Peranan Tokoh Agama Dalam Sistem Birokrasi Kesultanan Banten Abad Xvii
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERANAN TOKOH AGAMA DALAM SISTEM BIROKRASI KESULTANAN BANTEN ABAD XVII TESIS Diajukan Kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang “Sejarah dan Peradaban Islam” Oleh: Muhamad Nandang Sunandar NIM: 21151200000011 Pembimbing: Prof. Dr. Budi Sulistiono, M. Hum KOSENTRASI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Tiada kata yang dapat terucapkan selain puji syukur Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, yang dapat penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Sholawat dan salam tidak lupa tercurahkan kepada Baginda Besar Nabi Muhammad Saw., dan para sahabat beserta keluarganya. Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran tesis ini, baik berupa dorongan moril maupun materil, karena penulis menyadari tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini sebagai tugas akhir yang harus diselesaikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Pimpinan Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Didin Saefudin, MA dan Dr. JM. Muslimin, MA, serta segenap dosen pengajar dan staff karyawan di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mengajarkan, mendidik dan memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama studi di Sekolah Pascasarjana ini, juga terkhusus Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam, Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA atas segala ilmu dan pencerahannya. 2. Bapak Prof. Dr. Budi Sulistiono, M.Hum, yang telah berkenan meluangkan banyak waktunya sebagai pembimbing tesis ini, dan memberikan saran serta masukan yang sangat berharga bagi perbaikan dan kelancaran penulisan tesis ini. Juga ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para penguji Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, M.Si, dan Dr. Gazi, M.Si atas saran dan masukan yang sangat membantu penulis dalam menyempurnakan tulisan ini. Tidak lupa juga kepada bapak Prof. Dr. Abuddin Nata, MA, Dr. Kusmana, MA, Prof. Muhamad Ali, Ph. D, Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si, Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, dan Prof. Dr. Murodi, MA, yang telah bersedia memberikan perspektif bedah teori, metodologi hingga analisis data yang sangat membantu penulis dalam memperbaiki dan mempertajam substansi tesis ini. 3. Kepala dan segenap staff perpustakaan di Sekolah Pascasarjana dan Perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, juga Perpustakaan Nasional dan narasumber abah Yadi Ahyadi, S.Ag. yang telah banyak membantu penulis dalam menyediakan bahan-bahan referensi yang dibutuhkan penulis sebagai sumber data dan informasi dalam penulisan tesis ini. 5. Kepada kedua orangtua penulis yang tercinta Ayahanda H. Johanta dan Ibunda Hj. Emah atas segala pengorbanan, cinta kasih dan doanya, sehingga penulis bisa mengenyam studi hingga ke jenjang M. 6. Kepada istri penulis yang tersayang Nurlaillatul Barokah, S.Pd. yang juga sama- sama sedang berjuang dalam menyelesaikan tesis di Magister Pendidikan Bahasa i Inggris (MPBI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala perhatian, semangat dan supportnya, yang memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini. 7. Kepada kakak-kakak penulis Hj. Siti Juhaeti, S.Pd. dan Bripka Edi Muhamad Suryadi, SKM. Serta adik penulis Bripda Muhamad Haerudin, SH, yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 8. Seluruh teman-teman seperjuangan penulis angkatan 2015 ganjil di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan tesis, sukses terus untuk kita semua. Serta semua pihak yang telah banyak memberikan kontribusi bagi terselesaikannya penulisan tesis ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyaadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna. Tetapi, penulis berharap tesis ini dapat memberikan kontribusi dalam Khazanah ilmu sejarah peradaban Islam dan sejarah Banten khususnya, serta memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Atas kritik yang membangun dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan tesis ini, penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan tesis ini ada banyak kekurangan dan keterbatasan. Semoga Allah SWT. melimpahkan balasan yang setimpal atas semua ini. Amiin. Terima kasih. Jakarta, 6 Februaru 2018 Penulis, Muhamad Nandang Sunandar ii ABSTRAK PERANAN TOKOH AGAMA DALAM SISTEM BIROKRASI KESULTANAN BANTEN ABAD XVII Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa peranan tokoh agama dalam sistem birokrasi Kesultanan Banten abad XVII, dengan menggunakan sumber dan data–data sejarah masa lalu, baik bukti–bukti