SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

PERKEMBANGAN KARAKTER ANNISA DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY

Nazriani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Buton, Jl. Betoambari No. 36 Baubau. E-mail: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengatahui perkembangan karakter Annisa dalan novel Perempuan Bekalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan psikologi yakni dengan mengacu pada teori kepribadian milik Sigmund Freud. Hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa perkembangan karakter Annisa dari kecil hingga dewasa selain didominasi oleh unsur ego maka karakter Annisa juga berkembang karena lingkungan sosialnya juga berubah. Proseses perkembangan karakter tersebut yang membentuk pribadi Annisa menjadi seorang muslimah yang tegar dan kuat, layaknya seorang wanita dewasa yang sempurna.

Kata kunci: psikologi, karya sastra, novel.

Abstract

This research was aimed to know the development of Annisa’s character in Perempuan Berkalung Serban novel created by Abidah El Khalieqy. It was library research by using descriptive qualitative method. The data in this research was analyzed by using pshychology approachment, which refered to Sigmund Freud’s personality theory. The result of this research was the development of Annisa’s character started from young until being adult was dominated by egoistic element so that Annisa’s character was developing because of the social alteration. The process of development Annisa’s character made her to be rigid and strong, as a Muslim and perfect adult woman.

Key words: Psychology, literature, novel.

54 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

1. Pendahuluan pembacanya. Novel yang merupakan jagad Karya sastra lahir dari masyarakat realita di dalamnya terjadi peristiwa dan sebagai cipta, karsa dan rasa penciptanya. perilaku yang dialami dan diperbuat Karya sastra merupakan wujud dari manusia (tokoh). Secara spesifik realita kehidupan di sekelilingnya dengan psikologi sebagai misal, adalah kehadiran menggunakan media bahasa. Sastra selalu fenomenal kejiwaan tertentu yang dialami menjadi bagian dari pengalaman hidup oleh tokoh utama ketika merespon atau manusia, baik aspek manusia yang bereaksi terhadap diri dan lingkungannya. memanfaatkannya bagi pengalaman Pada dasarnya isi sebuah karya sastra hidupnya maupun dari aspek penciptaanya, memuat perilaku manusia melalui karakter yang mengekspresikan pengalaman tokoh-tokoh cerita. Sangat beragam perilaku batinnya ke dalam karya sastra. Sastra pada manusia yang bisa dimuat dalam cerita. dasarnya merupakan refleksi kehidupan Kadang-kadang hlm. ini terjadi perulangan manusia, maka tepat ungkapan bahwa jika diamati secara cermat. Pola atau memahami karya sastra sama dengan keterulangan inilah yang ditaangkap sebagai memahami kehidupan manusia. Sastra tidak fenomena dan seterusnya diklasifikasikan ke hanya dinilai sebagai suatu karya yang dalam kategori tertentu seperti gejala bersifat imajinatif, tetapi juga dianggap kejiwaan, sosial, dan masyarakat. sebagai suatu karya yang kreatif dan Tampilnya tokoh-tokoh dalam karya bermanfaat sebagai konsumsi intelektual sastra khususnya novel yang membawa pembaca. Selain itu sastra juga mengandung watak yang berbeda-beda, menimbulkan unsur keindahan yang menumbuhkan rasa berbagai macam peristiwa dalam rangkaian senang, nikmat, terharu menarik perhatian alur cerita. Adanya peristiwa-peristiwa yang dan menyegarkan perasaan para timbul akibat perbedaan-perbedaan masing- penikmatnya. Karya sastra mampu masing tokoh dalam sebuah novel membangkitkan perasaan senang, sedih, menyebabkan perubahan sikap dalam diri marah, benci, dan dendam yang diwujudkan para tokoh. Di antara karya novel yang oleh tingkah laku dan perasaan tokoh- bermutu dan dapat memperkaya pandangan tokohnya. pembaca serta menambah wawasan hidup Sejalan dengan itu Nurgiyantoro serta pengalaman batin adalah karya-karya (2005:2) menyatakan bahwa sekalipun Abidah El Khalieqy dengan novel yang bersifat imajiner karya sastra menawarkan berjudul Perempuan Berkalung Sorban. Novel berbagai permasalahan manusia dan yang memiliki energi spritual yang tinggi, kemanusiaan, hidup dan kehidupan yang menggambarkan perjuangan kemanusiaan semuanya menjadi sumber inspirasi dalam ranah agama dan budaya Indonesia pengarang. Karya sastra juga menceritakan yang menawarkan paradigma baru yang berbagai masalah kehidupan dalam lebih substansial untuk menempatkan interaksinya dengan lingkungan dan sesama idealitas perempuan dalam pandangan interaksinya dengan diri sendiri, serta Islam. interaksinya dengan Tuhan. Di antara sekian Novel Perempuan Berkalung Sorban banyak karya sastra yang meningkat karya Abidah El Khalieqy, yang berlatar perkembangannya dan sering menjadi objek sebuah pesantren di Jawa, mengisahkan studi penelitian adalah novel. Novel yang seorang perempuan bernama Annisa, yang merupakan salah satu jenis karya sastra semasa kecilnya hidup dalam budaya yang diciptakan oleh pengarangnya dengan pesantren yang didirikan oleh ayahnya. harapan untuk dapat dinikmati, dipahami, Pesantren ini adalah pesantren yang kaku direnungkan dan dimanfaatkan oleh dan kolot. Dia tidak mau menerima buku-

