ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN ATAS GAGALNYA AGUS HARIMURTI YUDHOYONO DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA DI TRIBUNNEWS.COM PERIODE FEBRUARI 2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya
“Almamater Wartawan Surabaya” untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : ANDY GORONTIAWAN NPM : 12.31.0010
KEKHUSUSAN : Broadcasting
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti tunjukan kepada Tuhan Yesus. Karena berkat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Agus Harimurti
Yudhoyono Terkait Gagalnya Menjadi Gubernur DKI di Tribunnews.com Periode Februari
2017”
Selama menyelesaikan skripsi ini, tak lupa menyampaikan rasa terima kasih pada pihak yang telah membantu peneliti.
1. Bapak Drs. Ismojo Herdono, M. Med. Kom selaku Ketua STIKOSA AWS
2. Bapak Zainal Arifin Emka, M.Si selaku dosen pembimbing peneliti. Terima kasih atas
saran, masukan, dan bimbingannya selama peneliti mengerjakan skripsi ini.
3. Dosen-dosen STIKOSA AWS. Terima kasih untuk segala ilmu pengetahuan yang telah
diberikan kepada peneliti.
4. Orang tua peneliti, Rahma Sugiarti dan Lamy Hawa yang memberikan dorongan
semangat bagi peneliti. Baik secara moril dan materiil.
5. Penina Norina Dewi, yakni calon istri peneliti yang telah mendampingi dalam
pengerjaan skripsi ini sampai selesai adalah berkat dukungan dan semangat nya.
6. Orang Tua Norina, Bapak Agus Purwanto dan Ibu Dwi Muntiyati yang selalu
memberikan doa dan semangat
7. Terima kasih kepada Arya Pratama owner dari VUNMOTION yang memberikan
fasilitas laptop untuk pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
8. Ko James yang memberikan semangat dalam segi doa. Dan memberikan ijin untuk
perkuliahan.
9. Teman-teman multimedia Bethany Nginden. Yang selalu memberikan semangat yang
luar biasa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
1
10. Taufik Ramadhani teman SMA dan rekan kerja yang selalu membantu dalam hal
apapun.
11. Ibu dosen Hits, Ratna Puspita yang selalu ngomel saat pengerjaan skripsi ini berjalan.
Berkat asupan semangatnya akhirnya skripsi ini bisa selesai.
12. Teman-teman angkatan 2012 yang memberikan masukan kepada peneliti selama
menyelesaikan penelitian ini. Khususnya Group Tukang onar keramaian kalian tidak
akan terlupakan.
13. Mbak Party yang telah sabar untuk menerima pembayaran saat peneliti telat
pembayaran.
14. Bagus Kuncoro yang selalu mendampingi dalam segi bimbingan dalam pendapat
mengenai skripsi ini
15. Dan semua orang yang ada di dalam hidup peneliti yang tidak bisa disebutkan satu-
persatu.
Peneliti menyadari masih banyak sekali kekurangaan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Maka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Terima kasih.
Surabaya, 1 Agustus 2017
Peneliti
2
ABSTRAK
Andy Gorontiawan, 123.100.10. Analisis Framing Atas Gagalnya Agus Harimurti
Yudhoyono Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta di Tribunnews.com Periode
Februari 2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi pada berita-berita yang ada di media massa. Dalam penelitian ini dikhususkan pada media online yakni Tribunnews.com. Peneliti menggunakan media online sebagai kajian penelitian karena media online saat ini sedang berkembang pesat dan media ini juga termasuk situs berita yang paling dicari berdasarkan hasil survey alexa.com. Tribunnews.com menekankan berita mengenai Agus Harimurti Yudhoyono yang gagal maju menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017. Pandangan khalayak dari suatu realitas yang ada tidak lepas dari peran media itu sendiri. Bagaimana media melihat suatu realitas dapat terlihat dari berita yang dibuatnya. Realitas yang ada dalam media massa merupakan hasil kontruksi. Realitas yang hadir dalam pemberitaan merupakan hasil subjektifitas wartawan. Peneliti meneliti bagaimana realitas yang terjadi disaat Agus Harimurti Yudhoyono gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang dimaknai dan dibingkai oleh media (Tribunnews.com). Pembingkaian Tribunnews.com atas Gagalnya Agus Yudhoyono menjadi Gubernur DKI akan dianalisis menggunakan analisis framing. Analisis Framing sebagai suatu metode analisis teks, merupakan metode penelitian kualitatif dan termasuk paradigma konstruktivis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Pan dan Kosicky karena dengan menggunakan metode ini akan terlihat secara jelas bagaimana media membingkai suatu realitas. Karena struktur yang diamati jelas yakni struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dalam keempat struktur diatas, unit yang diamati jelas dan bisa ditemukan bagaimana media dalam membingkai suatu realitas. Dari hasil data yang diamati dan dianalisis terlihat bagaimana media dalam memaknai realitas tersebut, bahwa Tribunnews.com adalah portal berita anak didik dari Kompas.com yang dimiliki oleh Ahok. Sedangkan berita dari Tribunnews.com memberitakan tentang Agus Yudhoyono sebagai salah satu calon peserta Pilgub, tetapi pemberitaannya sama sekali tidak memihak ke salah satu calon peserta Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Kata Kunci : Pemberitaan Agus, Media Online Tribunnews, Analisis framing
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 4 1.2 Rumusan Masalah ...... 14 1.3 Pembatasan Masalah ...... 14 1.4 Tujuan penelitian ...... 15 1.5 Manfaat Penelitian ...... 15 1.5.1 Manfaat Teoritis ...... 15 1.5.2 Manfaat Praktis ...... 15 1.6 Kajian Pustaka ...... 16 1.6.1 Teori Komunikasi Massa ...... 20 1.6.2 Pandangan Kontruksi Terhadap Berita...... 20 1.6.3 Jurnalisme Online...... 21 1.6.4 Media online...... 24 1.6.5 Ideologi Media...... 25 1.6.6 Media massa, Interprestasi, Kontruksi Realitas ...... 29 1.6.7 Teori Agenda Setting Media Massa ...... 32 1.7 Kerangka Berpikir ...... 33 1.8 Metodologi Penelitian...... 41 1.8.1 Metode Penelitian ...... 41 1.8.2 Jenis Penelitian...... 42 1.8.3 Teknik Pengumpulan Data ...... 43 1.8.4 Teknik Pengolahan dan a Analisis Data ...... 44 1.8.4.1 Teknik Pengolahan Data ...... 44 1.8.4.2 Teknik Analisis Data ...... 44 1.9 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian ...... 50 1.9.1 Kelemahan Penelitian ...... 50
1
1.9.2 Keterbatasan Penelitian ...... 50
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Profil Perusahaan Tribunnews.com ...... 51 2.2 Visi dan Misi Tribunnews.com ...... 52 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Tribunnews. Com ...... 52 2.4 Profil Agus Harimurti Yudhoyono ...... 54
BAB III ANALISIS DATA 3.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky ...... 60 3.1.1 Analisis Artikel 1 ...... 60 3.1.2 Analisis Artikel 2 ...... 64 3.1.3 Analisis Artikel 3 ...... 68 3.1.4 Analisis Artikel 4 ...... 72 3.1.5 Analisis Artikel 5 ...... 76
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ...... 81 4.2 Saran ...... 82
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Artikel Berita 1 Lampiran Artikel Berita 2 Lampiran Artikel Berita 3 Lampiran Artikel Berita 4 Lampiran Artikel Berita 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak dahulu, peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa
kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pemikiran masyarakat.
Media komunikasi memiliki keperkasaan dalam mempengaruhi masyarakat,
teristimewa pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003:
407).Media massa memiliki peran srategis, sebagai saluran yang
menyampaikan informasi kepada publik secara serempak di antara
khalayak yang sedang menggunakan media tersebut. Pada dasarnya,
media massa memiliki fungsi penghantar dalam menyebar berbagai
macam pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan publik
yang dapat dijangkau segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela,
umum dan murah, hubungan antara pengirim dan penerima seimbang dan
sama, serta mampu menjangkau lebih banyak orang daripada institusi
lainnya (McQuail, 1987: 51).Pesan yang disampaikan oleh media massa
melalui majalah, koran, tabloid, buku, televisi, radio, internet, dan film
diterima secara serempak oleh khalayak luas yang jumlahnya ribuan bahkan
puluhan juta.Media massa yang baik seharusnya menjalankan fungsi yang
sama dengan komunikasi massa seperti yang dikemukakan oleh Harold
Laswell, diantaranya untuk menginformasikan (to inform), untuk mendidik (to
educate), dan untuk menghibur (to entertain). Menurut Undang-undang no.
40 tahun 1999 tentang Pers, bahwa fungsi pers adalah untuk
menginformasikan, mendidik, menghibur, dan melakukan pengawasan
sosial (social control) baik pada perilaku publik maupun pada penguasa
1
(Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers).Agar dapat memberikan informasi yang benar dan cepat terhadap masyarakat maka media atau pers dituntut untuk dapat bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan informasi atau berita yang berdasarkan fakta dari suatu peristiwa.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu berita tersebut layak untuk dipublish. Berita harus cepat dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya harus akurat selain akurat berita harus berimbang tidak boleh memihak. Berita harus objektif, Karena berita memiliki power untuk menciptakan opini public, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus memenuhi unsur-unsur diatas agar tidak ada pihak yang dirugikan (Kusumaningrat
2006:47)
Tribunnews.com dipilih menjadi bahan kajian peneliti karena
Tribunnews.com mempunyai tagline “berita terkini Indonesia”. Tribunnews berkantor pusat di Gedung Group Of Regional Newspaper Kompas,
Jl.Palmerah selatan no.3 Jakarta Pusat. Merupakan suatu devisi koran daerah
Kompas. Tribunnews didukung oleh reporter yang bertempat di Jakarta. Situs berita ini, menyediakan berbagai macam berita yang terjadi baik itu berita lokal, nasional, hingga internasional secara aktual dan cepat. Selain sebagai situs berita online yang menyediakan electronic paper (epaper) sebagai replika dari koran edisi cetak, Tribunnews juga menyediakan berita dalam bentuk digital paper, yaitu koran yang terbit secara online dalam format digital. Tribunnews juga mengelola forum diskusi serta beberapa komunitas online, seperti melalui
Facebook, Twitter, dan Google+. Sesuai dengan perkembangan zaman,
Tribunnews juga menyediakan Tribunnews mobile dengan alamat m.tribunnews.com, sehingga memudahkan para pembaca dan memungkinkan
2
untuk memperoleh berita dimanapun dan kapanpun. Tribunnews merupakan situs berita online yang mempunyai ranking ke-137 untuk kategori dunia dan ranking ke-5 untuk kategori Indonesia. http://alexa.com
Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan kepala daerah untuk wilayah provinsi. Kata "gubernur" bisa berasal dari bahasa
Portugis "governador", bahasa Spanyol "gobernador", atau bahasa Belanda
"gouverneur". Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk bahasa Perancis dan arti harafiahnya adalah "pemimpin", "penguasa", atau "yang memerintah".
Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat.
Gubernur terpilih kemudian dilantik oleh Presiden, dan dapat juga dilantik oleh
Mendagri atas nama Presiden. Selain itu, gubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi bersangkutan, sehingga dalam hal ini, gubernur bertanggung jawab kepada presiden. Dan kewenangan gubernur diatur dalam UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 19 Tahun 2010. Pada dasarnya, gubernur memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD provinsi. Gubernur bukanlah atasan bupati atau wali kota, namun hanya sebatas membina, mengawasi, dan mengkoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, di mana masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3
Proses kontestasi politik dalam rangka Pilgub DKI Jakarta begitu panas, diwarnai dengan aksi-aksi individu atau kelompok yang kontradiktif dengan esensi tujuan Pilkada itu sendiri. Pilgub DKI Jakarta 2017 adalah proses mencari pemimpin Jakarta yang punya kemampuan untuk bekerja sebagai pemimpin yang amanah, mencari pemimpin yang punya komitmen untuk menciptakan kemajuan bagi daerah yang dipimpinnya. Ini adalah bentuk demokrasi di mana seluruh penduduk Jakarta yang memiliki hak pilih dilibatkan dalam memilih siapa pemimpin yang mereka inginkan.
Namun kenyataannya bukan cuma publik Jakarta yang terlibat, ajang
Pilgub DKI Jakarta 2017 telah menjadi ajang pertarungan hebat ideologi nasionalis versus religius, ajang pertarungan antar koalisi partai-partai politik besar, menyita banyak perhatian publik nasional dan internasional. Pilgub DKI
Jakarta 2017 telah menjadi Pilkada paling mahal karena gejolak-gejolak politik yang terjadi di dalamnya mengarah pada perpecahan bangsa. Isu-isu SARA telah dimainkan begitu cantik, hampir tak terlihat, perangkap maut dibalik kasus dugaan penistaan agama, demo-demo yang saling menungggangi antara kepentingan politik praktis parta-partai yang haus kemenangan dan misi kelompok radikal dalam memperjuangkan ideologinya.
Proses politik Pilgub DKI Jakarta 2017 jadi begitu menarik perhatian, bersuhu tinggi, dan dijadikan alat kampanye oleh partai-partai politik, sebagai ajang uji coba dan tolok ukur guna meraih panggung politik di Pileg 2019.
Jakarta adalah ibu kota negara, miniatur peta kekuatan perpolitikan di
Indonesia, tempat perhatian nasional dan internasional terpusat pada jantung kekuasaan.
4
Ahok hanya seorang calon gubernur dalam posisi Petanaha. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya ia coba berkiprah bagi kemajuan Jakarta khususnya, bagi keadilan yang umum untuk Indonesia. Fenomena Ahok sangat mewarnai suhu politik Pilgub DKI Jakarta 2017. Bayangkan, sejak jauh-jauh hari Ahok telah menjadi magnit besar bagi pemberitaan dalam dan luar negeri, dihantam begitu rupa dengan tudingan dan ancaman. Ahok dipuja dan didukung oleh banyak orang karena dia dianggap berhasil menata pembangunan
Jakarta ke arah yang benar, dianggap berhasil menguraikan simpul-simpul benang kusut yang melilit pembangunan Jakarta sejak ditinggal oleh Ali
Sadikin.
