PENYUSUNAN PROGRAM WISATA HERITAGE DI KEBUN RAYA

PROYEK AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma IV Program Studi Manajemen Pengaturan Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Disusun Oleh :

YOHANA PETRIN CANTIKA 201520551

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENGATURAN PERJALANAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019

LEMBAR PENGESAHAN

PENYUSUNAN PROGRAM WISATA HERITAGE DI KEBUN RAYA BOGOR

NAMA : Yohana Petrin Cantika

NIM : 201520551

PROGRAM STUDI : Manajemen Pengaturan Perjalanan

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Cucu Kurniati, MM.Par., CHE Faisal Fahdian Puksi, M.Sc., M.Hum NIP. 19660317 199303 2 001 NIP. 19850419 200912 1 002

Bandung, ...... 2019

Mengetahui, Ketua Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc NIP.19710506 199803 1 001

HALAMAN MOTTO

Therefore do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself.

Each day has enough trouble of it's own.

- Matthew 6:34

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus Puji dan syukur kupanjatkan atas kasih karunia-Nya telah memberikan hikmat serta penyertaan dalam segala hal, sehingga dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan baik.

Keluarga Untuk Ayah dan Ibu, tiada kata yang menggantikan segala semangat, usaha dan doa yang telah dicurahkan selama perkuliahan dan pengerjaan proyek akhir ini. Untuk Kakak, terima kasih atas dukungan dan arahannya sebagai kakak yang selalu memberikan inovasi baru dalam pengerjaan proyek akhir ini. Serta, untuk Kyukyu, peliharaan yang selalu memberikan semangat yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata.

Teman-teman Untuk Febby, Tasha, Tami dan Wiwik atas bantuannya yang selalu memberikan semangat dan ide-ide baru yang kreatif dalam mengerjakan skripsi ini. Untuk teman-teman dari program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan atas bantuan dalam memberikan nasihat dan semangat. Serta, teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungan semangat dan doanya.

BTS Untuk RM, Jin, Suga, J-hope, Jimin, V, dan Jungkook atas musik yang menginspirasi dan memberikan dampak positif dalam perbedaan bahasa yang ada.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Yohana Petrin Cantika Tempat/Tanggal Lahir : Manado, 14 September 1998 NIM : 201520551 Program Studi : Manajemen Pengaturan Perjalanan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul: “Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor” ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing. 2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya. 4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Yohana Petrin Cantika NIM 201520551

ABSTRAK

Kebun Raya Bogor adalah salah satucKebun Raya tertua di Asia Tenggara yang telah berdiri sejak tahun 1816 sampai pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk membuat program wisata, dengan memanfaatkan potensi wisata heritage yang terdapat di Kebun Raya Bogor. Dalam penelitian ini terdapat tiga komponen yaitu distribusi waktu, potensi wisata heritage, dan alat perlengkapan wisata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi, dan observasi. Alat penggunaan data yang digunakan adalah pedoman wawancara dan daftar periksa. Teknik yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelititian menunjukkan bahwa untuk distribusi waktu dipengaruhi oleh rute perjalanan dan rasa keingintahuan wisatawan, untuk potensi wisata heritage yaitu atraksi wisata heritage dari 37 atraksi wisata menjadi 15 atraksi wisata heritage, serta fasilitas wisata sudah cukup baik untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, dan terakhir untuk alat perlengkapan wisata menggunakan buku panduan wisata. Rekomendasi dari penelitian ini adalah empat program wisata heritage yaitu walk in trees tur, walk in history tur, heritage cycle tur, dan explore heritage tur di Kebun Raya Bogor.

Kata kunci: program wisata heritage, Kebun Raya Bogor, distribusi waktu, potensi wisata heritage, alat perlengkapan wisata.

iii

ABSTRACT

The Bogor Botanical Garden is one of the oldest Botanical Gardens in that has been established since 1816 until today. This study purposes to create a tour program, by utilizing the potential of heritage tourism in the . In this study there are three components, that is time distribution, heritage tourism potential, and tourist equipment. This study is a descriptive study with a qualitative method. The method of data collection is interviews, library research, documentation, and observation. The data instrument is interview guidelines and checklists. The data analysis techniques was data reduction, data presentation, and conclusion. The result of the study shows that time distribution is affected by travel routes and tourist curiosity about the history, also for heritage tourism potential, from 37 tourist attractions become 15 heritage tourism attractions, and tourist facilities are good enough for tourist needs, and last for tourist equipment using travel guide books. The recommendations of this study are four heritage tourism programs those are walk in trees tour, walk in history tour, heritage cycle tour, dan explore heritage tour in the Bogor Botanical Gardens.

Keywords: heritage tour program, Bogor Botanical Garden, heritage, time distribution, heritage tourism potential, tourist equipment.

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji8danysyukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih, dan rahmat-Nya yang selalu menyertai peneliti sehingga dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul “Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor”. Adapun selama proses pengajuan Proyek Akhir ini sampa dengan akhir, peneliti mendapatkan berbagai macam dukungan dan perhatian yang bermanfaat dari semua pihak. Pada kesempatan ini, untuk mengungkapkan ucapan syukur maka, secara khusus penelitiumengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. 2. Ibu Endang Komesty Sinaga, SS., MM.Par., CHE., selaku Ketua Jurusan Perjalanan. 3. BapakXWisnu Prahadianto, SE.,XM.Sc., selaku Ketua Program Studi ManajemencPengaturanxPerjalanan. 4. Ibu Dra. Cucu Kurniati,XMM.Par., CHXsebagai dosencpembimbing I. 5. Bapak Faisal Fahdian Puksi, M.Sc., M.Hum sebagai dosen pembimbing II. 6. Ibu Ir. Sugiarti selaku Pranata Humas Ahli Madya LIPI di Kebun Raya Bogor. 7. Bapak Kapat Yuriawan selaku Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor. 8. Ibu Dr. Dian Latifah selaku Peneliti LIPI & Koordinator Pengusulan Kebun Raya Bogor WHS di Kebun Raya Bogor. 9. Orang tua dan kakak yang telah mendukung dan memberikan dukungan dan doa kepada peneliti. 10. Sahabat-sahabat yaitu Febby, Tasha, Tami dan Wiwik yang memberikan ide- ide kreatif. 11. Teman-teman program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) dalam memberikan bantuan.

v

Peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dan ilmu pembaca khususnya mengenai pengaturan perjalanan wisata.

Bandung, Juli 2019

Peneliti

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR TABEL ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR LAMPIRAN ...... xi

BAB I. PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Fokus Penelitian ...... 6 C. Tujuan Penelitian ...... 6 D. Manfaat Penelitian ...... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...... 8 A. Kajian Teori ...... 8 B. Kerangka Pemikiran ...... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...... 19 A. Rancangan Penelitian ...... 19 B. Partisipan dan Tempat Penelitian ...... 20 C. Pengumpulan Data ...... 21 D. Analisis Data ...... 23 E. Rencana Pengujian Keabsahan Data ...... 25 F. Jadwal Penelitian ...... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 27 A. Hasil Penelitian ...... 27 B. Pembahasan ...... 47

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...... 70 A. Simpulan ...... 70 B. Rekomendasi ...... 72

DAFTAR PUSTAKA ...... 86

vii

LAMPIRAN ...... 89

BIODATA PENELITI...... 120

viii

DAFTAR TABEL

TABEL halaman

1 Jumlah Pengunjung Kebun Raya Bogor Tahun 2016-2018 ...... 3 2 Jadwal Penelitian ...... 26 3 Distribusi Waktu di Kebun Raya Bogor ...... 29 4 Identifikasi Daya Tarik Wisata di Kebun Raya Bogor ...... 30 5 Daftar Harga Akomodasi i Kebun Raya Bogor ...... 38 6 Fasilitas Akomodasi di Kebun Raya Bogor ...... 38 7 Daftar Harga Grand Garden Cafe di Kebun Raya Bogor ...... 40 8 Daftar Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor...... 44 9 Daftar Tarif Pemanduan di Kebun Raya Bogor ...... 44 10 Daftar Harga Penyewaan Kendaraan Wisata di Kebun Raya Bogor ...... 46 11 Daftar Atraksi Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor ...... 50 12 Walk In Trees Tour (WAT) di Kebun Raya Bogor ...... 73 13 Walk In History Tour (WIH) di Kebun Raya Bogor ...... 76 14 Heritage Cycle Tour (HEY Tour) di Kebun Raya Bogor ...... 79 15 Explore Heritage di Kebun Raya Bogor ...... 82

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR halaman

1 Kerangka Pemikiran ...... 18 2 Peta distribusi waktu di Kebun Raya Bogor ...... 30 3 Guest House dan The Melchior di Kebun Raya Bogor ...... 37 4 Grand Garden Cafe di Kebun Raya Bogor ...... 39 5 Kendaraan Wisata di Kebun Raya Bogor ...... 45 6 Laboratorium Treub di Kebun Raya Bogor ...... 52 7 Penginapan Nusa Indah di Kebun Raya Bogor ...... 53 8 Monumen Lady Raffles di Kebun Raya Bogor...... 54 9 Patung Sapi di Kebun Raya Bogor ...... 54 10 Makam Belanda di Kebun Raya Bogor ...... 55 11 Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor ...... 56 12 Shorea Leprosula Miq. & Ficus Albipila (Miq.) King di Kebun Raya Bogor ...... 57 13 Ceiba Pentandra (L.) di Kebun Raya Bogor ...... 57 14 Canarium Decumanum Di Kebun Raya Bogor ...... 58 15 Canarium Indicum & Canarium Vulgare di Kebun Raya Bogor ...... 59 16 Koompassia Excelsa di Kebun Raya Bogor ...... 60 17 Platymitra Macrocarpa Boerl di Kebun Raya Bogor ...... 61 18 Sindora Bruggemanii di Kebun Raya Bogor ...... 62 19 Kleinhovia Hospital L.di Kebun Raya Bogor ...... 62 20 Rute Walk In Trees di Kebun Raya Bogor ...... 73 21 Rute Walk In History di Kebun Raya Bogor ...... 76 22 Rute Heritage Cycle Tour di Kebun Raya Bogor ...... 78 23 Rute Explore Heritage di Kebun Raya Bogor ...... 82

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN halaman

I Pedoman Wawancara untuk HUMAS LIPI di Kebun Raya Bogor ...... 89 II Pedoman Wawancara untuk Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor ...... 91 III Pedoman Wawancara untuk Peneliti Lipi di Kebun Raya Bogor ...... 93 IV Daftar Periksa...... 94 V Transkrip Wawancara dengan HUMAS LIPI Di Kebun Raya Bogor ...... 98 VI Transkrip Wawancara dengan Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor .... 106 VII Transkrip Wawancara dengan Peneliti ...... 115 VIII Buku Panduan Wisata ...... 118 IX Biodata Peneliti ...... 120 X Surat Telah Melakukan Penelitian ...... 121 XI Anti Plagiarisme...... 122

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini pariwisata merupakan sektor unggulan untuk pembangunan

nasional yang menjadi pendorong ekonomi terbesar dan tercepat

pertumbuhannya di Indonesia. Menurut Simorangkir dalam detikFinance

(2018), pada saat ini sektor pariwisata menjadi salah satu penopang devisa

negara terbesar di Indonesia. Artikel tersebut menjelaskan bahwa pariwisata

menyumbang sekitar US$ 16.8 miliar di tahun 2017, dan mengalami

peningkatan sekitar 20% hingga menjadi $ 20 miliar di tahun 2018. Hal ini

menunjukkan bahwa perkembangan kunjungan wisatawan memegang

peranan penting dalam meningkatkan pemasukan serta pendapatan daerah di

Indonesia.

Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman potensi pariwisata

seperti kekayaan alam, sejarah, sosial-budaya serta memiliki lokasi yang

dekat dengan Ibukota Indonesia adalah Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat.

Hal ini membuat Kota Bogor menjadi tempat yang banyak dikunjungi bagi

wisatawan. Salah satu tempat wisata di KotaXBogor adalah Kebun

RayaXBogor.

Kebun RayacBogorcadalah salah satucKebun Raya tertua di Asia

Tenggara yang telah berdiri sejak tahun 1816. Awalnya kebun ini merupakan

1

2

bagian dari hutan buatan yang diperkirakan sudah ada pada masa kerajaan

Padjajaran. Pada mulanya kebun tersebut merupakan tempat penelitian untuk tanaman yang akan diperkenalkan ke Indonesia atau Hindia Belanda pada saat itu. Sebelum akhirnya berkembang menjadi wadah atau tempat penelitian bagi ilmuwan di bidang botani pada zaman itu (1880-1905).

Ketika peralihan pemerintahan dari Inggris ke Belanda di Pulau Jawa pada tahun 1811-1816, semua tanaman dari hasil penelitian tersebut dikumpulkan di halaman Istana Bogor dengan luas 84ha yang sebelumnya merupakan tempat tinggal bagi Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles bersama dengan istrinya. Akhirnya, pada tanggal 18 Mei 1917, Kebun Raya Bogor didirikan dengan resmi oleh Gubernur Jenderal Prof. Reinwardt dengan nama

’s Lands Plantentuin te Buitenzorg.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1949 Kebun Raya Bogor untuk pertama kalinya beralih ke tangan bangsa Indonesia yang dipegang oleh Prof. Ir.

Kusnoto Setyodiwiryo. Namun akibat kekurangannya tenaga ahli pada saat itu, maka pemerintah membuat Keppres No. 103 Tahun 2001, dimana status

Kebun Raya Bogor berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang diatur oleh Lembaga IlmucPengetahuan Indonesiac(LIPI).

Perkembangan Kebun Raya Bogor selama dua abad ini menghasilkan peninggalan yang tidak hanya memiliki sejarah tetapi juga pemanfaatan tempat untuk ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi. Pada saat ini Kebun

RayacBogor sudah mengalami banyak perkembangan, baik dalam ilmu pengetahuan dan pariwisata. Hal ini juga didukung oleh jumlah wisatawan domestik dan mancanegara di Kebun Raya Bogor, yaitu sebagai berikut:

3

TABEL 1

JUMLAH PENGUNJUNG KEBUN RAYA BOGOR TAHUN 2016-2018

Kebun Raya Bogor Jumlah Tahun Wisatawan Wisatawan Wisatawan Domestik Mancanegara Setiap Tahun 2016 1.007.751 23.085 1.030.836 2017 1.330.717 25.203 1.355.920 2018 1.274.3341 24.691 1.304.334 Sumber : LIPI - Kebun Raya Bogor (2018)

Selain dengan adanya jumlah wisatawan ini, menurut Senja dalam

Kompas.com menjelaskan bahwa Presiden Jokowi meminta untuk adanya

penataan kembali Kebun Raya Bogor agar dapat menjadi World Heritage Site

(WHS). Hal ini tidak lepas dari latar belakang potensi wisata heritage yang

membuatnya menarik bagi wisatawan, seperti bangunan dan koleksi

tumbuhan yang memiliki unsur edukasi. Bahkan beberapa dari atraksi wisata

tersebut sudah ada sejak sebelum pembangunan Kebun Raya Bogor dan

sudah berumur di atas 100 tahun.

Dengan potensi wisata yang dimiliki tersebut, Kebun Raya Bogor juga

saat ini masuk ke dalam daftar sementara UNESCO dan ditargetkan oleh

pemerintah menjadi botanical garden world heritage di tahun 2020. Secara

luas UNESCO (2018a), menjelaskan bahwa Kebun Raya Bogor telah

mewarisi nilai-nilai universal tidak hanya koleksi tanaman dan pemandangan

tetapi juga didukung oleh bangunan arsitektural, artefak serta ilmu botani,

alam dan lingkungan dari generasi ke generasi.

4

Berikut kriteria-kriteria yang mendukung Kebun Raya Bogor menjadi heritage site menurut UNESCO (2018b) adalah sebagai berikut :

1. Memiliki banyak jenis herbarium dari spesies tanaman tropis yang berasal dari Kebun Raya Bogor yang tersimpan di Universitas Leiden. 2. Memiliki peran utama dalam ilmu pengetahuan, dan keahlian dalam botani tropis dan pertanian di Laboratorium Treub 3. Sebagai panutan bagi banyak kebun raya di daerah tropis di seluruh dunia dengan pengelolaan koleksi hidup otentik 4. Memiliki kontribusi besar dalam penanaman kelapa sawit yang berdampak pada industri dan perkebunan di seluruh asia dan asia tenggara.

Dengan hal tersebut, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa wisata heritage merupakan sebuah kegiatan wisata yang memiliki nilai sejarah dengan memanfaatkan apa yang telah diberikan dari satu generasi ke generasi yang lain (Yoeti, 2006:102). Untuk mendukung hal tersebut melalui Union for Conservation of Nature & Natural Resources atau IUCN (1989) dalam

Hotimah, et al. (2015:454) menjelaskan bahwa kebun raya atau botanical garden masuk ke salah satu jenis heritage site disebabkan bukan hanya karena nilai sejarah, tetapi didukung oleh pemanfaatan tempat sebagai tempat penelitian dan pelestarian untuk tanaman khususnya obat-obatan atau herbarium.

Dengan potensi wisata heritage tersebut, maka perlu adanya produk wisata yang dapat memanfaatkan potensi tersebut. Dalam penelitian Boyd &

Timothy (2001:p.57), mendefinisikan bahwa wisata heritage memerlukan program wisata yang bervariasi dan menarik, serta memiliki waktu perjalanan yang singkat dengan informasi yang jelas dalam beberapa jam agar dapat menarik minat wisatawan. Berdasarkan Nuriata (2014:77), juga menjelaskan bahwa program wisata adalah sesuatu yang menyangkut kegiatan perjalanan

5

bagi wisatawan berisi tentang daftar informasi mengenai waktu, tempat tujuan, dan alat perlengkapan wisata. Begitu juga dengan Fay (1992:19), yang menyatakan bahwa program wisata adalah data yang terorganisir secara logis dan menarik dengan langkah-langkah terorganisir dalam tur pada umumnya, termasuk seperti waktu, rute/pola perjalanan, dan alat perlengkapan tur.

Adanya program wisata heritage ini juga menjadi hasil wawancara pra survei singkat dengan staf dari bagian kerjasama dan informasi, yang menjelaskan bahwa pada saat ini di Kebun Raya Bogor belum didukung dengan program wisata heritage. Adapun berdasarkan hal tersebut, perlu adanya program yang didasarkan pada potensi wisata heritage tersebut yang tidak hanya berpusat pada keanekaragaman tumbuhan tetapi juga dapat memperkenalkan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah.

Sejalan dengan itu, dalam sepuluh kriteria untuk masuk ke dalam World

Heritage yang dimiliki oleh UNESCO (2018a), menjelaskan bahwa pada tempat atau kawasan tersebut harus dapat menunjukkan dan mewakilkan salah satu atau lebih seperti karya kreatif manusia, arsitektur dan teknologi, tradisi budaya, budaya tradisional, fenomena atau peristiwa alam, ekosistem seperti tumbuhan dan hewan, serta keanekaragaman hayati yang memiliki spesies terancam. Adapun kriteria tersebut juga harus didukung oleh pemerintah, pengelola dan juga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka program wisata heritage di Kebun

Raya Bogor diharapkan dapat menunjukkan, mewakili dan memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki kepada wisatawan sehingga dapat mendukung

Kebun Raya Bogor menjadi botanical garden world heritage UNESCO di

6

tahun 2020. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti mengambil judul

penelitian yaitu, "Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya

Bogor".

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pada pemaparan yang melatar belakangi penelitian ini, maka

peneliti akan merumuskan program wisata heritage dengan mengkaji secara

menyeluruh dalam menyusun program wisata yang baik serta bermanfaat di

Kebun Raya Bogor. Berikut fokus penelitian yang akan diidentifikasi oleh

peneliti :

1. Bagaimanakah distribusi waktu dalam program wisata heritage di

KebuncRaya Bogor?

2. Bagaimanakah potensi wisata heritage di KebuncRayacBogor?

3. Bagaimanakah alat perlengkapan wisata dalam program wisata heritage

di Kebun Raya Bogor?

C. Tujuan Penelitian

Berikut Tujuan formalcdancTujuancOperasional sebagai berikut :

1. TujuancFormal

Tujuan formalcpenelitian ini bertujuan untuk memenuhi penyusunan

proyek akhir padavprogram DiplomahIV, JurusanHPerjalanan,

ProgramHStudi ManajemenHPengaturan Perjalanan di Sekolah

TinggixPariwisata Bandung.

7

2. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional penelitian ini adalah menghasilkan program

wisata heritage yang dapat digunakan, baik oleh wisatawan dan

pengelola dengan memanfaatkan potensi-potensi wisata heritage di

Kebun Raya Bogor.

D. Manfaat Penelitian

Berikut manfaat daricpenelitian ini :

1. Manfaat bagicIndustri

Penelitianiini bermanfaat bagi pengelola Kebun Raya Bogor dalam

meningkatkan minat dan tingkat kunjungan wisatawan dengan

mengembangkan program wisata yang ada di Kebun Raya Bogor.

2. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan dan materi yang memiliki unsur-unsur edukasi terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor agar dapat mencintai

nilai-nilai sejarah sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia.

3. Manfaat bagivPeneliti

Penelitian inibmemberikanbmanfaat bagiipeneliti untuk melihat

kemampuan peneliti untuk mengkaji, mengidentifikasi, dan membuat

produk yang lebih mendalam serta juga dapat bermanfaat dalam

memenuhi kebutuhan wisatawan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Perjalanan Wisata

Dalam bahasa Sansekerta istilah pariwisata memiliki arti yaitu “pari”

sebagai banyak dan “wisata” sebagai perjalanan atau bepergian, sehingga

pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara terus-menerus atau

berkali-kali. Perjalanan juga diartikan sebagai aktivitas mobilitas

seseorang atau berpindah tempat, dari satu tempat ke tempat yang lain,

dengan pergerakan yang mempunyai tujuan tertentu untuk mengunjungi

suatu tempat wisata (Nuriata, 2014:5). Berdasarkan pada Undang-

Undang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009 pasal 1, yang menjelaskan

bahwa wisata adalah kegiatan seseorang atau sekelompok yang

melakukan perjalanan dengan mengunjungi tempat tertentu untuk

rekreasi dan pembelajaran dalam jangka waktu yang singkat. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata adalah kegiatan yang

dilakukan oleh wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat wisata

dengan melakukan perjalanan dari tempat asal ke tempat yang lain atau

tempat tujuan.