55 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

buku modern karena dianggap merusak seimbangan dalam hidupnya atau bahkan aqidah. Para santri termasuk Annisa diajak sebaliknya manusia dalam menghadapi menjadi seorang perempuan muslim. batinnya ia menghadapinya dengan tenang, Seorang muslimah yang baik menurut ceria, serta arif dan bijaksana. Hlm. ini dapat agama adalah tidak boleh membantah merangsang peneliti untuk melakukan suami, haram meminta cerai suami, serta penjelajahan ke dalam batin atau kejiwaan ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk- suami, termasuk jika suami berkehendak beluk manusia yang beraneka ragam. melakukan poligami, serta tidak boleh Berdasarkan deskripsi di atas maka fokus berkata keras dari suami. Pelajaran itu penelitian ini adalah bagaimana membuat Annisa beranggapan bahwa perkembangan karakter Annisa dalam novel pesantren sangat membela laki-laki. Ajaran Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El pesantren meletakan perempuan sangat Khalieqy? lemah dan tidak seimbang. Sejak kecil Tujuan yang ingin dicapai dalam Annisa selalu mendapat perlakuan tidak adil penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dari keluarganya. Annisa selalu merasa perkembangan karakter Annisa dalam novel dirinya berada dalam situasi yang salah. Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Hanya Khudori paman dari pihak ibu yang Khalieqy. selalu menemani Annisa, ia selalu menghibur dan sekaligus menyajikan dunia lain bagi Annisa. Khudori menjadi curahan 2. Metode Penelitian hati Annisa setiap kali ia merasa kesal pada keluarganya. Diam-diam mereka saling Metode yang digunakan dalam menyintai. Namun takdir berkendak lain penelitian ini adalah metode deskriptif menginjak usia remaja Annisa dinikahkan kualitatif yang bertujuan untuk dengan Samsuddin anak seorang kiai mendeskripsikan perkembangan karakter sahabat ayahnya. Annisa dalam novel Perempuan Berkalung Novel Perempuan Berkalung Sorban Sorban karya Abidah El Khalieqy. Jenis karya Abidah El Khalieqy ini sangat penelitian yang digunakan adalah penelitian menarik bila dikaji dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber data psikologi khususnya dalam analisis dalam penelitian ini adalah data tertulis perkembangan karakter tokoh utamanya yang diperoleh melalui teks novel Perempuan (Annisa). Dari masa kanak-kanak hingga Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy, dewasa dan berumah tangga Annisa banyak yang diterbitkan oleh Arti Bumi Intaran, mengalami konflik atau tekanan yang cetakan III, Januari 2009, sebanyak 320 menyebabkan perkembangan kepribadian hlm.aman. atau karakternya. Untuk menemukan perkembangan karakter tokoh dalam novel yang paling tepat digunakan adalah 3. Pembahasan pendekatan psikologi yakni dengan Perkembangan Karakter Tokoh Annisa menggunakan teori kepribadian Sigmund Penelitian ini akan menganalisis Freud. Aspek psikologis selalu berkaitan tentang perkembangan karakter Annisa. dengan sifat atau karakter manusia. Manusia Annisa adalah tokoh protagonis yang banyak dikuasai oleh alam batinnya sendiri, mengalami perkembangan karakter. Sesuai sehingga manusia selalu berada dalam dengan arti namanya Annisa yang berarti keadaan berperang dengan diri, resah, dan perempuan yang berakal, atau perempuan tertekan sewaktu merasakan ketidak yang berpandangan luas. Dalam novel ini

