Pesantren At-Taqwa Bekasi: Perubahan Pola Pendidikan Dari Tradisional Menuju Modern (1980-2010)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PATTINGALLOANG ©Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan Pesantren At-Taqwa Bekasi: Perubahan Pola Pendidikan dari Tradisional Menuju Modern (1980-2010) Samudra Eka Cipta 1 Departemen Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana perubahan pola manajemen pendidikan di pesantren yang sebelumnya menerapkan sistem pendidikan tradisional (salafiyah) seiring dengan kebijakan pemerintah melalui Kementrian Agama pada tahun 1980-an mengubah pola pendidikan kearah modern (khalafi). Perubahan pola pendidikan pesantren memiliki esensi untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekitar terutama bidang sosial pendidikan kegamaan. Penelitian ini diangkat sebagai penulisan tugas akhir peneliti dalam mengkaji perkembangan pola pendidikan yang meliputi beberapa aspek khususnya kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi. Kata Kunci: Salafiyyah, Pesantren, At-Taqwa, Kurikulum Abstract This study examines how changes in education management patterns in pesantren that previously implemented a traditional education system (salafiyah) along with government policies through the Ministry of Religion in the 1980s changed the pattern of education towards a modern one (khalafi). Changes in the education pattern of pesantren have the essence to answer the needs of the surrounding community, especially the social sector of religious education. This research was appointed as the researcher's final assignment in assessing the development of educational patterns which includes several aspects, especially the curriculum applied at Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi. Keywords: Salafiyyah, Islamic Boarding School, At-Taqwa, Curriculum A. Pendahuluan pesantren juga merupakan suatu lembaga Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam, yakni lembaga yang pendidikan agama Islam yang tumbuh serta digunakan untuk mempelajari agama Islam, diakui masyarakat sekitar, dengan adanya sekaligus sebagai pusat penyebaran agama sistem asrama dimana santri menerima Islam. Pondok pesantren dituntut untuk pendidikan agama melalui sistem pengajian mengembangkan fungsi dan perannya, salah atau madrasah yang sepenuhnya berada di satu peran penting pesantren yaitu bawah asuhan kiai dengan ciri khas yang mengupayakan perubahan sosial bersifat karismatik serta independen dalam masyarakat. segala hal (Arifin, 1991, hlm. 240). Pondok Vol. 7, No.2, Agustus 2020, 237-249 |237 PATTINGALLOANG ©Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan Latar belakang pendirian pondok khalafi merupakan pondok pesantren yang pesantren mempunyai kaitan yang erat mengintegrasikan sistem pendidikan secara dengan tempat pendidikan agama bagi para klasikal yakni sistem pendidikan sekolah pedagang yang juga sekaligus menyebarkan kedalam pesantren. Hal tersebut dengan agama Islam dengan mendirikan langgar- diajarkan mata pelajaran bidang studi pada langgar kecil. Proses Islamisasi di Indonesia kegiatan pembelajaran di pondok pesantren. dilakukan oleh para ulama salah satunya Keutamaan pesantren khalafiyah terletak dengan mendirikan pondok pesantren yang pada penggabungan kurikulum antara tersebar di berbagai pelosok Indonesia. kurikulum sekolah formal dengan model Pondok pesantren tersebut pada mulanya pembelajaran yang diterapkan pada pondok didirikan dalam bentuk tajug. Menurut pesantren tradisional. Kitab-kitab yang Ronald (1988, hlm. 20) istilah tajug digunakan sebagai bahan pelajaran di merupakan sebutan untuk bangunan masjid pesantren khalafiyah adalah kitab berbahasa di Jawa dengan atap berbentuk limas segitiga Arab yang ditulis oleh para tokoh muslim yang menyerupai gunung. Pada atap tajug dari Timur Tengah pada abad ke-20. digambarkan sebagai simbol sakral oleh Berbeda halnya dengan pondok pesantren masyarakat Jawa sehingga masjid dijadikan salaffiyyah yang tetap menerapkan nilai-nilai sebagai tempat untuk mempelajari dan pendidikan secara tradisional dan cara memperdalam ilmu agama. Kemudian dari pengajaran yang satu arah dilakukan oleh tajug berkembangnya pondok pesantren Kiai sebagai pengajar juga pendidik. sebagai pusat pendidikan di Indonesia. Berbeda halnya dengan pesantren salafiyah dengan mempertahankan Kitab Kuning Peran pondok pesantren yakni sebagai media pembelajaran sekaligus bahan berpegang teguh pada idealisme sesuai ajar mengenai kajian keislaman dengan pokok pendidikan islam, (Munawaroh. 