JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

MAKNA TRADISI OLEH MASYARAKAT KOTA PARIAMAN (STUDI DESKRIPTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK)

M.A. Dalmenda1, Novi Elian2

Received Article: 12 Juni 2017 Accepted Article: 20 Juli 2017

Abstract

Tabuik Tradition is one of the activities conducted annually in Pariaman City. Rooted in religious values to commemorate the death of the Prophet Muhammad's grandson, Hussein. This anniversary actually takes place every 10th of Muharram Hijriyah calendar. This research uses case study observation design. Through observation techniques in the case study can be obtained detailed information or empirical information and accurate from the unit of research analysis. Tabuik ceremony represents a reflection of attitude and lifestyle of Pariaman society. Tabuik even made a tradition for the community that can not be separated from the lives of citizens Pariaman. Then, Tabuik implemented by Anak Nagari in the form of Tabuik Culture of Tabuik Meaning formed by each side. By society, tabuik serve as a venue for entertainment. By the government, tabuik serve as the agenda of tourism, while by urang tabuik, tabuik still used as a cultural tradition that should be preserved. The process of desacralization occurs due to the challenge of the taboo age developed in accordance with the ideology. The implementation of the tabuik has shifted considerably, but it is still maintained as a cultural tradition of the Pariaman community.

Keywords: Attitude, Lifestyle, Change, Pariaman Society, Tourism

Abstrak

Tradisi Tabuik merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya di Kota Pariaman. Berakar pada nilai-nilai religi untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein. Peringatan ini sejatinya berlangsung setiap tanggal 10 Muharram penanggalan Hijriyah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus observasi. Melalui teknik observasi pada studi kasus bisa diperoleh keterangan atau informasi empiris yang detail dan akurat dari unit analisis penelitian. Upacara Tabuik mewakili cerminan sikap dan pola hidup masyarakat Pariaman. Bahkan Tabuik dijadikan sebuah tradisi bagi masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan warga Pariaman. Kemudian, Tabuik dilaksanakan oleh Anak Nagari dalam bentuk Tabuik Budaya Makna Tabuik yang terbentuk oleh masing-masing pihak. Oleh masyarakat, tabuik dijadikan sebagai ajang hiburan. Oleh pemerintah, tabuik dijadikan sebagai agenda pariwisata, sedangkan oleh urang tabuik, tabuik masih dijadikan sebagai tradisi budaya yang patut dilestarikan. Proses desakralisasi terjadi akibat adanya tantangan zaman tabuik berkembang sesuai dengan ideologinya. Pelaksanaan tabuik sudah jauh bergeser, namun masih tetap dipertahankan sebagai tradisi budaya masyarakat Pariaman.

Kata-Kata Kunci: Sikap, Pola Hidup, Perubahan, Masyarakat Pariaman, Pariwisata.

1 Penulis adalah dosen tetap Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas 2 Penulis adalah dosen luar biasa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas Makna Tradisi Tabuik 135 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

A. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah radisi Tabuik merupakan salah satu enelitian ini memiliki rumusan ma kegiatan yang dilakukan setiap salah sebagai berikut : Ttahunnya di Kota Pariaman. Berakar P1. Bagaimana pemaknaan pada nilai-nilai religi untuk mengenang masyarakat terhadap Tabuik ? wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu 2. Bagaimana proses Hussein. Peringatan ini sejatinya berlang desakralisasi yang terjadi sung setiap tanggal 10 Muharram pada ritual Tabuik? penanggalan Hijriyah. 1.3 Tujuan Berlangsungnya ritual Tabuik ujuan penelitian : tersebut tidak terlepas dari dukungan 1. Mengetahui pemaknaan berbagai pihak, tidak terkecuali pemerintah. T masyarakat terhadap ritual Namun, akhir-akhir ini pelaksanaan Tabuik Tabuik. sendiri seperti menjadi event pariwisata 2. Mengetahui proses desakrali pemerintah Kota Pariaman. Tabuik tidak sasi yang terjadi pada ritual hanya sebagai peringatan wafatnya cucu Tabuik. nabi, tapi menjadi sebuah event pariwisata yang pelaksanaannya sudah mengalamai 1.4 Manfaat Penelitian sedikit pergeseran. Pergeseran yang enelitian ini akan memberikan dimaksud seperti pelaksanaannya yang manfaat sebagai berikut : tidak hanya tanggal 10 Muharram setiap P1. Memberikan pemahaman dan tahunnya, tetapi diselaraskan dengan akhir gambaran bagaimana minggu (weekend) pada awal muharram masyarakat memaknai ritual sehingga bisa menjaring wisatawan untuk Tabuik. datang ke Kota Pariaman. 2. Adanya informasi tentang Pelaksanaan Tabuik dari tahun ke kendala dan solusi tahun mulai mengalami pergeseran. Pe pelaksanaan ritual Tabuik. nelitian Muchtar (2016) menyebutkan 1.5 Target Luaran adakalanya Tabuik menjadi kebanggan enelitian menghasilkan luaran seba masyarakat karena difungsikan untuk gai berikut : menyalurkan ekpresi cultural dan ritual, P1. Informasi tentang pemaknaan pada sisi lain menjadi media publikmasi dan Tabuik sehingga bisa dijadi tunggangan politik bagi kelompok tertentu, kan sebagai masukan bagi dan terburuk menjadi “kambing hitam” atas instansi pemerintah dalam instabilitas yang terjadi dalam masyarakat pelaksanaan event-event hingga ketidaksepahamn antara pemerintah kota, khususnya di Kota dengan masyarakat pemilik. Selain berada Pariaman. pada posisi kontras itu, Tabuik juga kadang- 2. Publikasi pada jurnal nasional kadang dihadapkan pada situasi ambiguitas, terakreditasi/yang memiliki yaitu berada pada kondisi antara disukai ISBN. dan tidak disukai. Pemaparan diatas telah menujukkan B. TINJAUAN PUSTAKA adanya pergeseran makna Tabuik sendiri 2.1 Komunikasi Ritual oleh masayarakat dan pemerintah setempat. omunikasi mengacu pada tindakan Terjadinya desakralisasi dari pelaksanaan oleh satu orang atau lebih. Yang ritual Tabuik tersebut menarik perhatian Kmengirim dan menerima pesan yang peneliti untuk dapat menelaah bagaimana terdistorsi oleh gangguan (noise) terjadi pemaknaan Tabuik tersebut di Kota dalam suatu konteks, mempunyai pengaruh Pariaman. tertentu dan ada kesempatan untuk Pemaknaan tersebut tidak terlepas melakukan umpan balik (Devito 2011). Jika dari proses interaksi yang berlangsung di dikaji dalam komunikasi antarbudaya, masyarakat Pariaman. Komunikasi yang komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi di masyarakat membentuk pemak terjadi bila makna diberikan kepada suatu naan sendiri terhadap ritual Tabuik. perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan memberinya makna,

