WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara Perhitungan Emisi Gas Buang Harian Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung Daily Aircraft Engine Emission Calcultion In Husein Sastranegara Airport Bandung Minda Mora Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara e-mail : [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK Histori Artikel : Air transport contributes significantly to air pollution. Based on the Diterima : 20 Desember 2012 reports of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), by Disetujui : 28 Februari 2013 1992 the air transport accounted for 3.5% of the total anthropogenic radiative forcing of the atmosphere. It is expected to rise to 12.2%, in Keywords: 2050. Furthermore, the airport is one area that has been the emission, airport,aicraft engine. concentration of aircraft engine emissions. In this research, aircraft engines emission is calculated using actual data flights in airports Kata kunci: (hybrid approach). This study aims to determine the amount of Carbon yield management, biaya Monoxide (CO) and nitrogen oxides (NOx) generated daily from aircraft engine and then compared with the levels of CO and NOx are operasional, jarak tempuh, multileg allowed. The result shows that the levels of CO and NOx generated daily from aircraft engines in Husein Sastranegara Airport- Bandung is still within normal limits. Transportasi udara memberikan kontribusi yang signifikan terhadap polusi udara. Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pada tahun 1992 transportasi udara menyumbang 3,5% dari total anthropogenic radiative forcing di atmosfer. Hal ini diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 12,2%, pada tahun 2050. Selanjutnya, bandar udara merupakan salah satu area yang menjadi tempat terkonsentrasinya emisi gas buang pesawat udara. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan emisi gas buang mesin pesawat udara dengan menggunakan data aktual penerbangan di bandar udara (pendekatan hibrid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Oksida (NOx) harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara yang kemudian dibandingkan dengan kadar CO dan NOx yang diperbolehkan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar CO dan NOx harian yang dihasilkan dari mesin pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung masih dalam batas normal. Perhitungan Emisi Gas Buang Harian Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein 23 Sastranegara-Bandung, (Minda Mora) PENDAHULUAN memperburuk kondisi pernapasan bagi Transportasi udara memberikan penderita asma. Selanjutnya, kontribusi yang signifikan terhadap konsentrasi Karbon Monoksida (CO) polusi udara. Berdasarkan laporan yang melebihi ambang batas dapat Intergovernmental Panel on Climate menyebabkan keracunan dan kematian. Change (IPCC), pada tahun 1992 Industri penerbangan di Indonesia transportasi udara menyumbang 3,5% mengalami pertumbuhan yang sangat dari total anthropogenic radiative forcing pesat beberapa tahun belakangan ini di atmosfer. Hal ini diperkirakan akan yang akan menyebabkan tingginya meningkat menjadi sebesar 12,2%, pada emisi gas buang dari sektor tahun 2050. Kondisi ini dipicu oleh penerbangan. Data statistik angkutan pertumbuhan transportasi udara yang udara menyebutkan jumlah terus meningkat selama 1 (satu) dekade penumpang, baik rute domestik terakhir dan kecenderungan ini maupun internasional meningkat dari diperkirakan akan berlanjut di tahun- tahun ke tahun. Pada tahun 2011 tahun mendatang. Lalu lintas jumlah penumpang untuk rute penumpang yang menggunakan domestik berjadwal sebesar ±61 juta angkutan udara berjadwal meningkat atau naik 16% dibandingkan pada 60% pada 10 tahun terakhir dan hasil tahun 2010 dan jumlah penumpang peramalan menunjukkan pertumbuhan untuk rute internasional berjadwal rata-rata pertahun sebesar 5% untuk 10 pada tahun 2011 sebesar ±8.2juta atau tahun sampai dengan 15 tahun naik 23% dibandingkan pada tahun mendatang [IPCC]. 2010. Kondisi ini diperkirakan akan Dari pembakaran mesin pesawat terus meningkat seiring dengan akan udara dihasilkan emisi gas buang yang diberlakukannya era open sky tahun 2015. terdiri dari karbon dioksida (CO2), uap Selain itu, tahun 2011 juga mencatat air (H2O), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida pertambahan jumlah armada yang dilakukan oleh hampir setiap maskapai (CO), sulfur oksida (SOx) dan partikel- partikel lainnya yang berdampak penerbangan, baik berupa pesawat terhadap kualitas udara lokal di area baru atau pergantian tipe dan ukuran sekitar bandar udara dan berpengaruh pesawat udara dari armada yang terhadap perubahan iklim global. dioperasikan. Jumlah armada angkutan Kualitas udara lokal dapat udara yang terdaftar tahun 2011 di Indonesia tercatat 1181 pesawat