Pemanfaatan Tumbuhan Bambu Oleh Masyarakat Di Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMANFAATAN TUMBUHAN BAMBU OLEH MASYARAKAT DI KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN Dewi Fitria Muhtar1), Yumima Sinyo 1), Hasna Ahmad1) 1) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Khairun, Jl. Bandara Babullah, Kampus I Akehuda, Ternate, Email: [email protected], mobile: +6281242152412 ABSTRACT Bamboo is a plant that is very beneficial for the economic life of society. Until now, bamboo has been used very widely, ranging from the use of the most simple technologically into use high technology on an industrial scale. Traditionally, generally bamboo used for various purposes such as household appliances, handicrafts and foodstuffs. The objectives of this study was to determine the plant species of bamboo and its utilization by the community in the District of North Oba. The method used in this study is the direct survey Method in the field. The technique of analysis data conducted by using descriptive Explorative analysis with describing the type of bamboo plant. The results of this study can found that 10 species of 4 genera: Schizostachyum lima (bambu tui), Schizostachyum brachyladumi (bambu Jawa), Bambusa atra (bambu loleba), Bambusa vulgaris_vittata (bambu kuning), Dendrocalamus strictus (bambu batu), Bambbusa glaucophylla (bambu putih), Bambusa vulgaris (bambu Ampel), Bambusa blumeana (thorns bamboo), Bambusa balcooa (bambu balku), Gigantochloa Apus Kurz (Rope Bamboo). And its use is the manufacture chairs by craftsmen, fencing, windows, home construction, making vegetables from its rizom (the shoots of bamboo), and as an ornamental plant in the yard. Key Words: Utilization, Bamboo Plant, North Oba, Tidore Kepulauan PENDAHULUAN menguntungkan yaitu batang yang kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah Di Indonesia terdapat sekitar 125 dibentuk, mudah dikerjakan dan mudah jenis bambu termasuk yang masih tumbuh diangkut. Selain itu, harga bambu relatif liar dan belum banyak dimanfaatkan. murah dibandingkan bahan lain karena Terdapat sekitar 20 jenis bambu yang telah sering ditemukan disekitar pemukiman dimanfaatkan oleh masyarakat seperti bambu khususnya di daerah pedesaan. Bambu apus, bambu ater, bambu andong, bambu menjadi tanaman serba guna bagi betung, bambu kuning, bambu hitam kebanyakan orang di Indonesia. (wulung), bambu tutul, bambu Cendani, bambu cangkoreng, bambu perling, bambu Menurut Agus, dkk. (2006) dalam Taminang, bambu Loleba, bambu batu, Sujarwo, W. dkk (2010), tanaman bambu bambu balangke, bambu sian, bambu Jepang, umumnya berbentuk rumpun. Padahal dapat bambu gendang, bambu Bali, dan bambu pula bambu tumbuh sebagai batang soliter pagar. Tanaman bambu merupakan tanaman atau perdu. Tanaman bambu yang tumbuh yang serba guna, mulai dari akarnya, subur di Indonesia merupakan tanaman batangnya hingga daunnya dapat bambu yang simpodial, yaitu batang- dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, batangnya cenderung mengumpul di dalam Departemen Kehutanan dan Perkebunan rumpun karena percabangan rhizomnya di (1999) dalam Sigit Prasetiyo (2010). dalam tanah cenderung mengumpul. Batang bambu yang lebih tua berada di tengah Bambu adalah salah satu sumber rumpun, sehingga kurang menguntungkan daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh dalam proses penebangannya. Arah masyarakat karena memiliki sifat-sifat yang pertumbuhan biasanya tegak, kadang-kadang J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816 memanjat dan batangnya berkayu. Jika sudah perlu untuk mengetahui jenis bambu apa saja tinggi, batang bambu ujungnya agak yang dimanfatkan oleh masyarakat di menjuntai dan daun-daunya seakan Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan, melambai. Tanaman ini dapat mencapai sehingga masyarakat bisa lebih mengetahui umur panjang dan biasanya mati tanpa lagi kegunaan dari jenis bambu. Penelitian berbunga (Berlin dan Estu, 1995 dalam ini berpotensi dikembangkan dalam bidang Sujarwo, W. dkk 2010). pengajaran, yakni sebagai media Bambu memegang peranan sangat pembelajaran bagi siswa. Peneliti juga penting dalam kehidupan masyarakat di mencoba mengintegrasikan kajian Indonesia. Bambu dikenal memiliki sifat- taksonometri dalam proses belajar sehingga sifat yang baik untuk dimanfaatkan berupa peserta didik dapat aktif dan memperoleh batang yang kuat, serta kulit batang yang pengetahuan. mudah dibentuk. Bambu banyak ditemukan METODE PENELITIAN di sekitar pemukiman daerah pedesaan, Penelitian ini menggunakan metode sehingga bambu menjadi tanaman serbaguna penelitian deskriptif eksploratif. Metode bagi masyarakat pedesaan. Bambu paling yang digunakan dalam penelitian ini adalah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat metode survey/jelajah langsung. Penelitian Kecamatan Oba Utara Kota Tidore dilakukan di 4 Desa