Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi PERENCANAAN DAN PRODUKSI PROGRAM TELEVISI PENDIDIKAN DI TELEVISI EDUKASI

Herry Kuswita Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta [email protected]

Abstrak Penelitian ini menggambarkan bagaimana membuat program Televisi Pendidikan dengan konsep dan tahapan produksi yang benar mulai dari Perencanaan sampai dengan penayangannya.Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan nara sumber Program Director, Technical Director dan Eksekutive Producer Program Pendidikan Televisi Edukasi. Setelah keseluruhan data diperoleh penulis melakukan kategorisasi dan menginterpretasikannya, menarik kesimpulan dan saran.

Kata kunci : perencanaan, produksi, program pendidikan

Pendahuluan Program acara Familly 100 juga merupakan Perkembangan komunikasi massa berlang- duplikasi program acara dari negara lain. Jadi sung begitu cepat di era sekarang seolah tidak mau jangan heran kalau program-program acara televisi ketinggalan dengan perkembangan teknologi yang sering ditonton pemirsa dan mempunyai komunikasi dan informasi yang juga berkembang rating yang tinggi sebagian besar adalah penjel- begitu pesat, artinya komunikasi massa juga sangat maan dari program acara televisi dari luar. berkaitan erat dengan perkembangan media Pemirsa televisi di Indonesia sendiri mu- massa. Semakin banyak penemuan-penemuan lai bisa menikmati tayangan televisi dengan teknologi canggih dalam penyampaian pesan, diresmikannya TVRI pada tahun 1962 yang seperti telepon, radio, televisi, internet, meng- diikuti dengan munculnya stasiun-stasiun televisi akibatkan arus informasi juga semakin cepat swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, , sehingga mampu menghilangkan hambatan ruang , METRO TV, TRANS TV, TRANS 7, dan waktu. GLOBAL TV, TV ONE, JAK TV, O Jika diperhatikan dengan seksama dari CHANNEL, CTV BANTEN, , berbagai media massa yang ada, media televisi DAAI TV dan banyak televisi lokal yang muncul merupakan media yang sangat efektif dalam di beberapa kota di Indonesia.Semua stasiun penyampaian pesan, karena bisa sekaligus televisibaik nasional maupun lokal bersaing dalam menyampaikan pesan berupa visual dan suara. menyajikan siaran-siaran yang beraneka ragam Media televisi menyediakan tidak hanya informasi agar dapat merebut hati pemirsa sebanyak-ba- tapi juga kebutuhan manusia lainnya seperti nyaknya, tentu saja dengan tujuan akhir untuk program-program acara berita, drama, hiburan, meraih iklan sebanyak mungkin yang selalu ber- dan lain-lain. banding lurus dengan jumlah pemirsa sebuah Dunia pertelevisian di Indonesia juga tidak stasiun televisi.Program – program yang disajikan kalah dengan perkembangan televisi dibelahan oleh sebuah stasiun TV biasanyaterdiri dari dunia lain baik di negara-negara Asia,Eropa program musik, talks show, drama atau di maupun Amerika yang dunia pertelevisiannya Indonesia biasanya disebut sinetron, film dan lain- berkembang pesat, terbukti dengan munculnya lain. program acara yang ditayangkan Televisi di Ada kekhawatiran pada sebagian kalangan Indonesia cenderung sama dengan tayangan- masyarakat Indonesia dengan maraknya tayangan tayangan televisi negara lain. Misalnya program program acara di televisi,lambat laun bisa acara yang menjadi favorit dinegara maju seperti membuat sebagian besar pemirsa mengalami Amerika Serikat dalam kurun waktu yang tidak dampak tayangan program acara tersebut, bisa begitu lama bisa ditonton disebuah stasiun televisi berupa dampak kognitif, afektif dan konatif, bisa swasta di Indonesia dengan versi Indonesia. bersifat positif atau negatif.Tergantung seberapa