Namun pada sisi lain Ahok menghadapi tantangan yang begitu berat: perlawan dari kelompok politisi busuk yang biasa nyaman mencuri dana pembangunan Jakarta, berbenturan dengan organisasi atau yayasan abal-abal yang berkedok sosial dan keagamaan, dan berbenturan dengan sikap kelompok radikal yang tidak menyukai double minoritasnya, dan berbagai tantangan lainnya yang menghadang, membuat sosok itu jadi begitu fenomenal. Ahok dipuja dan dipuji oleh Ahoker. Ahok dihujat dan dibenci oleh para haters. Ahok contoh pemimpin idealis yang tengah terjebak dalam pertarungan politik partai- partai besar dalam rangka membangun citra partai guna meraih panggung kehormatan di Pileg 2017.
Menurut Wikipedia, Megalomania berasal dari bahasa Yunani
“Megalo” yang artinya: sangat besar, hebat. Ini adalah jenis penyakit kejiwaan.
Penyakit yang tengah mengancam dunia, penyakit yang menghantui mereka yang kita sebut sebagai pemimpin, entah itu pemimpin partai, pemuka agama,
5
dan pemimpin-pemimpin lainnya. Berbeda pilihan dalam demokrasi adalah hal yang wajar. Namun ketika perbedaan disikapi atas dasar kebencian dan rasa permusuhan atas nama perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan maka hal ini tak lepas dari pengaruh para pemimpin yang mengidap penyakit megalomania, bahkan mungkin bercampur dengan mereka yang tengah mengidap penyakit post power sindrome. Secara gamblang, megalomania dalam fenomena politik di Pilgub DKI Jarta 2017 bisa diartikan sebagai bentuk obsesi perorangan atau kelompok yang merasa paling benar, paling hebat, paling berkuasa, paling mengerti soal baik dan buruk, paling mengerti agama, paling terhormat, dan mereka berjuang secara sistematis dan cenderung menghalalkan secara cara guna meraih tujuannya.
Bila kita simak lebih jauh, yang mengidap penyakit megalomania dalam kontestasi politik ini terdiri dari dua kelompok yakni: para politisi, dan mereka yang tergolong dalam kelompok radikal. Ini fenomena menarik dalam Pilgub
DKI Jakarta 2017, entah siapa yang menunggangi dan siapa yang ditunggangi, kedua kelompok ini berkolaborasi dan punya musuh bersama yakni, Ahok sang pemimpin idealis. Kedua kelompok inilah yang paling gencar menyerang Ahok, berusaha menyingkirkannya dari Pilgub DKI Jakarta 2017, menghalalkan berbagai cara untuk mengalahkannya, atau menjatuhkan elektabilitas Ahok agar mereka punya celah untuk mempersoalkan angka perolehan suara sekiranya
Ahok nantinya tetap unggul.
Isu-isu SARA, kelicikan, kecurangan, dan kebohongan telah begitu masif mewarnai suasana masa kampanye saat ini. Wajah demokrasi Indonesia yang masih sangat jauh dari harapan. Praktek demokrasi yang membelakangi
6
nilai-nilai dan moral Pancasila, dan mengancam prinsip-prinsip Bhinneka
Tunggal Ika yang berdiri di atas kemajemukan, pluralisme, dan toleransi dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Bila kita simak lebih jauh makna fenomena Ahok dari kacamata logika yang jernih. Kenapa Ahok bisa mendapatkan simpati yang begitu besar dari publik? Jawabnya sederhana saja, Ahok adalah ekspresi kerinduan rakyat
Indonesia pada hadirnya pemimpin nasional atau daerah yang bersih, jujur, amanah. Berani melawan para koruptor, mafia proyek, mafia tanah, dan segala macam mafia yang telah menggurita di negeri ini. Kerinduan itu berhasil menembus sekat-sekat suku, agama, ras, dan antar golongan masyarakat
Indonesia. Kerinduan yang paling dibenci oleh kelompok Islam radikal seperti
FPI dan yang lainnya. Ahok adalah sosok yang menonjol ditengah-tengah kegalauan Parpol nasionalis-religius karena terbukti gagal melakukan kaderisasi.
Ahok telah menunjukkan bagaimana caranya melawan kekuatan jahat itu yakni, dengan cara memperkuat sistem pemerintahan yang akuntabel di tengah mimpi buruk bobroknya sistem birokrasi pemerintahan daerah, menanamkan disiplin, bekerja keras, dan bersikap tegas. Apa yang dilakukan
Ahok telah menjadi ilham tersendiri bagi banyak kepala daerah lainnya, dan tentunya membuka mata kesadaran publik bagaimana seharusnya seorang
Gubernur, Bupati, atau Walikota berjuang bagi kemajuan daerah yang dipimpinnya. Terlepas apakah Ahok akan mampu lepas dari jerat hukum yang melilitnya atau sebaliknya, proses demokrasi kita masih berputar-putar dan terjebak dalam nafsu syahwat para politisi dalam meraih kekuasaan. Kita belum
7
sampai pada demokrasi yang mengedepankan prinsip-prinsip: adil, jujur, dan mencerdaskan bangsa.
Namun tidak semuanya setuju dengan Ahok, itu sah-sah saja dalam suatu demokrasi. Beda pilihan dalam demokrasi adalah hal yang logis. Tetapi ketika Pilgub DKI Jakarta 2017 telah menjadi ajang penindasan terhadap prinsip
“persamaan hak dan kewajiban” bagi setiap warga negara Indonesia, maka ada yang salah dengan demokrasi negeri ini. Apa yang salah dengan sistem kita hari ini? Tugas kita bersama untuk mencari di mana letak masalahnya dan memperbaikinya bagi kemajuan Indonesia.
Partai-partai politik akhirnya telah menentukan siapa calon yang akan diusung untuk maju pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Tak sedikit masyarakat yang kaget dan tak mengira karena nama calon yang diajukan di luar bayangan mereka.
Berawal saat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendeklarasikan nama pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan
Djarot Saiful Hidayat yang diusung untuk maju pada Pilkada DKI 2017.
Meskipun, hal itu sudah banyak diduga masyarakat luas, namun hal itu juga membuat partai-partai lain yang sepakat untuk tidak mengusung Ahok, menjadi panik.
Mereka pun langsung merapatkan barisan. Koalisi Kekeluargaan yang tersisa enam partai pun terpecah. Empat partai, yakni Partai Demokrat, PKB,
PPP, dan PAN mengadakan pertemuan di kediaman Ketua Umum Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sedangkan Partai Gerindra dan
8
PKS mengadakan pertemuan di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto.
Pertemuan itu pun sepertinya berlangsung alot, hingga larut malam, bahkan hingga dini hari, belum juga membuahkan hasil. Hingga pada detik- detik terakhir waktu pendaftaran pasangan calon di KPU DKI, kedua kubu itu akhirnya mengumumkan pasangan calon yang mereka usung.
Partai Gerindra dan PKS akhirnya memilih pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Masyarakat sempat kaget, karena awalnya Sandiaga akan dipasangkan dengan
Mardani Ali Sera yang merupakan kader PKS.
Begitu pula dengan pengusungan nama Mayor Infantri Agus Harimurti
Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Pengusungan nama pasangan ini jauh di luar prediksi, karena Agus yang masih berpangkat
Mayor dinilai masih terlalu muda untuk terjun di dunia politik.
Sebenarnya, bocoran nama Agus Harimurti telah disebutkan oleh kader
Demokrat Hasnaeni Moein. Perempuan yang akrab dengan sapaan Wanita
Emas ini pada dua hari sebelum diumumkannya Agus sebagai calon gubernur, telah menyebutkan bahwa Demokrat akan mengusung putra sulung SBY, Agus
Harimurti dan akan dipasangkan dengan seorang perempuan. Bahkan Wanita
Emas sempat mengira perempuan yang akan dipasangkan itu adalah dirinya.
Sejumlah pihak menyayangkan Agus Harimurti Yudhoyono yang dimajukan untuk menjadi calon gubernur dan harus menghentikan karir
9
militernya. Mereka menilai, Agus yang masih berpangkat Mayor seharusnya masih memiliki jalan yang panjang untuk membangun karir yang lebih baik di dunia militer.
Sementara itu, sejumlah pengamat politik pun menyampaikan pandangan mereka tentang kans pasangan calon yang akan belaga di Pilkada
DKI 2017 mendatang, juga pandangan mereka tentang pasangan baru di dunia politik, Agus-Sylviana.
Seperti pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago yang mengatakan bahwa pasangan Agus-Sylviana akan memenangkan Pilkada DKI 2017 nanti, karena pasangan ini diklaim memiliki dukungan logistik yang cukup. Agus sebagai orang baru di dunia politik justru akan dipilih warga yang mencari sosok baru pemimpin ibukota. Selain itu, pendampingnya, Sylviana Murni, telah memiliki pengalaman di Pemprov DKI.
Namun, hal berbeda disampaikan pengamat politik Emrus Sihombing.
Ia justru menyayangkan bila Agus diusung menjadi calon kandidat pada Pilkada
DKI. Menurutnya, fungsi dan tangung jawab Agus sebagai prajurit TNI jauh lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Beda halnya dengan pengamat politik Arbi Sanit. Ia bahkan mengungkapkan bahwa kedua pasang calon, baik Anies-Sandiaga maupun
Agus-Sylviana tidak akan menang melawan calon petahana Ahok-Djarot.
Lebih jauh, Arbi menyebutkan bahwa hanya ada dua kemungkinan untuk pasangan Anies-Sandiaga, yakni kalah telak atau kalah tipis. Namun, ia
10
juga mengatakan bahwa kemungkinan pasangan Anies - Sandiaga masih lebih
unggul dibanding perolehan suara Agus - Sylviana.
Portal berita Tribunnews.com salah satu anak didik dari portal berita
Kompas.com yang pemiliknya adalah Ahok. Didalam berita – berita yang di
tulis dalam Tribunnews.com selama ini memberitakan fakta yang terjadi di
Indonesia. Peneliti penasaran terhadap framing yang dilakukan oleh
Tribunnews.com yang merupakan portal berita yang dimiliki oleh Ahok
memberitakan tentang kegagalan Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada
DKI Jakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba
untuk mengungkapkan rumusan masalahnya, adalah :
1. Bagaimana pembingkaian berita atas gagalnya Agus Harimurti
Yudhoyono dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta di
Tribunnews.com periode Februari 2017?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah hanya terdapat dalam berita yang menjadi berita
utama di media online , yaitu :
1. Subjek penelitian : Berita atas gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono dalam
pemilihan Gubernur DKI Jakarta di Tribunnews.com periode Februari
2017.
11
2. Objek penelitian : Pembingkaian Berita atas gagalnya Agus Harimurti
Yudhoyono dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta di Tribunnews.com
periode Februari 2017.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di
uraikan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah : untuk menjawab permasalahan pembingkaian berita tentang
atas gagalnya Agus Harimurti Yudhoyono dalam pemilihan Gubernur
DKI Jakarta di Tribunnews.com periode Februari 2017.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi,
memperluas, dan memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu
Komunikasi. Serta berguna bagi pengembangan Ilmu Komunikasi
khususnya bidang Jurnalistik mengenai framing dalam pemberitaan.
Memberikan informasi dan referensi khususnya bagi para mahasiswa
Ilmu Komunikasi yang mengadakan penelitian sejenis.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan dapat dijadikan acuan bagi para praktisi jurnalistik di redaksi media
online Tribunnews.com untuk dapat melihat dan mengidentifikasikan
frame berita pada setiap pemberitaan di media.
12
1.6 Kajian Pustaka
Seperti yang kita ketahui bahwa media massa mempunyai peran yang
sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Tak bisa dipungkiri bahwa hampir
pada setiap aspek kegiatan manusia, baik secara pribadi maupun umum, selalu
berhubungan dengan aktifitas komunikasi massa. Hasrat interaksi antar individu
atau masyarakat yang tinggi tersebut menemukan salurannya yang paling
efektif dan terandalkan dalam berbagai bentuk media massa, guna saling
berkomunikasi dan bertukar informasi.
Dalam perkembangannya, media massa memang sangat berpengaruh di
wilayah kehidupan sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Dari aspek sosial-
budaya, media adalah institusi sosial yang membentuk definisi dan citra realitas
serta dianggap sebagai ekspresi sosial yang berlaku umum; secara ekonomis,
media adalah institusi bisnis yang membantu masyarakat untuk memperoleh
keuntungan dari berbagai usaha yang dilakoni; sedang dari aspek politik, media
memberi ruang atau arena pertarungan diskursuf bagi kepentingan berbagai
kelompok sosial-politik yang ada dalam masyarakat demokratis.
Oleh karena begitu vitalnya peran media massa dalam berbagai aspek
kehidupan publik, maka memicu banyak pihak dari golongan politik tertentu
yang mencoba memanfaatkan media massa sebagai alat untuk mencapai
tujuannya dan secara hegemonik kerap memaksakannya kepada publik.
Diantara mereka bahkan mampu menguasai media secara keseluruhan, yakni
menjadi pemilik perusahaan media massa.
Hal seperti ini juga terungkap dalam teori ekonomi-politik media yang
dikemukakan oleh Golding dan Murdock. Dengan memakai pendekatan
strukturasi Giddens, mereka menguraikan bahwa media massa memang telah
13
menjelma sebagai industri yang menjual produk berupa informasi untuk dikonsumsi masyarakat demi memperoleh profit bagi pemiliknya. Pola ini telah menggurita secara global dalam suatu sistem kapitalisme media, dimana media massa berperan penting sebagai agen ideologis yang membentuk pola fikir dan memandu perilaku konsumennya. Nilai umum yang biasanya ditanamkan adalah perihal memacu hasrat konsumsi, pandangan hidup liberal, melegitimasi wacana investasi dan pasar bebas, hingga memassifkan budaya trend-popular dan sebagainya.
Namun, pendekatan strukturasi ini juga melirik bahwa determinasi kapitalisme global menjadi satu-satunya penentu nilai-nilai apa yang akan disebar melalui media massa tidaklah patut diterima begitu saja. Sebab, dalam rantai strukturnya, terdapat agen-agen lokal yang memiliki peranan aktif dan kreatif dalam proses pengendalian pengaruh media massa terhadap pembentukan opini publik sesuai dengan kepentingan politis yang hendak dicapai golongannya (Sunarto, 2009).
