attractive than lay endorsement .

L55

B: hmmm sorry can you type in a line? A: ahahha okay. Sure. Wait a minute. (suara ketikan) B: Their glamourity the way they are dressed up, makes me attract. Hmmm … They are like hmmm … B: okay, what about their achievement and skills? Do you care about it? A: No B: If you would like to choose, a lay endorsement or celebrity endorsement that suitable on personal care ads? A: aaaa… celebrity endorsement B: Ohh why? You just said they are unbelievable, but at the end … you do prefer celebrity endorsement ahahahha A: ahhahaha I mean like … cause they are more attractive to keep me watch on ads but I still don’t believe their word, I mean like the meaning B: next, do you know a personal care brand product in Thailand which is using a lay endorsement endorsement for their ads? A: hmmmm …. Dove? B: hmmmm … I think I like it A: What makes you like it? B: They make their ads. In a story so it keep me watching and wait what’s they gonna tell us about the product. I like that A: So do you think it is more believeable that using a celebrity? B: yess, believable. Because they make like an ads. That I saw in the story, they try to hired and prepare people, that don’t know what they gonna do with their life. Do you understand? A: yes I do. So do you think it’s quite interesting if an ads with lay endorsement in a story? B: yes A: Would you like to buy if the product was endorsed by lay endorsement ? B: Hmmm … no, cause I would like to buy a product which is suitable for me. The lay endorsement for me, just to get informations A: Last, if there is a personal care product from Indonesia, what do you think, which one is more suitable for company use the endorsement? A: It should be an actress, beautiful, and Thai people. B: What about if Indonesian people?

L56

A: I still do prefer thai people. Cause when I see a product who endorsed by other people someone that I don’t know, it’s like … strange … I’m worry about the safety. B: understood …Thanks Joy for your time A: Your welcome! Anytime you may need a help, you can ask me again then. See you! B: Thanksss! See you!

L57

FIELDNOTES

Hari/ Tanggal : Rabu, 21 Desember 2017 Nama informan : Adelia Rizki Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Binus University S1 Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 14.00 di perpustakaan yang saat itu kondisinya sedang sepi

Pandangan Adelia terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement pada suatu iklan personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement kurang berpengaruh baginya dan selebriti tersebut telah dibayar untuk melakukan perannya sebagaimana mestinya. Maka dari itu tingkat kepercayaan terhadap selebriti menjadi cukup rendah. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement lebih berpengaruh baginya karena didasarkan pada testimoni orang tersebut. Walaupun Adelia menyadari follower lay endorsement tersebut tidak sebanyak follower yang dimiliki oleh para selebriti pada umumnya. Menurutnya, anak muda saat ini sudah tidak terlalu notice dengan endorsement sebuah produk, namun lebih ke review produk itu sendiri. Maka dari itu, ia lebih memilih lay endorsement sebagai endorsement suatu produk.

Hari/ Tanggal : Rabu, 21 Desember 2017 Nama informan : Angelina Vanessa Umur : 21tahun Pekerjaan : Mahasiswi Binus University S1 Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 15.00 di perpustakaan Pandangan Angelina terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement sangat berpengaruh khususnya dikalangan anak-anak yang baru beranjak dewasa. Namun kembali lagi, baginya

L58

untuk kalangan seusianya lebih melihat ke tingkat kebutuhan serta review dari produk tersebut. Pada umunya, selebriti berwajah cantik serta menjiwai perannya, sehinga orang akan tertarik pada produk dari iklan tersebut. Maka dapat disimpulkan tingkat kepercayaan terhadap selebriti cukup tinggi. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement kurang berpengaruh baginya karena pada dasarnya testimoni yang dilakukan oleh lay endorsement tersebut sama saja dengan apa yang dilakukan oleh selebriti pada umumnya, yaitu diberikan transkrip dalam mengendorse produk yang ditawarkan. Tingkat kepercayaan terhadap lay endorsement adalah cukup rendah atau bahkan tidak tertarik karena ia tidak mengenal orang tersebut. Menurutnya, seorang selebriti endorsement harus memiliki parah yang cantik/ganteng, berambut panjang dan pendek, terkenal. Kalau bisa lebih dari 1 selebriti endorsement dalam iklan tersebut.