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 85

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi sering pemirsa menonton tayangan program • Program Pendidikan dll. acara televisi tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Berita dan Olah Raga Nasional dalam hal ini Pustekkom melalui Televisi • Reportase Edukasi melihat kelebihan serta dampak tayangan • Investigasi televisi yang begitu mudah mempengaruhi sikap • pemirsa khususnya pemirsa muda, memanfa- Berita Ekonomi atkannya sebagai media penyampai pesan pendidi- • Berita Olah Raga kan untuk membantu kemajuan serta meningkat- • Dll kan kwalitas proses belajar-mengajar siswa-siswa mulai dari sekolah dasar sampai sekolah mene- Program Televisi Pendidikan ngah atas. Program televisi pendidikan adalah Tentu saja faktor kesulitan memproduksi program televisi yang ditujukan untuk pemirsa program acara televisi pendidikan yang selalu khusus, dengan tujuan yang jelas, sistematis dan mempertimbangkan dampak positif dan menghi- terintegrasi serta merupakan program yang langkan dampak negatif jauh berbeda dengan berkelanjutan. ( NHK:1994,4) terdiri dari : memproduksi tayangan televisi yang hanya mem- • Program pendidikan sekolah: TK, SD, pertimbangkan untung rugi segi bisnisnya. Jadi SMP, SMU, PT dan program pendidikan sudah sewajarnya Kementerian Pendidikan Na- Guru. sional yang mengambil alih produksi program- • Program pendidikan sepanjang hidup: program televisi pendidikan, sebagai lembaga pe- kursus bahasa, memasak, menjahit, per- merintah yang berkewajiban mensejahterakan tanian, komputer dll rakyatnya dengan melayani kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan dengan cara mencerdaskan Sistem Manajemen Program Pendidikan kehidupan bangsa seperti motto Televisi Edukasi, Lembaga yang bertanggung jawab atas penyeleng- “Televisi yang santun dan Mencerdaskan”. garaan televisi pendidikan bervariasi diberbagai negara, tetapi pada umumnya terdiri dari: Program Acara Televisi • Stasiun Televisi Program acara televisi adalah hasil liputan • Kementerian Pendidikan suara dan gambar yang disusun menjadi sebuah • Lembaga Riset program audio visual dan disebar luaskan kepada khalayak melalui media dengan bentuk audio • Perguruan Tinggi dll. visual atau format acara televisi. Onong Uchjana Effendy (1989:361) mengemukakan bahwa tele- Organisasi Program Pendidikan visi adalah media komunikasi jarak jauh dengan • Departemen Program penayangan gambar dan pendengaran suara, baik • Departemen Produksi melalui kawat maupun secara elektromagnetik • Departemen News tanpa kawat.Sesuai dengan televisi yang berasal • Departemen Teknik dari bahasa Yunani ”tele” yang artinya jauh dan ”vision” yang artinya penglihatan. Perencanaan Format acara televisi dibagi menjadi 1.Drama Onong Uchjana Effendy (2004:32) me- (Fiksi), 2.Non Drama (Non Fiksi), dan 3.Berita nyatakan perencanaandan manajemen untuk dan Olah Raga mencapai satu tujuan dinamakan strategi. Akan tetapi untuk mencapai satu tujuan tersebut,strategi Drama: tidak berfungsi sebagai peta jalan hanya menunjuk • Sinetron ( Sinema Elektronik ) arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Non Drama (Non Fiksi): • Talks Show Format Program Pendidikan • Konser musik Dalam program pendidikan terdapat dua • Variety Show bagian format yaitu : • Reality Show 1.Studio based programs terdiri dari: • Lecture

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 86

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi

• Talk programs and panel discussion 4. Wigs ( Tata Rambut ) • Drama, Tatarambut dalam program televisi • songs, pendidikan sebaiknya disesuaikan dengan format program pendidikan yang akan disajikan misalnya • dance dll tata rambut untuk program sekolah harus sesuai 2.All video ( film ) programs terdiri dari: dengan tingkatan pendidikan pemirsanya. • Documentary programs, • On the spot video taping, 5. Titles : Tulisan untuk membuat judul, teks • Animation, dll • Computer graphics dll.( NHK,1994:26 ) 6. Fresh Flowers and Plants (Bunga dan Art Materials batang rantingnya) Untuk membuat sebuah program pen- Bunga dalam program pendidikan sangat didikan yang menarik dari sudut pandang artistik penting karena bisa digunakan untuk membentuk dan estetika dibutuhkan berbagai art materials suasana dalam program yang dibuat sehingga yang terdiri dari : pemirsa merasakan suasana yang lebih ceria, gembira dll. 1. Scenery (Tata Panggung/Tata Latar Stu- dio) 7. Expendables Onong Uchjana Effendy (1989:348) me- Hal ini berkenaan dengan art materials nyatakan tata latar studioadalah situasi di studio yang biasanya habis sekali pakai seperti makanan, film, radio siaran atau televisi siaran, yang ditata buah-buahan, sayuran dll. menurut kebutuhan untuk pembuatan cerita atau perekaman suara. 8. Properties 1. Ada empat jenis tata panggung televisi yaitu: Art materials yang biasanya digunakan 2. Area staging, tata panggung televisi dengan sebagai pelengkap rumah seperti meja, kursi, ruang yang luas biasanya diperuntukkan untuk televisi, lemari dll. program acara dansa, tari-tarian dsb. 3. Table set up, tata panggung televisi untuk acara 9. Special Effects berita Spescial effects dalam program pendidikan 4. Audience show, tata panggung televisi untuk bisa berupa effect suara, visual, alam dsb. acara talks show yang menghadirkan pemirsa distudio. Proses Produksi Program Pendidikan 5. Open ended staging, tata panggung televisi Proses produksi program pendidikan dilakukan yang terdiri dari dua atau tiga fold set. (Gerald melalui tahapan: Millerson,1982:18) 1. Many Ideas 2. Main Idea 2. Make Up (Tata Rias ) 3. Gathering Materials Ada tiga jenis tata rias yaitu : 4. Classification 1. Make up sehari-hari 5. Theme setting 2. Make up stage 6. Shooting 3. Make up televisi dan Film terdiri dari 7. Editing Natural make up, Beauty make up,dan 8. Completion.(Toshihiko Kosaki,1994:2) Karakter make up. Narasumber Program Pendidikan 3. Costumes (Tata Busana) Onong Uchjana Effendy (1989:314) me- Tata busana sangat penting dalam nyatakan bahwa narasumber adalah orang yang program acara televisi pendidikan, karena sangat dalam suatu seminar ditunjuk sebagai penengah berkaitan erat dengan tata rias serta bisa atau tempat bertanya, yang dengan pengetahuan- mempengaruhi persepsi pemirsa dan berdampak nya yang luas mengenai topik yang dibicarakan, terhadap penyajian program pendidikan secara mampu memberi penjelasan, manakala antara pe- keseluruhan. masaran dan para peserta tidak terdapat titik temu.