Sebagai contoh yang paling kasat mata, misalnya ANTV dan TV One adalah kepunyaan dari Aburizal Bakrie ketua umum partai Golkar, sedangkan
Surya Paloh sebagai ketua umum partai Nasdem merupakan pemilik dari Metro
TV dan harian cetak Media Indonesia Group, kemudian MNC Media Group yang meliputi MNC TV, RCTI, Global TV, dan harian cetak Sindo berada di bawah kepemilikan Hary Tanoesoedibjo yang juga menjadi ketua dewan pertimbangan partai Hanura sekaligus ketua umum ormas Perindo. Ketiga sosok pemilik media massa ini bukanlah pengusaha biasa, namun juga praktisi politik.
Maka, disadari ataupun tidak, ini berdampak pada kecenderungan media
14
tersebut mengarahkan gagasan politik dan pencitraan tokoh masing-masing ke dalam setiap pemberitaannya.
Pada dasarnya, secara ideal, pemberitaan media massa haruslah sesuai dengan azas dan prinsip jurnalistik yang berlaku secara universal, yakni menjunjung tinggi azas objektifitas, akurat, adil, berimbang, dan menegaskan posisi netralitasnya. Selain itu, wajib hukumnya setiap pelaku jurnalistik dalam pemberitaannya untuk menaati kode etik. Privatisasi atau kepemilikan pribadi maupun kelompok atas perusahaan media massa sebenarnya bukanlah masalah, sepanjang pemberitaan yang disebarkan kepada masyarakat luas senantiasa tunduk pada azas serta prinsip ideal tersebut.
Menjadi masalah kemudian, apabila terjadi penyimpangan terhadap fungsi media sebagai sarana komunikasi massa yang mengutamakan kepentingan publik, terutama jika hal ini dilakukan oleh sang pemilik modal itu sendiri. Sebagai pemilik dari suatu perusahaan media, tentunya mereka memiliki kuasa lebih untuk mengintervensi kebijakan redaksi. Sayangnya, beberapa pihak yang disebut di atas maupun pihak lain yang mengindikasikan fenomena serupa justru beralih memanfaatkan situasi ini untuk memuluskan proyek politik pribadi maupun golongannya saja, sehingga objektifitas pemberitaan sebagai syarat bagi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat demokratis telah dikesampingkan.
Sekarang ini, fenomena pemanfaatan media massa sebagai alat politik bagi pertarungan kepentingan elit tertentu telah menjadi gejala umum yang terus menjalar tidak hanya di ranah nasional tetapi juga di daerah. Berbagai ajang pencitraan yang berlebihan, tendensi sikap yang diskriminatif terhadap
15
golongan atau tokoh tertentu, serta berbagai upaya pemelintiran substansi pemberitaan pun kerap dengan mudah kita jumpai.
Kondisi seperti ini merupakan paradoks dilematis yang telah menciderai kehidupan masyarakat demokratis, dimana setiap orang memiliki hak untuk memperoleh informasi publik yang objektif. Sementara media massa sebagai sarana pemenuhan informasi paling mainstream justru mulai ditunggangi oleh elit politik tertentu yang berkepentingan mengarahkan pilihan politik masyarakat kepada apa yang dia munculkan sebagai pilihan tunggal.
Sebagai konsumen informasi, masyarakat tidak boleh terus menerus pasrah melihat keadaan ini, nalar kritis haruslah dijadikan pedoman setiap menerima informasi publik dari media manapun. Jangan pula kondisi ini membuat kita menjadi apatis dan cenderung tak pro aktif mengikuti perkembangan informasi publik, karena justru hanya akan merugikan kita.
Upaya konfirmasi dan komparasi dengan media massa lain tentang suatu tema pemberitaan yang sama haruslah dijadikan pertimbangan sebelum kita menentukan kesimpulan sendiri.
Sebagai insan media, tentu hal ini patut kembali direnungkan, baik oleh mereka kuli tinta di lapangan maupun dibalik meja redaksi, mengingat kembali pentingnya berkeras menegakkan idealisme jurnalis yang menitipkan tanggung jawab objektifitas pemberitaan informasi publik dengan pedoman tunggal, yakni mengutamakan kepentingan masyarakat umum, bukan golongan apalagi elit tertentu saja. Berpolitik praktis secara aktif tentu menjadi hak bagi setiap orang, namun akan lebih bijaksana jika pengusaha pemilik industri media massa lebih mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan bisnisnya.
Bukankah perjuangan politiknya haruslah meraih legitimasi publik secara
16
demokratis, bukan dengan pemaksaan terselubung seperti yang nampak selama ini.
1.6.1 Teori Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan
melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk
penyampaian informasi kepada khalayak luas. Wright (1959) dalam
Saverin dan Tankard, Jr (2010:4) mendifinisikan komunikasi massa
dalam tiga ciri :
1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif
besar heterogen, dan anonym.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering
dijadwalkan untuk bias mencapai sebanyak mungkin
anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar.
1.6.2 Pandangan Kontruksi Terhadap Berita
Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat subjektif. Realitas
hadir karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas
tercipta lewat kontruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan
(Eriyanto, 2002:19).
Wartawan bukan pelapor, namun wartawan adalah agen
kontruksi realitas. Dalam pandangan kontruksi wartawan tidak dapat
menyembunyikan pilihan moral dan keberpihakannya karena ia
merupakan bagian yang intristik dalam pembentukan berita. Wartawan
17
bukan hanya melaporkan fakta, melainkan juga turut mendefinisikan
peristiwa. (Eriyanto, 2002:28:29).
Media adalah agen kontruksi. Pandangan kontruksionis
mempunyai posisi yang bebeda dibandingkan positivis dalam menilai
media. Dalam pandangan positivis, media adalah sarana bagaimana
pesan disebarkan dari komunikator ke penerima (khalayak). Namun,
dalam pandangan konstruksionos, media dilihat sebaliknya. Media
bukanlah sekedar saluran yang bebas. Ia juga subjek mengkontruksikan
realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihaknya. Di sini
media dipandang sebagai agen kontruksi sosial yang mendefinisikan
realitas, bukan hanya menggambarkan realitas, media ikut membentuk
relitas yang terjadi dalam pemberitaan (eriyanto, 2002:22-23).
Proses pengkonstruksian yang berlangsung antara media dan
wartawannya ini akibat dari ideologi yang dipandang oleh wartawan dan
medianya. Pendekatan kontruksivisonis juga menilai aspek etika, moral
dan nilai-nilai tertentu yang tidak tidak mungkin dihilangkan dari
pemberitaan media. Wartawan bukanlah robot, yang meliput apa
adanya, apa yang dilihat. Etika, moral dan keyakinan pada kelompok
adalah bagian yang integral dan tidak bias dihilangkan dalam
membentuk dan mengkontruksi relitas (sudibyo, 2001:55).
1.6.3 Jurnalisme Online
Jurnalisme online adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki
sejumlah fitur karakteristik yang berbeda dari jurnalisme tradisional
tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya,
menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam
18
memproses dan menyebarkan berita. J. Pavlik dalam bukunya journalism and New Media menyebut tipe baru jurnalisme ini sebagai
“contextual journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif komunikasi-komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya (customizable features)(Santana, 2005:137).
Rafaeli dan Newhagen dalam Santana mengidentifikasi lima perbedaan antara jurnalistik online dan media massa tradional, yaitu
(Santana, 2005:137-138):
1. Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah
media
2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca
3. Tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak
4. Intenet dapat membuat proses komunikasi berlangsung
sinambung
5. Interaktifitas web
Berikut ini adalah keuntungan jurnalisme online, seperti yang tertulis dala buku Online Journalism, Principles and Practices of News
The Web (Holcomb Hathaway Publisher,2005) :
1. Audience control. Jurnalisme online memungkinkan
audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang
ingin didapatkannya.
2. Nonlinearity. Jurnalisme online memungkinkan setiap
berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga
19
audience tidak harus membaca secara berurutan untuk
memahami.
3. Storage and retrieval. Jurnalisme online memungkinkan
berita tersimpan dan akses kembali dengan mudah oleh
audience.
4. Unlimited Space. Jurnalistik online memungkinkan jumlah
berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience
dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi
dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada
aaudience.
6. Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan
bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar,
video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan di
terima audience.
7. interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya
peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
Penggunaan piramida terbalik dalam jurnalistik online juga menjadi hal yang penting karena para penggunanya kerap hanya membaca bagian atas sebuah tulisan (Santana, 2005:138). Teori hypertext menjelaskan bahwa menulis informasi melalui bagian demi bagiannya yang dihubungkan oleh jembatan antar link adalah berbeda dengan menulis teks secara linier. Ada saat keberangkatan dan saat kedatangan. Ini menunjukan perlunya ujung-ujung link dikenali, supaya pembaca bisa
20
mengerti dimana mereka bisa keluar dan masuk sesuai dengan keinginan
pembaca (Santana, 2005:139).
1.6.4 Media online
Internet adalah . terbaru yang mengkonvergensikan seluruh
karakteristik dari media-media terdahulu. Karena itu, apa yang berubah
bukanlah substansinya, melainkan mode-mode produksi dan
perangkatnya (Hilf dalam Santana, 2005:135).
Sebagai bagian dari institusi komunikasi massa formal, media
online pun menganut ciri-ciri dan sifat-sifat media massa, yaitu:
1. Komunikator melembaga
2. Pesan terorganisir
3. Program Kontinyu
4. Periodik
5. Universal
6. Komersial
7. Memiliki status hukum
8. Aktualitas pesan tinggi
9. Secara simultan/publikatif
10. Professional
11. Komunikasi heterogen
Media online memiliki kekuasaan lain, pengelola ditantang
untuk menciptakan sarana yang lebih jauh dan lebih inovatif untuk
mengirimkan berita. Biggs merujuk ucapan perancang data ulung
Edward Tufle bahwa “dunia online bersifat kompleks, dinamis, dan
multidimensi, sementara surat kabar bersifat statis san datar.” Media
21
internet membuka perluasan informasi berdasarkan “jaringan” yang
multidimensi (Santana, 2005:140).
Penyajian atau perancangan informasi web tidak bersifat liner,
sua dimensi, dengan paradigm urut-urutan dari halaman depan
(pertama) dengan berita-berita penting sampai ke halaman belakang.
Ada konsep navigasidan interface, dalam menuntun khalayak yang
berbeda: dari urutan daftar isi (indeks) di tampilan awal dari layar situs,
khalayak bisa diajak meloncat-loncat ke berbagai artikel di halaman
berikutnya berdasar hubungan link yang telah dirancang
(Santana,2005:140).
1.6.5 Ideologi media
Dalam suatu Negara, media bukan hanya berperan sebagai pilar
kekuatan keempat, tetapi juga sebagai lokomotif perubahan yang
penting. Fenomena ini kian mendapatkan legitimasi, terutama pasca
revolusi teknologi komunikasi dan informasi. Dalam kurun waktu yang
terbilang cepat, media massa telah mengubah pola kehidupan
masyarakat secara signifikan. Bahkan ditengarai media massa memiliki
kemampuan mengubah pengetahuan kehidupan masyarakat. Pada media
massa elektronik televisi, penonton seolah disihir untuk setia duduk
berjam – jam mengikuti setiap tayangan acara yang ditransmisikan
secara massal dari satu sumber yang sesungguhnya telah di setting untuk
tujuan tertentu. Begitu pun dalam media massa cetak, pembaca disuguhi
berbagai informasi yang sudah jadi dan sarat interpretasi.
Sudah tentu , jika masyarakat atau pemerintah memiliki rasa ketakutan
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pengusung media massa ini. Meski
22
diakui, tak sedikit pula dari mereka yang banyak diuntungkan oleh perubahan ini. Realitas perubahan yang bersifat paradoksal semacam ini yakni di satu sisi berimplikasi negatif dan di sisi lain positif, tentu perlu disikapi lebih serius. Terutama jika perubahan itu dapat mengancam nilai kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, cukup relevan bahwa para kritikus memberikan peringatan kepada media massa agar ikut bertanggung jawab atas pembentukan sikap masyarakat akibat daya kekutannya.
Ideologi adalah sistem kepercayaan dan sistem nilai serta representasinya dalam berbagai media dan tindakan sosial. (Yasraf,
1999: 16). Definisi ini searah dengan Marxisme. Menurut pandangan
Marxisme, gaya hidup dilandasi oleh satu ideologi tertentu yang menentukan bentuk dan arahnya. Cara berpakaian, gaya makan, jenis bacaaan dikatakan merupakan ekspresi dari cara kelompok masyarakat mengaitkan hidup mereka dengan kondisi eksistensi mereka, yang kombinasinya membentuk ideologi kelas sosial mereka. Gaya hidup, kata Nicos Hadjinicolaou, merefleksikan kesadaran kelas kelompok masyarakat tertentu, dan dengan demikian ia merupakan satu bentuk ideologi kelas. (Yasraf, 1999: 210)
Dalam hal ini apakah media massa mempunyai ideologi yang diusung oleh media massa tertentu. Hal ini tentu menjadi perdebatan yang sengit dalam kalangan pemikir. Sudah tentu jelas bahwa Marxisme berpendapat bahwa ideologi yang mendasari terbentuknya media massa itu ada. Berbeda dengan pandangan Baudrillard. Bagi Baudrillard, perbincangan mengenai ideologi pada era media massa sekarang ini
23
tidak lagi dimungkinkan , sebab ideologi hanya ada dalam kelas-kelas sosial, padahal yang ada kini hanya massa. Tidak ada yang disebut ideologi massa. Massa, menurut Baudrillard, tidak memiliki apa yang disebut pertentangan sosial (pertentangan kelas, sayap kiri/sayap kanan). Di hadapan sebuah televisi, misalnya, setiap orang, siapa saja adalah massa. Ideologi mengharuskan keberpihakan sedangkan pada massa – tanpa menanyakan keberpihakan ideologis. (Yasraf, 1999: 195)
Menurut Shoemaker dan Reese, objektivitas lebih merupakan ideologi bagi jurnalis dibandingkan seperangkat aturan atau praktik yang disediakan oleh jurnalis. Dalam pandangan Tuchman, objektivitas adalah “ritual” bagi proses pembentukan dan produksi berita. Ia adalah sesuatu yang yang dipercaya, menjadi bagian dari ideologi yang disebarkan oleh dan dari wartawan. (Eriyanto, Analisis Framing, 2012:
132)
Menurut Matthew Kieran, berita tidaklah dibentuk dalam ruang hampa. Berita diproduksi dari ideologi dominan dalam suatu wilayah kompetensi tertentu. Ideologi di sini tidaklah selalu harus dikaitkan dengan ide-ide besar. Ideologi juga bisa bermakna politik penandaan atau pemaknaan. (Eriyanto, Analisis Framing, 2012: 154)
Ideologi adalah hasil rumusan dari individu-individu tertentu.
