PEMANFAATAN TUMBUHAN BAMBU OLEH MASYARAKAT DI KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

Dewi Fitria Muhtar1), Yumima Sinyo 1), Hasna Ahmad1)

1) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Khairun, Jl. Bandara Babullah, Kampus I Akehuda, Ternate, Email: [email protected], mobile: +6281242152412

ABSTRACT

Bamboo is a that is very beneficial for the economic life of society. Until now, has been used very widely, ranging from the use of the most simple technologically into use high technology on an industrial scale. Traditionally, generally bamboo used for various purposes such as household appliances, handicrafts and foodstuffs. The objectives of this study was to determine the plant species of bamboo and its utilization by the community in the District of North Oba. The method used in this study is the direct survey Method in the field. The technique of analysis data conducted by using descriptive Explorative analysis with describing the type of bamboo plant. The results of this study can found that 10 species of 4 genera: lima (bambu tui), Schizostachyum brachyladumi (bambu Jawa), Bambusa atra (bambu loleba), Bambusa vulgaris_vittata (bambu kuning), Dendrocalamus strictus (bambu batu), Bambbusa glaucophylla (bambu putih), Bambusa vulgaris (bambu Ampel), Bambusa blumeana (thorns bamboo), Bambusa balcooa (bambu balku), Gigantochloa Apus Kurz (Rope Bamboo). And its use is the manufacture chairs by craftsmen, fencing, windows, home construction, making vegetables from its rizom (the shoots of bamboo), and as an ornamental plant in the yard.

Key Words: Utilization, Bamboo Plant, North Oba, Tidore Kepulauan

PENDAHULUAN menguntungkan yaitu batang yang kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah Di Indonesia terdapat sekitar 125 dibentuk, mudah dikerjakan dan mudah jenis bambu termasuk yang masih tumbuh diangkut. Selain itu, harga bambu relatif liar dan belum banyak dimanfaatkan. murah dibandingkan bahan lain karena Terdapat sekitar 20 jenis bambu yang telah sering ditemukan disekitar pemukiman dimanfaatkan oleh masyarakat seperti bambu khususnya di daerah pedesaan. Bambu apus, bambu ater, bambu andong, bambu menjadi tanaman serba guna bagi betung, bambu kuning, bambu hitam kebanyakan orang di Indonesia. (wulung), bambu tutul, bambu Cendani, bambu cangkoreng, bambu perling, bambu Menurut Agus, dkk. (2006) dalam Taminang, bambu Loleba, bambu batu, Sujarwo, W. dkk (2010), tanaman bambu bambu balangke, bambu sian, bambu Jepang, umumnya berbentuk rumpun. Padahal dapat bambu gendang, bambu Bali, dan bambu pula bambu tumbuh sebagai batang soliter pagar. Tanaman bambu merupakan tanaman atau perdu. Tanaman bambu yang tumbuh yang serba guna, mulai dari akarnya, subur di Indonesia merupakan tanaman batangnya hingga daunnya dapat bambu yang simpodial, yaitu batang- dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, batangnya cenderung mengumpul di dalam Departemen Kehutanan dan Perkebunan rumpun karena percabangan rhizomnya di (1999) dalam Sigit Prasetiyo (2010). dalam tanah cenderung mengumpul. Batang bambu yang lebih tua berada di tengah Bambu adalah salah satu sumber rumpun, sehingga kurang menguntungkan daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh dalam proses penebangannya. Arah masyarakat karena memiliki sifat-sifat yang pertumbuhan biasanya tegak, kadang-kadang J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816