Hari/ Tanggal : Jumat, 29 Desember 2017 Nama informan : Cella Oen Umur : 23 tahun Pekerjaan : Marketing Property Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 15.00 di kantor

Pandangan Cella terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement sangat berpengaruh baginya dikarenakan tingkat popularitas artis tersebut. Dari tingkat popularitas tersebut, seorang selebriti memiliki fans yang cukup banyak sehingga banyak followersnya yang ingin membeli produk serupa. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement tidak berpengaruh baginya karena tidak ada rasa ketertarikan ketika melihat orang yang tidak kita kenal muncul di layar kaca mendukung suatu produk. Walaupun Cella menyadari follower lay endorsement tersebut tidak sebanyak follower yang dimiliki oleh para selebriti pada umumnya.

L59

Menurutnya, diakui olehnya bahwa ketika ia masih remaja, ia sangat mudah terpengaruh akan suatu produk yang didukung oleh seorang selebriti dan saat ini ketika Cella suduah beranjak dewasa, Cella lebih ke fokus mengarah ke review dari produk itu sendiri. Tetapi kembali lagi pada jawaban semula Cella, baginya celebrity endorsement lebih tepat karena dapat menarik perhatian konsumen lebih banyak dibandingkan dengan lay endorsement .

Hari/ Tanggal : 5 Januari 2018 Nama informan : Adeline Vania Umur : 20 tahun Pekerjaan : Mahasiswi Binus Univeristy S1 Suasana & Lokasi : Pagi hari sekitar pukul 9.00 di rumah, suasana hening tenang

Pandangan Cella terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Baginya selebriti dapat menarik perhatian namun tergantung juga dari siapa selebriti tersebut serta bagaimana penampilannya. Kemudian untuk tingkat kepercayaan sendiri terhadap produk yang di promosikan, tergantung pada siapakah artis yang dipakai. Namun menurutnya tingka kepercayaan dengan menggunakan selebriti kurang dibandingkan ketika suatu iklan menggunakan regular woman sebagai lay endorsement. 2. Lay endorsement

Pandangannya terhadap lay endorsement sebagai lay endorsement adalah merupakan point plus. Karena baginya lay endorsement lebih memiliki kemiripan dengan dirinya yang hanya sebagai orang biasa. Lalu baginya lay endorsement memiliki kesan yang lebih real dibandingkan dengan selebriti yang memang kehidupan sehari-harinya sudah penuh dengan kemewahan

L60

Hari/ Tanggal : 5 Januari 2018 Nama informan : Jessica Umur : 22 tahun Pekerjaan : Karyawati swasta Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 17.30 di Balai sekretariat komplek perumahan sektor 7B, Gading Serpong

Pandangan Jessica terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Baginya iklan yang menggunakan celebrity endorsement merupakan hal yang sudah biasa. Untuk memberikan rasa kepercayaan yang leboh terhadap suatu produk yang menggunakan selebriti dalam iklannya, ia melihat dari segi kepopularitasan sang artis serta skill atau achievement yang dimiliki sang artis. 2. Lay endorsement Kemudian pandangan terhadap lay endorsement sebagai lay endorsementt adalah terkesan lebih jujur. Kemudian ia juga merasa percaya terhadap sang lay endorsement karena baginya orang tersebut telah mencoba atau memakai produk tersebut secara berkala atau dalam waktu yang sudah cukup lama. Namun kembali lagi ia merasa baik celebrity endorsement maupun lay endorsement tidak terlalu mempengaruhi dalam pemilihan produk yang akan ia beli.

Hari/ Tanggal : 8 Januari 2018 Nama informan : Dennis Umur : 21 tahun Pekerjaan : Karyawan Suasana & Lokasi : sore hari sekitar pukul 17.00 dikantor

Pandangan Jessica terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement

L61

Bagi Denis peran seorang artis dapat menarik perhatiannya dapat membuat suatu terlihat lebih eye-catching. Namun untuk tingkat kepercayaan terhadap si selebriti kemabli lagi kepada siapa yang artis yang digunakan dalam iklan tersebut. Lalu kembali lagi kepada produknya. Baginya dengan menggunakan artis salam suatu iklan jika dihitung dari segi costnya pasti akan lebih mahal dibanding dengan menggunakan lay endorsement, namun jika memang tuuan dari perusahaan tersebut ingin membuat brand leboh terkenal menurutnya memang lebih efektif menggunakan selebriti 2. Lay endorsement Lalu untuk pandangan kepada lay endorsement sendiri sebagai lay endorsement , ia menganggap orang tersebut bukan siapa-siapa. Namun orang yang dikirimkan suatu produk untuk memberikan suatu testimoni. Namun jika sang perusahaan sudah merasa brand nya sudah cukup terkenal, memang sebaiknya menggunakan lay endorsement ini untuk menekan cost atau biaya.