1999. hlm 17). membangun jaringan intelektual, hingga menjunjung tinggi moral (akhlak) dan Pada bulan Maret 1980 Pondok pembentukan karakter bagi para santrinya. Pesantren At-Taqwa merupakan awal Secara definitif, pondok pesantren dapat pengembangan manajemen kurikulum diartikan sebagai lembaga pendidikan dengan membagi manajemen pada tradisional Islam untuk memahami, pesantren putri dan pesantren putra yang menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran mana pada masa kepemimpinan KH. Noer agama Islam (Tafaqquh fī al-dīn) dengan Ali belum diterapkannya pembagian menekankan pentingnya moral agama Islam manajemen kurikulum tersebut. Pondok sebagai pedoman hidup bermasyarakat Pesantren At-Taqwa telah mengalami sehari-hari. (Nirwana, N., Amirullah, A., & perkembangan yang sangat pesat seiring Bahri, B. 2019). perkembangan manajemen kurikulum pada Yayasan Pondok Pesantren At Taqwa. Pondok pesantren khalafiyah atau Perubahan manajemen kurikulum modern merupakan pondok pesantren yang dilakukan oleh kiai dan pembesar yayasan berusaha untuk menyesuaikan dengan At-Taqwa dapat memberikan sumbangsih kebutuhan pendidikan masyarakat ditengah dari masyarakat sekitar terhadap proses modernisasi pada segala aspek atau perkembangan Yayasan Pondok Pesantren bidang tertentu. Menurut Shodiq (2011, At-Taqwa sekaligus menjadi batasan akhir hlm. 114) menjelaskan bahwa pesantren peneliti. Penggabungan antara kurikulum di Vol. 7, No.2, Agustus 2020, 237-249 |238 PATTINGALLOANG ©Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan Yayasan At Taqwa dengan kurikulum yang penulisan sejarah yakni dimulai dari dikeluarkan oleh Departemen Agama heuristik, kritik, interpretasi, dan menjadikan Yayasan Pondok Pesantren At historiografi. Heuristik (Ismaun, dkk. 2006, Taqwa melakukan transformasi pada hlm. 20) adalah kegiatan yang berkaitan perubahan manajemen kurikulum yang dengan proses pencarian dan pengumpulan dilakukan. sumber sejarah serta penggunaan metode studi konten isi yakni dengan menggunakan B. Metodologi Penelitian pendekatan studi literatur dari beberapa Metode yang digunakan oleh penulis sumber dengan mengkaji beberapa temuan adalah metode studi konten isi yakni dengan berupa pengumpulan buku-buku sebagai menggunakan pendekatan studi literatur dari sumber referensi sekaligus pembanding beberapa sumber dengan mengkaji sumber pada pembahasan ini. Penggunaan beberapa temuan berupa pengumpulan metode historis digunakan ketika menngkaji buku-buku sebagai sumber referensi tentang latar belakang pendirian pondok sekaligus pembanding sumber pada pesantren At-Taqwa Bekasi. pembahasan ini. Teori analisis isi seperti C. Hasil dan Pembahasan yang dikemukakan oleh Klaus Kripendoff (1991. hlm. 13), analisis isi bukan sekadar Pembahasan menjadikan isi pesan sebagai objeknya, a. Latar Belakang Pendirian Ponpes At- melainkan juga terkait dengan konsepsi- Taqwa konsepsi yang lebih baru tentang gejala- Ponpes At-Taqwa didirikan oleh gejala simbolik dalam dunia komunikasi. K.H Noer Ali yang awalnya dengan nama Analisis isi adalah teknik penelitian untuk YP3I (Yayasan membuat inferensi-inferensi atau Pembangunan,Pemeliharaan, dan keteranganketerangan yang dapat ditiru Pertolongan Islam) pada tahun 1950 di (replicable) dan sahih datanya dengan Kampung Ujung Malang. Kampung Ujung memperhatikan konteksnya. Sama halnya Malang merupakan sebuah desa yang dengan Sugiyono (2014) yang mengatakan, terletak di Utara Bekasi yang waktu itu bahwa penggunaan metode kualitatifpada dngan kondisi akses yang sulit ditambah penelitian ini berupa kata-kata yang ditulis listrik yang belum memadai. Kemundian, berdasarkan data dan fakta khususnya dalam Kampung Ujung Malang berubah nama melakukan penelitian pendidikan. menjadi Ujung Harapan. Penamaan dari Ujung Malang menjadi Ujung Harapan Penulis melakukan teknik merupakan usaha K.H. Noer Ali agar wawancara sebagai upaya untuk masyarakat selalu nemiliki harapan. memperkuat data. Teknik wawancara Pendirian YP31 didasarkan atas merupakan proses tanya jawab antara bentnuk keprihatinan K.H. Noer Ali pasca pewawancara dan narasumber. Tujuan Pertempuran Masa Mempertahankan wawancara dilakukan adalah untuk Kemerdekaan Indonesia dengan banyaknya mendapatkan informasi dan pengetahuan sekolah-sekolah dan pesantren tutup dari narasumber. Tentunya arti dan definisi diakibatkan banyak para pelajar yang terlibat wawancara juga bisa dijelaskan lebih luas dalam melawan Sekutu. Hal tersebut tergantung konteks, bisa untuk mencari didukung dengan pendirian Laskar berita atau melakukan penelitian. Penulis Hisbullah oleh para ulama dan santri dalam juga menggunakan pendekatan metode menghadapi Tentara Sekutu. Disaat yang Vol. 7, No.2, Agustus 2020, 237-249 |239 PATTINGALLOANG ©Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan bersamaan terbentuknya Tentara Pelajar Masjid Besar At-Taqwa sebagai bentuk yang berangotakan para pelajar dan sedikit penghargaan kepada para donator dan santri dari kalangan santri (Jahroni, 2016. hlm. yang belajar di At-Taqwa. YP31 kemudian 381). mengalami stagnansi dikarenakan Pada awal pendirian YP3I dibantu banyaknya para pengurus yayasan yang aktif oleh 13 orang guru sekaligs