56 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

Annisa memiliki kepribadian pembangkang berperan dalam pembentukan karakter. Id dan keras kepala dan suka melawan terlihat ketika Annisa sering mendengar perkataan orang tuanya. Hlm. ini terlihat cerita-cerita dari Khudori tentang ketika ia masih kanak-kanak. Perhatikan perempuan kembang peradaban, yang kutipan berikut. berani memimpin pasukan perang. Annisa “ Siapa yang mau belajar naik kuda? Kau, sering menghayal tentang mereka yang bocah wedhok?” akhirnya menjadi obsesi atau keinginan “ Iya. Memangnya kenapa, Pak? Tidak yang kuat untuk menjadi seperti mereka boleh? Kak Rizal juga belajar naik kuda.” walaupun melawan larangan orang tua. “…. Kau ini anak perempuan Nisa. Nggak Perhatikan kutipan berikut. pantas, anak perempuan kok naik kuda, “Keinginan itu terus menggedor pintu yang pancilikan, apalagi keluyuran mengelilingi disekat oleh batasan-btasan di ruang hatiku. ladang. Memalukan! Kau ini sudah besar Kubayangkan kembali kisah Lek Khudori masih bodoh juga, hehh!!” Tasbih bapak tentang Hindun binti Ataba, yang mahir bergerak lamban, mengenai kepalaku” (hlm. naik kuda dan menderap kian kemari di 8) padang pertempuran. Ketika bayanganku sampai pada putri Budur, yang memimpin Karakter Annisa yang pembangkang pasukan Raja Kamaruzzaman, dan para itu juga telihat ketika kedapatan untuk lelaki perkasa yang membeo seperti anak kedua kalinya belajar berkuda. Perhatikan ayam di belakang ekor induknya, tak sadar kutipan berikut. aku menggumam apapun yang terjadi…aku “ Kemari kau bocah bandel! Bentak bapakku harus bias. Aku mesti belajar naik kuda. “ Sekarang coba jelaskan pada Bapak, kamu Aku tetap akan belajar naik kuda. Naik kemana saja, dan apa saja yang kau lakukan kuda” (hlm. 8) sepulang sekolah. Ayo, jangan coba-coba Untuk mewujudkan keinginannya itu berkata bohong?” Annisa mencuri-curi waktu untuk ke luar “E…tapi…Nisa tidak salah! bersama Khudori untuk berkuda. “Apanya yang tidak salah! Ngomong yang “ ketika Reza dan Wildan sedang menikmati jelas! Jelas…runtut…satu persatu. Paham? mimpi di siang bolong, aku pergi Kenapa diam, kenapa tak kau ceritakan mengendap ke kamar Lek Khudori dan kehebatanmu naik kuda. Apa begitu yang mengajaknya untuk latihan naik kuda….aku diajarkan Bapak dan Ibumu selama ini. Kau selalu berhasil membujuknya”(hlm. 25) ini anak perempuan. Mau jadi pahlawan ya? Pencilikan, pethakilan! Kau ini sadar, Pada kutipan ini Id memaksa ego kau ini anak siapa, hah! Sekarang dengar! untuk memenuhi kebutuhan pemuasan Mulai hari ini, kau tidak boleh ke luar dengan segera. Karena tak menuruti rumah selain ke sekolah dan ke pondok. Jika perkataan bapak ia dianggap anak yang sekali ketahuan membangkang, Bapak akan pembangkang. Annisa dipengaruhi oleh kunci kamu di dalam kamar selama unsure Id karena dia ingin lepas dari konflik seminggu. Paham! Anak bandel seperti ini dan penderitaannya yaitu tidak bebas jangan dilulu, nanti kebablasan. Ngelunjak” bermain seperti kedua saudaranya. Usia (hlm. 33-34) yang masih terlalu muda dan keinginan untuk bebas melakukan apa saja yang dia Karakter Annisa yang pembangkang inginkan, hlm. ini jelas pada pernyataan itu karena ia dipengaruhi oleh unsur id dan annisa sebagai berikut. ego. Unsur id bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan “Setelah kepergian Lek Khudori, aku sering keinginan atau kepuasan segera. Id sangat mengurung diri di kamar. Teriakan Rizal