dan 1 kelurahan, yakni Kepulaauan sebagai bahan bangunan, karena Kelurahan Sofifi, Desa Bukit Durian, Desa memiliki batang yang kuat dengan ruas-ruas Galala, Desa Gosale, dan Desa Kayasa pada yang pendek (Mulyadi, 2010). bulan November 2015. Jenis tumbuhan Berdasarkan hasil observasi, di bambu yang dijumpai di lokasi penelitian Kecamatan Oba Utara Kota Tidore dicatat dan diuraikan ciri morfologi serta Kepulauan di lima desa yaitu Sofifi, Bukit klasifikasi dengan berpedoman pada buku Durian, Galala, Gosale dan Kayasa identifikasi jenis tumbuhan bambu Widjaja merupakan salah satu kecamatan yang (2001). Wawancara terbuka juga dilakukan memiliki keanekaragaman jenis bambu yang terhadap masyarakat dan pengrajin di lokasi banyak ditemukan dan dimafaatkan dengan penelitian. Informasi yang dihimpun baik oleh masyarakat. Ada juga pengrajin meliputi; nama jenis (daerah/lokal), bagian yang memanfaatkan tumbuhan bambu, yang dimanfaatkan, bentuk, cara sehingga bambu yang dibuat memiliki nilai pemanfaatan dan tujuan pemanfaatan. ekonomi yang tinggi. Penelitian ini dianggap HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Penelitian Jenis Tumbuhan Bambu di 4 Desa 1 kelurahan di Kecamatan Oba Utara No Nama Ilmiah Nama lokal Lokasi Pemanfaatan 1. Schizostachyum lima Bambu Tui Desa Gosale Dimanfaatkan sebagai peyangga tanaman seperti tomat, pohon mangga dan juga oleh anak kecil dimanfaatkan sebagai mainan tradisional (dodorobe) 2. Schizostachyum Bambu Jawa/bambu Desa Gosale Bambu ini dimanfaatkan sebagai kontruksi brachyladumi talang rumah, ornamen lampu dan kerajian 3. Bambusa atra Bambu Loleba Desa Gosale Selain dimanfaatkan batangnya sebagai pagar, kandang ayam, pembuatan kerajinan, tunasnya (rebung) juga dimanfaatkan sebagai makanan yaitu dengan cara dimasak. 4. Bambusa vulgaris_vittata Bambu kuning Desa Kayasa Digunakan untuk pembuatan tanaman hias di pekarangan rumah 5. Dendrocalamus strictus Bambu Batu Desa Kayasa Dimanfaatkan sebagai pembuatan pagar, kontruksi rumah, kerajianan dan pembuatan tempat duduk . 38 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816 6. Bambbusa glaucophylla Bambu putih/ bambu Kelurahan Sofifi Untuk tanaman hias di pekarangan rumah hias dan Desa galala 7. Bambusa vulgaris Bambu ampel/ aulote Desa Bukit durian Bambu ini dimanfaatkan warga sebagai dan Desa Galala pembuat nasi jaha, dan tunasnya (rebung) bias dimakan setelah dimasak sebagai sayuran. 8. Giganto chloaapus Kurz Bambu tali Desa Bukit Durian Dimanfaaatkan oleh masyarakat Untuk membuat membuat pagar, untuk kontruksi rumah dan tempat duduk.. 9. Bambusa blumeana Bambu Duri Kelurahan Sofifi Dimanfaatkan sebagai kontruksi rumah, pagar, jendela, kursi, dan juga sebagai penyangga tanaman. 10. Bambusa balcooa Bambu Balku Kelurahan Sofifi Batangnya dimanfaatkan sebagai pembuatan pagar, kandang ayam, para- para. Sedangkan tunasnya (rebung) dimakan dengan cara di masak. Klasifikasi Bambu Balku Klasifikasi Bambu Putih Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Monokotiledon Classis : Liliopsida Ordo : Poales Ordo : Poales Familia : Poaceae Familia : Poaceae Genus : Bambusa Genus : Bambusa Spesies : B. blacooa Gambar 1. B. blacooa Spesies : B.glaucophylla Gambar 3 B.glaucophylla Deskripsi: Deskripsi: Bambu Balku memiliki ciri-ciri Bambu putih (Bambusa batang yang licin, beruas-ruas, bercabang glaucophylla) memiliki batang yang kecil, dan memiliki warna batang hijau kehitaman daunnya meruncing, kecil dan panjang. Jenis dan garis-garis kuning. Bentuk daun bambu bambu ini sering dimanfaatkan sebagai balku meruncing dan rebungnya berwarna tanaman hias di pekarangan rumah. hijau kehitaman, serta bersilia. Klasifikasi Bambu Ampel Klasifikasi Bambu Duri Regnum : Plantae Regnum : Plantae Devisio : Spermatophyta Devisio : Spermatophyta Classis : Liliopsida Classis : Monokotiledon Ordo : Poales Ordo : Poales Familia : Poaceae Familia : Poaceae Genus : Bambusa Genus : Bambusa Spesies : B. vulgaris Gambar 4. B. vulgaris Spesies : B. Blumeana Gambar 2. B. blumeana Deskripsi: Deskripsi : Bambu Ampel berumpun tegak, Bambu duri (Bambusa blumeana) permukaan batangnya hijau mengkilap, atau memiliki duri pada batang dan rantingnya. hijau bergaris-garis kuning, dan bersilia. Batangnya berwarna hijau. Cabang tunggal Dilapisi kutikula saat masih anakan, dan muncul pada bagian tengah batang ke atas, bersilia halus dan mengkilap saat dewasa. dan memiliki 1-3 cabang yang berkumpul. Cabang muncul dari bagian tengah dan atas Daun berbentuk runcing kecil, dan bersilia. dari rumpun. Ujung daun meruncing, bersilia Umumnya tumbuh di daerah tropis, di halus di permukaan dan tepi daun. sepanjang tepi sungai. Batangnya sering Pertumbuhannya sangat cepat dan akarnya dimanfaatkan untuk konstruksi, peralatan mampu mengurangi erosi (Sukawi 2010). dapur dan kerajinan tangan. 39 J. Saintifik@ MIPA. Vol 1 (1) April 2017 ISSN (p). 2087-3816 Klasifikasi