memanjat dan batangnya berkayu. Jika sudah perlu untuk mengetahui jenis bambu apa saja tinggi, batang bambu ujungnya agak yang dimanfatkan oleh masyarakat di menjuntai dan daun-daunya seakan Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan, melambai. Tanaman ini dapat mencapai sehingga masyarakat bisa lebih mengetahui umur panjang dan biasanya mati tanpa lagi kegunaan dari jenis bambu. Penelitian berbunga (Berlin dan Estu, 1995 dalam ini berpotensi dikembangkan dalam bidang Sujarwo, W. dkk 2010). pengajaran, yakni sebagai media Bambu memegang peranan sangat pembelajaran bagi siswa. Peneliti juga penting dalam kehidupan masyarakat di mencoba mengintegrasikan kajian Indonesia. Bambu dikenal memiliki sifat- taksonometri dalam proses belajar sehingga sifat yang baik untuk dimanfaatkan berupa peserta didik dapat aktif dan memperoleh batang yang kuat, serta kulit batang yang pengetahuan. mudah dibentuk. Bambu banyak ditemukan METODE PENELITIAN di sekitar pemukiman daerah pedesaan, Penelitian ini menggunakan metode sehingga bambu menjadi tanaman serbaguna penelitian deskriptif eksploratif. Metode bagi masyarakat pedesaan. Bambu paling yang digunakan dalam penelitian ini adalah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat metode survey/jelajah langsung. Penelitian Kecamatan Oba Utara Kota Tidore dilakukan di 4 Desa dan 1 kelurahan, yakni Kepulaauan sebagai bahan bangunan, karena Kelurahan Sofifi, Desa Bukit Durian, Desa memiliki batang yang kuat dengan ruas-ruas Galala, Desa Gosale, dan Desa Kayasa pada yang pendek (Mulyadi, 2010). bulan November 2015. Jenis tumbuhan Berdasarkan hasil observasi, di bambu yang dijumpai di lokasi penelitian Kecamatan Oba Utara Kota Tidore dicatat dan diuraikan ciri morfologi serta Kepulauan di lima desa yaitu Sofifi, Bukit klasifikasi dengan berpedoman pada buku Durian, Galala, Gosale dan Kayasa identifikasi jenis tumbuhan bambu Widjaja merupakan salah satu kecamatan yang (2001). Wawancara terbuka juga dilakukan memiliki keanekaragaman jenis bambu yang terhadap masyarakat dan pengrajin di lokasi banyak ditemukan dan dimafaatkan dengan penelitian. Informasi yang dihimpun baik oleh masyarakat. Ada juga pengrajin meliputi; nama jenis (daerah/lokal), bagian yang memanfaatkan tumbuhan bambu, yang dimanfaatkan, bentuk, cara sehingga bambu yang dibuat memiliki nilai pemanfaatan dan tujuan pemanfaatan. ekonomi yang tinggi. Penelitian ini dianggap

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Penelitian Jenis Tumbuhan Bambu di 4 Desa 1 kelurahan di Kecamatan Oba Utara No Nama Ilmiah Nama lokal Lokasi Pemanfaatan 1. Schizostachyum lima Bambu Tui Desa Gosale Dimanfaatkan sebagai peyangga tanaman seperti tomat, pohon mangga dan juga oleh anak kecil dimanfaatkan sebagai mainan tradisional (dodorobe) 2. Schizostachyum Bambu Jawa/bambu Desa Gosale Bambu ini dimanfaatkan sebagai kontruksi brachyladumi talang rumah, ornamen lampu dan kerajian 3. Bambusa atra Bambu Loleba Desa Gosale Selain dimanfaatkan batangnya sebagai pagar, kandang ayam, pembuatan kerajinan, tunasnya (rebung) juga dimanfaatkan sebagai makanan yaitu dengan cara dimasak. 4. Bambusa vulgaris_vittata Bambu kuning Desa Kayasa Digunakan untuk pembuatan tanaman hias di pekarangan rumah 5. Dendrocalamus strictus Bambu Batu Desa Kayasa Dimanfaatkan sebagai pembuatan pagar, kontruksi rumah, kerajianan dan pembuatan tempat duduk .

38 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816

6. Bambbusa glaucophylla Bambu putih/ bambu Kelurahan Sofifi Untuk tanaman hias di pekarangan rumah hias dan Desa galala 7. Bambusa vulgaris Bambu ampel/ aulote Desa Bukit durian Bambu ini dimanfaatkan warga sebagai dan Desa Galala pembuat nasi jaha, dan tunasnya (rebung) bias dimakan setelah dimasak sebagai sayuran. 8. Giganto chloaapus Kurz Bambu tali Desa Bukit Durian Dimanfaaatkan oleh masyarakat Untuk membuat membuat pagar, untuk kontruksi rumah dan tempat duduk.. 9. Bambusa blumeana Bambu Duri Kelurahan Sofifi Dimanfaatkan sebagai kontruksi rumah, pagar, jendela, kursi, dan juga sebagai penyangga tanaman. 10. Bambusa balcooa Bambu Balku Kelurahan Sofifi Batangnya dimanfaatkan sebagai pembuatan pagar, kandang ayam, para- para. Sedangkan tunasnya (rebung) dimakan dengan cara di masak.