57 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

tak merasuk apalagi bergema di telinga. kedewasaan seseorang. Perhatikan kutipan Omelan ibu dan kebiasaan bapak untuk berikut. memarahiku seakan sudah berubah menjadi “ Kini aku telah menerima raport dari kelas angina lalu. Masuk telinga kiri ke luar lima tanpa satu angka pun yang berwarna telinga kanan. Kadang juga terasa kabur merah. Bahkan, peringkat rangkingku paling kata-katanya. Tapi lek Khudori masih saja atas dan itu semua berkat dorongan melalui menempel di bola mataku. Satu-satunya surat-surat lek Khodori yang menggemuruh yang tergambar dengan jelas dalam penuh cita-cita.”(hlm. 56) khlayanku hanyalah wajahya, “Menurut lek Khudori, satu-satunya cara kelembutannya, kecerdasannya, dan agar aku tetap bangkit adalah terus belajar kepandaiannya. Bahkan suara lembutnya, dan belajar. Melanjutkan sekolah sampai selalu mengiang dan menyanyi-nyanyi di sarjana. Dan nasehat itulah yang pada saat telingaku” (hlm. 53). ini harus kuperjuangkan.” (hlm. 112)

Pada kutipan di atas Annisa Pada kutipan di atas, Annisa berpikir membayangkan hal-hal yang membuatnya realistis bahwa semua impian dapat senang dan nyaman dan membuang hal-hal terwujud dengan memperoleh ilmu yang yang menyakitkan baginya, hlm. ini tinggi bagaimanapun itu caranya. merupakan kerja Id yaitu membayangkan Tergambar pula pada tekad Annisa alam hal-hal yang menyenangkan dan berusaha kutipan di bawah ini: membuang hal-hal yang menyakitkan. “Aku tidak mau menjadi budak. Pun masa Selain itu Annisa ingin dianggap sebagai depan yang kerontang bukanlah impianku, seorang perempuan muslim yang berani, juga impain siapapun” (hlm. 85) cerdas dan tidak diremehkan. Namun hlm. “Niat dan usaha kerasku telah menyatu itu sulit baginya karena sulit mengubah dalam diriku. Aku berhasil dan diterima persepsi lingkungannya (pesantren) dan pada salah satu perguruan tinggi. Aku pilih orang-orang yang berpikiran kolot filsafat sebagai pilihan ilmu yang ingin menurutnya, Annisa menginginkan agar kudalami, dengan kuliah, aku menaiki dirinya mendapat kebebasan dalam jenjang pendidikan setapak demi setapak menuntut ilmu serta menentukan pilihan ilmu yang merasuki otak. Membentuk pola hidupnya namun lagi-lagi hlm. itu sulit pikir dan kepribadianku. Dengan organisasi baginya karena Annisa hanya dianggap aku mempelajari cara berdebat, berpidato sebagai perempuan biasa saja, ia dipaksa dan manajemen kata untuk menguasai kerja di dapur, tidak dibolehkan sekolah massa, juga lobby dengan banyak orang tinggi dan dinikahkan tanpa meminta yang lebih lama kuliahnya… Lengkaplah jam demi jam kulalui dalam keterpesonaan persetujuannya ilmu dan kehausanku untuk mendalami Karena selalu diremehkan oleh kedua segala sesuatu”(hlm. 202-203). kakaknya hanya karena dia seorang perempuan yang tidak perlu sekolah tinggi. Pada kutipan di atas anisa tidak hanya Annisa berusaha untuk membuktikan memperoleh ilmu dari sekolah dasar di kepada kedua kakakya, orang tuanya dan kampung dan dari pesantren tetapi juga di lingkungannya, Annisa menjadi sosok yang perguruan tinggi, hlm. Ini karena Annisa cerdas. Karakter yang cerdas ini karena berpikir tentang masa depannya bila ia Annisa dipengaruhi oleh Ego. Ego memperoleh ilmu dari mana saja tidak memegang prinsip dan selalu memandang hanya dari pesantren maka akan membawa hidup sesuai dengan realitas. Tahap ego ini perubahan dalam hidupnya. Kutipan- mulai berkembang seiring dengan kutipan di atas menunjukan bahwa Annisa