Hari/ Tanggal : 8 Januari 2018 Nama informan : Yuliana Umur : 21 tahun Pekerjaan : Mahasiswi Binus Univeristy Suasana & Lokasi : Pagi hari pukul 09.00 di dalam ruangan Library Binus University

Pandangan Cella terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Baginya artis dengan tingkat popularitas yang tinggi akan lebih eye-catching. Kemudian baginya artis tidak mempengaruhi dalam minat beli nya terhadap suatu produk. Baginya aris yang terlihat smart atau pintar akan memberi tingkat kepercayaan lebih untuknya. Bagi Yuliana kriteria yang cocok untuk dijadikan endorsement dalam suatu iklan produk personal care dari luar negeri yang akan masuk ke pangsa pasar Indonesia adalah artis yang memiliki wajah asia karena lebih familiar karena lebih sesuai dan pesan manfaat dari produknya leboh tersampaikan. 2. Lay endorsement

L62

Kemudian pandangan terhadap lay endorsement sebagai lay endorsement, ia melihat dari cara berbicara sang endorsement itu sendiri apakah meyakinkan atau tidak. Namun baginya leboh dapat bisa dipercaya dibandingkan celebrity endorsement.

Hari/ Tanggal : 10 Januari 2018 Nama informan : Yenny Umur : 29 tahun Pekerjaan : Wirausaha Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 14.00 di restaurant

Pandangan Yenny terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Menurut Yeny ketika iklan yang menggunakan selebriti memiliki satu daya tarik tersendiri dan menurutnya produk yang biasa diiklankan menggunakan selebriti biasanya akn lebih laku atau mudah terjual. Dan ia melihat sang artis dari sudut pandang popularitas dan gaya hidup sang artis. 2. Lay endorsement

Lalu untuk lay endorsement sebagai lay endorsement , ia merasa kurang tertarik dan kurang bisa memikat hati ataupun mengambil simpati dirinya. Karena menurutnya wajah sang regular woman biasa saja kurang ada daya tariknya. Dan baginya dengan menggunakan lay endorsement iklan menjadi kurang efektif.

Hari/ Tanggal : 17 Januari 2018 Nama informan : Wanda Umur : 32 tahun Pekerjaan : Karywati swasta Suasana & Lokasi : Siang hari pukul 12.30 di restaurant

Pandangan Wanda terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut:

L63

1. Celebrity endorsement Menurut wanda ketika suatu produk baru yang ingin lebih dikenal masyarakat untuk lebih efektif memang sebaiknya menggunakan selebriti. Karena selebriti dengan popularitas yang tinggi pastinya akan membantu manikkan brand awareness dari suatu produk. Namun untuk tingkat kepercayaan terhadap apa ia ucapkan tentang produk tersebut kurang. Karena baginya artis tersebut memang dibayar untuk melakukan advertising tersbut. 2. Lay endorsement Berbeda dengan selebriti baginya iklan dengan menggunakan regular woman sebagai lay endorsement lebih mudah dipercaya . Kesan yang ditimbulkan lebih terkesan real. Namun dalam menentukan pilihan produk wanda tetap memperhatikan kualitas produk tersebut serta testimoni dari teman-temannya.

Hari/ Tanggal : 17 Januari 2018 Nama informan : Intan Umur : 27 tahun Pekerjaan : Entrepreneur Suasana & Lokasi : Pagi hari pukul 10.00 di kedai kopi yang tidak terlalu ramai, karena baru buka.