arkeologis yang ada dan melalui berbagai ilmu pendekatan. Banten sebagai kerajaan bercorak Islam, posisi tokoh agama (Ulama) memiliki kedudukan sosial tertinggi setelah Sultan di dalam Kesultanan Banten. Para tokoh agama menjadi perpanjangan tangan dari Sultan bahkan mereka menjadi guru spiritual para Sultan dan memberikan masukan serta restu. Data hasil penelitian ini menunjukan bahwa tokoh agama dalam sumber lokal, diantaranya adalah Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin, Maulana Yusuf, Maulana Muhammad, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir, Ki Pekih, Nyai Mas Eyang, Entol Kawista, Santri Betot, Sayid Alli, Abul Nabi, Haji Salim, Kiyai Gula Geseng, dan Ki Haji Abbas. Di samping itu ada juga tokoh lain di dalam sejarah Banten yang tidak terekam di dalam sumber lokal, tetapi peranannya sebagai tokoh agama cukup penting yaitu Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Haji, Syeikh Yusuf al-Makassary, dan Kyai Tapa. Tokoh agama selain mempunyai peranan penting dalam menjalankan birokrasi pemerintahan juga bertindak sebagai Qadi dan penasehat Sultan di Banten. Baik urusan pemerintahan atau keagamaan. Selain itu tokoh agama menangani kasus-kasus perkara yang terjadi di Kesultanan, dengan mengedepankan hukum Islam dan adat yang berlaku di Kesultanan Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Sejarah yang melalui beberapa tahapan yaitu, pertama Tahapan Heuristik (verifikasi), kedua Tahapan Kritik, ketiga Tahapan Interpretasi, keempat Tahapan Historiografi. Kemudian penulisan ini menggunakan pendekatan filologi dengan menelusuri dan mengkaji sumber-sumber naskah yang sejaman, arkeologi dengan melakukan observasi dan penelitian terhadap benda-benda peninggalan bersejarah yang masih ada, dan antropolgi dengan mempelajari sisa-sisa tradisi dan adat budaya yang masih ada secara turun temurun tentang pemahaman keislaman di Banten. Kata kunci : Tokoh Agama, Qadi, Kesultanan Banten. v ABSTRACT THE ROLE OF RELIGIOUS LEADERS IN THE SYSTEM OF BUREAUCRACY BANTEN SULTANATE XVII CENTURY This study was conducted to analyze the role of religious leaders in the bureaucratic system of the Banten Sultanate of the XVII century, using historical sources and data of the past, both existing archaeological evidence and through various approaches. Banten as an Islamic-style kingdom, the position of religious leaders (Ulama) has the highest social standing after the Sultan in the Sultanate of Banten. The religious leaders became an extension of the Sultan even they became spiritual teachers of the Sultan and provide advice and blessing. The results of this study show that religious leaders in local sources, are Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin, Maulana Yusuf, Maulana Muhammad, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir, Ki Pekih, Nyai Mas Eyang, Entol Kawista, Betri Santri, Sayid Alli, Abul Nabi, Haji Salim, Kiyai Gula Geseng and Ki Haji Abbas. In addition there are also other figures in Banten history that are not recorded in local sources, but their role are as a prominent religious figure, they are Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Haji, Sheikh Yusuf al-Makassary, and Kyai Tapa. Besides religious leaders have an important role in running a government bureaucracy, they also acts as an advisor of Qadi and the Sultan of Banten, either governmental or religious affairs. In addition, religious leaders is also handling cases of cases that occurred in the Sultanate, by promoting Islamic law and customs prevailing in the Sultanate of Banten. The method used in this research is the Method of Historical Research through several stages namely, the first stages is Heuristic (verification), the second stages is Criticism, the third stages is Interpretation, and the last stages of Historiography. Then this paper used the philological approach by tracing and reviewing the sources of contemporary manuscripts, archeology by observing and researching the remains of historic objects that still exist, and anthropology by studying the remnants of tradition and cultural customs that still existed for generations about Islamic understanding in Banten. Keywords: Religious figure, Qadi, Sultanate of Banten. vi اﻟﻤﻠﺨﺺ دور اﻟﻘﻴﺎدات اﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻓﻲ ﻗﺎﻧﻮن اﻟﻬﻴﺌﺔ ﺑﺎﻧﺘﻦ أﺑﺎد اﻟﺴﺎﺑﻊ ﻋﺸﺮ وﻗﺪ أﺟﺮﻳﺖ ﻫﺬ اﻟﺪراﺳﺔ ﻟﺘﺤﻠﻴﻞ دور اﻟﺰﻋﻤﺎء اﻟﺪﻳﻨﻴﻴﻦ ﻓﻲ اﻟﻨﻈﺎم اﻟﺒﻴﺮوﻗﺮاﻃﻲ ﻟﺴﻠﻄﻨﺔ ﺑﺎﻧﺘﻴﻦ ﻓﻲ اﻟﻘﺮن اﻟﺴﺎﺑﻊ ﻋﺸﺮ، وذﻟﻚ ﺑﺎﺳﺘﺨﺪام اﻟﻤﺼﺎدر اﻟﺘﺎرﻳﺨﻴﺔ وﺑﻴﺎﻧﺎت اﻟﻤﺎﺿﻲ، ﺳﻮاء اﻷدﻟﺔ اﻷﺛﺮﻳﺔ اﻟﻤﻮﺟﻮدة وﻣﻦ ﺧﻼل ﻧﻬﺞ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ . ﺑﺎﻧﺘﻴﻦ ﻛﻤﻤﻠﻜﺔ ﻋﻠﻰ ﻏﺮار إﺳﻼﻣﻲ، ﻣﻮﻗﻒ اﻟﺰﻋﻤﺎء ا ﻟﺪﻳﻨﻴﻴﻦ) ﻋﻠﻤﺎء (ﻟﻪ أﻋﻠﻰ ﻣﻜﺎﻧﺔ اﺟﺘﻤﺎﻋﻴﺔ