Keberlakuannya menuntut tidak hanya kelompok yang bersangkutan.
Akan tetapi, selain membutuhkan subjek, ideologi juga menciptakan subjek. (Eriyanto, Analisis Wacana, 2012: 99).
Banyak orang percaya, teks media menuntun cara pandang masyarakat terhadap dunia. Tatkala dunia semakin sesak oleh laju arus informasi
24
dan pesatnya pertumbuhan, media tak sekadar jadi pegangan tetapi kebutuhan. Ia kerap diibaratkan sebagai matahari yang menerangi dunia, menyampaikan pesan yang merasuk ke kalbu umat manusia dan memberi pencerahan (Siregar, 2004:107). Tak heran, media menduduki posisi penting bagi ruang sosial masyarakat kini.
Ideologi media banyak dipengaruhi sistem ekonomi, sosial, dan politik yang berlaku kala itu. Bergantinya sistem politik mengakibatkan berganti pula dominasi ideologi media yang berkembang. Ideologi media tidaklah bersifat statis. Lewat teks media, sebuah ideologi bisa ditengarai bagaimana ia dikonstruksi, ditantang, ataupun berubah.
Menurut Yasraf Amir Piliang, pengkajian tentang media massa tidak dapat dipisahkan dari kepentingan yang ada di balik media tersebut, khususnya kepentingan terhadap informasi yang disampaikannya. Di dalam perkembangan media mutakhir, setidak- tidaknya ada dua kepentingan utama (eksternal media) yaitu kepentingan ekonomi (economic interest) dan kepentingan kekuasaan
(power interest) yang membentuk isi media (media content) berupa informasi yang disajikan dan makna yang ditawarkannya. Di antara dua kepentingan utama tersebut, ada kepentingan yang lebih mendasar yang justru terabaikan, yaitu kepentingan publik. Media yang seharusnya berperan sebagai ruang publik (publik sphere) sering diabaikan oleh kuatnya dua kepentingan tersebut. (Mahpuddin, 2009:191)
Kuatnya kepentingan ekonomi dan kekuasaan politik inilah sesungguhnya menjadikan media tidak dapat bersikap netral, jujur, adil,
25
obyektif dan terbuka. Akibatnya, informasi yang disuguhkan oleh media
telah menimbulkan persoalan obyektivitas pengetahuan yang serius
pada media itu sendiri. Kepentingan-kepentingan ekonomi dan
kekuasaan politik akan menentukan apakah informasi yang disampaikan
oleh sebuah media mengandung kebenaran (truth) atau kebenaran palsu
(pseudo-truth), menyampaikan obyektivitas atau subyektivitas, bersifat
netral atau memihak, merepresentasikan fakta atau memelintir fakta,
menggambarkan realitas (reality) atau mensimulasi realitas
(simulacrum). (Mahpuddin, 2009:192),
1.6.6 Media massa, Interprestasi, Kontruksi Realitas
Interprestasi merujuk bagaimana gagasan dan pendapat tertentu
dari seorang atau sekelompok orang ditampilkan dalam pemberitaan
(Eriyanto,2002:113). Sehingga realitas yang terjadi tidaklah
digambarkan sebagaimana mestinya, tetapi digambarkan secara lain.
Bisa lebih baik atau bahkan lebih buruk.pengambaran yang buruk,
cenderung memarjinalkan seorang atau kelompok tertentu.
Media bukanlah seperti apa yang digambarkan, memberikan apa
adanya, cermin dari realitas. Media seperti ysng kita lihat, justru
mengkontruksikan sedemikian rupa realitas. Tidak mengherankan, jika
tiap hari kita secara terus menerus menyaksikan bagaimana peristiwa
yang sama bias diperlakukan secara berbeda-beda oleh media.
Kenyataan seperti ini menyadarkan betapa subjektifnya media
(Eriyanto,2002:2).
26
Media acap disebut sebagai the fourth estate (kekuasaan keempat) dalam kehidupan social-ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan social- ekonomi dan politik masyarakat.(sobur, 2001:30). Lanjut sobur, sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai intuisi yang dapat berkembang menjadi kelompok penekanan suatu ide atau gagasan, bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris (sobur,2001:31).
Isi media pada hakekatnya adalah hasil rekontruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa bukan saja sebagai alat mempresentasikan realitas, namun juga bias menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstuksikannya.(sobur, 2001:88).
Dalam penyusunan realitas, para wartawan dibekali oleh bermacam-macam tuntunan (sering kali tuntutan) jurnalisme, yaitu :
1. Tuntunan teknis : sebuah laporan yang seyognya mempunyai
kelengkapan berita yang diterangkan dalam rumusan 5W +
1 H. Secara teknis laporan berita langsung (straight news)
dituntut mengambil pola piramida terbalik. Sedangkan berita
ringan (soft news), yang bisa berkembang menjadi feature
27
disarankan memakai struktur buah banteng. (Mc Quail,
1994:146-147).
2. Tuntutan idealisme : Pers dituntut untuk bersikap objektif
dan memperjuangkan kebenaran. Komponen objektifitas
pemberitaan itu sendiri mencakup faktor imprasialitas yang
mencerminkan keseimbangan dan kenetralan. Kriteria
kebenaran mencakup kelengkapan informasi, akurasi, dan
tidak menyalah-nyalahkan laporan. Nilai relevansi berkaitan
dengan seleksi informasi yang signifikan bagi khalayak.
Imparilatas adalah sikap netral dalam penyajian dan
seimbang juga berkaitan dengan pemberitaan waktu, ruang,
dan penekanan yang proposional bagi media.
3. Tuntutan fragmatisme : ini terkait erta dengan dinamika
internal dan eksternal sebuah media. Dia akui atau tidak,
media mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu, entak
itu ekonomi, ideologis, atau apapun namanya. Motif-motif
inilah yang menjadi “ruh”sebuah laporan. Motif ini menjadi
petunjuk kemana laporan akan mengarah. Dalam konteks ini
pembuatan laporan tidak sekedar mengkontruksikan sebuah
realitas, tetapi dipercaya membungkus satu atau jumlah
kepentingan. Dalam dunia jurnalistik langkah ini dikenal
dengan politik mengema (framing) berita dengan hasil
akhirnya adalah sebuah wacana (discoure)(Sudibyo,
2001:67).
28
1.6.7 Teori Agenda Setting Media Massa
Teori Penentuan Agenda (Agenda Setting Theory) adalah teori
yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat
kebenaran dengan kemampuan media massa untuk menstrasnfer dua
elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan
mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang
dianggap penting. Dua asumsi dasar yang mendasari penelitian tentang
penentuan agenda adalah: (1) Masyarakat pers dan media massa tidak
mencerminkan kenyataan, mereka menyaring dan membentuk isu. (2)
Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditanyakan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu
yang lain.
Salah satu aspek yang paling dalam konsep penentuan agenda
adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa
memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi
dari pemodal.
29
1.7 Kerangka berpikir
Pemberitaan Agus Harimurti Yudhoyono di Tribunnes.com
Analisis framing Kerangka framing Pan
dan Kosicki
Struktur
Sintaksis
Skrip
Tematik
Retoris
Kontruksi Berita
Simpulan
Dari sisi kontruksionis, media, wartawan, dan berita memiliki
keterkaitan sebagai berikut :
A. Fakta atau peristiwa adalah hasil kontruksi karena melibatkan sudut
pandang tertenu dari wartawan.
30
B. Media merupakan agen kontruksi karena dia bukan saluran yang
bebas.
C. Berita bukan refleki dari realitas, melainkan kontruksi dari realitas
tersebut.
D. Haril dari kontruksi tersebut, berita bersifat subjektif.
E. Wartawan merupakan agen kontruksi realitas karena tidak dapat
menyembunyikan rasa keberpihakan, etika dan pilihan moral dalam
menyusun berita tersebut, secara intrisktik.
Peter L. Bergerdalam Eriyanto (2002:15) menyampaikan pendapatan yang menarik tentang kontruksi sosial atas realitas. Baginya, realitas tidak dibentuk secara ilmiah, atau diturunkan oleh Tuhan, tetapi dibentuk dan di kontruksi. Hasilnya adalah wajah plural dari realitas itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tiap individu dalam mengkontruksi relitas. Tiap orang memiliki frame on reference dan field of experience yang berbeda-beda, sehingga mereka secara bebas memakai suatu hal dan mengkontruksi realitas yang mereka inginkan berdasarkan kerangka berpikir masing-masing.
Kontruksi realitas yang dihasilkan memiliki dasar tertentu yang menyebakan mereka meyakini kebenaran dari kontruksi tersebut. Berbagai kontruksi realitas yang dibuat individu menghasilkan kontruksi sosial atas realitas tertentu.
Selain itu, kontruksi sosial bersifat dinamis. Di dalam nya terjadi proses dialektis antara realitas subjektif dan realitas objektif. Realitas subjektif berkaitan dengan interprestasi dan pemaknaan tiap individu terhadap suatu objek. Hasil dari relasi antara objek dan individu menghasilkan penafsiran yang berbeda-beda berdasarkan beranekaragam latar belakang individu tersebut.
Dimensi objektif dari realitas berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang ada
31
di luar objek , seperti norma, aturan stimulant tertentu yang menggerakkan objek.
Ide tentang Framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun
1955. Frame pada awalnya dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan dan wacana, dan yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas.
Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffman (1974) yang mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku (strip of behaviour) yang membimbing individu dalam membaca realitas.
Peneliti yang paling konsisten mendiskusikan dan mengimplementasikan konsep framing adalah Willian A. Gamson terkenal dengan pendekatan konstruksionisnya untuk menganalisis wacana komunikasi.
Menurut Gamson dan Modigliani, frame adalah cara bercerita atau gugusan ide- ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan kontruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana.
Selain Gamson dan Modigliani, berkaitan dengan dilihatnya framing sebagai proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media,
Robert M. Entman lebih lanjut mendefinisikan framing sebagai seleksi dari berbagai aspek realitas yang diterima dan membuat peristiwa itu lebih menonjol dalam suatu teks komunikasi. Dalam banyak hal itu berarti menyajikan secara khusus definisi terhadap masalah, interprestasi sebab akibat, evaluasi moral, dan tawaran penyelesaian sebagaimana masalah itu digambarkan.
Ada beberapa tokoh yang memberikan definisi Framing. Beberapa definisi para ahli tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
32
TOKOH DEFINISI
Robert N. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas
sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih
menonjol dibandingkan aspek lain. Ia juga
menyertakan penempatan informasi-informasi
dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu
mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi
yang lain.
William A. Gamson Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang
terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan
kontruksi makna peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara
bercerita itu terbentuk dalam sebuah kemasan
(package). Kemasan itu semacam skema atau
struktur pemahaman yang dugunakan individu
untk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia
sampaikan untuk menafsirkan makna pesan-pesan
yang ia terima.
Todd Gitlin Strategi bagaimana realitas/ dunia dibentuk dan
disederhanakan sedemikian rupa untuk
ditampilkan kepada khalayak pembaca.
Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam
pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik
33
perhatian khalayak pembaca itu dilakukan dengan
seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi
aspek tertentu dari realitas.
David E. Snow and Robert Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa
Benfort dan kondisi yang relevan. Frame
mengorganisasikan sistem kepercayaan dan
diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak
kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan
kalimat tertentu.
Amy Binder Skema interprestasi yang digunakan oleh individu
untuk menempatkan, menafsirkan,
mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa secara
langsung atau tidak langsung. Frame
mengorganisir peristiwa yang kompleks ke dalam
bentuk dan pola yang mudah dipahami dan
mmbantu untuk mengerti makna peristiwa.
Zhongdang Pan and Gerald Strategi kontruksi dan memproses berita.
M. Kosicki Perangkat kognisi yang digunakan dalam
mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan
dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi
pembentukan berita
34
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian analisis framing sebagai metode penelitian untuk melihat media dalam mengungkap suatu peristiwa (realitas). Metode analisis teks yang berada dalam kategori penelitian konstruksionis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukan realitas yang natural, tetapi hasil dari kontruksi. Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma kontruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikontruksikan dengan cara apa kontruksi dibentuk
(Eriyanto, 2005 : 37). Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkap rahasia dibalik sebuah perbedaan bahkan pertentangan media dalam mengunkapkan fakta. Analysis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas sosial dipahami, dimaknai, dan dikontruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen-elemen tersebut bukan hanya bagian dari teknis jurnalistik melainkan menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan.
Bagaimana media membangun, menyuguhkan, mempertahankan, dan mereproduksi, suatu peristiwa kepada pembacanya. Melalui analisis framing akan dapat diketahui siapa mengendalikan siapa, siapa lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron mana klien, siapa yang di untungkan dan siapa yang dirugikan, siapa menindas dan siapa tertindas, dst. Kesimpulan- kesimpulan seperti ini sangat mungkin diperoleh karena analisis framing merupakan suatu seni – kreativitas yang memiliki kebebasan dalam menafsirkan realitas dengan menggunakan teori dan metodologi tertentu. Ada dua esensi utama dari analisis framing yaitu, pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput. Kedua,
35
bagaimana fakta ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian kata, dan gambar untuk mendukung gagasan.
Melihat Framing dalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas. Kedua faktor ini dapat lebih mempetajam framing berita melalui proses seleksi isu yang layak ditampilkan dan penekanan isi beritanya. Perspektif wartawanlah yang akan menentukan fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya dan dibuangnya. Dibalik semua itu, pengambilan keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita. Framing memiliki implikasi penting bagi komunikasi politik. Sebab framing memainkan peran utama dalam mendesakkan kekuasaan politik, dan frame dalam teks berita sungguh merupakan kekuasaan yag tercetak, ia menunjukan identitas para aktor atau interest yang berkompetisi untuk mendominasi teks. Konsep framing menurut Entman, secara konsisten menawarkan sebuah cara untuk mengungkapkan the power of a communication text. Framing analysis dapat menjelaskan dengan cara yang tepat pengaruh atas kesadaran manusia yang didesak oleh transfer informasi dari sebuah lokasi, seperti pidato, ucapan/ungkapan, news report, atau novel. Framing, secara esensial meliputi penseleksian dan penonjolan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu model framing yaitu model Pan dan Kosicki. Dalam modelini terdapat empat perangkat framing yakni struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Peneliti menggunakan model Pan dan Kosicki karena dengan keempat struktur yang ada dalam model framing ini dapat menunjukan framing dari suatu
36
media. Keberpihakan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati melalui keempat perangkat tadi.