Sesuai dengan pengertian mengenai perjalanan wisata, maka

diketahui bahwa ada yang menjadi faktor pendukung yang

8

9

mempengaruhi wisatawan melakukan perjalanan menurut Mathieson &

Wall dalam Ismayanti (2010:30) yang mendefinisikan sebagai berikut : a. Profil wisatawan, yang meliputi seperti usia, pendidikan, pendapatan, pengalaman wisata yang telah dilakukan sebelumnya dan motivasi. b. Kesadaran perjalanan, seperti citra fasilitas dan pelayanan berdasarkan kredibilitas daerah tujuan wisata. c. Karakteristik daerah tujuan wisata, termasuk obyek dan daya tarik wisata. d. Sifat perjalanan yang meliputi jarak, waktu dan risiko perjalanan.

Keinginan berwisata mendorong wisatawan untuk melakukan pencarian informasi untuk membuat keputusan dan berakhir pada pengaturan perjalanan. Faktor pendorong tersebut juga mempengaruhi tujuan dari seseorang atau sekelompok untuk melakukan perjalanan wisata. Secara lebih jelas menurut Kesrul (2003:6) mengenai tujuan wisatawan melakukan perjalanan wisata adalah sebagai berikut : a. Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas) b. Ingin mencari suasana baru atau suasana lain c. Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan d. Ingin berpetualang dan mencari pengalaman baru e. Mencari kepuasan dari yang sudah didapatkan

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan, maka terdapat berbagai macam jenis tur yang dapat diklasifikasi. Dalam hal ini menurut Ismayanti (2010:150) terdapat beberapa bagian yaitu sebagai berikut: a. Wisata Alam

Wisata yang merupakan hasil dari lingkungan yang alami dan

terbentuk oleh karena ciptaan Tuhan. Wisata ini menawarkan suatu

perjalanan wisata yang bersifat sementara untuk menikmati segala

10

keunikan dan keindahan alam. Beberapa daya tarik wisata yang

memanfaatkan alam sebagai potensi wisata, seperti iklim cuaca,

pemandangan alam, flora dan fauna khas Indonesia, dan gejala alam

seperti gua dan pegunungan. b. Wisata Budaya

Wisata yang merupakan hasil dari keanekaragaman suku bangsa

dan identitas dari masyarakat. Wisata budaya dibedakan menjadi tida

wujud yaitu gagasan (nilai dan norma), aktivitas (tindakan), dan

artefak (karya). Beberapa daya tarik wisata yang memanfaatkan

budaya sebagai potensi wisata adalah seperti, situs arkelogi, sejarah

dan budaya, monumen, gedung bersejarah, daerah atau kota

bersejarah, adat-istiadat masyarakat, upacara, seni dan kerajinan,

kegiatan ekonomi berupa perkampungan serta festival budaya. c. Wisata Minat Khusus

Wisata yang menawarkan kegiatan yang tidak dapat dilakukan

oleh wisatawan pada umumnya, tetapi hanya bisa dengan keahlian

khusus atau ketertarikan khusus. Kegiatan di dalam wisata minat

khusus biasanya didominasi oleh tantangan dan perhatian yang

spesifik. Beberapa wisata minat khusus yang memanfaatkan wisata

alam dan budaya adalah seperti, usaha wisata olahraga, wisata

kuliner, wisata religius, usaha agrowisata, wisata gua, wisata belanja

dan wisata ekologi.

11

2. Konsep Wisata Budaya

Budaya merupakan salah satu faktor penting bagi wisatawan

melakukan perjalanan yaitu untuk melihat cara hidup yang dimiliki oleh

suatu tempat wisata. Istilahpbudaya bukanohanya merujukxpada sastra

dan seni, tetapi cara hidup dari generasi ke generasi berikutnya yang

mencakup pengertian seperti lifestyle dan heritage. Wisata budaya

merupakan sebuah peluang bagi wisatawan untuk dapat

mengalami,omemahami,odan menghargaiokeragaman danokarakter

sebuah bangsa (Pitana, 2009:75). Berikut wisata budaya yang dapat

dikembangkan berdasarkan (Pitana, 2009:75-76):

a. BangunanXBersejarah, situs, monumen,omuseum, galeri seni, situs

budaya kuno dan sebagainya.

b. Seni dan patunglkontemporer, arsitektur, tekstik,

pusatokerajinanodan sebagainya.

c. Seni pertunjukan,odrama, festival, event khususodan sebagainya.

d. Peninggalan keagamaan seperti pura, candi, masjid, situs, dan

sejenisnya.

e. Kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal

f. Perjalanano(trekking)okeotempat sejarah dengan menggunakan

kendaraan yang unik seperti berkuda, dokar, cikar, dan sebagainya.

g. Mencoba kuliner masakan setempat, seperti melihat persiapan, cara

membuat,omenyajikan,odan menyantap makanan tradisional

tersebut.

12

Dalam hal ini menurut Richard (2001a:7), menjelaskan bahwa

wisata budaya merupakan wisata yang tidak hanya mencakup produk-

produk yang berasal dari masa lalu tetapi sebagai cara hidup manusia

atau wilayah yang meliputi wisata warisan (heritage tourism) dan wisata

kesenian (art tourism). Berdasarkan hal ini, dapat diketahui bahwa

heritage merupakan bagian dari wisata budaya, yang memiliki nilai-nilai

sejarah itu sendiri. Dalam perkembangannya hubungan diantara heritage

dan pariwisata, bukanlah sesuatu yang baru. Keinginan untuk

mengunjungi tempat bersejarah dalam kegiatan wisata heritage dapat

menggerakkan pelestarian untuk memajukan tempat wisata tersebut

(Graham et al, 2000: 238).

3. Konsep Wisata Heritage

Secara luas, wisata heritage merupakan sebuah kegiatan wisata yang

memiliki nilai sejarah dengan memanfaatkan sesuatu yang telah

diberikan dari satu generasi ke generasi yang lain (Yoeti, 2006: 102).

Melalui UNESCO (2001) dalam Wiendu (2009: 63) mendefinisikan

bahwa wisata heritage terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

“Heritage Tourism is a complex term, it has a relation to the monuments & historic building for a long time with respect to tourism. In the cultural arena can be describe to materials forms such as; monuments, historical or architectural remains, and artifacts on diplay in museum; or immaterials form such as philosophy, traditions and art. In the natural arena has been used to botanical gardens, landscapes, national parks, wilderness, mountains, rivers, islands, and comonents such as flora and fauna ”

13

Artinya, wisata heritage adalah wisata yang memiliki arti yang cukup kompleks dan biasanya berhubungan dengan monumen-monumen dan bangunan bersejarah. Wisata heritage dalam kebudayaan memiliki definisi seperti monumen, arsitektural, artefak, museum, filosofi, tradisi dan seni. Sedangkan dalam lingkungan alam, wisata heritage dapat berhubungan dengan kebun raya, pemandangan, taman nasional, pegunungan yang memiliki alam liar, sungai, pulau-pulau, serta flora dan fauna.

Adapun unsur-unsur penting yang harus diperhatikan dalam wisata heritage dalam (Smith, 2003:100) adalah sebagai berikut : a. Melibatkan wisatawan untuk melestarikan bangunan atau hal lainnya

yang berhubungan dengan heritage b. Merawat benda-benda peninggalan baik yang masih dalam tahap

perbaikan, bangunan-bangunan tua serta kawasan heritage untuk

dapat digunakan di masa depan. c. Mengembangkan benda-benda yang memiliki nilai-nilai sejarah

tersebut untuk rekreasi dan edukasi.

Sehubungan dengan itu, dalam Smith (2003:103) wisata heritage terbagi dari beberapa jenis-jenis atraksi wisata yaitu, sebagai berikut: a. Built heritage attractions (seperti perkotaan, arsitektur, situs

purbakala, monumen-monumen, bangunan bersejarah) b. Natural heritage attractions (seperti taman nasional, tempat

kebudayaan, garis pantai, gua-gua, geologi)

14

c. Cultural heritage attractions (seperti kesenian, kerajinan, festival,

acara tradisional, museum sejarah rakyat)

d. Industrial heritage attractions (seperti tambang dan pabrik)

e. Religious sites and attractions (seperti katedral, biara, mesjid, kuil,

kota untuk berziarah)

f. Military heritage attractions (seperti kastil, tempat bekas

peperangan, tempat berkemah, museum militer)

g. Artistic heritage attraction (seperti perumahan, kebun raya, atau

karya yang dibuat oleh seniman dan penulis)

4. Konsep Program Wisata

Berdasarkan Nuriata (2014:77), menjelaskan bahwa program wisata

adalah sesuatu yang menyangkut kegiatan perjalanan bagi wisatawan

berisi tentang daftar informasi mengenai waktu, tempat tujuan, dan alat

perlengkapan wisata. Sejalan dengan itu berdasarkan definisi Fay

(1992:19), yang menyatakan bahwa program wisata adalah data yang

terorganisir secara logis dan menarik dengan langkah-langkah

terorganisir dalam tur pada umumnya, termasuk seperti waktu, rute/pola

perjalanan, dan alat perlengkapan wisata. Untuk mendukung hal tersebut

dalam Nuriata (2014:81) menjelaskan bahwa terdapat kriteria-kriteria

yang baik dalam membuat suatu program wisata, yaitu sebagai berikut:

a. Rute, sebaiknya menggunakan cicle trip untuk perjalanan yang

panjang dan round trip untuk perjalanan yang pendek.

b. Sequence (urutan-urutan) yang baik, memperhatikan hal penting

seperti leisure, aktivitas wisata, waktu kekuatan fisik.

15

c. Perjalanan bervariasi dalam hal atraksi wisata, moda transportasi,

waktu berjadwal dari acara bebas. d. Memperhatikan bobot dan warna dari perjalanan e. Pemilihan waktu dan tempat yang tepat

Sesuai dengan itu, dalam membuat program wisata yang baik maka memerlukan pemilihan waktu dan tempat yang sejalan dengan kegiatan selama perjalanan wisata. Seperti waktu selama diperjalanan sampai dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan memenuhi kegiatan- kegiatan yang dilakukan selama perjalanan wisata berlangsung. Adapun hal yang diperlukan ketika mendistribusikan waktu dalam membuat program wisata adalah menghitung lama perjalanan dari tempat awal menuju ke tempat tujuan adalah sebagai berikut (Muljadi, 2012:162-

163): a. Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan b. Waktu untuk memenuhi kebutuhan dalam perjalanan c. Waktu yang digunakan untuk fasilitas dan pelayanan dalam

perjalanan wisata d. Waktu yang ditempuh dari tempat awal menuju ke tempat tujuan

Menurut Nuriata (2014:80), dalam merancang distribusi waktu pada perjalanan wisata dapat ditentukan dengan menentukan kebutuhan waktu.

Kebutuhan waktu tersebut adalah waktu kunjungan di atraksi wisata, waktu ketika berada di atas kendaraan, dan sisa waktu kegiatan lain

(rest). Dalam jumlah waktu keseluruhan di program wisata dapat

16

menggunakan sumber yang lain seperti peta geografi/ peta wisata, sumber internet, rute perjalanan, serta buku petunjuk pariwisata.

Dengan waktu yang ditempuh tersebut, maka terjadinya perpindahan wisatawan dari tempat asal menuju tempat tujuan yang diinginkan.

Perpindahan yang terjadi dalam suatu lingkup ruang dan waktu membuat terbentuknya suatu rute/pola perjalanan. Menurut RENSTRA tahun

2015- 2019 dalam Andriani & Hadi (2018:p. 268), pola perjalanan adalah suatu bentuk alur perjalanan dari titik asal menuju titik tujuan lainnya yang memuat informasi mengenai fasilitas, aktivitas, dan pelayanan dalam perjalanan wisata bagi wisatawan.

Sedangkan untuk alat perlengkapan wisata yang menjadi sumber informasi bagi wisatawan. Berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk memberikan informasi di dalam program wisata menurut Nuriata (2014:34) adalah sebagai berikut: a. Tourist Information Services (harga tiket, jam layanan masuk dan

lainnya) b. Media informasi (verbal dan non verbal) c. Alat informasi (barang cetak seperti brosur, buku panduan, dan

lainnya.) d. Jadwal & rute perjalanan termasuk jarak e. Fasilitas perjalanan wisata (transportasi, hotel, restoran, dan fasilitas

lain dalam perjalanan) f. Keunikan dalam atraksi wisata

17

Berkaitan dengan itu dalam Kesrul (2003:41) menjelaskan mengenai bentuk-bentuk program wisata yang digunakan dalam perjalanan wisata yaitu sebagai berikut:

a. Bentuk Deskripsi (Essay Style)

Itinerari ini menyajikan dalam bentuk deskripsi singkat tentang

kegiatan-kegiatan wisata yang akan dilakukan. Penjelasan yang berada

dalam uraian ini seperti hari dan tanggal serta kegiatan per hari.

b. BentukpTabel (Tabulated Style)

Penyajian dalam bentuk tabel denganXkolom-kolom yaitu sebagai

berikut:

1) Hari / Tanggal (day/date)

2) Tempat (place)

3) Waktu (time)

4) Acara (itinerary)

5) Keterangan (remark)

c. Bentuk Grafik (Graphic Style)

Acara perjalanan wisata ataupitinerari disajikan dalam bentuk

gambar dan grafik berupanlambang-lambang komponen yang

digunakan berdasarkanpurutan kegiatan wisata tersebut.

18

B. Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran yang dihasilkan berdasarkan kajian teori:

GAMBAR 1

KERANGKA PEMIKIRAN

Program Wisata

Alat Perlengkapan Waktu Tempat Wisata Wisata

Sumber : Nuriata (2014:77, 80-81)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam sebuahOpenelitian dibutuhkan metode dan langkah-langkah untuk

mendapatkan data yang sesuai dan valid sehingga dapat memahami dan

memberikan solusi dalam suatu permasalahan. Metodeopenelitian merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan menemukan, membuktikan, dan

mengembangkan suatuppengetahuan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Berdasarkan dengan ini, metodeppenelitian yang akanodigunakan adalah

metode penelitianpdeskriptif dengan pendekatanpkualitatif. Dalam Prastowo

(2011:57), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah langkah-langkah

yang digunakan untuk menjelajah penelitianoyang meliputi suatupbidang,

seluas-luasnya, pada suatu ketika atau masa tertentu.

Sejalan dengan hal tersebut menurut Sugiyono (2007:11-13), Metode

Kualitatif adalah metode yang memiliki paradigma penelitian alamiah

bersumber pada pandangan fenomenologis, serta bersifat relatif, tafsiriah dan

interpretatif yang mendalam ketika proses penelitian. Berdasarkan hal

tersebut diharapkan penelitian ini dapat mendapatkan informasi yang

mendalam mengenai program wisata heritage di Kebun Raya Bogor.

19

20

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Berdasarkan Sugiyono (2009:392) menjelaskan bahwa dalam

penelitian kualitatif, dapat menggunakan purposive sampling dalam teknik

pengambilan data. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan pada

sumber data dengan melakukan pertimbangan tertentu, seperti orang

tersebut paling tahu atau ahli akan permasalahan penelitian atau mungkin

seseorang yang memiliki posisi atau jabatan sehingga dapat memudahkan

dalam memperoleh informasi. Pemilihan partisipan diharapkan dapat

menggambarkan fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian.

Adapun dalam penelitian ini partisipan yang menjadi pertimbangan

peneliti sebagai narasumber adalah yaitu sebagai berikut :

N1 : Hubungan Masyarakat (HUMAS) LIPI di Kebun Raya Bogor

N2 : Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor

N3 : Peneliti LIPI dan Koordinator Pengusulan Kebun Raya Bogor WHS

di Kebun Raya Bogor

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan berlokasi di Kebun Raya Bogor yang terletak

di Jalan Ir.HHajiDDjuanda No. 13, Paledang, Bogor Tengah,kKota Bogor,

Indonesia.

21

C. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Menurut Sarwono (2006:225), yang menjelaskan bahwa

wawancara adalah proses yang memungkinkanipeneliti mendapatkan

jumlahpdata yangobanyak dengan membuat jenis pertanyaan yang

dapat dijawab secara singkat, jelas, dan padat. Dalamkhal ini

dibutuhkan kerjasama antarapnarasumber dan pewawancara, baik

secara terbuka dan kejujuran agar penelitian ini dapat berjalan

dengan baik. Selama proses pengambilan data, peneliti akan

menggunakan pedoman wawancara yang terstruktur dan berisikan

pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian

narasumber yang dipilih adalah Hubungan Masyarakat LIPI,

Pemandu Wisata dan Peneliti LIPI di Kebun Raya Bogor .

b) Observasi

Berdasarkan HadiH(1986) dalamKSugiyono (2006:162)

menjelaskan bahwa observasi merupakan proses kompleks yang

terdiri dari berbagai proses pengamatan dan ingatan. Peneliti dapat

melakukan observasi, jika penelitian tersebut berhubungan hal-hal

yang tidak memiliki responden dengan jumlah yang besar. Dalam

hal ini, peneliti akan melakukan observasi untuk melihat sesuai atau

tidaknya kondisi lapangan dalam penelitian ini dengan menggunakan

daftar periksa di Kebun Raya Bogor.

22

c) Studi Kepustakaan

Menurut Nazir (2011:93) mendefinisikan bahwa studi pustaka

adalah cara memperoleh informasi dan data melalui penelitian

terdahulu. Hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh orientasi

masalah yang lebih luas, serta menghindari terjadinya duplikasi-

duplikasi yang tidak diinginkan dalam penelitian. Adapun studi

pustaka dapat bersumber pada perpustakaan yang memiliki bacaan

atau referensi dari permasalahan yang dipilih di dalam penelitian.

DalamPpenelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulanUdata-

data awal atau terdahulu untuk melengkapi data temuan. d) Dokumentasi

MenurutKSugiyono (2017:124), dokumenPmerupakan

catatanSperistiwaSyang sudah berlalu berbentuk dalam tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen-

dokumen tersebut bermanfaat untuk lebih mengenal budaya dan

nilai-nilai yang ada di tempat penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti akanSmengumpulkan beberapa dataOyang berasal dari buku,

dan catatan yang berasal dari dokumen resmi. e) Triangulasi

MenurutSSugiyono (2013:330), menjelaskan bahwa

triangulasiSadalah teknik penggabungan dari berbagai teknik

pengumpulan data dengan sumber dataSyangStelah ada. Dalam hal

ini peneliti akan menguji akredibilitas teknikSpengumpulan data

dengan sumber data.

23

2. Alat Pengumpulan Data

a) Pedoman Wawancara

Wawancara terbagi menjadi dua jenis pedoman wawancara,

menurut Arikunto dalam Winarni (2018: 66) yaitu sebagai berikut:

1) Pedoman Wawancara Terstruktur

2) Pedoman Wawancara TidakiTerstruktur

DalamXpenelitian ini,Xpeneliti menggunakan wawancara terstruktur

agar dapat membuat\pedoman wawancara yang lebih terinci dan

sebagai pedoman dalam melakukan wawancara dengan narasumber.

Adapun wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilihat

berdasarkan jawaban yang mengarah pada pertanyaan yang

ditanyakan (Gulo, 2012:120). Pedoman wawancara terstruktur dalam

penelitian ini berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan topik

penelitian dan menggunakan catatan dan tape recorder sehingga

mengurangi resiko informasi yang terlewat.

b) Check lists

Menurut Utama & Mahadewi (2012:55), menjelaskan bahwa check

lists atau daftar periksa merupakan daftar atau catatan observasi yang

berisikan subjek dan komponen-komponen yang akan diteliti. Alat

ini berfungsi untuk memperoleh data dengan memberikan tanda atau

tulisan pada tiap subjek.

D. Analisis Data

Menurut MilesP& Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013:336-345),

analisis dataXdalamXpenelitian kualitatif dapat dilakukan ketika

24

pengumpulan data berlangsung. Jika jawaban hasil wawancara yang telah dianalisis tidak memuaskan, makaXpeneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai dapat memperoleh data yang kredibel. Adapun komponen dalam analisis data adalah sebagai berikut:

1. ReduksiCData

DataDyang diperoleh dari lapangan memilih jumlah yang cukup

banyak, maka perlu untuk dianalisis secara jelas dan teliti. Mereduksi

data merupakan suatu proses menganalisa yang membutuhkan

kecerdasan, keluasan, dan kedalaman dalam mengelolah data. Hal yang

dilakukan adalahDmerangkum, memilih inti pokok, fokus pada hal yang

penting,LdanOmembuangPyang tidak perlu. Dengan demikian, reduksi

data dapatXmempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

berikutnya. Dalam penelitian ini adalah mengumpulan data dari

informasi yang didapat baik catatan, hasil rekaman, daftar periksa, studi

kepustakaan, dan dokumentasi.

2. Penyajian Data

Dalam kualitatif diperlukan penyajianXdata yang menarik yaitu

dengan teks yang bersifatnaratif. Dengan menyajikan data, maka akan

memudahkan pembaca untuk dapatCmemahami apa yang terjadi dan

selanjutnya dapat merencanakan pekerjaan yang ingin dilakukan

selanjutnya. Selain teks yang bersifat naratif, terdapat beberapa hal yang

dapat membantu dalam penyajian data seperti grafik, matrik, jaringan

kerja dan bagan. Dalam penelitian ini adalah dengan membuat transkrip

25

data ke dalam bentuk tulisan, sekingga data yang memiliki kesamaan

dapat dikelompokkan.

3. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan hasil dari rumusan masalah yang

memiliki hasil berupa penemuan yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan ini dapat bersifat deskriptif atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya belumXpasti. Adapun dengan data tersebut dapat

mendukung data-data yang ada dan dapat dijadikan kesimpulanIyang

kredibel. Dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa data melalui

kajian data untuk membuat kesimpulan.

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Dalam pengujianXkeabsahan data, peneliti akan menguji kredibilitas

dengan menggunakan sumberndengan berbagai cara dan waktu. Berikut

Triangulasi teknikXpengumpulan data, menurut Sugiyono (2006:307):

1. Triangulasi Sumber

Teknik pengumpulan data yang digunakan, dengan memeriksa data

yang diperoleh melaluiSbeberapa sumber untuk mengujiXkredibilitas

data. Dimana hasil dari data tersebut dihasilkan dengan adanya

kesepakatan atau kesimpulan yang sama dari sumber-sumber data.

2. TriangulasiXTeknik

Teknik pengumpulan dataUyang digunakan, dengan memeriksa data

kepada sumberXyangXsama dengan teknik yang berbeda. Contohnya

seperti data yang didapatkan dari hasil wawancara, akan diperiksa

kembali dengancmenggunakan kuesioner atau dokumentasi.

26

3. TriangulasiYWaktu

Teknik pengumpulan data yang digunakan, denganXmelakukan

teknik wawancara yang dilakukan di pagi hari. Adapun hal ini

dilakukan agar narasumber dapat memberikan data ketika belum

banyak masalah dan masih segar, sehingga dapat menghasilkan data

yang lebih valid.

