Buku-Data-Statistik-Kepemudaan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Tim Penyusun Penanggung Jawab Umum : Sumadi, SH Penanggung Jawab Teknis : Teguh Pramono, MA Editor : Meity Trisnowati, M.Si Ahmad Arsani, S.IP Ahmad Musawir, S.Si, M.Si Penulis Naskah : Nur Budi Handayani, SST, M.Si Dwi Susilo, M.Si Amiek Chamami, SST, M.Stat Armadi Setiawan Sigit Wahyu Nugroho Pengolah Data : Sapta Hastho Ponco Eko Budiatmodjo Desain dan Lay-out : Rida Agustina Rini Sulistyowati Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan 2014 Diterbitkan oleh : Kementerian Pemuda dan Olahraga Bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik ISBN: SAMBUTAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga program penyusunan Buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan Dan Keolahragaan 2014 dapat diselesaikan. Menghadapi Asian Economic Community 2015 (AEC 2015) pembangunan di bidang kepemudaan adalah salah satu upaya yang harus diperhatikan dan direalisasikan secara serius. Perhatian pada bidang ini menjadi sebuah keharusan karena diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan yang berisi pembangunan kepemudaan dan pelayanan kepemudaan. Pemuda sebagai generasi penerus menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan (agent of change) yang merupakan perwujudan fungsi, peran, karakteristik dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Selain itu, di bidang keolahragaan telah diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat martabat dan kehormatan bangsa. Dengan demikian pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan merupakan dua pilar yang terintegrasi dalam pembangunan nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Dalam membangun kepemudaan dan keolahragaan diperlukan data dan informasi baik yang sudah berjalan maupun sedang berjalan untuk perencanaan kepemudaan dan keolahragaan ke depan. Buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar untuk masyarakat, organisasi kepemudaan dan Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 i keolahragaan, para pelaku olahraga, serta instansi/lembaga dan pemangku kepentingan terkait lainnya dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan berbagai program kegiatan pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan maupun sebagai referensi pendukug bagi proses perumusan kebijakan. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam proses peningkatan prestasi olahraga dan peran aktif pemuda di berbagai bidang pembangunan dalam rangka mewujudkan kepemudaan dan keolahragaan yang berdaya saing. Jakarta, Desember 2015 Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Alfitra Salamm ii Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 SAMBUTAN KEPALA BIRO HUMAS, HUKUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Kementerian Pemuda dan Olahraga yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik dapat menyelesaikan penyusunan Buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan Dan Keolahragaan 2014. Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam hal ini sebagai pemerintah memiliki tantangan dalam bidang kepemudaan dan keolahragaan. Tantangan di bidang kepemudaan diantaranya memperkuat karakter dan jati diri para pemuda di era globalisasi, meningkatkan peran aktif pemuda serta meningkatkan peran organisasi kepemudaan dalam pengembangan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda. Sementara itu, tantangan dalam bidang olahraga yang dihadapi diantaranya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berolahraga, meningkatkan pembibitan dan pengembangan bakat olahragawan berprestasi, meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan keolahragaan dan meningkatkan kerja sama dan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat termasuk industri olahraga. Dalam menghadapi segala tantangan tersebut maka disusunlah buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan Dan Keolahragaan 2014 yang berisi informasi mengenai kependudukan pemuda, tingkat pendidikan pemuda, ketenagakerjaan pemuda, kesehatan pemuda, permasalahan yang dihadapi pemuda, kegiatan olahraga, fasilitas olahraga serta prestasi olahraga dikancah nasional maupun Internasional yang telah dicapai sampai saat ini seperti, Olimpiade, Asian Games, Sea Games, dan PON. Buku ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, baik dari kalangan masyarakat, pemuda dan para penggiat olahraga serta para pemangku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 iii kepentingan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selain itu sebagai acuan untuk dapat memaksimalkan potensi kepemudaan dan keolahragaan utamanya dalam hal peningkatan prestasi. