Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

DAYA TARIK KAMPUNG SEBAGAI TUJUAN WISATA DI

Endah Prastika Sari 152155

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Pesona Banguna Tua sebagai Daya Tarik Gedung Sultan Abdul Samad di .

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulis adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STiPram) semester VII jenjang Strata I jurusan Hospitality (Ilmu Kepariwisataan). Tujuan penulis berkunjung ke Malaysia adalah mengikuti program magang yang di lakukan di Residance Inn Cherating yang di laksanakan pada tanggal 03 April hingga 01 Oktober 2017 di bawah pengawasan Dosen Pembimbing Bapak Moch. Nur Syamsu,S.Pt.,M.Par [1]. Bersamaan dengan prgram magang ini, penulis juga telah melakukan Program Foreign Case Study (FCS) selama masa magang di Residance Inn Cherating dengan melakukan kunjungan ke beberapa kampung yang berada di sekitar Cherating seperti : Kampung Geliga, dan Bandaraya . Program FCS merupakan salahsatu program wajib untuk mahasiswa Strata 1 sebagai standar kualifikasi menjadi sarjana pariwisata. Program ini meliputi kunjungan kebeberapa atau salah satu negara untuk mengkomparasi potensi wisata yang ada di luar negeri baik itu potensi alam ataupun budaya dengan potensi yang ada di Indonesia. Berbagai kunjungan berdasarkan daya tarik dan potensi budaya Negeri Malaysia telah penulis amati dan pelajari seperti China Town, KLCC, Pantai Cherating, Pantai Maknik dan Teluk Cempedak. Selain itu, penulis juga mempelajari kuliner khas Negeri Malaysia yaitu berbagai macam kue dan makanan melayu seperti Nasi Lemak, Nasi Minyak, Keropok Lekor, Nasi Dagang, Bronok Sagu, dan Puteri Mandi. Sebelum dikenal sebagai Malaysia, Negara ini sering disebut sebagai Langkasuka, adalah nama kerajaan yang terdapat di Semenanjung Malaysia. Malaysia adalah negara berbentuk monarki konstitusional federal yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Adapun 13 wilayah negara bagian di Malaysia antara lain , Kedah, , Melaka, , , Perak, Perlis, Selangor, Pulau Pinang dan . Sedangkan 3 wilayah federal atau wilayah persekutuannya yaitu Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Labuan yang terletak di Borneo atau Pulau Kalimantan. Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayudan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB. Sebagai

1 bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. 2.1. Regulation Sesuai dengan Peraturan yang berlaku, Dalam kegiatan perjalanan keluar Negeri seseorang atau kelompok, seseorang atau kelompok tersebut harus sudah memiliki dan selalu membawa dokumen yang berlaku, layaknya seperti :  Paspor Paspor (passport) adalah suatu dokumen resmi yang diterbitkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang tentang identitas seorang warga negara yang akan

