Pergeseran Dari Deterensi Ke Strategi Ekonomi (The New Maritime Poli
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Orientasi Baru Kebijakan di Laut oleh Pemerintah Indonesia: Pergeseran dari Deterensi ke Strategi Ekonomi (The New Maritime Policy Orientation of Indonesian Government: Shifting From Deterrence to Economic Strategy) Oleh: METTA ANASTASHYA ARYO1, WISHNU MAHENDRA WISWAYANA2 1Ilmu Hubungan Internasional, Mahasiswa Universitas Brawijaya, [email protected] , 082341755938 2Ilmu Hubungan Internasional, Dosen Universitas Brawijaya, [email protected] , 085649980175 ABSTRAK : Tulisan ini akan membahas wacana perubahan kebijakan di laut oleh Pemerintah Indonesia seiring dengan perubahan menteri di Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kebijakan yang diwacanakan untuk berubah yakni kebijakan penenggalaman kapal asing yang terlibat illegal fishing menjadi kebijakan penyitaan kapal yang diperuntukan bagi ekonomi masyarakat. Kebijakan terdahulu memiliki posisi yang tegas serta memiliki tendensi untuk menjadi efek gentar (deterrence) pada pihak asing. Potensi kekayaan alam bahari Indonesia bukan hanya menjadi peluang namun juga menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia, khususnya pada bidang pertahanan dan keamanan. Wacana kebijakan baru dipandang dapat mengurangi deterensi yang sesungguhnya bermanfaat untuk pertahanan dan keamanan, dengan orientasi yang lebih didasarkan pada strategi ekonomi. Tulisan ini selanjutnya akan melakukan deskripsi terhadap perubahan orientasi tersebut, dengan mempertimbangkan konsep deterensi serta pertimbangan strategi ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Kata Kunci: deterensi, pertahanan & keamanan, strategi ekonomi, kebijakan di laut 57 | v olume 8 nomor 2 ABSTRACT: This paper will discuss about Indonesia’s plan of changing its maritime policy along with the replacement of The Ministry of Fisheries and Maritime Affairs under second term of Presiden Jokowi’s administration. One policy that might be changed is foreign vessel sinking policy that are involved in illegal fishing, to confiscation policy which is destined for the benefit of people's economy. Previous policy had a firm position and a tendency to have a deterrence effect towards foreign parties. The potential of Indonesia’s maritime resources are not only an opportunity but also a challenge for The Indonesian Government, especially in defense and security sector. The new policy plan is deemed capable to reduce deterrence effect which is actually beneficial for defense and security, with the orientation based on economic strategy. This paper will describe the changing orientation by considering deterrence concept and economic strategy undertaken by the Indonesian Government. Keyword: deterrence, defense and security, economic strategy, maritime policy 58 | v olume 8 nomor 2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan Dunia. Cita-cita Indonesia dalam Poros Maritim yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang Dunia dibentuk dalam rangka re-aktualisasi melimpah, sumber daya alam tersebut dapat kekuatan dan potensi sektor laut Indonesia. dilihat dari hasil laut dan buminya. Sebagai Poros Maritim Dunia dapat dijadikan alat bagi negara kepulauan yang 70% wilayahnya pemerintah Indonesia untuk dapat melihat dan merupakan lautan, Indonesia memiliki potensi menggali kembali kekuatan yang dimiliki bangsa yang signifikan pada laut dan maritimnya Indonesia sebagai negara maritim, sehingga (Sukamto, 2017) Tak mengherankan bila bidang diharapkan dapat terciptanya strategi kemaritiman menjadi salah satu bidang yang penguatan dan pembaharuan dalam sektor menjadi fokus pemerintah yang mulai bahari Indonesia (Mustari, Supartono, & Barnas, digencarkan pada masa kepemimpinan Joko 2018) Widodo. Presiden Indonesia, Joko Widodo ingin mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim yang diberikan Kementerian Kelautan dan Wacana penguatan sektor kemaritiman Perikanan bahwa pada Januari hingga Maret Indonesia dilakukan karena sektor 2020 potensi ekspor hasil perikanan Indonesia maritim bersinggungan langsung dengan secara kumulatif mencapai angka USD 1,24 beberapa aspek kemasyarakatan di Indonesia, miliar. Hal ini didukung pula dengan data yang salah satunya adalah dalam sisi keamanan. diberikan mengenai volume ekspor hasil Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, laut perikanan Indonesia sebesar 295,13 ribu ton. dapat menjadi jalan bagi masuknya ancaman Dimana pencapaian angka tersebut meningkat kedaulatan negara. Selain menyangkut dibandingkan jumlah yang dihasilkan pada mengenai sisi keamanan negara, bidang tahun sebelumnya (KKP, 2020) kemaritiman juga ditargetkan dapat menjadi bidang yang strategis dari segi ekonomi. Dengan besarnya potensi laut Indonesia, Ekonomi disini maksudnya adalah pemanfaatan hasil laut tersebut digunakan oleh menguntungkan negara dan masyarakat yang sebagian