Klasifikasi Bambu Balku Klasifikasi Bambu Putih Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Monokotiledon Classis : Liliopsida Ordo : Ordo : Poales Familia : Familia : Poaceae Genus : Bambusa Genus : Bambusa Spesies : B. blacooa Gambar 1. B. blacooa Spesies : B.glaucophylla Gambar 3 B.glaucophylla

Deskripsi: Deskripsi: Bambu Balku memiliki ciri-ciri Bambu putih (Bambusa batang yang licin, beruas-ruas, bercabang glaucophylla) memiliki batang yang kecil, dan memiliki warna batang hijau kehitaman daunnya meruncing, kecil dan panjang. Jenis dan garis-garis kuning. Bentuk daun bambu bambu ini sering dimanfaatkan sebagai balku meruncing dan rebungnya berwarna tanaman hias di pekarangan rumah. hijau kehitaman, serta bersilia. Klasifikasi Bambu Ampel Klasifikasi Bambu Duri Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Liliopsida Classis : Monokotiledon Ordo : Poales Ordo : Poales Familia : Poaceae Familia : Poaceae Genus : Bambusa Genus : Bambusa Spesies : B. vulgaris Gambar 4. B. vulgaris Spesies : B. Blumeana Gambar 2. B. blumeana Deskripsi: Deskripsi : Bambu Ampel berumpun tegak, Bambu duri (Bambusa blumeana) permukaan batangnya hijau mengkilap, atau memiliki duri pada batang dan rantingnya. hijau bergaris-garis kuning, dan bersilia. Batangnya berwarna hijau. Cabang tunggal Dilapisi kutikula saat masih anakan, dan muncul pada bagian tengah batang ke atas, bersilia halus dan mengkilap saat dewasa. dan memiliki 1-3 cabang yang berkumpul. Cabang muncul dari bagian tengah dan atas Daun berbentuk runcing kecil, dan bersilia. dari rumpun. Ujung daun meruncing, bersilia Umumnya tumbuh di daerah tropis, di halus di permukaan dan tepi daun. sepanjang tepi sungai. Batangnya sering Pertumbuhannya sangat cepat dan akarnya dimanfaatkan untuk konstruksi, peralatan mampu mengurangi erosi (Sukawi 2010). dapur dan kerajinan tangan.

39 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816

Klasifikasi Bambu Tali Klasifikasi Bambu Loleba Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Monokotiledon Classis : Monokotiledon Ordo : Poales Ordo : Poales Familia : Poaceae Familia : Poaceae Genus : Gigantochloa Genus : Bambusa Spesies : G. apus Gambar 5 G. apus Spesies : B. atra Gambar 8. B. atra

Deskripsi: Deskripsi: Menurut Sujarwo, W. dkk (2010) Bambu loleba (Bambusa atra) bambu tali termasuk jenis bambu dengan merupakan jenis bambu yang tumbuh rumpun simpodial, rapat dan tegak. Bambu berumpun tidak teratur, dengan warna batang tali memiliki batang hijau cerah dan dilapisi hijau cerah atau kekuning-kuningan. Pada lilin mengkilap, pelepah melekat dan tidak batang bagian tengah, muncul percabangan. mudah lepas, bentuk batang teratur dengan Bambu Loleba berbatang kuat dan lurus. buku-buku. Batang mudah tertutup bulu Bentuk batangnya teratur, daunnya warna coklat. Daun tunggal berseling, berbentuk runcing, dan rebungnya bisa berpelepah, dan memiliki akar serabut. dimakan. Klasifikasi Bambu Tui Klasifkasi Bambu Batu Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Monokotiledon Classis : Monokotiledon Ordo : Graminales Ordo : Graminales Familia : Gramineae Familia : Gramineae Sub. fam : Bambusoideae Genus : Dendrocalamus Gambar 8. D. strictus Genus : Schizostachyum Spesies : D. strictus Spesies : S. lima Gambar 6. S. lima Deskripsi: Deskripsi : Bambu batu memiliki batang yang Memiliki diametar batang yang besar, tebal, dan rumpunnya tidak teratur. sangat kecil, batang berwarna hijau tua, Warna batangnya hijau tua dan berbintik batangnya dilapisi lilin. Daunnya lebar dan putih. Daunnya bersilia kecil, lebar dan panjang, beruas-ruas, serta berwarna hijau panjang meruncing. Umumnya dimanfaatkan tua. sebagai tiang pondasi untuk pengecoran Klasifikasi Bambu Jawa tiang rumah. Regnum : Plantae Klasifikasi Bambu Kuning Devisio : Spermatophyta Classis : Monokotiledon Regnum : Plantae Ordo : Graminales Devisio : Spermatophyta Familia : Gramineae Classis : Monokotiledon Sub. fam : Bambusoideae Ordo : Graminales Genus : Schizostachyum Familia : Gramineae Spesies : S. Brachycladum Gambar 7. S. Brachycladum Genus : Bambusa Spesies : B. vulgaris_vitata Gambar 9. B. vulgaris_vitata Deskripsi: Deskrpsi: Bambu jawa atau Schizostachyum Bambu kuning (Bambusa brachycladum. memiliki batang berwarna vulgaris_vitata) memiliki ciri batang yang hijau, lurus dan permukaan yang licin. beruas-ruas, tinggi, dan batangnya berwarna Banbu jenis ini setelah batangnya kering kuning. bambu jenis ini banyak batangnya bermotif berbentuk bintik-bintik dibudidayakan sebagai tanaman hias. coklat kehitaman. Daunnya berwarna hijau dan panjang