2 melakukan perjalanan antar negara. Paspor ini digunakan ketika seorang warga negara yang ingin memasuki batas negara lain. Kemudian petugas berwenang dari negara tujuan tersebut akan memberi stempel atau lampiran lembar visa yang direkatkan di dalam halaman pemegang paspor sebagai bukti tanda ijin untuk memasuki negara tersebut. Pada umumnya paspor berisikan tentang identitas lengkap pemegang paspor yang meliputi: foto, nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, serta tanda tangan pemegang paspor tersebut. Informasi lain yang terdapat pada paspor yakni kode negara, nomor (unik) paspor, tanggal penerbitan dan berakhirnya paspor, institusi penerbit, dan nama pejabat berwenang yang menerbitkan lengkap dengan tandatangan dan stempelnya. Paspor memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan tujuan dari pemegang paspor. Di Indonesia, dikenal beberapa jenis paspor yaitu: a. Paspor Diplomatik : Sampul yang berwarna hitam yang dikeluarkan oleh Ditjen Imigrasi Indonesia. b. Paspor Dinas/Resmi : Sampul berwarna biru. c. Paspor Umum : Sampul berwarna hijau. d. Paspor Haji : Sampul berwarna cokelat. Dengan kemajuan teknologi, saat ini di beberapa negara telah mengeluarkan e- passport atau elektronik passport sebagai pengganti jenis paspor konvensional yang ada saat ini. Mekanisme e-passport ini yakni dengan menanamkan suatu chip yang berisikan biodata pemegangnya dan dilengkapi dengan data biometrik-nya untuk memberi jaminan bahwa pemegang paspor tersebut adalah benar pemilik yang sah.  Visa Visa adalah sebuah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara yang bisa diperoleh di kedutaan dimana negara tersebut mempunyai Konsulat Jenderal atau kedutaan asing. Visa adalah tanda bukti (boleh berkunjung) yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. Bisa berbentuk stiker visa yang dapat diapply di kedutaan negara yang akan dikunjungi atau berbentuk stempel pada paspor di negara tertentu. Visa adalah sebuah dokumen resmi yang di perlukan untuk masuk ke negara tujuan dalam periode waktu tertentu. Visa asli yang biasanya di stempel di paspor penerima sangat diperlukan jika hendak berkunjung ke suatu negara tertentu. Harap diperhatikan bahwa Visa kedatangan hanya dapat diperpanjang atas persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia dalam hal bencana alam, sakit atau kecelakaan, tidak dapat dialihkan ke jenis visa lain. Wisatawan yang melewati waktu yang telah ditentukan akan dikenakan denda sebesar US $ 20.- per hari / orang (untuk tinggal di bawah 60 hari) sedangkan lebih dari 60 hari tinggal akan menjalani 5 (lima) tahun hukuman penjara atau denda IDR 25.000.000 (mata uang lokal). Visa adalah tanda bukti (boleh berkunjung)yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. Bisa berbentuk stiker visa yang dapat diapply di kedutaan negara yang akan dikunjungi atau berbentuk stempel pada paspor pada negara tertentu. Jika pemerintah telah mengadakan perjanjian dengan suatu negara agar penduduk negaranya bebas berkunjung ke negara lain, maka jika bepergian ke negara itu, tidak memerlukan izin masuk ke negara itu atau dengan kata lain ‘bebas visa’ untuk pemegang paspor Indonesia. Paspor akan diberi stempel di imigrasi saat sampai dan akan langsung diperbolehkan masuk. 3.Tiket Tiket adalah suatu dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berisi rute, tanggal, harga,data penumpang yang digunakan untuk melakukan suatu perjalanan baik perjalanan pulang atau pun pergi secara langsung atau tidak langsung. A. Lifestyle

3 Gaya hidup masyarakat Malaysia terbilang sangat menarik dan tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia. Apabila diusut sejarahnya, Bangsa pribumi Malaysia dan Bangsa pribumi Indonesia mempunyai nenek moyang yang sama. Hal itulah yang menyebabkan tidak banyak perbedaan yang terlihat pada kedua bangsa ini. Hal yang sama juga berlaku pada kaum remaja kedua bangsa tersebut. Lebih banyak persamaan yang ada pada kedua kaum remaja tersebut, baik di sisi positif maupun di sisi negatifnya, daripada perbedaanya. Sebagai contoh, dalam hal yang positif, sebagai bangsa Asia, kedua kaum remaja tersebut masih menjunjung tinggi tata kesopanan pada umumnya. Mereka masih mempunyai sebuah panggilan khusus untuk orang yang lebih tua seperti makcik untuk sebutan kepada wanita yang lebih tua dan pakcik untuk sebutan kepada lelaki yang lebih tua.