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 87

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi Untuk keabsahan materi program pendidikan Dalam program pendidikan yang menjadi diperlukan narasumber yang berkompeten dalam target audience atau pemirsa adalah siswa mulai bidang keilmuannya seperti Guru Besar, staf dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, lembaga penelitian, opinion leader dalam ber- sekolah menengah atas dan mahasiswa perguruan bagai bidang dll. tinggi, tergantung dari program pendiddikan yang ditayangkan. Pembawa Acara Program Pendidikan Pembawa acara program pendidikan bisa Hari dan Jam Tayang terdiri dari : Soenarto (2007:41) menjelaskan di negara- 1. Guru sesuai bidangnya negara yang memiliki waktu yang berbeda antara 2. Artis yang sudah mendapat pengarahan wilayah yang satu dengan lainnya sebagaimana khusus. Indonesia mempunyai tiga wilayah yang berbeda 3. Pembawa acara stasiun televisi yang sudah satu dan dua jam maka diperlukan penyesuaian terbiasa membawakan program pendidikan alokasi program. (NHK,1994:24) Untuk jam tayang program pendidikan disesuaikan dengan waktu proses belajar Promosi Program Pendidikan mengajar disekolah yang menjadi target pemirsa. Agar pemirsa yang akan menjadi target audience mengetahui program yang akan dipro- Televisi Edukasi duksi, sudah diproduksi dan akan ditayang-kan Televisi Edukasi (TVE) adalah televisi yang biasanya dilakukan promosi melalui : mengkhususkan diri pada siaran pendidikan. 1. Organisasi Guru Visi : 2. Kerjasama antara instruktur pelatihan dengan Menjadi siaran televisi pendidikan yang santun guru dan mencerdaskan 3. Melakukan kerjasama penelitian 4. Melakukan pertemuan antara produser dengan Misi : guru Mencerdaskan masyarakat 5. Koordinasi dengan institusi pendidikan. Memberi tauladan Menyebarkan informasi dan kebijakan pendidikan Evaluasi program Pendidikan Mendorong masyarakat gemar belajar Ada berbagai macam cara untuk mela- kukan evaluasi program pendidikanyang bisa Tujuan penyelenggaraan : dilakukan melalui: Memberikan layanan siaran pendidikan berkualitas 1. Various committees (komite pendidikan dll) yang dapat menunjang tujuan pendidikan nasional 2. Study meetings (pertemuan bedah program) 3. Viewerrs meetings (pertemuan pemirsa) Logo TVE 4. Monitoring 5. Telephone calls (melalui telepon) 6. Letters (melalui surat) 7. Surveys.(melalui survey) (NHK,1994:31)

Penonton / Audiennce Onnong Uchjana Effendy (1989:21) mengatakan audience adalah orang-orang yang menjadi sasaran komunikasi, baik dalam bentuk kelompok yang berkumpul di suatu tempat, maupun dalam keadaan terpencar-pencar, tetapi sama-sama terpikat perhatiannya oleh suatu pesan dari media massa.

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 88

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi Sistem Distribusi Televisi Edukasi

Stasiun Relay Televisi Edukasi

Program TV Edukasi

Pendidikan Informal 20% Pendidikan formal 30% Informasi Pendidikan 20% Pendidikan non formal 30%