40 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816 meruncing. Menurut Ridwanti (2002), memenuhi selera, lunak dan warnanya bambu sampai saat ini sudah dimanfaatkan menarik. Kandungan gizinya cukup memadai sangat luas di masyarakat mulai dari sebagai sumber mineral dan vitamin. Rebung penggunaan teknologi yang paling sederhana Bambusa vulgaris_vitata bertekstur halus sampai pemanfaatan teknologi tinggi pada dengan tinggi rata-rata 20 cm, sedangkan skala industri. Pemanfaatan di masyarakat rebung Bambusa atra berwarna hijau pucat umumnya untuk kebutuhan rumah tangga. dan/atau hijau keunguan. Hasil wawancara, Hasil penelitian yang dilakukan di lima desa masyarakat di Kecamatan Oba Utara juga kecamatan oba utara, yang ditemukan ada memanfaatan rebung sebagai sayuran, sepuluh (10) jenis tumbuhan bambu dari dengan cara ditumis. empat (4) genus yang tersebar di lima desa tersebut. Masing-masing jenis tumbuhan bambu yaitu Schizostachyum lima (bambu tui), Schizostachyum brachyladumi (bambu Jawa), Bambusa atra (bambu Loleba), Bambusa vulgaris_vittata (bambu kuning), Dendrocalamus strictus (bambu batu), Bambbusa glaucophylla (bambu putih), Gambar 11. Salah satu rumah berbahan konstruksi dari Bambu Bambusa vulgaris (bambu ampel), Bambusa blumeana (bambu duri), Bambusa balcooa Menurut Anita Mayasari dan Ady (bambu balku), Gigantochloa apus Kurz Suryawan (2012), bambu merupakan (bambu tali). tanaman dengan manfaat besar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dari kesepuluh (10) jenis tumbuhan Pemanfaatan bambu oleh masyarakat bambu di kecamatan Oba Utara, diantaranya sebagai bahan kontruksi rumah. dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Masyarakat tidak hanya menggunakan kayu Oba Utara. Bambu yang dimanfaatkan sebagai bahan baku, tetapi bambu juga batangnya sangat beragam, meliputi dijadikan pelengkap konstruksi rumah. peralatan aksesoris dan dekorasi rumah. Bambu yang digunakan untuk bahan Tunas dari tumbuhan bambu dimanfaatkan konstruksi adalah dari jenis Schizostachyum sebagai sayuran, misalnya Bambusa atra, brachyladumi, Dendrocalamus strictus dan Bambusa vulgaris_vitata dan Bambusa Bambusa blumeana. Bambu yang digunakan balcooa. Namun demikian, ada jenis untuk bahan konstruksi biasanya dijemur tumbuhan bambu tertentu yang tidak di terlebih dahulu, ini bertujuan agar bambu manfaatkan sebagai sayuran karena terhindar dari serangan serangga. Menurut mengandung racun (tinggi HCN). Selain itu, Widnyana (2003) bambu paling rentan beberapa tumbuhan bambu juga dijadikan terhadap serangan serangga. Jadi masyarakat sebagai tanaman hias di halaman rumah. Oba Utara menggunakan bambu untuk bahan konstruksi melalui proses penjemuran terlebih dahulu.