B. Culture Malaysia ialah sebuah negara yang hidup dalam keadaan aman dan damai. Tiga kaum yang utama di Malaysia ialah Melayu, Cina dan India. Melayu merupakan kaum terbesar dengan membentuk 54% daripada populasi Malaysia. Melayu adalah satu kaum yang beragama Islam, berbahasa Melayu dan mengamalkan budaya Melayu. Kaum Melayu mempunyai pengaruh yang penting dalam arena politik di Malaysia. Cina mewakili 25% daripada penduduk Malaysia dan tinggal di bandar-bandar besar di pantai barat semenanjung. Kebanyakan kaum Cina beragama Buddha, Taoisme atau Kristian, berbahasa Mandarin, Hokkien, Hakka, Kantonis atau Teochew dan lebih dominan dalam bidang ekonomi. India membentuk 7.5% daripada populasi. Kebanyakannya beragama Hindu, bertutur Tamil, Malayalam, dan Hindi. Selain itu, terdapat juga kaum Sikh, Serani atau Eurasian dan kaum lain. Bahasa Melayu ialah bahasa resmi Malaysia, tetapi Bahasa Inggris digunakan secara meluas. Musik Malaysia merangkumi musik tradisional dan kontemporari yang dimainkan oleh rakyat Malaysia. Musik tradisional banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Islam, India dan Indonesia. Kebanyakan alat musik terdiri dari gendang, seruling, gong dan sebagainya. Negara ini mempunyai tradisi yang kuat dalam tarian, setengahnya berasal daripada Thai, India, dan Portugis. Seperti masyarakat penduduk Indonesia pada umumnya, makanan di Malaysia terdiri dari makanan berat seperti nasi lemak hingga yang ringan seperti aneka macam kuih.

C. Behavior Lingkungan kehidupan masyarakat Malaysia tidak berbeda jauh dengan di Indonesia. Jika di daerah Cherating yang kebanyakan penduduknya adalah wisatawan asing yang berasal dari berbagai negara seperti China, India, dan Bahkan beberapa Negara Eropa tentu akan di dapati perbedaan gaya hidup dengan Masyarakat Indonesia. Mulai dari cara makan, berpakaian, berjalan, dan berbicara, mereka memiliki ciri tersendiri yang berbeda jika di bandingkan dengan masyarakat Indonesia. Tetapi jika kita pergi ke perkampungan sekitar daerah cherating seperti Kampung Geliga dan Kampung Kemaman, kita akan mendapati sedikit sekali perbedaan kebiasaan masyarakat lokal dengan masyarakat Indonesia. Perbedaan yang paling saya rasakan hanya gaya bicara atau bahasa sehari-hari yang di gunakan, selain itu tidak ada perbedaan yang signifikan yang saya rasakan. D. Potensi Pariwisata di Cherating 1. Cherating Cherating merupakan sebuah kota pantai di Pahang, Malaysia, yang jaraknya terletak sekitar 47 km sebelah utara Kuantan. Ada banyak tempat wisata populer yang dapat dikunjungi, salah satunya adalah pantai di sepanjang Pantai Cherating yang