Pembingkaian dapat diamati dari bagaimana wartawan menyusun peristiwa kedalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang dipilih.
(Eriyanto,2002:256).
Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki (Eriyanto, 2002:253) menyatakan bahwa proses framing itu sendiri melibatkan dua konsep penting dalam diri individu . Pertama, konsep psikologi yang menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Konsep sosiologi yang melihat pada bagaimana seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya.
Hal ini meyebabkan terjadinya perbedaan terejadinya perbedaan pemaknaan atas suatu realitas tersebut melalui pengalaman sosial tadi. Karena itu, dalam menulis sebuah berita,wartawan tidak hanya menggunakan konsep pemilikirannya sendiri. Dia akan melibatkan nilai-nilai sosial yang ada di sekitarnya, seperti khalayak dan proses produksi berita itu sendiri.
Wartawan menulis berita agar dapat dinikmati dan mudah dipahami oleh khalayak, serta dipengaruhi pula oleh standar kerja, profesionalitas, dan termasuk di dalamnya pengaruh dari media temoatnya bernaung. Setiap berita memilikinya bingkai yang menjadi pusat dari struktur ide. Dari bingkai inilah semua fakta dalam berita ditulis dan dihubungkan sedemikian rupa
37
menggunakan elemen-elemen berita seperti headline, kutipan, latar informasi,
atau pemakaian istilah dan kalimat tertentu
Pertama, stuktur sintaktis yang memperlihatkan bagaimana wartawan
menyusun fakta ke dalam bentuk berita. Kedua, struktur skrip menunjukan cara
wartawan menceritakan fakta dari suatu peristiwa atau isu di dalam berita yang
ditulisnya. Ketiga, struktur tematik yang berkaitan dengan bagaimana wartawan
melibatkan perspektifnya atas peristiwa atau isu dengan memperhatikan
penggunaan kalimat atau proposisi dalam berita secara keseluruhan. Keempat,
Struktur retoris yang berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan
arti tertentu dari peristiwa atau isu kepada khalayak. Struktur-struktur ini
mampu menunjukan keberpihakan wartawan atas suatu peristiwa atau isu, yang
dengan sendirinya juga menunjukan bingkai dari media tempatnya bekerja.
1.8 Metodologi Penelitian
1.8.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis framing. Analisis wacana menaruh perhatian pada wacana
sebagai objek kajian. Analisis wacana adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengetahui tentang tata aturan kalimat,pemakaian bahasa,serta
untuk membongkar maksud – maksud dan makna-makna tertentu
(Eriyanto : 2000 : 4) Sedangkan dalam pengertian yang lebih sederhana,
wacana berarti cara objek atau ide diperbincangkan secara terbuka
kepada publik, sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang
tersebar luas (Lull,1998 : 225 ).
38
Analisa wacana merupakan alternative dari analisis kualitatif yang
dipakai.Anaisis wacana ini lebih menekankan dan melihat
”bagaimana”(How) dari pesan atau teks media tetapi juga bagaimana
pesan itu disampaikan. Untuk dapat mengetahui dan memahami makna
yang tersembunya dalam suatu teks media yang diteliti penulis,maka
peneliti wacana tidak hanya dikhususkan, penulis juga memperhatikan
konsep framing dan kognisi socialnya. Peneliti menggunakan analisis
wacana dalam konsep framing ini karena, analisis wacana sendiri
merupakan bagian dari analisis framing. Terutama dalam menganalisis
teks media. Menurut Gamson dan Modigliani, frame sendiri adalah cara
bercerita atau gugusan ide-ide yang teroganisir sedemikian rupa dan
menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan objek suatu wacana (Eriyanto,1999:21)
1.8.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak
menggunakan angka atau rumus statistik dalam mengumpulkan data dan
dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Konsep dasar
penelitian kualitatif sebagai berikut : “Seorang peneliti mengadakan
penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada orientasi teoritis. Pada
pengertian kualitatif, teori ini dibatasi pada pengertian: suatu pernyataan
sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal
dari data diuji kembali secara empiris “(Moloeng,2004:6). Bogdan dan
Taylor (1975),mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur
39
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Moloeng,2004:3) Lebih lanjut ,Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya
( Moloeng, 2004 : 3) Sejalan dengan definisi tersebut, Jane Richie
mendefinisikan penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan
dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.
(Moleong, 2010 : 4-6)
1.8.3 Teknik Pengumpulan data
Data Primer
- Dokumentasi
Adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.
(Kartono, 2005 : 34). Dengan demikian, pada penelitian ini maka
dokumentasi memegang peranan yang sangat penting, peneliti
melakukan pengambilan data dari pemberitaan Agus Harimurti
Yudhoyono terkait gagalnya menjadi gubernur DKI di media online.
- Studi Kepustakaan
Mengumpulkan data melalui sember-sumbernya yang berada
diperpustakaan seperti, buku-buku, surat kabar dan bahan kepustakaan
lainnya (Kartono, 2005 : 7). Dalam hal ini peneliti memperoleh data
40
dengan cara mengutip data dari sumber lain untuk melengkapi data yang
sudah ada.
1.8.4 Teknik Pengolahan dan analisis data
1.8.4.1 Teknik pengolahan data
Tehnik analisa data yaitu menganalisis data yang berhasil
dikumpulkan oleh si peneliti melalui perangkat metodologi
tertentu. (Rachmat Kriyantoro 2008:85)
Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah “Pemberitaan
Agus Harimurti Yudhoyono terkait gagalnya menjadi Gubernur
DKI di media di Tribunnews.com 1-28 Februari 2017 ”. Untuk
mengolah data penelitian tersebut, maka peneliti akan
mengolahnya dengan 4 struktur kategori dari Zhongdang Pan
dan Gerald M. Kosicki, yaitu dengan struktur sintaksis, struktur
skrip, struktur tematik, dan struktur retoris.
1.8.4.2 Teknik analisis data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode
analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
yang merupakan hasil pengembangan dari teori van dijk sebagai
analisa data. Perangkat framing yang mereka sajikan dalam
meneliti suatu media melalui struktur bahasa yang digunakan
dalam mengkonstruksi suatu realitas. Framing dapat diartikan
sebagai cara untuk mengetahui bagaimana media membingkai
41
atau mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam isi media.
Pan dan Kosicki membagi perangkat framing kedalam 4 struktur golongan besar yaitu; Sintaksis, skrip, tematik, retoris. Keempat struktur tersebut merupakan rangkaian yang menunjukan framing dari suatu media. Keempat pendekatan tersebut dapat digambarkan kedalam bentuk skema sebagai berikut:
Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati SINTAKSI : 1. Skema berita Headline,Lead,Latar Cara wartawan Informasi,Kutipan menyusun fakta Sumber,Pernyataan, Penutup. SKRIP : 2. Kelengkapan berita 5W+1H Cara wartawan mengisahkan fakta
TEMATIK : 3. Detail Paragraph,Proposisi Cara wartawan4. Maksud kalimat menulis fakta berhubungan 5. Nominalisasi antar kalimat 6. Koherensi 7. Bentuk kalimat 8. Kata Ganti RETORIS : 9. Leksigon Kata,Idiom,Gambar/ Cara wartawan10. Grafis Foto,Grafik menekankan fakta 11. Metafora 12. Pengadaian (Sobur,Alex.2004:161)
1. Sintaksis
42
Pengertian dari susunan bagian berita head line, latar informasi,sumber,penutup dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memakai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa. a. Head line mempengaruhi pengertian wartawan terhadap kisah yang kemudian digunakan dalam membuat peristiwa seperti yang dibeberkan. Sering kali dengan menekan makna tertentu lewat pemakainan tanda tanya menuju sebuah perubahan dan tanda kutip untuk menunjukan jarak perbedaan b. Lead, adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead umunya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukan persepektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan. c. Latar informasi, bagian dari berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin disampaikan atau bisa dikatakan latar mampu mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan d. Sumber, segi lain yang diperhatikan dari sintaksis adalah pengutip sumber berita pengulingan, sumber ini menjadi perangkat framing. Maksudnya adalah karena kemampuan sebagai wartawan yang berkuasa dalam pemilihan sumber untuk membangun objektivitas, maka tidak terlihat sebenarnya pemilihan sumber ini tidak untuk mendukung pendapatnya.
2. Skrip Bentuk umum dari struktur skrip 5W+1H meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan kategori informasi ini yang diharapkan diambil noleh wartawan. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing yang penting.
43
3. Tematik Dalam menulis berita, seorang wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu peristiwa. Tema itulah yang akan dibuktikan dengan susunan atau bentuk kalimat, proposisi atau hubungan antar proposisi. Dalam suatu peristiwa tertentu, pembuat teks dapat memanipulasi penafsiran pembaca atau khalayak tentang suatu peristiwa. Elemen yang bisa digunakan adalah : a. Detail Elemen wacana detail berhubungan dengan control informasi-informasi yang ditampilkan seseorang (Komunikator). Komunikasi akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya ia akan menampilkan jumlah sedikit (Bahan kalau perlu tidak disampaikan) Bila hal itu merugikan kedudukannya. b. Maksud : Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara ekspilit dan jelas tersamar, implicit dan tersembbunyi. Tujuan akhir adalah publiki hanya disajikan informasi yang menguntungklan komunikator, informasi yang menguntungkan disajikan secara jelas, dengan kata-kata yang tegas dan menunjuk langsung kepada fakta. c. Nominalisasi Elemen nominalisasi berhubungan dengan pertayaaan atau anggapan komunikator dalam memandang suatu objek dapat dianggap sebagai sesuatu yang tinggal sendiri atau sebagai suatu kelompok (Komunita). Nominalisasi dapat memberi sugesti pada khalayak adanya generalisasi. d. Koherensi Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2 buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan
44
dengan menggunakan koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat dihubungkan sekalipun berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. e. Bentuk kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kasualita. Dimana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kasualita ini jika diterangkan dalam bahasa menjadi susunan objek (yang diterangkan) dan oredikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataan. Sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dalam peryataan.
f. Kata ganti Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan imajinasi. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan posisi seseorang yang dapat menggunakan kata ganti”Saya” atau “Kami” menggambarkan sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata.
Tetapi ketika memakai kata ganti “Kita” menjadikan sikap tersebut sebagai referensi dari sikap bersama dalam suatu komunikasi tertentu.
4. Retoris Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata ganti yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan. Dari wacana berita suatu kebenaran ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh wartawan sebagai berikut
45
a. Leksikon Elemen ini menandakan pilihan wartawan terhadap berbagi kemungkinan yang tersedia. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideology tertentu. Peristiwa dapat digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda. b. Gaya Elemen gaya berhubungan dengan pengemasan pesan yang disampaikan dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu kepada khalayak. Sebuah tulisan yang banyak berisi bahan hukum ketika melaporkan suatu peristiwa kemungkinan dimaksud agar pandangan yang dipandang yang dituliskan oleh wartawan diterima baik oleh khalayak, dan untuk menekankan bahwa pandangan yang diungkapkan tidak benar berdasarkan hukum. c. Grafis Elemen ini untuk memeriksa penekanan atau penonjolan oleh wartawan, dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan lain. Pemakainan huruf tebal,huruf miring,pemakaian garis bawah,huruf besar,pemberian warna foto, termaksud didalamnya adalah pemakaian caption,raster,grafik,gambar,table untuk mendukung arti penting dari suatu pesan. Elemen grafis memberikan efek kognitif, dalam arti informasi dianggap penting dan menarik sehingga harus dipusatkan atau difokuskan. d. Pengandaian Elemen wacana pengandaian merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pengandaian adalah upaya untuk mendukung pendapat dengan meberikan premis yang dipercaya kebenaranya.
46
e. Metafora Dalam suatu wacana,seseorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks tetapi juga kiasan, ungkapan metafora yang dimaksudkan sebagai bumbu suatu berita, tetapi pemakaian metafora tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengenai makna tertentu.
1.9 Kelemahan dan keterbatasan Penelitian
1.9.1 Kelemahan penelitian
Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak didukung dengan
riset dan penggalian lebih dalam untuk mendapatkan informasi
tentang ideologi media. Selain itu, penelitian ini hanya melihat
pembingkaian dua media online saja tanpa membandingka n dengan
media lainnya, misalnya dengan media konvensional.
1.9.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian hanya terbatas pada analisis framing saja.
Pengamatan hanya dilakukan terhadap teks yang ditampilkan oleh
media dan wartawan. Penelitian ini tidak menilik proses produksi teks,
konsumsi teks khalayak, dan hubungan antara satu teks dengan teks
lainnya.
47
BAB II
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
2.1 Profil Perusahaan Tribunnews.com
Tribunnews.com adalah situs berita online Indonesia yang dipublikasikan oleh
PT. Indopersda Primamedia. Situs berita online dengan tagline “Berita Terkini
Indonesia” ini, berkantor pusat di Gedung Group of Regional Newspaper Kompas,
Jl. Palmerah Selatan No.3, Jakarta Pusat. Merupakan suatu divisi koran daerah
Kompas, Tribunnews didukung oleh reporter yang bertempat di Jakarta. Situs berita
ini, menyediakan berbagai macam berita yang terjadi baik itu berita lokal, nasional,
hingga internasional secara aktual dan cepat. Tribunnews menyediakan wadah bagi
masyarakat untuk ikut serta dalam berbagi informasi ataupun menyampaikan
gagasan dan pengalaman empiris yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa melalui
dua rubrik Tribunnews, yaitu Tribuners dan Citizen Reporter. Selain sebagai situs
berita online yang menyediakan electronic paper (epaper) sebagai replika dari koran
edisi cetak, Tribunnews juga menyediakan berita dalam bentuk digital paper, yaitu
koran yang terbit secara online dalam format digital. Tribunnews juga mengelola
forum diskusi serta beberapa komunitas online, seperti melalui Facebook, Twitter,
dan Google+. Sesuai dengan perkembangan zaman, Tribunnews juga menyediakan
Tribunnews mobile dengan alamat m.tribunnews.com, sehingga memudahkan para
pembaca dan memungkinkan untuk memperoleh berita dimanapun dan kapanpun.