Gambar 10. Tunas Tumbuhan Bambu (Rebung)

Jenis Bambusa atra, Bambusa Gambar 12. Pagar dan penyangga tanaman vulgaris_vitata dan Bambusa balcooa, rebungnya dapat dimakan karena kadar HCN Masyarakat Oba Utara memanfaatkan kecil atau sama sekali tidak ada, rasanya bambu sebagai pagar di halaman rumah dan di kebun-kebun dan juga sebagai penyanga

41 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816 pohon dan tanaman hortikultura seperti pada Pembuatan dinding rumah gambar 12. Hampir semua jenis bambu bisa menggunakan kulit batang bambu seperti digunakan sebagai pembuatan pagar, akan pada gambar 14. Kulit bambu tersebut tetapi masyarakat Oba Utara sering dianyam sesuai model yang diinginkan. menggunakan Bambusa atra, Bambu yang digunakan untuk pembuatan Dendrocalamus strictus, Bambusa vulgaris, dinding rumah adalah bambu dari jenis dan Bambusa blumeana. Pembuatan pagar Schizostachyum brachyladumi. Masyarakat menggunakan bambu dalam bentuk utuh dan Desa Sofifi menggunakan kulit batang ada juga yang dibelah. Sedangkan yang bambu Schizostachyum brachyladumi untuk dimanfaatkan sebagai penyanga yaitu jenis pembuatan dinding rumah karena mudah Schizostachyum lima dan Bambusa dibentuk dan tidak mudah patah. blumeana dengan cara batang bambu Pembuatannya dengan cara bambu yang dipotong, dan disesuaikan dengan pohon dan sudah diambil dibelah dan dikuliti sehingga tanaman yang akan disangga. dalam proses anyaman bambu mudah dibentuk. Bambu Schizostachyum brachyladumi juga digunakan oleh masyarakat Desa Galala untuk membuat dinding rumah. Masyarakat Oba Utara juga menggunakan bambu untuk dijadikan bahan Gambar 13. Tempat pembuatan kopra (Para- untuk kerajinan, seperti pembuatan penampi Para) beras (sosiru), dan atap (katu). Bambu yang digunakan untuk kerajinan adalah Bambusa Masyarakat Oba Utara juga atra, Dendrocalamus strictus, dan memanfaatkan tumbuhan bambu untuk Schizostachyum brachyladumi. Menurut membuat kandang ayam dan untuk tempat Nababan (1983) dalam Munjiri dkk (2013) pembuatan kopra (para-para pembakaran). bambu Schizostachyum sp merupakan salah Pembuatan kandang ayam menggunakan satu jenis bambu yang banyak dimanfaatkan bambu dalam bentuk utuh, dan ada juga yang untuk bahan-bahan kerajinan tangan. dibelah. Bambu yang digunakan dalam Masyarakat Oba Utara kebanyakan bentuk utuh biasanya dibuat untuk dinding mengunakan bambu (Schizostachyum kandang. Bambu yang dibelah digunakan brachycladum) sebagai kerajinan. Bambu ini untuk pembuatan lantai kandang sekitar 1-2 digunakan masyarakat karena mempunyai m. Bambu yang digunakan masyarakat untuk ruas yang panjang, berdinding tipis, sehingga membuat kandang ternak dari jenis Bambusa mudah untuk dibelah-belah, hasil belahannya balcooa dan Bambusa atra. Sedangkan tidak mudah patah. Pembuatan penampi bambu yang digunakan untuk membuat para- beras (sosiru) yaitu dengan cara dianyam. para yaitu Bambusa blumeana. Pembuatan Pembuatan sosiru juga menggunakan rotan para-para dengan cara bambu diambil dan dan tali. Bagian tepi sosiru dikelilingi rotan dibelah sehingga mudah dibentuk karena dan kemudian diikat menggunakan tali. harus dianyam seperti pada gambar 13.