136 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

komunikasi telah terjadi terlepas dari apakah memiliki kedudukan yang begitu penting, kita menyadari perilaku kita atau tidak dan sehingga tanpa didukung oleh sistem menyengajanya atau tidak (Porter dan ekspresi yang memadai, manusia mustahil Samovar 2005). Komunikasi adalah mesin bisa saling berinteraksi dan bertindak pendorong proses sosial yang memung bersama. Dari proses komunikasi manusia kinkan terjadinya interaksi antarmanusia dan berupaya mencari makna (meaning) suatu menjadikan manusia sebagai makhluk sosial obyek atau peristiwa. (Rivers et al. 2008). Beberapa tokoh interaksionisme Mulyana (2010) mengatakan suatu simbolik merumuskan beberapa prinsip komunitas sering melakukan upacara- dasar teori ini, yang meliputi: upacara berlainan sepanjang tahun dan 1. Manusia dibekali kemampuan untuk sepanjang hidup mulai dari kelahiran, berpikir sunatan, ulang tahun, pertunangan, sira 2. Kemampuan berpikir dibentuk oleh man, pernikahan hingga upacara kematian. interaksi sosial 3. Dalam interaksi sosial manusia 2.2 Interaksionisme Simbolik mempelajari arti dan simbol yang nteraksi simbolik adalah prespektif ilmiah memungkinkan mereka menggunakan untuk memahami kehidupan masyarakat kemampuan berpikir mereka Idan perilaku manusia. Berdasarkan 4. Makna dan simbol memungkinkan pandangan ini manusia sesungguhnya manusia melanjutkan tindakan khusus adalah sosok yang aktif dan dinamis serta dan berinteraksi goal-oriented, bukan semata-mata. Interaksi 5. Manusia mampu mengubah arti dan simbolik adalah prespektif ilmiah untuk simbol yang mereka gunakan dalam memahami kehidupan masyarakat dan tindakan dan interaksi berdasarkan perilaku manusia. Berdasarkan pandangan penafsiran mereka terhadap situasi ini manusia sesungguhnya adalah sosok 6. Manusia mampu membuat kebijakan yang aktif dan dinamis serta goal-oriented, modifikasi dan perubahan, sebagian bukan semata-mata makhluk yang pasif dan karena kemampua mereka berinteraksi responsif, sosok yang tidak mudah dengan diri mereka sendiri yang dimanipulasi dan sukar diprediksi perilaku memungkinkan mereka menguji nya (Lesmana, 2001). serangkaian peluang tindakan, menilai Cooley (1864 – 1929) melalui keuntungan, dan kerugian relatif perangkat yang dinamakannya “sympathetic mereka, dan kemudian memilih satu imagination,” menjelaskan bahwa seseorang diantara serangkaian peluang itu. diyakini dapat mengamati situasi atau 7. Pola tindakan dan interaksi yang saling melihat permasalahan dari perspektif orang berkaitan akan membentuk kelompok lain. Hal ini dilakukan dengan menempatkan dan masyarakat (Ritzer & Goodman, diri pribadi (self) pada posisi orang lain. 2007). Diri-pribadi diakui sebagai pusat Di samping tiga premis dasar di kesadaran manusia, terdiri atas “I” dan “Me” atas, Muhajir dalam Endraswara (2001) (“Aku” dan “Diriku”), masing-masing menambahkan tujuh proposisi,yaitu : mewakili subyek dan obyek individu. Tiap (1) Perilaku manusia itu mempunyai manusia sesungguhnya memiliki banyak makna dibalik yang mengejala, diri-pribadi: sebagai suami atau istri di (2) Kemaknaan manusia dicari sumbernya rumah, sebagai pendidik di sekolah, sebagai kedalam interaksi sosial, anggota masyarakat dan lain-lain. Konsep “Aku” dan “Diriku” kemudian dikembangkan (3) Manusia itu merumuskan proses yang oleh Mead dalam teorinya interaksi simbolik berkembang secara holistik, tidak (Denzin, 1992). terpisahkan, tidak linier, dan tidak Jhon Dewey (1859 – 1952) yang terduga, konsepnya “meaning arises through (4) Pemaknaan berlaku menurut communication”, adalah seorang filosof dan penafsiran fenomenologi, yaitu sejalan pendidik yang banyak menulis tentang dengan tujuan, dan maksud, bukan komunikasi. Menurut Dewey, semua berdasarkan mekanik, pengetahuan yang dimiliki manusia (5) Konsep mental manusia berkembang diperoleh dari hasil komunikasi. Bahasa secara dialektik,

Makna Tradisi Tabuik 137 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

(6) Perilaku manusia itu wajar, kreatif dan dalam Ritzer, 2011). Pragmatisme adalah konstruktif, bukan elementer-reaktif, pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. (7) Perlu menggunakan metode introspeksi Ada beberapa aspek pragmatisme yang simpatetik, menekankan pendekatan memengaruhi orientasi sosiologis yang intuitif untuk menangkap makna. dikembangkan oleh Mead (Charon, 2000; Joas, 1993 dalam Ritzer, 2010). Menurut kamus komunikasi Pertama, menurut pemikir pragma (Effendy. 1989: 184) definisi interaksi adalah tisme, realitas sebenarnya tak berada proses saling mempengaruhi dalam bentuk "diluar" dunia nyata. Realitas "diciptakan perilaku atau kegiatan di antara anggota- secara aktif saat kita bertindak di dalam dan anggota masyarakat, dan definisi simbolik terhadap dunia rtyata" (Hewitt,1984:8; (Effendy. 1989: 352) adalah bersifat melam Shalin,1986). Kedua, manusia mengingat bangkan sesuatu. Simbolik berasal dari dan mendasarkan pengetahuan mereka bahasa Latin “Symbolic(us)” dan bahasa mengenai dunia nyata pada apa yang telah Yunani symbolicos”. terbukti berguna bagi mereka. Ada Salah satu kebutuhan pokok kemungkinan mereka mengganti apa-apa manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau yang tidak lagi "bekerja". Ketiga, manusia penggunaan lambang, dimana manusia mendefinisikan "objek" sosial dan fisik yang adalah satu-satunya hewan yang menggu mereka temui di dunia nyata menurut nakan lambang. (Mulyana. 2008: 92). Ernst kegunaannya bagi mereka. Keempat, bila Cassirer dalam Mulyana (2008: 92) kita ingin memahami aktor, kita harus mengatakan bahwa keunggulan manusia mendasarkan pemahaman itu di atas apa- dari mahluk lain adalah keistimewaan apa yang sebenarnya mereka kerjakan mereka sebagai animal symbolicum. dalam dunia nyata. Ada tiga hal yang Menurut Kamus Besar Bahasa penting bagi interaksionisme simbolik: (Effendy, 2001: 438), definisi interaksi 1) Memusatkan perhatian pada interak adalah hal yang saling melakukan aksi, si antara aktor dan dunia nyata berhubungan, mempengaruhi; antarhu 2) Memandang baik aktor maupun bungan. Dan definisi simbolis (Effendy, dunia nyata sebagai proses dinamis 2001: 1066) adalah sebagai lambang; dan bukan sebagai struktur yang menjadi lambang; mengenai lambang. statis Interaksi simbolik menurut Effendy 3) Arti penting yang dihubungkan (1989: 352) adalah suatu faham yang kepada kemampuan aktor urttuk menyatakan bahwa hakekat terjadinya menafsirkan kehidupan sosial. interaksi sosial antara individu dan antar Mead dipengaruhi oleh behavioris individu dengan kelompok, kemudian antara me psikologis (Baldwin, 1986, 1988a, 1988b kelompok dengan kelompok dalam dalam Ritzer, 2011), sebuah perspektif yang masyarakat, ialah karena komunikasi, suatu juga membawanya ke arah realis dan kesatuan pemikiran di mana sebelumnya empiris. Mead sebenarnya menyebut basis pada diri masing-masing yang terlibat pemikirannya sebagai behaviorisme sosial berlangsung internalisasi atau pembatinan. untuk membedakannya dari behaaiorisme Jadi, definisi umum interaksi radikal dari John B. Watson (salah seorang simbolik adalah segala hal yang saling murid Mead). Behaviorisme radikai watson berhubungan dengan pembentukan makna (Buckley, 1989) memusatkan perhatian dari suatu benda atau lambang atau simbol, pada perilaku individual yang dapat diamati. baik benda mati, maupun benda hidup, Sasaran perhatiannya adalah pada stimuli melalui proses komunikasi baik sebagai atau perilaku yang mendatangkan respon. pesan verbal maupun perilaku non verbal, Penganut behaviorisme radikal dan tujuan akhirnya adalah memaknai menyangkal atau tak mau menghubungkan lambang atau simbol (objek) tersebut proses mental tersembunyi yang terjadi di berdasarkan kesepakatan bersama yang antara saat stimuli dipakai dan respon berlaku di wilayah atau kelompok komunitas dipancarkan. Mead mengakui arti penting masyarakat tertentu. perilaku yang dapat diamati, tetapi dia juga Dua akar intelektual terpenting dari merasa bahwa ada aspek tersembunyi dari karya Mead dan interaksionisme simbolik perilaku yang diabaikan oteh behavioris adalah filiafat pragmatisme dan behavioris radikal. Tetapi, karena dia menerima me psikologis (Joas, 1985; Rock, 1979 138 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