Di ulang tahunnya yang ke-4 pada tanggal 21 Maret 2014, Portal Berita Tribunnews
menurut Alexa menempati posisi tiga besar setelah Detik.com dan Kompas.com.
Portal Berita ini didukung oleh 500 wartawan dari 22 surat kabar di 19 kota.
1
2.2 Visi dan Misi Tribunnews.com
a. Visi
To become the best, largest, and most profiltable multimedia portal in
Indonesia as well as in South East Asia.
(Untuk menjadi yang terbaik, terbesar, dan portal multimedia yang paling
menguntungkan di Indonesia mauun di Asia Tenggara).
b. Misi
To provide the latest and most credible information to enlighten and entertein
individual and communities.
(Untuk memberikan informasi terbaru dan paling kredibel untuk mencerahkan
dan menghibur individu dan masyarakat).
2.3 Struktur Organinasi Perusahaan Tribunnews.com
Director : Herman Darmo, Sentrijanto
General Manager : Dahlan Dahi
Board of Editor : Herman Darmo, Febby Mahendra Putra, Achmad Subechi,
Dahlan Dahi
Editor in Chief : Dahlan Dahi
News Manager : Yulis Sulistyawan
Assistant Content : Yudie Thirzano
Editor : Agung Budi Santoso, Anita Kusumawardhani, Antonius Bramantoro,
Choirul Arifin, Dewi Agustina, Fajar Anjungroso, Hasanuddin Aco, Hendra
Gunawan, Husein Sanusi, IGN Sawabi, Johnson Simanjuntak, Hasiolan Eko
Purwanto Gultom, Ravianto, Sanusi, Choirul Arifin, Sugiyarto, Samuel Febriyanto,
Yogi Gustaman, Adi Suhendi, Eko Sutriyanto, Willem Jonatan
Editor Images : Dani Permana, FX Ismanto
2
Editor Video : Bian Harnansa, Sapto Nugroho
Newsroom Jakarta
Editor : Ade Mayasanto, Rahmad Hidayat, Deny Budiman, Dodi Esvandi, Willy
Widianto, Muhammad Barir
Reporter (Jakarta) : Abdul Qodir Zaelani, Adiatmaputra Fajar Pratomo, Danang
Setiaji, Deodatus S Pradipto, Eri Komar Sinaga, Ferdinand Waskita, Glery
Lazuardi, Imanuel Nicolas Manafe, Muhammad Zulfikar, Nurmulia Rekso
Purnomo, Srihandriatmo Malau, Theresia Felesiani, Wahyu Aji, Taufik Ismail,
Seno Tri Sulistiyono, Achmad Rafiq, Reynas Abdila, Fahdi Fahlevi, Ruth Vania,
Dennis Destryawan, Valdi Arief, Ruth Vania Christine, Amriyono Prakoso, Regina
Kunthi
Fotografer (Jakarta) : Herudin, Jeprima, Irwan Rismawan
Reporter/Fotografer (Daerah) : Tribun Network
Alamat Redaksi :
Gedung Group of Regional Newspaper Kompas Gramedia, Jl Palmerah Selatan No
3, Jakarta Pusat, 10270
Telepon: 021-5359525, Fax: 021-5359523
E-mail: [email protected]
3
2.4 Profil Agus Harimurti Yudhoyono
Nama Agus Harimurti Yudhoyono saat ini ramai diperbincangkan karena putra
pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono ini ditunjuk sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta yang diusung oleh partai demokrat, PPP, PKB dan PAN. Agus Yudhoyono
saat ini merupakan perwira TNI yang berpangkat mayor infanteri yang punya masa
depan sangat cemerlang di TNI namun memilih terjun ke dunia politik.
Adapun biografi atau profilnya, nama lengkapnya Mayor Inf. TNI Agus
Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A yang lahir pada tanggal 710 Agustus
1978 di Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan anak pertama dari mantan presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati yang dikenal sebagai Ani
Yudhoyono. Agus memiliki saudara laki-laki bernama Edhie Baskoro Yudhoyono.
Sekolah dasar Agus Yudhoyono dimulai pada tahun 1984 di Bandung, namun
kemudian ia lanjutkan di Timor-timor selama dua tahun lebih mengikuti Ayahnya
yang dipindah tugaskan, di Timor-timor ia kemudian pindah ke Jakarta setelah itu
ke Amerika Serikat di tahun 1990 mengikuti ayahnya ditugaskan sebagai siswa
seskoad di sekolah komando Fort Leavenfort Amerika Serikat.
Menjadi Lulusan terbaik dari SMA Hingga di Sekolah Militer Agus Yudhoyono
kemudian kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 5
Bandung. Tamat dari sana, ia kemudian masuk di SMA Taruna Nusantara di kota
Magelang. Di SMA, ia banyak mengikuti organisasi seperti menjadi ketua OSIS
dan mendirikan pleton PKS (Patroli Keamanan Sekolah) hingga ia kemudian lulus
sebagai lulusan terbaik di SMA di tahun 1997 dan memperoleh medali Garuda
Trisakti Tarunatama Emas atas prestasinya.
4
Selepas SMA, Agus Yudhoyono kemudian kemudian mulai mengikuti jejak ayahnya yang berkarir di bidang militer. Ia kemudian masuk di Akademi Militer
Magelang. dan kemudian di tahun 2000 ia lulus sebagai lulusan terbaik dan memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan kemudian medali Adhi
Makayasa.
Kemudian di tahun 2001, ia lagi-lagi menjadi lulusan terbaik di Sekolah Dasar
Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel dan kemudian bergabung dalam kesatuan Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat).
Ia kemudian menjadi komandan peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara
305/Tengkorak di Brigif Linud 17 Kostrad dan berangkat ke Aceh di tahun 2002 dan bertugas disana untuk membasmi kaum separatis/pemberontak.
Lulus Master di Nanyang Technological University dan Harvard University
Kembali dari aceh ia kemudian mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan
Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dan meraih predikat lulusan terbaik dan kemudian menjabat sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak. Otaknya yang cerdas membuat ia kemudian melanjutkan pendidikan masternya di
Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University dan lulus sebagai Master of Science in Strategic Studies di tahun 2005 dengan predikat memuaskan. Di tahun itu juga ia menikah dengan artis Anissa Larasati Pohan yang dari hasil pernikahannya tersebut kemudian dikaruniai seorang putri yang diberi nama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
5
Di tahun 2006, Agus Yudhoyono pernah bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian Kontingen Garuda XXIII-A yang dikirim ke Lebanon. Kemudian di tahun 2008, Agus Yudhoyono kemudian ditunjuk sebagai anggota dari tim yang bertugas mendirikan Universitas Pertahanan yang merupakan gagasan dari presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Karena konsentrasi dalam pembentukan universitas tersebut, Agus kemudian dipindahkan ke Kementerian Pertahanan dan diberi jabatan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.
Di tahun 2008, Agus Yudhoyono kemudian melanjutkan pendidikan masternya di universitas harvard dan mengambil jurusan Advertisement Public Administration dan kemudian berhasil lulus di tahun 2010 dengan predikat sangat memuaskan dari
Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Lulusan Terbaik di Sekolah Komando Amerika Serikat Prestasinya yang cemerlang membuat ia terpilih sebagai peserta dari The Young Future Defence Leader
Workshop dari situ Agus Yudhoyono kemudian kembali ke Amerika dan mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat dan sekali lagi ia menjadi lulusan terbaik dari sekolah tersebut dan mendapat banyak penghargaan dari sana.
Kembali ke Indonesia ia kemudian ditugaskan sebagai Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Ia bertugas untuk melakukan manajemen operasi dan latihandi Kostrad. Tahun 2014, Agus
Yudhoyono kemudian kembali mengikuti pendidikan militer di sekolah komando
6
Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas,
Amerika Serikat yang pernah diikuti oleh ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono.
Pendidikan di sekolah komando tersebut ia selesaikan dalam jangka waktu satu tahun dan berhasil meraih ipk sempurna 4.0 dan lulus di bulan Juni 2015.
Disamping itu ia juga berhasil meraih IPK 4.0 di George Herbert Walker School di
Webster University dalam program master di bidang Leadership and Management dan kembali ke indonesia ia kemudian langsung dipromosikan sebagai Danyonif
Mekanis 203/Arya Kemuning di bawah jajaran Kodam Jaya.
Berbagai prestasi dan puluhan penghargaan diraih Agus Yudhoyono selama berkarir di militer sehingga banyak yang menyebut Agus Yudhoyono merupakan calon jenderal terbaik dengan prestasi yang luar biasa yang dimiliki oleh TNI dimasa depan. Berhenti dari Kesatuan TNI dan Terjun ke Politik. Namun di bulan september 2016, masyarakat Indonesia kemudian dikejutkan dengan keputusan
Agus Yudhoyono yang memilih terjun ke dunia politik sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta setelah ia resmi diusung oleh koalisi partai demokrat, PPP, PKB, dan PAN.
Keputusannya ini membuat Agus Yudhyono diharuskan untuk melepas jabatannya sebagai perwira militer di TNI Angkatan Darat dan diberhentikan dengan hormat dari kesatuan TNI.
7
Biografi dan Profil Agus Harimurti Yudhoyono
Nama : Mayor Inf. TNI Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A
Lahir : Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978
Istri : Annisa Larasati Pohan
Anak : Almira Tunggadewi Yudhoyono
Orang Tua: Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono
Saudara : Edhie Baskoro Yudhoyono
Jabatan : Mayor Infanteri
Pendidikan :
Sekolah dasar di Bandung hingga Amerika Serikat
SMP Negeri 5 Bandung
SMA Taruna Nusantara
Akademi Militer Magelang
Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel
Master of Science in Strategic Studies Rajaratnam School of International
Studies, Nanyang Technological University
Master Public Administration Harvard University
Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat
sekolah komando Command and General Staff College (CGSC) di Fort
Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat
Master Leadership and Management George Herbert Walker School, Webster
University
8
Penghargaan :
Medali Garuda Trisakti Tarunatama
Pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik
akmil.
Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun
Satya Lencana Dharma Nusa
Satya Lencana Santi Dharma
Medali PBB, Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata
Lebanon
Medali Kepeloporan
Medali penghargaan Distinguished Honor Graduate dari Angkatan Darat
Amerika Serikat dan
Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army
Maneuver Center
Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry
Association.
9
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Analisis pembingkaian ini dilakukan terhadap berita-berita yang dimuat oleh tribunnews.com tentang berita terhadap pemberitaan Agus Harimurti Yudhoyono terkait gagalnya menjadi Gubernur DKI di Tribunnews.com 1-28 februari 2017.
Adapun penyajiannya diurutkan sesuai dengan urutan waktu diterbitkannya berita yang bersangkutan di dalam situs.
Dengan analisis framing model Pan dan Kosicky, penelitian ini berusaha menelaah bagaimana pembingkaian berita mengenai aksi terkait berita terhadap pemberitaan Agus Harimurti Yudhoyono terkait gagalnya menjadi Gubernur DKI di
Tribunnews.com 1-28 februari 2017.
3.1 Analisis Framing Model Pan dan Kosicky
3.1.1 Analisis Artikel 1
Judul Berita : Agus Yudhoyono Antusias Ikuti Pemilu
Kedua Dalam Hidupnya
Waktu Publikasi : Rabu, 15 Februari 2017 – 11:39 WIB
Sumber : Tribunnews.com
Dari analisis sintaksis, pandangan portal berita tribunnews.com dapat diketahui
melalui skema atau bagan berita yang terdiri dari bagan berita. Sintaksis
merupakan cara wartawan menyusun fakta. Tribunnews.com mengetengahkan
Judul “ Agus Yudoyono Antusias Ikuti Pemilu Kedua Dalam Hidupnya”.
Melalui judul tersebut dapat diketahui pandangan media online
Tribunnews.com mengenai informasi awal yang diberikan.
1
Tabel 3.1.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky Artikel 1
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil pengamatan
Strukur Sintaksis Judul Agus Yudhoyono Antusias Ikuti
Pemilu Kedua Dalam Hidupnya.
Lead Agus Harimurti Yudhoyono
menggunakan hak pilihnya dalam
Pilkada Jakarta di TPS 06 Taman
Cibeber, Rawa Barat, Kemayoran
Baru, Jakarta Selatan.
Latar Informasi Cagub nomor pemilihan satu itu
mengungkapkan antusiasnya
mengikuti Pilkada Jakarta Tahun
ini.
Kutipan Sumber Ya tentu ini momen spesial.
Sebenarnya ini bukan yang
pertama, dulu sewaktu masih
sekolah di Taruna Nusantara saya
menggunakan hak pilih dalam
Pilpres tahun 1997.
Pernyataan / Opini momen Pilkada kali ini
lebih istimewa karena
melibatkan dirinya sebagai
peserta.
2
Penutup Tentu Pilkada ini menjadi sejarah
buat saya karena selain menjadi
pemilih saya juga ikut berkompetisi
di dalamnya. Saya akan terus
berdoa dengan tulus untuk menjadi
bagian dari harapan baru warga
Jakarta.
Struktur Skrip What Antusiasme Agus Yudhoyono
dalam Pilkada Jakarta
Where Jakarta
When 15 Februari 2017
Who Agus Harimurti Yudhoyono
Why karena selain menjadi pemilih saya
juga ikut berkompetisi di
dalamnya.
How Tidak ada dalam Artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi, Dari awal sampai akhir artikel
Kalimat, Hubungan antar berita ini mengambil sudut
kalimat pandang dari Agus Harimurti
Yudhoyono dalam sikap
antusiasnya dalam Pilkada Jakarta
2017.
Struktur Retoris Kata, Idiom, Penggunaan kata “lebih
Gambar/foto, Grafik istimewa” dalam artikel
berita ini menegaskan
3
pesan Agus Harimurti
Yudhoyono bahwa dia
antuias untuk mengikuti
Pilkada Jakarta 2017.
Gambar memperlihatkan
Agus Yudhoyono sedang
menunjukan lembar
pemilihan di TPS 06 Taman
Cibeber, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan.