58 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

sudah berpikir real tentang kehidupannya. perempuan ia ungkapkan sebagai Annisa juga berpikir tentang masa depannya pemberontakan. Dalam hlm. Ini ego yang kalau dia terus menerus hidup di memegang prisip realis artinya, ego lingkungan yang tak memberinya memenuhi kebutuhan organisme kebebasan. Dia mempunyai masa depan berdasarkan objek-objek yang sesuai dan yang harus diperjuangkan. Annisa dapat ditemukan dalam kenyataan. Ego dibesarkan dalam lingkungan puritan yang mempresentasikan kenyataan, dan sampai memegang teguh agama dengan cara yang tingkat tertentu, juga mempresentasikan ekstrim sebagai perempuan yang cerdas, ia akal. Perhatikan kutipan berikut. merasakan diskriminasi gender yng “ Jika perempuan sedang menstruasi, membuat jiwanya berontak. Karena jiwanya mereka diharamkan menunaikan ibadah yang berontak itu ia menjadi muslimah yang seperi shlm.at dan puasa. Maka kritis dan idealis. Pada tahap ini Annisa berkuranglah agamanya. Tak peduli dipengaruhi oleh unsur ego namun sekali- keharamanibadah mereka itu juga datang kali unsur Id juga hadir karena ego hadir dan atas kemauan Allah. Dengan demikian, karena pemaksaan dari Id. Perhatikan tidak melakukan shlm.at atau puasa di saat kutipan berikut. menstruasi adalah dalam rangka mentaati “….Jika aku ke kantor, semua orang perintah allah juga, tetapi semua itu melihatku dengan hormat, tidak menutup dipandang sebagai bukti kkurang agamanya. hidung jika aku lewat seperti mereka Jadi mentaati perintah Allah bagi menutup hidung dekat lek sumi, karena perempuan sama dengan kurang agamanya, bau bawang dan terasi. Dan akhir bulan Tetapi bukan hanya itu. Perempuan sedang aku menerima gaji”(hlm. 15). menstruasi juga dilarang masuk masjid. Padahlm. Wak Tompel, yang setiap malam Pada kutipan di atas Annisa berpikir minum tuak di kedai tidak dilarang untuk realis ia jelas menginginkan kehidupan yang tidur menggelosor di dalam masjid dan tak lebih baik, ia ingin bekerja di kantor karena seorangpun berani mengatakan bahwa itu akan menjamin masa depannya. Hlm. haram” (hlm. 73-74). “Apabila seorang perempuan berkata kepada Tersebut tergambar pula pada suaminya. Ceraikanlah akku! Maka ia akan percakapannya dengan mbak May seperti dating pada hari kiamat nanti dengan muka pada kutipan berikut: tidak berdaging, lidahnya ke luar dari “Apa benar, Mbak May? Jika sekarang Nisa kuduknya dan terjungkir di kerak jalanan. belajar mencuci, menyapu, memasak, apa Sekalipun siang hari dia berpuasa dan masa depan Nisa terjamin? Dan jika Wildan malam hari bangun shlm.at dan Rizal enak-enakan tidur di kamar, apa selamanya”(hlm. 76). masa depan mereka juga terjamin?” (hlm. 21). Pada kutipan di atas Annisa mencoba mengaitkan antara hadis yang ia ketahui Pertanyaan Annisa pada May itu dengan kenyataan yang terjadi. Annisa karena Annisa berpikir bahwa tidak ada berpikir realistis dan realis. Seperti yang bisa menjamin kehidupan yang lebih diperkuat oleh debatnya dengan kiai Ali baik tanpa ilmu yang tinggi, dan kenyataan dalam kutipan-kutipan berikut: yang ia lihat di lingkungannya semua “Perempuan mana saja yang diajak perempuan hanya dididik dan dijarkan suaminya untuk berjimak lalu ia menunda- untuk menjadi perempun yang hanya tahu nunda hingga suaminya tertidur, amak ia mengurus dan melayani suami. Tak hanya akan di laknat oleh Allah, perempuan mana itu kritik Annisa terhadap beberapa hadis saja yang cemberut di hadapan suaminya, yang dianggap misioginis atau membenci