Gambar 14. Ayaman Bambu untuk dinding rumah Gambar 15. Proses pembuatan kursi

42 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816

Pada gambar 15, pengrajin di ampel), Bambusa blumeana (bambu kecamatan Oba Utara desa Galala duri), Bambusa balcooa (bambu balku), memafaatkan bambu jawa Schizostachyum Gigantochloa apus Kurz (bambu tali). brachyladumi untuk membuat kursi. Bambu 2. Masyarakat di Kelurahan Sofifi, Desa yang sudah diambil, di jemur terlebih Bukit Durian, Desa Galala, Desa Gosale, dahulu hingga benar-benar kering. dan Desa Kayasa memanfaatkan Tujuannya agar bambu terhindar dari tumbuhan bambu dalam kehidupan serangan serangga. Menurut Widnyana sehari-hari dengan baik. Pemanfaatannya (2003), bambu paling rentan terhadap berupa pembuatan kursi, pagar, jendela, serangan serangga. Proses penjemuran kandang ternak, kontruksi rumah, tempat bambu ini bertujuan untuk mengurangi kadar pembuatan kopra (para-para), pembuatan pati dan gula pada bambu. Setalah itu bambu penampi beras (sosiru), pembuatan atap yang sudah kering langsung dibentuk sesuai (katu), penyangga tanaman, anyaman dengan pola yang diinginkan oleh pengrajin. bambu untuk dinding rumah, plafon, tikar, ornamen lampu, dijadikan sayuran, dan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. DAFTAR PUSTAKA Agus Andoko. 2003. Budi Daya Bambu Rebung. Kanisius. Yogyakarta. Gambar 16. Tanaman Hias Anita Mayasari dan Ady Suryawan. 2012. Masyarakat Oba Utara juga Keragaman Jenis Bambu dan memanfaatkaan bambu sebagai tanaman hias Pemanfaatannya di Taman Nasional didepan rumah. Bambu yang digunakan Alas Purwo. Manado. untuk tanaman hias adalah Bambusa Ariefa Primair Yani. 2012. Keanekaragaman glaucophylla dan Bambusa vulgaris_vittata. dan Populasi Bambu Di Desa Talang Bambu ini ditanam di depan rumah sebagai Pauh Bengkulu Tengah. Bengkulu. pagar halaman karena memiliki batang dan Jurnal Exacta, Vol. X (1) Juni 2012. daun yang kecil dan warna yang menarik. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015 Widnyana, K. 2009. Bambu Dengan KESIMPULAN Berbagai Manfaaatnya. Denpasar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Diakses pada tanggal 21 maret 2015. bahwa jenis tumbuhan bambu yang Mabrudi, M. 2013. Penggunaan Self- dimanfaaatkan oleh masyarakat Oba Utara Asessment Untuk Mengungkapkan Kota Tidore Kepulauan adalah: Pemahaman Siswa yang Bereriontasi pada Teori Marzano dalam Konsep dan 1. Dari 4 Desa 1 kelurahan yang ada di Teori. UPI. Diakses pada tanggal 21 Kecamatan Oba Utara (kelurahan Sofifi, maret 2015. Bukit Durian, Galala, Gosale dan Munziri, dkk. 2013. Studi Etnobotani Bambu Kayasa) jenis tumbuhan bambu yang Oleh Masyarakat Dayak Kanayatan Di ditemukan yaitu 10 jenis dari 4 genus. Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Jenis tumbuhan bambu yang ditemukan Kabupaten Landak. Pontianak. Vol 2 (3) yaitu: Schizostachyum lima (bambu tui), p:112-116 Schizostachyum brachyladumi (bambu Ridwansyah, dkk. 2015. Keanekaragaman jawa), Bambusa atra (bambu loleba), Jenis Bambu di Hutan Kota Kelurahan Bambusa vulgaris_vittata (bambu Bunut Kabupaten Sanggau. Jurnal kuning), Dendrocalamus strictus (bambu Hutan Lestari 2015 Vol. 3 (2) P:199- batu), Bambbusa glaucophylla (bambu 207. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015. putih), Bambusa vulgaris (bambu

43 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816

Ridwanti batubara. 2002. Pemanfaatan Volume X (1), Juli 2010. Diakses pada Bambu Di Indonesia. Sumatera Utara. tanggal 26 maret 2015. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015. Widjaja, E.A. & Karsono, 2005. Sigit prasetiyo. 2010. Identifikasi Potensi Keanekaragaman Bambu di Pulau dan Pemasaran Produk Dari Hutan Sumba. Biodiversitas Volume 6, (2) Rakyat Bambu Desa Pertumbukan April 2005. Diakses pada tanggal pada Kabupaten Langkat. Sumatra Utara. tanggal 20 Mei 2015. Diakses pada tanggal 26 maret 2015. Widjaja, E. A. 2001. Identifikasi Jenis-jenis Sujarwo, W. dkk 2010. Potensi Bambu Tali Bambu di Kepulauan Sunda Kecil. Sebagai Tanaman Obat di Bali. Jurnal Bogor: Herbarium Bogoriense, ilmiah LIPI. Vol. 21 (2), p:129-137. Balitbang Botani, Puslitbang Biologi- Diakses pada tanggal 21 maret 2015. LIPI. Sukawi. 2010. Bambu Sebagai Alternatif Widjaja, E.A. 2011. Identifikasi Jenis-Jenis Bahan Bangunan. Jurnal TERAS Bambu di Kepulauan Sunda Kecil. Puslitbang Biologi-LIPI. Bogor

44