empirisme yang merupakan dasar dari takberkeinginan memperluas behaviorisme behaviorisme, Mead tidak sekadar ingin ke proses mental. Watson tak memahami berfilsafat tentang fenomena tersembunyi proses mental dan kesadaran aktor. Mead ini. Ia 1ebih berupaya mengembangkan ilmu menjelaskan: Sikap Watson adalah seperti pengetahuan empiris behaviorisme terhadap sikap Ratu dalam kisah Alice in Wonderland. fenomena itu yakni terhadap apa yang Mead membandingkan perspektif terjadi antara stimulus dan respon (Ritzer, nya dengan perspektif Watson: "perspektif 2011). saya adalah perspektif behavioristik, tetapi, Bernard Meltzer merangkum pemi berbeda dengan behaviorisme Watsonian, kiran Mead: Menurut Mead, unit studi adalah perspektif saya mengakui bagian tindakan "tindakan" yang terdiri dari aspek tersem yang tak dapat diamati secara eksternal" burnyi dan yang terbuka dari tindakan (1934/1962:8). Lebih tepat lagi, Mead manusia. Di dalam tindakan itulah semua memandang tugasnya adalah mengembang kategori psikologis tradisional dan ortodoks kan prinsip-prinsip behaviorisme Watson menemukan tempatnya. Perhatian, persep sehingga mencakup proses mental. si, imajinasi, alasan, emosi, dan sebagainya Terakhir, karena Watson menolak variabel dilihat sebagai bagian dari tindakan pikiran, Mead memandangnya mempunyai karenanya tindakan meliputi keseluruhan citra pasif tentang aktor sebagai boneka. proses yang tertibat dalam aktivitas manusia Mead, sebaliknya, mempunyai citra yang (Meltzer, 1964 dalam Ritzer, 2011). Mead jauh lebih dinamis dan kreatif tentang aktor dan behavioris radikal juga berbeda dan inilah yang menyebabkannya menarik pandangan mengenai hubungan antara perhatian penganut interaksionis simbolik perilaku manusia dari perilaku binatang. yang kemudian. Sementara behavioris radikal cenderung Pragmatisme dan behaviorisme, melihat tak ada perbedaan antara perilaku terutama dalam teori Dewey dan Mead, manusia dan binatang, Mead menyatakan diajarkan ke banyak mahasiswa di adanya perbedaan kualitatif yang signifikan. Universitas Chicago, terutama pada 1920- Kunci perbedaannya adalah bahwa an. Mahasiswa-mahasiswa itu, di antaranya manusia mempunyai kapasitas mental yang adalah Herbert Blumer, membangun interak memungkinkannya menggunakan bahasa sionisme-simbolik. Tentu saja ada teoritisi antara stimulus dan respon untuk lain yang memengaruhi mahasiswa ini, dan memutuskan bagaimana cara merespon. yang terpenting di antaranya adalah Georg Mead juga menunjukkan utang budinya Simmel. Perhatian Simmel terhadap bentuk- kepada behaviorisme Watsonian dan bentuk tindakan dan interaksi adalah sesuai sekaligus menjauhkan pendiriannya dari dengan, dan merupakan perluasan dari teori aliran itu. Mead menielaskan pendiriannya Meadian. ini ketika ia menyatakanbahwa di satupihak Para Ilmuwan abad 20 percaya "kita akan mendekati bidang ini (psikologi bahwa realitas bersifat dinamis, dan ide ini sosial) dari sudut pandang behavioristik". Di bukan merupakan ide yang populer pada lain pihak, Mead mengkritik pendirian masa itu. Dengan kata lain, mereka Watson ketika menyatakan, "Behaviorisme mempunyai keyakinan ontologis yang yang akan kita gunakan itu jauh lebih berbeda dibandingkan ilmuwan terkemuka memadai daripada yang digunakan Watson" lainnya pada saat itu. Dengan kata lain, (1934/1962:2). mereka memiliki keyakinan ontologis yang Charles Morris dalam pengantarnya berbeda dibandingkan kebanyakan ilmuwan untuk buku Mead, Mind, Self and Society , terkemuka lainnya pada saat itu. Mereka menyebutkan satu per satu tiga perbedaan mencetuskan pemikiran mengenai muncul mendasar antara Mead dan Watson. nya struktur sosial, dan mereka bersikeras Pertama, Mead menganggap pemusatan bahwa makna diciptakan melalui suatu perhatian Watson terhadap perilaku terlalu interaksi. Mereka merupakan aktivis-aktivis disederhanakan. Karena itu ia menuduh yang melihat ilmu pengetahuan sebagai Watson merenggut perilaku keluar dari sebuah cara untuk mengembangkan konteks sosialnya yang lebih luas. Mead pengetahuan dan memperbaiki masyarakat ingin memperlakukan perilaku sebagai (West dan Turner, 2008). bagian kecil dari kehidupan sosial yang lebih Interaksi simbolik lahir di dua luas. Kedua, Mead menuduh Watson universitas yang berbeda yaitu University of