Dalam penelitian ini akan menggunakan Triangulasi Sumber, dimana

peneliti akan membandingkan data dari sumber-sumber informasi yang telah

peneliti wawancara dan juga hasil observasi.

F. Jadwal Penelitian

Berikut ini adalah tabel yang dibuat berdasarkan dengan jadwal

penelitian dalam melakukan kegiatan:

TABEL 2 JADWAL PENELITIAN

Periode Pelaksanaan No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1. Persiapan awal penelitian Penyusunan Usulan 2. Penelitian 3. Seminar Usulan Penelitian

4. Survei Lapangan

5. Penyusunan Proyek Akhir

6. Sidang Proyek Akhir

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian berikut ini merupakan data yang diperoleh oleh peneliti

melalui observasi berupa checklist, studi kepustakaan melalui data buku

tahunan dan beberapa data dokumentasi dari perpustakaan, serta wawancara

dengan beberapa narasumber yang dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:

N1 : Hubungan Masyarakat (HUMAS) LIPI di Kebun Raya Bogor

N2 : Pemandu Wisata di Kebun Raya Bogor

N3 : Peneliti LIPI dan Koordinator Pengusulan Kebun Raya Bogor WHS di

Kebun Raya Bogor

Berikut hasil penelitian yang terbagi berdasarkan waktu, potensi

wisata/tempat wisata, dan alat perlengkapan wisata:

1. Distribusi Waktu di Kebun Raya Bogor

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan program wisata terbagi

menjadi 3 yaitu waktu kunjungan antar atraksi wisata, waktu untuk

kegiatan, menuju atraksi wisata, dan waktu untuk istirarahat.

Menurut N1 mengenai waktu antar atraksi wisata dengan berjalan

kaki yaitu dari Gerbang Utama ke Pohon Jodoh diperkirakan sekitar 30

menit. Kemudian, dari Gerbang Utama ke Makam Belanda itu sekitar 15

27

28

menit karena tempat tersebut relatif lebih dekat. Kemudian, dari Gerbang

Utama ke Jalan Astrid kira-kira jika dengan jalan santai yaitu sekitar 20 menit. Kemudian, dari Gerbang Utama ke Monumen Lady Raffles memiliki jarak yang dekat sekali yaitu sekitar satu sampai dengan dua menit.

Waktu kegiatan saat di atraksi wisata menurut N1 yaitu menghabiskan waktu sekitar satu jam sampai dengan tiga jam tergantung pada rute perjalanan yang akan digunakan dan keingintahuan wisatawan akan sejarah yang ada. Sedangkan untuk pemanduan bisa menghabiskan waktu 10-15 menit di setiap atraksi. Dalam hal ini untuk rute yang paling lama, umumnya bagi wisatawan mancanegara yang memiliki ketertarikan akan wisata heritage. Contohnya, untuk wisatawan yang berasal dari

Belanda melakukan kegiatan untuk melihat peninggalan-peninggalan

Belanda jaman dulu dan melihat beberapa bangunan-bangunan yang memiliki arsitektur eropa. Selanjutnya, untuk wisatawan yang berasal dari Jepang, biasanya melakukan kegiatan untuk melihat peninggalan peneliti Jepang pada jaman dulu dan tanaman-tanaman tropis yang tidak di Kebun Raya Bogor.

Menurut N2 mengenai waktu antar atraksi wisata dengan berjalan kaki adalah dari Gerbang Utama menuju ke Pohon Jodoh menghabiskan waktu 20 menit sampai dengan 30 menit. Jika dengan adanya pemanduan bisa dengan melewati seperti Monumen Lady Rafless dan tanaman- tanaman lainnya, bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam dengan perkiraan jarak sekitar satu kilometer sampai dua kilometer.

29

Selanjutnya jika dari Gerbang Utama menuju ke Makam Belanda menghabiskan waktu sekitar 10 menit sampai dengan 15 menit dengan jarak kurang dari satu kilometer. Selanjutnya, dari Gerbang Utama ke

Jalan Astrid adalah sekitar 20 menit dengan jarak satu setengah kilometer dan posisi yang lebih dekat dengan Taman Sudjanna Kasan. Sedangkan, jika Gerbang Utama dengan Monumen Lady Rafless menghabiskan waktu sekitar lima menit dengan jarak sekitar 300 meter.

Selanjutnya untuk waktu kegiatan saat di atraksi wisata menurut N2 akan bergantung pada wisatawan yang datang. Dalam hal ini seperti wisatawan asing biasanya ketika melakukan kegiatan bisa menghabiskan waktu satu jam sampai dengan tiga jam. Namun untuk wisatawan pencinta heritage atau private tidak terbatas oleh waktu, dalam hal ini akan memakan waktu sekitar tiga jam ataupun lebih dan juga ditemani oleh pemandu. Berikut hasil penelitian mengenai distribusi waktu:

TABEL 3 DISTRIBUSI WAKTU DI KEBUN RAYA BOGOR

Durasi dalam menit Aktifitas menuju Dari Menuju Lama atraksi Total Perjalanan Waktu Kegiatan Istirahat Gerbang Pohon 30 15 45 Utama Jodoh Gerbang Makam 15 10 25 Utama Belanda Gerbang Jalan 20 20 15 55 Utama Astrid Monumen Gerbang Lady 5 10 15 Utama Raffles Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

30

GAMBAR 2

PETA DISTRIBUSI WAKTU DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

2. Potensi Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka untuk

mengetahui potensi dari tempat wisata yang ada, dalam hal ini dibagi

menjadi atraksi wisata heritage dan fasilitas wisata yang tersedia di

Kebun Raya Bogor yaitu sebagai berikut :

a. Atraksi Wisata Heritage

TABEL 4

IDENTIFIKASI DAYA TARIK WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

Periode No. Nama Tahun Ket. Direktur Koleksi Tanaman Sudah ada 1. - - Kayu sejak sebelum Koleksi Tanaman Kebun 2. - - Pemanjat Raya Bogor dibangun

31

TABEL 4

IDENTIFIKASI DAYA TARIK WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR (LANJUTAN)

3. Kantor Orchidarium - -

4. Makam Belanda 1784 - Monumen Lady Dibuat oleh 5. 1814 - Raffles Sir Raffles 6. Pohon Leci

7. Koleksi Palem 1823 C. L. Blume 8. Koleksi Bambu Koleksi Tumbuhan 9. Obat 10. Jalan Kenari 1832

11. Koleksi Rotan

12. Koleksi Araceae

13. Koleksi Pandan

14. Koleksi Kaktus 1844 J. E.

Koleksi Tanaman Teijsmann 15. Air 16. Koleksi Kayu Manis Koleksi Paku- 17. pakuan 1850- 18. Patung Sapi an 19. Kolam Gunting 1867 Koleksi Bunga R. H. C. C. 20. 1878 Bangkai Scheffer 21. Taman Teijsmann Melchior 1884 Treub 22. Laboratorium Treub

32

TABEL 4

IDENTIFIKASI DAYA TARIK WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR (LANJUTAN)

Dibuat oleh J. C. 23. Museum Zoologi 1894 Koningsb erger Pintu 1 (Gerbang 1900- 24. - Utama) an Kantor Pemeliharaan 1930- 25. - Koleksi an Guest House Nusa 26. J. C. Indah 1914 Koningsberg 27. Pohon Kayu Raja er

28. Jembatan Gantung 1925 W. M. D. van 29. Taman Astrid Leeweun 1928 30. Guest House Pinus K. W. 31. Monumen J. J. Smith 1937 Dammerwan Pohon Beringin 32. 1957 Kusnoto “Soekarno” 1980- 33. Kafe - an 34. Taman Bhinneka 1988 Usep Sutisna Rumah Kaca 35. 2005 Anggrek Irawati Monumen C. G. K. 36. 2006 Reindwardt Monumen Kelapa Didik 37. 2013 Sawit Widyatmoko Sumber: Ajrina (2016), Hasil Observasi Peneliti (2019)

N1 menjelaskan bahwa secara umum, Kebun Raya Bogor meskipun berada dibawah pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

33

(LIPI) tetapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai tempat wisata eco- tourism khususnya. Adapun dalam hal ini menggabungkan koleksi- koleksi tanaman yang ada dengan bangunan-bangunan yang memiliki nilai heritage. Keberadaan lokasi yang strategis juga menjadikan Kebun

Raya Bogor menjadi landmark yang penting bagi Kota Bogor.

Kemudian, masyarakat juga dapat menikmati kerindangan pepohonan, kesejukkan tumbuhan, keasrian tanaman, dan juga berteduh untuk merasakan oksigen yang segar.

N1 menjelaskan bahwa Kebun Raya Bogor saat ini sudah masuk ke dalam nominasi tentative list UNESCO World Heritage Site dari segi budaya atau cultural, serta nilai-nilai koleksi taman yang memiliki umum di atas 50 sampai dengan 100 tahun. N1 juga menambahkan untuk keunikan atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor yaitu terdapat beberapa bangunan-bangunan bersejarah di atas 100 tahun yang memiliki nilai ilmu pengetahuan di dunia. Beberapa laboratorium, seperti

Laboratorium Treub yang pernah dimanfaatkan oleh 200 ilmuwan untuk melakukan penelitian akan jenis tanaman yang dibudidayakan untuk berkebun atau horticulture.

N1 juga menambahkan bahwa saat ini untuk selera wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor sudah dapat memenuhi selera wisatawan. Namun masih belum adanya program wisata khusus melainkan hanya beberapa rute dengan informasi yang standar serta bergantung pada keaktifan pengunjung sehingga perlu adanya program yang dikemas secara lebuh menarik. Kemudian, untuk kegiatan-kegiatan

34

wisata heritage yang biasanya dilakukan adalah mendokumentasikan objek-objek yang sudah menjadi catatan referensi mereka, seperti ingin mengetahui kelapa sawit. Serta juga seperti beberapa wisatawan dari

Belanda yang datang karena adanya kerabat yang meninggal dan dimakamkan pada jaman dulu sebagai seorang ilmuwan di Makam

Belanda.

N1 menjelaskan bahwa untuk unsur edukasi yang biasanya didapatkan oleh wisatawan adalah informasi mengenai sejarah Kebun

Raya Bogor, kisah-kisah sukses di masa lampau yang masih terus dikembangkan hingga saat ini. Kemudian, untuk aksesibilitas yang ada di

Kebun Raya Bogor sudah cukup berkualitas baik dari kondisi jalan dan keamanan. Hal ini disebabkan karena Kebun Raya Bogor berada bersebelahan dengan Istana Kepresidenan. Namun, untuk jalan sendiri lebih kecil jika dibandingkan dengan lima kebun raya lain di bawah LIPI dengan pengunjung yang relatif padat.

Selanjutnya, N2 juga menjelaskan bahwa Kebun Raya Bogor merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara, kemudian di luar negeri khususnya di Belanda sudah sangat terkenal. Adapun juga untuk wisatawan lokal, pertama, dari segi aksesbilitas yang dekat dan mudah untuk dijangkau serta yang kedua dari segi tiket yang masih relatif lebih murah. Sedangkan, untuk keunikan wisata heritage memiliki beberapa bangunan dan tanaman yang berhubungan dengan perkembangan pertanian, ilmu pengetahuan, instansi institusi ilmiah di Indonesia yang

35

tidak dapat ditemukan di tempat lain, seperti Laboratorium Treub dan beberapa tanaman yang dulu pernah diperkenalkan oleh Belanda.

N2 menambahkan bahwa untuk selera dari wisatawan yang berkunjung sendiri bergantung pada segmentasinya. Jika wisatawan umum biasanya datang hanya menikmati udara segar, pemandangan yang bagus. Namun untuk wisatawan khusus atau wisatawan luar negeri, mereka akan sangat menikmati bangunan bangunan-bangunan bersejarah, koleksi-koleksi tanaman yang sudah tua dan langka. Selain itu untuk wisatawan luar negeri sendiri didominasi oleh negara Belanda, Belgia dan Jerman.

Selanjutnya, N2 menjelaskan untuk kegiatan-kegiatan heritage yang dilakukan biasanya seperti kemudian melihat koleksi tanaman yang langka, kemudian bangunan-bangunan bersejarah. Kemudian untuk unsur-unsur edukasi biasanya mendapatkan penjelasan mengenai laboratorium treub sebagai tempat ditemukan hormon yang penting bagi tumbuhan. Selanjutnya, Museum Zoologi yang mana terdapat kerangka- kerangka binatang yang sudah langka. Untuk aksesibilitas di Kebun Raya

Bogor sudah baik dan mudah, dimana dari segi fisik jalan sudah diaspal dengan baik. Dalam hal ini, untuk keamanan sendiri juga terbagi menjadi tiga grup yang terbagi menjadi 10 orang di dalam setiap grup untuk berjaga bergantian baik pagi, sore ataupun malam hari.

Sejalan dengan itu N3 menjelaskan Kebun Raya Bogor memiliki tumbuhan yang sangat banyak, serta juga memberikan pendidikan lingkungan bagi pelajar, baik itu mengenai kultur jaringan, penanaman,

36

dan tumbuhan secara umum. Keunikannya sendiri, salah satunya adalah

Lab. Taksedermi, yaitu lab yang sudah cukup lama dan termasuk yang kuno bagian dari Museum Zoologi, kemudian rumah peristirahatan gubernur Belanda yang sekarang menjadi Melchior Hotel, serta

Laboratorium Treub, Makam Belanda, dan situs-situs yang lain yang masih dalam tahap kajian dan belum bisa dipublikasikan.

N3 juga menambahkan untuk selera wisatawan sendiri yang datang berkunjung juga bergantung pada pengalaman mereka. Kegiatan wisata heritage yang dilakukan biasanya dipandu oleh guide dengan menggunakan mobil wisata yang biasanya mendapatkan penjelasan mengenai keseluruhan mengenai tanaman, situs-situs yang dilewati atau tempat bersejarahnya. Kemudian untuk unsur-unsur edukasi mengenai wisata heritage yang didapatkan juga masih berhubungan dengan sejarah serta situs-situs yang terdapat di Kebun Raya Bogor. N3 juga menjelaskan bahwa untuk aksesibilitas sudah cukup baik baik itu kondisi jalannya dan juga sudah memiliki pengamanan yang cukup dengan security apalagi dengan lokasi yang dekat dengan tempat tinggal presiden.

37

b. Fasilitas Wisata

1) Akomodasi

GAMBAR 3

GUEST HOUSE PINUS & THE MELCHIOR DI KEBUN RAYA BOGOR

Guet House Pinus The Melchior Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

N1 menjelaskan bahwa di dalam Kebun Raya Bogor saat ini

memiliki dua jenis akomodasi, yaitu guest house dan The

Melchior. Adapun guest house pinus biasanya akan digunakan

bagi tamu dinas, sedangkan untuk The Melchior ditujukan untuk

wisatawan umum. N1 juga mengatakan bahwa The Melchior

merupakan penginapan yang dimanfaatkan dari rumah

peninggalan direktur jaman dulu. N1 menambahkan untuk setiap

pemesanan yang dapat dilakukan dengan survei langsung

ataupun reservasi melalui internet..

Sesuai dengan hal tersebut, N2 menjelaskan bahwa saat ini

Guest House yang sebelumnya merupakan wisma untuk tamu-

tamu daerah dan luar negeri, sudah disewakan untuk umum

dengan kapasitas sekitar 20 orang sampai dengan 30 orang. Saat

ini, The Melchior memiliki kerjasama dengan pihak ketiga

38

antara Kebun Raya Bogor dengan Baio Luxury Collection.

Untuk fasilitas setiap jenis kamar berbeda dari segi ukuran kamar, tempat tidur, dan desain kamar.

TABEL 5

DAFTAR HARGA AKOMODASI DI KEBUN RAYA BOGOR

Uraian Ketentuan Harga Guest House Pinus Per rumah Rp. 2.500.000,- Per kamar Rp. 500.000,- Per teras Rp. 1.000.000,- Suite Room (6 unit) Rp. 650.000,- Executive Room (2 Rp. 1.100.000,- unit) The Melchior Deluxe Room (3 Rp. 1.250.000,- unit) Family Room (1 Rp. 1.950.000,- unit) Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

TABEL 6 FASILITAS AKOMODASI DI KEBUN RAYA BOGOR

Guest House Pinus The Melchior  Kamar dengan tempat  Daily buffet breakfast at tidur double bed, meja Devali Restaurant rias, lemari pakaian meja  One time Dragonfly Cocktail kerja. drink for two  One time free mini bar upon  Kamar dengan tempat arrival tidur single bed, meja rias,  Daily bottled of mineral water lemari pakaian, meja kerja.  Free WIFI in the room or  Fasilitas: resort public area Kamar 1 dan 2 dilengkapi  Refreshment and cold towel dengan water heater dan bath upon arrival tub, kamar 3 dan 4 tersedia  lobby (upon request) shower. Terdapat TV dan  Individually air conditioner kulkas di ruang keluarga.  42" LED TV with satellite channels  Etc.

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

39

2) Tempat Makan

Menurut N1, tempat makan yang tersedia di Kebun Raya

Bogor saat ini terdiri dari cafe, dan beberapa booth penjual

makanan setiap hari minggu. Cafe biasanya cukup representatif

dalam menyambut beberapa kali kedatangan presiden dan juga

menerima tamu negara. Seperti presiden amerika pada saat itu

untuk berbincang minum teh atau makan malam atau makan

siang di Grand Garden Caffe. Adapun cafe tersebut juga dibuka

untuk umum, jika tidak ada reservasi khusus dari tamu negara.

N1 menambahkan, untuk pelayanan yang bersifat insidentil

dan tempatnya masih tersedia, maka pengunjung bisa datang

langsung. Kemudian jika wisatawan yang datang di atas 50

orang, biasanya harus melakukan reservasi dulu, seperti untuk

memilih menu makanan dan kebutuhan yang diperlukan.

GAMBAR 4

GRAND GARDEN CAFE DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

40

N2 menjelaskan, saat ini untuk tempat makan yang segmennya menengah ke atas di Kebun Raya Bogor, maka tersedia Grand Garden Cafe yang memiliki kerjasama dengan pihak ketiga. Kemudian untuk segmen menengah biasanya akan mengunjungi kantin. Kantin tersebut dikelola oleh beberapa karyawan koperasi, resto seperti food truck. Jam buka kantin sendiri, biasanya mengikuti jam kerja karyawan yaitu dari jam delapan sampai dengan jam empat sore. Jam buka untuk cafe, yaitu dari pagi sekitar jam 9 pagi sampai dengan jam 11 malam.

Lokasi kantin dan cafe ini berada di dalam Kebun Raya Bogor, untuk pagi jika pengunjung akan kesana maka harus membayar tiket masuk terlebih dahulu. Tetapi jika sudah malam maka pengunjung dapat langsung menuju ke cafe melewati Pintu

Gerbang 3.

TABEL 7

DAFTAR HARGA GRAND GARDEN CAFE DI KEBUN RAYA BOGOR

Makanan dan Minuman Harga Nasi Goreng Kambing Rp. 45.000,- Nasi Goreng Seafood Rp. 45.000,- Nasi Goreng Kampung Rp. 45.000,- Sate Ayam Rp. 45.000,- Sate Kambing Rp. 45.000,- Sop Iga Rp. 90.000,- Iga Bakar Rp. 90.000,- Gurame Goreng Kipas Rp. 105.000,- Gurame Saus Kecombrang Rp. 105.000,- Grilled Aust Tenderloin Rp. 190.000,- Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

41

TABEL 7

DAFTAR HARGA GRAND GARDEN CAFE DI KEBUN RAYA BOGOR (LANJUTAN)

Grilled Aust Sirloin Rp. 170.000,- Grilled Chicken Steak Rp. 60.000,- Tahu Tempe Rp. 17.500,- Rujak Serut Rp. 25.000,- Nasi Timbel Rp. 70.000,- Empal Getuk Rp. 45.000,- Teh Panas Rp. 7.000,- Jus Sirsak Rp. 30.000,- Milkshake Coklat / Vanilla/ Rp. 35.000,- Strawberry Bandrek Susu Kelapa Rp. 25.000,- Wedang Madu Rp. 30.000,- *) Daftar makanan dan minuman tersedia di atas hanya rekomendasi dari pihak Grand Garden Cafe kepada peneliti *) ketentuan reservasi Grand Garden Cafe berlaku dalam pemesanan buffet dan coffe break dengan minimum order 30 pax (senin-jumat) dan 50 pax (sabtu, minggu dan hari libur). Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

3) Pemandu Wisata

N1 menjelaskan bahwa saat ini jumlah pemandu wisata di

Kebun Raya Bogor adalah enam orang, yang terbagi menjadi

pegawai negeri sipil dan pegawai honorer. Adapun untuk

pelayanan pemandu wisata ini, pengunjung dapat melakukan

reservasi terlebih dahulu ataupun secara langsung ke pusat

informasi. Serta untuk ketersediaan bahasa yang dimiliki oleh

pemandu adalah bahasa belanda, bahasa jerman, dan bahasa

perancis. Biaya yang diberikan juga sudah disesuaikan atau

ditentukan oleh negara dan diberikan kembali ke pemerintah.

Sedangkan, untuk persyaratan pemandu wisata di Kebun Raya

42

Bogor, diharuskan untuk menguasai bahasa inggris dan bahasa yang lain, hal ini dikarenakan oleh jumlah wisatawan asing yang cukup banyak, baik dari Belanda, Jepang, Perancis dan Jerman.

Serta juga harus memiliki pengetahuan umum mengenai jenis- jenis tanaman yang terdapat di Kebun Raya Bogor.

Sejalan dengan itu, N2 menambahkan bahwa pemandu wisata yang tersedia di Kebun Raya Bogor adalah 6 pemandu, yang terbagi menjadi tiga orang pegawai negeri sipil dan tiga orang pegawai honorer. Serta pemandu wisata juga memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris, belanda, jepang, dan jerman. Adapun jika pengunjung ingin menggunakan jasa pemandu maka dapat langsung datang ke pusat informasi ataupun website Kebun Raya Bogor.

N2 menjelaskan persyaratan untuk menjadi pemandu di

Kebun Raya Bogor adalah memiliki pendidikan di atas SMA, biasanya memprioritaskan calon pemandu yang memiliki latar belakang pendidikan dari sekolah pariwisata, minimal berbahasa inggris aktif dan berkemampuan bahasa asing yang lain.

Kemudian, sehat secara fisik dan berpenampilan menarik.