udara. dipengaruhi oleh kadar CO dan NOx di udara yang merupakan unsur Dari 1181 unit pesawat udara yang precursors pembentukan salah satu terdaftar, 907 pesawat udara aktif senyawa beracun yaitu tropospheric beroperasi yang terdiri dari 454 pesawat udara beroperasi di bawah ozone. Selain itu, Nitrogen oksida (NOx) pada udara merupakan unsur utama AOC 121, 251 pesawat udara dalam pembentukan kabut asap dan beroperasi di bawah AOC 135 dan 202 hujan asam (acid rain) yang dapat pesawat udara beroperasi di bawah 24 Warta Ardhia, Volume 39 No. 1 Maret 2013, hal 23 - 39 AOC 91. Jumlah keseluruhan pesawat bandar udara dalam pengelolaan emisi udara ini meningkat dari tahun 2010 gas buang mesin pesawat udara di yang berjumlah 1122 pesawat udara bandar udara. [statistik angkutan udara]. Dalam melakukan penelitian, Bandar udara merupakan salah satu dilakukan beberapa pembatasan area yang menjadi tempat masalah, yaitu: terkonsentrasinya emisi gas buang 1) Emisi gas buang yang dihitung pesawat udara. Dengan meningkatnya adalah besaran karbon monoksida pertumbuhan lalu lintas pesawat (CO) dan Nitrogen Oksida (NOx); udara, kualitas udara lokal di area 2) Besaran karbon monoksida (CO) bandar udara telah menjadi perhatian dan Nitrogen Oksida (NOx) serius dalam pengoperasian bandar dihitung pada saat pesawat udara udara. Untuk mencegah bandar udara melakukan taxi-out (push back s.d menjadi sumber polusi dan take off); membahayakan kesehatan masyarakat 3) Besaran karbon monoksida (CO) yang bekerja dan tinggal di area sekitar dan Nitrogen Oksida dihitung dan membahayakan kesehatan untuk setiap penerbangan dalam masyarakat yang bekerja dan tinggal di satu hari; area sekitar bandar udara, dilakukan penelitian Penghitungan Emisi Gas TINJAUAN PUSTAKA Buang Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein Sastranegara-Bandung. Jenis-Jenis Polutan Berdasarkan latar belakang di atas, Kegiatan penerbangan dirumuskan permasalahan penelitian menghasilkan berbagai jenis polutan sebagai berikut. udara yang berpotensi dapat 1. Berapakah besaran emisi harian berdampak pada kesehatan manusia mesin pesawat udara di Bandar dan lingkungan. Oleh karena itu, setiap Udara Husein Sastranegara- negara harus membuat Bandung?; ketentuan/persyaratan terkait dengan 2. Bagaimanakah kondisi emisi harian polutan tersebut. Senyawa yang mesin pesawat udara di Bandar dianggap sebagai unsur utama emisi Udara Husein Sastranegara- adalah sebagai berikut: Bandung dibandingkan dengan 1) nitrogen oksida (NOx), termasuk standar emisi yang diperbolehkan? didalamnya nitrogen dioksida Tujuan penelitian adalah melakukan (NO2) dan nitrogen oksida (NO); identifikasi besaran emisi gas buang 2) volatile organic compounds (VOC), harian mesin pesawat udara dan termasuk non-methane membandingkan dengan standar emisi hydrocarbons (NMHC); yang diperbolehkan. 3) karbon monoksida (CO)’ Manfaat penelitian adalah sebagai 4) particulate matter (PM); bahan masukan kepada pemangku 5) fraction size PM2.5 dan PM10, dan kepentingan, khususnya pengelola 6) sulfur oksida (SOx) Perhitungan Emisi Gas Buang Harian Mesin Pesawat Udara di Bandar Udara Husein 25 Sastranegara-Bandung, (Minda Mora) pipa selama operasi pengisian Sumber Emisi di Bandar Udara bahan bakar; Terdapat beraneka ragam dan d) Aircraft de-icing. Pemberikab sumber emisi yang dapat ditemukan di de-icing dan anti-acing kepada bandar udara. Namun, tergantung pesawat udara selama musim pada kegiatan-kegiatan khusus di dingin. bandar udara tertentu, tidak semua 3) infrastructure or stationary related sumber emisi benar-benar ada sources, terdiri dari: (misalnya beberapa berada di luar a) Power/heat generating plant. bandar udara). sumber-sumber emisi di Fasilitas yang menghasilkan bandar udara dapat dikelompokkan ke energi dari infrastuktur bandar dalam empat kategori, yaitu: udara; 1) emisi pesawat udara. b) Emergency power generator. Diesel Kategori emisi pesawat udara dapat generators for emergency dibagi menjadi dua yaitu mesin operations (e.g. for buildings or for utama pesawat udara yang runway lights); memberikan gaya dorong terhadap c) Perawatan pesawat udara. pesawat udara dan Auxiliary Power Semua aktifitas dan fasilitas Units (APUs) yang memberikan untuk perawatan pesawat sumber tenaga listrik dan udara, seperti pembersihan, pneumatic pada pesawat udara pengecata, tes mesin, dll.; selama pengoperasian di darat. d) Perawatan bandar udara. Srmua 2) emisi aircraft handling, dapat aktifitas untuk perawatan dikategorikan sebagai berikut: fasilitas bandar udara (cleaning a) Ground Support Equipment (GSE) agents, building maintenance, yang berfungsi untuk repairs, greenland maintenance) mengendalikan pesawat udara and machinery (vehicle pada saat turnaround di parking maintenance, paint shop); stand: ground power unit, air e) Fuel. Storage, distribution