4 menyuguhkan pemandangan yang indah dan bersih dengan banyak resort. Cherating juga merupakan lokasi Club Mediterranee pertama di Asia ("Club Med"). Cherating memiliki kampung budaya yang menjual tekstil dan kerajinan tradisional. Ada tempat perlindungan penyu yang terletak di pantai Cherating. Kampung Cherating adalah kampung nelayan kecil khas East Coast, backpacker-tourism adalah penghasil pendapatan utama di Cherating. Kampung yang berada di luar jalan utama Pantai Timur antara Kuantan dan dihiasi dengan wisma tamu dan hotel kecil (disebut chalets). Cherating juga merupakan titik pertemuan bagi peselancar di seluruh dunia. Kampung Cherating yang lama telah dikenal sebagai 'Surfer's Haven' sejak tahun 70-an, dan setiap tahun tanpa gagal, peselancar akan kembali ke Cherating untuk bertemu dengan teman- teman, dan untuk menguji gelombang ombak Laut Cina Selatan. Cherating kini merupakan sebuah objek wisata yang amat populer di kalangan orang malaysia, dengan kebanyakan mereka yang datang menggunakan paket pariwisata. Salah satu pantai yang paling cantik di cherating ini adalah Pantai Pasir . Pasirnya putih dan airnya jernih, dengan batu karang dan ikan terdapat hanya beberapa meter dari tepi pantai. Selain itu juga para wisatawan dapat melakukan aktivitas lain di tepi pantai Pasir Chendor seperti bermain voli pantai, futsal, lepah atau bersantai di pinggir panatai. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan para wisatawan selama berada di Cherating. Para wisatawan juga dapat menemui monyet – monyet yang berkeliaran di daerah sepanjang pantai maupun di desa – desa pengrajin dan resort – resort yang terdapat di Cherating. 2. Atraksi di Cherating Atraksi yang dapat dilakukan di Cherating adalah Cherating River Cruise melalui bakau atau mangrove, ditawarkan oleh Hafiz. Wisata ini Bergantung pada ombak, ada dua perjalanan sehari-hari, di pagi hari dan pukul satu siang. Durasi perjalanan sekitar satu jam dengan membayar RM30 per orang. Selama musim hujan, kegiatan menyusuri hutan bakau diliburkan. Selain pelayaran sungai, Hafiz juga menyediakan hiburan pada malam hari dengan melihat kunang-kunang di sana. Atraksi favorit lainnya di Cherating adalah Cherating Turtle Sanctuary (Penangkaran Penyu) yang terletak tepat di sebelah Club Med, Didirikan pada tahun 1972. Penangkaran penyu ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup kura-kura yang tiba antara April hingga Agustus untuk bertelur di pantai pesisir Malaysia, terutama di Pahang. Pusat ini juga bertujuan untuk melindungi spesies penyu yang terancam punah yang ditemukan di negara ini, terutama Penyu . Di pusatnya, ada banyak pameran pendidikan tentang berbagai jenis kura-kura di Malaysia untuk dijelajahi dan pengunjung juga dapat melihat tanjung penyu yang dilindungi di pusat yang mana jika sudah cukup umur untuk dilepaskan ke laut. Pusat ini paling banyak dikunjungi pada malam hari karena pada saat itu kura-kura tiba di pantai dan menetas. Kura-kura yang siap untuk dilepas akan dilepaskan ke laut juga. Tidak ada biaya untuk mengunjungi pusat ini. Penyu dipelihara sampai berusia tiga tahun, dan Cherating Turtle Sanctuary ini mulai melepaskan bayi kura-kura ke laut pada malam hari dari bulan Juni sampai September. Cherating Turtle Sanctuary buka dari hari Selasa sampai Minggu pukul 09: 00-13: 00 dan 14: 00-17: 30, dan buka pada hari Jumat pukul 09: 00-12: 00 dan 15: 00- 17: 30 tanpa biaya masuk kegiatan pelepasan kura-kura, pada malam hari dari Senin sampai Minggu: 19: 30-7: 30. Cherating Turtle Sanctuary juga memiliki banyak pameran untuk di jelajahi. Ada informasi tentang berbagai jenis penyu, habitat, makanan dan lokasi di mana mereka dapat ditemukan di Malaysia dan khususnya di Pahang. Ada juga grafik dan statistik jumlah kura-kura yang datang kesini. Terlepas dari informasi tentang kura-kura, di tempat

5 ini juga dapat melihat banyak kerang laut eksotis dan bagus yang dipamerkan di aula pameran utama. Di kampung Cherating ini juga ada kelas yang ditawarkan kepada wisatawan untuk belajar membuat batik. Berbagai macam kerajinan tangan seperti layangan tradisional berbagai warna dan desain, ukiran kayu yang elegan, tembikar, dan batik halus, songket dan tekstil sutra Pahang dapat ditemukan di Kompleks Kraftangan Kuantan di kampung Cherating. 3. Pantai Cherating Cherating memiliki pangsa pantai panjang yang cantik, bersih dan memiliki banyak pohon kelapa dan palem. Ombak yang superior menjadikannya surga peselancar. Pantai ini tidak terlalu ramai, memiliki pasir yang putih dan ombak yang tenang, namun di bulan – bulan tertentu pantai di cherating juga memiliki ombak yang baik untuk peselancar.