Pandangan Intan terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement

Pandangan Intan terhadap perusahaan yang mengiklankan produknya menggunakan selebriti menurutnya cukup efektif. Dengan memakai selebriti yang popularitasnya tinggi otomatis akan banyak yang lebih aware terhadap produk tersebut. Kemudian juga membuat lebih menarik ketika artis yang digunakan memang cantik pasti akan menjadi buah bibir banyak orang 2. Lay endorsement Sedangkan untuk pandangan terhadap lay endorsement , hal yang diambil dari iklan yang menggunakan lay endorsement sebagai lay endorsement tersebut adalah informasi tentang produk . Baginya informasi yang diberikan lebih nyata dan lebih apa adanya.

L64

Hari/ Tanggal : Jumat, 02 Januari 2018 Nama narasumber : Joy Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 15.00 sore di kamar pribadi Joy melakukan interiview melalui video call line

Pandangan Joy terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement baginya “attractive ” atau menarik dan dapat mempengaruhi konsumen, tetapi “ unbelievable ” atau tidak dapat dipercaya. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar-benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut dan mendapat bayaran yang cukup tinggi dari perusahaan atau dapat dikatakan ada udang di balik batu. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai endorsement lebih lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan seorang selebriti. Walaupun Joy menyadari bahwa peran lay endorsement tidak terlalu menarik baginya, namun apabila iklan tersebut di kemas dengan baik, seperti contohnya iklan Dove yang dibuat seperti bercerita, baginya hal tersebut akan lebih menarik untuk di tonton dan diingat. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya peran seorang selebriti untuk membantu produk tersebut dikenal oleh orang lain. Baginya, seorang selebriti harus memiliki wajah yang rupawan dan memiliki wajah seperti orang Thailand, dan glamoritas.

Hari/ Tanggal : Rabu, 02 Januari 2018 Nama narasumber : Earth Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 16.00 sore di kamar pribadi Earth melakukan interiview melalui video call line

L65

Pandangan Earth terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement baginya “ attractive ” atau menarik dan berpenampilan baik, tetapi baginya selebriti endorsement bukan salah satu faktor untuk membuat keputusan membeli. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar-benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut dan mendapat bayaran yang cukup tinggi dari perusahaan atau dapat dikatakan ada udang di balik batu. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement lebih dapat dipercaya meskipun tingkat kepercayaan tersebut tidak 100%. Seorang lay endorsement dapat memberikan infomasi mengenai produk berdasarkan pengalamannya dan biasanya lay endorsement kurang lebih memiliki kesamaan status, aktivitas, pengalaman dengan Earth. Walaupun Earth menyadari bahwa peran lay endorsement tidak terlalu menarik baginya, namun apabila iklan tersebut di kemas dengan baik, seperti contohnya iklan Dove yang dibuat seperti bercerita, baginya hal tersebut akan lebih menarik untuk di tonton dan diingat. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thaland, seperti memiliki kulit yang bersinar, putih, dan bersih, berambut panjang, dan berwajah Asia.

Hari/ Tanggal : Rabu, 03 Januari 2018 Nama narasumber : Nattie Umur : 22th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Siang hari sekitar pukul 13.00, di dalam mobil pribadi dan Nattie sebagai penumpang melakukan interview melalui video call line

L66

Pandangan Nattie terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement baginya “ attractive ” atau menarik dan glamor, tetapi baginya selebriti endorsement bukan salah satu faktor penentu untuk membuat keputusan membeli. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar-benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut. 2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement tidak dapat dipercaya karena bebrapa kali ia mencoba untuk menggunakan produk personal care yang iklannya didukung oleh lay endorsement , rambutnya tetap rusak, dan dia sangat tidak mempercayai iklan saat ini. Ia mencoba mencari informasi melalui orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan teman. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thailand, seperti menggunakan endorsement dengan wajah Asia, khususnya wajah orang Thailand, berkulit putih ataupun kuning langsat, guna bertemunya hubungan yang kuat antara endorsement dengan produk terkait.

Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Januari 2018 Nama narasumber : Cooky Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Siang hari sekitar pukul 14.00, di kediaman rumah Cooky melakukan interview melalui video call line

Pandangan Cooky terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement baginya tidak dapat dipercaya karna apa yang ditampilkan oleh iklan, endorsement tersebut tampil cantik apa adanya, dan bukan karena memakai produk tersebut.