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 89

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi Pembahasan dua bagian yaitu program pendidikan untuk Secara umum program pendidikan sekolah (programs for school) dan program dijelaskan oleh Hidayat Muchtar, produser pendidikan untuk sepanjang hidup (programs for eksekutif dan ahli Media Pendidikan di Televisi life-long education) dan khusus di Televisi Edukasi bahwa, program pendidikan adalah Edukasi ditambah satu jenis program yaitu program televisi yang target audiensnya berbeda informasi pendidikan.Selama tiga puluhan tahun dengan program televisi lainnya, karena program di Pustekkom Hidayat Muchtar lebih banyak televisi pendidikan mempunyai target audiens membuat program Bahasa Inggris jenjang yang khusus yaitu siswa atau pelajar mulai dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah sekolah dasar sampai mahasiswa perguruan Menengah Atas. Pustekkom dan Televisi Edukasi tinggi.Jadi program pendidikan untuk sekolah selama ini telah membuat ribuan program dasar dibuat sesuai dengan usia siswa sekolah pendidikan berbagai jenis baik untuk program dasar baik dari segi durasi maupun strategi sekolah yang terdiri dari berbagai materi penyajiannya.Selain itu Hidayat Muchtar juga pendidikan yang sesuai kurikulum sekolah menjelaskan bahwa tujuan yang hendak dicapai maupun untuk program pendidikan sepanjang dengan penayangan program pendidikan harus hidup seperti untuk kursus keterampilan, jelas, misalnya setelah target audiens menonton kecantikan, elektronika dll. Hidayat Muchtar juga program pendidikan tersebut ada sesuatu yang mengatakan selama mengelola program televisi menjadi pengetahuan baru bagi target audiens, pendidikan di Pustekkom dan khususnya di berbeda dengan program televisi yang ditayangkan Televisi Edukasi ada spesialisasi bagi produser ditelevisi publik, tidak ada target yang ingin sehingga setiap materi pendidikan disesuaikan dicapai kecuali keuntungan finansial belaka.Selain dengan latar belakang pendidikan produser agar itu program pendidikan juga harus dibuat dari segi penyajian materi juga terhindar dari sistematis dan merupakan dari program yang kesalahan, yang walaupun kesalahan itu kecil tapi berseri atau berkesinambungan (parts of series). bisa membuat dampak yang besar bagi target Sejalan dengan apa yang dikatakan Hidayat audiens. Misalnya dalam bahasa Inggris kesalahan Muchtar, produser sekaligus pengarah acara penulisan kata akan membuat arti yang berbeda, Bambang Sujati mengatakan bahwa ketika kita yang pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak membuat program pendidikan, dari awal sudah tercapai.Jadi dalam hal ini produser dalam dipikirkan apa program berikutnya yang akan dia program televisi pendidikan berperan juga sebagai buat, jadi tidak bisa membuat program pendidikan filter untuk kebenaran materi pembelajaran. hanya program lepas yang tidak berkelanjutan, Walaupun menurut Hidayat Muchtar materi dengan kata lain program pendidikan untuk program televisi pendidikan adalah tanggung sekolah selalu program serial bukan program jawab Pengkaji Materi yang berperan sebagai lepas. Selain itu dalam membuat program pendamping penulis naskah program televisi pendidikan juga Bambang Sujati menjelaskan, pendidikan,akan tetapi produser atau sutradara strategi penyajiannya dari awal sudah dipikirkan adalah penanggung jawab yang utama untuk sesuai dengan jenjang pendidikan target audiens, program yang akan ditayangkan.Tidak berbeda jadi tidak bisa strategi penyajian untuk siswa dengan apa yang disampaikan Hidayat Muchtar, sekolah dasar disamakan dengan strategi penyajian produser Bambang Sujati juga mengatakan hal untuk siswa sekolah menengah atas.Inti dari yang sama bahwa sebagai produser program penjelasan Hidayat Muchtar dan Bambang Sujati pendidikan matematika dia bertanggung jawab tentang definisi program pendidikan adalah bahwa penuh atas program yang ditayangkan, Bambang program pendidikan adalah program televisi Sujati memberi contoh, pada program pendidikan dengan target audiens yang khusus, tujuannya jelas matematika, salah tanda misalnya, seharusnya dan merupakan program televisi yang tanda plus menjadi minus bisa berakibat besar berkelanjutan atau serial. pada program matematika yang disajikan.Artinya ketelitian dalam membuat program pendidikan Jenis program pendidikan lebih diutamakan. Bambang Sujati juga Sama halnya dengan dengan program memberikan contoh, seorang produser Sinetron televisi non pendidikan, program televisi yang ditayangkan televisi publik tidak akan pendidikan juga terdiri dari berbagai jenis. Secara memikirkan apa dampak dari tayangan sinetron garis besar Hidayat Muchtar membagi menjadi tersebut terhadap target audiens,berbeda dengan

