Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PROFESIONALISME AUDIT DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL (Studi PadaInspektorat Kabupaten.upaten Kolaka Timur Dan Kabupaten.upaten Konawe Kepulauan)

Safriaddin Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo Email :[email protected]

Andi Basru Wawo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Email :[email protected]

La Ode Anto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Email :[email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir terhadap efektivitas audit internal.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.Populasinya ialah semua auditor inspektorat di Kabupaten.upaten Kolaka Timur dan konawe kepulauan.Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh (sensus) sehingga sampelnya adalah semua auditor yang berjumlah 31 orang.Analisis ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan software spss 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal (2) profesiomalisme audit berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal (3) pengembangan karir berpengaruh tidak signifikan terhadap efektivitas audit internal.

Kata kunci : Sistem Pengendalian Intern, Profesionalisme Audit, Pengembangan Karir

Abstract This study aims to examine and analyze the effect of internal control systems, audit professionalism and career development on the effectiveness of internal audit. The research approach used is quantitative research. The population is all inspectorate auditors in East and Konawe Islands. The sampling technique uses saturated sampling (census) so that the sample is all auditors, amounting to 31 people. This analysis uses multiple regression analysis with the help of SPSS 23 software. The results show that (1) the internal control system has a significant effect on the effectiveness of internal audit (2) audit professionalism has a significant effect on the effectiveness of internal audit (3) career development has no significant effect on audit effectiveness internal. Keywords: Internal Control System, Audit Professionalism, Career Development

1. PENDAHULUAN Efektivitas audit internal merupakan merupakan suatu pencapaian, ukuran dalam keberhasilan bagi suatu organisasi, dalam mencapai suatu tujuan atau visi dan misi yang telah direncanakan atau ditetapkan. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif apabila proses kegiatan telah berjalan dan mencapai tujuan. Semakin efektif proses kerja suatu organisasi maka semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan. Tujuan efektivitas audit internal yaitu agar proses kegiatan yang telah dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam mencapai

Corresponding Author: Safriaddin 12

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171 tujuan tersebut audit internal diharapkan dapat melaksanakan setiap kegiatan atau tugas yang diberikan dengan baik dan dikerjakan dengan penuh tangung jawab.Terwujudnya nilai-nilai efektifitas yang baik sangat tergantung dari beberapa faktor, yaitu sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan Pemerintah. (PP No. 60 Tahun 2008).Profesionalisme audit ialah sikap profesional yang dimilki seorang auditor dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga setiap tugasnya dilakukan dengan sikap penuh kehati-hatian dan dengan menggunakan kompetensi yang auditor miliki.Pengembangan karir merupakan suatu upaya yang dilakukan baik itu individu maupun organisasi dalam meningkatkan karir seseorang. Pengembangan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu rangkaian jabatan atau posisi yang ditempati seseorang selama ia berada dalam suatu organisasi. Pemerintah daerah, dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah dilakukan melalui fungsi-fungsi organik manajemen pemerintahan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi merupakan sarana yang harus ada dan dilaksanakan oleh manajemen secara professional dan dalam rangka pencapaian sasaran tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Tabel 1 Opini Audit Kabupaten./Kota di Provinsi Tenggara Periode 2014-2018