L67

2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement dapat memberikan informasi terkait produk yang didukung olehnya dan dapat dipercaya karena biasanyamemiliki kesamaan status sehingga kurang lebih sama dengan kebutuhan Cooky. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thailand, seperti menggunakan endorsement dengan wajah Asia, khususnya wajah orang Thailand. Hal tersebut ditujukan agar konsumen tidak merasa aneh dengan kehadiran produk tersebut.

Hari/ Tanggal : 5 Januari 2018 Nama informan : Jessica Umur : 22 tahun Pekerjaan : Karyawati swasta Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 17.30 di Balai sekretariat komplek perumahan sektor 7B, Gading Serpong

Pandangan Jessica terhadap selebriti dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Baginya iklan yang menggunakan celebrity endorsement merupakan hal yang sudah biasa. Untuk memberikan rasa kepercayaan yang leboh terhadap suatu produk yang menggunakan selebriti dalam iklannya, ia melihat dari segi kepopularitasan sang artis serta skill atau achievement yang dimiliki sang artis. 2. Lay endorsement Kemudian pandangan terhadap lay endorsement adalah terkesan lebih jujur. Kemudian ia juga merasa percaya terhadap sang lay endorsement karena baginya orang tersebut telah mencoba atau memakai produk tersebut secara berkala atau dalam waktu yang sudah cukup lama. Namun kembali lagi ia merasa baik celebrity endorsement maupun lay endorsement tidak terlalu mempengaruhi dalam pemilihan produk yang akan ia beli.

L68

Hari/ Tanggal : 8 Januari 2018 Nama informan : Dennis Umur : 21 tahun Pekerjaan : Karyawan Suasana & Lokasi : sore hari sekitar pukul 17.00 dikantor

Pandangan Dennis terhadap selebriti dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Bagi Denis peran seorang artis dapat menarik perhatiannya dapat membuat suatu terlihat lebih eye-catching. Namun untuk tingkat kepercayaan terhadap si selebriti kemabli lagi kepada siapa yang artis yang digunakan dalam iklan tersebut. Lalu kembali lagi kepada produknya. Baginya dengan menggunakan artis salam suatu iklan jika dihitung dari segi costnya pasti akan lebih mahal dibanding dengan menggunakan lay endorsement, namun jika memang tuuan dari perusahaan tersebut ingin membuat brand leboh terkenal menurutnya memang lebih efektif menggunakan selebriti 2. Lay endorsement Lalu untuk pandangan kepada lay endorsement sendiri, ia menaganggap orang tersebut bukan siapa-siapa. Namun orang yang dikirimkan suatu produk untuk memberikan suatu testimoni. Namun jika sang perusahaan sudah merasa brand nya sudah cukup terkenal, memang sebaiknya menggunakan lay endorsement ini untuk menekan cost .

Hari/ Tanggal : 8 Januari 2018 Nama informan : Yuliana Umur : 21 tahun Pekerjaan : Mahasiswi Binus Univeristy S1 Suasana & Lokasi : Pagi hari pukul 09.00 di Library Binus University

Pandangan Yuliana terhadap selebriti dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut:

L69

1. Celebrity endorsement Baginya artis dengan tingkat popularitas yang tinggi akan lebih eye- catching. Kemudian baginya artis tidak mempengaruhi dalam minat beli nya terhadap suatu produk. Baginya aris yang terlihat smart atau pintar akan memberi tingkat kepercayaan lebih untuknya. Bagi Yuliana kriteria yang cocok untuk dijadikan endorsement dalam suatu iklan produk personal care dari luar negeri yang akan masuk ke pangsa pasar Indonesia adalah artis yang memiliki wajah asia karena lebih familiar karena lebih sesuai dan pesan manfaat dari produknya leboh tersampaikan. 2. Lay endorsement Kemudian pandangan terhadap lay endorsement ia melihat dari cara berbicara sang endorsement itu sendiri apakah meyakinkan atau tidak. Namun baginya lebih dapat bisa dipercaya dibandingkan celebrity endorsement.