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya, sehingga penyusunan buku ini dapat diselesaikan. Jakarta, Desember 2015 Kepala Biro Humas, Hukum dan Kepegawaian Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Drs. Djunaedi, M.Si iv Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan izin-Nya penyusunan buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan 2014 dapat diselesaikan. Buku ini merupakan salah satu komitmen Badan Pusat Statistik dalam rangka memenuhi kebutuhan data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendukung keberhasilan program pembangunan kepemudaan dan keolahragaan. Buku Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan berisikan gambaran makro kepemudaan dan keolahragaan di Indonesia yang meliputi aspek kependudukan pemuda, pendidikan pemuda, ketenagakerjaan pemuda, kesehatan pemuda, dan kegiatan olahraga, fasilitas olahraga serta prestasi olahraga secara nasional dan internasional yang telah dicapai sampai saat ini seperti Olimpiade, Asian Games, Sea Games dan PON. Kepada semua pihak dan tim penyusun yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan publikasi ini, baik langsung maupun tidak langsung diucapkan terima kasih. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan publikasi yang akan datang sangat diharapkan. Jakarta, Desember 2015 Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik Teguh Pramono n Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 v Ringkasan Eksekutif Kepemudaan Pemuda menempati posisi strategis, baik sebagai pelaku pembangunan maupun penerus pembangunan di masa datang. Pemuda adalah simbol dari idealisme, semangat dan cita-cita sebuah bangsa. Pemuda merupakan harapan dan tulang punggung bangsa di masa depan. Jumlah pemuda Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 61,83 juta jiwa atau sekitar 24,53 persen dari 252,04 juta jiwa penduduk Indonesia. Pada tahun 2014 ini, pemuda mempunyai jumlah yang paling kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berusia di bawah 16 tahun (76,68 juta) dan penduduk di atas 30 tahun (113,52 juta). Rasio jenis kelamin pemuda pada tahun 2014 sebesar 101,38 yang berarti bahwa dari setiap 100 orang pemuda perempuan, terdapat sekitar 101 orang pemuda laki-laki. Menurut tipe daerah, proporsi pemuda di perkotaan (25,92 persen) lebih besar dibandingkan proporsi pemuda di perdesaan (23,14 persen). Persentase pemuda Indonesia yang tidak bisa membaca dan menulis atau buta huruf rendah, yaitu hanya sebesar 0,64 persen. Angka buta huruf pemuda di perdesaan lebih tinggi dibanding di perkotaan. Dilihat dari partisipasi sekolah, hampir seluruh pemuda telah mengakses pendidikan. Hanya 1,05 persen pemuda yang tidak pernah mengakses pendidikan sama sekali. Rata-rata lama sekolah yang berhasil dicapai para pemuda secara keseluruhan adalah 10,01 tahun atau rata-rata pemuda telah dapat menyelesaikan pendidikan hingga kelas 1 Sekolah Menengah (SM). Dari sisi kesehatan, sekitar 8,77 persen pemuda mengalami sakit dalam sebulan terakhir. Secara umum, lama sakit yang diderita oleh pemuda adalah kurang dari satu minggu (1–7 hari). Pengobatan modern Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan, 2014 vii lebih banyak dipilih oleh pemuda untuk mengobati keluhan kesehatannya. Tempat layanan kesehatan yang paling banyak dikunjungi oleh pemuda dalam upaya mengobati sakit yang diderita adalah praktek dokter (33,55 persen), praktek tenaga kesehatan (30,85 persen) dan puskesmas (27,57 persen). Pemuda memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan, termasuk diantaranya memasuki usia kerja.Berdasarkan data Sakernas 2014 sebesar 51,03 persen pemuda di Indonesia selama seminggu terakhir melakukan kegiatan bekerja. Apabila dilihat menurut jenis kelamin,persentase pemuda laki-laki yang bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan pemuda perempuan (63,32 persen berbanding 38,50 persen). Sektor pertanian, perdagangan, dan industri adalah tiga sektor utama yang banyak menyerap tenaga kerja pemuda persentasenya berturut-turut adalah 25,23 persen, 22,86 persen, dan 18,20 persen. Menurut status pekerjaan memberikan gambaran tentang kedudukan seseorang dalam pekerjaan. Lebih dari separuh 53,77 persen pemuda di Indonesia yang bekerja berstatus sebagai buruh/karyawan, selebihnya berstatus sebagai