Pelatihan pemandu wisata sendiri, biasanya kantor menyediakan pelatihan khusus. Seperti mendapatkan pelatihan mengenai public speaking, pelayanan prima, pelayanan tentang koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya Bogor. Serta untuk dari luar sendiri berasosiasi dengan Himpunan Pramuwisata

43

Indonesia yaitu HPI Kota Bogor. Adapun biasanya dari LIPI memberikan workshop untuk menambahkan pengetahuan pemandu mengenai perkembangan heritage di Kebun Raya

Bogor.

N2 menambahkan untuk pengalaman mengenai wisata heritage yang sering didapatkan oleh pemandu adalah banyaknya wisatawan yang dulu pernah berkunjung ke Kebun

Raya Bogor sekitar tahun 70-an atau 80-an. Lalu, pada saat tahun ini atau 2000-an, mereka datang kembali untuk membandingkan foto yang dulu serta sekarang, seperti membandingkan objek yang ada ataupun perubahan objek. Jadi wisatawan tersebut melihat dan membandingkan kenangan- kenangan yang ada dengan yang sekarang.

Selanjutnya untuk rute perjalanan yang biasanya digunakan biasanya menggunakan Pintu Gerbang Utama sebagai titik awal.

Kemudian akan berkeliling sekitar satu jam atau maksimal satu setengah jam. Kegiatan yang dilakukan adalah melihat

Laboratorium Treub, rumah direktur kebun raya bogor pada jaman dulu yang telah dialokasikan menjadi Grand Garden Cafe dan Guest House Nusa Indah, melihat Taman Teisjmann yang bergaya Perancis, kemudian melihat koleksi bambu yang di tengahnya terdapat komplek makam Belanda yang mana dulu makam-makam orang penting yang dulu dimakam disitu, lalu halaman belakang Istana Bogor, melihat Danau Gunting,

44

Koleksi Teratai Raksasa, Monumen Rafless dan berakhir kembali di Pintu Gerbang Utama. Sedangkan untuk rute yang paling lama yaitu sekitar tiga jam, yaitu berawal dari Pintu

Gerbang Utama dan berakhir di Pintu Gerbang 3.

TABEL 8 DAFTAR PEMANDU WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

Nama Pemandu Kemampuan Berbahasa Kapat yuriawan Bahasa Inggris, Bahasa Belanda Iteng Dayana Bahasa Inggris, Perancis Karyantara Ery Supriatna Bahasa Inggris, Bahasa Belanda Fitria Indri Nurjanah Bahasa Inggris Dini Ariesti Bahasa Inggris, Jepang, Belanda Fany Yastiani Bahasa Inggris, Belanda Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

TABEL 9 DAFTAR TARIF PEMANDUAN DI KEBUN RAYA BOGOR

Jenis Fasilitas Harga Pemanduan asing lebih dari 10 Rp. 125.000,- org/jam/guide Pemanduan asing kurang dari 10 Rp. 100.000,- org/jam/guide Pemanduan lokal lebih 10 Rp. 100.000,- org/jam/guide Pemanduan lokal kurang dari 10 org Rp. 75.000,- Pemanduan pelajar / jam/guide Rp. 40.000,- Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

45

4) Kendaraan Wisata

GAMBAR 5

KENDARAAN WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : LIPI – Kebun Raya Bogor (2017)

Menurut N1, untuk kendaraan wisata yang tersedia saat ini

di Kebun Raya Bogor adalah kendaraan roda kecil yang dapat

menampung empat sampai dengan enam orang, bis yang dapat

menampung 25 orang, serta sepeda yang dikelola oleh koperasi.

Untuk harga yang dikenakan bagi wisatawan biasanya dari 10

ribu sampai dengan 15 ribu rupiah atau untuk harga yang

lengkap terdapat di website. Serta untuk pemesanannya sendiri,

wisatawan dapat melakukannya secara langsung di tempat

sekaligus dengan pembayaran.

N2 juga menjelaskan bahwa untuk kendaraan wisata yang

tersedia di Kebun Raya Bogor saat ini memiliki banyak variasi.

Untuk mobil wisata memiliki daya tampung sekitar tujuh sampai

dengan sembilan orang. Kemudian ada juga kendaraan wisata

yang dapat menampung 25 orang, dengan jumlah total sekitar

tujuh unit kendaraan. Harga yang dikenakan berkisar 17 ribu

46

rupiah dan pengunjung dapat berkeliling dengan waktu sekitar

20 menit sampai dengan 30 menit. Sepeda wisata sendiri akan

dikenakan biaya penyewaan sekitar 15 ribu rupiah setiap

jamnya.

TABEL 10 DAFTAR HARGA PENYEWAAN KENDARAAN WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

Jenis Kendaraan Tarif Penyewaan Mobil Wisata Roda 4 (1-10 Rp. 15.000,- / untuk dewasa pax) Rp. 10.000,- / untuk anak- anak Bus Wisata (25 pax) Rp. 17.000,- Sepeda Wisata (1 pax) Rp. 15.000,- Mobil Golf (1-4 pax) Rp. 25.000,- *) Harga dapat berubah tergantung pada pengelola Kebun Raya Bogor Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

3. Alat Perlengkapan Wisata di Kebun Raya Bogor

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, alat

perlengkapan yang sesuai dengan penyusunan program wisata adalah

buku panduan wisata.

Menurut N1, wisatawan mendapatkan buku panduan wisata di Pusat

Informasi yang berlokasi di dekat Gerbang Utama. Kemudian, beberapa

komponen yang terdapat di dalam adalah seperti informasi peta,

kemudian fasilitas-fasilitas jika ingin melakukan kunjungan.

N2 menjelaskan bahwa buku panduan juga tidak hanya tersedia di

Pusat Informasi tetapi juga dapat ditemukan di loket-loket penjualan

tiket. Kemudian di dalam buku panduan wisata terdapat peta lokasi, dan

informasi tempat menarik yang bisa dikunjungi di Kebun Raya Bogor.

47

B. Pembahasan

1. Distribusi Waktu di Kebun Raya Bogor

Waktu merupakan hal yang penting dalam menyusun kegiatan dalam

perjalanan wisata. Menurut Nuriata (2014), dalam merancang distribusi

waktu pada perjalanan wisata dapat ditentukan dengan menentukan

kebutuhan waktu. Kebutuhan waktu tersebut adalah waktu kunjungan di

atraksi wisata, waktu ketika berada di atas kendaraan, dan sisa waktu

kegiatan lain (rest).

Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa, ketika waktu

kunjungan di setiap atraksi wisata adalah 10-15 menit tergantung pada

interpretasi dari pemandu wisata dan keingintahuan wisatawan akan

suatu atraksi. Sedangkan untuk waktu keseluruhan ketika berkeliling dan

melakukan kegiatan akan menghabiskan waktu sekiitar sekitar 2-3 jam

atau lebih namun rata-rata 3 jam.

Kegiatan-kegiatan heritage yang dilakukan adalah seperti melihat

peninggalan belanda jaman dulu, melihat bangunan-bangunan yang

memiliki arsitektur eropa, serta melihat tanaman-tanaman tropis yang

tidak dapat ditemukan di negara empat musim. Berdasarkan hasil

observasi peneliti untuk kegiatan-kegiatan ini biasanya dilakukan oleh

wisatawan mancanegara. Kemudian untuk wisatawan domestik biasanya

hanya melakukan kegiatan seperti menikmati pemandangan, berolahraga,

dan berfoto-foto.

48

Selanjutnya, untuk hasil penelitian waktu di atas kendaraan dalam hal ini dengan berjalan kaki, dimana diketahui dari titik awal yaitu Pintu

Gerbang 1 menuju atraksi wisata yang lain membutuhkan waktu sekitar

5-30 menit dengan pemanduan. Berdasarkan hasil observasi, hal ini disebabkan karena dari satu atraksi wisata ke atraksi wisata yang lain saling berdekatan, sehingga jika berkeliling dengan menggunakan kendaraan tanpa pemanduan hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit.

Hasil observasi menunjukkan, ketika di perjalanan menuju atraksi wisata heritage, rute yang harus diperhatikan dan dapat mempengaruhi lamanya perjalanan adalah atraksi wisata yang berada di dekat Pintu

Gerbang 1. Hal ini disebabkan karena mobilitas ditempat tersebut, cenderung ramai dan sering dilewati oleh wisatawan dan karyawan yang bekerja di LIPI. Khususnya untuk di depan Monumen Lady Raffles yang merupakan persimpangan jalan untuk kendaraan roda empat.

Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika hari sabtu, minggu dan libur nasional, setiap jalan untuk menuju atraksi wisata akan ramai dipenuhi oleh pengunjung yang berjalan kaki, sehingga dapat mempengaruhi lamanya perjalanan.

Selain itu, untuk waktu istirahat atau rest, akan menghabiskan waktu sekitar 15 menit atau lebih tergantung pada lama kunjungan dan jenis kegiatan yang membutuhkan tenaga fisik ringan atau berat dalam melakukan kegiatan. Dalam hal ini untuk kegiatan istirahat dapat dilakukan di sepanjang jalan menuju atraksi wisata heritage di daerah

49

utara (Pohon Jodoh), yang terdapat banyak tempat duduk taman yang

biasanya digunakan untuk tempat beristirahat oleh wisatawan. Sedangkan

jika melewati daerah timur (Jalan Astrid) terdapat Grand Garden Cafe

dan masjid, jika program wisata yang dibuat membutuhkan tempat

makan dan tempat ibadah bagi wisatawan.

2. Potensi Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor

a. Atraksi Wisata Heritage

Atraksi wisata merupakan tempat yang menjadi daya tarik bagi

wisatawan yang berkunjung, baik dalam bentuk alam, buatan,

ataupun budaya. Sedangkan, dalam penyusunan program wisata ini

untuk memperkecil pembahasan yang ada maka akan disesuaikan

dengan topik penelitian yaitu mengenai atraksi wisata heritage.

Melalui UNESCO (2001) dalam Wiendu (2009) menjelaskan

bahwa wisata heritage merupakan suatu wisata yang cukup

kompleks, dalam hal ini untuk kebudayaan mencakup monumen,

bangunan, arsitektural, museum, filosofi, tradisi daan seni.

Sedangkan untuk lingkungan alam mencakup kebun raya,

pemandangan, taman nasional, pegunungan, sungai, pulau-pulau,

serta flora dan fauna.

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh gambaran bahwa

atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor mencakup monumen,

bangunan, arsitektural, dan flora. Dalam hasil penelitian yang telah

dipaparkan Tabel 5, terdapat sekitar 37 atraksi wisata yang terdapat

50

di Kebun Raya Bogor. Namun dari 37 atraksi wisata tersebut akan diklasifikasikan menjadi 15 atraksi wisata heritage.

Dalam hal ini, 15 atraksi wisata heritage yang dipertimbangkan, berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pada perkembangannya Kebun Raya Bogor merupakan tempat penelitian tumbuhan yang sudah ada sejak penjajahan hindia belanda. Hal ini menyebabkan beberapa atraksi wisata memiliki keunikan dalam nilai sejarah, yang dipengaruhi oleh direktur- direktur yang menjabat serta penelitian-penelitian yang dilakukan di masa lalu di Kebun Raya Bogor.

Sejalan dengan itu berdasarkan hasil observasi peneliti, ketika mengikuti workshop mengenai Kebun Raya Bogor menjadi World

Heritage Site (WHS) dalam HUT Kebun Raya Bogor (2019), saat ini terdapat atraksi wisata heritage yang menjadi prioritas.

Beberapa atraksi wisata heritage tersebut juga merupakan bagian dari heritage trees yang ada dalam UNESCO (2018a) yaitu sebagai berikut :

TABEL 11 DAFTAR ATRAKSI WISATA HERITAGE DI KEBUN RAYA BOGOR

Heritage Building No. Nama Tahun Periode Ket. Direktur 1. Laboratorium 1884 Melchior - Treub Treub 2. Guest House 1914 J. C. - Nusa Indah / Koningsberger The Melchior

51

TABEL 11

DAFTAR ATRAKSI WISATA HERITAGE DI KEBUN RAYA BOGOR (LANJUTAN)

3. Monumen 1814 - Dibuat oleh Lady Raffles Sir Raffles 4. Patung Sapi 1850- J. E. Teijsmann - an 5. Makam 1784 - Sudah ada Belanda sejak sebelum Kebun Raya Bogor dibangun 6. Bekas 1894 Melchior Dibuat oleh Laboratorium Treub J. C. Taksedemi / Koningsber Museum ger Zoologi Heritage Trees No. Nama Tahun Tanam 7. Shorea Leprosula & Ficus Albipila 1817,1886 (Miq.) King (Pohon Jodoh) 8. Ceiba Pentandra (L.) atau Koleksi 1823 Randu Kembar 9. Canarium Decumanum 1922 10. Canarium Indicum dan Canarium 1825 Vulgare (Jalan Kenari) 11. Koompasia Excelsa (Pohon Kayu Raja) 1914 12. Platymitra macrocarpa Boerl 1844 13. Sindora bruggemanii de wit 1841 14. Kleinhovia Hospital L 1823 Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019), UNESCO (2018a), Kebun Raya Bogor menjadi WHS dalam HUT Kebun Raya Bogor (2019)

Berikut penjelasan secara singkat mengenai kegiatan yang dapat dilakukan di 15 atraksi wisata heritage di Kebun Raya

Bogor:

52

1) Laboratorium Treub

Laboratorium bersejarah ini dibangun pada tahun

1844. Nama Treub diambil dari salah satu direktur di

Kebun Raya Bogor pada zaman Pemerintahan Belanda

yang menjabat dari tahun 1880 sampai dengan 1910, Dr.

Melchior Treub. Wisatawan dapat melihat Laboratorium

yang merupakan tempat dimana sekitar 200 ilmuwan yang

melakukan penelitian menemukan beberapa jenis mikroba

penting, hormon pertumbuhan pada tanaman dan saat ini

masih difungsikan sebagai sarana pemeliharaan konservasi

ex-situ. Di dalam Laboratorium Treub, wisatawan juga

dapat melihat beberapa Laboratorium yaitu Laboratorium

molekuler, Laboratorium ekologi anatomi morfologi dan

sitologi, Laboratorium konservasi biji, Laboratorium

ekologi konservasi, serta paranet dan rumah kaca.

GAMBAR 6

LABORATORIUM TREUB DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

53

2) Penginapan Nusa Indah

GAMBAR 7

PENGINAPAN NUSA INDAH DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

Wisatawan dapat melihat bangunan yang dibangun

pada tahun 1914 dan difungsikan sebagai tempat tinggal

Direktur Dr. Melchior Treub yang menjabat pada saat itu.

Bangunan ini juga memiliki arsitektur bergaya eropa yang

masih masih terawat baik hingga saat ini. Sedangkan

untuk nama Nusa Indah diambil dari nama tanaman hias

yang ditanam tepat di depan bangunan ini. Selain itu saat

ini bangunan ini sudah berganti nama menjadi The

Melchior, karena adanya kerjasama dengan pihak ketiga.

3) Monumen Lady Raffles

Wisatawan dapat melakukan kegiatan yaitu melihat

Monumen Lady Raffles, yang merupakan monumen

bersejarah yang didirikan oleh Sir Thomas Stamford

54

Raffles untuk mengenang istrinya, Lady Olivia Mariamme

yang meninggal pada tahun 1814 karena penyakit malaria.

Pada masa pendudukan inggris di Indonesia, Raffles

menjabat sebagai Letnan Gubernur dan tinggal di Istana

Bogor yang didesain menyerupai taman-taman simetris di

Inggris. Selain itu Raffles juga terkenal di Indonesia

sebagai salah satu penemu dari bunga nasional yaitu

padma raksasa sebagai puspa langka (Rafflesia Arnoldi).

GAMBAR 8

MONUMEN LADY RAFFLES DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

4) Patung Sapi

GAMBAR 9

PATUNG SAPI DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

55

Wisatawan dapat melihat salah satu Patung Sapi

atau Lembu Nandi yang merupakan kendaraan yang

dipakai oleh Dewa Syiwa, seperti yang terdapat di candi

Hindu di Jawa Tengah. Patung Sapi ini berasal dari sebuah

kolam kuno di Kotabatu, Ciapus, Bogor yang dipindahkan

oleh dr. Frederich ke Kebun Raya Bogor pada pertengahan

abad ke-19. Pada mulanya patung ini digunakan sebagai

tempat upacara adat.

5) Makam Belanda

GAMBAR 10

MAKAM BELANDA DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

Wisatawan dapat melihat Makam Belanda yang

merupakan kompleks pemakaman yang terdapat sekitar 42

makam dan semuanya merupakan kerabat dari Gubernur

Jenderal yang pada masanya tinggal di Istana Bogor.

Cornelis Potmans (Administrator Toko Obat di Istana

Bogor) merupakan orang Belanda yang pertama kali

dimakamkan disini, yaitu pada tanggal 2 Mei 1784 di

usianya yang ke-42 tahun. Sedangkan Prof. Dr. A. J. G. H.

56

Kostermans seorang botanis keturunan Belanda Indonesia

dan bekerja sebagai peneliti di Herbarium Bogoriense

merupakan orang terakhir yang dimakamkan di sini pada

tahun 1994.

6) Bekas Laboratorium Taksidem

Wisatawan dapat melihat salah satu museum yang

didirikan pada tahun oleh J. C. Koningsberger yaitu ahli

botani berkebangsaan Jerman. Pada mulanya bangunan ini

adalah Laboratorium untuk penelitian hewan penganggu

tanaman pertanian yang bernama Lanbow Zoologisch

Laboratorium. Adapun J. C. Koningsberger

mengumpulkan koleksi-koleksi yang ada di museum

berasal dari indonesia dan beberapa negara di dunia.

GAMBAR 11

MUSEUM ZOOLOGI DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

7) Shorea Leprosula Miq. & Ficus Albipila (Miq.) King

Wisatawan dapat melihat pohon jodoh yang

merupakan pohon berbeda jenis yang ditanam

berdampingan pada tahun 1886. Pohon yang di sebelah

57

kiri merupakan jenis Meranti Tembaga (Shorea Leprosula

Miq.), sedangkan pohon yang berada di sebelah kanan

merupakan jenis Beringin Putih (Ficus Albipila (Miq.)

King). Secara fisik pohon tersebut terlihat mirip maka

banyak masyarakat yang menyebutnya pohon jodoh.

GAMBAR 12

SHOREA LEPROSULA MIQ. & FICUS ALBIPILA (MIQ.) KING DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

8) Ceiba Pentandra (L.)

GAMBAR 13

CEIBA PENTANDRA (L.) DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

58

Pohon Randu atau Kapuk tersebar di daerah Tropis

Amerika hingga Asia Tenggara. Koleksi ini ditanam pada

tahun 1920 dan berasal dari daerah Tropis Amerika.

Koleksi ini memiliki bentuk yang mirip satu sama lain

sehingga disebut juga dengan pohon randu kembar. Ketika

musim kemarau buah yang masak mengeluarkan kapuk

dan terbang ditiup angin sehingga seperti hujan salju di

musim kemarau. Sebagian orang juga memanfaatkan

kapuk tersebut sebagai bahan pengisi bantal atau kasur.

9) Canarium Decumanum

GAMBAR 14

CANARIUM DECUMANUM DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

Canarium Decumanum merupakan pohon kenari

yang memiliki buah paling besar di antara kerabat pohon

kenari lainnya sehingga di daerah asalnya yaitu Maluku

disebut dengan „Kenari Babi‟. Pohon ini ditanam pada

tahun 1922 dan pohon ini memiliki akar paling tinggi

dibandingkan dengan pohon kenari lainnya. Pohon kenari

59

ini berbeda dengan pohon kenari lainnya karena biji dari

kenari babi tidak dapat dimakan dan hanya dapat

dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan seperti

gantungan kunci dan kalung.

10) Canarium Indicum & Canarium Vulgare

Jalan Kenari merupakan jalan yang dipenuhi oleh

Canarium Indicum dan Canarium Vulgare dengan tinggi

yang bisa mencapai 45 meter. Pohon ini ditanam pada

tahun 1825 oleh direktur yang pada saat itu menjabat yaitu

C. L. Blume. Bagi orang Indonesia bagian timur nama

buah kenari sudah tidak asing lagi khususnya Maluku,

karena di hutan-hutan pohon kenari masih banyak

populasinya. Di Bogor pohon kenari banyak di tanam

sebagai pohon pengarah jalan dan pohon peneduh. Di

Bogor juga orang-orang Tionghoa sering menggunakan

sebagai campuran kue.

GAMBAR 15

CANARIUM INDICUM & CANARIUM VULGARE DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

60

11) Koompassia Excelsa

GAMBAR 16

KOOMPASSIA EXCELSA DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

Koompassia Excelsa atau Pohon Kayu Raja

merupakan pohon yang memiliki akar papan berukuran

besar dan tinggi yang meerupakan salah satu ciri pohon

daerah tropis. Akar papan (buttress) dapat tumbuh hingga

mencapai lebih dari 4 meter dari permukaan tanah. Kayu

Raja ini ditanam pada tahun 1914 oleh J. C. Koningberger.

Ketika di habitat asli, pohon ini menjadi tempat

bersarangnya lebah madu sehingga dilindungi. Disini

wisatawan sering melakukan kegiatan berfoto oleh karena

akar pohon yang cukup besar jika dibandingkan dengan

pohon pada umumnya.

12) Platymitra macrocarpa Boerl

Platymitra macrocarpa atau Kalak Kembang

merupakan salah satu koleksi tanaman yang ditanam tahun

1844 pada masa Teysmann yang menjabat sebagai

61

direktur kebun raya. Tanaman ini merupakan tanaman type

specimen dimana, spesimen awal yang digunakan untuk

suatu nama spesies yang kemudian ditetapkan sebagai

nama spesies tersebut. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar

35 meter dan bermanfaat menjadi kayu bangunan yang

memiliki nilai ekonomi karena kelangkaannya.

GAMBAR 17

PLATYMITRA MACROCARPA BOERL DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

13) Sindora Bruggemanii de wit

Sindora Bruggemani merupakan salah satu koleksi

tanaman yang ditanam pada tahun 1841, oleh direktur

yang menjabat yaitu D. F. Van. Slooten. Adapun Tanaman

ini juga merupakan tanaman type specimen dimana,

spesimen awal yang digunakan untuk suatu nama spesies

yang kemudian ditetapkan sebagai nama spesies tersebut.

Tanaman ini bisa mencapai ketinggian 45 meter dan

62

memiliki nilai ekonomi sebagai kayu bangunan dan

kelangkaannya.

GAMBAR 18

SINDORA BRUGGEMANII DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

14) Kleinhovia Hospital L.