TAHUN NO LKPD 2014 2015 2016 2017 2018 1 PROV. SULTRA WTP WTP WTP WTP WTP 2 KABUPATEN.. BOMBANA WTP DPP WTP WTP WTP WTP 3 KABUPATEN.. BUTON WTP DPP WTP WTP WTP WDP 4 KABUPATEN.. BUTON SELATAN - - WDP WDP WDP 5 KABUPATEN.. BUTON TENGAH - - WDP WDP WTP 6 KABUPATEN.. BUTON UTARA WDP WDP WDP WDP WTP 7 KABUPATEN.. KOLAKA WDP WDP WDP WTP WTP 8 KABUPATEN.. KOLAKA TIMUR - WDP WDP WDP WDP 9 KABUPATEN.. KOLAKA UTARA WDP WTP WTP WTP WTP 10 KABUPATEN.. KONAWE WDP WDP WTP WTP WTP 11 KABUPATEN.. KONAWE KEPULAUAN - WDP WDP WDP WDP 12 KABUPATEN., KONAWE SELATAN WDP WDP WDP WTP WTP 13 KABUPATEN., KONAWE UTARA WDP WDP TW WDP WTP 14 KABUPATEN.. MUNA WDP WDP WDP WTP WTP 15 KABUPATEN.. MUNA BARAT - - WDP WTP WTP 16 KABUPATEN.. WAKATOBI WDP WDP WTP WTP WTP 17 KOTA WTP DPP WTP WTP WTP WTP 18 KOTA BAU-BAU WDP WTP WTP WTP WTP Sumber: www.bpk.go.id/ihps

Dari hasil IHPS yang dikeluarkan oleh BPK, peneliti tertarik melakukan penelitian di dua Kabupaten.upaten yaitu Kabupaten..Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan yang hasil pemeriksaan laporan keuangannya memperoleh opini wajar dengan pengecualian (WDP) selama empat (4)

Corresponding Author: Safriaddin 13

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171 tahun berturut-turut yaitu Kabupaten. Kolaka Timur dan Kabupaten. Konawe Kepulauan. Kedua Kabupaten. ini berdiri pada tahun 2013 dan mulai diaudit oleh BPK pada tahun 2014.Dalam masa pemerintahannya menunjukkan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan masih ditemukannya kesalahan-kesalahan dan secara langsung ini membuktikan bahwa masih kurang efektifnya fungsi pengawasan inpektorat di masing-masing daerah sebagai internal kontrol. Penelitian Mahmudah dan Riyanto (2016) menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh secara positif terhadap keefektifan audit internal, tetapi penelitian ini gagal memberikan bukti empiris profesionalisme audit berpengaruh terhadap keefektifan audit internal. Penelitian Al-Twaijry (2003). Hasil penelitian Cohen dan Sayag (2010) yang menemukan bahwa kualitas kerja audit internal, dan independensi organisasi sebagai faktor-faktor berhubungan signifikan terhadap keefektifan audit internal tetapi kenaikan karir tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal. Ussahawanitchakit (2012) menemukan bahwa keefektifan audit di pengaruhi oleh profesionalisme audit. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan yang memiliki hasil yang tidak konsisten dengan data yang disajikan, sehingga ditemukan researchgap. Hasil yang berbeda tersebut disebabkan oleh perbedaan variabel penelitian, perbedaan tahun penelitian, perbedaan metode penelitian, dan perbedaan sampel yang digunakan. Sehingga penting untuk dilakukan penelitian kembali mengenai variabel-variabel yang berpengaruhterhadap efektivitas audit internal. Perbedaan dalam penelitian ini terletak variabel pengembangan dimana penelitian sebelumnya menggunakan teori dari Gouldner (1957), sedangkan penelitian ini menggunakan dimensi dari Bernardin (2003). Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Menguji dan menganalisis pengaruh sistem pengendalian internal terhadap efektivitas audit internal; (2) Menguji dan menganalisis pengaruh professionalisme auditterhadap efektivitas audit internal; (3) Menguji dan menganalisis pengaruhpengembangan karirterhadap efektivitas audit internal.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Agency Theory Agency theory atau teori agensi adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kontrak antara prinsipal dan agen dalam pelaksanaan tugas dan layanan prinsipal oleh agen.Pemerintahan di terdapat pihak eksekutif (pemerintah) dan legislatif (wakil rakyat). Bentuk hubungan yang terjadi diantaranya dijelaskan dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu legislatif (DPRD) mempunyai tugas dan wewenang mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah yang dipilih langsung oleh masyarakat. Ini merupakan bentuk pengimplementasian prinsip-prinsip hubungan keagenan dalam pemerintahan. Eksekutif akan membuat pertanggungjawaban kepada legislatif pada setiap tahun atas anggaran yang dilaksanakannya dan setiap lima tahun ketika masa jabatan kepala daerah berakhir. Dengan demikian, hubungan yang terjadi adalah hubungan keagenan, dengan pihak eksekutif sebagai agen dan legislatif sebagai prinsipal (Halim dan Abdullah, 2006). Teori Institusional Teori institusional (institutional theory) atau teori kelembagaan dasar pikirannya adalah terbentuknya organisasi oleh karena tekanan lingkungan institusional yang menyebabkan terjadinya institusionalisasi.Donaldson (1995), menyatakan bahwa ide atau gagasan pada lingkungan institusional yang membentuk bahasa dan simbol yang menjelaskan keberadaan organisasi dan diterima (taken for granted) sebagai norma-norma dalam konsep organisasi.Scott (2001)