E.Cherating Sebagai Tujuan Objek Wisata Cherating merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup populer di Malaysia, terutama bagi para wisatawan yang memiliki minat khusus pada aktivitas berselancar, edukasi dan rekreasi. Cherating ini terdapat di Pahang, Malaysia, yang jaraknya terletak sekitar 47 km sebelah utara Kuantan. Jika datang dari Kuala Lumpur di (Rute E8), dapat sepenuhnya melewati Kuantan dan langsung menuju ke Cherating. Daya tarik yang paling menonjol dari objek wisata Kampung Cherating ini adalah Atraksi yang dapat dilakukan disekitar Pantai Cherating. Selain atraksi yang ditawarkan di Cherating, kampung ini juga memiliki keindahan alam yang cukup mengesankan bagi para pengunjungnya. Diantaranya adalah, keindahan pantainya yang berpasir putih dan bersih. Fasilitas yang terdapat di kampung ini juga terbilang lengkap, mulai dari tempat tinggal, kebutuhan makan, hingga toko souvenir ada di Cherating. Di kampung ini terdapat banyak spot Sunrise maupun Sunset, pemandangan perbukitan yang indah, monyet - monyet di sekitar pantai yang menambah daya tarik dari objek wisata ini. Bila ditinjau dari keindahan Pantainya, Pantai Cherating merupakan salah satu Objek Wisata pantai yang memiliki daya tarik yang unik karena dapat melihat dan memberi makan monyet yang ada di sekitar kampung Cherating. Selain memiliki beberapa spesies hewan satwa, berbagai spesies penyu juga terdapat di kampung Cherating, lebih tepatnya berada di Cherating Turtle Sanctuary. Selain itu, sebagian besar wisatawan yang berwisata ke Objek Wisata ini juga antusias untuk menjaga kelestarian alam, terumbu karang hingga pelestarian penyu. Selain itu pantai – pantai yang berada disekitar kampung Cherating juga merupakan penunjang dari daya tarik objek wisata ini. Mulai dari Pantai yang ujung hingga beberapa pantai yang ada di sekitarnya yang dapat di tempuh dengan Buggy, sepeda, motor dan mobil. Terdapat beberapa resort yang tersebar di sepanjang Pantai Cherating, mulai dari low budget resort hingga four starred resort. Setiap resort memiliki fasilitas penunjang bagi para wisatawan yang ingin melakukan kegiatan yang di tawarkan Hafiz seperti menelusuri mangrove, membuat kerajinan (Layang-layang,batik,lukisan dll) dan berselancar bagi penyuka peselancar, itu semua untuk memanjakan para wisatawan dengan segala fasilitas dan keindahan yang terdapat di Objek Wisata ini. Di tiap bagian kampung Cherating ini memiliki suasana yang berbeda, mulai dari sunyi senyap hingga ramai dengan wisatawan. Hal itu bergantung dari kerapatan antara resort yang terdapat di desa ini, walaupun kebanyakan resort memiliki jarak yang sangat dekat dengan resort yang lain, namum ada juga beberapa resort yang menyendiri dan tidak