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 90

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi produser program televisi pendidikan yang harus Hidayat Muchtar sejak dibiayai pemerintah secara memikirkan apa yang harus dicapai target audiens penuh Televisi Edukasi setiap harinya ditonton setelah menyaksikan tayangan program pen- lebih dari tigapuluh juta pemirsa yang terdiri dari didikan. Khusus untuk Televisi Edukasi mena- siswa sekolah, guru, mahasiswa, dan praktisi yangkan juga program informasi pendidikan yang pendidikan lainnya.Untuk mencapai sasaran target materinya adalah kebijakan-kebijakan depdikbud, audiens yang ada dipelosok Televisi Edukasi atau informasi lainnya seperti tentang Ujian bekerjasama dengan Televisi lokal yang berada Nasional, pencapaian sekolah dalam keberhasilan diseluruh Indonesia. pengimplementasian kurikulum yang sudah ditentukan yang berupa persentasi kelulusan dan Organisasi Stasiun Televisi Pendidikan sebagainya. Berdasarkan penjelasan dari Key Untuk mempermudah kordinasi dalam Informan dan Informan yang diperoleh peneliti sebuah stasiun televisi dibutuhkan struktur disimpulkan bahwa jenis program pendidikan di organisasi yang memadai dan sesuai kebutuhan. Televisi Edukasi tidak hanya program sekolah dan Begitu pula di Televisi Edukasi, menurut Hidayat program sepanjang hidup tetapi ada juga program Muchtar telah dibuat struktur organisasi yang ideal informasi pendidikan yang juga selalu ditayangkan untuk ukuran sebuah stasiun televisi pendidikan. setiap hari. Terdapat empat departemen yaitu departemen Program, Produksi, News dan Teknik. Lebih jauh Sistem manajemen Televisi Pendidikan Hidayat Muchtar menjelaskan bahwa bagian Lembaga yang bertanggung jawab tentang program mengolah sejak ide awal sampai menjadi perencanaan dan produksi program pendidikan di naskah siap produksi. Naskah yang sudah siap Televisi Edukasi adalah Kementerian Pendidikan produksi yaitu naskah final yang sudah disetujui dan Kebudayaan dalam hal ini Pustekkom ahli materi dan ahli media di breakdown oleh tim Dikbud. Menurut Hidayat Muchtar ketika produksi yang dipimpin seorang produser atau Pustekkom mendirikan Televisi Pendidikan pada sutradara melalui tahapan pra produksi, produksi tahun sembilan puluhan, karena terbentur dengan dan pasca produksi. Departemen Teknik mem- Undang-undang tentang lembaga kepenyiaran persiapkan peralatan yang dibutuhkan sesuai pemerintah yang hanya membolehkan ada satu tuntutan naskah, berdasarkan informasi pada saat televisi pemerintah di Republik Indonesia, maka breakdown naskah.Bambang Sujati yang sudah Pustekkom bekerjasama dengan bekerjasama berkecimpung di departemen produksi televisi dengan pihak swasta PT Cipta Televisi untuk pendidikan selama tigapuluh tahun lebih, mendirikan Televisi Pendidikan Indonesia atau mengatakan bahwa kendala yang sering dihadapi TPI. Tapi tentu saja ada perbedaan visi dan misi dibagian produksi lebih pada jumlah kerabat kerja antara pihak swasta dan pemerintah dalam hal ini, yang terbatas dan peralatan yang begitu pesat sebagai contoh swasta harus memikirkan ke- berkembang, sehingga sebagai contoh untuk untungan finansial dari modal yang sudah dike- kamera saja setiap tahun harus membeli kamera luarkan sedangkan pemerintah dalam hal ini lebih tipe yang baru yang tentu saja dengan teknologi memikirkan bagaimana mencerdaskan bangsa dan yang baru pula. Kalau tidak mengikuti perkem- pemerataan pendidikan di Indonesia.Akhirnya bangan teknologi yang ada, program pendidikan kerjasama Pustekkom dengan pihak swasta ini yang dibuat akan ketinggalan, misalnya tehnik berakhir setelah berjalan selama lima tahun dan chromakey, efek gambar, teknik editing dlsb.Tapi Depdikbud mendirikan Televisi Edukasi tanpa Menurut Bambang Sujati pula, selama ini campur tangan pihak swasta. Bambang Sujati yang Pustekkom dalam hal ini Televisi Edukasi cukup sejak awal berdirinya TPI kemudian menjadi mengikuti perkembangan teknologi tersebut.” Televisi Edukasi berkiprah sebagai kerabat kerja Percuma dong namanya Pusat Teknologi, kalau merangkap sutradara, mengatakan bahwa dengan tidak mengikuti perkembangan teknologi!” dibiayainya Televisi Edukasi oleh pemerintah, Seloroh Bambang Sujati. Memang betul juga apa dia bisa lebih leluasa berkreasi bagaimana yang dikatakan Bambang Sujati, kalau diper- membuat program pendidikan yang sesuai untuk hatikan program pendidikan yang dihasilkan target audiens tanpa memikirkan untung rugi Televisi Edukasi tehnik penyajiannya tidak kalah secara finansial, akan tetapi fokus bagaimana dibanding dengan program televisi lain yang caranya ikut berpartisipasi mencerdaskan bangsa sering ditayangkan ditelevisi publik. Departemen ini dengan tayangan program pendidikan.Menurut teknik disamping mengelola dua buah studio