Makna Tradisi Tabuik 139 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Iowa dan University of Chicago. Di Iowa, Beberapa tokoh interaksionisme Manford Kuhn dan mahasiswanya simbolik (Blumler, 1969a; Manis dan merupakan tokoh penting dan memper Meltzer, 1978; Rose, 1962; Snow, 2001 kenalkan ide-ide asli dari Interaksi Simbolik dalam Ritzer 2011) telah mencoba sekaligus memberikan kontribusi terhadap menghitung jumlah prinsip dasar teori ini, teori ini. Selain itu, kelompok Iowa yang meliputi: mengembangkan beberapa cara pandang  Tak seperti binatang, manusia baru mengenai konsep diri, tetapi dibekali kemampuan untuk berpikir. pendekatan mereka diangap pendekatan  Kemampuan berpikir dibentuk oleh tidak biasa. Karenanya, kebanyakan prinsip interaksi sosial. interaksi simbolik dan berakar pada mazhab  Dalam interaksi sosial manusia Chicago. mempelajari arti dan simbol yang Mead dan Dewey merupakan teman memungkinkan sefakultas di Universitas Chicago. Mead mereka menggunakan kemampuan mempelajari filsafat ilmu sosial, dan ia berpikir mereka yang khusus itu. memberikan ide-ide yang membentuk inti  Makna dan simbol memungkinkan dari Mazhab Chicago mengenai interaksi manusia melanjutkan tindakan simbolik. Mead memainkan suatu peran khusus dan yang penting dalam pembangunan berinteraksi. perspektif dari mazhab Chicago yang  Manusia mampu mengubah arti dan difokuskan pada pendekatan teori sosial simbol yang mereka gunakan dalam yang menekankan pentingnya komunikasi tindakan dan interaksi berdasarkan bagi kehidupan dan interaksi sosial. penafsiran mereka terhadap situasi. Kedua mazhab tersebut berbeda  Manusia mampu membuat terutama kepada metodologinya. Mead dan kebijakan modifikasi dan perubahan mahasiswanya Herbert Blumer menyatakan nya sebagian karena kemampuan bahwa studi mengenai manusia tidak dapat mereka berinteraksi dengan diri dilaksanakan dengan menggunakan metode mereka sendiri, yang memungkin yang seperti yang digunakan kan mereka menguji serangkaian mempelajari hal lainnya. Mereka mendu peluang tindakan, menilai keuntu kung menggunakan studi kasus dan sejarah ngan dan kerugian relatif mereka, serta wawancara tidak tersetruktur. Mazhab dan kemudian memilih satu di Iowa tidak mengadopsi pendekatan kuanti antara seraigkaian peluang tindakan tatif untuk studinya. Kuhn yakin bahwa itu. konsepsi interaksi simbolik tidak dapat  Pola tindakan dan interaksi yang dioperasionalisasi, dikuantifikasi, dan diuji. saling berkaitan akan membentuk Pada titik ini, Kuhn mengembangkan kelompok dan masyarakat. sebuah teknik yang dinamakan kuesioner Interaksi simbolik didasarkan pada ide- dua puluh pertanyaan mengenai sikap diri. ide mengenai diri dan hubungannya dengan Banyak koleganya yang kecewa dengan masyarakat. Karena ide ini dapat teknik penelitian Kuhn ini, salah satunya diinterpretasikan secara luas, akan dijelas Couch. Couch mengembangakan penelitian kan secara detail tema-tema teori ini, dan interaksi perilaku melalui pembicaraan dan dalam prosesnya, dijelaskan pula kerangka rekaman video ketimbang hanya mengem asumsi teori ini. Ralph LaRossa dan Donald bangkan dua puluh pertanyaan mengenai C Reitzes (1993) telah memperlajari teori sikap diri (West dan Turner, 2007). interaksi simbolik yang berhubungan Sebenarnya tak mudah menggo dengan kajian keluarga (West dan Turner, longkan pemikiran ini ke dalam teori dalam 2008). artian umum karena seperti dikatakan Paul Mereka mengatakan bahwa tujuh Rock, pemikiran ini sengaja dibangun asumsi mendasari interaksi simbolik dan secara “samar" dan merupakan resistensi asumsi-asumsi tersebut memperlihatkan tiga terhadap sistematisasi (1979:18-19).Ada tema besar (West dan Turner, 2008): beberapa perbedaan signifikan daiam 1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia interaksionisme simbolik, sebagian akan Teori interaksi simbolik bepegang dibahas sambil berjalan. bahwa individu membentuk makna melalui proses komunikasi karena tidak bersifat

140 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

intrinsik terhadap apapun. Dibutuhkan menjelaskan baik mengenai keteraturan dan kontruksi interpretif diantara orang-orang perubahan dalam proses sosial. Asumsi- yang menciptakan makna. Bahkan, tujuan asumsi yang berkaitan dengan tema ini dari interaksi, menurut interaksi simbolik adalah : adalah unuk menciptakan makna yang  Orang dan kelompok dipengaruhi sama. Hal ini penting karena tanpa makna oleh proses budaya dan sosial yang sama, berkomunikasi menjadi sangat  Struktur sosial dihasilkan melalui sulit, atau bahkan tidak mungkin. Menurut interaksi social LaRossa dan Reitzes (1993), tema ini mendukung tiga asumsi interaksi simbolik 2.3. Kerangka Berpikir yang diambil dari karya Herbert Blumler enelitian ini ingin melihat bagaimana (1969). Asumsi – asumsinya sebagai berikut aktor (subyek penelitian–masyarakat : kota Pariaman, memaknai Tabuik  Manusia bertindak terhadap P sebagai tradisi yang sedang tumbuh manusia lainnya berdasarkan kembang di dekatnya. Penelitian ini dimulai makna yang diberikan orang lain dengan asumsi bahwa ; seorang (bila ia pada mereka. inginkan), bisa memaknai Tabuik sesuai  Makna diciptakan dalam interaksi dengan keinginannya, dengan siapa dan antarmanusia pada lingkungan mana dia berinteraksi,  Makna dimodifikasi melalui proses cepat atau lambat akan mempengaruhi interpretif pandangan atau pemikirannya. Pandangan atau pemikirannya itulah pada akhirnya 2. Pentingnya konsep mengenai diri yang akan menentukan makna Tabuik bagi Tema kedua pada interaksi simbolik dirinya. Berdasarkan asumsi tersebut dapat berfokus pada pentingnya konsep diri (self dijelaskan bahwa keputusan seseorang concept), atau seperangkat persepsi yan untuk memaknai Tabuik tidak muncul begitu relatif stabil yang dipercaya oleh seseorang saja, namun lahir dari suatu proses mengenai dirinya sendiri. Ketika seseorang konstruksi yang sadar; dan ia bertindak menannyakan, “siapakah saya?” jawabanya menurut hasil rumusan situasi yang berhubungan dengan konsep diri. Karakte dibuatnya. Secara instrinsik, suatu obyek ristik yang diakui oleh seseorang terkait ciri tidak memiliki makna apa-apa. Manusialah fisiknya, talenta, peranan, nilai, keadaan yang memberikan makna tertentu pada emosi, keterampilan, intelektulitas dan obyek yang dijumpainya. Memberikan keterbatasan sosial yang membentuk makna berarti memahamai apa arti sebuah konsep dirinya. Pernyataan ini merupakan simbol, kemudian bertindak atas dasar hal yang penting untuk interaksi simbolik. pemahaman itu. Interaksi simbolik sangat tertarik dengan Pendekatan atau teori interaksi cara orang membangun konspe diri. simbolik digunakan untuk mengkonstruksi Interaksi simbolik menggambarkan individu dan menganalisis proses pemaknaan dengan diri yang aktif, didasarkan pada Tabuik oleh masayarakat. Kelebihan dari interaksi sesoal dengan orang lain. Menurut pendekatan interaksionisme simbolik ini Rietzes dan LaRossa (1993) tema ini adalah karena adanya pengakuan bahwa memiliki dua asumsi tambahan. “manusia adalah mahkluk yang berpikir.”  Individu-individu mengembangkan Artinya, perspektif ini mengakui bahwa konsep diri melalui interaksi dengan tidaklah mudah bagi siapapun merubah orang lain sikap dan perilakunya, hanya karena  Konsep diri memberikan motif yang adanya satu atau dua stimulus, apalagi jika penting bagi perilaku sikap dan perilaku yang dimaksud telah  menjadi kebiasaan atau budaya baginya. 3. Hubungan antara individu dengan Keberadaan significant others maupun masyarakat situasi yang mendukung tidak serta merta Tema yang terakhir berkaitan dengan merubah perilaku seseorang, tetapi kedua hubungan antara kebebasan individu dan hal tersebut akan diterjemahkan lebih dulu batasan sosial. Mead dan Blumer melalui proses berpikir. Sebelum mengambil mengambil posisi di tengah untuk perta keputusan, aktor berdialog (berinteraksi) nyaan ini. Mereka mencoba untuk dengan diri pribadi (self-interaction). Secara

Makna Tradisi Tabuik 141 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

singkat kerangka pemikiran dari penelitian dalam bentuk skema berikut ini : ini sebagaimana dijelaskan di atas disajikan

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Interaksi Sosial (Komunikasi)

