Muhammadiyah Studies: Transformasi Kajian Tentang Gerakan Islam Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Analisa Journal of SocialMuhammadiyah Science and Religion Studies: Transformasi Kajian Tentang Gerakan Islam di Indonesia Website Journal : http://blasemarang.kemenag.go.id/journal/index.php/analisaMutohharun Jinan DOI: http://dx.doi.org/10.18784/analisa.v22i2.96 MUHAMMADIYAH STUDIES: TRANSFORMASI KAJIAN TENTANG GERAKAN ISLAM DI INDONESIA Muhammadiyah Studies: The Transformation of Research on Islamic Movement in Indonesia MUTOHHARUN JINAN Fakultas Agama Islam Abstract Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I Pabelan This research aims to describe the studies of the Muhammadiyah. Scholars have Surakarta 57102 conducted some researches, observations, and discussions on the Movement of Telp. 0271-717417 Fax. 0271-715448 Muhammadiyah. The research is not limited to the Muhammadiyah as an Islamic [email protected]; [email protected] movement, but also its roles as the economic, educational, and socio-political Naskah diterima: 8 Juni 2015 movement. Research and discussion on the various dimensions of Muhammadiyah Naskah direvisi : are called Muhammadiyah Studies. This research uses a historiographical approach. 8 Oktober – 12 November 2015 The Muhammadiyah studies can be divided into three periods; the first is the period Naskah disetujui: 4 Desember 2015 from 1912 to 1950. The interest of researchers in the first period is still low. The style of studyis more ideological than scientific. The second is the period from 1950 to 2000. In this period the study of Muhammadiyah became part of modern Islamic Studies using many approaches such aspolitics, economy, culture and education. The third is after 2000s, Muhammadiyah studies are characterized by new themes as a part of popular culture. Keyword: Muhammadiyah, transformation, islamic movement. Abstrak Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang kajian-kajian terhadap Muhammadiyah. Para sarjana telah melakukan penelitian, pengamatan, dan diskusi terhadap Muhammadiyah. Lapangan kajian tidak terbatas pada Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, tetapi juga peranannya sebagai gerakan ekonomi, pendidikan, dan sosial-politik. Luasnya dimensi kajian terhadap gerakan ini memungkinkan tersusunnya suatu bidang kajian yang disebut dengan Muhammadiyah Studies. Dengan pendekatan historiografis Muhammadiyah Studies dapat dibedakan ke dalam tiga periode. Pertama, periode 1912-1950. Pada periode ini kajian terhadap Muhammadiyah masih sedikit dan bersifat ideologis dari pada akademis. Periode kedua tahun 1950-2000, pada periode ini kajian Muhammadiyah menjadi bagian dari Islamic Studies modern dengan berbagai perspektif, yaitu politik, ekonomi, budaya dan pendidikan. Ketiga, periode tahun 2000 hingga sekarang. Pada periode ini Muhammadiyah dikaji dengan pendekatan budaya populer. Kata kunci: Muhammadiyah, transformasi, gerakan Islam. 269 Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 Nomor 02 Desember 2015 halaman 269-280 PENDAHULUAN Muhammaadiyah ke dalam gerakan reformisme Islam. Kelompok ketiga, Abubakar Atjeh, Muhammadiyah adalah gerakan Islam menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan multifaced, dari jauh tampak doktriner, dari kembali kepada ajaran Salaf (Muhyi Atsari al dekat merupakan sistematisasi teologis yang Salaf). Kelompok keempat, seperti Clifford Geertz, menekankan aspek moral-etik dari al-Quran dan George Kahin dan Robert van Neil, memasukkan Sunnah (Nakamura, 1983: 226). MC. Ricklefs Muhammadiyah ke dalam gerakan sosiokultural. (2012) menganggap bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi paling penting yang Oleh karena itu, penting sekali memetakan pernah tumbuh dan berkembang di Indonesia, ruang lingkup dan ranah kajian terhadap hingga 100 tahun usianya telah menghasilkan Muhammadiyah. Permasalahan utama dalam gerakan filantropi yang sedikit banyak telah ikut penelitian ini adalah bagaimana transformasi menyumbang dalam perubahan sosial di Indonesia kajian terhadap Muhammadiyah sejak awal dalam kurun satu abad terakhir ini. Melihat berdiri hingga sekarang. Tujuannya adalah untuk Muhammadiyah tidak cukup dengan satu sudut mengetahui transformasi dan perkembangan pandang sambil mengabaikan sudut pandangan kajian terhadap Muhammadiyah sebagai lain. Para penulis dan peneliti maupun masyarakat salah satu eksemplar penting gerakan Islam di menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Indonesia. Kajian tentang Muhammadiyah dalam modern, reformis, dan lebih spesifik lagi disebut berbagai aspeknya disebut dengan ungkapan gerakan tajdid atau pembaruan. Sementara itu, Muhammadiyah Studies. Istilah ‘Muhammadiyah Alfian menyebutMuhammadiyah sebagai gerakan Studies’ linier dengan istilah Islamic Studies dan politik, meskipun tidak terkait dengan partai politik NU Studies. Muhammadiyah studies