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 91

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi televisi yang ada, juga mengelola peralatan indoor Sujati menjelaskan bahwa pada awalnya dia dan outdoor yang dibutuhkan pada saat produksi membuat program matematika untuk sekolah berlangsung baik didalam studio atau diluar studio secara berkesinambungan setahun penuh sesuai yang didukung juga dengan kendaraan OB Van jadwal program yang sudah dibuat, hanya sebagian yaitu mobil ukuran besar yang sudah dilengkapi kecil program matematika yang dibeli dari sumber dengan peralatan shooting. Bagian program juga lain. Tetapi sekarang situasinya sudah berbeda, mempersiapkan jadwal dan pelaksanaan evaluasi program pendidikan yang didanai pemerintah program pendidikan yang sudah jadi dan akan dibuat oleh ”production house” yang lolos tender, ditayangkan.Program yang lolos evaluasi baru tapi dengan supervisi pihak Televisi Edukasi. boleh ditayangkan, sedangkan yang tidak lolos evaluasi harus direvisi. Nara Sumber dan Pembawa Acara Pro- gram Pendidikan Programming Televisi Pendidikan Idealnya,Nara sumber program pendidi- Salah satu tugas departemen program di kan yang membawakan acara program pendidikan Televisi Edukasi adalah ”Programming” atau adalah orang yang berkompeten dalam bidang menyusun program yang akan ditayangkan.Secara keilmuannya seperti dosen, guru dsb, begitu kata garis besar Hidayat Muchtar selaku eksekutif Hidayat Muchtar. Tetapi tidak tertutup kemung- Produser menjelaskan bahwa ”Program- kinan dalam keadaan dan kondisi darurat misalnya ming”adalah menyusun rencana penyiaran yang tiba-tiba narasumber yang sudah dijadwalkan tidak harus sesuai dengan undang-undang Penyiaran bisa hadir, untuk kondisi seperti ini dengan dan standar program, dan harus responsif dengan mengubah format naskah. Nara sumber diisi oleh perubahan yang ada dimasyarakat, seperti gaya pembawa acara yang memang sudah dilatih dan hidup, juga kebutuhan pemirsa.Menurut Hidayat memadai untuk membawakan program pen- Muchtar pula, programming untuk program didikan tersebut dengan catatan program pendi- pendidikan berbeda dengan program televisi dikan tersebut bukan program interaktif, yaitu lainnya yaitu programming program pendidikan program yang memberi kesempatan kepada target disusun dengan jangka panjang. Hidayat Muchtar audiens untuk bertanya secara langsung, biasanya memberi contoh kalau program berita yang sudah melalui telepon. Sebagai seorang produser disusun bisa setiap saat berubah jika ada pe- Bambang Sujati sering mengalami hal seperti ini, rubahan atau ada berita yang paling dibutuhkan solusi yang paling mudah sama seperti yang pemirsa. Bambang Sujati memperkuat penjelasan dijelaskan Hidayat Muchtar, lebih detail lagi Hidayat Muchtar dengan mengatakan bahwa Bambang Sujati sering mengatasi masalah tersebut selama ini dia sebagai sutradara dan produser dengan mengubah Narasumber yang tampil selalu membuat program pendidikan sesuai urutan dengan narasi tanpa mengubah konten yang harus yang sudah terjadwal selama satu tahun atau disampaikan kepada pemirsa yang menjadi target paling sedikit duapuluh tujuh program selama audiens. setengah tahun atau satu semester.Hidayat Muchtar menjelaskan lebih lanjut, bahwa sebagai Format Program Pendidikan tahap awal dari programming program pendidikan Secara garis besar format program pen- adalah memilih bagian apa saja yang penting didikan dibagi menjadi dua bagian yaitu Studio ditekankan pada program pendidikan yang akan based programs dan All video programs.Tentang dibuat.Apakah formatnya, materinya, teknik format program ini Hidayat Muchtar menjelaskan penyajiannya dsb.Setelah itu menentukan durasi format program pendidikan yang digunakan di sesuai dengan target audiens. Berikutnya adalah Televisi Edukasi lebih rinci yaitu ada format menentukan waktu yang paling tepat untuk ”Lecture”dimana dalam format ini, seorang nara menyiarkan program pendidikan tersebut. Kemu- sum-ber tampil sendiri, ketika dia berbicara, dian jenis dan jumlah program serial dan program diinsert gambar yang sesuai dengan apa yang dia lepas yang akan dibuat, dan rencana siaran ulang. bicarakan. Gambar insert bisa berupa hasil dari Tidak kalah pentingnya menurut Hidayat Muchtar penelitian, diagram, foto, video,dan apapapun adalah apakah program pendidikan itu mau materi insert yang sesuai dengan materi yang ia diproduksi sendiri atau membeli program yang bicarakan.Program Bahasa Inggris sering meng- sudah jadi dari berbagai sumber, tentu dengan gunakan format ini.Format berikutnya adalah talk pertimbangan efisiensi waktu dan dana.Bambang programs anda panel discussion. Dua orang