Corresponding Author: Safriaddin 14

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171 mengembangkan tiga pilar dalam tatanan sebuah kelembagaan, yaitu regulatif, normatif, dan kognitif.Pilar regulatif menekankan aturan dan pengaturan sanksi, pilar normatif mengandung dimensi evaluatif dan kewajiban, sedangkan pilar kognitif melibatkan konsepsi bersama dan frame yang menempatkan pada pemahaman makna.. Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan Pemerintah. (PP No. 60 Tahun 2008) Profesionalisme Audit Menurut Alvin A.Arens, Randal J.Elder, Mark S.Beasley(2004) definisi Profesionalisme Auditor, yaitu : “Profesionalisme Auditor merupakan tanggungjawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggungjawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat, akuntan publik sebagai profesional mengakui adanya tanggungjawab kepada masyarakat, klien serta rekan praktisi termasuk perilaku yang terhormat meskipun itu berarti pengorbanan diri.” Konsep profesionalisme auditor yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep profesionalisme auditor internal dalam standar profesi audit internal (SPAI) menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004) yaitu indpendensi, keahlian dan kecermatan profesionalisme, lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan audit, dan manajemen bagian audit internal.

Pengembangan Karir William B. Castetter & Keith Davis (1982:98) mengemukakan bahwa: “Pengembangan karir adalah perbaikan pribadi yang diusahakan oleh seseorang untuk mencapai rencana karir pribadi. Dengan adanya pengembangan karir dapat membantu seorang pegawai dalam meningkatkan statusnya untuk mendapatkan pendapatan atau jabatan yang lebih tinggi. Pengembangan karir adalah suatu rangkaian atas sikap dan perilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang, Indikator pengembangan karir menurut Bernardin (2003) ada 2 (dua) dimensi pengukuran terhadap pengembangan karir yaitu pengembangan karir organisasional dan pengembangan karir individual. Efektivitas Audit Internal Efektivitas audit internal merupakan suatu pencapaian, ukuran dalam keberhasilan bagi suatu organisasi, dalam mencapai suatu tujuan atau visi dan misi yang telah direncanakan dalam mencapai tujuan tersebut. Menurut Standar Audit Internal (SPAI) indikator efektivitas audit internal antara lain: Kelayakan dan arti penting temuan pemeriksaan beserta rekomendasinya, Respon dari objek yang diperiksa, Profesionalisme auditor, Peringatan dini, Kehematan biaya pemeriksaan, Pengembangan personil, Umpan balik dari manajemen lainnya, Meningkatnya jumlah pemeriksaan, dan Tercapainya program pemeriksaan. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah adalah suatu hubungan atau kaitan antara variable- variabelyang akan diamati atau diukur melalu penelitian, adapun kerangka konsep penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Corresponding Author: Safriaddin 15

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

SPI (X1) H1

EAI PA H2 (Y) (X2)

PK H3 (X3)

Ket : X1 : Sistem Pengendalian Intern (SPI) X2 : Profesionalisme Audit (PA) X3 : Pengembangan Karir (PK) Y : Efekivitas Audit Internal (EAI) Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian H1: Sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal H2: Profesionalisme audit berpengaruh signifikan terhadap keefektifan audit internal H3: Pengembangan karir berpengaruh tidak signifikan terhadap efektivitas auditor internal.