Pemaknaan Tradisi Tabuik

Mind Self Society

Makna Tabuik

C. METODE PENELITIAN observasi non partisipan. Peneliti melakukan enelitian dilakukan di Kota Pariaman. observasi dan wawancara sejak pertenga Lokasi ini dipilih karena merupakan han September hingga akhir Oktober 2016. Plokasi pelaksanaan ritual Tabuik. Selanjutnya untuk menguji apakah Penelitian ini menggunakan desain penel data yang telah dikumpulkan adalah benar itian studi kasus observasi. Melalui teknik (valid) maka dilakukan triangulasi. observasi pada studi kasus bisa diperoleh Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keterangan atau informasi empiris yang keabsahan data yang memanfaatkan detail dan akurat dari unit analisis penelitian sesuatu yang lain (Moleong 2007). (Bungin, 2010). Untuk mengetahui berbagai Triangulasi dilakukan melalui wawancara masalah dalam melakukan pelaksanaan mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat Tabuik diperlukan data primer yang yang dianggap memahami Tabuik. Pada diperoleh berdasarkan wawancara menda penelitian ini yang menjadi triangulator lam (in depth interview). Pengolahan data adalah Yusral selaku Niniak Mamak, Epi dilakukan dengan teknik Miles dan selaku urang Tabuik dan Zulbakri alias Mak Habermas. Data sekunder berupa referensi- Etek selaku Tuo Tabuik. referensi yang dibutuhkan untuk penelitian Data yang diperoleh melalui kajian ini berupa dokumen-dokumen pelaksanaan ini merupakan data kualitatif dan dianalisis ritual Tabuik. secara kualitatif. Analisis data kualitatif Sumber data primer dalam adalah upaya yang berlanjut, berulang dan penelitian adalah data yang diperoleh dari terus menerus. Analisis data dalam informan. Peneliti melakukan wawancara penelitian ini berlangsung bersamaan de mendalam untuk memperoleh informasi. ngan proses pengumpulan data dimulai dari Informan penelitian adalah masyarakat yang sebelum data benar-benar terkumpul tahu dan terlibat dengan ritual Tabuik. sampai dengan penulisan laporan peneliti Peneliti menggunakan 5 orang informan an. Menurut Miles dan Huberman (2007), penelitian, yakni masyarakat yang tahap-tahap analisis data meliputi: pertama menyaksikan secara langsung proses pem reduksi data, intinya mengurangi atau buatan Tabuik dan pelepasan Tabuik ke membuang data yang tidak penting (tidak laut. Selain wawancara peneliti juga relevan) yang ada pada catatan harian dan melakukan observasi dengan teknik transkrip wawancara, sehingga data terpilih

142 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

dapat diproses ke langkah selanjutnya. kan apa yang dipahami. Ketiga, Kedua penyajian data yaitu menyajikan data Pengambilan keputusan dan verifikasi yaitu dalam berbagai bentuk seperti cuplikan menyimpulkan dan mengecek ulang data- percakapan, catatan wawancara, dan foto- data yang telah direduksi dan disajikan. foto dengan tujuan untuk memudahkan Ketiga tahapan tersebut berlangsung secara dalam memahami apa yang terjadi, simultan. merencanakan kerja selanjutnya berdasar

Pengumpulan data Penyajian data

Reduksi

data Kesimpulan-kesimpulan:

Penarikan/verifikasi

Gambar2. Proses Analisis Data Penelitian

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pariaman dilalui oleh tiga buah sungai yaitu 4.1 . Profil Kota Pariaman Batang Manggung yang melalui Kecamatan ota Pariaman merupakan salah satu Pariaman Utara, Batang Piaman, yang dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di melewati Kecamatan Pariaman Tengah KProvinsi Sumatera Barat. Kota serta Batang Mangau yang melalui Kec. Pariaman resmi dinobatkan sebagai Kota Pariaman Selatan. Topografi wilayah, Otonom berdasarkan UU Nomor 12 tahun geomorfologi dan morfologi wilayah secara 2002. Kota Pariaman posisinya berada bersama-sama telah membentuk pola aliran pada 0°33'00" s.d. 0° 40'43" Lintang Selatan sungai. dan 100°04'46" sampai dengan 100°10'55" Penduduk memiliki peran besar Bujur Timur. Luas wilayah Kota Pariaman dalam menjalankan roda perekonomian tercatat 73,36 km2 atau hanya 0,17 persen suatu wilayah. Akan tetapi persoalan dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat kependudukan apabila tidak diatasi dengan yang mencapai 42.297,30 km2. Jarak Kota baik akan menjadi penghalang dalam Pariaman lebih kurang 56 kilometer dari proses pembangunan itu sendiri. Oleh Kota Padang dan 25 km dari Bandara karena itu, persoalan jumlah, komposisi dan Internasional . Seluruh wilayah laju pertumbuhan penduduk perlu menjadi Kota Pariaman berbatasan dengan perhatian Pemerintah Kota Pariaman. Pada Kabupaten Padang Pariaman dan terbagi tahun 2015 jumlah penduduk Kota Pariaman kedalam empat kecamatan yakni: telah mencapai 84.709 jiwa. Angka ini Kecamatan Pariaman Selatan, Pariaman mengalami peningkatan 1.099 jiwa Tengah, Pariaman Utara dan Pariaman diabanding tahun 2014. Timur. Faktor lain yang perlu juga menjadi Seperti pada umumnya daerah lain perhatian Pemerintah Kota Pariaman adalah yang berada di bagian Pantai Barat pulau kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk Sumatera, Kota Pariaman memiliki jenis adalah perbandingan jumlah penduduk bebatuan resen dan tuna vulkan. Kota dengan luas wilayah, Dengan artian