59 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

maka dia dimurkai aAllah sampai ia dapat dan budaya) masih mengaggap perempuan menimbulkan senyum suaminya dan tidak lebih dari laki-laki. Mau tidak mau meminta keridlaanya.” sebagai bagian dari lingkungan Annisa “Bagaimana jika istrinya yang mengajak ke harus mengikuti aturan yang diterapkan tempat tidur dan suami menunda-nunda apalagi dirinya adalah anak seorang kiai. hingga isteri tertidur, apa suami juga Selain itu karakter yang sabar itu dilaknat oleh Allah, Pak kiai?” terlihat juga ketika ia harus dipaksa “ Bagaimana jika kenyataannya ada seorang menikah dengan Samsuddin, ia tidak istri yang terbuka dan mengajak terlebih mempunyai kebebasan untuk menentukan dahulu dan tidak suka bersikap menunggu.” pilihannya. Dalam kasus ini Annisa “Bagaimana kalu suami tidak pernah dipengaruhi oleh superego yang harus berkenan karena sudah puas dengan dirinya menuruti aturan dari orang tuanya karena sendiri atau berselingkuh misalnya?” memegang moralitas. Annisa harus mentaati aturan, nilai dan adat istiadat yang berlaku Pada kutipan di atas Annisa di lingkungannya terlihat ketika Annisa mengaitkan antara hadis yang ia peroleh telah menjadi seorang janda dan sering jalan dari pesantren dan pemikiran dirinya yang berdua dengan Lek Khudori yang akhirnya berdasarkan kenyataan. Pada tahap ini ego menimbulkan fitnah di tengah-tengah masih mempunyai peranan besar dalam masyarakat apalagi ia anak seorang kiai, dirinya, pengaruh ego yang kuat dalam diri maka tidak pantas hlm. itu dilakukannya. Annisa terus berkembang semakin Untuk menghindari fitnah yang lebih kejam menguatkan karakternya. Selain itu Aninsa lagi, ia melanjutkan sekolah ke memiliki karakter penyabar. Karakter yang sementara Khudori kembali ke kampong penyabar ini karena Annisa dipengaruhi hlm.amannya. oleh unsure super ego. Superego adalah Dari uraian-uraian perkembangan kekuatan moral dan etik dari kepribadian, karakter Annisa di atas dapat kita ketahui yang memakai prinsip idealistic sebagai bahwa unsur Ego mempunyai peranan lawan dari unsure kepuasan Id dan prinsip penting dalam pembentukan karakter realistic dari Ego. Superego pada hakikatnya individu. Walaupun insur id dan super ego merupkan elemen yang mewakili nilai-nilai juga saling mempengaruhi tetapi unsur orang tua atau interpretasi orang tua egolah yang lebih dominan dalam diri menangani standar sosial, yang diajarkan Annisa. Seba ego bekerja sesuai dengan kepada anak melalui berbagai larangan dan realitas yang ada. Selain tokoh utama dalam perintah. Apapun tingkah laku yang novel ini juga terdapat tokoh-tokoh dilarang, dianggap salah dan dihikum oleh tambahan. Tokoh-tokoh ini akan turut orang tua, akan diterima sebagai suara hati. meramaikan cerita serta konflik dalam cerita Karakter yang penyabar ini mulai terlihat dengan tujuan agar lebih menarik. Selain itu ketika ia harus menerima kenyataan di tokoh-tokoh ini akan memperjelas karakter lingkungannya bahwa kaum lelaki harus tokoh utama. Tokoh-tokoh itu antara lain lebih dominan dari kaum perempuan dalam Samsuddin, lek Khudori, Reza, Wildan, kiai segala hlm., misalnya tidak dibolehkan Hanan, Hj. Muthmainah, mbak May, mbak sekolah tinggi, dan tidak boleh melakukan Maryam dan kiai Ali. pekerjaan yang dilakukan oleh lelaki, kaum Dari uaraian di atas maka dapat perempuan hanya bertugas mengurus dan diketahui bahwa perkembangan Annisa melayani suaminya. Bukan hanya itu ketika bersifat progesif (maju) serta bersifat dirinya dinomor duakan dalam keluarganya, dinamis. Perkembangan karakter Annisa itu bapaknya hanya memgutamakan kedua karena faktor dari dalam dirinya yakni ego kakaknya. Karena lingkungan ini (pesantren