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 92

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi narasumber atau lebih bergabung dalam format gemerlap seperti yang biasa ditampilkan oleh pro- ini untuk berdiskusi tentang materi yang disam- gram acara televisi publik yang lain.Intinya target paikan kepada pemirsa, format program pendi- audiens harus focus pada pesan-pesan yang dikan seperti ini cenderung lebih informal. Selan- berupa materi pendidikan yang ditayangkan. jutnya menurut Hidayat Muchtar Televisi Edukasi untuk program Matematika sering menggunakan Make Up (Tata Rias) format Drama dimana dalam format program ini Tata rias pada program televisi sangat materi pembelajaran matematika disisipkan pada penting tidak terkecuali pada program pendidikan dialog yang dilakukan beberapa pemain, ini dila- dimana menurut Hidayat Muchtar di Televisi kukan untuk menghilangkan kejenuhan pemirsa Edukasi tersedia tenaga tata rias professional yang yang cenderung jenuh jika mendapatkan materi siap untuk menata rias para pemain baik itu pembelajaran matematika. Hidayat Muchtar me- narasumber, pembawa acara atau pemain yang lanjutkan bahwa selain format program tersebut berperan pada program acara pendidikan. Tata masih ada format program yang berupa nyanyian, rias yang biasa digunakan untuk program acara tarian dan musik. Bambang Sujati menambahkan pendidikan adalah make up televisi yang terdiri bahwa ia sangat suka dengan program pembela- dari make up natural , make up kecantikan dan jaran yang berupa format dokumenter, contohnya make up karakter.Bambang Sujati menambahkan program sejarah, budaya dll. Tentu saja ada ka- bahwa penata rias di Televisi Edukasi juga lanya program pendidikan menuntut untuk meng- dituntut untuk bekerjasama dengan kerabat kerja gunakan format gabungan seperti drama tapi ada lainnya seperti penata cahaya dan penata kamera. animasi, ditambah dengan musik dlsb. Costumes (Tata Busana) Art Materials Program Pendidikan Menurut Hidayat Muchtar tata busana Untuk membuat sebuah program pen- sangat penting dalam program acara televisi pen- didikan yang menarik dari sudut pandang artistik didikan, tata busana pada program pendidikan di dan estetika dibutuhkan berbagai art materials Televisi Edukasi sangat berbeda dengan tata yang terdiri dari: busana pada program televisi publik lainnya. Selain karena sangat berkaitan erat dengan tata Tata Panggung/Tata Latar Studio) rias juga bisa mempengaruhi persepsi pemirsa dan Menurut Hidayat Muchtar ada empat jenis berdampak terhadap penyajian program pendi- tata panggung televisi yang biasa digunakan pada dikan secara keseluruhan. Bambang Sujati program pendidikan di Televisi Edukasi yaitu: menambahkan, dia sangat hati-hati ketika 1. Area staging, tata panggung televisi dengan menentukan pakaian untuk orang-orang yang ruang yang luas berperan dalam program yang digarapnya baik itu 2. Table set up, tata panggung televisi untuk acara pembawa acara, nara sumber atau para pemain. berita informasi pendidikan Kesalahan costum pemain akan berdampak tidak 3. Audience show, tata panggung televisi untuk hanya pada kesesuaian dengan karakter pemain acara talks show yang menghadirkan pemirsa tetapi juga pada image target audiens. distudio. 4. Open ended staging, tata panggung televisi Wigs (Rambut palsu) yang terdiri dari hanya dua atau tiga fold set. Hidayat Muchtar menjelaskan tata rambut (terbuat dari triplek tebal disambung dengan dalam program televisi pendidikan juga harus engsel). diperhatikan karena tidak semua gaya tata rambut sesuai dengan kaidah kehidupan target audiens, Menurut Hidayat Muchtar dalam mem- dia memberi contoh seorang pemain yang buat tata panggung untuk program pendidikan berambut gaya “funk” lebih baik diganti dengan harus hati-hati, karena jangan sampai target pemain yang rambutnya berpotongan sopan dan audiens justru perhatiannya terfokus pada tata sebaiknya disesuaikan dengan format program panggung ketimbang materi yang disampaikan pendidikan yang akan disajikan.Bambang Sujati melalui program pendidikan. Hal yang sama juga menjelaskan bahwa kadang untuk kesesuaian disampaikan juga oleh Bambang Sujati yang biasa dengan program pendidikan, dia menganjurkan menggarap program Matematika, menurutnya tata pembawa acara untuk mengubah potongan panggung untuk program pendidikan tidak perlu rambutnya dengan wig.