Makna Tradisi Tabuik 143 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

banyaknya jumlah penduduk di suatu kaum Syiah dulu untuk mengumpulkan wilayah untuk setiap kilometer persegi. potongan tubuh kedua cucu Rasulullah dan Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk memakamkannya setelah terbunuh di maka semakin kompleks permasalahan Padang Karbala. Prosesi Festival Tabuik di sosial yang akan dihadapi oleh suatu daerah Pariaman dilakukan setiap tahun mengikuti begitu juga sebaliknya. Dari empat kalender Hijriah setiap bulan Muharram kecamatan di Kota Pariaman, Kecamatan mulai tanggal 1 sampai puncaknya pada Pariaman Tengah merupakan kecamatan tanggal 10. Pada Tanggal 10 Muharram terpadat dengan kepadatan penduduk Tabuik diarak keliling Kota dan dibuang ke sebanyak 1.932 jiwa/km2. Sedangkan yang laut. memiliki kepadatan penduduk terendah Tradisi Tabuik diawali dengan adalah Kecamatan Pariaman Timur dengan maambiak tanah dan biasanya pembuatan jumlah 883 jiwa/km2. berlangsung selama hampir 2 minggu Letak Kota Pariaman yang berada di (idealnya 1-10 Muharram, namun biasanya pantai Samudera Hindia memiliki potensi puncak perayaan disesuaikan dan biasanya wisata bahari yang menjanjikan. Sektor ditetapkan hari minggu setelah 10 pariwisata ditargetkan dapat menjadi salah muharram). Pembuatan Tabuik dilakukan di satu sektor yang memiliki peranan penting Rumah Tabuik. Tabuik yang dibuat dalam perekonomian Kota Pariaman. Objek berjumlah dua buah atau satu pasang dibuat wisata di Kota Pariaman merupakan masing-masing di Rumah Tabuik Pasa perpaduan wisata alam, budaya, dan (Tabuik Pasa) dan di Rumah Tabuik sejarah. Kota Pariaman memiliki 23 objek Subarang (Tabuk Subarang). wisata, yang terbanyak berupa objek wisata Tabuik sendiri berbentuk seperti alam termasuk pantai. Pada tahun 2015 kuda, memiliki sayap namun berkepala terjadi penambahan satu objek wisata di manusia. Konon bentuk ini adalah Kota Pariaman yaitu dengan dibukanya perwujudan Buraq yang dipercaya objek wisata sejarah benteng Jepang santok membawa tubuh Husein ke langit. Tabuik di Pariaman Timur. Potensi wisata pantai memiliki tinggi 12 meter dan pada saat Kota Pariaman terbentang luas dan unik, pembuatannya dibuat dalam dua bagian. dengan butiran pasir putih yang bercampur Bagian atas menyimbolkan beranda dengan batu apung dan karang-karang kecil berbentuk menara yang dihias sedemikian yang menghiasi indahnya bibir pantai. Kota rupa, sedangkan bagian bawah berbentuk Pariaman juga memiliki pulau-pulau kecil Buraq. yang berada di sekitar Pantai dan tempat- Pada Festival Tabuik peristiwa tempat kuliner terkenal dengan nasi Sek Padang Karbala seperti direka ulang. Hal (dulu akronim dari Seribu Kenyang, tersebut dimulai dari prosesi maambiak sekarang menjadi Sepuluh Ribu kenyang). tanah, maatam, maarak jari-jari, maarak Salah satu tradisi yang menjadi saroban dan rangkaian ritual lainnya. Setiap wisata budaya di Kota Pariaman adalah prosesi dan ritual memiliki makna tersendiri. wisata Tabuik. Wisata Tabuik diperangingati Pada puncak perayaan Festival Tabuik pada bulan muharram setiap tahunnya. prosesi yang dilakukan dinamakan “Hoyak Wisata Tabuik menjadi event andalan yang Tabuik”. Pada prosesi ini Tabuik diarak dan penyelengaaraannya selalu dinantikan akhirnya dibuang ke laut. Setelah itu barulah setiap tahunya. keseluruhan Festival Tabuik berakhir. Festival Tabuik sendiri memiliki 4.2. Makna Tabuik Oleh Masyarakat sejarah panjang di Pariaman. Mengenai Pariaman dan Proses Desakralisasi masuknya Tabuik sendiri ada beberapa Tabuik Piaman versi. Selain itu keterkaitan Tabuik dengan abuik berasal dari bahas arab yang Syiah sampai saat ini juga menjadi berarti keranda atau peti mati. Tabuik kontroversi di tengah masyarakat. Dulunya T adalah tradisi budaya yang dilakukan Tabuik merupakan acara rakyat masyarakat oleh masyarakat Pariaman untuk mempe Pariaman. Baru kemudian pada tahun 1970- ringati meninggalnya cucu Nabi Muhammad an, Tabuik diangkat menjadi Festival SAW yaitu Hasan dan Husein di Padang Budaya oleh Pemerintah Kabupaten Padang Karbala. Kata Tabuik atau Tabot atau Tabut Pariaman saat itu agar bisa mendatangkan merujuk pada upaya yang dilakukan oleh wisatawan ke Pariaman. Saat ini Tabuik di

144 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Pariaman telah menjadi Festival Budaya Samad melakukan kajian agama, Penulis yang banyak menarik wisatawan, tidak buku Sejarah Tabuik, Asril Muchtar dari sisi hanya lokal tapi juga mancanegara. budaya dan Khanizar Chan seorang Upacara Tabuik mewakili cerminan sejarawan untuk memberikan pemahaman sikap dan pola hidup masyarakat Pariaman. tentang Tabuik kepada Masyarakat. Bahkan Tabuik dijadikan sebuah tradisi bagi Pelaksanan dan Seminar masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari Tabuik ini juga dimaksudkan untuk menepis kehidupan warga Pariaman. Kemudian, isu Syiah yang berkembang di tengah Tabuik dilaksanakan oleh Anak Nagari masayarakat. Tabuik sendiri memiliki nilai- dalam bentuk Tabuik Budaya (Dwiyanti, nilai sakral yang pada dasarnya jauh dari 2015). Syiah. Pelaksanaan event ini saat ini Eksistensi Tabuik di tengah-tengah bukanlah merupakan event keagamaan masyarakat telah terkontaminasi dan tetapi menjadi event kepariwisataan dan terganggu oleh desakan daerah, pariwisata, salah satu media untuk mengembangkan dan otoriter pemerintahan. Pesta budya tradisi yang telah lama tumbuh dan Tabuik adalah salah satu target utama berkembang di tengah masyarakat pariwisata Indonesia yang ditawarkan Pariaman. Propinsi Sumatera Barat. Seiring perkem Kegiatan pra Tabuik berlangsung bangan zaman, upacara Tabuik ini jauh sebelum tanggal 1 muharram. pelaksanaannya tidak lepas dari event Kegiatannya seperti menngumpulkan pe pariwisata yang dijadikan sebuah atraksi mangku dan pelaku tabuik, niniak kebudayaan. mamak, tuo tabuik, anak tabuik, anak nagari Upacara Tabuik ini merupakan dan pihak-pihak lainnya yang memiliki suatu simbol bentuk ekspresi rasa duka kapasitas dan kompetensi dalam mendalam dan rasa hormat umat di penyelenggaraan event Tabuik. Pihak-pihak Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad tersebut melakukan musyawarah terkait SAW yang tewas secara tidak wajar pada tahapan prosesi, masalah teknis, peperangan di Pada Karbala (Dwiyanti, pengumpulan dana, hingga pembagian 2015). Pada pelaksanaanya Tabuik sendiri kerja. Hal ini diperlukan untuk menciptakan terbagi menjadi dua yakni Tabuik Pasa dan situasi dan suasana yang kondusif dalam Tabuik Subarang. Upacara Tabuik ini terdiri penyelenggaranan tradisi Tabuik. Pelak atas 3 bagian. diawali dengan pra Tabuik, sanaan Tabuik sudah diserahkan ke Peme proses pembuatan Tabuik, dan diakhiri rintah Kota Pariaman dengan melibatkan dengan pembuangan Tabuik ka Lauik pemangku adat dan pelaku Tabuik. Tabuik (pembuangan Tabuik ke laut). Lebih menjadi salah satu agenda pariwisata di lengkapnya sebagai berikut: Kota Pariaman. Penyelenggaraan Tabuik disisipi dengan rangkaian acara lainnya, 1. Pra Tabuik seperti lomba pagelaran seni, lomba tari Pra Tabuik adalah kegiatan kreasi, lomban nyanyi dangdut/ pembentukan panitia dan musyawarah serta melayu. persiapan-persiapan dalam melakukan event ini. Sedangkan proses pembuatan 2. Pembuatan Tabuik Tabuik adalah kegiatan membuat Tabuik itu Pada pembuatan Tabuik yang sendiri. Upacara Tabuik ini berlangsung dimulai tanggal 1 Muharram (1 Oktober kurang lebih selama 15 hari, dimulai dari 2016) diawali dengan maambiak tanah tanggal 1 Muharam hingga puncak acaranya (mengambil tanah), manabang batang pada hari minggu yang mendekati 10 pisang (menebang batang pisang), maatam Muharam. Pada tahun ini berlangsung dari (ekspresi kesedihan), maarak jari-jari tanggal 1 Oktober hingga 16 oktober 2016. (mengarak jari-jari), maarak sorban Acara diawali dipadukan dengan event (mengarak sorban), Tabuik naik pangkek lainnya seperti Tabligh Akbar di tanggal 1 (Tabuik naik pangkat). Rincian pelaksana Oktober 2016 dan Seminar Tabuik sehari annya sebagai berikut : sebelum pelepasan Tabuik yakni tangal 15 a. Maambiak Tanah Oktober 2016. Seminar Tabuik menda Maambiak Tanah merupakan prosesi tangkan para akademisi yang melakukan ritual pengambilan segumpal tanah ke kajian terhadap Tabuik seperti Buya Duski sungai yang dilakukan pada tanggal 1