Analisis :
1. Struktur Sintaktis
Secara sintaksis terlihat keberpihakan artikel ini terhadap Agus
Yudhoyono. Judul dan lead secar tegas menyebutkan antusias untuk mengikuti
Pilkada kedua dalam hidupnya. karena ini termasuk momen istimewa bagi Agus
Yudhoyono karena melibatkan dirinya. Artikel Berita ini secara sintaksis
sepenuhnya merupakan penyampaian pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono.
2. Struktur Skrip
Sebagai sebuah artikel yang di dalamnya terdapat ungkapan Agus
Yudhoyono yang antusias dalam Pilkada kedua di Jakarta karena momen
pilkada kali ini lebih istimewa dengan keterlibatan dirinya sebagai peserta.
4
3. Struktur Tematik
Dari paragraf awal hingga akhir paragraf dari artikel berita ini memuat
tentang ungkapan Agus Yudhoyono antusiasmennya mengikuti Pilkada Jakarta
Tahun ini. Agus Yudhoyono menyebut momen pilkada kali ini lebih istimewa
karena melibatkan dirinya sebagai salah satu kandidat.
4. Struktur Retoris
Penggunaan kata “Antusias” dalam artikel ini menegaskan ungkapan
Agus Yudhoyono bahwa dalam Pilkada Jakarta Tahun ini istimewa karena
dirinya menjadi kandidat dalam pilkada tersebut.
Gambar pada artikel berita ini memperlihatkan bahwa Agus telah
memberi hak pilihnya dalam Pilkada Jakarta Tahun ini.
3.1.2 Analisis Artikel 2
3.2
Judul Berita : Secara Ksatria dan dengan Lapang Dada
Saya Menerima Kekalahan Saya
Waktu Publikasi : Rabu, 15 Februari 2017 – 23-07 WIB
Sumber : Tribunnews.com
Ringkasan : Pasangan calon gubernur Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni
angkat bicara mengetahui hasil perolehan sementara.
5
3.2.1.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky Artikel 2
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil pengamatan
Strukur Sintaksis Judul Secara Ksatria dan dengan Lapang
Dada Saya Menerima Kekalahan
Saya
Lead Pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta
nomor urut 1, Agus Harimurti
Yudhoyono dan Sylviana Murni
angkat bicara usai mengetahui hasil
perolehan suara sementara versi
quick count (hitung cepat) dalam
Pilkada DKI Jakarta 2017.
Latar Informasi Agus Yudhoyono mengaku
menerima apapun hasil yang ada,
meski dirinya dinyatakan memiliki
suara paling sedikit dibandingkan
dua pasangan calon lain.
Kutipan Sumber Agus Yudhoyono tetap
akan berkontribusi untuk
Jakarta terlebih untuk
Indonesia meskipun dirinya
tidak terpilih sebagai orang
nomor 1 di DKI Jakarta.
6
Pernyataan / Opini Agus Yudhoyono pun
berpesan untuk jangan takut
gagal dalam hal apapun.
Penutup Agus Yudhoyono mempunyai
prinsip pantang untuk berpikir
kalah.
Struktur Skrip What Sifat lapang dada Agus Yudhoyono
menerima kekalahan perhitungan.
Where Jakarta
When Rabu, 15 Februari 2017
Who Agus Yudhoyono dan Sylviana
Murni
Why Karena survey perhitungan cepat
kandidat Agus Yudhoyono dan
sylviana Murni terendah.
How Tidak ada dalam artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi, Memuat pengakuan Agus
Kalimat, Hubungan antar Yudhoyono menerima hasil yang
kalimat ada, meski dinyatakan suara palig
sedikit.
Struktur Retoris Kata, Idiom, Penggunaan kata “pantang
Gambar/foto, Grafik kalah” dalam pidato seolah
menegaskan bahwa Agus
Yudhoyono menerima
7
kekalahan dengan lapang
dada.
Analisis :
1. Struktur Sintaksis
Judul yang digunakan dalam berita ini berupaya
menggambarkan sikap dari Agus Yudhoyono yang telah lapang dada
menerima kekalahan dalam perhitungan Pilkada Jakarta 2017.
Begitu juga dengan lead berita. Penulis juga menyajikan
bagaimana pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni angkat
bicara tentang perolehan Suara dalam Pilkada Jakarta 2017. Agus
menerima hasil yang ada meski dirinya memiliki suara sedikit
dibandingkan dua pasangan calon lain.
2. Struktur Skrip
Dari struktur skrip, dapat dilihat bahwa tujuan utama artikel ini
adalah menyampaikan kepada pembaca bahwa Agus berupaya
menerima kekalahan dengan lapang dada. Di sini juga bisa melihat
bahwa upaya wartawan untuk mengedepankan pidato dari Agus
Yudhoyono tentang sikap lapang dadanya.
3. Struktur Tematik
Secara Tematik, artikel ini berupaya memberikan gambaran
bahwa bagaimana seorang jurnalis dalam membuat sebuah berita. Aspek
tersebut akan menimbulkan dampak positif untuk jurnalis dan media
massanya. Disebut bahwa Agus Yudhoyono berpesan jangan takut gagal
8
dalam hal apapun. Konteks kata ini mengandung support bahwa Agus
masih berambisi untuk terus bangkit.
4. Stuktur Retoris
Penggunaan cara pandang inilah yang dapat mempersuasif pembaca
untuk bersikap netral. Karena bagaimana pun juga pengaruh media
massa itu sangatlah besar, baik cetak maupun lainnya.
3.2.2 Analisis Artikel 3
Judul Berita : Hasil Hitungan Cepat Dapat Nomor
Terakhir, Agustus Yudhoyono Langsung
Telepon Ahok.
Waktu Publikasi : Rabu, 15 Februari 2017 – 23-14 WIB
Sumber : Tribunnews.com
Ringkasan : Juru Bicara DPP Partai Demokrat, menyebut Agus Harimurti
Yudhoyono telah menghubungi Basuki Tjahaja Purnama alias ahok untuk memberikan ucapan selamat atas masuknya ke putaran kedua Pilkada Jakarta
2017.
9
3.2.2.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky Artikel 3
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil pengamatan
Strukur Sintaksis Judul Hasil Hitungan Cepat Dapat
Nomor Terakhir, Agus Yudhoyono
Langsung Telepon Ahok.
Lead Juru Bicara DPP Partai Demokrat,
Rachland Nashidik menyebut,
calon gubernur DKI Jakarta yang
diusung Demokrat, Agus Harimurti
Yudhoyono, telah menghubungi
calon gubernur DKI nomor urut
dua, Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.
Latar Informasi Agus Yudhoyono mengucapkan
selamat atas masuknya Ahok ke
putaran kedua Pilkada Jakarta
2017.
Kutipan Sumber Pernyataan disampaikan
dalam akun Twitter
Rachland malam ini Agus
Yudhoyono telah melepon
Ahok dan mengucapkan
selamat setelah melihat
perolehan suara Pilkada
10
Jakarta dengan angka 17,37
persen.
Pernyataan / Opini Artikel dalam berita ini ditulis
berdasarkan pernyataan juru
bicara DPP Partai Demokrat.
Penutup Berdasarkan hasil hitung cepat
sejumlah lembaga survei, pasangan
nomor urut 1 agus sylvi menempati
nomor urut terakhir perolehan
suara di Pilkada DKI.
Struktur Skrip What Juru Bicara DPP Partai Demokrat
Rachland Nashidik
Where Jakarta
When Rabu 15 Februari 2017
Who Rachland Nashidik
Why Karena perolehan suara pasangan
Agus-Sylvi menempati nomor urut
terakhir.
How Tidak ada dalam Artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi, Dari mulai awal paragraf
Kalimat, Hubungan antar menjelaskan tentang peryataan
kalimat bahwa Agus Yudhoyono telah
menelpon Ahok. Sedangkan dari
tengah paragraf artikel ini
11
menjelaskan jumlah perhitungan
suara Pilkada DKI.
Struktur Retoris Kata, Idiom, Penggunaan kata
Gambar/foto, Grafik “mengucapkan selamat”
dalam pernyataan Juru
Bicara DPP Partai
Demokrat menjelaskan
bahwa Agus Yudhoyono
telah menerima kekalahan
perhitungan suara Pilkada
DKI.
Foto dalam artikel ini
memperlihatkan Agus-
Sylvi pidato dalam jumpa
pers.
Analisis :
1. Struktur Sintaksis
Dari Struktur sintaktis, dapat dilihat dari judul bahwa Agus
Yudhoyono menerima kekalahan dengan mengucapkan selamat.
Dengan dituliskan hasil perolehan terendah meyakinkan bahwa Agus
Yudhoyono tidak bisa lanjut ke putaran kedua Pilkada DKI.
12
2. Struktur Skrip
Sebagai sebuah artikel berita, kelengkapan artikel ini masih
kurang memenuhi, karena tidak adanya HOW atau proses feedback dari
hubungan telepon dengan Ahok.
3. Struktur Tematik
Secara Tematik, artikel ini pada paragraf pertama hingga ketiga
menjelaskan pernyataan Agus Yudhoyono telah menghubungi Ahok
untuk memberikan ucapan selama atas keberhasilan memasuki putaran
kedua.
Sedangkan pada paragraph keempat hingga paragraf akhir
menjelaskan tentang persen dari perolehan suara dalam Pilkada DKI.
4. Stuktur Retoris
Jika ditinjau dari Struktur retoris, terlihat upaya penulis untuk
menjelaskan bahwa Agus menerima kekalahan dengan memberikan
angka persen dari perolehan suara dan menegaskan hingga
menghubungi Ahok.
3.2.3 Analisis Artikel 4
Judul Berita : Agus Yudhoyono Mengaku Kalah
Waktu Publikasi : Kamis, 16 Februari 2017 – 05:51 WIB
Sumber : Tribunnews.com
Rigkasan : Kandidat Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus-Sylvi akhirnya mengakui kekalahannya.
13
3.2.3.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky Artikel 4
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil pengamatan
Strukur Sintaksis Judul Agus Yudhoyono Mengaku Kalah
Lead Kandidat gubernur DKI Jakarta
nomor urut satu Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) akhirnya
mengakui kekalahannya meski
baru versi hitung cepat pilkada DKI
Jakarta.
Latar Informasi Agus menyatakan dirinya secara
kesatria kalah dalam pertarungan
Pilkada DKI Jakarta.
Kutipan Sumber mengucapkan selamat
kepada calon nomor dua
Bapak Basuki dan Bapak
Djarot serta pasangan
nomor tiga Bapak Anies
dan Bapak Sandi
Pernyataan / Opini Agus Yudhoyono Secara kesatria
dan dengan lapang dada menerima
kekalahan dalam pemilihan
gubernur DKI Jakarta
14
Penutup Berisi tentang permohonan maaf
kepada para pendukung karena
belum berhasil memenuhi harapan.
Struktur Skrip What Agus Yudhoyono mengakku kalah
Where Wisma Proklamasi
When Kamis,16 Februari 2017
Who Agus Yudhoyono
Why Karena kalah dalam pertarungan
Pilkada DKI Jakarta
How Tidak ada dalam Artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi, Paragraf demi paragraph
Kalimat, Hubungan antar menjelaskan tentang pernyataan
kalimat Agus Yudhoyono yang lapang dada
dan meminta maaf kepada para
pendukung.
Struktur Retoris Kata, Idiom, Terdapat kata “InsyaAllah semua
Gambar/foto, Grafik ada hikmahnya” seakan Agus
Yudhoyono sudah pasrah atas
kekalahan nya dalam Pilkada DKI.
Analisis :
1. Struktur Sintaksis
Dari pengamatan struktur sintaksis, dapat kita lihat bahwa
penulis berupaya menyampaikan pernyataan dari Agus Yudhoyono
15
yang mengaku kekalahannya. Penulis menceritakan tentang harunya
pendukung Agus-sylvi.
Penulisan lead yang dipakai menegaskan bahwa akhirnya Agus
Yudhoyono mengakui kekalahannya setelah melihhat hasil hitung cepat.
2. Struktur Skrip
Dari struktur skrip dapat kita lihat upaya wartawan untuk
meletakkan stigma haru terhadap pembaca. Agus dan Silvy
mengucapkan selamat lebih dari satu kali kepada pasangan calon
lainnya.
3. Struktur Tematik
Jika diperhatikan, paragraf pertama dalam atrikel ini sudah
mencakup tema yang diangkat secara keseluruhan yaitu mengakui
kekalahannya dan menyampaikan permohonan maaf kepada para
pendukungnya.
4. Stuktur Retoris
Artikel berita ini disertai gambar Agus Yudhoyono ditemani istri
dan Sylvi saat berpidato di wisma proklamasi yang dimaksud adalah
penyampaian pengakuan kalah terhadap pendukung dengan jumpa pers.
16
3.2.4 Analisis Artikel 5
Judul Berita : Agus Yudhoyono Diprediksi Akan Maju
Dalam Pilgub Jawa Timur Setelah Tersingkir
Dari Jakarta
Waktu Publikasi : Kamis, 16 Februari 2017 – 18:00 WIB
Sumber : Tribunnews.com
Ringkasan : Agus Yudhoyono tidak terlalu merugi meskipun kalah dalam
Pilkada DKI, karena Agus yudhoyono percaya semua kelebihan yang dimiliki
saat ini dapat dimanfaatkan untuk menggantikan Soekarwo (Pakde karwo)
untuk menjadi Gubernur Jawa Timur.
3.2.4.1 Analisis Framing Pan dan Kosicky Artikel 5
Perangkat Framing Unit Pengamatan Hasil pengamatan
Strukur Sintaksis Judul Agus Yudhoyono Diprediksi Akan
Maju Dalam Pilgub Jawa Timur
Setelah Tersingkir Dari Jakarta
Lead Agus Harimurti Yudoyono dapat
dikatakan tidak teralu merugi
meskipun tumbang dalam putaran
pertama Pilkada DKI.
17
Latar Informasi Semua kelebihan Agus Yudhoyono
(AHY) yang dimiliki saat ini, dapat
dimanfaatkan untuk menggantikan
Soekarwo alias Pakde Karwo yang
sudah dua periode menjabat
Gubernur Jawa Timur
Kutipan Sumber AHY kan orang Pacitan,
Jawa Timur. Di Jawa Timur
partai terbesarnya adalah
Partai Demokrat. Dan
Pakde Karwo adalah orang
(Partai) Demokrat
Pernyataan / Opini Agus Yudhoyono mengaku
percaya sangat berpotensi diusung
Partai Demokrat dalam Pilkada
Jawa Timur 2018.