Hari/ Tanggal : 10 Januari 2018 Nama informan : Yenny Umur : 29 tahun Pekerjaan : wirausaha Suasana & Lokasi : sore hari sekitar pukul 14.00 di restaurant

Pandangan Yuliana terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Menurut Yeny ketika iklan yang menggunakan selebriti memiliki satu daya tarik tersendiri dan menurutnya produk yang biasa diiklankan menggunakan selebriti biasanya akn lebih laku atau mudah terjual. Dan ia melihat sang artis dari sudut pandang popularitas dan gaya hidup sang artis. 2. Lay endorsement

Lalu untuk lay endorsement ia merasa kurang tertarik dan kurang bisa memikat hati ataupun mengambil simpati dirinya. Karena menurutnya

L70

wajah sang regular woman biasa saja kurang ada daya tariknya. Dan baginya dengan menggunakan lay endorsement iklan menjadi kurang efektif.

Hari/ Tanggal : 17 Januari 2018 Nama informan : Wanda Umur : 32 tahun Pekerjaan : Karywati swasta Suasana & Lokasi : Siang hari pukul 12.30 di restaurant

Pandangan Wanda terhadap celebrity dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Menurut wanda ketika suatu produk baru yang ingin lebih dikenal masyarakat untuk lebih efektif memang sebaiknya menggunakan selebriti. Karena selebriti dengan popularitas yang tinggi pastinya akan membantu manikkan brand awareness dari suatu produk. Namun untuk tingkat kepercayaan terhadap apa ia ucapkan tentang produk tersebut kurang. Karena baginya artis tersebut memang dibayar untuk melakukan advertising tersebut. 2. Lay endorsement Berbeda dengan selebriti baginya iklan dengan menggunakan regular woman lebih mudah dipercaya . Kesan yang ditimbulkan lebih terkesan real. Namun dalam menentukan pilihan produk wanda tetap memperhatikan kualitas produk tersebut serta testimoni dari teman- temannya.

Hari/ Tanggal : 17 Januari 2018 Nama informan : Intan Umur : 27 tahun Pekerjaan : entrepreneur Suasana & Lokasi : Pagi hari pukul 10.00 di kedai kopi

L71

Pandangan Intan terhadap celebrity dan lay endorsement sebagai endorsement suatu iklan adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement

Pandangan Intan terhadap perusahaan yang mengiklankan produknya menggunakan selebriti menurutnya cukup efektif. Dengan memakai selebriti yang popularitasnya tinggi otomatis akan banyak yang lebih aware terhadap produk tersebut. Kemudian juga membuat lebih menarik ketika artis yang digunakan memang cantik pasti akan menjadi buah bibir banyak orang 2. Lay endorsement Sedangkan untuk pandangan terhadap lay endorsement , hal yang diambil dari iklan yang menggunakan lay endorsement tersebut adalah informasi tentang produk . Baginya informasi yang diberikan lebih nyata dan lebih apa adanya.

Hari/ Tanggal : Jumat, 02 Januari 2018 Nama narasumber : Joy Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 15.00 sore di kamar pribadi Joy melakukan interiview melalui video call line

Pandangan Joy terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorser baginya “ attractive ” atau menarik dan dapat mempengaruhi konsumen, tetapi “ unbelievable ” atau tidak dapat dipercaya. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar-benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut dan mendapat bayaran yang cukup tinggi dari perusahaan atau dapat dikatakan ada udang di balik batu.

L72

2. Lay endorsement Peran seorang lay endorser sebagai endorser lebih lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan seorang selebriti. Walaupun Joy menyadari bahwa peran lay endorser tidak terlalu menarik baginya, namun apabila iklan tersebut di kemas dengan baik, seperti contohnya iklan Dove yang dibuat seperti bercerita, baginya hal tersebut akan lebih menarik untuk di tonton dan diingat. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya peran seorang selebriti untuk membantu produk tersebut dikenal oleh orang lain. Baginya, seorang selebriti harus memiliki wajah yang rupawan dan memiliki wajah seperti orang Thailand, dan glamoritas.

Nama narasumber : B Umur : 23th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 15.00, di kamar pribadi B melakukan interview melalui video call line

Pandangan B terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorsement baginya menarik karena keahlian sang selebriti dalam memainkan perannya dengan baik saat beriklan. Namun memang selebrit tersebut tidak dapat dipercaya begitu saja, terkadang ada beberapa hal yang membuat B memiliki tingkat kepercayaan yang lebih terhadap endorsement, yaitu ketika endorsement tersebut memiliki keterkaitan hubungan yang kuat dengan produk yang didukungnnya. Contohnya, ketika seorang olahragawan mencoba untuk mendukung suatu produk sepatu, maka tingkat kepercayaan secara tidak langsung akan lebih meningkat.