3. METODE PENEITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan intstrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ada. Penelitian ini berjudul pengaruh sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir terhadap efektivitas audit internal sehingga peneliti menetapkan jenis penelitian yaitu metode kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dan desain kausal untuk mencari pengaruh antar variable penelitian (Sugiyono, 2013). Data yang ada akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan Software SPSS 23 Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor Inspektorat Kabupaten.. Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang berjumlah 31 orang dalam lingkup kerja Inspektorat Pemerintah Kabupaten..Koltim dan Kabupaten.. Konkep dengan judul pengaruh sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir terhadap efektivitas audit internal. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh (sensus). Sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2013) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji analisis regresi berganda dan uji hipotesis.

Corresponding Author: Safriaddin 16

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh signifikansi = 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan (0,00 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir berpengaruh terhadap efektivitas audit internal.Pengujian validitas dari instrumen penelitian ini dilakukan dengan menghitung angka korelasional atau 푟ℎ𝑖푡푢푛𝑔 dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pernyataan, kemudian dibandingkan dengan 푟푡푎푏푒푙. Nilai 푟푡푎푏푒푙 adalah 0,3550, didapat dari jumlah sampel - 2, atau 31- 2 = 29 dengan tingkat signifikansi 5%. Setiap butir pernyataan dikatakan valid jika nilai rℎ𝑖푡푢푛𝑔 yang diperoleh lebih besar dari nilai 푟푡푎푏푒푙. Hasil uji realibilitas Teknik yang digunakan dalam mengukur reliabilitas adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,60. nilai cronbach’s alpha atas variabel sistem pengendalian intern, profesionalisme audit, pengembangan karir dan efektivitas audit internal lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Untuk variabel sistem pengendalian intern pernyataan yang paling dominan ialah X1.1 dan X1.5, untuk variabel profesionalisme audit pernyataan paling dominan ialah X2.1, untuk variabel pengembangan karir pernyataan yang paling dominan ialah X3.1 dan untuk variabel efektivitas audit internal ialah Y1.3. Setiap butir pernyataan dikatakan valid jika nilai rℎ𝑖푡푢푛𝑔 yang diperoleh lebih besar dari nilai 푟푡푎푏푒푙 dan suatu pernyataan dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.

Hasil Uji Normalitas

Gambar 2

Hasil Uji Normalitas

Corresponding Author: Safriaddin 17

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Tabel 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Item Cronbach's Variabel Penelitian Pernyat Mean rHitung rTabel Kriteria Ket Alpha aan X 1.1 4,45 0,956 0,3550 Valid 0,967 Reliabel Sistem X 1.2 4,31 0,933 0,3550 Valid 0,950 Reliabel Pengendalian X 1.3 4,23 0,919 0,3550 Valid 0,953 Reliabel Intern (X1) X 1.4 4,34 0,944 0,3550 Valid 0,960 Reliabel X 1.5 4,45 0,965 0,3550 Valid 0,970 Reliabel X 2.1 4,55 0,862 0,3550 Valid 0,884 Reliabel X 2.2 4,47 0,912 0,3550 Valid 0,951 Reliabel Profesionalisme Audit (X2) X 2.3 4,28 0,875 0,3550 Valid 0,939 Reliabel X 2.4 4,45 0,886 0,3550 Valid 0,944 Reliabel X 2.5 4,26 0,894 0,3550 Valid 0,962 Reliabel Pengembangan X 3.1 3,85 0,893 0,3550 Valid 0,956 Reliabel karir (X3) X 3.2 3,84 0,892 0,3550 Valid 0,936 Reliabel Y1.1 4,21 0,893 0,3550 Valid 0,916 Reliabel Y1.2 4,34 0,863 0,3550 Valid 0,886 Reliabel Y1.3 4,47 0,754 0,3550 Valid 0,911 Reliabel Y1.4 4,26 0,924 0,3550 Valid 0,941 Reliabel Efektivitas Audit Y1.5 4,11 0,911 0,3550 Valid 0,931 Reliabel Internal (Y) Y1.6 4,10 0,949 0,3550 Valid 0,963 Reliabel Y1.7 3,98 0,822 0,3550 Valid 0,909 Reliabel Y1.8 4,23 0,902 0,3550 0,000 0,923 Reliabel Y1.9 4,23 0,902 0,3550 Valid 0,923 Reliabel Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan gambar normal probability plot tersebut, terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi dan telah memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficienta Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) SPI ,366 2,732