6 berdekatan dengan resort yang lain. Para wisatawan dapat menentukan suasana sepeti apa yang di inginkan untuk dapat lebih menikmati suasana di Objek Wisata ini. E. Objek Wisata Cherating 1.Alam Kampung Cherating ini memiliki keindahan alam yang dapat di jelajahi, Mulai dari jenis batuan, pepohonan besar dan satwa. Chering ini memiliki bukit – bukit yang mengelilingi sekitarnya . Selain itu, keindahan pantai ini juga sangat indah dan sejuk. Terdapat banyak pohon kelapa dan palem disekitarnya. Pasir yang putih, air yang jernih, perairan yang landai, dan satwa laut maupun darat dapat kita temui disini, merupakan daya tarik yang ditawarkan dari Objek Wisata ini. Mulai dari berbagai jenis ikan karang, hewan bercangkang keras, hewan bertubuh lunak hingga organisme-organisme kecil. Sebagian wisatawan datang tidak hanya untuk melihat satwanya saja, melainkan juga untuk meneliti satwa tersebut, mulai dari perkembangannya hingga penyebarannya. Keindahan alam di Kampung Cherating ini juga di nikmati para wisatawan dengan berbagai macam cara. Mulai dari meditasi, hiburan,liburan, hingga untuk merayakan acara-acara tertentu seperti reuni, perkumpulan keluarga hingga acra pernikahan yang di selenggarakan di resort – resort dekat pantai. 2.Keberagaman Budaya Kampung Cherating memiliki wisatawan yang berasal dari berbagai negara, berbagai macam suku bangsa, berbagai macam adat istiadat dan kebudayaan. Hal itu juga merupakan keunikan yang dapat di temui di kampung ini, terutama pada saat waktu makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam. Para wisatawan bisa saja satu meja dengan wisatawan lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Para wisatawan bisa saja saling kenal dalam perbincangan singkat selama makan. Saling mengenal tentang kebudayaan mereka ketika makan, atau mugnkin bahkan para wisatawan tersebut dapat menjadi teman dan saling mengunjungi di negara mereka masing-masing. Selain para wisatawan, para pekerja yang bekerja di sekitar pantai ini juga berasal dari berbagai negara yang berbeda, walaupun sebagian besar berasal dari Malaysia, namun beberapa dari mereka juga ada yang berasal dari negara lain seperti Singapore, Myanmar, Nepal, Bangladesh, China, bahkan Indonesia. Dengan begitu, selain melakukan pekerjaan rutinitas mereka, para pekerja yang berada di pulau ini juga dituntut untuk dapat mempelajari kebiasaan kebiasaan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda yang dapat menjadikan mereka sebagai orang yang memiliki pikiran terbuka. Sehingga akan memudahkan mereka untuk menyesuaikan diri dengan orang yang berbeda dengan mereka. 3.Kuliner Kuliner-kuliner asli Malaysia pada Objek Wisata ini sangatlah banyak dan menjadi salah satu daya tarik yang disediakan oleh objek wisata di Cherating, karena di setiap pinngir pantai atau depan resort dapat dijumpai kedai – kedai khas makanan Cherating. Pihak pengelola resort selalu mengidangkan makanan lokal di setiap kesempatan makan baik sarapan, makan siang, hingga makan malam. Menu lokal yang di hidangkan bermacam-macam mulai dari makanan ringan, makanan berat hingga makanan penutup. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kuliner Malaysia pada wisatawan asing. Makanan berat seperti nasi dagang, nasi lemak, nasi dagang, mi makmak malaysia, ayam masak merah, kare kambing, nasi goreng kampung tersaji di setiap kesempatan makan bersama secara bergantian. Sedangkan makanan ringan yang dapat dijumpai disini adalah keropok dan goreng pisang. Tidak hanya

7 makanan , kuliner yang dapat dijumpai disini juga terdapat aneka minuman bermacam – macam seper es jagung, ice abc dan ice mangga. F.Akses ke Objek Wisata Cherating Cherating terletak di lepas jalan utama Pantai Timur (Rute Federal 5) sekitar 30 km sebelah utara Kuantan. Dari kota Kuantan, ikuti papan nama ke Kemaman yang akan membawa melewati Balok. Jika datang dari Kuala Lumpur di East Coast Expressway (Rute E8), dapat sepenuhnya melewati Kuantan dan langsung menuju ke Cherating. Stick ke jalan tol sampai keluar akhir (Jabor keluar). Setelah membayar tol, ikuti papan tanda ke Kemaman, di sepanjang jalan raya baru. Cherating berjarak 15 km dari sana.