2. Lay endorsement Peran seorang lay endorsement sebagai lay endorsement adalah reliable.

L73

Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thailand, seperti menggunakan selebriti yang galmor dan terkenal.

Hari/ Tanggal : Rabu, 02 Januari 2018 Nama narasumber : Earth Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Sore hari sekitar pukul 16.00 sore di kamar pribadi Earth melakukan interiview melalui video call line

Pandangan Earth terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorser baginya “ attractive ” atau menarik dan berpenampilan baik, tetapi baginya selebriti endorser bukan salah satu faktor untuk membuat keputusan membeli. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar- benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut dan mendapat bayaran yang cukup tinggi dari perusahaan atau dapat dikatakan ada udang di balik batu. 2. Lay endorsement Peran seorang regular women sebagai lay endorser lebih dapat dipercaya meskipun tingkat kepercayaan tersebut tidak 100%. Seorang regular women dapat memberikan infomasi mengenai produk berdasarkan pengalamannya dan biasanya regular women kurang lebih memiliki kesamaan status, aktivitas, pengalaman dengan Earth. Walaupun Earth menyadari bahwa peran lay endorser tidak terlalu menarik baginya, namun apabila iklan tersebut di kemas dengan baik, seperti contohnya iklan Dove yang dibuat seperti bercerita, baginya hal tersebut akan lebih menarik untuk di tonton dan diingat.

L74

Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thaland, seperti memiliki kulit yang bersinar, putih, dan bersih, berambut panjang, dan berwajah Asia.

Hari/ Tanggal : Rabu, 03 Januari 2018 Nama narasumber : Nattie Umur : 22th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Siang hari sekitar pukul 13.00, di dalam mobil pribadi dan Nattie sebagai penumpang melakukan interview melalui video call line

Pandangan Nattie terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorser baginya “ attractive ” atau menarik dan glamor, tetapi baginya selebriti endorser bukan salah satu faktor penentu untuk membuat keputusan membeli. Alasan seorang selebriti tidak dapat dipercaya adalah karena menurutnya, selebriti tersebut tidak benar-benar memakai produk yang sedang didukungnya tersebut. 2. Lay endorsement Peran seorang regular women sebagai lay endorser tidak dapat dipercaya karena bebrapa kali ia mencoba untuk menggunakan produk personal care yang iklannya didukung oleh lay endorser , rambutnya tetap rusak, dan dia sangat tidak mempercayai iklan saat ini. Ia mencoba mencari informasi melalui orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan teman. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thailand, seperti menggunakan endorser dengan wajah Asia, khususnya wajah orang Thailand, berkulit putih ataupun kuning langsat, guna bertemunya hubungan yang kuat antara endorser dengan produk terkait.

L75

Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Januari 2018 Nama narasumber : Cooky Umur : 21th Pekerjaan : Mahasiswi Bangkok, Thailand Suasana & Lokasi : Siang hari sekitar pukul 14.00, di kediaman rumah Cooky melakukan interview melalui video call line

Pandangan Cooky terhadap celebrity endorsement dan lay endorsement terhadap iklan produk personal care adalah sebagai berikut: 1. Celebrity endorsement Peran seorang selebriti sebagai endorser baginya tidak dapat dipercaya karna apa yang ditampilkan oleh iklan, endorser tersebut tampil cantik apa adanya, dan bukan karena memakai produk tersebut. 2. Lay endorsement Peran seorang regular women sebagai lay endorser dapat memberikan informasi terkait produk yang didukung olehnya dan dapat dipercaya karena biasanyamemiliki kesamaan status sehingga kurang lebih sama dengan kebutuhan Cooky. Alangkah baiknya, jika suatu produk personal care yang baru saja memasuki pasar tertentu, khususnya di Thailand, perlu adanya penyesuaian kriteria dengan konsumen di Thailand, seperti menggunakan endorser dengan wajah Asia, khususnya wajah orang Thailand. Hal tersebut ditujukan agar konsumen tidak merasa aneh dengan kehadiran produk tersebut.