PA ,303 3,301 KK ,596 1,677 a. Dependent Variable: VFM (Y) Gambar 3 Hasil Uji Multikolonieritas

Corresponding Author: Safriaddin 18

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil uji multikolinieritas bahwa nilai tolerance variabel sistem pengendalian intern sebesar 0,366, profesionalisme audit sebesar 0,303 dan variabel pengembangan karir sebesar 0,596. Hal ini menunjukkan bahwa angka tolerance untuk masing- masing variabel memenuhi syarat yakni Tolerance ≥ 0,10. Kemudian untuk nilai Variance Inflasing Factor (VIF) variabel sistem pengendalian intern sebesar 2,732, profesionalisme audit sebesar 3,301 dan variabel pengembangan karir sebesar 1,677, dimana nilai tersebut memenuhi syarat VIF ≤ 10.Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terjadi ketidaksamaan variance residual dalam model regresi. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dari hasil scatterplot.Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dillihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar scatter plot 4, terlihat secara visual bahwa titik-titik menyebar secara acak (tidak membentuk pola yang jelas) dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas dan model ini layak digunakan untuk memprediksi variabel efektivitas audit internalberdasarkan masukkan variabel independen sistem pengendalian intern, profesionalisme audit dan pengembangan karir.

Corresponding Author: Safriaddin 19

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Hasil rekapitulasi Regresi Linear Berganda Tabel 3 Rekapitulasi Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Standardized t Sig. R R Adjusted Coefficients Coefficients Square B Std. Error Beta (Constant) ,065 ,630 ,103 ,918 X1 ,501 ,146 ,550 3,426 ,002 1 ,863 ,717 X2 ,576 ,240 ,424 2,402 ,023 X3 -,149 ,175 -,107 -,852 ,402

Y = a + 0,550X1 + 0,424X2 + 0,-107X3 +e Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Persamaan regresi linear berganda diatas menunjukkan bahwa nilai konstanta (α) sebesar 0,065 yang artinya bila nilai sistem pengendalian intern (X1), profesionalisme audit (X2), dan pengembangan karir (X3), diasumsikan konstan, maka efektivitas audit internal (Y) akan meningkat sebesar 0,065 satuan atau 65%. 2. Nilai koefisien regresi untuk variabel sistem pengendalian intern adalah 0,550 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sistem pengendalian intern terhadap efektivitas audit internal. Sehingga apabila variabel sistem pengendalian intern terjadi kenaikan satu satuan dan variabel lainnya diasumsikan konstan, maka sistem pengendalian intern akan meningkat sebesar 0,550 atau 55,0%. 3. Nilai koefisien regresi untuk variabel profesionalisme auditadalah 0,424 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara, profesionalisme audit terhadap efektivitas audit internal. Sehingga apabila variabel sistem pengendalian intern terjadi kenaikan satu satuan, dan variabel lainnya diasumsikan konstan, maka sistem pengendalian intern akan meningkat sebesar 0,424 atau 42,4%. 4. Nilai koefisien regresi untuk variabel kenaikan kariradalah sebesar -0,107. Sehingga apabila variabel pengembangan karir terjadi penurunan satu satuan dan variabel lainnya diasumsikan konstan, maka sistem pengendalian intern akan menurun sebesar -0,107 atau 10,7%. 5. Hasil analisis diperoleh nilai adjustedR Square sebesar 0,717 atau 71,7% yang memberikan arti bahwa Variabel Independen (X1= sistem pengendalian Intern, X2= profesionalisme audit dan X3= pengembangan karir ) mempunyai pengaruh sebesar 71,7% terhadap Variabel Dependen (Y = efektivitas audit internal). Sedangkan, sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini