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 93

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi Titles (tulisan untuk membuat judul, teks ide kemudian dijadikan naskah, pengambilan dan lain lain) gambar, sampai evaluasi program yang akan Menurut Hidayat Muchtar kadang-kadang ditayangkan. Di Televisi Edukasi kebanyakan yang ada tulisan atau caption yang tidak bisa dibuat menjadi produser adalah ahli media pendidikan menggunakan computer, untuk itu dibutuhkan sehingga bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan kerabat kerja yang terampil dalam membuat dalam tehnik penyajian. caption secara manual. Promosi Program Pendidikan Fresh Flowers and Plants (Bunga dan Untuk promosi program pendidikan batang rantingnya) ditelevisi Edukasi, selain melakukan promo on air Menurut Bambang Sujati kadang-kadang Hidayat Muchtar menjelaskan bahwa Televisi ada nara sumber atau pembawa acara dalam Edukasi juga melakukan promo Off Air, seperti program pendidikan yang menggunakan busana membawa program pendidikan kedaerah, sosia- yang warnanya kurang sesuai dengan yang diha- lisasi disekolah-sekolah dan lain-lain. rapkan sehingga suasana program tersebut tidak hidup, untuk itu bunga sangat penting karena Evaluasi Program Pendidikan bisa digunakan untuk membentuk suasana dalam Untuk masalah evaluasi program pendi- program yang dibuat sehingga pemirsa merasakan dikan di televisi Edukasi, Hidayat Muchtar suasana yang lebih ceria, gembira dll. menjelaskan bahwa Televisi Edukasi juga melakukan evaluasi sejak penulisan naskah yang Expendables (Art materials yang dapat dievaluasi oleh ahli materi dan ahli media, diperluas,dikembangkan) kemudian pada saat proses produksi dilakukan Menurut Hidayat Muchtar dan juga evaluasi oleh produser dan setelah pasca produksi dikuatkan oleh Bambang Sujati mengatakan tidak juga dilakukan evaluasi oleh tim evaluasi yang semua proses pengambilan gambar “one take terdiri dari ahli media, ahli materi dan produser. OK” jadi harus ada pengulangan-pengulangan. Program yang lolos evaluasi akan ditayangkan dan Untuk itu dibutuhkan arts material yang sama, yang tidak lolos evaluasi akan direvisi sebelum misalnya pada adegan minum dengan sirup ber- ditayangkan. warna merah, adegan ulang juga harus menggu- nakan arts material yang sama. Kesimpulan Dari hasil penelitian sekaligus pembahasan Properties penulis dengan menggunakan metode studi kasus Dalam program pendidikan Art materials dengan pendekatan kualitatif dan dengan wa- ini yang biasanyasering digunakan seperti meja, wancara mendalam yang penulis lakukan dengan kursi, televisi, lemari dll. informan yaitu Bambang Sujati,MM sebagai Produser dan DR Hidayat Muchtar MSi sebagai Special Effects produser eksekutif program acara pendidikan Spescial effects dalam program pendidikan Televisi Edukasi, diperoleh kesimpulan bahwa bisa beruapa effect suara, visual, alam dsb tahapan proses produksi program pendidikan di menurut Hidayat Muchtar penggunaanya sama Televisi Edukasi, dilakukan sesuai dengan teori dengan program televisi lainnya dan disesuaikan yang ada mulai dari saat pra produksi sampai dengan kebutuhan dan tujuannya adalah untuk pasca produksi, sehingga program yang ditayang- memperjelas materi pendidikan yang disampaikan. kan benar-benar sudah memenuhi standar program televisi layak tayang. Proses Produksi Program Pendidikan Menurut Hidayat Muchtar proses Daftar Pustaka produksi program pendidikan tidak jauh berbeda Abdullah, Aceng, Press Relations, ”Kiat dengan proses produksi program televisi lainnya, Berhubungan dengan Media Massa”, Rosda hanya perbedaannya lebih detail sehingga Karya, Bandung, 2001 diperlukan pendampingan oleh ahli materi yang bertanggung jawab terhadap materi dan ahli media Baksin, Askurifai, ”Jurnalistik Televisi (Teori dan yang bertanggung jawab terhadap tehnik Praktek)”, Simbiosa Rekatama, Bandung, penyajiannya. Pendamping ini mulai bekerja sejak 2006

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 94

Perencanaan dan Produksi Program Televisi Pendidikan di Televisi Edukasi

Basrowi & Suwandi, ”Memahami Penelitian Kualitatif”, Rineka Cipta, Jakarta, 2008

Cooper, Pat & Ken Pancyger, “Writing The Short Film”, Second Edition, Focal Press, British, 2000

Effendy, Onong Uchjana, ”Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek)”, Rosda Karya, Bandung, 2004

Effendy, Onong Uchjana, ”Kamus Komunikasi”, Mandar Maju, Bandung, 1989

Millerson, Gerald, “Basic TV Staging”, Second Edition, Focal Press, British, 1982

Moleong, Lexy. J, ”Metodologi Penelitian Kualitatif”, edisi revisi, Rosda, Bandung, 2005

Mollison, Martha, “Producting Videos (a Complete Guide)”, Australia Film Television and Radio School, Sydney, 1996

Morissan, ”Jurnalistik Televisi Mutakhir”, Kencana, Jakarta, 2008

Naratama, ”Menjadi Sutradara Televisi”, Grasindo, Jakarta, 2004

NHK Working Group, ”How to Produce Educational Television Programme”, NHK Japan, 1994

Set, Sony, “Menjadi Perancang Program Televisi Profesional”, Andi, Yogyakarta, 2008

Soenarto, RM, ”Programa Televisi (Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran)”, FFTV-IKJ, Jakarta, 2007

Sumarsono, Sonny, ”Teknik Penulisan Laporan”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003

Toshihiko Kosaki, ”Planning and Constructing A Programme”, NHK-CTI, 1994

Wibowo, Fred, ”Teknik Produksi Program Televisi”, Pinus, Yogyakarta, 2007

Yin, Robert K, ”Studi kasus (Desain dan Mode)”, Raja Grafindo, Jakarta, 1996

Jurnal Komunikologi Volume 11 Nomor 2,September 2014 95