Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji Plagiat
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI RETORIKA VISUAL PADA PRAKTIK REPRESENTASI HANTU SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND DI KOTA SURAKARTA Tesis Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh Albertus Rusputranto Ponco Anggoro 096322010 Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama Albertus Rusputranto Ponco Anggoro (NIM. 096322010), menyatakan bahwa tesis dengan judul: Retorika Visual pada Praktik Representasi Hantu sebagai Simbol Identitas Komunitas Musik Underground di Kota Surakarta ini merupakan hasil karya dan penelitian saya sendiri. Di dalam tesis ini tidak terdapat karya peneliti lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi lain. Pemakaian, peminjaman/pengutipan dari karya peneliti lain di dalam tesis ini saya pergunakan hanya untuk keperluan ilmiah sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebagaimana diacu secara tertulis dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 3 September 2013 Yang membuat pernyataan: Albertus Rusputranto Ponco Anggoro iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Saya, yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Albertus Rusputranto Ponco Anggoro NIM : 096322010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Retorika Visual pada Praktik Representasi Hantu sebagai Simbol Identitas Komunitas Musik Underground di Kota Surakarta Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 3 September 2013 Yang membuat pernyataan: Albertus Rusputranto Ponco Anggoro v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Kisah hantu merupakan tema cerita yang sering saya jumpai ketika berbincang santai, ngelantur, bersama beberapa teman. Obrolan semacam ini terasa lebih menyenangkan, menggairahkan sekaligus mencekam saat diperbincangkan pada waktu malam semakin larut. Kisah-kisah yang membangkitkan sensasi kengerian ini begitu digemari. Terlepas percaya atau tidak dengan keberadaan hantu. Sensasi kengerian merupakan sensasi tergelap manusia yang teramat kuat, yang membuat orang merinding atau bahkan sampai mungkug-mungkug serasa mau muntah. Sensasi-sensasi ini membangun kenikmatan keindahan yang lain, kenikmatan atas sensasi-sensasi kengerian. Estetika kengerian. Estetika inilah yang memungkinkan representasi hantu hadir sebagai simbol identitas komunitas musik underground aliran Black Metal di Surakarta; menghadirkan metafora kengerian sebagai kondensasi kekuatan visual simbol identitas mereka. Tema tersebut saya usung dalam proyek penulisan tesis ini: Retorika Visual pada Praktik Representasi Hantu sebagai Simbol Identitas Komunitas Musik Underground di Kota Surakarta. Sebuah latihan penelitian. Sebagai sebuah latihan tentunya tesis ini masih jauh dari sempurna, tapi setidaknya kekurangsempurnaan ini menjadi sebuah langkah penting bagi proses belajar saya. Syukur kepada Tuhan, proyek penulisan tesis ini akhirnya bisa saya selesaikan dengan sepenuh kemampuan saya, sepenuh keterbatasan kemampuan vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI saya. Dan sudah pasti saya tidak mungkin bisa menyelesaikan proyek penulisan tesis ini tanpa bantuan dari banyak pihak. Maka, mengawali tulisan ini saya merasa harus menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu. Pertama-tama dan terutama saya sangat berterima kasih kepada Dr. St. Sunardi yang telah dengan sabar membimbing saya menyelesaikan penulisan tesis ini. Banyak hal yang bisa saya pelajari selama proses pembimbingan. Jauh lebih dari sekedar menyelesaikan tulisan. Terima kasih kepada romo Banar (Dr. G. Budi Subanar, S.J.) yang selalu membantu meneguhkan semangat saya untuk menyelesaikan proyek penulisan tesis dan memantapkan langkah saya untuk tidak “menyebarkan kebohongan”. Terima kasih kepada Prof. Dr. A. Supratiknya yang sudah bersedia membaca dan memberikan catatan-catatan pada tesis saya. Terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada semua pengajar di program studi Magister Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; pengalaman yang teramat sangat berharga bagi saya mendapat kesempatan belajar di lembaga