besar penduduk yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut. menggantungkan hidupnya dengan berprofesi Keuntungan yang dihasilkan oleh sektor sebagai nelayan. Menurut data yang diberikan kemaritiman Indonesia dapat dilihat pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 59 | v olume 8 nomor 2 tahun 2020, jumlah nelayan di Indonesia akan masuknya kapal asing tersebut yaitu berjumlah 1.459.874 orang (KKP, 2020) terjadinya tindakan illegal fishing atau secara Berkaitan dengan hal tersebut potensi laut sederhana dapat dikatakan sebagai aksi atau Indonesia perlu dijaga untuk menunjang aktifitas ilegal pengambilan sumber daya laut kehidupan para nelayan Indonesia serta (khususnya berbagai jenis ikan) Indonesia yang mendukung pemasukan negara melalui dilakukan pihak asing. Definisi secara resmi kegiatan ekspor-impor hasil laut. Menurut dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Kelautan dapat yang diberikan Kementerian Kelautan dan dan Perikanan RI Nomor 37/PERMEN-KP/2017 Perikanan pada laman resminya menyebutkan yang berbunyi penangkapan ikan secara ilegal bahwa nilai ekspor yang dihasilkan oleh atau illegal fishing dapat diartikan sebagai perikanan Indonesia menunjukkan adanya kegiatan perikanan yang tidak sah atau peningkatan setiap tahunnya. Dapat kita lihat kegiatan perikanan yang dilaksanakan contohnya pada tahun 2019 nilai ekspor bertentangan dengan ketentuan peraturan perikanan Indonesia naik sebesar 10,,8% dari perundang-undangan di bidang perikanan. tahun sebelumnya (KKP, 2020). Pemeliharaan Selain kegiatan illegal fishing, kegiatan laut yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia penyeludupan manusia ataupun benda-benda demi menjadi mewujudkan kesejahteraan terlarang juga menjadi beberapa contoh masyarakat diatur dalam Undang-Undang Dasar penyebab kerugian negara di sektor 1945, Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi : “Bumi dan kemaritiman, jika peristiwa masuknya kapal air dan kekayaan alam yang asing tidak diawasi secara ketat. Tindakan- terkandung di dalamnya dikuasai tindakan tersebut dapat menjadi problematika oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- yang harus segera diatasi karena menimbulkan besarnya kemakmuran rakyat”. kerugian negara yang signifikan. Kerugian Wilayah laut Indonesia yang potensial secara ekonomi tidak hanya dirasakan oleh bukan hanya menjadi peluang namun juga negara melainkan juga oleh masyarakat tantangan bagi pemerintah Indonesia. terutama nelayan di wilayah terjadinya illegal Tantangan yang sampai saat ini masih terjadi fishing. Berdasarkan kepada data yang adalah masuknya kapal asing dalam wilayah laut diberikan oleh FAO (Food and Agriculture Indonesia secara ilegal dan tanpa izin Organization) kerugian yang dialami Indonesia beroperasi. Salah satu tindakan yang akibat illegal fishing dihitung dalam jangka meresahkan pemerintah dan masyarakat sekitar waktu per tahun sebesar Rp 30 triliun. Namun, 60 | v olume 8 nomor 2 data tersebut dinilai cukup kecil oleh Susi Pudji izin beroperasi, sampai tertangkap melakukan Astuti, Menteri Kelautan dan Perikanan tahun illegal fishing. kerja 2014-2019 yang mengatakan bahwa Mengacu pada Undang-Undang No. 45 kerugian Indonesia akibat illegal fishing dapat Tahun 2009 Pasal 69, Susi Pudjiastuti mencapai Rp 240 triliun per tahun (Wahyuddin, mengimplementasikan peraturan tersebut Muksal, Nirzalin, & Zulfikar, 2017) Selain dalam kebijakan penenggelaman kapal ala Bu kerugian yang dialami secara materil, illegal Susi yang sering kali dilakukan dengan cara fishing juga dapat dicurigai sebagai tindakan penenggelaman (membocorkan bagian kapal), yang dapat mengancam keamanan dan pembakaran dan pengeboman. Terciptanya kedaulatan negara. kebijakan tersebut diharapkan dapat menjadi Menanggapi banyaknya peristiwa illegal bentuk ketegasan Indonesia serta menimbulkan fishing di wilayah laut Indonesia yang efek jera dengan memanfaatkan efek berdampak negatif kepada nelayan-nelayan deterrence kepada masuknya kapal asing Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama bagi pelaku illegal fishing. (KKP) merancang tindakan tegas yang tertuang Pelaksanaan kebijakan ini menuai pro dan dalam Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 kontra. Tuaian pro dan kontra ini berasal dari tentang Perikanan. Implementasi yang reaksi lingkungan terhadap kebijakan tersebut, diberikan oleh pemerintah dalam bentuk seperti masyarakat, negara lain, ataupun negara kebijakan nyata adalah dengan terciptanya pelaku illegal fishing. Pada era kepemimpinan kebijakan penenggelaman kapal. Dalam Pasal Kelautan dan Perikanan selanjutnya, Menteri 69 ayat 4 berbunyi “Dalam melaksanakan fungsi Edhy Prabowo belum menetapkan secara pasti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyidik bagaimana kelanjutan dari pengimplementasian dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan kebijakan penenggelaman kapal tersebut.