GAMBAR 19

KLEINHOVIA HOSPITAL L. DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2019)

Kleinhovia Hospital L. merupakan tanaman yang

diperkirakan ditanam pada tahun 1823, ketika direktur

yang menjabat adalah C. L. Blume. Tanaman ini memiliki

63

tinggi dari 5-20 meter, serta memiliki nama lain yaitu

katimaha. Tanaman ini merupakan pohon tertua yang

masih bertahan di Kebun Raya Bogor. Serta memiliki

kegunaan sebagai tanaman obat, kerajinan tangan, dan

kayu.

Berdasarkan hasil penelitian wawancara dan observasi tersebut diketahui bahwa 15 atraksi wisata heritage (Tabel 12) di atas tersebut terpilih dikarenakan bangunan-bangunan bersejarah dan koleksi-koleksi tanaman tersebut sudah berumur di atas 50 sampai dengan 100 tahun. Untuk bangunan selain umur juga dipengaruhi oleh nilai sejarah, serta bentuk bangunan yang masih terawat dan sama dengan di masa lampau. Dalam hal ini nilai sejarah tersebut, baik dari pengaruh direktur yang menjabat pada saat itu ataupun menjadi tempat bekas penelitian di masa lalu. Kemudian, untuk koleksi tanaman dipengaruhi oleh karena anaknya keunikan dari nilai sejarah, status kelangkaan tanaman dari International Union for Conservation of Nature (IUCN Red List), serta nilai kemanfaatan dan kegunaan tanaman baik untuk nilai ekonomi atau obat-obatan.

Selain itu, berdasarkan pada hasil wawancara, atraksi wisata heritage ini juga sudah dapat memenuhi selera wisatawan ketika berkunjung. Seperti wisatawan domestik biasanya menikmati kegiatan seperti menikmati udara segar dan pemandangan dari

64

tanaman-tanaman unik (sightseeing), dan wisatawan luar negeri

yang menikmati bangunan-bangunan bersejarah serta koleksi

tanaman yang sudah tua dan langka. Namun berdasarkan

pernyataan N1 diketahui bahwa pada saat ini Kebun Raya Bogor

belum memiliki program wisata heritage secara khusus, melainkan

hanya rute perjalanan standar yang digunakan untuk berkeliling.

Sejalan dengan itu, untuk aksesibilitas antar atraksi wisata

heritage juga sudah dinilai baik dengan jalan aspal yang selalu

diperbaharui sehingga dapat memberikan kenyamanan dan

kemudahan bagi wisatawan. Kemudian keamanan yang cukup baik

yang disebabkan oleh lokasi Kebun Raya Bogor yang dekat dengan

Istana Kepresidenan. b. Fasilitas Wisata

Fasilitas Wisata merupakan sarana yang menjadi pendukung

untuk melancarkan pelaksanaan dalam perjalanan wisata.

Kehadiran fasilitas wisata di tempat tujuan wisata, melengkapi

atraksi wisata yang memiliki daya tarik wisata kepada wisatawan.

Menurut Nuriata (2014: 34) menjelaskan bahwa sumber inti dalam

membuat program wisata salah satunya adalah fasilitas wisata yaitu

mencakup transportasi, hotel, restoran, dan fasilitas-fasilitas lain

yang mendukung dalam perjalanan. Berikut pembahasan mengenai

fasilitas wisata di Kebun Raya Bogor :

65

1) Akomodasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh gambaran

bahwa terdapat 2 akomodasi yaitu guest house pinus dan The

Melchior. Untuk guest house pinus diketahui bahwa

merupakan penginapan yang biasanya digunakan untuk tamu-

tamu dinas. Tetapi berdasarkan pada kondisi di lapangan,

diketahui bahwa guest house pinus sudah dalam kondisi yang

tidak terawat, seperti listrik mati dan warna dinding yang

sudah pudar dan berdebu. Serta berdasarkan wawancara, pada

saat ini The Melchior merupakan penginapan yang paling

sering digunakan oleh wisatawan dengan berbagai fasilitas

yang ada serta juga penginapan yang merupakan salah satu

atraksi wisata heritage.

The Melchior atau wisma tamu nusa indah memiliki

kapasitas yang lebih banyak dengan total 13 kamar dengan

fasilitas-fasilitas yang lebih modern seperti hotel pada

umumnya. Untuk harga sendiri disesuaikan dengan tipe kamar

yang tersedia yaitu mulai dari Rp. 650.000,- per kamar per

malam hingga yang paling tinggi Rp. 1.950.000,-. Fasilitas dan

pelayanan yang tersedia lebih modern dengan harga yang

bervariasi karena The Melchior memiliki kerjasama dengan

pihak ketiga yaitu Baio Luxury Collection.

Kemudian untuk akomodasi dalam penelitian, peneliti tidak

mengambil data untuk hotel yang berada di luar Kebun Raya

66

Bogor. Hal ini disebabkan karena The Melchior atau wisma

tamu nusa indah, berdasarkan hasil penelitian sudah cukup

baik bagi wisatawan dan memiliki keunikan yaitu bangunan

bergaya eropa serta rumah peninggalan direktur sebelumnya

yaitu Dr. Melchior Treub.

2) Tempat Makan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tempat makan di

Kebun Raya Bogor, maka terdapat gambaran bahwa tiga

tempat yang tersedia yaitu Grand Garden Caffe, booth, serta

kantin. Namun, untuk booth sendiri hanya buka pada sabtu,

minggu, dan hari libur nasional, serta booth sendiri tidak

memiliki tempat duduk melainkan hanya menjual makanan

saja. Sedangkan untuk kantin sendiri biasanya didominasi oleh

karyawan.

Sejalan dengan itu untuk tempat makan berdasarkan hasil

penelitian, maka Grand Garden Caffe dianggap sebagai tempat

makan yang sesuai bagi wisatawan. Hal ini didukung dengan

lokasi yang strategis, serta memiliki kapasitas sekitar 70 orang

dengan tempat duduk yang terbagi di bagian dalam dan luar.

Kemudian untuk harga dimulai dari Rp. 7.000,- sampai dengan

Rp. 200.000,-, tergantung pada jenis makanan atau minuman

yang dipesan. Kemudian untuk fasilitas dan pelayanan sudah

cukup baik, seperti toilet, wifi, sampai dengan pelayanan

karyawan restoran yang sangat membantu dan ramah.

67

3) Pemandu Wisata

Berdasarkan dengan hasil penelitian mengenai pemandu

wisata bahwa terdapat 6 pemandu wisata yang tersedia di

Kebun Raya Bogor dengan kemampuan bahasa yaitu Bahasa

Inggris, Bahasa Belanda, Bahasa Jepang, dan Bahasa Perancis.

Selain kemampuan berbahasa, pemandu wisata di Kebun

Raya Bogor juga memiliki pengetahuan akan sejarah bangunan

dan tanaman, seperti informasi umum yang ada, sejarah, serta

sampai dengan manfaat dari tanaman-tanaman yang ada.

Kemudian untuk pengalaman yang berhubungan dengan

heritage adalah salah satunya seperti saat wisatawan datang

untuk membandingkan objek yang ada pada masa lampau

dengan keadaan saat ini, pemandu wisata mampu untuk

menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi.

Kemudian pemandu wisata ini juga sudah mendapatkan

pelatihan atau workshop, baik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)

Kota Bogor. Pelatihan yang didapatkan seperti mempelajari

pelayanan terhadap wisatawan, public speaking, ataupun

workshop mengenai informasi-informasi mengenai

perkembangan heritage seperti tanaman ataupun bangunan di

Kebun Raya Bogor.

Sejalan dengan itu melalui hasil penelitian, dapat diketahui

bahwa pemandu wisata yang ada sudah berkompeten dengan

68

pengalaman, pelatihan, serta pelayanan yang diberikan kepada

wisatawan.

4) Kendaraan Wisata

Berdasarkan hasil wawancara mengenai kendaraan wisata

diketahui bahwa ada empat jenis kendaraan yaitu mobil wisata

roda 4, bus wisata, sepeda wisata dan mobil golf. Harga yang

diberikan dimulai dari Rp.15.000,- sampai dengan Rp. 25.000,-

tergantung pada jenis kendaraan dan jumlah kapasitas

penumpang setiap kendaraan.

Sejalan dengan itu, kendaraan yang tersedia dari pengelola

sudah dapat memenuhi keinginan wisatawan secara umum. Hal

ini dipengaruhi dari sistem pelayanan yang ada, dimana

wisatawan dipermudah dengan pemesanan yang dapat

dilakukan dari internet. Kemudian untuk jumlah kendaraan

yang ada juga sudah cukup banyak dengan daya tampung yang

ada dan memiliki jenis yang bervariasi, baik dari sepeda

sampai dengan bus. Namun untuk kegiatan heritage, perlu

adanya kerjasama dengan komunitas penggemar sepeda onthel,

sehingga diharapkan dengan adanya sepeda onthel akan

memberikan suasana ketika jaman dulu kepada wisatawan.

3. Alat Perlengkapan Wisata di Kebun Raya Bogor

Alat perlengkapan wisata merupakan sumber informasi yang dapat

membantu wisatawan ketika dalam melakukan perjalanan wisata.

Berdasarkan Nuriata (2014) menjelaskan bahwa salah satu sumber

69

informasi dalam suatu produk perjalanan wisata adalah alat informasi berupa cetakan seperti brosur, buku panduan, poster, majalah dan lain- lain. Namun penelitian ini akan menggunakan buku panduan wisata, hal ini disebabkan dalam program wisata heritage sendiri membutuhkan penjelasan yang cukup banyak mengenai sejarah singkat yang ada, sehingga buku dianggap cukup untuk menampung data-data tersebut.

Kemudian, berdasarkan pada hasil penelitian maka peneliti mendapatkan gambaran, bahwa pada saat ini untuk mendapatkan buku panduan wisata, wisatawan dapat memintanya secara langsung ke pusat informasi. Informasi-informasi yang yang terdapat di dalam buku tersebut adalah peta Kebun Raya Bogor, nama-nama tempat yang dapat dikunjungi, serta informasi umum seperti sejarah Kebun Raya Bogor dan informasi pemesanan yaitu melewati nomor telepon, e-mail, atau halaman internet.

Sejalan dengan itu melalui hasil penelitian dapat diketahui bahwa buku panduan wisata yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dengan kemudahan untuk memperoleh buku tersebut, informasi- informasi yang tersedia didalamnya, serta ukurannya yang kecil sehingga dapat dibawa dengan mudah oleh wisatawan. Namun perlu adanya untuk memeriksa kembali dalam kesalahan penulisan tanggal atau informasi sejarah yang ada sehingga dapat mengurangi resiko untuk memberikan informasi yang salah terhadap wisatawan.

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Melalui gambaran hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya,

peneliti dapat memberikan kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Distribusi Waktu di Kebun Raya Bogor

Distribusi waktu dibagi menjadi 3 aspek yang meliputi waktu

selama kegiatan tur, menuju atraksi wisata, dan waktu untuk kegiatan

lain (rest) di Kebun Raya Bogor. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa untuk kegiatan tur menghabiskan waktu 10-15 menit

dengan penjelasan interpretasi. Waktu menuju atraksi wisata

menghabiskan waktu sekitar 5-30 menit. Kemudian, waktu istirahat

menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Dalam hal ini dapat disimpulkan

distribusi waktu di Kebun Raya Bogor, dipengaruhi oleh rute perjalanan

yang digunakan, dan rasa keingintahuan wisatawan yang mempengaruhi

lamanya pemanduan yang dilakukan di atraksi wisata heritage.

2. Potensi Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor

Potensi wisata heritage di Kebun Raya Bogor, terbagi menjadi 2

aspek yaitu atraksi wisata heritage dan fasilitas wisata, yaitu untuk

atraksi wisata heritage yang terdapat di Kebun Raya Bogor dari 35

atraksi wisata yang ada menjadi 15 atraksi wisata heritage, dimana

berdasarkan hasil penelitian bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh

70

71

keunikan sejarah, berumur di atas 50-100 tahun serta juga memiliki

pengaruh dalam ilmu pengetahuan di dunia.

Aspek selanjutnya, yaitu fasilitas wisata yang tersedia di Kebun

Raya Bogor sudah cukup baik bagi wisatawan yang akan melakukan

kegiatan heritage. Untuk akomodasi yang digunakan menjadi The

Melchior atau wisma tamu nusa indah, hal ini disebabkan karena fasilitas

Guest House Pinus yang sudah tidak terawat bagi wisatawan. Kemudian

untuk tempat makan yang digunakan yaitu Grand Garden Cafe

disebabkan oleh lokasi yang strategis serta memiliki kapasitas serta

pelayanan yang cukup baik bagi wisatawan.

Selanjutnya untuk pemandu wisata, sudah berkompeten dengan

pengalaman, pelayanan serta pelatihan yang didapatkan bagi wisatawan.

Kemudian untuk kendaraan wisata secara umum sudah dapat memnuhi

kebuuhan wisatawan, namun untuk kegiatan heritage perlu adanya

kerjasama dengan komunitas penggemar sepeda onthel, sehingga

diharapkan dapat memberikan suasana ketika jaman dulu kepada

wisatawan.

3. Alat Perlengkapan Wisata di Kebun Raya Bogor

Alat perlengkapan wisata di Kebun Raya Bogor yaitu mencakup

buku panduan wisata. Dalam hal ini buku panduan wisata yang tersedia

sudah cukup baik, dari isi informasi serta ukuran yang mudah dibawa

oleh wisatawan. Namun perlu adanya untuk memperhatikan kesalahan

pengetikan dalam informasi sejarah seperti tahun.

72

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka peneliti akan memaparkan

rekomendasi kepada pengelola yaitu sebagai berikut:

1. Distribusi Waktu di Kebun Raya Bogor

Perlu adanya kegiatan yang dikemas secara menarik seperti rute

perjalanan, kegiatan, dan pemanduan, sehingga dapat mempengaruhi

lamanya kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

2. Potensi Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor

Perlu adanya untuk melakukan pemeliharaan akan bangunan dan

tanaman, khususnya yang sudah berumur di atas 100 tahun, sehingga

diharapkan dapat terus bertahan dari tahun ke tahun.

3. Alat Perlengkapan Wisata di Kebun Raya Bogor

Perlu adanya untuk memperbaharui seperti penulisan tahun atau

sejarah, karena masih adanya beberapa penulisan yang tidak sesuai atau

salah dalam pengetikan.

Berdasarkan hal yang telah dipaparkan, berikut ini empat program wisata

yang direkomendasikan peneliti:

1. Walk in Trees Tour (WAT)

Walk in Trees Tour (WAT) adalah program wisata half day dengan

kegiatan walking tour dengan mengunjungi serta memberikan edukasi

nilai sejarah serta kegunaan dan manfaat mengenai pohon-pohon

heritage (Heritage Trees) di Kebun Raya Bogor. Jumlah peserta dari

program wisata ini adalah 10 orang dan 1 pemandu, untuk mengurangi

kepadatan selama perjalanan dan agar tetap dalam kondisi yang kondusif.

73

Untuk kegiatan tur ini direkomendasikan untuk dimulai pukul 9 pagi

dengan durasi waktu sekitar 5 jam 30 menit.

GAMBAR 20 RUTE WALK IN TREES (HALF DAY) DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

TABEL 12 WALK IN TREES TOUR (WAT) DI KEBUN RAYA BOGOR

Tempat Kegiatan Durasi Wisatawan berkumpul untuk melakukan Pintu pengarahan dan perkenalan terlebih dahulu Gerbang 1 (briefing) 15 Pembagian Buku Panduan Wisata Penjelasan mengenai sejarah Kebun Raya Bogor Perjalanan dari Pintu Gerbang 1 menuju ke Jalan 5 Kenari Canarium Penjelasan mengenai sejarah Jalan Kenari serta 15

74

Indicum & nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan (kegunaan Canarium dan manfaat) Vulgare atau Jalan Kenari Perjalanan dari Jalan Kenari ke Koompasia 5 Excelsa atau Pohon Kayu Raja Penjelasan mengenai sejarah Pohon Kayu Raja, Koompasia serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan Excelsa atau (kegunaan dan manfaat) 25 Pohon Kayu Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa Raja foto, tepat di depan akar Pohon Kayu Raja yang berukuran 4 meter Perjalanan dari Koompasia Excelsa menuju ke 5 Sindora bruggemanii de wit Sindora Penjelasan mengenai sejarah Sindora bruggemanii de bruggemanii de wit,serta nilai ilmiah dalam ilmu 15 wit pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Sindora bruggemanii de wit 10 menuju ke Ceiba Pentandra (L.) Ceiba Penjelasan mengenai sejarah Ceiba Pentandra Pentandra (L.) (L.) serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 15 atau Koleksi (kegunaan dan manfaat) Randu Kembar Perjalanan dari Ceiba Pentandra (L.) menuju ke 15 Grand Garden Cafe Grand Garden Makan siang 90 Cafe Perjalanan dari Grand Garden Cafe menuju ke 15 Pohon Jodoh Shorea Penjelasan mengenai sejarah Shorea Leprosula Leprosula Miq. Miq. & Ficus Albipila (Miq.) King serta nilai & Ficus Albipila 20 ilmiah dalam ilmu pengetahuan (kegunaan dan (Miq.) King atau manfaat) Pohon Jodoh Perjalanan dari Shorea Leprosula Miq. & Ficus 5 Albipila (Miq.) ke Canarium Decumanum Canarium Penjelasan mengenai sejarah Canarium Decumanum Decumanum serta nilai ilmiah dalam ilmu 15 atau Pohon pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kenari Babi Perjalanan dari Canarium Decumanum ke 5 Kleinhovia Hospital L. Penjelasan mengenai sejarah Kleinhovia Kleinhovia Hospital L.serta nilai ilmiah dalam ilmu 15 Hospital L. pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Kleinhovia Hospital L.ke 5 Platymitra macrocarpa

75

Platymitra Penjelasan mengenai sejarah Platymitra macrocarpa macrocarpa serta nilai ilmiah dalam ilmu 15 atau Kalak pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kembar Perjalanan dari Platymitra macrocarpa ke Pintu Gerbang 1 10

Closing dan pemberian souvenir 10 Total 330 Catatan : *Souvenir yang diberikan berupa dokumentasi yaitu foto polaroid yang menggunakan efek retro sebagai kenang-kenangan terhadap wisatawan * Durasi dalam menit Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

2. Walk in History Tour (WIH)

Walk in History Tour (WIH) adalah program wisata half day

dengan kegiatan walking tour dengan mengunjungi bangunan-

bangunan heritage di Kebun Raya Bogor. Jumlah peserta dari

program wisata ini adalah 10 orang dan 1 pemandu, untuk mengurangi

kepadatan selama perjalanan dan agar tetap dalam kondisi yang

kondusif. Program ini memiliki titik awal dari Pintu Gerbang 2, agar

tidak terjadi penumpukan rombongan saat melewati Pintu Gerbang 1.

Untuk kegiatan tur ini direkomendasikan untuk dimulai pukul 9 pagi

dengan durasi sekitar 3 jam 15 menit.

76

GAMBAR 21 RUTE WALK IN HISTORY (WIH) DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

TABEL 13 WALK IN HISTORY TOUR (WIH) DI KEBUN RAYA BOGOR

Tempat Kegiatan Durasi Wisatawan berkumpul untuk melakukan Pintu pengarahan dan perkenalan terlebih dahulu Gerbang 2 (briefing) 15 Pembagian Buku Panduan Wisata Penjelasan mengenai sejarah Kebun Raya Bogor Perjalanan dari Pintu Gerbang 2 ke Makam 5 Belanda Makam Penjelasan mengenai sejarah Makam Belanda 10 Belanda Perjalanan dari Makam Belanda menuju ke 5 Monumen Lady Raffles Monumen Penjelasan mengenai sejarah Monumen Lady 15 Lady Raffles Raffles Perjalanan dari Monumen Lady Raffles menuju ke 5 Patung Sapi

77

Patung Sapi Penjelasan mengenai sejarah Patung Sapi 10 Perjalanan dari Patung Sapi ke Lab. Treub 5 Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan penjelasan mengenai sejarah dan mengunjungi Lab. Treub beberapa Laboratorium seperti lab. molekuler, 30 lab.ekologi anatomi morfologi dan sitologi, dll

Perjalanan dari Lab. Treub ke Wisma Tamu Nusa 5 Indah Wisma Tamu Penjelasan mengenai Wisma Tamu Nusa Indah Nusa Indah dan sambil beristirahat duduk di bangku tamu 20 atau The yang tersedia di depan. Melchior Perjalanan dari Wisma Tamu Nusa Indah ke 5 Museum Zoologi Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan Museum penjelasan mengenai sejarah dan koleksi-koleksi 30 Zoologi spesies seperti serangga, mamalia, dll di Museum Zoologi Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa Museum foto, di dalam Museum Zoologi dengan latar 15 Zoologi belakang koleksi-koleksi yang ada Perjalanan dari Museum Zoologi ke Pintu 10 Gerbang 1 Closing dan pemberian souvenir 10 Total 195 Catatan : *Souvenir yang diberikan berupa dokumentasi yaitu foto polaroid yang menggunakan efek retro sebagai kenang-kenangan terhadap wisatawan * Durasi dalam menit Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

78

3. Heritage Cycle Tour (HEY TOUR)

Heritage Cycle Tour adalah program wisata one day tour dengan

kegiatan cycling tour dengan menggunakan sepeda onthel untuk

mendapatkan suasana pada jaman dulu. Program ini juga disertai

dengan makan siang di Grand Garden Caffe. Jumlah peserta dari

program wisata ini adalah 5-7 orang dan 1 pemandu, untuk

mengurangi kepadatan selama perjalanan dan agar tetap dalam kondisi

yang kondusif. Untuk kegiatan tur ini direkomendasikan untuk

dimulai dari pukul 8 pagi dengan durasi 8 jam 5 menit.