Makna Tradisi Tabuik 145 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Muharram. Prosesi ini dilakukan yang memiliki luas kurang lebih 5 bersamaan oleh Tabuik Pasa dan meter, dikelilingi kain putih (Gambar 3). Tabuik Subarang. Pengambilan Daraga ini diibaratkan seperti makam. dilakukan pada sungai yang berbeda. Prosesi maambiak tanah diiringi Tabuik Pasa mengambil tanah di dengan gandang tansa (Gambar 4 kiri). sungai kecil di Galombang, sedangkan Iring-iringan berjalan kaki dari daraga Tabuik Subarang mengambil tanah di ke lokasi pengambilan tanah yang sungai batang piaman di daerah Pauh. dimulai dengan do’a bersama. Sebelum melakukan prosesi ini kedua Pengambilan tanah dilakukan oleh Tuo kelompok Tabuik terlebih dahulu Tabuik dengan menggunakan kain membuat daraga. Daraga adalah putih, waktu pengambilan adalah sebuah tempat yang dilingkari dengan sebelum shalat maghrib (Gambar 4 pagar bambu berbentuk segi empat kanan).

Sumber : Dokumentasi peneliti

Gambar 3. Daraga

146 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Gambar 4. Iring-iringan Gandang Tansa (kiri) dan Prosesi Maambiak Tanah ( kanan, sumber : instagram @dedecokes)

Tanah yang diambil kemudian diletak perseteruan (bacakak/berkelahi) antar kan di belanga dan ditutup kain putih, kedua kelompok Tabuik, perseteruan kemudian diletakkan dalam daraga. terjadi ketika kedua kelompok ini Pengambilan tanah menggambarkan berselisih jalan dan masing-masing pengambilan mayat Husein di sungai masih diiringi gandang tansa. Lokasi Eufrat di Karbala. Pada kenyataannya penebangan batang pisang ini juga tidak semua masyarakat Pariaman berbeda antar kedua kelompok Tabuik, yang mengikuti ritual tabuik memahami pelaksanaan dilakukan sebelum shalat ini. Pada umumnya tidak memiliki maghrib. Batang pisang harus putus pemaknaan terhadap prosesi ini, yang dalam satu kali tebasan. Menurut diketahui adalah bahwa prosesi ini Muchtar (2016), penebangan batang merupakan salah satu tahapan dalam pisang diibaratkan presentasi simbolik batabuik. Pada tahun ini pelaksanaan tentara Yazid yang merampas harta maambiak tanah dilakukan pada keluarga Husain. Pada pelaksanaannya tanggal 1 Muharram 1437 H. perseteruan antar kedua kelompok Tabuik inilah yang dinanti oleh anak b. Manabang Batang Pisang tabuik. Menurut informan ini merupakan Manabang batang pisang merupakan representasi simbolik perang Karbala. prosesi memancung beberapa batang Perselisihan tersebut kemudian akan pisang (Gambar 5) yang kemudian berakhir disana, tidak berlanjut ke hari- batang pisang tersebut diletakkan hari berikutnya karena hanya dalam daraga. Pelaksanaan prosesi ini merupakan simbol. Prosesi ini dilakukan bersamaan oleh kelompok dilakukan pada tanggal 5 Muharram. Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Biasanya prosesi ini diakhiri

Makna Tradisi Tabuik 147 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Gambar 5. Manabang Batang Pisang

c. Maatam Kegiatan maarak jari-jari diiringi dengan Maatam adalah prosesi yang menggam gandang tansa. barkan kesedihan atas penderitaan e. Maarak Saroban yang dialami Husain pada saat perang Ritual Maarak saroban atau mengarak Karbala. Prosesi dilakukan pada sorban (turban) berlangsung tanggal 9 tanggal 7 Muharram setelah shalat Muharram. Ritual dilaksanakan pada dzuhur oleh keturunan Rumah Tabuik malam hari tepatnya setelah shalat yang perempuan. Berdasarkan penutu maghrib. Kegiatan arak-arakan juga ran informan, maatam ini memiliki diiringi oleh musik gandang tansa, tidak makna meratapi kepergian orang yang jarang pada saat arak-arakan terjadi telah meninggal. Pada prosesi maatam, perselisihan antara kelopok Tabuik Pasa keturunan Rumah Tabuik yang dangan Tabuik Subarang. Ritual ini melakukan prosesi ini memiliki memiliki makna mendorong semangat pantangan selama prosesi Tabuik, membela kebenaran, pesan yang apabila dilanggar maka akan ada disampaikan adalah agar menggunakan kejadian-kejadian yang tidak diharap logika rasional dalam bertindak. kan terjadi pada Rumah Tabuik dan keturunannya. f. Tabuik Naiak Pangkek Tabuik naiak pangkek adalah prosesi d. Maarak Jari-jari penggabungan pangkek bawah (tabuik Maarak jari-jari dilakukan pada hari bagian bawah) dengan pangkek ateh yang dengan maatam yakni (tabuik bagian ateh). Idealnya sesuai tanggal 7 Muharram sebagai kelanjutan dengan nilai-nilai sakral prosesi tabuik acara maatam. Pada tahun 2016 ini itu sendiri ritual ini berlangsung pada maarak jari-jari diselenggarakan sete tanggal 10 Muhharam, namun pada lah sholat maghrib. Maatam dapat penelitian ini Tabuik Naiak Pangkek diartikan sebagai kegiatan arak-rakan berlangsung pada tanggal 16 Muhar yang dilakukan oleh kelompok Tabuik ram. Berdasarkan tersebut, dapat Prosesi dilakukan oleh kedua kelompok dikatakan telah terjadi desakralisasi nilai Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang tabuik. Hal ini dikarenakan tanggal 16 dengan mengambil lokasi di daerah Muharram bertepatan dengan hari Ming sendiri dan daerah kelompok Tabuik gu sehingga diprediksi akan banyak lainnya. Kegiatan arak-arakan dilaku wisatawan yang datang dibanding jika kan dengan membawa panja, yakni dilaksanakan pada hari kerja/sekolah sebuah kubah yang terbuat dari kertas (Senin-Sabtu). Tujuannya adalah untuk kaca dan bambu serta diberikan lilin, meningkatkan pendapatan daerah kertas tersebut berisikan gambar dengan belanja wisatawan pada saat tangan dengan jari-jari yang putus. acara tabuik berlangsung. Setelah Penuturan informan mengungkapkan tabuik naiak pangkek maka selanjutnya maarak jari-jari ini melambangkan jari- adalah mengarak tabuik-tabuik tersebut. jari Husain yang dipotong oleh musuh. Tabuik tersebut ada dua kelompok,

148 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

yakni tabuik berkepala wanita dan Tabuik dibuang ke laut sesaat tabuik berkepala pria. sebelum terbenamnya matahari. Saat Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang dibuang 3. Pembuangan Tabuik ke Laut ke laut, terjadi perebutan dari tabuik itu Bagian terakhir dari prosesi adat ini sendirin oleh warga sekitar. Warga berebut adalah pembuangan tabuik ke laut. Sebelum mengambil potong-potongan tabuik untuk ritual ini berlangsung,sebelumnya dilakukan dibawa pulang. Potongan tabuik tersebut pengarakan Tabuik tersebut yang diarak dipercaya bisa dijadikan pelaris dalam keliling Nagari atau keliling kampong oleh berdagang. Disini telah terjadi pergesearan Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Arak- makna, makna yang sebnarnya adalah arakan ini juga dikenal dengan istilah hoyak membuang permasalahan, tetapi yang tabuik. Hoyak Tabuik merupakan sajian dimaknai oleh masyarakat adalah terdapat atraksi dari tabuik itu sendiri, seperi undur syirik, yakni mempercayai potongan merebahkan, memutar, menggoyahkan, tabuik sebgai pelaris jualan. Observasi melarikan. Hoyak tabuik diiingi dengan peneliti mengungkapkan bahwa yang gandang tansa dengan menyebut kata-kata mengambil potongan-potongan tabuik hoyak¸hosen, dan sosoh (Gambar 6). tersebut tidak hanya laki-laki dan anak Seruan tersebut dilakukan berulang-ulang muda, tetapi juga anak-anak dan ibu-ibu sambil melakukan atraksi hoyak tabuik. paruh baya. Bahkan saat penelitian ini, Arak-akan nini akan berhenti di pantai terjadi hujan deras, namun tak menyuruti gondoriah karena disanalah tabuik kan langkah beberapa warga untuk mendapatk dibuang. potongan-potingan kerangka tabuik.