Corresponding Author: Safriaddin 20

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Hasil Uji Parsial (Uji t) Tabel 4 Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Beta Zero- Partial Part Tolerance VIF Error order (Constant) ,065 ,630 ,103 ,918 SPI ,501 ,146 ,550 3,426 ,002 ,831 ,550 ,333 ,366 2,732 1 PA ,576 ,240 ,424 2,402 ,023 ,794 ,420 ,233 ,303 3,301 PK -,149 ,175 -,107 -,852 ,402 ,452 -,162 -,083 ,596 1,677 a. Dependent Variable: EAI H1 : Sistem Pengendalian Intern Berpengaruh Terhadap Efektivitas Audit Internal. Hasil pengujian hipotesis 1 (satu) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal maka H1 diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang menunjukkan nilai thitung sebesar 3,426> ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,002 < 0,05 adalah berpengaruh signifikan. Dengan demikian maka hipotesis 1 diterima. H2 : Profesionalisme Audit Berpengaruh Terhadap Efektivitas Audit Internal. Hasil pengujian hipotesis 2 (dua) menyatakan bahwa profesionalisme audit berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal maka H2 diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang menunjukkan nilai thitung sebesar 2,402> ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,023< 0,05 adalah berpengaruh signifikan. Dengan demikian maka hipotesis 2 diterima. H3: Pengembangan karir Berpengaruh Terhadap Efektivitas Audit Internal. Hasil pengujian hipotesis 3 (tiga) menyatakan bahwa pengembangan karir berpengaruh tidak signifikan terhadap efektivitas audit internal maka H3 ditolak. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang menunjukkan nilai thitung sebesar -0,852< ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,402> 0,05 adalah tidak berpengaruh.Dengan demikian maka hipotesis 3 ditolak. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektifitas Audit Internal Dari hasil pengujian diperoleh bukti empiris bahwa sistem pengendaian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan hasil nilai thitung sebesar 3,426 > ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,002 < 0,05 adalah berpengaruh signifikan. Dari hasil pengujian diperoleh nilai adjusted-r square sebesar 0,717 menunjukkan bahwa kemampuan model dalam penelitian ini untuk menjelaskan variabel efektivitas audit internal sebesar 71,7 persen, sisanya sebesar 28,3 persen ditentukan oleh variabel lain di luar model yang turut mempengaruhi efektivitas audit internal. Secara parsial arah hubungan variabel sistem pengendalian intern terhadap efektivitas audit internal bersifat positif dengan nilai koefisien 0,550. Jika profesionalisme audit naik maka efektivitas audit internal juga akan naik. Hasil ini memberikan isyarat bahwa profesionalisme audit mempunyai peranan penting dalam efektivitas audit internal. Hasil temuan ini sesuai dengan teori COSO yang menyatakan bahwa sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini: efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Inspektorat Kabupaten.upaten Kolaka