GAMBAR 22 RUTE HERITAGE CYCLE TOUR (HEY TOUR) DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

79

TABEL 14 HERITAGE CYCLE TOUR (HEY TOUR) DI KEBUN RAYA BOGOR

Tempat Kegiatan Durasi Wisatawan berkumpul untuk melakukan Pintu pengarahan dan perkenalan terlebih dahulu Gerbang 1 (briefing) menggunakan sepeda ontel 15 Pembagian Buku Panduan Wisata Penjelasan mengenai sejarah Kebun Raya Bogor Perjalanan dari Pintu Gerbang 1 ke Patung Sapi 5 Patung Sapi Penjelasan mengenai sejarah Patung Sapi 10 Perjalanan dari Patung Sapi ke Monumen Lady 5 Raffles Monumen Penjelasan mengenai sejarah dibangunnya 15 Lady Raffles Monumen Lady Raffles Perjalanan dari Monumen Lady Raffles ke Makam 5 Belanda Makam Penjelasan mengenai sejarah Makam Belanda 15 Belanda Perjalanan dari Makam Belanda ke Wisma Tamu 5 Nusa Indah atau The Melchior Wisma Tamu Penjelasan mengenai sejarah Wisma Tamu Nusa Nusa Indah Indah yang dulu merupakan tempat tinggal bagi 10 atau The direktur di KRB. Melchior Perjalanan dari Wisma Tamu Nusa Indah atau The 5 Melchior ke Museum Zoologi Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan Museum penjelasan mengenai sejarah dan koleksi-koleksi 30 Zoologi spesies seperti serangga, mamalia, dll di Museum Zoologi Museum Istirahat 10 Zoologi Perjalanan dari Museum Zoologi ke Laboratorium 5 Treub Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan penjelasan mengenai sejarah dan mengunjungi Laboratorium beberapa Laboratorium seperti lab. molekuler, 30 Treub lab.ekologi anatomi morfologi dan sitologi, dll

Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa Laboratorium foto dengan menggunakan sepeda onthel, tepat di 15 Treub depan Laboratorium Treub Perjalanan dari Laboratorium Treub ke Grand 15

80

Garden Cafe Grand Garden Makan siang 105 Cafe Perjalanan dari Grand Garden Cafe ke Ceiba 10 Pentandra (L.) Ceiba Penjelasan mengenai sejarah Ceiba Pentandra (L.) Pentandra (L.) serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 15 atau Koleksi (kegunaan dan manfaat) Randu Kembar Perjalanan dari Ceiba Pentandra (L.) ke Pohon 10 Jodoh Shorea Leprosula Miq. Penjelasan mengenai sejarah Shorea Leprosula & Ficus Miq. & Ficus Albipila (Miq.) King serta nilai 15 Albipila (Miq.) ilmiah dalam ilmu pengetahuan (kegunaan dan atau Pohon manfaat) Jodoh Perjalanan dari Pohon Jodoh ke Pohon Kenari Babi 5

Canarium Penjelasan mengenai sejarah Canarium Decumanum Decumanum serta nilai ilmiah dalam ilmu 10 atau Pohon pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kenari Babi Perjalanan dari Pohon Kenari Babi ke Kleinhovia 15 Hospital L. Penjelasan mengenai sejarah Kleinhovia Hospital Kleinhovia L.serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 10 Hospital L. (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Kleinhovia Hospital L.ke 5 Platymitra macrocarpa Platymitra Penjelasan mengenai sejarah Platymitra macrocarpa macrocarpa serta nilai ilmiah dalam ilmu 10 atau Kalak pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kembar Perjalanan dari Platymitra macrocarpa ke Sindora 5 bruggemanii de wit Sindora Penjelasan mengenai sejarah Sindora bruggemanii bruggemanii de wit,serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 10 de wit (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Sindora bruggemanii de wit ke 5 Pohon Kayu Raja Penjelasan mengenai sejarah Pohon Kayu Raja, Koompasia serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan Excelsa atau (kegunaan dan manfaat) 15 Pohon Kayu Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa Raja foto, tepat di depan akar Pohon Kayu Raja yang

81

berukuran 4 meter Perjalanan dari Pohon Kayu Raja menuju ke Jalan 5 Kenari Canarium Indicum & Penjelasan mengenai sejarah Jalan Kenari serta Canarium nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan (kegunaan 10 Vulgare atau dan manfaat) Jalan Kenari Perjalanan dari Jalan Kenari ke Pintu Gerbang 1 5 Closing dan pemberian souvenir 10 Total 485 Catatan : *Souvenir yang diberikan berupa dokumentasi yaitu foto polaroid yang menggunakan efek retro sebagai kenang-kenangan terhadap wisatawan * Durasi dalam menit Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

4. Explore Heritage

Explore Heritage adalah program wisata 2D1N dengan kegiatan

gabungan dari cycling tour (hari pertama) dan walking tour (hari

kedua).Jumlah peserta dari program wisata ini adalah 7-10 orang dan

1 pemandu, untuk mengurangi kepadatan selama perjalanan dan agar

tetap dalam kondisi yang kondusif. Untuk kegiatan tur ini akan, hari

pertama akan berlangsung dari jam 10 pagi dengan durasi waktu

sekitar 5 jam. Kemudian dilanjutkan dengan hari kedua yang akan

berlangsung jam 8.30 dengan durasi waktu sekitar 5 jam 40 menit.

82

GAMBAR 23 RUTE EXPLORE HERITAGE DI KEBUN RAYA BOGOR

Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

TABEL 15 EXPLORE HERITAGE DI KEBUN RAYA BOGOR

Hari ke 1 Durasi Tempat Kegiatan

Gedung Wisatawan berkumpul di Pintu Gerbang 1 60 Konservasi Workshop mengenai heritage di Kebun Raya Bogor Perjalanan dari Gedung Konservasi ke Grand 10 Garden Cafe, menggunakan mobil wisata roda 4 Grand Garden Makan siang 120 Cafe Perjalanan dari Grand Garden Cafe ke Koleksi 10 Randu Kembar dengan sepeda onthel

83

Ceiba Penjelasan mengenai sejarah Ceiba Pentandra (L.) Pentandra (L.) serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 15 atau Koleksi (kegunaan dan manfaat) Randu Kembar Perjalanan dari Ceiba Pentandra (L.) ke Pohon 10 Jodoh Shorea Leprosula Miq. Penjelasan mengenai sejarah Shorea Leprosula & Ficus Miq. & Ficus Albipila (Miq.) King serta nilai ilmiah 15 Albipila (Miq.) dalam ilmu pengetahuan (kegunaan dan manfaat) atau Pohon Jodoh Perjalanan dari Pohon Jodoh ke Pohon Kenari Babi 5 Canarium Penjelasan mengenai sejarah Canarium Decumanum Decumanum serta nilai ilmiah dalam ilmu 10 atau Pohon pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kenari Babi Perjalanan dari Pohon Kenari Babi ke Kleinhovia 5 Hospital L. Penjelasan mengenai sejarah Kleinhovia Hospital Kleinhovia L.serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 10 Hospital L. (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Kleinhovia Hospital L.ke Platymitra 5 macrocarpa Platymitra Penjelasan mengenai sejarah Platymitra macrocarpa macrocarpa serta nilai ilmiah dalam ilmu 10 atau Kalak pengetahuan (kegunaan dan manfaat) Kembar Perjalanan dari Platymitra macrocarpa ke The 5 Melchior The Melchior Closing day 1 10

Total 300

Hari ke 2 Durasi Tempat Kegiatan Wisma Tamu Nusa Indah atau Sarapan Pagi - The Melchior Perjalanan dari Pintu Gerbang 2 ke Lab. Treub 5 (walking tour) Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan penjelasan mengenai sejarah dan mengunjungi Lab. Treub beberapa Laboratorium seperti lab. molekuler, 30 lab.ekologi anatomi morfologi dan sitologi, dll

84

Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa foto di depan Lab. Treub Perjalanan dari Lab. Treub ke Museum Zoologi 5 Berkeliling untuk melihat serta mendengarkan Museum penjelasan mengenai sejarah dan koleksi-koleksi 30 Zoologi spesies seperti serangga, mamalia, dll di Museum Zoologi Perjalanan dari Museum Zoologi ke Makam 10 Belanda Makam Belanda Penjelasan mengenai sejarah Makam Belanda 10 Perjalanan dari Makam Belanda menuju ke Jalan 5 Kenari Canarium Indicum & Penjelasan mengenai sejarah Jalan Kenari serta Canarium nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan (kegunaan 10 Vulgare atau dan manfaat) Jalan Kenari Perjalanan dari Jalan Kenari ke Monumen Lady 5 Raffles Monumen Lady Penjelasan mengenai sejarah Monumen Lady 15 Raffles Raffles Perjalanan dari Monumen Lady Raffles menuju ke 5 Patung Sapi Patung Sapi Penjelasan mengenai sejarah Patung Sapi 10

Perjalanan dari Patung Sapi ke Pohon Kayu Raya 5 Penjelasan mengenai sejarah Pohon Kayu Raja, Koompasia serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan Excelsa atau (kegunaan dan manfaat) 25 Pohon Kayu Wisatawan melakukan sesi dokumentasi berupa Raja foto, tepat di depan akar Pohon Kayu Raja yang berukuran 4 meter Perjalanan dari Koompasia Excelsa menuju ke 5 Sindora bruggemanii de wit Sindora Penjelasan mengenai sejarah Sindora bruggemanii bruggemanii de de wit,serta nilai ilmiah dalam ilmu pengetahuan 10 wit (kegunaan dan manfaat) Perjalanan dari Sindora bruggemanii de wit 5 menuju ke Grand Garden Caffe Grand Garden Makan Siang dan closing 150 Caffe Total 340

85

Catatan : *Souvenir yang diberikan berupa dokumentasi yaitu foto polaroid yang menggunakan efek retro sebagai kenang-kenangan terhadap wisatawan * Tanaman dapat dibawa pulang oleh wisatawan Sumber : Rekomendasi Peneliti (2019)

DAFTAR PUSTAKA

Ajrina, P. (2016). Pengembangan Jalur Interpretasi Wisata Sejarah Kebun Raya Bogor. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian: Bogor

Andriani, N.N., Hadi, A.P. (2018). Pola Perjalanan Wisatawan Timur Tengah berdasarkan profil wisatawan dan motivasi pola pergerakan di Bandung. Jakarta: Universitas Bunda Mulia

Badan Pusat Statistik Kota Bogor. (2017). Kota Bogor Dalam Angka 2018. Bogor : BPS Kota Bogor

Badan Pusat Statistik. (2018). Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Juni 2018. Diakses 12 Februari 2019, dari file:///C:/Users/Think/Downloads/BRSbrsInd20180801111545.pdfhttps://w ww.bps.go.id/pressrelease/2018/08/01/1474/jumlah-kunjungan-wisman-ke- indonesia-juni-2018-mencapai-1-32-juta-kunjungan.html

Boyd, S.W. & Timothy, D.J. (2001). Developing Partnership: Tools for Interpretation and Management. Tourism Recreation Reserach.

Dallen J, Timothy and Stephen W. Boyd. (2003). Heritage Tourism. Pearson Education Limited

Fay, Betsy. (1992). Essentials of Tour Management. New Jersey: Prentice Hall.

Graham, B., Ashworth, G. J. Dan Tunbridge, J.E. (2000). A Geography of Heritage: Power, Culture and Economy. London: Arnold

Humas Jawa Barat. (2018). Visi dan Misi Pemprov Jawa Barat. Diakses 12 Februari 2019, dari http://humas.jabarprov.go.id/visimisi

Hotimah, Oot., Wirutomo, P. Alikodra, H.S. (2015). Conservation of world heritage botanical garden in an environmentally friendly city. Diakses pada tanggal 14 Maret 2019, dari file:///C:/Users/Think/Documents/1-s2.0- S1878029615002674-main%20(1).pdf

Inskeep, Edward. (1991). Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana

Kesrul, M. (2003). Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata, Jakarta: PT. Grasindo Indonesia

86

87

Muljadi, A.J. (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali

Muljadi, A.J. (2012). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Nuriata. (2014). Paket Wisata, Penyusunan Produk dan Perhitungan Harga. Bandung: Alfabeta

Pitana, I.G. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi

Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI. (2014). Sejarah Kebun Raya Bogor. Diakses 12 Februari 2019, dari http://krbogor.lipi.go.id/id/Sejarah- Kebun-Raya-Bogor.html

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI. (2018). Jumlah Pengunjung KR LIPI 2014-2017. Diakses 9 Maret 2019 dari file:///C:/Users/Think/Downloads/GIiWJPOKM3R4FNLrT0vn_jawarasinov ik%20(2).pdf

Rahim, F. (2012). Pedoman Penyusunan Pola Perjalanan. Jakarta : Dirjen Pengembangan

Kemenpar. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diakses 12 Maret 2019, dari http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/4636_1364- UUTentangKepariwisataannet1.pdf

Kementerian Agria dan Tata Ruang. (2001). KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN. Diakses 13 Mret 2019, dari https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Keputusan- Presiden/keputusan-presiden-nomor-103-tahun-2001-527

Richard, G. (2001a). ‘Cultural tourists or a culture of tourism? The European cultural tourism market’, in Butcher. Tilburg: ATLAS

Sarilestari, Wulan. (2009). Rencana Pelestarian Konsep Garden City Kota Bogor Lama (Buitenzorg), Jawa Barat. [tesis]. Bogor: Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

88

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Senja, A. (2018). Jadi Rujukan Jokowi untuk Penataan Kebun Raya Bogor, Ini Fakta-fakta Tentang Botanical Gardens. Diakses tanggal 20 Juni 2019, dari https://travel.kompas.com/read/2018/03/12/182500127/jadi- rujukan-jokowi-untuk-penataan-kebun-raya-bogor-ini-fakta-fakta-tentang.

Simorangkir, E. (2018). Pariwisata Jadi Andalan Penyumbang Devisa US$ 20 miliar. Diakses 12 Maret 2019, dari https://finance.detik.com/berita- ekonomi-bisnis/d-3844660/pariwisata-jadi-andalan-penyumbang-devisa-us- 20-miliar

Smith, M.K. (2003). Issues in Culltural Tourism Studies. London: Routledge

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta\

UNESCO. (2018b). Kebun Raya Bogor. Diakses 14 Februari 2019, dari https://whc.unesco.org/en/tentativelists/6353/

UNESCO. (2018a). The Criteria of Selection. Diakses 6 Februari 2019, dari https://whc.unesco.org/en/tentativelists/6353/

Utama, I.G.B.R., Mahadewi N.M.E. (2012). Metodologi Penelitian Pariwisata & Perhotelan. Yogyakarta: Andi

Wiendu, N. (2009). The Role of Heritage Tourism in Community Planning and Development. Yogyakarta: UGM

Yoeti, O. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Yoeti, O. (2006). Pariwisata Budaya: Masalah dan solusinya. Jakarta: Pradnya Paramita

89

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK HUBUNGAN MASYARAKAT LIPI DI KEBUN RAYA BOGOR

A. Waktu 1. Bagaimanakah lama waktu yang dibutuhkan antar atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Gerbang Utama 1 ke Pohon Jodoh? b) Gerbang Utama 1 ke Makam Belanda? c) Gerbang Utama 1 ke Jalan Astrid? d) Gerbang Utama 1 ke Tugu Lady Rafless? 2. Bagaimanakah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dalam atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor?

B. Potensi Wisata 3. Bagaimanakah potensi wisata secara umum di Kebun Raya Bogor? 4. Bagaimana keunikan atraksi wisata heritage yang terdapat di Kebun Raya Bogor? 5. Apakah atraksi wisata heritage sudah dapat memenuhi selera wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor? 6. Apa saja kegiatan wisata heritage yang dapat dinikmati oleh wisatawan di Kebun Raya Bogor? 7. Apa saja unsur edukasi wisata heritage yang didapatkan oleh wisatawan di Kebun Raya Bogor? 8. Bagaimanakah aksesibilitas atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Kondisi jalan menuju lokasi wisata? b) Kondisi jalan di lokasi wisata? c) Kenyamanan menuju lokasi wisata? d) Kemudahan mencapai lokasi wisata? e) Keamanan menuju lokasi wisata?

90

9. Bagaimanakah fasilitas wisata di Kebun Raya Bogor? a) Akomodasi - Jenis akomodasi apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah fasilitas dan pelayanan akomodasi yang tersedia di Kebun Raya Bogor? b) Tempat Makan - Jenis tempat makan apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah fasilitas dan pelayanan tempat makan yang tersedia di Kebun Raya Bogor? c) Pemandu Wisata - Berapa jumlah pemandu wisata di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah pelayanan pemandu wisata bagi wisatawan di Kebun Raya Bogor? - Persyaratan apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemandu wisata di Kebun Raya Bogor? d) Kendaraan wisata? (Jenis dan Harga)

C. Alat Perlengkapan Wisata 10. Bagaimanakah alat bantu yang sesuai dengan program wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Buku Panduan Wisata?

91

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMANDU WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

A. Waktu

1. Bagaimanakah lama waktu yang dibutuhkan antar atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Gerbang Utama 1 ke Pohon Jodoh? b) Gerbang Utama 1 ke Makam Belanda? c) Gerbang Utama 1 ke Jalan Astrid? d) Gerbang Utama 1 ke Tugu Lady Rafless? 2. Bagaimanakah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan dalam atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor?

B. Potensi Wisata 3. Bagaimanakah potensi wisata secara umum di Kebun Raya Bogor? 4. Bagaimana keunikan atraksi wisata heritage yang terdapat di Kebun Raya Bogor? 5. Apakah atraksi wisata heritage sudah dapat memenuhi selera wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor? 6. Apa saja kegiatan wisata heritage yang dapat dinikmati oleh wisatawan di Kebun Raya Bogor? 7. Apa saja unsur edukasi wisata heritage yang didapatkan oleh wisatawan di Kebun Raya Bogor? 8. Bagaimanakah aksesibilitas atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Kondisi jalan menuju lokasi wisata? b) Kondisi jalan di lokasi wisata? c) Kenyamanan menuju lokasi wisata? d) Kemudahan mencapai lokasi wisata? e) Keamanan menuju lokasi wisata?

92

9. Bagaimanakah fasilitas wisata di Kebun Raya Bogor? a) Akomodasi - Jenis akomodasi apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah fasilitas dan pelayanan akomodasi yang tersedia di Kebun Raya Bogor? b) Tempat Makan - Jenis tempat makan apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah fasilitas dan pelayanan tempat makan yang tersedia di Kebun Raya Bogor? c) Pemandu Wisata - Berapa jumlah pemandu wisata di Kebun Raya Bogor? - Bagaimanakah pelayanan pemandu wisata bagi wisatawan di Kebun Raya Bogor? - Persyaratan apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemandu di Kebun Raya Bogor? - Pelatihan pemanduan wisata heritage apa saja yang didapatkan di Kebun Raya Bogor? - Pengalaman wisata heritage apa saja yang didapatkan dari wisatawan di Kebun Raya Bogor? - Rute perjalanan apa saja yang sering digunakan untuk wisatawan di Kebun Raya Bogor? d) Kendaraan wisata? (Jenis dan Harga)

C. Alat Perlengkapan Wisata 10. Bagaimanakah alat bantu yang sesuai dengan program wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Buku Panduan Wisata?

93

LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENELITI LIPI DI KEBUN RAYA BOGOR

Potensi Wisata

1. Bagaimanakah potensi wisata secara umum di Kebun Raya Bogor? 2. Bagaimana keunikan atraksi wisata heritage yang terdapat di Kebun Raya Bogor? 3. Apakah atraksi wisata heritage sudah dapat memenuhi selera wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor? 4. Apa saja kegiatan wisata heritage yang dapat dinikmati oleh wisatawan di Kebun Raya Bogor? 5. Apa saja unsur edukasi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? 6. Bagaimanakah aksesibilitas atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? a) Kondisi jalan menuju lokasi wisata? b) Kondisi jalan di lokasi wisata? c) Kenyamanan menuju lokasi wisata? d) Kemudahan mencapai lokasi wisata? e) Keamanan menuju lokasi wisata?

94

LAMPIRAN 4

DAFTAR PERIKSA

1. Distribusi Waktu

Durasi dalam menit Aktifitas menuju Dari Menuju Lama atraksi Total Perjalanan Waktu Kegiatan Istirahat

2. Potensi Wisata

Keterangan :

1= Kurang 3 = Baik 5= Luar Biasa 2= Cukup 4 = Baik Sekali

Nama Atraksi Wisata : Jenis Wisata Heritage: No. Daftar Periksa 1 2 3 4 5 TOTAL Keterangan 1. Keunikan 2. Sesuai selera 3. Santai 4. Edukasi 5. Daya Dukung

Tidak No. Sarana Wisata Tersedia Keterangan Tersedia

1. Pemandu Wisata 2. Tempat Ibadah 3. Kendaraan Wisata

95

96

97

3. Alat Perlengkapan Wisata

Alat Tidak Perlengkapan Tersedia Keterangan Tersedia Program Buku Panduan

Wisata

98

LAMPIRAN 5

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN HUBUNGAN MASYARAKAT LIPI DI KEBUN RAYA BOGOR

Narasumber : Ir. Sugiarti (N1)

Jabatan : Pranata Humas Ahli Madya LIPI

Waktu : 31 Mei 2019

Tempat : Kebun Raya Bogor

Yohana : Selamat siang Bu, perkenalkan nama saya Yohana. Saya dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Hari ini saya mau mewawancari ibu, dengan judul skripsi saya “Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor”. Sebelumnya, ibu bisa memperkenalkan diri dulu bu?

N1 : Iya, selamat siang saya Sugiarti, Humas di Kebun Raya Bogor, sudah bekerja lebih dari 25 tahun dan sekarang jabatannya dipelayanan, jenjangnya pranata humas ahli madiyah.

WAKTU

Yohana : Baik, terimakasih bu. Langsung ke pertanyaan pertama ya bu.Untuk pertanyaan yang pertama itu mengenai waktu bu. Bagaimanakah lama waktu yang dibutuhkan antar atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor? Dalam hal ini mencakup titik poin pertamanya itu dari Gerbang Utama 1. Untuk Gerbang Utama 1 ke Pohon Jodoh itu kira-kira berapa menit biasanya?

N1 : Ini dengan berjalan kaki kan ya?

Yohana : Iya untuk berjalan kaki

N1 : (berpikir) Ini lumayan jauh sih, dari Gerbang Utama ke Pohon Jodoh itu sekitar 30 menit. Kemudian, dari Gerbang Utama ke Makam Belanda itu sekitar 15 menit karena dia relatif lebih dekat. Kemudian, dari Gerbang Utama ke Jalan Astrid kira-kira ini jalan santai ya, sekitar 20 menit. Kemudian, dari Gerbang Utama ke Monumen Lady Raffles ini dekat sekali, satu sampai dengan dua menit.

Yohana : Kalau untuk kegiatan di dalam atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor sendiri, biasanya itu memakan waktu berapa lama bu untuk wisatawan?

99

N1 : (berpikir) yang paket heritage ini kan belum disusun formal ya, yang ada itu baru rute-rute. Ada empat rute sih, itu variasi mulai dari 1 jam sampai 2/3 jam. Jadi rute satu itu yang paling pendek biasanya untuk tamu-tamu yang jadwal rombongannya padat gitu. Jadi, Gerbang Utama rute 1 ke arah Istana Bogor, kemudian Koleksi Bambu, dan Museum Zoologi, Koleksi Amorphophallus, kemudia kembali lagi ke Gerbang, titik temunya di Monumen Lady Raffles gitu.