Gambar 6. Hoyak Tabuik dengan Iringan Gandang Tansa.

Masyarakat Pariaman secara umum pergeseran dalam pelaksanaan acara memahami bahwa mereka memiliki tradisi tabuik. Sejalan dengan pendapat Muchtar ritual batabuik yang telah dilakukan sejak (2016), bahwa tabuik bertahan dan kurun waktu yang lama. Akan tetapi, sangat berkembang melalui ideologi masyrkatnya. sedikit sekali yang bisa memahami dalam pelaksanaan perayaan atau pesta Tabuik itu Catatan peneliti menyebutnya sendiri ada perbedaan yang mendasar setidaknya terdapat 3 makna dalam (Muchtar, 2016). Tabuik sejatinya adalah penyelenggaraan tabuik ini, antara lain : identitas budaya, bukan peringatan keagaaman. Namun akhir-akhir ini pelak 1. Makna yang terbentuk oleh masyara sanaannya oleh Pemerintah Kota bersinergi kat. dengan masyarakat Tabuik, tabuik telah dijadikan event pariwisata yang pelaksa Makna yang terbentuk oleh masyarakat naannya diagendakan dalam kegiatan antara lain, bahwa penyelengaraan tahunan. Disini terdapat beberapa tabuik adalah event tahunan, event pariwisata, dimana disana menjadi

Makna Tradisi Tabuik 149 | P a g e JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

ajang kumpul dan silaturrahmi oleh Makna yang terbentuk baik oleh warg Pariaman. Salah satu informan masyarakat, pemerintah maupun urang menyebutkan sebagai “ajang barami- tabuik berasal dari proses interaksi yang rami” (ajang beramai-ramai). Baginya terjadi di masyarakat kota Pariaman. Pada ini adalah momentum untuk dia dan konsep mind teori Interaksi Simbolik anak-anaknya melakukan wisata ke dikatakan bahwa makna adalah perilaku pantai gondoriah, melihat pelepasan manusia, manusia bertindak terhadap objek tabuik dan mengajarkan pada anak berdasarkan makna yang diberikan oleh mereka bahwa ini adalah tradisi orang lain pada mereka. Pada tabuik, Pariaman. Hal ini mengungkapkan makna yang diberikan tercipta oleh danya bahwa penyelenggaranan tabuik dapat tantangan zaman. Makna tersebut menjadi sarana hiburan bagi dimodifikasi melalui proses interpetatif. masyarakat setempat. Observasi Kemudian pada level self concept, individu- peneliti juga menemukan sebagian individu (masyarakat) mengembangkan masyarakat yang mengambil potingan makna melalui interkasi dengan orang lain. kerangka tabuik untuk dijadikan sebgai Konsep diri yang memberikan motif bagi peris jualan oleh pedagang. Kerangka perilaku. Ketika masyarakat berbondong- tersebut setelah didaptkan kemudian bondong itu mendapatkan potongan disimpan di tempat yang aman. kerangka tabuik konsep diri yang mereka miliki adalah bahwa mereka percaya bahwa 2. Makna yang terbentuk oleh pemerintah potongan tersebut bisa dijadikan pelaris. Hubungan antara tabuik dengan masyarakat Berdasarkan hasil penelitian ini, hasil dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial, observasi peneliti mengungkapkan yang dihasilkan melalui interaksi sosial. bahwa oleh pemertintah Tabuik dijadi kan sebagai event pariwisata. Dimana penyelenggaraannya sudah dimasuk E. KESIMPULAN kan ke dalam agenda tahunan pemerintah kota Pariaman. Hal ini Berdasarkan pembahasan di atas terbukti dengan sudah mulai tergerus dapat disimpulkan bahwa : nya nilai-nilai sakral dalam ritual tabuik seperti penyelenggaraan tabuik 1. Makna Tabuik yang terbentuk oleh dibuang ka lauik yang tidak lagi di masing-masing pihak. Oleh masyara tanggal 10 Muharam, tapi disesuaikan kat, tabuik dijadikan sebagai ajang dengan kalender. Penentuan tanggal hiburan. Oleh pemerintah, tabuik dijadi nya adalah berdsarkan hari libur yang kan sebagai agenda pariwisata, dekat dengan tanggal 10 Muharram. sedangkan oleh urang tabuik, tabuik masih dijadikan sebagai tradisi budaya 3. Makna yang terbentuk oleh pemangku yang patut dilestarikan. adat danu urang tabuik. 2. Proses desakralisasi terjadi akibat adanya tantangan zaman tabuik Makna yang terbentuk adalah bahwa berkembang sesuai dengan ideology tabuik merupakan tradisi yang harus nya. Pelaksanaan tabuik sudah jauh tetap dijaga kelestaraiannya. Tabuik bergeser, namun masih tetap merupakan sebuah tradisi yang harus dipertahankan sebagai tradisi budaya dipertahankan dan dijagha meski masyarakat Pariaman. tantangan zaman mulai menggerus nilai-nilai tabuik itu sendiri.

Daftar Pustaka

Bungin, B. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Perkasa. Creswell John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Achmad Fawaid, penerjemah. Yogyakarta (ID): Pustaka Belajar. Terjemahan dari: Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, Ed ke-3.

150 | P a g e Makna Tradisi Tabuik JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Desember 2016 Vol. 18 (2): 135-151______ISSN 1410-8356

Devito Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Agus Maulana, penerjemah; Lyndon saputra, Istiyono Wahyu, Yuni Prihantini, editor. Tanggerang (ID): Karisma Publising Group. Terjemahan dari: Human Communication, Ed ke-5. Dwiyanti, Vina. 2015. Makna Simbolik Upacara Tabuik di Kota Pariaman Sumatera Barat. Jurnal FISIP Volume 2 Februari 2015 Effendy, O.U. 1989. Kamus Komunikasi. : PT.Mandar Maju. Effendy, O.U. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Muchtar, Asril; dkk. 2016. Sejarah Tabuik. Pariaman : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman. Mulyana dan . Bandung (ID): Rosdakarya. Mulyana Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung(ID): Rosda Karya. Mulyana, D. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Moleong Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung(ID): Remaja Rosdakarya. Porter, Richard E dan Larry A. Samovar. 2005. Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Editor Deddy Ritzer, G & Douglas J. Goodman. 2011. Teori Sosiologi Modern ; Edisi Keenam. Jakarta : Prenada Kencana Media Group. West, R, L.H, Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi ; Buku 1, Jakarta : Salemba Humanika. West, R, L.H, Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi; Buku 2, Jakarta : Salemba Humanika.

Makna Tradisi Tabuik 151 | P a g e