3. PENUTUP A.SIMPULAN Malaysia merupakan negara Asia yang beriklim sama seperti di Indonesia. Gaya Hidup dan Budaya tidak terlalu jauh berbeda, namun tetap ada beberapa perbedaan yang terlihat adalah bahasa dan selera makanan. Malaysia juga menawarkan banyak tempat wisata yang menarik. Dengan banyaknya tempat wisata yang terdapat di Malayasia, merupakan sebuah pilihan bagi wisatawan untuk memilih tujuan wisata. Salah satunya adalah tujuan wisata di Kampung Cherating yang menawarkan beberapa atraksi yang dapat dinikmati, seperti berselancar,susur mangrove, membuat kerajinan tagan, melepas penyu dan melihat menangkaran penyu. Selain itu di Kampung Cherating juga terdapat Pantai Panjang yang berbasir putih, Objek Wisata Cherating merupakan sebuah tujuan wisata yang di dalamnya terdapat berbagai macam fasilitas mulai dari tempat tinggal, sarana dan prasarana, makanan dan minuman khas Cherating (Keropok,Nasi Dagang, Nasi Lemak,Goreng Pisang,Ice Jagung,Ice ABC dan Ice Mangga) hingga toko souvenir. Objek Wisata ini di kunjungi oleh wisatawan umum, baik tua maupun muda, anak-anak hingga dewasa. Sangat cocok untuk backpacker karena, biaya yang dikeluarkan selama berada di Cherating tidak terlalu mahal, mulai dari tempat tinggal , makan dan minum. Penataan tempat penginapan dan kebersihan yang di jaga yang membuat para wisatawan dapat menikamti liburan mereka dengan nyaman. Pihak pengelola wisata ini juga menawarkan paket-paket liburan kepada para calon wisatawan. Sehingga para wisatawan cukup membayar sejumlah uang dan segala kebutuhan wisatawan akan disediakan oleh para pengelola usaha jasa pariwisata. Hal ini juga merupakan sebuah daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati liburan mereka dengan mudah. Akses menuju Kampung Cherating tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat dengan Kualalumpur, para wisatawan akan memangkas waktu perjalanan sekitar 4 jam. B.SARAN Setelah penulis menyelesaikan jurnal ini, maka ada hal-hal yang sekiranya perlu penulis sampaikan: Pertama, sebaiknya rencanakanlah liburan anda jauh jauh hari sebelum memutuskan untuk berlibur ke Kampung Cherating, karena setiap musim liburan resort – resort di Cherating sudah full dengan bookingan. Serta jangan lupa membawa obat-obatan dan pakain ekstra untuk berjaga jaga. Kedua, pelajari objek wisata yang ingin di tuju oleh para wisatawan sebelum para wisatawan memutuskan untuk mengunjungi sebuah objek wisata sehingga para wisatawan akan lebih dapat menikmati liburan mereka, dan dapat mengharapkan apa saja yang akan mereka nikmati pada waktu liburan tersebut.

8 Ketiga, Jangan lupa membawa uang lebih (sebaiknya cash) untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Segera lapor dibagian informasi jika terjadi kecelakaan kecil, seperti terkena bulu babi saat bermain di pantai. Keempat, Jika terpisah dengan keluarga, atau kelompok wisata saat handphone bermasalah belilah map disekitar kampung cherating dan jangan malu bertanya kepada pihak-pihak terpercaya. Tetap membawa sunblok jika panas dan payung atau jas hujan untuk berjaga-jaga.

References [1] Data Foreign Case Study, Tanggal 03 April 2017 Di Malaysia. [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [4] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [7] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [8] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [9] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.

9 LAMPIRAN

VISA

PASPOR

10 PANTAI CHERATING

ATRAKSI DI HAFIZ

11