ini, bertemu dengan para pengajar yang sangat inspiratif dan sangat membantu memperluas cakrawala pengetahuan saya. Dan terima kasih kepada lembaga tempat saya bekerja, Institut Seni Indonesia Surakarta, yang telah memberikan kesempatan saya menempuh studi lanjut. Terima kasih kepada kelompok Makam dan Bandoso, terutama kepada Jiwo (Makam), Nonot (Bandoso) dan Ichsan (Bandoso), yang telah bersedia menjadi subjek yang saya teliti, yang sangat terbuka dan sangat membantu sepanjang proses penulisan tesis ini. Semoga hasil penelitian ini berguna bagi kita vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI semua. Terima kasih kepada Aji (Down for Life), mas Jlitheng Suparman, Muchus Budi Rahayu, Joko S. Gombloh dan K.H. Dian Nafi’ yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan menjadi nara sumber dalam penelitian ini. Terima kasih kepada mbak Desy yang telah membantu mempermudah hal- hal teknis urusan administrasi, yang sebenarnya sederhana tapi terasa sangat rumit bagi beberapa orang, termasuk saya, kalau tidak ada yang membantu mernahke. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua teman mahasiswa IRB, terutama teman-teman seangkatan yang tidak pernah tidak menjadi sepotong senja yang membahagiakan. Leo, Elly, Lucy, Virus, Iwan, Abed, Anes, Vita, mbak Lulud, Probo, Agus dan Herlien adalah orang-orang yang dikaruniai Tuhan kemampuan untuk menjadikan apa-apa yang sulit menjadi semudah-mudahnya urusan. Terima kasih kepada Bibit “Jrabang” Waluya dan Taufik Murtono yang tidak terkira support yang selalu diberikan; bukan hanya menyemangati bahkan juga tidak pernah tidak membuka pintu setiap kali saya nodong meminjam uang untuk sekedar menutup lobang yang menjadi lebih sering muncul sejak saya semakin khusuk merampungkan tesis. Terima kasih kepada Setyawan Mayit yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk mendiskusikan sebentar tesis yang sedang saya kerjakan dan gojek, gojek, gojek selepasnya. Terima kasih kepada pak Halim H.D. dan mbak Melati Suryodarmo yang tidak bosan-bosannya memberikan dukungan dengan selalu mengabarkan dan mengundang ngebir (maaf kalau akhir-akhir ini jadi sering tidak bisa memenuhi undangan). Terima kasih kepada Irfan Gundul yang telah membuat laptop saya -pusaka satu-satunya yang viii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI saya miliki selama proses menulis tesis ini- sehat kembali setelah sebelumnya sempat membuat jantung berdebar-debar oleh aksi mogoknya. Terima kasih kepada Yudha Rena Mahanani dan Jepun Rahpatani, istri dan anak tercinta, yang telah dengan sangat sabar menemani dan, untuk beberapa waktu, rela “dimadu” dengan tesis ini. Maafkan kalau kalian terpaksa harus ikut- ikutan prihatin. Tapi nggak apa-apa ya, namanya juga cinta. Cinta tuh, konon katanya, susah senang ditanggung bersama. Dan tentunya masih banyak lagi handai taulan, yang tidak bisa saya sebut satu persatu, yang sudah saya repoti dan banyak membantu selama proses penulisan tesis. Saya haturkan banyak-banyak terima kasih. Lemah teles; Gusti Allah sing mbales. Akhir kata, saya persembahkan tesis ini kepada khalayak pembaca. Semoga karya yang masih jauh dari sempurna ini berguna untuk menambah pengetahuan kita bersama. Albertus Rusputranto Ponco Anggoro ix PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRAK Makam dan Bandoso adalah nama dua kelompok dari komunitas musik Black Metal yang ada di kota Surakarta, yang sampai sekarang masih menunjukkan eksistensinya di dunia musik underground. Dua kelompok ini mensintesakan representasi hantu, ikon-ikon Jawa tradisional dan simbol identitas komunitas musik Black Metal sebagai kondensasi kekuatan (metafora) simbol visual identitas mereka. Sintesa ini terasa janggal dan membangkitkan sensasi kengerian, namun justru inilah kekuatannya: retorika simbol identitas Makam dan Bandoso. Kedua kelompok musik Black Metal ini menjadikan apa-apa yang mengerikan, menjijikkan, sebagai estetika simbol identitas mereka. Estetika yang dibangun oleh metafora-metafora dari sensasi-sensasi kengerian. Estetika kengerian. Analisa retorik dilakukan untuk mengetahui kekuatan simbol identitas dan pengalaman estetik Makam