Corresponding Author: Safriaddin 21

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Timur dan Konawe Kepulauan telah menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, hal ini dibuktikan dengan telah diterapkannya sistem pengendalian internal terkait laporan hasil audit yang telah diberikan. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian Mahmudah dan Riyanto (2016) dan Badara dan Saidin (2014) bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh secara positif terhadap efektivitas audit internal. Pengaruh Profesionalisme Audit Terhadap Efektivitas Audit Internal Dari hasil pengujian diperoleh bukti empiris bahwa profesionalisme audit berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan hasil nilai thitung sebesar 2,402 > ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,023 < 0,05 adalah berpengaruh signifikan. Dari hasil pengujuian diperoleh nilai adjusted-r square sebesar 0,717 menunjukkan bahwa kemampuan model dalam penelitian ini untuk menjelaskan variabel efektivitas audit internal sebesar 71,7 persen, sisanya sebesar 28,3 persen ditentukan oleh variabel lain di luar model yang turut mempengaruhi efektivitas audit internal. Secara parsial arah hubungan variabel profesionalisme audit terhadap efektivitas audit internal bersifat positif dengan nilai koefisien 0,424. Jika sistem pengendalian intern naik maka efektivitas audit internal juga akan naik. Hasil ini memberikan isyarat bahwa profesionalisme audit mempunyai peranan penting dalam efektivitas audit internal. Hasil temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Vroom (1964) yang menyatakan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh profesionalismenya.Pegawai yang menjunjung tinggi sikap professional maka aakan sangat berpengaruh terhadap kinerjanya.Artinya bahwa apabila pegawai atau auditor memegang teguh profesionalisme mereka dalam bekerja, maka secara tidak langsung pegawai telah membantu organisasi dapat berjalan secara efektif. Dengan sikap profesional yang tinggi maka akan sangat berpengaruh tehadap kinerjanya dan membantu organisasi mencapai tujuannnya. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi Irfan dan Suriana (2017) yang menunjukkan bahwa keahlian profesional berpengaruh terhadap efektivitas audit internal.Hasil penelitian ini tdak mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh Mahmudah dan Riyanto (2016) dan Cohen dan Sayag (2010) yang menunjukkan bahwa profesionalisme audit tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Efektivitas Audit Internal Dari hasil pengujian diperoleh bukti empiris bahwa dari hasil pengujian diperoleh bukti empiris bahwa pengembangan karir tidak berpengaruh tehadap efektivitas audit internal, Artinya pengembangan karir tidak dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan efektivitas audit internal Inspektorat Kabupaten.upaten Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan hasil nilai thitung sebesar -0,852 ˂ ttabel 2,045 dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,402 ˃ 0,05 adalah berpengaruh tidak signifikan. Dari hasil pengujian diperoleh nilai adjusted-r square sebesar 0,745 menunjukkan bahwa kemampuan model dalam penelitian ini untuk menjelaskan variabel efektivitas audit internal sebesar 74.5 persen, sisanya sebesar 25,5 persen ditentukan oleh variabel lain di luar model yang turut mempengaruhi efektivitas audit internal. Secara parsial arah hubungan variabel pengembangan karir terhadap efektivitas audit internal bersifat negatif dengan nilai koefisien -0,107. Jika pengembangan karirmenurun maka tidak mempengaruhi efektivitas audit internal. Hasil ini memberikan isyarat bahwa pengembangan karirtidak mempunyai peranan yang penting dalam efektivitas audit internal.Hal ini mengindikasikan bahwa auditor dalam meningkatkan efektivitas