pertama (Alfian, 1989: 4). Masih banyak lagi sebutan yang digunakan oleh Najib Burhani untuk menamai dialamatkan kepada gerakan yang berdiri tahun blog yang berisi segala hal terkait perkembangan 1912 ini, antara lain sebagai gerakan pendidikan, dan kajian tentang Muhammadiyah. Selanjutnya gerakan sosial, gerakan dakwah, dan gerakan disusul Zuly Qodir yang juga menulis buku ekonomi. Pemberian predikat atau labelisasi yang dengan judul Muhammadiyah Studies (Qodir, demikian tentu didasari atas argumentasi atau 2010). Muhammadiyah Studies dalam konteks pandangan yang dapat dipertanggungjawabkan penelitian ini adalah seluruh kajian yang secara keilmuan, kendati selalu terdapat resiko dilakukan oleh para sarjana, intelektual, dan ketika label itu diberikan akan melahirkan pemerhati Muhammadiyah baik yang ditulis kategorisasi yang berbeda dengan pemikiran dan oleh aktivis Muhammadiyah sendiri maupun gerakan Islam lain. oleh para pengamat dari laur. Penelitian ini akan Berbagai sebutan yang dialamatkan kepada meneropong arah kajian terhadap Muhammadiyah Muhammadiyah menunjukkan luasnya kajian tatkala gerakan ini memasuki usia abad ke-2, yang terhadap Muhammadiyah sekaligus menunjukkan dapat ditelusuri dari kajian-kajian sebelumnya. luasnya bidang garap gerakan ini. Kajian terhadap gerakan yang didirikan oleh Ahmad Dahlan ini METODE PENELITIAN menarik perhatian seantero bumi. Haedar Nashir Penelitian ini merupakan penelitian (2010: 75) mengelompokkan pengamat yang kepustakaan dengan data-data berupa buku- telah meneliti Muhammadiyah menjadi empat. buku atau karya-karya tentang Muhammadiyah. Kelompok pertama seperti Deliar Noer, James L. Peneliti melakukan penelusuran karya-karya atau Peacock dan William Shepard menggolongkan buku-buku yang mengkaji dan menginformasikan Muhammadiyah sebagai gerakan modern Islam tentang Muhammadiyah, baik yang ditulis atau modernisme Islam. Kelompok kedua, oleh orang dalam (aktivis Muhammadiyah) seperti Alfian dan Wertheim menggolongkan maupun pengamat (peneliti asing non-aktivis 270 Muhammadiyah Studies: Transformasi Kajian Tentang Gerakan Islam di Indonesia Mutohharun Jinan Muhammadiyah). Buku-buku tersebut menjadi esensi dan eksistensi Muhammadiyah sebagai data primer untuk selanjutnya dipilah-pilah setelah gerakan Islam yang bersifat pemurnian dan dilakukan analisis isi dan konteks penyusunannya. pembaruan di bawah tema utama kembali Pendekatan yang dikedepankan dalam penelitian pada Al-Quran dan Sunnah yang shahihah adalah pendekatan sejarah bibliografi atau atau maqbullah, dengan mengembangkan atau historiografis. Peneliti mengelompokkan kajian membuka pintu ijtihad untuk kemajuan umat dan terhadap Muhammadiyah dalam konteks ruang kehidupan manusia. dan waktu tertentu, dengan mempertimbangkan Selanjutnya Muhammadiyah dikenal sebagai epistemologi pengetahuan yang menjadi tulang gerakan modern yang telah melakukan perubahan punggung wacana keilmuan. Muhammadiyah dalam kehidupan keagamaan, sosial, budaya, Studies mengalami proses transformasi sesuai dan politik. Pada periode awal setelah gerakan dengan problem, epistemologi, dan tuntutan ini berdiri para elite Muhammadiyah telah zaman yang dilalui. meletakkan dasar wawasan keagamaan yang liberal, menurut konteks saat itu. Wawasan dasar keagamaan ini menjadi unsur penting formulasi HASIL DAN PEMBAHASAN ideologi gerakan, yang memberikan landasan MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN untuk mengkritisi tatanan kehidupan yang ingin ISLAM dirubahnya, merumuskan tujuan yang ingin Sejak kelahirannya Muhammadiyah dicapai, membenarkan kebijakan dan langkah memposisikan dan memerankan diri praktis guna mecapai tujuan. Dasar pandangan ini sebagai gerakan Islam, yakni gerakan untuk telah mendorong munculnya semangat tajdid ke menyebarluaskan dan memajukan hal-ihwal dalam berbagai aspek kehidupan dan menerima agama Islam di Indonesia. Kyai Dahlan dengan nilai-nilai modern seperti: perubahan, rasionalitas, Muhammadiyah yang didirikannya bahkan keteraturan, orientasi jangka panjang, rajin, kerja sering dikategorikan sebagai bagian dari keras, tepat waktu, hemat, dan lain sebagainya. matarantai gerakan Islam pembaruan di dunia Menurut Jaenuri (2010: 164) pada tingkat Islam seperti dipelopori oleh Ibn Taimiyah, individu, ideologi ini tidak hanya membentuk Muhammad bin Abdil Wahhab, Jamaluddin Al- watak prilaku warga Muhammadiyah yang Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha terbuka, menerima perubahan, rasional, dalam gerbong modernisme Islam abad ke-20. adaptif, dan sebagainya, yang menjadi ciri Maka tak diragukan lagi eksistensi dan esensi utama kemoderenan seseorang, tetapi juga telah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan melahirkan berbagai ragam institusi sosial yang gerakan sosial-kemasyarakatan semata. Gerakan membantu mencerahkan dan menyadarkan kemasyarakatannya hanyalah bagian atau fungsi umat bahwa kemajuan