Yohana : Kalau yang paling lama bu apa perbedaannya dengan yang paling cepat?

N1: Yang lama itu rutenya lebih jauh dari Gerbang Utama, dia ke arah kanan (berpikir), disitu ada koleksi-koleksi tua, ada pohon leci, kelihatan juga sih istana dari kejauhan, kemudian koleksi ada Tanaman Air, Palem, ada Pohon Raja yang diatas 100 tahun, sampai dia Koleksi Anggrek, Herbarium, Taman Sudjanna Kasan, Koleksi Paku-pakuan sampai istirahat di cafe kalau mereka memang ada waktu gitu.

Yohana : Lalu, untuk wisatawannya sendiri artinya mereka jalan kaki ya bu dengan rute-rute itu?

N1 : Iya, umumnya (berpikir) yang konsen dengan wisata heritage ini turis-turis mancanegara terutama Belanda, Jepang, mereka lebih suka. Karena mungkin, dulu pernah ada masa periode dikelola oleh pemerintah Belanda ya, bahkan ada kuburan Belanda juga disini, bangunan-bangunannya berarsitektur Eropa. Dulu Jepang juga, karena dulu pernah kepala Kebun Raya Bogornya dari orang Jepang dan koleksi-koleksinya kan dari negara Jepang kan berbeda ya. (berpikir) daya tarik bagi orang Jepang, tertarik lihat pepohonan yang seperti hutan tropis.

POTENSI WISATA

Yohana : Baik bu, kalau untuk potensi wisata secara umum di Kebun Raya Bogor, menurut Ibu sudah seperti apa bu?

N1: Kebun Raya Bogor (berpikir) meskipun dibawah pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang sebuah lembaga riset tapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai tempat wisata eco-tourism khususnya ya. Memadukan koleksi-koleksi yang ada dengan bangunan-bangunan yang punya nilai heritage. Nah, potensinya bagi Kota Bogor sangat penting karena lokasi yang strategis di tengah Kota Bogor menjadikan landmark nya juga Kota Bogor, keberadaan Kebun Raya ini. Kemudian juga, dikelilingi pemukiman yang padat sehingga masyarakat yang ingin menikmati kerindangan pepohonan, kesejukkan tumbuhan, keasrian tanaman, itu bisa berteduh lah di Kebun Raya merasakan oksigen yang murni, mendengan suara burung yang alami itu, dengan tiket yang relatif terjangkau. Itu sampai saat ini menjadi andalan Kota Bogor dari segi wisata gitu.

100

Yohana : Kalau, untuk keunikan atraksi wisata heritage sendiri bisa disebutkan tidak bu seperti apa saja?

N1: Jadi, saat ini kita sudah masuk ke dalam nominasi tentative list UNESCO World Heritage Site dari segi terutama cultural / budaya, nilai-nilai koleksi juga kita punya ratusan pepohonan yang berada di atas 50 dan 100 tahun. Kemudian ada bangunan-bangunan bersejarah yang di atas 100 tahun ya yang memiliki nilai scientific, tidak cuman untuk Bogor, Indonesia, tetapi juga dunia. Beberapa Laboratorium, seperti Laboratorium Treub, itu dulu pernah dimanfaatkan lebih dari 200 ilmuwan untuk melakukan penelitian horticulture di Kebun Raya Bogor itu juga. Sekarang juga sudah mulai dimanfaatkan lagi oleh peneliti Kebun Raya diaktifkan kembali dan itu selain untuk fasilitas riset juga dijadikan cerita menarik bagi turis-turis yang ingin mengetahui bangunan-bangunan dan perannya Kebun Raya dimasa lampau.

Yohana : Baik bu, kalau untuk atraksi wisata heritage itu sendiri sudah dapat memenuhi selera wisatawan belum bu, selama mungkin ibu mengajak mereka berkeliling gitu bu?

N1 : Masih belum ada (berpikir) apa ya, rutenya sih sudah ada beberapa tetapi belum ada paket khusus, yang ada sekarang masih informasi standar lah dan tergantung keaktifan pengunjungnya ya, eh pemandu. Kalau pemandunya, dia menarik bercerita itu bisa betah turis, mengembangkan ceritanya gitu kan. Tapi untuk pemandu-pemandu yang kurang bisa menceritakan secara atraktif, mungkin belum terlalu menarik gitu kan. Jadi kedepannya perlu dikemas pesan-pesan yang lebih menarik, misalnya brosur khusus, atau guide book khusus, atau sign net khusus, atau mereka boleh masuk ke bangunan-bangunan bersejarah itu sekedar lihat-lihat peninggalan-peninggalan peralatan kuno yang ada untuk bisa melihat langsung sehingga bisa membayangkan masa lampau gitu kan, sepertinya kedepannya harus dikemas lebih menarik.

Yohana : Selanjutnya bu, untuk kegiatan wisata heritage yang ada di Kebun Raya Bogor, biasanya wisatawan melakukan apa saja bu?

N1: Ya mereka mendokumentasikan, mendokumentasikannya, kemudian juga bagi wisatawan-wisatwan yang menarik khusus untuk melihat objek itu mereka biasanya menyiapkan dari awal catatan itu, misalnya ingin tahu kelapa sawit, kelapa sawit kan masuk ke Indonesia dan berkembang di Asia Tenggara lewat Kebun Raya, berasal dari Afrika. Nah itu, ada wisatawan khusus menelusuri itu dengan membawa catatan-catatan referensi sebelumnya gitu kan. Tapi bagi wisatawan umum, ya mereka relatif seperti pengunjung biasa sih. Hanya mungkin untuk wisatawan dari Belanda, disini ada kuburan Belanda khusus, mereka biasanya ada ikatan batin pernah kerabatnya yang pernah dimakam disini atau ilmuwan yang dulu kerabat pernah menjadi ilmuwan di Kebun Raya semacam

101

nostagia dan mereka juga ada yang semacam nostagia minum teh di wisma tamu gitu kan ya begitu.

Yohana : Kalau untuk pemandu itu biasanya, memberikan unsur-unsur edukasinya itu, apa saja sih bu?

N1: (berpikir) Ya lebih banyak ke informasi sih, informasi sejarah Kebun Raya bagaimana perannya di masa lampau. Kemudian juga, kisah sukses di masa lampau itu coba di terus di kembangkan di saat ini. Dimana Kebun Raya Bogor kan sekarang semacam koordinator Kebun Raya yang ada di Indonesia, ada lebih ada 34, baik yang dikelola LIPI, 5 Kebun Raya maupun yang dikelola pemerintah daerah dan universitas begitu.

Yohana : Kalau selanjutnya bu, (membuka lembar kertas berikutnya) untuk aksesbilitas ya bu untuk kondisi jalan sendiri, baik menuju baik yang ada di dalam lokasi wisatanya itu menurut ibu bagaimana bu? Apakah sudah baik?

N1 : (berpikir) relatif berada di tengah Kota Bogor, bisa ya mulai dari roda dua sampai roda enam bis. Apalagi sekrang Kebun Raya Bogor bersebelahan dengan Istana Kepresidenan yang Pak Jokowi tinggal disana, setiap hari lewat Kebun Raya jadi sangat terjamin kualitas jalannya. Selain menggunakan kendaraan juga, ada yang menggunakan kereta api, kendaraan umum atau kendaraan pribadi begitu. Kemudian di dalamnya sendiri, memang relatif lebih sempit dibandingkan 5 Kebun Raya lain yang ada di bawah LIPI dan relatif pengunjungnya padat sehingga untuk liburan hari minggu atau tanggal merah kalender itu mobil tidak bisa masuk. Sehingga, di dalamnya kita menyediakan mobil wisata baik yang kecil sampai 10 orang maupun yang bisa sampai 30 orang. Selain yang ingin berjalan kaki ya, juga ada sepeda yang bisa keliling di area Kebun Raya sepertinya begitu sih.

Yohana : Kalau untuk keamanannya sendiri bu, apakah di dalam itu banyak security yang jagakah atau bagaimana?

N1 : (berpikir) Iya, keamanan sendiri kita ada dua aspek ya. Keamanan pengunjung maupun keamanan koleksi supaya tidak ada yang dicuri juga begitu. Nah untuk keamanan pengunjung karena Kebun Raya banyak pohonan tua jadi rawan tumbang. Kalau gak hari-hari cuaca tidak bersahabat biasanya diumumkan pengunjung tidak boleh masuk atau jangan berteduh di bawah pohon yang ada tanda-tanda khusus, pepohonan yang rawan dahannya patah. Selain itu juga petugas security yang stand by di setiap pintu, juga ada yang mobile dan setiap pintu ada cctv nya begitu.

Yohana : Selanjutnya bu, bagi fasilitas wisata di Kebun Raya Bogor untuk akomodasi atau penginapan di Kebun Raya Bogor sendiri ada jenis akomodasi apa bu yang tersedia?

102

N1: Wisma tamu kita ada meskipun enggak banyak ya, lebih ke peneliti-peneliti tamu kemudian baru juga dikelola oleh pihak ketiga ada hotel The Melchior, itu bisa mengakomodir pengunjung yang ingin menginap atau menyelenggarakan acara kebun di dalam Kebun Raya Bogor. Selain itu, juga ada restoran.

Yohana : Selanjutnya bu, untuk yang akomodasi itu bu bisa untuk wisatawan kah atau hanya untuk tamu-tamu tertentu?

N1: Kita ada tamu dinas, kita ada guest house untuk internal kemudian untuk The Melchior hotel itu bisa untuk pengunjung maupun wisatawan umum.

Yohana : Itu biasanya bisa mencakup berapa jumlah wisatawan?

N1: Itu memanfaatlan guest house atau rumah direktur kebun raya jaman dulu, desainnya masih kuno jadi kita memanfaatkan bangunan yang ada tidak banyak sih sekitar 8 kamar utama sih. Tapi memungkinkan untuk melakukan pesta kebun atau wedding party karena ada halaman luas di depan maupun di tengah wisma tamu itu.

Yohana : Untuk harganya sendiri, kira-kira berapa bu atau cara memesannya itu bagaimana pelayanannya bu?

N1: Bisa melewati website kami atau langsung ke, biasanya survei lokasi dulu, survei tempat kalau sudah cocok bisa langsung diresepsionisnya disana.

Yohana : Selanjutnya bu, untuk jenis tempat makan yang tersedia di Kebun Raya Bogor itu seperti apa bu?

N1: Ada restoran ada kafe yang lebih terbatas juga kalau hari minggu ada semacam booth-booth makanan tersebar di area kebun. Kalau yang restoran cukup representatif karena berapa kali presiden kita menerima tamu negara, dengan presiden Amerika waktu itu untuk bincang minum teh atau makan malam atau makan siang di kafe, Grand Garden Caffe namanya.

Yohana : Itu bisa untuk umum juga ya bu?

N1 : Bisa, kecuali ada reservasi tamu negara itu biasanya ditutup untuk umum.

Yohana : Untuk range harganya itu kira-kira dari yang paling rendah atau sampai tingginya kira-kira berapa bu?

N1 : Persisnya nanti bisa lihat langsung disana ya, cuma terjangkau sih dari cuma sekedar minum teh, minum kopi, minum jus, sampai menu lengkap itu ada disana dan tidak dibatasi waktu ya jadi bersantai seharian.

103

Yohana : Kalau untuk pelayanannya sendiri bu (berpikir) untuk bisa makan di restoran atau cafe tersebut kita datang langsung kah atau harus lewat reservasi juga?

N1 : Kalau sifatnya insidentil selama itu tempatnya masih tersedia bisa datang langsung tapi kalau kita mau mengadakan semacam garden party atau itu biasanya reservasi ya untuk jumlah yang lebih banyak di atas 50 orang biasanya reservasi dulu, pilih menu lalu untuk kemudian kebutuhan apa saja, biasanya mereka harus ada alat pengeras apa yang harus disediakan oleh pihak cafe. Tapi kalau sekedar dadakan itu bisa kapan saja sampai malam.

Yohana : Baik selanjutnya bu, mengenai pemandu wisata. Untuk jumlahnya sendiri pemandu wisata yang ada di Kebun Raya Bogor sendiri ada berapa kira- kira bu?

N1 : Waktu itu Yuri bilang ada berapa ya empat orang atau lima ya?

Yohana : Enam orang bu.

N1 : Iya, ada enam orang ya. Ada yang pegawai negeri sipil, ada yang sifatnya honorer gitu.

Yohana : Kalau untuk pelayanan pemandu wisata di Kebun Raya Bogor ini harus langsung ke bagian pusat informasi atau bagaimana bu?

N1 : Iya begitu datang, ada yang reservasi sebelumnya ada yang bisa langsung. Jadi setiap saat kita ada piket ya, piket dan (berpikir) dan kalau kebetulan kosong ya bisa langsung dipandu oleh, tinggal misal mau yang bahasa apa, Bahasa Belanda, atau Jerman, atau Jepang, atau Perancis gitu.

Yohana : Biasanya itu terkena biaya gak bu atau enggak?

N1 : Ada. Ada biaya tambahan unuk guide/ pemanduan ya dan itu ditentukan oleh negara dan distor ke pemerintah ya.

Yohana: Biasanya untuk menjadi pemandu di Kebun Raya Bogor itu dari pengelola Kebun Raya Bogor ada persyaratan khusus gak sih bu?

N1: Iya tentunya, karena untuk jadi pemandu kebun raya selain menguasai bahasa tadi ya, inggris sudah pasti ya, terutama wisatawan wancanegara yang banyak ke kebun raya itu kan, Belanda, Jepang, Perancis, Jerman, itu menguasai itu. Kemudian juga harus paham, tau tanaman, jika mereka menanyakan jenis tanaman yang mereka lalui itu dia harus bisa gitu.

Yohana : Kalau untuk toilet bu di Kebun Raya Bogor sendiri ada dimana saja bu?

N1 : Ada tersebar, di setiap gerbang ada, di kebun total semua ada 18 titik.

104

Yohana : Oke, kalau untuk tempat ibadah disini ada dua, ada mesjid di bawah ada, ada mushola di sebelah Gedung Konservasi dan satu lagi mushola itu ada di belakang Grand Garden Caffe.

Yohana : Jadi total ada tiga ya bu?

N1: Ada tiga

Yohana : kalau untuk yang di bawah tadi maksudnya dimana bu?

N1 : Yang mana yang mesjid?

Yohana : Iya

N1 : Mesjid di sebelah lapangan astrid itu ada mesjid besar, bahkan ada dua mesjid lama yang di depan kemudian mesjid yang relatif waktu itu tahun 80-an, kapasitas banyak juga sih resepsi akad nikah disana itu mesjid. Kalau mushola yang sifatnya lebih kecil ada di Gedung Konservasi, ada yang di belakang ya Grand Garden Caffe.

Yohana : Kalau untuk area parkirnya sendiri bagaimana bu?

N1 : Kantong parkir kita ada dua ya, tiga sih, di Kantor Pengelola, di sebelah Istana Bogor, kemudian di belakang Gedung Konservasi. Kemudian di Gerbang Pasar Bogor tapi untuk motor khusus, kemudian di Pintu 4 ada di sekitar Lapangan Astrid gitu.

Yohana : Kalau untuk busnya sendiri sudah bisa parkir di dalam belum bu?

N1 : Bis yang kecil roda 4 bisa di depan Gedung Konservasi, tapi yang bis besar di luar kebun raya

Yohana : Oh jadi biasanya wisatawan itu didrop ya bu?

N1: Didrop saja

Yohana : Kalau untuk selanjutnya itu alat perlengkapan wisata ya bu, untuk di Kebun Raya sendiri untuk brosur itu bisa didapatkan dimana bu?

N1 : Ada di Gerbang Pasar Bogor, di Visitor Centre.

ALAT PERLENGKAPAN WISATA

Yohana : Kalau untuk buku panduan wisatanya sendiri di dalamnya terdapat apa saja bu?

N1 : Macam-macam, mulai dari informasi peta, peta lokasi, kemudian fasilitas- fasilitas jika ingin melakukan kunjungan.

105

Yohana : Kalau selanjutnya, untuk kendaraan wisata bu, untuk kendaraan wisata yang tersedia di Kebun Raya Bogor ini ada jenisnya apa saja sih bu?

N1 : Ada yang kecil ya roda 4 sampai 6 orang. Ada juga yang bis itu di atas itusampai 25 orang.

Yohana : Kalau untuk sepeda ada bu?

N1 : Sepeda iya, sepeda juga termasuk dikelola oleh koperasi

Yohana : Untuk harganya bu?

N1: Itu harganya ada di website Kebun Raya, kalau gak salah sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000 gitu sih

Yohana : Artinya pemesanannya itu lewat internet?

N1: bisa datang langsung juga sih, kalau misalkan wisatawan lokal, ada mobil wisata, mereka datang bisa langsung ngantri, langsung bayar di tempat ke mereka.

Yohana : Baik, paling itu dulu ya bu wawancaranya, terima kasih ya bu

N1 : Iya, sama-sama.

106

LAMPIRAN 6

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PEMANDU WISATA DI KEBUN RAYA BOGOR

Narasumber : Bapak Kapat Yuriawan (N2)

Jabatan : Pemandu Wisata

Waktu : 21 Mei 2019

Tempat : Kebun Raya Bogor

WAKTU

Yohana : Baik, Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Yohana Petrin. Saya dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Jadi hari ini saya akan mewawancari bapak mengenai, judul skripsi saya yaitu tentang “Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor”. Untuk pertanyaan-pertanyaannya itu sesuai dengan pedoman wawancara pak yaitu untuk pertama mengenai waktu. Menurut bapak, bagaimanakah lama waktu yang dibutuhkan antar atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor sendiri? Untuk yang pertama itu, Gerbang Utama 1 ke Pohon Jodoh

N2 : Untuk waktu ya, jadi ini hanya kita jalan kesana atau sambil jalan menerangkan hal yang lain?

Yohana : Bisa sambil menjelaskan saja pak

N2 : Asumsinya kita jalan ya, bukan naik mobil keliling atau motor ya. Kalau jalan dari Gerbang Utama 1 ke Pohon Jodoh, kalau kita langsung jalan saja itu kurang lebih 20 menit ya, 20 sampai 30 menit ya. Tapi kalau dengan menerangkan, point of interest yang lain misalkan kita melewati Monumen Raffles, kemudian kita melewati tanaman yang lain mungkin bisa sampai 1 jam kesana.

Yohana : Kalau untuk jaraknya pak?

N2 : Kalau untuk jaraknya kurang lebih 1 sampai 2 km ya.

Yohana : Kalau dari Gerbang Utama 1 ke Makam Belanda itu kira-kira berapa pak?

N2 : Kalau Makam Belanda, kalau kita langsung kesana mungkin cukup 10 sampai 15 menit.

107

Yohana : Jaraknya sekitar?

N2 : Jaraknya sekitar hanya kurang sampai 1 km.

Yohana : Kalau untuk ke Jalan Astridnya pak dari Gerbang Utama 1?

N2 : Yang Jalan Astrid ya, nah itu mungkin lebih dekat dari Sudjanna Kasan mungkin bisa sekitar 20 menitan.

Yohana : Dengan jarak berapa pak kira-kira?

N2 : Jaraknya mungkin sekitar 1 setengah km

Yohana : Masih dekat ya, kalau Gerbang Utama 1 ke Tugu Lady Raffles?

N2 : Dekat sekali itu mungkin cukup 5 menit sudah sampai, jaraknya sekitar 300 meter.

Yohana : Artinya paling jauh itu sekitar 30 menit ya pak dan yang paling dekat 5 menit ya pak?

N2 : Iya betul

Yohana : Kalau biasanya kegiatan di Kebun Raya Bogor ini bisa memakan berapa lama waktu pak?

N2 : Tergantung temanya ya, kalau dia wisatawan asing karena dia dibatasi waktu mungkin hanya 1 sampai 1 setengah jam. Tapi ada wisatawan private itu yang sendiri, yang bebas, mungkin antara ya 2 sampai 3 jam gitu ya.

Yohana : Kalau yang private itu maksudnya gimana pak?

N2 : Dia bebas, misalkan ada tamu dari Jepang, ingin berkunjung ke Kebun Raya Bogor, dia ingin melihat point of interest di Kebun Raya Bogor, dia bebas tidak terbatas waktu. Mungkin datang jam 9, lalu istirahat jam 11, kan itu sudah 3 jam. Nah itu baru kita sesuaikan dengan alokasi waktunya, jadi 3 jam itu kemana saja, jadi pemandu sudah harus berpikiran sampai kesitu.

POTENSI WISATA

Yohana : Oke pak, kalau begitu saya lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Bagaimanakah potensi wisatawan secara umum pak di Kebun Raya Bogor?

N2 : Jadi ya, potensi wisatanya bagus ya. Kebun Raya Bogor kan kebun raya tertua di Asia Tenggara, kemudian namanya pun di luar negeri khususnya di Belanda sudah sangat terkenal. Kemudian untuk wisatawan lokal sendiri, Kebun Raya Bogor, pertama dari segi aksesbilitas sudah sangat dekat dan gampang dijangkau dengan terminal lalu stasiun. Kemudian berada di tengah kota,

108

kemudian dari segi tiket masih relatif lebih murah, jadi gak terlalu mahal dan juga dari sisi apa (berpikir) isinya sendiri pun, Kebun Raya Bogor memiliki nilai historis dan nilai tanaman yang langka dan landscape-landscape yang bagus- bagus, jadi atraksi wisatanya masih sangat bagus-bagus gitu.

Yohana : Jadi, kalau menurut bapak selain heritage pak, potensi wisata heritage di Kebun Raya Bogor itu ada apalagi sih pak?

N2 : Oh itu bedanya kita dengan objek wisata yang lain kan sebenarnya di edu- tour ya. Jadi pengunjung yang disitu tidak semata-mata menikmati keindahan landscape kebun raya, keindahan taman, kemudian oksigennya yang bagus tetapi mereka juga mendapatkan pengetahuan tentang koleksi tanaman langka yang ada disini, karena disetiap pohon yang langka itu kita kasih papan interpretasi jadi wisatawan bisa sambil belajar. Karena setiap pohonnya itu kita kasih nama latinnya apa, familinya apa, nah itu kan salah satu bentuk pembelajaran yang formil juga gitu kan.

Yohana : Kalau menurut bapak, bagaimana keunikan wisata heritage yang ada di Kebun Raya Bogor?