60 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

yang memegang prinsip relitas serta Davidoff, L. Linda. 1991. Psikologi Suatu lingkungan termasuk tokoh-tokoh yang ada Pengantar. Jakarta: Erlangga. disekitanya. Terlihat pula pada penjelasan di atas bagaimana lingkungan Annisa yang Departemen Agama R.I. 1984/1985. Psikologi berubah yang secara langsung membuat Perkembangan dan Agama. Jakarta: karakter Annisa berubah atau berkembang Binbaga Islam Depag. pula secara dinamis. Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Mapress. 4. Simpulan Esten, Mursal.1987. Kesusastraan, Pengantar, Simpulan penelitian ini bahwa Teori & Sejarah. : Angkasa. perkembangan karakter pada tokoh Annisa dalam novel Perempuan Berkalung Sorban Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi umum. Bandung : karya Abidah El Khalieqy bahwa dari kecil Pustaka Setia. hingga dewasa Annisa memiliki karakter yang keras kepala, cerdas, kritis, sabar, kuat, Fromm, Eric. 2008. Akar Kekerasan. Yogyakarata: dan tegar disebabkan karena lingkungan Pustaka Pelajar Offse. yang ditempatinya berubah-ubah yang membuat karakternya juga berubah atau Hoed, N. Beni. 1992. Kala dalam Novel Fungsi dan berkembang serta unsur dari dalam diri Terjemahannya. Yogyakarta: Gadjah Annisa yakni unsur ego yang memegang Mada University Press. prinsip realis yang dominan dalam dirinya. Berdasarkan perkembangan karakternya KHALIEQY, El Abidah. 2008. Perempuan dari awal hingga akhir, tokoh Annisa dapat Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti Bumi dikatakan sebagai tokoh yang berkarakter Intaran. dinamis dan bersifat progesif (maju). Tampak pada perkembangan karakternya Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. yang semakin kuat dan tegar ketika ia harus Yogyakarta: Gajah Madah University bercerai dengan suami pertamanya dan Press. akhirnya ditinggal mati pula oleh suami keduanya, sehingga bisa terbentuk Pasaribu. 1984. Teori Kepribadian. Bandung: kepribadian yang dinamis pula layaknya Tarsito. seorang wanita dewasa yang matang dan sempurna. Ratna, Kutha Nyoman. 2008. Teori, Metode,dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daftar Pustaka Ramadhan, Tarmizi. 2009. Analisis Frustasi Tokoh Utama. http://www.google.co.id/ Albin, Rachelle Semmel. 1986. Emosi, bagaimana gwt/Html. Diakses 21 Agustus, 2009. mengenal, Menerima, dan mengarahkannya. Yogyakarta: Kanisius. Semi, Atar. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Asrori, Mohammad & Mohammad Ali. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Sujanto, Agus. 1980. Psikologi Kepribadian. Surabaya: Aksara baru.

61 SANG PENCERAH Volume 2, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 54 -62

Nazriani: Perkembangan Karakter Annisa dalam Novel ...

Sumardjo, Jakob, & Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

------.1999. Telaah Novel Indonesia. Bandung: Yayasan Adikarya IKAPI.

Tarigan, H. Guntur. 2000. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Wahab, Muhbib Abdul, & Abdul Rahman Shlm.eh. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.

Wahid, Sugira. 2004. Kapita Selekta Kritik Sastra. Makassar: C.V. Berkah Utami.

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Waluyo, J Herman. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Wellek, Rene & Austin Waren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Zaviera, Ferdinand.2008. Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta: Prisma Sophie.

Zulfahnur, Et.al. 1996/1997. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud.

62