Corresponding Author: Safriaddin 22

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171 audit internal tidak dipengaruhi oleh pengembangan karir dalam lingkungan organisasi dalam hal ini Inspektorat Kabupaten.upaten Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan. Hasil temuan penelitian ini sesuai dengan teoriyang dikemukakan oleh Scott (2001) yang menyatakan bahwa : mengembangkan tiga pilar dalam tatanan sebuah kelembagaanatau organisasi, yaitu regulatif, normatif, dan kognitif. Dimana pilar normatif mengandung dimensi evaluatif dan kewajiban, artinya auditor yang melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya bukan untuk mengharapkan pengembangan karir namun lebih kepada tanggungjawabnya sebagai seorang pegawai atau auditor sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan Cohen dan Sayag (2010) dan Irfan dan Suriana (2017) yang menemukan bahwa pengembangan karir tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal. 5.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah uraikan, maka penulis menarik suatu kesimpulan sebagai berikut : Sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal pada Inspektorat Kabupaten.. Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan.Artinya semakin tinggi sistem pengendalian intern yang dijalankan oleh Inspektorat Kabupaten.. Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan maka efektivitas audit internal semakin memadai. Profesionalisme audit intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas audit internal pada Inspektorat Kabupaten.. Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan.Artinya semakin tinggi tingkat profesionalisme auditor Inspektorat Kabupaten..Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan maka efektivitas auditor internal juga semakin meningkat.Pengembangan karir berpengaruh tidak signifikan terhadap efektivitas audit internal pada Inspektorat Kabupaten.. Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan.Artinya pengembangan karir belum menjadi variabel yang mempengaruhi para auditor untuk bekerja secara efektif. Saran Para auditor diharapkan agar terus menjaga sikap profesionalnya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya tanpa dipengaruhi oleh ada atau tidaknya pengembangan atau kenaikan karir mereka sehingga efektivitas audit internal dapat tercapai. Penelitian selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi efektivitas audit internal. DAFTAR PUSTAKA Abdullah syukriy dan Abdul halim.(2006). Studi atas beanja modal pada anggaran pemerintah daerah dalam hubungannya dengan belanja pemerintahan dan sumber pendapatan.Jurnal akuntansi pemerintah. vol.2.no.2 Al-Twaijry, A.A.M., Brierley, J.A. dan Gwilliam, D.R. 2003. The Development of Internal Audit in Saudi Arabia: an Institutional Theory Perspective. Critical Perspective on Accounting: 507-531 Arens, Alvin A.,Randal J. Elder. Mark S.Beasley. 2004. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu .Di alih bahasakan oleh Tim Dejacarta. PT. Indeks : Jakarta Badara and Saidin. 2013. The Journey so far on Internal Audit Effectiveness: a Calling for Expansion.International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences.Vol.3. No. 3. pp 340-351 Baharuddin, Shokiyah and Ibrahim. 2014. Factors that Contribute to the Effectiveness of Internal Audit in Public Sector. V70. 24

Corresponding Author: Safriaddin 23

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1. Tahun 2020 Page: 12-24 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Bernardin, H. John, & Russel, Joyce E.A (2003).Human Resources Management: An Experiental Approach, 3rd edition, McGraw-Hill/Irwin. New York Chen, I.J., Paulraj, A. 2004.“Towards of Theory of Supply Chain Management: the Construct and Measurement”, Journal of Operations Management Vol.22, pp. 119-150. Cohen dan Sayag. 2010. The Effectiveness of Internal Auditing: An Empirical Examination of its Determinants in Israeli Organisations. Australian Accounting Review.No. 54 Vol. 20. Issue 3 2010 Coso.(2013). Internal Control - Intergrated Frame Work. Donaldson, T and Preston,L.E.1995. The Stakeholder Theory of the Corporation: Concept Evidence and Implication. The Academy Of Management Review. 20(1): 65-91 Eisenhardt, Kathleem. (1989). Agency Theory: An Assesment and review. Academy Of management Review.14. Hal 57-74 Gouldner, A.W. (1957). Cosmopolitans and Locals: Towards and analysis of latent social roles. Administrative science quarterly. Konsorsium Organisasi Profesi Audit internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal. Jakarta. Mahmudah dan Riyanto. 2016. Keefektifan audit internal pemerintah daerah. Jurnal Akuntansi. Vol. XX. No. 01. Januari 2016 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Safriaddin.2019.Pengaruh dukungan manajemen sistem pengendalian intern profesionalisme audit dan pengembangan karir terhadap efektivitas audit internal. Universitas Halu Oleo.Kendari. 2019 Scott, George M. 2001. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan oleh Achmad Nashir Budiman. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suriana dan Irfan.(2017). Determinan Efektivitas Auditor Internal Pemerintah (Studi Pada Kantor Inspektorat Maluku Utara) Vol. 14. No. 1 2017 Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan daerah Ussahawanitchakit, P. 2012. Ethical Orientation, Ethical Reasoning, Professional Commitment, Audit Professionalism, and Audit Effectiveness of CPAs in Thailand. Journal of International Business and Economics William B. Werther, and Keith Davis. 1982. Personal Management Management and Human Resources. Mc Graw-Hill. Kogakusha Vroom Victor H. 1964. Work and Motivation, John Wiley & Sn, Inc. New York. www.bpk.go.id/ihps

Corresponding Author: Safriaddin 24