Penutup Kutipan pernyataan Agus
Yudhoyono yang meyakinnya
bahwa dia dapat menggantikan
Gubernur Jawa timur mendatang
karena Partai Demokrat.
Struktur Skrip What Agus Yudhoyono diprediksi maju
Pilgub Jawa Timur
Where Jakarta
When 16 Februari 2017
18
Who Agus Yudhoyono
Why Karena berpotensi menggantikan
Gubernur Jawa Timur
How Tidak ada dalam Artikel
Struktur Tematik Paragraf, proposisi, Dari paragraf pertama
Kalimat, Hubungan antar dalam artikel ini
kalimat menyebutkan bahwa Agus
Yudhoyono tidak merugi
meski kalah Pilkada DKI.
Paragraf kedua dan ketiga
menghadirkan kutipan alas
an menjadi sorotan media.
Paragraf keempat sampai
keenam memuat tentang
pernyataan tentang
partisipasi terhadap Agus
yang semakin banya orang
mengerti sosok Agus
Yudhoyono
Paragraf ketujuh hingga
kesembilan berisi
pernyataan kepercayaan
Agus terhadap Partai
Demokrat yang akan
19
membawanya ke Pilgub
Jawa Timur.
Struktur Retoris Kata, Idiom, Dalam artikel ini
Gambar/foto, Grafik disebutkan “Ia mengaku
percaya” ia disini adalah
Agus Yudhoyono yang
sangat percaya diri dengan
potensi yang ia punya
selama ini.
Gambar dalam artikel ini
memperlihatkan foto Agus
Yudhoyono sedan berada di
tengah-tengah masyarakat
kala dia sedang kampanye
pada saat Pilkada DKI.
Analisis :
1. Struktur Sintaksis
Melihat Judul Artikel ini, terlihat keinginan penulis untuk
menyajikan sepenuhnya bahwa Agus tidak merugi setalah menerima
kekalahan dalam Pilkada DKI.
2. Struktur Skrip
Tinjauan Struktur Skrip memberikan gambaran bahwa agus
percaya diri bisa maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018 mendatang.
20
3. Struktur Tematik
Secara tematik, paragraph demi paragraph ini berupaya untuk
memberikan informasi tentang Agus Yudhoyono menjadi sorotan media
selama berkampanye.
Paragraf ke tujuh menghadirkan pernyataan Agus dengan sikap
percayanya maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018 dengan potensi yang
dia miliki serta partai Demokrat yang akan membawanya.
4. Stuktur Retoris
Artikel dalam berita ini dilengkapi dengan gambar Agus
Yudhoyono dalam berkampanye di tengah kerumunan masyarakat.
Dengan mengangkat tangan satu di tengah-tengah masyarakat agar
meyakinkan para pembaca untuk melihat bahwa dalam kampanye dia
selalu bertemu warga untuk mengenal lebih dekat.
21
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Tribunnews.com membingkai sosok Agus Harimurti Yudhoyono
sebagai sosok yang baik, sportif, dan tampil elegan. Ini terlihat dari pilihan sudut
pandang Tribunnews.com dalam memberitakan Agus Harimurti Yudhoyono.
1. Dalam pemberitaan di Tribunnews.com framing yang dibuat di dalam berita
yaitu pernyataan Agus Yudhoyono dalam menyingkapi kegagalannya
sehingga fakta dari berita tersebut sangat terpercaya. Dengan konten video
pernyataan yang disajikan juga sangat membantu dalam berita tersebut.
2. Tribunnews.com adalah anak didik dari Kompas.com yang dimiliki oleh
salah satu calon Gubernur DKI Jakarta (Ahok). Berita yang di sajikan tidak
ada unsur memihak pada salah satu calon Gubernur. Tetapi lebih kepada
fakta yang terjadi sebenarnya.
3. Agus Yudhoyono diberitakan secara baik oleh Tribunnews.com dengan
konten yang mendukung sehingga tidak memunculkan pemikiran yang
diluar dari fakta yan terjadi. Dari unsur kata-kata juga sangat baik dengan
ditambahkan penyataan dalam artikel tersebut.
4. Di dalam struktur analisis, kalimat yang di tata dalam artikel ini sederhana
dan tidak cenderung basa-basi. Paragraf yang ditulis banyak di isi dengan
pernyataan yang sebenarnya dari pernyataan Agus Yudhoyono. Lead yang
digunakan wartawa juga mengundang seseorang menjadi penasaran
terhadap berita yang ditulis oleh Tribunnews.com. Pernyataan yang di
jadikan judul dalam berita sangat mendukung di dalam artikel.
1
4.2 Saran
1. Konten dalam media Ttibunnews.com sangat bagus karena disertai
pernyataan yang mendukung. Tetapi dalam konteks berita tersebut belum
sepenuhnya sempurna dari segi 5W+1H. Berita yang disajikan 80% adalah
pernyataan dari Agus Yudhoyono. Tulisan dari wartawan tersebut
cenderung sedikit dibandingkan pernyataan yang dituliskan. Seharusnya
bisa mendukung semua seperti (how) bagaimana fakta itu bisa terjadi dan
apa sebab dari fakta tersebut.
2. Penelitian menggunakan perspektif komunikasi dalam tulisan ini masih
penuh dengan keterbatasan. Untuk melihat seberapa jauh interelasi
pemberitaan Agus Harimurti Yudhoyono terkait gagalnya menjadi
Gubernur DKI yang tentunya tidak cukup hanya dilakukan melalui
pendekatan dalam penelitian ini . Akan lebih baik dilakukan penelitian
lanjutan menggunakan pendekatan yang lebih pas dengan melibatkan
variabel yang lebih lengkap untuk melihat sejauh mana berita
mempengaruhi sikap para pengambil kebijakan konteks yang sama.
2
DAFTAR PUSTAKA
Apriadi Tamburaka. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers
Assegaff, D.H. 1996. Jurnalistik masa kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan Indonesia., Jakarta: Ghalia Indonesia
Baran, Stanley. J & Davis, K. 2010. Teori Dasar Komunikasi, Pergolakan Masa depan massa. Jakarta: Salemba Humanika
Djuroto, Totok. 1999. Teknik Mencari dan Menulis Berita, cetakan pertama, Semarang: Dahara
Prize.
Eriyanto, 2001. Analisa Wacana dengan Analisis Teks Media. Yogyakarta:LKIS.
Eriyanto, 2002. Analisis Framing : Konstruksi,Ideologi dan politik media, Yogyakarta:LKIS.
Holcomb. 2005. Online Journalism, Principles and Practices of News for The Web. Hathaway Publisher.
Mc Quail, Dennis. 2000. Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga
Nimmo, Dan, 2000. Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rahmat, Jalaluddin. 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Praktis, Bandung: Remaja Rosda.
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta; Lkis Jogjakarta.
1
Non buku
http://www.alexa.com/siteinfo/tribunnews.com Diakses pada Juni 2017
https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2016/09/profil-biodata-lengkap-agus-
harimurti-yudhoyono.html Diakses pada Juni 2017
http://www.tribunnews.com/redaksi Diakses pada Juni 2017
2
Berita 1 Agus Yudhoyono Antusias Ikuti Pemilu Kedua Dalam Hidupnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Jakarta di TPS 06 Taman Cibeber, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Hadir bersama Annisa Larasati Pohan, Agus Yudhoyono hadir di TPS sekitar pukul 09.30 WIB.
Cagub nomor pemilihan satu itu mengungkapkan antusiasmenya mengikuti Pilkada Jakarta tahun ini.
"Ya tentu ini momen spesial. Sebenarnya ini bukan yang pertama, dulu sewaktu masih sekolah di Taruna Nusantara saya menggunakan hak pilih dalam Pilpres tahun 1997," ujar Agus Yudhoyono.
Agus Yudhoyono menyebut momen Pilkada kali ini lebih istimewa karena melibatkan dirinya sebagai peserta.
"Tentu Pilkada ini menjadi sejarah buat saya karena selain menjadi pemilih saya juga ikut berkompetisi di dalamnya. Saya akan terus berdoa dengan tulus untuk menjadi bagian dari harapan baru warga Jakarta," ujarnya. http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/15/agus-yudhoyono-antusias-ikuti-pemilu- kedua-dalam-hidupnya
berita 2
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni angkat bicara usai mengetahui hasil perolehan suara sementara versi quick count (hitung cepat) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu (15/2/2017) malam.
Agus Yudhoyono mengaku menerima apapun hasil yang ada, meski dirinya dinyatakan memiliki suara paling sedikit dibandingkan dua pasangan calon lain.
Agus Yudhoyono tetap akan berkontribusi untuk Jakarta terlebih untuk Indonesia meskipun dirinya tidak terpilih sebagai orang nomor 1 di DKI Jakarta.
Dalam pernyataannya di media, Agus Yudhoyono pun berpesan untuk jangan takut gagal dalam hal apapun.
Selengkapnya pernyataan Agus Yudhoyono, simak dalam tayangan video di atas. (*)
Agus Yudhoyono: Secara Ksatria dan dengan Lapang Dada Saya Menerima Kekalahan Saya http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/15/agus-yudhoyono-secara-ksatria-dan- dengan-lapang-dada-saya-menerima-kekalahan-saya
Berita 3 Hasil Hitungan Cepat Dapat Nomor Terakhir, Agus Yudhoyono Langsung Telepon Ahok
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyebut, calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, telah menghubungi calon gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Agus mengucapkan selamat atas masuknya Ahok ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Malam ini Agus Yudhoyono telah menelepon Ahok dan mengucapkan selamat atas keberhasilan memasuki putaran kedua Pilkada DKI 2017," tulis Rachland dalam akun Twitter pribadinya, @ranabaja, Rabu (15/2/2017).
Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut satu, Agus-Sylvi, menempati nomor urut terakhir perolehan suara di Pilkada DKI.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, menyebutkan, suara pasangan calon gubernur- wakil gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, di posisi pertama dengan perolehan 42,87 persen. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 39,76 persen.
Sementara Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 17,37 persen.
Hasil penghitungan tersebut berdasarkan data dari 400 TPS yang dijadikan sampel, dengan total pemilih 227.453. Peneliti Litbang Kompas, Ratna Sri Widyastuti, mengatakan, hasil hitung cepat ini merupakan prediksi perolehan secara keseluruhan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Hasil resmi nanti dari KPU DKI Jakarta," kata Ratna kepada Kompas.com di Palmerah, Jakarta, Rabu. (Baca: "Quick Count" Litbang Kompas: AHY 17,37 %, Ahok 42,87 %, Anies 39,76 %)
Metode penentuan TPS dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di DKI Jakarta. Dengan tingkat kepercayaan 99 persen dari total maksimal pemilih adalah 7.108.589, maka simpangan kesalahan diperkirakan akan kurang dari satu persen. (Kompas.com) http://www.tribunnews.com/regional/2017/02/15/hasil-hitungan-cepat-dapat-nomor-terakhir-agus- yudhoyono-langsung-telepon-ahok
berita 4 Agus Yudhoyono Mengaku Kalah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandidat gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya mengakui kekalahannya meski baru versi hitung cepat pilkada DKI Jakarta.
Agus menyatakan dirinya secara kesatria kalah dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta.
"Secara kesatria dan dengan lapang dada menerima kekalahan saya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta," kata Agus.
Dalam kesempatan tersebut Agus juga mengatakan bahwa dirinya sudah menghubungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melalui telepon untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya.
"Saya dan Ibu Sylvi mengucapkan selamat kepada calon nomor dua Bapak Basuki dan Bapak Djarot serta pasangan nomor tiga Bapak Anies dan Bapak Sandi," kata Agus.
Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai pengusung. Agus juga mengucapkan terima kasih kepada semua timses yang telah menemani perjuangannya. "InsyaAllah semua ada hikmahnya," kata Agus.
Saat berpidato di hadapan para pendukung dan relawan di Wisma Proklamasi, Jakarta, mata Agus sempat berkaca-kaca. Namun ia terlihat berusaha menguatkan diri agar tidak terlihat menangis.
Bahkan para pendukungnya banyak juga yang tak kuasa menahan haru saat Agus berpidato. Terlebih saat Agus mengucapkan maaf kepada pendukungnya karena belum bisa memberikan yang terbaik.
"Saya juga ingin memohon maaf kepada para pendukung dan konstituen Agus-Sylvi karena belum berhasil memenuhi harapan bapak ibu sekalian," ujar Agus.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pendukung. http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/16/agus-yudhoyono-mengaku-kalah
berita 5 Agus Yudhoyono Diprediksi Akan Maju Dalam Pilgub Jawa Timur Setelah Tersingkir Dari Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudoyono dapat dikatakan tidak teralu merugi meskipun tumbang dalam putaran pertama Pilkada DKI.
Alasannya selama berkampanye beberapa bulan terakhir, sorotan media begitu besar terhadap putra sulung susilo bambang yudhoyono (SBY) tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Kordinator Majelis Pusat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), bidang Politik Dalam Negri, Muhammad Qodari.
"Bahkan konon kabarnya ada warga di daerah yang waktu mau mencoblos, nyarinya foto Agus, Ahok dan Anies," ujar Qodari dalam sebuah diskusi di Euro Management Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2017).
Menurutnya, setelah ikut Pilkada DKI Jakarta 2017, semakin banyak orang yang mengena. sosok Agus Harimurti Yudoyono.
Selain itu, Agus Harimurti Yudoyono juga banyak belajar soal politik selama berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta.
Ia mengaku percaya, Agus Yudhoyono sangat berpotensi diusung Partai Demkrat dalam Pilkada Jawa Timur pada 2018 mendatang.
Semua kelebihan Agus Yudhoyono (AHY) yang dimiliki saat ini, dapat dimanfaatkan untuk menggantikan Soekarwo alias Pakde Karwo yang sudah dua periode menjabat Gubernur Jawa Timur.
"AHY kan orang Pacitan, Jawa Timur. Di Jawa Timur partai terbesarnya adalah Partai Demokrat. Dan Pakde Karwo adalah orang (Partai) Demokrat," katanya.
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/16/agus-yudhoyono-diprediksi-akan-maju-dalam- pilgub-jawa-timur-setelah-tersingkir-dari-jakarta