N2 : keunikannya mungkin dari segi historisnya ya, dari beberapa bangunan atau tanaman di Kebun Raya Bogor itu sangat penting sekali karena berhubungan dengan perkembangan pertanian, ilmu pengetahuan, instansi intitusi ilmiah di Indonesia nah itu tidak bisa kita temui ditempat yang lain, karena (bunyi dering handphone) Kebun Raya Bogor ini sebelumnya cikal bakalnya institusi-institusi ilmiah di Indonesia gitu.

Yohana : Menurut bapak itu atrasksi wisata apa yang unik di Kebun Raya Bogor pak, mungkin bisa disebutkan?

N2 : Yang pertama, dari bangunan kita ada Laboratorium Treub ya yaitu Laboratorium pertama kali di Indonesia dalam bidang tumbuhan tropis. Bahkan dulu sempat menjadi salah satu central Laboratorium untuk diteliti bagi para peneliti di dunia, khususnya untuk tanaman tropis disitu. Jadi banyak sekali ratusan peneliti dari luar negeri yang dulu belajar tentang tumbuhan tropis di tempat itu. Kemudian juga dari tanaman mungkin, banyak sekali ya dulu tanaman-tanaman yang diperkenalkan oleh Belanda ke Indonesia itu melalui Kebun Raya ini. Seperti Pohon Kelapa Sawit bahkan sampai ke singkong, ubi jalar, pohon flamboyan, pohon karet ya. Jadi kurang lebih banyak sekali lah tanaman-tanaman yang berpotensi yang diperkenalkan Belanda pada waktu itu.

Yohana : Untuk selanjutnya pak, apakah atraksi wisata heritage yang ada di Kebun Raya Bogor ini sudah memenuhi selera wisatawan, kalau menurut bapak, baik yang mancanegara ataupun yang domestik? Apakah mungkin masih ada yang kurangkah atau sudah cukup memenuhi?

109

N2 : Iya sebetulnya ya, ini kan berbicara masalah selera ya atau segmentasi ya. Kalau segmentasinya, masyarakat umum ya untuk setiap kalangan itu mungkin mereka tidak tahu ya. Jadi mereka kan kesini hanya menikmati udara segar, landscape yang bagus, tetapi kalau segmentasinya ke wisatawan khusus atau wisatawan luar negeri, ya mereka sangat memahami itu ya, sangat memahami terhadap bangunan-bangunan sejarah, koleksi-koleksi tanaman yang sudah tua dan langka gitu ya. Mungkin bagi masyarakat kitra pada umumnya, ya mereka pada umumnya, hanya taunya oh ini Cuma pohon-pohon besar, bangunan- bangunan tua gitu ya.

Yohana : Biasanya, wisatawan mancanegara itu biasanya negara apa saja sih pak?

N2 : Iya bisa dikatakan sekitar 50% sampai dengan 60% itu dari Belanda, karena ini kan benda warisan nenek moyang mereka, lalu selain Belanda itu Belgia, Jerman ya.

Yohana : terus biasanya pak kegiatan-kegiatan yang biasanya wisatawan mancanegara atau domestik lakukan disini biasanya apa saja pak?

N2: Ya berkunjung biasa ya, berkunjung dengan pemandu, kemudian melihat koleksi-koleksi tua, koleksi tanaman yang langka, kemudian bangunan-bangunan bersejarah ya seperti begitu saja

Yohana : Kalau penelitian gitu ada pak?

N2: Penelitian mungkin ada saja ya, ada tamu juga ya ingin melihat tanaman- tanaman yang asli dari dulu yang ditanami oleh Belanda sampai sekarang masih ada. Kemudian dia ingin melihat lab-lab yang dulu masih ada tidak seperti itu. Jadi, ada tapi jarang.

Yohana : Kalau, untuk unsur-unsur edukasi yang berhubungan dengan wisata heritage, menurut bapak itu ada apa saja sih pak? Yang bisa mengedukasi wisatawan?

N2 : (berpikir) Ya itu tadi lagi ya yang berhubungan dengan Laboratorium, kemudian museum. Kalau Laboratorium itu kan mengenai tempat penelitian pertama kali di Indonesia ya, itu sempat ditemukan hormon yang penting bagi tumbuhan begotu. Kemudian kalau Museum Zoologi itu ada kerangka-kerangka binatang yang sudah langka dan masih bisa kita lihat disana. Jadi untuk mengedukasi khususnya pelajar ya, ternyata di Indonesia itu memiliki keanekaragaman hewan yang sekarang sudah hampir punah ya. Kemudian juga apa ya (berpikir), tanaman-tanaman pepohonan yang masih asli dan masih ditanam sampai saat ini.

Yohana : Biasanya, untuk para pelajar itu dia kegiatan ngapain saja pak?

110

N2 : Yang pelajar, tentunya dengan paket pemandu ya tentunya dalam hal ini ya mereka kita kasih edukasi tentang tanaman koleksi disini. Misalkan kalau dari SMP, itu mereka belajar membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil, tumbuhan terbuka dan tertutup ya. Kemudian kalau SD ya, melihat koleksi tanaman yang unik-unik ya, seperti pohon tarzan, bunga bangkai ya. Nanti kalau untuk SMA lebih ke morfologi ya, jadi misalkan ciri famili fabaceae atau polong-polongan seperti apa gitu

Yohana : Selanjutnya pak yang ingin saya tanyakan itu mengenai aksesibilitas pak di Kebun Raya Bogor? Kalau menurut bapak antar atraksi wisata heritage untuk kondisi jalannya bagaimana pak?

N2 : Ya kalau dari fisik aksesibilitasnya (berpikir) bagus ya, mudah ya, kalau dari segi fisik ya sudah diaspal dan beton gitu ya.

Yohana : Kalau malam sudah ada lampunya pak?

N2 : Kalau malam, enggak ya karena kita kan tempat konservasi tumbuhan, jadi tidak banyak hanya titik-titik tertentu, di perempatan yang ada lampunya. Kalau di dalam enggak ada, karena takut sinar lampu itu kan menganggu tanaman disini, bisa membuat layu nanti mati.

Yohana : Kalau di dalamnya itu juga ada pengamanan gitu tidak pak, seperti satpam yang bertugas?

N2 : Ada. Kita kan ada tiga grup ya, dari tida grup itu masing-masing isinya ada 10 orang. Jadi mereka bergantian yang masuk pagi sampai dengan sore, kemudian diganti lagi dari sore sampai pagi lagi, jadi mereka gantian.

Yohana : Kalau selanjutnya ini mengenai fasilitas pak, untuk akomodasi ada akomodasi apa yang tersedia di Kebun Raya Bogor?

N2 : Akomodasi kita ada penginapan ya, ada Guest House, kemudian yang terbaru juga kita ada yang kerjasama dengan pihak ketiga yang semacam hotel itu ya, Hotel Melchior. Dan kalau Guest House itu juga biasanya untuk tamu-tamu dari daerah atau luar negeri tapi untuk sekarang sudah disewakan untuk orang umum juga.

Yohana : Kalau untuk Guest House nya itu cara memesannya seperti apa pak, pelayanannya?

N2 : Kalau sekarang itu, kita sudah ada di internet ya dan kita juga ada tempat yang bernama Visitor Center, jadi semuanya bisa kesana nanti, tetapi yang online juga bisa.

Yohana : Itu kira-kira kapasitas jumlahnya berapa pak?

111

N2 : Kalau guest house enggak terlalu banyak ya, hanya bangunan Belanda gitu ya, mungkin hanya bisa cukup menampung 20 sampai 30 orang. Tidak sebanyak seperti di hotel gitu.

Yohana : Selanjutnya, untuk tempat makan pak, kalau di Kebun Raya Bogor yang tersedia jenis restoran apa pak?

N2: Kita ada restoran yang segmennya menengah ke atas, ada Grand Garden Caffe, tetapi itu juga ada kerjasama dengan pihak ketiga ya. Kemudian, kita juga ada beberapa kantin itu dikelola oleh karyawan koperasi kebun raya, ada resto seperti food truck yang jual di bis gitu ya. Jadi untuk segmen menengah ke bawah itu ada kantin, resto. Tapi kalau untuk menengah ke atas itu ada caffe gitu ya.

Yohana : Kalau untuk tempat makannya itu pak, kira-kira buka dari jam berapa sampai dengan jam berapa?

N2 : Untuk yang kantin tadi, bukanya mengikuti jam kerja karyawan. Jadi dari jam 8 sampai dengan 4 sore. Tapi kalau yang caffe ini, dari pagi sampai malam, sampai dengan jam 11 malam

Yohana : Untuk posisinya itu ada di luar atau di dalam pak dan terbuka untuk umum tidak pak?

N2 : Semuanya ada di dalam dan untuk umum kalau masih pagi, kalau kesana harus bayar tiket kebun raya karena berada di dalam, tapi kalau malam bisa langsung kesana lewat Pintu Gerbang 3.

Yohana : Baik pak, selanjutnya mengenai pemandu wisata pak. Untuk jumlah pemandu wisata di Kebun Raya Bogor ada berapa pak?

N2 : jumlahnya ada 6 pemandu, 3 orang PNS ya, yang 3 orang lagi honorer.

Yohana : Kalau untuk pelayanannya sendiri pak terbagi dari berapa bahasa?

N2 : Untuk bahasa kita, ada bahasa inggris, kemudian bahasa belanda, jepang dan jerman.

Yohana : Kalau cara agar wisatawan dapat menggunakan jasa pemandu itu bagaimana pak?

N2 : Ya itu bisa datang langsung ke pusat informasi atau visitor center, atau bisa via online ya masuk ke website kami kemudian disitu nanti ada petunjuknya untuk melakukan pemanduan di Kebun Raya Bogor gitu.

Yohana : Untuk persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi pemandu di Kebun Raya Bogor itu bagaimana pak?

112

N2 : Untuk persyaratannya dari kita mungkin, pendidikan SMA ke atas ya, kemudian dari sekolah pariwisata kita prioritaskan. Kemudian, minimal harus berbahasa inggris aktif ya dan lebih baik lagi bisa bahasa asing ya. Kemudian, sehat secara fisik ya dan berpenampilan menarik.

Yohana : Untuk pelatihan pemanduan wisatanya sendiri, apa saja yang sudah didapatkan pak?

N2 : Kalau untuk pelatihan ya, kalau dari kantor kita ada pelatihan kemaren seperti khusus Bahasa Belanda, pelatihan tentang public speaking, latihan tentang pelayanan prima, pelatihan tentang koleksi tanaman yang ada di kebun raya, dan di luar itu juga kita berasosiasi dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia, dalam hal ini HPI Kota Bogor ya. Jadi setiap tahun mereka mengadakan pelatihan atas kerjasama dengan Dinas Pariwisata, beberapa diundang diantaranya pemandu- pemandu yang ada di Bogor, diantaranya kami.

Yohana : Kalau untuk pelatihan mengenai wisata heritage nya sendiri ada tidak pak?

N2 : Belum, kita pelatihan khusus heritage belum ada. Kalau untuk pengetahuan ya yang seada dikita saja ya. Kadang kan kita juga banyak sekali bangunan- bangunan yang warisan peninggalan belanda ya dan juga tanaman-tanaman langka yang sudah tua, mungkin seperti itu saja.

Yohana : Kalau untuk pengalaman mengenai wisata heritage ketika membawa wisatawan yang bapak dapatkan itu apa saja pak?

N2 : Banyak wisatawan yang berkunjung lagi ke kebun raya, mungkin dulu kesini waktu masih muda atau masih kecil gitu ya sekitar tahun 70-an atau 80-an ya. Mereka berkunjung lagi disini misalkan di tahun 2000-an. Mereka membandingkan foto yang dulu dengan yang sekarang itu, objeknya masih ada atau tidak, dan jika masih ada apakah sudah berubah atau belum. Jadi semacam ada kenangan-kenangan gitu ya dari mereka untuk melihat lagi dulu objeknya seperti apa sekarang.

Yohana : Kalau untuk rute perjalanan yang sering digunakan untuk wisatawan biasanya bagaiamana pak? Seperti starting point sampai finishing pointnya pak?

N2 : Iya, normalnya kita dari pintu 1 ya, kemudian keliling waktunya kurang lebih 1 jam sampai 1 setengah jam maksimal. Beberapa poin penting mungkin disitu bisa dilihat misalkan jalan kenari ya, satu jalan yang sudah lama juga, kemudian ada Laboratorium Treub, kemudian ada rumah direktur kebun raya pada saat dulu yang sekarang difungsikan sebagai restoran ya dan hotel yang bernama Guest House Nusa Indah dulunya. Kemudian kita melihat Taman Teijsmann yang bergaya Perancis simestris. Kemudian kita masuk ke koleksi bambu yang di

113

tengahnya ada komplek makam Belanda yang mana dulu makam-makam orang penting yang dulu dimakam disitu ya. Kemudian kita lanjut ke halaman belakang Istana Bogor, melihat Danau Gunting, lalu Koleksi Teratai Raksasa, Monumen Refless dan berakhir di Pintu 1 lagi.

Yohana : Kalau untuk rute paling lamanya pak?

N2 : Kalau yang paling lama mungkin bisa sampai 2 sampai dengan 3 jam ya. Itu bisa berawal dari Pintu 1 berakhir di Pintu 3.

Yohana : Kalau untuk toiletnya sendiri pak?

N2 : kalau toilet sementara sudah ada 18 titik toilet, berada di tempat-tempat titik poin ya. Di gerbang-gerbang ada, di tempat-tempat umum ada, mungkin untuk di dalam kebun raya kurang karena kan konsepnya meminimalisir bangunan gitu ya.

Yohana : Kalau untuk tempat ibadah pak?

N2 : Kalau tempat ibadah kita ada, mushola dan mesjid. Semuanya berlokasi di dekat pintu gerbang 1 dan pintu gerbang 3.

Yohana : Untuk area parkirnya pak?

N2 : Untuk area parkir sementara kita hanya sediakan untuk parkir motor saja, untuk mobil roda emapt, kita masih bisa masuk kecuali hari minggu ya karena mobil harus diparkir di luar kebun raya, merka mencari tempat parkir sendiri. Untuk bis, tidak bisa masuk gitu.

ALAT PERLENGKAPAN WISATA

Yohana : Selanjutnya, untuk alat bantu pak, untuk buku panduan wisata sendiri bisa didapatkannya dimana pak dan di dalamnya ada apa saja pak?

N2 : Untuk buku panduan bisa didapatkan di pusat informasi, kalau tidak di loket- loket biasanya kita sediakan brosur dan guide book. Di dalamnya biasanya sudah ada denah atau peta lokasi, dan informasi tempat-tempat menariknya yang bisa dikunjungi, kemudian informasi tiket dan informasi website.

Yohana : Kalau untuk kendaraan wisata yang tersedia di Kebun Raya Bogor ada jenis apa saja ya pak?

N2 : Kalau untuk kendaraan kita sudah siapkan kerjasama dengan koperasi ya, sudah ada mobil wisata itu bervariasi ada yang seatnya 7-9 orang, lalu ada yang seatnya 25 orang, kurang lebih jumlahnya ada 5 unit. Tetapi tahun ini kita ada penggandaan lagi, ditambah 2 unit bus lagi, jadi totalnya ada 7 unit. Untuk biayanya satu pengunjung dikenakan harga Rp. 17.000,-/ orang dan kalau keliling kurang lenbih 20 sampai dengan 30 menit. Untuk sepeda juga kita sewakan, itu

114

Rp. 15.000,-/ jam. Mereka biasanya berkeliling tidak menggunakan rute tetapi hanya keliling-keliling jalan protokol saja. Kalau pemandu kan masuk-masuk saja. Untuk mobil wisata yang besar menggunakan speaker untuk memandu. Tapi kalau untuk tamu-tamu tertentu memakai pemandu kebun raya biasa.

Yohana : Baik, sekian pak wawancaranya, terima kasih.

N2 : Oh iya, sama-sama.

115

LAMPIRAN 7

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN PENELITI LIPI DI KEBUN RAYA BOGOR

Narasumber : Ibu Dr. Dian Latifah (N3)

Jabatan : Peneliti LIPI & Koordinator Pengusulan Kebun Raya Bogor WHS

Waktu : 25 Juni 2019

Tempat : Kebun Raya Bogor

Yohana : Selamat pagi Bu Dian, perkenalkan nama saya Yohana Petrin. Saya dari mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Hari ini saya akan mewawancarai ibu untuk potensi wisata yang ada di Kebun Raya Bogor. Berdasarkan dengan judul skripsi saya yaitu Penyusunan Program Wisata Heritage di Kebun Raya Bogor. Untuk yang pertama boleh ibu perkenalkan diri dulu bu, sebelum saya mulai?

N3 : Nama saya Dian Latifah, saya disini sebagai peneliti, namun tugas tambahan saya mengkoordinir dalam pengusulan Kebun Raya Bogor menjadi World Heritage Site. Dalam rangka pengusulan tersebut memang kami berencana dan juga sambil dilakukan seperti yang program heriatage tour jadi bukan sesuatu yang baru disini.

Yohana : Baik bu, saya langsung saja bu untuk yang pertama, menurut ibu bagaimana potensi wisata yang ada di Kebun Raya Bogor secara umum?

N3 : Kalau wisata yang selama ini berjalan karena disini kan kebun raya yang tertua di asia tenggara ya jadi bisa dikatakan tumbuhannya sangat banyak. Nanti data yang tepatnya bisa dilihat di website. Kemudian juga, selain masyarakat datang untuk merasakan keteduhan dan taman-taman tematik yang ada disini. Kami juga program yang untuk pendidikan lingkungan namanya wisata flora atau wisflor. Disitu anak-anak dapat belajar mengenai kultur jaringan, penanaman, dan tumbuhan secara umum. Kemudian juga hal lainnya, tentang heritage turnya disini juga sudah dilakukan namun memang perlu ada penyempurnaan.

Yohana : Baik bu, selanjutnya menurut ibu mengenai keunikan atraksi wisata heritage di Kebun Raya Bogor, itu seperti apa bu?

N3 : Kalau heritage kan berarti sejarah ya, sejarah itu pastu unik tidak sama dari tempat lain kan paling hanya berkaitan aja kalau ditelusuri. Kalau disini nanti ke bagian perpustakaan saja, di bagian informasi kalau ingin tau secara lengkapnya. Namun bisa dilihat ya disini ada lab taksedermi juga, itu juga lab yang sudah cukup lama ada disini termasuk yang kuno juga selain itu juga ada museum

116

zoologi yang satu lokasi, lalu ada lab mikrobiologi disitu, terus ada rumah peristirahatan gubernur belanda pada saat itu, yang sekarang menjadi melchior hotel yang dikelola oleh baio. Terus ada Laboratorium treub juga, makam belanda, ada situs-situs yang lain, beberapa makan juga yang masih menjadi kajian dan belum bisa kita publikasikan.

Yohana : Kalau untuk Kebun Raya Bogor menjadi tentative list WHS itu prosesnya bagaimana bu?

N3 : untuk prosesnya kita lihat saja diwebsitenya, jadi dulu persetujuan dulu ya dari keluarga besar LIPI Indonesia. Kemudian untuk persyaratan administratif sudah ada di web unesco. Kemudian saat FGD yang kedua kami juga sudah mengundang duta besar dari unesco. Kemudian untuk FGD yang ketiga juga ada stakeholders juga ada walikota datang, DPRD juga datang, karena tidak bisa sendirian ya karena pemkot juga harus mendukung, kemudian sampai terwujud menjadi tentative list.

Yohana : Menurut ibu ketika pengunjung datang apakah selera wisatawan yang datang itu seperti apa bu?

N3 : kalau itu sih, pasti ada yang puas ada yang tidak sih pasti sudah biasa di semua tempat wisata yang ada juga pasti seperti itu.

Yohana : Baik bu selanjutnya untuk kegiatan wisata heritage yang ada di Kebun Raya Bogor itu ada apa saja bu?

N3 : kalau untuk kegiatan tergantung dari pengunjung yang datangnya, kalau itu kan biasanya dipandu oleh guide ya kalo itu biasanya menggunakan mobil wisata nanti berkeliling ya, yang biasanya akan menjelaskan secara keseluruhan mengenai tanaman, situs-situs yang dilewati atau tempat bersejarahnya.

Yohana : Selanjutnya bu, untuk unsur-unsur edukasi wisata heritage di KRB itu bagaimana bu?

N3 : menjelaskan situs-situs tadi agar mereka tahu bahwa di Indonesia ada itu ada kebun raya tertua di asia tenggara. Untuk sejarahnya bisa dibaca saja langsung di websitenya. (tertawa)

Yohana : (tertawa) Baik bu, Kalau untuk selanjutnya itu mengenai aksesbilitas di Kebun Raya Bogor seperti kondisi jalannya bu dan kenyamanannya bagi wisatawan?

N3 : Kalau untuk kondisi jalannya sudah cukup baik ya jika dibandingkan dengan kebun raya yang lain. Karna ya kan mereka itu konsepnya meminimalisir mobil- mobil masuk kan ya, jadi sudah cukup. Untuk keamanan juga disini sudah ada security, jadi dapat dikatakan aman apalagi disini kan ada presiden yang tinggal

117

Yohana : Baik paling segitu dulu wawancaranya, untuk data yang kurang nanti saya akan menghubungi ibu, terima kasih bu.

N3 : Ya, baik. Sama-sama.

118

LAMPIRAN 8

BUKU PANDUAN WISATA

119

120

LAMPIRAN 9

BIODATA PENELITI

A. Data Pribadi Nama : Yohana Petrin Cantika Jenis Kelamin : Perempuan Tempat & Tanggal Lahir : Manado, 14 September 1998 Alamat : Perumahan Bukit Dago Blok F 4 No. 22, Bogor E-mail : [email protected] Agama : Kristen B. Riwayat Pendidikan Formal 2006 – 2011 : SD N 1 Muncul 2011 – 2013 : SMP N 7 Kota Tangerang Selatan 2013 – 2015 : SMA N 11 Kota Tangerang Selatan 2015 - 2019 : Program Studi Manajemen Pengaturan Perjalanan, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung C. Pengalaman Organisasi 2016 – 2017 : Wakil Sekretaris HIMA MPP (Himpunan Mahasiswa Manajemen Pengaturan Perjalanan), STP Bandung 2016 – 2017 : Sekretaris dan HUMAS PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen), STP Bandung 2018 : Panitia PSDP (Pembinaan Sikap Dasar dan Profesi) Divisi Tata Tertib, STP Bandung 2018–2019 : Publikasi dan Dokumentasi HIMA MPP (Himpunan Mahasiswa Manajemen Pengaturan Perjalanan), STP Bandung

121

LAMPIRAN 10

SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

122

LAMPIRAN 11

ANTI PLAGIARISME